k3 & h.ketenagakerjaan bab ii

21
K3 & H.KETENAGAKERJAAN Bab II Konsep Dasar Safety di Laboratorium dan Tempat Kerja

Upload: andryanana

Post on 24-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Page 1: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

K3 & H.KETENAGAKERJAAN Bab II

Konsep Dasar Safety di Laboratorium dan Tempat Kerja

Page 2: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

2.1 PRINSIP DASAR PENCEGAHAN BAHAYA BAHAN KIMIA

Mengingat bahaya bahan kimia di tempat kerja maka diperlukan pencegahan dan pengendalian yang prinsip dasarnya sesuai Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja berupa “Hierarchi of Control” yakni :

Hilangkan / eliminasi bahayaJika tidak bisa dieliminasi, maka subtitusi dengan bahan kimia yang tidak berbahayaBeri jarak atau penghalang antara bahan kimia dengan pekerjaPerlindungan pekerja dengan APD (Alat Pelindungan Diri)Pengujian atau pemantauan biodemik disertai pelatihan tentang bahaya bahan kimia

Page 3: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

2.2 ATURAN UMUM BEKERJA AMAN DI LABORATORIUM

Bekerja dengan di laboratorium dengan nyaman akan mempengaruhi kelancaran aktivitas kerja dan kecelakaan kerja pun dapat dihindari. Kecelakaan kerja di laboratorium bisa menimbulkan kerugian materi serta adanya korban manusia. Guna menghindari kecelakaan kerja dan terjaga keselamatan & kesehatan saat bekerja di laboratorium, maka kita perlu menaati peraturan dasarnya. Berikut ini uraian aturan dasar /umum bekerja aman di laboratorium :

1. Kunci untuk bekerja secara aman di laboratorium adalah dengan mengenal dan memahami bahaya.

Page 4: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

2. Merieview Material Safety Data Sheets (MSDS). Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah suatu informasi terperinci yang disiapkan oleh produsen / manufaktur atau importer dari suatu bahan kimia yang menjelaskan mengenai sifat fisika dan kimia, bahaya yang ada, batas bahaya yang diperbolehkan, cara penanganan yang aman, serta pertolongan pertama.3. Perhatikan semua label.4. Pahami dan ikuti protocol / prosedur atau yang biasa disebut dengan Chemical Hygiene Plan.5. Ingatlah bahwa beberapa bahan kimia dapat meimbulkan efek keracunan pada tubuh.

Page 5: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

6. Ingatlah bahwa tanggung jawab kita pada keselamatan kerja adalah untuk diri kita sendiri dan orang lain juga.7. Gunakan APD (PDE) yang diperlukan saat bekerja 8. Jika anda bekerja sendirian, sebaiknya beritahu orang lain tentang keberadaan anda di laboratorium.9. Beri label dan simpan semuanya dengan baik.10. Jagalah tempat anda kerja anda tetap rapi dan bersih setelah anda bekerja.11. Perhatikan dengan baik proses pembuangan limbah yang dihasilkan dan ventilasi (untuk menghilangkan kadar asap dan lain-lain).

Page 6: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

12. Perhatikan juga lingkungan (where will the waste end up?)13. Kenali lokasi-lokasi dan cara pengoperasian fasilitas keselamatan kerja dan keadaan darurat, seperti pemadam kebakaran, kotak P3K, alarm kebakaran, pintu keluar darurat, dsb.

Page 7: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

2.3 PENGGUNAAN LABEL

Ada banyak label yang digunakan untuk menjelaskan berbagai kondisi maupun tindakan yang harus diperhatikan selama bekerja. Di dunia ini ada beberapa standard yang digunakan salah satunya adalah NFPA (National Fire Protection Assocation). NFPA (National Fire Protection Assocation) merupakan suatu sistem pewarnaan sebagai kode dan sistem peringkat dalam menentukan tingkat bahaya dan dampaknya. NFPA memperkenal sistem labeling yang dikenal sebagai NFPA Diamond atau NFPA Intan, karena bentuk label yang digunakan merupakan belah ketupat yang menyerupai intan.

Page 8: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

CONTOH LABEL NFPA

Page 9: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

Dalam diamond tersebut terdapat pembagian 4 wilayah dengan 4 warna yang berbeda. Warna dan artinya antara lain:Biru = Bahaya KesehatanMerah = Bahaya ApiKuning = ReaktivitasPutih = Informasi Khusus Mengenai BahayaSuatu rating angka juga ditunjukkan pada warna biru merah dan kuning. Rating atau daftar peringkat ini menunjukkan tingkat dampak bahaya yang dihasilkan. Angka ”0” menunjukkan barang tidak berbahaya sedangkan angka “4” menunjukkan bahaya yang paling parah.Label ini dapat digunakan sebagai penanda tempat penampung atau area bahaya seperti gudang, tangki, reaktor dsb.

Page 10: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

2.4 PERATURAN PENYIMPANAN BAHAN KIMIA SECARA UMUM

Dalam penyimpanan bahan-bahan kimia, ada beberapa standar yang terkait dengannya. Khususnya menyangkut klasifikasi pembagian macam-macam bahan kimia. Berikut adalah aturan umum penyimpanan bahan kimia : 1. perhatikan dan rencanakan prosedur kerja (Chemical Hygiene Plan) dan penanggulangan kecelakaan tindakan emergency.2. Perhatikan kondisi khusus pada penyimpanan bahan kimia seperti temperature, relative humidity atau limited shelf life.

Page 11: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

3. Pisahkan bahan kimia berdasarkan tingkatan bahaya compability. Bahan kimia seharusnya disusun berdasarkan grup yang sama (compatible)4. Tempat penyimpanan bahan kimia harus diberi label, minimum mengandung nama bahan kimia dan hazard warnings.5. Tempat bahan kimia juga memiliki tanggal penerimaan bahan-bahan dan MSDS.6. Usahakan untuk menggunakan cabinet yang berventilasi untuk volatile toxics chemicals.

Page 12: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

7. Gunakan flammable storage cabinets untuk flammable liquids (cairan yang mudah terbakar).8. Gunakan juga cabinets atau trays untuk corrosives dan toxic solvents.9. Bahan kimia yang berbahaya (khususnya yang corrosives) jangan pernah diletakkan diatas atau lebih tinggi dari orang yang terpendek di laboratorium.

10. Secondary chemicals containers harus diberi label dengan kandungan informasi isinya dan tanggal pembuatannya, meski isinya hanya air biasa.11. Label juga hendaknya tidak mudah terlepas

Page 13: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

12. Flammable liquids (berdasarkan NFPA flammability rating) harus disimpan dalam flammables cabinet.

13. Waste containers harus diberi label “HAZARDOUS WASTE”. Informasi yang terkandung didalamnya adalah daftar isi dari bahan kimia tersebut (komposisi), tanggal pembuatannya. Waste containers harus senantiasa ditutup.

Page 14: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

13. Gas cylinders harus diberi label yang berisi informasi jika cylinder dalam kondisi full, empty or in use

Page 15: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

2.4 EMERGENCY EQUIPMENT

Dalam bekerja juga harus mempersiapkan prosedur dan berbagai peralatan jika terjadi kecelakaan kerja meski kita tidak menginginkannya. Untuk itu perlu sekiranya kita memahami tentang prosedur emergency dan berbagai peralatan yang diperlukan dalam bekerja di laboratorium. Kondisi emergency ada 2 macam, yaitu :1. Kondisi sedang : anda dapat membersihkan atau

menanganinya sendiri.2. Kondisi bahaya tinggi : kondisi anda memerlukan bantuan

orang lain saat terkena bahan kimia

Page 16: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

EMERGENCY EQUIPMENT

1. Fume Hood (Lemari Asam)

Untuk kebanyakan laboratorium, lemari asam merupakan alat utama untuk mengontrol paparan zat – zat berbahaya yang mungkin dilepaskan bahan kimia dalam bentuk gas, uap atau aerosols.Sangat penting untuk memeriksa apakah lemari asam yang digunakan masih berfungsi dengan baik.

Page 17: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

2. Fire ExtinguisherLaboratorium yang menggunakan bahan kimia cairan mudah terbakar harus dilengkapi dengan alat pemadam api ringan yang bisa digunakan untuk segala jenis bahaya kebakaran.

Alat pemadam api ringan biasanya diletakkan dengan tanda yang ” eye catching ” dan dekat pintu keluar. Alat ini harus secara visual di check dan diuji secara berkala ( per bulan )

Page 18: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

3. SAFETY SHOWER

Digunakan dalam keadaan darurat, jika seseorang mengalami kecelakaan saat berada di laboratorium maupun di tempat kerja.

Laboratory Shower harus dimiliki oleh laboratorium dimana kemungkinan terdapat potensi bahaya pada kulit akibat bahan kimia atau bahan biologi.

Laboratory shower bisa diletakkan didalam atau di luar laboratorium dengan akses yang mudah bagi para pekerja di laboratorium.Seperti pada eyewash, alat ini harus di pelihara dengan baik dan diuji secara berkala.

Page 19: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

4. EYE WASH

Eyeswash atau alat pembasuh mata harus dimiliki oleh laboratorium yang mempunyai potensi bahaya ke mata karena kontak dengan bahan kimia atau bahan mikrobiologi.Alat ini harus diletakkan ditempat yang dekat dengan sumber potensial bahaya, dan harus selalu dapat diakses oleh semua pekerja di laboratorium.Alat pembasuh mata ini harus depelihara dengan baik, dan diuji secara berkala.

Page 20: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

5. FIRST AID KIT

Setiap laboratorium harus mempunyai first aid kit dalam kondisi siap pakai. Mengenai isi dari first aid kit tergantung dari pengguna laboratorium. Namun pada umumnya first aid kit berisi Salep levertran (untuk luka bakar), Revanol, Betadin, Handyplash, kapas, kasa steril dan lain-lain

Page 21: k3 & h.ketenagakerjaan Bab II

6. CHEMICAL SPILL KIT FOR SPILL HAZARDOUS

Semua laboratorium yang menggunakan bahan kimia berbahaya harus mempunyai chemical spill kit yang mampu menangani segala tumpahan di laboratorium. Laboratorium yang menggunakan asam, caustic atau pelarut dalam skala besar juga perlu memiliki chemical spill kit