kajian hukum izin usaha industri ptsb

5
BIRO HUKUM DAN GCG Kajiian Hukum No. xx tahun 2014 “Kajian hukum Izin Usaha Industri PT Semen Baturaja (Persero) Tbk” KAJIAN HUKUM IZIN USAHA INDUSTRI PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk A. KRONOLOGIS 1. Bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk selanjutnya disebut PTSB telah memiliki Izin Usaha Industri Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 719/KPTS/DISPERINDAG/2012 tentang Pemberian Izin Usaha Industri Kepada PT Semen Baturaja 2. Bahwa izin tersebut perlu dikaji ulang agar sesuai dengan peraturan yang berlaku terkait dengan Izin Usaha Industri. B. DASAR HUKUM 1. Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri. 2. Izin Usaha Industri PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 719/KPTS/DISPERINDAG/2012 tentang Pemberian Izin Usaha Industri kepada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk C. PERTANYAAN Dari uraian diatas maka perlu dikaji hal-hal sebagai berikut : Apakah Izin Usaha Industri yang dimiliki PT Semen Baturaja (Persero) Tbk saat ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008 tentang 1 of 3

Upload: reza-aidil-fitriansyah

Post on 11-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kajian hukum perusahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Hukum Izin Usaha Industri Ptsb

BIRO HUKUM DAN GCGKajiian Hukum No. xx tahun 2014“Kajian hukum Izin Usaha Industri PT Semen Baturaja (Persero) Tbk”

KAJIAN HUKUM

IZIN USAHA INDUSTRI PT SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk

A. KRONOLOGIS

1. Bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk selanjutnya disebut PTSB telah memiliki Izin Usaha Industri Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 719/KPTS/DISPERINDAG/2012 tentang Pemberian Izin Usaha Industri Kepada PT Semen Baturaja

2. Bahwa izin tersebut perlu dikaji ulang agar sesuai dengan peraturan yang berlaku terkait dengan Izin Usaha Industri.

B. DASAR HUKUM

1. Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri.

2. Izin Usaha Industri PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 719/KPTS/DISPERINDAG/2012 tentang Pemberian Izin Usaha Industri kepada PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

C. PERTANYAAN

Dari uraian diatas maka perlu dikaji hal-hal sebagai berikut :

Apakah Izin Usaha Industri yang dimiliki PT Semen Baturaja (Persero) Tbk saat ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri ?

D. ANALISA HUKUM

1. Bahwa berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 41/M-IND/PER/6/2008 Setiap Pendirian Perusahaan industri wajib memiliki Izin Usaha Industri (IUI), kecuali bagi Industri Kecil.

2. Bahwa berdasarkan Pasal 6 Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 41/M-IND/PER/6/2008 Perusahaan Industri yang telah memiliki IUI atau TDI, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung mulai tanggal diterbitkan IUI/TDI wajib

1 of 3

Page 2: Kajian Hukum Izin Usaha Industri Ptsb

BIRO HUKUM DAN GCGKajiian Hukum No. xx tahun 2014“Kajian hukum Izin Usaha Industri PT Semen Baturaja (Persero) Tbk”

mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

3. Bahwa berdasarkan Pasal 7 Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 41/M-IND/PER/6/2008 Perusahaan Industri yang melakukan perluasan melebihi 30% (tiga puluh persen) dari kapasitas produksi yang telah diizinkan, wajib memiliki Izin Perluasan.

4. Bahwa berdasarkan Pasal 16 ayat 1 huruf c Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 41/M-IND/PER/6/2008 IUI dan Izin Perluasan berada pada menteri bagi jenis Industri sebagai berikut :

1. Industri yang mengolah dan menghasilkan bahan beracun dan berbahaya (B3);

2. Industri Minuman Beralkohol;3. Industri teknologi tinggi yang strategis;4. Industri kertas berharga;5. Industri senjata dan amunisi; dan6. Industri yang lokasinya lintas provinsi.

5. Bahwa berdasarkan Pasal 37 Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 41/M-IND/PER/6/2008 Perusahaan Industri yang telah memiliki IUI/Izin Perluasan wajib menyampaikan Informasi Industri secara berkala kepada Menteri, Gubernur, Bupati/ Walikota sesuai dengan Izin Usaha Industri yang diterbitkan mengenai kegiatan usahanya menurut jadwal sebagai berikut :a. 6 (enam) bulan pertama tahun yang bersangkutan selambat - lambatnya setiap

tanggal 31 Juli dengan menggunakan Formulir Model Pm-V untuk Informasi Industri melalui Persetujuan Prinsip atau SP-IV untuk Informasi Industri Tanpa Persetujuan Prinsip dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pembina Industri, Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Dinas Kabupaten/ Kota.

b. 1 (satu) tahun selambat-lambatnya setiap tanggal 31 Januari pada tahun berikutnya dengan menggunakan Formulir Model Pm-VI untuk Industri Melalui Persetujuan Prinsip atau SP-V untuk Industri Tanpa Persetujuan Prinsip dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pembina Industri, Kepala Dinas Provinsi/Kepala Dinas Kabupaten/ Kota.

E. KESIMPULANBahwa berdasarkan uraian – uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Bahwa Izin Usaha Industri yang dimiliki oleh PTSB saat ini bertentangan dengan pasal

16 ayat 1 huruf c Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan

2 of 3

Page 3: Kajian Hukum Izin Usaha Industri Ptsb

BIRO HUKUM DAN GCGKajiian Hukum No. xx tahun 2014“Kajian hukum Izin Usaha Industri PT Semen Baturaja (Persero) Tbk”

Tanda Daftar Industri. Berdasarkan pasal tersebut penerbitannya bukanlah wewenang dari Gubernur Sumatera Selatan melainkan wewenang dari Menteri Perindustrian RI dikarenakan PTSB memiliki lokasi Pabrik melintasi Provinsi yakni Pabrik Palembang (PPG) & Pabrik Baturaja (PBR) di Provinsi Sumatera Selatan dan Pabrik Panjang (PPJ) di Provinsi Lampung.

2. Bahwa setelah Izin Usaha Industri didapatkan PTSB dari Kementerian Industri RI maka PTSB harus mematuhi kewajiban yakni memberikan informasi kegiatan industrinya kepada Menteri Perindustrian RI mengenai kegiatan usahanya.

3. Bahwa apabila PTSB telah melakukan penandatanganan kontrak Proyek BTA 2 maka harus segera mengurus izin perluasan karena terjadi peningkatan produksi lebih dari 30 %. Ke Kementerian Perindustrian RI.

F. SARAN1. PTSB harus segera melakukan pengurusan Izin di Kementerian Perindustrian RI agar

Izin Usaha Industri yang dimiliki tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008 tentang ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri.

2. Pengurusan izin Perluasan harus dilakukan PTSB menunggu kepastian penanda tanganan kontrak Proyek BTA 2.

Palembang, 9 September 2014

Diketahui oleh Dibuatoleh,

Andri Firnando

3 of 3