karya tulis ilmiah penerapan metode zilgrei pada …elib.stikesmuhgombong.ac.id/446/1/reista dewi...
TRANSCRIPT
i
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN METODE ZILGREI PADA IBU INPARTU
PRIMIGRAVIDA TERHADAP KEMAJUAN
PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
DI PUSKESMAS MIRIT
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
REISTA DEWI MAULIDA
Nim: B1401205
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHHAMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2017
ii
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN METODE ZILGREI PADA IBU INPARTU
PRIMIGRAVIDA TERHADAP KEMAJUAN
PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
DI PUSKESMAS MIRIT
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
REISTA DEWI MAULIDA
Nim: B1401205
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHHAMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2017
i
iii
iv
v
vi
PENERAPAN METODE ZILGREI PADA IBU INPARTU
PRIMIGRAVIDA TERHADAP KEMAJUAN
PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI
PUSKESMAS MIRIT KABUPATEN
KEBUMEN TAHUN 20171
Reista Dewi Maulida2, Dyah Puji Astuti
3
INTISARI
Latar Belakang: Kemajuan persalinan pada kala I fase aktif merupakan saat yang
paling melelahkan dan berat. Kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri
yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif dalam fase ini. Untuk
mencegah tindakan lain dalam menolong ibu ataupun bayi agar tidak mengalami
hal-hal yang diluar proses waktu normal, salah satunya dapat dilakukan dengan
metode Zilgrei. Ini merupakan gerakan dan latihan pernapasan yang dipersiapkan
sejak kala I tepatnya pada fase aktif. Banyak yang belum mengetahui penanganan
kala 1 lama dengan metode zilgrei, oleh sebab itu penulis tertarik menerapkannya.
Tujuan: Mengetahui penerapan metode zilgrei pada ibu inpartu primigravida
terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan
pendekatan studi kasus. Penulis mendeskripsikan fakta-fakta dari pengkajian yang
didapatkan dari wawancara dan observasi secara langsung yang melibatkan 5
partisipan dan dilakukan pada bulan April-Mei 2017.
Hasil: Metode zilgrei pada 5 partisipan telah dilakukan selama 15 menit sebanyak
7-8 kali dan tidak mengalami hambatan. Kelima partisipan mengalami kemajuan
persalinan yang berbeda, partisipan 1 mengalami kemajuan persalinan selama 2
jam, partisipan 2 mengalami kemajuan persalinan selama 1 jam, partisipan 3
mengalami kemajuan persalinan selama 3 jam, partisipan 4 mengalami kemajuan
persalinan selama 2 jam, partisipan 5 mengalami kemajuan persalinan selama 3
jam. Namun mereka mengalami kontraksi dan penurunan kepala yang sama yaitu
kontraksi yang adekuat dan penurunan kepala 0/5 bagian.
Kesimpulan: Metode Zilgrei efektif untuk ibu inpartu primigravida terhadap
kemajuan persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Mirit, Kebumen.
Kata Kunci : persalinan, kemajuan persalinan, metode zilgrei
Kepustakaan : 38 (2006-2017)
Jumlah Halaman : x + 83 halaman + 6 lampiran
1 Judul
2 Mahasiswi Program Studi Diploma III Kebidanan
3 Dosen STIKes Muhammadiyah Gombong
v
vii
THE APPLICATION OF ZILGREI METHOD ON INPARTU
PRIMIGRAVIDA MOTHERS FOR LABOR PROGRESS OF
STAGE I ACTIVE FACE IN COMMUNITY
HEALTH CENTRE OF MIRIT, KEBUMEN
20171
Reista Dewi Maulida2, Dyah Puji Astuti
3
ABSTRACT
Background: Labor progress during stage I active phase is the most exhausting
and severe. Most mothers begin to feel the pain because the uterus begins to be
more active in this phase. Zilgrei method is a way to prevent other actions in
helping the mother or the baby not to experience unexpected things out of the
normal time process. It is a movement and breathing exercises being prepared
since stage I precisely in the active phase. Many people do not know yet Zilgrei
method. Therefore, the writer is interested in applying that method.
Objective: To know the application of Zilgrei method on inpartu primigravida
mothers for the labor progress of stage I active phase.
Method: This study is an analytical descriptive with a case study approach. The
writer describes facts from the assessment obtained through interviews and direct
observation involving 5 participants and conducted in April-May 2017.
Result: After applying Zilgrei method for 15 minutes in 7 – 8 times, 5
participants had no obstacles. They had different labor progress, 2 hours labor
progress (participant 1), 1 hour (participant 2), 3 hours (participant 3), 2 hours
(participant 4), and 3 hours (participant 5). However, all participants had similar
contraction and head deflection, i.e. adequate contraction and 0/5 part of head
deflection.
Conclusion: Zilgrei method is effective for labor progress of inpartu
primigravida mothers of stage I active phase in Community Health Centre
(Puskesmas) of Mirit, Kebumen.
Keywords : Labor progress, Zilgrei method
Literature : 38 (2006-2017)
Number of Pages : x + 83 pages + 6 appendices
1. Title 2. Student of Diploma III Program of Midwifery Dept 3. Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
vi
viii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Penerapan Metode Zilgrei pada Ibu
Inpartu Primigravida Terhadap Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif di
Puskesmas Mirit Tahun 2017”. Penulis laporan ini bertujuan sebagai syarat
memperoleh derajat gelar Diploma III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mengalami hambatan, namun
berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
2. Eka Novyriana, S.ST., M.P.H. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Dyah Puji Astuti, S.SiT., M.P.H. selaku dosen pembimbing KTI yang telah
bersedia berbagi pengetahuan dan mendukung serta mengarahkan penulis dari
awal sampai akhir penyusunan laporan proposal KTI ini.
4. Wiwik Gunandari, S.ST selaku pembimbing KTI di lahan yang telah bersedia
berbagi pengetahuan selama di lahan.
5. Orang tua, keluarga dan teman-teman yang telah memberi dukungan, motivasi,
serta doa yang tidak henti-hentinya untuk mendoakan penulis.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini
dan dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kebumen, Juni 2017
Penulis
vii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. iv
INTISARI ........................................................................................................ v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 5
C. Manfaat .......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan ....................................................................................... 8
B. Metode Zilgrei ................................................................................ 24
C. Kerangka Teori ............................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 32
B. Partisipan ........................................................................................ 33
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 34
D. Instrumen........................................................................................ 34
BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL, DAN PEMBAHASAN
A. Manajemen Kasus .......................................................................... 41
B. Hasil ............................................................................................... 60
C. Pembahasan .................................................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 81
B. Saran ............................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat Pengumpulan Data ..................................................................... 35
Tabel 4.1 Hasil Penerapan dan Pemantauan Metode Zilgrei ........................... 43
Tabel 4.2 Hasil Penerapan dan Pemantauan Metode Zilgrei ........................... 47
Tabel 4.3 Hasil Penerapan dan Pemantauan Metode Zilgrei ........................... 51
Tabel 4.4 Hasil Penerapan dan Pemantauan Metode Zilgrei ........................... 54
Tabel 4.5 Hasil Penerapan dan Pemantauan Metode Zilgrei ........................... 58
Tabel 4.6 Hasil Penerapan Metode Zilgrei ...................................................... 60
Tabel 4.7 Hasil Penerapan Metode Zilgrei Terhadap Kontraksi Uterus .......... 68
Tabel 4.8 Hasil Penerapan Metode Zilgrei Terhadap Pembukaan Servik ....... 70
Tabel 4.9 Hasil Penerapan Metode Zilgrei Terhadap Penurunan Kepala ........ 71
Tabel 4.10 Hasil Penerapan Metode Zilgrei Terhadap Lama Kala II .............. 73
ix
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan
Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Wawancara
Lampiran 4. Lembar Observasi
Lampiran 5. Partograf
Lampiran 6. Standar Operasional Prosedur
Lampiran 7. Lembar Konsultasi
Lampiran 8. Dokumentasi
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam bayi (Sumarah, 2008). Persalinan
adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya
plasenta secara lengkap (Saifuddin, 2008). Proses dinamik dari persalinan
meliputi empat komponen ini adalah passager (janin), passage (pelvis ibu),
power (kontraksi uterus), dan psikis (status emosional ibu). Bila persalinan
dimulai, interaksi antara passager, passage, power, dan psikis harus sinkron
untuk terjadinya kelahiran pervaginam spontan (Walsh, 2007).
Kemajuan persalinan pada kala I fase aktif merupakan saat yang paling
melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri,
dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan
rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama, semakin kuat,
dan semakin sering yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan pada
ibu bersalin kala I bisa berdampak meningkatnya sekresi adrenalin. Salah satu
efek adrenalin adalah konstriksi pembuluh darah sehingga suplai oksigen ke
janin menurun. Penurunan aliran darah juga menyebabkan melemahnya
2
kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya proses persalinan hingga dapat
menyebabkan persalinan lama. Melemahnya kontraksi rahim atau kontraksi
inadekuat ini merupakan penyebab terbanyak terjadinya partus lama
(Kumarawati, 2010).
Banyak upaya mengefektifkan his antara lain; tehnik ambulasi,
perubahan posisi, mengosongkan kandung kemih, stimulasi puting, dan
pemberian makan dan minum serta mengurangi stressor dan kelelahan ibu
juga efektif meningkatkan frekuensi his (Kumarawati, 2010). Untuk
mencegah tindakan lain dalam menolong ibu ataupun bayi agar tidak
mengalami hal-hal yang diluar proses waktu normal, salah satunya dapat
dilakukan dengan metode Zilgrei, yaitu dengan gerakan dan latihan
pernapasan yang dipersiapkan sejak kala I tepatnya pada fase aktif diharapkan
kerja otot-otot panggul yang saling berkaitan menjadi selaras sehingga mulut
rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk mendorong janin
menuju jalan lahir, latihan tarikan dan hembusan napas membantu ibu
mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin ke posisi ideal untuk
melahirkan normal (Suprapti, 2006).
Selain itu Zilgrei merupakan salah satu teknik mengurangi nyeri
persalinan. Hal ini dikarenakan 85% penyebab sakit punggung maupun nyeri
persalinan sama, yaitu asimetri tubuh. Asimetri tubuh adalah gangguan
ketidakseimbangan dalam menempatkan beban dan gerakan salah satu sisi
tubuh, misalnya aktivitas tubuh pada sisi kanan saja atau beban tubuh pada
sisi kanan saja (Danuatmaja. 2008).
3
Latihan zilgrei berefek meringangkan ibu hamil dan memperbaiki
asimetri tubuh sehingga ibu menjadi “bebas seperti burung”. Latihan ini juga
berpengaruh meringangkan rasa sakit saat persalinan. Bukan hanya itu, 70%
kehamilan “macet” akibat janin sungsang atau janin terlalu besar sehingga
divonis untuk operasi caesar, tetapi dapat diatasi dengan metode ini ibu
hanya berpikir logis, mudah mengikuti intruksi, dan memiliki disiplin tinggi
menjalani hidup berpeluang besar mendapatkan manfaat optimal terapi ini
(Danuatmaja. 2008).
Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala 1, jika terjadi pembukaan
serviks dan kontraksi tejadi teratur minimal 2 kali dalam 10 menit 40 detik.
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hinga serviks membuka lengkap (10
cm), kala I persalinan terdiri atas dua fase yaitu fase laten dan fase aktif
(Wiknjosastro, 2008).
Fase aktif yaitu frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat
secara bertahap. Pembukaan 4cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau
10cm. Terjadi penurunan bagian kebawah janin (Wiknjosastro, 2008).
Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari world health
organization (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahun sejumlah 500.000
orang meninggal akibat kehamilan dan persalinan, 99 % kematian tersebut
terjadi di Negara berkembang 50 % nya terjadi di Indonesia dan Mesir
(WHO, 2012). Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI),
AKI di Indonesia mengalami peningkatan yaitu tahun 2012 sebesar
4
359/100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh dibandingkan tahun 2007 yaitu
sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. AKB mengalami penurunan, yaitu
tahun 2012 sebesar 32/100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar
34/100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2002-2003 sebesar 35/100.000
kelahiran hidup. Dari data di atas, AKI dan AKB di Indonesia masih jauh dari
target MDG’s 2015 yang menargetkan AKI 102/100.000 kelahiran hidup, dan
AKB 23/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Waktu 5 tahun terakhir AKI di Jawa Tengah menunjukkan
kecenderungan adanya penurunan yaitu sebesar 117,02 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2009, pada tahun 2010 turun menjadi 104,97 per 100.000
kelahiran hidup, pada tahun 2011 naik menjadi 116,01 per 100.000 kelahiran
hidup, pada tahun 2012 naik lagi menjadi angka 116,37 per 100.000 kelahiran
hidup, pada tahun 2013 turun menjadi 116,34 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan AKB mencapai 10,75 per 1.000 angka kelahiran hidup. Angka di
atas, masih jauh dari target Jateng 2013 yang menargetkan AKI 60/100.000
kelahiran hidup dan AKB 8,5/1.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2013).
Komplikasi selama persalinan yang sering terjadi di Indonesia yaitu
perdarahan pasca persalinan, uri tertinggal, partus lama serta infeksi. Menurut
Depkes RI (2004), ibu partus lama yang rawat inap di Rumah Sakit di
Indonesia diperoleh proporsi 4,3% yaitu 12.176 dari 281.050 persalinan. Di
RS Santa Elisabeth Medan tahun 2005-2009 ditemukan proporsi partus tak
maju 25,2% yaitu 615 kasus dari 2.436 persalinan (Insaffita, 2005). Kejadian
5
partus lama di RSIA Siti Fatimah Makasar tahun 2006 adalah 74 kasus dari
2552 persalinan yaitu sekitar 2,89 % dari seluruh persalinan. Penelitian yang
dilakukan Soekiman di RS Mangkuyudan di Yogyakarta didapatkan bahwa
dari 3005 kasus partus lama, terjadi kematian pada bayi sebanyak 16,4 % (50
bayi), sedangkan pada ibu didapatkan 4 kematian (Wahyuningsih,2010).
Hasil AMP (Audit Maternal Perinatal) di Jawa Timur yang dilakukan di
RSUD Jombang yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan, selama
periode Januari sampai Desember 11994 mendapatkan bahwa penyulit ibu
terbanyak adalah partus lama sebanyak 16 % (Saputra, 2010).
Kejadian partus lama di Kabupaten Kebumen tahun 2015 adalah 206
kasus dari 5.165 persalinan yaitu sekitar 8% dari seluruh persalinan (Dinkes
Kab Kebumen, 2015). Di Puskesmas Mirit dari bulan Januari sampai dengan
Desember tahun 2016 ibu partus lama yang rawat inap diperoleh proporsi
61,2 % yaitu 108 dari 10.056 persalinan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik mengadakan
penelitian tentang “Penerapan Metode Zilgrei pada Ibu Inpartu Primigravida
terhadap Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif di Puskesmas Mirit”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui penerapan metode zilgrei terhadap kemajuan persalinan kala I
fase aktif pada ibu inpartu primigravida.
6
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kontraksi uterus pada ibu inpartu primigravida kala I
fase aktif yang diberi metode zilgrei.
b. Mengidentifikasi pembukaan serviks pada ibu inpartu primigravida
kala I fase aktif yang diberi metode zilgrei.
c. Mengidentifikasi penurunan bagian terendah janin pada ibu inpartu
primigravida kala I fase aktif yang diberi metode zilgrei.
d. Mengidentifikasi lama kala II pada ibu bersalin primigravida yang
diberi metode zilgrei.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dalam mengatasi kala I lama pada ibu inpartu.
b. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat bermanfaat dalam pemberian inovasi terbaru
untuk mengatasi kala I lama pada ibu inpartu.
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
peneliti tentang Metode Zilgrei terhadap kemajuan persalinan kala I
fase aktif pada ibu inpartu.
b. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan masukan informasi pada masyarakat tentang
system atau cara mengatasi kala I lama pada persalinan dengan tehnik
yang sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, B.S. (2008). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina
Pustaka
Alimul, H. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta:
Heath Books.
Alimul, H. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Amalia, T. (2009). Kecemasan Ibu Menanti Persalinan.
http://www.titianamalia.wordpress.com. Diakses 02 April 2017.
Andriana, E. (2007). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Bhuana Ilmu
Aprillia, Y. (2012). Keuntungan dan Kekurangan Posisi Persalinan.
<http://www.bidankita.com/index.php?option=comcontent&view=
article&id=87:keuntungan-dan-kekurangan-posisi-
persalinan&catid=44:naturalchildbirth&itemid=56/. Diakses
tanggal 13 Februari 2017.
Arisman. (2007). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
Bambang, W. (2009). http://persalinan-sunsang-operatif-pervaginam
wordpress.com/2005/04/28//. Diakses pada bulan April 2005
Bobak, L.J. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Chapman, V. (2006). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Danuatmaja, B. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa
Swara
Dinas Kesehatan Kota Kediri. (2010) Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
http://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/1321926974_Profil
_Kesehatan_Provinsi_Jawa_Timur_2010.pdf. Diakses tanggal 07
Februari 2017.
Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes Prov) Jawa Tengah. 2013). Profil Kesehatan
Jawa Tengah.
Http://www.Depkes.Go.Id/Resources/Download/Profil/Profil_Kes_
Provinsi_2013/14_Profil_Kes.Prov.JawaTengah_2013.Pdf.
Diaskses tanggal 07 Februari 2017.
Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes Prov) Jawa Tengah. (2014). Buku Profil
Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah.Http://www.Depkes.Go.Id/Resources/Download/Profil/Pro
fil_Kes_Provinsi_2014/15_Profil_Kes.Prov.JawaTengah_2014.Pdf
. Diakses tanggal 25 Maret 2017.
Endang, N. dan Riqki, R. (2014). Pengaruh Kombinasi Metode Zilgrei dan
Endorphin Massage pada Ibu Inpartu Primigravida terhadap
Lamanya Kala 1 Fase Aktif di RSUD Indramayu. Malang: Poltekes
Malang 23-30.
Estuning, R. dan Sumy, A. (2012). Pengaruh Metode Zilgrei pada Ibu Inpartu
Primigravida terhadap Pembukaan Servik Kala 1 Fase Aktif di
RSUD Pare Kabupaten Kediri. Forum Ilmiah Kesehatan (3): 200-
205.
Hacker dan Moore. (2001). Essensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta
Hipokrates.
Herlina, P. (2009). HO-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan.
http://pramitaherlina.blogspot.com/2009/09/ho-faktor-yang-
mempengaruhi-persalinan.html>. Diakses tanggal 20 Maret 2017.
Icsemi, & Wahyu, P. (2013). Keperawatan Maternitas.Yogyakarta: Nuha Medika
Insaffita. (2005). Faktor yang Mempengaruhi Persalinan.
http://digilib.umm.ac.id//files/disk1/182/jiptummpp-gdl-s1-2007-
suryainsaf-9064-KTI.pdf. Diakses tanggal 9 Februari 2017.
JNPK-KR. (2014). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Dapetermen Kesehatan
Republik Indonesia.
Kumarawati, E. (2010). Pengaruh Pemberian Pocari Sweat Terhadap Kualitas
His Persalinan.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11102529.pdf. Diakses
tanggal 8 Februari 2017.
Manuaba, dkk. (2006). Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Manuaba, I.B.G. (2010). Gadar Obstetri & Ginekologi & Obstetric Ginekologi
Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Maramis, W.F. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University
Pres.
Marunung, S. (2011). Buku Ajar Maternitas Asuhan Keperawatan Antenatal.
Jakrta: Trans Info Media.
Nurusalam. (2008). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.
Jakarta: Info Medika.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Masyarakat. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Riwidikdo, H. (2013). Statistik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta: Rohima Pres.
Saifuddin. (2006). Buku Acuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Saputra. (2010). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil
dengan Minat Ibu Hamil untuk Melakukan Senam Hamil.
http://saputra83.blog.friendster.com/2010/03/hubungan-
pengetahuan-ibu-hamil-tentang-senam-hamil-dengan-minat-ibu-
hamil-untuk-melakukan-senam-hamil/. Diakses tanggal 10 Februari
2017.
Shindu, P. (2009). Yoga untuk Kehamilan: Sehat, Bahagia, dan Penuh makna.
Bandung: Qanita.
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). (2012). Laporan Pendahuluan.
Badan Pusat Statistik, BKKBN dan KEMENKES. www.bps.go.id.
Diakses tanggal 25 Februari 2017.
Sumarah. (2008). Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya.
Sumarah. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya.
Sumarah; Yani, dan Nining. (2008). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan
pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya.
Suprapti. (2006). Pengaruh Metode Zilgrei Terhadap Durasi Persalinan Kala II
pada Ibu Inpartu di Bidan Praktek Swasta (BPS) Sukemi. Forum
Ilmiah Kesehatan: Poltekes Malang
Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC
Wahyuningsih, M. D. (2010). Insidensi Partus Lama Pada Primipara dan
Multipara di RSUD Dr.Moewardi Surakarta Tahun 2009.
http://etd.eprints.ums.ac.id/9315/1/J500080020.pdf. Diakses
tanggal 07 Februari 2017.
Walsh, V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.
Widjanarko, B. (2009). Panduan Pendidikan Perinatal.
http://obfkumj.blogspot.com/2009/06/unit-5-observasi-dan-
penatalaksanaan.html. Diakses 19 Februari 2017.
Wiknjosastro, H. (2007). Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD). Jakarta: JHPIEGO.
Wiknjosastro, H. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
LAMPIRAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL METODE ZILGREI
No
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
METODE ZILGREI
1. PENGERTIAN Metode zilgrei, yaitu dengan gerakan dan latihan
pernapasan yang dipersiapkan sejak kala I tepatnya
pada fase aktif diharapkan kerja otot-otot panggul
yang saling berkaitan menjadi selaras sehingga
mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-
otot rahim untuk mendorong janin menuju jalan
lahir, latihan tarikan dan hembusan napas
membantu ibu mengumpulkan tenaga untuk
mendorong janin ke posisi ideal untuk melahirkan
normal.
2. TUJUAN a. Latihan pernapasan Zilgrei dapat melatih
peregangan tulang rusuk dan punggung serta
mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin.
b. Tahap-tahap pembukaan menjadi lancar.
c. Mengurangi rasa sakit saat persalinan.
d. Melancarkan sirkulasi darah dan oksigen ke
janin.
e. Melatih otot perineum menjadi lebih kuat dan
elastis sehingga mempermudah proses
persalinan.
3. INDIKASI Ibu bersalin dengan kala 1 fase aktif.
4. KEBIJAKAN Prosedur ini membutuhkan kerjasama bidan, suami
ibu atau keluarga ibu bersalin.
5. PERSIAPAN
PASIEN
a. Inform Concent dengan ibu dan keluarga
tentang pelaksanaan Metode Zilgrei.
b. Ruangan tempat dilakukan tindakan hendaknya
tidak pengap dan mempunyai sirkulasi udara
yang baik.
6. PERSIAPAN ALAT Tempat tidur pasien, bantal dan jam tangan.
7. CARA KERJA a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
b. Membaca tasmiah dan mengakhiri dengan
bacaan hamdalah bersama.
c. Mengatur posisi pasien.
d. Memastikan kondisi psikologis pasien
kooperatif.
e. Bila pasien merasa nyaman lanjutkan, dan bila
tidak nyaman hentikan.
f. Menganjurkan ibu untuk menarik napas
panjang, biarkan udara masuk hingga ke rongga
perut, kemudian keluarkan. Setelah jeda lima
detik, ambil napas lagi. Lakukan terus olah
napas perut ini selama 5 kali. Dengan cara ini,
diafragma memusatkan kekuatan pada organ-
organ dalam rongga dada dan perut ketika
tarikan dan hembusan napas dilakukan dengan
lembut.
g. Menganjurkan ibu untuk berbaring menyamping
kiri. Sisipkan bantal diantara kedua kaki.
Biarkan tulang punggung lurus. Gerakkan lutut
mendekati perut sambil bernapas dalam-dalam,
kemudian hitung hingga lima hitungan.
Usahakan posisi punggung tetap lurus. Gerakan
ini dapat dibantu bidan atau pasangan. Lakukan
posisi ini sambil bernapas dalam. Gerakan ini
mendukung peregangan tulang-tulang rusuk dan
punggung dan meredakan rasa sakit menjelang
persalinan.
h. Menganjurkan ibu untuk berbaring terlentang,
kemudian buka kaki lebar-lebar dan tekuk
hingga kedua telapak kaki saling bertemu. Atur
napas panjang dan dalam. Selanjutnya, ubah
posisi ini dengan membiarkan kedua kaki lurus
kembali dan atur napas kembali. Biarkan udara
segar masuk ke rongga perut. Lakukan sebanyak
5 kali hitungan.
i. Menganjurkan ibu untuk posisi meragkak.
Tehnik tarikan dan hembusan napas dengan
gerakan ini membantu ibu mengumpulkan
tenaga untuk mendorong janin ke posisi paling
ideal untuk melahirkan normal. Jika dilakukan
menjelang persalinan, gerakan ini membantu
meluncur seperti berayun ke jalan lahir sehingga
proses pembukaan lebih mudah terjadi. Lakukan
sebanyak 5 kali hitungan secara perlahan.
j. Setelah selesai melakukan metode zilgrei,
lakukan pendinginan tubuh yang digabungkan
dengan latihan meditasi untuk menenangkan
pikiran. Dimulai dengan posisi duduk, posisi
kedua tangan bebas asal rileks, hisap napas
perlahan, konsentrasi pikiran hanya pada napas
dan tidak memikirkan hal yang lain. Saat
mengeluarkan napas, gunakan napas lembut dan
tidak perlu menahan napas. Lakukan gerakan
pendinginan selama 5-10 menit.
Sumber : Danuatmaja (2008), Sindhu (2009)
DOKUMENTASI