kajian keselama t an radiasi dalam perancangan …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN - BA TAN, 14 November 2013
KAJIAN KESELAMA TAN RADIASIDALAM PERANCANGAN PESAWAT SINAR-X MAMOGRAFI
Kristiyanti, Budi Santoso, Rahmat, dan M. Subhan
PRPN - BAT AN , Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310
ABSTRAK
KAJIAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PERANCANGAN PESAWAT SINAR-XMAMOGRAFI. Telah dilakukan kajian tentang keselamatan radiasi dalam perancanganpesawat sinar-X mamografi. Pengkajian keselamatan perancangan mengacu padapesawat sinar-X mamografi model XM-30 buatan Cina, inovasi dilakukan untukmempermudah pengoperasian dan penyempurnaan dan juga disesuaikan denganketentuan keselamatan dari Peraturan Ka. BAPETEN No 11 Tahun 2011 tentangKeselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik DanIntervensional dan juga mengacu pada Safety Code 33 - Radiation Protection inMammography. Dari hasil kajian didapatkan perancangan pesawat sinar-X mamografiyang sedang dirancang sudah memenuhi keselamatan radiasi sesuai dengan ketentuankeselamatan.
Kata kunci : keselamatan radiasi, sinar-X mamografi
ABSTRACT
STUDY ON RADIATION SAFETY IN DESIGN OF X-RAY MAMMOGRAPHY. Have
done studies on radiation safety in the design of X-ray mammography. Assessment ofsafety design refers to X-ray mammography XM-30 models made in China, innovation isdone to simplify the operation and improvement and also comply with the provisions ofRule Ka safety. BAPETEN No. 11 of 2011 on Radiation Safety in the Use of Aircraft XRay Diagnostic And Interventional Radiology, and also refers to the Safety Code 33 Radiation Protection in Mammography. From the results of the study obtained X-raymammography is being designed already meet radiation safety in accordance with thesafety regulations
Keywords: radiation safety, X-ray mammography
1. PENDAHULUAN
Penggunaan pesawat sinar-X mamografi telah banyak digunakan di Rumah Sakit.
Hal yang harus mendapatkan perhatian adalah keselamatan radiasi dalam
penggunaannya. Diharapkan dengan menggunakan peralatan terse but akan diperoleh
informasi klinis yang diinginkan dengan paparan radiasi yang minimum. Mamografi adalah
tindakan memeriksa payudara dengan bantuan sinar-X dalam dosis rendah untuk
- 180 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN - BA TAN, 14 November 2013
mengambil citra atau screening payudara. Hasil pencitra an terse but disimpan dalam film
sinar-X atau langsung dalam bentuk citra digital dalam komputer. Dokter atau ahli
radiologi kemudian memeriksa citra yang dihasilkan tadi untuk mengecek apakah terdapat
benjolan atau kelainan pada payudara, dengan tujuan untuk deteksi dini kanker payudara.
Diharapkan jika ada kelainan maka bisa segera dilakukan pengobatan, sehingga
kemungkinan pengobatan yang efektif dan sembuh lebih besar.
Sedang dilakukan perancangan pesawat sinar-X mamografi di PRPN [1] yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dalam negeri
sehingga bisa menghasilkan perangkat pesawat sinar-X mamografi sendiri. Hasil
rancangan diharapkan bisa memenuhi ketentuan keselamatan radiasi dalam penggunaan
pesawat sinar-X.
2. TEORI
2.1. KETENTUAN KESELAMATAN RADIASI PESAWAT SINAR-X DIINDONESIA.
Di Indonesia ketentuan keselamatan radiasi dalam penggunaan pesawat sinar-X
mamografi tidak dibuat secara tersendiri tetapi menyatu dengan keselamatan radiasi
dalam penggunaan pesawat sinar-X radiologi diagnostik dan intervensional sesuai
dengan ketentuan dari Peraturan Kepala. BAPETEN No 11 Tahun 2011 [2] yang
mengacu dari Safety Reports Series NO.39 - Applying Radiation Safety Standards in
Diagnostic Radiology and Interventional Procedures Using X Rays. [3]
Adapun ketentuan yang dimaksud dengan persyaratan keselamatan radiasi yaitu :
1. Persyaratan manajemen meliputi penanggung jawab keselamatan radiasi,
personil dan pelatihan proteksi radiasi.
2. Persyaratan proteksi radiasi diterapkan pad a tahap perencanaan pesawat sinar
X mamografi yaitu meliputi, justifikasi penggunaan pesawat sinar-X mamografi,
limitasi dosis dan penerapan optimasi proteksi dan keselamatan radiasi.~Justifikasi penggunaan pesawat sinar-X mamografi harus didasarkan pada
pertimbangan bahwa manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dari pada resiko
bahaya radiasi. Limitasi dosis mengacu pada Nilai Batas Dosis (NBD).
Penerapan optimasi dan keselamatan radiasi harus diupayakan agar pasien
menerima dosis radiasi serendah mungkin.
3. Persyaratan teknis meliputi pesawat sinar-X mamografi dan peralatan
penunjang.
- 181 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN - SA TAN, 14 November 2013
4. Verifikasi keselamatan. Pesawat harus memenuhi ketentuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau standar lain yang bertelusur yang diterbitkan
Pesawat sinar-X mamografi terdiri dari:
• Tabung
• Pembangkit tegangan
• Panel kontrol
• Perangkat lunak
Perangkat penunjang terdiri atas komponen:
• Tiang penyangga
• Kolimator
• Instrumentasi tegangan
• Tabir
Verifikasi keselamatan, meliputi:
• Pemantauan paparan radiasi
• Uji kesesuaian pesawat sinar-X
• Identifikasi terjadinya papa ran potensial
2.2. PERSYARATAN SPESIFIKASI
Semua Pesawat sinar-X mamografi yang dioperasikan harus memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Oitinjau dari
aspek prosedur pencitraan yang digunakan, penggunaan pesawat sinar-X mamografi
dapat dibedakan menjadi :
• Pesawat sinar-X Mammography Film Screen,
• Pesawat sinar-X Xeromammography.
Oalam perancangan di sini digunakan pesawat sinar-X Mammography Flat Panel
Detector, yang menggantikan fungsi film screen dengan flat panel detector. Sesuai
dengan Ketentuan Keselamatan - Proteksi Radiasi dalam Mamografi (Safety Code 33
Radiation Protection in Mammography) [4], pesawat sinar-X mamografi harus memenuhi
Persyaratan Spesifikasi meliputi:
1. Persyaratan Umum,
2. Persyaratan Khusus.
2.2.1. Persyaratan Umum Pesawat Sinar-X Mamografi, meliputi:
- 182 -
Prosiding Perlemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN - BA TAN. 14 November 2013
1. Tanda-tanda Peringatan (Warning Signs)
Panel kendali pesawat sinar-X harus memuat suatu tanda peringatan yang sangat
jelas dan permanen bahwa radiasi sinar-X yang dipancarkan berbahaya ketika
pesawat sinar-X beroperasi dan melarang orang yang tidak punya hak menggunakan.
Semua indikator kendali, parameter, cahaya dan indikator lain yang berhubungan
dengan operasi harus secara jelas dapat dibaca, dilihat dan dilabel atau ditandai
sesuai dengan fungsinya.
2. Cahaya Indikator (Indicator Lights)
Indikator harus secara jelas nampak, memisahkan indikator-indikator pada panel
kendali yang menunjukkan:
ketika panel kendali diberi energi dan pesawat siap memproduksi sinar-X, dan
ketika sinar-X sedang diproduksi.
3. Kendali Penyinaran (Irradiation Contro0
Tombol penyinaran harus ada atau peralatan lain yang membangkitkan dan
menghentikan produksi sinar-X. Tombol penyinaran harus mensyaratkan penekanan
yang kontinyu oleh radiografer untuk menghasilkan sinar-X.
4. Penyetelan Waktu (Timer)
Suatu penyetelan waktu harus disediakan untuk mengakhiri penyinaran secara
otomatis. Peralatan penyetelan waktu harus didisain dan dikonstruksi sedemikian
sehingga tidak memungkinkan suplai energi ke tabung sinar-X tanpa mengeset
kembali secara otomatis
5. Perisai Tabung Sinar-X (X-ray Tube Shielding)
Tabung sinar-X harus diselubungi dalam suatu wadah yang berperisai. Perisai wadah
harus sedemikian, sehingga kebocoran radiasi tidak boleh melampaui 17,5 IJGy (2 mR)
per jam pad a 5 cm dari setiap titik pad a permukaan bagian luar tabung.
6. Peralatan Yang Membatasi Serkas (Beam Limiting Devices)
Peralatan yang mampu membatasi berkas radiasi harus disediakan dan harus
memberikan atenuasi yang sama dari wadah tabung sinar-X. Peralatan yang
membatasi berkas tersebut harus didisain sedemikian rupa untuk setiap focal spot
dengan jarak penerima citra. Serkas radiasi tidak dapat melampaui bagian ujung dari
penerima citra kecuali pada ujung yang berbatasan dengan chest wall dengan
ketentuan lapangan sinar-X harus tidak melampaui bagian ujung lebih dari 2 % dari
jarak focal spot dengan penerima citra. Alat lokalisasi cahaya dimaksudkan untuk
membingkai luasan sinar-X yang dicakup. Kesalahan penseJaJaran, dalam
perencanaan penerima citra dari luasan cahaya yang berhubungan dengan luasan
- 183 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN - BA TAN, 14 November 2013
sinar-X, meliputi panjang dan lebar harus tidak melampaui 2 % dari jarak penerima
citra ke sumber (source to image distance - SID).
7. Perisai Penunjang Penerima Citra (Image Receptor Support Shielding)
Penunjang penerima citra harus mentransmisikan kurang dari 0,87 IJGy (0,1 mR) per
penyinaran pada semua faktor pemuatan pengoperasian pad a jarak minimum
penerima citra ke sumber.
8. Peralatan Kompresi Payudara (Breast Compression Device)
Suatu peralatan yang dapat mempertahankan kompressi payudara film harus
disediakan pad a pesawat sinar-X mamografi. Peralatan ini harus dapat diatur
sehingga menghasilkan keseragaman dan kompresi yang konstan dari payudara
selama berlangsung pemeriksaan mamografi. Atenuasi dari kerataan kompresi berkas
sinar-X harus kurang dari kesetaraan 2,5 mm polymethylmethacrylate (PMMA).
9. Penghalang Protektif (Protective Barrier)
Suatu penghalang radiasi yang protektif harus diberikan. Penghalang ini harus
membolehkan radiografer untuk mengobservasi pasien selama pelaksanaan prosedur
mamografi dan menghasilkan atenuasi sam a dengan atau lebih besar dari kesetaraan
0,25 mm Pb pada 50 kVp. Penghalang tersebut paling kurang dengan ukuran lebar 0,
6 m dan tinggi 1,85 m yang berada 0,15 m di atas lantai.
10. Stablitas Mekanik (Mechanical Stability)
Dudukan tabung sinar- X harus benar-benar terpasang dengan tetap dan tepat yang
dapat disejajarkan dengan wadah tabung. Wadah tabung sinar-X harus terjaga
posisinya sesuai yang dipersyaratkan tanpa penyimpangan atau getaran selama
operasi dan harus diseimbangkan agar dapat memberikan pengoperasian yang lancar
(smooth) atau mantap.
2.2.2. Persyaratan Khusus Pesawat Sinar-X Mamografi Film Screen, sebagai berikut
1. Bahan Target (Target Material)
Target tabung sinar-X terbuat dari Molybdenum (Mo) atau campuran Molybdenum
Tungsten (Mo - W) harus digunakan untuk pesawat sinar-X mamografi film screen.
Penggantian bahan target boleh saja apabila digunakan dengan penggantian bahan
filter, asalkan bahan target tersebut dapat menghasilkan kesetaraan kualitas citra
yang dapat dipertimbangkan atau dosis terhadap payudara berkurang.
- 184 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN - BA TAN, 14 November 2013
2. Ukuran Focal Spot (Focal Spot Size)
Focal spot harus cukup kecil sehingga tidak menghasilkan ketidaktajaman geometrik
yang terlalu besar. Focal spot harus diukur dengan metode pinhole, yaitu:
menggunakan slit kamera. Metode lain dapat dilakukan untuk menentukan ukuran
nominal focal spot. Untuk pesawat sinar-X mamografi film screen, ukuran nominal
focal spot sebagai berikut:
• Setara dengan atau kurang dari 0,40 mm untuk teknik kontak atau grid pada SID 65
cm;
• Setara dengan atau kurang dari 0,30 mm untuk teknik kontak atau grid pada SID 50
cm;
• Setara dengan atau kurang dari 0,15 mm untuk 1,5 kali magnifikasi; dan
• Setara dengan atau kurang dari 0,10 mm untuk 2,0 kali magnifikasi.
3. Filtrasi Berkas Sinar-X (X-ray Beam Filtration)
Filter permanen sekitar 0,025 - 0,030 mm Mo harus dipasang secara permanen.
Untuk magnifikasi, suatu target (bahan W) microfocal spot tabung sinar-X dapat
digunakan dan tabung ini harus mempunyai total filtrasi paling kurang setara 0,5 mm
AI. Penggantian bahan filter boleh saja asalkan filter tersebut menghasilkan
kesetaraan kualitas citra yang dapat diseimbangkan atau dosis terhadap payudara
berkurang.
4. Kualitas Berkas Radiasi (Radiation Beam Quality)
Memastikan bahwa filter mengabsorbsi radiasi yang memberikan suatu tingkat
atenuasi sedemikian sehingga Half Value Layer (HVL) pertama aluminium tidak
kurang atau lebih besar dari nilai-nilai yang ditunjukkan pada Tabel 1 untuk suatu
tegangan tabung yang dipilih. Untuk tegangan tabung sinar-X lain, HVL dari berkas
radiasi harus dihitung dengan interpolasi linier dari Tabel tersebut. Pengukuran HVL
harus mencakup atenuasi peralatan kompresi payudara jika peralatan tersebut
dengan ketebalan yang seragam dan tanpa lobang.
Tabel 1 HVL yang dapat diterima untuk target tabung Mo atau campuran W - Mo.
Tegangan tabung sinar-X HVL - Pertama(kV)
(minimum - maksimum/mm AI)
24
0,24 - 0,3426
0, 26 - 0,3628
0,28 - 0,3830
0,30 - 0,4035
0,35 - 0,45
- 185 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN - BA TAN, 14 November 2013
5. Tegangan Tabung Sinar-X (X- ray Tube Voltage)
Tegangan tabung sinar-X harus dapat diatur dalam kenaikan 2 kVp. Tegangan tabung
sinar-X paling rendah yang dapat dipilih harus setara atau kurang dari 40
kVp.Tegangan tabung puncak sinar-X harus sesuai dengan 5 % dari nilai yang dipilih
atau ditunjukkan. Reproduksibilitas tegangan tabung sinar-X harus 2 %.
6. Luaran Radiasi Tabung Sinar-X (X-ray Tube Radiation Output)
Luaran radiasi tabung sinar-X harus menjadi cukup tinggi untuk memperkecil waktu
penyinaran dengan meniadakan gerakan artifak yang nampak. Untuk setiap
kombinasi parameter muatan pengoperasian, koefisien variasi dari setiap sepuluh
pengukuran paparan radiasi yang berurutan, diambil pada jarak sumber ke detektor
dengan suatu periode waktu satu jam adalah tidak lebih besar dari 0,05, dan setiap
dari sepuluh pengukuran paparan radiasi adalah 15 % dari nilai rata dari sepuluh
pengukuran.
7. Kendali Paparan Otomatis (Automatic Exposure Control-AEC)
Suatu sistem AEC harus disediakan. Sistem harus dapat menjamin nilai netto densitas
film ± 0,15 OD (Optical Density) satuan-satuan dengan range dari 1,0 -1,5 O.D untuk
suatu film dengan derajat rata-rata 3,0 OD untuk rentang ketebalan payudara yang
diperiksa, dan untuk semua jenis teknis (non-grid, grid dan magnifikasi) dan faktor
faktor muatan yang digunakan oleh fasilitas. Tambahan, suatu kendali densitas film
untuk AEC harus disediakan dengan setiap tambahan peningkatan atau pengurangan
dosis kaset screen-film sekitar 20%. Apabila kendali penyinaran manual digunakan,
interval kendali yang dapat dipilih (waktu atau mAs) harus sekecil mungkin yang
memperbolehkan kenaikan lebih kecil 25 %.
8. Meja Penunjang Payudara (Breast Support Table)
Attenuasi dari meja penunjang payudara harus tidak melampaui setara 0,3 mm AI
pada 30 kVp.
3. TAT A KERJA I METODE
Kajian dilakukan dengan cara mengumpulkan standar yang berhubungan dengan
perangkat sinar-X mamografi dan mempelajarinya, kemudian diterapkan pada
perancangan dengan mengacu perangkat sinar-X mamografi yang sudah ada.
Perhitungan dalam perancangan dilakukan kembali dengan dilakukan inovasi, sehingga
- 186 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN- BATAN, 14 November 2013
diharapkan akan didapatkan hasil rancangan pesawat sinar-X mamografi yang lebih
sempurna.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Keselamatan radiasi dalam perancangan pesawat sinar-X mamografi telah
dilakukan. Dalam perancangan dipilih pesawat sinar-X film screen seperti pad a Gambar
1. Hasil rancangan untuk persyaratan keselamatan secara umum yaitu: tanda-tanda
peringatan, cahaya indikator, kendali penyinaran, penyetelan waktu sudah terpasang.
Perisai tabung sinar-X sudah menyatu dengan peralatan yang membatasi berkas sinar-X.
Sedangkan perisai penunjang citra, perhitungan belum dilakukan, standar yang diinginkan
0,87 uGy. Peralatan kompresi payudara dalam perancangan digunakan bahan PMMA
(Polymethylmethacrylate) yaitu bahan yang mempunyai karakteristik sama dengan
payudara, sehingga sudah sesuai dengan standar. Penghalang protektif untuk operator
menghasilkan atenuasi setara atau lebih besar dari 0,25 mm Pb pad a 50 kVp.
Penghalang tersebut paling kurang mempunyai ukuran lebar 0,6 m dan tinggi 1,85 m
yang berada 0,15 m di atas lantai.
Tiang
Wadah Tabung Sinar-X
Penekan
Penunjang Penerima
Motor PenggerakVertikal
Base
Gambar. 1 Pesawat Sinar-X Mammografi
Dalam perancangan digunakan kaca timbal ketebalan 7 mm untuk bagian atas
sehingga operator masih bisa memonitor pasien waktu penyinaran dan pelat Pb dengan
ketebalan pelat Pb 1 mm untuk bagian bawah, yaitu sesuai dengan ketentuan
- 187 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuk/irPRPN- BATAN, 14 November 2013
keselamatan dari BAPETEN. Untuk stabilitas mekanik berdasarkan dari hasil perhitungan
mekanik sudah sesuai dengan persyaratan yaitu terpasang tetap.
Persyaratan khusus hasil peraneangan, bahan target digunakan Mo sudah sesuai
dengan persyaratan, ukuran focal spot 1 mm. Filtrasi berkas sinar-X digunakan bahan AI
dengan ketebalan 0,5 mm untuk menghasilkan kualitas berkas sinar-X sesuai standar.
Kendali paparan otomatis tidak digunakan karena dalam peraneangan dosis yang akan
diberikan dihitung seeara manual. Penunjang payudara dalam standar digunakan 0,3 mm
AI pada 30 kVp tapi dalam peraneangan digunakan aluminium foil yang ada di pasaran
yang tebalnya setara 0,3 mm AI.
Disamping perangkatnya sendiri maka pereneanaan fasilitas pesawat sinar-X untuk
keselamatan juga harus terpenuhi. Ketentuan keselamatan untuk fasilitas terse but yaitu :
1. Pereneanaan fasilitas harus memperhitungkan beban kerja maksimum, faktor guna
penahan radiasi dan faktor penempatan daerah sekitar fasilitas.
2. Harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan di masa mendatang dalam setiap
parameter yang meliputi penambahan tegangan tabung, beban kerja.
3. Fasilitas harus memenuhi persyaratan untuk :
• Ukuran ruangan untuk perangkat sinar-X mamografi yaitu : 3 x 3 x 2,8 m
• Jika ruangan memiliki jendela, maka jendela ruangan terletak pada ketinggian 2 m
dari lantai.
• Dinding ruangan jika terbuat dari bata merah ketebalan minimal 25 em atau beton
dengan densitas 2,2 gr/em3 ketebalan 20 em atau setara dengan 2 mm Pb.
4. Tanda radiasi atau poster peringatan bahaya radiasi perlu juga dipasang [2]
Tanda Radiasi yang digunakan adalah sebagaimana pada Gambar 2.
Gambar 2. Tanda Radiasi [2]
- 188 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN- BATAN, 14 November 2013
Tanda Radiasi harus dipasang pada tabung pesawat sinar-X (tube head) dan panel
kendali, dengan ketentuan :
• Menempel secara permanen;
• Memiliki 2 (dua) warna yang kontras; dan
• Dapat dilihat dengan jelas dan teridentifikasi pada jarak 1 m (satu meter).
Tanda Radiasi harus dipasang pada pintu ruangan Radioterapi, dengan ketentuan:
• Menempel secara permanen;
• Memiliki 2 (dua) warna yang kontras;
• Dapat dilihat dengan jelas dan teridentifikasi pada jarak 1 m (satu meter); dan
• Memuat tulisan "awas radiasi", atau "perhatian: awas radiasi", atau kalimat lain
yang memiliki arti sama.
5. KESIMPULAN
Keselamatan radiasi dalam rancangan pesawat sinar-X mamografi sudah
memenuhi ketentuan keselamatan sesuai Peraturan Kepala BAPETEN dan persyaratan
Keselamatan Proteksi Radiasi sudah mengacu pada Safety Code 33 - Radiation
Protection in Mammography.
6. DAFT AR PUST AKA
1. BUDI SANTOSO, Perekayasaan Pesawat Sinar-X Mamografi, Proposal Usulan
Kegiatan, PRPN - BATAN, 2013.
2. ANONYMOUS, Peraturan Ka. BAPETEN No 8 Tahun 2011, tentang Keselamatan
Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.
3. IAEA, "Applying Radiation Safety Standards in Diagnostic Radiology and
Interventional Procedures Using X Rays" (Safety Report Series No. 39), VIENNA,
2006.
4. ANONYMOUS, Safety Code 33 - Radiation Protection in Mammography, Canada,
1995 "Safety Code 33, Radiation Protection in Mammography, Recommended Safety
Procedures for the Use of Mammographic X-ray Equipment", Environmental Health
Directorate (1995).
- 189 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat NuklirPRPN- BATAN, 14 November 2013
TANYA JAWAB
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan kualitas berkas rfJdiasi? (Petrus Z.)
2. Keselamatan objek (payudara) dilindungi oleh AI tipis. Berapa Ketebalan yang
diijinkan? (Yan Bony M)
3. Apakah ada pengaturan tingkat radiasi yang di sesuaikan dengan ukuran payudara?
(Yan Bony M)
Jawaban:
1. Kualitas berkas radiasi adalah luasan berkas dari penyinaran yang diarahkan ke
target.
2. Ketebalan untuk filtrasi (± 0,3 mm AI) dan untuk kolimasi.
3. Ada pengaturan atau setting penyinaran untuk ketebalan payudara yang berbeda
beda setelah dilakukan penekanan atau kompresi (misalnya ukurannya 5 em, 4 em,
dan 3 em)
- 190 -