kapal ferry.docx

Upload: akbarprasetya

Post on 10-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

AbstrakIde-ide kreatif yang muncul sebagai buah pikir manusia yang menuntut untuk menciptakan inovasi terbaru telah diwujudkan dalam berbagai hasil karya. Sebuah karya terbesar yang ditampilkan di Indonesia dalam wujud Jembatan Suramadu telah menjawab sebuah teka-teki rumit. Segala permasalahan yang dianggap menjadi kendala bagi sejumlah kalangan masyarakat kini terasa lebih ringan dengan kokohnya Suramadu. Hadirnya mega proyek tersebut membawa berbagai dampak terhadap seluruh kalangan. Setelah Suramadu berdiri kokoh diharapkan proses pemerataan dan akses ke Pulau Madura dapat lebih cepat dan merata seperti Pulau Jawa, sehingga tidak timbul pernyataan bahwa Pulau Madura dianaktirikan di bumi pertiwi Indonesia. Tak lepas dari itu ada juga pihak penyeberangan dengan kapal ferry merasa kurang baik, karena orang-orang yang menuju Pulau Madura kini beralih menggunakan Suramadu dan sektor pariwisata bahari Madura juga kurang dikenal. Oleh karena itu secara tidak langsung pendapatan pihak penyeberangan menjadi berkurang. Permasalahan seperti itu harus segera diatasi agar Suramadu yang telah berdiri kokoh tidak menimbulkan kontroversi lagi.Ide kreatif untuk memodifikasi tata ruang diharapkan akan mengembalikan kejayaan kapal penyeberangan sebelum Suramadu didirikan, sedangkan proses kegiatannya juga harus memperhatikan apa keinginan dari masyarakat, dengan cara merombak kapal yang sudah ada. Memfasilitasi apa yang diinginkan masyarakat sangat berperan penting sebagai bahan pertimbangan terhadap pemodelan kapal yang akan dirombak. Berbagai data yang akan digunakan berfungsi untuk menentukan area penempatan semua aksesoris yang dibutuhkan untuk perombakan dan pemodifikasian. Kapal ferry mempunyai kriteria tersendiri dalam perencanaannya, antara lain menyangkut stabilitas kapal, kebutuhan luas geladak, batasan atas panjang dan sarat air kapal serta kemampuan manuvernya. Kriteria dalam perencanaan serta karakteristik kapal ferry mengacu pada kebutuhan untuk mengoptimalkan desain bentuk lambung kapal. Beberapa type bentuk lambung kapal tidak selalu dapat diterapkan untuk pembangunan kapal ferry modern, masingmasing bentuk lambung tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri sendiri. Desain kapal ferry modern yang cenderung lebih besar dalam ukuran dan yang lebih komplek dalam pemilihan type bentuk lambung kapal serta aspek operasional kapalnya, membutuhkan pengkajian desain yang lebih intensip.Proses modifikasi tata ruang seluruh kapal akan menampilkan suasana berbeda dariyang sudah ada dan sekaligus untuk pariwisata ke Madura. Apa saja potensi bahari yangbelum termanfaatkan akan berubah menjadi daya tarik dengan adanya alih fungsi darikapal ferry ini diharapkan wisata bahari di sekitar Pulau Madura dapat dikenal.

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut berbagai pihak untuk membuat sebuah karya desain kapal yang sempurna supaya mempunyai daya pakai yang lama. Namun selama waktu terus berjalan teknologi pun semakin canggih lagi sehingga memunculkan ide-ide kreatif yang lebih berkompetensi. Teknologi yang semakin canggih pun digunakan untuk pembuatan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura tujuannya untuk mempermudah akses ke Pulau Madura dan memperkenalkan daerah pariwisata di Pulau Madura kepada publik. Dibalik pembangunan Mega Proyek Jembatan Suramadu itu ada sebuah permasalahan yang tidak bisa dihindari karena ada pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan dengan adanya Jembatan Suramadu. Banyak alasan kenapa para pengguna kapal penyeberangan kini beralih ke Jembatan Suramadu meskipun tarif yang ditentukan relatif lebih mahal daripada naik kapal. Hal ini yang memotivasi kami untuk mengangkat menjadikannya sebuah tugas akhir yang tujuannya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Permasalahan itu akan diatasi dengan mendesain dan memodifikasi ulang kapal ferry yang sudah ada menjadi sarana transportasi sekaligus pariwisata yang akan menarik perhatian bagi semua kalangan. Diharapkan dengan adanya desain ulang para pemilik perusahaan kapal ferry bisa mengembalikan minat orangorang untuk memanfaatkan kapal ferry. Adanya desain ulang yang lebih spesifik lagi yang berfungsi sebagai transportasi pariwisata diharapkan masyarakat lebih termotivasi kembali ke kapal ferry. Dengan kebutuhan akan sarana transportasi khususnya tranportasi laut, para desainer kapal dihadapkan pada suatu permasalahan yakni bagaimana mendesain kapal yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan yang berdasar pada suatu sarana tranportasi yang aman, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau.Kapal dituntut dapat menyediakan ruangan atau luas geladak yang sangat besar, sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas angkut juga untuk keperluan kenyamanan penumpang dan penyediaan ruangan untuk tempat hiburan/rekreasi dikapal. Jadi kapal yang di desain ulang menjadi kapal pariwisata ini memberikan apa yang diinginkan masyarakat terhadap kebutuhannya. Dalam rencana desain nanti akan dibuat cafe dan restoran di deck, sementara di poop deck akan direncanakan convention hall, bar mini, karaoke mini dan sebagainya. Jadi masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap kenyamanan karena kapal yang sudah ada dirombak menjadi kapal yang diharapkan. Pada umumnya kapal ferry mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dari kapal jenis lain. Demikian pula dalam membuat desain kapal ferry ada batasan dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan oleh perencana kapal. Kriteriakriteria tersebut selain mencakup segi teknis dalam desain kapal mencakup pula segi operasional kapal. Maka dari itu desain tata ruang dan perombakan seluruh bagian kapal harus mampu memberikan sebuah gambaran yang jelas dan dengan visualisasi kedalam bentuk nyatanya, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh pihak kontraktor untuk meminimalisir kerugian kerugian yang terjadi akibat tidak tepatnya proses mendesain seluruh kapal yang akan dirombak.

1.2. Perumusan MasalahDengan kebutuhan akan sarana transportasi khususnya transportasi laut, para desainerkapal dihadapkan pada suatu permasalahan yakni bagaimana mendesain kapal yang sesuai dengan tututan perkembangan kemajuan yang berdasar pada suatu sarana transportasi yang aman, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau. Dalam proses mendesain dan merombak kapal ada beberapa pertimbangan, antara lain:1. Bagaimana tata letak ruang yang tepat untuk kapal pariwisata Suramadu.2. Bagaimana pengaruh stabilitas kapal setelah mengalami perombakan.

1.3. Pembatasan MasalahUntuk memfokuskan permasalahan yang akan diangkat dengan tujuan untuk terlaksananya desain tata ruang dengan baik maka dilakukan pembatasan masalah.Batasan-batasan masalah tersebut diantaranya adalah :1. Desain tata ruang superstructure menjadi ruang untuk convention hall, ruang rapat dan cafe serta mini bar.2. Mengubah standart kapal sesuai dengan standar K3.3. Perancangan dengan autocad 3D.4. Mengubah jalur penyeberangan kapal pariwisata Suramadu.

1.4. Tujuan PenulisanTujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :1. Menentukan dan merencanakan tata letak yang sesuai.2. Menghitung stabbilitas setelah mengalami perombakan.

1.5. Manfaat PenulisanHasil desain yang dilakukan diharapkan memberikan manfaat diantaranya :1. Hasil desain 3D ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi data input pada waktu proses produksi di galangan.2. Mengetahui detail dalam pembuatan kapal sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi.3. Sebagai alternatif terhadap penggunaan kapal ferry.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RENCANA UMUMRencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang dimaksud seperti ruang muat dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan yang kedua adalah perancangan dan pemasangan permesinan kapal.Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan perencanaan yang baik pula.

Langkah-langkah dalam menggambar Rencana Umum :1. Menentukan Ruang Utama.2. Menentukan batas-batas dari ruangan-ruangan didalam kapal.3. Memilih & menempatkan peralatan / perlengkapan.4. Menentukan segala peralatan yang dibutuhkan yang diatur sesuai dengan letaknya5. Menentukan jalan untuk mencapai ruangan-ruangan didalam kapal.6. Menentukan banyaknya kursi yang digunakan.

Rencana umum kapal ferry

2.2 ANALISA STABILITASStabilitas adalah kondisi kapal dalam kondisi miring untuk dapat kembali kepada kedudukan semula (setimbang). Hal ini sangat penting sekali karena berkaitan dengan keselamatan kapal. Didunia pelayaran telah dikenal banyak peraturan keselamatan Misalnya: IMO, Marpol 73, US Navy, USL, Heeling Arm, dan peraturan lain yang dapat kita atur sendiri. Dalam perhitungan stabilitas menggunakan Hydromax Pro diperlukan data-data sebagai berikut: berat kapal, LCG, KG, dan letak tanki-tanki dan jenis muatan cairnya. Setelah itu kita bisa running program. Hydromax Pro untuk menghitung Hidrosatic dan stabilitas yang didesain untuk bekerja bersama maxsurf. Melakukan analisa dengan hidromax terbagi menjadi 5 langkah proses.1. Membuka desain lambung yang telah dibuat di maxsurf2. Pilih tipe analisa yang akan dilakukan terhadap lambung3. Mengeset kondisi analisis yang akan digunakanKita mengenal :a. Stabilitas Memanjang (waktu terjadi Trim)b. Stabilitas Melintang (waktu terjadi olengan)c. Tetap Stabil Dalam Operasi

Kriteria StabilitasA. Ukuran-ukuran stabilitas yang berikut direkomendasikanDaerah di bawah tuas kurva perbaikan (GZ Curve) sebaiknya tidak kurang dari 0.005 m radian sudut kemiringan 300 dan tidak kurang dari 0.09 meter radians hingga = 400 atau sudut genangan sebesar f atau kurang dari 400. Selain itu daerah dibawah curva tuas perbaikan adalah diantara sudut kemiringan sebesar 300 dan 400 atau diantara 300 dan f, apabila sudut . Kurang dari 400 meter radians maka sebaiknya tidak kurang dari 0.03 meter radian.Tuas perbaikan GZ sebaiknya sekurang-kurangnya 0.20 meter radian dan sudut kemiringan sama dengan atau lebih besar dari 300.Lengan perbaikan maximal seharusnya terdapat pada sudut kemiringan, yang sangat diutamakan, pada 300 atau tidak kurang dari 250.Tinggi Metacenter awal sebaiknya GM tidak kurang dari 0.15 m.

B. Beberapa criteria di atas harus dipenuhi. Apabila karakteristik dari sebuah kapal tidak memenuhi 2.5.1 maka kapal tersebut tidak dapat digunakan.

Daerah dibawah curva tuas perbaikan sebaiknya tidak kurang dari 0.07 meter radian hingga pada sudut 150 saat tuas perbaikan maximal terdapat pada 150 dan 0.05 meter radian hingga pada sudut 300 pada saat tuas perbaikan maximal terdapat pada 300 atau diatasnya. Pada saat tuas perbaikan terdapat pada sudut diantara 150 dan 300, maka daerah yang cocok dibawah curva tuas perbaikan sebaiknya :0.05 + 0.001 ( 300 - max ) meter radianDaerah dibawah curva perbaikan (GZ curve) diantara sudut kemiringan 300 dan 400 atau diantara 300 dan f, apabila sudut ini kurang dari 400 maka sebaiknya tidak kurang dari 0.03 meter.Perbaikan sebaiknya sekurang-kurangnya 0.2 meter pada sudut yang sama dengan atau lebih besar dari 300.Tuas perbaikan Maximal sebaiknya terdapat pada sudut kemiringan tidak kurang dari 150.Tinggi Metacenter melintang awal (GM)sebaiknya tidak kurang dari 0.15 meter.

Stabilitas kapal

2.3 TATA LETAK AKOMODASISalah satu bagian penting dari pembuatan rencana umum adalah penentuan tata letak ruang akomodasi. Selama ini penentuan tata letak akomodasi dilakukan dengan cara konvensional berdasarkan pengalaman atau kapal pembanding yang ada dengan mempertimbangkan peraturan-peraturan yang berlaku. Sehingga hasil perencanaan sangat tergantung dari selera perencana dan kapal pembanding yang ada. Tata letak akomodasi yang efisien bisa didapatkan dengan menggunakan teori-teori perencanaan tata letak sirkulasi crew ruang akomodasi, yaitu dengan meminimumkan lalu lintas dalam gang way. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tata letak akomodasi adalah adanya constraints (batasanbatasan) berupa sistem perpipaan air kotor yang menghubungkan toilet dan WC yang ada pada tiap-tiap geladak, tangga serta engine casing. Penempatan kursi dan meja harus ditata secara teratur sehingga penumpang tidak merasa berdesakan serta harus sesuai dengan standart K3 . Dengan batasan tersebut, diharapkan tata letak ruang akomodasi yang dihasilkan nantinya seefisien mungkin, mudah dibangun dan direparasi. Optimasi yang dilakukan dalam Tugas Akhir adalah dengan mengkombinasikan seluruh ruangan yang ada pada rencana umum tersebut, pada masing-masing geladak. Desain interior adalah merencanakan, menata dan merancang ruang-ruang interior dalam suatu bangunan. Tatanan fisik dapat memenuhi kebutuhan dasar akan sarana untuk bernaung, berlindung dan kenyamanan. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan desain interior adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika, dan meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior serta menciptakan rasa kenyamanan. Setiap desain bertujuan untuk menyusun secara teratur bagian demi bagiannya menjadi satu tatanan yang utuh demi maksud-maksud tertentu. Maksud utama untuk menata atau merancang ulang ruang akomodasi pala kapal ferry agar masyarakat merasa nyaman berada dalam ruang akomodasi selain bertujuan atas penurunannya penumpang dan operasi kapal. Problem desain harus didefinisikan lebih dulu. Definisi tersebut harus mencakup spesifikasi mengenai bagaimana melaksanakan solusi desain itu. Tujuan akhir dan tujuan-tujuan lain harus ditetapkan terlebih dahulu. Analisa suatu permasalahan adalah memecah permasalahan tersebut menjadi beberapa bagian, memperjelas permasalahannya, dan mencoba menerapkan nilai-nilai dari berbagai aspek pada permasalahan itu. Anlisis juga melibatkan pengumpulan informasi-informasi yang relevan yang dapat membantu kita memahami sifat dari permasalahan tersebut dan membangun tanggapan yang sesuai. Dari titik tolak ini, perlu diketahui juga batasan apa saja yang akan membantu membentuk solusi desain. Faktor-faktor yang diperoleh apa yang dapat dan yang tidak dapat di ubah harus di pertimbangka.Sebuah desain dianggap bagus menurut pendapat perancangnya, kliennya atau orang lain yang menikmati desain tersebut, karena dari salah satu dari beberapa alasan berikut ini :a) Sebuah desain dianggap bagus sebab telah memnuhi fungsinya dengan baik desain berhasil.b) Sebuah desain dianggap baik sebab biayanya murah ekonomis, efisien dan tahanlama.c) Sebuah desain dianggap baik sebab tampak indah secara estetis menyenangkan.d) Sebuah desain dianggap baik sebab dapat menimbulkan kembali perasaan daningatan akan suatu waktu dan tempat membawa arti.

Layout kapal ferry

METODOLOGIProses pengerjaan tugas akhir ini dapat digambarkan sebagai flowchart pada

Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir

Identifikasi dan perumusan masalahKapal yang akan di identifikasi untuk dirombak adalah kapal ferry dan kapal tersebut akan digunakan sebagai kapal pariwisata bahari. Karena kapal tersebut kurang diminati masyarakat.Rancangan kapal yang akan di desainUntuk perancangan kapal ferry menjadi kapal wisata akan mengadopsi kapal luar negeri yang mirip kapal mewah, dengan menambah beberapa fasilitas yang lebih memadaiMerencanakan tata ruangDalam merencanakan tataruang, kita menyesuaikan dengan fungsi kapal yaitu sebagai kapal pariwisata. Dimana perombakan kapal tersebut akan menampilkan gaya baru dengan menambah fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya.Pengaruh stabilitasKapal yang sudah ada ini sebenarnya sudah punya perhitungan stabilitas yang baik. Namun dengan adanya perombakan dan sekaligus penambahan fasilitas di kapal ini secara tidak langsung akan mengubah stabilitas, maka setelah proses perancangan selesai kemudian dihitung lagi stabilitasnya.

SISTIMATIKA PENULISANKata Pengantar ..........Abstrak ..Daftar isi Daftar gambar ...Daftar table Bab I. Pendahuluan ...1.1 Latar Belakang .1.2 Permasalahan 1.3 Pembatasan masalah 1.4 Tujuan penulisan ..1.5 Manfaat penulisan 1.6 Metode penulisan .Bab II. Tinjauan Pustaka .Bab III. Metodologi penelitian Bab IV. Analisa dan pembahasan ...Bab V. Penutup V.1. Kesimpulan ..V.2. Saran Daftar Pustaka .Lampiran .

JADWAL PEMBUATANIV.1 Tahapan Kerja

DAFTAR PUSTAKAChing, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Erlangga. Jakarta.Gaguk, Suhardjito.Ir. 1994. Perencanaan Kapal Berbasis Komputer.Goodban, William T. dan Hayslett Jack J.1979. Gambar dan Perencanaan Arsitektur.Erlangga. Jakarta.Hannes, Rogers.2007.Menggambar Tingkat Mahir dengan Autocad 2007. Andi. Yogyakarta.Ruddiantto, ST. MT. Diklat Kulia Perencanaan Kapal. Jurusan Tehnik Bangunan Kapal.Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. ITS. 1998.Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana komputer. 2001. Permodelan 3 Dimensi dengan 3D Studio Max. Salemba Infotek. Jakarta.Wilkening, Fritz. 1996. Tata Ruang. Kanisius. Semarang.http://www.surya.com/penumpangferry diakses 24 Juli 2009.http://www.kompas.com/penumpangferry diakses 24 Juli 2009.

Perkembangan Desain Kapal Ferry ModernPerairan Indonesia yang luas dan diantarai banyak pulau-pulau baik besar maupun pulau-pulau kecil, diperlukan suatu sarana transportasi khususnya transportasi laut. Jenis transportasi laut ini dapat diandalkan sebagai sarana perhubungan antar pulau, sarana ini dapat mengangkut jumlah penumpang yang cukup besar dan juga lebih ekonomis.Sarana transportasi laut (kapal) mempunyai banyak jenis antara lain kapal penumpang, kapal barang (niaga), kapal penyeberangan (ferry) dan jenis kapal lainnya. Jenis kapal disesuaikan dengan jenis muatan yang akan diangkut, dan didesain sesuai kebutuhan angkutannya.Salah satu jenis angkutan yang banyak terdapat di negara-negara yang memiliki perairan yang diantarai oleh banyak pulau, adalah jenis kapal ferry (penyeberangan). Tidak terkecuali di perairan nusantara, jenis kapal ferry sudah banyak yang beroperasi, baik type kecil, sedang maupun yang besar. Dioperasikannya jenis kapal ferry ini dipandang lebih sesuai dengan kondisi perairan serta operasionalnya juga lebih ekonomis dan dapat mengangkut penumpang, kendaraan dan barang-barang lainnya.Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia saat ini, berkembang pulalah transportasi barang dan penumpang antar pulau dan bahkan antar negara dan antar benua. Demikian pula perkembangan dalam penggunaan kapal ferry terlihat demikian pesatnya. Kapal ferry bukan lagi hanya merupakan kapal penyeberangan kecil, tetapi sudah meningkat pada ukuran yang besar dengan muatan tidak hanya penumpang tetapi juga; mobil, truck, bus dan bahkan kereta api. Kapal ferry tidak hanya melayani route pendek tetapi juga route panjang antar negara.

Dengan perkembangan operasional kapal ferry seperti tersebut diatas, maka terjadi pula perkembangan dalam desain kapal ferry. Dengan kebutuhan akan sarana transportasi khususnya tranportasi laut (kapal ferry), para desainer kapal dihadapkan pada suatu permasalahan yakni bagaimana mendesain kapal yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan yang berdasar pada suatu sarana tranportasi yang aman, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau. Kapal dituntut dapat menyediakan ruangan atau luas geladak yang sangat besar, sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas angkut juga untuk keperluan kenyamanan penumpang dan penyediaan ruangan untuk tempat hiburan/rekreasi dikapal.

Melihat perkembangan akan tuntutan pelayanan jasa kapal ferry saat ini, maka para desainer dituntut pula untuk dapat mengikuti dan membuat suatu desain yang sesuai dengan kebutuhan akan jasa pelayanan kapal ferry.

Pada umumnya kapal ferry mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dari kapal jenis lain. Demikian pula dalam membuat desain kapal ferry ada batasan dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan oleh perencana kapal. Kriteriakriteria tersebut selain mencakup segi teknis dalam desain kapal mencakup pula segi operasional kapal.

Bentuk lambung kapal coventional U atau V tidak selalu dapat diterapkan dalam desain kapal ferry modern. Tuntutan untuk mengoptimalkan desain lambung kapal ditinjau dari segi teknis dan operasional telah melahirkan inovasiinovasi baru dalam desain bentuk lambung kapal ferry, seperti bentuk pram, terowongan, ataupun lambung kapal dengan skeg ganda (gambar 1 pada lampiran).

Inovasi dalam desain dan pengkajian performance kapal ferry tidak dapat lepas dari peran suatu laboratorium hidrodinamika. Jenisjenis pengujian model yang pada umumnya dilakukan untuk pengkajian performance kapal ferry akan dibahas dalam tulisan ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan operasional kapal, kriteria dalam desain serta jenis pengkajian desain yang dilakukan dengan bantuan uji model phisik di laboratorium hidrodinamika.

Data-data yang diperlukan dalam mendesain suatu kapal antara lain data jenis dan volume muatan yang akan diangkut, route, kondisi perairan dimana akan dioperasikan, dan data-data pendukung lainnya.

Kapal ferry mempunyai kriteria tersendiri dalam perencanaannya, antara lain menyangkut stabilitas kapal, kebutuhan luas geladak, batasan atas panjang dan sarat air kapal serta kemampuan manuvernya.

Kriteria dalam perencanaan serta karakteristik kapal ferry mengacu pada kebutuhan untuk mengoptimalkan desain bentuk lambung kapal. Beberapa type bentuk lambung kapal tidak selalu dapat diterapkan untuk pembangunan kapal ferry modern, masingmasing bentuk lambung tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri sendiri.

Desain kapal ferry modern yang cenderung lebih besar dalam ukuran dan yang lebih komplek dalam pemilihan type bentuk lambung kapal serta aspek operasional kapalnya, membutuhkan pengkajian desain yang lebih intensip di laboratorium hidrodinamika. Dengan pengujian-pengujian yang lebih intensip dilaboratorium hidrodinamika, maka dapat diperoleh suatu pengembangan dari bentuk-bentuk badan kapal atau bentuk lambung kapal yang lebih optimal dan bernilai lebih ekonomis.

Pengujian desain di laboratorium hidrodinamika dilakukan untuk dapat diketahui karakteristik suatu kapal sebelum kapal tersebut dibangun, hal ini penting bagi para calon pemilik kapal sebagai pegangan baik pada saat kapal tersebut dibangun maupun pada saat operasi terutama dalam sea trial kapal.