kantor pos.docx

Upload: ayahnya-rizam

Post on 19-Oct-2015

300 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2. 1. SEJARAH UMUM PERUSAHAANPT. Pos Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pelayanan Pos. Saat ini bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan Perseroan Perbatas dan sering disebut dengat PT. Pos Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi tentang pengalihan bentuk awal PT. Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum (Perum) menjadi sebuah perusahaan (Persero). Berawal dari gagasan, berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk memperlancar alur surat-menyurat selama era kolonial Belanda telah terwujudkan oleh Gubernur Jenderal G. W Baron Van Imhoff dengan mendirikan Kantor Pos yang pertama di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1744. Peranan Kantor Pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi Telegraph dan Telepon, sehingga dibentuk Jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon (Jawatan PTT) pada tahun 1907. Jawatan PTT merupakan bagian dari Departement perusahaan-perusahaan Pemerintah (Departement Van Gouvermentsbedrijven) dan dikelola berdasarkan Undang-undang Perusahaan Negara Hindia Belanda (Indische Bedrijvenwet = IBW). Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia, Jawatan PTT dibagi menurut struktur organisasi Pemerintah Militer Jepang sehingga ada Jawatan PTT Sumatra, Jawatan PTT Jawa, dan Jawatan PTT Sulawesi. Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengambil alihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari Pernerintah Militer Jepang. Dalam Peristiwa tersebut gugur sekelompok pemuda anggota AMPTTdan tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahun sebagai Hari Bakti PTT dan yang kemudian menjadi Hari Bakti Parpostel. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 19 Tahun 1960, Jawatan PTT dianggap memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-undang tersebut untuk menjadi Perusahaan Negara. Dengan demikian Jawatan PTT diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) berdasarkanPeraruran Pemerintah No. 240 Tahun 1961. Agar dipeoleh kebebasan bergerak yang lebih luas dalam mengembangkan usaha. PN Postel dipecah menjadi dua badan usaha. Masing-masing PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi berdasarkan PP No. 29 Tahun 1965 dan PP No. 30 Tahun 1965. Status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perum Pos dan Giro berdasarkan PP No. 919 Tahun 1978. HaI ini bertujuan untuk seraakin mempermudah keleuasaan pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia. Perubahan bentuk usaha dari sebuah Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha yang sedang berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 1984 mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Menghadapi pertumbuhan dunia usaha yang semakin marak dan penuh persaingan, diperlukan penyesuaian status badan usaha yang lebih fleksibel dan dinamis agar mampu mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Perubahan status Perum Pos dan Giro Menjadi PT. Pos Indonesia (PERSERO) dilaksanakan berdasarkan PP No 5 Tahun 1995 tanggal 27 Februari 1995, dan perubahan tersebut efektif mulai berlaku pada tanggal 20 Juni 1995. 2.1 Visi dan Misi Kantor Pos2.1.1 VisiPos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana komunikasi kelas dunia, yang peduli terhadap lingkungan, dikelola oleh Sumber Daya Manusia yang professional sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat serta tumbuh dan berkembang sesuai konsep bisnis sehat. 2.1 2. Misi1. Menyediakan sarana komunikasi yang handal dan terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah guna menunjang pembangunan nasional serta memperkuat kesaruan dan keutuhan bangsa dan negara. 2. Mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan melaluipenerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan serta memberikan nilai tambah yang optimum bagi karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan mitra kerja. 2. 3. Struktur Organisasi Kantor Pos RangkasbitungStruktur Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kp. Rangkasbitung 42300.Kantor Pos Rangakasbitung 42300 dipimpin oleh Kepala Kantor Pos yang bertanggung jawab kepada Kepala Area Ritel IV Jakarta 10004 dimana dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 4 (empat) orang Manajer, yaitu :1. Manajer keuangan dan Bendapos Prangko Materai , yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan keuangan dan bendapos, prangko, benda fllateli. 2. Bagian Sarana, yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan dan mengawasi pengelolaan gedung, perlengkapan, barang cetak dan pemakaian untuk unit kerja di Area dalam lingkup wilayahnya, dukungan kendaraan operasional untuk Kantorpos serta pengelolaan bisnis properti dan post mart dalam rangka optimalisasi aset. Bagian SDM, yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan pengorganisasian dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan Sumber Daya Manusia di UPT dalam lingkup tanggung jawabnya untuk mendukung pelaksanaan operasional berjalan dengan tertib dan benar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan. 3. Manajer Pelayanan Loket, yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan dan mengawasi pengelolaan layanan loket surat dan paket domestic dan internasional, jasa keuangan (pospay, weselpos, giro dan penyaluran dana), serta penjualan prangko, filateli, bendapos dan materai serta benda pihak ketiga lainnya untuk mencapai sasaran pendapatan, dan mutu serta penanganan informasi, pengaduan/keluhan dan solusi pelanggan untuk standar mutu yang ditetapkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan. 4. Manajer Pengawasan Pelayanan Luar dan Agenpos, yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan Kantor Pos Cabang, Pos Keliling Desa dan Kota, Loket Ekstensi, Mailling Room, dan titik layanan lainnya serta pengelolaan agenpos untuk mencapai tertib administrasi dan pembukuan akuntansi dengan tertib dan benar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan. 2. 4 Kuang Lingkup Kegiatan Perusahan2.1.4 Kepala kantor1. Secara keseluruhan kantor pos dipimpin oleh Kepala Kantor Pos bertanggung jawab kepada ka. Area Ritel. 2. Tugas pokok Kepala Kantor Pos adalah melaksanakan dan mengendalikan pelayanan loket di Kantorpos, pengelolaan keuangan, pengoperasian Kantorpos Cabang dan Agenpos, penanganan pengaduan pelanggan, pengelolaan bisnis post mart, konsinyasi dan filateli, dan properti serta berperan sebagai representatives Perusahaan dalam kaitannya dengan Instansi Pemerintah di wilayahnya. 3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Kantor melakukan aktivitas utama: a) Memuaskan dan mengkordinir penyusunan RKA kantorpos untuk diusulkan kepada Area Ritel. b) Mengkordinir dan mengawasi pelayanan loket Kantorpos, mailing room,PKK, LE, PKD, Pos Desa, Rumahpos, Pos Kecamatan, Agenpos. 2.1.5 Manajer Keungan dan Bendapos Perangko MateraiManajer Keungan dan Bendapos Perangko Materai1. Bagian Keuangan dan Bendapos Prangko Meterai dipimpin oleh Manajer, yang bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Pos, selanjutnya disebut Manajer Keuangan dan BPM. 2. Tugas pokok Manajer Keuangan dan BPM adalah melaksanakan dan mengendalikan keuangan dan bendapos, prangko, benda filateli, benda meterai, dan benda pihak ketiga lainnya. 3. Manajer Keuangan dan Bendapos Perangko Materai melakukan aktivitas utama: a.) Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya. b.) Membuat uraian tugas di bagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku sebagai pedoman kerja. c.) Mengkordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian Keuangan dan BPM di Kantorpos dalam lingkup tanggung jawabnya. d.) Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan keuangan dan bpm sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Perusahaan. e.) Melaksanakan fungsi treasury dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kasir dalam lingkup tanggungjawabnya.

2.1.6 Manajer Sumber Daya Manusia dan Sarana1. Bagian Sumber Daya Manusia dan Sarana dipimpin oleh Manajer, yang berlanggungjawab kepada Kepala Kantor Pos, selanjutnya disebut manajer SDM dan Sarana. 2. Bagian Sumber Daya Manusia dan Sarana mempunyai fiingsi pengorganisasian dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan di bagian Sumber Daya Manusia, kesekretariatan dan kegiatan umum lainnya, sarana dan peralatan kerja, teknofogi di UPT dalatn lingkup tahggungjawabnya untuk mendukung pelaksanaan operasional berjalan dengan tertib dan benar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan. 3. Manajer Bagian Sumber Daya Manusia dan Sarana mempunyai tugas pokok dan tanggungjawab:a. Menyusun dan melaksanakan program kerja, dan anggaran di bagiannya.b. uraian tugas di bagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku sebagai pedoman kerja. c. Memastikan dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan teknologi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Perusahaan. 2.1.7 Manajer Pelayanan Loket1. Bagian pelayanan Loket dipimpin oleh Manajer, yang bertanggungjawab kepada Kepala Kantorpos, selanjutnya disebut Manajer Pelayanan Loket. 2. Tugas pokok Manajer Pelayanan Loket adalah melaksanakan dan mengawasi pengelolaan loket surat dan paket domestik dan internasional, jasa keuangan (pospay, weselpos, giro dan penyaluran dana), serta penjualan prangko, filateli, bendapos dan meterai serta benda pihek ketiga lainnya untuk mencapai sasaran pendapatan, dan mutu serta penanganan informasi, pengaduan/keluhan dan solusi pelanggan untuk standar mutu yang ditetapkan Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pelayanan Loket melakukan aktivitas utama: a. Membuat uraian tugas di bagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku sebagai pedoman kerja. b. Memastikn bahwa pelaksanaan pekerjaan layanan di loket sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan untuk menjamin kelancaran operasional dan pelayanan di loket sehingga tercipta pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan untuk mencapai sasaran Perusahaan. c. Mengusulkan rencana pengelolaan pelayanan yang meliputi: rencana ruang pelayanan, jumlah loket, jenis loket, waktu pelayanan, sistem antrian dan lain-lain yang terkait dengan pengelolaan layanan di Kantorpos dalam lingkup tanggungjawabnya. 2.1.8 Manager pengawasan pelayanan luar dan agenpos1. Bagian Pengawasan Pelayanan Luar dan Agenpos dipimpin oleh manajer, yang bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Pos, yang selanjutnya disebut Manajer Pengawasan Luar dan Agenpos. 2. Tugas pokok Pengawasan Pelayanan Luar dan Agenpos adalah melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan kantor pos cabang, pos keliling desa dan kola, loket ekstensi, mailing room dan titik layanan lainnya serta pengefolaan agenpos untuk mencapai tertib administrasi dan pembukuan akuntansi dengan tertib dan benar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan. 3. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manajer Pengawasan Pelayana Luar dan Agenpos melakukan aktivitas utama:a. Menyusun dan melaksanakan program kerja di bagiannya. b. Membuat uraian tugas di bagiannya sesuai dengan SOP yang berlaku sebagal pedoman kerja. c. Mengkordinir dan mengatur pelaksanaan proses pekerjaan di bagian Pengawasan Pelayanan Luar dan Agenpos di Kantorpos dalam lingkup tanggung jawabnya. d. Memastikan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan pengelolaan pengawasan pekerjaan luar dan agenpos sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan Perusahaan. e. Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan yang dilakukan ofeh kantor pos cabang, pos keliling desa dan kota, loket ekstensi, mailing room dan titik layanan lainnya meliputi kegiatan pencocokkan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang antara daftar pertanggungan N2 dengan dokumen sumber dan bukti pendukung 2.1.8 KANTOR CABANG (KpC). 1. Kantor Pos Cabang dipimpin olch Kepala Kantor Pos Cabang, yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Pos Pemeriksa. 2. Kantor Pos . Cabang mempunyai fungsi melakukan transaksi pelayanan jasa suratpos, paketpos, jasa keuangan dan keagenan, giro dan penyaluran dana, pembayaran pensiun, proses tutupan pos dan antaran pos serta kegiatan pendukung dan administrasi lainnya sebagai infrastruktur bisnis, dan operasi dari kantor pos pemeriksa untuk mencapai pendapatan, dan mutu operasi Perusahaan. 3. Kantor Pos Cabang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab. a. Membuat uratan tugas di kantorpos cabang sesuai dengan SOP yang berlaku. b. Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan di kantorpos cabang telah sesuai dengan SOP dan ketentuan yang berlaku di Perusahaan. c. Melakukan penerimaan transaksi layanan paketpos, keagenan, BPM dan benda filateli, pelayanan jasa suratpos, jasa keuangan, tabungan, giro dan penyaluran dana, pembayaran pension, pembayaran weselpos dan layanan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

3. 2 Ham batan-Hambatan- Gangguanjaringan- Mali lislrik- Objek yang diawasinya jauh-jauh ( Kantor Pos Cabang)3. 3 Solusi-Memanfaatkan tanologi- memakai Genzet- Saling berkomunikasi dengan pihak yang bersangkutan

BAB 4SIMPULAN DAN SARAN

4. 1 SimpulanSetelah penulis melaksanakan PRAKERIN di kantor Pos Rangkasbitung dan membuat laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:1. PRAKERIN ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi siswa dalam pendidikan di dunia kerja.2. PRAKERIN ini dapat memperluas dan menambah suatu gambaran dalam menjalani dunia kerja.3. PRAKERIN ini dapat memperluas dan menambah keterampilan siswa dalam setiap praktik dan menerapkan teori-teori yang didapat langsung pada objeknya. 4. Dengan adanya PRAKERIN ini, siswa/siswi lagi memerlukan waktu latihan lanjutan bila ingin memasuki dunia Kerja. 4. 2 Saran1. Pihak sekolah ( Lembaga Pendidikan ) diharapkan dapat memantau kegiatan siswa yang sedang melaksanakan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN) secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat dipecahkan secara bersama. 2. Utamakan rasa bertanggung jawab dalam memonitoring siswa prakerin. Pembimbing yang ditunjuk sekolah diharapkan dapat lebih mengoptimalkan profesionalismenya demi kelancaran kegiata Prakerin. 3. Diharapkan Prakerin sebaiknya dibekali ilmu yang sesuai dengan program keahliannya, dibimbing secara kontinyu, terarah dan sesuai jurusan, agar kami dapat cepat memahami apa yang kami kcrjakan yang sesuai dengan pembelajaran yang didapat disekolah yang nantinya akan dijadikan bentuk laporan sesuai dengan apa yang kami kerjakan dan khusus pembimbing sekolah agar lebih memantau kinerja siswa/siswi yang melaksanakan Prakerin.

DAFTAR PUSTAKA

http://www. posindonesia. co. id/home/nidex. php/extensions/sejarah http://www. posindonesia. co. id/home/uidex. php/extensions/visi-dan-misi http :/wahana,posindonesia. co . id/