kampus merdeka dalam perspektif pendidikan keperawatan€¦ · kampus merdeka dalam perspektif...
TRANSCRIPT
KAMPUS MERDEKA DALAM PERSPEKTIF
PENDIDIKAN KEPERAWATANDr.Muhammad Hadi,Mkep.
(President of AINEC)
CURICULUM VITAE Nama : Dr.MUHAMMAD HADI,MKep.
Tempat/Tgl Lahir : Lamongan, 1 Mei 1971
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIDN : 0301057101
NIRA PPNI : 31730047725
Alamat Rumah : Jl.Budi Mulia No.1 RT.003/06, Pademangan Barat - Jakarta Utara
Alamat Kantor : Jl. Cempaka Putih tengah I no.1 Jakarta Pusat 10510. Telp. 021-42802202
Hp : 0818488139
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN;
Program Doktoral (S3) – Doktoral Ilmu Keperawatan – Universitas Indonesia, 2014
Program Pasca Sarjana (S2)– Magister Keperawatan – Universitas Indonesia, 2002
Sarjana (S1) – Universitas Indonesia, 1999
RIWAYAT PEKERJAAN:
Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2013 s.d sekarang
Riwayat Organisasi:
1. Ketua Umum AIPNI
2. Sekjend AIPNI
3. Ketua Bid Hukum dan Humas PPNI
Kampus Merdeka mengusung empat
kebijakan di lingkup perguruan tinggi 1. Sistem akreditasi perguruan tinggi
Dalam program Kampus Merdeka, program re-akreditasi bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan
bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat. Akreditasi yang sudah
ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tetap berlaku selama 5 tahun namun akan
diperbaharui secara otomatis.
2. Hak belajar tiga semester di luar prodi
memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi
3. Pembukaan prodi baru
Kampus Merdeka memberikan otonomi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) untuk melakukan
pembukaan atau pendirian program studi (prodi) baru. Otonomi diberikan jika PTN dan PTS tersebut sudah
memiliki akreditasi A dan B, dan telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan/atau universitas yang
masuk dalam QS Top 100 World Universities. Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan.
4. Kemudahan menjadi PTN-BH
Kebijakan Kampus Merdeka yang ketiga terkait kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan
Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH).
Kompas.com dengan judul "Ini Rangkuman 4 Kebijakan Kampus Merdeka Mendikbud
Nadiem", https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/25/11354331/ini-rangkuman-4-kebijakan-kampus-merdeka-mendikbud-
nadiem?page=all.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
•Latar Belakang dan Tujuan
•Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata
sehingga kurang siap bekerja. Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari 6
bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi
mahasiswa. Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu
sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri. Dengan magang 1
– 2 semester, maka mahasiswa mendapatkan pengalaman yang cukup, industri mendapatkan
talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya
recruitment dan training awal. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan
lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan karirnya
Magang/praktek kerja
PERAN AIPNI
AIPNI sebagai mitra pemerintah, organisasi profesi perawat nasional
dan lembaga lain dalam pengaturan dan penyelenggaraan
pendidikan tinggi keperawatan.
AIPNI berperan sebagai pusat pembinaan penyelenggaraan
pendidikan tinggi keperawatan di Indonesia, penelaah kebijakan yang
berlaku bagi pendidikan tinggi keperawatan, inisiator kerjasama
dengan pusat pendidikan keperawatan di luar negeri, pemprakarsa
berbagai aspek dalam sistem penyelenggaraan pendidikan
keperawatan di Indonesia.
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential
(McKinsey Global Institute, 2012)
TantanganTenaga kerja
berkualitas/
terampil yang
dibutuhkan
Indonesia
REPUBLIK INDONESIA
4
ACUAN PENYUSUNAN RPJMN 2020-2024:SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing
RPJMN TAHAP 4:
SDM yang
Berkualitas &
Berdaya Saing
• Angkatan kerja besar
• Lanjut usia produktif
• Demografi
• Pendidikan
• Kesehatan
• Penguasaan IPTEK
• Tenaga Kerja Terampil
• Berbudaya
• Tujuan 1 (perlindungan sosial)
• Tujuan 2 (gizi)
• Tujuan 3 (kesehatan)
• Tujuan 4 (pendidikan)
• Tujuan 5 (kesetaraan gender)
• Tujuan 6 (air bersih dan sanitasi)
• Tujuan 8 (ekonomi inklusif, kesempatan kerja)
• Tujuan 9 (industri inklusif, inovasi)
• Tujuan 16 (tata kelola kelembagaan)
• Penduduk tumbuh seimbang
• Akses, kualitas, dan relevansi pendidikan
• Ilmu pengetahuan dan teknologi
• Kesehatan dan status gizi
• Perlindungan anak
• Kesetaraan gender
• Cerdas, kompetitif, berakhlak mulia,
toleran, bergotong royong
• Budaya dan prestasi olahraga
Penduduk
Tumbuh
Seimbang
SDM Yang
Berkualitas
dan Berdaya
Saing
Penduduk
Sehat &
Produktif
Lapangan
kerja,
Kewirausahaan
& investasi
Angkatan
Kerja Terdidik,
Terampil,
Kreatif,
Adaptif &
Berkarakter
Masyarakat
Yang Agamis,
Taat Hukum, Tertib
Sosial, Tata kelola
& Partisipasi
Masyarakat
5
Lapangan kerja dengan keterampilan tinggi
Iklim wirausaha
Akses perbankan dan kredit mikro Akses
teknologi
Investasi sektor swasta Dukungan
infrastruktur
FRAMEWORK
Pembangunan SDM
yang Berkualitas dan
Berdaya Saing
Kesehatan ibu dan anak
Perbaikan Gizi
PAUD HI
Kesehatan dan Kebugaran Usia Sekolah
Budaya olahraga
Perlindungan anak dan perempuan
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Penduduk Usia Produktif
Kesehatan Lansia
SDG 3(kesehatan)
SDG 5
(kesetaraan
gender)
SDG 2(gizi)
SDG 3(kesehatan)
SDG 4(pendidikan)
SDG 5(kesetaraan gender
dan pemberdayaan
perempuan)
SDG 1
(perlindungan
sosial)
SDG 5(kesetaraan
gender) SDG
16
(tata kelola
kelembagaan)
SDG 4(pendidikan)
SDG 8
(ekonomi inklusif,
kesempatan kerja)
SDG 9 (industri
inklusif, inovasi)
Kepastian hukum Stabilitas
dan keamanan Kemudahan
berusaha Kesetaraan gender
Budaya maju dan unggul
Etos kerja, integritas &
kerjasama
Dukungan Social capital
Perlindungan sosial
Transparansi, akuntabilitas &
efisiensi
Layanan kehidupan keagamaan
Penurunan TFR
Penurunan AKB
• Keluarga Berencana
• Pendidikan anak perempuan
Wajar pendidikan 12 tahun
Pendidikan menengah dan tinggi
Pendidikan vokasi
Pendidikan kewirausahaan
Pendidikan era digital
Pendidikan sepanjang
hayat (lifelong learning)
Pendidikan kecakapan hidup (life
skill) Partisipasi tenaga kerja
perempuan
Pembangunan pemuda
KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN 2020 BAGI
LULUSAN KEPERAWATAN
20151 Complex Problem Solving
2 Coordinating with Others
3 People Management
4 Critical Thinking
5 Negotiation
6 Quality Control
7 Service Orientation
8 Judgement and Decision Making
9 Active Listening
10 Creativity
20201 Complex Problem Solving
2 Critical Thinking
3 Creativity
4 People Management
5 Coordinating with Others
6 Emotional Intelligence
7 Judgement and Decision Making
8 Service Orientation
9 Negotiation
10 Cognitive Flexibility
LEARNING 4.0CO SHAPING THE FUTURESOURCE OF CREATIVITYDI LEVEL PERGURUAN TINGGI
Project based learning
Hybrid/blended
THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY,
COLLABORATIVE
INTERNATIONALLY
• Revolusi Industri 4.0, dimana digitalisasimenjadi kuncinya, yang akan mendisrupsibanyak aktivitas Pelayanan kesehatan termasukpada pendiidkan keperawatan.
• Kemungkinan miliaran manusia akanterhubung mobile devices, dengan kemampuandan kekuatan untuk memproses, menyimpan, dan mengakses pengetahuan melalui internet, sangat tidak terbatas. Luasan serta kedalamandampak perubahan telah, sedang, dan akanmentransformasi sistem pelayanan kesehatantermasuk pelayanan keperawatan.
AIPNI/AINEC perlu melakukan respon terhadap Isu Strategis seperti Revolusi Industri 4.0
14
“One ProfessorThousand Students”
Seorang dosen didampingi beberapa asisten/instruktur dapat mengajar kelas besar; atau seorang dosen dapat mengajar mata
kuliah tertentu ke PT/Prodi tertentu yang kekurangan dosen.
Solusi Pembelajaran 4.0
BLENDED LEARNINGDifasilitasi SPADA & IdREN: Video Conference, Distance Learning, Resource Sharing
• Biaya kuliah semakin mahal• Jumlah dosen terbatas• Jumlah mahasiswa bertambah
Solusi: • Memanfaatkan TIK untuk
peningkatan produktifitas (efektifitas & efisiensi) dengan tetap mempertahankan mutu.
• Harmonisasi/pengembangan peraturan yang ada.
INDONESIA
PTNEksakta 1:20
Non 1:30
PTSEksakta 1:30
Non 1:40
NEGARA MAJU
1 : 15
1:8 Jepang1:9 USA
(Times Higher Education, 2017)
RASIO DOSEN:MAHASISWA
79,5%Biaya Kuliah
Semakin Mahaln=448 responden
Sumber: Litbang Kompas, 15 Des ’17
IMPLEMENTASI : 1.200 modul untuk PPG Dalam Jabatan
17.000 mahasiswa (2018) dan 70.000-220.000 (2019)
15GEN-RI 4.0Solusi
General Education + Kompetensi Revolusi
Industri 4.0
Diimplementasikan dalam semua mata kuliah, menjadi bagian General Education yang harus dikuasai mahasiswa.
“
Literasi Data •LiteÅÅrasi Teknologi •
Literasi Manusia •
GeneralEducation
KemampuanKoginitif
BelajarSepanjang
Hayat
• Berpikir kritis, sistemik, lateral, & tingkat tinggi
• Entrepreneurship
New Literacies
KegiatanEkstra & Ko-
Kurikuler
e-Contents
Delivery System
e-Communication
e-Assessments
HYBRID/ BLENDED LEARNING
LulusanManusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)
Penguatan FOUR Cs (Critical, Creative, Communication and
Collaboration/ Learning skills dan HOTS), Reading Skill,
writing skill, critical thinking , creative thinking,
communication, collaboration dan himbauan penambahan
SKS Bahasa Inggris dan IT Skills
SN Dikti 44/ 2015
Kompetensi NasionalKompetensi InternasionalRegiter Profesi NasionalRegister Profesi Internasional
Capaian Pembelajaran VokasiLembaga Sertifikasi Profesi
Literasi Baru:1.Big Data2.Teknologi3.Manusia
Mahasiswa
Tridharma PT
Pendidikan (dan magang)
Penelitian (dan magang)
Pengabdian Masyarakat
Kurikulum
Capaian Pembejaran
Sistem Pembelajaran
Hybrid/ Blended
Learning
UPAYA AIPNI UNTUK PENINGKATAN
KUALITAS PENDIDIKAN KEPERAWATAN
• 1. Fitness for Purpose (Outcome-based Education)
• 2. Plan Do Check Act cycle (Improvement view)
• 3. Public Accountability
• 4. Constructive allignment
• 5. Consistency
• 6. Relevance
Sejak dinyatakan darurat covid-19,
Masalah Pendidikan Keperawatan al: Perkuliahan di liburkan Pendidikan profesi di stop oleh rumah sakit Sebagian mahasiswa menjadi relawan sebagian yang lain pulang kampung / tetap tinggal di kosan Pendidikan di alihkan melalui daring Dosen bekerja dari rumah dan mahasiswa mengikuti kuliah dari rumah (tidak bisa di control apakah
mahasiswa betul-betul mengikuti kuliah / tidur) Banyak PT Keperawatan yang tidak siap dengan infrastruktur dan tehnologi, termasuk SDM dg
media daring Dosen dan mahasiswa kesulitan bagaimana pencapaian kompetensi dilakukan dengan model
daring. Dosen dan mahasiswa terbebani dengan biaya kuota internet Ada potensi penambahan waktu masa studi Kekhawatiran orang tua terhadap keselamatan anak, perpanjangan masa studi dan biaya Kemampuan mahasiswa dengan metode daring tidak sebaik metode tatap muka Uji kompetensi tertunda. Wisuda tertunda Sampai hari ini belum ada kepastian pandemic akan berakhir
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
1. Diploma 3 (40% teori, 60% praktik)
2. Dilploma 4 (60% teori, 40% praktik)
4. Sarjana (75 – 80% teori, 20-25% praktik)
5. Profesi (100% praktik klinik)
6. Magister (10-20% praktik residensi)
7. Spesialis (100% praktik klinik)
8. Doktor (100% akademik / teori)
WAHANA PRAKTIK SANGAT DI
PERLUKAN:
1. Rumah sakit berbagai type
2. RS Jiwa
3. Puskesmas
4. Panti jompo/sekolah
5. Industri (Keselamatan kerja)
6. Komunitas (Masyarakat Binaan)
7. Keluarga Binaan
8. Laboratorium Keperawatan
9. Laboratorium dasar
10.dll
KEBIJAKAN AIPNI TENTANG
PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI
Setelah mempelajari dan mempertimbangkan
situasi terkini secara komprehensif terkait dengan
masa darurat pandemi COVID-19 di tanah air,
maka AIPNI mengambil beberapa kebijakan
tentang penyelenggaraan PBM dan kegiatan
akademik lainnya untuk pendidikan Ners dan
Magister/Spesialis Keperawatan di Indonesia
Landasan / Dasar
1. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 4 tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19)
2. Surat Edaran Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
36952/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari
Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
(COVID-19)
3. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 262/E.E2/KM/2020
tentang Pembelajaran Selama Masa Darurat Pandemi COVID-19
4. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 302/E.E2/KR 2020
tentang Masa Belajar PenyelenggaraanProgram Pendidikan
5. Keputusan Rapat Pengurus AIPNI tanggal 30 Maret 2020
Proses Pendidikan dan Pengajaran Tahap
Akademik
Proses dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home) dengan daring, metode
pembelajaran yang dipilih dengan memperhatikan capaian pembelajaran yang telah
ditetapkan
Pelaksanaan pembelajaran daring dihimbau agar tidak memberatkan mahasiswa dari sisi waktu
maupun penggunaan kuota internet.
Penghematan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan yang diperoleh selama
dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home), digunakan untuk membantu
mahasiswa, seperti subsidi biaya internet, bantuan logistik dan kesehatan bagi yang
membutuhkan.
Penelitian tugas akhir selama masa darurat ini diatur baik metode maupun jadwalnya,
disesuaikan dengan status dan kondisi setempat
Pendidikan dan pengajaran tahap profesi
Proses juga dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home) dengan daring, metode pembelajaran yang dipilih dengan memperhatikan capaian pembelajaranyang telah ditetapkan pada setiap stase
Metode pembelajaran:studi kasus, diskusi, video bedside teaching, membuat media edukasi kesehatan, tutorial klinik, presentasi jurnal ilmiah dan lain lain. Setelah masa darurat berakhir, maka waktu yang ada digunakan untuk pencapaian target pembelajaran yang harus dilakukan dengan metode demonstrasi dan ujiketerampilan pada kasus nyata.
Pelaksanaan pembelajaran daring dihimbau agar tidak memberatkan mahasiswadari sisi waktu maupun penggunaan kuota internet.
Penghematan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan yang diperolehselama dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home), digunakan untukmembantu mahasiswa subsidi kuota internet, bantuan logistik dan kesehatan bagiyang membutuhkan.
Mahasiswa juga dapat berperan sebagai relawan COVID-19, apabila dilaksanakanselama 1 (satu) bulan setara dengan 4 sks pada mata kuliah profesi yang mendekaticapaian pembelajaran tersebut
PEMBELAJARAN NEW – NORMAL ERA
Bentuk pembelajarannya adalah menggunakan Online, blended, Offline,
menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing mata kuliah.
Selain itu terdapat beberapa metode pembelajaran yang bisa diterapkan
selama perkuliahan digitalisasi, yaitu Self Directed Learning (SDL), Problem
Based Learning (PBL) dan Case Based Discussion (CBD).
Proporsi pembelajaran di masa transisi adalah sebanyak 100% adalah
online, sedangkan untuk masa new normal sebanyak 60% online dan 40%
offline, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ada.
Pembelajaran dalam setiap semester Semester Gasal 2020/2021
Kegiatan perkuliahan secara Online, praktikum secara offline dan
praktik klinik secara blanded. Metode : lecture, Problem solving
methods, self directed learning, dll melalui, zoom, google meet, google
classroom, video call, dll.
Semester Genap 2021/2022
Kegiatan perkuliahan 60% Online, 40% Offline. Kegiatan praktikum 12 sks
secara Offline, ujian praktikum secara online.
Semester Gasal 2021/2022
Kegiatan perkuliahan secara Online, praktikum secara offline dan
praktik klinik secara blanded.
Praktikum Laboratorium dan Lapangan
Selama pandemi berlangsung, praktikum secara langsung,
sehinga semua praktikum dialihkan ke metode offline dan
online.
Mahasiswa didorong lebih aktif dalam belajar dan mencari
literatur sendiri karena praktikum diubah menjadi online
dengan sistim atau modul, vidio dan paper case vignette.
Dosen akan melakukan evaluasi melalui media
teleconference sehingga kegiatan praktikum tetap
berlangsung dengan baik.
Pada masa praktikum diberlakukan 40% pembelajaran secara offline
dengan memberlakukan protokol kesehatan, penggunaan masker
dan face shield, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik 1-2
meter.
Pelaksanaan praktikum offline diatur dengan ketentuan :
(1) maksimal 5 mahasiswa dan 1 dosen/fasilitator dalam satu
laboratorium;
(2) setiap sub topik praktikum diawali dengan pembelajaran online
melalui video, dilanjutkan 1 kali tatap muka berupa demonstrasi
atau simulasi, dan diakhiri dengan evaluasi/ujian skill secara online
(video) atau offline,
(3) praktikum offline pada setiap MK dan angkatan dilaksanakan
dengan sistem blok sesuai jadwal yang diatur oleh prodi, sehingga
jadwal kehadiran mahasiswa di kampus dapat diatur dan
menghindari penumpukan atau kerumunan mahasiswa pada
waktu tertent
Pelaksanaan Profesi NERS
Kegiatan pembelajaran dalam kondisi normal 100% dilakukan di klinik atau
lapangan, pada masa pandemi dilakukan secara online 70% dan offline 30%.
Metode pembelajaran online yang digunakan antara lain Problem solving
methods, self directed learning dengan media pembelajaran AULA 2, zoom,
google meet, google classroom, dll.
Pada pembelajaran yang dilakukan 30% secara offline mengharuskan
mahasiswa untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan menerapkann
beberapa metode yang mendukung seperti patients partners, patients
simulation and case based discussion.
Pada pembelajaran ini, mahasiswa akan lebih aktif dan kritis dalam
mendiskusikan kasus pasien.
PANDEMI COVID-19
Era industry 4.0 di percepat oleh Pandemic
Covid-19
PERUBAHAN SITUASI PRAKTIK KLINIK DARI BISA MELAKUKAN
SENTUHAN LANGSUNG MENJADI DIGITAL YANG DI PERCEPAT OLEH
DAMPAK COVID-19
PERUBAHAN PADA BIDANG KESEHATAN
Robot chekup kesehatan
Terima Kasih