k3 pengelasan

4
K3 Pengelasan KESELAMATAN KERJA PADA PROSES PENGELASAN 1. Ditemukannya logam pertama kali dirasakan sebagai suatu kemajuan teknologi yang sungguh luar biasa tetapi pada pihak lain perkembangan baru ini akan menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu bagaimana proses penyambungan dari logam – logam tersebut. Proses penyambungan logam terdiri dari sambungan baut, sambungan keling, sambungan lipat, sambungan tempa, patri, solder dan sambungan las (pengelasan ).Dalam fabrikasi, konstruksi dan industri proses sambungan las merupakan salah satu cara yang paling dominan / baik apabila dibandingkan dengan cara pengerjaan pemesinan yang lainnya dikarenakan proses ini sangat praktis, murah dan cepat . Penggunaan las dalam pengerjaan konstruksi semakin lus sehingga kecelakaan yang diakibatkan oleh proses pengerjaan tersebut juga sering banyak terjadi. Pekerjaan pengelasan merupakan salah satu proses pemesinan yang penuh resiko karena selalu berhubungan dengan api dan bahan – bahan yang mudah terbakar dan meledak terutama sekali pada las gas yaitu gas oksigen dan Asetilin . Kecelakaan yang terjadi sebenarnya dapat dikurangi atau dihindari apabila kita sebagai operator dalam mengoperasikan alat pengelasan dan alat keselamatan kerja dipergunakan dengan baik dan benar, memiliki penguasaan cara – cara pencegahan bahaya akibat proses las .

Upload: aprianaji

Post on 22-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kj;

TRANSCRIPT

Page 1: K3 Pengelasan

K3 Pengelasan

 KESELAMATAN KERJA PADA PROSES PENGELASAN

1. Ditemukannya logam pertama kali dirasakan sebagai suatu kemajuan teknologi yang sungguh luar biasa tetapi pada

pihak lain perkembangan baru ini akan menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu bagaimana proses penyambungan

dari logam – logam tersebut. Proses penyambungan logam terdiri dari sambungan baut, sambungan keling, sambungan

lipat, sambungan tempa, patri, solder dan sambungan las (pengelasan ).Dalam fabrikasi, konstruksi dan industri proses

sambungan las merupakan salah satu cara yang paling dominan / baik apabila dibandingkan dengan cara pengerjaan

pemesinan yang lainnya dikarenakan proses ini sangat praktis, murah dan cepat .

Penggunaan las dalam pengerjaan konstruksi semakin lus sehingga kecelakaan

yang diakibatkan oleh proses pengerjaan tersebut juga sering banyak terjadi. Pekerjaan pengelasan merupakan salah

satu proses pemesinan yang penuh resiko karena selalu berhubungan dengan api dan bahan – bahan yang mudah

terbakar dan meledak terutama sekali pada las gas yaitu gas oksigen dan Asetilin . Kecelakaan yang terjadi

sebenarnya dapat dikurangi atau dihindari apabila kita sebagai operator dalam mengoperasikan alat pengelasan dan

alat keselamatan kerja dipergunakan dengan baik dan benar, memiliki penguasaan cara – cara pencegahan bahaya

akibat proses las .

Page 2: K3 Pengelasan

GAS DALAM ASAP LAS

 

Menurut (Harsono, 1996)sewaktu proses pengelasan berlangsung terdapat gas – gas yang berbahaya yang perlu

diperhatikan , yaitu :

   - Gas karbon monoksida ( CO )

Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap haemoglobin ( Hb ) yang akan menurunkan daya penyerapannya

terhadap oksigen . 

   - Karbon dioksida (CO2)

gas ini sendiri sebenarnya tidak berbahaya terhadap tubuh tetapi bila konsentrasi CO2 terlalu tinggi dapat

membahayakan operator terutama bila ruangan tempat pengelasan tertutup seperti di Lab. Proses Produksi FTI –

UAJY.

   - Gas Nitrogen monoksida (NO)

Gas NO yang masuk ke dalam pernafasan tidak merangsang, tetapi akan bereaksi dengan haemoglobin (Hb)seperti

halnya gas CO. Tetapi ikatan antara NO dan Hb jauh lebih kuat daripada CO dan Hb maka gas NO tidak mudah

lepas dari haemoglobin, bahkan mengikat oksigen yang dibawa oleh haemoglobin. Hal ini menyebabkab kekurangan

oksigen yang dapat membahayakan sistem syaraf.

   - Gas nitrogen dioksida ( NO2)

Gas ini akan memberikan rangsangan yang kuat terhadap mata dan lapisan pernafasan, bereaksi dengan

haemoglobine ( Hb ) yang dapat menyebabkan sakit mata dan batuk–batuk pada operator . Keracunan gas ini apabila

dipakai untuk jangka waktu yang lama akan berakibat operator menderita penyakit TBC atau paru–paru .

   - Gas-gas beracun yang terbentuk karena penguraian dari bahan pembersih dan pelindung terhadap karat .

PENCEGAHAN BAHAYA 

 

Pada proses pengelasan operator harus benar – benar mengetahui dan memahami bahaya – bahaya yang muncul

selama proses pengelasan ini berlangsung. Menurut Harsono, 1996,beberapa macam bahaya pengelasan yang

mungkin saja timbul sewaktu proses berlangsung , meliputi :

Bahaya Ledakan.

Bahaya ledakan yang sering terjadi pada proses pengelasan produk yang berbentuk tangki atau bejana bekas tempat

penyimpanan bahan – bahan yang mudah menyala atau terbakar . Pada proses pengelasan / pemotongan ini

diperlukan beberapa hal persiapan pendahuluan untuk menghindari bahaya ledakan , seperti :

1. Pembersihan bejana atau tangki

Sebelum proses pengelasan berlangsung maka bejana atau tangki perlu dibersihakan dengan :

Air untuk bahan yang mudah larut.

Uap untuk bahan yang ,mudah menguap.

Soda kostik untuk membersihkan minyak , gemuk atau pelumas.

Page 3: K3 Pengelasan

      2. Pengisian bejana atau tangki

Setelah proses pembersihan selesai isilah tangki atau bejana dengan air sedikit di bawah bagian yang akan

dilas/dipotong.

      

      3. Kondisi tangki sewaktu proses pengelasan 

Selama proses pengelasan berlangsung kondisi tangki atau bejana harus dalam keadaan terbuka agar gas yang

menguap karena pada proses pemanasan gas dapat keluar.

      4. Penggunaan gas lain 

Apabila dalam proses pengisian tangki atau bejana dengan air mengalami kesulitan maka sebagai gantinya dapat

digunakan gas CO2 atau gas N2 dengan konsentrasi minimum 50 % dalam udara .

Bahaya Jatuh

Untuk pengerjaan konstruksi bejana, tangki pertamina atau konstruksi bangunan lainnya yang membutuhkan tempat

yang tinggi, bahaya yang mungkin dapat terjadi adalah bahaya jatuh atau kejatuhan yang berakibat fatal . Beberapa

langkah yang perlu diambil oleh operator untuk menghindari bahaya ini :

1. Menggunakan tali pengaman.

2. Menggunakan topi pengaman untuk mencegah terjadinya kejatuhan benda – benda atau kena panas

matahari.

Bahaya Kebakaran

Proses pengelasan selalu berhubungan dengan api sehingga bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi mengingat

proses ini sangat berhubungan erat dengan api dan gas yang mudah terbakar, untuk itu operator perlu sekali

mengambil langkah – langkah pengamanan seperti :

1. Ruangan atau areal pengelasan harus bebas dari kain, kertas, kayu, bensin, solar, minyak atau bahan –

bahan lain yang mudah terbakar atau meledakharus ditempatkan di tempat khusu yang tidak akan terkena

percikan las.

2. Jauhkan tabung – tabung dan generator dari percikan api las, api gerinda atau panas matahari.

3. Perbaikan pada sambungan – sambungan pipa atau selang – selang terutama saluran Asetilen.

4. Penyediaan alat pemadam kebakaran di tempat yang mudah dijangkau seperti bak air, pasir, hidrant .

5. Kabel yang ada didekat tempat pengelasan diisolasi dari karet ban.

Bahaya Percikan Api / Panas

Bahaya dari percikan api atau panas akan berakibat bahaya kebakaran seperti yang diuraikan diatas , tetapi bahaya

lainnya adalah pada operator las sendiri yang terkena luka bakar atau sakit mata . Untuk itu operator selalu

dianjurkan menggunakan alat –alat pelindung seperti: sarung tangan, apron, sepatu tahan api, kaca mata las, topeng

las

Page 4: K3 Pengelasan

Bahaya Gas dalam Asap Las

Pencegahan atau tindakan yang harus diambil oleh operator untuk menghindari bahaya gas dalam asap las adalah :

1. Pekerjaan las harus dikerjakan dalam ruang terbuka atau ruang yang berventilasi agar gas dan debu yang

terbentuk segera terbuang.

2. Apabila ventilasi masih belum cukup memadai maka sebaiknya memakai masker hidung.

3. Untuk pengerjaan pengelasan dalam tangki perlu tindakan di bawah ini :

Menggunakan penghisap gas / debu.

Dibutuhkan seorang rekan operator di luar tangki atau bejana yang selalu siaga apabila terjadi bahaya.

Voltage lampu penerangan maksimum 12 volt.