kak perencanaanass

9
1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI PERENCANAAN I. PENDAHULUAN 1. Data Proyek Pekerjaan : JASA KONSULTANSI PERENCANAAN Lokasi : Kota Tanjungbalai Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2015 Waktu Pelaksanaan : 60 hari kalender 2. Latar Belakang a. Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur. b. Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara. c. Pemberi jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan. e. Agar Jasa Konsultansi Perencanaan terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi Perencana.

Upload: arie-dheezzy

Post on 14-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

Page 1: KAK Perencanaanass

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN

1. Data Proyek

Pekerjaan : JASA KONSULTANSI PERENCANAAN

Lokasi : Kota Tanjungbalai

Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran : 2015

Waktu Pelaksanaan : 60 hari kalender

2. Latar Belakang

a. Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.

b. Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-

baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara.

c. Pemberi jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan prasarana

lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan

secara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

e. Agar Jasa Konsultansi Perencanaan terlaksana dengan baik dalam memenuhi

unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa Konsultansi Perencana.

Page 2: KAK Perencanaanass

2

3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang Jasa Konsultansi Perencanaan sesuai dengan estetika bangunan yang ada.

Sedangkan Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan berupa Drawing Engenering Datail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap Jasa Konsultansi Perencanaan.

4. Sasaran Kegiatan.

a. Sasaran Kegiatan adalah Jasa Konsultansi Perencanaan

b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, yang terdiri dari komponen kegiatan : 1. Pekerjaan Persiapan.

2. Pekerjaan Sipil / Struktur.

3. Pekerjaan Arsitektur.

4. Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal (M/E).

5. Pekerjaan Utilitas.

c. Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah:

1. Persiapan Perencanaan termasuk survey.

2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan.

3. Pengembangan Rencana Lanjutan.

4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan.

5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan.

6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll).

7. Persiapan Pelelangan.

8. Pelaksanaan Pelelangan.

9. Pengawasan Berkala.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara vide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi

tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari: a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,

membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.

Page 3: KAK Perencanaanass

3

b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya.

c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:

1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

2. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.

3. Rencana sistem Mekanikal / Elektrikal.

4. Rencana utilitas

5. Perkiraan biaya.

d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan M/E, yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.

2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.

4. Laporan akhir perencanaan.

3. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.

4. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk

menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

5. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan

melaksanakan kegiatan seperti:

a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.

b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa

pelaksanaan konstruksi.

c. Memberikan saran-saran.

d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang

dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut :

a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar

Page 4: KAK Perencanaanass

4

hasil karya perencanaan yang berlaku.

b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan- batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.

c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

IV. BIAYA.

1. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara

kontraktual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari: a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang. b. Materi dan penggandaan laporan. c. Pembelian dan atau sewa peralatan. d. Biaya rapat-rapat. e. Jasa dan over head Perencanaan.

f. Pajak dan iuran daerah lainnya.

2. Sumber Dana.

Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD pada Dinas Perindstrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran 2015

V. K R I T E R I A

1. Kriteria Umum.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu: a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas.

1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.

1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak

menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. c. Persyaratan Struktur Bangunan.

Page 5: KAK Perencanaanass

5

1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang

disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.

3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.

4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur.

d. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran.

1. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

2. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa,

secara struktur stabil selama kebakaran sehingga:

a. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

b. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api.

c. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

e. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi.

1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya maupun pemeliharaannya.

2. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir.

3. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

f. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara.

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara

secara baik.

g. Persyaratan Pencahayaan.

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.

2. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara

secara baik.

2. Kriteria Khusus.

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:

Page 6: KAK Perencanaanass

6

a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,

geografi klimatologi, dan lain-lain.

c. Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang tersedia di lokasi

Kota Tanjungbalai atau yang didatangkan dari ibukota provinsi Sumatera Utara. VI. AZAS – AZAS.

Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut: 1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak

berlebihan. 2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan

material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan

pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

Page 7: KAK Perencanaanass

7

VII. PENDEKATAN METODOLOGI

1. Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan di lingkungan sekitarnya.

2. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasi terhadap bahaya kebakaran serta bencana.

3. Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya meggunakan teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi atau Hightech, karena merupakan bangunan monumental dan waktu pelaksanaan sangat terbatas, dari pekerjaan pondasi sampai dengan finishing.

4. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib

menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di luar lokasi.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,

Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang

harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam

KAK ini.

3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 60 (enam puluh) hari Kalender sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI

1. Informasi.

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan

dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga Ahli.

a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, baik

Page 8: KAK Perencanaanass

8

ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. b. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam Konsultansi Jasa

Konsultansi Perencanaan terdiri dari :

1) Team Leader : 1 orang 2) Ahli Muda Sipil/Struktur : 1 orang 3) Ahli Muda Arsitektur : 1orang 4) Ahli Muda Elektrikal : 1 orang 5) Surveyor (Teknisi) : 1 orang 7) CAD Operator/drafter : 2 orang 8) Cost Estimator : 2 orang

c. Persyaratan Tenaga Ahli dan personil adalah sebagai berikut :

1) Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang - kurangnya 9 (Sembilan) tahun dan 5 (lima) tahun untuk S2 dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang dan melampir daftar Riwayat Hidup/CV.

2) Tenaga Ahli Arsitektur , berpendidikan minimal Sarjana Teknik

Arsitektur (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang dan melampir daftar Riwayat Hidup/CV.

3) Tenaga Ahli Struktur , berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)

lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang dan melampir daftar Riwayat Hidup/CV.

4) Tenaga Ahli Elektrikal , berpendidikan minimal Sarjana Teknik Elektro (S1) lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan elektrikal bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang dan melampir daftar Riwayat Hidup/CV.

5) Cost Estimator (2 orang), minimal berpendidikan Sarjana (S1) Teknik

Sipil, Arsitektur, Elektro, lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam menghitung volume dan biaya bangunan sekurang kurangnya 2 (dua) tahun dan melampir daftar Riwayat Hidup/CV.

Page 9: KAK Perencanaanass

9

6) CAD Operator/Drafter (2 orang), minimal berpendidikan Sarjana Muda (D3) masing-masing 1 (satu) orang Jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, Elektro, dapat mengoperasikan program AUTOCAD/3D Max atau yang sejenisnya dan berpengalaman minimal 2 (dua) tahun dan melampir daftar Riwayat Hidup/CV.

7) Surveyor (1 orang), minimal berpendidikan Sarjana Muda (D3) Jurusan

Teknik Sipil dan berpengalaman minimal 2 (dua) tahun dan melampir daftar Riwayat Hidup/CV.

X. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :

1. Tahap Konsep Rencana Teknis

a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana. b. Konsep skematik rencana teknis. c. Laporan data dan informasi lapangan.

2. Tahap Pra-rencana Teknis

a. Gambar-gambar Pra-rencana. b. Perkiraan biaya pembangunan. c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3. Tahap Pengembangan Rencana

a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas. b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan. c. Draft rencana anggaran biaya. d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4. Tahap Rencana Detail

a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap. b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) c. Bill Of Quantity (BQ). d. Rencana anggaran biaya (RAB).

Tanjungbalai, Juni 2015 Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Perindstrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai dto Drs. WALMAN RIADI P. GIRSANG, M.AP NIP. 19660525 199031 1 001