kata pengantarpusdiklatasn.kemendesa.go.id/index.php/download/getdata/...rencana strategis pusdiklat...
TRANSCRIPT
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang mana atas berkat
rahmat dan karunianya Rencana Strategis Pusdiklat Pegawai ASN Kementerian Desa,
PDT dan Transmigrasi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan tersusunnya Rencana Strategis ini, maka Pusdiklat Pegawai ASN
memiliki acuan dalam penyusunan kebijakan operasional pengembangan kompetensi
pegawai untuk kurun waktu 5 tahun. Selain itu Rencana Strategis ini juga dapat
memberikan arah dan sebagai pedoman strategis bagi seluruh pemangku kebijakan
dan pemangku kepentingan dalam pengembangan kompetensi ASN di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Rencana Strategis ini mulai dari pengumpulan
data hingga tersusunnya Rencana Strategis Pusdiklat Pegawai ASN kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi.
Kami juga menyadari Rencana Strategis ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan Rencana Strategis Pusdiklat Pegawai ASN ini.
Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi seluruh pegawai Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi khususnya pegawai
Pusdiklat Pegawai ASN Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan, Pendidikan dan
Pelatihan, dan Informasi
ttd
Eko Sri Haryanto
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Dasar Hukum..................................................................... 4
C. Maksud, Tujuan, dan Sasaran........................................... 5
D. Tahapan Penyusunan Renstra.......................................... 6
E. Ruang Lingkup dan Sistematika Penulisan....................... 7
BAB II GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN/ PNS...........................................................................................
8
A. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi....................... 8
B. Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN............................... 15
C. Gambaran Umum Pengelolaan Pengembangan Kompetensi ASN...............................................................
21
D. Isu-isu Manajemen Pengembangan Kompetensi Asn/ PNS...................................................................................
23
BAB III PERENCANAAN STRATEGIS.................................................. 27
A. Visi..................................................................................... 27
B. Misi.................................................................................... 28
C. Tujuan dan Sasaran Strategis........................................... 29
BAB IV ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI........................................ 30
A. Arah Kebijakan.................................................................. 30
B. Strategi.............................................................................. 30
BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA.............. 47
A. Rencana Program.............................................................. 47
B. Rencana Kegiatan............................................................. 47
C. Indikator Kinerja................................................................. 49
D. Sasaran Kegiatan.............................................................. 49
E. Rencana Kegiatan Pusat Diklat ASN 2020-2024.............. 51
BAB VI PENUTUP................................................................................. 55
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan, fungsi, tugas dan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Indonesia sangatlah
penting. Sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa, diwajibkan
mampu melaksanakan tugas berbagai kebijakan yang dibuat dan ditetapkan oleh
pejabat pembina kepegawaian, memberikan pelayanan kepada publik secara
profesional dan berkualitas, serta mampu mempererat rasa persatuan dan
kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 5 Tahun
2014).
Setiap warga negara yang memilih profesi sebagai ASN/PNS dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya wajib mematuhi dan memenuhi berbagai
ketentuan dan ketetapan kebijakan penyelenggaraan manajemen ASN yang
diarahkan pada terbentuknya ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas intervensi politik, bersih dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN). Dengan demikian prinsip dasar pengelolaan ASN/PNS adalah membangun
dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan sehingga ASN/PNS mampu
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan bidang tugasnya.
Pengembangan kompetensi merupakan upaya pemenuhan kompetensi
agar sesuai dengan standar kompetensi jabatan yang ditetapkan dan sekaligus
sebagai bentuk upaya pengembangan karir ASN/PNS. Dengan demikian, pada
dasarnya pengembangan kompetensi bertujuan untuk memastikan dan
memelihara kemampuan pegawai sehingga memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan dengan harapan nantinya dapat memberi kontribusi yang optimal
dan efektif bagi kinerja organisasi. Dalam pengembangan kompetensi pegawai
wajib memperhatikan dua aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, yaitu kegiatan pelatihandan kegiatan pengembangan sumberdaya
manusia itu sendiri seperti seminar, kursus, penataran, dan peningkatan jenjang
pendidikan.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 2
Untuk mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal dan efektif,
ASN dituntut wajib memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan baik yang berkaitan
dengan bidang teknis jabatan, memimpin dan/atau mengelola unit organisasi,
kemampuan membangun interaksi dengan masyarakat yang majemuk, kejujuran,
kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kemampuan
bekerja sama, pengabdian kepada masyarakat, penerapan dan pengamalan nilai
etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan.
Suatu organisasi/lembaga pemerintah dengan sumber daya ASN/PNS
yang memiliki kompetensi teknis, manajerial, sosio kultural, integritas, dan
moralitas dalam setiap jenis jabatan, baik struktural maupun fungsional, sesuai
standar kompetensi yang dipersyaratkan cenderung akan menunjukan kinerja yang
lebih optimal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan
pembangunan yang menjadi beban tugas dan tanggung jawabnya.
Keberadaan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, sebagai lembaga
pemerintah yang diberikan tugas untuk mewujudkan percepatan pembangunan
Indonesia dari pinggiran telah menghidupkan semangat, harapan, dan
tuntutansebagian besar masyarakat agar lembaga ini mampu menjalankan tugas,
fungsi dan perannya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kebijakan pembangunan ekonomi, sosial dan budaya di desa, daerah tertinggal,
dan kawasan transmigrasi. Untuk dapat mewujudkan harapan masyarakat
tersebut, maka Kementerian dituntut mampu menyelenggarakan pengelolaan
sumberdaya ASN/PNS baik di bidang penerimaan, penempatan, dan
pengembangan kompetensi pegawainya sesuai dengan tuntutan kebutuhan
standar kompetensi jabatan yang ada di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi.
Dalam konteks pengembangan kompetensi ASN/PNS, Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi telah melaksanakan berbagai kebijakan dan upaya nyata
berupa penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia
sendiri. Pengembangan kompetensi telah dilaksanakan baik melalui unit-unit kerja
di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi maupun melalui
kerjasama diklat dengan lembaga diklat milik pemerintah atau swasta.
Berbagai jenis pelatihan pengembangan kompetensi menajerial yang telah
dan akan terus dilaksanakan adalah Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, Diklat
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 3
Kepemimpinan Tingkat III, Diklat Kepemimpinan Tingkat II, dan Diklat
Kepemimpinan Tingkat I. Khusus untuk Diklat PIM Tk IV dan Diklat PIM Tk III
diselenggarakan oleh Pusdiklat ASN Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
Sedang untuk Diklat PIM Tk II dan Diklat PIM Tk I dilakukan melalui kerjasama
dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Selain pelatihan pengembangan
kompetensi manajerial, diselenggarakan pula pelatihan pengembangan
kompetensi teknis, pelatihan pengembangan kompetensi sosio kultural, integritas
dan moralitas. Beberapa jenis pelatihan pengembangan teknis yang telah
diselenggarakan adalah Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Diklat PSM,
dan berbagai bimbingan teknis yang dilakukan oleh unit kerja jabatan tinggi madya
di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
Bila dilihat cakupan jumlah peserta dan jenis pelatihan pengembangan
kompetensi yang diselenggarakan, khususnya pelatihan pengembangan
kompetensi teknis dan sosio kultual, dibandingkan dengan jumlah ASN/PNS dan
tuntutan lingkup, jenis, dan cakupan fungsi dan tugas, maka penyelenggaraan
pengembangan kompetensi ASN/PNS yang telah dilaksanakan masih jauh dari
pemenuhan kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan untuk mampu
menyelenggarakan tugas dan fungsi Kementerian secara optimal dan efektif.
Kondisi terbatasnya jenis diklat dan jumlah peserta pengembangan kompetensi
yang terjadi disebabkan oleh terbatasnya sumberdaya yang dimiliki utamanya
terbatasnya alokasi anggaran dan terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana
diklat.
Keterbatasan alokasi anggaran diklat dan tingginya kebutuhan
pengembangan kompetensi ASN disikapi dengan adanya kebijakan pengalokasian
anggaran di masing-masing unit jabatan tinggi madya untuk melakukan kegiatan
bimbingan teknis yang dibutuhkan. Kebijakan pengalokasian anggaran di unit kerja
jabatan tinggi madya untuk pengembangan kompetensi teknis merupakan sebuah
alternatif solusi yang baik, namun demikian demi terwujudnya sistem pengelolaan
ASN sebaiknya proses penyelenggaraannya baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi melibatkan unit kerja yang diberikan tugas dan fungsi
dalam pengembangan kompetensi ASN/PNS. Hal ini ditujukan agar sistem
pengembangan kompetensi manajerial, teknis, dan sosio kultural ASN/PNS di
lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dapat mencapai sasaran
terpenuhinya kompetensi ASN/PNS sesuai kebutuhan standar kompetensi jabatan.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 4
Untuk mewujudkan sinkronisasi, sinergi, dan integrasi penyelenggaraan
pengelolaan ASN/PNS di lingkungan pengembangan kompetensi ASN/PNS di
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, sangat dibutuhkan rencana strategis
yang dapat meningkatkan pemahaman seluruh pemangku kebijakan dan
pemangku kepentingan terkait dan menjadi acuan di dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasankebijakan pengembangan kompetensi pegawai
ASN/PNS di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
3. Perpres Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara Bidang Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil.
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
RI Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur
Sipil Negara.
8. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Pengembangan Kompetensi Bagi Aparatur Sipil Negara.
9. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 8 Tahun 2018
Tentang Pengembangan Kompetensi SDM Melalui e-Learning.
10. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018
Tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil.
11. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 Tentang
Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Pegawai Negeri Sipil.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 5
12. Renstra Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun 2015-2019.
13. Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan
Informasi Tahun 2015-2019.
C. Maksud, Tujuan, dan Sasaran
1. Maksud
Adapun maksud disusunnya Rencana Strategis adalah memberikan arah dan
sebagai pedoman strategis bagi seluruh pemangku kebijakan dan pemangku
kepentingan dalam pengembangan kompetensi ASN/PNS di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
2. Tujuan
Tujuan umum Penyusunan Rencana Strategis Pengembangan adalah untuk
membangun komitmen bersama dan konsistensi perencanaan program,
pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan yang efektif dalam
pengembangan kompetensi ASN/PNS di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Sedang tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:
a. Tersedianya acuan dalam penyusunan kebijakan operasional
pengembangan kompetensi pegawai untuk kurun waktu 5 tahun kedepan.
b. Menyediakan pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan pengembangan kompetensi ASN/PNS Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi pada tahun 2020-2024.
c. Meningkatkan sinergitas, efektifitas, efisiensi, dan keberlanjutan program
pengembangan kompetensi pegawai di lingkungan Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi tahun 2020 – 2024.
3. Sasaran
Sasaran Penyusunan Perencanaan Strategis Pengembangan Kompetensi
ASN/PNS tahun 2020-2024 adalah:
a. Tersusunnya dokumen Perencanaan Strategis Pengembangan Kompetensi
ASN/PNS Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi tahun 2020-2024.
b. Terbentuknya Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis Pengembangan
Kompetensi ASN/PNS tahun 2020-2024.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 6
c. Tersusunnya rumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pengembangan kompetensi ASN/PNS tahun 2020-2024.
d. Tersedianya mekanisme pengukuran dan evaluasi kinerja.
D. Tahapan Penyusunan Renstra
Tahapan Penyusunan Perencanaan Strategis Pengembangan Kompetensi
ASN/PNS mengacu pada bagan alir sebagaimana dalam gambar bagan alir
sebagaimana berikut:
Bagan 1. Bagan Alir Penyusunan Rencana Strategi
Pengumpulan dan Pengolahan data dan
informasi kondisi SDM dan kompetensi ASN/PNS
Telaahan Regulasi pengembangan
kompetensi
Perencanaan Strategis (Visi, Misi, Tujuan)
Perumusan Strategi dan Arah Kebijakan
Perumusan Rencana Program dan Kegiatan
Perumusan Indikator Kinerja dan Kelompok
Sasaran
Telaahan Kebijakan pengembangan kompetensi
Analisis Gambaran Pengembangan
Kompetensi
Perumusan Masalah dan Isu-isu Strategis
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 7
E. Ruang Lingkup dan Sistematika Penulisan
Ruang lingkup Perencanaan Strategis Pengembangan kompetensi ASN/PNS
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terdiri dari
6 (enam) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN yang berisi uraian tentang latar belakang, dasar hukum,
maksud, tujuan, dan sasaran renstra, tahapan penyusunan renstra, dan ruang
lingkup serta sistematika penulisan.
BAB II. GAMBARAN UMUM PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN yang
berisi uraian tentang gambaran umum kondisi Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, Pusat Pengembangan Kompetensi ASN/PNS, dan pengelolaan
pengembangan komptensi ASN/PNS.
BAB III. PERENCANAAN STRATEGIS yang berisi uraian tentang Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran Strategis Pusat Pengembangan Kompetensi ASN/PNS.
BAB IV. ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS yang berisi uraian tentang Analisis
Internal dan Analisis Eksternal dan rumusan strategi dana arah kebijakan
Pengembangan Kompetensi ASN/PNS.
BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN yang berisi uraian tentang rencana program
dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif
pengembangan kompetensi ASN/PNS yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu
2020-2024.
BAB VI. PENUTUP yang berisi uraian tentang penjelasan kesimpulan dokumen
rencana strategis pengembangan kompetensi ASN/PNS Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2020 – 2024.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 8
BAB II
GAMBARAN UMUM
PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN/PNS
A. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi lahir bersamaan dengan terbentuknya Kabinet Indonesia Kerja
pada tahun 2015 yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
12 Tahun 2015. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
menyelenggarakan tugas dan fungsi yang berasal dari seluruh tugas dan
fungsi Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, tugas dan
fungsi di bidang transmigrasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, dan tugas dan fungsi bidang pemberdayaan masyarakat dari
Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan
masyarakat desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
menyelenggarakan fungsi dalam:
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan
masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan
daerah tertinggal, penyiapan pembangunan permukiman, dan
pengembangan kawasan transmigrasi;
b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 9
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan,
serta pengelolaan informasi di bidang pembangunan desa dan kawasan
perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah
tertentu, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan
g. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (Perpres No. 12 Tahun 2015).
Berdasarkan uraian tugas dan fungsi tersebut di atas tergambar
bahwa Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi mempunyai tugas yang
sangat kompleks dengan jenis output yang bersifat fisik maupun non fisik,
pekerjaan teknis dan administratif, serta tersebar di seluruh daerah
tertinggal, kawasan transmigrasi, dan desa.
2. Struktur Organisasi
Untuk dapat menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana
pada point 1 di atas, Perpres 12 tahun 2015 tentang Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi menetapkan 14 jabatan pimpinan tinggi madya dan
Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor. 6 Tahun 2015
Tentang Struktur Organisasi dan Tatakerja Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi yang merupakan jabaran lebih lanjut jenis dan jumlah jabatan
yang berada di bawah masing-masing unit jabatan pimpinan tinggi madya.
Adapun 14 (empat belas) jabatan pimpinan tinggi madya di
lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi adalah sebagai
berikut:
a. Sekretariat Jenderal.
b. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
c. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.
d. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu.
e. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal.
f. Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 10
g. Direktorat Jenderal Prengembangan Kawasan Transmigrasi.
h. Inspektorat Jenderal.
i. Badan Penelitian dan pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan
Informasi.
j. Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan.
k. Staf Ahli Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal.
l. Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah.
m. Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga, dan
n. Staf Ahli Bidang Hukum.
Sedang masing-masing jabatan pimpinan tinggi madya, kecuali staf
ahli bidang, memiliki struktur beberapa jabatan pimpinan tinggi pratama, dan
jabatan administrasi (administrator, pengawas, dan pelaksana).
3. Dukungan Sumberdaya Manusia
Pada awalnya dukungan sumberdaya manusia Kementerian berasal
dari gabungan seluruh PNS yang berasal dari Kementerian Negara
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan sebagian PNS dari Kementerian
Dalam Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun
demikian, seiring dengan perjalanan waktu banyak terjadi mutase PNS yang
berasal dari daerah dan Kementerian lain bergabung menjadi PNS
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
Berdasarkan data Biro SDM dan Umum, pada tahun 2018 jumlah
PNS di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi sebanyak
1.838 orang dengan jumlah sebaran penempatan PNS pada masing-masing
jabatan pimpinan tinggi madya sebagaimana pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Daftar Jumlah PNS Berdasarkan Jenjang Jabatan
No Jenis Jabatan Jumlah
A Jabatan Pimpinan Tinggi 56 Orang
1. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya 7 Orang
2. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama 49 Orang
B Jabatan Administrasi 1.616 Orang
1. Jabatan Administrator 213 Orang
2. Jabatan Pengawas 510 Orang
3. Jabatan Pelaksana 893 Orang
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 11
C Jabatan Fungsional 166 Orang
1. Jabatan Fungsional Keahlian 147 Orang
a. Ahli Utama 23 Orang
b. Ahli Madya 48 Orang
c. Ahli Muda 38 Orang
d. Ahli Pratama 38 Orang
2. Jabatan Fungsional Keterampilan 19 Orang
a. Penyelia 9 Orang
b. Mahir 0 Orang
c. Terampil 6 Orang
d. Pemula 4 Orang
Jumlah 1.838 Orang
Sumber: Biro SDM dan Umum, Kemendesa, PDTT (2018)
Selain jumlah PNS tersebut, dalam menjalankan tugas dan fungsinya
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah dan Tertinggal yang juga dibantu
oleh tenaga ahli dan pendukung yang bukan berkedudukan sebagai
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk masa 1 (satu) tahun anggaran
dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. Ditambahkan pula, bahwa untuk
menjalankan program pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa,
Kementerian juga dibantu oleh sejumlah tenaga ahli di tingkat kabupaten
dan kecamatan serta tenaga pendamping desa. Pada tahun 2018, jumlah
tenaga ahli, pendukung, dan tenaga pendamping di Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi berjumlah 37.215 orang, dengan rincian
sebagaimana pada tabel 2 berikut:
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 12
Tabel 2. Jumlah Tenaga Pendukung di Lingkungan Kemendesa PDTT
Tahun 2018
No Jenis Tenaga Pendukung Jumlah Penempatan
1 Tenaga Ahli 83 Orang KDPDTT
2 Tenaga Pendukung 1.279 Orang KDPDTT
3 Tenaga Ahli 2.815 Orang Prop/Kabupaten
4 Tenaga Pendamping Desa 14.778 Orang Kecamatan
5 Tenaga Pendamping Lokal
Desa
19.539 Orang Desa
Jumlah 38.494 Orang
Sumber: Ditjen PPMD dan Biro SDM dan Umum, Kemendesa, PDTT (2018)
Sedang berdasarkan komposisi latar belakang pendidikan dan jenjang
pendidikan yang dimiliki, sumberdaya ASN/PNS Kemendesa dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3. Komposisi Latar Belakang dan Jenjang Pendidikan ASN/PNS
No Latar Belakang
Pendidikan (orang)
Jenjang Pendidikan (orang) Jumlah (orang)
SLTA S1 S2 S3
1 Administrasi - 65 161 - 226
2 Teknik / Terapan 102 3 5 1 111
3 Sosial Politik - 7 - 1 8
4 Keuangan - 4 4 - 8
5 Lainnya 217 705 268 17 1.207
Jumlah 319 784 438 19 1.560
Sumber: Biro SDM dan Umum, Kemendesa, PDTT (2018)
4. Dukungan Penganggaran
Selain dukungan sumberdaya manusia, untuk menyelenggarakan
tugas dan fungsinya, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi selama 5
(lima) tahun (2015-2019) mendapat alokasi anggaran pembangunan
sebesar Rp.28.120.765.246.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 13
Tabel 4. Alokasi Anggaran Kurun Waktu 2015-2019
No Tahun Alokasi Realisasi
1 2015 Rp.8.963.944.362.000,00 Rp.6.178.914.226.128,00
2 2016 Rp.8.283.618.933.000,00 Rp.5.815.879.037.784,00
3 2017 Rp.4.751.565.972.000,00 Rp.4.182.348.770.554,00
4 2018 Rp.6.121.635.979.000,00 Rp.4.343.116.461.446,00
5 2019 Rp.5.149.602.587.000,00 -
Jumlah Rp.33.270.367.833.000,- Rp.20.520.258.495.912,00
Sumber: Biro Keuangan dan BMN, Kemendesa, PDTT
Selain alokasi anggaran tersebut, untuk mempercepat pelaksanaan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, pemerintah pusat
mengalokasikan Dana Desa yang pengelolaannya menjadi urusan dan
tanggungjawab masing-masing Kepala Desa. Selama 5 (lima) tahun jumlah
alokasi Dana Desa mencapai Rp.257.748.280.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 5. Alokasi Dana Desa Kurun Waktu 2015-2019
No Tahun Alokasi Realisasi
1 2015 Rp. 20.766.200.000.000 Rp. 18.538.754.674.937
2 2016 Rp. 46.982.080.000.000 Rp. 45.877.661.759.488
3 2017 Rp. 60.000.000.000.000 Rp. 59.126.345.324.141
4 2018 Rp. 60.000.000.000.000 Rp. 44.605.349.160.365
5 2019 Rp. 70.000.000.000.000 Rp. -
Jumlah Rp. 257.748.280.000.000 Rp. 168.148.110.918.931
Sumber: Ditjen PPMD, Kemendesa, PDTT (2018) progress s.d 30 November 2018
5. Manajemen ASN/PNS
Sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, manajemen ASN/PNS didasarkan pada
perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh
jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam
rekruitmen, pengangkatan, penempatan dan promosi pada jabatan. Dengan
demikian, Manajemen ASN merupakan sistem pengelolaan ASN dengan
berbasis kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang ditujukan pada upaya
menghasilkan aparatur yang memiliki integritas, professional, memiliki nilai
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 14
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, dan bersih dari praktik
KKN.
Dalam praktiknya manajemen ASN dilakukan melalui penerapan
sistem merit yaitu dengan melakukan perbandingan antara kualifikasi,
kompetensi dan kinerja yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi,
kompetensi dan kinerja yang dimiliki calon dalam pengadaan,
pengangkatan, penempatan, dan promosi pada jabatan yang dilaksanakan
secara terbuka dan kompetitif.
Melalui penerapan sistem merit dalam pengembangan karier
ASN/PNS membuat masing-masing individu ASN berusaha meningkatkan
kualifikasi, kompetensi dan kinerja dirinya baik melalui pendidikan, pelatihan,
dan berbagai jenis upaya pengembangan kapasitas dirinya agar bisa
bersaing dalam pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa ASN di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi merupakan PNS yang berasal
dari 3 (tiga) Kementerian dan daerah dan ASN yang merupakan tenaga
pendukung yang bekerja di lingkungan Kementerian maupun yang berada di
kabupaten, kecamatan dan desa. Keberagaman latar belakang pendidikan
dan pengalaman kerja serta bidang tugas yang menjadi urusan
penyelenggaraan pembangunan bidang desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi menuntut setiap ASN/PNS untuk selalu dapat beradaptasi dan
mengembangkan kompetensi dirinya agar bisa menunjukan kinerja optimal
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Suksesnya penyelengggaraan sistem pengelolaan/manajemen ASN
melalui penerepan sistem merit dengan mendorong penyelenggaraan
pengembangan kompetensi ASN/PNS di setiap lini jabatan secara
terencana dan berkesinambungan serta terintegrasi dengan kebijakan
pembangunan yang telah ditetapkan oleh pimpinan lembaga akan sangat
mendukung terwujudnya kinerja yang optimal dalam mencapai tujuan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 15
B. Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN
1. Tugas pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Pusat Pendidikan dan
PelatihanASN (Pusdiklat) mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai ASN di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi, dengan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran
pendidikan dan pelatihan bagi pegawai ASN di lingkungan Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi.
b. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai ASN di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi.
d. Pelaksanaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, keuangan,
kerumahtanggan, pengelolaan Barang Milik Negara, arsip dan
dokumentasi, kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta
komunikasi dan informasi publik di lingkungan Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai ASN.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi
Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan
ASN yang diberikan tugas pengembangan kompetensi ASN. Pada Tahun
2018, Pusdiklat Pegawai ASN mempunyai struktur organisasi yang terdiri
dari 1 (satu) jabatan pimpinan tinggi pratama, 3 (tiga) jabatan administrator,
5 (lima) jabatan pengawas, 7 (tujuh) jabatan pelaksana dan 17 (tujuh belas)
jabatan fungsional widyaiswara, serta didukung oleh Pegawai Pemerintah
Non Pegawai Negeri Sipil sejumlah 34 (tiga puluh empat) terdiri dari 10
(sepuluh) tenaga penunjang dan 24 (dua puluh empat) tenaga operasional.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 16
Adapun struktur organisasi Pusat pendidikan dan Pelatihan ASN
sebagaimana dalam bagan 2.
Bagan 2. Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai ASN
Sumber: Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015
3. Dukungan Sumberdaya Manusia
Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan
pengembangan kompetensi ASN/PNS di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pusat Pendidikan dan
Pelatihan didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 78 tujuh puluh
delapan orang dengan rincian sebagaimana pada tabel 6.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai ASN
Bagian Tata Usaha
Subbagian Kepegawaian dan
Keuangan
Subbagian Umum
Bidang Program, Kerjasama dan
Evaluasi
BidangPenyelenggaraan
Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional
Sub Bidang Diklat Manajemen dan
Struktural
Sub Bidang Evaluasi dan
Pelaporan
Sub Bidang Program dan Kerjasama
Kelompok Jabatan Fungsional
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 17
Tabel 6. Komposisi dan Jumlah SDM Pusdiklat ASN
No Jabatan Jumlah
(orang)
Kelengkapan Akreditasi (orang)
MOT TOC TOF Aneka
1 Pejabat Tinggi Pratama 1 1
2 Pejabat Administrator 3 3
3 Pejabat Pengawas 5 5
4 Pejabat Pelaksana 7 7
5 Widyaiswara Utama 10 10 10 10
6 Widyaiswara Madya 4 2 3 3
7 Widyaiswara Muda 3 2 3 3
8 Pegawai Pemerintah
Non Pegawai Negeri
34 34
Jumlah 67 24 41 16 16
Sumber: Pusdiklat Pegawai ASN (2018)
Berdasarkan data SDM Pusdiklat, maka hampir separuh SDM
pendukung Pusdiklat Pegawai ASN merupakan Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri (PPNPN).
4. Dukungan Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan
Untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam
rangka pengembangan kompetensi ASN/PNS, Pusat Diklat ASN telah
memiliki berbagai fasilitas prasarana dan sarana diklat sebagai berikut:
Tabel 7. Jenis dan jumlah Prasarana dan Sarana Pusdiklat
No Jenis Fasilitas Jumlah Kapasitas Keterangan
Sarana Pelatihan
1 Ruang Kelas 2 ruang 60 orang Cukup Layak
2 Asrama 2 ruang 75 orang Cukup Layak
3 Ruang Makan 1 ruang 75 orang Cukup Layak
4 Tempat Ibadah 1 buah 100 orang Cukup Layak
5 Ruang Diskusi 5 ruang 40 orang Cukup Layak
6 Ruang Seminar Belum Tersedia
7 Sarana Olahraga 1 buah 30 orang Cukup Layak
8 Ruang Penerima Tamu 1 ruang 6 orang Cukup Layak
9 Ruang Konsultasi 1 ruang 6 orang Cukup Layak
10 Fasilitas Pembelajaran 5 set Cukup Layak
11 Ruang Kantor Pimpinan 1 ruang 1 orang Cukup Layak
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 18
12 Ruang Kantor Administrator 3 ruang 3 orang Cukup Layak
13 Ruang Kantor Pengawas
dan Pelaksana
2 ruang 30 orang Cukup Layak
14 Ruang Widyaiswara 2 ruang 17 orang Cukup Layak
15 Ruang Rapat Widyaiswara 1 ruang 8 orang Cukup Layak
16 Ruang Kesehatan 1 ruang Cukup Layak
17 Ruang Laktasi 1 ruang Cukup Layak
18 Ruang Dapur 1 ruang Cukup Layak
19 Toilet 6 buah Cukup Layak
20 Gudang 1 ruang Cukup Layak
21 Area Parkir Kendaraan 1 area Cukup Layak
22 Taman Kantor 1 buah Cukup Layak
23 Perpustakaan Belum tersedia
24 Ruang tunggu Widyaiswara Belum tersedia
25 Aula Belum tersedia
26 Ruang Komputer Belum tersedia
27 Ruang Laboratorium Belum tersedia
28 Wisma Tenaga Kediklatan Belum tersedia
29 Ruang Kebugaran Belum tersedia
30 Fasilitas Rekreasi Belum tersedia
Prasarana Pelatihan Tersedia
1 Papan Tulis 1 buah Tersedia
2 Flip Chart Tersedia
3 LCD Projector 5 buah Tersedia
4 Sound System 1 buah Tersedia
5 Komputer 35 buah Tersedia
6 Jaringan Wireless Fidelity
(wi-fi)
1 buah Tersedia
7 Buku Referensi Tersedia
8 Modul/ Bahan Ajar Tersedia
9 Bank Kasus Tersedia
10 Teknologi Multimedia Belum tersedia
Sumber: Bagian Tata Usaha Pusdiklat ASN (2018)
(Lihat Perkalan 17/2013)
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 19
Bila melihat kondisi fisik sarana dan prasarana penyelenggaraan
diklat, sebagian besar fasilitas yang tersedia masih layak pakai, namun
demikian bila dilihat dari kualitas barang kurang memenuhi standar mutu
untuk penyelenggaraan Diklat Pengembangan Kompetensi ASN/PNS.
5. Jenis Diklat dan Capaian Kinerja
Sejak tahun 2015 sampai akhir tahun 2018, Pusat Diklat ASN
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi telah menyelenggarakan Diklat
untuk meningkatkan kompetensi PNS sebanyak 1.730 orang dari target
2.635 orang atau setara dengan 65,65%.
Jenis diklat yang diselenggarakan masih terbatas pada
penyelenggaraan diklat manajemen seperti tersaji pada table berikut:
Tabel 8. Penyelenggaraan Diklat Manajemen Tahun 2015 – 2018
No. Nama Diklat Jumlah
Angkatan
Jumlah Alumni
Peserta Diklat
(orang)
1 Diklat Kepemimpinan Tingkat II - 16
2 Diklat Kepemimpinan Tingkat III 4 104
3 Diklat Kepemimpinan Tingkat IV 8 228
4 Diklat Prajabatan Golongan III/
Pelatihan Dasar Calon PNS
5 150
Sumber: Bagian Tata Usaha Pusdiklat ASN (2018)
Dalam penyelenggaraan diklat manajemen tersebut, Pusdiklat
Pegawai ASN bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara RI.
Selain diklat tersebut, Pusdiklat Pegawai ASN juga telah bekerja sama
dengan LAN dalam penyelenggaraan diklat teknis seperti Diklat
Management of Training (MOT) sebanyak 1 (satu) angkatan dengan jumlah
peserta sebanyak 29 orang, Diklat Training Officer Course (TOC) sebanyak
1 (satu) angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 22 orang, Diklat Training
of Trainers (TOT) sebanyak 1 (satu) angkatan dengan jumlah peserta
sebanyak 10 orang, Diklat Training of Trainer (TOT) Substansi Diklat
Kepemimpinan Tingkat III dan IV sebanyak 1 (satu) angkatan dengan jumlah
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 20
peserta sebanyak 33 orang dan Diklat TOF Latsar CPNS sebanyak 1 (satu)
angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang.
Beberapa penyelenggaraan diklat fungsional yang telah dilakukan
Pusdiklat Pegawai ASN antara lain Diklat Pembentukan Jabatan Fungsional
Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) sebanyak 5 (lima) angkatan dengan
jumlah peserta diklat sebanyak 143 orang, Diklat Pembentukan Jabatan
Fungsional Auditor sebanyak 1 angkatan dengan jumlah peserta diklat
sebanyak 22 orang.
Selain diklat kepemimpinan dan fungsional, diselenggarakan pula
diklat pengembangan kompetensi ASN bidang teknis administrasi seperti
tersaji dalam tabel berikut. Sementara diklat pengembangan kompetensi
teknis, integritas, dan moralitas ASN belum pernah dilaksanakan oleh
Pusdiklat ASN.
Tabel 9. Penyelenggaraan Diklat Teknis Tahun 2015 – 2018
No. Nama Diklat Jumlah
Angkatan
Jumlah Alumni
Peserta Diklat
(orang)
1 Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Milik
Pemerintah
6 158
2 Diklat Bendahara Pengeluaran 2 42
3 Diklat Perencanaan dan Penganggaran 1 21
4 Diklat Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) 1 23
5 Diklat Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual
(SAIBA)
1 10
6 Diklat Analisis Jabatan (ANJAB) 1 28
7 Diklat Hukum Kontrak dan Harga Perkiraan Sendiri
(HPS)
1 20
8 Diklat Peningkatan Kapasitas Widyaiswara 2 30
9 Diklat Duta Perubahan 2 48
10 Diklat Revolusi Mental 2 47
11 Diklat Substansi Teknis Bidang Desa 1 29
12 Pelatihan Teknis Penulisan Jurnal dan Buku 1 13
13 Diklat Penyelenggaraan SPIP Integratif 1 19
14 Diklat Peningkatan Kapasitas KPA dan PPK 1 69
15 Diklat Peningkatan Kapasitas Perencanaan dan
Program
1 27
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 21
16 Diklat Teknis Dasar Kearsipan 1 39
17 Pelatihan Manajemen Keprotokolan dan MC 1 30
18 Pelatihan Geographic Information System (GIS) 1 23
19 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan
Berbasis Akrual
1 29
20 Pelatihan Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja 1 26
21 Pelatihan Penyusunan Kontrak PBJ dan HPS 1 16
22 Diklat Legal Drafting 1 26
Sumber: Bagian Tata Usaha Pusdiklat ASN (2018)
6. Dukungan Anggaran
Untuk melaksanakan diklat pengembangan kompetensi sebagaimana
diuraikan di atas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN selama 5 tahun
anggaran (2015-2019) mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp.89.028.466.000,00 dengan tingkat penyerapan sebesar
Rp.54.895.136.445,00 atau terealisasi sebesar 61,67%. Adapun rincian
alokasi anggaran dan penyerapannya sebagaimana pada tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Alokasi dan Realisasi Anggaran Pusdiklat (2015-2019)
No Tahun Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Persentase (%)
1 2015 24.750.000.000 15.669.711.680 63,31
2 2016 15.149.285.000 12.062.826.239 79,63
3 2017 14.800.000.000 13.657.066.100 92.28
4 2018 13.829.181.000 13.505.532.426 97,66
5 2019 20.500.000.000 - -
Jumlah 89.028.466.000 54.895.136.445 61.67
Sumber: Bagian Tata Usaha, Pusdiklat ASN (2018)
C. Gambaran Umum Pengelolaan Pengembangan Kompetensi ASN
Penerapan sistem merit dalam pembinaan karier ASN/PNS dengan
melakukan perbandingan antara kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang
dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang dimiliki
ASN/PNS membuka ruang dimana setiap ASN/PNS memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya melalui diklat, seminar,
kursus dan penataran, praktik kerja di instansi lain, dan pertukaran antara PNS
dengan pegawai swasta.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 22
Dengan demikian, setiap ASN dalam upaya pengembangan
kompetensinya dapat melakukan melalui sistem pengembangan kompetensi yang
ditetapkan dan diselenggarakan oleh organisasi dimana ASN/PNS bekerja atau
atas inisiatif masing-masing individu ASN. Unjuk nyata setelah mengikuti kegiatan
pengembangan kompetensi seharusnya diwujudkan dalam bentuk kinerja yang
optimal, oleh karena itu setiap upaya pengembangan kompetensi ASN/PNS yang
diselenggarakan wajib dilakukan evaluasi dimana hasilnya dapat digunakan
sebagai salah satu dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier
selanjutnya.
Sesuai pasal 69 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, bahwa pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil dilakukan
berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi
pemerintah. Selain itu juga dipertimbangkan tentang integritas dan moralitas
ASN/PNS yang bersangkutan. Dengan demikian setiap lembaga pemerintah
dituntut untuk mampu menyelenggarakan pengelolaan ASN/PNS menuju
terbentuknya ASN/PNS profesional yang memiliki kompetensi teknis, manajerial,
sosio kultural, integritas dan moralitas dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya.
Pengembangan kompetensi ASN/PNS di Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi bukan merupakan perkara mudah mengingat tingginya tingkat
keberagaman latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, jenjang pendidikan,
cakupan jenis tugas dan fungsi, dan sebaran wilayah kerja ASN/PNS. Namun
demikian, besarnya tantangan pengembangan kompetensi ASN/PNS tersebut
dapat diatasi melalui penerapan sistem pengelolaan secara konsisten dan
terstruktur sejak tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi.
Tahapan perencanaan pengembangan kompetensi ASN/PNS meliputi
tahap identifikasi pengumpulan kebutuhan jenis diklat pengembangan kompetensi
ASN/PNS melalui pendekatan bottom up, penyusunan rancangan kegiatan, rapat
kerja dengan stakeholder, penetapan rancangan akhir, penetapan kelompok
sasaran, dan pengintegrasian dalam penganggaran pengembangan kompetensi
dalam lingkup Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. Setelah dokumen
perencanaan disepakati dan ditetapkan sebagai program diklat pengembangan
kompetensi ASN/PNS, maka selanjutnya diselenggarakan pelatihan oleh
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 23
Pusdiklat yang dapat dilakukan secara mandiri atau melalui kerjasama dengan
lembaga diklat/stakeholders lainnya dengan sistem penyelenggaraan yang
disepakati. Sebagai tahap akhir dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja dan manfaat diklat pada peningkatan kompetensi peserta diklat dan
dampaknya pada peningkatan kinerja ASN/PNS yang bersangkutan.
D. Isu-isu Manajemen Pengembangan Kompetensi ASN/PNS
Dalam pengelolaan pengembangan kompetensi ASN/PNS yang telah
berjalan hampir 4 (empat) tahun terdapat beberapa masalah dan isu-isu strategis
yang dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan strategi baru agar
pengelolaan pengembangan kompetensi ASN/PNS Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi dapat berjalan semakin efektif dan efisien dalam pembentukan
ASN/PNS yang kompeten dan profesional. Beberapa masalah dan isu yang dapat
diidentifikasi antara lain:
1. Isu Bidang Perencanaan dan Penganggaran
Dalam bidang perencanaan dan penganggaran pengembangan kompetensi
ASN/PNS masih ditemui masalah sebagai berikut:
a. Perencanaan kegiatan pengembangan kompetensi, baik kompetensi
manajerial, teknis, sosio kultural, integritas, dan moralitas belum
sepenuhnya didasarkan pada tuntutan pemenuhan kebutuhan riil
kompetensi PNS.
b. Perencanaan kegiatan pengembangan kompetensi masih difokuskan pada
penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Diklat
Kepemimpinan Tingkat IV, sementara pengembangan kompetensi teknis
yang selaras dengan kebijakan pembangunan bidang desa, PDT, dan
Transmigrasi yang menjadi tugas utama (core business) belum
mendapatkan porsi dan alokasi yang memadai. Pengembangan
kompetensi bidang teknis masih diprioritaskan pada kegiatan bimbingan
teknis dan sosialisasi yang dilakukan oleh unit jabatan pimpinan madya
yang perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi kurang terkoordinasi.
c. Kelompok sasaran diklat pengembangan kompetensi belum didasarkan
pada seleksi peserta yang terbuka atas motivasi PNS namun cenderung
atas perintah pimpinan.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 24
d. Program pengembangan kompetensi ASN/PNS belum sepenuhnya
menjadi prioritas. Hal ini ditunjukan oleh adanya politik anggaran dimana
alokasi pembiayaan untuk diklat pengembangan kompetensi ASN/PNS
masih sangat terbatas dan proporsinya masih sangat kecil bila
dibandingkan dengan alokasi anggaran pembangunan. Kondisi ini tentu
sangat berpengaruh pada tingkat pencapaian pembentukan ASN/PNS
yang kompeten dan profesional.
e. Saat ini, program pengembangan kompetensi ASN/PNS di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi belum tersusun dalam sebuah
road map (peta jalan) pengembangan kompetensi ASN/PNS yang menjadi
acuan bagi seluruh stakeholders terkait di dalam perancangan
pengembangan kompetensi pegawainya.
2. Isu Bidang Pengorganisasian
Pengembangan kompetensi ASN/PNS merupakan tanggung jawab
Bersama sehingga seluruh jajaran unit struktur jabatan pimpinan madya di
lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dituntut untuk berperan
serta secara aktif dalam perumusan kebijakan, penyelenggaraan, dan
pemantauan dan evaluasi program pengembangan kompetensi pegawainya.
Beberapa masalah dan isu terkait dengan pengorganisasian pengembangan
kompetensi ASN/PNS antara lain:
a. Masing-masing unit struktur jabatan pimpinan madya dan/atau jabatan
pimpinan pertama melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi
melalui bimbingan teknis dan/atau sosialisasi yang tidak terkoordinasi
dengan Pusat Pengembangan Kompetensi ASN/PNS sehingga evaluasi
atas hasil dan manfaat pelaksanaan kegiatan tidak bisa dilakukan.
b. Belum tersedianya peraturan yang menjadi acuan bagi seluruh stakeholder
di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi yang mengatur
tentang prosedur perencanaan, penganggaran, pengorganisasian,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan pengembangan
kompetensi ASN/PNS.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 25
3. Isu Bidang Pelaksanaan Diklat Pengembangan Kompetensi ASN/PNS
Prinsip dasar suksesnya pengembangan kompetensi ASN/PNS terletak
pada pelaksanaan pelatihan. Dalam penyelenggaraan pelatihan masih ditemui
beberapa masalah dan isu antara lain:
a. Pelaksanaan pelatihan belum sepenuhnya memberikan materi/bahan ajar
pengembangan kompetensi yang dibutuhkan peserta sebagai bekal
pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya.
b. Pelayanan penyelenggaraan diklat baik pada tahap persiapan,
pelaksanaan pembelajaran, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan diklat
belum sepenuhnya memenuhi standar penyelenggaraan yang bermutu dan
memuaskan. Kondisi ini terjadi karena terbatasnya fasilitas sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN.
c. Pusat pengembangan kompetensi belum memiliki sistem tata kelola
penyelenggaraan yang menjadi standar acuan yang harus dipahami oleh
seluruh penyelenggara diklat mapan yang menjadi dasa.
d. Pusdiklat belum memiliki sertifikat akreditasi untuk penyelenggaraan
pelatihan pengembangan kompetensi manajerial sehingga dalam
pelaksanaanya harus mendapatkan penjaminan mutu dari Lembaga
Administrasi Negara (LAN).
4. Isu Bidang Pemantauan dan Evaluasi
Bahwa penyelenggaraan pelatihan ditujukan untuk mengembangkan
kompetensi pesertanya agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
perilaku yang yang kompeten dan profesional sehingga untuk mendapatkan
umpan balik dari penyelenggaraan pelatihan wajib dilakukan pemantauan dan
evaluasi. Hasil pemantauan dan evaluasi dijadikan dasar untuk mengetahui
sejauh mana manfaat pelatihan dapat memberikan peningkatan pada aspek
kompetensi manajerial, teknis, sosio kultural, integritas, dan moralitas peserta.
Selain pemantauan dan evaluasi kepada peserta, juga dilakukan evaluasi pada
penyelenggara dan widyaiswara.
Dalam aspek pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan
masih ditemui beberapa masalah dimana sampai saat ini, Pusdiklat belum
memiliki sistem dan standar evaluasi yang dijadikan sebagai dasar untuk
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 26
menilai secara benar, jujur dan adil atas pelaksanaan diklat baik diklat
pengembangan kompetensi manajerial, kompetensi teknis, kompetensi sosio
kultural, integritas, dan moralitas.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 27
BAB III
PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan Strategis Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi tahun 2020-2024 merupakan rencana jangka
menengah yang bersifat menyeluruh untuk memberikan rumusan arah organisasi
Pusdiklat dan prosedur pengelolaan dan pengalokasian sumberdaya untuk
mencapai tujuan pengembangan kompetensi ASN selama jangka waktu 4 (empat)
tahun dalam berbagai analisis kemungkinan keadaan lingkungan. Dengan
demikian, perencanaan strategis merupakan proses perumusan visi, misi, tujuan
dan sasaran, penentuan strategi, kebijakan, program dan kegiatan strategis yang
diperlukan dan akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi Pusdiklat
ASN dan sekaligus merumuskan perkiraan jumlah sumberdaya yang akan
dilakukan pada setiap program dalam kurun waktu 4 (empat) tahun ke depan.
Penyusunan perencanaan strategis harus disusun dengan cermat dan teliti,
karena perencanaan strategis merupakan perencanaan yang memiliki cakupan
yang luas dan bersifat menyeluruh. Perencanaan strategis memegang peranan
yang sangat penting mengingat keberadaannya akan dijadikan dasar untuk
membangun sistem kerja organisasi, konsistensi dalam pembuatan perencanaan
operasional tahunan, dan evaluasi kinerja dalam pencapaian tujuan organisasi.
A. Visi
Visi merupakan impian dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh Pusat
Pendidikan dan Pelatihan ASN pada kurun waktu 2020-2024 dalam
pengembangan kompetensi ASN/PNS. Rumusan Visi Pusdiklat 2020-2024
adalah :
“MENJADI PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN YANG
UNGGUL DAN KOMPETITIF“
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 28
Pusat : bermakna tempat diselenggarakannya pelatihan
pengembangan kompetensi.
Pengembangan : bermakna pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan ASN/PNS sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan atau jabatan.
Kompetensi : bermakna kecakapan atau kemampuan ASN meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku(knowledge, skill, dan attitude) dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan
jabatan yang disandangnya.
ASN : bermakna pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dan
lembaga mitra baik di tingkat pusat maupun daerah.
Unggul : bermakna ahli dan profesional dalam
mengembangkan kompetensi manajerial, teknis,
sosio kultural, etika, dan integritas ASN.
Kompetitif : bermakna mampu dan berdaya saing dalam mutu
dan prestasi dengan lembaga diklat lain.
Berdasarkan makna dari kata-kata dalam rumusan Visi di atas, maka
secara keseluruhan Visi tersebut bermakna “sebagai penyelenggara
pelatihan yang profesional, dan memiliki daya saing dalam peningkatan
kompetensi di bidang manajerial, fungsional, teknis (substansi dan
administrasi), sosio kultural, etika, dan integritas ASN Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi dan lembaga mitra baik di tingkat pusat maupun
daerah“.
B. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka Pusat Pendidikan dan
Pelatihan ASN menjabarkannya dalam Misi yang merupakan langkah-langkah
atau tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Meningkatkan standar mutudiklat pengembangan kompetensi;
2. Menyediakan dan mengembangkan sistem pengelolaan pelatihan; dan
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 29
3. Meningkatkan kerjasama dan sinergitas dalam pengembangan kompetensi
ASN.
C. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan strategis dari rumusan visi dan misi tersebut di atas adalah
meningkatkan kemampuan Pusdiklat ASN dalam mendukung
pengembangan kompetensi manajerial, teknis, sosio kultural, etika, dan
integritas ASN di lingkungan Kementerian desa, PDT, dan Transmigrasi demi
terwujudnya aparatur negara yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas intervensi politik, dan bersih dari praktik KKN. Sedang sasaran
strategis yang dingin dicapai adalah:
1. Meningkatnya mutu isi pengembangan kompetensi yang meliputi
kurikulum, silabus, dan isi modul pengembangan kompetensi manajerial,
teknis, sosio kultural, etika, dan integritas;
2. Meningkatnya mutu proses pendidikan dan pelatihan pengembangan
kompetensi yang meliputi metode, media, dan alat bantu pembelajaran;
3. Meningkatnya mutu, jumlah, dan kapasitas Widyaiswara dan tenaga
penyelenggara kediklatan;
4. Meningkatnya mutu sarana dan prasarana penyelenggaraan diklat antara
lain asrama, ruang kelas, ruang diskusi, perpustakaan, dan sarana
penunjang pembelajaran lainnya;
5. Meningkatnya mutu pelayanan penyelenggaraan kediklatan;
6. Meningkatnya mutu penilaian hasil pendidikan dan pelatihan;
7. Meningkatnya mutu kompetensi peserta pendidikan dan pelatihan;
8. Meningkatnya jumlah alokasi anggaran pendidikan dan pelatihan
pengembangan kompetensi ASN;
9. Tersedianya sistem analisis kebutuhan pelatihan (training need
assessment);
10. Tersedianya standar operasional dan prosedur (SOP) penyelenggaraan
pelatihan pengembangan kompetensi ASN yang meliputi seleksi peserta,
pelaksanaan diklat, pemantauan, dan evaluasi; dan
11. Terbangunnya kesepahaman, kesepakatan, dan kerjasama antar
stakeholder dalam penyelenggaraan diklat pengembangan kompetensi
ASN.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 30
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan aparatur negara yang profesional, memiliki dan
memegang teguh nilai-nilai dasar organisasi yang telah disepakati, etika profesi,
bebas intervensi politik, dan bersih dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN), maka sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Pengembangan Kompetensi ASN, Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor
10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil, maka
arah kebijakan pengembangan kompetensi ASN di lingkungan Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi adalah mendorong terwujudnya ASN yang memiliki
kompetensi manajerial, teknis, dan sosio kultural sesuai dengan tugas dan fungsi
jabatannya.
Berdasarkan pada arah kebijakan tersebut di atas, maka Pusdiklat ASN
setelah merumuskan visi, misi, dan tujuan sebagaimana diuraikan pada bab
sebelumnya, maka kebijakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan kurun waktu 2020-
2024 diarahkan pada:
1. Peningkatan standar mutupelatihan,
2. Peningkatan relevansi pelatihan dengan kebutuhan kompetensi jabatan,
3. Peningkatan tatakelola penyelenggaraan pelatihan,
4. Peningkatan kerjasama pelatihan pengembangan kompetensi.
B. Strategi
Berdasarkan arah kebijakan di atas, maka perlu dilakukan penyusunan
strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang diawali dengan melakukan analisis
kondisi lingkungan strategis yang terdiri dari analisis internal dan eksternal secara
cermat dan teliti terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan organisasi. Analisis internal merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang merupakan kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses) pusdiklat, sedang analisis eksternal merupakan analisis gambaran
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 31
kondisi lingkungan di luar unit kerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN yang
merupakan peluang (opportunities) dan tantangan / ancaman (threats) yang dapat
berpangaruh pada pencapaian tujuan pengembangan kompetensi ASN.
Hasil analisis kondisi internal dan eksternal selanjutnya digunakan untuk
merumuskan strategi-strategi yang akan diambil dalam upaya pengembangan
kompetensi ASN untuk kurun waktu 2019-2024 yang selanjutnya digunakan
sebagai dasar merumuskan program dan kegiatan operasional yang akan
dilaksanakan sebagai tahapan pencapaian tujuan dan sasaran strategis pusdiklat.
1. Analisis Kondisi Internal
Berdasarkan data dan informasi sebagaimana diuraikan dalam
gambaran umum, maka untuk mencapai tujuan meningkatkan kemampuan
pusdiklat dalam mendukungan pengembangan kompetensi ASN di lingkungan
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dapat diidentifikasi berbagai
sumberdaya Pusdiklat yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan
organisasi sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strengths)
1) Pusdiklat merupakan unit organisasi yang memiliki mandat untuk
melaksanakan tugas pelatihan bagi pegawai ASN di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
2) Pusdiklat telah memiliki beberapa jenis kurikulum, silabus, dan modul
untuk menunjang pelaksanaan pengembangan kompetensi manajerial
dan teknis.
3) Pusdiklat memiliki 17 orang widyaiswara utama (9 orang), madya (5
orang), dan muda (3 orang) dengan latar belakang dan jenjang
pendidikan (S2) yang bervariasi serta memiliki pengalaman kerja di
berbagai bidang jabatan struktural dan fungsional yang telah memiliki
sertifikasi dari LAN.
4) Pusdiklat memiliki sumberdaya manusia sebanyak 33 orang PNS (24
orang bersertifikat MOT dan 7 orang bersertifikat TOC) dan 34 orang
tenaga PPNPNyang telah diberikan bimbingan teknis (TOC) dan siap
mendukung penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN baik
bidang administratif maupun teknis pelaksanaan diklat.
5) Pusdiklat telah memiliki sarana dan prasarana penunjang
penyelenggaraan diklat yang layak berupa ruang kelas, asrama, ruang
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 32
diskusi, ruang makan, prasarana ibadah, arena parkir, dan pendukung
kegiatan belajar dan berlatih klasikal.
6) Pusdiklat telah membangun kerjasama dengan beberapa unit kerja di
lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dalam
penyelanggaraan diklat teknis dan/atau diklat dasar bagi calon PNS.
7) Pusdiklat telah membangun kemitraan dengan beberapa lembaga
pemerintahan dan lembaga diklat dalam pelaksanaan kegiatan diklat
khususnya bidang pengembangan kompetensi manajerial.
8) Pusdiklat telah memiliki akreditasi untuk penyelenggaraan diklat teknis
dan fungsional serta memiliki kewenangan dalam mengakreditasi
seluruh lembaga diklat yang bergerak di bidang desa, pembangunan
daerah tertinggal, dan transmigrasi.
9) Pegawai di lingkungan Pusdiklat memiliki komitmen yang tinggi untuk
melaksanakan nilai-nilai dasar organisasi Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi yaitu akuntabel, professional, integritas, dan
kebersamaan.
b. Kelemahan (Weaknesses)
1) Sebagian mandat dalam penyelenggaraan pengembangan kompetensi
ASN belum bisa dilaksanakan oleh Pusdiklat karena terbatasnya
informasi tentang kebutuhan jenis pelatihan teknis yang dibutuhkan
untuk pemenuhan kompetensi jabatan di lingkungan Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi.
2) Pusdiklat belum memiliki variasi kurikulum, silabus, dan modul yang
cukup untuk menunjang kebutuhan pelaksanaan pelatihan
pengembangan kompetensi teknis baik administratif dan substantif,
dan kompetensi sosio kultural, etika dan integritas sesuai kebutuhan
ASN yang tersebar di berbagai bidang teknis.
3) Belum adanya penerapan pembidangan kompetensi widyaiswara untuk
menunjang penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional.
4) Dalam kurun waktu lima tahun ke depan sarana dan prasarana
penyelenggaraan diklat kurang memadai.
5) Pusdiklat belum memiliki prasarana dan sarana penyelenggaraan diklat
berbasis teknologi informasi dan komunikasi (e-training).
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 33
6) Sistem tatakelola diklat belum sepenuhnya mengacu standar mutu
pengelolaan diklat.
7) Pusdiklat belum memiliki berbagai standar operasional prosedur untuk
penyelenggaraan diklat pengembangan kompetensi yang bermutu.
8) Kompetensi pengelola diklat belum dikembangkan kapasitasnya
secara kontinyu/berkelanjutan.
9) Pusdiklat belum optimal dalam meningkatkan cakupan jumlah peserta
dan variasi diklat untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
kompetensi yang menjadi hak seluruh ASN di lingkungan Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi serta mitra lembaga pemerintah di
tingkat daerah.
2. Analisis Kondisi Eksternal
Untuk memahami apa yang terjadi pada kondisi lingkungan eksternal
Pusdiklat ASN baik yang mencakup bidang social, politik, ekonomi, lingkungan,
teknologi, maka dilakukan analisis kondisi eksternal dengan tujuan untuk
mengetahui peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang akan dihadapi
Pusdiklat di masa mendatang. Berkaitan dengan analisis kondisi eksternal dapat
diidentifikasi beberapa peluang dan acaman bagi Pusdiklat ASN sebagai berikut:
a. Peluang (Opportunities)
1) Penerapan pembinaan karier pegawai berbasis system merit telah
menempatkan ASN memiliki hak untuk mendapatkan diklat
pengembangan kompetensi sehingga memberikan peluang untuk
pelaksanaan berbagai jenis diklat pengembangan kompetensi
manajerial, teknis, sosio kultural, etika dan integritas.
2) Luasnya spektrum tugas pokok dan fungsi Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi memberikan peluang untuk mengembangkan
berbagai jenis diklat teknis administratif dan substantif.
3) Kebijakan pembangunan nasional yang menekankan pada upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia memberikan peluang bagi
pengembangan kompetensi ASN.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 34
4) Kebijakan pengembangan kapasitas pendamping desa dalam
mengemban tugas pemberdayaan masyarakat dan perencanaan
pembangunan desa masih memerlukan berbagi jenis diklat teknis.
5) Meningkatnya jumlah alokasi dana desa dari pemerintah pusat dan
alokasi dana desa (ADD) dari pemerintah daerah memberikan peluang
untuk mendorong diklat pengembangan kompetensi teknis
(administratif dan substantif) bagi PNS yang bertugas memfasilitasi
dan/atau mendampingi perangkat pemerintah desa dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penggunaan
dana desa.
6) Meningkatnya jumlah pengadaan/rekruitmen calon Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
memberikan peluang untuk melakukan kegiatan kerjasama
pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
7) Meningkatnya jumlah PNS baru dan PNS yang memasuki masa usia
pensiun menuntut organisasi Kementerian melakukan promosi
dan/atau mutasi jabatan sehingga memberikan peluang untuk
penyelenggaraan diklat pengembangan kompetensi manajerial dan
teknis.
8) Banyaknya keberadaan lembaga diklat pemerintah dan swasta yang
berpengalaman dan bermutu baik di tingkat pusat dan/atau daerah
memberikan peluang bagi pusdiklat untuk melakukan kerjasama dalam
penyelenggaraan diklat pengembangan kompetensi ASN.
9) Tersedianya lembaga donor dan/atau dunia usaha yang memiliki
kepedulian dalam pengembangan kompetensi ASN memberikan
peluang bagi pusdiklat ASN untuk membangun kerjasama pembiayaan
diklat pengembangan kompetensi ASN.
10) Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini
telah memberikan peluang bagi pusdiklat untuk mengembangkan dilkat
pengembangan kompetensi berbasis TIK (e-training).
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 35
b. Ancaman / Tantangan (Threats)
1) Kebijakan anggaran yang cenderung belum memberikan prioritas pada
pentingnya program diklat pengembangan kompetensi ASN
memberiikan ancaman/tantangan bagi Pusdiklat dalam upaya
mengembangkan variasi dan jenis diklat yang dibutuhkan untuk
pengembangan kompetensi ASN Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi.
2) Adanya kecenderungan pihak pengguna ASN (unit kerja jabatan
pimpinan madya) menyelenggarakan berbagai kegiatan
pengembangan kompetensi ASN tanpa koordinasi dan kerjasama
dengan pusdiklat memberikan ancaman pada terwujudnya penjaminan
mutu pelaksanaan diklat khususnya dalam pemantauan dan evaluasi
pasca diklat.
3) Adanya kecenderungan pihak unit kerja jabatan pimpinan
madya/pratama yang melakukan kerjasama kegiatan pengembangan
kompetensi ASN dengan pihak perguruan tinggi dan lembaga diklat
swasta memberikan ancaman atau hambatan bagi pusdiklat dalam
upaya meningkatkan mutu dan kemampuan menyelenggarakan
pelatihan pengembangan kompetensi.
4) Kurangnya minat ASN sejak awal untuk menjadi widyaiswara di
lingkungan Pusdiklat memberikan ancaman/tantangan bagi pusdiklat
dalam pengembangan kapasitas dan jumlah widyaiswara sesuai
dengan kebutuhan pengembangan kompetensi ASN.
Berdasarkan hasil analisis internal berupa kekuatan (strengths), dan kelemahan
(weaknesses), dan analisis kondisi eksternal berupa peluang (opportunities), dan
ancaman/tantangan (threats), maka disusunlah strategi melalui analisis SWOT.
Ada 4 buah strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pengembangan kompetensi ASN yaitu:
1. Strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
memanfaatkan/meraih/mendapatkan faktor peluang yang ada.
2. Strategi ST yaitu strategi dengan menggunakan faktor kekuatan yang dimiliki
untuk meminimalkan/mengantisipasi ancaman/tantangan yang ada.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 36
3. Strategi WO yaitu strategi mengurangi atau menghilangkan faktor kelemahan
agar peluang dapat diraih, dan
4. Strategi WT yaitu strategi mencegah kelemahan agar tidak membuat
pusdiklat menjadi lemah menghadapi ancaman.
B1. Strategi SO
Kekuatan (Strengths) Peluang (Opportunities)
1. Pusdiklat merupakan unit organisasi
yang miliki mandat untuk
melaksanakan tugas pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai ASN di
lingkungan Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi.
1. Penerapan pembinaan karier pegawai
berbasis sistem merit telah
menempatkan ASN memiliki hak
untuk mendapatkan diklat
pengembangan kompetensi sehingga
memberikan peluang untuk
pelaksanaan berbagai jenis diklat
pengembangan kompetensi
manajerial, teknis, sosio kultural,
integritas, dan moralitas.
2. Pusdiklat telah memiliki beberapa jenis
kurikulum, silabus, dan modul untuk
menunjang pelaksanaan
pengembangan kompetensi manajerial
dan teknis.
2. Luasnya spektrum tugas pokok dan
fungsi Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi memberikan peluang
untuk mengembangkan berbagai jenis
diklat teknis administratif dan
substantif.
3. Pusdiklat memiliki 17 orang
widyaiswara utama (9 orang), madya (5
orang), dan muda (3 orang) dengan
latar belakang dan jenjang pendidikan
(S2) yang bervariasi serta memiliki
pengalaman kerja di berbagai bidang
jabatan structural dan fungsional
dengan 11 orang diantaranya telah
memiliki sertifikasi TOF dan Aneka.
3. Secara politis, pembangunan nasional
ke depan ditekankan pada upaya
peningkatan kualitas sumber daya
manusia memberikan peluang untuk
mendapatkan peningkatan alokasi
anggaran pengembangan kompetensi
ASN.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 37
4. Pusdiklat memiliki sumberdaya
manusia sebanyak 17 orang PNS (9
orang bersertifikat MOT dan 7 orang
bersertifikat TOC) dan 33 orang tenaga
kontrak yang siap mendukung
penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan ASN baik bidang administratif
maupun teknis pelaksanaan diklat.
4. Masih tingginya angka kemiskinan di
wilayah desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi memberikan peluang
untuk mengembangkan diklat yang
berorientasi pada peningkatan
kompetensi ASN (fasilitator) yang
mendapatkan tugas pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan desa.
5. Pusdiklat telah memiliki sarana dan
prasarana penunjang penyelenggaraan
diklat yang relative masih layak berupa
ruang kelas, asrama, ruang diskusi,
ruang makan, prasarana ibadah, arena
parkir, dan pendukung kegiatan belajar
dan berlatih klasikal.
5. Meningkatnya jumlah alokasi dana
desa dari pemerintah pusat dan
alokasi dana desa (ADD) dari
pemerintah memberikan peluang
untuk mendorong diklat
pengembangan kompetensi teknis
bagi PNS yang bertugas memfasilitasi
dan/atau mendampingi perangkat
pemerintah desa dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi penggunaan dana desa.
6. Pusdiklat selalu mendapat alokasi
anggaran untuk kegiatan operasional
penyelenggaraan diklat pengembangan
kompetensi ASN bidang manajerial dan
teknis.
6. Meningkatnya jumlah
pengadaan/rekruitmen calon pegawai
negeri sipil di lingkungan Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi
memberikan peluang untuk
melakukan kegiatan kerjasama
pelaksanaan diklat dasar calon
pegawai negeri sipil.
7. Pusdiklat telah membangun kerjasama
dengan beberapa unit kerja di
lingkungan Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi dalam
penyelanggaraan diklat teknis dan/atau
diklat dasar bagi calon PNS.
7. Meningkatnya jumlah PNS baru dan
PNS yang memasuki masa usia
pensiun menuntut organisasi
Kementerian melakukan promosi
dan/atau mutasi jabatan sehingga
memberikan peluang untuk
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi
manajerial dan teknis.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 38
8. Pusdiklat telah membangun kemitraan
dengan beberapa lembaga
pemerintahan dan lembaga diklat
dalam pelaksanaan kegiatan diklat
khususnya bidang pengembangan
kompetensi manajerial dan teknis.
8. Banyaknya keberadaan lembaga
diklat pemerintah dan swasta yang
berpengalaman dan bermutu baik di
tingkat pusat dan/atau daerah
memberikan peluang bagi pusdiklat
untuk melakukan kerjasama dalam
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi ASN.
9. Pegawai di lingkungan Pusdiklat
memiliki komitmen yang tinggi untuk
melaksanakan nilai-nilai dasar
organisasi Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi yaitu akuntabel,
professional, integritas, dan
kebersamaan.
9. Tersedianya lembaga donor dan/atau
dunia usaha yang memiliki kepedulian
dalam pengembangan kompetensi
ASN memberikan peluang bagi
pusdiklat ASN untuk membangun
kerjasama pembiayaan diklat
pengembangan kompetensi ASN.
10
.
Pesatnya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini
telah memberikan peluang bagi
pusdiklat untuk mengembangkan
dilkat pengembangan kompetensi
berbasis TIK (e-learning)
STRATEGI
1. Peningkatan mutu widyaiswara
2. Diversifikasi diklat pengembangan kompetensi teknis
3. Peningkatan penjaminan mutu pusdiklat (LAN, BNSP)
4. Peningkatan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi ASN
5. Perbaikan skema alokasi anggaran pembangunan dan diklat
pengembangan kompetensi
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 39
B2. Strategi ST
Kekuatan (strengths) Ancaman / Tantangan (threats)
1. Pusdiklat merupakan unit organisasi
yang miliki mandat untuk
melaksanakan tugas pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai ASN di
lingkungan Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi.
1. Politik anggaran yang cenderung
belum memberikan prioritas pada
pentingnya program diklat
pengembangan kompetensi ASN
memberiikan ancaman / tantangan
bagi Pusdiklat dalam upaya
mengembangkan variasi dan jenis
diklat yang dibutuhkan untuk
pengembangan kompetensi ASN
Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi.
2. Pusdiklat telah memiliki beberapa jenis
kurikulum, silabus, dan modul untuk
menunjang pelaksanaan
pengembangan kompetensi manajerial
dan teknis.
2. Adanya kecenderungan pihak
pengguna ASN (unit kerja jabatan
pimpinan madya) menyelenggarakan
berbagai kegiatan pengembangan
kompetensi ASN tanpa koordinasi
dan kerjasama dengan pusdiklat
memberikan ancaman pada
terwujudnya penjaminan mutu
pelaksanaan diklat khususnya dalam
pemantauan dan evaluasi paska
diklat.
3. Pusdiklat memiliki 17 orang
widyaiswara utama (9 orang), madya
(5 orang), dan muda (3 orang) dengan
latar belakang dan jenjang pendidikan
(S2) yang bervariasi serta memiliki
pengalaman kerja di berbagai bidang
jabatan structural dan fungsional
dengan 11 orang diantaranya telah
memiliki sertifikasi TOF dan Aneka.
3. Adanya kecenderungan pihak unit
kerja jabatan pimpinan
madya/pratama yang melakukan
kerjasama kegiatan pengembangan
kompetensi ASN dengan pihak
perguruan tinggi dan lembaga diklat
swasta memberikan ancaman atau
hambatan bagi pusdiklat dalam upaya
meningkatkan mutu dan kemampuan
menyelenggarakan diklat
pengembangan kompetensi.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 40
4. Pusdiklat memiliki sumberdaya
manusia sebanyak 17 orang PNS (9
orang bersertifikat MOT dan 7 orang
bersertifikat TOC) dan 33 orang
tenaga kontrak yang siap mendukung
penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan ASN baik bidang
administratif maupun teknis
pelaksanaan diklat.
4. Kurangnya minat ASN sejak awal
untuk menjadi widyaiswara di
lingkungan Pusdiklat memberikan
ancaman / tantangan bagi pusdiklat
dalam pengembangan kapasitas dan
jumlah widyaiswara sesuai dengan
kebutuhan pengembangan
kompetensi ASN.
5. Pusdiklat telah memiliki sarana dan
prasarana penunjang
penyelenggaraan diklat yang relative
masih layak berupa ruang kelas,
asrama, ruang diskusi, ruang makan,
prasarana ibadah, arena parkir, dan
pendukung kegiatan belajar dan
berlatih klasikal.
6. Pusdiklat selalu mendapat alokasi
anggaran untuk kegiatan operasional
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi ASN
bidang manajerial dan teknis.
7. Pusdiklat telah membangun kerjasama
dengan beberapa unit kerja di
lingkungan Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi dalam
penyelanggaraan diklat teknis
dan/atau diklat dasar bagi calon PNS.
8. Pusdiklat telah membangun kemitraan
dengan beberapa lembaga
pemerintahan dan lembaga diklat
dalam pelaksanaan kegiatan diklat
khususnya bidang pengembangan
kompetensi manajerial dan teknis.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 41
9. Pegawai di lingkungan Pusdiklat
memiliki komitmen yang tinggi untuk
melaksanakan nilai-nilai dasar
organisasi Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi yaitu akuntabel,
professional, integritas, dan
kebersamaan.
STRATEGI
1. Peningkatan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi ASN
2. Perbaikan skema alokasi anggaran diklat pengembangan
kompetensi
B3. Strategi WO
Kelemahan (weaknesses) Peluang (opportunities)
1. Sebagian mandat dalam
penyelenggaraan pengembangan
kompetensi ASN belum bisa
dilaksanakan oleh Pusdiklat karena
terbatasnya informasi tentang
kebutuhan jenis pelatihan teknis yang
dibutuhkan untuk pemenuhan
kompetensi jabatan di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi.
1. Penerapan pembinaan karier pegawai
berbasis system merit telah
menempatkan ASN memiliki hak untuk
mendapatkan diklat pengembangan
kompetensi sehingga memberikan
peluang untuk pelaksanaan berbagai
jenis diklat pengembangan kompetensi
manajerial, teknis, sosio kultural,
integritas, dan moralitas.
2. Pusdiklat belum memiliki variasi
kurikulum, silabus, dan modul yang
cukup untuk menunjang kebutuhan
pelaksanaan pelatihan
pengembangan kompetensi teknis
baik administratif dan substantif, dan
kompetensi sosio kultual, integritas,
dan moralitas sesuai kebutuhan ASN
yang tersebar di berbagai bidang
teknis.
2. Luasnya spektrum tugas pokok dan
fungsi Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi memberikan peluang
untuk mengembangkan berbagai jenis
diklat teknis administratif dan
substantif.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 42
3. Pada periode 2019-2024, sebagian
tenaga widyaiswara sebanyak 6
(enam) orang dan tenaga pendukung
sebanyak 3 (tiga) orang akan
memasuki usia pensiun.
3. Secara politis, pembangunan nasional
ke depan ditekankan pada upaya
peningkatan kualitas sumber daya
manusia memberikan peluang untuk
mendapatkan peningkatan alokasi
anggaran pengembangan kompetensi
ASN.
4. Belum adanya penerapan spesialisasi
keahlian widyaiswara berbasis
kepemilikan sertifikasi
4. Masih tingginya angka kemiskinan di
wilayah desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi memberikan peluang
untuk mengembangkan diklat yang
berorientasi pada peningkatan
kompetensi ASN (fasilitator) yang
mendapatkan tugas pemberdayaan
masyarakat dan pembangunan desa.
5. Sebagian besar sarana dan
prasarana dalam kondisi yang relative
kurang layak untuk dipertahankan
sampai 5 tahun ke depan.
5. Meningkatnya jumlah alokasi dana
desa dari pemerintah pusat dan
alokasi dana desa (ADD) dari
pemerintah memberikan peluang untuk
mendorong diklat pengembangan
kompetensi teknis bagi PNS yang
bertugas memfasilitasi dan/atau
mendampingi perangkat pemerintah
desa dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi penggunaan dana desa.
6. Pusdiklat belum memiliki prasarana
dan sarana pengembangan kapasitas
sumberdaya manusia dan
penyelenggaraan diklat berbasis
teknologi informasi dan komunikasi
(e-training)
6. Meningkatnya jumlah
pengadaan/rekruitmen calon pegawai
negeri sipil di lingkungan Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi
memberikan peluang untuk melakukan
kegiatan kerjasama pelaksanaan diklat
dasar calon pegawai negeri sipil.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 43
7. Pusdiklat belum memiliki pengaturan
system tatakelola penyelenggaraan
diklat yang menjadi acuan standar
bagi terwujudnya mutu
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi yang
meliputi bidang TNA, seleksi peserta,
persiapan, pelaksanaan, pemantauan
pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan,
dan evaluasi paska diklat.
7. Meningkatnya jumlah PNS baru dan
PNS yang memasuki masa usia
pensiun menuntut organisasi
Kementerian melakukan promosi
dan/atau mutasi jabatan sehingga
memberikan peluang untuk
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi manajerial
dan teknis.
8. Pusdiklat belum memiliki berbagai
standar operasional prosedur untuk
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi yang
bermutu
8. Banyaknya keberadaan lembaga diklat
pemerintah dan swasta yang
berpengalaman dan bermutu baik di
tingkat pusat dan/atau daerah
membrikan peluang bagi pusdiklat
untuk melakukan kerjasama dalam
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi ASN.
9. Pudiklat belum memiliki mitra
lembaga strategis yang dapat
diandalkan dalam meningkatkan
kapasitas dan mutu diklat
pengembangan kompetensi ASN
9. Tersedianya lembaga donor dan/atau
dunia usaha yang memiliki kepedulian
dalam pengembangan kompetensi
ASN memberikan peluang bagi
pusdiklat ASN untuk membangun
kerjasama pembiayaan diklat
pengembangan kompetensi ASN.
10. Pusdiklat belum mampu
meningkatkan cakupan jumlah
peserta dan variasi diklat untuk
memenuhi kebutuhan pengembangan
kompetensi yang menjadi hak seluruh
ASN di lingkungan Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi serta
mitra lembaga pemerintah di tingkat
daerah.
10. Pesatnya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini telah
memberikan peluang bagi pusdiklat
untuk mengembangkan dilkat
pengembangan kompetensi berbasis
TIK (e-learning)
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 44
STRATEGI
1. Penguatan dan pengembangan sistem tatakelola pusdiklat
2. Inisiasi penerapan system pembelajaran e-learning
B4. Strategi WT
Kelemahan (weaknesses) Ancaman/tantangan (threats)
1. Sebagian mandat dalam
penyelenggaraan pengembangan
kompetensi ASN belum bisa
dilaksanakan oleh Pusdiklat karena
terbatasnya informasi tentang
kebutuhan jenis pelatihan teknis yang
dibutuhkan untuk pemenuhan
kompetensi jabatan di lingkungan
Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi.
1. Politik anggaran yang cenderung belum
memberikan prioritas pada pentingnya
program diklat pengembangan
kompetensi ASN memberiikan
ancaman / tantangan bagi Pusdiklat
dalam upaya mengembangkan variasi
dan jenis diklat yang dibutuhkan untuk
pengembangan kompetensi ASN
Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi.
2. Pusdiklat belum memiliki variasi
kurikulum, silabus, dan modul yang
cukup untuk menunjang kebutuhan
pelaksanaan pelatihan
pengembangan kompetensi teknis
baik administratif dan substantif, dan
kompetensi sosio kultual, integritas,
dan moralitas sesuai kebutuhan ASN
yang tersebar di berbagai bidang
teknis.
2. Adanya kecenderungan pihak
pengguna ASN (unit kerja jabatan
pimpinan madya) menyelenggarakan
berbagai kegiatan pengembangan
kompetensi ASN tanpa koordinasi dan
kerjasama dengan pusdiklat
memberikan ancaman pada
terwujudnya penjaminan mutu
pelaksanaan diklat khususnya dalam
pemantauan dan evaluasi paska diklat.
3. Pada periode 2019-2024, sebagian
tenaga widyaiswara sebanyak 6
(enam) orang dan tenaga pendukung
sebanyak 3 (tiga) orang akan
memasuki usia pensiun.
3. Adanya kecenderungan pihak unit kerja
jabatan pimpinan madya/pratama yang
melakukan kerjasama kegiatan
pengembangan kompetensi ASN
dengan pihak perguruan tinggi dan
lembaga diklat swasta memberikan
ancaman atau hambatan bagi pusdiklat
dalam upaya meningkatkan mutu dan
kemampuan menyelenggarakan diklat
pengembangan kompetensi.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 45
4. Belum adanya penerapan spesialisasi
widyaiswara berbasis kepemilikan
sertifikasi
4. Kurangnya minat ASN sejak awal untuk
menjadi widyaiswara di lingkungan
Pusdiklat memberikan ancaman /
tantangan bagi pusdiklat dalam
pengembangan kapasitas dan jumlah
widyaiswara sesuai dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi ASN.
5. Sebagian besar sarana dan prasarana
dalam kondisi yang relative kurang
layak untuk dipertahankan sampai 5
tahun ke depan.
6. Pusdiklat belum memiliki prasarana
dan sarana pengembangan kapasitas
sumberdaya manusia dan
penyelenggaraan diklat berbasis
teknologi informasi dan komunikasi (e-
training)
7. Pusdiklat belum memiliki pengaturan
system tatakelola penyelenggaraan
diklat yang menjadi acuan standar
bagi terwujudnya mutu
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi yang
meliputi bidang TNA, seleksi peserta,
persiapan, pelaksanaan, pemantauan
pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan,
dan evaluasi paska diklat.
8. Pusdiklat belum memiliki berbagai
standar operasional prosedur untuk
penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi yang
bermutu
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 46
9. Pudiklat belum memiliki mitra lembaga
strategis yang dapat diandalkan dalam
meningkatkan kapasitas dan mutu
diklat pengembangan kompetensi
ASN
10. Pusdiklat belum mampu meningkatkan
cakupan jumlah peserta dan variasi
diklat untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan kompetensi yang
menjadi hak seluruh ASN di
lingkungan Kementerian Desa, PDT,
dan Transmigrasi serta mitra lembaga
pemerintah di tingkat daerah.
STRATEGI
1. Penguatan dan pengembangan sistem tatakelola pusdiklat
2. Peningkatan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi ASN
Dari hasil analisis SWOT atas faktor-faktor yang berpengaruh baik yang
berasal dari kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan eksternal, untuk
pencapaian tujuan strategis yang ditetapkan maka ada beberapa pendekatan
strategi yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Diversifikasi diklat pengembangan kompetensi teknis.
2. Peningkatan penjaminan mutu Pusdiklat.
3. Peningkatan jumlah dan mutu widyaiswara Pusdiklat.
4. Peningkatan koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan diklat
pengembangan kompetensi ASN.
5. Perbaikan skema alokasi anggaran pembangunan dan diklat pengembangan
kompetensi.
6. Penguatan dan pengembangan system tatakelola Pusdiklat.
7. Inisiasi penerapan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (e-Learning).
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 47
BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
Perencanaan adalah suatu proses penetapan serangkaian tindakan yang
akan dilakukan dimasa yang akan datang dengan mengalokasikan segala sumber
daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi, sedangkan program merupakan
kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan terpadu guna mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sesuatu yang
harus dilaksanakan untuk merealisasikan program yang telah ditetapkan dan
merupakan cerminan dari strategi konkrit untuk mencapai tujuan dan sasaran. Untuk
dapat melaksanakan arah kebijakan yang sudah ditetapkan, maka Pusdiklat telah
menyusun berbagai program pengembangan kompetensi ASN untuk kurun waktu
2020-2024 yang kemudian dijabarkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang disusun
secara tahunan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
A. Rencana Program
Rencana program merupakan cara untuk mendukung arah kebijakan yang
telah ditetapkan. Dalam mendukung arah kebijakan, Pusdiklat telah menetapkan
rencana program untuk program lima tahun ke depan sebagai berikut:
1. Program Penyelenggaraan dan Pengembangan Diklat Kompetensi.
2. Program Peningkatan Penjaminan Mutu Diklat.
3. Program Peningkatan Kapasitas Pengelola Diklat.
4. Program Pengembangan Sistem Tatakelola Kediklatan.
5. Program Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama Kediklatan.
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kediklatan.
7. Program Pengembangan Pembelajaran E-Training.
B. Rencana Kegiatan
Kegiatan merupakan bagian dari program yang akan dilaksanakan dalam unit
kerja. Dalam kurun waktu 2020-2024, Pusdiklat merencanaka berbagai kegiatan
utama yaitu:
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 48
1. Program Penyelenggaraan dan Pengembangan Diklat Kompetensi
a. Penyelenggaraan Diklat Manajerial Pim IV dan Pim III.
b. Penyelenggaraan Diklat Teknis Administrasi Keuangan.
c. Penyelenggaraan Diklat Teknis Pengelolaan BMN.
d. Penyelenggaraan Diklat Pengadaan Barang dan Jasa.
e. Penyelenggaraan Diklat Legal drafting.
f. Penyelenggaraan Diklat Teknis Penyusunan TOR Kegiatan.
g. Penyelenggaraan Diklat Penyusunan Rencana Anggaran dan
Kegiatan.
h. Penyelenggaraan Diklat Teknis Pengembangan Produk Unggulan
Sektor Pertanian.
i. Penyelenggaraan Diklat Teknis Pengembangan Produk Unggulan
Sektor Perkebunan.
j. Penyelenggaraan Diklat Teknis Pengembangan Produk Unggulan
Sektor Peternakan dan Perikanan.
k. Penyelenggaraan Diklat Teknis Pengembangan Produk Unggulan
Sektor Pariwisata.
l. Penyelenggaraan Diklat Fungsional PSM.
m. Penyelenggaraan Diklat Fungsional Pendamping Desa.
n. Penyusunan Kurikulum, Silabus, dan Modul Diklat Teknis Administratif.
o. Penyusunan Kurikulum, Silabus, dan Modul Diklat Teknis Substantif.
p. Penyusunan Kurikulum, Silabus, dan Modul Diklat Fungsional.
2. Program Peningkatan Penjaminan Mutu Diklat
a. Penjaminan Mutu Diklat Pengembangan Kompetensi Manajerial.
b. Penjaminan Mutu Diklat Pengembangan Kompetensi Teknis.
c. Penjaminan Mutu Diklat Pengembangan Kompetensi Tenaga
Fungsional.
3. Program Peningkatan Kapasitas Pengelola Diklat
a. Peningkatan Kapasitas Widyaiswara
- Seminar
- Workshop
- Pelatihan
- Orasi Ilmiah
- Penulisan karya ilmiah
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 49
- Penulisan buku
b. Peningkatan Kapasitas Pengelola Diklat
- Pelatihan
- Sosialisasi Sistem Tatakelola
4. Program Pengembangan Sistem Tatakelola Kediklatan
a. Pengembangan Sistem Perencanaan Kediklatan
b. Pengembangan Sistem Pelaksanaan Diklat
c. Pengembangan Sistem Pemantauan dan Evaluasi Diklat
d. Pengembangan Sistem Penilaian Kebutuhan Diklat
5. Program Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama Kediklatan
a. Peningkatan Koordinasi Perencanaan dan Penganggaran Kediklatan
b. Peningkatan Kerjasama Kediklatan
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kediklatan
a. Rehabilitasi gedung ruang kelas, asrama, ruang pertemuan, dan ruang
makan
b. Pengadaan sarana pendukung ruang kelas, ruang belajar, ruang
pertemuan, dan ruang makan
7. Program Pengembangan Diklat E-Learning
a. Pengadaan sarana TIK penunjang pengembangan diklat e-learning
b. Pengadaan aplikasi pelatihan pengembangan kompetensi berbasis TIK
C. Indikator Kinerja
1. Jumlah penyusunan kebijakan dan dokumen perencanaan pendidikan dan
pelatihan pegawai ASN di Bidang Desa, PDT dan Transmigrasi.
2. Jumlah orang yang mengikuti pelaksanaan kegiatan diklat pegawai ASN di
bidang desa, PDT dan Transmigrasi.
3. Jumlah dokumen koordinasi, kerjasama, pengendalian, monitoring, evaluasi
dan pelapora kegiatan pusdiklat pegawai ASN.
4. Jumlah bulan pelayanan teknis diklat pegawai ASN.
D. Sasaran Kegiatan
1. Terselenggaranya penyusunan kebijakan dan dokumen perencanaan diklat
pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) bidang Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 50
2. Terselenggaranya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai ASN (Diklat
Pegawai ASN) di bidang Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.
3. Terselenggaranya koordinasi kerjasama, pengendalian, monitoring, evaluasi
dan pelaporan kegiatan Pusdiklat Pegawai ASN.
4. Terselenggaranya pelayanan teknis dalam pendidikan dan pelatihan pegawai
ASN (Diklat Pegawai ASN) di bidang Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi.
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 51
E. Rencana Kegiatan Pusat Diklat Pegawai ASN Tahun 2020-2024
RENCANA KEGIATAN PUSAT DIKLAT PEGAWAI ASN TAHUN 2020-2024
NO JENIS/NAMA KEGIATAN
TAHUN PELAKSANAAN
2020 2021 2022 2023 2024
A. PEMBANGUNAN SARANA/PRASARANA/FISIK
1 Revitalisasi Ruang Kelas/Kantor/Diskusi
2 Revitalisasi Ruang Makan/Kelas/Diskusi
3 Revilatisasi Tempat Ibadah
4 Pembuatan Sumur Resapan
5 Pengadaan Perlengkapan Kelas/Diskusi dan Ruang Makan
6 Pengadaan Perlengkapan Tempat Ibadah
7 Revitalisasi Ruang Tunggu/Ruang Kesehatan/Ruang Perpustakaan/Ruang Kelas
8 Revitalisasi Ruang WI/Ruang Prod, Pembelajaran/R Studio/R. E-Learning
9 Pengadaan Peralatan/Fasilitas Ruang Tunggu/Ruang Kesehatan/Ruang Perpustakaan
10 Pengadaan Fasilitas Ruang WI/Ruang Prod, Pembelajaran/R Studio/R. E-Learning
11 Revitalisasi Gudang/Aula/Ruang Kesenian/Ruang Olah Raga/Diskusi
12 Pengadaan Fasilitas Aula/Ruang Kesenian/Ruang Olah Raga/Diskusi
13 Pembangunan Gapuro Masuk Kantor
14 Pembangunan Gedung Talent Manajemen
15 Pengadaan Perlengkapan/Fasilitas RuangTalent Manajemen
16 Pembangunan Dapur dan Loundry
17 Pengadaan Perlengkapan dan Fasilitas Dapur dan Loundry
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 52
B. PENYUSUNAN PERATURAN KEDIKLATAN DAN TALENT MANAGEMEN
1 Penyusunan Renstra Pusdiklat Pegawai ASN
2 Penyusunan Pedoman Pengelolaan Diklat
3 Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Diklat
4 Penyusunan Pola Karier Diklat
5 Penyusunan Pola Kerjasama Kediklatan
6 Penyusunan Pedoman Talent Manajemen
7 Penyusunan Aturan PNPB Kediklatan
8 Penysunan dan Pengembangan Kurikulum (Teknis dan Adminstrasi)
9 Penyusunan Standart Biaya Masukkan Kediklatan dan Uji Kompetensi
C PENYELENGGARAAN DIKLAT
1 Penyelenggaraan Diklat PIM 2,3 dan 4
2 Penyelenggaraan Diklat Latsar CPNS
3 Penyelenggaraan Diklat Dasar PSM
4 Penyelenggaraan Diklat Penjenengan PSM
5 Penyelenggaraan Diklat Teknis
6 Penyelenggaraan Diklat Administrasi (BJS, Bendahara/Keuangan/Kearsipan/Humas dll)
7 Penyusunan Program Kediklat
8 Sosialisasi Kerjasama Diklat
9 Evaluasi Pasca Diklat
10 Identifikasi Pengembangan Kompetensi
11 Penyusunan dan Pengembangan Modul Pembelajaran
12 Sosialisasi E-Learning
13 Penyelenggaraan Forum Komunikasi Tenaga Kediklatan
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 53
14 Sosialisasi Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi
15 Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
16 Pengembangan Metode Soft Skill
17 Internalisasi Nilai APIK, sbg Budaya Kerja Kemendes, PDTT
D PENYEDIAAN SARANA PENDUKUNG PEMBELAJARAN
1 Penyediaan Demplot (Diklat Teknis dan PSM)
2 Pengembangan Fasilitas Demplot (Asrama, Ruang Diskusi dan Pemetaan Lahan Praktek)
3 Penyediaan dan Pengembangan Alat Bantu Pembelajaran
4 Show Room Hasil Demplot
5 Penyediaan dan Pengembangan untuk Metode Soft Skill
E KEGIATAN PENDUKUNG OPERASIONAL PUSDIKLAT
1 Pembinaan Pegawai
2 Peningkatan Kompetensi Pengelola Kediklatan
3 Penelitian Kediklatan (KTI Dan Orasi WI Utama)
4 Penilaian Angka Kredit WI
5 Survalensi Akreditasi Diklat dan Penjaminan Mutu
6 Penyediaan Sarana Publikasi untuk Forum Peneliti, WI dan PSM
7 Pengembangan Forum Peneliti, WI dan PSM
8 Penataan Lanskape Taman dan Bangunan
9 Pemeliharaan Taman, Bangunan dan Kendaraan, serta Fasilitas lainnya
10 Operasional Kantor
11 Penyediaan Server Internet untuk Kediklatan
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 54
12 Penyediaan Shutle Car ke Bandara (Halim)
13 Share knowledge Form
14 Pencangkokan Kompetensi Tenaga WI dan Pengelola Diklat
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 55
BAB VI
PENUTUP
Keberadaan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, sebagai lembaga
pemerintah yang diberikan tugas untuk mewujudkan percepatan pembangunan
Indonesia dari pinggiran telah menghidupkan semangat, harapan, dan tuntutan
sebagian besar masyarakat agar lembaga ini mampu menjalankan tugas, fungsi
dan perannya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan
pembangunan ekonomi, sosial dan budaya di desa, daerah tertinggal, dan
kawasan transmigrasi. Untuk dapat mewujudkan harapan masyarakat tersebut,
maka Kementerian dituntut mampu menyelenggarakan pengelolaan sumberdaya
ASN/PNS baik di bidang penerimaan, penempatan, dan pengembangan
kompetensi pegawainya sesuai dengan tuntutan kebutuhan standar kompetensi
jabatan yang ada di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.
Dalam konteks pengembangan kompetensi ASN/PNS, Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi telah melaksanakan berbagai kebijakan dan upaya nyata
berupa penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia
sendiri. Pengembangan kompetensi telah dilaksanakan baik melalui unit-unit kerja
di lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi maupun melalui
kerjasama diklat dengan lembaga diklat milik pemerintah atau swasta.
Adapun maksud disusunnya Rencana Strategis adalah memberikan arah
dan sebagai pedoman strategis bagi seluruh pemangku kebijakan dan pemangku
kepentingan dalam pengembangan kompetensi ASN/PNS di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Tujuan umum Penyusunan Rencana Strategis Pengembangan adalah
untuk membangun komitmen bersama dan konsistensi perencanaan program,
pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan yang efektif dalam pengembangan
kompetensi ASN/PNS di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
Berdasarkan data Biro SDM dan Umum, pada tahun 2018 jumlah PNS di
lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi sebanyak 1.838 orang
dengan jumlah sebaran penempatan PNS pada masing-masing jabatan pimpinan
tinggi madya. Selain dukungan sumberdaya manusia, untuk menyelenggarakan
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 56
tugas dan fungsinya, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi selama 5 (lima)
tahun (2015-2019) mendapat alokasi anggaran pembangunan sebesar
Rp.28.120.765.246.000,00.
Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan
pengembangan kompetensi ASN/PNS di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pusat Pendidikan dan
Pelatihan didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 78 (tujuh puluh delapan)
orang. Sejak tahun 2015 sampai akhir tahun 2018, Pusat Diklat ASN Kementerian
Desa, PDT, dan Transmigrasi telah menyelenggarakan Diklat untuk meningkatkan
kompetensi PNS sebanyak 1.730 orang dari target 2.635 orang atau setara dengan
65,65%. Untuk melaksanakan diklat pengembangan kompetensi sebagaimana
diuraikan di atas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN selama 5 tahun anggaran
(2015-2019) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.89.028.466.000,00 dengan
tingkat penyerapan sebesar Rp.54.895.136.445,00 atau terealisasi sebesar
61,67%.
Visi merupakan impian dan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh Pusat
Pendidikan dan Pelatihan ASN pada kurun waktu 2020-2024 dalam
pengembangan kompetensi ASN/PNS. Rumusan Visi Pusdiklat 2020-2024 adalah:
“MENJADI PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN YANG UNGGUL
DAN KOMPETITIF“. Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka Pusat
Pendidikan dan Pelatihan ASN menjabarkannya dalam Misi yang merupakan
langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Meningkatkan standar mutu diklat pengembangan kompetensi;
2. Menyediakan dan mengembangkan sistem pengelolaan pelatihan; dan
3. Meningkatkan kerjasama dan sinergitas dalam pengembangan kompetensi
ASN.
Tujuan strategis dari rumusan visi dan misi tersebut di atas adalah
meningkatkan kemampuan Pusdiklat ASN dalam mendukung pengembangan
kompetensi manajerial, teknis, sosio kultural, etika, dan integritas ASN di
lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi demi terwujudnya aparatur
negara yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas intervensi politik,
dan bersih dari praktik KKN.
Dalam rangka mewujudkan aparatur negara yang profesional, memiliki dan
memegang teguh nilai-nilai dasar organisasi yang telah disepakati, etika profesi,
Rencana Strategis Pusdiklat Tahun 2020-2024 57
bebas intervensi politik, dan bersih dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN), maka sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2018 tentang
Pengembangan Kompetensi ASN, Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor
10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil, maka
arah kebijakan pengembangan kompetensi ASN di lingkungan Kementerian Desa,
PDT, dan Transmigrasi adalah mendorong terwujudnya ASN yang memiliki
kompetensi manajerial, teknis, dan sosio kultural sesuai dengan tugas dan fungsi
jabatannya.
Berdasarkan arah kebijakan di atas, maka perlu dilakukan penyusunan
strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang diawali dengan melakukan analisis
kondisi lingkungan strategis yang terdiri dari analisis internal dan eksternal secara
cermat dan teliti terhadap factor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan organisasi.Analisis internal merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang merupakan kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses) pusdiklat, sedang analisis eksternal merupakan analisis gambaran
kondisi lingkungan di luar unit kerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan ASN yang
merupakan peluang (opportunities) dan tantangan / ancaman (threats) yang dapat
berpangaruh pada pencapaian tujuan pengembangan kompetensi ASN.