kajian penerapan reaktor smart di...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 58
KAJIAN PENERAPAN REAKTOR SMART DI INDONESIA
Yohanes Dwi Anggoro¹, Sahala M. Lumbanraja², Rr. Arum Puni Rijanti S³
Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) BATAN
Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta 12710
Telp/Fax : (021)5204243 Email : [email protected]
ABSTRAK KAJIAN PENERAPAN REAKTOR SMART DI INDONESIA. Dewasa ini terdapat tiga
permasalahan besar hidup manusia yang dihadapi yaitu energi, air, dan lingkungan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut System-integrated Modular Advanced ReacTor (SMART) dapat
menjadi solusi yang baik. SMART merupakan Reaktor Air Tekan (PWR) generasi maju yang
didesain oleh Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI), untuk pembangkit listrik dan
desalinasi air laut dengan menerapkan konsep ramah lingkungan. PLTN SMART dapat memasok
40.000 ton air bersih per hari dan listrik 90 MWe. Karakteristik utama SMART menggunakan
konsep reaktor integral, dimana komponen-komponen utama berada di dalam bejana reaktor sehingga
dapat meningkatkan keselamatan reaktor dan mengurangi kemungkinan terjadi Large Break Loss of
Coolant Accident (LBLOCA). Tujuan studi ini adalah mengkaji kehandalan teknologi reaktor
SMART jika diterapkan di Indonesia dengan memahami karakteristik reaktor SMART dan
kemungkinan penerapannya di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknologi SMART layak
dimanfaatkan di Indonesia yang didasarkan pada prinsip-prinsip operasi sederhana, sistem
keselamatan handal dan waktu pembangunan relatif pendek.
Kata kunci: reaktor, SMART, LBLOCA
ABSTRACT STUDY OF APPLICATION SMART REACTOR IN INDONESIA. Today there are three major
problems facing human life, namely energy, water, and environment. To overcome these problems
System-integrated Modular Advanced Reactor (SMART) can be a good solution to solve all three
problems. SMART is a Pressurized Water Reactor (PWR) designed by the advanced generation of
Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI). SMART can be used for power generation and
desalination of seawater using the concept of eco-friendly application. SMART nuclear power plant
can supply 40,000 tons per day of cleanwater and electricity 90 MWe. The main characteristics of
SMART uses the concept of integral reactor, where the main components inside the reactor vessel so
as to improve reactor safety and reduce the possibility of Large Break Loss of Coolant Accident
(LBLOCA). The purpose of this study is to examine the reliability of SMART reactor technology if
implemented in Indonesia to understand the characteristics of SMART reactor and their possible
application in Indonesia. The study results showed that theSMART technology utilized in Indonesia
worth based on the principles ofoperation is simple, reliable safety systems and the development time
is relativelyshort.
Keywords: reactor, SMART, LBLOCA
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 59
1. PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk dunia yang semakin meningkat berdampak terhadap
peningkatan kebutuhan energi, air bersih dan lingkungan. Pertumbuhan kebutuhan listrik
yang diperkirakan akan meningkat 2,5 kali pada tahun 2050, menjadi salah satu
permasalahan yang harus segera diatasi. Begitu pula hal nya dengan permasalahan air
bersih dan pelestarian lingkungan yang perlu di perhatikan dengan baik. Untuk
mengantisipasi kebutuhan listrik tersebut perlu dilakukan perencanaan energi jangka
panjang dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. SMART (System-integrated
Modular Advanced ReacTor) dapat menjadi solusi permasalahan yang terkait dengan energi,
air dan lingkungan karena SMART digunakan untuk sumber energi pembangkit listrik dan
desalinasi air laut dengan konsep teknologi yang ramah lingkungan.
SMART adalah Reaktor Air Tekan (PWR) generasi maju yang menghasilkan tenaga
panas 330MW. Korea Atomic Energy Research Institute (KAERI) menyelesaikan desain dasar
(basic design) dari sistem SMART pada tahun 2002. Konsep desalinasi nuklir dengan SMART
dikembangkan untuk memasok 40.000 ton air bersih per hari dan 90MWe listrik untuk
daerah dengan populasi 100.000 atau sebuah kompleks industri. SMART sangat cocok
digunakan oleh negara berkembang seperti Indonesia, dengan kapasitas jaringan listrik
kecil, infrastruktur belum memadai dan kemampuan investasi terbatas[1].
Dalam desain SMART, semua komponen sistem utama primer, seperti bahan bakar
dan teras, dua belas generator uap (Steam Generator), pressurizer dan empat pompa
pendingin utama (Main Coolant Pumps), ditempatkan di sebuah bejana tekan reaktor
(Reactor Pressure Vessel) terintegrasi. Desain tersebut dapat meminimalisir kemungkinan
terjadinya Large-Break Loss-Of-Coolant-Accident (LB-LOCA).
Selain itu, sistem keselamatan berasal dari fitur desain yang inovatif, sistem
keamanan ditingkatkan dengan konsep keselamatan pasif. Sistem keselamatan pasif pada
SMART terdiri dari Reactor Shutdown System (RSS), Passive Residual Heat Removal System
(PRHRS), Emergency Core Cooling System (ECCS), Safety Vessel (SV) dan Containment
Overpressure Protection System (COPS).
Pada makalah ini akan dibahas kehandalan teknologi SMART sebagai salah satu
alternatif sistem energi untuk mensuplai kebutuhan energi listrik dan air bersih di masa
depan. Dengan demikian, kita dapat mengikuti dan memahami perkembangan teknologi
PLTN generasi maju.
1. KARAKTERISTIKA SISTEM DAN KESELAMATAN REAKTOR Reaktor SMART merupakan sumber energi yang digunakan untuk menghasilkan
listrik dan air bersih. Gambar 1 menunjukkan skema pendayagunaan reaktor SMART
dengan kemampuan satu unit reaktor SMART dapat menghasilkan listrik 90 MWe dan
40.000 ton air bersih tiap hari untuk kota dengan populasi 100.000[2].
1.1. Karakteristik Utama SMART
Desain yang menonjol dari SMART adalah adopsi dari pengaturan yang tidak
terpisahkan. Semua komponen primer seperti teras (core), generator uap (steam generators),
pompa pendingin utama (main coolant pumps), dan pressurizer diintegrasikan ke dalam
bejana tekan tunggal (single pressurized vessel) tanpa sambungan pipa antara komponen-
komponen tersebut seperti ditunjukan pada gambar 2.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 60
Gambar 1. Skema Pendayagunaan Reaktor SMART[1]
Gambar 2. Perbedaan Konfigurasi Struktur Reaktor SMART dan PWR Konvensional[1]
Gambar 2 menunjukkan perbedaan konfigurasi struktur reaktor SMART dan PWR
konvensional. Empat pompa pendingin utama dipasang secara vertikal di bagian atas bejana
tekan reaktor (RPV). Pendingin reaktor mengalir ke atas melalui teras dan masuk ke dalam
sisi lapisan generator uap (SG) dari bagian atas. SG berada di ruang melingkar teras dan
RPV atas teras. Volume besar di bagian atas RPV digunakan sebagai pressurizer.
Keuntungan sistem bejana tekan terintegrasi yaitu dapat mengurangi interkoneksi
sistem pemipaan, sehingga dapat mengeliminasi kemungkinan terjadinya Large-Break Loss-
Of-Coolant-Accident (LB-LOCA). Bejana utama juga berperan mencegah keluarnya zat
radioaktif yang dihasilkan oleh reaktor karena bejana reaktor dan komponen-komponen
sekunder juga dikungkung dalam satu pengungkung.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 61
1.2. Teras Reaktor dan Bahan Bakar
Informasi dasar desain PLTN SMART ditunjukkan pada Tabel 1. Teras SMART
dirancang untuk menghasilkan panas 330 MWt pada operasi daya penuh. Teras terdiri dari
57 perangkat bahan bakar dengan panjang bahan bakar aktif 200 cm. Setiap perakitan bahan
bakar berisi 17x17 array yang terdiri dari 264 batang bahan bakar, 24 batang kendali dan
tabung instrumentasi. Bahan bakar yang digunakan uranium yang diperkaya dalam bentuk
pelet keramik UO2. Panjang siklus isi ulang adalah 36 bulan.
Perakitan bahan bakar SMART adalah 17x17 array UO2 batang bahan bakar keramik
dilapisi oleh Zircaloy yang telah terbukti baik digunakan pada Reaktor Air Tekan PWR)
komersial. Dalam konsep pengisian bahan bakar SMART melibatkan mesin pengisian bahan
bakar, mesin pengalokasian bahan bakar, dan lapisan perisai.
Tabel 1. Informasi Dasar Desain SMART[3]
Perancang KAERI, Korea
Tipe reaktor PWR integral
Daya termal 330 MWt
Daya listrik 100 MWe (kasus desalinasi : 90 MWe)
Umur desain 60 tahun
Kapasitas penghasil air bersih 40.000 ton/hari
Tinggi teras efektif 2 meter
Bahan bakar Keramik UO2 diperkaya rendah (kurang dari 5 %)
Jumlah batang bahan bakar per FA 264 (17x17 FA)
Jumlah rakitan bahan bakar (FA) 57
Total jumlah batang bahan bakar 15.048
Siklus isi ulang bahan bakar 36 bulan
Pengendalian reaktivitas Rakitan batang kendali, larutan boron
Komponen utama reaktor
Sistem Pendingin Reaktor (RCS), Generator Uap
(SG), Pressurizer (PZR), Pompa Pendingin Reaktor
(RCP), Mekanisme Pengarah Batang Kendali
(CRDM), pendingin sirkulasi, spiral melingkar,
glandless canned motor pumps, magnetic-jack.
Sistem utama dari NSSS
Teras reaktor, sistem pendingin reaktor, sistem
pendingin mati, sistem pasif pembuang sisa panas,
sistem injeksi, sistem control volume dan kimia
1.3. Sistem Keselamatan
Desain SMART menggabungkan teknologi reaktor komersial dengan desain baru
teknologi maju. Bagian penting dari desain fitur SMART sudah pernah terbukti dalam
industri, contohnya teras reaktor menggunakan standar Korea Optimized Fuel Assembly
(KOFA). Fitur tercanggih dan terbaru dari desain SMART adalah menyediakan perangkat
tambahan yang signifikan dalam sistem keselamatan.
Sumber peningkatan sistem keselamatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kategori utama sebagai berikut[1]:
- Fitur desain inovatif.
- Fitur desain keselamatan melekat.
- Sistem keselamatan pasif.
SMART merupakan jenis PWR integral dan satu reaktor bejana tekanan berisi
komponen primer utama, seperti modular melalui generator uap, pompa pendingin utama,
self-pressurizing pressurizer, dll. Fitur desain tersebut akan meminimalkan kemungkinan
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 62
terjadinya LB-LOCA dengan penghapusan perputaran pendingin. Fitur tipe reaktor integral
juga mengurangi pengaruh neutron cepat pada Bejana Tekan Reaktor (RPV). Fitur
tambahan termasuk motor pompa, yang menghilangkan kegunaan segel pompa dan
kemungkinan small-break LOCA terkait dengan kegagalan segel pompa, pressurizer pasif
yang tidak memiliki semprot aktif dan pemanas. Fitur desain pressurizer menghilangkan
kontrol rumit dan persyaratan pemeliharaan dan mengurangi kemungkinan kerusakan.
Dibandingkan dengan konsep sistem keselamatan reaktor konvensional, SMART diperkuat
oleh batas fisik tambahan dari keselamatan bejana reaktor untuk melindungi keselamatan
publik dari pelepasan radiasi. Secara umum kemampuan sistem pertahanan reaktor
konvensional meliputi beberapa tingkat pertahanan seperti batas kelongsong bahan bakar,
batas tekanan reaktor, dan batas tekanan pengungkung. Sistem yang lebih maju
menggunakan teknologi digital dan peralatan yang dapat mengurangi faktor kesalahan
manusia.
Dalam desain, SMART memiliki banyak fitur keselamatan, diantaranya adalah
koefisien temperatur moderator negatif karena konsep operasi bebas boron, kepadatan daya
teras rendah. Kecilnya ukuran teras juga menghilangkan kemungkinan tidak stabilnya
osilasi xenon (Xe).
Selain karakteristik keselamatan melekat pada SMART, peningkatan keamanan
dicapai dengan sistem keselamatan rekayasa sangat handal. Sistem keselamatan terekayasa
yang dirancang berfungsi secara pasif terdiri dari sistem shutdown reaktor, sistem pasif
pembuangan sisa panas, sistem pendingin teras darurat, keselamatan bejana, sistem
perlindungan overpressure reaktor dan sistem perlindungan containment overpressure. Dengan
semua fitur keamanan ditingkatkan, frekuensi teras krisis diperkirakan oleh PSA menjadi
8x10-7.
2. PEMBAHASAN Secara umum, PLTN SMART merupakan sistem yang sederhana dibandingkan
dengan PLTN konvensional dengan daya yang lebih besar. Adanya sistem yang
disederhanakan, seperti pengurangan jumlah pompa, pemipaan, katup dan tangki akan
meminimalkan terjadinya Large Break Loss of Coolant Accident (LBLOCA) dan meningkatkan
sistem keselamatan.
Secara umum pembangkit listrik daya kecil sulit berkompetisi secara ekonomi
dibandingkan dengan pelmbangkit listrik daya besar, biaya pembangkitan yang ekonomis
dapat dicapai melalui[4] :
- Penyederhanaan sistem dengan jumlah komponen yang lebih sedikit
- Peningkatan umur operasi reaktor panjang (60 tahun)
- Mempercepat waktu konstruksi (kurang dari 3 tahun)
- Meningkatkan faktor ketersediaan (availability factor) hingga lebih dari 90 %
- Memperkecil risiko investasi
- Adanya sistem modularisasi komponen
- Meminimalkan biaya operasi dan perawatan
- Kemudahan penyesuaian dengan penawaran dan permintaan
- Kemudahan penyesuaian dengan infrastruktur yang ada
- Memperpanjang siklus pergantian bahan bakar
PLTN SMART merupakan rancangan dari Korea Atomic Energy Reasearch Institue
(KAERI). Gambar 3 menunjukan proses perkembangan SMART, awal konsep desain
SMART dimulai pada Juli 1997 sampai dengan Maret 1999, penyusunan desain dasar
SMART dilakukan pada periode April 1999 sampai dengan Maret 2002, selama 4 tahun
dilakukan penyempurnaan teknologi SMART-P tepatnya pada bulan Juli 2002 sampai
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 63
dengan Februari 2006. PLTN SMART juga telah melewati tahap Pre-project service pada Juli
2006 sampai dengan Juni 2007, sampai pada akhirnya pada Desember 2011 SMART sudah
mempunyai ijin dari Standard Design Approval (SDA) bahwa SMART merupakan teknologi
PLTN yang layak untuk dikomersialkan.
Gambar 3. Perkembangan PLTN SMART[1]
2.1. Analisis Teknologi SMART
PLTN SMART menggunakan konsep teknologi reaktor integral, dimana komponen-
komponen utama seperti teras (core), uap generator (steam generators), pompa pendingin
utama (main coolant pumps), dan pressurizer berada di dalam bejana reaktor seperti
ditunjukan pada Gambar 4. Penggunaan PLTN SMART selain digunakan sebagai
pembangkit listrik, juga dapat digunakan sebagai desalinasi air laut. Gambar 5 menunjukan
skema diagram sistem pembangkit pada teknologi SMART.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 64
Keterangan :
1. Pengendali batang kendali 7. Susunan pendukung bejana reaktor
2. Pipa instrumentasi 8. Pressurizer
3. Kepala penutup reaktor 9. Susunan pemandu bagian atas
4. Pompa pendingin reaktor 10.Penyangga teras reaktor
5. Pipa semprot uap 11.Flow mixing header assembly
6. Pipa semprot air 12.Teras reaktor
Gambar 4. Komponen Reaktor Integral SMART[3]
Keterangan :
PRHRS : Passive Residual Heat Removal System
TFS : Turbine and Feedwater System
CSS : Containment Spray System
CVCS : Chemical and Volume Control System
SCS : Shutdown Cooling System
SIS : Safety Injection System
Gambar 5. Skema Diagram Sistem Pembangkit SMART[1]
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 65
Komponen pada sistem reaktor SMART terbagi menjadi 2 kategori, yaitu komponen
utama dan komponen tambahan. Komponen utama terdiri dari Bejana Tekan Reaktor
(RPV), Reaktor Internal, Generator Uap (SG), Pressurizer (PZR), Mekanisme Pengarah
Elemen Kendali (CEDM) dan Pompa Pendingin Utama (MCP), sedangkan komponen
tambahan yaitu: Sistem Pendingin Komponen (CCS) dan Sistem Pemurnian (PUS)[5].
Bejana Tekan Reaktor (RPV) adalah sebuah bejana tekan berbentuk silinder yang
mengakomodasi semua komponen utama dari sistem utama. RPV terdiri dari kerangka
berbentuk silinder dengan bagian bawah berbentuk elips dan bagian atas disatukan dengan
kerangka. Semua tekanan terbatas diwilayah kepala bejana kecuali Generator Uap (SG)
pengumpan air dan katup uap untuk memastikan cukupnya persediaan cairan pendingin
untuk menghilangkan kondisi yang tidak diinginkan didalam teras reaktor, contohnya
kecelakaan pada pipa pemurnian.
Struktur internal reaktor terletak di RPV dan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Core
Support Barrel (CSB), Side Screen dan Upper Guide Structure (UGS). Perakitan CSB
menyediakan struktur dukungan untuk teras dan jalur aliran yang cocok didalam bejana
tekan reaktor (RPV) untuk memandu pendingin primer melewai teras reaktor. Perakitan
Side Screen tersusun dari beberapa struktur lapisan berbentuk silinder yang menyediakan
perlindungan RPV terhadap kerusakan radiasi (fluks neutron). Perakitan UGS memandu
elemen kendali menuju ke teras reaktor dan mempertahankan kondisi teras reaktor
sebagaimana mestinya.
Dua belas modul generator uap (SG) terletak di antara RPV dan CSB. Uap yang
keluar dari SG dengan temperatur 40O C pada kondisi operasional normal dan tidak
diperlukan pemisah uap. Dengan adanya konsep modular pada SG, memungkinkan
penggantian secara individual pada setiap SG yang rusak.
Pressurizer (PZR) pada SMART adalah sebuah pressurizer yang mampu
mengendalikan diri sendiri dan terletak di bagian atas reaktor berisi air, uap dan nitrogen.
Desain self-pressurizing pada PZR dapat menghilangkan mekanisme aktif seperti
penyemprot dan pemanas. Sistem tekanan pada PZR ditentukan oleh banyaknya tekanan
parsial nitrogen dan uap. Untuk meminimalkan tekanan parsial dipasang pendingin PZR
untuk menjaga temperatur PZR tetap rendah dan dipasang isolator panas untuk
mengurangi perpindahan panas dari pendingin primer.
Pada teknologi Makanisme Pengarah Elemen Kendali (CEDM) operasi larutan bebas
boron, merupakan persyaratan penting pada desain CEDM SMART karena digunakan
untuk mengontrol reaktivitas teras reaktor berlebih. Konvensional jack tipe-magnetik
CEDM tidak dapat memenuhi persyaratan ini. Sebanyak empat puluh sembilan (49)
CEDMs dipasang di lima puluh tujuh (57) perangkat bahan bakar dari teras SMART.
2.2. Analisis Keselamatan SMART
Disamping karakteristik keselamatan melekat, peningkatan sistem keselamatan
pada SMART disempurnakan menggunakan sistem keselamatan teknis yang telah teruji
penuh. Sistem keselamatan teknis didesain untuk dapat beroperasi secara pasif, terdiri dari
Reactor Shutdown System (RSS), Passive Residual Heat Removal System (PRHRS), Emergency Core
Cooling System (ECCS), Safety Vessel (SV) dan Containment Ovepressure Protection System
(COPS). Sistem keselamatan teknis tambahan diantaranya Reactor Overpressure Protection
System (ROPS) dan Severe Accident Mitigation System (SAMS):
- Reactor Shutdown System (RSS)
Shutdown SMART dapat dilakukan dengan salah satu dari dua sistem yang berbeda.
Sistem yang pertama adalah dengan batang kendali yang mengandung bahan
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 66
penyerap Ag-In-Cd. Dalam kasus terjadinya kegagalan batang kendali maka dapat
menggunakan cara lain, yaitu sistem darurat injeksi boron sebagai cadangan.
- Passive Residual Heat Removal System (PRHRS)
Sistem pasif berfungsi untuk membuang panas sisa dan panas yang muncul pada
kondisi darurat seperti tidak tersedianya feedwater supply. Disamping itu, PRHRS
juga digunakan pada kondisi pendinginan jangka panjang untuk perbaikan atau
pengisian ulang bahan bakar. PRHRS didisain untuk menjaga teras reaktor selama
72 jam tanpa adanya tindakan perbaikan oleh operator.
- Emergency Core Cooling System (ECCS)
SMART didesain untuk menjaga keselamatan dari beberapa kemungkinan Large
Break Loss of Coolant Accident (LBLOCA). ECCS berfungsi melindungi teras reaktor
dari mitigasi konsekuensi desain dasar seperti Small Break LOCA.
- Safety Vessel (SV)
Fungsi utama dari bejana keselamatan adalah untuk menjaga produk radioaktif
antara vessel dan melindungi beberapa pendingin utama yang rentan mengalami
kerusakan di dalam pengungkung reaktor.
- Containment Ovepressure Protection System (COPS)
Pada saat terjadi kecelakaan yang menyebabkan temperatur naik dan tekanan
meningkat di dalam pengungkung, kondisi pasif pendingin pengungkung
membuang panas dari dalam pengungkung. Panas dihilangkan melalui steel
structure dan melalui tangki pendingin darurat yang dipasang di dalam
pengungkung.
- Reactor Overpressure Protection System (ROPS)
ROPS berfungsi untuk mengurangi tekanan reaktor terkait kegagalan sistem
kendali. Pada saat tekanan sistem utama meningkat melebihi batas, maka 3 unit
Pilot Operated Safety Relief Valves (POSRV) terbuka untuk mengurangi uap di tangki
penutup luar melalui perangkat sparging.
3. KESIMPULAN Penerapan reaktor SMART di Indonesia dapat menjadi jawaban dari tiga
permasalahan yang dihadapi, yaitu energi, air dan lingkungan karena selain sebagai
pembangkit listrik, SMART juga dapat digunakan sebagai desalinasi air laut dan penerapan
teknologi SMART menggunakan konsep ramah lingkungan. Kehandalan reaktor SMART
menggunakan konsep reaktor integral yaitu suatu konsep teknologi yang dapat
meningkatkan keselamatan reaktor dan mengurangi kemungkinan terjadi LBLOCA. Selain
itu reaktor SMART juga memiliki fitur keselamatan pasif diantaranya adalah RSS, PRHRS,
ECCS, COPS, ROPS dan SAMS yang dapat mengantisipasi terjadinya kegagalan operasional
perangkat.
Kondisi wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dengan populasi
penduduk tdak merata, keterbatasan sumber pendanaan pemerintah untuk membangun
pembangkit daya besar beserta jaringannya (interkoneksi), dan sistem transportasi yang
kurang memadai untuk mendukung kelancaran suplai bahan bakar pembangkit daya fosil
akan membuka peluang pendayagunaan reaktor SMART untuk mensuplai energi dan air
bersih Indonesia di masa datang.
DAFTAR PUSTAKA [1] KAERI, “System-integrated Modular Advanced ReacTor”, Korea Atomic Energy Research
Institute, 2010.
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir V, 2012 Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
ISSN 1979-1208 67
[2] LEE, W. J., “The SMART Reactor”, 4th Annual Asian-Pacific Nuclear Energy Forum,
KAERI, 2010.
[3] _______, http://smart.kaeri.re.kr, diakses pada tanggal 2 April 2012.
[4] LUMBANRAJA, S.M. , “Kajian Prospek Reaktor SMART Inovatif Daya Kecil”, Jurnal
Pengkajian Sains dan Teknologi Nuklir, Volume 9, ISSN 0852 – 8047, BATAN, 2003.
[5] IAEA, “Status of Advanced Light Water Reaktor Designs”, IAEA-TECDOC-1391,
International Atomic Energy Agency, Vienna, 2004.