kak evaluasi pembangunan ekonomi kabupaten jepara tahun 2014 oke

9
KERANGKA ACUAN KERJA EVALUASI PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka memandu proses pembangunan periode 2011- 2016, Pemerintah Kabupaten Jepara telah merancang strategi pembangunan daerah dengan membuat Arah Kebijakan Umum (AKU) pembangunan, yang diharapkan pelaksanaan program-program pembangunan berjalan secara efisien dan efektif. Berdasarkan AKU (Arah Kebijakan Umum) 2011 - 2016 dalam melaksanakan pembangunan, setiap komponen masyarakat, baik aparatur, dunia usaha maupun masyarakat Kabupaten Jepara diharapkan dapat bekerja dengan berlandaskan akhlak dan nilai-nilai agama yang kuat, mengedepankan kejujuran, keadilan dan profesionalisme dan penciptaan kedamaian dalam lingkungan. Bersamaan dengan itu, kualitas sarana dan prasarana atau infrastruktur yang ada di Kabupaten Jepara juga dibenahi, sehingga mampu menjadi daya tarik bagi investor dalam menanamkan modalnya, sekligus juga memperlancar masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian. Yang tak kalah penting program pembangunan tak dapat berjalan tanpa dukungan sarana dan lingkungan yang kondusif dari seluruh komponen masyarakat. Karenanya, Pemerintah kabupaten Jepara juga berkomitmen untuk membangun tata pemerintah yang baik (Good Governance) di lingkungan pemerintah Kabupaten Jepara. Kerangka Acuan Kerja 1 Evaluasi Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara Tahun 2013

Upload: rudy-chrisnando

Post on 11-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Ekonomi

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA

EVALUASI PEMBANGUNAN EKONOMIKABUPATEN JEPARA TAHUN 20141.1. LATAR BELAKANGDalam rangka memandu proses pembangunan periode 2011-2016, Pemerintah Kabupaten Jepara telah merancang strategi pembangunan daerah dengan membuat Arah Kebijakan Umum (AKU) pembangunan, yang diharapkan pelaksanaan program-program pembangunan berjalan secara efisien dan efektif.

Berdasarkan AKU (Arah Kebijakan Umum) 2011 - 2016 dalam melaksanakan pembangunan, setiap komponen masyarakat, baik aparatur, dunia usaha maupun masyarakat Kabupaten Jepara diharapkan dapat bekerja dengan berlandaskan akhlak dan nilai-nilai agama yang kuat, mengedepankan kejujuran, keadilan dan profesionalisme dan penciptaan kedamaian dalam lingkungan.

Bersamaan dengan itu, kualitas sarana dan prasarana atau infrastruktur yang ada di Kabupaten Jepara juga dibenahi, sehingga mampu menjadi daya tarik bagi investor dalam menanamkan modalnya, sekligus juga memperlancar masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian.

Yang tak kalah penting program pembangunan tak dapat berjalan tanpa dukungan sarana dan lingkungan yang kondusif dari seluruh komponen masyarakat. Karenanya, Pemerintah kabupaten Jepara juga berkomitmen untuk membangun tata pemerintah yang baik (Good Governance) di lingkungan pemerintah Kabupaten Jepara.

Kini periode 2011-2016 masih dalam proses, banyak program pembangunan yang telah dijalankan. Namun umpan balik secara langsung dari masyarakat kebanyakan belum terlihat secara utuh. Padahal respon masyarakat sangatlah penting dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan program. Yang tak kalah pentingnya, umpan balik merupakan prasayarat mutlak untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.

Dalam setiap pelaksanaan kebijakan dibutuhkan adanya proses evaluasi. Walaupun dalam proses perumusan dan kegiatan implementasi telah dilaksanakan dengan semaksimal mungkin sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Dilakukannya proses evaluasi sebagai proses penilaian terhadap suatu kebijakan dimaksudkan untuk mengadakan perbaikan bagi perumusan maupun implementasi kebijakan agar tidak mengulangi kesalahan yang telah terjadi dan diusahakan seoptimal mungkin untuk menghindari dampak negatif yang tidak diinginkan.

Istilah evaluasi mempunyai arti yang berhubungan, masing-masing menunjuk pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap kebijakan dan program. Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran, pemberian angka dan penilaian, kata-kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan reduksi informasi mengenai hal atau manfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada kenyataannya mempunyai nilai, hal ini karena hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kebijakan atau program telah mencapai tingkat kinerja yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan itu diidentifikasi secara jelas atau diatasi, Dunn (2000: 608). Aji dan Sirait (1982: 30 ) mendefinisikan evaluasi kebijakan sebagai suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil yang telah direncanakan sebelumnya dan hasil evaluasi dimaksudkan menjadi umpan balik. Walizer dan Wiener (1987: 61) menjelaskan bahwa penelitian evaluasi adalah untuk menyajikan jenis informasi yang diperlukan untuk menarik kesimpulan tentang keberhasilan program dan mengukur jenis informasi yang memungkinkan program tersebut disempurnakan.

Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan, Dunn (2000: 609-611). Pertama dan yang paling penting, evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan seberapa jauh tujuan - tujuan tertentu dan target tertentu telah dicapai.

Kedua, evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai juga dikritik dengan mempertanyakan secara sistematis kepantasan tujuan dan target dalam hubungan dengan masalah yang dituju. Dalam mempertanyakan kepantasan tujuan dan target peneliti dapat menguji alternatif sumber nilai (misalnya kelompok kepentingan dan pegawai negeri, kelompok-kelompok klien) maupun landasan mereka dalam berbagai bentuk rasionalitas (teknis, ekonomis, legal, sosial, substantif).

Ketiga, evaluasi memberikan sumbangan pada aplikasi metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi mengenai tidak memadainya kinerja kebijakan dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang masalah kebijakan, sebagai contoh dengan menunjukkan bahwa tujuan dan target perlu didefinisikan ulang. Evaluasi dapat pula menyumbang pada definisi alternatif kebijakan yang baru atau revisi kebijakan dengan menunjukkan bahwa alternatif kebijakan yang diunggulkan sebelumnya perlu dihapus dan diganti dengan yang lain.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN1.2.1. MaksudMaksud dari Penyusunan Evaluasi Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara ini adalah untuk mengetahui realitas implementasi pembangunan yang mengacu pada Arah Kebijakan Umum (AKU) pembangunan 2011-2016 di lapangan beserta dampak yang timbul dan dipersepsikan oleh masyarakat di Kabupaten Jepara

1.2.2. Tujuana. Memberikan bahan masukan dan informasi bagi pemerintah Kabupaten Jepara terkait respon-respon yang muncul di masyarakat yang berhubungan dengan kebijakan program pembangunan yang telah dan tengah dijalankan

b. Membantu memetakan respon potensial yang dapat didayagunakan dalam mendukung kelanjutan dan keberhasilan program pembangunan di Kabupaten jeparac. Menemukan program-program pembangunan unggulan dari prespektif warga masyarakat yang selama ini terabaikan

d. Mengidentifikasi pendapat, harapan dan keinginan yang berkembang di masyarakat terkait program pembangunan yang telah dan sedang berjalan.1.3. RUANG LINGKUPRuang lingkup dari pekerjaan Penyusunan Evaluasi Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara Tahun 2014, adalah seluruh program - program pembangunan yang berjalan dengan mengacu pada Arah Kebijakan Umum (AKU) .1.4. DASAR HUKUM Dasar hukum kegiatan Penyusunan Evaluasi Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara Tahun 2014 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.

2. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah9. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 2 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jepara (RPJP) Tahun 2005 2025;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jepara (RPJM) Tahun 2012 2017;1.5. KEBUTUHAN TENAGA AHLI Konsultan harus menyediakan tenaga ahli dan tenaga penunjang meliputi :

1. Team Leader/Ahli Ekonomi Pembangunan

Lulusan Sarjana Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman kerja profesional sedikitnya 5 (lima) tahun dibidangnya terutama dalam perencanaan dan evaluasi ekonomi pembangunan. Team Leader harus berfungsi pula sebagai koordinator pekerjaan dari tim dan menentukan standar yang seragam untuk pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tim.2. Ahli Ekonomi

Lulusan Sarjana Ekonomi dengan pengalaman kerja profesional sedikitnya 3 (tiga) tahun dibidangnya terutama dalam perencanaan dan evaluasi ekonomi pembangunan.3. Ahli Sosial/Kelembagaan

Lulusan Sarjana Sosial dengan pengalaman kerja profesional minimal 3 (tiga) tahun dibidangnya, diutamakan yang memahami sistim kelembagaan dalam perencanaan dan evaluasi ekonomi pembangunan.

Adapun tenaga pendukung sebagai berikut :

1. Surveyor (1 orang) minimal lulusan SMK yang berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun.

2. Operator Komputer (1 orang) minimal lulusan SMA/STM yang berpengalaman kerja minimal 3 tahun dalam pengetikan dan pengoperasian komputer.

3. Drafter (1 orang) minimal lulusan STM yang berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun.

1.6. PELAPORANLaporan yang harus disiapkan konsultan adalah: 1. Laporan Pendahuluan

Laporan ini merupakan laporan pertama yang berisi persiapan dan rencana konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan, meliputi antara lain :

Gambaran umum wilayah studi. Metodologi dan Pendekatan yang akan dilaksanakan

Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Komposisi dan Jumlah Tenaga Ahli yang dipakai

Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 10 (Sepuluh) buku dan harus disampaikan selambat-lambatnya 30 (Tiga puluh) hari setelah SPMK.2. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)

Laporan ini berisi konsep Penyusunan Rencana Umum Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara dari kajian ekonomi, kelembagaan dan yuridis.

3. Laporan Akhir

Tahap ini merupakan tahap perbaikan dan penyempurnaan terhadap konsep Laporan Akhir. Laporan ini dibuat sebanyak 20 (Dua puluh) buku dan harus disampaikan selambat-lambatnya 90 (Sembilan puluh) hari setelah SPMK .1.7. JANGKA WAKTU PELAKSANAANPekerjaan ini harus bisa diselesaikan dalam jangka waktu 90 (Sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

1.8. SUMBER PEMBIAYAANSumber pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Jepara Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 47.500.000 (Empat Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

1.9. PENUTUPDemikian KAK ini dibuat untuk dipahami calon penyedia jasa konsultansi sebagai salah satu dasar untuk dilaksanakannya kegiatan ini.

Kerangka Acuan Kerja 5 Evaluasi Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara Tahun 2013