kalibrasi osiloskop
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Alat Ukur dan Pengukuran TCTRANSCRIPT
PERCOBAAN KE 04
KALIBRASI OSILOSKOP
PRAKTIKAN : Teguh Saputra
NO. BP : 1401051004
KELAS : 1A TC
PEMBIMBING :1. Yustini SST., MT
2. Amelia Yolanda, ST
JURUSAN TEKNIK ELEKTROPROGRAM STUDI D III TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI PADANG2015
Lembar Pengesahan
LAPORAN PRAKTIKUMALAT UKUR
DAN PENGUKURAN TCTC
No. Percobaan : 04
Judul : Kalibrasi Osiloskop
Praktikan : Teguh Saputra
No. Bp : 1401051004
Kelas : 1A TC
Kelompok : 1 ( Satu )
Partner : 1. Kemala Bakti 1401051021
2. Anisa Nadya Onty 1401051023
3. Arie Muhammad 1301051040
4. Wirdatul Usrah 1401052009
5. Miftah Annisa 1401052012
Pembimbing : 1. Yustini, SST., MT
2. Amelia Yolanda, ST
Tanggal Percobaan : 16 April 2015
Tanggal Penyerahan :
Keterangan :
Nilai :
PERCOBAAN 04
KALIBRASI OSILOSKOP
I. KOMPETENSI UTAMA
Setelah menyelesaikan praktikum ini diharapkan :
1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja osiloskop
2. Mahasiswa mampu dan dapat mangkalibrasi osiloskop
3. Mahasiswa dapat mempergunakan osiloskop dengan baik dan benar
4. Mahasiswa dapat menampilkan gelombang pada osiloskop
5. Mahasiswa dapat menghitung gelombang yang ditampilkan oleh osiloskop
II. KOMPETENSI PENUNJANG
Setelah menyelesaikan praktikum ini diharapkan :
Mahasiswa mampu menggunakan osiloskop dengan baik.
Mahasiswa mampu dan dapat mengkalibrasi osiloskop dengan baik
III. TEORI PENUNJANG PRAKTIKUM
Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal
listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan
bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada
gambar dibawah ini ditunjukkan bahwa sumber vertikal (Y) merepresentasikan
tegangan V, pada sumbu horizontal (X) menunjukkan besaran waktu (t).
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal 10 kotak
dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol
pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.
Osiloskop ‘Dual Trace’ dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada
saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada
dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik. Kadang-kadang sinyal
osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal (Y)
merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horizontal (X) menunjukkan besaran
waktu (t). Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam
pengukuran.
Gambar 1.4 Osiloskop
Gambar 2.4 Layar Osiloskop
Osiloskop sangat penting untuk analisa rangkaian elektronik. Osiloskop
penting bagi para montir alat-alat listrik, para teknisi dan peneliti pada bidang
elektronika dan sains karena dengan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-
besaran listrik dari gejala-gejala fisis yang dihasilkan oleh sebuah transducer. Para
teknisi otomotif juga memerlukan alat ini untuk mengukur getaran/vibrasi pada
sebuah mesin. Jadi dengan osiloskop kita dapat menampilkan sinyal-sinyal listrik
yang berkaitan dengan waktu. Dan banyak sekali teknologi yang berhubungan
dengan sinyal-sinyal tersebut.
Contoh beberapa kegunaan osiloskop :
a. Mengukur besaran tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
b. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi
c. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
d. Membedakan arus AC dengan arus DC
Gambar 3.4 Panel Osiloskop
Tombol-tombol yang terdapat di panel osiloskop antara lain :
Focus : Digunakan untuk memproses fokus.
Intensy : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan
dilayar.
Tarce rotation: Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 dilayar.
Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh suatu
div dilayar.
Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh sau div
dilayar.
Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X ( ketika sinyal
masukannya nol)
AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling diterminal masukan
osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan
diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari
sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka
sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya diikutsertakan.
Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel ½ : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus
muncul dilayar garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu
disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan
menggunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa
melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa
dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1
KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal
tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang
dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 Volt/div (satu kotak
vertikal mewakili tegangan 1 Volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke
puncak sebanyak dua kotak dan untuk Time/div 1 ms/div ( satu kotak horizontal
mewakili waktu 1 ms ) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika
masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat ditengah-
tengah knob pengganti Volt/div dan Time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop
diatas berupa potensio dengan label “var”.
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Osiloskop
2. Kabel Power
V. GAMBAR PERCOBAAN
Gambar 4.4 Kalibrasi
VI. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
a. Kalibrasi Osiloskop
1. Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu
indikatorpun akan menyala.
2. Kalau dilayar osiloskop belum ada tampilan garis horizontal maka atur
holdoff pada posisi auto & pada level tombol lock ditekan.
3. Setelah ada tampilan garis horizontal pada layar osiloskop atur focus &
intensitas cahaya agar tampilan gelombang bisa dilihat dengan jelas.
4. Hubungkan ujung probe osiloskop pada Calibrasi (CAL) seperti gambar 4
5. Pada layar akan tampil gambar gelombang (gelombang kotak) seperti
gambar 5.
6. Atur posisi vertikal & horizontal gelombang agar mudah dalam melakukan
penghitungan ( Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS ) untuk
pengkalibrasian osiloskop.
7. Atur Volt/div pada posisi 1 V & Time/div pada 0.5 ms (.5 ms ).
8. Tinggi gelombang harus 2 Div ( 2kotak ) karena pada kalibrasi tercatat 2
Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur variabel pada channel 1 (X) atau
Channel 2 (Y) untuk mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp.
9. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horizontal ( 2 kotak horizontal ).
10. Hitung periode menggunakan rumus :
T = Div Horizontal x Time/Div = .... S
11. Hitung Frekuensi menggunakan rumus :
F = 1/T = .... Hz
12. Hitung Volt peak to peak mengggunakan rumus
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = .... Vpp
13. Hitung Volt peak menggunakan rumus :
Vp = Vpp / 2 = .... Vp
14. Hitung Volt RMS ( Root Mean Square ) menggunakan rumus :
VRMS = Vp x 70.7 %= Vp x 0.707 = .... VRMS
VII. DATA PERCOBAAN
Tabel 1.4 Pemeriksaan Kondisi Kalibrasi Osiloskop
Kanal Gambar Gelombang
Skala Pembacaan Hasil Pengukuran
Vertikal Horizontal Tegangan Perioda Frekuensi
(V/div) (S/div) (V) (S) (Hz)
1
2
VIII. ANALISA
Praktek yang telah dilakukan bertujuan agar praktikan mampu memahami
cara kerja osiloskop, mampu dan dapat mengkalibrasi osiloskop, dapat
mempergunakan osiloskop dengan baik dan benar, dapat menampilkan
gelombang pada osiloskop serta dapat menghitung gelombang yang ditampilkan
oleh osiloskop.
Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan bentuk dari sinyal listrik
dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah
osiloskop dual-trace dapat menampilkan jejak rangkap / dua pada layarnya untuk
mempermudah membedakan sinyal input dan output dari sebuah penguatan
contohnya.
Untuk dapat menggunakan osiloskop, kita harus mengkalibrasinya terlebih
dahulu, untuk itu kita harus memahami tombol-tombol yang ada pada osiloskop
agar kita dapat menggunakan osiloskop dengan langkah-langkah seperti pada
Langkah percobaan yang telah ada pada Lembar sebelum ini.
Pengkalibrasian osiloskop dilakukan agar praktikan dapat menentukan
penyimpangan-penyimpangan kebenaran nilai penunjukan suatu alat ukur, dan
menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar yang ditentukan.
Disamping itu, pengkalibrasian osiloskop juga berfungsi untuk menjaga
kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar sesuai dengan spesifikasinya serta
untuk mengurangi kesalahan dalam mengukur.
Beberapa bagian yang perlu diketahui saat akan menggunakan osiloskop agar
tidak kesulitan dalam mengkalibrasi osiloskop :
Volt/div : Mengatur nilai tegangan / Amplitudo.
Time/div : Mengatur nilai waktu / Perioda.
Coupling : Mengatur arus yang digunakan.
Source : Mengetahui channel yang sedang digunakan.
Ground : Mengetahui letak posisi ground dilayar.
Display : Menampilkan tampilan sinyal.
Setelah percobaan dilakukan, didapatlah data seperti yang tertera pada data
sementara.
Channel 1
Setelah Osiloskop dinyalakan dan dilakukan beberapa step seperti langkah
percobaan, kemudian mode nya diganti pada CH1, Channel 1 diberi tegangan
Volt/div sebesar 1 V, dan Time/div sebesar .5 ms sehingga didapat tampilan pada
osiloskop seperti yang telah dibuat pada kertas grafik, yakni tinggi kotak verikal 2
dan kotak horizontal 2.
Secara teori, tinggi gelombang harus 2 Div karna pada kalibrasi tercatat
2Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur Variabel (VAR) untuk mengatur tinggi
gelombangnya.
Berdasarkan gambar sinyal yang tertera pada kertas grafik, maka kita dapat
mencari Perioda dengan persamaan :
T = Div Horizontal x Time/Div
= 2 kotak x 0.5 mS
= 1 ms = 1x 10-3 S
Untuk menghitung frekuensi, dapat dicari dengan persamaan :
F = 1T
= 11ms
=1x 103 Hz
Untuk menghitung Volt peak-to-peak dengan persamaan :
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div
= 2 kotak x 1 V
= 2 Volt
Untuk menghitung Volt Peak dengan persamaan :
Vp = Vpp
2=2
2=1Vp
Untuk menghitung Volt RMS dengan persamaan :
VRMS = Vp x 0.707
= 1 x 0.707
= 0.707 VRMS
Karna pada kalibrasi (CAL) tertulis 2 Vpp dan 1 kHz, maka untuk
perhitungan diatas menandakan osiloskop sudah sesuai dengan aturan
pengkalibrasian.
Channel 2
Untuk Channel 2 diberi Volt/Div sebesar 2 V, dan Time/Div sebesar 0.2 mS
sehingga didapat tampilan pada osiloskop seperti yang telah dibuat pada kertas
grafik, yakni tinggi kotak verikal 1 dan kotak horizontal 5.
Untuk membuktikan kebenaran dalam pengkalibrasian channel 2, dapa dicari
layaknya perhitungan pada channel 1. Berdasarkan gambar sinyal yang tertera
pada kertas grafik, maka kita dapat mencari Perioda dengan persamaan :
T = Div Horizontal x Time/Div
= 5 kotak x 0.2 mS
= 1 ms = 1x 10-3 S
Untuk menghitung frekuensi, dapat dicari dengan persamaan :
F = 1T
= 11ms
=1x 103 Hz
Untuk menghitung Volt peak-to-peak dengan persamaan :
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div
= 1 kotak x 2 V
= 2 Volt
Untuk menghitung Volt Peak dengan persamaan :
Vp = Vpp
2=2
2=1Vp
Untuk menghitung Volt RMS dengan persamaan :
VRMS = Vp x 0.707
= 1 x 0.707
= 0.707 VRMS
Karna pada kalibrasi (CAL) tertulis 2 Vpp dan 1 kHz, maka untuk
perhitungan diatas sama halnya dengan perhitungan Channel 1, yakni
menandakan osiloskop sudah sesuai dengan aturan pengkalibrasian.
IX. KESIMPULAN
1. Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional niali penunjukkan alat pengukuran dan alat pengujian.
2. Tujuan kalibrasi adalah untuk menentukan penyimpangan kebenaran nilai
penunjukkan suatu alat ukur dan menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai
dengan standar nasional maupun standar internasional.
3. Pada saat pengkalibrasian, jika sinyal yang ditunjukkan belum sesuai
dengan aturan yang tertera pada kalibrasi (CAL), kita dapat
menyesuaikannya dengan mengatur divnya, yakni dengan memutar
tombol VAR pada maing-masing Channel.
4. Untuk melakukan pengkalibrasian, hal yang penting untuk diketahui
yakni fungsi dari masing-masing tombol pada osiloskop.
X. DAFTAR PUSTAKA
Yustini, Yolanda Amelia, Modul Pratikum Alat Ukur dan Pengukuran, 2015,
Politeknik Negeri Padang