kajian kelapa dengan pendekatan rantai nilai dan iklim usaha di kabupaten sarmi “program...
DESCRIPTION
sssTRANSCRIPT
InternationalLabourOrganizationIndonesia
Kajian Kelapa dengan Pendekatan Rantai Nilai dan Iklim Usaha di Kabupaten Sarmi
LAPORAN STUDI
“Program Pembangunan berbasis Masyarakat Fase II: Implementasi Institusionalisasi Pembangunan Mata Pencaharian yang Lestari untuk Masyarakat Papua” ILO – PCdP2 UNDP 2013
Kajian Kelapa dengan Pendekatan Rantai Nilai dan Iklim Usaha di Kabupaten Sarmi
Provinsi Papua
InternationalLabourOrganization
Proyek “Pelembagaan Pembangunan Matapencaharian yang Berkelanjutan” ILO – PCdP2 UNDP 2013
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
2
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
3
Daftar Isi
Daftar Isi 3
Ringkasan Eksekutif 5
Pengantar 11
Gambaran Umum Wilayah Studi 15
1. ProfilTanamanKelapa 19
2. GambaranIndustriKelapa(Dalam) 23 2.1. Industri Global 23 2.2. KomoditiKelapadiIndonesia 26 2.3. KomoditiKelapadiProvinsiPapua 30 2.4. ProfilKomoditiKelapadiKabupatenSarmi 31
3. RantaiNilaiKelapadiSarmi 35 3.1. Gambaran Umum 35 3.2. ProdukdanPasar 36 3.2.1. Produksi 36 3.2.2 Pasar 37
3.3. DeskripsiPelakuUsahaRantaiNilai 37 3.3.1. Pelaku 37 3.3.1.1. Petani 37 3.3.1.2. Pengumpul/PedagangBesar 39 3.3.1.3. Pedagang 39
3.3.2. AktorPendukung 40
3.4. RantaiNilaiPemasarandanDistribusiNilaiTambah 42 3.5. TeknologiBudidayadanPascaPanen 43 3.6. StandarMutuKelapadanProdukTurunannya 44 3.7. PemangkuKepentingandanKelembagaan 46 3.8. DimensiDampakLingkungan 48 3.9. KebjikanPendukung 48 3.10. IdentifikasiSWOT 50 3.11. Peluang dan Hambatan Utama Rantai Nilai 51 3.11.1. Potensi Pengembangan 51 3.11.2 Hambatan Pengembangan Rantai Nilai 53
4. StrategiPenguatanRantaiNilaidanUsulanIntervensi 55 4.1 TujuandanSasaranPenguatanRantaiNilail 55 4.2. StrategiPenguatanRantaiNilaiKelapa 56 4.3. IntervensiPotensial 57
DaftarPustaka 59
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
4
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Daftar Singkatan
Bappeda BadanPerencanaanPembangunanDaerahBDSP Business Developmen Service Providers –LembagaPendampinganPengembanganUsahaBKP BadanKetahananPanganBNI BankNegaraIndonesiaBPM BadanPemberdayaanMasyarakatBPN BadanPertanahanNasionalBPTP BalaiPengkajianTeknologiPapuaBPS BadanPusatStatistikBP4K2P BadanPelaksanaPenyuluhanPerikananPertanianPerkebunanKehutanandanKetahanan
PanganBRI BankRakyatIndonesiaBulog BadanLogistikLSM Civil Society Organization –OrganisasiSosialKemasyarakatanFAO Food Agriculture Organization – OrganisasiPertanian&MakananGAPOKTAN GabunganKelompokTaniHIV/AIDS Human immunodeficiency virus infection/acquired immunodeficiency syndromeILO International Labour Organzation – Organisasi Perburuhan InternasionalIPB InstitutPertanianBogorIRT IndustriRumahTanggaITP IlmuTeknologiPertanianKADINDA KamarDagangIndonesiaDaerahLIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan IndonesiaMST MingguSetelahTanamMIFEE Merauke Integrated Food and Energi Estate – Kawasan Energi danMakanan Terintegrasi
MeraukeNZAID New Zealand Aid Programme –ProgramBantuanNewZelandOPT OrganismePenggangguTanamanPcDP People-centered Development Programme – Program Pembangunan Berpusat MasyarakatPBB PajakBumidanBangunanPerda Peraturan DaerahPDRB ProdukDomestikRegionalBruttoPPI Production Price Index – Indeks Harga ProdusenRTRW RencanaTataRuangWilayahRDTR RencanaDetailTataRuangSEAFAST Southeast Asian Food & Agriculture Science & Technology Center – Pusat Teknologi & Ilmu
Pertanian & Makanan Asia TenggaraUNDP United Nation Development Programme – ProgramPembangunanBangsa-bangsaUNIPA UniversitasNegeriPapuaUNCEN UniversitasCendrawasihUP4B UnitPercepatanPembangunanProvinsiPapuadanPapuaBaratUU Undang – UndangWHO World Health Organization –OrganisasiKesehatanDunia
5
KabupatenSarmitermasukkabupatenpenghasilkelapaterbesardi Provinsi Papua dengan luaswilayahtanam produksi kelapa terbesar di Papua. Selain itu, jika dilihat dari jenis tanaman perkebunan,komoditas kelapa di KabupatenSarmi termasukkomoditasunggulan.Dilihatdari luasareakomoditas perkebunan,memiliki luasyag lebihbesardibandikandengankakaodanpinang,meskipunjikadilihatdari jumlah petani yang terlibat, jauh dibandingkan dengan jumlah petani yang bekerja di komoditaskakaodanpinang.
Laporaninimerupakanhasilkajianrantainilaikomoditaskelapadi KabupatenSarmi.Untukmelakukanpenguatanrantainilaisebuahkomoditas diperlukan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan kunci dan para pelaku utama rantai nilai; hambatan dan peluang yang dihadapi para pelakuutamadalammenciptakannilaitambah;Lembaga dan pihak-pihak pendukung pengembangankomoditas;alternatif sumber daya yang potensial gunamendukung penciptaan efisiensi bagi pelaku usahayang terlibatdalam rantai nilai suatu komoditas. Selain itu, kegiatan dunia usaha selalu dipengaruhi oleh regulasi dan perundang-undangan umum maupun sektoral; ketersediaan dan effisiensi pelayanan umum danpembangunan oleh pemerintah; efektivitas organisasi perusahaan dan asosiasi dunia usaha. Studidilakukan melaluiberbagaitahapdariMaretsampaiakhirJuli2013.
HasilkajianrantainilaimenunjukanbahwakelapadiKabupatenSarmimemilikibeberapakelebihanyaknisumberdayaalam (produkKelapamelimpah), tersedianya tenagakerja, di samping itu, kelapamudahtumbuh di berbagai kondisi dibandingkan dengan tanaman lain. Namun demikian, komoditas kelapadi kabupatenmemiliki beberapa kelemahan yakni Produktivitas hasil pertanian yang rendah. TercatatproduktivitaskomoditaskelapadikabupatenSarmihanya0,6ton/hektar,jauhdibawahrata-ratanasioalyangmencapai6ton/hektar.Pemasarankelapaterbatas.Tercatattidaklebihdari50persenkomoditaskepalayangmamputerserappasar.Belumlagiminimalnyaprodukturunanprodukkelapa.Kelemahantersebutdisebabkanolehbeberapafaktoryakniterkaitpengetahuantentangbudidayadanpemasaranyangmasihsangatrendah,terbatasnyaperalatanproduksiolahan,rendahnyakemampuanmemasarkanprodukkelapa,danorganisasipetaniyangbelumsolid.
Meskipun banyak kelemahan terkait dengan komoditas kelapa, ada beberpa peluang yang dapatdimanfaatkanyaknikelapamemilikiturunanyangmasihbanyakyangperludikembangkan,berkembangnyapemukimanpendudukdanpeluangpasar lokal,merupakanKomoditiEkspor–peluangekspor,aksesterhadapmodal(denganjaminanpasaryangjelas/pasti).
Ringkasan Eksekutif
Kelapa merupakan tanaman tropisyang telah lamadikenalmasyarakat Indonesia.Hal ini terlihat daripenyebarantanamankelapadihampir seluruhwilayahNusantara.Kelapamerupakankomoditasstrategisyangmemilikiperan sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Manfaattanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra,dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanamanakelapa mempunyai manfaat yang besar. Alasanutamayangmembuatkelapamenjadi komoditi komersial adalah karena semua bagian kelapa dapatdimanfaatkanuntukberbagaikeperluan.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
6
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Melihat gambaran tersebut, strategi yang dapat dikembangkan untukmeningkatkan nilai komoditaskelapa di kabupaten Sarmi adalah yakni denganmemingkatkan produktivitas komoditas buahkelapamelaluiberbagai intervensistratategi penguatan petanidan organisasi dalam teknik budidayakelapa.Peningkatan akses pasar dengan fokus kepada buah kelapa segar danpeningkatanproduksiprodukturunankelapa:minyak,VCO,dankopra.
Parapemangku kepentingandalam pengembanganrantainilai sayurandi KabupatenManokwari terdiridari pemangku kepentingan di tingkat mikro, messo dan makro. Secara ringkas analisis pemangkukepentingandapatdilihatpadaDiagramdibawahini.Saatinikeberadaankelompoktanidisentra-sentraproduksikelapamasihsangatsedikit.Budayamasyarakat yangkomunalsedikitbanyakmempengaruhimotivasimerekauntukmembentukkelompoktani,disampingmasih lemahnya pendampingan kepadakelompokpetaniyangtelahterbentuk.Kelompoktaniyangsudahadasebagianbesarmasihterkendalaketerbatasan kapasitas, sumber daya dan akses terhadap informasi, teknologi dan pengetahuan.Penguatan kapasitas PPL dan lembaga pemberdayaan di tingkat petani (seperti LSM) menjadiisu utama dalam kelembagaan komoditi sayuranmengingat perannya yang sangat penting dalammendukung program-programpengembangankedepan.
Pengembangan komoditas kelapa di Kabupaten Sarmi juga memerlukan sinergi antar pemangkukepentingan,baikantarapemerintah–swasta–masyarakatmadani(LSM,perguruantinggi,tokohadat,dansebagainya).Kerangkadialogdankerjasamaantar pemangkukepentinganperlu dilakukandenganmelibatkaninstitusi/lembagayangteridentifikasidalampetapemangkukepentingandibawahini.
Peta pemangku kepentingan komoditas kelapa di Kabupaten Sarmi
KELAPASARMI
LSM IPI
Pedagang
Petani
Pengusaha Angkutan
Bank
DewanKelapaIndonesia
Gereja
Kimpraswil
BLH
Dinas Perkebunan Bappeda
Pemerintah Provinsi
MASYARAKATMADANI
PEMERINTAH
SWASTA
KementerianPertanian
PEMANGKU KEPENTINGAN
KUNCI
PEMANGKU KEPENTINGAN
PRIMER
PEMANGKU KEPENTINGAN
SEKUNDER
Pengumpul
BadanPember-dayaanMasyarakat
KampungDinasPerindustrian,
Perdagangan dan Koperasi
IndustriRT
7
Setidaknyaterdapatempathambatanutamadalamdalamrantainilaikelapadi KabupatenSarmi,yaitu:
w Masih lemahnya pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya tanaman kelapa,pemanenan, dan pengolahan hasil panen yang baik sehingga mengakibatkan rendahnyaproduktivitaskelapa.
w Belumadanya roadmap pengembangan komoditas kelapa diKabupaten
w Sarmi dan kurangnyakoordinasi antar SKPDyang terjalin dengan baikmenyebabkanmasihbanyaknyatumpang-tindihprogram.
w Belum adanya wadah komunikasi antar pemangku kepentingan mengakibatkan tidak adanyasinergi dalampengembangankomoditas kelapadiKabupaten Sarmi.
w minimnya lembaga pendukung bisnis (business supporting system) mengakibatkan lemahnya penguatankapasitaskepadapelaku utamadalamrantainilaikelapa;
ArahpenguatanrantainilaikomoditaskelapadiKabupatenSarmiperludifokuskanpadaupayapeningkatanketerampilanpetanidankontinuitaspasokandaripetanisertaadanya lembagapendukungbisnisdandukunganSKPDterkaityangtersinergi.Hanyadenganpeningkatankualitasyangbaik,pasokanyangstabilserta adanya dukungan lembaga bisnis yang terkait akan dapat diupayakan peningkatan pendapatanbagipetani.Sementaradukunganyangdibutuhkandari instansi terkait tersebutadalahmeningkatkankapasitaspetani(baikdalamaspekprosespertanian,upayamanajemenbisnisdankelembagaanyangbaikditingkatpetani).
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
8
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
UsulanintervensipenguatanrantainilaiKelapadiKabupatenSarmiyangdikembangkanbersam
apadadiskusikelom
pokterfokusLintasSektoralditingkat
Kabupaten23Juli2013diGedungPK
K-Sarmiadalahsebagaiberikut:
No.
Sasa
ran
Pene
rima
man
faat
Peta
niKe
giat
an-k
egia
tan
Inte
rven
si:
-Pendam
pingankepada(calon)
kelompokpetanikelapa.
Usu
lan
Kegi
atan
Pela
ksan
aPe
laks
anaa
nKe
tera
ngan
*IPIadalahLSM
Lokal,KegIPI
sedangberjalanatas
duku
ngan
USA
ID.
•DinasPerkebunan.
•BadanPenyuluhpertanian.
•Badanpemberdayaanmasyarakat
kampung.
•LSMIPI.
2013-2014
Inte
rven
si 1
: Pen
guat
an K
elem
baga
an P
etan
i dan
Inst
ansi
Pen
duku
ngya
1.2.
Peta
ni-Temuusahadenganpem
beli
potensial.
•DinasPerkebunan.
•BadanPenanamanmodal.
•DinasPerindustrianPerdagangandan
Koperasi(D
isperindagkop).
2014
1. 1.1.
1.3.
aPe
tani
-Penyusunanpangkalandata
pasarkelapalokal,regional,
nasional,internasional.
•DinasPerkebunan.
2013-2014
1.3.
bForumDataDinasKab
(Bappeda)
-Pendam
pinganuntuk
penyusunanpangkalandata
pasarkelapalokal,regional,
nasional,daninternasional.
SudahadaSK
bupati.
•BappedadidampingiUNDP-ILO.
2013-2014
1.4
Peta
niAkseskepadalembagaperbankan.
•Disperindagkop
•BPD,BRI,B.Mandiri.
2013-2014
9
No.
Sasa
ran
Pene
rima
man
faat
Peta
niKe
giat
an-k
egia
tan
Inte
rven
si:
-Pelatihandanpendampingan
penguatankelompokIRTminyak
dankopra.
Usu
lan
Kegi
atan
Pela
ksan
aPe
laks
anaa
nKe
tera
ngan
*IPIadalahLSM
Lokal,KegIPI
sedangberjalanatas
duku
ngan
USA
ID.
•Disperindagkop.
•DinasPerkebunan.
•IPI.
2013-2014
Inte
rven
si 2
: Pen
gula
tan
Kele
mba
ngaa
n In
dust
ri R
umah
Tan
gga
2.2.
aPetani,dinas,Pem
da-Penyusunanpangkalandata
pasarlokal,regional,nasional,
dannternasionalproduk
turunankelapa.
•Disperindagkop.
•INDP.
2013-2014
2. 2.1.
2.2.
bForumData(Bappeda)
-Pendam
pinganpenyusunan
pangkalandatapasarlokal,
regional,nasional,internasional
produkturunankelapa.
SudahadaSK
bupati.
Bappeda–didampingiolehUN
DP-ILO.
2013-2014
3.1
Peta
niKe
giat
an-k
egia
tan
Inte
rven
si:
-Pelatihanbudidayatanaman
kelapa.
•DinasPerkebunan.
2013-2014
Inte
rven
si 3
: Apl
ikas
i Bud
iday
a Ta
nam
an K
elap
a ya
ng B
aik
dan
Prod
uktif
3. 3.2
Peta
ni-Pelatihanpenangananpasca
panen.
•Disperindagkop,
•BadanPemberdayaanMasyarakat
Kampung
•DinasPerkebunan.
2013-2014
2.2.
aPe
tani
-Pendam
pinganpem
asarandan
manajem
enpem
asaran.
•Dinasperkebunan.
•Disperindagkop.
2013-2014
2.2.
aPe
tani
-Sertifikasiprodukbuahkelapa.
•DinasPerkebunan.
2013-2014
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
10
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
11
1. Latar belakang
DokumeniniadalahlaporanakhirdarikegiatanKajianRantaiNilaidanIklimUsaha3(tiga)KomoditasTerpilihdiKabupatenSarmi(Kelapa),Jayawijaya(UbiJalar)danBovenDigoel(AyamBuras),ProvinsiPapua.LaporaninimerupakanbagiandarilaporanKajianIklimUsahadanRantaiNilai5(lima)KomoditasLokalTerpilihdari5(lima)KabupatenPercontohandiProvinsiPapuadanPapuaBarat.
Kajian ini merupakan kontribusi dari Proyek “Pelembagaan Pembangunan Matapencaharian yangBerkelanjutan”, yangmerupakan bagian dari Komponen ProgramPembangunanBerpusatMasyarakat(People-centered Development Programme atau PcDP) fase II, yangdidanai olehPemerintahSelandiaBaru,dandilaksanakanolehUnited Nation Development Programme (UNDP)dan International Labour Organization (ILO).
Tujuan dari proyek ini adalah berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutamamasyarakatasliPapua,denganmengoptimalkan fungsi- fungsidasardarisistemkemasyarakatandantatakelolapemerintahdaerahdalammelakukanpembangunanekonomiberkelanjutanditanahPapua.Diharapkanpadaakhirproyekparapemangkukepentingansetempatmampu:
1. mengembangkanusahalokalyangpotensialdiPapua;
2. memfasilitasi atas akses layanan keuangan bagi pelaku usahaterseleksi;dan
3. terbentuknyapusatpengembanganusahamikro/inkubasibisnis.
Pendekatanyangdigunakandalamproyekiniadalahmemberikansuatukerangka(modelpercontohan)melaluiproses yang tepat untukmengindentifikasi danmendesain strategi pengembanganusahadanproduk lokalyangpotensial,khususnyausahadanprodukyangmasihdikerjakanolehmasyakaratasliPapuadi3(tiga)daerahpercontohandiProvinsiPapua.
Sebagai langkah awal, ILO dan UNDP bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua bekerjasamadenganPemerintahkabupatenpercontohan,yakniKabupatenSarmi,JayawijayadanBovenDigoeltelahmerumuskanpemilihankomoditasyangpotensialuntukpengembanganlebihlanjutbagimasyarakatasliPapua.Landasanperumusanpemilihankomoditassecaraumumadalahberdasarkan:
1. Rekomendasi hasil Kajian Strategi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan (EKORA) yang telahdilakukanolehPusatStudiKajianEkonomidanKeuanganDaerah yangdidukungolehBappedaProvinsi Papua danUNDPpadatahun2009-2010;
Pengantar
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
12
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
2. Rekomendasi dari seri konsultasi dengan pemangku kepentingan terkait di tingkatProvinsidanKabupatendaerahpercontohan;dan
3. KegiatanusahatersebutmasihdiusahakanolehorangasliPapua.
Hasil dari proses tersebut, ILO-UNDP dan pemangku kepentingan lokal terkait telahmenetapkan tigakomoditasuntukdijadikanpercontohanpenguatankomoditasyangpotensialuntukdikembangkanolehKabupatenPercontohantersebut.KetigakomoditastersebutselanjutnyadapatdijabarkanpadaTabel1berikut.
Provinsi Kabuapten Komoditas
Papua Jayawijaya
Sarmi
BovenDigoel
UbiJalar
Kelapa
TernakAyamBuras
Tabel 1. Komoditas dan kabupaten terpilih di Provinsi Papua
Sebagaibagiandariprosespenerapankerangka(modelpercontohan)yangtepatdansistematistersebut,serangkaianKajian IklimUsahadanRantaiNilaidariketigakomoditas tersebutdiselenggarakangunamemperolehinformasidandatayangaktualdantepatsehinggadapatdisusunsuatustrategipengembanganlebihlanjutdarikomoditasterpilih.
Selanjutnya,hasilkajianinidiharapkandapatdigunakanolehparapemangku kepentingan terkait sebagai input untukmemformulasikan kebijakandan programpembangunan komoditas danusaha lokal yangpotensial, sehingga akhirnya dapatberkontribusi terhadappeningkatankesejahteraanmasyarakat asliPapua.
2. Tujuan
Kajianinidimaksudkanuntuk:
w Memetakan dan mengidentifikasi mata rantai produksi komoditasterpilihdarihulukehilirdanpetapemangkukepentingan yangterlibatdalamsetiapmatarantainya;
w Mengindentifikasi kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang pengembangan komoditasterpilih;
w Mengidentifikasi iklimusahasecaraumumdankebijakanyangdiperlukanuntukpengembangankomoditasterpilih;dan
w Memberikan rekomendasi tentang strategi pengembangan komoditasterpilihyangmemberikannilai tambah serta kebijakan atau peraturan yang diperlukan khususnya untukmemfasilitasipertumbuhanbisnisdarikomoditasterpilih.
13
3. Hasil yang diharapkan
Padaakhirnyakegiataninidiharapkandapatdiperolehoutputatauhasilsebagaiberikut:
w Tersedianya detail informasi dan rekomendasi pengembangan rantai nilaikomoditas dari huluke hilir yangdapatmemberikan nilai tambahkepadamasyarakatasliPapua;
w Tersedianya detail informasi dan rekomendasi perbaikan iklim usaha yang mendukungpengembangankomoditasdanusahalokalyangpotensialyangmasihdibudidayakan/diusahakanolehmasyarakatasliPapua;dan
w Terciptanya alih pengetahuan terkait proses dan sistematika pelaksanaanKajian Iklim UsahadanRantaiNilaiKomoditas terpilih terhadappemangkukepentingan lokaldiProvinsiPapua.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
14
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
15
Gambaran Umum Wilayah Studi Provinsi Papua
Provinsi Papua merupakan salah satu provinsi yang termasuk dalam provinsi yang relatif muda.Ditetapkan dengan dasar hukum Undang -Undang (UU)RI No. 21 Tahun2001 tentang OtonomiKhusus Papua. Provinsi pemekaran ini sebelumnya tergabung dengan Provinsi Irian Barat dalamProvinsi Irianjaya. Provinsi Papuaterdiridari28kabupatendansatukota.LuasWilayahProvinsiPapua316.553,07 km2.JumlahpendudukProvinsiPapuapadaberdasarkandatasensustahun2010 sejumlah2.833.381jiwa.
Peta 1. Peta Provinsi Papua dan kabupaten kajian
PerekonomianPapuakayaakansumberdayaalamberupatambangmigasdannonmigas.PertumbuhanekonomiPapuapadatahun2012sebesar1,08persen,meningkatjikadibandingkantahun2011yangtumbuh sebesar -5,32 persen. Struktur ekonomi Papuamasih didominasi oleh sektor pertambangan,kontribusinyapadaperiode2007–2011masihdiatas50persen,meskipunselamalimatahunkontribusisektorpertambanganmengalamipenurunan.ArtinyaekonomiPapuamasihsangattergantungdarisektorpertambangan. Kontribusi tertinggi PDRB Papua pada tahun 2012 berasal dari sektor pertambangandanpenggaliansebesar46,52persendan45,82persenpadatriwulanIV2012.Sedangkankontribusitertinggitanpatambangberadapadasektorpertaniansebesar25,74persen,dan23,42padatriwulanIV2012.PDRBperkapitaPapuapadatahun2012sebesarRp.25,93juta,turun-0,58persendaritahunsebelumnya,sementaraPDRBperkapitatanpatambangsebesarRp.14,02juta.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
16
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Sektor pertanian merupakan penyumbang kedua bagi perekonomianPapua, meskipun persentasesumbangan sektor pertanian dari tahun ke tahunbersifatfluktuatif tetapikecenderungannyasemakinmeningkat. Tahun 2011 sektorpertaniandengandiperhitungkandengan tambangsumbangnya11,71 persennaikdibandingkantahun2010yangsumbangannya9,32persen.Apabilatanpa tambangmakasektorpertaniandalamperiode tahun2007 - 2011 sumbangannyapalingbesaryaitudiatas24persen,meskipundaritahunke tahunmengalamipenurunantahun2007sumbangannya31,69persensementaratahun 2011 sumbangannya 24,38 persen. Penurunan sumbangan sektor pertanian dipengaruhi olehtumbuhnya sektor bangunan dan sektor jasa yanglebihtinggidaripertumbuhansektorpertanian.
Sumber:BPS,2012
Berdasarkan LaporanPerekonomian yangditerbitkanBPSProvinsi Papua, jumlah pendudukmiskin diProvinsiPapuamengalamipeningkatandi tahun2007berjumlah793.400jiwaditahun2011menjadisebanyak944.790jiwa.Jadi secara jumlah selama 5 tahun mengalami penambahan sejumlah 151390 jiwapenduduk miskin. Akan tetapi apabila dilihat dari presentase penduduk miskin dari tahun
Tabel 2. Profil Provinsi Papua
Sumber:BPS,2012
Luas Wilayah
Luaslahanpertanian
Sudahdimanfaatkan(LuasPanen(Ha))
Belumdimanfaatkan
Populasi(2011)
Populasiperempuan(2011)
Kepadatanpenduduk(2010)
JumlahKabupaten
JumlahKK(households)
Jumlahdanpersentasependudukmiskin
97.024 km2
14.269.376ha
190.632ha
14.460.008ha
3.038.306jiwa
1.439.582jiwa
9jiwa/km2
29
658584
980.400jiwa
17
ke tahun di Provinsi Papua mengalami penurunan 8,8 persen dari 40,78persenditahun2007turunmenjadi31,98persenditahun2011.Meskipunpersentasenyamengalamipenurunan, tetapidataBPSIndonesia 2011 menunjukkan presentase penduduk miskin di Papua masih tertinggi dibandingkan dengan presentase pendudukmiskin di 32provinsi-provinsi lainnyadiIndonesia.Presentasependudukmiskin Papua tahun 2011masih jauhdiataspresentasependudukmiskinrata-ratanasionalsebesar12,49persen.
Kabupaten Sarmi
KabupatenSarmiterletakdiantara138005’-140030’BujurTimurdan1035’-3035’LintangSelatan.LuaswilayahKabupatenSarmimencapai17740km2.Kabupaten Sarmi memiliki 10 distrik, dengan pusatpemerintahan berada padadistrik Sarmi.Wilayah Kabupaten Sarmi sebagian besar berada di pesisirpantai.
Kabupaten Sarmi berbatasan dengan Kabupaten Jayapura di sebelah Timur, Samudera Pasifik disebelahutara,KabupatenMamberamoRayadisebelahbaratserta Kabupaten Mamberamo Raya danKabupaten Tolikara di sebelah Selatan.Distrik Tor Atas merupakan distrik terluas, yaitu 4.499 km2
yaitu25,36persendariluaswilayahKabupatenSarmi.SedangkanDistrikSarmimerupakandistrikyangwilayahnya terkecil yaitu471km2 atau2,26persendari luaswilayahKabupatenSarmi.
Jumlah Penduduk Kabupaten Sarmi menurut data BPS dalam angka tahun 2010mencapai 33.263jiwa (7.914KK).Jumlah tersebut terdiri dari penduduk laki- laki berjumlah 28.021 jiwa dan pendudukperempuanberjumlah6647 jiwa.Tingkat kepadatan penduduk masih sangat rendah dimana 1,88jiwa per km2.DistrikpalingpadatadalahdistriktempatpusatpemerintahanyaknidistrikSarmi dengan 15,84 orang/km2, sedangkan distrik paling jarang penduduknya adalah DistrikTorAtasdengan0,35orang/km2.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
18
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sarmi pada awal terbentuknya pemerintahan berdasarkan hargakonstannilainominalpada tahun2002sebesar Rp. 143.615.830.000,- dengan angka pertumbuhansebesar 6,48persen, kemudianmengalami pertambahan cukup besar yaitu nilai nominal mencapaiRp. 167.267.000.000,-padatahun2004denganangkapertumbuhan8,08persen.
Sumbangan yangdiberikan sektor pertanian terbesar, tetapi secara bertahappersentasenyamenurun67,58persen.Komoditi/usahapalawija,kebun,perikanan, ternak,kerajinandan UMKMtelah menjadiproduklokal yangdilakukanolehpendudukdiSarmi.
Gambar 1. Grafik distribusi presentase PDRB di Kabupaten Sarmi atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2010
19
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Hal ini terlihatdari penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh wilayah Nusantara. Kelapa merupakan tanamanperkebunan dengan areal terluas di Indonesia, lebih luas dibanding karet dan kelapa sawit, danmenempati urutan teratas untuk tanaman budi daya setelah padi. Kelapamenempatiarealseluas3,70jutahaatau26persendari14,20jutahatotalarealperkebunan.Sekitar96,60persenpertanamankelapadikelolaolehpetanidengan rata- ratapemilikan1ha/KK (AllorerungdanMahmud2003),dansebagian besar diusahakan secara monokultur (97persen), kebun campuran atau sebagai tanamanpekarangan.
Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas strategis yang memilikiperan sosial, budaya, danekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak padadaging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagiantanamankelapamempunyaimanfaatyangbesar.
Alasan utama yangmembuat kelapamenjadi komoditi komersial adalahkarenasemuabagiankelapadapatdimanfaatkanuntukberbagaikeperluan.Dari analisisbudidayaterlihatbahwainvestasiyangbesardandapatmenguntungkanhanya dalamwaktu kurangdari enam tahun, belum termasukkeuntunganlain yangdidapat selain dari buah. Oleh karena itu, budidaya tanaman kelapamerupakansalahsatualternatif yang sangat menguntungkan.
Tanaman kelapamerupakan tanaman serbaguna atau tanaman yangmempunyainilaiekonomitinggi.Seluruhbagianpohonkelapadapatdimanfaatkanuntukkepentinganmanusia,sehinggapohoniniseringdisebutpohon kehidupan (tree of life) karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar,batang,daundanbuahnyadapatdipergunakanuntukkebutuhanmanusiasehari-hari(lihatgambar3.Pohonindustrikelapa).
Daun muda dipergunakan sebagai pembungkus ketupat dan sebagaibahanbakuobat tradisional,sedanhkandaun tuadapatdianyamdandipergunakan sebagiaatap, kemudian lidinya sebagiabahanpembuat sapu lidi. Batang kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku perabotan atau bahanbangunandanjembatandarurat.Akarkelapdapatdigunakansebagai bahanbakupembuatanbirataubahanbakupembuatanzatwarna.
Buah kelapa terdiri dari sabut, tempurung, daging buah dan air kelapa.Buahkelapadapatdigunakanhampirpadaseluruhbagiannya.Airnyauntukminumansegarataudapatdiproseslebih lanjutmenjadinatadecoco,ataukecap.Sabutuntukbahanbakutali,anyamankeset,matras,jokkendaran.
Bab 1. Profil Tanaman Kelapa
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
20
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Tempurungnyasecaratradisionaldibuatsebagaigayungair,mangkuk,atau diolah lebih lanjut nenjadibahan baku obat nyamuk bakar, arang, briketarang,dankarbonaktif.Dagingbuahnyadapatlangsungdikonsumsiatausebagaibahanbumbuberbagaimasakanataudiprosesmenjadisantankelapa,kelapaparutan kering (desicated coconut) serta minyak goreng. Daging buah dapat pula diproses menjadikopra. Kopra bila dipro ses lebih lanjut dapat menghasilkanminyakgoreng,sabun,lilin,eskrimataudiproseslebihlanjutsebagaibahanbakuprodukoleokimiasepertiasamlemak(fatty acid),fattyalcohol,dangliserin.Hasil samping ampas kelapa atau bungkil kelapa merupakan salah satu bahan bakupakanternak.
Cairannirakelapadapatdiprosesmenjadigulakelapa.Ketandanbuahyangbarutumbuhsampaiposisitegak diambil cairannya danmenghasilkan nira. Nira ini dapat diproduksi sebagaiminuman dan gulakelapa.Setiappohonkelapaterdapat2buahketandanbunga,bisadiambilniranyasampai35haridanselanjutnyaakanmunculketandanbungabarulagi.
Peluangpengembanganagribisniskelapadenganprodukbernilaiekonomi tinggi sangat besar. Alternatif Produk yangdapat dikembangkanantara lainVirgin Coconut Oil (VCO), Oleochemical (OC), Desicated Coconut (DC), Coconut Milk/Cream (CM/CC), Coconut Charcoal, Activated Carbon (AC), Brown Sugar (BS), Coconut Fiber (CF), dan Cocon Wood (CW), yang diusahakan secara parsialmaupun terpadu.Pelakuagribisnisproduk-produk tersebutmampumeningkatkanpendapoatnnya5-10kalidibandingkandengan bila hanya menjual produk kopra. Berangkat dari kenyataan luasnya potensi pengembanganproduk, kemajuan ekonomi perkelapaan di tingkat makro (daya saing di pasar global) maupunmikro,(pendapatan petani,nilaitambah dalam negeridansubstitusi impor) tampaknya akan semakinmenuntut dukunganpengembangan industri kelapasecaraklustersebagaiprasyarat(Allorerungetal.2005).
21
Gambar 2. Pohon industri kelapa
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
22
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
23
2.1. Industri Global
Produksi Komoditas Kelapa
Tanaman kelapamerupakan tanaman serbaguna atau tanaman yangmempunyainilaiekonomitinggi.Seluruhbagianpohonkelapadapatdimanfaatkanuntukkepentinganmanusia,sehinggapohoniniseringdisebutpohonkehidupan(tree of life)karenahampirseluruhbagiandaripohon,akar,batang,daundanbuahnyadapatdipergunakanuntukkebutuhanmanusiasehari-hari.Asalusulkelapa terdapatbeberapapendapat yakni bahwa kelapa berasal dari Amerika selatan karena di wilayah ini banyak ditemuitanamanyang mirip dengan kelapa dan kedua dari daerah Pasifik karena ditemui fosil kelapa dari zamanPleioceanedidaerahSelandiaBaru.
Kelapa diproduksi di 92 negara di seluruh dunia pada sekitar 11,8 juta hektar (29,5 ac) tanah.Produksiduniatelahdiperkirakan61.700.000ton(FAO,2009)denganproduksirata-rata5,2ton/hektar.SepuluhnegaraprodusentercantumdalamTabel3dibawahini:
Bab 2. Gambaran Industri Kelapa (dalam)
Negara Produksi (ton)2009
% Produksi dunia Luas lahan/ha Produktivitas ton/ha
Indonesia
Filipina
India
Sri Lanka
Brazil
Thailand
Vietnam
Meksiko
PapuaNugini
Malaysia
Dunia
21.565.700
15.667.600
10.148.000
2.099.000
1.973.370
1.380.980
1.128.500
1.004.710
930.000
459.640
61.708.358
34,9
25,4
16,4
3,4
3,2
2,2
1,8
1,6
1,5
0,7
3.231.710
3.401.500
1.903.000
394.840
284.058
237.882
121.500
155.713
216.000
166.400
11.864.344
6,67
4,61
5,33
5,32
6,95
5,80
9,29
6,45
4,30
2,76
5,20
Tabel 3. Produktivitas kelapa dunia
Sumberdata;FAO(2009)
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
24
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Angka produksi tersebut diperkirakan dengan menggunakan laporanproduksi kopra, luas tanamanatauperkiraanadministratif.Karenasifatproduksi kelapayangumumnyamasihsangattradisional,makahampirtidakmungkin untukmelakukanhitunganakuratjumlahkelapayangdihasilkan.Olehkarenaitu,adalahwajar untukmenganggap bahwa data produksi tersebut bukanlah gambaran produksi aktual.Juga, biasanya ada kesenjangan antara produksi danpanenyangsangatdipengaruhiolehharga. Jikahargakelapaterlalurendahpetanimemilikisedikitinsentifuntukmemanenhasilkelapa.
Produksi dunia relatif stabil selama periode 2008 - 2009, setelah hanyameningkat0,4persendari61.400.000tonpadatahun2008(StatistikFAO,2008). ProduksikelapamasihterkonsentrasidiIndonesia,FilipinadanIndia.17negaradarinegaraAsiadanPasifikmemproduksisekitar90persenkelapadunia.
Konsumsi Kelapa Dunia
Tigabentukyangpalingpentingdarikonsumsibuahkelapaadalahkelapasegar(termasukuntukdiminumdansantan),minyakkelapadankelapakering.Konsumsiglobalkelapasegartumbuhpadakecepatanyang luar biasa untukairkelapadansantan(sekitar30persendarikonsumsikelapa).Airkelapasemakinpopuler di seluruh dunia sebagai minuman yang sehat dan santan yang digunakandalamsejumlahprodukmakanan.Permintaankelapauntukmemenuhi pasar yang berkembang adalahmenempatkantekanan padapasokan.Denganpembelian dua industri pengolahan air kelapa Brasil, satu oleh PepsiCola dan lainnya oleh Coca Cola, air kelapamemasuki pasarminuman ringan utama.Disamping itu,hampirsetiapsupermarketdiEropadanAustraliamenjual lebih dariduamereksantankelapa.
Minyakkelapamerupakanbentukyangpalingpentingdarikonsumsi kelapa.Sekitar27negarakelompokUniEropaadalahkonsumenterbesarminyakkelapadi dunia, saat inimemanfaatkan sekitar 743.000metrik ton per tahun. Sebagianbesar dari 3,5 juta ton minyak diproduksi setiap tahunnya telalahdigunakan.Minyak kelapa digunakan secara unik untuk ekstraksi asam lemak dan digunakan dalamproduksimargarindansabun.Namundemikian,pemanfaatanminyakkelapa tercatat kurang di bawah2persendarikonsumsiminyaknabatiglobaldankontribusiinimenurunsebagaiakibatdaripeningkatankonsumsi minyak nabati lainnya.
Adanya peningkatan perhatian yang diberikan untukmenggunakanminyak kelapa untuk pembangkitenergi, baik dicampur dengan solar atau sebagai pengganti solar (bio-fuels). Berbagai insentif dansubsidi telahdiberikanuntukpengembanganbio-fuels menyebabkan bio-fuels menjadisemakinpopulerdi AmerikaSerikatdanEropadan inisekarangsedangdidorongdinegara-negaralainsepertiMalaysia.Adanya perbedaan harga antara minyak bumi danminyaknabati umumnyamenjadi daya tarik untukmenggunakanminyaknabatisebagaibahanbakaralternatif(http://www.unctad.info).
KonsumsikelapakeringtumbuhdinegaraberkembangsepertiCina.Permintaanstabildantahanterhadapfluktuasihargapasarnormal.
Perdagangan Kelapa Dunia
Ada dua pasar utama untuk kelapa-kopra danminyak, yang terakhir harganya lebih tinggi dari yang pertama. Pasar untuk kopra dan minyak ada di seluruh dunia. Produsen kelapa yang paling besar/sedangmengolahkelapadankopra oleh mereka sendiri untuk dibuat minyak. Sebagai konsekuensidari ini hanyasekitarempatpersendarikoprayangdiekspor.Mayoritasdiekspordalambentukminyak.
25
Ekspor minyak kelapa telah meningkat selama dekade terakhir terutama karena kebutuhan globalyang lebihbesaruntukkarakteristikpentingdari minyakkelapa.Padatahun2008,lebihdari2jutatonminyakkelapayangdiperdagangkandi pasardunia (Tabel4). Filipinaadalaheksportir terbesar minyak kelapa pada tahun 2008, dengan 42 persen dari ekspor dunia. Sementara Indonesia merupakannegara dengan jumlah terbanyak kedua yangmengekspor minyak kelapa, selain kelapa dalam buahsegar.PasartujuanutamaminyakadalahAmerikaSerikatdanEropadengannilaiuntukmasing-masing24persen dan25persendariimpor.
Tabel 4. Negara pengekspor dan produk turunanannya terbesar di dunia
Negara Kepala (tons)
Vietnam
Indonesia
Sri Lanka
Thailand
Dominika
Philippina
Belanda
Malaysia
USA
Singapora
DUNIA
93.501
85.452
31.814
31.401
24.022
360.349Sumberdata;FAO(2008)
Value ($, 000)
17.097
40.958
12.458
12.081
8.301
Minyak kelapa (tons)
649.362
840.449
196.584
129.553
14.173
2.009.037
Value ($, 000)
769.134
905.893
268.310
173.708
19.030
Kelapa kering (tons)
55.431
36.263
99.233
13.288
23.770
287.969
Value ($, 000)
48.253
64.713
148.145
22.969
31.356
Tabel 5. Negara pengimpor kelapa dan produk turunannya terbesar di dunia
Negara Kepala (tons)
China
Malaysia
USA
UEA
Singapora
Belanda
Jerman
Belgia
DUNIA
101.415
44.269
29.785
19.446
15.722
342.139Sumberdata;FAO(2008)
Value ($, 000)
18.919
5.754
16.877
6.135
6.350
Minyak kelapa (tons)
146.533
147.451
499.148
308.475
205.421
2.097.597
Value ($, 000)
193.657
215.276
642.320
349.203
274.661
Kelapa kering (tons)
31.009
18.765
23.500
Value ($, 000)
53.883
20.546
27.158
31.495
29.754
Cina merupakan importir terbesar kelapa segar di pasar dunia, tercatatmencapai 29,6persen dariimpor dunia. Kelapa segar dipasok ke prosesor di pasar internasionaluntukdijualsebagaiminuman,santan, kopra dan permen. Produk-produk bernilai tinggi bersaing satu sama lain dan hargamerekabervariasitergantungpadapermintaandanpenawaran.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
26
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Sekitar 279.000 ton kelapa kering yang diperdagangkan di pasar duniapadatahun2008.Ekspor inididominasi oleh Filipina,Sri Lankadan Indonesia,dengan Filipinamengekspor 34persen dari ekspordunia. ImporirutamatetapAmerikaSerikat danEropa akuntansi untuk 11persen dan13persen totalimpor dunia.Produk ini adalahnilai tinggi danmenangkap harga yang lebih tinggi daripadakopradanminyakkelapa.
Minyak kelapa dunia menghapai beberapa persoalan dalam produksi misalnya hama dan penyakit,penuaan dan masalah panen. Hal ini juga dipengaruhi oleh kompetisi untuk kelapa segar untuk airkelapa.Organisasi sepertiUniEropamemberikanbantuandalambentuktarifpreferensialsertadukunganhargaimpordariKepulauanPasifik.
2.2. Komoditi Kelapa di Indonesia
Produksi Komoditas Kelapa Indonesia
Kelapamerupakan tanaman tropis yang telah lamadikenalmasyarakat Indonesia.Hal ini terlihatdaripenyebarantanamankelapadihampir seluruhwilayahNusantara,yaitudiSumateradenganareal1,20jutahektar (32,90persen), Jawa0,903 jutahektar (24,30persen),Sulawesi0,716 jutahektar (19,30persen),Bali,NTB,danNTT 0,305jutahektar(8,20persen),MalukudanPapua0,289jutahektar(7,80persen), danKalimantan0,277jutahektar(7,50persen)–lihatgambar.
KelapamerupakantanamanperkebunandenganarealterluasdiIndonesia,lebihluasdibandingkaretdankelapasawit,danmenempatiurutanteratasuntuktanamanbudidayasetelahpadi.Kelapamenempatiarealseluas3,70jutahektaratau26persendari14,20jutahektartotalarealperkebunan.Sekitar96,60persenpertanamankelapadikelolaolehpetanidenganrata-ratapemilikan1hektar/KK(AllorerungdanMahmud2003),dansebagianbesardiusahakansecaramonokultur(97persen),kebuncampuranatausebagaitanamanpekarangan.
Peta 2. Aliran Perdagangan kelapa utama di duniaSumber:http://www.unctad.info/en/Infocomm/AACP-Products/COMMODITY-PROFILE---Coconut2/
27
Rata-rataproduksikelapaIndonesiadariperkebunanRakyatpadaperiode 2000–2005adalahsebesar3.036.759 ton pertahun, sedangkan rata-rata produksi dari hasil prediksi untuk peridoe 2006–2009adalah3.187.695ton,ataumeningkatsekitar lima persen.Secarakeseluruhanproduksikelapanasionalmencapai 21.565.700 pada tahun 2009 (FAO, 20010).Akhir-akhir ini kebutuhanakan biji kelapa, airkelapa, kopra, dan arang batok kelapa kembali meningkat,seiring dengan pertumbuhan penduduk.Diperkirakanpadamasamendatangkebutuhanakankomoditasiniakansemakinmeningkat,mengingatpolahidupmasyarakatIndonesiasulitdilepascandarikomoditaskelapadanhasilolahannya. Tanamankelapa juga merupakan salah satu dari sebelas komoditas andalan perkebunan penghasil devisanegara, sumberpendapatan asli daerah (PAD), sumber pendapatan petani dan masyarakat. Dengandemikian komoditas kelapa diharapkandapat membantu mengentaskankemiskinan di daerahdandapatmendorongperkembanganagroindustrisertapengembanganwilayah.Indonesiamemilikipotensiyangbesardalampengembangankomoditas kelapa.
Alasanutamayangmembuatkelapamenjadi komoditi komersialadalah karenasemuabagiankelapadapatdimanfaatkanuntukberbagaikeperluan.Dari analisisbudidayaterlihatbahwainvestasiyangbesardandapatmenguntungkanhanya dalamwaktu kurangdari enam tahun, belum termasukkeuntunganlain yangdidapat selain dari buah. Oleh karena itu, budidaya tanaman kelapamerupakansalahsatualternatif yang sangat menguntungkan.
Sekitar 96 persen kebun kelapa merupakan perkebunan rakyat yang diusahakan di kebun ataupekarangan rumah. Perkebunan tersebut dikelolasecara monokultur ataupun kebuncampur denganmelibatkan sekitar 20 juta jiwa keluarga petani atau buruh tani. Meskipun luas perkebunan kelapaterbesar kedua setelah sawit, namun usaha tani kelapa belummampu menjadi sumber pendapatanutamapetaninya.
Dibandingkandengannegaralain,produktiviaskelapaIndonesiasudahdiatasrata-ratadunia,meskipunmasih rendah dengan negara Vietnam. Rata-rata produktvitas kelapa dunia adalah 5,20 ton/hektar,sementaraIndonesiamencapai6,67ton/hektar.BandingkandenganVietnamyangsudahmencapai9,29ton/hektar.
Peta 3. Persebaran produksi kelapa di IndonesiaSumberdata:diolahdaridataBPS
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
28
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Konsumsi Produk Kelapa Nasional
Produkkelapanasionalsebagianbesarmerupakankomoditi ekspor, dengan pangsa pasar sekitar 75persen,sedangkansisanyadikonsumsiolehpasar domestik.Padatahun2003,totaleksporanekaprodukkelapaIndonesiamencapai $US396 jutadenganvolumeekspor708 ribu tonyangdikirimkenegara-negaraAmerikaSerikat,Belanda,Inggris,Jerman,Perancis,Spanyol,Italia,Belgia,Irlandia,Singapuradankenegara-negaraAsialainnyasepertiMalaysia,Cina,Bangladesh,SriLanka,Taiwan,KoreaSelatandanThailand.Belakanganinimulaidibukapenetrasipasar anekaprodukkelapakepasar-pasarbarusepertinegara-negara yang termasukkelompokAsiaPasifik,EropaTimurdannegara-negaraTimurTengah.
Permintaanpasareksporprodukolahankelapaumumnyamenunjukkantren yangmeningkat. Sebagaicontoh, pangsa pasar DCIndonesia terhadapeksporDCduniacenderungmeningkatdalamlimatahunterakhir.Kecenderunganyangsamaterjadipadaarangaktif.SebaliknyapangsaeksporCCOmengalamipenurunan (Gambar 3 ). Situasi ini mengisyaratkan perlunya mengarahkan pengembangan produkolahanpadaproduk-produkbaruyangpermintaanpasarnyacenderungmeningkat(demand driven).
Keteramgam:DesicatedCoconut(DC),CoconutMilk/Cream(CM/CC),CoconutCharcoal,ActivatedCarbon(AC)
Gambar 3. Pangsa ekspor Indonesia terhadap ekspor dunia
Tantangan ke Depan
Produktivitas tanamandannilai tukar produk primer yangdihasilkan--sepertikopradanminyak--yangcenderungmenurun.Pengelolaanusahatanipunmasihbersifattradisionalakibatketerbatasanwawasanpetani. Keterlibatansecaralangsungdaripemerintah,kalanganindustri,danmasyarakatkonsumendi lapanganpunmasihsangatkurangdanberjalansendiri-sendiri.
Untuk dapat menjadikan usahatani kelapa menjadi sumber pendapatanutamapetani, perlu diubahsistem usahatani tradisional dan industri primer parsial menjadi suatu sistem dan usaha agribisnisberbasiskelapayangberdayasaing,berkelanjutan,berkerakyatandanterdesentralisasi.
29
Bukan tidak mungkin apabila usahatani kelapa dikelola secara profesional akan dapat memberikankontribusi yang takkecil untuknegara ini.
Hal ini memungkinkan karena hasil penelitianmenungkapkan bahwa kandungan asam laurat dalamminyakkelapamemilikimanfaatkesehatan.Danakhir-akhiriniPerdaganganminyakkelapamurni(virgin coconut oil/VCO)makinmeluasdianterodunia.Walaubelumdidukungujiklinis,banyakpihakmeyakiniVCOsebagaiobatberbagaimacampenyakitdanharganyapuncukupmahal.
Disampingaspekkesehatan,minyakkelapadapatmenjadisumberutamapenggantibahanbakarminyakdieselfosil.BahkanFilipinatelahmengembangkancampuranbiodieselkelapa10persen(B-10)sejaktahun2002dan telahdigunakanuntuk kendaraandinasbeberapa instansi pemerintah.Salah satu kelebihan minyakkelapadidaerahtropisadalahdapatdigunakansebagaipenggantisolar tanpaprosesesterifikasidantanpacampuran(B-100)sebagaimanayangtelahdigunakandiMarshallIslandsejakawal2005tanpamodifikasidangangguanpadamesin.Prosesnyapunsederhanasehinggamudahdancocokdilakukandi daerahyangaksesibilitasnyaterbatassepertidaerahkepulauanyanghargakopranyaselalurendah.
Pengembangan agribisnis kelapa berperan penting untuk peningkatan produktivitas dan sekaliguspeningkatan pendapatan petani. Saat ini kelapa sangat berperan dalam perekonomian sebagaipenyedia lapangantenagakerja,bahanbaku industri dalamnegeri dan konsumsi langsung.Meskipundemikian,kebanyakan usaha tani kelapa tidak terkait langsung dengan industri pengolahan, industrihilir,serta industri jasadankeuangan.Akibatnyaagribisniskelapatidakberhasilmendistribusikannilaitambah,secaraoptimaldanproporsional,sehinggatidaksignifikanpengaruhnyaterhadappenambahanpendapatanpetani kelapa.Pengelolaan usahatani kelapa masih bersifat tradisional dan terbatasnyamodal,maupunkualitasprodukyangdihasilkanmasihrendah.Sampaisaatinibelumbanyakberubahsehinggakomoditaskelapayangmempunyaimultigunarelatiftidakadanilaitambahnya.Pangsapasarekspor sangat terbuka untuk semua produk kelapa, khususnya produk ikutan seperti bungkil, arangtempurung,sabutkelapadandesicated coconut.
Pada dasrnya seluruh bagian buah kelapa dapat diolah menjadi berbagai produk untuk berbagaikeperluan. Teknologi pengolahan, standar mutu, dan sistem sertifikasinya juga sudah dikuasai olehtenagaahliIndonesia.Namun,berbagai kelemahanmasih melekat di Industri pengolahan kelapa kitaseperti suplaibahanbaku,karenaindustri tidakmemilikikebunkelapadaninvestasiyangrelatifbesarsehinggakurangmenarikinvestor(FOKPI,2006).
Peluangpengembanganagribisniskelapadenganprodukbernilaiekonomitinggisangatbesar.AlternatifProduk yang dapat dikembangkan antara lainVirgin Coconut Oil (VCO), Oleochemical (OC), Desicated Coconut (DC), Coconut Milk/Cream (CM/CC), Coconut Charcoal, Activated Carbon (AC), Brown Sugar (BS), Coconut Fiber (CF), dan Cocon Wood (CW),yangdiusahakansecaraparsialmaupunterpadu.Pelakuagribisnisproduk-produktersebutmampumeningkatkanpendapatnnya5-10kalidibandingkandenganbila hanya menjual produk kopra. Berangkat dari kenyataan luasnya potensi pengembangan produk,kemajuanekonomiperkelapaanditingkatmakro(dayasaingdipasarglobal)maupunmikro,(pendapatanpetani,nilaitambahdalamnegeridansubstitusi impor)tampaknyaakansemakinmenuntutdukunganpengembanganindustri kelapasecaraklustersebagaiprasyarat(Allorerungetal.2005).
Namun demikian upaya pengembangan komoditas kelapa dihadapkanpadaberbagaikendalaantaralain:(i)produktivitasyangmasihrendah(dibawahnormal), karena banyak kelapa berumur di atas 20tahun, dan budidaya denganbibitasalan,(ii)rendahnyapendanaankhususnyauntukperkebunan,(iii)kebijakan pembangunan yang belummendukung sektorperkebunan,dan (iv) industri hilir yang belum berkembang,sehinggasebagianbesarprodukdijualdalambentukprodukprimer.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
30
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
2.3. Komoditi Kelapa di Provinsi Papua
Papuamerupakansalahsatuwilayahproduksitanamankelapadi Indonesia.Meskipunjikadibandingkandengan wilayah lain, kontribusi produksi tanaman kelapa dari Provinsi Papua untuk tingkat nasionaladalah sangat rendah yakni hanya hanya 0,4 persen dari produksi nasional. Rendahnya produksitanamankelapadi provinsi Papuaselaindisebabkanoleh luasarea tanaman yang jugasangatrendahyaknihanya0,9persendariluaslahankelapadiIndonesia,jugadisebabkanolehproduktivitastanamankelapayangsangat rendah,yaknihanyasekitar0,5tonperhektar,jauhdibawahrata-ratanasional.
Tabel 6. Luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi komoditi kelapa Provinsi Papua
Keterangan 2004
LuasAreal(ha)
Produksi(ton)
Produktivitas(kg)
31,057.00
12,214.00
578.00
Sumber:BasisDataStatistikPertanian,DepartmenPertanian(http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/newlok.asp)
2005
31,348.00
12,347.00
551.00
2006
31,005.00
12,411.00
541.00
2007
31,135.00
12,478.00
540.00
2008
31,522.00
12,520.00
539.00
2009
31,622.00
12,494.00
537.00
Tabel diatasmemperlihatanbahwa luasareal, produksidanproduktivitas komoditaskelapadiProvinsiPapua cenderung stabilmeskipun jikamelihat dari angka sementara perkembangan produksi kelapaselamaduatahunterakhiradaindikasimeningkat.Daridistribusiwilayahpersebarankomoditaskelapadi Papua,KabupatenSarmidanMerauketermasukmerupakanduakabupatenyangmemilikiluaswilayahtanamankomoditaskelapaterbesardiPapua.
Gambar 4. Grafik perkembangan produksi kelapa di Provinsi Papua
Keterangan:[]=angkasementaraSumber :Sumber:BasisDataStatistikPertanian,DepartmenPertanian(http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/newlok.asp)
31
Sejauh ini produksi kelapa masih digunakan untuk kebutuhan domestik dan belum dimanfaatkansecaraoptimaluntukmendapatkankeuntungan. TidakadainformasidetailbagaimanaproduksikelapadiProvinsiPapuadipasarkan.
Tanaman kelapa bukanlah produk unggulan untuk tingkat Provinsi Papua, meskipun di beberapakabupaten termasuk komoditas unggulan seperti halnya di Kabupaten Sarmi. Beberapa tantanganke depan dalam pengembangan produk kelapa di Provinsi Papua menghadapi beberapa kendaladiantarnya:(i) produktivitasyangmasihrendah(baikditingkatnasional,apalagiditingkatdunial),karenakebanyakankelapamerupakantidakdibudidayakansecarakhusus, masih dikelola secara tradisional,(ii) rendahnya penyerapan produkkelapadipasar,(iii)kebijakanpembangunanyangbelummendukungsektor perkebunan kepala di Provinsi Papua, dan (iv) industri hilir yang belumberkembang,sehinggasebagianbesarprodukdijualdalambentukprodukprimerbahkantidakdimanfaatkan.
2.4. Profil Komoditi Kelapa di Kabupaten Sarmi
Area Produksi Tanaman Kelapa
KabupatenSarmitermasukkabupatenpenghasilkelapaterbesardi Provinsi Papua dengan luaswilayahtanam produksi kelapa terbesar di Papua. Selain itu, jika di lihat dari jenis tanaman perkebunan,komoditas kelapa di KabupatenSarmi termasukkomoditasunggulan.Dilihatdari luasareakomoditas perkebunan,memiliki luasyag lebihbesardibandikandengankakaodanpinang,meskipunjikadilihatdari jumlah petani yang terlibat, jauh dibandingkan dengan jumlah petani yang bekerja di komoditaskakaodanpinang(Tabel7).
Tabel 7. Komoditas Utama Perkebunan di Kab. Sarmi, 2010
Komoditas Petani
Kakao
Pinang
Kelapa
3.308
2.985
1.894
Sumber:BPS,2011
Luas Areal(ha)
2.184,18
123,16
3.131,11
Produksi(ton)
1.585,2
355,34
2.107,9
Produktivitas(ton/ha)
0,73
2,89
0,67
ProduksikelapadiKabupatenSarmi tersebardiseluruhkecamatanyangada.Dariseluruhkecamatanyang ada terlihat ada4 kecematan yang yangmemiliki luaswilayah produksi dan jumlahhasil tanamkelapa terbesar yakni di Kecamatan Sarmi, Kecematan Pantai Timur Bagian Barat, Bonggo, danBonggo Timur(Peta4).
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
32
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Peta 4. Persebaran jumlah petani, luas lahan dan produksi komoditas kelapa di Kabupaten Sarmi
Sumberdata:DiolahdariSarmiDalamAngka2011
Terlihat bahwa kecamatan yang berada di wilayah pesisir memilikiwilayahdanjumlahproduksikelapatersebesar.Meskipun kelapamampu tumbuh di berbagai ketinggian, namun tanaman kelapa lebihcocok tumbuh di dataran rendah. Tidak mengherankan jika wilayah pesisir cenderung lebih cocokuntuktanamankelapa.Namundemikian,jikadilihatdariproduktivitasnya,KecamatanPantaiTimurdanApaweterHulumemilikiproduktivitaspaling tinggidi tingkatkabupaten yaknimencapai 0,8 ton/ha, diatas rata-rata produktivitas komoditas kelapa di tingkat Kabupaten Sarmi yang hanya mencapai 0,6ton/ha.Produktivitasinijauhdibawahrata-ratanasionaldandunia.
Luas area tanaman kelapa di Kabupaten Sarmi mencapai 3131 Ha.Luasarea ini termasuk stabil –jikamenggunakandata tahunsebelumnya, tidakadaperbedaandataantarapublikasiBPSuntuktahun2009dan2010.Jikadilihatdataproduksi kelapa di tingkat provinsi sebagai perbanidngan tidak adaperbedaanyangsignifikanantaratahun-tahunsebelumnya.
Tabel 8. Luas tanam, produksi dan produktivitas komoditi kelapa di Kabupaten Sarmi (2010)
Distrik Luas Areal(ha)
Produksi(ton)
Produktivitas(ton/ha)
1.PantaiBarat
2. Sarmi
3.TorAtas
4.PantaiTimur
5.Bonggo
6.ApawerHulu
7.SarmiTimur
264,22
1026,19
54,24
260,55
593,31
36,37
81,44
130,98
779,39
26,59
183,27
400,32
14,74
40,78
0,5
0,7
0,7
0,8
0,5
0,8
0,5
33
Luas area tanaman kelapa tersebar mencapai 3131, 11 ha dengan hasilproduksimencapai2109,9ton, dengan tingkat prouktiviasmencapai 0,67 ton/ha. Produktivitas hasil kelapa berbeda dari satukecamatan dengan kecamatan lainnya, produktivitas terbaik ditingkat lokal berada di KecamatanPantai Timur dan Apawer Hulu. Produktivitas ini jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 6ton/ha. Rendahnya produktivitas komoditas kelapa di Kabupaten Sarmi disebabkan oleh beberapafaktor diantaranya (i) banyak pilihan petani terhadapproduk perkebunan, karena dalam prakteknyaselain mengelola kelapa, petani di Kabupaten Sarmi juga mengelola/menggarap produk perkebunankakao dan jugapinang.Mereka belummenjadikan kelapa sebagai sumber nafkah utama. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal yakni alam begitu kayamenyediakan berbagaipilihanmanasajayangmenguntungkan. Saat ini kakaodan pinangdianggapsebagai komoditas yang palingmenguntungkandibandingkan dengan kelapa, (ii) Cara pertanian yang masih tradisional, selain adanya pengetahuanyangterbatas,transisidaricarabertanimeramukecaratradisibertaniyangmenetap,(iii) Belumsemuaproduksikelapasudahterserapdipasar.Dengantingkatproduktivitaspertaniansaat ini,kurangdari50persendarihasilperkebunankelapayangdapatdimanfaatkanpetanidandiserappasar.
Tenaga Kerja yang Terlibat
Sumber:BPS,2011
Distrik Luas Areal(ha)
Produksi(ton)
Produktivitas(ton/ha)
8. Sarmi Selatan
9.PantaiTimurB.Barat
10.BonggoTimur
Jumlah
35,32
442,76
336,71
3131,11
24,13
236,38
271,32
2107,90
0,7
0,5
0,4
0,67
Tabel 9. Jumlah petani dan rata-rata lahan garapan (2010)
Distrik Jumlah petani Luas Areal(ha)
Rata-rata luas tahan/petani
1.PantaiBarat
2. Sarmi
3.TorAtas
4.PantaiTimur
5.Bonggo
6.ApawerHulu
7.SarmiTimur
8. Sarmi Selatan
9.PantaiTimurB.Barat
10.BonggoTimur
Jumlah
78
173
287
130
390
55
168
125
167
321
1894
264,22
1026,19
54,24
260,55
293,31
36,37
81,44
35,32
442,76
336,71
3131,11
3,39
5,93
0,19
2,00
1,52
0,66
0,48
0,28
2,65
1,05
1,65Sumber:BPS,2011
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
34
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Budidayatanamankelapamasihdilakukansecaratradisionaldi lahan-lahan yang dimiliki oleh petani,baikyangberadadilahanperkebunanmaupundipekarangan.
DatayangdidapatdariBPSmenunjukanbahwajumlahpetaniyangterlibatlangsungdenganperkebunankelapasebanyak1894orangdenganrata-ratalahangarapanmencapai1,65Ha.Rata-ratalahangarapantertinggi berada di Kabupaten Sarmi yang mencapai 5,93 Ha per per-petani, sementara terendah di KabupatenSarmiSelatan.Umumnyapetanimenggarapkomoditaskelapamasih dengancaratradisionaldandipadukandengantanamanperkebunanlainyangmenguntungkansepertidengantanamanPinangdan hasil perkebunan lainnya.Artinyajumlahpetanipenggaraptanamankelapainiseringkalitidak100persenfokus menggaraptanamankelapa.
35
3.1. Gambaran Umum
Budidaya tanaman kelapa di Kabupaten Sarmi termasuk komoditas utama yang memperkejakansebagian besar petani, meskipun kebanyakan petani yangadadiKabupatenSarmimerupakanpetanicampuranyaknimerekajugamenggaraplahanmerekauntukpinangdantanamanlainnya.
Bibit kelapa umumnya didapatkan dari buah kelapa yang jatuh dan tumbuh secara alami, sebagiankecil petani yangsecarakhususmenyiapkanbibit untukditanamkembali.Adasebagiankecilbibityangdiberikanolehpemerintah,namuntidakdapatdimanfaatkandenganbaikolehpetani.
Hasil buahkelapa yangdiperoleh (mayoritasdari buahkelapa jatuh) dijual dalambentukbuah segar,sebagiankecildiolaholehpetanidalambentukminyakdankopra.Diestimasikan lebihdari50persenbuahkelapayangadatidakmampudijualolehpetani.
RantainilaikomoditasjagungdiKabupatenSarmimelibatkantigaaktorutamayaitu:
1. Petani: melakukan seluruh proses budidaya tanaman Kelapa dari mulai persiapan lahan,penanaman,pemeliharaan,panen.Sebagianpetanijugamembuah kopra dan minyak dan VCO.Khusus untuk petani pembuat minyak dan VCO mereka juga berperan sebagai pedaganglangsung di pasar.
2. Pengumpul:Pengumpul ini terdiri dari dua jenis yakni pengumpulbuah segar dan pengumulkopra.Pengumpulbuahsegaradalahmerekayang mengambil buah kelapa segar dari petani,mengangkut, danmenjualnyakepadapedagangeceranyangadadipasar.Sementarapengumpulkompra (jumlahnya sangat sedikit dan jarang datang) adalah mereka yang memesan dan mengumpulkankopradandijualkembalikepedagangbesaruntukdijualkepasarSurabaya.
3. Pedagang: Pedagang kepala terdiri dari pedagang buah segar danpedagang kopra. Pedagangbuahsegaradalahmerekayangmenerimapembelian dari pengumpul danmenjual kembali kekonsumen akhirdalambentukbuahkelapakupasatauparut.SementarapedagangkopraadalahmerekayangmenerimakopradariparapengumpuldanmengangkutnyakepasarSurabaya.
Bab 3. Rantai Nilai Kelapa di Kabupaten Sarmi
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
36
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
3.2. Produk dan Pasar
3.2.1. Produksi
Mayoritasprodukkelapayangdijualolehpetaniadalahdalambentukbuahsegar.Darisekitar50persenbuah yangmampu dijual oleh petani, sekitar 85 persen dijualdidalambentukbuahsegar(umumnyasudahdikupasserabutnya).
IsuutamadariaspekproduksikelapadiKabupatenSarmiadalahmasalah produktivitas.Sebagaimanadigambarkanpadabagiansebelumnyabahwaproduktivias kelapa di Sarmi hanya0,67 ton/Ha, sangatjauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 6 ton/ha. Rendahnya produktivitas hasil komoditaskelapadiKabupatenSarmidisebabkanolehbeberpafaktor:
w Petanibelummenggaraptanamankelapamerekadenganbaik.Umumnyamerekamemanfaatkantanamankelapayangtumbuhsecaraalamidikebun/lahanpertanianmereka.Tidakadaperlakuankhususterhadaplahanpetanikecualihanyabeberapaperlakuanminorseperti pembakaranhulma.Petanijugabelumsecaraintensifmengelolatamanakelapadenganbaiksepertipengantianbibitsecarareguler(umumnya tanaman kelapa sudah tua), mengatur jarak taman, danmemanendengan baik.
w Belumoptimalnyapenggarapanlahanpetaniinidisebabkanolehpengetahunpetaniyangterbatas,disamping itu kekayaan alam yangluarbiasadiSarmimenyebabkanpetanitidaksecaraintensmenggarap lahanmilikmereka. Petani dapatmerubah kegiatan pertanian dan jugaperikananmereka tergantung pada musim. Jika pada saat ini petani lebih memilih tanaman pinangkarena kemudahan dalam pemanenan, penjualan, dan juga harga yang lebihmenguntungkandibandingkandengantanamankelapa.
w Belumoptimalnyapengembanganprodukturunandaribuahkelapa.Selamainiprodukturunanyang sudah dikembangkan baru terbatas padapembuatanminyak,VCO,dankopradenganjumlahyangterbatas.Rendahnyaprodukyangterbatasiniselaindisebabkanrendahnyajumlah kelapayang diolah, rendahnya petani yang terlibat, dan jugacarapengolahanyangmasihsederhana.
w Selain faktor itu, disaat bersamaan petani mendapatkan banyak bantuan pemerintahmelaluiberbagai programdana otsus, PNPMmandiri, ProgramStrategis PembangunanKampung atauProspe. Jumlah dana yang masuk cukup besar. Dariberbagai programyangmasuk tersebut,sebagiandigunakanuntukpembangunanfisikyangmelibatkantenagakerjaorang-orangkampungtersebut.Akibatnyakegiatanpengolahanlahanpertanianmenjaditerabaikan.
Gambarantersebutmemperlihatkanbahwaproduktivitashasilkelapadi Kabupaten Sarmimasihsangatmungkinuntuk ditingkatkan,lebih-lebihlahanpertaniansangatcocokuntuktanamankelapa.
Untukmeningkatkanproduktivitaskelapadanpendapatanpetaniantaralaindengan,peremajaankelapatuadanperluasanarealdenganmenggunakanbenihkelapabermutuberasaldariblokpenghasiltinggi(BPT)dengancarapemilihanpohoninduk(PIK)yangbenar.Pemeliharaantanamankelapaperludilakukandengan pemupukan yang tepat serta pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Pemanfaatanlahandiantarakelapadengantanamanseladanternaksertamempertimbangkankesesuaianlahandaniklim.Selainituperlumeningkatkannilaitambahdariprodukyangdihasilkan,tidakhanyakelapabutiran,kopraatauminyakakan tetapianeka ragamolahanproduk lainnyayangberasaldari tanamankelapamaupundaritanamanseladiantarakelapa.
37
3.2.2. Pasar
PasarhasilkelapaterutamabuahkelapasegardanminyakkelapadanVCOdijualkepasarlokal.SejauhinibuahsegarkelapadijualkepasarJayapura.Pengepulmengambilbuahkelapasegar(umumnyasudahdikupasserabutnya)ditempat-tempatpengambilankelapayangadadipinggirjalanantaraSarmi–Jayapura(terutamadiKecamatanPantaiTimur).Darisekitar50persenbuahkelapayangdapatdimanfaatkan–sementarasisanyadibiarkandikebun,90persendijualdalambentukbuahsegar.
SementaraprodukminyakkelapadanVCOtermasukprodukbaru,terutamasejakdidampingiolehLSMIPI.PasarprodukminyakkelapadanVCOmasihsangatterbatasdanbersifatlokaldandijualolehpetanipembuatsecarasecaralangsung.
HasilwawancaradenganpetanidanpejabatpemerintahKabupatenSarmi,bahwahasilproduksikelapaKabupaten Sarmi belummampu terserap pasar dengan baik. Kebanyakan petani masih berorientasikepadaprodukmanayangpalingmenguntungkan,jikaprodukpinangdipasarmemilikihargayangbaik,makamerekafokuskepadakomoditaspinang.Begitujugadenganproduk-produkyanglain.
3.3. Deskripsi pelaku utama rantai nilai
3.3.1. Pelaku
3.3.1.1. Petani
MayoritaspetanikelapaadalahpendudukasliPapua.PetanikelapadikabupatenSarmimayoritasmasihsangat tradisional, transisi dari beralih menuju ke petani menetap. Perempuan dan laki-laki terlibatdi sektor perkebunan ini. Petani terlibat sejak penyiapan lahan, penanaman, perawatan, permanen,penjualan,bahkanpengolahanhasiltanamankelapauntukdiproduksimenjadiminyakdankopra.
Salahsatukarateristikdarikegiatanpetanimasih transisidaripetaniperamumenujupetanimenetapadalahmerekaakanmemanfaatkanlahandanhasilpertanian/perkebunanmerekaberdasarkankepadamanayangpalingmenguntungkandanketergantungankepadaalam.UmumnyapetanikelapadiSarmijugapetanipinang,umbi-umbian,danjuganelayan.Jikaproduksipinanglebihmenguntungkanmerekaakanfokuskepinang.Begitujugajikahasillautlebihmenguntungkanmerekaakanfokuskepadamenangkaphasil laut.Padasaatini,tanamandanhasilkelapahanyalahdianggapsebagaipendapatantambahan.JikahasilkelapadapatdijuallangsungdalambuahsegarmerekadapatmemperolehpendapatanantaraRp.500.000-2.000.000perbulan.Pendapataninibelumtermasukdarihasiljualtanamanpinang,yangkentungannyajauhlebihtinggi.Untuktanamanpinang,jikahasilnyabagusmerekabisamenjualpinangsecaraharianantaraRp.100.000–250.000/hari.
Selain menjual buah segar, petani juga memproduksi kopra dan minyakkelapa.Pembuatkoprajugaadalahpetanisendiri,jumlahnyatidakcukupbanyak.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
38
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Hasil kunjungandiKecamatanPantai Timurmenunjukan bahwahanyasekitarenam petani saja yangmembuat kopra. Pembuatannya pun sangat jarang (rata-rata 1 tahun sekali), tergantung kepadakedatangandaripedagangluaryangdatangke Sarmi. Informasidaripetani,dalamsatutahunterakhirkunjunganpetanirelatif jarang. UmumnyahasilkopraKabupatenSarmi.
Gambar 5. Buah kelapa yang yang akan dijadikan sebagai kopra, namun saat ini aktivitasnya berhenti
SumberFoto:DataPrimer–KunjunganLapangandiKec.PantaiTimur
Produk turunan lain yang dibuat oleh petani adalah pembuatan minyakkelapa dan VCO. Produk inirelatif baru diproduksi setelah adanya bantuan proyek dari LSM IPI atas dukungan dana dari USAID.Jumlah rumah tanggapetani yang mengolah produk ini juga masih sangat terbatas, yakni hanya 15kelompokpetani.
Gambar 6. Produksi minyak kelapa dan VCO yang dilakukan dengan secara tradisionalSumberFoto:DataPrimer–KunjunganLapangandiKec.PantaiTimur
Pendapataninicukupuntukmemenuhikebutuhanmerekasehari-hari.Belumlagidenganadanyaberbagaiprogramyangsifatnyapadatkaryadanjugapemberiansecaracuma-cumaolehpemerintah,sebetulnyapetanidapat lebihsejahtera.Namundemikian,hasilpengamatandan jugawawancaradenganpetanidanjugapemerintah,pendapatanpetanidiKabupatenSarmidanjugamasyarakatumumseringkalitidak
39
dapatdikeloladenganbaikkarenabiayauntukkegiatansosialrelatiftinggi,terlebihpengeluaranuntukpembelianminumankerasjugacukupbesar.
3.3.1.2. Pengumpul/Pedagang Besar
Pengumpul/pedaganglokaliniumumnyatidaksecarakhususmembelibuahkelapadaripetani,namunmembelipadasaatmerekamembawabarang-barangkebutuhanmasyarakat keKabupatenSarmi dariJayapura.Truk/kendaaranyangkosongketikakembalikeJayapuratersebutdigunakanuntukmembawabuah kelapa. Jumlah pedagang yangmembeli dari petani kurang lebih sekitar 10 orang. Kedatanganmerekatidakpasti,tergantungdariadaatautidaknyakendaraanbarangyangdatangdariJayapura.
Sementarauntukpengumpulprodukolahankopra,berasaldari luardaerah (umumnyadariSulawesi).JumlahnyatidakdiketahuidenganpastikarenapadasaatinimerekasudahjanganjarangdatangkeSarmi.Menurutpetanisaatini,pengumpulhanyadatang1-2kalidalamsetahundenganjadwalkedatanganyangtidakpasti.
3.3.1.3. Pedagang
Pedagangkomoditaskelapadapatdibagikedalamduatipepedagang,sesuaidenganjenishasilprodukkelapa.Untukbuahkelapasegar,barangdaripengumpul langsungdibawakepasardandijualkepadapedagangeceran.
PedagangeceraninitersebardiPasarHamadi,PasarEntrop,danbeberapapasarkecillainyangadadiJayapura.
Gambar 7. Penjualan Kelapa dengan cara menaruh buah kelapa di pinggir jalan dan menunggu truk/pengguangkut barang lewat
SumberFoto:DataPrimer–KunjunganLapangandiKec.PantaiTimur
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
40
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Gambar 8. Buah kelapa segar dari Sarmi yang dijual di pasar JayapuraSumberFoto:DataPrimer–KunjunganLapangandiPasarHamadiJayapura
Sementara untuk produk turunan kopra setelah dikumpulkan kemudian dijual oleh pedagang besar,kemudiandikapalkandandibawauntukdijualkeSurabayaatauBitung.
3.3.2 Aktor Pendukung
Keberhasilan penguatan komoditas kelapa di kabupaten Sarmi juga ditentukan oleh akses terhadapinformasipasar,keuangan,manajemendanjasalainnyadariaktorpendukung.KondisiaktorpendudungkomoditasKelapadiKabupatenSarmiadalahsebagaiberikut:
Aspek keuangan
Aksespermodalanpetaniuntukmemenuhikebutuhanusahatanimerekamasihterbatas.Kebanyakanmerekamengandalkanmodalusahamerekadarikeuntunganusahadanbantuanpemerintah.Karenakebanyakantanamankelapayangtumbuhadalahdarialamdandikelolasecaratradisional,sejauh inibelumterlihatadanyakebutuhanmodalyangbesaruntukpengembanganusahakelapadiKabupatenSarmi.Beberapabantuanpemerintahyangadayang terkaitdenganpengembangankomoditaskelapaadalahpemberianbibitkelapahibrida.
Sementarabantuankeuanganyangadalebihbanyakterkaitbantuanuntukprogram-programyangsifatnyaumumdenganpengembangankampung,dantidakterkaitlangsungdenganpengembangankomoditaskelapa.
PadasaatinipetanisudahmulaidiperkenakandenganbankatasdukunganLSMIPI.PetanisudahmulaidiajarkanmenabungdiBankBPDnamunbelumdiberiaksesterkaitdenganpermodalan.
Aspek Informasi
SalahsatufaktordarirendahnyapenyerapanpasaratasprodukkelapadiKabupatenSarmiadalahmasalahinformasi.Surveiiklimusahadanhasildariwawancaradenganparapetanidanpemangkukepentingan,
41
informasi adalahmasalahutama yangdihadapi oleh petani. Petani tidakmengetahui informasi hargadankebutuhanpasarkelapadiluar.Situasiinidiperburuholehtidakadanyajaringandansinyaltelpondisebagianbesarsentrakomoditaskelapamenjadikendaladenganpihakluarterutamaparapedaganguntuk saling berhubungan terkait penjualan. Tidak adanya kontak dengan pedagang (terutama untukkopra)menyebabkanpetani hanyamenunggupedagang datang– yang tidak dapat ditentukan kapandatangnya.
Jasa Pengembangan Usaha dan Pendamping
Keberadaanjasapengembanganusahadanpendamping,termasukLSMdiKabupatenSarmimasihsangatminim.SajauhinibaruadasatuLSMLokalyangmendampingiparapetaniyakniLSMIPI.KehadiranLSMIPIdalamsatutahunterakhirdalampendampingankelompokpetaniterutamapetanipengolahminyakkelapaterlahmemberikanmanfaatbagipetani.PetanisudahmulaimemproduksiminyakkelapadanVCOdanmenjualnyakepasarlokal.
Lembaga Pemerintah
DinaspemerintahyangselamainimendukungpengembangankomoditaskelapaadalahdinasPerkebunan,Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Badan Pemberdayaan Kampung. Dinas Perkebunanmemberikandukunganberupapemberianbibitkelapa.DinasPerindustrianPerdagangandanKoperasimemberikanbantuanberupapelatihanterkaitdenganpemanfaatanbatokdanbatangkelapa.SementaraBadanPemerdayaanKampungmemberikandukunganbantuanditingkatkampung,namuntidaksecarakhususmemberikanbantuankepetanikelapa.
Bantuan-bantuan tersebutmemberikanmanfaatnamunbelumterlaluoptimaldimanfaatkandi tingkatpetani.Selainitubantuantersebutmasihbelumterintergrasisatudenganyanglain.
Gambar 9. Kelompok Produksi Minyak Kelapa dan VCO yang didampingi oleh LSM LokalSumberFoto:DataPrimer–KunjunganLapangandiKec.PantaiTimur
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
42
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Gambar 10. Rantai nilai komoditas kelapa di Kabupaten SarmiSumber:Analisisdataprimer
3.4. Rantai Pemasaran dan Distribusi Nilai Tambah
Darihasilwawancaradenganpetanisebagianbesarmenyatakanbahwapemasaranmerupakankendalayangmereka hadapi. Sampai saat ini harga kelapa di Kabupaten Sarmi ditentukan oleh mekanismepasar,Tidakadapatokanhargakelapaditingkatpetani,sebagaimanauntukhasilproduktanamanpadi.
Produk tananamkelapa yang dihasilkan oleh petani di KabupatenSarmi berupa buah segar, minyak/CVO dan Kopra. Hasil ini sebagian besar dijual kepedaganglokaldalambentukbuahkelapasegar.Darihasilwawancaradiperolehinformasi bahwa, mayoritas hasil panen dijual ke ke pedagang lokaldandikirimkankePasardiJayapura.
Gambar 11. Harga Jual produk kelapa dan turunanyaSumber:AnalisisDataPrimer
43
Petani menjual hasil produk kelapa dalam tiga jenis utama, sebagaimana dijelaskan sebelumnya.Mayoritas petani menjual hasil kepala dalam bentuk buah segar ataudidalambentukdikupas.Hanyasebagiankecil(sangatminoritas)yangmengolahnyamenjadiprodukkopraatauminyak.
Buah kelapa yang dijual dalam bentuk segar merupakan hasil dari buah yang jauh dari pohonnya(kelapakering),tidakadaperlakuankhususuntukpemanenannya.Petanimenjualkepengumpuldenganharga berdasarkankesepakatan kedua belah pihak namun demikian harga relatuf stabil di kisaranharga Rp. 900/buah. Sejauh ini petani menyampaikan bahawa hasil buah jatuh yang terserap olehpasarhanya sekitar50 persen, sisanyadibiarkan dihutanataudikumpulkan jika ada waktu/tenaga.Tanaman sisa inilah yang kemudianmenjadi bibit baru. Penjualanbuah segar ini sangat tergantungdenganpengumpul/pedagang yang datang ke Kabupaten Sarmi yang semuanyamerupakanpedagangsembakoatauproduklaindariJayapura–Sarmi.
Buahkelapasegaryangsudahdikupasserabutknya inidijualdipasar kabupaten dan Pasar Jayapuradengan harga Rp. 1200/buah, ada selisih hargaRp.300/buah. Umumnya satu kendaraanmampumembawaRp.3000sekaliangkut.ArtinyakeuntunganpedagangdalamsekaliangkutsekitarRp.300.000.Jikapedaganghanyamelakukanjualbelibuahkelapa,makausahainisebetulnyatidakmenguntungkankarena biaya transportasi dari Sarmi ke Jayapura bisa mencapai Rp. 1.500.000. Mayoritas pedagangmembelikelapasetelahmengantar barang dari Jayapura ke Sarmi, karena biasanya truk yang kembaliumumnyakosongdandimanfaatkandenganmenggangkutkelapa.
Buah kelapa segar ini dijual kepada pedagang di pasar dengan harga Rp.1.200/buah. Sementarapedagang menjual ke pembeli akhir (umumnya rumahtangga)denganhargaRp.3200/buahdalambentuksudahdiparut).Dengangambaran ini, keuntungan terbesar dari rantai harga adalah pedagangdi pasar (pedagangeceran)dengankeuntunganlebihdari150%.
Sementara hasil olahan kelapa menjadi minyak dan VCO dijual oleh petani/IRT dengan harga Rp.15.000/literuntukminyakdanRp.20.000/liter untukVCO.Hargaminyakinitidakjauhberbedadenganharga minyak kelapasawit. Meskipun demikian, produk hasilminyak basih terbatas dan pembelinyajugaterbatasdiwilayahKabupatenSarmi.
Untuk pemasaran produk kopra masih sangat tergantung dari pengumpul dari luar, dan umumnyamereka datang dengan waktu tidak menentu, kadanghanya satu tahun sekali terjadi transaksi. Nilaijual kopra juga tidak terlalu besar,kopradihargaiolehpedagangkecilsebsarRp.1.200/kguntukyangbasahdanRp.1.500/kg untuk yang kering. Harga ini akan berbeda jika dibeli oleh pedagangbesar.
3.5. Teknologi Budidaya dan Pasca Panen
Budidaya tananamankelapa masih dilakukan secara sangat tradisional.Jika dalam budidaya secarabaik, petani melakukan persiapan khusus dari penyiapan lahan, pembibitan, perawatan, permanen,dan pengolahan hasil panen dengan baik, maka petani kelapa di Kabupaten Sarmi relatif tidakmelakukanperlakuankhususterhadaptanamankelapamereka.
Tanamankelapaumumnya tumbuhsecaraalami di kebun-kebunmereka.Hanyasebagiankecilpetaniyangmenyiapkanbibit kelapa,umumnyabibit kelapa tumbuh dari hasil kelapa yang jatuh dan tidakdiambilolehpetanidanmenjadi bibit baru.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
44
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Gambar 12. Tanaman kelapa tumbuh dengan tanaman lain. Belum dirawat dengan baik.SumberFoto:DataPrimer–KunjunganLapangandiKec.PantaiTimur
Informasi dari dinas perkebunan menyebutkan bahwa dinas perkebunan pernah membagikan bibitkelapahibridakepadapetanidanmemberikanpenyuluhantentangpenanamandanperawatantanamankelapa dengan baik.Namun demikian, bibit tersebut ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik oleh petani.Sejauhinitanamankelapayangtumbuhmasihmerupakantanamanalami.
Begitujugadenganperawatanterhadappenyakitdangulmatanamankelapa. Umumnya petani hanyamelakukan pembabatan dan pembakaranterhadap rumput dan tanaman pengganggu lainnya ketikaakan mengumpulkankelapa yang jatuh. Begitu juga dengan pemanenan buah kelapa, seluruh petanidi Sarmitidakmelakukanpemetikanbuahkelapa,namunmerekahanyamengambilbuahkelapayangjatuhdilahanmilikmereka.Carapermanendengancarainini memilikikelemahanyaitubuahyangjatuhsudah lewatmasak, sehingga tidaksesuai untuk bahan baku kopra atau bahan baku kelapa parutankelapa kering (desiccated coconut).
Sejauh ini, dari hasil buah yang jatuh dikumpulkan dengan cara sangat tradisional, sebagaimanadapat dilihat pada gambar sebelumnya.Umumnyapetanihanyamengumpulkan.Jikaakandijualdalambuah segarmerekamembuang serabutnya dan menjual langsung kepada pengumpul, jika merekaakanmenjadikannyabuahkopra,makamerekaakanmengumpulkanyadan siapmemasarkannyajikaadapermintaankopra.
3.6. Standar mutu Kelapa dan Produk Turunannya
Mutu/standarisaikomoditaskelapaterdiridaribeberapaprodukturunannya,diantaranyaminyakkelapa,VCO dan kopra.Selama ini belum ada kajianbagaimanakualitasminyakkelapa,VCO,dankoprayangdihasilkan di sarmi. Wawancara dengan petani, umumnya mereka belum berfikir tentang bagaimanamengukur kualitas produk hasil olahan dari kelapa ini. Mereka hanya menggunakan ukuran daripengamatanvisualsepertikejernihan,warna,danbaudariminyakyangdihasilkan.
SNI terkait dengan Komoditasturunan kelapa.Kopra digolongkanmenjadi3 (tiga)yaitumuktuA(koprasiap dikapalkan),mutu B (kopra kering),muktu C (kopracukupkering)
45
Tabel 10. Persyaratan mutu kopra SNI 01-3946-1995
Jenis Uji SatuanA
Persyaratan Mutu
Kadarair(b/b),maks
Kadarminyak(b/b),min
Kadarasamlemakbebasdalamminyak(asamlaurat)(b/b),maks
Bendaasing(b/b),maks
Bagianberkapang(b/b),maks
Bagianberhama(b/b)maks
Bagiancatat(b/b),maks
%
%
%
%
%
%
%
5
65
2
Nol
2
1
2
5
60
2
1
2
1
5
Sumber:sisni.bsn.go.id
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B C
8
55
3
1
3
2
10
12
50
4
1
3
2
10
I II
Tabel 11. Persyaratan mutu kopra SNI 01-3946-1995
Jenis Uji Satuan Persyaratan
Sumber:sisni.bsn.go.id
No.
Keadaan
1.1. Bau
1.2. Rasa
1.3. Warna
Airdansenyawatangmenguap
Bilanganiod
Asamlemakbebas(dihitungsebagaiasamlaurat
Bilanganpersida
Asam Lemak
6.1 Asamkaproat(C6:0)
6.2 AsamKarpilat(C8:0)
6.3. Asamkaprat(C10:0)
6.4. Asamlaurat(C12:0)
6.5. Asammiristat(C14:0)
6.6. Asampalmitat(C16:0)
6.7. Asamstearat(C18)
6.8. Asamoleat(C18:1)
6.9 Asamlinoleat(C18:2)
6.10.Asamlinolenat(C18:3)
Cemaran mikroba
7.1. Angkalempengtotal
Cemaranlogam:
8.1. Timbal(Pb)
8.2. Tembaga(Cu)
8.3. Besi(Fe)
8.4. Caldium
Cemaranarsen(As)
%
Giod/100g
%
Mgeks/kg
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
Koloni/ml
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Khaskelapasegar,tidaktengik
Normal,khasminyakkelapa
Tidakberwarnahinggakuningpucat
Maks,0,2
4,1–11,0
Maks0,2
Maks2,0
ND–0,7
4,6–10,0
5,0–8,0
45,1–53,2
16,8–21
7,5-10,2
2,0–4,0
5,0–10,0
1,0–2,5
ND–0,2
Maks10
Maks0,1
Maks0,4
Maks0,5
Maks0,1
Maks0,1
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
46
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
3.7. Pemangku kepentingan dan Kelembagaan
Para pemangku kepentingan dalam pengembangan komoditas kelapa di Kabupaten Sarmi masihbertindaksendiri-sendiriataucenderungbelumadakoordinasi satu sama lain.Beberapa dinas sudahmemberikan bantuan kepada para petani, namun pemberian bantaun tersebut tidak terkoordinasidenganbaik.Dinas Perkebunan sudahmemberikan bibit kelapa, dinas perindustrianperdagangandankoperasi juga sudahmemberikan bantuan teknis, namunbantuanteknisyangdiberikanbelumoptimaldan tidak terintegrasi dengan bantuan lainnya.1
Lembagapendukungutamabagipengembangankomoditaskelapaadalah dinasperkebunan,meskipundalambeberapa tahun terakhir ada pergeseranprioritas dinas perkebunan yang lebih mengarahkanuntuk pengembangankomoditaskakao.Kegiatanutamayangdiberikanolehdinasperkebunanadalahpemberian bibit unggul kelapa kepada petani, termasuk penyuluhan bagaimanamenanamtanamankelapayangbaik.
Selain dinas perkebunan, dinas perindustrian dan koperasi juga memberikan pendampingan berupapelatihanterkaitdenganpemanfaatanbatokdanbatangkelapamenjadiprodukkerajinan.Namundemikian,pelatihan ini tidak keberlanjutannya karena petani mengalami kesulitan dalam memanfaatkan hasilpelatihantersebut.Badanpemberdayaanmasyarakatkampungjugatelahmemberikanpendampinganbagikelompoktaniberupastudibandingkepetani kelapadiJawa.
Tabel 12. Persyaratan Mutu Minyak Goreng KelapaSNI 01-3741-2002, Revisi dari SNI 01-3741-1995
Jenis Uji Satuan Persyaratan
Catatan * Dalam kemasan kalengCatatan**MinyakpelikanadalahminyakyangtidakdapatdisabunkanSumber:sisni.bsn.go.id
No.
Keadaan
1.1 Bau
1.2 Rasa
1.3 Warna
KadarAir
Bilanganasam
Asamlinoleat(C18:3)dalamkomposisiasamlemak minyak
Cemaran logam
5.1 Timbal(pb)
5.2 Timah(Sn)
5.3 Raksa(Hg)
5.4 Tembaga(Cu)
CemaranArsen(As)
MinyakPelikan**
%b/b
mgKOH/gr
%
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Normal
Normal
Putih,kuningpucatsampaikuning
maks0,1
maks0,6
maks 2
maks0,1
maks40,0*/250
maks0,05
maks0,1
maks0,1
negatif
Normal
Normal
Putih,kuningpucatsampaikuning
maks0,3
maks 2
maks 2
maks0,1
maks40,0*/250
maks0,05
maks0,1
maks0,1
negatif
Mutu I Mutu II
1 HasildiskusikelompokterfokusdenganpemangkukepentingandiKabupatenSarmipadatanggal23Juli2013
47
Selaindari lembagapemerintah,LSM(IPIatasdukunganUSAID) juga telahmelakukan pendampinganberupa pelatihan pembuatan minyak kelapa dan VCO. Selain pelatihan dan pendampingan, IPI jugamemberikanbantuanperalatanberupa mesin parutan kelapa dan peralatan pembuatan minyak danVCO.Kegiatanpendampinganmasihberjalandanpetanisudahmampumenjualprodukmerekadalamjumlahterbatas.
Penjelasan di atas memberikan gambaran bahwa berbagai pendampingan telah dilakukan namunterlihatbahwakegiatantersebutmasihberjalansendiri-sendiridanbelumterintegrasidenganbaik.
PengembangankomoditaskelapadiKabupatenSarmimemerlukansinergiantarpemangkukepentingan,baik antara pemerintah – swasta – masyarakat madani (LSM, perguruan tinggi, tokoh adat, dsb).Kerangka dialog dan kerjasama antar pemangku kepentingan perlu dilakukan dengan melibatkaninstitusi/lembagayangteridentifikasidalampetapemangkukepentingandibawahini.
Tabel 13. Lembaga Pendukung Pengembangan Komoditas Kelapa
No. Lembaga Pendukung Bentuk Bantuan
1.
2.
3.
4.
Dinas Perkebunan
DinasPerindustrian,PerdagangandanKoperasi
BadanPemberdayaanMasyarakatKampung
LSMIPI–ICACUSAID
Pemberianbibitdanpelatihanpenanamanbibit
Pelatihanpemanfaatanbatokkelapadanbatangkelapa
Pelatihanprodukkelapa
PelatihandanpendampinganpembuatanminyakkelapadanVCO
Sumber:diolahdaridataprimerdan Forumdiskusiterfokus
KELAPASARMI
LSM IPI
Pedagang
Petani
Pengusaha Angkutan
Bank
DewanKelapaIndonesia
Gereja
Kimpraswil
BLH
Dinas Perkebunan Bappeda
Pemerintah Provinsi
MASYARAKATMADANI
PEMERINTAH
SWASTA
KementerianPertanian
PEMANGKU KEPENTINGAN
KUNCI
PEMANGKU KEPENTINGAN
PRIMER
PEMANGKU KEPENTINGAN
SEKUNDER
Pengumpul
BadanPember-dayaanMasyarakat
KampungDinasPerindustrian,
Perdagangan dan Koperasi
IndustriRT
Sumber:diolahdaridataprimerdandiskusikelompokterfokus.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
48
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
3.8. Dimensi Dampak Lingkungan
Budidaya tanaman kelapa tentu saja berhubungan dengan aspeklingkungan terutama penggunaantanah.Sejauhinipetanikelapamasih mengelolatanamankelapasecaratradisionaldandikombinasikandengantanamanlainsepertipinang.Tanahyangdigunakanumumnyaberapadidaerahpesisir.Perlakuanterhadaplahanumumnyaberupapembakaranrumputdanilalang (gulmapenganggu).
Jumlah lahan yang digunakanuntuk tanaman kelapa relatif stabil dari tahun ke tahun. Tidak adanyapenambahan luas area tanaman kelapa yang signifikan karena umumnya masyarakat lebihmemprioritaskantanamankakaodanpinang.Keduatanamantersebutsaatinijauhlebihmenguntungkandibandingkan dengan kelapa. Tanaman kelapa lebih banyak tumbuh liar di hutan atau perkebunanmasyarakat.
3.9. Kebijakan Pendukung
Salahsatu isudi tingkatpetanidiKabupatenSarmiadalahmasalahproduktivitas,pasarhargakelapadanpengembanganprodukturunannya.Jikamerujukkepadarendahnyapenyerapanpasaratasprodukkelapa,sebetulnyasedikitbertolakbelakangdengankecenderunganditingkatnasional.Dalamsepuluhtahunterakhireksporprodukkelapadanturunannyaterusmeningkatdanmemberikankontribusiyangtidak sedikit.
Besarnya kontribuasi kelapa ternyata tidak diikuti oleh kinerja industri kelapa yang memuaskan.Dibandingkandengannegaralain,produksidanproduktivitaskelapaIndonesiamasihbelummaksimal.Darisisieksporvolumemaupunhargaeksporjugacenderungmenurun.DarisisiperkembangandihilirindustrikelapamasihdidominasiolehproduksetengahjadidalambentukkopradanCCO(Nunung,dll,2007).Selama34tahun,luastanamankelapameningkatdari1,66jutahektarpadatahun1969menjadi3,89 jutahektarpada tahun2005.Meskipun luasarealmeningkat,namunproduktivitaspertanamancenderung semakin menurun (tahun 2001 rata-rata 1,3 ton/Ha, tahun 2005 rata-rata 0,7 ton/Ha).ProduktivitaslahankelapaIndonesiamasihrendahdibandingkandenganIndiadanSriLangka.2
Berdasarkankondisi ini,pemerintahpusat telahmenyusun road mappengembangan industrikelapa.3
Dalam peta panduan tersebut, pemerintah telah menyusun stratagi terutama untuk pengembanganindustrikelapasebagaiberikut:
1. Penguatanstrukturindustriberbasiskelapa,penciptaanikliminvestasidanusahayangmenarikfiskaldanadministrasiinsentifsertajaminankeamananberusaha.
2. Peningkatanutilitaskapasitasindustri/perusahaanyangtelahada.
3. Penciptaanlapanganusahaindustripengolahankelapamelaluipromosiinvestasidisentrabahanbaku kelapa, melalui: sosialisasi teknologi terpadu proses pengolahan kelapa, peningkatanpengetahuandankemampuanSDM,pengenalandanpenerapanGMPdanHACCPdalamrangkapeningkatanmutuproduk.
4. Pengembanganpasardomestik:penyertaanparapengusahapadakegiatan promosi/pamerandalam negeri dan internasional, pengembangan diversifikasi produk bernilai tambah tinggitermasukcocochemical.
2 DirektoratJenderalIndustriAgrodanKimiaDepartemenPerindustrianJakarta,2009,RoadmapIndustriPengolahanKelapa3 Idem
49
Denganrencanaaksijangamenengahdanpanjangsebagaiberikut:
Pokok-pokokRencanaAksiJangkaMenengah(2004–2009)
1. Peningkatanjaminanpasokanbahanbaku.
2. Diversifikasiprodukindustripengolahankelapa.
3. Optimalisasikapasitasindustripengolahankelapadalamnegeri.
4. Peningkatanmutuprodukindustripengolahankelapa.
5. Meningkatkankerjasamainternasionaldalamrangkapeningkataninvestasidanperdagangan.
6. Meningkatkankemampuanindustrimesindanperalatanpengolahankelapa.
7. MeningkatkankompetensiSDM.
8. Pengembanganteknologipengolaan.
Pokok-pokokRencanaAksiJangkaPanjang(2010–2025)
1. Pengembanganindustripengolahankelapanonpangan.
2. Pembangunanpusat-pusatpengembanganindustripengolahankelapadisentraproduksi.
Meskipun Provinsi Papua dan khususnya Kabupaten Sarmi, komoditas kelapa termasuk unggulan,namun dalam road map tersebut,bukanwilayahyangmenjadiprioritaspengembangansentra industrikelapadiIndonesia.DalamlampiranprioritasnasionalmatrikarahkebijakanbukuIIIRKP2012WilayahPapua,kelapabukanmerupakankomoditasyangmenjadiprioritasmendapatkandukungan.Komoditasutamayangmendapatkanprioritasataskopidankakao4 dan.5DalamBukuIIIsecaraspesifikdisebutkankabupatanyangprioritasuntukdikembangkansebagaikomoditaskelapa(dalamdikkabupatenPapuaadalah Penanggulangan Kemiskinan melalui Pengembangan Perkebunan Tanaman Kelapa dalam diKabupatenBiakNumfor,Supiori,Mimika,danMerauke.6
4 PresidenRi,PrioritasNasionalMatriksArahKebijakanBukuIIIRKP2012WilayahPapua.5 KementerianPerencanaanPembangunanNasional/BadanPerencanaanPembangunanNasional2012,RancanganAkhirRencanaKerja
PemerintahTahun2013,BukuIIIRencanaPembangunanBerdimensiKewilayahan.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
50
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
3.10. Identifikasi SWOT
Hasildiskusidenganpemangkukepentinganpada lokakaryavalidasidiKabupatenSarmipada23Juli2013menemukanbeberapakekuatan,kelemahan, tantangandanpeluangpengembangankomoditaskelapadiKabupatenSarmi.
Kekuatan
1. Sumberdayaalam(produkKelapamelimpah).
2. Tersedianyatenagakerja–3. Pengalamandanpengenalanterhadap
kelapasudahlama.4. Pekerjakeras.5. Kelapamudahtumbuhdiberbagai
kondisi dibandingkan dengan tanaman lain.
Identifikasi SWOT
Peluang
1. Produktivitashasilpertanianyangrendah.
2. Terbatasnyaperalatanproduksiolahan.3. Jumlahyangdiproduksiolahanmasih
sangatterbatasjumlahnya(minyakdankopra).
4. Pengetahuan tentang budidaya dan pemasarankelapaterbatas.
5. Rendanyakemampuanmemasarkanprodukkelapa.
6. Organisasipetaniyangbelumsolid.
Kelemahan
1. Kelapamemilikiturunanyangmasihbanyakyangperludikembangkan.
2. Berkembangnyapemukimanpendudukdanpeluangpasarlokal.
3. Merupakankomoditiekspor–peluangeksport.
4. Aksesterhadapmodal-denganjaminanpasaryangjelas/pasti.
Ancaman
1. Pasokan listrik yang masih kurang – untukindusripengolahan.
2. Tidaktersedianyainformasipasarkelapadanprodukturunannya.
3. Pasokan minyak goreng dari luar daerahmasihmenguasaipasardanberkualitas.
4. Pendampinganbelumoptimal.5. Informasijaringanpengumpul.6. Fasilitasjalandantransportasiuntuk
menjualproduk.
Sumber:diolahdaridataprimerdandiskusikelompokterfokus.
51
3.11. Peluang dan Hambatan Utama Rantai Nilai
3.11.1 Potensi Pengembangan
LuaslahandanproduksikelapadikabupatenSarmirelatifstabildari tahun ke tahun. Sementara lahan yang belummanfaatkanuntukpertanian danperkebunanmasihcukupbanyak.PemangkukepentinganyangterlibatdalampengembangankomoditaskelapamasihoptimisbahwakelapadiKabupatenSarmimasihbisaberkembang,lebih-lebihpadamasalampauSarmisangatdikenaldenganprodukkelapanya.Saat ini produk kelapadi Sarmi kalahpamor dengakakaodanpinangkarenadarisisinilaijualkeduakomoditastersebutdianggaplebihmenguntungkandibandingkandengankelapa.
BeberapaalasanmengapakelapadiKabupatenSarmisangatptensialuntukdikembangkanadalah:
a. Kebutuhan buah segar kelapa dan produk turunanya semakin meningkat.
Tigabentukyangpalingpentingdarikonsumsibuahkelapaadalahkelapasegar(termasukuntukdiminumdansantan),minyakkelapadankelapakering.Konsumsiglobalkelapasegartumbuhpadakecepatanyangluarbiasaterutamauntukairkelapadansantan(sekitar30persendarikonsumsikelapa).Airkelapasemakinpopulerdiseluruhduniasebagaiminumanyangsehatdansantanyangdigunakandalamsejumlahprodukmakanan.DenganpembelianduaindustripengolahanairkelapaBrasil,satuolehPepsiColadanlainnyaolehCocaCola,airkelapamemasukipasarminumanringanutama.Disampingitu,hampirsetiapsupermarketdiEropadanAustraliamenjuallebihdariduamereksantankelapa.
Gambar 13. Grafik perkembangan ekspor kelapa IndonesiaSumberData:Diolahdarihttp://faostat3.fao.org
Permintaanpasareksporprodukkelapaumumnyamenunjukkantrenyangmeningkat.Sebagaicontoh,pangsapasarkelapaIndonesiaterhadapeksporduniacenderungmeningkatdalamlimatahunterakhir.Kecenderunganyangsamaterjadipadakelapaparutdankering.
b. Produktivitas buah kelapa Kabupaten Sarmi masih dapat ditingkatkan
Meskipunkebutuhanbuah segar kelapadanproduk turunannya terusmeningkat, namunpenyerapanprodukkelapadiKabupatenSarmimasihsangatrendah.Hasildiskusidenganpetanimenunjukanbahwa
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
52
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
hasilpanenyangdapatdiserapdipasarkuranglebih50persen.Disisilain,produktivitasbuahkelapadiKabupatenSarmijugasangatrendah.Tercatathanya0,6ton/hektar,jauhdibawahrata-ratanasionaldanduniayangmencapaidiatas6ton/hektar.
Tabel 14. Perbandingan produktivias komoditas kelapa
Dunia
Indonesia
Sarmi
5,20ton/ha
6,67ton/ha
0,67ton/ha
Sumberdata:DiolahdariFAO,2008danBPS,2010
Rendahnya daya serap dan produktivitas komoditas kelapa ini disebabkanoleh belum optimalnyapemanfaatan lahan.Tanamankelapamasihdiperlakukansecarasederhanadanbelumdikeloladengancarabaik,baikdari sejakpenyiapan lahan,pembibitan,danperawatan,pemanenan,danpenangananpascapanen.Terlebih,mayoritaspetanidiKabupatenSarmimasih termasukpetaniperamudanbelumfokuskepadasatukomoditastertentu.
c. Pengembangan produk turunan buah kelapa
Buahkelapamemilikinilaimanfaatyangluarbiasa,baikdariakar,batang,daun,buah,serabut,bahkanbatokkelapa.Pohonindustriyangsudahdigambarkan pada bagian sebelumyamemperlihatkan bahwapohon dan buahkelapamemilikiprodukturunanyangberagam.
Data Asia Pasific Coconut Community (APCC) menunjukkanbahwakonsumsi kelapa segar pendudukIndonesia sekitar 36 butir/kapita/tahunatau7,92miliarbutir (51,1persen).Bilaproduksibuahkelapanasionalsebanyak15,5miliarbutir/tahun,makabuahkelapayangdapatdiolahdisektorindustriadalah7,57miliarbutir(48,9persen).Jumlahinidapatmemenuhikebutuhan29unitindustridengankapasitas1jutabutir/hari.
Dari buah kelapa dapat dikembangkan berbagai industri yangmenghasilkan produk pangan dannonpanganmulaidariprodukprimer yangmasihmenampakkanciri-ciri kelapahingga yang tidak lagimenampakkanciri-ciri kelapa.Dengandemikian,nilaiekonomikelapatidaklagiberbasiskopra.Keadaantersebut sudah berkembang di negara-negara lain, seperti diFilipina.Dari totalekspor produkkelapa Filipina (US$ 920 juta),sekitar 49 persen diantaranyaadalah berupa produk bukanCCO. Terkait hal itu, secaranasional promosi programdiversifikasi di pedesaan untukmenghasilkan produk kelapasetengahjadiyangterkaitdenganindustri berteknologi tinggi perludikembangkan.
Gambar. Beberapa poduk turunan kelapaSumbergambar:PTSmartTeknikUtama,2011
53
3.11.2. Hambatan Pengembangan Rantai Nilai
PemetaanataspersoalanyangdidapaidalamrantainilaikelapadiKabupatenSarmidapatdigambarkansebagaiberikut:
Dengangambaranpeluangdanpotensipengembanganproduksikelapadanberbagaipermasalahanyangdihadapidalamrantainilai.MakaGunamemperkuatrantainilaikelapa,Tabeldibawahinimenguraikanpeluang dan hambatan utama yang harus diantisipasi untuk menciptakan nilai tambah bagi pelakuutamadimasamendatang,sertamenciptakanpengembangankomoditaskelapasecaraberkelanjutandiKabupatenSarmi.
Pelaku Rantai Nilai
Petani • Ditetapkannyakelapasebagaikomoditi unggulan utama KabupatenSarmidankomitmen.
• Pemdadalampengembangannya(programdankegiatan)mendukungperluasanlahandanpeningkatankapasitaspetani.
• Kecenderunganpeningkatanpermintaanpasarinternasionalterhadapkelapadanprodukturunannya.
• Kelapamudahdibudidayakandan tidak terlalu membutuhkan keahlian khusus dalam pembudidayaannya.
• Tamamankelapadapatmeningkatkanpendapatan.
• Kecilnyaaksespetanikepembelilangsungdaninformasihargapasarmenyebabkanketergantunganterhadaptengkulak/pengumpul.
• Lemahnyapengetahuandanketerampilanpetanidalambudidayatanaman, pemanenan dan pengolahan hasil panen yang baik,mengakibatkanrendahnyaproduktivitaskelapa.
• Belum solidnya organisasi di tingkat petani mengakibatkanlemahnyakekuatantawarditingkatpetani.
• Terbatasnya sarana prasarana yang dimiliki petani untukpengolahan hasil panen menurunkan nilai tambah yang bisadiperolehpetani.
• Lemahnyakapasitaspetanidalampengelolaanusaha(penentuanharga, pengelolaan keuangan, dan sebagainya) menurunkanpenerimaandankemampuankeuanganpetani.
• Banyaknya pilihan hasil alam sehingga menyebabkan petanitidak fokuskepadabudidayakelapa, tergantungkepadausahayangpalingmenguntungkan.
Peluang Hambatan
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
54
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Pelaku Rantai Nilai
• Produkturunanbuahkelapayangsangat banyak.
• Banyaknya program pemerintah yang masuk ke desa danmemberikan upah yang menarik, sehingga petani seringkalimeninggalkan usaha utamanya.
Peluang Hambatan
Pengumpul/Tengkulak
• TidakadanyabiayaatauretribusibagiPerdagangankelapadiKabupatenSarmidanProvinsiPapua
• Tidakadanyaaturanyangmembatasipembeliankelapakepadapetani
• Peningkatanpermintaanpasarinternasionalterhadapkelapabuahkelapayangbelumterseraplebihdari50persen.
• Biayatransportasiyangsangattinggisehinggausahakelapahanyalahusahasampingandariusahadistribusisembako.
Pedagang • Tidakadanyahambatandalamperizinandanrestribusimendukungkemudahan dalam berusaha.
• AdanyaskemakreditUKMdariperbankanyangdapatdiaksesuntukmendukungmodalkerja.
• Peningkatanpermintaanpasardomestikinternasionalterhadapprodukkelapadanturunannya.
• Adanyaprodukkelapadaridaerahlain.• Kualitasprodukturunanmasihbelumtersetifikasi.• Saranakomunikasiyangbelumadasehinggakesulitanuntuk
melakukanpemesananbuahdanprodukkelapa.• Tidakadanyaorganisasiditingkatpedaganguntukmemperkuat
dayatawardanjejaringusaha.
Produsen olahankelapa (IRT)
• AdanyadukungandariPemerintah(pusatdandaerah)dalampemberdayaanUKMterkaitdenganpengolahankelapa.
• AdanyaLSMyangmendampingidalampengolahanhasilkelapa.
• Belumadanyaperalatanyangcukupbaikuntukpembuatanminyak dan VCO.
• Untukpengusahakopra,tidakadanyasaranankomunikasiuntukmemastikanpesasanprodukturunankelapa.
• Belumadanyahasilujidanserifikasiprodukturunankelapa.• Kurangnyapromosihasilprodukolahanmengakibatkan
rendahnyapenjualan.• Kelompokusahaskalakecilyangbelumkuatmengakibatkan
terbatasnyajejaringkepasardansumberdayaproduktif.
Instansi Pendukung
• Program-programPemdauntukmeningkatkanproduksidanmutukelapa(ekstensifikasi,peningkatankapasitaspetanidanreboisasidenganpenanamantanamankelapa).
• KebijakanpusatterkaitdenganpercepatanpembangunandiProvinsiPapuadanPapuaBaratmendorongpengembanganinfrastruktur(jalan,pelabuhan,telekomunikasi,dansebagainya).
• Belumadanyaroad mappengembangankomoditaskelapadiKabupatenSarmi
• DenganadanyabadanpenyuluhpertanianyangberdirisendirimengakibatkanpendampingankepadapetanimenjaditidakfokusdansulituntukdikoordinasikandenganSKPDterkait.
• KoordinasiantarSKPDbelumterjalindenganbaikmenyebabkanmasihbanyaknyatumpangtindihprogram.
• BelumadanyawadahkomunikasiantarpemangkukepentinganmengakibatkantidakadanyasinergidalampengembangankomoditaskelapadiKabupatenSarmi.
• MasihlemahnyakapasitasstafSKPDyangmembidangibidangteknisterkaitdengankomoditaskelapa.
55
BAB 4. Strategi Penguatan Rantai Nilai dan Usulan Intervensi
4.1. Tujuan dan Sasaran Penguatan Rantai Nilai
Dari hasil analisis, masukan dari forum diskusi terfokus pemangku kepentingan yang terkait dengankomoditi kelapadirumuskantentangtujuan,sasarandanmasalahyangharusditangani dalampenguatanrantai nilai komoditi kepala di Kabupaten Sarmi sebagai berikut:
Tujuan:
w Peningkatan pendapatan petani kelapa dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilanpetanidalamteknikbudidaya,pemasarandanpenguatankelembagaanorganisasipetani.
w PemihakankepadausahaekonomimasyarakatasliPapua.
Sasaran: PetanikelapaasliPapua.
Masalah yang harus ditangani
w Rendahnyaproduktivitaspetanikelapakarenarendahnyapengetahuanpetanidalambudidayadanpenangananpascapanenyangbaik.
w Lemahnyakelembagaanditingkatpetanidanpendukungbisnis.
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
56
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
Strategi
Strategi 1:Pengembangan Regulasi Pendukung Iklim Usaha.
Rantainilaikomoditaskelapadipengaruhiolehkepastianpasaratasterserapnyahasilkomoditaskelapa.Adanyakebijakanyangmendukungprodukkelapatermasukdidalamnyadukunganpemerintahuntukmemastikanbahwahasilkelapadapatterserapdipasar.KomitmenPemdasangatdibutuhkanuntukmenjaminterciptanyalingkungan usaha yang kondusif dalam jangkapanjang,baikmelaluikebijakanpengaturantataniaga,hargajualsertakemudahan-kemudahandalamperijinandan birokrasi memulai usaha.
• Peningkatkanpasarkelapa
Justifikasi Tujuan
4.2. Strategi Penguatan Rantai Nilai Kelapa
• Penyusunanmasterplanpengembangankomoditaskelapa.
• Penyusunanpangkalandatapasarlokal,regional,nasional,daninternationalprodukkelapadanturunannya.
Indentifikasi Kegiatan Intervensi
Strategi 2:AplikasiBudidayaTanamanKelapayangbaik dan Produktif.
ProduktivitaskelapadikabupatenSarmiyang masih sangat rendah yakni hanya0,6ton/Ha.
• Meningkatkanproduktivitaskomoditas kelapa.
• Pelatihanbudidayatanamankelapa.
• Pelatihanpenangananpascapanen.
• Sertifikasi.• Pendampingan
pemasarandanmanajemenpemasaran.
Strategi 3:Penguatan KelembagaanPetani dan InstansiPendukungnya
Petani belum teroganisasi dengan baik sehinggapengembangankomoditaskepaladiKabupatenSarmiselamainidilakukantanpaadasinergiantarpemangkukepentingan(Pemda-swasta-masyarakatmadani).Sehinggasumberdayayangsudahdialokasikan(melaluiprogramdankegiatan)olehmasing-masingpihaktidakberdampaksecarasignifikanterhadappeningkatanpendapatanpetani.
• Sinergiprogramdan kegiatan antarpemangkukepentinganyangterarah dan terukur
• Efisiensisumberdaya (anggaran,SDM,dsb)yangdialokasikan masing-masingpemangkukepentingan.
• Pendampingankepada(calon)kelompokpetani.
• Temuusahadenganpembelipotensial.
• Penyusunanpangkalandatapasarlokal,regional,nasional,internasional.
• PelatihandanpendampinganpenguatankelopmpokIRTminyakdankopra.
Strategi 4:Peningkatan ProdukMinyak,VCO,danKopra
Selamainihasilprodukkelapasegarhanyaterserapkurangdari50persen,sisanyabelumdioptimalkandenganbaik.Jikahasilkelapayangbelumterserappasartersebutdapatdimanfatkanuntukdijadikanprodukolahan.
• Peningkatanpendapatanpetani.
• Peningkatanproduktivitaspodukturunankelapa.
• Penguatankapasitaspetaniataupunlayananpengembanganusaha/BDSPuntukkewirausahaandan keuangan rumah tangga.
• Pelatihanprodukminyakberkualitas dan standar.
• PelatihanuntukPelatihsekaliguspendampingkewirausahandanPendidikanKeuanganKeluarga.
• PenguatanKelembagaanInstitusi lokal sebagai BDSPlembagapengembanganusaha.
• Pelatihankewirausahaantermasuk managemen usaha,kelolakeuanganrumahtangga,danskemaproduksi.
• Pendampingansertifikasiproduk.
• Pendampinganpemasarandanmanajemenpemasaran.
57
4.3
. In
terv
ensi
Po
ten
sial
No.
Sasa
ran
Pene
rima
man
faat
Peta
niKe
giat
an-k
egia
tan
Inte
rven
si:
-Pendam
pingankepada(calon)
kelompokpetanikelapa
Usu
lan
Kegi
atan
Pela
ksan
aPe
laks
anaa
nKe
tera
ngan
*IPIadalahLSM
Lokal,KegIPI
sedangberjalanatas
duku
ngan
USA
ID
•DinasPerkebunan
•BadanPenyuluhpertanian
•Badanpemberdayaanmasyarakat
kampung
•LSMIPI
2013-2014
Inte
rven
si 1
: Pen
guat
an K
elem
baga
an P
etan
i dan
Inst
ansi
Pen
duku
ngya
1.2.
Peta
ni-Temuusahadenganpem
beli
potensial
•Dinasperkebunan
•BadanPenanamanmodal
•Disperindagkop
2014
1. 1.1.
1.3.
aPe
tani
-Penyusunanpangkalandata
pasarkelapalokal,regional,
nasional,internasional
•Dinasperkebunan
2013-2014
1.3.
bForumDataDinasKab
(Bappeda)
-Pendam
pinganuntuk
penyusunandatabasepasar
kelapalokal,regional,nasional,
dan
inte
rnas
iona
l
SudahadaSK
bupati
•BappedadidampingiUNDP-ILO
2013-2014
1.4
Peta
niAkseskepadalembaga
perbangkan
•Disperindagkop
•BPD,BRI,B.Mandiri
2013-2014
Tabe
l 8. U
sula
n int
erve
nsi p
engu
atan
rant
ai n
ilai K
elap
a di
Kab
upat
en S
arm
i
Kajian Rantai Nilai Kelapa dan Iklim Investasi Sarmi
58
Proy
ek “
Pele
mba
gaan
Pem
bang
unan
Mat
apen
caha
rian
yang
Ber
kela
njut
an”
ILO
– PC
dP2
UNDP
No.
Sasa
ran
Pene
rima
man
faat
Peta
niKe
giat
an-k
egia
tan
Inte
rven
si:
-Pelatihandanpendampingan
penguatankelompokIRTminyak
dankopra
Usu
lan
Kegi
atan
Pela
ksan
aPe
laks
anaa
nKe
tera
ngan
*IPIadalahLSM
Lokal,KegIPI
sedangberjalanatas
duku
ngan
USA
ID
•Disperindagkop
•DinasPerkebunan
•IPI
2013-2014
Inte
rven
si 2
: Pen
gula
tan
Kele
mba
ngaa
n In
dust
ri R
umah
Tan
gga
2.2.
aPetani,dinas,Pem
da-Penyusunanpangkalandata
pasarlokal,regional,nasional,
dannternasionalproduk
turunankelapa
•DinasPerindustrian,Perdagangandan
Koperasi
•INDP
2013-2014
2. 2.1.
2.2.
bForumData(Bappeda)
-Pendam
pinganpenyusunan
pangkalandatapasarlokal,
regional,nasional,international
produkturunankelapa
SudahadaSK
bupati
Bappeda–didampingiolehUN
DP-ILO
2013-2014
3.1
Peta
niKe
giat
an-k
egia
tan
Inte
rven
si:
-Pelatihanbudidayatanaman
kelapa
•Dinasperkebunan
2013-2014
Inte
rven
si 3
: Apl
ikas
i Bud
iday
a Ta
nam
an K
elap
a ya
ng B
aik
dan
Prod
uktif
3. 3.2
Peta
ni-Pelatihanpenangananpasca
panen
•Disperindagkop,
•BadanPemberdayaanMasyarakat
Kampung
•DinasPerkebunan
2013-2014
2.2.
aPe
tani
-Pendam
pinganpem
asarandan
manajem
enpem
asaran
•Dinasperkebunan
•Disperindagkop
2013-2014
2.2.
aPe
tani
-Sertifikasiprodukbuahkelapa
•Dinasperkebunan
2013-2014
59
Daftar Pustaka
Allorerung,D.,Mahmud,Z.,Wahyudi.,Novarianto,H.,Luntungan,H.T.2005.
ProspekdanArahPengembanganAgribisnisKelapa.BadanPenelitiandanPengembanganPertanian.DepartemenPertanian2005.hal1-38.
BPS,2011,PapuaDalamAngka2010,Jayapura,BPSProvinsiPapuaBPS,2012, SarmiDalamAngka2011,Sarmi,BPSKabupatenSarmi
BPS,2012, SarmiDalamAngka 2011,Sarmi,BPSKabupatenSarmi
Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian Jakarta, 2009,RoadmapIndustriPengolahanKelapa
FAO,FAOStatisticalYearbook2008
FAO,FAOStatisticalYearbook2009
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional2012,RancanganAkhirRencanaKerjaPemerintahTahun 2013, Buku IIIRencana PembangunanBerdimensi Kewilayahan
PresidenRi,PrioritasNasionalMatriksArahKebijakanBukuIIIRKP2012WilayahPapua
http://www.unctad.infohttp://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/newlok.asphttp://faostat3.fao.org