kaidah makna.pptx
DESCRIPTION
Presentasi Bahasa IndosesiaTRANSCRIPT
Pemilihan dan Penggunaan Kata
Kelompok 5Nurmagfira
Nur Rezki Hajar
PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN KATA
SESUAI KAIDAH MAKNA
Kata yang Denotatif dan Kata yang Konotatif
Kata yang Bersinonim dan Kata yang mirip
Homofon dan Homograf
Kata Umum dan Kata Khusus
Kata Popouler dan Kata Kajian
Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Kata Mubazir
Dasar-dasar Pertimbangan
1. Kebenaran : pemakaian kata yang benar menurut kaidah penulisan (juga pelafalan ) dan kaidah-kaidah penulisan (juga pelafalan ) dan kaidahpembentukan kata.pembentukan kata.
2. Ketepatan dan kesesuaian : pemakaian kata yangKetepatan dan kesesuaian : pemakaian kata yangdapat mengungkapkan secara tepat / sesuai dapat mengungkapkan secara tepat / sesuaidengan gagasan pemakaian bahasa.dengan gagasan pemakaian bahasa.
3. Kelaziman : pemakaian kata yang biasa / lazimKelaziman : pemakaian kata yang biasa / lazimdigunakan untuk mengungkapkan gagasan tertentu.digunakan untuk mengungkapkan gagasan tertentu
Untuk memenuhi persyaratan ketepatan dan kesesuaian di dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan:1. Kaidah makna,2. Kaidah kalimat,3. Kaidah sosial, dan4. Kaidah karang-mengarang.Dengan kata lain, agar dapat memilih kata dengan tepat, pertimbangkan dengan cermat apa gagasan yang ingin kita kemukakan, kepada siapa, dimana, dengan tujuan apa, dalam situasi bagaimana, dan dalam rangka apa.Dalam penulisan, yang perlu diperhatikan adalah konotasi sosial, agar dapat mengatakan gagasannya dengan tepat, seorang penulis harus tepat memilih kata dengan konotasi yang tepat.
Kaidah Makna
Kaidah makna dalam pemilhan kata mengacu ada persyaratan ketetapan pemilihan kata sebagai lambang objek pengertian atau konsep-konsep yang meliputi berbagai aspek.
Kata yang Denotatif dan Konotatif
Kata yang Denotatif
Berhubungan dengan konsep denotasi (konsep dasar yang di dukung oleh suatu kata)
Mengandung makna yang sebenarnya , makna kata yang sesuai dengan konsepnya sehingga disebut juga makna konseptual, makna yang sesuai dengan makna kata dalam kamus atau makna leksikal.
Kata yang KonotatifBerhubungan
dengan konsep konotasi (konotasi adalah rasa atau gambaran tambahan yang ada disamping denotasi nilai)
Mengandung makna tambahan yang sesuai dengan sikap dan nilai rasa tertentu pengguna bahasa yang bersangkutan
Contoh1. Toko itu dilayani gadis-gadis cantik.2. Toko itu dilayani dara-dara cantik.3. Toko itu dilayani perawan-perawan cantik.4. Kelompok anak muda itu sedang asyik
bermain musik.5. Ketua rombongan turis yang baru tiba
dikalungi untaian bunga.6. Gerombolan pengacau tersebut telah di
tumpas habis.
Kata yang Bersinonim dan Kata yang Mirip
Kata yang Bersinonim• Sinonim adalah kata yang
maknanya sama atau mirip dengan kata lain. Persamaan makna ini tidak berlaku sepenuhnya, namun dalam kadar tertentu ada pertalian makna akan kata-kata yang berbeda itu.
• Contoh kata : indah, cantik, bagus dan sebagainya.
Kata yang Mirip (Homonim)
• Kata yang mirip adalah kata-kata yang tampak mirip dari segi bentuknya atau kata-kata yang mirip dari segi maknanya.
• Contoh kata : sedang dan sedangkan, suatu dan sesuatu, sekali-kali dan sekali-sekali memiliki kemiripan bentuk; sedangkan kata seperti masing-masing dan tiap-tiap, jam dan pukul, tidak dan bukan termasuk kata yang mempunyai kemiripan makna.
ContohSinonim1. Tumpah-ruah penonton pertandingan bola kaki itu.
(penonton tidak dapat diganti pemirsa)2. “Para pemirsa dimana saja Anda sekalian berada,”
ujar penyiar televisi mengawali siarannya. (pemirsa dapat diganti dengan penonton)
ContohKata Yang Mirip1. Tinggallah dahulu di sini, saya hendak membicarakan sesuatu hal
denganmu.Seharusnya,
Tinggallah dahulu di sini, saya hendak membicarakan suatu hal denganmu.
Tinggallah dahulu di sini, saya hendak membicarakan sesuatu denganmu.
2. Masing-masing peserta penataran membayar uang pendaftaran sebesar lima belas ribu rupiah.Seharusnya,
Para peserta penataran membayar uang pendaftaran masing-masing sebesar lima belas ribu rupiah
Tiap-tiap peserta penataran membayar uang pendaftaran masing-masing sebesar lima belas ribu rupiah
Contoh3. Setelah penataran usai, tiap-tiap peserta kembali ke
rumahnya masing-masing.4. Pelajaran pertama berlangsung mulai pukul 07.30
sampai dengan 09.30.5. Pelajaran pertama berlangsung selama dua jam.
Homofon dan Homograf
Homofon• Homo = sama; fon =
bunyi• Homofon ialah kata-
kata yang sama lafalnya, tetapi beda ejaannya.
• Contoh kata : bang dan bank, sangsi dan sanksi, dan sebagainya.
Homograf• Homo = sama; graf
(graph) = tulisan• Homograf adalah
kata-kata yang sama ejaannya, tetapi beda lafalnya.
• Contoh kata : apel dan apel
ContohHomofon1. Massa telah berkumpul di depan Istana Negara.
(massa/masyarakat)2. Hidupnya senang sepanjang masa.
(masa/waktu)Homograf3. Buah apel ini enak sekali. (apel = buah)4. Anak-anak telah apel di lapangan tadi pagi.
(apel = berkumpul)
Kata Umum dan Kata Khusus
Kata Umum• Dibedakan dari kata-kata khusus
berdasarkan ruang lingkupnya. Semakin luas ruang lingkup katanya maka semakin umum sifatnya.
• Kata-kata umum mempunyai hubungan yang luas
Kata Khusus• Kata-kata khusus memiliki
hubungan yang sempit, terbatas, khusus atau unik.
Kata Umum Kata Khusus
Pemimpin Direktur
Runcing Tajam,mancung
Kecil,mini Mikro,minor
memasak Menanak
campuran Ramuan, adonan
Perbandingan
Contoh1. Jarum, pena, dan tombak dikelompokkan pada benda-benda yang runcing.2. Gadis cantik itu memiliki hidung yang mancung.3. Ibu sibuk memasak gulai ketika saya datang.4. Saya diberi tugas menanak nasi.
Kata runcing dapat digunakan untuk menyebut sifat semua benda yang makin ke ujung makin kecil dan tajam, sedangkan kata mancung hanya digunakan secara khusus untuk hidung yang mancung. Demikian juga kata memasak digunakan untuk menyatakan pekaerjaan masak-memasak secara umum, sedangkan menanak hanya untuk menanak nasi.
Kata Populer dan Kata Kajian
Kata Populer• Kata yang tegolong
kata populer adalah kata yang digunakan atau terkenal di kalangan masyarakat atau kata-kata yang digunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi.
Kata Kajian
• Kata kajian adalah kata-kata yang digunakan secara terbatas pada kesempatan-kesempatan tertentu, berupa kata-kata atau istilah yang digunakan oleh golongan ilmuwan dalam pembicaraan tulisan-tulisan ilmiah.
Kata Populer Kata Kajian
tahap Stadium
Sejajar Paralel
Bahagian, unsur Suku cadang
Perbandinga
n
Contoh1. Rencana pembangunan tahap pertama adalah Repelita I.
(tahap bermakna tingkat atau jenjang)2. Usaha penyembuhan kanker stadium awal telah
dilakukan.(usaha bermakna tingkatan dalam daur atau perkembangan suatu profesi, tingktan masa penyakit
Kata Baku dan Kata Tidak Baku
Kata Baku
• Kata baku adalah kata-kata yang telah resmi dan standar dalam penggunaannya.
Kata Tidak Baku
• Kata tidak baku adalah kata-kata yang diterima secara resmi atau kata-kata yang tidak menuruti kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.
Kata Baku Kata Tidak Baku
Kuitansi Kwitansi
Beri tahu Kasi tahu
Padamkan (lampu) Kasi mati, bunuh (lampu)
Panutan Anutan
Pihak Fihak
Teladan Tauladan
Terdiri atas Terdiri dari
Analisis Analisa
Insaf Insyaf
Mengubah Merubah
Mengesampingkan Mengenyampingkan
Peresmian Pengresmian
Perwilayahan, Pengwilayahan
Bergantung pada Bergantung dari
Menaati Mentaati
CONTOH
Kata Mubazir• Kata mubazir adalah kata-kata yang
bersinonim atau kata-kata yang sama maknanya dan digunakan bersama-sama sekaligus sehingga menjadi mubazir, yaitu berlebih-lebihan.
• Contoh kata : demi dan untuk, sejak dan dari, agar dan supaya, sebab dan karena, amat sangat dan sekali.