kajian pemanfaatan teknologi bio pori untuk penanganan

11
Kajian Pemanfaatan Teknologi Bio Pori untuk Penanganan Genangan Air dan Banjir Perkotaan Irawati, Nanang Saiful Rizal 'Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember (Irawati) Email : [email protected] °Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember (Nanang Saiful Rizal) Email : lppm @unmuhjember.ac.id ABSTRAKSI Pertumbuhan ekonomi nasional menuntut penyediaan sarana dan prasarana jalan yang lebih baik sehingga tidak mengalami kerusakan, bebas genangan air dan banjir perkotaan. Perubahan tata guna lahan sekitar 50 ha sawah menjadi pemukiman di Kawasan perkotaan Kabupaten Jember telah menyebabkan kerusakan sekitar 40 km jalan, genangan air lebih dari 60 cm dibeberapa kawasan dan banjir pada beberapa otlet sungai karena saluran drainase sudah tidak mampu lagi menampung air hujan. Tujuan jangka panjang dalam penelitian ini adalah melakukan penataan sistim drainase perkotaan secara berkelanjutan dan penentuan lubang resapan biopori (LRB) sehingga tidak berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan, genangan, dan banjir yang dapat mengganggu kegiatan perkonomian masyarakat. Adapun target khusus penelitian ini adalah diperolehnya model dan peta penanganan banjir perkotaan serta meninggikan muka air tanah. Penelitian menunjukan bahwa saluran drainase exiting yang ada hampir semuanya tidak melewatkan debit banjir rencana kala ulang 25 tahun. Pemasangan lubang biopori sepanjang ruas saluran dapat mengeliminasi banjir tersebut. Kata Kunci : Drainase, LRB, Model, Penanggulangan, Banjir Perkotaan oleh intensitas curah hujan yang tinggi I. PENDAHULUAN disertai durasi yang cukup besar. Hasil 1.1. Latar Belakang Masalah kajian tim peneliti tahun 2012, curah Seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional dan peningkatan jumlah penduduk, maka pemerintah perlu menyiapkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan perekonomian. Salah satu diantaranya adalah penyediaan sarana transportasi yang mudah, aman, nyaman, serta cepat. Namun usia sarana transportasi tidak akan sesuai dengan umur rencana apabila tidak dilengkapi dengan sistem drainase yang baik. Pada tahun 2010, khusus kawasan perkotaan yang_— secara administrasi terletak di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember terdapat permasalahan banjir yang ditimbulkan hujan yang cukup tinggi diatas 100 mm/hari yang berdurasi 3 jam serta perubahan tata guna lahan sekitar 50 ha dari persawahan menjadi perumahan merupakan faktor utama penyebab terjadinya banjir. Hasil kajian konsultan PT. Adhicipta Konsultan tahun 2011, menunjukkan bahwa sekitar 70% saluran drainase di kawasan perkotaan Kabupaten Jember kurang berfungsi dengan _baik, diantaranya disebabkan kerusakan pasangan batu kali dan sedimentasi pada saluran drainase sehingga saluran drainase tidak mampu menampung air hujan secara maksimum pada saat terjadi banjir sehingga meluap ke jalan

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kajian Pemanfaatan Teknologi Bio Pori untuk Penanganan

Genangan Air dan Banjir Perkotaan

Irawati, Nanang Saiful Rizal 'Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember (Irawati)

Email : [email protected]

°Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember (Nanang Saiful Rizal)

Email : lppm @unmuhjember.ac.id

ABSTRAKSI

Pertumbuhan ekonomi nasional menuntut penyediaan sarana dan prasarana jalan yang lebih

baik sehingga tidak mengalami kerusakan, bebas genangan air dan banjir perkotaan. Perubahan tata guna lahan sekitar 50 ha sawah menjadi pemukiman di Kawasan perkotaan Kabupaten Jember telah menyebabkan kerusakan sekitar 40 km jalan, genangan air lebih dari

60 cm dibeberapa kawasan dan banjir pada beberapa otlet sungai karena saluran drainase sudah tidak mampu lagi menampung air hujan. Tujuan jangka panjang dalam penelitian ini

adalah melakukan penataan sistim drainase perkotaan secara berkelanjutan dan penentuan

lubang resapan biopori (LRB) sehingga tidak berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan, genangan, dan banjir yang dapat mengganggu kegiatan perkonomian masyarakat. Adapun

target khusus penelitian ini adalah diperolehnya model dan peta penanganan banjir perkotaan serta meninggikan muka air tanah.

Penelitian menunjukan bahwa saluran drainase exiting yang ada hampir semuanya tidak

melewatkan debit banjir rencana kala ulang 25 tahun. Pemasangan lubang biopori sepanjang

ruas saluran dapat mengeliminasi banjir tersebut. Kata Kunci : Drainase, LRB, Model, Penanggulangan, Banjir Perkotaan

oleh intensitas curah hujan yang tinggi

I. PENDAHULUAN disertai durasi yang cukup besar. Hasil

1.1. Latar Belakang Masalah kajian tim peneliti tahun 2012, curah

Seiring dengan pertumbuhan

perekonomian nasional dan

peningkatan jumlah penduduk, maka

pemerintah perlu menyiapkan sarana

dan prasarana penunjang kegiatan

perekonomian. Salah satu diantaranya

adalah penyediaan sarana transportasi

yang mudah, aman, nyaman, serta

cepat. Namun usia sarana transportasi

tidak akan sesuai dengan umur rencana

apabila tidak dilengkapi dengan sistem

drainase yang baik.

Pada tahun 2010, khusus

kawasan perkotaan yang _— secara

administrasi terletak di Kecamatan

Sumbersari Kabupaten Jember terdapat

permasalahan banjir yang ditimbulkan

hujan yang cukup tinggi diatas 100

mm/hari yang berdurasi 3 jam serta

perubahan tata guna lahan sekitar 50 ha

dari persawahan menjadi perumahan

merupakan faktor utama penyebab

terjadinya banjir. Hasil kajian

konsultan PT. Adhicipta Konsultan

tahun 2011, menunjukkan bahwa

sekitar 70% saluran drainase di

kawasan perkotaan Kabupaten Jember

kurang berfungsi dengan _baik,

diantaranya disebabkan kerusakan

pasangan batu kali dan sedimentasi

pada saluran drainase sehingga saluran

drainase tidak mampu menampung air

hujan secara maksimum pada saat

terjadi banjir sehingga meluap ke jalan

dan pemukiman dengan ketinggian

genangan air sampai dengan 60 cm.

Berdasarkan hasil kajian dan

inventarisasi jalan oleh tim peneliti

pada tahun 2012, sepanjang 40 km

jalan perkotaan (sekitar 40%)

mengalami kerusakan yang cukup

parah akibat banjir dan genangan air

yang terjadi secara terus menerus.

Bahkan menurut data Dinas Bina

Marga Kabupaten Jember, rata-rata

setiap tahun Pemerintah Kabupaten

Jember mengeluarkan dana lebih dari

10 milyar untuk perbaikan jalan yang

bersumber dari dana APBD Kabupaten

Jember.

Untuk mengantisipasi masalah-

masalah diatas, maka perlu suatu kajian

tentang sistim drainase perkotaan agar

saluran drainase yang ada dapat

berfungsi dengan baik, berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam

kegiatan penelitian ini adalah :

Berapakah debit limpasan banjir

dengan rencana kala ulang 25

tahun pada setiap ruas saluran

drainase perkotaan di Kecamatan

Sumbersari kabupaten Jember?

Bagaimanakah pola _ limpasan

banjir pada setiap saluran drainase

serta mampukah dimensi saluran

drainase yang ada melewatkan

debit banjir rencana kala ulang 25

tahun?

Bagaimana arahan pengelolaan

sistim drainase perkotaan yang

aman, efektif dan efisien yang

berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan ?

Berapa jumlah LRB dan

daya resap air tanah ?

1.3. Batasan Masalah

1.

Adapun rumusan masalah dalam

kegiatan penelitian ini adalah :

Tidak membahas detil disain

saluran drainase serta dan rencana

anggaran biaya (RAB) perbaikan

infrastruktur drainase dan

pendukung lainnya.

Hanya membahas kajian hidrologi

dan hidrolis dimensi saluran

drainase di Kecamatan Sumbersari

Kabupaten Jember khususnya pada

ruas jalan Sumatra, Kalimantan,

Mastrip, Riau, Karimata, dan Jawa

dari inlet menuju outlet.

1.4. Tujuan Penelitian

1.

Adapun tujuan dalam _ kegiatan

penelitian ini adalah :

Mengetahui faktor penyebab

terjadinya banjir dan genangan air

di Kawasan Perkotaan di

Kabupaten Jember.

Mengetahui sistim drainase, pola

dan arah aliran air saat banjir dari

inlet menuju setiap ruas saluran

drainase dan outlet sistim drainasi

serta kemampuan saluran drainase

dalam menampung dan

mengalirkan air.

Membuat sebuah model

penanganan drainase perkotaan

yang sistematis, baik, efektif,

efisien, berkelanjutan serta

berwawasan lingkungan.

Mengetahui jumlah LRB dan daya

resap air tanah

1.

2.1

. Publikasi

5. Luaran Hasil Penelitian

Adapun target luaran yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah :

. Peta arahan penataan _ sistim

drainase perkotaan di Kabupaten

Jember sebagai sarana

pengembangan keilmuan bidang

drainase untuk membantu dalam

pekerjaan rekayasa pengelolaan

sumberdaya air kawasan perkotaan.

ilmiah dalam Jurnal

Nasional Terakreditasi yakni Jurnal

Dinamika Teknik Sipil Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

. Prosiding pada Seminar Nasional

(SEMNAS) Berkala yang

dilaksanakan oleh Jurusan Teknik

Sipil Institut Teknologi Sepuluh

Nopember (ITS) Surabaya.

. Pengayaan bahan ajar dalam upaya

menunjang pada kurikulum berbasis

riset, diantaranya Mata Kuliah

Pengelolaan Sumber Daya Air

(TKS 205) dan Mata Kuliah

Drainase (TKS 113).

Il. METODOLOGI Tahapan Penelitian

Adapun _ tahapan

meliputi koordinasi dengan instansi

penelitian

terkait yakni Dinas Cipta karya dan

Bina Marga Kabupaten Jember,

kemudian dilakukan pengumpulan

data-data dan laporan hasil kajian-

kajian wilayah tentang drainase,

selanjutnya dilakukan pengukuran

lapangan di setiap ruang saluran

drainase,penelitian tanah, analisis

hidrologi dan hisrolika, kemudian

kajian kapasitas salura dan arahan

model penanganan sistim drainase

perkotaan serta penentuan LRB.

2.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian Perencanaan

Sistem Drainase Di Kawasan

Pemukiman Kampus terletak di daerah

perkotaan tepatnya di Jalan Sumatra,

Kalimantan, Jawa, Riau, dan Karimata

Kecamatan Sumbersari Kabupaten

Jember (selengkapnya disajikan pada

Gambar 3.1).

Gambar. 3.1. Lokasi Penelitian

2.1 Pengumpulan Data

2.1.1.

Dalam pengumpulan data dibagi

menjadi 2 yaitu pengumpulan data secara

primer dan pengumpulan data secara

sekunder.

Data Curah Hujan

Data curah hujan yang diolah

menjadi data curah hujan _harian

maksimum merupakan salah satu

alternatif untuk menghitung debit

banjir rancangan. Data curah hujan

yang berdekatan dengan lokasi dipakai

stasiun hujan Jember, stasiun hujan

Pakusari, dan stasiun hujan Bintoro,

Periode pengamatan dari stasiun

tersebut selama 10 tahun, mulai tahun

2003 sampai tahun 2012

2.1.2. Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang

memiliki informasi tentang

ketinggian permukaan tanah pada

suatu tempat terhadap permukaan

laut, yang digambarkan dengan

garis-garis kontur. Peta topografi

menyediakan data yang diperlukan

tentang sudut kemiringan, elevasi,

daerah aliran sungai, vegetasi secara

umum dan pola urbanisasi. Peta

topografi juga menggambarkan

sebanyak mungkin Ciri-ciri

permukaan suatu kawasan tertentu

dalam batas-batas_skala._‘ Peta

topografi yang tersedia merupakan

peta topografi dengan skala 1

25.000. Data ini diperoleh dari Dinas

Pengairan Kabupaten Jember.

2.1.3. Tata Guna Lahan

Tata guna lahan adalah sebuah

pemanfaatan lahan dan _ penataan

lahan yang dilakukan sesuai dengan

kodisi eksisting alam. Tata guna

lahan berupa kawasan permukiman,

perumahan, perkebunan, pertanian

dill.

2.1.4. Elevasi Drainase Existing

Data elevasi drainase didapat dari

hasil survey dengan alat waterpass

2.1.5. Dimensi Saluran Existing

Data dimensi saluran existing

diperoleh dari hasil survey dilapangan.

2.1.6. Data Tanah

Data tanah didapat pengambilan

sampel tanah dilokasi penelitian dan

dilakukan penelitian di laboratorium.

2.2. Analisa Data

2.2.1. Analisa Hidrologi

Analisa hidrologi diperlukan untuk

menentukan besarnya curah hujan

rencana serta debit banjir rencana

dalam periode ulang tertentu (return

period). Dalam Sistem Drainase Di

Kawasan Pemukiman Kampus

direncanakan curah hujan rancangan

dengan periode ulang 10 tahun (R10)

dan debit banjir dengan periode ulang

10 tahun (Q10).

2.2.2. Analisa Hidrolika

Untuk menghitung dan cek

kapasitas saluran drainase pada

beberapa ruas penampang § saluran

sebagai laju kecepatan air yang akan

dialirkan.

2.2.3. Analisa Daya Resap

Tanah

Untuk menentukan daya_ resap

tanah atau laju kecepatan air meresap

kedalam tanah, dari penelitian dan

perhitungan di laboratorium tersebut

akan didapatkan nilai koefisien

rembesan ( K ).

Il. ANALISA DATA

DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisa Hidrologi

Analisa hidrologi Perencanaan

Sistem Drainase Di Kawasan

Pemukiman Kampus data hujan di

stasiun jember, stasiun Bintoro,

stasiun Pakusari, yang tersedia

selama 10 tahun. Dari data tersebut di

cari data hujan maksimum harian.

3.1.1. Analisa Curah MHujan_ Harian

Maksimum

Menurut Suripin 2004, di dapat

hasil perhitungan curah hujan

harian maksimum dengan

mengunakan Thiessen Polygon

yang dapat dilihat pada Tabel

4.1dan untuk luasan Thiessen

Polygon dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 3.1. Luasan Thiessen Polygon

Tabel 3.1 Data curag hujan_harian

maksimum

Bintoro | Pakusan | Jember | hujan makoumum(mm)}

luasan (ha) TRIO | 52,8927 | 124,8585

2004 70 128 45 103,58

2005 a0 49 g2 4.82

2006 160 83 45 108,87

x 2007 a0 46 a7 88,20

z 2008 él a7 107 62,91

5 2009 60 Ila 70 7,55

2010 fit 27 1 old

2011 60 45 84 a2,10

anid 65 127 70 96,42

2013 47 120 a7 91,02

Sumber : Hasil Perhitungan

3.1.2. Analisa Frekuensi dan Distribusi

Data Hujan Rancangan

Berdasarkan ketentuan nilai Cs sebesar 0,467,

maka digunakan distribusi Log Person Tipe III.

Hasil perhitungan analisa frekuensi dapat dilihat

pada Tabel 4.2. Pada Tabel 4.3 merupakan hasil

perhitungan curah hujan rancangan dengan

metode Log Person Tipe III.

Tabel 3.2 Perhitungan Analisa frekuensi

No | Tahun RI P| (Ri - R)/ (Rs - RF] (Rs - RY] (Ry — RY 1 2004 103,58 903] 10,31] 106,39) 1097.41] 11319,491 2 2005 94,82| 18,18 1,56 2,44 3,81 5,96 3 2008 108,87] 27,27] 15,61] 243,78] 3806,19] 59427,47 4 2007 88,20) 36,36] 3,06] 25,58) -129,35 654,14 5 2008 gaat] 45,45] -10,35] 107,08] 107,79) 11462,39 6 2009 37,55| 54,55[ 3,72. 32,e7| -186,71[ 1067.12 7 2010 97,14| 63,04 3,88] 15,07/ 58,48 227,01 3 2011 2,io) 72,73] -11,16] 124,63) -1391,29) 15531,81 9 2012 96,42| 81,82 3,16 9,96] 31,43 99,17 10 2013 91,02] 90,01) -2,24 3,04] -11,30 25,36 Rata-tata 93,26 Jumlah | 672,41 | 2170,90 | 99819,91

$= 3,645 Cs = 0,467 ck = 1, 78724 Cyoo= 0,0927

Sumber : Hasil Perhitungan

1. Distribusi Normal = 0

2. Distribusi Log Normal =2,5 Cv

3. Distribusi Gumbel = 1,1396 ; Ck =

5,4002

4. Distribusi Log Person HI = yang tidak

termasuk dalam syarat di atas

Dari tabel Chi Square, untuk dk = 1 dan a = 5%

didapatkan nilai 3.841. Karena X7hitung sebesar

0,40 < 3.841, maka distribusi Log Person II

dapat diterima.

3.1.3. Perhitungan Waktu Konsentrasi (tc)

Perhitungan waktu konsentrasi

menggunakan persamaan_ 2.39.

Hasil perhitungan (tc) tiap-tiap

saluran berbeda-beda tergantung

panjang saluran serta beda tinggi

dasar saluran. Hasil perhitungannya

dapat dilihat pada Tabel 4.3

.Tabel 3.3. Hasil Perhitungan

Waktu Konsentrasi (tc)

No Saluran L(m) | AH (m) § te (mnt) | te Gar)

1 | J. Kanmata & 1125 | 3,918 | 0.003483 | 38,529 | 0,642

2 | JL KanmataB 218 2,081 | 0007486 | 9,781 | 0,163

3 | J. Jawa 450 1,32 | 0,002933 | 20,327 | 0,339

4 | Jl Jawa D 692 1,348 ) 0001948 | 33,146 | 0,552

5 | Jl. Kalimantan E 1094 | 8,049 ) 0007357 | 28,274 | 0,471

6 | J. Mastrip F 1225 | 5,145 | 0,004200 | 38,278 | 0,638

7 | JL Mastnp G 316 | 4,626 | 0008965 | 14,691 | 0,245

Sumber : Hasil Perhitungan

3.1.4. Perhitungan Intensitas Hujan Rata-

rata (I)

Metode perhitungan intensitas hujan rata-

rata menggunakan metode Mononobe

dengan persamaan 2.38. hasil perhitungan

intensitas hujan rata-rata disajikan pada

Tabel 4.4.

Tabel 3.4a Hasil Perhitungan Intensitas

Hujan Rata-rata Jl.Karimata

Kaa | Han | Te I:

yy | aig | Ramanan] (8) | (A) ) 10}

(th) Cm) fate) fat) | ar) | (man) | 2 | ose) | eet fouls | 4252) 107.883 } 5 | 0045 | ae | ole | 4673 | 116577

3) | WMS) ee | O63 | 4s | 11 4 | B | W098) | a ] ous | soasr | 126251

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.4b Hasil Perhitungan Intensitas Hujan Rata-rata Jl.Jawa

Kala Huan Tc Tc

No Ulang |) Rancangan | = (C) (0) IQ) ID)

ce) | aon) | Gan) |) | Crna) | ra)

l i 92,862 0339 050 6245 47817

1 5 100,45 0339 0552 T53 51671

j 10 14503 0339 0552 iid 5480

4 5 109,189 0339 0552 77892 56,224

Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 3.4c Hasil Perhitungan Intensitas Hujan Rata-rata Jl. Kalimantan

Kala Hujan Tc

LE No Ulang | Rancangan (E) (E}

(th) (tan) (yam) —_| (rm/jamn) 1 2 92,862 0,471 53,163

2 5 100,345 0,471 57,447

3 10 104,523 0471 59,839

4 25 109,189 0471 62,510

Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 3.4d Hasil Perhitungan Intensitas Hujan

Rata-rata Jl.Mastrip

Kala Huan Te Te

vo | Vang | Ranwangan | | (6) IF) 7 1G)

(thy | Goemm) [Gam] Garn)_|(tmejam) | (rane

] 2 | sna | aes [ams | aan | e257 2 5 | 10035 | aes | om | aga | e886 3] in | 104523 | oes | 0245 | 48ee8 92587 4 | 3 | toss | oes | ams | sim | 957m

Sumber Hasil Perhitungan

3.1.5. Memperkirakan Debit Banjir

Rencana

Untuk menentukan debit banjir rencana

ditinjau dengan kala ulang 2, 5, 10, dan 25

tahun digunakan rumus Rasional pada

persamaan 2.37. Hasil perhitungan debit

banjir rencana ditunjukan pada Tabel 4.5.

Tabel 3.5a Hasil Perhitungan Debit Banjir

Rencana di Jalan Karimata A

Kala Luas saluran (A) Q Banyr Rancangan

No wlang OC l 1 ; l i

(tahun) (romfara) —(kan2) (kad) (m/e) (eT)

| 2 OAS 43,252 0967 0133853887 0,72345

i 5 045) 46738 00987 00938 057663078176

3 0 45 48684 0967 01338 060069 81430

4 45 S857 00987 01358 62750 ,85065

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.5b Hasil Perhitungan Debit Banjir

Rencana di Jalan Karimata B

Kala Luas saluran (B) © Bangr Rancangan

No ung l l 1 | ;

(tahun) (rmmnfamm) —(emm2) hem?) (mht) (mtd)

| d 045 107,883) 00456 00584 066893 078761

d 5 045 M6577 10496 00584 072284 1.85108

j 10 045 120431 00496 00584 075293 0.88851

4 a5 045 (26,851 00496 00584 0.78654 092609

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.5c Hasil Perhitungan Debit Banjir

Rencana di Jalan Jawa C

Kala Luas saluran (C) Q Baur Rancangan

No lang = l | ] | ,

(tahun) (romjamn) fken2) (hrm?) fm 3/d8) (n/t)

| i 045 66245 0079 B73 8422 072295

i 5 045 T1583 0079 0873 70694 0,781.22

j 10 4S 74564 079 0873 075637 0.81374

4 2 045 72892 0079 0873 076925085007

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.5d Hasil Perhitungan Debit Banjir

Rencana di Jalan Jawa D

Kala Luas saluran (D) Q Banwr Rancangan

No lang C I | 2 | ]

(tahun) (omfam) (km2) (em) (mht) (an 3/dt)

I 2 O45 47817 O11981 01238 07618 074003

2 5 0,45 S167] O11981 01238 0,77389 079967

3 10 0,45 55,822 O11981 01238 080611 083296

4 u O45 56,224 O11981 01238 084210 087014

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.5e Hasil Perhitungan Debit Banjir

Rencana di Jalan Kalimantan E

Raa Luas saluran (E) Q Banr Rancangan

No ulang C I l d | 1

(tahun) (mam) (m2) — (em2) (m3/dt) (ant)

) | 2 O45 53,163 00681 0.0763 045258 0.50708 2 5 45 S7487 OM6BL 00763 48908 0.54795 3 I) WS 59839 OMB. 0763090942 0,57078 4 SKS RSL OLE 00763 88216 0.99604

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.5f Hasil Perhitungan Debit Banjir

Rencana di Jalan Mastrip F

Kala Iuas saluran (F) Q Bayer Rancangan

No. ulang c I 1 2 Il 2

(tahun) (mam) fien2) fkm2) fm 3d) (m3/dt) 1 2 nas 4344100342 01291 0.70878 0, 70109 a 5 045 46,942 0134201291 0.78752. 0,75759 3 10045 48,896 01342 01291 0.82080 0,78913 4 254551079 0,342 01291 0.85692 082436

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 3.5g Hasil Perhitungan Debit Banjir

Rencana di Jalan Mastrip G

Kala Luas saluran (GC) Q Bangr Rancangan

No. ulamg = oC I | 2 I d

(tahun) eunfam) (kind) hem) (mm0de) (enh)

| i 045 82257 007

] j 045) 88886 007

j M045 PAB 007

4 045 9720 O07

) 2 0699 07213 071261

2 00699 0791S 0 rr004

2 0697 08409 080210

2 00693 0,86088 083790

Sumber : Hasil Perhitungan

3.2. ANALISA HIDROLIKA

Pola jaringan drainase yang ada di

wilayah kampus dapat dilihat pada

Gambar 4.1.

Gambar 4.2. Pola Jaringan Drainase di

Wilayah Kampus

3.2.1. Kemiringan Dasar Saluran

Hasil perhitungan dasar saluran dapat

dilihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Kemiringan Dasar

Saluran (1)

L AH

No. Nara Saluran fre) fr) I

1 Jl. Earnmata A 1125 3,918 0,00348

2 Jl. Earimata B 278 2,081 0,00749

3 Jl. Jawa C 450 1,32 0,00293

4 Jl. Jawad 692 1,248 0,00195

5 Jl. Kalimantan E 1094 8,049 0.00736

6 JL. Mastrip F 1225 5,145 90,0042

7 JL. Mastrip G 516 4626 O0,00897

Sumber : Hasil Perhitungan 3.3. Analisa Sampel Tanah

Untuk menentukan daya resap LRB terlebih

dahulu menentukan nilai koefisien rembesan K

dan gradien hidrolik i dengan melakukan

penelitian dilaboratorium, dalam hal ini

diambil dua sampel tanah dan setiap sampel

dilakukan dua uji untuk menentuan nilai

koefisien rembesan K dan gradien hidrolik 1,

Dalam contoh perhitunga debit LRB dipakai

data B nomer sampel 1.

3.4. Debit Lubang Resapan Biopori existing.

Tabel 3.7. Analisa Lubang Resapan Bioporo Dari hasil perhitungan debit

No r g maksimum dimensi saluran

existing dapat dilihat hampir

semua saluran yang ada sudah

tidak mampu lagi mengalirkan

debit bajir rencana 25 tahun. Oleh

karena itu perlu adanya LRB dan

perencanaan dimensi baru yang

‘og 14

OF i

A ait

5 ot

Sumber : Hasil Perhitungan

3.5. Debit Saluran Menggunakan LRB

Pada saluran direncanakan Lubang dapat menampung debit banjir

Resapan Biopori dan untuk jarak anatar rencana. Tabel 4.19 merupakan

setiap lubang yaitu 100 cm dan diambil hasil perhitungan perencanaan

debit tertinggi dari empat uji tinggi air dimensi baru.

jatuh (Falling Head), jadi jumlah

lubang tergantung panjang saluran oleh

karena itu debit yang terserap Lubang

Resapan Biopori persaluran berbeda-

beda.

Tabel 3.8. Hasil Perhitungan Debit pada Saluran

Menggunakan LRB

Ho Saluren L Imllub. | Q@RB ub. |OLRB sal.) sisa Q rec

m | bua | mevdtk | midik | mildik 1 [i Kaimaaal | 1125 [1124 | 0,00000310 | 0.003484 | 0,6240162 2 [i Kaimatad2 [1195 | 1124 [oooo00310 | 000344 | 0,e471698 3 [Il KarimataBl ae | 277 | aoooo03i0 | 0000859 | 0,7856824 4 | Kenmatab2 | 278 | 277 [ooo003ia| 0.000859 | 0,9252300 5 [i Jawa Cl 450 [449 [o,00000310 | 0.001392 | 07678540 6 [Il Jawa C2 450_[ 449 | 0,00000310 | 0,001392 | 0,9486735 7 [i Tawa 692 | 691 | aoo0003i0 | 0.002142 | 0,2399564 8 [Il JawaD2 692 | 691 | oo0003i0 | 0.002142 | 0,2680008 9 [I Mastrip FI 1225 | 1224 [o,00000310 | 0,003794 | 0,8531273 10 [i Mastrip F2 1225 | 1224 [o,00000310 | 0,003794 | 0,8205617 11 [i Mastrip G1 516 | 515 | ooo0003i0 | 0.001596 | 0,8592788 12 [I Mastrip G2 si6 | 515 | oooo003i0 | o,001596 | 0,8363060

Sumber : Hasil Perhitungan 3.6. Dimensi Saluran

Dalam _— perencanaan _jaringan

drainase, terlebih dahulu harus

mengetahui debit maksimum yang

dapat ditampung oleh saluran yang ada. Apabila debit maksimum

saluran yang ada lebih kecil dari

debit rencana, maka perlu adanya perencanaan dimensi yang dapat menampung debit rencana. Tabel

4.18 merupakan hasil perhitungan debit maksimum dimensi saluran

Tabel 4.9a Hasil perhitungan

debit maksimum

dimensi

saluran

existing bentuk persegi

b h

H A

P W

Q sal.

Oren

No Nama Saluran

3 m

m

m

tm m

RE n

I mis?

Fr m/s

mis

1 Jl.

Karimata Al

oF o,4

o.1 0,28

1.50 0,187

o.025 | oooszas

| o,sso72

| o27801

o,154 0,628

2 Jl.

Karimata Az

o.7 o.4

o,1 0,28

1,50 0,137

0,035

O,00348

O,45072 | O27301

0,134

O,841

3 Ji.

Karimata

B1

o,f 0,4

o,1 0,28

1,50 0,187

0,034

o,00749

0.80740 | 0.40759

0,226

0,787

4 Jl.

Karimata

B2

o,f 0,4

o.1 0,28

1,50 0,127

0,034

o,00749

0.20740 | 0.40759

0,226

0,926

5 Jl.

Jawa

C1 0,8

0,5 0,125

0,40 1.20

O222 o025

|0,00293 | ose772

| o2se3s4a

| o,227

o.769 6

Jl. Jawa

C2

O,8 o,5

O,125

0,40 1,80

0,222

0,034

0,00293 | o.say72 | 0.25634

0,227

0,850

T Jl.

Jawa

D1

0,8 0,4

0,125

0,40 1,20

0.222

0,034

O,00195

| o.46265 | o20890

0,185

0,642

3B Jl.

Jawa D2

0,8 0,5

0,125 0,40

1.20 O222

0025 |0,00195 |

o,46265 | o.20800

O,185 o.870

aumber

: AHasil

perhifungan

Tabel 4.9b

Hasil perhitungan

debit maksimum

dimensi

saluran

existing bentuk trapesium

b h

im T

H A

P vv

© sal.

O ren

Mo

Nama Saluran

4 im

im im

im ith

im ER

n I

mist

Fr m/s

mifs

1 Jl.

Ealim antan El

0.8 0,6

o,4 140

0,14 0,66

2,14

O31 0,034

0.00736

1,12

0,46 0736

0,432

2 Jl.

Kalimantan EZ

0.8 0,6

o,4 140

0,14 0 66

2,14

oO 0,034

0.00736

1,12

O46

0,736

0,496

3 Jl.

Wlastrip

F1

12

0,4 o,4

170

0,124

O73

2,52

oO 0,035

0,0042

0,85

O40

0,619

0,847

4 Jl.

Mlastrip

F2

12

0,4 o,4

170

0,124

O73

2,52

oO 0,035

0,0042

0,85

o40

0,619

0,824

3 Tl.

Mastrig G1

1 0,4

o.4 1,50

0,125

063

2,12

0,30 0,035

0.00297

120

0,56 0,749

0,261

6 IL.

Mastrip G2

1 0,5

o,5 150

0,125 0.63

212 030

0,035 Joooser]

1.20 0,56

o7ag |

os3s

aumber

: AHasil

perhifungan

Tabel 4.10a Hasil perhitungan

debit maksimum

dimensi

saluran

baru bentuk persegi dengan LRB

b h

H

re BP

Ww OQ

sal. Oren

Ma Mama

Saluran

2 m

tr m

m

m

R n

I m's4

Fr

miss

miss

1 Jl.

Earimata

Al

1,00 O85

o,21

0,85

2,70

0,315

0,035

0,00348

Oo,78029

0.27022

0,663

0,624

2 Jl.

Earimata

A2

1,10 o.95

0,24

1,05 3,00

0,448

0,035

0.00348

0.83474

0.27344

0.872

0,847

3 Jl.

Earimata

Bl

1,00 O75

0,148 0,75

2,50

0,300

0,035

0,00749

1,10780

0.40841

0,831

0,786

4 Jl.

Earimata

BZ

1,05 0,20

0,20

0.84

2,65

O.317

0,035

o,00749

1.14921

0.41022

0.965

0,925

5 Jl.

Jawa

C1

1,10 o,o5

0,24

1,05 3,00

0,348

0,035

0,00295

0,76608

0,25095

0,801

0,768

6 Jl.

Jawa

C2

1,20 0,95

0,24

1.14 3.10

0.368

0,035

0,00295

O,794268

0.26018

0.905

0,849

* Jl.

Jawa

D1

1,30 1,00

0,25

1,30 3,30

0,394

0,035

0,00195

0.67766

0.21636

0.281

0,840

8 Jl.

Jawa

D2

1,30 1,00

0,25

1,350 3,30

0,494

0,035

0,00195

O,6770a

0.21636

0,861

0,868

Siwaber

: Basil perhifungan

Tabel 4.106

Hasil perhitungan

debit maksimum

dimensi

saluran

bara bentuk trapesium

dengan LRB

kecuali

saluran

E

b h

m T

H A

PB Vv

Q sal.

Qren

Ma

Mama Saluran

a m

tt tL

m m

tt ER

n I

mis

Fr

mits

miss

1 Ji.

Kalimantan

E1 0,80

0,60

0,20

1,40

o,13

0,66

2,14

0,41 0,035

0,00734

1,12

o,46 0,738

0,432

2 Ji.

Kalimantan

E2

0,80

0,60

0,30

1,40

0,135 0,66

2,14

0,41 0,035

o,00734

1,12

o,46 0,736

0,596

3 Jl.

Mastrip

Fl 1,10

O,645 Oo,40

1,75

O,1625

o,93

2,55

0,56 O,035

Oo,0042

O,o4

O,39 Oo,6f2

O,8453

4 |Jl.

Mastrip

F2 1,04

0,64

0,20

1,70

00,1625

0,89

2,50

0,56 0,035

o,0042

o,93

0,34 0,639

0,821

5 Jl.

Mastrip

G1

O,84

Oo,60 Oo,40

1,45

O,14

0,69

2,19

0,31 O,035

O,00eo7

1,25

0,43 0,664

O,849

6 Jl.

Mastrip

G2

0,83

0,60

0,20

1,45

o,15

0,69

2,19

0,41 0,035

o,008e97

1,25

0,49 0,064

0,836

Sumber

: Basil perlttunagean

IV. PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil

perhitungan yang telah dilakukan pada

pembahasan sebelumnya. Maka

berdasarkan proses yang ada dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut : 1. Debit banjir rencana kala ulang 25

tahun pada saluran drainase di pemukiman kampus Kecamatan

Sumbersari kabupaten Jember menunjukan bahwa Q_ rencana

berkisar antara 0,532 m°/dtk sampai

dengan 0,926 m7/dtk Dimensi saluran drainase existing hampir semua saluran tidak dapat

melewatkan debit banjir rencana kecuali pada saluran jalan Kalimantan, sehingga apabila hujan

maka akan terjadi banjir.

Arahan pengelolaan sistim drainase perkotaan yang aman, efektif dan

efisien yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah

dengan meminmalkan run off yang

terjadi yaitu dengan membuat hutan kota, kawasan resapan air, sumur

resapan, pembuatan biopori, perbaikan dimensi saluran drainase,

pembersihan salran drainase secara rutin.

Jumlah Lubang Resapan Biopori peruas saluran bervariasi untuk masing-masing jalan yaitu berkisar antara 277 sampai 1124 buah.

4.2.

10

SARAN

Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam kajian ini sehingga mungkin nantinya perlu diperhatikan

untuk pengembangan selanjutnya : 1. Dalam perencanaan suatu jaringan

drainase, perlu adanya koordinasi bagi pihak- pihak yang terkait serta

memperhatikan kondisi jaringan

drainase yang ada sehingga saluran

drainase yang ada tertata baik. Kondisi saluran yang ada banyak

sedimen serta sampah yang ada pada saluran, sehingga dapat

memperlambat kecepatan aliran.

Kualitas dari suatu § perencanaan jaringan drainase ditentukan oleh kelengkapan serta keakuratan data-

data pendukung yang diperlukan,

untuk itu data yang dibutuhkan harus lengkap serta akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Chow, Te Ven, 2006, Hidrolika

Saluran Terbuka, Terjemah

Suyatman, Jakarta : Erlangga. Badan Koordinasi Survey dan

Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Bogor

Dinas Permukiman Propinsi Jawa Timur, Studi Penelitian dan

Penyiapan Tata Ruang Wilayah GKS Plus, Laporan Pendahuluan,

2007

Hasmar, MT., Ir. H. A. Halim,

2002, Drainase Perkotaan,

Yogyakarta : UII Press. Jhon M. Reynolds, 1997, An

Introduction to Applied and Environmental Geophysics, Jhon

11

Wiley & Sons.

Soemarto, CD, 2004, Hidrologi

Teknik, Surabaya : Usaha Nasional.

Soewarno, 2005, Hidrologi

Aplikasi Metode Statistik Untuk

Analisa Data jilid 1, Bandung : Nova.

Subarkah, Ir. Imam, 2001,

Hidrologi Untuk Perencanaan

Bangunan Air, Bandung : Idea Dharma.

Noor endah moctar m. Ir,.sc.,

ph.d. indrasurya b.moctar m. Ir,.

sc., ph.d : alih bahasa. 1998 Mekanika tanah (prinsip - prinsip rekayasa geoteknis), jilid 1 braja

M. Das. the university of texas al el paso. institut teknologi 10

nopember, surabaya