karya tulis ilmiah bagi pengembangan profesi guru

30
حمد على سيدنامهم صلل الDari Buku: KARYA TULIS ILMIAH Bagi Pengembangan Profesi Guru

Upload: menjadi-yang-terbaik-di-jalan-allah-swt

Post on 21-Jul-2015

296 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

اللهم صل على سيدنامحمد

Dari Buku:

KARYA TULIS ILMIAH

Bagi Pengembangan Profesi Guru

DI RANGKUM OLEH:

NAMA: M. Rizqi Ngadzimul Fadli

Jurusan/Kelas: Biologi/C

Semester: DUA(2)

NIM: 13620113

PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina/Golongan IV-a ke atasmewajibkan adanya angka kreditkegiatan Pengembangan Profesi. Salah satu macam kegiatanpengembangan Profesi Guru adalahmenyusun Karya Tulis Ilmiah.

Macam kegiatan Guru yang termasuk kegiatan

Pengembangan Profesi adalah:

1.Melaksanakan kegiatan karya tulis/karya tulis

ilmiah di bidang pendidikan.

2.Menemukan teknologi tepatguna di bidang

pendidikan.

3.Membuat alat pelajaran /peraga atau

bimbingan.

4.Menciptakan karya seni.

5.Mengikuti Pengembangan kurikulum.

Karya tulis ilmiah dibidang pendidikan terdiri dari:

1.Karya tulis ilmiah hasil dari penelitian, pengkajian,

survey,dan atau evaluasi di bidang pendidikan.

2.Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan

ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan.

3.Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan kebudayaan

yang disebarluaskan melalui media massa.

4.Prasarana yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah

yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.

5.Buku pelajaran atau modul.

6.Diktat pelajaran.

7.Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang

bermanfaat bagi pendidikan.

DASAR-DASAR KARYA TULIS ILMIAH

Kegiatan penelitian , pengembangan dan evaluasi disebut sebagai

kegiatan ilmiah apabila yang dipermasalahkanberada di kawasanilmu dan

menggunakan metode berfikiri lmiah dalam pengkajiannya.

Karya tulis ilmiah memiliki ciri yang khas yaitu: kebenarannya, metode

kajiannya, dan tata cara penulisannya bersifat keilmuan.

Bentuk, format penulisan ilmiah sangat beragam mulai dari laporan

ilmiah yang berbentuk buku atau artikel sampai dengan gagasan yang

ditulis melalui media massa.

Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk

laporan, makalah, buku maupun terjemahan,

baru bisa disebut Karya Tulis Ilmiah jika

sedikitnya memiliki tiga syarat, yaitu:

1.Isi kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah.

2.Langkah pengerjaannya dijiwai atau

menggunakan metode ilmiah (metode berfikir

ilmiah).

3.Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi

persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.

Terdapat tiga macam kegiatan ilmiah dasar

yakni: penelitian (research), pengembangan

(development) serta evaluasi (evaluation).

Proses kerja ilmiah dicirikan dengan digunakannya

metode keilmuan yang ditandai dengan adanya:

Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan

relevan.

Dukangan faktor empiris dan

Analisis kajian yang mempertautkan antara

argumentasi teoriti dengan faktor empirik

terhadap permasalahan yang dikaji.

MACAM KARYA TULIS ILMIAH

Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah

Kerja penelitian, pengembangan, dan evaluasi memerlukan

pelaporan hasil. Laporan hasil kegiatan ilmiah tersebut

umumnya berbentuk buku dan disebut sebagai buku laporan

hasil.

Kerangka isi dan format laporan hasil dapat berbeda-beda

sesuai dengan tujuan pelaporan, namun pada umumnya terdiri

dari tiga bagian utama yakni: bagian pendahuluan, bagian isi,

dan bagian penunjang.

Pada bagian pendahuluan masih terdiri dari:

halaman judul.

lembar persetujuan.

kata pengantar.

daftar isi.

daftar table.

daftar gambar.

daftar lampiran.

abstrak/ringkasan.

Pada bagian isi terdiri dari:

permasalahan atau pendahuluan.

Kajian teori atau pembahasan kepus-

takaan

Metododologi dan prosedur pengkaji-an

Hasil-hasil dan diskusi hasil kajian

Kesimpulan dan saran-saran

Pada bagian penunjuk hanya terdiri dari:

Daftar pustaka

Lampiran-lampiran

Laporan hasil merupakan sajian tertulis dari

hasil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan.

Dengan demikian, penulisan laporan merupakan

pekerjaan terakhir dari rangkaian kegiatan

penelitian, pengembangan atau evaluasi.

Tulisan Ilmiah

Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengembangan

dan evaluasi dapat berbentuk laporan atau pun berbentuk

tulisan ilmiah. Perbadaan laporan dan tuis ilmiah sangat jelas.

Laporan menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah

yang dilakukan. Sedangkan pada tulisan ilmiah hanya

menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil

kegiatan ilmiah.

Tulisan ilmiah sering juga disebut sebagai makalah. Makalah

dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau

sebagai baan tulisan dari siaran radio atau televise, atau bahan

tertulis dalam sajian lisan di pertemuan ilmiah.

Tulisan ilmiah yang tersaji dengan bahasa dan format

yang lebih popular disebut bagian tulisan ilmiah

popular.

Tulisan ilmiah mempunyai cirri khusus yakni: isi

sajiannya berada pada kawasan ilmu, penulisannya

cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang

umum dan jelas, dan bersifat obyektif.

Kerangka tulisan terdiri dari tiga bagian, yakni bagian

pendahuluan, bagian isi dan bagian penunjang.

Tulisan ilmiah yang dipublikasikan melalui

majalah ilmiah pada umumnya berupa laporan

hasil kegiatan ilmiah, khususnya berupa laporan

hasil penelitian.

Jurnal ilmiah acapkali juga menyajikan laporan

hasil evaluas, tinjauan atau ulasan dari sesuatu

kegiatan atau produk pengembangan ilmiah.

BUKU

Menulis buku merupakan salah satu bentuk kegiatan pengembangan

profesi guru. Hasil karya tulisan guru dapat berupa buku pelajaran, modul,

diktat ataupun karya terjemahan.

Sebagai karya ilmiah, kerangka sajian isi buku pun harus berada dan

memiliki kebenaran ilmiah. Di samping itu buku hendaknya menarik dan

mudah dipahami oleh pembacanya.

Kerangka isi buku pelajaran terdiri dari tiga bagian utama:

Pendahuluan, Sajian isi, Penunjang.

Agar buku diktat dan modul mudah dan

menarik untuk dibaca, upayakan memakai:

Kalimat-kalimat pendek tetapi jelas.

Kalimat aktif.

Gambar/ilustrasi yang sesuai untuk memperjelas dan menarik

perhatian.

Berbagi variasi dalam format sajian, bentuk dan besaran huruf guna

penarikan perhatian dan penekanan hal-hal yang penting.

Untuk kepentingan pembelajaran, tidak jarang

diperlukan kerja penerjemah. Karya tulis

terjemahan adalah hasil karya penerjemahan

buku pelajaran atau karya ilmiah dari bahasa

asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya, atau

dari bahasa Daerah ke bahasa Indonesia atau

sebaliknya.

Seorang siswa yang hendak menerjemahkan

buku pelajaran setidak-tidaknya harus memenuhi

persyaratan-persyaratan menguasai materi yang

akan diterjemahkan, menguasai bahasa asing,

menguasai bahasa Indonesia, dan menguasai

teknik menerjemahkan.

TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang bersifat formal

karena sifat formalnya itu, penulisannya harus mengikuti

ketentuan-ketentuan penulisan karya tulis ilmiah.

Teknik penulisan menyangkut sistematika penulisan, cara

merujuk dan menulis daftar rujukan, table/gambar, dan bahasa

termasukmpenerapan ejaan.

Sistematika Penulisan, Skripsi, Tesis, Disertai, Makalah, dan Laporan

penelitian, yakni:

1. Peringkat 1 tulisan bab dan judul bab ditulis dengan huruf besar

semua, bold, dan diletakkan di tengah.

2. Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di

tepi kiri.

3. Peringkat 3 ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan diletakkan di

tepi kiri.

4. Peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil dengan cetak miring, bold,

dan diletakkan di tepi kiri.

5. Peringkat 5 ditulis dengan huruf kecil, 1,2 cm dari tepi kiri, bold, dan

diakhiri dengan titik.

Teknik penulisan karya ilmiah, disajikan berikut:

Rujikan kutipan langsung

Contoh: Soebroto (19190: 123) menyimpulkan “Ada hubungan yang erat

antara social ekonomi dengan kemajuan belajar”.

Rujukan kutipan tidak langsung

Contoh: Saliman; (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun

ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

Rujukan dari buku

Contoh: Aqib, Zainal 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,

Surabaya, Insan Cendekia.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal

Contoh: Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan

Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, I (I); 33-47

Rujukan dari Artikel dalam Surat Kabar/Majalah

Contoh: Huda, M. 13 November, 1991: Menyiasati Krisis Listrik Musim

Kering, Jawa Pos, Hlm. 6.

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah

Contoh: UUIR Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

1990, Jakarta: PT. Armas Duta Jaya.

Rujukan dari Lembaga

Contoh: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman

Penilisan Laporan Penelitian, Jakarta: Depdikbud.

Rujukan dari Karya Terjemahan

Contoh: Ary D., Jacobs, Lc. & Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar

penelitian pendidikan, Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982, Surabaya:

Usaha Nasional.

Rujukan dari Skripsi, Tesis atau Disertai

Contoh: Pangaribuan, T.T. 1992. Perkembangan kompetensi

Kewacanaan pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi Malang PPS

IKIP Malang.

Rujukan dari Makalah (Seminar)

Contoh: Krim, Z. 1987. Tata Kota di Negara-Negara Berkembang.

Makalah disajikan pada Seminar Tata Kota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya:

1-2 September.

Rujukan dari Internet

Contoh: Naga, Sali, S., (IKIP Jkt @ indo.net.id). 1 Oktober 97 Artikel

untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi @ mig. Vwcn.org.id)

Rujukan dari CD-ROM

Sama dengan jurnal, ditambah penyebutan CD-ROM dalam kurung.

Penulisan Tabel

Judul table ditulis dengan huruf besar kecil, tanpa diakhiri tanda titik.

Nomor table dengan angka arab.

Penyajian Gambar

Judul gambar ditempatkan di bawah gambar penulisan judul gambar

sama dengan judul table.

Penggunaan Bahasa

Penulisan karya tulis hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, lugas,

tepat dan formal, serta menggunakan ejaan secara tepat.

Pengetikan Naskah

Menggunakan kertas HVS ukuran A4. margin atas 3cm dan margin kanan

3 cm dan margin bawah 3cm.

Daftar Pustaka:Zainal, Aqib. 2006. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan

Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.

thanks for all