k3 pengelasan
DESCRIPTION
kj;TRANSCRIPT
![Page 1: K3 Pengelasan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082516/55cf9046550346703ba494ca/html5/thumbnails/1.jpg)
K3 Pengelasan
KESELAMATAN KERJA PADA PROSES PENGELASAN
1. Ditemukannya logam pertama kali dirasakan sebagai suatu kemajuan teknologi yang sungguh luar biasa tetapi pada
pihak lain perkembangan baru ini akan menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu bagaimana proses penyambungan
dari logam – logam tersebut. Proses penyambungan logam terdiri dari sambungan baut, sambungan keling, sambungan
lipat, sambungan tempa, patri, solder dan sambungan las (pengelasan ).Dalam fabrikasi, konstruksi dan industri proses
sambungan las merupakan salah satu cara yang paling dominan / baik apabila dibandingkan dengan cara pengerjaan
pemesinan yang lainnya dikarenakan proses ini sangat praktis, murah dan cepat .
Penggunaan las dalam pengerjaan konstruksi semakin lus sehingga kecelakaan
yang diakibatkan oleh proses pengerjaan tersebut juga sering banyak terjadi. Pekerjaan pengelasan merupakan salah
satu proses pemesinan yang penuh resiko karena selalu berhubungan dengan api dan bahan – bahan yang mudah
terbakar dan meledak terutama sekali pada las gas yaitu gas oksigen dan Asetilin . Kecelakaan yang terjadi
sebenarnya dapat dikurangi atau dihindari apabila kita sebagai operator dalam mengoperasikan alat pengelasan dan
alat keselamatan kerja dipergunakan dengan baik dan benar, memiliki penguasaan cara – cara pencegahan bahaya
akibat proses las .
![Page 2: K3 Pengelasan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082516/55cf9046550346703ba494ca/html5/thumbnails/2.jpg)
GAS DALAM ASAP LAS
Menurut (Harsono, 1996)sewaktu proses pengelasan berlangsung terdapat gas – gas yang berbahaya yang perlu
diperhatikan , yaitu :
- Gas karbon monoksida ( CO )
Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap haemoglobin ( Hb ) yang akan menurunkan daya penyerapannya
terhadap oksigen .
- Karbon dioksida (CO2)
gas ini sendiri sebenarnya tidak berbahaya terhadap tubuh tetapi bila konsentrasi CO2 terlalu tinggi dapat
membahayakan operator terutama bila ruangan tempat pengelasan tertutup seperti di Lab. Proses Produksi FTI –
UAJY.
- Gas Nitrogen monoksida (NO)
Gas NO yang masuk ke dalam pernafasan tidak merangsang, tetapi akan bereaksi dengan haemoglobin (Hb)seperti
halnya gas CO. Tetapi ikatan antara NO dan Hb jauh lebih kuat daripada CO dan Hb maka gas NO tidak mudah
lepas dari haemoglobin, bahkan mengikat oksigen yang dibawa oleh haemoglobin. Hal ini menyebabkab kekurangan
oksigen yang dapat membahayakan sistem syaraf.
- Gas nitrogen dioksida ( NO2)
Gas ini akan memberikan rangsangan yang kuat terhadap mata dan lapisan pernafasan, bereaksi dengan
haemoglobine ( Hb ) yang dapat menyebabkan sakit mata dan batuk–batuk pada operator . Keracunan gas ini apabila
dipakai untuk jangka waktu yang lama akan berakibat operator menderita penyakit TBC atau paru–paru .
- Gas-gas beracun yang terbentuk karena penguraian dari bahan pembersih dan pelindung terhadap karat .
PENCEGAHAN BAHAYA
Pada proses pengelasan operator harus benar – benar mengetahui dan memahami bahaya – bahaya yang muncul
selama proses pengelasan ini berlangsung. Menurut Harsono, 1996,beberapa macam bahaya pengelasan yang
mungkin saja timbul sewaktu proses berlangsung , meliputi :
Bahaya Ledakan.
Bahaya ledakan yang sering terjadi pada proses pengelasan produk yang berbentuk tangki atau bejana bekas tempat
penyimpanan bahan – bahan yang mudah menyala atau terbakar . Pada proses pengelasan / pemotongan ini
diperlukan beberapa hal persiapan pendahuluan untuk menghindari bahaya ledakan , seperti :
1. Pembersihan bejana atau tangki
Sebelum proses pengelasan berlangsung maka bejana atau tangki perlu dibersihakan dengan :
Air untuk bahan yang mudah larut.
Uap untuk bahan yang ,mudah menguap.
Soda kostik untuk membersihkan minyak , gemuk atau pelumas.
![Page 3: K3 Pengelasan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082516/55cf9046550346703ba494ca/html5/thumbnails/3.jpg)
2. Pengisian bejana atau tangki
Setelah proses pembersihan selesai isilah tangki atau bejana dengan air sedikit di bawah bagian yang akan
dilas/dipotong.
3. Kondisi tangki sewaktu proses pengelasan
Selama proses pengelasan berlangsung kondisi tangki atau bejana harus dalam keadaan terbuka agar gas yang
menguap karena pada proses pemanasan gas dapat keluar.
4. Penggunaan gas lain
Apabila dalam proses pengisian tangki atau bejana dengan air mengalami kesulitan maka sebagai gantinya dapat
digunakan gas CO2 atau gas N2 dengan konsentrasi minimum 50 % dalam udara .
Bahaya Jatuh
Untuk pengerjaan konstruksi bejana, tangki pertamina atau konstruksi bangunan lainnya yang membutuhkan tempat
yang tinggi, bahaya yang mungkin dapat terjadi adalah bahaya jatuh atau kejatuhan yang berakibat fatal . Beberapa
langkah yang perlu diambil oleh operator untuk menghindari bahaya ini :
1. Menggunakan tali pengaman.
2. Menggunakan topi pengaman untuk mencegah terjadinya kejatuhan benda – benda atau kena panas
matahari.
Bahaya Kebakaran
Proses pengelasan selalu berhubungan dengan api sehingga bahaya kebakaran sangat mungkin terjadi mengingat
proses ini sangat berhubungan erat dengan api dan gas yang mudah terbakar, untuk itu operator perlu sekali
mengambil langkah – langkah pengamanan seperti :
1. Ruangan atau areal pengelasan harus bebas dari kain, kertas, kayu, bensin, solar, minyak atau bahan –
bahan lain yang mudah terbakar atau meledakharus ditempatkan di tempat khusu yang tidak akan terkena
percikan las.
2. Jauhkan tabung – tabung dan generator dari percikan api las, api gerinda atau panas matahari.
3. Perbaikan pada sambungan – sambungan pipa atau selang – selang terutama saluran Asetilen.
4. Penyediaan alat pemadam kebakaran di tempat yang mudah dijangkau seperti bak air, pasir, hidrant .
5. Kabel yang ada didekat tempat pengelasan diisolasi dari karet ban.
Bahaya Percikan Api / Panas
Bahaya dari percikan api atau panas akan berakibat bahaya kebakaran seperti yang diuraikan diatas , tetapi bahaya
lainnya adalah pada operator las sendiri yang terkena luka bakar atau sakit mata . Untuk itu operator selalu
dianjurkan menggunakan alat –alat pelindung seperti: sarung tangan, apron, sepatu tahan api, kaca mata las, topeng
las
![Page 4: K3 Pengelasan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082516/55cf9046550346703ba494ca/html5/thumbnails/4.jpg)
Bahaya Gas dalam Asap Las
Pencegahan atau tindakan yang harus diambil oleh operator untuk menghindari bahaya gas dalam asap las adalah :
1. Pekerjaan las harus dikerjakan dalam ruang terbuka atau ruang yang berventilasi agar gas dan debu yang
terbentuk segera terbuang.
2. Apabila ventilasi masih belum cukup memadai maka sebaiknya memakai masker hidung.
3. Untuk pengerjaan pengelasan dalam tangki perlu tindakan di bawah ini :
Menggunakan penghisap gas / debu.
Dibutuhkan seorang rekan operator di luar tangki atau bejana yang selalu siaga apabila terjadi bahaya.
Voltage lampu penerangan maksimum 12 volt.