kata pengantarorpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/lkjip_3.pdfi kata pengantar segala puji bagi...
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjukNya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Tahun 2017 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2017 sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2017 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Kabupaten Boyolali serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Kabupaten Boyolali).
Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing Bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.
Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIP Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Kabupaten Boyolali dan para pelaksanaan kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2017 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Kabupaten Boyolali di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintah dalam mewujudkan visi - misi Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Kabupaten Boyolali dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Demikian, semoga dokumen LKjIP Dinas pemuda olah raga dan pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2017 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.
Boyolali, Pebruari 2018
KEPALA DINAS PEMUDA OLAH RAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI
Dra. Wiwis Trisiwi Handayani, MM Pembina Tingkat I
NIP. 19660324 199202 2 002
ii
DAFTAR ISI
Halam
an
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ I-1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... I-1
1.2 Gambaran Organisasi .......................................................................... I-2
1.3 Struktur Organisasi .............................................................................. I-3
1.4 Aspek strategis dan permasalahan utama organisasi ........................ I-4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................... II-6
2.1 Visi Misi ................................................................................................. II-6
2.2 Perjanjian Kinerja .................................................................................. II-8
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................ III-11
3.1 Hasil Pegukuran Kinerja ..................................................................... III-11
3.2 Realisasi Anggaran .............................................................................. III-32
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... IV-35
4.1 Simpulan ............................................................................................... IV-35
4.2 Saran .................................................................................................... IV-35
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... IV-37
A. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
B. Tabel Rencana Strategis
C. Indikator Kinerja Utama
D. Rencana Kinerja Tahunan
E. Perjanjian Kinerja (Perubahan)
F. Pengukuran Kinerja
G. Piagam Penghargaan 2017
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ........................................................................ II-8
Tabel 3.1 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1 .................................................................... III-12
Tabel 3.2 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2 .................................................................... III-16
Tabel 3.3 Capaian Kinerja per Sasaran ........................................................................... III-19
Tabel 3.4 Alokasi dan Realisasi Anggaran ...................................................................... III-19
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 ...... .................................................................................................................. 24
Gambar 3.2 ...... .................................................................................................................. 24
Gambar 3.3 ...... .................................................................................................................. 24
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan
untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit
Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Organisasi Perangkat Daerah, dan unit kerja
mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi
masing-masing.
Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2017, pemerintah
daerah menyusun LKjIP 2016 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung
jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi
ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan
dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait
dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra OPD, RKPD/Renja
OPD, Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi
pemerintah (Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata) dalam mencapai sasaran strategis instansi
sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran.
Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai :
1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Pemuda,
Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dengan pembanding hasil pengukuran kinerja
dan penetapan kinerja;
2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata;
3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata pada tahun berikutnya.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 I-2
Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Dinas
Pemuda, Olah raga dan Pariwisata antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP);
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2016;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 23 Tahun 2016 tentang Anggaran dan
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah
Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 23);
6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 41 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten
Boyolali Tahun 2016 Nomor 41 ).
1.2. Gambaran Organisasi
Gambaran umum Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dapat
dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.
1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata merupakan salah satu OPD yang tugas pokok
dan fungsi di bidang kepemudaan, keolahragaan dan pariwisata. Di dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan yang berlaku Peraturan Bupati Boyolali
Nomor 37 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Perangkat Daerah (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 37),
yang dalam tugas pokoknya melaksanakan 7 Program Nasional yang melekat di
kementerian, pada tahun 2017 dapat melaksanakan 4 program di bidang kepemudaan
dan keolahragaan dan 3 program di pariwisata disamping 5 program bidang administrasi
pemerintahan. Didalam Tugas Pokok dan Fungsinya Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 I-3
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
kepemudaan, keolahragaan dan kepariwisataan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kepemudaan, keolahragaan dan
kepariwisataan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kepemudaan, keolahragaan dan kepariwisataan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kepemudaan, keolahragaan dan
kepariwisataan;
d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan teknis di bidang kepemudaan, keolahragaan dan
kepariwisataan;
b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan
pertanggungjawaban pelaksananaan tugas;
c. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata;
d. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;
e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan kepada bawahan;
f. mengoordinasikan prioritas pengaturan, pembinaan dan peningkatan obyek
pariwisata;
g. mengoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang kepemudaan, keolahragaan dan
kepariwisataan;
h. menyelenggarakan perizinan di bidang kepemudaan, keolahragaan dan
kepariwisataan sesuai kewenangannya;
i. memberikan rekomendasi teknis perizinan di bidang kepemudaan, keolahragaan dan
kepariwisataan;
j. melakukan pembinaan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis Dinas di jajaran
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata;
k. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata;
l. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan serta memberikan Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 I-4
1.2.2 Struktur Organisasi
Organisasi Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar
Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
Kabupaten Boyolali terdiri dari :
a. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
b. Bidang Kepemudaan, terdiri dari :
1. Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda
2. Seksi Perlindungan Pemuda dan Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan
c. Bidang Olah Raga
1. Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Keolahragaan
2. Seksi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Industri dan Lembaga Keolahragaan
d. Bidang Pemasaran, terdiri dari :
1. Seksi Promosi dan Kemitraan Pariwisata
2. Seksi Sumber Daya Pariwisata
e. Bidang Pengembangan, terdiri dari :
1. Seksi Sarana Prasarana Obyek Wisata
2. Seksi Pengelolaan Usaha Pariwisata
1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Aspek-aspek strategis Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata diperoleh dengan
mengakomodasi isu organisasi (Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata), permasalahan dan
atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2016-2021, dan isu utama kementerian
terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata, yaitu :
1. membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik;
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 I-5
2. melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya
manusia aparatur, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik;
3. mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif;
4. mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien;
5. menyusun dan mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing, dan pro investasi.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. belum semua urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dikoordinasikan secara
optimal sesuai tugas dan fungsi;
2. keterbatasan kemampuan SDM aparatur dalam merumuskan kebijakan/ peraturan dan
menyikapi perubahan peraturan;
3. mekanisme dan tata kerja pelaksanaan tugas yang belum optimal.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017
II-6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi dan Misi
Berdasarkan RPJMD Pemerintah Kabupaten Boyolali 2016-2021 visi Bupati Boyolali
adalah “Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Lebih Maju dan Lebih Sejahtera”.
Sedangkan untuk mencapai visi tersebut dijabarkan dalam misi-misi sebagai berikut :
a. Boyolali, melanjutkan semangat Pro Investasi.
b. Boyolali membangun untuk perubahan.
c. Boyolali, bersih, berintegritas, sejahtera.
d. Boyolali, sehat, produktif dan berdaya saing.
e. Boyolali, lumbung padi dan pangan nasional.
f. Boyolali, lebih maju dan berteknologi
Dari ketujuh misi diatas yang berkaitan dengan urusan Pemuda, Olah Raga dan
Pariwisata adalah misi ketujuh, yaitu : Boyolali, lebih maju dan berteknologi.
Dalam Renstra Kementrian Pariwisata Tahun 2015-2019 disebutkan bahwa visi dari
Kementriaan Pariwisata Tahun 2015-2019 adalah : “TERWUJUDNYA INDONESIA
YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG
ROYONG”.
Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
a. Mengembangkan destinasi pariwisata yang berdaya saing, berwawasan lingkungan
dan budaya dalam meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan mewujudkan
masyarakat yang mandiri;
b. Mengembangkan produk dan layanan industri pariwisata yang berdaya saing
internasional, meningkatkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan alam dan sosial budaya;
c. Mengembangkan pemasaran pariwisata secara sinergis, unggul, dan bertanggung
jawab untuk meningkatkan perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan
wisatawan mancanegara sehingga berdaya saing di pasar Internasional;
d. Mengembangkan organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan
masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang
efektif dan efisien serta peningkatan kerjasama internasional dalam rangka
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017
II-7
meningkatkan produktifitas pengembangan kepariwisataan dan mendorong
terwujudnya pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan..
Sedangkan visi dari Kementriaan Pemuda dan Olahraga adalah "MENINGKATKAN
DAYA SAING KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN"
Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
a. Meningkatkan kepemudaan potensi sumber dengan daya memanfaatkan kemitraan
lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, untukdan mendukung pemberdayaan
peningkatan kemasyarakatan penyadaran pemuda wawasan, dan melalui
inventarisasi potensi, kapasitas keilmuan, kapasitas keimanan, kreativitas, dan
kemampuan berorganisasi pemuda sehingga pemuda dapat meningkatkan
partisipasi, peran aktif, dan produktivitas dalam membangun dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara;
b. Mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing melalui
penyiapan pemuda kader sesuai karakteristik pemuda yang memiliki semangat
kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan ksatria serta memiliki sikap kritis,
idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik tanpa meninggalkan akar
budaya bangsa Indonesia yang tercermin dalam kebhinnekatunggalikaan untuk
mendukung pengembangan kewirausahaan, kepeloporan, pendidikan, dan
kepemimpinan, kesukarelawanan pemuda di berbagai bidang pembangunan,
termasuk penugasan khusus bagi pengembangan kepanduan/kepramukaan sebagai
wadah pengaderan calon pemimpin bangsa;
c. Meningkatkan potensi sumberdaya keolahragaan dengan memanfaatkan kemitraan
lintas sektoral, antar tingkat pemerintahan, dan kemasyarakatan untuk mendukung
pemassalan, pembudayaan, serta pengembangan industri dan sentra-sentra
olahraga melalui pengenalan olahraga kepada keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat luas sehingga masyarakat gemar melakukan kegiatan olahraga atas
kehendak sendiri serta pemasyarakatan olahraga sebagai kebiasaan hidup sehat
dan aktif sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat sehingga
masyarakat memperoleh tingkat kebugaran jasmani, kesehatan, kegembiraan, dan
hubungan sosial yang berkualitas; dan
d. Mewujudkan yang olahragawan berprestasi pada kompetisi bertaraf regional dan
internasional melalui peningkatan kemampuan dan potensi olahragawan muda
potensial dan olahragawan andalan nasional secara sistematis, terpadu, berjenjang,
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017
II-8
dan berkelanjutan serta pemanfaatan iptek olahraga modern untuk mendukung
pembibitan olahragawan berbakat dan peningkatan mutu pelatih bertaraf
internasional pada pembinaan prestasi olahraga.
Dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Bupati, terkait dengan tugas
pokok dan fungsi Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali tersebut
di atas adalah untuk mendukung Misi ke 7 yaitu Boyolali lebih maju dan bertehnologi.
Misi Boyolali, lebih maju dan berteknologi mempunyai maksud dan tujuan
meningkatnya pemasaran citra daerah dan pelayanan publik melalui teknologi informasi
menuju kabupaten cerdas (smart city). Sasaran yang ingin diwujudkan misi tersebut
adalah :
1. Meningkatnya layanan pemerintah, yang dapat dioperasikan dengan teknologi
informasi;
2. Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerah Boyolali.
Dari sasaran yang kedua tersebut yang pencapaiannya antara lain dapat didukung oleh
Dinas Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali.
Dengan berpedoman pada RPJMD, maka Dinas Dinas Pemuda Olah raga
dan Pariwisata Kabupaten Boyolali sesuai tugas dan fungsinya bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan program-program yang berkontribusi dalam menunjang
keberhasilan mewujudkan target capaian program prioritas utama. Dalam
pelaksanaan program tentunya terdapat factor penghambat dan pendorong dalam
urusan pelayanan pada Dinas Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten
Boyolali
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja 2017 Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali
tahun 2017 disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2016-2021 dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2017. Perjanjian Kinerja meliputi 2 (dua)
sasaran strategis sebagai berikut :
a. Terpenuhinya infrastruktur sosial, mempunyai 6 (enam) indikator;
b. Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerah Boyolali,
mempunyai 9 (sembilan) indikator.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017
II-9
Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali
Tahun 2016 :
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Terpenuhinya infrastruktur sosial
1. Pemuda mendapat penghargaan tingkat propinsi
8 orang
2. Jumlah Pemuda dalam Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP)
4 orang
3. Peringkat PORDA tingkat Provinsi 10 peringkat
4. Jumlah klub olahraga
54 klub
5. Jumlah organisasi olahraga
27 organisasi
6. Lapangan olahraga 2 lapangan
2. Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerah Boyolali
1. Cakupan Sarana Promosi yang dikembangkan
100%
2. Kerjasama Promosi antar daerah 2 forum
3. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara
435,067 Orang
4. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
2,020 Orang
5. Prosentase sarana dan prasarana pariwisata yang layak
60%
6. PAD bidang pariwisata meningkat Rp 1.545.608.000
7. Prosentase peningkatan jumlah pelaku usaha pariwisata
3%
8. Jumlah Desa Wisata 4 desa
9. Jumlah Kelompok Sadar Wisata 11 kelompok
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017
II-10
Sumber : Perjanjian Kinerja Disbudpar Kabupaten Boyolali Tahun 2016,
Untuk mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Pemuda,
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan
dengan anggaran sebesar Rp. 23.008.791.000,00 yang selengkapnya sebagaimana
dokumen Penetapan Kinerja Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Boyolali Tahun 2017 Perubahan (terlampir).
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban Dinas Pemuda, Olah raga
dan Pariwisata untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Tahun
2017 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
3.1. Hasil pengukuran Kinerja
Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil
(outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator
keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang
telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja
OPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Pemuda,
Olah raga dan Pariwisata dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai
dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017.
a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan (input) yang digunakan.
b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
(output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap
produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara
realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun
anggaran 2016, Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata telah melaksanakan berbagai
kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 2
sasaran strategis.
Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :
a. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja
menggunakan rumus :
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-12
b. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan
rumus :
Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan
kategori sebagai berikut :
a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik (A)
b. 76% sampai 100% = Baik (B)
c. 56% sampai 75 % = Cukup (C)
d. Kurang dari 55 % = Kurang (K)
Capaian kinerja Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali
sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2017 disajikan dengan membandingkan
antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai
dengan tahun ini dengan target jangka menengah ( kalau ada dengan standar nasional
). Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab
keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis
program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna
memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.
A. Sasaran 1 : Terpenuhinya infrastruktur sosial.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-13
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :
Tabel 1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1
Indikator kinerja Satuan
Target Renstra
Akhir 2021
Target RPJMD
2017
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kate gori
Penanggung jawab
1 Pemuda mendapat penghargaan tingkat propinsi
Orang 52 8 8 8 10 125 A Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
2 Jumlah Pemuda dalam Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP)
orang 32 4 3
4
4 100 B Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
3
Peringkat PORDA tingkat Provinsi
peringkat 8 10 10 10 0 0 K Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
4 Jumlah klub olahraga klub 54 54 27 54 54 100 B Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
5 Jumlah organisasi olahraga
organisasi 27 27 27 27 31 114,81 A Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
6 Lapangan olahraga Lapangan 18 2 6 2 9 450 A Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
Rata – rata 148,30 A
Sumber : Analisis Bagian Pencatatan dan Pelaporan Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata Kabupaten Boyolali 2017.
Capaian kinerja meliputi 6 (enam) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan (rata-rata) 148,30 % (kategori sangat baik) terdiri dari 3 (tiga) indikator
kategori sangat baik (125%), (114,81 %) dan (450%), 2 (dua) indikator kategori baik
(100 %) dan (100%),dan 1 (satu) indikator kategori kurang (0 %).
Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :
1) Pemuda mendapat penghargaan tingkat provinsi
a. Keberhasilan/kegagalan capaian indikator Pemuda mendapat penghargaan tingkat
provinsi ini disebabkan karena :
- Tersedianya dana dan adanya komitmen untuk melaksanakan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan,
- Minat pemuda cukup baik dalam menyambut kegiatan kepemudaan
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah :
Masih terbatasnya SDM (pemuda yang memiliki kepeloporan dalam bidang tertentu)
di Kabupaten Boyolali
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-14
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah : Sosialiasasi tingkat desa perlu digalakkan sehingga potensi pemuda
lebih dapat tergali
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- Sumber daya manusia yang dilibatkan dalam pencapaian target kinerja ini
adalah sumber daya yang benar-benar sudah terseleksi agar dapat
menghasilkan prestasi penghargaan di tingkat provinsi.
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
- Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program dan kegiatan
sebagai berikut
No NAMA KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
PENYERAPAN DANA PANJAR/SP2D
%
E
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
330.550.000
234.180.750 70,85
1
Kegiatan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda
330.550.000
234.180.750 70,85
H Program peningkatan peran serta kepemudaan
738.200.000
682.267.100 91,89
1 Kegiatan Pembinaan organisasi kepemudaan
533.200.000
489.951.450 91,89
2 Kegiatan Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan
145.000.000
138.184.500 95,30
3 Kegiatan Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan
25.000.000
23.989.150 95,96
4 Kegiatan Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan
35.000.000
30.142.000 86,12
- dengan bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Bakti pemuda antar provinsi,
lomba TU BB tingkat provinsi, seleksi paskibra, lomba kwartir tingkat jawa
tengah, seleksi dan pengiriman pemuda pelopor tingkat provinsi.
2) Jumlah Pemuda dalam Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda
a. Keberhasilan capaian indikator Jumlah Pemuda dalam Pengembangan
Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda ini disebabkan karena
- antusiasme pemuda untuk menjadi pelopor pembangunan daerah
- banyak potensi-potensi baru yang bermunculan di beberapa sektor
- pembinaan pemuda yang berkesinambungggan
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah :
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-15
Masih terbatasnya SDM (pemuda yang memiliki kepeloporan dalam bidang
tertentu) di Kabupaten Boyolali.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah :
Perlu adanya sosialisasi dan pembinaan pemuda sampai dengan tingkat
kecamatan untuk menumbuhkan jiwa kepeloporan pemuda sehingga mampu
mengangkat potensi daerah..
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Seleksi pemuda pelopor dapat terlaksana sekaligus pengiriman hingga tingkat
provinsi baik di bidang pendidikan, pangan, sosial, budaya dan pariwisata.
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan target
indicator ini. Menggunakan kegiatan dan anggaran yg benar-benar berpengaruh
terhadap capaian indikator ini dan secara bertautan menyingkronkan dengan
beberapa kegiatan kepemudaan yang lain.
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program peningkatan
peran serta kepemudaan kegiatan Pembinaan pemuda pelopor keamanan
lingkunga dengan bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Seleksi dan
pengiriman Pemuda Pelopor tingkat Karesidenan dan Propinsi
3) Peringkat PORDA tingkat Provinsi
a. Kegagalan capaian indikator ini disebabkan karena PORDA Tingkat Provinsi Jawa
Tengah tidak diselenggarakan pada Tahun 2017
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
pelaksanaan indikator ini masih sangat tergantung dengan pelaksanaan tingkat
provinsi jawa tengah
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah :
- mengikutkan atlet-atlet untuk lebih kontinue berkompetisi di ajang olahraga lain
yang lebih kompetitif dan berbobot
- melaksanaakan even olah raga secara mandiri untuk menambah kesempatan
para atlet meningkatkan bakat dengan bertanding
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-16
- Efisiensi penggunaan anggaran untuk pengiriman PORDA Tingkat provinsi
dialihkan ke penggunaan anggaran untuk pembinaan atlet berbakat dan even
olahraga lokal Tingkat Kabupaten
- Bekerja sama dengan segenap insan olah raga untuk saling berkoordinasi dan
berkolaborasi menjalin kekompakan, baik dari unsur atlet, pelatih, klub dan
organisasi olahraga.
- Melibatkan pihak ketiga dalam pembinaan atlet-atlet olah raga
- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efisiensi sebesar 4,64 % dari anggaran sebesar Rp. 402.100.000,-
digunakan sebesar Rp. 383.447.975,-
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil
memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dalam
implementasinya program yang dilaksanakan adalah Program Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olah Raga dengan Kegiatan Penyelenggaraan kompetisi
olahraga yang dilaksanakan dengan kegiatan berupa :
- Penyelenggaraan PORDA tingkat Kabupaten dan Karisidenan
- Boyolali Berlari
- Gerak jalan Sehat
- Boyolali Slalom
- Extravagnza Body Building
4) Jumlah Klub Olah raga
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 54 klub olah raga dapat terealisasi 54
atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat tercapai.
Keberhasilan capaian indikator bertambahnya jumlah klub olah raga ini
disebabkan karena activenya pembinaan dan koordinasi dengan para atlet dan
stakeholder penyelenggara olah raga pada Tahun 2017, dan klub yang
bergabung pada tahun 2017 adalah klub dari cabang olah raga sepak takraw.
Sedangkan beberapa klup olah raga yang tergabung dalam olah raga difabel
masuk dalam wadah sendiri.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah :
- Beberapa klub olah raga yang ada di boyolali masih ada yang belum mendaftar
ke pengcab/orgaisasi olahraga masing-masing
- Ada beberapa klub olah raga yang masih pasif dalam kegiatan keolahragaan
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-17
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah :
- Aktif melakukan sosialisasi dan pembinaan atlet atlet olahraga sampai ke
tingkat klub, teruma klub-klub yang ada di daerah luar kota
- Diadakan pelatihan dan kompetisi/turnamen antar klub baik di tingkat lokal
kecamatan maupun kabupaten untuk memacu atlet-atlet dalam klub
mengembangkan potensinya
- Memberikan penghargaan untuk atlet maupun pelatih yang berprestasi dan
mampu berkompetisi di ajang yang lebih tinggi
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- Melibatkan seluruh sector dalam keolahragaan untuk ikut aktif dalam
pengembangan dan pembinaan olah raga
- Berusaha menciptakan klub –klub yang mandiri dan terorganisir yang baik, dari
segi kegiatan maupun keorganisasiannya.
- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efisiensi sebesar 1,75 % dari anggaran sebesar Rp. 251.385.000,-
digunakan sebesar Rp. 246.974.975,-
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil
memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dalam
implementasinya program yang dilaksanakan adalah Program Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olah Raga dengan Kegiatan Pembinaan cabang olahraga
prestasi di tingkat daerah yang dilaksanakan dengan kegiatan berupa :
- Pelatihan Cabang Olah Raga
- Aerobik Massal
Dan didukung oleh beberapa kegiatan pendukung seperti Kegiatan Pelaksanaan
identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga, Kegiatan Pelaksanaan
identifikasi dan pengembangan olahraga unggulan daerah, dan Kegiatan
Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi.
5) Jumlah organisasi olahraga
a. Keberhasilan/kegagalan capaian indikator bertambahnya jumlah klub olah raga ini
disebabkan karena Keberhasilan target tahun 2017 dengan indikator jumlah
organisasi olah raga tidak lepas dari target tahun 2016 dengan capaian target
sebesar 30 organisasi olah raga sampai dengan tahun 2017 indikator jumlah
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-18
organisasi olah raga bertambah 1 menjadi 31 organisasi olah raga yang masing
masing terdapat beberapa club olah raga sesuai dengan bidang olah raga.
Kegagalan capaian target dengan indikator jumlah organisasi olah raga untuk
tahun 2017 tidak ada. Di kerenakan pada tahun 2017 sudah mencapai 31
organisasi olah raga.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah :
- Tidak ada
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah :
- Tidak ada
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- Menggunakan sumber daya manusia pelatih ,instruktur dan penilai olah raga
dari daerah maupun luar daerah.
- Bekerja sama dengan pemerintah daerah dan propinsi untuk memfasilitasi dan
memotivator organisasi olah raga dengan peningkatan sarana dan prasarana
olahraga..
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olah Raga kegiatan Pembinaan cabang olahraga prestasi di
tingkat daerah dengan bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Pelatihan
Cabang Olah Raga
6) Lapangan Olah raga
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 2 lapangang dapat terealisasi 9 atau
capaian kinerja sebesar 450%, sehingga indikator ini dapat tercapai.
Keberhasilan capaian indikator ini disebabkan karena peningkatan kwalitas dan
kwantitas pembangunan infrastruktu di Kabupaten Boyolali termasuk insfrastruktur
sarana dan prasarana olah raga
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja dalam
pelaksanaan indikator ini adalah :
- pembangunan lapangan olah raga membutuhkan waktu yang cukup lama
sampai dengan tahap finishingnya
- anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan lapangan olah raga
membutuhkan anggaran yang cukup besar
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-19
- lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan sarana olah raga memerlukan
lahan yang luas.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah :
- pembangunan dilaksanakan dengan bertahap di setiap tahun anggaran
- berusaha menambah sumber anggaran termasuk anggaran tingkat nasional
maupun investor yang berinvestasi dalam bidang olah raga
memanfaatkan lahan-lahan milik pemerintah baik pemerintah tingkat kabupaten
maupun pemerintah desa
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- Memaksimalkan potensi daerah termasuk area milik pemerintah daerah untuk
pengembangan sarana dan prasarana oleh raga
- Menggalang seluruh stakeholder dalam bidang olah raga untuk berperan aktif
dalam pengembangan sarana olah raga
- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
dengan efisiensi sebesar 2,63 % dari anggaran sebesar Rp. 6.085.550.800.-
digunakan sebesar Rp 5.925.735.400,-
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil
memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dalam
implementasinya program yang dilaksanakan adalah Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Olah Raga dengan Kegiatan Kegiatan Peningkatan
pembangunan sarana dan prasarana olah raga yang dilaksanakan dengan
kegiatan berupa :
- Gelanggang Atletik
- Sirkuit Gokart
Dan didukung oleh beberapa kegiatan pendukung seperti Kegiatan Pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan prasarana olah raga.
B. Sasaran 2 : Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi
daerah Boyolali
Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator
berikut :
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-20
Tabel 2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2
Sumber : Analisis Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Dinas Pemuda, Olah raga dan
Pariwisata Kabupaten Boyolali 2017
Capaian kinerja meliputi 9 ( sembilan ) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara
keseluruhan 90,38% ( kategori baik ) terdiri dari 1 ( satu ) indikator kategori sangat baik
(121,77%) , 6 (enam) indikator kategori baik dengan lima indikator dengan capaian ( 100
%) dan satu indikator dengan capaian 78,93%, 1 (satu) indicator kategori cukup
(62,77%) dan satu indicator kategori kurang (50%)
Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 2, per indikator :
1. Cakupan Sarana Promosi yang dikembangkan.
a. Pada tahun 2017 indikator Cakupan Sarana Promosi yang dikembangkan
ini memiliki target 100% dan indikator ini berhasil diwujudkan hal ini
disebabkan karena :
Indikator kinerja Satuan Target
Renstra Akhir 2021
Target RPJMD
2017
Realisasi Tahun 2016
Target Tahun 2017
Realisasi tahun 2017
Capaian Tahun 2017
Kate gori
Koordinator
1. Cakupan Sarana Promosi yang dikembangkan
% 100 100 100 100 100 100 B Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
2. Kerjasama Promosi antar daerah
Forum 12 2 2 2 1 50 K
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
3. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara
Orang 452.731 437.087 430.760 435.067 529.810 121,77 A
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
4. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
Orang 2.117 2.020 2.007 2.020 1.268 62,77 C
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
5. Prosentase sarana dan prasarana pariwisata yang layak
% 85 60 60 60 100 B
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
6. PAD bidang pariwisata meningkat
Rp 1.433.130 1.329.212
.000
1.545.608.00
0
1.219.981.0
00
78,93 B
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
7. Prosentase peningkatan jumlah pelaku usaha pariwisata
% 19 3 0 3 3 100 B
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
8. Jumlah Desa Wisata Desa 4 4 4 4 4 100 B
Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
9. Jumlah Kelompok Sadar Wisata
kelompok 11 11 11 11 11 100 B Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata
Rata – rata 90,38 B
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-21
- Terjalinnya kerjasama promosi pariwisata di Tingkat Regional, nasional
dan internasional.
- Tersedianya materi promosi dan prasarana penunjang promosi,
bertambahnya jejaring pemasaran pariwisata dalam berbagai event
pariwisata baik skala regional maupun nasional yang berorientasi
terhadap pasar pariwisata
- Cakupan media promosi yang semakin luas dalam era kemajuan
tekhnoogi saat ini dan kemudahan dalam mendapatkan informasi.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja
adalah
- semakin berkembang dan majunya tkhnologi informasi dan promosi
menuntut kemampuan SDM ppariwisata untuk lebih berkembang agar
dapat mengikutinya.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah
- dengan beberapa terobosan yang dilakukan diantaranya dengan
menggandeng pihak ketiga yang berkompeten dengan tekhnologi
informasi dan promosi di berbagai bidang, baik itu desain layout
promosi, maupun teknologi jaringan website.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- Efisiensi yang dilakukan untuk penggunaan sumber daya yaitu dengan
melibatkan pihak ketiga dan masyarakat dalam promosi pariwisata
boyolali
- Kerjasama antar daerah secara regional untuk lebih meningkatkan
efektivitas penyebarannya
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program
Pengembangan pemasaran pariwisata dengan bentuk kegiatan:
Kegiatan Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata
- Forum Pariwisata solo raya
- Travel Dialog
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-22
Kegiatan Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
- Forum Komunikasi Duta Wisata
- Penunjang Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
Kegiatan Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar
negeri
- Putri Citra
- Boyolali Foto Marathon
- Fashion on street
- Hiburan Hari Ibu
- Lomba foto Merapi
- Lomba Lukis Merapi
- Pagelaran Musik Patrol
- Promosi Produk Lokal
- Gladaksari Fair
- Boyolali Jazz Festival
- Pariwisata Keluarga Explore Wisata Boyolali
- Festival Fashion and Food
- Boyolali Auto Vaganza
- Ketaon Fair
2. Kerjasama Promosi antar daerah
a. Kerjasama promosi untuk tahun 2017 ditargetkan sebanyak 2 (dua)
forum organisasi promosi dan terealisasi 1 (satu) forum promosi, hal ini
dikarenakan Kab. Boyolali vakum sementara dalam organisasi Java
Promo di tahun 2017, hal ini tidak berarti bahwa Kab. Boyolali keluar dari
forum tersebut, dan dapat aktif kembali. Capaian indikator Kerjasama
Promosi antar daerah dapat tercapai disebabkan karena komitmen
bersama antar pemerintah baik ditingkat regional maupun kawasan
wisata
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-23
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja
adalah beberapa program – progaram promosi yang ada di dalam forum-
forum pariwisata kuran menyasar pada kebutuhan Kab. Boyolali
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah : diadakan kembali revisi program kerja
dan target yang akan dicapai agar setiap daerah yang mnjadi anggota-
anggotanya terwakili kebutuhannya.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- pemanfaatan potensi-potensi promosi antar lintas daerah di dalam forum
promosi pariwisata yang diikuti
- Mengadakan koordinasi ulang untuk melakukan revisi program kerja dan
sasarn terbentuknya forum kerjasama promosi pariwisata antar daerah
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program
pengembangan pemasaran pariwisata Kegiatan Pengembangan jaringan
kerja sama promosi pariwisata dengan bentuk kegiatan adalah :
- Forum Pariwisata solo raya
- Travel Dialog
3. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 435.067 dapat terealisasi
529.810 atau capaian kinerja sebesar 121,77%, sehingga indikator ini
dapat tercapai.
Keberhasilan capaian target kinerja indikator Jumlah Kunjungan
Wisatawan dikarenakan adanya event-event yang dilaksanakan di
lokasi obyek wisata, perbaikan sarana dan prasarana Obyek Wisata,
peningkatan manajemen pengelolaan obyek wisata.
Kendala dan hambatannya antara lain :
- Keterbatasan Obyek Wisata.
- Aksesbilitas menuju ke Obyek Wisata yang masih terbatas.
- Kurangnya Tempat Parkir kendaraan di Obyek Wisata.
- Minimnya Papan Penunjuk arah menuju ke Obyek Wisata
- Belum optimalnya pengemasan dan Periklanan untuk obyek wisata.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-24
Alternatif solusi yang sudah dilakukan adalah :
- Peningkatan perawatan dan pemeliharaan obyek wisata
- Penataan obyek Wisata
- Pengembangan Obyek wisata
- Menarik Investor.
- Koordinasi dengan DPU-ESDM
- Kerjasama melalui Forum Komunikasi, Dinas Pariwisata se-Solo Raya, Java
Promo maupun travel dialog.
b. Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Kerjasama dengan stakeholder (desa, UPTD, masyarakat, Asita, Forum
Komunikasi Solo Raya) untuk menginformasikan obyek wisata yang ada
dengan sebaik-baiknya.
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran
atau efisiensi anggaran
c. Program/kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukan
akuntabilitas kinerja yang baik. Namun perlu upaya beberapa aktivitas
yang lebih fokus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai, antara
lain : mengembangkan Tourist Information Center (TIC) dengan bekerja
sama dengan pelaku usaha (Hotel, Restaurant, Biro Perjalanan).
Program/ Kegiatan yang dilaksanakan adalah Program pengembangan
Destinasi Pariwisata dan Program Pengembangan Pemasaran yang
tercantum dalam tabel berikut :
Program pengembangan pemasaran pariwisata
Kegiatan Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata
- Forum Pariwisata solo raya
- Travel Dialog
Kegiatan Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
- Forum Komunikasi Duta Wisata
- Penunjang Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
Kegiatan Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri
- Putri Citra
- Boyolali Foto Marathon
- Fashion on street
- Hiburan Hari Ibu
- Lomba foto Merapi
- Lomba Lukis Merapi
- Pagelaran Musik Patrol
- Promosi Produk Lokal
- Gladaksari Fair
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-25
- Boyolali Jazz Festival
- Pariwisata Keluarga Explore Wisata Boyolali
- Festival Fashion and
- Food Boyolali Auto Vaganza
- Ketaon Fair
Program pengembangan destinasi pariwisata
Kegiatan Pengembangan objek pariwisata unggulan
- Rehabilitasi Peralatan Home Teater
- Pengembangan Kawasan Wisata Selo
Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
- DED Kereta Gantung Kajian Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan Kereta Gantung
- Kajian Analisa Kelayakan Pembangunan Kereta Gantung
- Pengecatan Obyek Wisata
- Sewa Lahan Obyek wisata
Kegiatan Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
- Gebyar Syawalan, Sedekah Gunung, Saparan pengging, Buka Luhur, Even Padusan, Atraksi dan Hiburan di Obyek Wisata, Kebut Gunung, Pasar Kangen Boyolali Tempo Dulu, Boyolali Musik Metal/ Underground, Boyolali Imlek Nusantara, Boyolali Rock Festival #2, Boyolali Night Carnival, Musik Malam Minggu, Hiburan Umum, Hiburan Masyarakat di Alun- alun, Pagelaran Musik Metal, Tembang Kenangan, Dangdut Akhir Tahun, Top 40's + reage, Campursari, Dangdut Rock Akhir Tahun, Pentas Wayang, Pentas Musik Pelajar, Hiburan Dangdut Kota, Pentas Seni Akhir Pekan
Kegiatan Pengembangan daerah tujuan wisata
- Punyusunan RIPPDA
- Penyusunan Naskah Akademis Ranperda RPPDA
Kegiatan Pengembangan, sosialisasi, dan penerapan swera pengawasan standarisasi
- Sosialisasi SKKNI
- Verifikasi TDUP
Program pengembangan Kemitraan
Kegiatan Pengembangan dan penguatan informasi dan database
- Pengelolaan Website
Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata
- Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Tingkat Kabupaten
- Festival Desa Wisata
- Jambore/ Apresiasi Pokdarwis
- Sarana prasarana Homestay
Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan
- Monitoring evaluasi dan pelaporan
4. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara
a. Indikator ini pada tahun 2018 dengan target 2.020 orang dapat terealisasi 1.268
orang atau capaian kinerja sebesar 62,77 %, sehingga indikator ini tercapai
deengan kategori cukup. Keberhasilan ini disebabkan lokus kunjungan wisatawan
manca negara di Gunung Merapi Kec. Selo, mengingat Gunung Merapi
merupakan gunung teraktif di dunia, sehingga dikunjungan wisatawan manca
negara masih terpusat di kawasan tersebut.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah
lokus kunjungan wisatawan manca Negara masih terpusat di gunung merapi dan
pintu gerbang masuknya wisatawan belum berasal dari boyolali, kebanyakan
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-26
mereka berkunjung dari Jogjakarta dan Surakarta. Pendataan kunjungan wiata
belum maksimal karena sebagian besar wisatwan menggunakan biro travel
perjalanan dari luar Boyolali dan kunjungan wisata yang dilaksanakan merupakan
kunjungan one day tour.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian
target kinerja adalah : bekerja sama dengan daerah lain untuk melakukan
koordinasi bersama Asita dan agen perjalanan wisata.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya di lakukan antara lain dengan :
- Bekerjasama dengan semua stakeholder ( Desa, UPTD, Masyarakat,
Pokdarwis, Asita, Forum Komunikasi Solo Raya, Java Promo serta Balai
Taman Nasional Gunung Merapi dan Gunung Merbabu ).
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
- Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program
pengembangan destinasi pariwisata kegiatan Kegiatan Pengembangan objek
pariwisata unggulan dengan bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah
Rehabilitasi Peralatan Home Teater danPengembangan Kawasan Wisata Selo
5. Prosentase sarana dan prasarana pariwisata yang layak
a. Keberhasilan/kegagalan capaian indikator Prosentase sarana dan
prasarana pariwisata yang layak ini disebabkan karena semakin
besarnya tuntutan masyarakat dengan tersedianya sarana prasarana
yang memadai, sehingga memacu juga pemerintah untuk melayani dan
menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan. Target 60% sarana
dan prasarana pariwisata yang layak pada tahun 2017 ini difokuskan
pada obyek wisata yang memiliki jumlah pengunjung relatif stabil dan
memiliki kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja
adalah :
- kurangnya kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga fasilitas-
fasilitas umum, sehingga beberapa fasilitas cepat mengalami
kerusakan
- beberapa tempat berwisata masih kekurakan sarana prasarana
umum yang disediakan pemerintah
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-27
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah :
- menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dan ikut
menjaga fasilitas yang ada untuk kebaikan bersama
- melakukan pendataan dan penganggaran untuk pembangunan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana yang kurang di samping itu
mendorong masyarakat berpartisipasi aktif dalam penyediaan sarana
prasarana pariwisata
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
- Melibatkan masyakat umum dalam pemeliharan sarana prasarana
pariwisata
- Pemanfaatan anggaran yang terswedia difokuskan untuk beberapa
sarana prasarana pokok, sebagai contoh toilet.
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program
pengembangan Destinasi Pariwisata Kegiatan Pengembangan objek
pariwisata unggulan dengan bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah
Rehabilitasi Peralatan Home Teater, Pengembangan Kawasan Wisata
Selo, Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata dengan bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah - DED
Kereta Gantung, Kajian Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan
Kereta Gantung,Kajian Analisa Kelayakan Pembangunan Kereta
Gantung, Pengecatan Obyek Wisata, Sewa Lahan Obyek wisata.
6. PAD Bidang Pariwisata meningkat.
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target Rp 1.433.130.000,- dapat
terealisasi Rp 1.219.981,- atau capaian kinerja sebesar 85 %,
sehingga indikator ini dapat tercapai walaupun belum mencapai
100%.Hal ini disebabkan karena jumlah kunjungan wisatawan Nusantara
yang digunakan adalah tingkat kunjungan yang terukur atau berdasarkan
retribusi (tiket) masuk sedangkan semakin berkembangnya pariwisata di
Boyolali banyak obyek wisata yang dikunjungi tetapi tanpa retribusi
karena beberapa fasilitas masuk dalam kategori icon maupun sarana
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-28
umum, sehingga tidak dapat diukur jumlahnya dan juga keberhasilan ini
disebabkan peningkatan promosi pariwisata, peran serta masyarakat
dalam pengembangan kemitraan, pengembangan sarana dan prasarana
pariwisata, pengembangan jenis dan paket wisata unggulan,
pengembangan daerah tujuan wisata. Keberhasilan capaian indikator
disebabkan karena adanya perbaikan sarana prasarana di beberapa
daerah tujuan wisata dan adanya event-event yang dilaksanakan di
daerah tujuan wisata baik yang diselenggarakan oleh swasta maupun
pemerintah.
Hambatan yang dihadapi antara lain :
- Aksesbilitas menuju ke daerah tujuan wisata masih terbatas
- Pertumbuhan daerah tujuan wisata baik perorangan maupun desa namun
manajemennya masih kurang dikelola dengan baik
- Beberapa event yang lokasinya masih mengumpul/belum merata di DTW
yang ada
b. Efesiensi penggunaan sumber daya antara lain dilakukan dengan :
- Melakukan kerjasama dengan pengembang DTW baik perorangan, desa
maupun swasta
- Melakukan kerjasama dengan stakeholders dalam melakukan promosi
- Melakukan evisiensi penggunaan anggaran untuk kegiatan yang benar-
benar dapat meningkatkan capaian target.
- Bekerjasama dengan semua stakeholder ( Desa, UPTD, Masyarakat,
Pokdarwis, Asita, Forum Komunikasi Solo Raya,serta Java Promo ).
- Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar berpengaruh
terhadap capaian target sehingga mengurangi penggunaan anggaran
dengan efisiensi sebesar 7,20% dari anggaran sebesar Rp.
5.218.141.750,- digunakan Rp. 4.842.490.153,-
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan
berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Program/ Kegiatan yang dilaksanakan
adalah Program pengembangan Destinasi Pariwista dan Program
Pengembangan Pemasaran yang tercantum dalam tabel berikut :
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-29
Program pengembangan pemasaran pariwisata
Kegiatan Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata
- Forum Pariwisata solo raya
- Travel Dialog
Kegiatan Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
- Forum Komunikasi Duta Wisata
- Penunjang Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
Kegiatan Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri
- Putri Citra, Boyolali Foto Marathon, Fashion on street, Hiburan Hari Ibu, Lomba foto Merapi, Lomba Lukis Merapi, Pagelaran Musik Patrol, Promosi Produk Lokal, Gladaksari Fair, Boyolali Jazz Festival, Pariwisata Keluarga Explore Wisata Boyolali, Festival Fashion and Food, Boyolali Auto Vaganza, Ketaon Fair
Program pengembangan destinasi pariwisata
Kegiatan Pengembangan objek pariwisata unggulan
- Rehabilitasi Peralatan Home Teater
- Pengembangan Kawasan Wisata Selo
Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
- DED Kereta Gantung Kajian Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan Kereta Gantung
- Kajian Analisa Kelayakan Pembangunan Kereta Gantung
- Pengecatan Obyek Wisata
- Sewa Lahan Obyek wisata
Kegiatan Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
- Gebyar Syawalan, Sedekah Gunung, Saparan pengging, Buka Luhur, Even Padusan, Atraksi dan Hiburan di Obyek Wisata, Kebut Gunung, Pasar Kangen Boyolali Tempo Dulu, Boyolali Musik Metal/ Underground, Boyolali Imlek Nusantara, Boyolali Rock Festival #2, Boyolali Night Carnival, Musik Malam Minggu, Hiburan Umum, Hiburan Masyarakat di Alun- alun, Pagelaran Musik Metal, Tembang Kenangan, Dangdut Akhir Tahun, Top 40's + reage, Campursari, Dangdut Rock Akhir Tahun, Pentas Wayang, Pentas Musik Pelajar, Hiburan Dangdut Kota, Pentas Seni Akhir Pekan
Kegiatan Pengembangan daerah tujuan wisata
- Punyusunan RIPPDA
- Penyusunan Naskah Akademis Ranperda RPPDA
Kegiatan Pengembangan, sosialisasi, dan penerapan swera pengawasan standarisasi
- Sosialisasi SKKNI
- Verifikasi TDUP
Program pengembangan Kemitraan
Kegiatan Pengembangan dan penguatan informasi dan database
- Pengelolaan Website
Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata
- Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Tingkat Kabupaten
- Festival Desa Wisata
- Jambore/ Apresiasi Pokdarwis
- Sarana prasarana Homestay
Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan
- Monitoring evaluasi dan pelaporan
7. Prosentase peningkatan jumlah pelaku usaha pariwisata
a. Keberhasilan/kegagalan capaian indikator bertambahnya Prosentase
peningkatan jumlah pelaku usaha pariwisata ini disebabkan karena
intensifnya monitoring dan sosialisasi yang secara rutin dilaksanakan
oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-30
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja
adalah masih belum terbentuknya kelembagaan antar pelaku usaha
pariwisata sehingga komunikasi antar pengusaha belum bisa berjalan.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah :
Pembentukan kelembagaan usaha pariwisata yang akan menjadi salah
satu penentu indek kualitas usaha pariwisata di luar stake holder
pemerintah.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Penggunaan sumber daya dengan memberikan pelayanan dan
kemudahan para pelaku usaha untuk berinvestasi dalam bidang
pariwisata, dan sosialisasi peraturan dan standarisasi usaha pariwisata
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program
Pengembangan Destinasi Pariwista Kegiatan Pengembangan,
sosialisasi, dan penerapan serta pengawasan standarisasi dengan
bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Sosialisasi SKKNI dan
Verifikasi TDUP
8. Jumlah Desa Wisata
a. Keberhasilan/kegagalan capaian indikator bertambahnya Jumlah Desa
Wisata ini disebabkan karena minat masyarakat desa untuk
meningkatkan taraf hidup melalui pengembangan desa wisata sangat
tinggi.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja
adalah belum semua aspirasi untuk membentuk kelembagaan desa
wisata dapat dibina secara maksimal.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah :
Monitoring dan pembinaa desa wisata secara berkelanjutan sampai desa
wisata tersebut bisa mandiri.
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-31
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Memanfaatkan potensi desa baik potensi alam maupun sumber daya
manusia untuk kemajuan dan perkembangan desa nya
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program
pengembangan Kemitraan Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pengembangan kemitraan pariwisata dengan bentuk kegiatan
yang dilaksanakan adalah Festival Desa Wisata, Jambore/ Apresiasi
Pokdarwis, Sarana prasarana Homestay
9. Jumlah Kelompok Sadar Wisata
a. Keberhasilan/kegagalan capaian indikator bertambahnya Jumlah
Kelompok Sadar Wisata ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran
masyarakat di sekitar obyek wisata untuk menyampaikan aspirasi dan
meningkatkan pariwisata di obyek wisata di sekitarnya.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja
adalah belum terbina secara maksimal.
Alternatif solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah :
Pendataan dan pembinaan tentang pentingnya sadar wisata bagi
masyarakat secara umum dan masyarakat di sekitar obyek wisata secara
khusus.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
Mengikutsertakan para anggota pokdarwis untuk ikut serta aktif
meningkatkan kegiatan dan aktifitas yang programkan pokdarwis
bersangkutan
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan Program
Pengembangan Kemitraan Kegiatan Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata dengan bentuk
kegiatan yang dilaksanakan adalah Pemilihan Mas dan Mbak Duta
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-32
Wisata Tingkat Kabupaten, festival Desa Wisata, Jambore/ Apresiasi
Pokdarwis, Sarana prasarana Homestay
Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja per sasaran :
Tabel 3. Capaian Kinerja per Sasaran
No. Sasaran
Capaian
Kinerja 2017
(%)
Tingkat
Keberhasilan
1. Terpenuhinya infrastruktur sosial 148,30 Sangat Baik
2. Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan
potensi daerah Boyolali.
90,38 Baik
Sumber : Analisis Sub Bagian Perencanaan dan pelaporan Dinas Pemuda, Olah raga
dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2017.
3.2. Realisasi anggaran
Alokasi dan Realisasi anggaran Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Kabupaten
Boyolali pada tahun 2017, sebagai mana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut
merupakan pembiayaan dari sumber APBD Kabupaten Boyolali tahun 2017 sejumlah
Rp. 23.008.791.000,- terrealisasi sebesar Rp. 21.588.550.650,- atau mencapai 93,83 %
dengan efisiensi sebesar 6,17 %, berikut realisasi anggaran Dinas Pemuda, Olah raga
dan Pariwisata Kabupaten Boyolali tahun 2017 sbb :
Tabel 4 Alokasi dan Realisasi Anggaran
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN BELANJA LANGSUNG
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2017
No NAMA KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) PENYERAPAN DANA
%
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.366.731.000 1.114.178.956 81,52
1 Kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat 5.375.000 5.073.000 94,38
2 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 167.550.000 93.942.641
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-33
56,07
3 Kegiatan Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 84.500.000 72.910.000 86,28
4 Kegiatan Penyediaan jasa administrasi keuangan 300.000 175.000 58,33
5 Kegiatan Penyediaan jasa kebersihan kantor 125.454.000 121.800.000
97,09
6 Kegiatan Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 55.613.000 55.463.000 99,73
7 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor 60.015.500 59.983.250 99,95
8 Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 93.069.000 63.718.500
68,46
9 Kegiatan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 50.364.000 50.185.000 99,64
10 Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 201.848.000 201.375.000 99,77
11 Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga 42.500.000 30.090.500 70,80
12 Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 3.960.000 3.960.000 100,00
13 Kegiatan Penyediaan bahan logistik kantor 101.482.500 77.269.465 76,14
14 Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman 72.384.000 72.262.000
99,83
15 Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 240.516.000 144.171.600 59,94
16 Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran 61.800.000 61.800.000 100,00
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 219.650.000 217.254.000 98,91
1 Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor 119.650.000 118.804.000 99,29
2 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 100.000.000 98.450.000 98,45
C Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 6.800.000 5.745.000 84,49
1 Kegiatan Sosialisasi peraturan perundang-undangan 6.800.000 5.745.000 84,49
D Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 9.996.000 9.111.000 91,15
1 Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 9.996.000 9.111.000 91,15
E Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda 330.550.000 234.180.750 70,85
1 Kegiatan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan pemuda 330.550.000 234.180.750 70,85
F Program pengembangan pemasaran pariwisata 6.208.437.300 6.164.554.186 99,29
1 Kegiatan Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata 142.999.800 141.368.350
98,86
2 Kegiatan Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata 1.110.990.500 1.105.257.100 99,48
3 Kegiatan Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri 4.954.447.000 4.917.928.736 99,26
G Program pengembangan destinasi pariwisata 6.088.033.800 5.418.213.948 89,00
1 Kegiatan Pengembangan objek pariwisata unggulan 997.644.000 987.637.500 99,00
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-34
2 Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata 1.852.923.400 1.214.528.000 65,55
3 Kegiatan Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan 2.862.680.000 2.843.891.775 99,34
4 Kegiatan Pengembangan daerah tujuan wisata 353.536.400 352.555.200 99,72
5 Kegiatan Pengembangan, sosialisasi, dan penerapan swera pengawasan standarisasi 21.250.000 19.601.473 92,24
H Program peningkatan peran serta kepemudaan 738.200.000 682.267.100 91,89
1 Kegiatan Pembinaan organisasi kepemudaan 533.200.000 489.951.450 91,89
2 Kegiatan Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan 145.000.000 138.184.500 95,30
3 Kegiatan Fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan 25.000.000 23.989.150 95,96
4 Kegiatan Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan 35.000.000 30.142.000 86,12
I Program pengembangan Kemitraan
779.418.600
761.539.035
97,71
1 Kegiatan Pengembangan dan penguatan informasi dan database 10.197.000 9.615.400 94,30
2 Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata 757.884.600 742.629.135 97,99
3 Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan 11.337.000 9.294.500 81,98
J Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 1.011.523.550 953.110.175 94,23
1 Kegiatan Pelaksanaan identifikasi bakat dan potensi pelajar dalam olahraga 83.948.550 75.275.900 89,67
2 Kegiatan Pelaksanaan identifikasi dan pengembangan olahraga unggulan daerah 99.090.000 96.353.500 97,24
3 Kegiatan Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah 251.385.000 246.974.975 98,25
4 Kegiatan Penyelenggaraan kompetisi olahraga
402.100.000
383.447.975
95,36
5 Kegiatan Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi 55.000.000 52.472.450 95,40
6 Kegiatan Pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat 55.000.000 50.295.375 91,45
7
Kegiatan Peningkatan jumlah dan kualitas serta kompetensi pelatih, peneliti, praktisi, dan teknisi olahraga 65.000.000 48.290.000 74,29
K Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Olah Raga
6.239.450.800
6.028.197.750
96,61
1 Kegiatan Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olah raga 6.085.550.800
5.925.735.400
97,37
2 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olah raga 153.900.000
102.462.350
66,58
L Program perencanaan pembangunan daerah 9.999.950
9.648.750
96,49
1 Kegiatan Penyusunan Renstra dan Renja SKPD 9.999.950
9.648.750
96,49
JUMLAH 23.008.791.000
21.598.000.650
93,87
LKjIP Disporapar Kabupaten Boyolali 2017 III-35
IV-35 35
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Pada tahun 2017, Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Dari 2 (dua)
sasaran dengan 15 (lima belas) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2017,
menunjukkan tingkat keberhasilan capaian kinerja sebagai berikut :
1) Capaian lebih dari 100 % (sangat Baik) : 4 (empat) indikator
2) Capaian 75% sampai 100% (Baik) : 8 (delapan) indikator
3) Capaian 55% dampai 75% (cukup) : 1 (satu) indikator
4) Capaian kurang dari 55% (Kurang) : 2 (dua) indikator
Capaian kinerja sasaran 1 (pertama) meliputi 6 (enam) indikator kinerja dengan capaian
kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 148,30 % (kategori sangat baik) terdiri dari 3 (tiga)
indikator kategori sangat baik (125%), (114,81 %) dan (450%), 2 (dua) indikator kategori
baik (100 %) dan (100%),dan 1 (satu) indikator kategori kurang (0 %) dan untuk sasaran 2
(kedua) Capaian kinerja meliputi 9 ( sembilan ) indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan 90,38% ( kategori baik ) terdiri dari 1 ( satu ) indikator kategori sangat
baik (121,77%) , 6 (enam) indikator kategori baik dengan lima indikator dengan capaian (
100 %) dan satu indikator dengan capaian 78,93%, 1 (satu) indicator kategori cukup
(62,77%) dan 1 (satu) indicator kategori kurang (50%).
Pembiayaaan program/ kegiatan dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun 2017
Rp 23.008.791.000,- terealisasi Rp. 21.598.000.650,- dengan penyerapan sebesar 93,87%
atau efisiensi sebesar 6,13%.
4.2 Saran Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Pemuda Olah raga dan
Pariwisata Kabupaten Boyolal, fungsi Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten
Boyolali sebagai pengoordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, ada
beberapa hal yang perlu dilakukan secara umum, antara lain :
a. Meningkatkan sinergitas dan koordinasi antar dan lintas sektor baik di Kabupaten
Boyolali maupun antar kabupaten.
b. Meningkatkan pengelolaan jaringan kerjasama dalam pembinaan pemuda dan
keolahragaan di Kabupaten Boyolali.
c. Peningkatan kualitas (profesionalisme) SDM dalam pelayanan prima di bidang Pemuda
Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali
IV-36 36
d. Mengoptimalkan promosi obyek wisata sehingga menarik dan menguntungkan
wisatawan.
e. Peka terhadap kecepatan proses dalam pelaksanaan tugas dan kesiapan untuk
melaksanakan kerjasama dalam kelompok.
f. Adanya semangat pembaharuan untuk memenuhi, mengantisipasi perubahan
lingkungan strategis.
Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata
Kabupaten Boyolali lebih baik dan akuntabel antara lain :
a. melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran;
b. meningkatkan kualitas dan sinkronisasi dokumen-dokumen perencanaan dan kinerja;
c. memanfaatkan hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan
program/kegiatan;
d. memberdayakan sumber daya yang ada di Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata
Kabupaten Boyolali secara menyeluruh, efektif, dan efesien;
e. menguatkan komitmen dari seluruh Bidang/UPTD untuk meningkatkan kinerjanya.
Saran secara menyeluruh yang dapat kami sampaikan adalah perlunya perencanaan,
demi kemajuan kedepan Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali
yang diharapkan secara jelas dan didukung oleh anggaran yang memadai, sehingga
Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dapat menghasilkan
kontribusi yang nyata untuk bidang pemuda, olah raga dan pariwisata untuk
kemakmuran masyarakat di Kabupaten Boyolali.
ooΩ0oΩo0Ωoo
Boyolali, Pebruari 2018
KEPALA DINAS PEMUDA OLAH RAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI
Dra. WIWIS TRISIWI HANDAYANI, MM Pembina Tingkat I
NIP. 19660324 199202 2 002