kardiologi anak

112
KARDIOLOGI ANAK KARDIOLOGI ANAK S HANUM P S HANUM P

Upload: fldnaziz

Post on 21-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KARDIOLOGI ANAK S HANUM P

TRANSCRIPT

  • KARDIOLOGI ANAKS HANUM P

  • PERKEMBANGAN FUNGSI JANTUNGPERKEMBANGAN MIOKARDHIPERPLASI (MASA PRENATAL)HIPERTROFI (S/D 1 MINGGU PASCANATAL), MIOSIT LEBIH SILINDRIS, PROPORSI MIOFIBRIL MENINGKAT, ORIENTASI MIOFIBRIL LEBIH TERATURPENINGKATAN LUAS PERMUKAAN MEMBRAN MIOSIT (SISTEM T-TUBULI)REGULASI RESEPTOR ADRENERGIK

  • Perubahan struktur histologis dan biokimiawi miositdalam perkembanganPerbedaan fungsi jantungFetus: frekuensi denyut jantung fungsi ventrikelPascalahir: preload dan afterload fungsi ventrikelBayi prematur dg PDA (pirau kiri ke kanan)gagal memanfaatkan preload scr efektif

  • Ductus venosusDuctus arteriosusForamen ovaleSIRKULASI FETALFetus: paru paru tidak berfungsi dlm pertukaran gaspembuluh darah paru vasokonstriksiVena umbilicalisSirkulasi hepatikVena cava inferiorTubuh bag bawahAtrium kananAtrium kiriVentrikel kiriAorta ascendensTubuh bag atasVentrikel kananValvula tricuspidParu paru(10%)Aorta descendensArteria umbilicalis

  • Pada fetus dan neonatus VKa lebih dominan daripada VKi karena menangani 55% dari output jantung. Tekanan dalam VKa sama dengan tekanan dalam VKi.Jantung dewasa dapat meningkatkan volume sekun- cup jantung bila frekuensi jantung menurun. Jantung janin tidak dapat melakukan hal yang sama. Curah jantung janin tergantung kepada frekuensi denyut jantung.

  • ANAMNESISRIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRANInfeksi

    Infeksi rubella pada trimester I kehamilanInfeksi sitomegalovirus, herpesvirus, coxsackievirus Bpada awal kehamilanInfeksi pada masa akhir kehamilan dapat menyebabkanmyocarditis

  • Riwayat pemakaian obat-obatan, alkohol, merokok

    Amfetamin berhubungan dengan VSD, PDA, ASD dan TGAHydantoin: PS, AS, COA, PDATrimethadion: TGA, TOF, HLHSProgesteron/estrogen: VSD, TOF, TGAAlkohol: fetal alcohol syndrome: VSD, PDA, ASD, TOFMerokok: IUGR

  • Penyakit pada ibu

    DM: kardiomiopati, TGA, VSD, PDASLE/peny jar ikat: block jantung kongenitalPeny. Jantung bawaan: insidensi 1% pada populasi mjd 15% pada anak dari ibu dg peny jantung bawaan

  • Berat lahir

    SGA/KMK: kemungkinan infeksi intrauterin (mis rubella)Berat lahir besar: berhubungan dg DM pada ibu, seringdisertai kelainan jantungTGA: bayi seringkali lahir dg BB di atas rata2 disertai sianosis

  • RIWAYAT PASCA LAHIR Pertumbuhan dan perkembanganPola makan

    Pertambahan BB lambat pada anak dengan gagal jantung kongestif atau sianosis beratBB lebih terpengaruh dibanding PB atau TBSulit makan karena kelelahan atau sesak napas

  • Sianosis, cyanotic spell, berjongkok/squatting

    Tanyakan: berat-ringannya, apakah terus-menerus atau kambuhan, apakah bertambah berat bila makan,Cyanotic spell: kapan munculnya, lamanya, frekuensi- nya, apakah ketika serangan anak bernapas cepat dan dalam (cyanotic spell) atau tidak bernapas (breath- holding spell)Apakah anak sering berjongkok atau mengambil posisi knee-chest bila lelah

  • Takipnea, dispnea, kelopak mata bengkak

    Merupakan tanda gagal jantung kongestifGagal jantung kiri menyebabkan takipnea dengan/tanpa dispnea yg bertambah berat bila anak menyusu/makanMengi atau batuk persisten dapat merupakan gejala awal gagal jantungKelopak mata bengkak dan edema sakral merupakan tanda kongesti vena sistemik pada bayi dan anakEdema pada tungkai bawah sering ditemukan pada orang dewasa dg gagal jantung kongestif tapi tidak ditemukan pada bayi

  • Frekuensi infeksi saluran napas

    Peny jantung bawaan dg pirau kiri ke kanan dan aliran darah ke paru yang meningkat merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi sal napas bag bawahInfeksi sal napas atas tidak berkaitan dg peny jantung bawaan

  • Cepat lelah

    Apakah anak tersebut sejajar dg teman sebayanya dl hal olahragaBerapa jauh jarak yg bisa ditempuh anak dg berjalan atau berlari?Berapa lantai anak dapat melalui tangga tanpa kele- lahan?Bagaimana pola makan anak?

  • Nyeri dada

    Tanyakan: apakah berhubungan dg aktivitas? durasi nyeri? Kualitas nyeri? Penjalaran? Apa- kah bernapas dalam memperburuk/mengurangi nyeri?

    Nyeri dada pada anak jarang disebabkan oleh masalah ada jantung. Paling sering karena: kostokondritis, strain otot dada, peny sal napasPenyebab dari jantung: AS berat (berhubungan dengan aktivitas), MI (tdk selalu berhub dg aktivitas, sering dg palpitasi)

  • Lebih jarang: PS berat, pericarditis (nyeri memberat bila bernapas dalam), peny KawasakiPalpitasi

    PAT atau VES sering menyebabkan keluhan palpitasiMI/prolapsus mitral sering dibawa ke dokter karena palpitasi

  • Nyeri sendi

    Dapat ditemukan pada demam rematik. Tanyakan gejala-gejala penyerta yang lain

    Gejala Neurologis

    Riwayat stroke menunjukkan adanya embolisasi atau trombosis pada peny jantung bawaan sianotik dg polisitemia atau endokarditis infeksiosaNyeri kepala: hipoksia atau abses otak pada peny jantung bawaan sianotik dg polisitemia

  • Sinkop: aritmia, AS berat (berhub dg olahraga),Pada anak-anak sinkop vasodepressor tanpa peny jantung merupakan yang paling sering ditemukan

    Medikasi

    Takikardia dan palpitasi sering disebabkan oleh obat-obat batuk pilek dan anti asma

  • RIWAYAT PENY KELUARGAPenyakit herediter

    Sindroma Marfan: aneurisme aorta atau insufisiensi katup aorta atau mitralSindroma Noonan: PSDll

    Peny jantung kongenital

    Risiko terjadinya peny jantung bawaan yang berhu- bungan dg peny keturunan atau kelainan kromosom berhubungan dg risiko terjadinya peny atau kelainan tsb

  • Demam rematik

    Insidensi demam rematik pada keluarga pengidap demam rematik lebih tinggi dari insidensi pada populasi umumKerentanan thdp demam rematik diturunkan secara autosomal resesif

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum dan status gizi

    Sindroma kromosomalContoh: trisomi 18

    Sindroma herediter/nonherediter dan malformasi sistemikContoh: anak tanpa jempol/deformitas lenganbawah mungkin menderita ASD atau VSD (sindroma Holt-Oram, sindroma cardiac-limb)

  • Warna kulitSianosis, pucat, kuningSianosis: derajat dan distribusiPada kadar Hb normal sianosis terdeteksi pada satu- rasi arterial 85% atau kurangBedakan sianosis sentral dan perifer

    ClubbingPelebaran dan penebalan ujung jari, kuku konveks, penumpulan sudut antara kuku dan nailbedDesaturasi arterial >6bulan menyebabkan clubbing pada jari tangan dan kakiDitemukan pada peny jantung bawaan sianotik

  • Dapat juga terjadi pada peny paru, sirosis hati, dan subakut bakterial endokarditisDapat terjadi pada orang normal, disebut familial clubbing

    Frekuensi napas, dispnea dan retraksi

    Keringat pada dahiMerupakan akibat overaktivitas saraf simpatis sbg mekanisme kompensasi terhadap curah jantung yang turun

  • Inspeksi dadaPenonjolan prekordial dengan atau tanpa aktivitas jantung yang tampak menunjukkan adanya pem- besaran jantung yang kronisPectus carinatum bukan merupakan akibat kardiomegaliPectus excavatum jarang sekali mengganggu jantungHarrisons groove (cekungan pada dasar rongga dada sepanjang perlekatan diafragma) menunjukkan gang- guan komplians paru yg sudah berlangsung lama spt pada pirau kiri ke kanan yang besar

  • PALPASIDenyut nadi periferHitung frekuensi dan perhatikan keteraturan danisi nadi. Nadi yang lebih cepat pada saat inspirasidisebut aritmia sinus dan merupakan hal yg normal.2. Bandingkan antara lengan dan tungkai, kiri dan kanan3. Bounding pulse ditemukan pada PDA, regurgitasikatup aorta, fistula arteriovenosa sistemik yangbesar, atau truncus arteriosus persisten (jarang).pada bayi prematur teraba bounding pulse karenajaringan subcutan masih tipis dan sering terdapatPDA

  • 4. Denyut nadi kecil dan lemah ditemukan pada pasien syok atau pada tungkai penderita COA5. Pulsus paradoksus dicurigai bila ada perbedaan jelas antara volume nadi pada saat inspirasi dengan saat ekspirasi. Dpt tjd pada tamponade cordis atau perikarditis konstriktif atau sesak napas berat pada asma atau pneumoniaa. naikkan tekanan cuff 20 mmHg di atas tekanan sistolikb. turunkan tekanan sampai terdengar bunyi Ko- rotkoff I padasebagan siklus jantung, catat nilainya

  • c. turunkan tekanan sampai terdengar detakan sistolik kembalid. bila beda antara point b dan c lebih besar dari 10 mmHg maka disimpulkan terdapat pulsus paradoksus

    DadaDenyut apeks (apical impulse)Pada anak, palpasi denyut apeks lebih baik daripada perkusi atau inspeksi untuk menentukan adanya kardiomegali. Setelah usia 7 thn denyut apeks umum- nya terletak pada SIC 5 linea midclavikularis

  • Sebelum usia 7 thn denyut apeks teraba pada SIC 4 tepat dikiri (di lateral) linea midklavikularisDenyut apeks yang teraba di lateral dan/atau bawah menunjukkan kemungkinan adanya kardiomegali

    Point of maximal impulse (titik denyut maksimal)Berguna untuk menentukan apkah ventrikel kanan atau ventrikel kiri yang dominan. Dominansi ventri- kel kanan maka denyut maksimal teraba pada linea sternalis sin. inferior atau proc xyphoideus, bila ada dominasi ventrikel kiri maka denyut maksimal teraba pada apeks. Bayi dan neonatus memiliki ventrikel kanan yang dominan

  • Bila impuls tadi lebih difus dan lambat naiknya disebut sebagai cardiac heave, berhubungan dengan volume overload. Bila lokasi jelas dan meningkat tajam disebut tap (ketukan) dan berhubungan dengan pressure over- load

    Hyperactive precordiumBerhubungan dg volume overload atau regurgitasi katup yang berat

    ThrillSensasi getaran yang merupakan manifestasi bising yang keras dan kasar

  • Thrill pada linea sternalis sin sup berasal dari katuppulmonal atau arteria pulmonalis. Ditemukan padaPS, stenosis PA atau PDA (jarang)2. Thrill pada linea sternalis dex sup berasal dari aortadan terdengar pada AS3. Thrill pada lin sternalis sin inf berasal dari VSD4. Thrill pada suprasternal berasal AS, kadang ditemukanpada PS, PDA, COA

  • PENGUKURAN TEKANAN DARAHDiperiksa di keempat ekstremitas bila didapatkan tekanan darah yang tinggi pada ekstremitas atasAUSKULTASIGunakan chest-piece stetoskop:Tipe bell: untuk mendeteksi suara berfrekuensi rendahTipe diafragma: mendeteksi frekuensi tinggi

  • Perhatikan:Frekuensi denyut jantung dan regularitasnyaIntensitas dan kualitas suara jantung terutamaS2, abnormalitas S1, S3, irama gallop atauS43. Suara pada saat sistolik dan diastolik. Mis.klik sistolik, klik mid diastolik4. Bising jantung: intensitas, terdengar pada saat sistolik atau diastolik, lokasi, penjalaran dan kualitas

  • SUARA JANTUNGS1: penutupan katup mitral dan tricuspidS2: komponen pulmonal (P2) dan komponen aorta (A2) didengarkan terutama pada linea sternalis sinistra dextra bag atas (area katup pulmonal) splitting normal pada saat inspirasi. perhatikan split dan intensitas P2 abnormal: split lebar, split sempit, S2 tunggal dan split paradoksal (jarang)S3: suara frekuensi rendah pada awal diastolik karena pengisian ventrikel yang cepatS4: suara frekuensi rendah pada akhir diastolik/presistolik jarang ditemukan pada bayi dan anakIrama gallop: irama triple yg cepat berasal dari kombinasi S3 dg/tanpa S4 dan takikardiaS1S2S3S4S1

  • BISING JANTUNGMerupakan suara yang ditimbulkan turbulensi aliran darah yang melalui bukaan baik katup jantung atau defek lain pada jantungIntensitas:Grade 1: hampir tidak terdengarGrade 2: lemah, terdengar dengan mudahGrade 3: sedang, tanpa thrillGrade 4: lebih keras, dengan thrillGrade 5: terdengar dg meletakkan chestpiece dg ringan di atas dinding dadaGrade 6: terdengar tanpa stetoskop

  • Klasifikasi bising jantung:Bising sistolik, tipe ejeksi dan tipe regurgitanBising diastolik, early dan mid diastolik, presistolikBising kontinyuBising innocent:Disebut juga bising fungsionalSering ditemukan pada anak-anakTanpa abnormalitas anatomis Lebih sering pada kondisi high output (mis: demam)

  • Bila ditemukan satu atau lebih di bawah ini kemung- kinan bising adalah bising patologis:SimtomatikUkuran jantung atau corakan paru abnormal pada foto Ro dada3. EKG abnormal4. Bising diastolik5. Bising sistolik yg keras (grade 3/6 atau dg thrill),durasi panjang, menjalar ke bagian lain6. Sianosis7. Nadi lemah atau terlalu keras8. Suara jantung abnormal

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGYang umum dilakukan:EKGFoto ro dadaEchocardiografi

  • PATOFISIOLOGI LESI DENGAN PIRAU KIRI KE KANANATRIAL SEPTAL DEFECTBesarnya pirau tergantung pada 1. Ukuran defek2. Komplians relatif dari VKa dan VKi.Karena komplians VKa > VKi terjadi pirau kiri ke kananBising jantung pada ASD bukan terjadi karena pirau pada arteri. Gradien tekanan antara atria sangat kecil dan pirau terjadi pada saat sistolik maupun diastolik sehingga pirau tadi tidak berbunyi. Bising terjadi karena peningkatan aliran darah pada katup pulmonal yg me-

  • nyebabkan stenosis relatif katup pulmonal sehingga terjadi bising sistolik. Peningkatan aliran darah yang melalui katup tricuspid menimbulkan stenosis relatif katup ini dan menyebabkan rumble diastolik pada da- erah tricuspid (linea sternalis sin inf)Pirau atrial yang besar membuat tidak ada fluktuasi venous return pada jantung kanan. Venous return yg melalui AKa selalu besar sehingga S2 split konstan.AP dapat menahan aliran darah paru yang besar dalam waktu yang cukup lama sehingga gagal jantung kong- estif dan hipertensi pulmonal baru terjadi pada dekade ketiga atau keempat.

  • VCVPAPAOAKaVKaAKiVKiNORMALASD

  • ASD

  • VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)Besarnya pirau tergantung pada:ukuran defekbesar kecilnya tahanan vaskular paruDefek kecil: tahanan besar terhadap pirau oleh defekDefek besar: tahanan oleh defek minimal. Tahanan terhadap pirau tergantung tahanan vaskular paru

    Tahanan vaskular paru menurun sampai tingkat minimal pada usia 6-8 minggu. Gagal jantung kongestif pada VSD besar terjadi setelah usia tersebut.

  • Shunt pada VSD terjadi pada saat ventrikel berkon- traksi sehingga darah pada pirau langsung masuk ke a. pulmonalis. Beban volume hanya terjadi pada ventrikel kiri sehingga ventrikel kiri yang membesar dan bukan ventrikel kanan.

    Pada VSD kecil beban volume kecil, pembesaran jan- tung tidak signifikan, tidak tampak pada foto ro thoraks dan EKG.Pada VSD sedang tampak kardiomegali pada foto ro tho- raks dan EKG.Pada VSD besar kardiomegali lebih besar. Tekanan VKi dihantarkan melalui defek besar ke VKa, pirau juga

  • lebih besar, VKa membesar dan hipertrofi. Ro thoraks menunjukkan pembesaran atrium kiri, ventrikel kiri dan kanan dan corakan vaskular yang meningkat.VSD besar yang dibiarkan tanpa tindakan menyebabkan perubahan pada arteriola paru. Terjadi PVOD (pulmo- nary vascular obstructive disease) atau disebut juga sindroma Eisenmenger bertahun-tahun kemudian. Tahan- an pembuluh darah paru meningkat sampai menyamai tekanan sistemik, pirau makin mengecil. Beban pada jantung kiri berkurang sehingga ukurannya mengecil. hipertrofi VKa masih ada karena hipertensi pulmonal, dan segmen utama a. pulmonalis juga membesar. Pirau ke dua arah menyebabkan sianosis. Bising jantung mengecil atau menghilang. S2 mengeras karena hipertensi pulmonal.

  • VCVPAPAOAKaVKaAKiVKiNORMALVSD

  • VSD KECIL

  • VSD SEDANG

  • VSD BESAR

  • VSD besar dg tahanan vaskular paru tinggi

  • PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)Besarnya pirau tergantung kepada resistensi duktus (diameter, panjang, liku) bila duktusnya kecil, atau tingkat tahanan vaskular paru pada PDA yang besar

    Hemodinamikanya mirip dengan VSD. Pembesaran jantung mirip VSD kecuali terdapat pembesaran aorta sampai setinggi duktus

    Bila terjadi sindroma Eisenmenger maka sianosis hanya terjadi pada tubuh bagian bawah

  • VCVPAPAOAKaVKaAKiVKiNORMALPDA

  • PDA

  • PATOFISIOLOGI LESI OBSTRUKTIF DAN REGURGITANPADA KATUP JANTUNGPengelompokan berdasarkan hemodinamika:1. Lesi obstruktif pada aliran dari ventrikel: SA, SP, COA2. Stenosis katup atrioventrikular: SM, ST3. Lesi regurgitan: IM, IT, IA, IP

  • OBSTRUKSI OUTPUT VENTRIKELDisertai perubahan sbb:1. Bising sistolik tipe ejeksi2. Hipertrofi ventrikel di belakang lesi3. Dilatasi post stenosis

  • STENOSIS KATUP AORTA DAN PULMONALBising sistolik tipe ejeksi distal dari obstruksi:SA: daerah katup aorta (linea sternalis kanan bag atas)SP: daerah katup pulmonal (linea sternalis kiri bag atas)intensitas dan durasi bising berbanding lurus dengan beratnya stenosis

    Bila stenosis tsb berat, ventrikel harus bekerja keras memompa darah melalui jalur keluar yg sempit sehingga mengalami hipertrofi

    Dilatasi post stenotik tampak pada foto ro thoraks sbg: menonjolnya segmen pulmonal (SP), penonjolan aortic knob (SA)

  • COARCTATIO AORTA (COA)Bising sistolik tipe ejeksi distal dari penyempitan, di atas aorta descendens: pada daerah interscapular sinistra

    Menutupnya ductus arteriosus setelah lahir dapat menyebabkan beban berat pada ventrikel kiri, berkurangnya perfusi oleh aorta descendens syok, gagal ginjal, tanda gagal jantung kiri.Umumnya penderita seperti ini memiliki kelainan penyerta spt VSD, kelainan katup mitral atau aorta, hipoplasia aorta ascendens dan transversa.Sebagian besar penderita toleran terhadap menutupnya ductus arteriosus dan tidak menunjukkan gejala di atas. Penderita yang asimtomatik umumnya menderita COA murni.

  • Coarctatio aorta

  • STENOSIS KATUP ATRIOVENTRIKULARSTENOSIS MITRALLebih sering merupakan akibat penyakit jantung rematik di- bandingkan kelainan kongenital.Terjadi bising diastolik pada apex karena gradien tekanan antara AKi dan Vki. Bila katup mitral msh mobile dapat ter- dengar opening snap sebelum bising. Stenosis yang cukup berat akan menyebabkan dilatasi dan hipertrofi atrium kiri.Tek AKi meningkatkan tekanan vena pulmonales dan kapiler paru. Bila tek hidrostatik kapiler paru melebihi tek osmotik maka akan terjadi edema paru. Foto ro dada menunjukkan kongesti pembuluh darah paru atau edema paru dan pembe- saran atrium kiri. Keadaan ini menyebabkan dispnea dan orthopnea.

  • STENOSIS TRICUSPIDJarang didapatkan dan biasanya kongenital.Menyebabkan dilatasi dan hipertrofi atrium kanan.EKG dan foto ro dada menunjukkan hipertrofi atrium kanan.

    Peningkatan tekanan vena sistemik menimbulkan hepatomegali, pelebaran vena leher dan kadang-kadang splenomegali.

    Auskultasi terdengar bising diastolik.

  • LESI REGURGITAN PADA KATUP JANTUNGPaling penting adalah regurgitasi mitral atau insufisiensi mitral (IM) dan regurgitasi aorta atau insufisiensi aorta (IA).Insufisiensi katup pulmonal dan tricuspid jarang terjadi.Bila regurgitasi berat, kedua ruang baik distal maupun prok- simal dari katup regurgitan akan mengalami dilatasi karena kelebihan beban volume. Bila regurgitasi ringan hanya akan terdengar bising saja.

  • INSUFISIENSI MITRALKelebihan beban volume (volume overload) pada AKi dan VKi menyebabkan pelebaran yang tampak pada foto ro dada dan EKG.Regurgitasi darah dari ventrikel kiri kembali ke atrium kiri menyebabkan bising sistolik yg terdengar paling keras di apeks jantung.

  • INSUFISIENSI TRICUSPIDKelebihan beban volume (volume overload) pada AKa dan VKa menyebabkan pelebaran yang tampak pada foto ro dada dan EKG.Regurgitasi darah dari ventrikel kanan kembali ke atrium kanan menyebabkan bising sistolik yg terdengar paling keras di daerah tricuspid yaitu kedua sisi lines sternalis bag bawah.

  • INSUFISIENSI AORTAKelebihan beban volume (volume overload) pada VKi me- nyebabkan pelebaran yang tampak pada foto ro dada dan EKG. Peningkatan vol sekuncup jantung yang memasuki aorta membuat aorta mengalami dilatasi walaupun sebagian kembali ke ventrikel kiri.Tekanan sistolik meningkat karena volume sekuncup jantung meningkat. Tekanan diastolik turun karena darah kembali ke ventrikel kiri selama fase sistolik. Kedua hal tsb menyebabkan tek nadi yang lebar dan nadi perifer bersifat bounding.Regurgitasi darah pada fase diastolik menyebabkan bising diastolik decrescendo bernada tinggi yg terdengar paling keras di apeks jantung dan SIC 3 kiri.

  • INSUFISIENSI PULMONALVKa melebar dan a pulmonalis membesar. Karena tekanan dlm a pulmonalis tidak setinggi aorta maka bising yang terdengar bernada rendah. Bila ada hipertensi pulmonal bising terdengar tinggi seperti pada IA. Bising terdengar di atas ventrikel kanan yaitu sepanjang linea sternalis kiri.

  • PATOFISIOLOGI KELAINAN JANTUNG KONGENITALTIPE SIANOTIKPATOFISIOLOGI SIANOSISSianosis adalah warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir karena tingginya konsentrasi hemoglobin tereduksi.Sianosis tampak secara klinis pada kadar Hb tereduksi men- capai 5 g/100 mL.Kadar Hb tereduksi pada vena kulit terjadi karena:-desaturasi darah arteri-meningkatnya ekstraksi oksigen oleh jaringan perifer

  • Peningkatan ekstraksi oksigen terjadi pada saturasi arteri normal tetapi aliran darah melambat (mis. syok, hipovolemia, vasokonstriksi karena dingin).

    Sianosis karena desaturasi darah arterial disebut sianosis sentral.Sianosis dengan saturasi arterial yang normal disebut sianosis perifer.

    Sianosis dipengaruhi oleh kadar Hemoglobin.Dalam keadaan normal ada 2 g/dL Hb tereduksi dalam venula sehingga perlu tambahan 3 g/dL untuk menimbulkan sianosis.Sianosis terjadi pada saturasi lebih tinggi pada penderita polisi- temia dan pada saturasi yang lebih rendah pada penderita anemia

  • Orang normal dengan kadar Hb 15 g/dL:3 g/dL Hb tereduksi = desaturasi 20%saturasi 80% tampak sianosis

    penderita polisitemia dengan kadar Hb 20 g/dL:3 g/dL Hb tereduksi = desaturasi 15%saturasi 85% sudah tampak sianosis

    penderita anemia dengan kadar Hb 6 g/dL:3 g/dL Hb tereduksi = desaturasi 50%saturasi 50% baru tampak sianosis

  • Deteksi Dini Sianosis

    Sianosis karena kelainan jantung perlu didiagnosis sejak dini. Sianosis lebih mudah terlihat pada orang yang ber- kulit terang dan dengan pencahayaan alami.Sianosis pada kelainan paru atau SSP umumnya akan berkurang bila anak/bayi menangis.Sianosis pada kelainan jantung memberat bila anak/bayi menangis.Pada sianosis non-kardiak inhalasi oksigen 100% akan menaikkan PO2 paling sedikit menjadi 100 mmHg.

  • PENYEBAB SIANOSISSaturasi arterial rendah (sianosis sentral): ventilasi alveolar inadekuat:depresi SSPkemampuan ventilasi tidak adekuat (mis: obesitas)obstruksi jalan napasperubahan struktural paru (pneumonia, edema paru dll)kelemahan otot respirasi darah terdesaturasi gagal melewati unit alveolarpirau kanan ke kiripirau intrapulmonarhipertensi pulmonal yang menyebabkan pirau kanan ke kiri pada tingkat atrial ventrikular atau duktal

  • Peningkatan deoksigenasi kapiler (sianosis perifer) syok gagal jantung kongestif akrosianosis pada bayi baru lahir

    Hemoglobin abnormal methemoglobinemia keracunan CO

  • KomplikasiPolisitemiaSaturasi oksigen rendah pelepasan eritropoietin (EPO) dari ginjal peningkatan eritropoiesis.Bila hematokrit melebihi 65% terjadi peningkatan viskositas darah.Kadang terdapat anemia relatif dengan hematokrit normal atau
  • ClubbingMerupakan osteoarthropati hipertropik karena sianosis sen- tral. Umumnya mulai tampak pada usia 6 bulan.Hypoxic spell dan squatting (berjongkok)Sering terjadi pada penderita tetrallogy of Fallot (TOF), dapat terjadi pada penderita peny jantung bawaan lainnya.Berjongkok dapat meningkatkan saturasi oksigen, kemungkinan karena darah terdesturasi terperangkap di ekstremitas bawah ketika berjongkok.IQ rendahAnak dg hipoksia kronis umumnya memiliki IQ lebih rendah dari yg diharapkan. Fungsi persepsi dan motorik juga ter- hambat perkembangannya.

  • Komplikasi pada SSPPirau dari kanan ke kiri menyebabkan sebagian darah tidak melalui saringan oleh makrofag paru. Viskositas darah yang tinggi menyebabkan hipoksia dan mikroinfark pada otak, yg kemudian diperberat dengan kolonisasi bakteri. Abses serebri atau stroke merupakan komplikasi peny jantung bawaan sia- notik. 5-10% kasus abses otak terjadi pada penderita peny jantung sianotik.Stroke terjadi karena embolisasi oleh trombus yang berasal dari ruang jantung. Lebih mudah terjadi pada penderita peny jantung bawaan sianotik dg anemia defisiensi besi relatif. Mikrositosis memperberat hiperviskositas karena polisitemia.

  • Gangguan hemostasisSering terjadi pada penderita dengan sianosis berat dan polisitemia. Sering dalam bentuk trombositopenia dan gangguan agregasi trombosit. Kadang disertai kadar fibrinogen, faktor V dan faktor VII yg rendah.SkoliosisAnak perempuan penderita TOF sering menderita sko- liosis.Gout dan hiperuricemiaSering terjadi pada orang dewasa dengan peny jantung sianotik yg tdk dikoreksi/tdk terkoreksi sempurna.

  • TRANSPOSISI ARTERI BESAR (TRANSPOSITIONOF THE GREAT ARTERIES/TGA)Merupakan kelainan jantung bawaan sianotik yang paling sering ditemukan pada neonatus.Aorta keluar dari VKa dan arteria pulmonalis dari VKi . Aorta terletak anterior terhadap a pulmonalis tetapi tetap di sebelah kanannya.Kondisi fatal kecuali ada hubungan antara jantung kiri dan kanan melalui foramen ovale paten, VSD atau PDA yang memungkinkan percampuran darah teroksigenasi dengan tidak.

  • VKiAoAKiTubuh Paru AKaVKaAPTubuh Paru AKaAKiVKaVKiAoAPSirkulasi normalTGA

  • TRUNKUS ARTERIOSUS PERSISTEN DAN VENTRIKEL TUNGGALPada trunkus arteriosus persisten satu pembuluh darah tunggal keluar dari jantung. Terdapat VSD.Pada ventrikel tunggal kedua katup atrioventrikularis mengosongkan darah ke satu ruang ventrikel dan aorta serta a pulmonalis keluar dari satu ruang ventri- kel tersebut.Hemodinamika pada kedua kelainan tersebut:Percampuran sempurna darah arteri dan venaTekanan di kedua ventrikel samaSaturasi oksigen sirkulasi sistemik sebanding dg tingkataliran darah paru

  • Pada pemeriksaan fisik:Sianosis tergantung aliran darah paruBising VSD jarang terdengar karena ukurannya besar.Kadang terdengar bising ejeksi sistolik karena stenosis katup pulmonal atau a pulmonalisKadang terdengar bising pada awal diastolik karena insufisiensi katup trunkus.

  • TETRALOGY OF FALLOTTerdiri atas 4 kelainan:VSDStenosis pulmonalHipertofi ventrikel kananOverriding aortaHipertrofi ventrikel kanan terjadi karena stenosis pulmonal dan overriding aorta tidak selalu ditemukan.Arah dan besar pirau ditentukan oleh berat ringannya obstruksi aliran keluar dari ventrikel kanan.

  • Stenosis pulmonal ringan: shunt kiri ke kanan, dan gambaran klinis mirip VSD murni. Disebut TOF asia- notik atau pink TOF.Stenosis pulmonal berat: shunt kanan ke kiri, klinis tampak sianotik.Pada TOF, tanpa memandang arah pirau, tekanan pada ventrikel kiri=ventrikel kanan=aorta.VSD harus sebesar annulus aorta untuk menyamakan tekanan ventrikel kiri dan kanan.

  • TOF ASIANOTIKTOF SIANOTIK

  • TOF asianotik

    Adanya stenosis pulmonal meminimalisir pirau kiri ke kanan. Ukuran jantung dan vaskularitas paru meningkat ringan sampai sedang, mirip dg pada VSD kecil sampai sedang.EKG menunjukkan hipertrofi VKa dan kadang hiper- trofi VKi.Bising terdengar dari VSD dan PS, bising sistolik tipe ejeksi dari PS dan bisingsistolik regurgitan dari VSD. Terdengar sepanjang linea sternalis kiri tengah dan bawah, kadang meluas ke atas.

  • Anak dengan temuan klinis dan radiologis mirip VSD tetapi EKG menunjukkan hipertrofi VKa harus dipikir- kan adanya TOF asianotik.Penderita TOF asianotik akan menjadi sianotik, umumnya pada usia 1-2 tahun, dan kemudian memiliki gejala khas TOF seperti dyspnea pada aktivitas fisik berat dan berjongkok.

  • TOF sianotikAdanya stenosis pulmonal berat menghasilkan pirau kanan ke kiri dan berkurangnya aliran darah paru.AP kecil, AKi dan VKi lebih kecil dari normal karena volume darah yang kembali ke jantung kiri kecil.Foto ro dada menunjukkan ukuran jantung yang kecil dan corakan vaskular paru yang menurun.EKG menunukkan hipertrofi VKa karena beban tekanan berlebih. Pirau kanan ke kiri tidak menyebabkan bising. Bising berasal dari stenosis pulmonal berupa bising sistolik tipe ejeksi yang terdengar pada linea sternalis sinistra bag tengah dan kadang di bag atas.

  • Intensitas dan durasi bising tergantung jumlah darah yang melalui katup yang stenosis. Bila stenosis ringan, darah yang melalui lebih banyak sehingga pirau dari kanan ke kiri berkurang dan bising menjadi keras dan panjang. Pada stenosis yang berat darah yang melalui katup stenotik sedikit sehingga pirau kanan ke kiri menjadi lebih besar dan bising hilang.

  • Derajat pirau kanan ke kiri atau aliran darah ke paru dipengaruhi oleh aliran balik darah sistemik ke jantung.Penurunan aliran balik sistemik meningkatkan pirau kanan ke kiri dan menurunkan aliran darah ke paru sehingga sianosis bertambah.Peningkatan aliran balik sistemik menurunkan pirau kanan ke kiri dan meningkatkan aliran darah ke paru sehingga sianosis berkurang.Takikardia atau hipovolemia meningkatkan pirau kanan ke kiri yang menurunkan saturasi oksigen darah sistemik. Hipoksia yang terjadi memicu terjadinya hypoxic spell/tet spell.

  • Aliran baliksistemikPirau kiri ke kananpO2pCO2pHhiperpneaSpasmejalur keluardari Vka?Aliran balik sistemikmenangisPenurunan PO2 arteri menstimulir pusat respirasi menyebabkan hiperventilasi.Hiperpnea meningkatkan aliran balik sistemik yg dlm keadaan spasme jalur keluar dari Vka meningkatkan pirau kanan ke kiri dan memperburuk sianosis

  • Hypoxic spell/cyanotic spell/tet spell terjadi pada bayi dg TOF. Terdiri atas hiperpnea (napas cepat dan dalam), perburukan sianosis dan hilangnya bising jantung.

    Dipicu oleh menangis, defekasi atau kenaikan aktivitas fisik yang menurunkan aliran balik vena secara mendadak atau meningkat- kan pirau kanan ke kiri. Dapat pula dipicu oleh takikardia atau hipovolemia.

    Dapat menyebabkan komplikasi SSP sampai kematian.

    Terapi:memperlambat denyut jantung, melebarkan jalur keluar VKa, meningkatkan volume darah, meningkatkan aliran balik sistemik.

  • Knee chest positionMorfin sulfat: menekan pusat respirasiBikarbonat Natrikus: menghilangkan stimulasi pusat respirasi oleh asidosisOksigenVasokonstriktor (mis: fenilefrin): meningkatkan aliran balik sistemikKetamin: meningkatkan aliran balik sistemik dan menenangkanPropranolol: keadaan akut: mengurangi spasme jalur keluar VKa, menurun- kan frekuensi denyut jantung pencegahan: stabilisasi reaksi arteria sistemik shg mencegah penurunan aliran balik sistemik yang mendadak

  • ATRESIA TRICUSPIDTidak ada katup tricuspid dan sebagian dari ventrikel kanan.Temuan fisik tidak khas. Bayi menderita sianosis dengan dari ringan sampai berat, dengan bising VSD.Mungkin terdapat hepatomegali karena bendungan di AKa akibat hubungan interatrial tidak adekuat atau karena gagal jantung.

  • ATRESIA TRICUSPIDAngka menunjukkanSaturasi oksigen

  • ATRESIA PULMONALTidak ada hubungan antara ventrikel kanan dengan arteria pulmonalis. Aliran darah ke paru melalui PDA.AKa membesar dan hipertrofi untuk mempertahankan pirau kanan ke kiri pada atrium.AKi dan VKi melebar karena beban volume.Bayi tampak sianotik, S2 tunggal, terdengar bising PDA, corakan paru berkurang.

  • ATRESIA PULMONAL

  • TOTAL ANOMALOUS PULMONARY VENOUS RETURN(TAPVR)Vena pulmonalis memasukkan darah ke atrium kanan baik secara langsung atau tidak langsung.Terdapat ASD yang mengalirkan darah dari atrium kanan ke atrium kiri kemudian ke ventrikel kiri.Berdasarkan masuknya ke atrium kanan TAVPR terbagi atas:1. Suprakardiak: vena pulmonalis bermuara ke vena cava sup melalui vena verticalis atau v inominata sin.2. Kardiak: vena pulmonalis bermuara ke atrium kanan secara langsung atau melalui sinus coronarius3. Infrakardiak (subdiafragmatik): vena pulmonalis melewati diafragma dan bermuara ke vena porta, vena hepatica atau vena cava inferior

  • Secara fisiologis TAVPR terbagi atas tipe obstruktif dan non- obstruktif berdasarkan ada tidaknya obstruksi pada aliran balik vena pulmonal. Tipe infrakardiak umumnya obstruktif. Kedua tipe lainnya sebagian besar non obstruktif.

    Hemodinamika tipe non obstruktif mirip dengan ASD besar, dimana aliran darah masuk ke atrium kiri melalui ASD.Foto ro dada menunjukkan hipertrofi atrium dan ventrikel kanan dan segmen pulmonal yang menonjol serta corakan vaskular paru yang meningkat. Suara bising yg terdengar mirip dg pada ASD.

  • TAVPR dengan obstruksi.Bila ada sumbatan terhadap aliran balik paru terjadi hiper- tensi pulmonar dan hipertensi sekunder pada arteri pul monalis dan ventrikel kanan. Selama ada ASD besar yg memungkinkan pirau kanan ke kiri maka ventrikel kanan masih relatif kecil.Foto ro dada menunjukan jantung yang relatif kecil dan gambaran khas kongesti vena paru atau edema paru (ground glass appearance). EKG mencerminkan tekanan ventrikel kanan yang tinggi (hipertrofi ventrikel kanan). saturasi darah arteri lebih rendah daripada tipe non- obstruktif. Bayi sangat sianosis dan mengalami distres respirasi. Bising jantung tidak tedengar. S2 keras karena hipertensi pulmonal.

  • 6096878787878787TAPVR NON OBSTRUKTIF

  • 2896565656565656TAPVR OBSTRUKTIF