kasus intoksikasi karbamat

Upload: lutfiani-azahra

Post on 28-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 kasus intoksikasi karbamat

    1/2

    Kasus 2

    Seorang laki-laki berumur 24 tahun, yang berstatus tahanan polisi di pulau S.

    Tome dan Prince (STP), Afrika, ditemukan tergeletak di lantai selnya 3 jam

    setelah penangkapan, ia dalam keadaaan tidak sadar, keluar buih dari mulut,kemudian ia dibawa ke rumah sakit namun setibanya di sana ia sudah dalam

    keadaan tidak bernyawa. Otopsi dilakukan 3 hari setelah kematian oleh para ahli

    lokal di rumah sakit tersebut, dan kemudian dilakukan otopsi yang kedua padah

    hari ke 8 setelah kematian oleh ahli forensik dari NILM atas permintaan oleh

    Pemerintah Republik STP. Saat otopsi, dari pemeriksaan luar jenazah didapatkan

    tanda-tanda sianosis dan tidak adanya tanda-tanda cedera akibat trauma. Dari

    pemeriksaan dalam jenazah ditemukan sedikit cairan kental berwarna abu dengan

    beberapa bagian tampak seperti pasir dengan bau yang khas, darah tampak merah

    gelap, dan kongesti generalisata organ-organ viseral. Serbukan granul berwarnaabu-abu ternyata disuplai oleh boss para napi di STP, di tempat itu biasa disebut

    dengan ''racun tikus. Semakin menguatkan, hal tersebut menjadi dugaan kuat

    bahwa korban mengalami keracunan oleh benda tersebut. Sampel post-mortem

    yang diambil untuk analisis toksikologi diantaranya adalah darah, lambung, hati,

    ginjal, jantung dan urin. Serbukan granul berwarna abu-abu juga dikirim untuk

    diperiksa.

    Pembahasan

    Analisis toksikologi dari sampel post-mortem menunjukkan konsentrasi darialdicarb: darah (6,2 mg / ml), lambung (48,9 mg / g), hati (0,80 mg / g), ginjal

    (8.10 mg / g), jantung (6,70 mg / g) dan urin (17,50 mg / ml). Aldicarb juga

    terdeteksi dalam serbukan granul berwarna abu-abu. Sam Hoai Ngo dalam

    penelitiannya mengungkapkan bahwa kasus-kasus fatal akibat karbamat dalam

    pemeriksaan post-mortemnya menunjukkan konsentrasi sebesar 11 mcg/g.

    Konsentrasi aldicarb yang didapatkan pada kasus fatal ini diduga mengalami

    fenoma redistribusi post-mortem, dilaporkan oleh beberapa peneliti sebelumnya,

    dilihat dari rentang waktu kematian dengan saat dilakukannya otopsi. Para ahli

    patologi forensik mengatakan bahwa 8 hari setelah kematian, mayat itu sudah

    dalam kondisi yang sangat baik, tanpa tanda-tanda pembusukan meskipun ia telah

    dilakukan otopsi sebelumnya. Hal ini juga menekankan bahwa kondisi cuaca dari

    wilayah, suhu dan kelembaban relatif mendukung pertumbuhan yang cepat dari

    fenomena yg menyebabkan pembusukan pada mayat, yang memungkinkan kita

    untuk memperkuat kesimpulan bahwa toksisitas tinggi aldicarb mencegah

    proliferasi bakteri post-mortem.

  • 7/25/2019 kasus intoksikasi karbamat

    2/2

    Hasil analisis toksikologi, temuan otopsi dan informasi yang diperoleh,

    memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa kematian terjadi karena

    intoksikasi akut aldicarb. Walaupun kasus ini dapat mengarah pada tindakan

    bunuh diri, terutama karena diketahuinya konsentrasi aldicarb tertinggi ada pada

    lambung, itu tidak cukup untuk membuktikan secara tepatnya mengenai penyebab

    kematian (bunuh diri atau pembunuhan).

    Referensi:

    A.L. Pelissier-Alicot, et al., Me canismes de la redistribution post-mortem des xe nobiotiques: le

    point sur le tat actual des connaissances, Annales de Toxicologie Analytique, vol. XIII, No. 1, 2001.

    D.J. Pounder, G.R. Jones, Post-mortem drug redistribution: a toxicological nightmare, Forensic

    Sci. Int. 45 (1990) 253263.

    D.J. Pounder, J.I. Davies, Zopiclone poisoning: tissue distribution and potencial for post-mortem

    diffusion, Forensic Sci. Int. 65 (1994) 177183.

    D.J. Pounder, C. Fuke, et al., Post-mortem diffusion of drugs from gastric residue: an experimental

    study, Am. J. Forensic Med. Pathol. 17 (1) (1996) 17.

    Proenca, P, Teixeira, H, de Mendonca, MC, Castanheira, F, Marques, EP, Corte-real, F, Vieira,

    DN, 2004, Aldicarb poisoning: One Case Report, Forensic Sci. Int. 146S, S79-S81.