kak ded kampung kumuh kota tangerang
TRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DETAIL
ENGINEERING DESIGN (DED) KAMPUNG KUMUH KOTA
TANGERANG
1. LATAR BELAKANG
Didalam undang-undang dasar Negara republiK indonesia tahun 1945, terutama
Bab XA Hak Asasi Manusia pasal 28H, dijelaskan bahwa “(1) Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. **)”. Atas dasar hak dasar tersebut, warga Negara Indonesia yang
berada di dalam wilayah kesatuan Indonesia memiliki hak untuk dapat bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.Berdasarkan
undang-undang perumahan Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan
Rakyat yang dinaskahkan dalam undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang
perumahan dan kawasan permukiman, dijelaskan bawah bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir danbatin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, yangmerupakan kebutuhan dasar manusia,
dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalampembentukan watak serta
kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusiaIndonesia
seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif; bahwa negara bertanggung
jawabmelindungi segenap bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan perumahan
dan kawasanpermukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta
menghuni rumah yang layak danterjangkau di dalam perumahan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruhwilayah Indonesia; bahwa
pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan
dan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat
melaluipenyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis
kawasan sertakeswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuan
fungsional dalam wujud tata ruangfisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya
yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidupsejalan dengan semangat
demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dijelaskan juga bawah permukiman
kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta
sarana dan prasarana yang tidakmemenuhi syarat. Dan perumahan kumuh adalah
perumahan yang mengalami penurunankualitas fungsi sebagai tempat
hunian.Didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, salah satu
tujuan yang ingin dicapaioleh bangsa Indonesia adalah terpenuhinya kebutuhan
hunian yang dilengkapi dengan prasaranadan sarana pendukung bagi seluruh
masyarkat yang didukung oleh sistem pembiayaanperumahan jangka panjang dan
berkelanjutan, efisien dan akuntabel sehingga terwujud kotatanpa pemukiman
kumuh. Tujuan pembangunan ini juga merupakan bagian dari kerja
bangsaIndonesia untuk turut serta dalam mensukseskan tujuan pembangunan
Millenium DevelopmentGoals yang dicanangkan oleh PBB. Dimana PBB
menargetkan perbaikan kehidupan 100 juta penghuni permukiman kumuh pada
tahun 2020. Berdasarkan definisinya Kampung kumuh memiliki definisi (i) suatu
daerah, di mana terdapatbeberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di
sana; (ii) daerah tempat tinggal wargamenengah ke bawah di daerah kota; (iii)
nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakansatuan pembagian
administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/mukim/distrik/banua.
Namun demikian didalam pekerjaan ini, definisi kampong kumuh adalah tempat
dimanabeberapa rumah atau keluarga tinggal dengan criteria menurut undang-
undang tidak layak untukdihuni dan tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan hasil kajian dari kementerian pekerjaan umum pada tahun 2011,
denganmenggunakan pedoman identifikasi kawasan kumuh, teridentifikasi bahwa
terdapat 37 kampungkumuh di wilayah Kota Tangerang. 7 (tujuh) diantaranya
adalah kampong yang teridentifikasisangat buruk yaitu kelurahan Gaga, Larangan
Selatan, Poris Gaga Baru, Koang Jaya, Poris PlawadIndah, dan Cipondoh Indah.
Untuk itu berdasarkan hasil permasalahan, isu pokok kerja pemerintah pusat
nasional, isu pokokkerja pemerintah daerah Kota Tangerang, maka disusunlah
kerangka acuan kerja Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong
Kumuh Kota Tangerang atau yang disebut denganPerencanaan Teknis Disain
Kampung Kumuh Kota Tangerang untuk segera dilaksanakan dandiharapkan pada
tahun 2013 hingga 2014 penataan kawasan kampong kumuh melalui
pembangunan program kegiatan tersusun menjadikan kampong lebih layak untuk
ditinggali oleh warga kota.
2.DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum dari kegiatan ini terdiri atas;1.
a) Undang-undang dasar Negara republik Indonesia tahun 19452.
b) Undang-undang nomor 1 tahun 2011, tentang perumahan dan kawasan
permukiman
c) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan. Kotamadya
Daerah Tingkat II Tangerang.
d) Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah
e) Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
pusat dan daerah.
f) Peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2005 tentang dana perimbangan
g) Peraturan pemerintah nomor 7 tahun 2008 tentang dekonsentrasi dan tugas
pembantuan.
h) Peraturan pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintah
i) Peraturan pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang oraganisasi perangkat
daerah
j) Millenium Development Goal (MDGs), United Nation, 2020
k) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten,
l) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten
m) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tangerang14.
n) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Tangerang15.
o) Pedoman identifikasi kawasan permukiman kumuh daerah penyangga kota
metropolitan,direktorat pengembangan permukiman, direktorat jenderal
cipta karya, departemenpekerjaan umum, tahun 2006.
3. TUJUAN DAN MAKSUD
Adapun tujuan dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Kampong Kumuh Kota Tangerang adalah tersedianya rancangan teknis penataan
kampong kumuh hingga menjadikawasan yang layak untuk ditinggali. Sedangkan
maksud dari pekerjaan ini adalah tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat
dan layak huni di tujuh (7) kelurahan Kota Tangerang tersebut.
4. SASARAN
Adapun beberapa sarana yang harus dicapai adalah sebagai berikut ;
a) Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik di tujuh (7) kampong
kumuh tersebut.
b) Ditetapkannya tipologi kampong kumuh yang ada
c) Terumuskannya strategi penataan kampong kumuh berdasarkan hasil
penetapan tipologi
d) Dirumuskannya tahapan program dan kegiatan penataan kampong kumuh yang
ada.
e) Teridentifikasinya topografi kawasan kampong kumuh di tujuh (7) lokasi
5. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Kampong Kumuh Kota Tangerang terdiri atas;
1. Ruang lingkup wilayah, terdiri atas tujuh (7) kelurahan di 5 kecamatan wilayah
KotaTangerang yang menjadi prioritas penanganan berdasarkan hasil kajian
dinas pekerjaanumum, diantaranya;
a. Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan;
b. Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan;
c. Kelurahan Poris Gaga Baru, Kecamatan Baru Ceper;
d. Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci;
e. Kelurahan Poris Plawad Indah, Cipondoh;
f. Kelurahan Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh.
2. Ruang lingkup kegiatan meliputi ;
a. Persiapan adalah tahap Tim konsultan terdiri dari tenaga ahli yang
mencakup multi disiplin yang berkompeten dalam bidangnya, memiliki
wawasan serta menghayati betul tugas dantanggung jawabnya dalam
melaksanakan perancangan teknis bangunan tempattinggal/rumah dan
infrastruktur kawasan kampong kumuh. Bagaimana melaksanakan
perencanaan Infrastruktur jalan, drainase, utilitas, persampahan dan sistem
penyediaan Air bersih itu dikembangkan, tahapan pembangunan serta
bagaimanapengelolaannya dimasa mendatang dalam waktu pelaksanaan
yang efektif.Pada tahap ini dilakukan mobilisasi tenaga ahli dan peralatan,
perizinan survey,penyusunan format isian, dan koordinasi dengan dinas
terkait.
b. Survey, output yang dihasilkan dari pelaksanaan survey ini adalah keadaan
eksisting topografi kawasan, kondisi eksisting bangunan/rumah dan
infrastruktur kawasan kampong kumuh;
i. Rumah/Bangunan tempat tinggal
ii. Jalan Lingkungan Kampung
iii. Drainase
iv. Air Bersih.
v. Sanitasi/Air Kotor
vi. Persampahan Jaringan Listrik
vii. Jaringan Telekomunikasi
c. Perencanaan Teknis Awal, Perancangan teknis awal adalah hasil analisis
berdasarkan hasil survey lapangan,termasuk konsep penataan yang
diajukan, serta beberapa sasaran pekerjaan yangdihasilkan seperti tipologi
kawasan kampong kumuh yang ada. Dalam perancanganawal ini dihasilkan
rancangan/design infrastruktur yang paling baik untuk dapat dilaksanakan
pembangunannya
d. Perencanaan Teknis Akhir, Perencanaan teknis akhir adalah hasil perbaikan
semua hasil perancangan awal yang terdiri atas gambar konsep penataan,
gambar teknis perencanaan bangunan tempattinggal/rumah, infrastruktur
kawasan kampong menjadi lebih baik yang terdiri atas (i)rumah tinggal; (ii)
jalan; (iii) drainase; (iv) air bersih; (v) sanitasi/air kotor; (vi)Persampahan;
(vii) Jaringan Listrik; (viii) Jaringan telekomunikasi. Peta lokasipenataan,
peta masterplan penataan kampong, serta Rancangan Anggaran Biaya
Pelaksanaan Pembangunannya.
6. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini terdiri atas;
1) Ketua Tim, sebagai Ahli Lingkungan minimal S-2 Teknik Lingkungan
dengan pengalaman di bidang yang relevan >5 th atau S1 bidang Teknik
Lingkungan dengan pengalaman di bidang yang relevan >7 th.
2) Sarjana teknik (S-1) arsitektur (design), sebagai ahli perumahan dan
permukiman, khususnya dibidang arsitektur bangunan perumahan yang
sehat dan layak huni. Pengalamandibidangnya minimal 5 (lima) tahun.
3) Sarjana teknik sipil (S-1) (struktur), sebagai ahli perumahan dan
permukiman khusus dibidangpelaksanaan pembangunan perumahan dan
permukiman. Dengan pengalaman dibidangnyaminimal 5 (lima) tahun.
4) Sarjana teknik (S-1) sipil, khususnya focus kepada perhitungan kuantitas
dan biayapelaksanaan pembangunan. Pengalaman dibidangnya minimal 5
(lima) tahun.
5) Sarjana Teknik (S-1) Lingkungan, yang khusus menangani masalah sanitasi
lingkungan,persampahan, air bersih khususnya berpengalaman dibidang
perancangan dan sosialisasikesehatan masyarakat. Pengalaman dibidangnya
minimal 5 (lima) tahun.
6) Sarjana teknik (S-1) landskap, sebagai ahli landskap. Berpengalaman dalam
bidang landskapperumahan dan permukiman terutama diwilayah perkotaan
serta mampu menjawabtantangan kawasan kampong menjadi kawasan sehat
melalui pendekatan flora. Pengalamandibidangnya minimal 5 (lima) tahun.
7) Sarjana teknik (S-1) Hidrologi, sebagai ahli prasarana perkotaan (drainase),
khusus menanganibidang drainase perkotaan, dan mampu menjawab
tantangan permasalahan drainase didalam kampong kumuh dan
merumuskan rancangan drainase yang lebih baik. Pengalamandibidangnya
minimal 5 (lima) tahun.
8) Sarjana teknik (S-1) energy, sebagai ahli jaringan listrik/tenaga energy.
Berpengalaman di bidang pengembangan energy khususnya diwilayah-
wilayah masyarakat berpenghasilanrendah perkotaan. Minimal 5 (lima)
tahun pengalaman.
9) Sarjana teknik (S-1) telekomunikasi, sebagai ahli telekomunikasi dan media.
Berpengalamandibidang penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi
masyarakat. Khususnya padamasyarakat berpenghasilan rendah yang berada
pada kampong/komunitas kecil namunpenting perkotaan. Pengalaman
dibidangnya minimal 5 (lima) tahun.
7. METODOLOGI
Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk
pekerjaan PenyusunanDetail Engineering Design (DED) Kampong Kumuh Kota
Tangerang di 7 (tujuh) kelurahan, 5 kecamatan kota tangerang meliputi beberapa
tahap kegiatan, yaitu :
1.) Persiapan
2.) Pengumpulan Data Lapangan
3.) Analisa Data Lapangan
4.) Perencanaan Teknis
5.) Penggambaran
6.) Perhitungan Kuantitas
7.) Perkiraan Biaya
A.Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup
pekerjaan dankondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada
dari data sekunder (desk study).Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survai
Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan
Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan
Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang
diperlukan
Sebelum pekerjaan “Survai Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi
dengan Pemberi Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk
mengenai pekerjaan yang akandilaksanakan, rencana-rencana pengembangan
daerah, dan hal-hal lain yang perlu diketahuiuntuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
B.Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey)
Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survai
Pendahuluan,yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survai detail seperti
topografi, inventarisasi lahan danjalan, material dan geoteknik serta hidrologi.
1) Survey Pendahuluan
Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan
peninjauan awalterhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data
sekunder untuk dipergunakan dalampelaksanaan detail survey dan
mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survei detaildan kebutuhan
desain.Kegiatan yang dilakukan antara lain :
Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah
sehubungan dengandilaksanakan survai.
Mengumpulkan informasi mengenai 7 (tujuh) kampong kumuh dari
instansi terkait di daerah.
Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi
dan permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah studi perencanaan.
Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi
perencanaan.
Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry)
Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi perencanaan yang
dibutuhkan dalamproses perencanaan desa.
Pembuatan foto dokumentasi lapangan
2)Survey Topografi
Pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di atas permukaan bumi
yangselanjutnya data hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta perencanaan
dengan menggunakanskala tertentu serta didokumentasikan dalam bentuk
gambar dan file komputer.Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan
jalan meliputi bagian pekerjaan :
1.Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :
a. Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal
b. Pengukuran situasi
c. Pengukuran penampang memanjang dan melintang
d. Pengukuran-pengukuran khusus
2.Pekerjaan perhitungan dan penggambaran
3.Pekerjaan digitasi dan computer
C. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis
Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun
rencana teknisdari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survai
pendahuluan. Kegiatan menganalisa serta merencanakan :
a) Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan
dan struktur jalan.
b) Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi,
hidrolika,perhitungan debit banjir dan dimensi saluran serta
struktur/konstruksi saluran danbangunan pelengkapnya.
c) Sistem jaringan air bersih, tingkat pelayanan, perhitungan jaringan dan
dimensiperpipaan, ataupun penggunaan sistem lain untuk penyediaan air
bersih.
d) Sistem dan pengelolaan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan
prasarana dansarana pembuangan sampah.
e) Menganalisis dan merumuskan tata hijau (landscape) desa.
f) Infrastruktur dan utilitas sistem mitigasi bencana.
g) Jaringan kabel listrik dan penerangan jalan (lampu jalan, lampu
pedestrian).
h) Jaringan kabel telepon dan kebutuhan prasarana telpon lainnya.
D.Tahap Penggambaran
Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah draft Perencanaan
Teknismendapat persetujuan dari pengguna jasa dengan mencantumkan koreksi-
koreksi dan saran-saran yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi
alternatif trase yang pernah diteliti.Gambar rencana detail perencanaan teknis
yang perlu dibuat harus minimal mencakup :
a) Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
b) Daftar Isi
c) Peta lokasi proyek
d) Peta lokasi sumber bahan material (Quarry)
e) Daftar simbol dan singkatan.
f) Daftar rangkuman volume pekerjaan.
g) Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar
dengan skala yang pantasdan memuat semua informasi yang diperlukan
antara lain :
Gambar konstruksi yang ada
Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada
ketinggian yang berbeda-beda.
Rincian konstruksi perkerasan.
Penampang bangunan pelengkap.
Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.
Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).
h) Alignment layout
i) Alinyemen horisontal (plan) di gambar di atas peta situasi 1 : 1.000 untuk
jalan dan 1 : 500untuk jembatan dengan interval garis tinggi 1 meter
(kontur) dan dilengkapi dengan datayang dibutuhkan.
j) Alinyemen Vertikal (profile) digambar diatas peta situasi 1 : 1.000 untuk
jalan dan 1 : 500 untukjembatan dan skala vertikal 1 : 100 yang mencakup
data yang dibutuhkan.
k) Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA
(interval paling tidak 50meter), dengan skala horisontal 1 : 100 dan skala
vertikal 1 : 50.
Dalam gambar potongan melintang harus mencakup :
Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan.
Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW) rencana.
Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan.
Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).
l) Gambar detail struktur/jembatan (jika ada).
m) Gambar drainase.
n) Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar bangunan pelengkap,
rambu jalan,lampu penerangan jalan (PJU) dan sebagainya.
o) Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.
E.Tahap Penghitungan Kuantitas
Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan secara rinci dengan
ketentuansebagai berikut :
a) Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 25-50
meter.
b) Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus sesuai dengan
spesifikasi yangdipakai.
c) Perhitungan Kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan.
Tabel perhitunganharus mencakup lokasi dan semua jenis mata
pembayaran (pay item).
d) Kuantitas pekerjaan harus dihitung/sesuai dengan yang dalam gambar
rencana
F.Tahap Penghitungan Biaya
Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi
yangdirencanakan, sesuai dengan item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan
secara terpadu.Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya,
sedangkan harga satuanakan merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan
masih berlaku atau berpedoman padasurvey harga pasar.Metode perhitungan
harga satuan harus dibuat, analisis harga satuan menggunakan metodadan acuan
yang baku berdasarkan faktor-faktor/parameter : tenaga, material, peralatan,sosial,
pajak, overhead dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat.Perkiraan biaya
yang diperoleh dari analisis ini dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya
didaerah sekitar lokasi.
8. KELUARAN
Keluaran dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kampong
Kumuh KotaTangerang adalah (i) konsep penataan kawasan menjadi layak huni
sesuai kriteria undang-undang; (ii) Gambar kerja penataan kawasan; (iii)
Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan; (iv) gambar-gambar perspektif
sesuai keperluan.
9. SISTEMATIKA PELAPORAN
Adapun sistem pelaporan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design
(DED) Kampung Kumuh Kota Tangerang terdiri atas1.
1) Laporan Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, metoda,
pendekatan, konsep penataan kawasan, lesson learn dari kota lain di dalam
dan luar negeri, jadwal dan rencanakerja konsultan, serta hasil survey
lapangan terhadap 7 (tujuh) lokasi kampong kumuh.
2) Laporan Draf Akhir, berisi mengenai hasil penetapan tipologi, perumusah
strategi penataan kawasan, dan perancangan awal penataan kawasan
(rumah/bangunan tempat tinggal, jalan,drainase, air bersih, sanitasi/air
kotor, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi) dan rencanaprogram dan
kegiatan penataan kawasan lebih baik.
3) Laporan Akhir, terdiri atas
a) Gambar Perspektif Penataan Kawasan 7 (tujuh) kampung,
b) Gambar peta lokasi 7 (tujuh) kampung,
c) Gambar Rencana Rumah/Bangunan tempat tinggal,
d) Gambar teknis infrastruktur,
e) Bill of Quantity (BoQ)/ Rencana Anggaran Biaya
10. PENGGUNA JASA
Pengguna jasa dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Kampong Kumuh Kota Tangerang adalah Dinas Pekerjaan Umum Kota
Tangerang
11.WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Kampong Kumuh Kota Tangerang adalah 4 (empat) bulan atau 120 hari kalender
12. ALOKASI BIAYA & SUMBER PENDANAAN KEGIATAN
Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design
(DED) Kampong Kumuh Kota Tangerang sebesar Rp. 210.000.000,- (Dua Ratus
Sepuluh Puluh Juta Rupiah). Sedangkan sumber pendanaan berasal dari Anggaran
Penerimaan dan Belanja Daerah Kota Tangerang.