karakteristik beban nol pada generator dc penguat terpisah

11
JUDUL : PRAKTIKUM KARAKTERISTIK BEBAN NOL PADA GENERATOR DC PENGUAT TERPISAH A. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat : - Menggambarkan rangkaian percobaan beban nol - Merangkai alat sesuai dengan gambar - Membuat karakteristik beban nol - Menentukan tegangan kritis pada beban nol - Menerangkan cara pengembalian data B. DASAR TEORI Karakteristik (watak) yang penting pada generator arus searah ada 3 yaitu karakteristik beban nol ( karakteristik kejenuhan tanpa beban ), dan karakteristik internal & eksternal. Pada percobaan kali ini yang dibahas adalah karakteristik beban nol pada generator penguat terpisah. Bila generator diputar oleh penggerak mula, kemudian diberi arus penguatan, maka pada terminalnya dibangkitkan tegangan. Tegangan tersebut bergantung pada : fluks ( arus medan ) dan kecepatan putar. Jika fluks ( arus medan ) dipertahankan konstan, sedangkan kecepatan dinaikkan dan diturunkan, maka tegangan terminal akan naik turun sesuai perubahan kecepatan. Sama halnya jika kecepatan dipegang konstan sedang fluks dirubah – rubah, maka tegangan terminalnya juga akan berubah sesuai dengan perubahan fluks. Dengan demikian ada dua karakteristiknya,

Upload: andiniwld

Post on 22-Jan-2016

584 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

Praktikum Mesin Listrik Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat TerpisahDasar TeoriAlat dan Bahangambar ragkaiantabel pengujiananalisakesimpulansemoga bermanfaat :)

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

JUDUL : PRAKTIKUM KARAKTERISTIK BEBAN NOL PADA GENERATOR DC PENGUAT TERPISAH

A. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat :

- Menggambarkan rangkaian percobaan beban nol

- Merangkai alat sesuai dengan gambar

- Membuat karakteristik beban nol

- Menentukan tegangan kritis pada beban nol

- Menerangkan cara pengembalian data

B. DASAR TEORI

Karakteristik (watak) yang penting pada generator arus searah ada 3 yaitu karakteristik

beban nol ( karakteristik kejenuhan tanpa beban ), dan karakteristik internal & eksternal.

Pada percobaan kali ini yang dibahas adalah karakteristik beban nol pada generator

penguat terpisah.

Bila generator diputar oleh penggerak mula, kemudian diberi arus penguatan, maka pada

terminalnya dibangkitkan tegangan. Tegangan tersebut bergantung pada : fluks ( arus

medan ) dan kecepatan putar. Jika fluks ( arus medan ) dipertahankan konstan, sedangkan

kecepatan dinaikkan dan diturunkan, maka tegangan terminal akan naik turun sesuai

perubahan kecepatan. Sama halnya jika kecepatan dipegang konstan sedang fluks dirubah

– rubah, maka tegangan terminalnya juga akan berubah sesuai dengan perubahan fluks.

Dengan demikian ada dua karakteristiknya,

a. Karakteristik beban nol sebagai fungsi dari arus medan dengan putaran konstan,

dinyatakan oleh persamaan berikut :

Eo = ( If ) , Ia = 0 dan n = konstan

Dengan : Eo = tegangan terminal pada beban nol

If = arus medan

Ia = arus beban nol

n = kecepatan generator DC

Page 2: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

b. Karakteristik beban nol sebagai fungsi dari putaran arus medan konstan, dinyatakan oleh

persamaan berikut :

Eo = f ( n ) , Ia = 0 dan If = konstan

Dalam gambar 1. Diperlihatkan rangkaian untuk membuat karakteristik bebean nol

generator DC dengan pemguat terpisah.

RG (Eo)

Vf Rf

Gambar 3.1. Rangkaian untuk membuat karakteristik beban nol

Dalam gambar 3.2. diperlihatkan karakteristik beban nol generator penguat terpisah. Pada

gambar tersebut, penguatan arusnya If = 0 A. Gaya gerak listrik (ggl) induksi sudah

terbangkit Oa. GGL induksi ini dihasilkan oleh magnet remover dari kutub – kutub

generator. Kemudian bila arus diperkuat GGL yang dibangkitkan akan bertambah besar,

sehingga mendapatkan GGL sebesar 0a dan diperlukan arus penguatan 0c. Bila arus

penguatan diperkecil kembali sampai nol maka GGL juga akan turun seperti kurva DC,

terbentuk seperti kurva dibawah (gambar 2) yang disebut lengkung kemagnetan.

G

Io

V1

Page 3: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

EO

(GGL)

c

a

e

0 If

Gambar 3.2. Karakteristik beban nol generator penguat terpisah

C. ALAT DAN BAHAN

1. Tachometer ( 1 buah )

2. Kabel banana ( 10 buah )

3. Kabel crocodile ( 10 buah )

4. Jumper ( 1 set )

5. Ammeter ( 3 buah )

6. Voltmeter ( 2 buah )

7. Multimeter ( 1 buah )

8. Obeng ( 1 buah )

9. Inverter ( 1 buah )

10. Slide Regulator AC 3 phasa ( 1 buah )

11. Motor DC ( 1 buah )

12. Generator DC ( 1 buah )

13. Penyearah 3 phasa ( 1 buah )

Page 4: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

D. LANGKAH KERJA

1. Membuat rangkaian seperti gambar.

2. Mengecek input dan outputnya.

3. Mengatur putaran ( n ) pada 1500 rpm dengan bantuan VAR1 untuk mengamati

tachometer agar putaran nya konstan 1500 rpm.

4. Ketika arus eksitasi (If) generator sinkron adalah 0 (nol) Ampere, mengukur tegangan

line (E0 Line)

5. Kemudian menaikkan If bertahap dari 0,05 Ampere sampai 1,05 Ampere hingga

tegangan jenuh generator sinkron, dengan catatan arus eksitasi dan tegangannya tidak

melebihi arus nominal.

6. Mengukur If, dan E0 Line untuk tiap kenaikan If dan mengatur putaran pada 1500 rpm

dengan bantuan tachometer

7. Mencatat hasil pengukuran pada table

8. Setelah mencapai tegangan jenuh generator, menurunkan If bertahap dari keadaan

tegangan jenuh diturankan sebesar 0,05 hingga If = 0

9. Mengukur If, dan E0 Line, untuk tiap diturunkannya If dan mengatur putaran tetap konstan

pada 1500 rpm dengan bantuan tachometer

10. Mencatat hasil pengukuran pada table

11. Meng-OFF-kan power supply dan membereskan semua alat

E. TABEL PERCOBAAN

E1

E2

SlideRegulator

Penyearah

A1

B2

A1

B2

E1 E2

Ef

If

Rf

Page 5: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

NOIf Naik

N = konstan ( 1500 rpm)

If Turun

N = konstan ( 1500 rpm )

If ( Ampere ) Eo ( Volt ) If ( Ampere ) Eo ( Volt )

1. 0 8 1.05 124.5

2. 0.05 17.8 1.00 123.3

3. 0.10 30.2 0.95 122.3

4. 0.15 42.2 0.90 121.1

5. 0.20 54.9 0.85 119.7

6. 0.25 65.0 0.80 118.1

7. 0.30 76.7 0.75 116.6

8. 0.35 84.8 0.70 114.7

9. 0.40 92.3 0.65 113.0

10. 0.45 96.6 0.60 110.7

11. 0.50 100.4 0.55 107.8

12. 0.55 105.2 0.50 104.6

13. 0.60 107.8 0.45 101.0

14. 0.65 110.2 0.40 97.0

15. 0.70 112.7 0.35 91.0

16. 0.75 115.1 0.30 83.8

17. 0.80 116.5 0.25 73.1

18. 0.85 118.5 0.20 62.6

19. 0.90 120.2 0.15 49.3

20. 0.95 121.8 0.10 37.8

21. 0.100 122.8 0.05 23.5

22. 1.05 124.2 0 8.2

G. ANALISA

Page 6: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

Pada praktikum ini dapat di analisa bahwa :

1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik generator DC penguat terpisah ,

generator di copel dengan motor DC seperti gambar rangkaian diatas dan pada

generator di beri arus penguatan DC. Setelah motor diputar dengan putaran konstan

1500 rpm dan arus penguatan ( If ) = 0 A, E0 pada generator sudah menghasilkan

tegangan sebesar 8 V. Kemudian arus pengutan dinaikkan secara bertahap sebesar

0,05A maka E0 juga ikut naik seiring dengan kenaikan If dan putaran dipertahankan

konstan 1500 rpm dari If = 0 A hingga If = 1,05 A , E0 atau tegangan phasa yang

dihasilkan generator tetap sebesar 124,5 V. Ini lah yang dinamakan sebagai tegangan

jenuh, dimana saat putaran konstan tegangan yang keluar dari generator tidak

terdapat kenaikan walaupun If terus di naikkan. Hal ini lah karakteristik dari

generator tersebut dimana setelah mengetahui tegangan jenuh dari generator kita

dapat memperkirannya saat nantinya generator terbebani karena saat tegangan jenuh

dan generatr tebebani maka drop tegangan yang terjadi pada tegangan generator

akan sangat besar dan posisi yang paling baik untuk generator dibebani adalah

seperti terlihat pada grafik dimana tegangang yang baik adalah saat tegangan akan

mendekati tegangan jenuh.

2. Kemudian setelah dengan putaran konstan dan If dinaikkan sebesar 0,05A.

Kemudian dari tegangan jenuh atau pengukuran terakhir If di turunkan kembali

sebesar 0,05 A hingga mencapai If = 0 A. Dari penurunan If ini tegangan E0

generator penurunan nya hampir stabil atau sama dengan saat If dinaikkan namun

saat If = 0 A terjadi perbedaan yang sangat besar pada E0 generator dibandingkan

saat If naik , saat If naik dan If = 0 A , E0 = 8 V dan saat If turun = 0 A , E phasa= 8,2

V. Hal ini terjadi karenan adanya efek Remanensi yang muncul sebagai akibat dari

fluks yang terjadi pada magnet di dalam generator atau kondisi dimana masih ada

tegangan atau magnet sisa dari generator setelah digunakan maka nilai If naik dan

turun = 0 A terjadi perubahan yang signifikan.

Page 7: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

3. Dengan memutar generator DC pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus

medan (If), maka tegangan (E0) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator.

Bentuk hubungannya diperlihatkan pada persamaan berikut.

Ea = c . n .

yang mana:

c = konstanta mesin

n = putaran sinkron

= fluks yang dihasilkan oleh If

Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya tidak

terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (I f).

Apabila arus medan (If) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga E0 seperti yang

terlihat pada kurva hasil percobaan.

Page 8: Karakteristik Beban Nol Pada Generator DC Penguat Terpisah

H. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

Setiap pengujian beban nol generator, selalu ditemukan efek Remanensi yang

muncul sebagai akibat dari fluks yang terjadi pada magnet di dalam generator.

Pengujian karakteristik beban nol ini dilakukan untuk mengetahui tegangan jenuh

pada generator sehingga mengetahui tegangan yang baik digunakan natinya saat

generator di bebani yaitu tegangan yang baik dimana generator akan mencapai

tegangan jenuh.

Akibat efek Remanensi, pada saat If dinaikan dan diturunkan E0 yang dihasilkan

lebih besar pada saat penurunan arus penguatan daripada saat kenaikan arus

penguatan ( If ).

Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya

tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan

(If). Apabila arus medan (If) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga E0 seperti

yang terlihat pada kurva hasil percobaan.