karya ilmiah ii (autosaved)

16
KARYA ILMIAH Mengapa Zaman Sekarang Anak-anak Sering Melawan Orangtua Disusun oleh : Nama : Pebilina Parsaulian Sinaga Kelas : IX B Absen : 27

Upload: samueljaya

Post on 14-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Karya Ilmiah II (Autosaved)

TRANSCRIPT

KARYA ILMIAHMengapa Zaman Sekarang Anak-anak SeringMelawan Orangtua

Disusun oleh :Nama : Pebilina Parsaulian SinagaKelas : IX BAbsen : 27

SMP XAVERIUS 2 JAMBITAHUN AJARAN 2014-2015

KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,Karena dapat terselesaikan Karya Ilmiah atau Karya Tulis . Karya Ilmiah sangat sederhana yang berjudul Mengapa Zaman Sekarang Anak-anak Sering Melawan Orangtua dapat terselesaikan tepat waktu.Penulisan ini dimaksudkan agar penulis memiliki kemampuan dalam membuat Karya Tulis Karya Ilmiah sederhana ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Ilmiah sederhana ini banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Karena itu Penulis mengharapkan adanya kritik,saran dan perbaikan.Dalam kesempatan ini,penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Guru bidang study Bahasa Indonesia dan siswa-siswi kelas IX yang berlanjut kesemester 6 dan ingin berlanjut ke SMA Favorit.Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat.

Jambi,

Penulis

iiDAFTAR ISIHalaman Judul.. i

KataPengantar . ii

Daftar isi . iii

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah1.3. Tujuan Penulisan1.4. Metode Penelitian1.5. Manfaat Penelitian1.6. Sistematika PenulisBab II Pembahasan 2.1.Apa pengertian dari Mengapa Zaman Sekarang Anak-anak Sering Melawan Orangtua?2.2. Apa Penyebab anak-anak Melawan Orangtua?2.3. Bagaiman mengatasi anak-anak melawan orangtua?

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

iiiBAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Zaman sekarang anak-anak sering sekali melawan orangtua. Maka dari itu sebagai orangtua terkadang jengkel dan kesal dengan kenakalan anak. Sebenarnya kenakalan anak itu sendiri sedikit banyak merupakan efek dari proses pembelajaran anak wujud dari kepribadian dan kreatifitas anak. Maka dari topic yang dibuat oleh penulis sangat penting untuk dibahas.1.2. PERUMUSAN MASALAH1.2.1.Apa pengertian dari mengapa zaman sekarang anak-anak sering melawan orangtua1.2.2.Apa penyebab anak-anak sering melawan orangtua1.2.3.Bagaimana mengatasi anak-anak yang melawan orangtua

1.3. TUJUAN PENULISANPenulisan karya tulis ini bertujuan untuk :1.3.1.Mendapatkan nilai semester 6 kelas IX Tingkat SMP Xaverius II Tahun Ajaran 2014-2015.1.3.2.Untuk mengatasi anak-anak yang sering melawan orangtua.

1.4. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:1.4.1. Metode observasi:Metode yang melakukan pengamatan langsung.1.4.2. Metode wawancara: wawancarai orangtua disekitar rumah1.5. MANFAAT PENELITIANKarya tulis ini diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut:1.5.1.Sebagai salah satu alternatif cara praktis meningkatkan keterampilan menulis karya tulis dan untuk memperoleh nilai sebagai salah satu syarat penilaian semester 6 Khususnya kelas IX SMP XAVERIUS II Jambi. 1.5.2.Sebagai salah satu masukan kepada orangtua tentang MENGAPA ZAMAN SEKARANG ANAK-ANAK SERING MELAWAN ORANGTUA

1.6. SISTEMATIKA PENULISANBerikut ini sistematika Penulisan-penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai berikut:Kata PengantarDaftar IsiBabIPendahuluan1.1.Latar Belakang1.2.Permasalahan1.3.Tujuan Penulis 1.4.Metode Penelitian1.5.Manfaat Penelitian1.6. Sistematika PenulisanBabIIPembahasan/Isi2.1.Apa pengertian dari mengapa zaman sekarang anak-anak sering melawan orangtua2.2.Apa penyebab anak-anak sering melawan orangtua2.3.Faktor kenakalan anak dikalangan social2.4.Bagaimana reaksi orangtua pada saat anaknya melawanBab IIIPenutup 3.1.Kesimpulan 3.2.SaranDaftar PustakaLampiran

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari Mengapa Zaman Sekarang Anak-anak Sering Melawan OrangtuaKehidupan seorang anak pada era sekarang cenderung dimanjakan, disayang berlebihan. Meski sebenarnya seorang anak sudah hidup sesuai keinginan orang tuanya, namun tetap saja seorang anak merasa belum berkecukupan, mau minta ini, minta itu, mau begini, mau begitu. Barangkali selalu membanding-bandingkan diri dengan kehidupan seorang anak dari keluarga lain, yang terlihat serba Mewah meski sejatinya keadaan keluarganya jauh dari yang terlihat. Jika seorang anak membanding-bandingkan keadaan dirinya dengan orang lain hanya dengan melihat kulit luarnya, ujung-ujungnya anak akan merasa serba kekurangan dan cenderung akan melawan orang tuanya.Pada jaman sekarang, melawan orang tua, apalagi sampai menyakiti hatinya, dianggap sebagai perbuatan sepele, meski sejatinya sudah termasuk perbuatan dosa besar, yang tak ada penebusan dosanya atau tidak ada pengampunan. Akibat melawan orang tua sebenarnya langsung dapat kita rasakan, bahkan hanya berbohong pada orang tua saja sudah berakibat buruk, misalnya banyak rencana yang tidak sesuai dengan harapan.Berikut ini beberapa pengertian dari Mengapa Zaman Sekarang Anak-anak Sering Melawan Orangtua menurut beberapa definisi pendapat :2.1.1.Hilarius AnandaMelawan orangtua adalah hal sangat tidak terpuji karena orangtua adalah orang yang telah merawat dan mendidik kita selama ini jadi kita harus menghormati dan menghargai orangtua.2.1.2. Magdalena PangaribuanPerilaku melawan orangtua sangatlah tidak baik. Anak-anak zaman sekarang terpengaruh oleh globalisasi yang sangat merajalela dikaangan remaja.2.1.3.Leony GabryelaAnak-anak iman agamanya tidak kuat. 2.1.4.Ruth Angelia Butar-butarMelawan orangtua sangatlah tidak baik karena semarah-marahnya orangtua kepada kita pasti mempunyai tujuan tertentu agar kita sukses.Dari definisi beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa melawan orangtua adalah hal yang sangat tidak baik atau tidak terpuji dalam kehidupan keluarga. Kehidupan ini sering mengalami kehidupan era Globalisasi.

2.2. Apa Penyebab Anak-anak Melawan Orangtua2.2.1. Anak-anak melawan orangtua bisa saja karena pergaulan yang tidak baik dan lingkungan hiidup yang tidak baik. 2.2.2.Terpengaruh dan teman-temannya yang berperilaku tidak baik.2.2.3.Kebanyakan menonton sinetron yang melawan orangtua.2.2.4.Tidak adanya ikatan kasih sayang pengertian antara orangtua dan anak.

2.3. Faktor Kenakalan Anak Dikalangan SosialBanyak anak-anak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan orangtua. Perbuatan anak-anak dikalangan social pada umumnya yang (Berusia belasan tahun) yang melawan ketertiban umum (Nilai norma yang diakui masyarakat) yang ditujukan pada orang,binatang,dan atau barang-barang yang menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain. Dapat menyebabkan faktor kecenderungan dikawasan social yaitu :2.3.1. Kenakalan anak-anak dalam Pergaulan Bebas2.3.2. Menggunakan bahan Narkoba 2.3.3. Tawuran 2.3.4. Mengikuti geng motor dalam balap liar2.3.5. Pembunuhan2.3.6. Penculikan anak-anak 2.3.7. Cenderung terhadap Dunia maya2.4. Bagaimana Reaksi Orangtua Saat Anaknya Melawan kehidupan anak zaman sekarang memang sudah menjadi kodratnya manusia sulit melakukan kebaikan,namun mudah melakukan kejahatan. Dalam keadaan kekecewaan,frustasi,apalagi sedang marah seringkali seorang anak akan melawan orangtuanya,menyesal dikemudian hari.Maka dari itu reeaksi orangtua saat anaknya melawan adalah:2.4.1. Orangtua akan merasa angat sedih jika seorang anak melawan orangtuanya.2.4.2. Ada sebagianorangtua yang marah,tetapi membiarkannya.

2.4.3.Ada orangtua merasa kecewa kalau anakny melawan2.4.4.orangtua merasa sakit hati jika anaknya melawan atau berkata kasar.2.5 Karakteristik RemajaManusia adalah mahluk yang paling sempurna, bila dibandingkan dengan mahluk-mahluk yang lain. Manusia memiliki kelebihan-kelebihan dalam segi cipta, rasa, karsa, estetika, social dan susila serta hal yang lain. Dalam kehidupannya manusia mengalami suatu perkembangan dan pertumbuhan. Menurut Kartini Kartono (1986 : 29 ) yang dimaksud dengan perkembangan yaitu : Perkembangan merupakan perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi phisikhis dan fisis dari anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan. Menurut ahli yang sama ( 1986 : 33 ) yang dimaksud dengan pertumbuhan yaitu perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak-anak yang sehat, dalam peredaran waktu tertentu.Menurut Abin Syamsudin (2000:130) menuliskan batasan remaja awal berkisar antara 11-13 tahun sampai 14-15 tahun. Dari batasan usia remaja awal tersebut, usia remaja awal merupakan usia sekolah tingkat SMP.Conger dalam Abin Syamsudin (2000:132), memberikan penafsiran sebagai ciri dari remaja sebagai suatu masa yang amat kritis yang mungkin dapat merupakan tipe of time and the worst of time. Kalau individu mampu mengatasi berbagai tuntutan yang dihadapinya secara integratif, ia akan menemukan identitasnya yang akan dibawa menjelang masa dewasanya. Sebaliknya, kalau gagal ia akan berada pada kritis identitas yang berkepanjangan.Menurut Zakiah Daradjat (1992:28) yang dimaksud dengan masa remaja yaitu: Satu tingkat umur, di mana anak-anak tidak anak-anak lagi, akan tetapi belum bisa dipandang dewasa. Jadi remaja adalah umur yang belum dapat menjembatani antara anak-anak dan umur dewasa. Remaja adalah usia dimana seorang anak mengalami masa transisi atau masa peralihan dalam mencari identitas diri. Masa peralihan yang dimaksudkan disini adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa atau merupakan perpanjangan dari masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Karenanya pada masa ini seakan-akan remaja berpijak antara dua kutub yaitu kutub yang lama (masa anak-anak) yang akan ditinggalkan dan kutub yang baru (masa dewasa) yang masih akan dimasuki. Dengan keadaan yang belum pasti inilah remaja sering menimbulkan masalah bagi dirinya dan pada masyarakat sekitarnya, sebab pribadinya belum stabil dan matang.Abin Syamsudin (2000:133) menyebutkan ciri-ciri umum remaja awal dilihat dari beberapa aspek, meliputi :1) Dari aspek perilaku sosial, moralitas dan religius meliputi :a) diawali dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginanbergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer;b) adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi;c) adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasipengaruh orang tua dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua;d) dengan sikap dan cara berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari0hari oleh para pendukungnya (orang dewasa);e) mengidentifikasi dirinya dengan tokoh-tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya;f) mengenai keberadaan dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipertanyakan secara kritis dan spektis;g) penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan mungkin didasarkan pertimbangan asanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya; danh) masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup.2) Dari aspek afektif, kognitif dan kepribadian meliputi :a) lima kebutuhan dasar (fisik, rasa aman, afiliasi sosial, penghargaan, perwujudan diri) mulai menunjukkan arah kecenderungan-kecenderungan;b) reaksi, reaksi dan ekspresi emosinya masih labil dan belum terkendali seperti pernyataan marah, gembira atau kesedihannya mungkin masih dapat berubah-ubah silih berganti dalam tempo yang cepat;c) kecenderungan-kecenderungan arah sikap mulai tampak (teoritis, ekonomis, estetis, politis, sosial dan religius) meskipun masih dalam taraf eksplorasi dan coba-coba; dand) merupakan masa kritis dalam rangka menghadapi kritis identitasnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi psikososialnya yang akan membentuk kepribadiannya.Dengan karakter seperti di atas siswa yang tergolong usia remaja apabila tidak mendapatkan bimbingan yang baik mudah terjerumus pada perbuatan yang merugikan dirinya sendiri atau terjerumus dalam kenakalan remaja (siswa). Secara umum jika siswa tidak dapat berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhannya akan menimbulkan perilaku menyimpang yang kita kenal dengan kenakalan remaja.