kasus pelanggaran ham di dunia

6
Kasus pelanggaran ham di dunia 1. Kasus Apartheid di Afrika Selatan Munculnya masalah Apartheid ini berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa di Afrika. Bangsa Eropa pertama yang dating ke Afrika Selatan adalah bangsa Belanda. Bangsa Belanda datang ke Afrika selatan dipimpin oleh Jan Anthony van Riebeeck (1618-1677). Kedatangan bangsa Belanda di Afrika Selatan ini menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat di Afrika Selatan. Kedudukan masyarakat Afrika Selatan menjadi di bawah kedudukan bangsa Eropa (Belanda atau kulit putih), sehingga masalah warna kulit inilah yang menjadi titik pangkal munculnya masalah Apartheid. Bangsa Belanda kemudian langsung menetap. Mereka sering disebut dengan nama bangsa Boer. Kedatangan bangsa Belanda itu kemudian diikuti oleh bangsa Inggris yang berhasil melakukan penguasaan dari ujung Afrika Utara (Mesir) hingga ujung Afrika Selatan (cape Town). Kedatangan Inggris di Afrika Selatan mengakibatkan meletusnya Perang Boer (1899-1902) antara Inggris dan orang-orang Boer (Belanda). Dalam perang itu pihak Inggris berhasil mengalahkan bangsa Boer, sehingga wilayah Afrika Selatan menjadi daerah kekuasaan Inggris. Inggris akhirnya menjadi penguasa di wilayah Afrika Selatan, selanjutnya, dibentuklah Uni Afrika Selatan pada tahun 1910. dengan kemenangan Inggris di Afrika Selatan ini, maka semakin banyak orang-orang Inggris yang datang ke Afrika Selatan. Ketika rezim apartheid yang didominasi oleh orang-orang kulit putih berhasil menguasai pemerintahan yang ada di

Upload: tri-asih-krisna

Post on 05-Dec-2014

32.203 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus pelanggaran ham di dunia

Kasus pelanggaran ham di dunia

1. Kasus Apartheid di Afrika Selatan

Munculnya masalah Apartheid ini berawal dari pendudukan yang dilakukan oleh

bangsa-bangsa Eropa di Afrika. Bangsa Eropa pertama yang dating ke Afrika Selatan

adalah bangsa Belanda. Bangsa Belanda datang ke Afrika selatan dipimpin oleh Jan

Anthony van Riebeeck (1618-1677). Kedatangan bangsa Belanda di Afrika Selatan ini

menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat di Afrika Selatan. Kedudukan

masyarakat Afrika Selatan menjadi di bawah kedudukan bangsa Eropa (Belanda atau kulit

putih), sehingga masalah warna kulit inilah yang menjadi titik pangkal munculnya

masalah Apartheid. Bangsa Belanda kemudian langsung menetap. Mereka sering disebut

dengan nama bangsa Boer. Kedatangan bangsa Belanda itu kemudian diikuti oleh bangsa

Inggris yang berhasil melakukan penguasaan dari ujung Afrika Utara (Mesir) hingga ujung

Afrika Selatan (cape Town). Kedatangan Inggris di Afrika Selatan mengakibatkan

meletusnya Perang Boer (1899-1902) antara Inggris dan orang-orang Boer (Belanda).

Dalam perang itu pihak Inggris berhasil mengalahkan bangsa Boer, sehingga wilayah

Afrika Selatan menjadi daerah kekuasaan Inggris. Inggris akhirnya menjadi penguasa di

wilayah Afrika Selatan, selanjutnya, dibentuklah Uni Afrika Selatan pada tahun 1910.

dengan kemenangan Inggris di Afrika Selatan ini, maka semakin banyak orang-orang

Inggris yang datang ke Afrika Selatan.

Ketika rezim apartheid yang didominasi oleh orang-orang kulit putih berhasil

menguasai pemerintahan yang ada di Afrika Selatan, mereka melakukan kebijakan yang

merugikan warga kulit hitam. Hal ini terjadi pada tahun 1960. Orang-orang kulit putih

yang menguasai Afrika Selatan melakukan tindakan yang semena-mena terhadap warga

kulit hitam. Diantara peristiwa yang memakan korban adalah terbunuhnya 77 orang dari

kalangan sipil pada peristiwa Sharpeville. Demikian juga pada tahun 1976 terjadi

peristiwa berdarah yang menewaskan banyak warga sipil, terutama murid-murid sekolah.

Perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh Nelson Mandela dalam menegakkan

kekuasaan tanpa adanya rasialisme di Afrika Selatan dan menghapuskan kekuasaan

Apartheid memakan waktu yang cukup lama. Nelson Mandela terus berjuang untuk

mencapai kebebasab negerinya baik perjuangan yang dilakukan di dalam negerinya, agar

mendapat dulungan dari seluruh rakyatnya, maupun perjuangan yang dilakukan di luar

negeri, yaitu untuk mendapatkan pengakuan atas perjuanganya dalam menghapuskan

kekuasaan Apartheid di Afrika Selatan. Upaya-upaya yang ditempuh oleh Nelson Mandela

Page 2: Kasus pelanggaran ham di dunia

tersebut mulai menampakkan hasil yang menggembirakan, ketika pwemerintah minoritas

kulit putih di bawah pimpinan F.W. De Klerk memberikan angina segar kebebasan bagi

warga kulit hitam. Pada tanggal 21 Februari 1991, di hadapan siding parlemen Afrika

Selatan, presiden F.W. De Klerk mengumumkan penghapusan semua ketentuan dan

eksistensi system politik Apartheid. Pengumuman itu diikuti dengan penghapusan 3

undang-undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid, yaitu :

Land act, yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki tanah di

luar wilayah tempat tinggal yang telah ditentukan.

Group Areas Act, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal

orang-orang kulit putih dan kulit hitam, dan

Population Registration Act, yaitu undang-undang yang mewajibkan semua orang

kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing-masing.

Penyelesaian: Penghapusan 3 Undang-Undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid,

yaitu :

Land act, yaitu undang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki tanah di

luar wilayah tempat tinggal yang telah ditentukan.

Group Areas Act, yaitu undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal

orang-orang kulit putih dan kulit hitam, dan

Population Registration Act, yaitu undang-undang yang mewajibkan semua orang

kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok suku masing-masing.

Tanggapan: Menurut kelompok kami, ini termasuk pelanggaran HAM yang berat karena

mereka melakukan kebijakan yang merugikan terhadap warga kulit hitam dan

menewaskan banyak korban kulit hitam yang tidak berdosa. Hal ini terjadi pada tahun

1960, orang-orang kulit putih yang menguasai Afrika Selatan melakukan tindakan yang

semena-mena terhadap warga kulit hitam. Diantara peristiwa yang memakan korban

adalah terbunuhnya 77 orang dan pada tahun 1976 terjadi peristiwa berdarah yang

menewaskan banyak warga sipil, terutama murid-murid sekolah. Dalam kasus ini harus

ada penghapusan 3 Undang-Undang yang memperkuat kekuasaan Apartheid.

2. Kasus Romusha (kerja paksa) Jepang terhadap rakyat Indonesia

Masuknya Jepang ke Indonesia, awalnya disambut gembira oleh para pejuang

kemerdekaan waktu itu. Jepang dianggap sebagai saudara, sesama Asia yang membantu

Page 3: Kasus pelanggaran ham di dunia

mengusir Kolonial Belanda. Namun, sesaat setelah Jepang mendarat di Hindia Belanda

(Indonesia-saat ini), ternyata Jepang berbuat yang tak kalah licik dan bengisnya. Jepang

berupaya menghapus pengaruh kultural barat yang telah hinggap di Hindi Belanda, dan

yang kedua Jepang mengeruk sumber sumber kekayaan alam startegi yang ada di tanah air

kita. Pasokan sumber sumber ala mini digunakan untuk membiayai perang Jepang dengan

Sekutu di Asia Timur dan Pasifik.

Luasnya daerah pendudukan Jepang membuat Jepang memerlukan tenaga kerja

yang begitu besar. Tenaga kerja ini dibutuhkan untuk membangun kubu pertahanan,

lapangan udara darurat, gudang bawah tanah, jalan raya dan jembatan. Tenaga tenaga

kerja ini diambilkan dari penduduk Jawa yang cukup padat. Para tenaga kerja ini dipaksa

yang popular di sebut denga Romusa. Jejaring tentara Jepang untuk menjalankan romusha

hingga ke desa desa. Dalam catatan buku ini, setidaknya ada 300.000 tenaga romusha

yang dikirim ke berbagai negara di Asia Tenggara, 70.000 orang diantaranya dalam

kondisi menyedihkan da berakhir dengan kematian.

Jika kita melihat angka tahunnya, proyek romusa di Indonesia berjalan dalam

tempo dua tahun. Bukanlah waktu yang pendek untuk menghasilkan penderitaan dan

kematian sebagaimana yang terungkap dalam data diatas. Barulah pada tahun 1945,

Hindia Belanda merdeka menjadi Indonesia, serta mengakhiri proyek dan impian

kolonialisasi Jepang.

Jepang banyak membunuh rakyat Indonesia dengan kerja paksa dan 10.000 rakyat

Indonesia hilang.  

Penyelesaian: Kasus ini diselesaikan oleh Mahkamah Internasional, dimana Pengadilan

Internasional telah dijalankan dan menghukum para penjahatnya.

Tanggapan: Menurut kelompok kami, kasus ini merupakan pelanggarana HAM berat

karena hak asasi rakyat Indonesia untuk hidup terutama untuk mendapat kehidupan yang

layak, hak atas kebebasan dari perbudakan dan perdagangan perbudakan, hak atas

keamanan pribadi, hak atas kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan kejam tak

berperikemanusiaan sudah tidak ada bagi rakyat Indonesia pada jaman penjajahan Jepang.

Dalam kasus ini, sebaiknya orang-orang Jepang yang memperkerjakan rakyat Indonesia

diberikan hukuman yang setimpalnya, kalau perlu dihukum mati karena sudah

menewaskan banyak korban rakyat Indonesia.

Page 4: Kasus pelanggaran ham di dunia

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pustakasekolah.com/masalah-apartheid-di-afrika-selatan.html#ixzz2SEZDGsyn

http://historyfileon.blogspot.com/2011/02/politik-apharteid-di-afrika-selatan.html

http://www.jurukunci.net/2012/04/derita-kerja-paksa-rakyat-indonesia.html