karya tulis ilmiah uji efek antipiretik dekokta …

42
KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA (REBUSAN) DAUN COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA LAM) PADA MERPATI (COLUMBIA LIVIA) PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING LASOMA R. O. TAMBUNAN P07539015014 POLTEKKES KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI 2018

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

1

KARYA TULIS ILMIAH

UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA (REBUSAN) DAUN COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA LAM) PADA

MERPATI (COLUMBIA LIVIA) PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING

LASOMA R. O. TAMBUNAN

P07539015014

POLTEKKES KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI

2018

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

2

KARYA TULIS ILMIAH

UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA (REBUSAN) DAUN COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA LAM) PADA

MERPATI (COLUMBIA LIVIA) PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING

Sebagai Pendidikan Diploma III Syarat Menyelesaikan

LASOMA R. O. TAMBUNAN

P07539015014

POLTEKKES KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

3

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA(REBUSAN) DAUN COCOR

BEBEK(KalanchoepinnataLam) PADA MERPATI (Columbia

livia)PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING

NAMA : LASOMA R. O. TAMBUNAN

NIM : P07539015014

Telah diterima diseminarkan dihadapan penguji.

Medan, Agustus 2018

Menyetujui Pembimbing

Dra. D. Elysa Putri Mambang, M.Si, Apt

NIP. 195410101994032001

KETUA JURUSAN FARMASI

Poltekkes Kemenkes Medan

Dra.Masniah, M.Kes, Apt

NIP. 196204281995032001

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

4

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL :UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA (REBUSAN) DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoepinnata Lam) PADA MERPATI (Columbia livia) PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING

NAMA : LASOMA R. O. TAMBUNAN

NIM : P07539015014

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan

2018

Penguji I Penguji II

Drs. Masniah, M.Kes., Apt Nadroh br Sitepu,M.Si NIP. 196204281995032001 NIP.198007112015032002

Ketua Penguji

Dra. D. ElysaPutriMambang, M.Si, Apt NIP. 195410101994032001

Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra. Masniah, M.Kes., Apt NIP. 196204281995032001

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

5

PERNYATAAN

UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA (REBUSAN) DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata Lam ) PADA MERPATI (Columbia livia)

PARASETAMOL SEBAGAI PEMBANDING

Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan Saya juga tidak karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2018

Lasoma R. O. Tambunan

P07539015014

iv

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

6

MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH PHARMACY DEPARTMENT SCIENTIFIC PAPER, August 2018

LASOMA R. O. TAMBUNAN

Antipyretic Effect Test of Decoction of Cocor Bebek Leaves (Kalanchoepinnata Lam) in Pigeons (Columbia livia) Using Paracetamol As Comparation

ix + 23 pages, 4 Tables, 1 Picture, 1 Graph, 6 Appendix

ABSTRACT

Fever is a disease that often occurs characterized by changes in body temperature beyond normal temperature. Cocor Bebek Leaf Plant (Kalanchoepinnata Lam) is one type of plant that is useful as a medicine.

This study aimed to determine the antipyretic effect of decoction of cocor bebek leaves on pigeons with paracetamol as a comparison.

Cocor bebek leaves are made in the form of decoction. Decoction of cocor bebek leaves was made into 3 types of concentration, 10%, 20%, and 30%. Antipyretic effect tests were carried out on 18 pigeons as experimental animals divided into 6 groups.

Through the results of the study, it was found that the decoction of cocor bebek leaves at a concentration of 30% had an antipyretic effect which was almost equivalent to paracetamol, reaching the normal temperature of 38.7 0C at 110 minutes.

Keywords : Antipyretics, Cocor Bebek, Paracetamol, pigeon Reference : 10 (1994-2015)

v

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

7

POLITEKNIK KESEHATAAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN FARMASI

KTI, Agustus 2018

LASOMA R. O. TAMBUNAN

Uji Efek Antipiretik Dekokta (Rebusan) Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata Lam) Pada Merpati (Columbia livia) Parasetamol Sebagai Pembanding

ix + 23 halaman, 4 Tabel, 1 Gambar, 1 Grafik, 6 Lampiran

ABSTRAK

Demam merupakan suatu gejala yang sering terjadi. Penyebab terjadinya demam ditandai dengan perubahan suhu yang lebih dari suhu tubuh normal. Tanaman Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata Lam) merupakan salah satu tanaman yang berguna sebagai obat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efekan tipiretik darirebusan daun cocor bebek pada merpati dengan parasetamol sebagai pembanding.

Daun cocor bebek dibuat secara rebusan. Rebusan daun cocor bebek dibuat menjadi 3 konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%. Uji efek antipiretik dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan merpati sebanyak 18 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, rebusan daun cocor bebek pada konsentrasi 30% memiliki efek antipiretik yang hampir setara dengan parasetamol dengan suhu normal yang didapat 38,7 ℃ pada menit 110.

Kata Kunci : Antipiretik, Cocor Bebek, Paracetamol, Merpati

DaftarBacaan : 10 (1994-2015)

vi

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

8

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah (KTI) yang berjudul “Uji Efek Antipiretik Dekokta (Rebusan) Daun

Cocor Bebek Pada Merpati Parasetamol sebagai Pembanding”.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, dimaksudkan untuk memenuhi syarat

menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Farmasi di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Medan. Penyelesaian KTI ini, Penulis banyak mendapatkan bantuan,

bimbingan dan arahan secara lisan maupun tulisan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, Penulis juga menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Medan.

2. Ibu Dra. Masniah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Jurusan Farmasi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Medan.

3. Ibu Dra. Masniah, M.Kes., Apt., sebagai Pembimbing Akademik yang telah

membimbing Penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Farmasi

Politeknik Kesehatan Medan.

4. Ibu Dra. D. Elysa Putri Mambang, M.Si, Apt sebagai Pembimbing dan Ketua

Penguji dalam Penulisan KTI ini yang telah banyak memberikan masukan,

bimbingan dan arahan serta banyak meluangkan waktunya selama

penelitian dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Ibu Dra. Nasdiwaty Daud, Apt sebagai Dosen Penguji I dan Ibu Dra.

Masniah, M.Kes., Apt, sebagai Penguji IIKTI dan UAP yang telah menguji

serta memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan Karya Tulis

Ilmiah ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Medan yang telah banyak memberikan bimbingan dan

pengetahuan selama masa perkuliahan.

7. Teristimewa kepada orang tua saya yaitu Ibunda Maria Simanjuntak

Spd,beserta saudara-saudari tersayang atas dukungan, motivasi dan doa

untuk Penulis selama perkuliahan dan penelitian.

vii

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

9

8. Para sahabat Penulis yang telah membantu saya selama perkuliahan dan

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Dalam penyusuanan KTI ini, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya

Tulis Ilmiah ini memiliki kekurangan, hal ini tidak lepas dari keterbatasan

pengetahuan Penulis. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil

yang baik dan bermutu sehingga dapat dimanfaatkan semua pihak yang

membutuhkannya.

Medan, Juli 2018 Penulis

Lasoma R. O. Tambunan NIM P07539015014

viii

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

9

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ................................................................................................... iv

ABSTRACT ......................................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .........................................................................………1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... .2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... .2

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. .2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ............................................................................ 4

2.1 Uraian Tanaman ................................................................................. 4

2.1.1 Nama Lain dan Nama Daerah .................................................. 4

2.1.2 Sistematika tanaman. ............................................................... 4

2.1.3 Morfologi tanaman ................................................................... 5

2.1.4 Zat yang terkandung ................................................................. 6

2.2 Demam .............................................................................................. 6

2.2.1 Mekanisme Terjadinya demam ................................................. 6

2.3 Antipiretik ........................................................................................... 7

2.3.1 Mekanisme Kerja Antipiretik ...................................................... 7

2.4 Paracetamol ....................................................................................... 7

2.4.1 Mekanisme Kerja Paracetamol ................................................. 8

2.5 2,4-Dinitrofenol ................................................................................... 8

2.5.1 Mekanisme Kerja 2,4-Dinitrofenol ............................................. 9

2.6 Hewan Percobaan .............................................................................. 9

2.7 Kerangka Konsep ............................................................................... 9

ix

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

10

2.8 Defenisi Oprasional .......................................................................... 10

2.9 Hipotesis .......................................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 11

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian .............................................................. 11

3.2 Pengambilan Sampel ....................................................................... 11

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... 11

3.3.1 Waktu Penelitian ..................................................................... 11

3.3.2 Tempat Penelitian ................................................................... 11

3.4 Alat dan Bahan yang Digunakan ...................................................... 11

3.4.1 Alat ......................................................................................... 11

3.4.2 Bahan ..................................................................................... 12

3.5 Hewan Percobaan ............................................................................ 12

3.6 Pembuatan Sediaan ......................................................................... 12

3.6.1 Pembuatan Sediaan Rebusan ................................................ 12

3.6.2 Pembuatan Larutan 2,4-Dinitrofenol ....................................... 13

3.7 Perhitungan ...................................................................................... 13

3.7.1 Perhitungan Volume Sirup Paracetamol ................................. 13

3.7.2 Perhitungan Volume Larutan 2,4-Dinitrofenol......................... 13

3.7.3 Volume Daun Cocor Bebek ..................................................... 14

3.7.4 Volume Aquadest ................................................................... 14

3.8 Prosedur Kerja.................................................................................. 14

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 16

4.1 Hasil ................................................................................................. 17

4.2 Pembahasan .................................................................................... 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 22

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 22

5.2 Saran ............................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

LAMPIRAN ........................................................................................................ 24

x

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

11

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Daun cocor bebek ......................................................................... 4

Gambar 2.2 Rumus Bangun Paracetamol ....................................................... 7

Gambar 2.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 10

Gambar 4.1 Grafik Penurunan Suhu Tubuh Merpati ....................................... 20

xi

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Tabel Data SuhuTubuh Merpati Sebelum Pemberian 2,4-

DNF ............................................................................................ 16

Tabel 4.2 Tabel Data Suhu Tubuh Merpati Setelah Pemberian 2,4-

Dinitrofenol .................................................................................. 17

Tabel 4.3 Suspensi Parasetamol, Rebusan Daun Cocor Bebek (10%,

20% dan 30%), Larutan 2,4-Dinitrofenol, Suspensi CMC

0,5% b/v. .............................................................................. 18

Tabel 4.4 Rata-rata Suhu Tubuh Merpati setelah diberikan Sirup

Paracetamol, Rebusan Daun Cocor Bebek (10%, 20%,

30%), Aquadest dan Kontrol ....................................................... 19

xii

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

13

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 ................................................................................................. 23

Lampiran 2 Herbarium Daun Cocor Bebek ........................................................ 26

Lampiran 3 Lembar Bimbingan .................................................................... 27

xiii

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam, kesuburan dan

kemakmurannya.Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia membuat

keinginan masyarakat untuk lebih menggali potensi alamnya. Berdasarkan

Undang-undang RI No.36 tahun 2009 Pasal 1 ayat 9 tentang kesehatan, yang

dimaksud obat tradisional bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau campuran dari

bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan,

dan sangat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat.

Suhu badan diatur oleh keseimbangan antara produksi dan hilangnya

panas.Alat pengatur suhu tubuh berada di hipotalamus.Pada keadaan demam

keseimbangan ini terganggu tetapi dapat dikembalikan kenormal oleh obat mirip

aspirin.Penyebab dari demam tersebut adalah terjadi infeksi pada tubuh oleh

bakteri atau virus.(Ganiswan Sulistia, 2007)

Salah satu keluhan dari masyarakat yang paling sering dijumpai pada

beberapa penyakit adalah demam dan dapat terjadi pada semua tingkat umur

manusia.Masyarakat umum, telah lama memiliki ramuan-ramuan tradisional yang

digunakan untuk menurunkan demam.Tanaman yang sering digunakan sebagai

pereda demam secara tradisional adalah daun cocor bebek.Bagian yang

digunakan dari tumbuhan tersebut adalah daunnya.Tanaman tradisional tersebut

tidak hanya digunakan dalam fase pengobatan saja, melainkan juga digunakan

dalam fase preventif, promotif dan rehabilitasi.

Menurut penelitian obat-obatan tersebut banyak digunakan karena

keberadaannya yang mudah didapat, ekonomis, dan memiliki efek samping

relatif rendah serta adanya kandungan yang berbeda yang memiliki efek saling

mendukung secara sinergis.Cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lam) merupakan

salah satu tanaman obat yang sejak lama digunakan sebagai obat tradisional,

selain digunakan untuk mengatasi demam, daun cocor bebek juga bisa

menghilangkan nyeri kepala, mengatasi asma, mengatasi luka, mengatasi perut

mulas, menyembuhkan bisul, mengatasi radang telinga dan lain-lain. (Suparni

dan Ari Wulandari, 2012)

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

2

Tanaman cocor bebek memiliki daun yang lebat dan tebal. Tanaman cocor

bebek terkenal dengan metode reproduksinya yang hanya melalui tunas daun.

Cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lam) merupakan salah satu tanaman yang

berkhasiat obat.Cocor bebek mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, vitamin

c, zat asam apel, zat asam lemon, quercetin-3-diarabinoside, kaempferol-3-

glucoside, tanin,dan mengandung banyak air yang berasal dari

Madagaskar.Senyawa bufadienolida dalam cocor bebek memiliki kerja

antibakteri, antitumor, insektisida, dan mencegah kanker. (Abdul Latief, 2012)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik ingin melakukan penelitian tentang

“Uji Efek Antipiretik Rebusan Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnataLam) Pada

Merpati (Columba livia) Paracetamol Sebagai Pembanding”.

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek daun cocor bebek

sebagai antipiretik dan untuk mengetahui konsentrasi efektif ekstrak daun cocor

bebek sebagai antipiretik.Manfaat penelitian ini adalah sebagai tambahan

informasi bagi masyarakat tentang penggunaan daun cocor bebek sebagai

antipiretik dan sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah rebusan daun cocor bebek memiliki khasiat antipiretik terhadap

merpati sebagai binatang percobaan?

2. Pada konsentrasi berapa rebusan daun cocor bebek memiliki khasiat

antipiretik yang hampir setara dengan Parasetamol?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efek antipiretik dari rebusan daun cocor bebek pada

merpati sebagai hewan percobaan.

2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa rebusan daun cocor bebek

memiliki khasiat antipiretik yang hampir setara dengan parasetamol.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi kepada

masyarakattentang penggunaan Rebusan Daun Cocor Bebek sebagai

tanaman obat yang dapat menurunkan demam.

2. Untuk mengetahui tentang efek pemberian rebusan daun cocor bebek

terhadap merpati sebagai pembanding paracetamol.

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tanaman

Cocor bebek (Kalanchoe pinnataLam) termasuk tumbuhan sukulen

(mengandung air) tahunan. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 3 meter, tetapi

umumnya sekitar 70 cm. Tumbuhan ini dapat dikembangbiakkan dengan tunas

daun.Daun cocor bebek tebal, banyak mengandung air, bentuk lonjong atau

bundar panjang, ujung daun tumpul, pangkal daun membundar, pinggir daun

beringgit, dan permukaan daun gundul.Bunga majemuk, malai, menggantung,

kelopak silindris, dan warna merah keunguan.Buah kotak dan berwarna ungu.Biji

kecil putih.Akar tunggang. (Abdul Latief, 2012)

2.1.1Nama Lain dan Nama Daerah

Jawa :Suru bebek, Sosor bebek, Teres

Sunda :Kawasa, Tere, Ceker itik

Madura :Ancar bebek, Daun ghemet

2.1.2 Sistematika Tanaman

Sistematika tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lam) adalah :

Kingdom :Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi :Spermatophta (Menghasilkan biji)

Divisi :Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas :Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub kelas :Rosidae

Ordo :Rosales

Famili :Crassulaceae

Genus :Kalanchoe

Spesies :Kalanchoe pinnata

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

4

2.1.3 Morfologi Tanaman

Cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lam) merupakan jenis tanaman herbal,

dengan tinggi pohon mencapai 30-100 meter.Cocor bebek merupakan tanaman

asli dari Madagaskar. Kesamaan iklim dan cuaca yang hampir sama dengan

Indonesia, membuat cocor bebek tumbuh subur dan semakin dikenal oleh

masyarakat sebagai bahan obat alternatif. Cocor bebek termasuk pada suku

Crassulaceae, tanaman ini tersebar di daerah tropis, ditanam dihalaman rumah

sebagai tanaman hias yang berguna atau tumbuh liar di semak, tepi jalan, dan

tempat-tempat lain yang tanahnya berbatu pada daerah panas dan

kering.Tanaman cocor bebek tidak hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias,

tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan karena daun cocor bebek

mengandung saponin, flavonoid, dan tanin.Daun cocor bebek berbentuk

memanjang atau bulat telur dengan ujung tumpul tepi bergerigi.Setiap helai

daunnya tebal, dan mengandung banyak air.Selain itu, tangkai daunnya

bersayap dan dapat dikembangbiakkan sebagai tanaman atau bibit baru. Jika

daunnya dipetik akan membentuk kuncup-kuncup anak tanaman dalam toreh-

toreh pinggiran daunnya.Cocor bebek memiliki batang yang tegak, dan

pangkalnya berkayu dengan bentuk segi empat tumpul atau membulat.

Gambar 2.1 Daun Cocor Bebek

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

5

2.1.4 Zat-zat yang dikandung

Cocor bebek mengandung alkaloid, triterpen, glikosida, flavonoid, steroid,

dan lipid.Daun mengandung senyawa-senyawa bufadienolida, yang sangat aktif,

seperti briofilin A dan C. Briofilin A memiliki aktivitas antitumor, sedangkan

briofilin C dapat bekerja sebagai insektisida.

2.2 Demam

Demam adalah suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 C yang

disebabkan oleh penyakit atau peradangan.Demam juga merupakan pertanda

bahwa sel antibodi manusia sedang melawan suatu virus atau bakteri. Demam

yang melebihi tiga hari mungkin merupakan malaria atau penyakit yang

disebabkan oleh nyamuk lainnya. Demam memang menjadi sebuah masalah

yang hampir semua orang pasti mengalaminya, bahkan penyakit demam ini

telah memakan banyak korban.Salah satunya adalah dengan mengompres

dengan es batu, beristirahat ataupun mengkonsumsi makanan bergizi.

2.2.1 Mekanisme Terjadinya Demam

Pirogen eksogen mula-mula merangsang fasogit untuk membentuk

pirogen tubuh sendiri, yang kemudian melalui peningkatan sintesis prostaglandin

akan menimbulkan reaksi kenaikan suhu tubuh dengan cara menyempitkan

pembuluh darah tepid an menghambat sekresi kelenjar keringat. Sehingga terjadi

ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas. (Mutschler, 1997)

Penyebab demam yaitu:

1. Pirogen

a. Adanya infeksi

Contoh: - Infeksi saluran kemih (sering buang air kecil disertai rasa

nyeri).

- Absesi gigi (bengkak pada bagian mulut).

b. Tertularnya suatu penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri

atau mikroorganisme lain.

Contoh: Influenza yang disebabkan oleh virus influenza

c. Zat yang bersifat toksik

Contoh: -2,4-dinitrofenol (DNF)

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

6

2. Pirogen Endogen

Contoh: Kelelahan karena kepanasan atau terkena sinar matahari

dalam jangka waktu yang lama, dehidrasi atau stress.

2.3 Antipiretik

Antipiretik adalah obat-obat atau zat-zat yang dapat menurunkan suhu

tubuh pada keadaan demam. Antipiretik bekerja dengan merangsang pusat

pengaturan panas di hipotalamus sehingga pembentukan panas yang tinggi akan

dihambat dengan cara memperbesar pengeluaran panas yaitu dengan

menambah aliran darah ke perifer dan memperbanyak pengeluaran keringat

(Tjay, 2007).

2.3.1 Mekanisme Kerja Antipiretik

Antipiretik bekerja dengan merangsang pusat pengaturan panas di

hipotalamus sehingga pembentukan panas yang tinggi akan dihambat dengan

cara memperbesar pengeluaran panas yaitu dengan menambahkan aliran darah

ke perifer dan memperbanyak pengeluaran keringat. Penurunan suhu tersebut

adalah hasil kerja obat pada system saraf pusat yang melibatkan pusat pusat

kontrol suhu hipotamalus.

2.4 Paracetamol

Paracetamol adalah salah satu diantara analgetik-antipiretik derivate para

amino fenol yang paling banyak digunakan saat ini.

Rumus bangun :

Gambar 2.2Rumus bangun paracetamol

Sinonim : Acetaminophenum, asetaminofen, N-asetil-4-aminofenol

Rumus Molekul : C8H9NO2

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, dan rasa

pahit

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

7

Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 70 bagian etanol (95%)

p dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P

dan dalam 9 bagian propilenglikol P, larut dalam larutan

alkali hidroksida.

Khasiat : Analgetikum, antipiretikum (FI ed III, 1979)

2.4.1 Mekanisme Kerja Paracetamol

Paracetamol menurunkan suhu tubuh dipusat pengatur suhu hipotalamus

dengan mengikat enzim siklooksigenase yang berperan pada sintesa

prostaglandin yang merupakan media terpenting untuk menginduksi demam

sehingga keseimbangan hipotalamus terganggu dan suhu tubuh dapat

dipertahankan disertai dengan pengeluaran keringat.

Pemakaian utama yaitu untuk menurunkan suhu tubuh pada saat keadaan

demam, dimana efek antipiretiknya ditimbulkan oleh gugus amino benzen dan

mekanismenya juga secara sentral pada hipotalamus dengan mengahambat

sintesis prostaglandin.

Pada penggunaan yang lama dan dosis tinggi, paracetamol dapat

mengakibatkan efek samping seperti kerusakan hati dan ginjal, mual dan

muntah.Wanita hamil dapat menggunakan paracetamol dengan aman juga

selama laktasi.Paracetamol diberikan secara oral, diabsorbsi cepat dan

sempurna melalui saluran pencernaan.Obat ini tersebar keseluruh cairan

tubuh.Paracetamol sedikit terikat pada protein plasma dan sebagian di

metabolisme di hati oleh enzim mikrosom hati. (FI ed III, 1979)

2.5 2,4-Dinitrofenol

2,4-Dinitrofenol merupakan senyawa yang sering digunakan dalam

eksperimen untuk menginduksikan demam paa hewan percobaan.

Berat molekul : 184,11

Sinonim : Nitrophene, Aldifen, Alpha-Dinitrophenol, Dinofan

Rumus molekul : (NO2)2C6H3OH

Pemerian : Kristal agak kuning sampai kuning

Kelarutan : Sulit larut dalam air dingin, larut hangat, dalam CHCL3

dan larut dalam pelarut alkali

Kegunaan : Sebagai racun dan digunakan sebgai peptisida sebagai

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

8

reagensia untuk mendeteksi ion K dan NH4 sebagai

bahan pewarna di pabrik

2.5.1 Mekanisme kerja 2,4-Dinitrofenol

Mekanisme 2,4-Dinitrofenol adalah dengan memacu pelepasan

prostaglandin. Dengan dilepaskannya prostaglandin yang berlebihan akan

mengganggu keseimbangan pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga suhu

meningkat dan terjadi demam.

2.6 Hewan Percobaan

Dalam melakukan penelitian tentang pengetahuan obat-obatan sangat

dibutuhkan hewan percobaan yang sehat dan berkualitas.Untuk mendapatkan

hewan percobaan yang sehat dan berkualitas standart, maka dibutuhkan

beberapa fasilitas dalam peliharaannya antara lain, fasilitas kandang yang

bersih, makanan serta minuman yang bergizi dan cukup, pengembangbiakannya

yang terkontrol serta pemeliharaan kesehatan hewan itu sendiri.Disamping itu,

harus diperhatikan pula factor lingkungan dan factor obat-obatan yang

disediakan.

Ada bermacam-macam hewan yang biasa dijadikan sebagai hewan

percobaan baik kelompok hewan rodent (tikus, mencit, tupai, dan lain-lain) dan

kelompok hewan non rodent (kelinci, marmot, merpati, monyet, kambing, dan

lain-lain).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan merpati sebagai hewan

percobaan karena merpati masih tahan pada suhu tubuh 45℃.Merpati yang

digunakan adalah merpati yang sehat.

Ciri-ciri merpati yang sehat adalah :

1. Tingkah laku merpati lincah

2. Matanya bening

3. Bulunya mulus atau tidak kusut

Ciri-ciri merpati yang tidak sehat :

1. Merpati menunjukkan tingkah laku yang lamban dan malas

2. Matanya sayup, sering memejamkan mata dalam waktu cukup lama

3. Bulunya tampak kusam atau kusut

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

9

Untuk menjaga agar tetap sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Lingkungan harus nyaman dan sehat seperti kandang yang kering,

ventilasi yang baik

2. Makanan yang diberikan harus bermutu baik

3. Minuman merpati harus diberikan secara teratur

4. Keadaan merpati harus diamati setiap hari, jika ada gejala merpati kurang

sehat harus segera diatasi

2.7 Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

Keterangan :

2,4 DNF : 2,4 dinitrofenol

PCT : Parasetamol

RDCB : Rebusan daun cocor bebek

2.8 Defenisi Operasional

1. Antipiretik adalah obat-obat atau zat-zat yang dapat menurunkan suhu

tubuh pada keadaan demam. Antipiretik akan mencegah terjadinya

peningkatan suhu tubuh sebagai respons terhadap endogen dan mikroba.

2. 2,4-dinitrofenol adalah zat yang bersifat toksik (Racun)

3. Paracetamol adalah salah satu diantara analgetik-antipiretik derivate para

amino fenol yang paling banyak digunakan saat ini, dan dalam penelitian

ini sirup Paracetamol sebagai pembanding.

2,4 DNF

RDCB

PCT

Suhu

Merpati

Prostaglandin

Otak (pengatur suhu)

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

10

2.9 Hipotesis

Rebusan Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata Lam) memiliki efek

antipiretik.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakanadalah metode eksperimental dengan

menguji efek antipiretik ekstrak etanol daun Cocor bebek pada burung merpati

sebagai hewan percobaan. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan sirup

paracetamol.

3.2 Pengambilan Sampel

Sampel yang diuji pada penelitian ini adalah daun Cocor bebek segar yang

terdapat di Jln. Binjai km 16. Sampel yang diambil adalah daun Cocor bebek

segar yang tidak terlalu muda tidak terlalu tua. Sampel dikumpulkan dan dicuci

bersih untuk memisahkannya dari berbagai kotoran, kemudian dikeringkan dan

diangin-anginkan diudara terbuka terhindar dari cahaya matahari

langsung.Kemudian ditimbang sesuai dengan kebutuhan.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan.

3.3.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Jurusan Farmasi

Poltekkes Kemenkes Medan

3.4 Alat dan Bahan yang Digunakan

3.4.1 Alat

1. Botol steril 50 ml

2. Tampah

3. Gelas ukur 10 ml

4. Jarum suntik 1 ml

5. Lumpang dan Stamper

6. Panci rebusan

7. Stopwatch

8. Sonde kecil

9. Termometer digital

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

12

10. Timbangan hewan

11. Gunting

12. Kain flannel

13. Kayu penyaring

14. Spuit 1 ml dan 3 ml

3.4.2 Bahan

1. Daun cocor bebek

2. Sirup Paracetamol 120mg/5ml

3. Aquadest

4. 2,4-dinitrofenol

3.5 Hewan Percobaan

Merpati jantan 18 ekor.

3.6 Pembuatan Sediaan

3.6.1 Pembuatan Sediaan Rebusan

Rebusan yang dibuat dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%.

a. Untuk membuat rebusan konsentrasi 10%, diperlukan daun cocor bebek

sebanyak

10% =

x 100 ml = 10 gram

b. Untuk membuat rebusan konsentrasi 20%, diperlukan daun cocor bebek

sebanyak

20% =

x 100 ml = 20 gram

c. Untuk membuat rebusan konsentrasi 30%, diperlukan daun cocor bebek

sebanyak

30% =

x 100 ml = 30 gram

Rebusan daun cocor bebek dibuat dengan menimbang masing-masing 10

gram, 20 gram, 30 gram daun cocor bebek yang segar yang telah diiris-iris,

kemudian masing-masing dimasukkan kedalam panci rebusan dan diberi air

suling sebanyak 100 ml, panaskan selama 30 menit pada suhu 90℃ sambil

diaduk, serkai dengan kain flannel kemudian diperas. Jika jumlahnya tidak

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

13

mencukupi tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh

100 ml.

3.6.2 PembuatanLarutan 2,4-Dinitrofenol

Timbang 2,4-dinitrofenol sebanyak 250 mg, masukkan kedalam botol steril 50 ml,

tambahkan aquadest tutup botol lalu kocok sampai larut, tambahkan aqua pro

injeksi sampai 50 ml.

3.7 Perhitungan

3.7.1 Perhitungan Volume Sirup Paracetamol

Dosis lazim paracetamol untuk manusia 500 mg .

Berdasarkan table konversi, dosis untuk merpati 200 gram dibandingkan dengan

manusia dengan berat 70 kg adalah 0,018

Sirup paracetamol generik yang digunakan mengandung 120 mg/5 ml

dosis Paracetamol untuk merpati 200 gram = 500 mg x 0,018 = 9 mg/200 g

Jadi dosis paracetamol merpati per Kg adalah =

x 9 mg = 45 mg/kg BB

Maka volume larutan paracetamol yang diambil :

x BB

Misal : berat badan merpati yang digunakan = 250 g, maka volume larutan

paracetamol yang diberikan pada merpati adalah :

x250 g = 0,46 ml

Pemberian Sirup Paracetamol menggunakan spuit 1 ml dengan ujung sonde.

3.7.2 Perhitungan Volume larutan 2,4-Dinitrofenol

Dosis 2,4-dinitrofenol 5 mg/Kg BB = 5 mg/1000 BB

Konsentrasi larutan 2,4-Dinitrofenol 0,5% = 0,5g/100 ml = 5 mg/ml

Misal : berat badan merpati yang digunakan = 254 g, maka larutan 2,4-

Dinitrofenol yang diambil :

x254 g =0,25 ml

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

14

3.7.3 VolumeDaun Cocor Bebek

Berdasarkan table konversi,

Konversi dosis untuk merpati 200 gram dibandingkan manusia 70 kg

= 0,018

Dosis rebusan sekali minum untuk manusia 50 kg = 100 ml

Dosis rebusan untuk merpati dikonversikan dari label sebagai berikut =

untuk manusia 70 kg, dosis rebusan =

x 100 ml = 140 ml

Jadi dosis rebusan untuk merpati 200 gram = 140 x 0,018 = 2,52 ml

a. Konsentrasi 10%

1.

x 2,52 ml = 3,21 ml

2.

x 2,52 ml = 3,72 ml

3.

x 2,52 ml = 3,47 ml

b. Konsentrasi 20%

1.

x 2,52 ml = 3,55 ml

2.

x 2,52 ml = 3,37 ml

3.

x 2,52 ml = 3,36 ml

c. Konsentrasi 30%

1.

x 2,52 ml = 3,35 ml

2.

x 2,52 ml = 3,83 ml

3.

x 2,52 ml = 3,37 ml

3.7.4 Volume Aquadest

Volume aquadest adalah

x 2,52 ml

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

15

3.8 Prosedur Kerja

1. Seluruh merpati ditimbang dan diberi kode.

2. Hitung dosis rebusan daun cocor bebek 10%, 20%, 30%, sirup

paracetamol dan 2,4-Dinitrofenol sesuai dengan berat badan merpati.

3. Ukur suhu tubuh masing-masing merpati sebanyak 3 kali dengan elang

waktu 5 menit sekali, hitung suhu tubuh rata-ratanya.

4. Seluruh merpati disuntik secara IM dengan larutan 2,4-Dinitrofenol pada

daerah dada dengan dosis sesuai berat badan.

5. Amati dan catat perubahan suhu tubuh merpati setiap 5 menit sekali

sebanyak 3 kali.

6. Setelah 15 menit :

a. Merpati 1, 2 dan 3 diberi rebusan daun cocor bebek 10% secara oral

dengan dosis sesuai berat badan.

b. Merpati 4, 5 dan 6 diberi rebusan daun cocor bebek 20% secara oral

dengan dosis sesuai berat badan.

c. Merpati 7, 8 dan 9 diberi rebusan daun cocor bebek 30% secara oral

dengan dosis sesuai berat badan.

d. Merpati 10, 11 dan 12 diberi sirup paracetamol secara oral dengan

dosis sesuai berat badan.

e. Merpati 13, 14 dan 15 diberi aquadest sama dengan volume rebusan

daun cocor bebek secara oral.

7. Amati dan catat perubahan suhu tubuh merpati tiap 5 menit sekali hingga

dicapai suhu tubuh normal.

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Tabel Data SuhuTubuh Merpati Sebelum Pemberian 2,4-DNF

Kelompok Merpati

Suhu Normal Merpati (ºC)

Rata-rata Suhu

Normal (ºC)

Rata-rata Suhu

Normal tiap Kelompok

(ºC) t =5 t = 10 t = 15

I

1 38,7 38,6 38,6 38,6

38,7 2 38,7 38,8 38,6 38,7

3 38,7 38,8 38,7 38,7

II

4 39,1 39 38,9 39

38,7 5 38,7 38,6 38,5 38,6

6 38,6 38,7 38,6 38,6

III

7 39 39 38,5 38,8

38,7 8 38,6 38,7 38,7 38,7

9 38,7 38,6 38,8 38,7

IV

10 38,6 38,7 38,7 38,7

38,7 11 38,7 38,5 38,8 38,7

12 38,9 38,7 38,8 38,8

V

13 38,6 38,7 38,8 38,7

38,7 14 39,1 39 38,9 39

15 38,8 38,5 38,6 38,6

VI

16 38,7 38,6 38,7 38,7

38,7 17 38,8 38,7 38,9 38,7

18 38,7 38,6 38,7 38,7

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

17

Tabel 4.2 Tabel Data Suhu Tubuh Merpati Setelah Pemberian 2,4-Dinitrofenol

Kelompok Merpati

Rata-rata

Suhu

Normal

(ºC)

Suhu Merpati Setelah Diberi 2,4-DNF

t = 5 t=10 t = 15

I

1 38,6 41,3 41,4 41,3

2 38,7 41,2 41,2 41,3

3 38,7 40,9 41,1 41,2

Suhu Tubuh Rata-rata Merpati tiap 5 menit 41,1 41,2 41,3

II

4 39 41,3 41,5 41,3

5 38,6 41,5 41,4 41,3

6 38,6 40,2 41,3 41,3

Suhu Tubuh Rata-rata Merpati tiap 5 menit 41 41,4 41,3

III

7 38,8 41,1 40,9 40,7

8 38,7 41,7 41,4 41,5

9 38,7 42,1 41,9 41,7

Suhu Tubuh Rata-rata Merpati tiap 5 menit 41,6 41,4 41,3

IV

10 38,7 41,7 41,5 41,6

11 38,7 41,2 41,1 41,1

12 38,8 41,1 41 41

Suhu Tubuh Rata-rata Merpati tiap 5 menit 41,3 41,2 41,2

V

13 38,7 40,9 40,7 41

14 39 41,5 41,6 41,5

15 38,6 40,9 41,3 41

Suhu Tubuh Rata-rata Merpati tiap 5 menit 41,1 41,2 41,1

VI

16 38,7

Kontrol 17 38,7

18 38,7

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

18

Tabel 4.3 Suspensi Parasetamol, Rebusan Daun Cocor Bebek (10%, 20%

dan 30%), Larutan 2,4-Dinitrofenol, Suspensi CMC 0,5% b/v.

Kel. Merpati Berat

(gram)

Volume

2,4-DNF

Vol.

PCT

Volume RDCB Volume

Aquadest 10% 20% 30%

I

1 266 0,26 0,49

2 287 0,28 0,53

3 265 0,26 0,49

II

4 255 0,25 3,21

5 296 0,29 3,72

6 276 0,27 3,47

III

7 282 0,28 3,55

8 268 0,26 3,37

9 267 0,26 3,36

IV

10 266 0,26 3,35

11 304 0,30 3,83

12 268 0,26 3,37

V

13 298 0,29 3,75

14 302 0,30 3,80

15 276 0,2 3,47

VI

16 279

KONTROL 17 288

18 271

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

19

Tabel 4.4 Rata-rata Suhu Tubuh Merpati setelah diberikan Sirup Paracetamol, Rebusan Daun Cocor Bebek (10%, 20%, 30%), Aquadest dan Kontrol

Waktu (Menit)

Sirup Parasetamol

Rebusan Daun Cocor Bebek

(RDCB) Aquadest Kontrol

10% 20% 30%

0 41,3 41,5 41,4 41,5 41,4 38,7

10 41,1 41,3 41,2 41,3 41,3 38,8

20 40,7 41,1 41,1 41 41,1 38,6

30 40,5 40,9 40,9 40,8 41,2 38,7

40 40,2 40,6 40,7 40,6 41 38,6

50 39,9 40,4 40,5 40,3 41 38,7

60 39,8 40,4 40,5 40,1 41 38,6

70 39,5 40,3 40,3 39,6 40,8 38,8

80 39,2 40,2 40,1 39,5 40,8 38,7

90 39 40,1 39,8 39,2 40,7 38,6

100 38,7 39,8 39,5 39 40,6 38,6

110 38,5 39,7 39,3 38,7 40,5 38,6

120 38,5 39,5 39,2 38,5 40,5 38,6

130 38,4 39,3 39 38,6 40,6 38,6

140 38,4 39 38,7 38,5 40,3 38,7

150 38,5 38,8 38,5 38,6 40,3 38,6

160 38,4 38,7 38,7 38,4 40,3 38,7

170 38,6 38,7 38,6 38,5 40,4 38,6

180 38,7 38,6 38,6 38,5 40,3 38,5

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

20

Gambar 4.1 Grafik Penurunan Suhu Tubuh Merpati

4.2 Pembahasan

Penelitian ini menggunakan sampel Rebusan Daun Cocor Bebek

dengan pemberian 2,4-Dinitrofenol yang dapat mengakibatkan demam pada

Merpati. Dari data hasil penelitian daya kerja suspensi Parasetamol, Rebusan

Daun Cocor Bebek (10%, 20% dan 30%), Aquadest dan sebagai Kontrol

diperoleh sebagai berikut:

1. Pada kelompok Merpati 1, 2 & 3 yang telah diberikan 2,4-Dinitrofenol secara

I.M., diperoleh bahwa suhu tubuh merpati naik hingga mencapai suhu rata-

rata 41,2ºC. Setelah 5 menit sesudah pemberian DNF, lalu diberikan

Suspensi Parasetamol secara oral dapat memberikan efek antipiretik pada

merpati hingga normal pada menit ke-100 (Kelompok I).

2. Pada kelompok Merpati 4, 5 & 6 yang telah diberikan 2,4-Dinitrofenol secara

I.M., diperoleh bahwa suhu tubuh merpati naik hingga mencapai suhu rata-

rata 41,3ºC. Setelah 5 menit sesudah pemberian DNF, lalu diberikan

Rebusan Daun Cocor Bebek dengan konsentrasi 10% secara oral dapat

menurunkan suhu tubuh merpati hingga normal pada menit ke-160

(Kelompok II).

3. Pada kelompok Merpati 7, 8 & 9 yang telah diberikan 2,4-Dinitrofenol secara

I.M., diperoleh bahwa suhu tubuh merpati naik hingga mencapai suhu rata-

rata 41,4ºC. Setelah 5 menit sesudah pemberian DNF, lalu diberikan

36

37

38

39

40

41

42

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180

S

u

h

u

Waktu (menit)

Grafik Penurunan Suhu Tubuh Merpati

Paracetamol RDCB 10% RDCB 20%

RDCB 30% Aquadest Kontrol

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

21

Rebusan Daun Cocor Bebek dengan konsentrasi 20% secara oral dapat

menurunkan suhu tubuh merpati hingga normal pada menit ke-140

(Kelompok III).

4. Pada kelompok Merpati 10, 11 & 12 yang telah diberikan 2,4-Dinitrofenol

secara I.M., diperoleh bahwa suhu tubuh merpati naik hingga mencapai suhu

rata-rata 41,2ºC. Setelah 5 menit sesudah pemberian DNF, lalu diberikan

Rebusan Daun Cocor Bebek dengan konsentrasi 30% secara oral dapat

menurunkan suhu tubuh merpati hingga normal pada menit Ke-110

(Kelompok IV).

5. Pada kelompok Merpati 13, 14 & 15 yang telah diberikan 2,4-Dinitrofenol

secara I.M., diperoleh bahwa suhu tubuh merpati naik hingga mencapai suhu

rata-rata 41,1ºC. Setelah 5 menit sesudah pemberian DNF, lalu diberikan

Aquadest secara oral tidak menunjukkan penurunan suhu yang berarti pada

merpati (Kelompok V).

6. Pada kelompok Merpati 16, 17 & 18 sebagai kontrol dengan suhu normal

(Kelompok VI).

Adapun penyebab dari turunnya demam pada merpati setelah diberikan

Rebusan Daun Cocor Bebek dengan konsentrasi yang berbeda adalah

kandungan zat aktif yang terdapat dalam ekstrak etanol daun cocor bebek

tersebut. Semakin tinggi konsentrasi Rebusan Daun Cocor Bebek, maka

penurunan suhu tubuh merpati akan semakin cepat, karena sesuai dengan

kaidah farmakologi hubungan dosis dengan respon adalah berbanding langsung,

artinya peningkatan respon suatu senyawa akan meningkat sesuai dengan

peningkatan dosis.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

22

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tabel hasil data pengamatan, maka kesimpulan yang

diperoleh sebagai berikut:

1. Rebusan Daun Cocor Bebek dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%

mempunyai daya antipiretik pada merpati.

2. Rebusan Daun Cocor Bebek (RDCB) dengan konsentrasi 30% memiliki efek

antipiretik yang hampir setara dengan suspensi parasetamol.

3. Rebusan 30% memiliki efek antipiretik yang optimal dari ketiga konsentrasi.

5.2 Saran

1. Disarankan untuk peneliti selanjutnya, meneliti atau menguji khasiat lain dari

Rebusan Daun Cocor Bebek.

2. Disarankan untuk peneliti selanjutnya, meneliti efek Antipiretik Rebusan

Daun Cocor Bebek dengan konsentrasi di atas 30%.

3. Menguji atau meneliti Daun Cocor Bebek dalam bentuk sediaan yang lain.

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

23

DAFTAR PUSTAKA

Latief, A. 2012.,Obat Tradisional. EGC. Jakarta.

Suparni, I. 2012.,1001 Ramuan Tradisional Asli Indonesia. Rapha Publishing.

Yogyakarta.

Tjay, Tan hoang. 2007., Obat-obat Penting Edisi 5. Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013 Farmakope Herbal Indonesia

Edisi I. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2010 Farmakope Indonesia Edisi III.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014 Farmakope Indonesia Edisi V.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen

Kesehatan RI.

Amplot, P. 1997.,demam dan Berkeringat, Dalam : Walsh, Declan T., Kapita

Selekta Penyakit dan Terapi. EGC.Jakarta

Tamsuri, A., 2009, Tanda-tanda Vital Suhu Tubuh, EGC Buku Kedokterran,

Jakarta

Voigh, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Penerbit UGM Press,

Yogyakarta

Hidayat, S dan Napitupulu, Rodame., 2015. Kitab Tumbuhan Obat.

Agriflo.Jakarta

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

24

Lampiran 1

Gambar 1 Daun Cocor Bebek

Gambar 2 Merpati yang Ditimbang

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

25

Gambar 3 Pengukuran Suhu Tubuh Merpati

Gambar 4 Rebusan Daun Cocor Bebek (10%, 20%,30%)

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

26

Gambar 5 Larutan 2,4 DNF

Gambar 6 Penyuntikkan Larutan 2,4 DNF

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

27

Lampiran 2

Herbarium Daun Cocor Bebek

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH UJI EFEK ANTIPIRETIK DEKOKTA …

28

Lampiran 3

Lembar Bimbingan