kakiku kaku

Upload: nury-echa

Post on 12-Jul-2015

295 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Step 1 : 1. GIPS: suatu bubuk ncampuran yg digunakan untuk memmbungkus secara keras area yang mengalami patah tulang.,,suatu media yg berfungsi untuk meluruskan tulang agar tidak bergerak.,,suatu alat fiksasi eksternal yg berfungsi menahan tulang agar tidak bergerak. 2. PSIKONEUROLOGIS : ilmu yg mempelajari kejiwaan dan syaraf.,ilmu yg mempelajari sistem persarafan. 3. FISIOTERAPI : bentuk pelayanan kesehatan ditujukan kepada indifidu atau kelompok untuk mengembangkan,memelihara dan memulihkan gerak fungsi tubuh,, ilmu yg digunakan untuk memmperbaiki ggnguan fungsi alat gerak atau organ yg terganggu diikuti dengan terapi.,,suatu metode pengobatan yg dilakukan oleh tim tertentu untuk mengembalikan fungsi tubuh/gangguan sistem gerak manusia. 4. LATIHAN ANAEROBIK : latihan fisik dimana darah tidak dapat memasok o2 ke otot dengan cukup cepat,, latihan dimana kebutuhan o2 tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. 5. AMBULASI DINI ISOTONIK : pergerakan untuk menguatkan otot2 dan sendi pasien,,latihan pergerakan berdasarkan rentan gerak sendi supaya energi yg dikeluarkan tdak terlalu besar. 6. KARDIOVASCULER : jantung dan peredaran darah.,,sistem peredaran darah jantung.

7. PERGERAKAN NORMAL :

keadaan dimana tidak ada hambatan dalam bergerak,, keadaan seseorang mampu bergerak bebas dan berinteraksi dgn lingkungannya .,,pergerakan yg teratur. 8. DAYA TAHAN TUBUH: kemampuan tubuh dalam menahan serangan penyakit (daya tahan lemah=rentan penyakit dan sebaliknya ),,sistem kekebalan tubuh 9. POLI BEDAH : ruangan perawatan luka.rawat jalan untuk pasien pasca bedah.

STEP 2: 1. Fisiologi pergerakan? 2. Fungsi tulang? 3. Pengertian gangguan mobilisasi? 4. Sebutkan faktor yg mempengaruhi mobilisasi? 5. Macam macam gangguan mobilitas? 6. Tanda dan gejala hambatan mobilitas fisik? 7. Penyebab munculnya hambatan mobilitas fisik? 8. Apa dampak gangguan ambulasi? 9. Jenis jenis pergerakan pada sendi? 10. Macam macam kelainan pada pergerakan sendi? 11. Sebutkan jenis2 latihan gerakan fisik? 12. Manfaat latihan ambulasi? 13. Manfaat latihan fisik pada sistem kardiovaskuler-psikoneurologis? 14. Hubungan sistem pencernaan dengan kurang gerak? 15. Macam macam fisioterapi pada masalah kaki? 16. Hubungan proses pemakaian gips dengan respirasi? 17. Mekanisme pemasangan gips? 18. Apakah gangguan sendi dan otot bisa menyebabkan fraktur? 19. Pengkajian,pemeriksaan fisik dan diagnosa terkait skenario?

STEP 3: 1. Fisiologi pergerakan?

2. Fungsi tulang? -Sebagai alat gerak pasif -Perlekatan otot ,sendi dan tendon -Membentuk struktur tubuh -Sebagai penyokong tubuh -Melindungi organ tubuh -Menghasilkan sel darah merah 3. Pengertian gangguan mobilisasi? Keadaan terjadinya hambatan saat melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain karena adanya penyakit atau gangguan pada fungsi gerak.ketidakmampuan seseorang untuk bergerak secara aktif karena gangguan baik secara fisik/mental. 4. Sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi mobilisasi? -Pekerjaan -Emosi -Keadaan sakt -Tingkat perkembangan -Kebutuhan nutrisi -Pengaruh obat -Gangguan sendi dan tulang -Gangguan syaraf 5. Macam macam gangguan mobilitas? 6. Tanda dan gejala dari hambatan mobilitas fisik? -terbatas dalam melakukan pergerakan -nyeri pada organ yg bermasalah -terjadinya tremor setelah pergerakan -tekanan darah menurun -bedrest -kesadaran menurun -penurunan aktifitas untuk pemenuhan kebutuhan diri.

7. Penyebab munculnya hambatan mobilitas fisik? -fraktur -cacat tubuh -penyakit(DM,stroke dll) -pemasanga gips -usia(lansia) -obesitas -faktor psikis -pengaruh obat 8. Apa dampak gangguan ambulasi? -penurunan sirkulasi darah perifer(hipotensi ortostatik :LI) -Mempengaruhi kulit secara langsung(decubitus) -respirasi terganggu -sistem pencernaan terganggu 9. Jenis jenis pergerakan pada sendi? -ekstensi:gerakan meluruskan sendi -fleksi:gerakan menekuk sendi -abduksi:gerakan menjauhi sumbu tubuh -aduksi:gerakan mendekati sumbu tubuh -rotasi: gerakan memutar -pronasi:gerakan memelungkupkan tangan -supinasi:gerakan menengadahkan tangan 10. Macam macam kelainan pada pergerakan sendi? 11. Sebutkan jenis jenis latihan gerakan fisik? -latihan anaerobik -latihan aerobik -latihan isotonik -latihan isokinetik Lengakapi ! 12. Manfaat latihan ambulasi? -Menguatkan otot otot dan sendi -Mengembalikan pergerakan normal kembali

-Mencegah terjadinya komplikasi -Mencegah terjadinya kekakuan otot -Membuat perasaan lebih baik -Memperlancar sistem perdaran darah 13. Manfaat latihan fisik pada sistem kariovaskuler-psikoneurologist? -membantu kerja jantung -merefresh otak 14. Hubungan sistem pencernaan dengan kurang gerak?? 15. Macam macam fisioterapi pada masalah kaki? -latihan dorsofleksi,rotasi -latihan ambulasi dengan menggunakan alat (kruk,walker) -latihan naik turun tangga 16. Hubungan proses pemakaian gips dengan respirasi ? 17. Mekanisme pemasangan gips? 18. Apakah ganguan sendi dan otot dapat menyebabkan terjadinya fraktur? 19. Pengkajian dan pemeriksaan fisik terkait diagnosa? Pengkajian : -anamnesa -adakah rasa nyeri -ada tidaknya kelemahan pada otot -kemampuan untuk bergerak Pemeriksaan fisik : -Inspeksi(ada tidaknya lesi,massa,perdarahan,keadaan tulang,ada tidaknya inflamasi) -palpasi (adanya nyeri tekan atau tidak ) -perkusi -auskultasi Diagnosa : hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskulosceletal

STEP 4 :

Mobilisasi

Faktor faktor

Baik/benar

buruk

Fisiologi pergerakan

Gangguan mobilisasi

respiratorius

kardiovaskuler

GIT & dll

Peran perawat

-

Pengkajian Pemeriksaan Diagnosis keperawatan

Step 5:... Step 6: belajar mandiri

Step 7 : 1. Fisiologi pergerakan ? pergerakan merupakan rangkaian yang terintegrasi antara sistem muskuloskeletal dan sistem persyarafan. Ada sekitar 200 tulang dalam struktur tubuh manusia yg kemudian dikelompokkan menjadi: a. Tulang panjang: ekstremitas atas dan ekstremitas bawah b. Tulang pendek: jari jari tangan dan kaki c. Tulang keras : tengkorak dan tulang tak beraturan(spinal cord) Antara tulang yg satu dan yang lain dihubungkan oleh sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk rangka . Sedangkan sistem otot berfungsi sebagai pergerakan,membentuk postur,dan produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi. Sistem persarafan : a. Saraf afferent: menerima rangsanga dari luar kemudian diteruskan ke Susunan saraf pusat b. Neuro/sel saraf: membawa impuls dari bagian tubuh satu ke lainnya c. Saraf pusat :memproses impuls,kemudian memberikan respond melalui saraf efferent d. Saraf efferent: menerima respond dan meneruskannya ke otot rangka.

Pergerakan bisa terjadi apabila ada stimulasi dari otot motorik,transmisi neuromuskuler,dan eksitasi kontraksi coupling. a. Stimulasi saraf motorik : Kontraksi otot dimulai karena adanya stimulasi dari saraf motorik yg dikontrol oleh korteks cerebri,cerebellum,batang otak dan bassal.

-upper motor neuron: saraf yang berjalan dari otak->sinaps -lowwer motor neuron:saraf yang berjalan dari medula spinalis ->otot rangka . b. Transmisi neuromuskuler asetilkolin depolarisasi dihasilkan dari vesikel pada akson terminal. adanya

dan potensial aksi pada akson terminal merangsang ion kalsium

dari cairan ekstraseluler lalu terjadi perpindahan ke membran akson terminal.,bersamaan dengan itu ,molekul asetilkolin masuk ke celah sinaps yg selanjutnya ditangkap reseptor,maka terjadilah potensial aksi pada sel otot dan terjadilah kontraksi . c.eksitasi-kontraksi coupling adanya impuls di neuron motorik menimbulkan ujung akson melepaskan asetilkolin dan menimbulkan potensial aksi di serat otot.potensial aksi menyebar ke seluruh serat otot sampai ke sistem T menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan ion kalsium yg kemudian di ikat troponin C ,sehingga ikatan troponin I dengan aktin terlepas. Lepasnya ikatan troponin I dan aktin menimbulkan tropomiosin bergeser dan terbukalah celah aktin ->terjadi ikatan antara aktin dan miosin =>kontraksi otot. Sumber :Tarwoto Wartonah.2006. kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3.salemba medika 2. Fungsi tulang ? -mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh -melindungi jaringan tubuh tertentu seperti paru,hati,otak,ginjal. -tempat melekatnya otot dan tendon -sumber mineral seperti garam dan fosfat -tempat produksi sel darah merah(sum sum tulang ) -sebagai alat gerak pasif -sebagai penyokong tubuh Sumber :Tarwoto Wartonah.2006. kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3.salemba medika 3. Pengertian gangguan mobilisasi?

Suatu keadaan keterbatasan kemampuan pergerakan fisik yang dialami oleh seseorang yang disebabkan oleh adanya faktor faktor tertentu. Sumber :Joseph. J.Gallo,William Reichel,Buku saku Gerontologi ,Edisi 2,Jakarta,EGC,1998 4. Sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi mobilisasi: a. Tingkat perkembangan tubuh/usia Usia akan mempengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler dan tubuh secara proporsional,postur,pergerakan dan refleks. b. Keadaan fisik Penyakit,cacat tubuh dan imobilisasi akan mempengaruhi pergerakan tubuh. c. Keadaan nutrisi Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot,dan obesitas dapat menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas. d. Emosi Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan semangat yang diartikan dengan kurangnya aktivitas. e. Kelemahan neuromuskuler dan skeletal Keabnormalan postur seperti kiposis,lordosis,skoliosis dapat mempengaruhi pererakan. f. Pekerjaan Pegawai kantoran cenderung lebih sedikit aktivitas dibandingkan dengan petani.

Sumber :Tarwoto Wartonah.2006. kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3.salemba medika 5. Macam macam gangguan mobilitas? a. Imobilisasi fisik b. Imobilisasi intelektual c. Imobilisasi emosional d. Imobilisasi sosial

Suratun dkk (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal SAK. Jakarta:penerbit buku kedokteran EGC 6. Tanda dan gejala dari hambatan mobilitas fisik? -kesadaran menurun -bedrest -perubahan sistem muskuloskeletal -penurunan aktivitas pemenuhan kebutuhan diri -nyeri pada organ yg bermasalah Sumber: www.scibe.com 7. Penyebab munculnya hambatan mobilitas fisik: -fraktur -cacat tubuh -obesitas -bedrest -usia -faktor psikologis -penyakit Sumber: www.scibe.com 8. Dampak gangguan ambulasi? -menurunnya sistem darah perifer(mekanisme hipotensi ortostatik) -berpengaruh pada respiratorius -berpengaruh terhadap integumen -berpengaruh terhadap Sistem pencernaan -berpengaruh terhadap perkemihan -berpengaruh terhadap eliminasi Sumber : kozier, Erb, Berman, Snyder.2011. fundamental keperawatan volume 2. EGC Jakarta.

9. Mekanisme hipotensi ortostatik ? Perubahan posisi tubuh (berbaring-berdiri )

500-700 ml darah terkumpul di ekstremitas bawah

Volume darah balik vena secara tiba2 ke jantung Curah jantung Aliran darah ke otak PCO2 DAN PO2 Refleks otonom Kontraksi otot ekstremitas Bawah memompa darah vena -rangsang baroreseptor di dalam dinding aota besar daerah dada dan leher

-Peningkatan RR -Peningkatan denyut jantung -Tekanan jaringan pada ott Kaki dan abdomen

Usia lanjut=>proses aging=>kegagalan reflek otonom======= > HIPOTENSI ORTOSTATIK

10. Jenis jenis pergerakan pada sendi? Fleksi: menurunkan sudut sendi (menekuk siku). Ekstensi: meningkatkan sudut sendi (meluruskan lengan di bagian siku). Hiperekstensi: ekstensi yang lebih jauh atau pelurusan sendi (menekuk kepala ke belakang). Abduksi: pergerakan tulang menjauhi garis tengah tubuh. Aduksi: pergerakan tulang menuju garis tengah tubuh. Rotasi: pergerakan tulang mengelilingi sumbu pusatnya. Sirkumduksi: pergerakan bagian distal tulang membentuk sebuah lingkaran sementara ujung proksimal tetap. Eversi: menggerakkan telapak kaki kea rah luar dengan menggerakkan sendi pergerakan kaki. Inversi: menggerakkan telapak kaki ke arah dalam dengan menggerakkan sendi pergelangan kaki. Pronasi: menggerakkan tulang lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah saat diletakkan di depan tubuh. Supinasi: menggerakkan tulang lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke atas saat diletakkan di depan tubuh. Kozier, Erb, Berman, Snyder. 2011. Fundamental Keperawatan volume 2. EGC: Jakarta 11. Macam macam kelainan pada pergerakan sendi?a. Keseleo / Terkilir / Sprained : Terkilir atau keseleo adalah gangguan

sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.b. Dislokasi / Dislocation: Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang

di mana terjadi pergeseran dari kedudukan awal.

c. Artritis / Arthritis: Artritis adalah radang sendi yang memberikan

rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.d. Ankilosis / Ankylosis: Ankilosis adalah gangguan pada sendi di

menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.

http://organisasi.org/macam-jenis-gangguan-pada-tulang-dan-senditulang-manusia-pengertian-arti-definisi-penyakit12. Tipe tipe latihan gerakan fisik?

Latihan isotonik (dinamik) : latihan yang memendekkan otot untuk menghasilkan kontraksi otot dan pergerakan aktif. Misal; berlari, berjalan, berenang, bersepeda. (sepertihalnya aktivitas kehidupan sehari-hari) dan latihan ROM aktif ( latihan yang dilakukan oleh klien) contoh; di tempat tidur, dorongan/menarik melawan objek yang diam, mengangkat bokong dari tempat tidur dengan tangan menekan kasur, dan mendorong tubuh ke posisi duduk. Latihan isometrik (statis atau ditempat) : latihan yang memerlukan perubahan tegangan otot tetapi tidak ada perubahan dalam panjang otot dan tidak ada pergerakan otot atau sendi. Contoh; latihan isometrik di tempat tidur, meluruskan tungkai pada posisi telentang, menegangkan otot paha, dan menekan lutut pada tempat tidur, mempertahankannya selama beberapa detik. Latihan isokinetik (resitif) : melibatkan kontraksi otot atau tegangan otot dalam melawan tegangan, sehingga latihan ini dapat bersifat isotonik atau isometrik. Bergerak (isotonik) dan menegang (isometrik). Biasa dilakukan untuk membentuk otot, misal; ukuran otot dan kekuatan otot pektoralis ( otot dada) dapat mengalami peningkatan dengan cara mengangkat beban. Latihan aerobik : aktivitas yang memerlukan jumlah oksigen lebih besar di dalam tubuh dibandingkan yang biasa digunakan untuk melakukan aktivitas. Latihan aerobik menggunakan banyak kelompok otot, dilakukan secara berkelanjutan, dan berirama. Contoh; berjalan, lari pagi, berlari, bersepeda, berdansa, bermain ski, lompat tali, berdayung, berenang, dan berseluncur.

Latihan anaerobik : melibatkan aktivitas otot yang tidak dapat menarik oksigen dengan cukup dari aliran darah, dan jalur aerob digunakan untuk memberikan energy tambahan dalam waktu singkat. Tipe latihan ini digunakan dalam pelatihan daya tahan untuk atlet. Sumber : kozier, Erb, Berman, Snyder.2011. fundamental keperawatan volume 2. EGC Jakarta. 13. Manfaat latihan fisik pada cardiovasculer-psikoneurologis? a. System musculoskeletal : ukuran, bentuk, tonus, dan kekuatan otot (termasuk otot jantung) dipertahankan dengan latihan ringan dan ditingkatkan dengan latihan berat. Latihan meningkatkan fleksibilitas sendi dan rentang pergerakan. Densitas tulang dipertahankan melalui latihan menahan beban. Tekanan pada saat menahan beban mempertahankan keseimbangan antara osteoblas (sel yang membentuk tulang) dan osteoklas (sel penyerap dan penghancur tulang). b. System kardiovaskuler : latihan yang menandai meningkatkan frekuensi denyut jantung, kekuatan kontraksi jantung, dan suplai darah ke jantung dan otot. c. System pernapasan : ventilasi (sirkulasi udara ke dalam dan keluar paru) meningkat. Pada latihan berat, asupan oksigen meningkat sebanyak 20 kali lebih besar dibandingkan asupan normal. Latihan yang menandai juga mencegah pengumpulan secret di dalam bronkus dan bronkiolus, menurunkan upaya pernapasan dan meningkatkan ekskursi diafragma. d. System pencernaan : latihan meningkatkan selera makan dan meningakatkan tonus otot saluran pencernaan yang memfasilitas peristaltik. e. System metabolik : latihan meningkatkan laju metabolik, sehingga meningkatkan produksi panas tubuh dan produk sisa (produk buangan) serta penggunaan kalori. Latihan meningkatkan penggunaan trigliserida dan asam lemak, sehingga menghasilkan penurunan kadar serum trigliserida dan kolesterol. Latihan juga meningkatkan efektivitas insulin, yang menurunkan gula darah. Pada diabetes, latihan dapat mengurangi kebutuhan injeksi insulin tambahan.

f. System perkemihan : latihan yang adekuat meningkatkan efesiensi aliran darah, sehingga tubuh mengekskresikan sisa metabolism secara lebih efektif. Selain itu, statis (stagnasi) urine di kandung kemih biasanya dapat dicegah. g. System psikoneurologis : latihan menghasilkan rasa sejahtera dan meningkatkan toleransi terhadap stress. Latihan juga dapat meningkatkan konsep diri dengan mengurangi depresi dan meningkatkan citra tubuh seseorang. Tingkat energy meningkat dan kualitas tidur ditingkatkan. Sumber : kozier, Erb, Berman, Snyder.2011.fundamental keperawatan volume 2 EGC Jakarta. 13. Hubungan kurang gerak dgn pencernaan? Konstipasi adalah masalah yang sering terjadi pada orang yang mengalami imobilitas karena penurunan peristatik dan mobilitas kolon. Kelemahan seluruh otot rangka mempengaruhi otot abdomen dan perineum yang digunakan dalam defekasi. Apabila feses menjadi sangat keras, dibutuhkan kekuatan lebih besar untuk mengeluarkannya. Orang yang mengalami imobilisasi mungkin tidak memiliki kekuatan ini. Posisi yang tidak alami dan tidak nyaman diatas pispot tidak memfasilitasi seseorang yang menjalani tirah baring untuk melakukan eliminasi. Beberapa orang enggan menggunakan pispot jika ada orang lain disekitar mereka. Rasa malu, tidak ada privasi, bersgantung pada orang lain untuk membantu menggunakan pispot dan gangguan kebiasaan defekasi normal dapat menyebabkan individu menunda dan mengabaikan desakan untuk eliminasi. Penundakan berulang pada akhirnya akan menekan desakan dan

memperlemah reflek defekasi. Beberapa orang dapat melakukan manuver valsava secara berlebihan dengan mendorong feses sebagai upaya untuk mengeluarkan feses yang keras. Upaya ini berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan

intraabdomen dan intratoraks serta memberikan tekanan yang seharusnya tidak perlu pada jantung dan system sirkulasi. Sumber :Kozier, Erb,Berman, Snyder.2011.Fundamental Keperawatan volume 2.EGC Jakarta 14. Macam2 fisioterapi? a. Exercise Therapy atau Terapi Latihan Terapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi normal. Kepada anak, akan diberikan latihan memegang maupun menggerakkan tangan dan kakinya. b. . Orthopedhic dan Rheumathoid Arthritis Sebetulnya fisioterapi ortopedik ini dilakukan untuk mengatasi gangguan tulang dan otot akibat patah tulang, post fracture (retak), artritis sendi, keseleo, atau terkilir. Umumnya ditujukan untuk kalangan dewasa karena kasusnya jarang sekali terjadi pada anak. Pada bayi, terapi ortopedik ini akan dipakai jika ia mengalami proses pemendekan otot leher (lehernya jadi miring) akibat pembengkakan otot leher yang membuat ototnya tertarik ke satu arah. Fiosioterapi ini dilakukan dalam bentuk latihan-latihan gerakan, pijat, dan peregangan. Bisa juga dibarengi dengan ultrasound (gelombang suara berfrekuensi lebih tinggi dari yang dapat didengar manusia) dan pemanasan untuk melepaskan perlengketan/gumpalan di leher. Fisioterapi ini bisa diterapkan sejak bayi berusia 2 minggu. Fisioterapi rheumathoid arthritis dilakukan pada anak dengan keluhan kaki bengkak atau mengalami gangguan sendi. Untuk mengurangi rasa nyeri, terapi dingin diberikan saat akut dan selanjutnya diberikan terapi panas dengan electrical stimulations therapy . Ini bisa dilakukan pada anak usia 4-5 tahunan, tergantung pada bagian mana terserangnya. 15. Hubungan pemasangan gips dengan respirasi? Tidak berhubungan.tetapi pemasangan gips dapat mempengaruhi aktivitas. 16. Apakah gangguan sendi dan otot dapat menyebabkan fraktur?

Kebanyakan penyebab fraktur karena cidera seperti benturan. Ataupun karena patologis. 17. Mekanisme pemasangan gips? Pemasangan gips: Persiapan alat alat untuk pemasangan gips: a. Bahan gips dengan ukuran sesuai ekstremitas tubuh yang akan di gips b. Baskom berisi air biasa (untuk merendam gips) c. Baskom berisi air hangat d. Gunting perban e. Benkok f. perlak dan alasnya g. Waslap h. pemotong gips i. kasa dalam tempatnya j. alat cukur k. sabun dalam tempatnya l. handuk m.krim kulit n. spons rubs ( terbuat dari bahan yang menyerap keringat) o. padding (pembalut terbuat dari bahan kapas sintetis) Teknik pemasangan gips, yaitu: a. siapkan pasien dan jelaskan pada prosedur yang akan dikerjakan b. siapkan alat-alat yang akandigunakan untuk pemasangan gips c. daerah yang akan di pasang gips dicukur, dibersihkan,dan di cuci dengan sabun, kemudian dikeringkan dengan handuk dan di beri krim kulit d. sokong ekstremitas atau bagian tubuh yang akan di gips. e. Posisikan dan pertahankan bagian yang akan di gips dalam posisi yang di tentukan dokter selama prosedur f.Pasang spongs rubs(bahan yang menyerap keringat) pada bagian tubuh yang akan di pasang gips, pasang dengan cara yang halus dan tidak mengikat. Tambahkan bantalan di daerah tonjolan tulang dan pada jalur saraf. g. Masukkan gips dalam baskom berisi air, rendam beberapa saat sampai gelembunggelembung

udara dari gips habis keluar. Selanjutnya, diperas untuk mengurangi air dalam gips. h. Pasang gips secara merata pada bagian tubuh. Pembalutan gips secara melingkar mulai dari distal ke proksimal tidak terlalu kendor atau ketat. Pada waktu membalut, lakukan dengan gerakan bersinambungan agar terjaga ketumpangtidihan lapisan gips. Dianjurkan dalam jarak yang tetap(kirakira 50% dari lebar gips) Lakukan dengan gerakan yang bersinambungan agar terjaga kontak yang konstan dengan bagian tubuh. i. Setelah pemasangan, haluskan tepinya, potong serta bentuk dengan pemotong gips. j. Bersihkan Partikel bahan gips dari kulit yang terpasang gips. k. Sokong gips selama pergeseran dan pengeringan dengan telapak tangan. Jangan diletakkan pada permukaan keras atau pada tepi yang tajam dan hindari tekanan pada gips. Suratun dkk (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal SAK. Jakarta:penerbit buku kedokteran EGC 18. Pengkajian,pemeriksaan dan diagnosa? PENGKAJIAN : a. Tingkat aktifitas sehari hari -pola aktivitas sehari hari -jenis,frekuensi,dan lamanya latihan fisik b. Tingkat kelelahan -aktivitas yg embuat lelah -riwayat sesak nafas c. Sistem metabolisme -mengukur tinggi dan berat badan -mempalpasi kulit d. Sistem perkemihan -mengukur asupan dan haluaran cairan -mempalpasi kandung kemih -menginspeksi urine

e. Sistem pernafasan -mengamati pergerakan dada -mengauskultasi dada f. Sistem kardiovasculer -mengauskultasi jantung -mengukur tekanan darah -mengamati otot betis apakah ada kemerahan,nyeri tekan dan pembengkakan. -mengukur lingkar otot betis g. sistem muskuloskeletal -mengukur lingkar lengan dan tungkai -mempalpasi dan mengamati sendi tubuh -melakukan pengukuran goneometrik pada rentan pergerakan sendi Sumber : kozier, Erb, Berman, Snyder.2011.fundamental keperawatan volume 2 EGC Jakarta.

PEMERIKSAAN FISIK: a. Tingkat kesadaran b. Postur/bentuk tubuh -skoliosis -lordosis -cara berjalan c. Ekstremitas -kelemahan -gangguan sensorik -atropi -tremor -gerakan tak terkendali -kekuatan otot

Sumber :Tarwoto Wartonah.2006. kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3.salemba medika DIAGNOSA :hambatan mobilitas fisik berhubungsn dengan gangguan musculoskeletal. Sumber :NANDA International.diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi 2009-2011.EGC :Jakarta.