kasus ortho

6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan ortodonsia Prosedur diagnosa orthodonsia diperlukan untuk mendapatkan atau memperoleh doanosa yang tepat dari suatu maloklusi gigi serta menentukan rencana perawatan. Bberapa analisa yang diperlukan meliputi: Analisa Umum Identifikasi pasien Identifikasi pasien ini harus dilakukan agar operator tahun dan tidak salah dalam melakukan perawatan. Yang harus dicatat yaitu nama lengkap pasien, umur, jenis kelamin, pekerjaan, nama orang tua dll. Analisa umum Analisa umum ini bertujuan untuk mendapatkan informasi riwayat kesehatan dari pasien saat masih dalam kandungan sampai sekarang saat penderita datang ke klinik Analisis Lokal Ekstra oral Pemeriksaan ektra oral merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan diluar rongga mulut, pemeriksaan ektra oral ini bisa saja

Upload: selvia-elga

Post on 14-Nov-2015

318 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemeriksaan ortodonsiaProsedur diagnosa orthodonsia diperlukan untuk mendapatkan atau memperoleh doanosa yang tepat dari suatu maloklusi gigi serta menentukan rencana perawatan. Bberapa analisa yang diperlukan meliputi: Analisa Umum Identifikasi pasienIdentifikasi pasien ini harus dilakukan agar operator tahun dan tidak salah dalam melakukan perawatan. Yang harus dicatat yaitu nama lengkap pasien, umur, jenis kelamin, pekerjaan, nama orang tua dll. Analisa umumAnalisa umum ini bertujuan untuk mendapatkan informasi riwayat kesehatan dari pasien saat masih dalam kandungan sampai sekarang saat penderita datang ke klinik Analisis Lokal Ekstra oralPemeriksaan ektra oral merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan diluar rongga mulut, pemeriksaan ektra oral ini bisa saja disebut pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini meliputi: Type profil: cekung, lurus dan cembung Type kepala: brachycephalic, dolicochepalic dan mesochepalic. Type skeletal: ektomorfik, mesomorfik dan endomorfik Intra oralPemeriksaan intra orall merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada rongga mulut yang meliputi pemeriksaan jaringan mukosa rongga mulut, lidah, palatum, oral hygene dan freuensi karies. Pemeriksaan rongen fotoTujuan rongen foto ini untuk mengetahui benih gigi yang akan tumbuh, letak benih gigi, ukuran benih gigi, bentuk benih gigi dan ada tidaknya gigi yang impaksi Analisa fungsional Free way spaceAdalah jarak interoklusal pada saat mandibula dalam posisi intirahat. Path of closureAdalah gerakan mandibula dari posisi istirahat ke posisi oklusi sentris Temporo mandibula joint (TMJ)Adalah gerakan mandibula saat membuka danmenutup mulut Analisa model Jumlah lebar 4 insisive rahang atasdiukur masing- masing lebar mesio- distal pada lengkung terbesar dari ke -4 insisive rahang atas kemudian dijumlahkan.

Diskrepitasi model Adalah selisish antara tempat yang tersedia dan tempat yang dibutuhkan yang diukur berdasarkan model studi. Tempat yang tersediaAdalah tempat mesial gigi molar pertama permanen kiri sampai mesial molar pertama permanen kanan untuk tempat tumbuhnya gigi permanen pengganti dalam lengkung rahang yang benar. cara pengukurannya yaitu dengan membagi lengkung gigi dengan beberapa segmen dan dengan menggunakan brush wire. Tempat yang tersediaAdalah tempat yang dibutuhkan untuk gigi permanen pengganti untuk erupsi dalam lengkung yang benar. Kurve speeMerupakan garis imaginer yang diatasik dari insisal edge gigi insisive pertama samapai molar kedua permanen rahang bawah, dilihat dari arah sagital berdasarkan model studi. Kurve spee ini ada 3 tipe yaitu datar, positif dan negatif. Pergeseran gigi- gigiCara pengukurannya dengan menggunakan simetroskop yang diletakkan pada garis median gigi pada model studi kemudian dibandingan dengan gigi sejenisnya. Gigi terletak salahHal ini dilihat melalui 3 bidang orientasi yaitu bidang horizontal, sagital dan tranversal. Kelainan gigiKelainan gigi ini dapat diartikan sebagai maloklusi, pada kelainan gigi ini dapat dilihat apakah gigi itu berdesakan, supraposisi, infraposisi, retrusi dan protrusi Relasi geligi rahang atas terhadap rahang bawah Dari arah sagital: neutroklusi, distoklusi, mesioklusi dan gigitan tonjol. Dari arah tranversal Relasi gigi anterior rahang atas terhadap rahang bawah Over biteAdalah jarak vertikal antara insisal edge rahang atas terhadap rahang bawah Over jetJarak horizontal antara insisal edge rahang atas dan rahang bawah.2.2 Perawatan OrtodonsiaOrtodonsia berasal dari bahasa Yunani yaitu orthos yang berarti baik, betul dan dons yang berarti gigi. Ilmu ortodonsia adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan memperbaiki atau membetulkan letak gigi yang tidak teraratur atau tidak rata. Keadaan gigi yang tidak teratur ini disebabkan oleh malposisi gigi, yaitu kesalahan posisi gigi pada masing masing rahang. Malposisi gigi ini yang nantinya akan menyebabkan malrelasi, yaitu kesalahan hubungan antara gigi gigi pada rahang yang berbeda. Malrelasi ini lebih lanjut yang menimbulkan maloklusi, yaitu suatu penyimpangan terhadap oklusi normal.Perawatan otodonsia dibagi menjadi tiga fase, pembagian ini didasarkan menurut waktu dan tingkatan maloklusinya. 1. Ortodontik pencegahan (Preventive Orthodontics), Ortodontik pencegahan adalah ilmu yang mempelajari segala macam usaha untuk mencegah terjadinya maloklusi. Ortodontik pencegahan ini memerlukan perawatan yang lama, terus menerus dan mengikuti waktu pertumbuhan dan perkembangan dentofacial. Tujuan dari perawatan ini adalah mempertahankan oklusi normal.2. Ortodontik interseptif (Interceptive orthodontics)Ortodontik interseptif merupakan tindakan yang dilakukan pada maloklusi yang baru atau sedang berlangsung dengan tujuan memperbaiki kearah oklusi yang normal. Tindakan ini harus segera dilakukan karena ada suatu gejala atau proses maloklusi sehingga maloklusi bisa dihindari atau tidak berkembang.3. Ortodontik kuratif (Curative orthodontics)Ortodontik kuratif bertujuan untuk menghilangkan kelainan gigi geligi yang telah berkembang yang telah menimbulkan keluhan secara estetik atau fungsi. Melibatkan maloklusi kelas I,II,III.