karya tulis borobudur

29
SEJARAH BERDIRINYA CANDI BOROBUDUR Disususn oleh : Nama : Agung Nugroho No Absen : 2 Kelas : XII IPS 1

Upload: terbang-tinggi-bagai-elang

Post on 27-Nov-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fhhvh

TRANSCRIPT

SEJARAH BERDIRINYA CANDI

BOROBUDUR

Disususn oleh :

Nama : Agung Nugroho

No Absen : 2

Kelas : XII IPS 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 2 SUKOHARJO

2007

PENGESAHAAN

Judul : Sejarah Berdirinya Candi Borobudur

Oleh :

Nama : Agung Nugroho

Kelas : XII IPS 1

No. Absen : 2

Telah disetujui:

Pada hari :

Tanggal :

Penbimbing,

S. Hardjono S.PdNIP. 130 914 390

Mengetahui,

Kepala SMA N 2 Sukoharjo

Drs. Joko SugihartoNIP.131785551

ii

MOTO

Kita harus melestarikan budaya bangsa sendiri

Cintailah budaya bangsa

Mencintai budaya sendiri itu lebih baik dari pada mencintai budaya bangsa

lain

Mengembangkan budaya yang terpendam itu hal yang sangat

membanggakan

Singkirkanlah budaya asing yang merusak budaya sendiri dan seraplah

budaya asing yang dapat menumbuhkan budaya baru

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan berkat dan rahmat –Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini untuk

memenuhi salah satu syarat mengikuti mengikuti Ulangan Umum pada Tahun Ajaran

2007-2008

Penulisan karya tulis ini dapat terlaksana dengan adanya dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak , untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepda yang terhormat :

1. Drs. Joko Sugiharto, Kepala Sekolah SMA N 2 Sukoharjo yang telah

memeberikan kesempatan, arahan, dorongan serta fasilitas yang berkaitan

dengan penulisan Karya Tulis ini.

2. S. Hardjono, S. Pd dan Trenggono, S.Pd. Supervisor Karya Tulis SMA N 2

Sukoharjo yang telah memebimbing dan membantu dalam penulisan Karya

Tulis ini.

3. Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd, Penanggung jawab Program ( PJP) Karya Tulis

yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis

ini.

4. S. Hardjono, S.Pd yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam

penulisan Karya Tulis ini.

5. Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapat

imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis ini masih terdapat

kekilafan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan

kritik yang membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata semoga karya

tulis ini bisa bermanfaat bagi siswa SMA N 2 Sukoharjo khususnya dan

pembaca umumnya.

Kartasura ,……………….2007

Penulis

iv

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL………………………………………...............i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….ii

HALAMAN MOTO…………………………………………………iii

KATA PENGANTAR……………………………………………….iv

DAFTAR ISI…………………………………………………………v

BAB I. PENDAHULUAN……………………………................1

A. Latar Belakang Masalah…………………………...1

B. Rumusan Masalah………………………………….1

C. Tujuan Penulisan…………………………………...2

D. Manfaat Penulisan……………………….................2

E. Metodologi Penulisan………………………………3

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH……………………….......4

A. Sejarah singkat berdirinya candi Borobudur………..4

B. Arti nama Borobudur………………………………..6

C. Arsitektur bangunan candi Borobudur………………7

D. Relief candi Borobudur……………………………...8

E. Fungsi candi Borobudur……………………………..9

BAB III. PENUTUP……………………………………………….10

A. Simpulan…………………………………………...10

B. Saran……………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….11

LAMPIRAN…………………………………………………………....12v

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh ke ajaiban

dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia baik dari

kepariwisataanya, arkeologi dan pengetahuan. candi Borobudur terletak di

dasa Borobudur kecamatan Borobudur kabupaten magelang, propinsi jawa

tengah, ± 41 km dari yogyakarta. ± 80 km dari kota semarang ibu kota propinsi

jawa tengah. Candi Borobudur juga di kelilingi oleh pegunungan Manoreh di

sisi selatan, Gunung Merapi (2411 m) dan Gunung Merbabu (3142 m) di sisi

timur, serta Gunung Sumbing ( 2271 m) dan Gunung Sindoro (3135 m) disisi

barat laut. Di sisi timur candi Bororbudur juga terdapat Sungai Progo dan

Sungai Elo.

Borobudur menjadi pusat ziarah megah bagi penganut budha.

Tetapi dengan runtuhnya mataram sekitar tahun 930M, pusat kekuasaan dan

kebudayaan pindah ke Jawa Timur dan Borobudurpun hilang terlupakan,

karena gempa dan gunung letusan merapi candi itu melesak mempercepat

keruntuhannya. Sedangkan semak belukar tropis tumbuh menutupi Borobudur

dan pada abab-abab selanjutnya lenyap di telan sejarah

Dari titik tolak uraian latar belakang masalah seperti di atas,

maka dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih judul “Sejarah

Berdirinya Candi Borobudur”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah seperti di atas, maka

dalam penulisan karya tulis ini, penulis mengambil beberapa pokok

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya candi Borobudur?

2. Apa arti nama Borobudur?

1

3. Bagaimana arsitektur bangunan candi Borobudur?

4. Bagaimana Relief candi Borobudur?

5. Apa fungsi candi Borobudur?

C. Tujuan penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis memilih beberapa tujuan

penulisan yang hendak di capai yaitu:

1. Mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur?

2. Mengetahui arti nama candi Borobudur?

3. Mengetahui arsitektur bangunan candi Borobudur?

4. Mengetahui relief candi Borobudur?

5. Mengetahui fungsi candi Borobudur?

D. Manfaat Penulisan

Setelah penulis merumuskan masalah, penulis dapat

mengemukaaan ini tujuan yang hendak di capai dalam penulisan karya tulis

ini. Adapun manfaatnya adalah:

1. Dapat mengetahui sejarah berdirinya candi Borobudur.

2. Dapat melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan oleh leluhur.

3. Menambah pengetahuan tentang sejarah zaman dahulu.

4. Dapat menambah wawasan tentang candi Borobudur.

2

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa

metode penulisan antara lain:

1. Metode Wawancara

Merupakan metode melalui tanya jawab lisan antara dua orang

atau lebih secara langsung untuk mendapatkan pokok masalah yang

akan di teliti. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan

seorang pemandu candi Borobudur di yogyakarta yaitu Bapak

Yulianto, sebagai nara sumbernya.

2. Metode Observasi

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan

catatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang timbul yang di teliti

secara langsung. Dalam hal ini penulis datang langsung ke lapangan

tempanya di candi Borobudur

3. Metode Studi Pustaka

Merupakan metode pengumpulan data dan informasi yang

dilakukan dengan menggunakan semua bahan yangtertulis yang relevan

dengan pembahasan karya tulis. Di dalam hal ini penulis membaca buku-

buku yang berkaitan dengan candi Borobudur .

3

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Sejarah Singkat Berdirinya Candi Borobudur

1. Waktu didirikan

Sampai sekarang belum pernah ditemukan sumber-sumber

tertulis yang menyebutkan bilamana, bagaimana dan berapa lama candi

Borobudur itu di bangun, sehingga secara pasti tidak dapat ditentukan

usianya. Beberapa bukti telah ditemukan oleh para ahli untuk menentukan

usia dari pada bangunan Borobudur itu. Pada bagian kaki Borobudur yang

tertutup terdapat tulisan tulisan singkat berbahasa sangsekerta dengan huruf

kawi. Dengan membandingkan bentuk huruf –huruf tersebut dengan

prasasti- prasasti bertarikh yang terdapat di Indonesia, maka sementara

berpendapat, bahwa Borobudur dibangun sekitar tahun 800M. pada abab itu

di jawa tengah berkuasa raja-raja dari wangsa sailendra, yang menganut

agama Budha Mahayana.

2. Keruntuhan dan Penemuan Kembali

Setelah selesai di bangun selama 500 tahun, Borobudur

merupakan pusat ziarah megah bagi penganut budha. Tetapi dengan

runtuhnya mataram sekitar tahun 930M, pusat kekuasaan dan kebudayaan

pindah ke Jawa Timur dan Borobudurpun hilang terlupakan, karena gempa

dan gunung letusan merapi candi itu melesak mempercepat keruntuhannya.

Sedangkan semak belukar tropis tumbuh menutupi Borobudur dan pada

abab-abab selanjutnya lenyap di telan sejarah.

4

Baru pada abab ke-XVIII M menurut tradisi dalam tanah jawa

terdapat beberapa singkat tentang larinya Mas Dana yang memberontak

melawan pakubuwanan 1 (1709-1710) dan kemudian ditangkap di

Borobudur lima puluh tahun kemudian 1757-1758 seorang pangeran

yogyakarta mengunjungi Borobudur untuk melihat seribu arca

Baru pada tahun 1814 perhatian orang mulai tertuju lagi ke

Borobudur. Sir Thomas Stamford Raffles, gubenur jendral yang memerintah

tanah jajahan inggris di jawa (1811-1815), sewaktu berkunjung ke semarang

mendapat berita, bahwa di desa Borobudur ada sebuah purbakala yang

terpendam di dalam tanah. Raffles segera mengirimkan seorang perwira

genie, H.C. Cornelius, ke Borobudur untuk mengadakan penyelidikan

terhadap kebenaran tersebut. Tiba disana Cornelius meliahat sebuah bukit

yang di tumbuhi Pohon–pohon dan semak belukar.

Tampak diatas bukit itu candi berserakan. Dengan bantuan

penduduk desa, ia segera melakukan pembersihan dengan menebangi

pohon-pohon, membakar semak belukar dan menyingkirkan tanah diatas

bukit itu.pekerjaaan itu mamakan waktu cukup lama hingga dalam tahun

1835 atas usaha Residen Kedu. Candinya dapat di tampakkan seluruhnya

menjulang di atas puncak bukit.

Sangat di sayangkan bahwa kurangnya pengertian dari para

pejabat pemerintah pada waktu itu tidak sedikit batu-batu candinya yang

hilang karena perbuatan tangan manusia. tidak kuarang dari delapan cikar

penuh dengan arca-araca dan batu-batu berukiran dari bangunan Borobudur

telah diangkut sebagai hadiah atas kunjungan Raja Chulalangkon di

Indonesia dalam tahun 1896. Residen kedu yang di tugaskan untuk

memberiakan itu rupa-rupanya ingin menujukan jasa baiknya terhadap raja

Siam, antara lain lima Dhyani-Budha, tiga diantaranya diambilkan dari

tempat-tempat aslinya direlung-relung, dua araea singa, satu di antaranya

adalah satu-satunya arca singa yang tidak ada cacatnya, sebuah pancuran

makara, kepala-kepala dari sayap-sayap tangga, kepala-kepala kala penghias

relung-relung dan gapura-gapura dan masih banyak lagi lainya.

B. ARTI NAMA BOROBUDUR

Dari beberapa literature yang ada, dapat disebutkan berbagai

pendapat dari para ahli antara lain :

1) Kitab Negara kartagama

Naskah dari tahun 1365 M yaitu kitab Negara kartagama

karangan Mpu prapanca, meyebutkan kata “Budur” untuk sebuah Budha dari

aliran Wajradha. Kemungkinan yang ada nama “Budur” tersebut tidak lain

adalah candi Borobudur.

2) SirThomas Stamford Raffles

Raffles manafsirkan Borobuduir berati bahwa Budur merupakaan

bentuk lain dari “Budo”.yang dalam bahasa jawa berarti Kuno.tetapi bila

dikaitkan dengan Borobudur berati “Boro Jaman Kuno” Namaun karena

“Bhara” dalam bahas jawa kuno berati banyak, maka Borobudur juga berarti

“Budha yang Banyak” jika dikaji secara teliti maka keterangan yang

ditemukan oleh raffles memang tidak ada yang memuaskan. Boro jaman

kuno” kurang mengena maupun “Budha yang banyak” Kurang mencapai

sasaran.

3) Poebatjaraka

Menurut beliau “Boro” berarti “Biara” dengan demikian

Borobudur berarti “Biara Budur”. Penafsiran ini sangat menarik karena

mendekati kebenaran berdasarkan bukti-bukti yang ada. Selanjutnya jika di

hubungkan dengan kitab Negara Kartagama mengenai “Budur” maka besar

kemungkinan penafsiran Poerbatjaraka adalah benar dan tepat.

4) DE Casparis

De Casparis menemukan kata majemuk dalam sebuah prasati

yang kemungkinan merupakan asal kata dari Borobudur. Dalam sebuah

prasasti SrI Kahulunan yang berangka 842 M dijumpai kata “Bhumi

Sambhara Budhara” yaitu satu sebutan untuk bangunan suci pemujaan nenek

moyang atau disebut kuil.

6

5) Drs. Soediman

Bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu Bara dan Budur.

Bara berasal dar bahasa sanksekerta Vihara yang berarti komplek candi dan

Bihara yang berarti asrama. Budur dalam bahasa bali bedudur yang artinya di

atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau vihara dan komplek candi yang

terletak di atas tanah yang tinggi atau bukit.

C. ARSITEKTUR BANGUNAN CANDI BOROBUDUR

Bangunan Borobudur didirikan di atas dan di sekitar lereng bukit

dan berbentuk punden berundak. Berbeda dengan banguna-bangunan suci

lainya, dimana orang akan melakukan ibadah dapat masuk ke dalamnya

maka tidak demikian halnya dengan Borobudur, Borobudur tidak terdapat

ruang dimana orang bisa masuk ke dalamnya, melainkan orang hanya bisa

naik ke atasnya dengan melalui tangga-tangga pada ke empat sisi- sisinya.

Bangunan Borobudur pada hakekatnya adalah bangunan stupa, akan tetapi

seperti lazimnya stupa yang berbentuk kubah, melainkan merupakan punden

berundak dengan enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat

berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa induk sebagai puncaknya.

Tetapi semua bagian-bagian itu merupakan satu kesatuan dan secara

keseluruhan merupakan satu bangunan stupa. Di samping sebagai lambang

tertinggi agama budha, stupa Borobudur merupakan tiruan( replica ) dari

alam semesta, yang menurut filsafat agama budha terdiri dari tiga bagian

besar : Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.

Kamadhatu adal sama dengan “alam bawah” tempat manusi biasadi

Borobudur adalah bagian kaki. Rupadhatu sama dengan “alam antara”

tempat manusia telah meninggal segala keduniawian, di Borobudur adalah

emapat tingkat yang berbentuk bujur sangkar. Arupadhatu sama dengan

“alam atas” temapat para dewa dan di Borobudur adalah dataran berundak

(teras) termasuk stupa induk.

7

Ukuran pada dasar bangunan Borobudur 123M persegi dan

tingginya 31,5 M atau 42 M sampai pinaketnya yang sekarang sebagian

sudah tidak ada lagi. Batu andesit yang di pergunakan untuk bangunan

Borobudur sebanyak 55.000 M³

D. Relief Candi Borobudur

Candi Borobudur tidak hanya menujukan kemegahanya saja

tetapi juga mempunyai relief yang sangat menarik. Relief cerita yang di

pahatkan pada candi itu lengkap dan panjang yang tidak pernah ditemui di

tempat lain.

Bidang relief seluruhnya ada 1460 panel yang jika diukur memanjang

mencapai 2.500 meter. Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam yaitu:

Relief cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah.

Relief hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang

Agar dapat menyimak ceritanya didalam relief secara berurutan dianjurkan

memasuki candi melalui pintu sebelah timur dan pada tiap tingkatan

berputar kekiri dan meninggalkan candi di sebelah kanan.

Relief ceritanya pada candi Borobudur menggambarkan beberapa cerita

yaitu:

a. Karma Wibangga, terdiri dari 160 panel, di pahatkan pada kaki tertutup.

b. Lalita Wistara, terdiri dari 120 panel, di pahatkan pada dinding lorong 1

di bagian atas

c. Jataka dan Awadana, terdiri 720 panel, dipahatkan pada dinding lorong

1 di bagian bawah, balustrade lorong 1 atas dan di bawah dan

balustrade II

d. Gandawyuda, terdiri 460 panel di pahatkan pada dniding lorong II

balustrade III dan IV serta Bhadraceri dinding lorong IV

8

E. FUNGSI CANDI BOROBUDUR

Selain sebagai tempat pariwisata, ternyata fungsi candi

Borobudur hampir sama dengan fungsi candi pada umumnya antara

lain :

1. Tempat menyimpan relik atau di sebut Dhatugarba.

Erlik tersebut antara lain benda suci, pakaian, tulang atau abu dari

budha, arwah para biksu yang tersohor atau terkemuka.

2. Tempat sembayang atau beribadat bagi umat Budha.

3. Merupakan lambang suci umat budha, cermin nilai-nilai tetinggi umat .

4. Budha dan mengadung rasa rendah hati yang di sadari penciptanya

sedalam-dalamnya.

5. Tanda peringatan dan penghormatan kepada sang Budha.

9

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah penulis memahami isi karya tulis ini, maka penulis

berkesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa candi borobudur di bangun sekitar tahun 800 M. akan tetapi

sampai sekarang belum pasti kebenaranya bilamana, bagaimana dan

berapa lama candi borobudur itu di banguan

2. Bahwa arti nama Borobudur ternyata mempunyai beberapa penafsira

antara lain dari: kiitab Negara Kartagama, Sir Thomas Staford Raffles,

Poerbatjaraka, De Casparis, Drs. Soediman.

3. Bahwa Candi Borobudur didirikan di atas dan sekitar lereng bukit dan

berbentu punden berundak

4. Bahwa relief candi Borobudur ada 2 macam yaitu relief cerita dan relief

hiasan.

5. Bahwa fungsi candi Borobudur tidak hanya sebagi tempat pariwisata

saja, ternyata fungsinya hampir sama dengan fungsi candi-candi pada

ummnya.

B. Saran

Dengan memahami isi karya tulis ini maka penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi para pengunjung dan masyarakat di sekitar candi Borobudur

sebaiknya menjaga kebersihahan lingkungan di sekitarnya

2. Perlu adanya peningkatan pelayanan fasilitas bagi pera pengunjung

khususnya bagi para pelajar yang mengadakan penelitian

3. Masyarakat sebaiknya dapat melestarikan candi Borobudur agar tatap

menjadi candi yang bersejarah

4. Sebaiknya masyarakat bisa mempertahankan nilai-nilai sejarah yang ada

di dalam candi Borobudur.

10

DAFTAR PUSTAKA

Anomi. 1983. Pariwisata Jawa Tengah. Semarang: Dinas Pariwisata Jawa Tengah.

Soetarno R. Borobudur Selayang Padang. Solo : Tiga Serangakai.

Widya Dharma S. 2000. Riwayat Hidup Sang Budha Gautama. Jakarta: Yayasan

Dana Pendidikan Budhis.

Dra. Dwi Ari Listiyani, M. Pd. 2007. Pedoman Penulisan Karya Tulis. Sukoharjo:

SMA Negeri 2 Sukoharjo.

11

LAMPIRAN

Candi Borobudur dilihat dari atas

Candi Borobudur dilihat dari samping

12

Relief candi Borobudur dari sisi selatan

Relief candi Borobudur dari sisi Timur

13

Bangunan Candi Borobudur

Bangunan candi-candi Borobudur

14

KARTU KONSULTASI KARYA TULIS

SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

Nama Siswa : Agung Nugroho

No Absen : 2

Kelas : XII IPS 1

NO HARI / TANGAN URAIAN PARAF1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Mengetahui Sukoharjo…………………Kepala SMA N 2 Sukoharjo Pembimbing,

Drs. Joko Sugiharto S. Hardjono S. Pd NIP. 131 785 551 NIP.130 914 350