k14 - blood gases.ppt

14
Blood Gases Blood Gases (Analisa Gas Darah) (Analisa Gas Darah) Kegunaan Kegunaan : Untuk mengetahui status : Untuk mengetahui status keseimbangan asam-basa pasien keseimbangan asam-basa pasien pada keadaan kritis pada keadaan kritis (critical ill). (critical ill). Transport oxygen oleh haemoglobin Transport oxygen oleh haemoglobin Kandungan oksigen didarah dipengaruhi Kandungan oksigen didarah dipengaruhi oleh oleh 1. 1. Jumlah oksigen yang terlarut. Jumlah oksigen yang terlarut. 2. 2. Kadar haemoglobin Kadar haemoglobin 3. 3. Affinitas hemoglobin terhadap oksigen Affinitas hemoglobin terhadap oksigen

Upload: iilili

Post on 02-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Blood Gases(Analisa Gas Darah)Kegunaan: Untuk mengetahui status keseimbangan asam-basa pasien pada keadaan kritis (critical ill).

    Transport oxygen oleh haemoglobin Kandungan oksigen didarah dipengaruhi olehJumlah oksigen yang terlarut.Kadar haemoglobinAffinitas hemoglobin terhadap oksigen

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi affinitas haem terhadap oksigen. 1. pH darah. Apabila pH turun maka affinitas terhadap oksigen juga menurun (Bohr Effect). Pada deoxygenated haemoglobin, affinitas pengikatan H jauh lebih kuat sehingga terjadi peningkatan kapasitas buffer haemoglobin didarah vena.

  • 2. 2,3-Diphosphoglycerate. 2,3 DPG yang terbentuk selama proses glikolisis akan bertambah banyak di eritrosit (haem) sehingga oxygen yang dilepas semakin banyak.

    Peningkatan H (pH) dan penurunan konsentrasi 2,3 DPG akan mengurangi tissue oxygenation. 2,3 DPG akan meningkat pada anemia dan hypoxia kronik.

  • Pertukaran gas di alveoli pada berbagai penyakit tidak selalu, penurunan pO2 disertai peningkatan pCO2.

    Low pO2 dengan low atau normal pCO2 Pulmonary oedem(diffusion defect) Lobar pneumonia Pulmonary collapse Pulmonary fibrosis

  • Low pO2 dengan high pCO2 Gangguan Chest movement Chest injury Ankylosing spondylitis Gross obesity Airway obstruction COPD Severe Asthma Laryngeal spasm Bronchopneumonia Pulmonary collaps `Pulmonary fibrosis

  • Parameter yang diperiksa langsung melalui elektroda: pH, pO2, pCO2. Parameter yang dihitung melalui formula: Bicarbonat, BE, t CO2, Oxygen content dan oxygen saturasi.

  • Sample untuk blood gasses- Darah arteri - Anticoagulant heparin- Hindarkan tercemar udaraSesegera mungkin diperiksa untuk meminimalkan anaerobic metabolism eritrosit

  • Gangguan keseimbangan asam basa Asidosis (pH < 7,36) - Respiratorik - Metabolik

    Alkalosis (pH > 7,44) - Respiratorik - Metabolik

  • Karakteristik gangguan keseimbangan asam basa

    Type gangguan Perobahan utama Respon sekunder Mek. Respon sekunder

    Met. asidosis HCO3 pCO2 Hyperventilasi

    Met. Alkalosis HCO3 pCO2 Hypoventilasi Resp. asidosis pCO2 HCO3 acid titration of tissue buffer Resp. alkalosis pCO2 HCO3 alkalin titration of tissue buffer

  • Status gangguan keseimbangan asam-basa

    Kompensasi terhadap acidemia: alveolar hyperventilasi dan loss CO2 sehingga terjadipenurunan pCO2. Anion Gap: (Na + K ) CL + HCO3.

  • Penyebab met.asidosis.Anion gap - gagal ginjal - diabetik ketoasidosis - alkoholik ketoasidosisAnion gap normal - Renal tubular sidosis - Diare

  • Metabolik alkalosis (pH, bicarbonat) Kompensasi terhadap alkalemia: Alveolar hypoventilation dan retensi CO2 agar terjadi peningkatan pCO2

  • Respirasi asidosis Terjadi penurunan alveolar ventilation dan hypercapna yang lama. Retensi CO2menimbulkan kompensasi berupa peningkatan konsentrasi bicarbonat.

  • Respirasi alkalosis terjadi ketika ada peningkatan alveolar ventilation dan hypocapnea yang lama . Penurunan pCO2 sebagai akibat sekunder. Berkurangnya reabsorbsi bicarbonat ginjal mengakibatkan berkurangnya Konsentrasi bicarbonat