kader adalah pelaksana kegiatan dari anggota

8

Click here to load reader

Upload: saga-sabara

Post on 01-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Kader adalah pelaksana kegiatan dari anggotamasyarakat yang telah dilatih dibawah bimbingan Puskesmas.(Budi Rahayu.dkk,2005:13)b. Syarat-syarat menjadi kader.Adapun syarat menjadi kader adalah :1. Setiap warga desa setempat laki-laki maupun perempuan.2. Bisa membaca dan menulis huruf latin.3. Mempunyai waktu luang.4. Memiliki kemampuan.5. Mau bekerja sukarela dan tulus ikhlas. (Budi Rahayu dkk,2005:13)

e. Peran KaderPeran adalah posisi seseorang dalam struktur sosial atau mengidentifikasitentang pola interaksi sosial seseorang berhubungan dengan orang lain. Tingkatperanan seseorang di dalam suatu kegiatan khususnya peran kader posyanduadalah sebagai berikut:1. PelaksanaDalam kegiatan Posyandu kader memegang peranan pelaksanakegiatan posyandu dan menggerakkan keaktifan ibu.2. Pengelola29Kader aktif dalam berbagai kegiatan, bahkan tidak hanya dalampelaksanaan tetapi juga hal-hal yang bersifat pengelolaan sepertiperencanaan kegiatan, pencatatan dan pelaporan pertemuan kader.(Dekes RI,2006:17)3. Karakteristik kader posyanduKarakteristik adalah ciri khusus yang mempunyai sifat khas sesuai denganperwatakan tertentu. Ciri khusus ini dapat berupa fisik seperti pekerjaan,pemilikan serta pendapatan maupun non fisik seperti pengalaman dan kebutuhanyang beraneka ragam. Variabel-variabel yang termasuk dalam karakteristikbiografik ini cukup banyak dan bisa berisikan sejumlah konsep yang kompleks.Data karakteristik biografik dapat diperoleh melalui responden sendiri mulai dariusia, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, lamanya bekerja.a. UmurUmur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulangtahun.(Wahit Iqbal,dkk,2006:145) Semakin cukup umur, tingkat kematangan dankekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segikepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dariorang pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibatdari pengalaman dan kematangan jiwanya. Produktivitas menurun denganbertambahnya umur, hal ini disebabkan karena keterampilan-keterampilan fisikseperti kecepatan, kelenturan, kekuatan dan koordinasi, akan menurun denganbertambahnya umur. Dalam suatu lembaga, karyawan yang sudah lama bekerja disebuah sistem artinya sudah bertambah tua, bisa mengalami peningkatan karena30pengalaman dan lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan. (WahitIqbal,dkk,2006:145)b. PendidikanPendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadapperkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Pendidikandapat menuntun manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya untukmencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untukmendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehinggadapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorangtermasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasiuntuk siap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkatpendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyakpula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akanmenghambat perkembangannya sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang barudiperkenalkan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberirespon yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberirespon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan berfikirsejauhmana keuntungan yang mungkin mereka peroleh dari gagasan tersebut.(Kuncoroningrat,1997)c. PekerjaanPekerjaan adalah suatu kegiatan hal yang harus dilakukan terutama untukmenunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan bukanlahsumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang31membosankan, berulang dan banyak tantangan. (Wahit Iqbal,2006:145)Bekerjaumumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akanmempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Semakin banyak waktu yangtersita untuk melakukan pekerjaan maka semakin sempit kesempatan untukmenjadi kader.d. Lama kerjaBanyak studi tentang hubungan antara senioritas karyawan danproduktivitas. Meskipun prestasi kerja seseorang itu bisa ditelusuri dari prestasikerja sebelumnya. Tetapi sampai saat ini belum dapat diambil kesimpulan yangmeyakinkan antara kedua variabel tersebut. Yang jelas yaitu, karyawan-karyawansenior ini lebih kecil angka absen kerjanya dan angka pindah kerja. .e. PendapatanMerupakan jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga dalam satu bulanyang dapat dikategorikan dalam penghasilan yang kurang, cukup maupunberpenghasilan tinggi yang nantinya akan berpengaruh dalam memantau tumbuhkembang. Adapun cara mengukur pendapatan tersebut dengan melihat nilainominal yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai klasifikasi yang telahditentukan Biro Pusat Statistik pada tahun 2005 sebagai berikut 1) kurang dari Rp.500.000,- dinyatakan kurang, 2) Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 2.000.000,-dinyatakan cukup, 3) Lebih dari 2 juta dinyatakan tinggi. Atau menggunakanstandar UMR (Upah Minimum Regional) yang ditetapkan oleh pemerintahsetempat. Pengukuran pendapatan juga dapat dilakukan berdasarkan persepsiindividu berdasarkan pendapatannya selama satu bulan dengan dinyatakan ke32dalam persepsi kurang, cukup dan tinggi menurut tingkat kecukupankebutuhannya.(Biro pusat statistik,2007:20)f. PelatihanPelatihan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untukmenyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut masyarakat, kelompok atauindividu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik yangdapat berpengaruh terhadap perilakunya. Secara umum tujuan dari pelatihan ialahmengubah perilaku individu atau masyarakat dibidang kesehatan.g. PengetahuanPengetahuan dapat diartikan tahu atau mengerti sesudah melihat(menyaksikan, mengalami atau diajar). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalammembentuk tindakan seseorang (Overt Behavior). (Notoatmojo,2003:128) Daripengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari olehpengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari olehpengetahuan. Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkanbahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas-apabilapenerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasarioleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akanbersifat langgeng (Long Lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasarioleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.

Makin tinggi pendidikan makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangannya sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan