kak wc
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 KAK WC
1/17
1 | Halaman
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN
BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI WC
TAHUN ANGGARAN 2016
A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
1.1. Nama Kegiatan.
Nama Kegiatan adalahBelanja Modal Pengadaan Aset Tetap
Renovasi.
Nama Pekerjaan adalah Perencanaan Belanja Modal
Pengadaan Konstruksi WC.
1.2. Pemberi Tugas.
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kota
Bandung yang dalam hal ini diwakili olehBAPUSARDA
Kota Bandung.
1.3. Pengelola Kegiatan.
BertindaksebagaiPengelola Kegiatan adalah Pengguna
Anggaran (PA) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) beserta unsur teknis dan administrasi yang
ditunjuk.
1.4. Panitia Pengadaan.
PanitiaPengadaan terdiridaripersonilyang berasal dari
-
8/18/2019 KAK WC
2/17
2 | Halaman
lingkungan Pemerintah Kota Bandung, yang diangkat
dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dalam hal ini oleh
Pemerintah Kota Bandung dan bertugas untuk
melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan,
mengadakan rapat penjelasan, menerima surat penawaran
harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran
sampai dengan mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa
Konsultan Perencana.
1.5. Konsultan.Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa
Konsultan Perencana yang telah ditetapkan sebagai
pemenang pengadaan dan menandatangani Surat
Perjanjian/Kontrak dengan Pengguna Anggaran (PA).
2. LATAR BELAKANG
BAPUSARDA Kota Bandung merupakan salah satu institusi
yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Bandung untuk memberi
pelayanan umum dibidang Perpustakaan.
Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum (aparatur
pemerintahan) merupakan tugas dan tanggung jawab bagian
umum sekda terutama dalam hal ini di aplikasikan program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara, dengan
kegiatanBelanja Modal Pengadaan Aset Tetap Renovasi. Salah
satu upaya yang dilakukan dengan pembangunan fasilitas
Bangunan Gedung, yang diharapkan dapat menampung
kebutuhan akan fasilitas aparatur pemerintah BAPUSARDA
Kota Bandung.
-
8/18/2019 KAK WC
3/17
3 | Halaman
Untuk mewujudkan hal tersebut maka pihakBAPUSARDA Kota
Bandung memandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan
Perencana melakukan kajian teknis dan arsitektur guna
menghasilkan produk teknis yang sesuai dengan kebutuhannya
dan persyaratan yang berlaku.
-
8/18/2019 KAK WC
4/17
4 | Halaman
3. MAKSUD DAN TUJUAN
3.1.Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
konsultan perencana yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Perencanaan.
3.2.Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK.
3.3.Tujuannya adalah membuat/menyusun rencana
Rehabilitasi WC sebagai fasilitas penunjang gedung kantor
BAPUSARDA Kota Bandung.
4.LINGKUP KEGIATAN
4.1.Lingkup kegiatan adalah menyusun :
Belanja Modal Pengadaan Aset Tetap Renovasi.
4.2.Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana
teknisnya adalah Perencanaan Belanja Modal Konstruksi
WC.
5. LOKASI
A.LOKASI PEKERJAAN
Saat ini lokasi yang direncanakan untuk pekerjaan ini
berlokasi di Jalan Jl. Caringin Bandung.
B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Perencanaan
Belanja Modal Konstruksi WC ini, konsultan perencana harus
-
8/18/2019 KAK WC
5/17
5 | Halaman
dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus
dilaksanakan yang terdiri dari :
a.Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan
informasi lapangan yang ada termasuk melakukan
pengukuran terhadap site, penyelidikan material serta
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b.Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program
bangunan serta didetailkan ke dalam program ruang
bangunan yang direncanakan.
c.Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara
terukur terhadap hal-hal yang sudah dikonsepsikan.
• Membuat gambar yang menjelaskan mengenai
situasi, rancangan denah, tampak dan potongan.
• Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan
tentang pemilihan konsep bangunan dan pemilihan
sub-sistem struktur yang digunakan.
• Laporan Perkiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar
perhitungan secara detail.
d.Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain
membuat :
• Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar
Pengembangan yang menjelaskan mengenai
rancangan denah, tampak, potongan dan detail-detail
utama, dengan menggambarkan program penggunaan
ruangan dengan melihat bangunan gedung secara
keseluruhan.
• Rencana struktur, beserta uraian konsepnya.
•
Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan
-
8/18/2019 KAK WC
6/17
6 | Halaman
perhitungannya, meliputi sistem tata udara, tata
cahaya, listrik dan plumbing.
• Membuat garis besar spesifikasi teknis yang
menjelaskan jenis, tipe dan karakteristik
material/bahan yang digunakan.
• Penajaman pra-perkiraan biaya yang sesuai dengan
konsep rancangan detail yang ada.
e.Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:
• Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail
utilitas dan mekanikal elektrikal serta interior yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
• Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS/spesifikasi).
• Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya).
• Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of
Quantity)
• Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan
sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
• Laporan akhir perencanaan meliputi laporan
penyelenggaraan perencanaan teknis secara lengkap
digandakan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
f.Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi/Pemborongan,
konsultan berkewajiban membantu Panitia Pengadaan
Jasa Konstruksi/Pemborongan dalam kegiatan penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing).
C. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN
a.Konsultan Perencana bertanggung jawab secara
profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai
-
8/18/2019 KAK WC
7/17
7 | Halaman
ketentuan peraturan dan perundang-undangan serta harus
sesuai dengan kode etik (tata laku) profesi yang berlaku.
b.Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus
mencakup hal-hal sebagai berikut :
• Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.
• Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yangtelahdiberikan
oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini seperti
dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan
mutu bangunan yang diwujudkan.
• Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknis
bangunan gedung yang berlaku pada umumnya, sehingga
kelak pelaksanaan pembangunan konstruksi Kegiatan
mencapai hasil guna dan daya guna yang memenuhi syarat
teknis dan syarat ekonomis yang dapat
dipertanggungjawabkan.
D. BIAYA
1.Biaya Perencanaan
a.Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada
DPA No 1.05.01.02.42.5.2 Tentang Belanja jasa konsultasi
perencanaan
b.Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya
tetap dan pasti.
c.Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
-
8/18/2019 KAK WC
8/17
8 | Halaman
pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran
(PPK) dan Konsultan Perencana.
2.Sumber Dana
a.Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD
Kota Bandung Tahun Anggaran 2016
b.Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini
kurang lebih sebesar Rp. 10.000.000,-
E. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari
kegiatan ini adalah merupakan produk yang jelas dan
konsisten yang disajikan dalam format yang sistematik dan
baik. Adapun bentuk laporan yang harus diserahkan sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :
Laporan Pendahuluan (Pra Rencana)
Berisikan metodologi pelaksanaan pekerjaan konsultan
perencanaan, struktur organisasi dan jadwal pelaksanaan
kegiatan perencanaan. Dibuat 3 (tiga) buku.
Laporan Akhir (Dokumen Perencanaan)
Tahap Rencana Detail, terdiri dari :
• Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan.
• Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
• Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
• Rencana Anggaran Biaya (RAB).
• Laporan perencanaan.
Masing-masing dibuat 3 (tiga) buku
-
8/18/2019 KAK WC
9/17
9 | Halaman
Softcopy
Berisikan hasil produk kegiatan perencanaan. Dibuat 1 (satu)
DVD.
F. KRITERIA
1.KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus
memperhatikan kriteria umum bangunan bangunan gedung
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan,
yaitu :
1)Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a.Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata
ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang
bersangkutan.
b.Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c.Menjamin keselamatan pengguna dan lingkungan.
d.Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
-Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan
teknis yang disyaratkan.
-Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana,
program/kegiatan serta fungsi.
-Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam
negeri dengan memperhatikan kemampuan/potensi
nasional, maka dalam perencanaan rehabilitasi gedung
kantor ini konsultan perencana dapat menterjemahkannya
kedalam tugas perencanaan ini.
2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan
-
8/18/2019 KAK WC
10/17
10 |
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan
budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras
dengan lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan
terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
sesuai dengan fungsinya.
b.Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan
memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan dan
lingkungan.
c.Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi secara baik.
4). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a.Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b.Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
tata udara secara baik.
5). Persyaratan Pencahayaan :
a.Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang
cukup, baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
-
8/18/2019 KAK WC
11/17
11 |
dengan fungsinya.
b.Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat
yang khusus, spesifik berkaitan dengan yang akan
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi
teknis lainnya, misalnya :
• Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi
bangunan yang ada (jika ada).
• Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung,
estetika dan lingkup pelayanan yang ada di lingkungan
sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan
bangunan dan lingkungan.
• Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial
budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
G. ASAS-ASAS
Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya
konsultan Perencana hendaknya memperhatikan asas-asas
bangunan gedung negara sebagai berikut :
1.Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien,
menarik tetapi tidak berlebihan.
2.Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan
gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan
mengadakan sublimasi antara fungsí teknik dan fungsí sosial
bangunan.
-
8/18/2019 KAK WC
12/17
12 |
3.Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya
investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang
umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin.
4.Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa,
sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang
pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5.Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan
kualitas lingkungan dan menjadi acuan tata bangunan dan
lingkungan di sekitarnya.
H. PROSES PERENCANAAN
1.Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-
keluaran yang diminta, konsultan Perencana harus menyusun
jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran (PPK).
2.Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal,
produk antara dan produk-pokok yang harus dihasilkan
konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan
dalam KAK ini.
3.Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat.
4.Jangka waktu pelaksanaan adalah 14 (empat belas)hari
kalender sejak SPMK ditandatangani.
I. MASUKAN
1.Informasi
1.Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
harusnya mencari informasi yang dibutuhkan selain dari
-
8/18/2019 KAK WC
13/17
13 |
informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk
melalui KAK ini.
2.Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang
berasal dari Pengguna Anggaran, maupun yang dicari sendiri.
3.Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana.
4.Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh
untuk bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal
sebagai berikut :
a.Informasi tentang lahan, meliputi :
• Kondisi fisik lokasi seperti : luasan dan batas-batas,
• Koefisien dasar bangunan
• Koefisien lantai bangunan
b.Pemakai bangunan :
• Struktur organisasi
• Jumlah personil-personil
• Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
• Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan
dimensinya
c.Kebutuhan bangunan :
• Program ruang
• Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
• Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi
ruang/bangunan
d.Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
-
8/18/2019 KAK WC
14/17
14 |
• Air bersih :
(i) Kebutuhan (sekarang dan Kegiatansi mendatang) (ii)
Sumber air, jaringan dan kapasitasnya
• Air hujan dan air buangan :
(i) Letak saluran kota (ii) Cara pembuangan keluar tapak
• Air kotor dan sampah
• Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
• Jaringan listrik :
(i) Kebutuhan daya
(ii) Sumber daya dan spesifikasinya
(iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan
spesifikasi)
• Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom).
J. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau
dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan. Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan
perencanaan ini terdiri dari :
a.PROFESIONAL STAFF/TENAGA AHLI
1.Team Leader (Ketua Tim)
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan ini dipimpin oleh seorang yang disebut Team
-
8/18/2019 KAK WC
15/17
15 |
Leader sesuai dengan bidang dan keahliannya adalah
seorang sarjana strata-1 di bidang Teknik Arsitektur
dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 5
(lima) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian
dibidangnya (SKA) dari institusi/lembaga yang telah
diakui oleh Pemerintah. Tugas dari Team Leader adalah
bertanggung jawab pada hal-hal sebagai berikut :
• Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan
semua kegiatan dan personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
• Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik
dalam tahap pengumpulan data, pengolahan dan
penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
• Merencanakan danmelaksanakan semua kegiatan
dalam pekerjaan yang mencakup perencanaan struktur
serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya
yang terkait.
2.Tenaga Pendukung :
• Estimator 1 (satu) orang
• Drafter 1 (satu) orang
• Operator Komputer 1 (satu) orang
K. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja
minimal meliputi :
• Jadwal kegiatan secara detail.
• Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya).
-
8/18/2019 KAK WC
16/17
16 |
Tenaga-tenaga yang diusulkan konsultan perencana
harus dilampiri curiculum vitae dan Surat Pernyataan
Kesediaan untuk ditugaskan.
• Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
2.Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Anggaran, setelah sebelumnya
dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan
masukan teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.
L. PENUTUP
1.Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon
konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan
yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
2.Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pengelola
Kegiatan.
Bandung, Mei 2016
Pejabat Pembuat Komitmen
BAPUSARDA Kota Bandung
-
8/18/2019 KAK WC
17/17
17 |
TEDI RUSTANDI, SE
NIP. 19780111 200604 1 003