kapulaga

15
Kapulaga Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa ? Kapulaga Kapulaga (Amomum compactum) dari Palabuhanratu , Sukabumi Klasifikasi ilmiah Keraja an: Plantae Divisi : Magnolioph yta Kelas: Liliopsida Ordo: Zingiberal es Famili : Zingiberac eae Genus: Amomum Spesie s: A. compactum, Nama binomial Amomum compactum Soland. ex Maton (1811)

Upload: vikimaulia

Post on 03-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kapulaga

KapulagaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

?Kapulaga

Kapulaga (Amomum compactum)

dari Palabuhanratu, Sukabumi

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Zingiberales

Famili: Zingiberaceae

Genus: Amomum

Spesies: A. compactum,

Nama binomial

Amomum compactum

Soland. ex Maton (1811)

Sinonim

Amomum

cardamomum auct., non L

(1753)

Page 2: Kapulaga

A. kepulaga Sprague &

Burkill (1929)

Untuk jenis-jenis kapulaga pengganti, lihat Amomum.

Kapulaga adalah sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan

juga untuk campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia, yakni kapulaga

Jawa (Amomum compactum) dankapulaga sabrang atau kapulaga India (Elettaria cardamomum); kedua-

duanya termasuk ke dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae.

Di Indonesia, yang umum disebut kapulaga adalah A. compactum itulah; sementara di negara-negara yang

berbahasa Inggris yang umum disebut cardamom (true cardamom) adalah jenis E. cardamomum (lihat

pada catatan di bawah). Uraian berikut ini merujuk pada A. compactum, tumbuhan asli dari Jawa, yang dahulu

dikenal sebagai A. cardamomum.

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1   Nama-nama lokal

2   Pengenalan

3   Penyebaran dan ekologi

4   Catatan

5   Lihat pula

6   Catatan kaki

7   Pranala luar

[sunting]Nama-nama lokal

Rumpun kapulaga ditanam diwanatani. Sirnarasa, Sukabumi

Page 3: Kapulaga

Kapulaga dikenal dengan banyak nama:kapulogo (Jw.); kapol (Sd.); kapolagha, palagha(Md.); kapulaga,

karkolaka (bahasa Bali);kapulaga, garidimong (Sulsel); pelaga, puwar pelaga (Smt.); palaga, puwa

palago (Mink.);kapulaga, kardamunggu (Btw.). [1]

Juga, kepulaga, puar, pelaga (Mal.); amome à grappe (Prc.); serta Java cardamom, round cardamom, false

cardamom (Ingg.).[2] Namun ada pula yang mengenalnya sebagai Siamese cardamom, meskipun ini mungkin

merujuk pada spesies yang berbeda.

[sunting]Pengenalan

Bunga kapulaga, dengan labellumberhias warna kuning dan merah-ungu

Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada pelbagai bagiannya. Tumbuh mencapai tinggi 2 m,

dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, agak bulat gilig, gemang 1-2cm, putih kekuningan,

tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.[2]

Batang-batang semu muncul agak terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig berdiameter hingga 2,5

cm, hijau gelap. Daun-daun terletak berseling, duduk, bentuk lanset, 7,5-50 cm × 3-10 cm, pangkalnya

perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3 cm, hijau mengkilap dengan

banyak bintik yang awalnya putih namun akhirnya merah darah.[2]

Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya sebagian terbenam tanah;

tandan bertangkai panjang hingga 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang tersusun seperti genting dan

tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut. Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju

8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan. Labellum[3] bundar telur lebar, 15-18 mm × 10-

15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau

putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning diapit garis ungu. Buah kapsul bulat agak tertekan, berdiameter

1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji banyak,

kecil-kecil, terlindung dalam salut biji (arilus) berwarna keputihan.[2]

Terna yang kuat, menahun, dan berbau aromatis pada pelbagai bagiannya. Tumbuh mencapai tinggi 2 m,

Page 4: Kapulaga

dengan rimpang yang tumbuh menjalar di bawah tanah, agak bulat gilig, gemang 1-2 cm, putih kekuningan,

tertutupi sisik-kelopak tak berambut berwarna coklat kemerahan.[2]

Batang-batang semu muncul agak terpisah-pisah, tumbuh tegak 1,5-2 m, bulat gilig berdiameter hingga 2,5

cm, hijau gelap. Daun-daunterletak berseling, duduk, bentuk lanset, 7,5-50 cm × 3-10 cm, pangkalnya

perlahan-lahan menyempit, ujungnya meruncing dengan runcingan sepanjang 3 cm, hijau mengkilap dengan

banyak bintik yang awalnya putih namun akhirnya merah darah.[2]

Perbungaan muncul langsung dari rimpang, terpisah dari batang semu, adakalanya sebagian terbenam tanah;

tandan bertangkai panjang hingga 10 cm, ditutupi oleh sisik-sisik yang rapat, yang tersusun seperti genting dan

tidak rontok. Kelopak seperti tabung seperti seludang, 1,3 cm, berambut. Mahkota berupa tuba, bertaju-3, taju

8 mm panjangnya bentuk jorong memita, putih atau kekuningan. Labellum[4] bundar telur lebar, 15-18 mm × 10-

15 mm, menyempit di pangkalnya, berambut halus di sisi dalam, kuning dengan pita tengah ungu gelap atau

putih (kekuningan) dengan pita tengah kuning diapit garis ungu. Buah kapsul bulat agak tertekan, berdiameter

1-1,5 cm, bergaris-garis rapat dan berambut pendek halus, bermahkota sisa perhiasan bunga. Biji banyak,

kecil-kecil, terlindung dalam salut biji (arilus) berwarna keputihan.[2]

[sunting]Penyebaran dan ekologi

Menjemur kapulaga

A. compactum adalah tumbuhan asli dan endemik di wilayah perbukitan di Jawa bagian barat. Kini ditanam

dan mungkin meliar di berbagai tempat, A. compactum terutama dihasilkan secara komersial dari Jawa

Barat dan Sumatra bagian selatan.[2]

Tanaman ini terutama menyenangi wilayah dengan kelembaban yang tinggi, curah hujan antara 2.500-4.000

mm pertahun, suhu tahunan yang kurang lebih hangat dan stabil (23-28 °C), dan banyak hari hujan

(sekurangnya 136 hari dalam setahun). Kapulaga juga menghendaki tempat yang setengah ternaungi, pada

tanah-tanah yang terdrainase dengan baik, pH 5-6,8, dan memiliki kandungan bahan organik yang cukup

tinggi.[2]

[sunting]Catatan

Page 5: Kapulaga

Dalam konteks perdagangan, aneka jenis cardamom (= kapulaga) dihasilkan dari sekurang-kurangnya

4 genera, yakni Aframomum K. Schumann, Alpinia Roxb., Amomum Roxb., dan Elettaria Maton; dengan

jenis E. cardamomum yang dianggap sebagai true cardamom.[2]

Marga Amomum sendiri memiliki banyak spesies yang menghasilkan false cardamom (= kapulaga pengganti).

Selain A. compactum, yang merupakan jenis kapulaga penting dari Asia Tenggara, ada beberapa spesies

penghasil kapulaga yang digolongkan sebagai jenis minor seperti A. acre Val., A. krervanh Pierre, A.

ochreum Ridl., A. testaceum Ridl., A. uliginosum Koenig, A. xanthioides Wall., A. xanthophlebium Baker; serta

dari luar Asia Tenggara: A. aromaticum Roxb. dan A. subulatum Roxb.[2]

[sunting]Lihat pula

Kapulaga seberang

Jenis-jenis kapulaga pengganti

Bumbu dapur

[sunting]Catatan kaki

1. ̂  Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 581-583.

2. ^ a b c d e f g h i j k Wollf, X.Y. and Hartutiningsih. 1999. Amomum compactum Soland. ex Maton, dalam C.C.

de Guzman and J.S. Siemonsma (eds.). Plant Resources of South-East Asia 13: Spices. PROSEA.

Bogor. ISBN 979-8316-34-7. pp. 68-71.

3. ̂  bibir, yakni staminodia yang membesar, melebar, dan berwarna-warni

4. ̂  bibir, yakni staminodia yang membesar, melebar, dan berwarna-warni

Page 6: Kapulaga

Manfaat Kapulaga untuk Kesehatan

Kapulaga merupakan salah satu jenis rempah untuk bumbu

masakan yang memberikan aroma tersendiri pada masakan. Selain sebagai bumbu masakah,

kapulaga juga mempunyai banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya:

1. Obat sakit tenggorokan

Kalau Anda mempunyai sakit asma atau masalah batuk rejan, maka rempah inilah solusinya.

Kandungan spasmodic pada kapulaga bisa mencegah kejang. Untuk menggunakannya, Anda cukup

mencampurnya dengan madu alami untuk mengatasi tenggorokan gatal dan batuk.

2. Mencegah masalah lambung

Kapulaga sangat baik untuk untuk menjaga pencernaan karena bisa membantu menyeimbangkan

jumlah cairan di lambung.

3. Mendetoksifikasi kafein

Kapulaga sangat baik untuk pecandu kopi. Kapulaga merupakan bahan alami yang membantu

detoksifikasi kafein dari tubuh. Minum terlalu banyak kopi secara perlahan dapat meracuni tubuh.

Maka, segera konsumsi kapulaga untuk menghilangkan racun.

4. Meredakan panas

Saat Anda mengalami lelah dan lemas karena akibat dari panas menyengat di siang hari, Anda bisa

mengatasi semua itu dengan mengunyah beberapa buah kapulaga. Ritual mengunyah kapulaga ini

juga sering dilakukan oleh penduduk India untuk meredakan panas matahari pada tubuh.

5. Sebagai balsem kepala

Di India, pasta kapulaga dan kayu cendana sering digunakan untuk membalsem kepala. Anda juga

Page 7: Kapulaga

bisa meredakan rasa sakit kepala atau pusing dengan cara mencampurkan kapulaga ke dalam

minuman susu atau teh.

6. Menjernihkan suara

Selain sebagai bumbu masakan, kapulaga juga dikenal bisa meningkatkan kualitas suara. Nah,

kalau Anda punya hobi menyanyi dan ingin suaranya jernih, Anda bisa mencoba kapulaga sebagai

obat alami untuk merawat suara Anda.

Artikel Terkait Manfaat Kapulaga untuk Kesehatan

Manfaat dan Khasiat Cengkeh untuk Kesehatan

Cara Alami Mengatasi Sakit Tenggorokan yang Mengganggu

Manfaat Jahe untuk Kesehatan

Manfaat Minum Air Putih Hangat Saat Pagi Hari

Tags: buah kapulaga, kapulaga untuk kesehatan, kapulaga untuk menjernihkan suara, kapulaga

untuk meredakan panas, manfaat kapulaga, obat sakit tenggorokan, manfaat kapulaga untuk

kesehatan, manfaat kapulaga, kopi kapulogo dan khasiatnya bagi pecandu kopi, bahaya kapulaga,

untuk menjernihkan suara, manfaat kapulaga bagi kesehatan, www manfaatnya com, khasiat

Page 8: Kapulaga

cengkeh untuk suara, manfaat kapulaga bagi lambung, manfaat kapulaga india buat kesehatan,

Cara menjernihkan suara dalam bernyanyi, manfaat kapulaga untuk masakan, manfaat kopi

kapulogo, manfaat minum air kapulaga, bahaya kebanyakan konsumsi kapulaga, Www kasiat

kapulaga untuk kesehatan com, cengkeh kapulaga untuk kesehatan, kapulaga juga dikenal mampu

meningkatkan kualitas suara, manfaat cengkeh untuk suara, khasiat kapulaga, khasiat kapulaga utk

kesehatan, khasiat kapulogo bagi kesehatan, khasiat manfaat kapulaga, kopi kapulaga, kasiat dan

manfaat kapulogo

PENGOLAHAN KAPULAGAMaret 23, 2009, 10:58 pm Filed under: Artikel | Tag: asiri, atsiri, cardamom, kapulaga, minyak

Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain. Nama asing kapulaga adalah pai thou kou (bahasa Tionghoa).

Orang Yunani menyebut buah itu cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.

Page 9: Kapulaga

Semula ditemukan tumbuh alamiah di daerah Pegunungan Malabar, pantai barat India. Karena laku di pasar dunia, kemudian banyak ditanam di Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala. Di Indonesia mulai dibudidayakan sejak 1986.

Dalam perdagangan kemudian ditawarkan juga varietas kapulaga lain dari pegunungan tinggi Mysore (India) yang buah lonjongnya lebih membulat, dan lebih disukai karena lebih sedap. Berbeda dengan kapulaga Malabar yang tandan bunganya merayap, tandan bunga kapulaga Mysore tumbuh tegak.

Dari Sri Lanka ditawarkan Elettaria cadamomum var. major sebagai Ceylon cardamom. Buahnya lebih lebar dan pipih daripada kapulaga Malabar, E. cardamomum var. minor. Dari Thailand, kemudian juga ditawarkan Siamese cardamom yang

masih sejenis dengan kapulaga Indonesia , Amomum cardamomum.

Tumbuhan kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk rumpun, sosoknya seperti tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut.

Buah Kapulaga

Awalnya memang hidup liar, namun kini kapulaga dibudidayakan sebagai tanaman rempah. Tumbuhan berbatang basah ini memiliki batang berpelepah daun yang membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling. Bunga tumbuhan ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya.

Buahnya berbentuk bula telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu. Buahnya berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya akan pecah dan membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya terdapat biji yang berbentuk bulat telur memanjang.

Kapulaga berbuah pada umur 3 tahun. Buah kapulaga muncul dari batang semu dekat tanah, dan merayap bersama tandannya yang sepanjang 1 m, ke tanah sekitarnya. Supaya tidak kotor kecipratan tanah kalau hujan, petani pemiliknya menyelipkan lembaran plastik sebagai alas di bawah tandan buah itu.

Buah lonjong sepanjang 1 cm yang bersisi tiga itu dipetik kalau sudah montok, padat berisi, setengah matang. Warna hijaunya sudah berubah hijau muda. Tadinya hijau tua. Ketika berubah warna itulah baunya sedap sesedap-sedapnya.

Page 10: Kapulaga

Di India, buah yang sudah dikeringkan, disortir menurut ukuran dan warnanya. Yang sudah kuning jerami cantik, dikemas sebagai buah siap jual, sedangkan yang belum dipucatkan dulu dengan uap belerang. Penjagaan mutu inilah yang membuat India menjadi pengekspor kapulaga yang digemari orang.

Buah yang sudah kering menjadi keriput, bergaris-garis, berisi 4 – 7 butir biji kecil coklat kemerah-merahan. Rasanya agak pedas seperti jahe, tetapi baunya tidak.

Kapulaga lokal adalah tanaman dataran rendah. Dia hanya bisa tumbuh baik dan berproduksi optimal pada lahan dengan ketinggian mulai dari 0 sampai dengan 700 meter di atas permukaan laut (m. dpl). Sebaliknya, kapulaga sabrang justru hanya mau tumbuh baik di dataran tinggi mulai dari 700 sampai dengan 1.500 m. dpl.

Yang juga membedakan kapulaga lokal dengan kapulaga sabrang adalah buahnya. Buah kapulaga lokal tumbuh berupa dompolan yang menempel di atas tanah. Tiap dompolan berisi antara 10 sampai dengan 20 butiran buah. Buah kapulaga lokal berbentuk bulat. Diameternya sekitar 1 cm. Dalam buah tersebut ada segmen-segmen yang terpisah dan berisi butiran biji.

Yang membedakan kapulaga lokal dengan kapulaga sabrang adalah produktifitasnya. Kapulaga lokal dengan sistem tanam tumpangsari populasi 1.400 tanaman per hektar, akan mampu berproduksi sekitar 2,8 sd. 3 ton buah basah per tahun.

Produksi kapulaga sabrang var. malabar lebih tinggi yakni 4,2 sd. 4,5 ton per hektar per tahun. Sementara var. mysore hanya sekitar 2 ton per hektar per tahun. Hingga yang selama ini lebih banyak dikembangkan oleh para petani kita hanya

var. malabar.

Kapulaga lokal sudah mampu berproduksi pada umur 1,5 tahun setelah tanam dengan bibit anakan yang baik. Sementara kapulaga sabrang, baik yang malabar maupun mysore baru mulai berbuah pada umur 2 tahun. Harga kapulaga lokal selalu lebih murah dibanding kapulaga sabrang. Biasanya harga kapulaga sabrang tiga kali lipat dibanding kapulaga lokal.

Page 11: Kapulaga

Dengan catatan petaninya tahu bahwa komoditas yang dijualnya memang bisa bernilai tinggi. Jadi kalau harga buah kapulaga lokal kering Rp 20.000,- per kg, maka harga kapulaga sabrang bisa mencapai Rp 60.000,- per kg. Namun kalau petani tidak tahu, komoditas mahal ini bisa hanya dijual dengan harga dua kali lipat atau sama dengan kapulaga lokal.

Pemanfaatan kapulaga lokal sebagian untuk industri farmasi dan sebagian lagi sebagai bumbu. Baik kapulaga lokal maupun sabrang adalah komoditas ekspor. Selain untuk bumbu dan industri farmasi, kapulaga juga merupakan bahan minyak atsiri dan oleoresin.

Dalam perdagangan internasional, minyak kapulaga dikenal dengan nama Cardamon Oil. Kandungan True Cardamon Oil adalah terpen, terpeneol dan sineol. Sementara False Cardamon Oil selain mengandung tiga bahan tadi juga masih ada kandungan berneol dan kamfernya.

Manfaat Buah Kapulaga

Biji, yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar, dapat dimanfaatkan sebagai obat. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah dikeringkan dinamakan semen cardamomi. Selain bijinya, yang digunakan untuk obat adalah bagian akar, buah, dan batangnya.

Kapulaga mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik. Dari kandungan tersebut kapulaga memiliki khasiat sebagai obat batuk. Kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah keropos tulang.

Kapulaga memiliki aroma bau sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima zat utama, yaituborneol (suatu terpena) yang berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kamper.

Beberapa pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak asiri dari biji kapulaga menjadi oil of cardamom yang kemudian dikemas dalam botol. Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk menyedapkan soft drink dan es krim Amerika di pabriknya.

Potensi Produk Buah Kapulaga

Page 12: Kapulaga

Para petani desa hutan di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo kini diuntungkan dengan tanaman kapulaga. Jenis tanaman rempah-rempah ini hanya sekali tanam dan dapat dipanen berkali-kali setiap bulan.

Harganya pun mencapai sekitar Rp 40 ribu per kilogram. Di samping itu, perawatan terhadap tanaman ini tidak terlalu rumit, bahkan sebagian besar menjadi kegiatan sampingan ibu-ibu rumah tangga. “Harga kapulaga kering mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

Setelah panen, tanaman ini akan terus berbuah,” ujar Kepala Desa (Kades) Sedayu Drs Kosim di desanya. Dikatakan, para petani memanfaatkan bantuan bibit kapulaga dari Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Tengah, ditanam secara tumpang sari di lahan hutan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan, di petak 100 B

Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Katerban, yang berbatasan dengan DIY di ujung Barat Laut Kabupaten Kulonprogo. Ditanam di lahan seluas kurang lebih 25 hektar. Dari bantuan benih yang diterimanya pada tahun 2007 itu menurut Kosim, sekarang sudah dapat dipanen dengan masa panen setiap bulan sekali.

Kegiatan penanaman kapulaga ini melibatkan sekitar 98 orang dari sekitar 354 petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sedyo Rahayu. Di samping sebagai kegiatan sampingan, tanaman jenis kapulaga ini juga mudah perawatanya.

Hal ini juga diakui Sutrisno (34) salah seorang petani setempat. Bahkan menurutnya, pemeliharaan tanaman ini tidak terlalu sulit. “Paling hanya membersihkan rumput yang tumbuh di sekitar tananam disertai pemupukan,” katanya seraya menambahkan, harga kapulaga basah di tingkat petani sekitar Rp 8.000 per kilogram.

Kapulaga ini sekaligus juga sebagai program pupuk organik yang dilakukan oleh para petani. Mereka memanfaatkan pupuk kandang dan kompos rumah tangga untuk memupuk tanaman ini. Kapulaga dapat tumbuh subur di tempat teduh atau di bawah kayu tegakan Perhutani, yang sebagian besar berupa tanaman pinus

Kapulaga hanya mau tumbuh baik di bawah naungan. Hingga komoditas ini cocok untuk dikembangkan sebagai tanaman tumpangsari pada kebun-kebun tanaman keras. Misalnya di hutan jati, kebun kopi, kakao, petai, jeruk dan lain-lain yang bagian bawah tegakannya masih menerima sedikit sinar matahari.

Kebun sawit dan karet misalnya, sulit untuk diberi tumpangsari kapulaga karena tajuknya sangat rapat. Bisa juga kapulaga ditumpangsarikan dengan pisang. Satu baris tanaman pisang diselingi dengan satu baris tanaman kapulaga. Untuk naungan kapulaga bisa dipilih lamtoro, glirisidia, kaliandra, albisia atau dadap.

Sebab meskipun sudah ditumpangsarikan dengan pisang, apabila tidak diberi naungan khusus, pertumbuhan kapulaga tidak akan optimal. Dengan cara tanam tumpangsari, satu hektar lahan dapat diisi dengan pisang atau tanaman tahunan sebanyak 300 sampai 400 pohon dan kapulaganya sekitar 1.400 sampai dengan 1.500 rumpun.

Page 13: Kapulaga

Tanaman pisang, setelah lewat umur satu tahun, tiap tahunnya dapat dipanen dua kali masing-masing satu tandan @ 15 kg. per rumpun. Bararti dari pisang akan didapat hasil antara 9 sampai dengan 12 ton buah. Dengan harga per kg Rp 500,- (di Jawa) maka dari satu hektar lahan tumpangsari itu akan didapat hasil Rp 4.500.000,- sampai dengan Rp 6.000.000,-

Kalau yang ditanam kapulaga lokal (ketinggian lahan di bawah 700 m. dpl), maka hasilnya per rumpun per tahun 2 kg. buah kapulaga basah atau 0,5 kering. Berarti dari tiap hektar dengan populasi 1.400 sampai 1.500 rumpun kapulaga lokal itu akan didapat hasil 2.8 sampai dengan 3 ton buah basah atau 560 kg. sampai 600 kg.

Buah kering (bobot buah kering ± 20% dari bobot buah basah). Dengan harga Rp 20.000,- per kg. maka hasilnya antara Rp 11.200.000,- sampai Rp 12.000.000,- per hektar per tahun