kata pengantar 2011.pdf · 2014. 11. 17. · kata pengantar dengan mengucap puji syukur kehadirat...

97
i KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 , yang merupakan LAKIP dari Renstra tahun 2010-2014. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang dituangkan dengan Surat Edaran Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Negara Nomor : 10 Tahun 2010 tertanggal 23 Nopember 2010 yang kemudian di tindaklanjuti dengan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 018/Sek/01/I/201 1 tertanggal 14 Januari 2011 perihal : Penyampaian LAKIP Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 selain menguraikan tahun 2011, juga menguraikan menguraikan Penetapan Kinerja Tahun 2012. Tahun 2010 merupakan tahap awal dari perubahan pada Badan Peradilan yang bertepatan pada momentum diluncurkan Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agung 2010 2035 pada acara Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung yang diadakan di Balikpapan September 2010. Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agung 2010-2035 akan menjadi pedoman Pengadilan Agama Muara Tebo dalam melaksanakan perubahan peradilan. Perubahan yang dilakukan Mahkamah Agung berkelanjutan sejak adanya penyatuan atap (one roof system) di mana 4 lingkungan peradilan berada di bawah Mahkamah Agung dan diharapkan melalui proses Cetak Biru Pembaruan yang merupakan acuan dalam pengembangan Organisasi selama 25 tahun kedepan sejalan dengan Reformasi Birokraksi Nasional. Rencana Pembangunan

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo

    tahun 2011 , yang merupakan LAKIP dari Renstra tahun 2010-2014. Selain dalam

    rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999

    tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang dituangkan

    dengan Surat Edaran Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi

    Birokrasi Negara Nomor : 10 Tahun 2010 tertanggal 23 Nopember 2010 yang kemudian

    di tindaklanjuti dengan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor :

    018/Sek/01/I/201 1 tertanggal 14 Januari 2011 perihal : Penyampaian LAKIP Tahun

    2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 selain

    menguraikan tahun 2011, juga menguraikan menguraikan Penetapan Kinerja Tahun

    2012. Tahun 2010 merupakan tahap awal dari perubahan pada Badan Peradilan yang

    bertepatan pada momentum diluncurkan Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agung 2010 –

    2035 pada acara Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung yang diadakan di

    Balikpapan September 2010. Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agung 2010-2035

    akan menjadi pedoman Pengadilan Agama Muara Tebo dalam melaksanakan

    perubahan peradilan.

    Perubahan yang dilakukan Mahkamah Agung berkelanjutan sejak adanya

    penyatuan atap (one roof system) di mana 4 lingkungan peradilan berada di bawah

    Mahkamah Agung dan diharapkan melalui proses Cetak Biru Pembaruan yang

    merupakan acuan dalam pengembangan Organisasi selama 25 tahun kedepan sejalan

    dengan Reformasi Birokraksi Nasional. Rencana Pembangunan

  • 2

    Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Nasional (RPJPN).

    Tahun 2010 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi mengeluarkan Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi

    Nasional 2010-2025 yang merupakan penyempurnaan dari Pedoman Reformasi

    Birokrasi yang dikeluarkan pada Tahun 2008. Dua Program baru yang ditambahkan

    dalam Reformasi Birokrasi antara lain adalah penguatan akuntabilitas kinerja

    dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Kedua program tersebut mulai di

    implementasikan oleh Mahkamah Agung dan tercakup dalam Cetak Biru Pembaruan

    Peradilan 2010-2035.

    Sebagai bentuk kesadaran dan mempertanggungjawabkan amanah yang

    diberikan, Pengadilan Agama Muara Tebo telah menyusun Laporan Akuntabilitas

    Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja

    Tahun 2012 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan

    kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Pengadilan Agama Muara Tebo

    yaitu Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai Pengadilan yang agung.

    Muara Tebo, Januari 2012

    Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo

    Drs. SUHAIM

    NIP. 19640707 199403 1 008

  • 3

    IKHTISAR EKSEKUTIF

    (EXECUTIVE SUMMARY)

    Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah

    akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau

    mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut,

    Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Tebo

    Tahun 2011 ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Satuan Kerja

    Pengadilan Agama Muara Tebo selama tahun 2011 yang merupakan pelaksanaan

    amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres No.7 Tahun 1999 memang

    mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas,

    namun LAKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan

    evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.

    1. LAKIP Tahun 2011 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Tebo sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan Tidak terlepas dari Visi Misi Mahkamah Agung RI sebagai puncak tertinggi Badan Peradilan di Indonesia yakni mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien, serta pelayanan hukum yang berkualitas, terjangkau yang berbiaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik. Mengacu kepada blue print Mahkamah Agung Tahun 25 tahun 2010-2035, Adapun Visi Pengadilan Agama Muara Tebo adalah “terwujudnya Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai Pengadilan yang agung. ” dan Misi Pengadilan Agama Muara Tebo adalah

    1. Memaksimalkan peran, kedudukan dan kewenangan Pengadilan Agama Muara Tebo agar lebih mampu dalam memberikan pelayanan hukum yang prima terhadap masyarakat pencari keadilan.

    2. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan proporsional.

    3. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan professional.

    4. Meningkatkan kualitas, efesiensi, efektifitas kinerja dan budaya kerja di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo.

    5. Mewujudkan aparatur Peradilan Agama Muara Tebo yang profesional, bersih, berwibawa dan berakhlakul karimah.

    6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang hukum dan keadilan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama.

  • 4

    DAFTAR ISI

    Halaman KATA PENGANTAR I IKHTISAR EKSEKUTIF (EEXECUTIVE SUMMARY) Iii DAFTAR ISI Iv BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang ……………………………………………… 1 B. Tugas dan Fungsi…………………………………………… 2 C. Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo………..

    D. Sistematika Penyajian………………………………………

    3 9

    BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 10 A. Rencana Strategis………………………………………… 10 B. Tujuan Strategis………….……………………………….. 11 C. Sasaran Strategis………………………………………… 12 D. Indikator Kinerja Utama ………. …………………………

    E. Rencana Kinerja Tahun 2011 …………………………… F. Penetapan Kinerja Tahun 2011 …………………………

    13 16 18

    BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 24 A. Realisasi Indikator Kinerja Utama……………………….. 24 B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011……………….. 25 C. Analisa Kinerja di Pengadilan Agama Muara Tebo…….. 25 D. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan……………….. 37 BAB IV PENUTUP 42 A. Kesimpulan ……………………………………………….. 42 B. Saran-saran………………………………………………… 42 15

    LAMPIRAN :

    1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. SK Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan. 4. Rencana Kerja Tahun 2012. 5. Penetapan Kinerja Tahun 2012. 6. Pengukuran Kinerja Tahun 2011. 7. Pengukuran Pencapaian Sasaran tahun 2011

  • 5

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Muara Tebo

    sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah melakukan pelayanan kepada

    masyarakat dibidang peradilan yaitu menerima, memeriiksa, mengdili dan

    menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan kepadanya. Disamping melaksanakn

    tugas pokok dan fungsi tersebut Pengadilan Agama Muara Tebo juga

    menyelenggarakan tugas-tugas yang bersifat administratif , keuangan dan organisasi

    mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI

    Nomor:MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat

    Mahkamah Agung RI , Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi

    negara /kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

    Nomor:XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah , berkewajiban untuk mempertanggung

    jawabkan pelaksanaan tugas , fungsi dan peranannya dalam pengelolaan

    sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan

    kepada publik.

    Untuk itulah Pengadilan Agama Muara Tebo membuat Laporan Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2011 dan Penetapan Kinerja Tahun

    2012.

  • 6

    B. Tugas dan Fungsi

    Pengadilan Agama Muara Tebo merupakan lingkungan Peradilan Agama di

    bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang

    merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan Hukum dan

    Keadilan, Pengadilan Agama Muara Tebo bertugas dan berwenang menerima,

    memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat

    pertama.

    Adapun tugas pokok dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi adalah

    sebagai berikut:

    1. Tugas :

    Pengadilan Agama Muara Tebo merupakan lingkungan Peradilan Agama di

    bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang

    merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan Hukum dan

    Keadilan, Pengadilan Agama Muara Tebo bertugas dan berwenang menerima,

    memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat

    pertama.

    2. Fungsi :

    Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai lembaga peradilan di

    Indonesia mempunyai 6 (enam) fungsi utama lembaga yaitu :

    a. Fungsi Peradilan (Pasal 28 Undang-undang No. 3 Tahun 2009)

    Sebagai Pengadilan tingkat pertama, Penadilan Agama Muara

    Tebo merupakan pengadilan yang bertugas membina keseragaman dalam

    penerapan hukum melalui putusan untuk menjaga agar semua hukum dan

    undang-undang diterapkan secara adil, tepat dan benar.

    b. Fungsi Pengawasan

    Pengadilan Agama Muara Tebo melakukan pengawasan terhadap

    jalannya proses penanganan perkara agar terwujud pengadilan

    diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada

    azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa

    mengurangi kebebasan dalam memeriksa dan memutus perkara. Juga

    melakukan pengawasan dibidang administrasi perkara maupun administrasi

  • 7

    umum.

    c. Fun gsi Nasihat

    1) Pengdilan Agama Muara Tebo dapat memberi nasihat -nasihat

    atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada

    instansi atau masyarakat yang meminta untuk diberikan nasihat.

    f. Fungsi Lain-lain.

    Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta

    menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2

    ayat (2) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 serta Pasal 39 Undang

    undang Nomor 3 Tahun 2009, Pengadilan

    Agama Muara Tebo dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan

    Undang-Undang.

    A. Penyusunan Alur (TUPOKSI)

    Dalam Undang-undang Nomor 7

    tahun 1989 yang terakhir dirubah dengan Undang-undang Nomor 50 tahun

    2009, Pengadilan Agama merupakan Pengadilan tingkat pertama yang mempunyai

    susunan organisasi Pengadilan Agama yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim,

    Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera, Wakil Sekretaris, Panitera Muda Gugatan,

    Panitera Muda Permohonan, Panitera Muda Hukum, Kaur Umum, Kaur

    Kepegawaian, Kaur Keuangan, Panitera Pengganti dan Jurusita/ Jurusita Pengganti

    yang mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain :

    1. Ketua Pengadilan Agama

    Tugas pokok dan fungsinya dalam manajerial/ kepemimpinan adalah

    pemimpin, perencana, pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Muara Tebo,

    mengawasi, mengevaluasi, memerintahkan sita eksekusi, memimpin eksekusi

    dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan tugas menurut

    D

  • 8

    Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan tugas pokok dan

    fungsi jabatan fungsionalnya memimpin jalannya persidangan, memerintahkan

    sita dan tugas-tugas fungsional hakim lainnya.

    2. Wakil Ketua Pengadilan Agama

    Tugas pokok dan fungsinya manajerial/

    kepemimpinan adalah mewakili Ketua

    Pengadilan Agama Muara Tebo dalam hal

    merencanakan dan melaksanakan tugas

    pokok dan fungsi sebagai Wakil Ketua

    Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai

    koordinator dari hakim pengawas bidang dan melaporkan hasil pengawasan

    kepada Ketua. Sedangkan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsionalnya

    memimpin jalannya persidangan, memerintahkan sita dan tugas-tugas

    fungsional hakim lainnya.

    3. Hakim

    Tugas pokok dan fungsinya adalah menerima dan menyidangkan berkas

    perkara serta bertanggung jawab atas perkara baik dalam proses maupun

    peneyelesaiannya sampai dengan minutasi, memerintahkan sita dan tugas

    fungsional lainnya. Mengusulkan kepada Ketua Pengadilan Agama Muara

    Tebo dalam hal-hal yang perlu diusulkan untuk menyusun Program kerja

    jangka panjang dan jangka pendek Pengadilan Agama Muara Tebo.

    Melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan bidang yang dibebankan

    kepadanya.

    4. Panitera/Sekretaris

    Tugas pokok dan fungsi manajerial/ kepemimpinan adalah berkoordinasi

    dengan Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo dalam merencanakan dan

    melaksanakan pelayanan teknis di bidang Administarsi Perkara, administarsi

    umum dan administrasi lainya, memimpin pelaksanaan tugas-tugas bidang

    keuangan baik keuangan perkara maupun pengelolaan DIPA, menggerakkan

    dan mengarahkan pelaksanaan tugas kegiatan Kepaniteraan dan

    Kesekretariatan dalam menyusun program kerja jangka panjang dan jangka

  • 9

    pendek. Tugas pokok fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan

    dan tugas-tugas panitera lainnya.

    5. Wakil Panitera

    Tugas pokok dan fungsi manajerialnya/ kepemimpinannya adalah membantu

    Panitera dalam memimpin dan melaksanakan tugas-tugas Kepaniteraan dan

    bertanggungjawab dalam mengawasi tugas meja 1 meja II meja, III.

    Mengevaluasi dan melaporkan tugas sesuai dengan peraturan

    perundangundangan yang berlaku. Tugas pokok fungsionalnya mendampingi

    majalis dalam persidangan dan tugas-tugas panitera lainnya.

    6. Wakil Sekretaris

    Tugas pokok dan fungsinya adalah membantu Sekretaris dalam memimpin

    dan melaksanakan tugas dalam memimpin pelaksanaan tugas-tugas

    dikesekretariatan bertanggungjawab sebagai pejabat pembuat

    komitmen/penanggugjawab kegiatan, menggerakkan dan menyiapkan konsep

    serta memecahkan masalah yang muncul di bidang Kesekretariatan serta

    bertanggungjawab kepada Panitera/Sekretaris.

    7. Kaur Umum

    Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir dan

    menggerakan seluruh aktivitas pada bagian umum (rumah tangga) serta

    menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi,

    membuat laporan dan bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris. Membuat

    laporan SIMAK BMN dan laporan lain yang berkaitan dengan rumah tangga

    kantor.

    8. Kaur Kepegawaian

    Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/

    menggerakan seluruh aktivitas pada bagian kepegawaian serta menyiapkan

    konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat

    laporan/bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris.

    9. Kaur Keuangan

  • 10

    Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/

    menggerakan seluruh aktivitas pada bagian keuangan serta menyiapkan

    konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat

    laporan/bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris.

    10. Panitera Muda Gugatan

    Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/

    menggerakan seluruh aktivitas pada bagian gugatan serta menyiapkan

    konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat

    laporan/bertanggungjawab kepada Wakil Panitera. Tugas pokok

    fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas

    panitera lainnya.

    11. Panitera Muda Permohonan

    Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/

    menggerakan seluruh aktivitas pada bagian permohonan serta menyiapkan

    konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat

    laporan/ bertanggungjawab kepada Wakil Panitera. Tugas pokok

    fungsionalnya mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas

    panitera lainnya.

    12. Panitera Muda Hukum

    Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/

    menggerakan seluruh aktivitas pada bagian hukum serta menyiapkan konsep

    rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/

    bertanggungjawab kepada Wakil Panitera. Tugas pokok fungsionalnya

    mendampingi majalis dalam persidangan dan tugas-tugas panitera lainnya.

    13. Panitera Pengganti

    Tugas pokok dan fungsinya adalah mendampingi dan membatu Majelis Hakim

    mengikuti sidang pengadilan membuat berita acara membuat instrument

    sidang mengetik putusan dan penetapan perkara menyerahkan berkas

    perkara yang telah selesai pada pan muda hukum/meja III melalui Panitera

    Muda Gugatan/ Meja II serta bertanggung jawab kepada Panitera/Sekretaris.

    14. Jurusita dan Jurusita Pengganti

  • 11

    Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan tugas kejurusitaan dan

    bertanggungjawab dengan Panitera.

    B. Penyusunan Standar Operasional Prosedur

    Secara umum, Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadilan Agama

    Muara Tebo merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan

    tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai

    tujuan yang diinginkan. Standar Operasional Prosedur sebagai suatu dokumen/

    instrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif

    dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen

    manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelayanan di

    Pengadilan Agama Muara Tebo dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.

    Tahap penting dalam penyusunan Standar operasional prosedur Pengadilan

    Agama Muara Tebo adalah melakukan analisis sistem dan prosedur kerja, analisis

    tugas, dan melakukan analisis prosedur kerja.

    1. Analisis sistem dan prosedur kerja

    Mengidentifikasikan fungsi - fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan

    langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem dan

    prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang saling

    berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul

    dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara harmonis

    yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang diperlukan, sedang prosedur

    merupakan urutan kerja atau kegiatan yang terencana untuk menangani

    pekerjaan yang berulang dengan cara seragam dan terpadu.

    2. Analisis Tugas

    Penelaahan yang mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan. Analisa

    tugas ini diharapkan dapat memberikan keterangan mengenai pekerjaan, sifat

    pekerjaan, syarat pejabat, dan tanggung jawab pejabat di Pengadilan Agama

    Muara Tebo. Melalui analisa tugas ini tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga

  • 12

    dapat dibuat pelaksanaan tugas yang baku.

    3. Analisis prosedur kerja

    Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan

    langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan,

    bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan, dimana

    hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya. Prosedur diperoleh

    dengan merencanakan terlebih dahulu bermacam-macam langkah yang

    dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan.

    C. Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo

    Jumlah keseluruhan tenaga pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo berjumlah

    28 ( Dua puluh delapan ) Orang terdiri dari :

    a. Jumlah Pegawai Menurut Golongan :

    Tenaga Honorer = 7 Orang

    Golongan I = - Orang

    Golongan II = 3 Orang

    Golongan III = 16 Orang

    Golongan IV = 4 Orang

    b. Jumlah Tenaga Teknis dan Non Teknis

    Ketua ,Wakil Ketua dan Hakim = 7 Orang

    Panitera / Sekretaris = 1 Orang

    Wakil Panitera = 1 Orang

    Panitera Muda Gugatan = 1 Orang

    Panitera Muda Permohonan = - Orang

    Panitera Muda Hukum = 1 Orang

    Panitera Pengganti = 1 Orang

    Jurusita/Jurusita Pengganti = 4 Orang

    c. Jumlah Pejabat Struktural

    Wakil Sekretaris = 1 Orang

    Kaur Umum

    Staff

    =

    =

    1

    1

    Orang

    Kaur Kepegawaian = 1 Orang

    Kaur Keuangan

    Staff

    =

    =

    1

    2

    Orang

    Orang

  • 13

    D. Sistematika Penyajian

    Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk

    mengkomunikasikan pencapaian kinerja Mahkamah Agung dalam tahun

    anggaran 2010, dengan bentuk sajian seperti berikut :

    Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan

    Agama Muara Tebo dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain; a. Latar

    Belakang; b. Tugas dan fungsi; c. Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo dan;

    d. Sistematika Penyajian. Bab II, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja

    serta program kerja mahkamah agung republik indonesia dalam tahun anggaran 2011

    yang berisikan antara lain; a. Rencana Strategis; b. Tujuan Strategis; c. Sasaran

    Strategis dan; d. IKU MA-RI; e. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo

    Tahun 2011 dan; f. Penetapan Kinerja MA Tahun 2011. Bab III. Akuntabilitas kinerja,

    menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo yang terdiri

    dari; a. Realisasi IKU; b. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011; c. Analisis

    Kinerja di MA-RI; dan d. Analisis Capaian Akuntabilitas Keuangan. Bab IV.

    Penutup, menguraikan kesimpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja

    (LAKIP) serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Agama

    Muara Tebo di masa dating, yang berisikan antara lain; a. Kesimpulan dan b.

    Saran. Bab V. Lampiran, yang berisi antara lain ; 1. Struktur Organisasi Pengadilan

    Agama Muara Tebo 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2011; 3. Pengukuran

    Kinerja Kegiatan Tahun 2011; 4. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara

    Tebo;

  • 14

    5.Rencana Kinerja Tahun 2011; 6. Penetapan Kinerja Tahun 2012; dan; 7. Matrik

    Rencana Strategis Mahkamah Agung RI Tahun 2010 – 2014.

  • 15

    BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

    A. Rencana Strategis

    Tahun 2010 merupakan awal tahun dari Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan

    Agama Muara Tebo tahun 2010 – 2014 merupakan gambaran atau visionable dari

    kinerja dan rencana kinerja lembaga Mahkamah Agung RI, yang lingkupnya

    dalam kurun waktu 5 tahunan. Sehingga Rencana Strategis (Renstra)

    Pengadilan Agama tahun 2010 – 2014 sebagai proses yang berorientasi pada

    hasil yang ingin dicapai dalam Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah

    ditetapkan organisasi.

    Visi dan Misi Pengadilan Agama Muara Tebo

    Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan

    cita-cita dan citra yang ingin diwujudkan organisasi Mahkamah Agung Republik

    Indonesia.

    Visi Mahkamah Agung adalah :

    "TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA MUARA TEBO SEBAGAI

    PENGADILAN AGAMA YANG AGUNG”

    Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Muara Tebo menetapkan

    misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

    1. Menjaga kemandirian badan peradilan;

    2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;

    3. Memaksimalkan peran, kedudukan dan kewenangan Pengadilan Agama Muara

    Tebo agar lebih mampu dalam memberikan pelayanan hukum yang prima

    terhadap masyarakat pencari keadilan.

    4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang

    sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan, dan proporsional.

    5. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria

    obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan

  • 16

    professional.

    6. Meningkatkan kualitas, efesiensi, efektifitas kinerja dan budaya kerja di

    lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo.

    7. Mewujudkan aparatur Peradilan Agama Muara Tebo yang profesional, bersih,

    berwibawa dan berakhlakul karimah.

    8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang hukum dan keadilan sesuai

    dengan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama.

    Upaya untuk mencapai visi dan misi yang agung tersebut jelaslah bukan

    suatu pekerjaan mudah. Diperlukan suatu pemahaman yang mendalam atas

    permasalahan yang dihadapi Pengadilan Agama Muara Tebo dan rencana serta

    strategyang tepat dan menyeluruh untuk menjawab permasalahan yang ada.

    Tujuannya, agar dapat mendorong terwujudnya lembaga peradilan yang

    bermartabat, berwibawa dan dihormati, tegaknya supremasi hukum.

    B. Tujuan Strategis

    Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi

    yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima)

    tahun. Tujuan Stratejik yang termuat di dalam Rencana Strategis sebagai berikut:

    1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

    2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan

    3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Muara Tebo adalah badan

    peradilan yang memmenuhi butir 1 dan 2 diatas.

    Dengan diformulasikannya tujuan strategis, Pengadilan Agama Muara Tebo

    akan dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi

    dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dan

    memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai

    mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi misi organisasi.

    Adapun isu strategis Pengadilan Agama Muara Tebo oleh publik adalah

    pelayanan dalam penanganan perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan

    Agama Muara Tebo, sehingga tujuan stratejik diharapkan dapat menjawab isu

  • 17

    strategis tersebut.

    Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai berikut :

    1. Meningkatkan kemampuan dan kinerja pengadilan agar lebih efektif dan efesien;

    2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan;

    3. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pengadilan Agama Muara Tebo.

    4. Meningkatkan pelayanan terhadap pencari keadilan sehingga pencari keadilan

    merasa puas dan terlayani.

    C. Sasaran Strategis

    Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang

    lebih pendek dari pada tujuan. Sasaran yang ditetapkan dalam Renstra

    Pengadilan Agama Muara Tebo adalah :

    1. Meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap pencari keadilan.

    2. Meningkatkan transparansi akuntabilitas keuangan.

  • 18

    3. Menyelesaikan tunggakan perkara;

    4. Memperkuat sistem dan meningkatkan kinerja pengawasan dan

    pembinaan ;

    Keempat sasaran tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai Pengadilan

    Agama Muara Tebo dalam tahun 2010-2014.

    D. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo

    Pengadilan Agama Muara Tebo telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo NOMOR : W5-A9/ . /KP.00./II/2011 tanggal 16 Februari 2012 :

    1. Nama Unit Organisasi : Pengadilan Agama Muara Tebo.

    Tugas : menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara

    yang masuk di tingkat pertama.

    Fungsi : sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka

    untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan Hukum

    dan Keadilan :

    2. Indikator Kinerja Utama

    IKU sebelum di review sebagai berikut:

    NO. URAIAN ALASAN

    1 .

    Persentase sisa perkara tahun lalu

    yang tertunggak yang harus di putus.

    Sisa Perkara tahun lalu harus

    segera diputus agar tercapai

    peradilan yang cepat, sederhana

    dan biaya ringan dan para pencari

    keadilan merasa puas atas kinerja

    Peradilan . 2 .

    Persentase mediasi yang

    diselesaikan.

    Perbandingan antara mediasi yang

    berhasil dengan yang tidak berhasil

    dari jumlah perkara yang diterima.

  • 19

    3 .

    Persentase perkara yang diputus . Mengukur kinerja lembaga peradilan

    untuk mewujudkan peradilan

    yang bersih, berwibawa dan

    transparan

    4 .

    Persentase jumlah rekomendasi

    temuan pemeriksaan yang di tindak

    lanjuti.

    Mengukur kinerja lembaga peradilan

    untuk mewujudkan peradilan

    yang bersih, berwibawa dan

    transparan.

    5.

    Persentase putusan perkara yang

    di informasikan melalui Web Site

    Mengukur informasi peradilan

    dalam menyelesaian perkara

    dan mewujudkan modernisasi

    peradilan.

  • 20

    Indikator Kinerja Utama yang disinkronisasi dengan Rencana Strategis

    Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2011 yang outputnya sebagai

    berikut :

    No. Indikator Kinerja

    Utama

    Penj elasan Penanggung

    Jawab

    Sumber Data

    1 a. Prosentase Mediasi yang

    diselesaikan

    b. Prosentase sisa perkara tahun lalu yang harus diselesaikan c. Prosentase perkara putus yang diselesaikan

    a. Perbandingan antara mediasi yang berhasil dengan jumlah perkara yang diterima. b. perbandingan antara sisa perkara tahun yang lalu dan perkara yang masuk tahun ini. Dengan SDM yang tersedia c. .Perbandingan antara perkara yang diputus dan yang diminutasi

    Kepaniteraan

    Kepaniteraan

    Kepaniteraan

    Laporan

    Bulanan dan

    Laporan

    Tahunan.

    Laporan Bulanan

    dan Laporan

    Tahunan.

    Laporan bulanan

    dan tahunan 2 a. Prosentase

    berkas yang masuk dan siap deregister. b. Prosentase pemanggilan sidang tepat waktu.

    c. Prosentase Pemberitahuan Isi Putusan tepat waktu

    a. Perbandingan antara

    berkas yang masuk dan dan

    siap deregister dan siap

    didistribusikan kepada

    majelis untuk disidangkan.

    b. Perbandingan antara jumlah

    perkara dan para pihaknya

    dengan jumlah SDM

    jurusita/jurusita pengganti yang

    ada.

    c. Perbadingan antara isi

    putusan yang harus

    disampaikan dengan jumlah

    SDM jurusita/JSP yang tersedia

    Ditjen

    Jurusita/JSP

    Jurusita

    Laporan Bulanan

    dan Laporan

    Tahunan.

    Laporan Bulanan

    dan Laporan

    Tahunan.

    Laporan bulanan

    dan tahaunan

  • 21

    3 a. Prosentase

    penyampaian

    salinan putusan

    kepada para pihak

    berperkara.

    a.

    b. Prosentase putusan perkara yang dapat dipublikasikan

    Perbandingan antara

    perkara yang putus dan

    para pihak yang meminta

    salinan putusan

    b.Perbandingan antara

    prosentase putusan perkara

    yang sudah diminutasi dapat

    dapat didownload di website

    Pengadilan tingkat pertama

    dengan perkara yang

    diputus.

    Panitera

    Panitera

    Laporan Bulanan,

    Laporan Tahunan,

    Laporan Bulanan,

    Laporan Tahunan,

  • 22

    4 a. Prosentase

    Pelayanan meja

    informasi.

    Perbandingan antara

    pemohon informasi yang

    dikabulkan dengan

    permohonan informasi yang

    dikabulkan.

    Panitera L a p o r a n

    bulanan dan

    laporan Tahunan.

    b. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti. c. Prosentase temuan yang ditindaklanjuti.

    c. Perbandingan antara jumlah

    pengaduan yang ditindak

    lanjuti mengenai prilaku

    aparaat peradilan (teknis dan

    non teknis) dengan jumlah

    pengaduan yang dilaporkan.

    d. Perbandingan antara

    jumlah temuan hasil

    pengawasan internal yang

    ditindaklanjuti dengan temuan

    yang dillaporkan

    Ketua dan

    Panitera

    Ketua/pansek

    L a p o r a n

    hasil pengaduan

    masyarakat lisan

    atau tertulis.

    Hasil

    pengawasan

    internal

    5 Prosentase

    pelaksanaan siding

    keliling terhadap

    pencari keadilan

    Perbandingan pelaksanaan

    siding keliling dengan perkara

    yang diterima.

    Ketua/pansek Laporan Bulanan

    dan Laporan

    Tahunan.

  • 23

    E. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2012.

    Rencana Kinerja Tahun 2012 ini disusun berdasarkan Penetapan Kinerja

    Tahun 2011 yang belum mempunyai Indikator Kinerja Utama yang

    diformalkan dan dikaji sebagai berikut:

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (%)

    1 a. Peningkatan penyelesaian

    perkara di Pengadilan Agama

    Muara Tebo.

    b. Peningkatan penyelesaian

    perkara diPengadilan TK I

    c.Meningkatnya kinerja dalam

    penyelesaian perkara.

    Prosentase putusan perkara

    dan putusan tunggakan

    perkara yang selesai dari

    pencari keadilan.

    Prosentase dilaksanakannya

    sidang keliling/zetting

    plane/hakim terbang.

    Prosentase perkara yang

    diputus Pengadilan TIngkat

    Pertama

    kurang dari 6 bulan (sejak

    dimajlis).

    Prosentase Putusan

    Pengadilan Tk. I yang tidak

    naik banding.

    Prosentase Putusan

    Pengadilan Tk. Banding

    yang tidak naik Kasasi.

    Prosentase Putusan

    Pengadilan Kasasi atau BHT

    yang tidak PK.

    100%

    100%

    100%%

    100%

    100%

    100%

    2 Mewujudkan pelayanan di

    bidang hukumsecara lebih cepat,

    murah dan mampu

    menjangkau seluruh lapisan

    masyarakat

    pencari keadilan.

    Prosentase bantuan hukum

    untuk pencari keadilan

    secara prodeo

    100%

  • 24

    3 Menyusun himpunan putusan

    peradilan,berbagai peraturan

    pembinaan hukum,serta

    peraturan perundang -

    undanganbidang administrasi.

    Prosentase referensi hukum

    dan hasil kajian putusan

    Pengadilan.

    Prosentase Pengadilan yang

    menerima buku hasil kajian.

    100%

    4 Menyusun hasil kajian putusan

    Mahkamah

    Agung, Peraturan perundang -

    undangan,

    serta naskah - naskah akademis.

    Prosentase jenis putusan

    Pengadilan TIngkat Pertama

    yang

    menjadi yurisprudensi.

    Prosentase jenis kebijakan

    dalam penyelesaian perkara

    dan bidang Peradilan.

    Jumlah hasil kajian hukum

    naskah akademis

    100%

    100%

    11 Kajian

    5 Meningkatkan SDM

    penyelenggaraan

    peradilan.

    Prosentase pelaksanaan

    Kebijakan Peningkatan SDM :

    - Diklat tenaga teknis Hakim

    - Diklat tenaga teknis Panitera

    - Diklat tenaga teknis Juru sita

    - Diklat Prajabatan

    - Diklat Pimpinan

    - Rintisan gelar S2 dan

    S3Prosentase pelaksanaan

    100%

    6 Mewujudkan tindaklanjut temuan

    hasil

    Pemeriksaan

    Prosentase temuan

    pemeriksaan yang

    ditindaklanjuti

    100%

    7 Mewujudkan keterbukaan

    informasi publik tentang

    pengadilan kepada masyarakat.

    Prosentase akses pelayanan

    yang terbuka kepada

    masyarakat melalui meja

    informasi dan website

    pengadilan.

    100%

  • 25

    .B. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2012.

    Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mepresentasikan tekad

    dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun

    tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan kinerja ini

    merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2012. Penyusunan

    Penetapan Kinerja ini didasarkan pada Inpres Nomor: 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

    Pemberantasan Korupsi, dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Dan Reformasi Birokraksi

    Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah, acuan dalam menyusun Penetapkan Kinerja tahun 2012 tidak terlepas

    dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

    tahun 2013 dan Kebijakan Umum Pengadilan Agama Muara Tebo dalam rangka

    penggunaan anggaran tahun 2012. Sasaran-sasaran yang akan dicapai Pengadilan Agama

    Muara Tebo tahun 2012 dan dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja 2012, dengan

    menyesuaikan hasil dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo yang

    disusun tahun 2012. Selain berdasarkan IKU tersebut dan dengan mengembangkan

    sasaran-sasaran yang menjadi isu strategis Pengadilan Agama Muara Tebo pada tahun

    2012, maka dapat diperinci sebagai berikut :

    Tabel Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Muara TEbo Tahun 2012

    No SASARAN INDIKATOR TARG

    ET

    1 Peningkatan Penyelesaian

    Perkara di Pengadilan Agama Muara

    Tebo.

    a. Prosentase tunggakan perkara

    yang diselesaikan

    b. Prosentase perkara yang

    diselesaikan

    100 %

    95%

  • 26

    2 Peningkatan tertib administrasi

    Perkara

    a. Prosentase penerimaan perkara yang diajukan para pihak pencari keadilan

    b. Penyelesaian prosentase pengiriman berkas banging dan PK yang didampaikan secara lengkap kepada PTA dan Mahkamah Agung RI.

    c. Prosentase berkas yang diregister

    dan siap didistribusikan ke Majelis

    100%

    100%

    100%

    3 Peningkatan Kualitas SDM a. Prosentase pegawai yang diutuskan

    untuk mengikuti diklat yustisial dan non

    yustisial

    15%

    4 Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pembinaan dan

    pengawasan yang dilakukan oleh

    Hawasbid .

    b. Prosentase pengawasan atasan

    langsungi

    c. Prosentase tindak lanjut pembinaan

    dan pengawasan

    50 %

    100%

    100%

    5 Peningkatan aksesibilitas

    masyarakat terhadap peradilan

    (acces to justice)

    a. Prosentase pengumuman putusan

    melalui direktori putusan

    b.Prosentase transparansi dan

    akuntabilitas tentang biaya perkara

    50%

    100%

    6 Meningkatnya kepercayaan

    masyarakat kepada hukum melalui

    tindakan penegakan hukum dan

    kebijakan di bidang peradilan

    a. Prosentase putusan Pengadilan

    Agama Muara Tebo yang melakukan

    upaya hukum.

    1%

  • 27

    7 Peningkatan penyelesaian perkara

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    dengan Mewujudkan pelayanan di

    bidang hukum secara lebih cepat,

    murah dan mampu menjangkau

    seluruh lapisan masyarakat pencari

    keadilan.

    a. Prosentase dilaksanakannya sidang

    keliling/zetting plate/hakim terbang

    b. Prosentase bantuan hukum untuk

    pencari keadilan secara prodeo

    100%

    100%

    8 Meningkatnya kinerja dalam

    penyelesaian perkara.

    Prosentase perkara yang diputus

    Pengadilan Agama Muara Tebo kurang

    dari 6 bulan.

    95%

  • 28

    - Sasaran nomor 1 a menargetkan 50% untuk Indikator tunggakan perkara yang

    disesuaikan dengan historis dalam penyelesaian tunggakan perkara

    berdasarkan tahun lalu, sedangkan nomor 1b menargetkan 100 % karena

    merupakan target core business (ciri khas) kinerja lembaga yang ditargetkan

    secara sempurna.

    - Sasaran nomor 2a dan 2b menargetkan 100% (merupakan kinerja yang

    harus diselesaikan secara tuntas) yaitu berkas perkara yang diajukan yang

    disampaikan secara lengkap serta berkas yang diregister dan siap

    didistribusikan ke Majelis

    - Sasaran nomor 3a dan 3b menargetkan 100% karena peningkatan kualitas

    SDM dapat berpengaruh dengan indikator utama lainnya seperti dalam

    penyelesaian perkara.

    - Sasaran nomor 4a dan 4b menargetkan 100% karena sebagai wujud dari

    good governance untuk memberikan sangsi kepada jajaran peradilan yang

    melakukan tindakan tercela

    - Sasaran nomor 5 menargetkan 100% karena wujud dari transparansi

    peradilan untuk dapat diakses setiap produk putusan oleh masyarakat

    - Sasaran nomor 6 menargetkan 0 % karena merupakan kinerja yang

    memberikan keadilan bagi yang mencari keadilan baik putusan tingkat

    pertama, tingkat banding, kasasi, peninjauan kembali serta putusan yang

    berkekuatan hukum tetap. Bahwa tidak ada satupun dari majelis hakim dalam

    memutus perkara yang berniat tidak memberikan keadilan bagi masyarakat,

    karena di dalam putusan selalu ada kata “Demi Keadilan Berdasarkan

    Ketuhanan YME”, sehingga menargetkan 0% dari setiap putusan yang

    dihasilkan oleh Majelis hakim untuk memberikan keadilan.

    - Sasaran nomor 7 menargetkan 100 % karena merupakan upaya dari lembaga

    peradilan dalam mewujudkan pelayanan peradilan yang lebih cepat, murah

    dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat pencari keadilan yang

    tidak mampu, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia dan lokasi kasus

  • 29

    yang ada

    - Sasaran nomor 8 hanya menargetkan 60 % karena pada data perkara yang

    berusia dibawah 6 bulan hanya 60 % dari perkara yang masuk, khususnya

    perkara yang mempunyai jadwal waktu penyelesaian.

    Khusus mengenai indikator kinerja sasaran dalam tabel di atas, merupakan

    penyempurnaan dari indikator kinerja sasaran yang ada dalam dokumen penetapan

    kinerja, serta diupayakan mensinkronisasikan dengan Indikator Kinerja Utama

    Pengadilan Agama Muara Tebo.

    Program prioritas Pengadilan Agama Muara Tebo untuk tahun 2012 adalah sebagai

    berikut :

    1. Penyelesaian sisa perkara tahun 2011.

    Salah satu program prioritas Pengadilan Agama Muara Tebo yang harus segera

    dilakukan adalah penyelesian sisa perkara tahun 2011, agar para pencari

    keadilan merasa berperkara di Pengadilan Agama Muara Tebo dapat terlaksana

    dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Sisa perkara tahun 2011 merupakan

    perkara yang masuk pada akhir tahun dan perkara-perkara yang masuk pada

    bulan September 2011 yang menurut hukum acara belum bisa disidangkan

    dalam tahun 2011. seperti perkara yang tidak diketahui tempat tinggal

    Tergugatnya. Oleh karena itu sisa perkara tahun 2011 ini merupakan prioritas

    utama yang harus diselesaikan.

    2. Meningkatkan peran mediasi agar perkara-perkara tertentu dapat diselesaikan

    dengan jalan mediasi.

    Salah satu program nasional dalam perkara perdata adalah mewajibkan mediasi.

    Di Pengadilan Agama Muara Tebo mediasi setiap perkara yang sudah diregistrasi

    telah dilaksanakan sebagaimana adanya, untuk kedepan program mediasi ini

    akan ditingkatkan dengan mengirim dan mengikutsertakan hakim untuk mengikuti

    pelatihan mediator.

    3. Meningkatkan publikasi putusan di Website Pengadilan Agama Muara Tebo.

    Salah satu program nasional peradilan adalah mempublikasikan putusan di

    website Pengadilan Agama Muara Tebo dan menguploadnya ke website

    Mahkamah Agung RI, program ini sudah berjalan namun perlu peningkatan demi

    transparansi agar program pengadilan dapat di akses oleh pencari keadilan dan

    pemerhati peradilan dimanapun.

  • 30

    4. Peningkatan pelayanan meja informasi.

    Juga program nasional yang telah diaturkan dalam peraturan adalah meja

    informasi peradilan selama ini sudah berjalan sebagaimana mestinya namun

    perlu peningkatan.

    5. Pening katan pelayanan sidang keliling.

    Salah satu program Mahkamah Agung RI dalam pelayanan dan bantuan hukum

    adalah mengadakan sidang keliling, bagi masyarakat yang jauh tempat tinggalnya

    dan sulit mendapat akses ke pengadilan. Pengadilan Agama Muara Tebo telah

    melaksanakan sidang keliling di tempat yang radius jaraknya 70 KM dari Kantor

    Pengadilan Agama Muara Tebo, sidang keliling ini mendapat apresiasi yang

    tinggi dari masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintahan setempat dan berharap

    agar sidang keliling ini dapat dilaksanakan ditempat tersebut setiap tahun.

    Harapan masyarakat memang punya alasan karena jarak tempuh yang jauh dan

    sulit ke Pengadilan Agama Muara Tebo.

  • 31

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. Realisasi Indikator Kinerja Utama

    Dalam melaksanakan kegiatan suatu Lembaga/Kementerian

    diperlukan mengetahui tugas pokok dan fungsi dari Kementerian /Lembaga

    tersebut. Sehubungan dengan penyusunan Laporan Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah, diperlukan Indikator Kinerja Utama

    Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai lembaga peradilan yang

    menegakan keadilan bagi masyarakat. Peraturan Menteri Negara PAN

    Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

    Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah j.o Surat Edaran

    Menteri Negara PAN No. SE/12/M.PAN-RB/11/2009. Tentang Penetapan I

    ndikator Kinerja Utama Kementerian/Lembaga yang dilengkapi oleh Peratu

    ran Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman

    Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah.

    Dalam menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU), memperhatikan

    faktorfaktor tertentu, kondisi, dan kemanfataan IKU, sebagai berikut :

    Pemilihan dan Penetapan IKU :

    Spesifik , dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan sesuatu

    yg diukur, dapat dikuantifikasi dan diukur

    Pengembangan dan Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) :

    Kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan dan transparansi

    Penggunaan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah berguna untuk

    menghasilkan informasi kinerja yang handal dengan substansi antara lain :

    Perencanaan Jangka Menengah, Perencanaan Tahunan, Penyusunan

  • 32

    dokumen Penetapan Kinerja, Pelaporan Akuntabilitas Kinerja, Evaluasi

    Kinerja, Pemantauan dan Pengendalian Kinerja.

    Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo

    ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo

    dalam Surat Keputusan No. W5-A9/ /Kp.01/II/2012 tanggal 16 Februari

    2012 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara

    Tebo.

    Adapun pencapaian kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo

    berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan yang menjadi isu strategis

    di Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011 adalah sebagai berikut :

    No. Indikator Kinerja Utama Target

    2011

    Realisasi ( % ) Keterangan

    2012

    1 a. Prosentase mediasi yang

    diselesaikan.

    b. Prosentase sisa perkara

    tahun lalu yang

    diselesaikan

    c. Prosentase perkara

    putus yang diselesaikan

    100%

    100%

    100 %

    100 %

    100 %

    75 %

    Masih ada perkara

    yang belum

    minutasi sesuai

    target waktu

    2 a. Prosentase berkas yang masuk dan siap deregister

    100% 100%

    b. Prosentase pemanggilan sidang tepat waktu.

    c. Prosentase Pemberitahuan Isi putusan tepat waktu

    100%

    100%

    100%

    90%

    PBT melalui PA lain

    sering terlambat.

    3 a. Prosentase penyampaian salinan putusan kepada pihak berperkara

    100 % 100%

  • 33

    4.

    5.

    b. Prosentase putusan perkara yang dapat dipublikasikan

    a. porsentase pelayanan meja informasi

    a. prosentase pelaksanaan sidang keliling

    100 %

    100%

    100%

    60%

    100%

    100%

    kekurangan jumlah

    SDM dan

    keterbatasan jaringan

    telkom

  • 34

    Sejak diterbitkannya Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang

    Keuangan Negara, maka pada setiap lembaga negara lebih ditegaskan

    bahwa kegiatan anggaran harus berbasis kepada kinerja dituangkan dalam

    bentuk DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) TA.2011

    Selanjutnya untuk menetapkan target kinerja tahun 2012 maka

    tidak terlepas core bussines Pengadilan Agama Muara Tebo yaitu

    menerima, memeriksa, dan memutus perkara, sehingga apa saja yang

    harus dilaksanakan yang didukung oleh jumlah anggaran yang mencukupi

    dan berimbang untuk menyelesaikan perkara yang diterima dari para pihak

    sampai menjadi putusan yang berkekuatan hokum tetap. Selain

    melaksanakan sebagai pemegang kekuasaan kehakiman, juga melakukan

    pembinaan kepada pegawai dilingkungan Pengadilan Agama Muara

    Tebo, Hal ini sebagai konsekuensi dari sistem pembinaan dan pengawasan

    sebagaimana yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan.

    Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen

    yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang

    jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan

    mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Penetapan kinerja ini

    merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2011.

    Penyusunan Penetapan Kinerja ini didasarkan pada Inpres Nomor 5 Tahun

    2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Surat Edaran Menteri

    Negara PAN Nomor: SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja,

    merupakan acuan dalam menyusun Penetapkan Kinerja 2012 tidak terlepas

    dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), Rencana Kerja

    Pemerintah (RKP) tahun 2012 dan Kebijakan Umum Pengadilan Agama

    Muara Tebo dalam rangka penggunaan anggaran tahun 2012.

    Khusus mengenai indikator kinerja sasaran dalam tabel di atas,

    merupakan lanjutan dan penyempurnaan dari indikator kinerja sasaran yang

    ada dalam dokumen penetapan kinerja. Hal ini karena indikator kinerja yang

  • 35

    ada dalam dokumen penetapan kinerja belum dapat menggambarkan sebagai

    ukuran keberhasilan atau kegagalan dari pencapaian sasaran, tetapi baru

    menggambarkan terlaksananya kegiatan dan kinerja sebagian saja. Sangat

    disadari bahwa indikator kinerja sasaran yang disempurnakan ini belum

    seluruhnya pada level outcome, merupakan kendala dalam sistem

    pengumpulan data kinerja outcome harus di lakukan survey lebih mendetil lagi.

    Indikator kinerja akan senantiasa disempurnakan sejalan dengan pembangunan

    sistem pengumpulan data kinerja.

    B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011

    Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam

    tahun 2011 secara umum Pengadilan Agama Muara Tebo dalam melaksanakan

    tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat

    ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran

    strategis yang telah ditetapkan akan dicapai pada tahun 2011. Namun demikian

    disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran

    strategis yang ditetapkan akan dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinya belum

    dapat dicapai. Pengadilan Agama Muara Tebo telah melakukan analisis dan

    evaluasi atas capaian kinerja tahun 2011, untuk mendapatkan umpan balik guna

    melakukan perbaikan pada awal Renstra 2012- 2014 secara berkesinambungan.

  • 36

    C. Analisis Kinerja di Pengadilan Agama Muara Tebo

    Keadaan Perkara di Pengadilan Agama Muara TEbo

    esuai dengan tugas dan fungsi suatu lembaga kekuasaan kehakiman, yaitu

    menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara - perkara yang

    diajukan kepadanya, maka Pengadilan Agama Muara Tebo selama tahun 2011

    telah menerima perkara sebanyak 294 perkara, yang terdiri dari 289 perkara

    contentious dan 5 perkara voluntair. Ditambah dengan sisa perkara tahun 2010

    sebanyak 43 perkara. Jadi dalam tahun 2011 Pengadilan Agama Muara Tebo

    memeriksa dan memutus serta menyelesaikan perkara sebanyak 337 perkara. Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat dalam rekapitulasi perkara di bawah ini ;

    A. Perkara sisa tahun 2010 dan perkara yang diterima tahun 2011.

    1. Sisa perkara tahun 2010

    Adapun sisa perkara tahun 2010 berjumlah sebanyak 43 perkara dengan rincian

    sebagaimana pada table berikut:

    Tabel 3.1

    Perkara Sisa Tahun 2010 pada Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 7

    2. Cerai Gugat 32

    3. Harta Bersama 2

    4. Penetapan Ahli waris 2

    Jumlah 43

    S

  • 37

    2. Perkara yang diterima tahun 2011

    Selama tahun 2011 perkara yang diterima berjumlah 294 perkara dengan

    rincian sebagai berikut :

    a. Perkara Gugatan (Contentius) sebanyak 289 perkara terdiri dari:

    Tabel 3.2

    Perkara Gugatan (Contentius) yang diterima tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 93

    2. Cerai Gugat 193

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama 3

    Jumlah 289

  • 38

    b. Perkara Permohonan (Voluntair) sebanyak 5 perkara terdiri dari :

    Tabel. 3.3

    Perkara Permohonan (Voluntair) yang diterima tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Isbat Nikah -

    2. Wali Adhol 1

    3. Dispensasi Kawin 2

    4. Penetapan Ahli Waris 2

    Jumlah 5

    Jumlah perkara yang diterima ditambah dengan sisa perkara tahun 2010 adalah

    sebanyak 337 perkara. Dan dari jumlah perkara yang diterima dalam tahun berjalan

    2011, 12 (dua belas) perkara diantaranya diterima secara prodeo (miskin). Sebagai

    perbandingan, pada tahun 2010 Pengadilan Agama Muara Tebo menerima perkara

    sebanyak 277 sedangkan pada tahun 2011 menerima perkara sebanyak 294. Dengan

    kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perkara pada Pengadilan Agama Muara

    Tebo, tahun 2011 ini mengalami peningkatan penerimaan sebesar 6 persen.

    B. Perkara yang Diputus

    Dari 337 perkara yang diterima dan diperiksa tahun 2011, maka Pengadilan Agama

  • 39

    Muara Tebo telah mengadili serta memutus perkara sebanyak 291 perkara dengan

    jenis perkara sebagai berikut:

    1. Perkara Gugatan (Contentius) :

    Tabel. 3.4

    Perkara Gugatan (Contentius) yang diputus tahun 2011

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 85

    2. Cerai Gugat 196

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama 3

    Jumlah 284

    2. Perkara Permohonan (Voluntair):

    Tabel. 3.5

    Perkara Permohonan (Voluntair) yang diputus tahun 2011

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Isbat Nikah -

    2. Wali Adhol 1

    3. Dispensasi Kawin 2

    4. Penetapan Ahli Waris 4

    Jumlah 7

    C. Perkara yang dikabulkan, dicoret, digugurkan, ditolak dan dicabut

    Dari jumlah perkara yang diputus dan diselesaikan tersebut, ada yang

  • 40

    dikabulkan, ada yang dicoret dari register, ada yang digugurkan, ditolak, tidak

    diterima serta ada yang dicabut dengan rincian sebagai berikut :

    1. Dikabulkan

    Adapun Perkara yang telah diterima Pengadilan Agama Muara Tebo pada tahun

    2011, yang dikabulkan / diputus sebanyak 280 Perkara, yang terdiri dari sebagai

    berikut :

    Tabel. 3.6

    Perkara yang dikabulkan tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 82

    2. Cerai Gugat 189

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama 3

    5. Isbat Nikah -

    6. Wali Addhol 1

    7. Dispensasi Kawin 2

    8. Penetapan Ahli Waris 3

    Jumlah 280

    2. Dicoret

    Adapun Perkara yang telah diterima Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011,

  • 41

    yang dicoret / diputus sebanyak 4 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut :

    Tabel. 3.7

    Perkara yang dicoret tahun 2011

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 1

    2. Cerai Gugat 2

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama -

    5. Isbat Nikah -

    6. Wali Addhol -

    7. Dispensasi Kawin -

    8. Penetapan Ahli Waris 1

    Jumlah 4

    3. Digugurkan

    Adapun Perkara yang telah diterima Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011,

    yang digugurkan / diputus sebanyak 5 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut :

    Tabel. 3.8

    Perkara yang digugurkan tahun 2011

  • 42

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 1

    2. Cerai Gugat 4

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama -

    5. Isbat Nikah -

    6. Wali Addhol -

    7. Dispensasi Kawin -

    8. Penetapan Ahli Waris -

    Jumlah 5

    4. Ditolak

    Adapun perkara yang ditolak PA Muara Tebo tahun 2011 sebanyak 1 Perkara,

    yaitu sebagai berikut:

    Tabel. 3.9

    Perkara yang ditolak tahun 2011

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 1

    2. Cerai Gugat -

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama -

    5. Isbat Nikah -

  • 43

    6. Wali Addhol -

    7. Dispensasi Kawin -

    8. Penetapan Ahli Waris -

    Jumlah 1

    5. Tidak Diterima

    Adapun Perkara yang diterima PA Muara Tebo tahun 2011, yang tidak diterima

    sebanyak 1 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut :

    Tabel. 3.10

    Perkara yang tidak diterima tahun 2011

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak -

    2. Cerai Gugat 1

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama -

    5. Isbat Nikah -

    6. Wali Addhol -

    7. Dispensasi Kawin -

    8. Penetapan Ahli Waris -

    Jumlah 1

  • 44

    6. Dicabut

    Adapun Perkara yang telah diterima Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2011,

    yang dicabut sebanyak 10 Perkara, yang terdiri dari sebagai berikut ;

    Tabel.3.11

    Perkara yang dicabut tahun 2011

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 6

    2. Cerai Gugat 4

    3. Izin Poligami -

    4. Harta Bersama -

    5. Isbat Nikah -

    6. Wali Addhol -

    7. Dispensasi Kawin -

    8. Penetapan Ahli Waris -

    Jumlah 10

    Dari jumlah perkara yang diputus tersebut di atas, pelaksanaan sidangnya

    dilakukan bertempat sebagai berikut:

    No Tempat Sidang Jumlah

    1 Ruang Sidang Pengadilan Agama Muara

    Tebo

    275

  • 45

    2 Sidang Keliling di Desa Suka Damai Kec.

    Rimbo Ulu

    26

    Jumlah Perkara 301

    D. Data Perkara Masuk Per - Kecamatan

    Khusus mengenai perkara perceraian yang masuk terdiri dari perkara Cerai Talak

    dan Cerai Gugat pada tahun 2011, berjumlah 286 perkara dan berdasarkan pendataan

    perkara yang masuk dari berbagai Kecamatan dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan

    Agama Muara Tebo, maka pada laporan ini disusun menurut urutan jumlah perkara

    per-kecamatan, dari yang teratas sampai terbawah sebagaimana tercantum dalam data

    sebagai berikut :

    Tabel. 3.12

    Perkara yang masuk Per - Kecamatan tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No. Nama

    Kecamatan

    Jenis perkara Jumlah Posisi

    Cerai

    Talak

    Cerai

    Gugat

    1 Rimbo Bujang 31 48 79 I

    2 Rimbo Ulu 25 42 65 II

    3 Tebo Tengah 12 30 41 III

    4 Rimbo Ilir 9 18 27 IV

    5 Tebo Ulu 3 15 18 V

    6 Sumay 4 10 14 VI

  • 46

    7 Muara Tabir 3 11 14 VII

    8 VII Koto Ilir 4 8 12 VIII

    9 Tebo Ilir - 7 7 IX

    10 Tengah Ilir 2 1 3 X

    11 Serai Serumpun - 2 2 XI

    12 VII Koto - 1 1 XII

    JUMLAH 93 193 286

    Adapun perkara Permohonan yang terdiri dari perkara Wali Adhol, Dispensasi

    Kawin dan Penetapan Ahli Waris pada tahun 2011 berjumlah 5 perkara menurut

    data per-Kecamatan sebagai berikut ;

    Tabel. 3.13

    Perkara Permohonan yang masuk Per – Kecamatan Tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No. Nama Jenis perkara Jumlah Posisi

  • 47

    Kecamatan Wali

    Adhol

    Dispensasi

    Kawin

    Penetapa

    n Ahli

    Waris

    1 Rimbo Ulu - 2 2 4 I

    2 Tebo Tengah 1 - - 1 II

    JUMLAH 1 2 2 5

    Dari data perkara Harta bersama yang masuk pada tahun 2011 berjumlah 3 perkara

    yang terdiri dari perkara Gono-gini, menurut data per-kecamatan sebagai berikut ;

    Tabel. 3.14

    Perkara Harta Bersama yang masuk Per – Kecamatan Tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No. Nama Kecamatan Jenis perkara Jumlah Posisi

    Gono - Gini

    1. Tebo Tengah 1 1 I

    2. Semabu 1 1 II

    3. Tebo Ulu 1 1 III

    JUMLAH 3 3

    Secara menyeluruh, grafik keadaan perkara yang diterima perkecamatan dalam

    yuridiksi Pengadilan Agama Muara Tebo dapat dilihat pada gambar 3.1

  • 48

    Grafik 3.1

    Grafik Keadaan Perkara Per Kecamatan

    E. Faktor Penyebab

    Dari jumlah perkara perceraian yang diputus Pengadilan Agama Muara Tebo

    tersebut, faktor penyebabnya adalah sebagaimana tertera pada Tabel dibawah ini :

    Tabel. 3.15

    Faktor Penyebab Perceraian yang diputus tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Faktor Penyebab Jumlah Perkara

    1. Poligami tidak sehat -

    2. Krisis Akhlak 2

    3. Cemburu -

  • 49

    4. Ekonomi 3

    5. Penganiayaan -

    6. Gangguan pihak ketiga 2

    7. Tidak ada Keharmonisan

    (Perselisihan)

    84

    8. Tidak ada tanggung jawab

    (Meninggalkan kewajiban)

    180

    Jumlah 271

    F. Perkara Tabayun (Bantuan Panggilan)

    Perkara Tabayun (bantuan panggilan) Pengadilan Agama Muara Tebo ke

    Pengadilan Agama dalam Wilayah PTA Jambi sebanyak 4 (empat) Pengadilan

    Agama dengan jumlah perkara sebanyak 13 (tiga belas) perkara. Adapun rincian

    perkara tabayun (Mohon bantuan panggilan) ke Pengadilan Agama dalam Wilayah

    PTA Jambi adalah sebagai berikut:

    Tabel. 3.16

    Perkara Tabayun (Bantuan panggilan)

    ke PA wilayah PTA Jambi tahun 2011

  • 50

    No Nama Wilayah Jumlah Perkara

    1. PA. Bungo 4

    2. PA. Bangko 2

    3. PA. Sabak 1

    4. PA. Jambi 6

    Jumlah 13

    Perkara Tabayun (bantuan panggilan) Pengadilan Agama Muara Tebo ke

    Pengadilan Agama diluar Wilayah PTA Jambi sebanyak 11 (sebelas) Pengadilan

    Agama dengan jumlah perkara sebanyak 12 (dua belas) perkara. Adapun rincian

    perkara tabayun (mohon bantuan panggilan) ke Pengadilan Agama diluar Wilayah

    PTA Jambi adalah sebagai berikut:

  • 51

    Tabel. 3.17

    Perkara Tabayun (Bantuan panggilan)

    ke PA diluar Wilayah PTA Jambi tahun 2011

    No Nama Wilayah Jumlah Perkara

    1. PA. Bengkulu 1

    2. PA. Lubuk Linggau 1

    3. PA. Babel 1

    4. PA. Binjai 2

    5. PA. Padang Panjang 1

    6. PA. Purwodadi 1

    7. PA. Pandeglang 1

    8. PA. Bengkalis 1

    9. PA. Sukoharjo 1

    10. PA. Batang 1

    11. PA. Blitar 1

    Jumlah 12

    F. Sisa perkara Akhir Tahun 2011

    Dengan telah diselesaikannya 291 perkara dan dicabut 10 perkara sampai 30

    Desember 2011 oleh Pengadilan Agama Muara Tebo, maka sisa perkara akhir

    tahun 2011 sebanyak 36 perkara, atau sekitar 10,6 persen.

  • 52

    Tabel. 3.18

    Sisa Perkara Akhir Tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Cerai Talak 9

    2. Cerai Gugat 25

    3. Harta Bersama 2

    4. Penetapan Ahli waris -

    Jumlah 36

    G. Perkara yang mengalami upaya Hukum

    Perkara yang mengalami upaya hukum sebagaimana tertera pada tabel dibawah

    ini :

    Tabel. 3.19

    Perkara Yang Mengalami Upaya Hukum Tahun 2011

    di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Perkara Jumlah Perkara

    1. Verzet -

    2. Banding -

    3. Kasasi -

  • 53

    4. Peninjauan Kembali -

    Jumlah -

    H. Pengeluaran Akta Cerai

    Pengeluaran Akta Cerai yang dikeluarkan Pengadilan Agama Muara Tebo

    sampai dengan akhir tahun 2011 berjumlah 263 Akta Cerai dengan rincian sebagai

    berikut:

    Tabel. 3.20

    Pengeluaran Akta Cerai Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Jenis Jumlah Keterangan

    1 Akta Cerai

    Gugat 182

    Salah cetak 2 eks antara lain: No Seri

    E/001337 dan E/001624 dan 1 eks

    nomor akta cerai doble yaitu nomor

    92/AC/2011/PA dengan nomor seri

    E/001633 dan

    2 Akta Cerai

    Talak 79

    Jumlah 263

    I. Sita dan Eksekusi

    Dalam tahun 2011, Pengadilan Agama Muara Tebo telah melaksanakan sita

    jaminan sebanyak 1 (satu) kali yaitu sita jaminan terhadap harta bersama (gono-

  • 54

    gini) dengan nomor perkara : 176/Pdt.G/2010/PA.Mto. Sita jaminan harta bersama

    tersebut telah berhasil dilaksanakan Pengadilan Agama Muara Tebo.

    J. Mediasi

    Sesuai dengan ketentuan pasal 130 HIR/154 RBg jo PERMA Nomor 1 tahun

    2008 tentang Mediasi, maka diPengadilan Agama Muara Tebo dalam setiap perkara

    yang dihadiri oleh Pihak Penggugat dan Tergugat atau Pemohon dan Termohon

    telah diperintahkan untuk mengikuti proses mediasi dengan mediator para hakim

    yang terdiri dari hakim-hakim Pengadilan Agama Muara Tebo yang tidak mengadili

    atau menyidangkan perkara tersebut. Mediator tersebut dipilih dan ditunjuk sendiri

    oleh para pihak. Jika para pihak tidak mencapai kesepakatan untuk menentukan

    mediator atau tidak mau menunjuk siapa yang menjadi mediator, maka majelis

    hakim yang menunjuk mediator dan memerintahkan para pihak berperkara untuk

    mengikuti proses mediasi.

    Dalam tahun 2011, Pengadilan Agama Muara Tebo telah melakukan mediasi

    untuk pihak berperkara sebanyak 29 perkara, namun dari proses mediasi tersebut

    tidak satu pun pihak berperkara yang berhasil didamaikan.

    K. Grafik Perkara dari Tahun 2003 s/d Tahun 2011

    Sebagai gambaran untuk melihat kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo, berikut

    disajikan statistik perkara dari tahun 2003 s/d 2011:

    Grafik 3.2

  • 55

    Grafik Perkara dari Tahun 2003 s.d 2011

  • 56

    Pengawasan Internal

    engawasan internal merupakan

    pengawasan yang dilakukan oleh orang

    atau badan yang ada di dalam lingkungan unit

    organisasi yang bersangkutan. Pada

    dasarnya pengawasan internal diarahkan

    sepenuhnya untuk menghindari adanya

    kemungkinan penyelewengan atau

    penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan internal diharapkan

    dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan

    yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan

    internal tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi

    mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan internal

    juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai

    sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

    Di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo, pengawasan internal

    dilaksanakan dengan berpedoman kepada Surat Keputusan Mahkamah Agung

    Republik Indonesia Nomor : KMA/080/SK/III/2006 tanggal 24 Agustus 2006 tentang

    pedoman pelaksanaan pengawasan di lingkungan lembaga peradilan. Berdasarkan

    Keputusan tersebut, pengawasan internal meliputi 2 (dua) jenis pengawasan, yaitu

    Pengawasan Melekat dan Pengawasan Fungsional.

    4.1. Pengawasan Melekat

    P

    Pengawasan dari PTA Jambi

  • 57

    Pengawasan melekat dalam organisasi Mahkamah Agung dan Lembaga

    Peradilan di bawahnya adalah pengawasan secara struktural yang melekat dalam suatu

    organisasi, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Pedoman Umum angka 1 huruf a

    Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1989 tentang Pedoman Pengawasan Melekat yaitu

    sebagai berikut:

    “Pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai

    pengendalian yang terus menerus, dilakukan oleh atasan langsung terhadap

    bawahannya secara preventif dan represif, agar pelaksanaan tugas bawahan

    tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku”

    .

    Dalam pelaksanaan pengawasan melekat, wewenang dan tanggung jawab

    pengawasan di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo berada pada: Pimpinan,

    Hakim Pengawas Bidang, pejabat kepaniteraan, dan pejabat struktural di lingkungan

    Pengadilan Agama Muara Tebo. Adapun Hakim Pengawas Bidang ditunjuk oleh Ketua

    Pengadilan Agama Muara Tebo berdasarkan Surat Keputusan tanggal 24 Februari 2011

    Nomor: W5-A9/88/Kp.04.5/II/2011 tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang.

    Sebagai penanggung jawab hakim pengawas bidang ditunjuk Wakil Ketua Pengadilan

    Agama Muara Tebo sebagai koordinator pelaksanaan teknis dan memimpin dalam

    pengawasan dan pembinaan serta membuat hasil pembinaan secara tertulis kepada

    Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo untuk selanjutnya ditindak lanjuti dalam rangka

    perbaikan selanjutnya. Selain itu, hasil pengawasan juga dilaporkan secara berkala

    kepada Pengadilan Tinggi Agama Jambi.

    Pengawasan yang dilakukan di Pengadilan Agama Muara Tebo dilakukan rutin

    setiap 2 (dua) Bulan sekali. Adapun Susunan Hakim Pengawas Bidang Pengadilan

    Agama Muara Tebo yaitu sebagai berikut:

  • 58

    Tabel 4.1

    Hakim Pengawas Bidang Pengadilan Agama Muara Tebo

    NO

    Pengawas Bidang

    Nama/NIP

    Ket

    1 Kepaniteraan SIADPA/Reg

    ister Perkara

    RONI FAHMI,

    S.Ag.,MA/

    19770221 200502 1

    001

    C2

    Arsip

    Perkara

    SUSPAWATI, S.ag/

    19760710 200112 2

    003

    C4

    Keuangan

    Perkara

    Drs. ASLI NASUTION/

    19620924 199202 1

    001

    C1

    2 Kesekretariatan Kepegawaia

    n dan Umum

    SENEN, S.Ag/

    19700515 199703 1

    002

    C3

    Keuangan/

    Website

    ZAKARIA A, S.H.I.,MH/

    19780706 200604 1

    005

    C5

    Sumber: Surat Keputusan Ketua PA Muara Tebo tanggal 24 Februari 2011 Nomor: W5-A9/88/Kp.04.5/II/2011 tentang Penunjukan

    Hakim Pengawas Bidang.

    4.2 Pengawasan Fungsional

    Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana

    telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 menentukan adanya

    Pengawasan Fungsional di lingkungan Mahkamah Agung RI. Pengawasan fungsional

    merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan yang khusus ditunjuk

    untuk melaksanakan tugas tersebut dalam satuan kerja tersendiri yang diperuntukkan

  • 59

    untuk itu. Di lingkungan lembaga peradilan, pengawasan fungsional ini dilaksanakan

    oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada tingkat wilayah,

    kewengangan pengawasan Badan Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia

    didelegasikan kepada Pengadilan Tingkat Banding atau Pengadilan Tinggi Agama,

    sesuai dengan penjelasan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 yang telah diubah

    oleh Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 ayat (3).

    “Kewengangan untuk melaksanakan pengawasan oleh Mahkamah Agung dapat

    didelegasikan kepada Pengadilan Tingkat Banding di semua lingkungan

    peradilan”.

    Foto Bersama Tim Pengawas PTA Jambi dengan Ketua,

    Wakil Ketua, Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo

    Pengawasan fungsional ini dilaksanakan dalam bentuk pengawasan langsung yaitu

    dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap para pejabat terkait (penanggung jawab

    kegiatan) baik dibidang keperkaraan maupun kesekretariatan dengan metode interview

    dan pemeriksaan dokumen. Pada pengadilan Agama Muara Tebo, pelaksanaan

    pengawasan fungsional dilakukan Pengadilan Tinggi Agama Jambi setiap semesternya.

    Pada tahun 2011 pengawasan ini dilaksanakan pada 27 s/d 29 Juli 2011 dan 2 s/d 4

    Nov

  • 60

    ember 2011. Adapun hakim tinggi Pengadilan Tinggi Agama Jambi yang ditugaskan

    untuk melaksanakan pengawasan fungsional ini di Pengadilan Agama Muara Tebo

    adalah sebagai berikut:

    1) Pelaksanaan Pengawasan Semester Pertama

    Drs. H.M. Yamin Awie :Waka PTA Jambi/ Ketua Tim Pengawas

    Drs.H.Salahuddin Mahmud : Hakim Tinggi Pengawas Daerah

    Drs.H.Endang Kusnadi : Hakim Tinggi Pengawas Daerah

    Rizal Sayuthi, BA : Anggota Tim Pengawas

    Drs. H.M. Saman H. Anwar : Anggota Tim Pengawas

    2) Pelaksanaan Pengawasan Semester Kedua

    Drs. H.M. Yamin Awie : Waka PTA Jambi/ Ketua Tim Pengawas

    Drs. A. Bahri Adnan, MH : Hakim Tinggi Pengawas Daerah

    Drs.H.Endang Kusnadi : Hakim Tinggi Pengawas Daerah

    Mawardi, SH : Anggota Tim Pengawas

    Drs. H.M. Saman H. Anwar : Anggota Tim Pengawas

  • 61

    Pembinaan dan Pengelolaan

    5.1 Sumber Daya Manusia

    edudukan dan peranan Sumber Daya Manusia (SDM) pada institusi manapun

    sangatlah penting dan menentukan karena SDM adalah roda penggerak sistem

    yang telah dikembangkan oleh institusi tersebut. Sumber daya manusia (SDM)

    merupakan modal utama didalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan

    kesempurnaan. Untuk itu diperlukan SDM yang dapat bekerjasama, berintegrasi tinggi,

    berdaya guna, cakap, profesional dan bertanggungjawab dalam menggerakan roda

    institusi. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengelola SDM dengan tepat dan

    cermat.

    Peranan SDM bila dikaitkan dengan lembaga peradilan sebagai lembaga yang

    dalam sistem kenegaraan merupakan lembaga yang terhormat, dengan tujuan pokok

    menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila

    sebagaimana tercantum dalam pasal 3 ayat (2) Undang-undang No. 4 tahun 2004

    merupakan peranan yang tidak saja penting secara organisatoris tetapi juga

    menyangkut faktor-faktor filosofis dan sosiologis.

    Secara umum, Sumber Daya Manusia Peradilan dapat dikategorikan pada dua

    kelompok yaitu:

    1. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial seperti hakim, panitera, wakil panitera,

    panitera muda, panitera pengganti, jurusita, dan jurusita pengganti.

    2. Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial, seperti sekretaris, wakil sekretaris, kaur

    umum, kaur keuangan, kaur kepegawaian dan para pegawai pada umumnya.

    5.1.1 Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

    Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial merupakan Sumber Daya Manusia yang

    menjalankan tugas pokok dari Pengadilan Agama yaitu menerima, memeriksa,

    K

  • 62

    memutus dan menyelesaikan perkara di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf,

    zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah. Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

    pada Pengadilan Agama Muara Tebo sampai dengan bulan akhir bulan Desember

    2011 (setelah adanya mutasi dan sebagainya) terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu)

    orang Wakil Ketua, 5 (lima) orang Hakim, 1(satu) orang Panitera/Sekretaris, 1 (satu)

    orang Wakil Panitera, 2 (dua) orang Panitera Muda, 1 (satu) orang Panitera Pengganti,

    1 (satu) orang Jurusita, dan 3 (tiga) orang Jurusita Pengganti. Seluruh Sumber Daya

    Manusia Teknis Yudisial Pengadilan Agama Muara Tebo berjumlah 16 orang.

    Formasi jabatan pegawai teknis yudisial yang ada di Pengadilan Agama Muara

    Tebo belum sepenuhnya terisi karena terdapat kekosongan jabatan pada Panitera

    Muda Permohonan. Untuk menutupi kekurangan tersebut, maka Ketua Pengadilan

    Agama Muara Tebo mengangkat Jek Laymar Putra, SH (Panitera Pengganti) sebagai

    Pelaksana Harian Panitera Muda Permohonan.

    Penerapan hasil Rapat Kerja Daerah Pengadilan Agama se-wilayah Pengadilan

    Tinggi Agama Jambi tahun 2010 tentang larangan rangkap jabatan, maka Pengadilan

    Agama Muara Tebo telah menonaktifkan pejabat kesekretariatan yang selama ini

    merangkap jabatan sebagai Jurusita Pengganti. Saat ini di Pengadilan Agama Muara

    Tebo bidang kejurusitaan terdapat 1 orang jurusita dan 3 orang jurusita pengganti.

    Gambaran Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial Pengadilan Agama Muara Tebo

    dapat dilihat pada tabel 5.1

  • 63

    Tabel 5.1

    Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial

    No

    Nama/ NIP Pangkat Gol.

    Pendidi

    kan Jabatan

    1 Drs. SUHAIMI

    196407071994031008

    Pembina

    TK.I

    (IV/b) S.1 Ketua

    2 Dra. EMANELI

    196307251994032001

    Pembina (IV/a) S.1 Wakil Ketua

    3 Drs. ASLI NASUTION

    196209241992021001

    Pembina (IV/a) S.1 Hakim

    4 MASTUHI, S.Ag., MH

    197704102011121004

    Penata (III/c) S.2 Hakim

    5 SENEN, S.Ag

    197005151997031002

    Penata Tk.

    I

    (III/d) S.1 Hakim

    6 SUSPAWATI, S.Ag

    197607102001122003

    Penata (III/c) S.1 Hakim

    7 ZAKARIA A, S.HI, MH

    197807062006041005

    Penata

    Muda Tk. I

    (III/b) S.2 Hakim

    8 Drs. YUSRAN MP

    196307061991031005

    Pembina (IV/a) S.1 Pansek

    9 HUDORI, S.Ag

    196712211998031005

    Penata Tk.

    I

    (III/d) S.1 Wakil Panitera

  • 64

    10 H. HASYIMI, BA

    195803091992031001

    Penata (III/c) D.3 Panmud

    Gugatan

    11 NUR AMRI, SH

    196309231989022001

    Penata

    Muda Tk. I

    (III/b) S.1 Panmud

    Hukum

    12 JEK LAYMAR PUTRA,

    SH

    197706202003121004

    Penata

    Muda Tk. I

    (III/b) S.1 Panitera

    Pengganti

    13 FAHRIZAL

    196103031987031002

    Penata

    Muda Tk. I

    (III/b) SMA Jurusita

    14 IMRAN, A.Md

    197812142008051002

    Pengatur (II/c) D.3 Jurusita

    Pengganti

    15 KAMAL SHAPUTRA, SH

    198207062009041002

    Penata

    Muda

    (III/a) S.1 Jurusita

    Pengganti

    16 AHMAD KHUMAIDI, S.HI

    19860408200912105

    Penata

    Muda

    (III/a) S.1 Jurusita

    Pengganti

    Dalam rangka peningkatkan mutu keterampilan, kinerja dan profesionalisme

    tenaga teknis peradilan dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Oleh karena itu

    beberapa pegawai tenaga teknis yudisial Pengadilan Agama Muara Tebo telah

    mengikutkan berbagai pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya

    Manusia.

  • 65

    Tabel 5.2

    Pelatihan Pegawai Tenaga Teknis Yudisial

    No Nama/ NIP/Jabatan Waktu Nama Pelatihan Tempat

    1 Dra. Emaneli

    196307251994032001

    Hakim

    2-4 Mei Bimbingan Teknis

    Yudisial Hakim

    Peradilan Agama

    Hotel Wiltop,

    Jambi

    2 Senen, S.Ag

    197005151997031002

    Hakim

    2-4 Mei Bimbingan Teknis

    Yudisial Hakim

    Peradilan Agama

    Hotel Wiltop,

    Jambi

    3 Suspawati, S.Ag

    197607102001122003 : 19760710 2001122 003

    Hakim

    2-4 Mei Bimbingan Teknis

    Yudisial Hakim

    Peradilan Agama

    Hotel Wiltop,

    Jambi

    4 Zakaria A, S.HI.,MH

    197807062006041005

    Hakim

    2-4 Mei Bimbingan Teknis

    Yudisial Hakim

    Peradilan Agama

    Hotel Wiltop,

    Jambi

    5 Roni Fahmi, S.Ag.,MA

    197702212005021001

    Hakim

    23-25

    Mei

    Bimbingan

    pelaksanaan pola

    Bindalmin dan

    SIADPA PLUS

    Hotel Wiltop,

    Jambi

    6 Drs. Yusran Marpaung

    196307061991031005

    Panitera/ Sekretaris

    23-25

    Mei

    Bimbingan

    pelaksanaan pola

    Bindalmin dan

    SIADPA PLUS

    Hotel Wiltop,

    Jambi

  • 66

    7 Hudori, S.Ag

    196712211998031005

    Wakil Panitera

    23-25

    Mei

    Bimbingan

    pelaksanaan pola

    Bindalmin dan

    SIADPA PLUS

    Hotel Wiltop,

    Jambi

    8 Jek Laymar Putra, SH

    197706202003121004

    Panitera Pengganti

    23-25

    Mei

    Bimbingan

    pelaksanaan pola

    Bindalmin dan

    SIADPA PLUS

    Hotel Wiltop,

    Jambi

    9 Fahrizal

    196103031987031002

    Jurusita

    13-17

    Juni

    Pelatihan Teknis

    Fungsional jurusita

    Megamendung,

    Bogor

    10 Suspawati, S.Ag

    197607102001122003 : 19760710 2001122 003

    Hakim

    11-15 Juli Diklat Hakim

    Berkelanjutan

    Megamendung,

    Bogor

    11 Hudori, S.Ag

    196712211998031005

    Wakil Panitera

    24

    Oktober

    Sosialisasi

    konsinyering

    penyampaian

    putusan melalui

    elektronik

    PTA Jambi

    12 Kamal Shaputra

    198207062009041002

    Jurusita Pengganti

    24

    Oktober

    Sosialisasi

    konsinyering

    penyampaian

    putusan melalui

    elektronik

    PTA Jambi

  • 67

    5.1.2 Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial

    Tenaga Teknis Non Yudisial adalah Pegawai Negeri Sipil pada kesekretariatan

    yang terdiri dari pejabat struktural dan tenaga staf/ administrasi. Sumber Daya Manusia

    Non Teknis Yudisial pada Pengadilan Agama Muara Tebo sampai dengan bulan akhir

    bulan Desember 2011 (setelah adanya mutasi dan sebagainya) berjumlah 7 orang yang

    terdiri dari 1 (satu) orang Wakil Sekretaris, 3 (tiga) orang Kepala Urusam, dan 3 (empat)

    orang staf kesekretariatan.

    Tabel 5.3

    Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial

    No Nama/ NIP/Jabatan Pangkat Golongan Pendidikan Jabatan

    1 RAJANI, S.Ag

    197404282003121004

    Penata

    Muda

    Tk. I

    (III/b) S.1 Wakil

    Sekretaris

    2 AZHAR AMIR, SH

    198410132006041004

    Penata

    Muda

    (III/a) S.1 Kaur

    Kepegawaian

    & Ortala

    3 MUHAMMADIYAH,

    S.ThI, M.HI

    198008162003121004

    Penata

    Muda

    Tk. I

    (III/b) S.2 Kaur Umum

    4 ABDUL MUTHALIB,

    SH

    19840126200312

    1003

    Penata

    Muda

    (III/a) S.1 Kaur

    Keuangan &

    Perencanaan

    5 RIDUANSYAH

    198403252009121005

    Pengatur

    Muda

    (II/a) STM Staf

    Keuangan

  • 68

    6 AHMAD GHUFRAN,

    SE

    19840311201101005

    Penata

    Muda

    (III/a) S.1 Staf Umum

    7 AGUSTIAR, A.Md

    198310292011011006

    Pengatur (II/c) D.3 Staf

    Kepegawaian

    Dalam rangka peningkatkan mutu keterampilan, kinerja dan profesionalisme

    tenaga non teknis yudisial peradilan dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Oleh

    karena itu beberapa pegawai tenaga non teknis yudisial Pengadilan Agama Muara Tebo

    telah mengikutkan berbagai pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya

    Manusia.

    Tabel 5.4

    Pelatihan Pegawai Tenaga Teknis Yudisial

    Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Nama/ NIP/Jabatan Waktu Nama

    Pelatihan

    Tempat

    1 Azhar Amir, SH

    198410132006041004

    Kaur Kepegawaian

    13-14

    Oktober

    Verifikasi dan

    Validasi

    SIMKEP

    PTA Jambi

    2 Ahmad Ghufran, SE

    198403112011011005

    Staf

    13-14

    Oktober

    Verifikasi dan

    Validasi

    SIMKEP

    PTA Jambi

    3 Drs.Yusran Marpaung

    196307061991031005

    Panitera/ Sekretaris

    13-14

    Oktober

    Penyusunan

    Anggaran

    Berbasis

    Kinerja Satuan

    Kerja

    PTA Jambi

  • 69

    4 Rajani, S.Ag

    197404282003121004

    Panitera/ Sekretaris

    13-14

    Oktober

    Penyusunan

    Anggaran

    Berbasis

    Kinerja Satuan

    Kerja

    PTA Jambi

    6 Agustiar, A.Md

    198310292011011006

    Operator IT

    24

    Oktober

    Sosialisasi

    konsinyering

    penyampaian

    putusan

    melalui

    elektronik

    PTA Jambi

    7 Muhammadiyah,

    S.Th.I., M.H.I

    198008162003121004

    2

    Desember

    Pengelolaan

    Sistem

    Akuntansi

    Pemerintahan

    PTA Jambi

    8 Ahmad Ghufran, SE

    198403112011011005

    Staf

    2

    Desember

    2009

    Pengelolaan

    Sistem

    Akuntansi

    Pemerintahan

    PTA Jambi

    9 Abdul Muthalib, SH

    198401262003121003

    Kaur Keuangan dan

    Perencanaan

    7-9

    Desember

    Pengelolaan

    Pembukuan

    Bendahara,

    Perpustakaan

    dan

    Pengahapusan

    Barang

    Inventaris

    Hotel Wiltop Jambi

    10 Ahmad Ghufran, SE

    19840311 2011011

    005

    Staf

    7-9

    Desember

    Pengelolaan

    Pembukuan

    Bendahara,

    Perpustakaan dan

    Pengahapusan

    Barang Inventaris

    Hotel Wiltop

    Jambi

    Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan mengingat

  • 70

    keterbatasan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Agama Muara Tebo,

    maka pada tahun 2011 sesuai dengan anggaran yang tersedia di dalam DIPA,

    Pengadilan Agama Muara Tebo telah mengangkat 8 (delapan) orang tenaga honorer

    yang bersifat tidak mengikat dan dapat ditinjau setiap saat bila tidak sesuai dengan

    kontrak kerja selama 1 (satu) tahun. Berikut ini adalah nama-nama tenaga honorer di

    Pengadilan Agama Muara Tebo.

    Tabel 5.5

    Daftar Tenaga Honorer di Pengadilan Agama Muara Tebo

    No Nama Status Tingkat Pendidikan

    1 Rico Subroto Honorer SMA

    2 Endra Cipta Honorer SMA

    3 Ibnu Aiman Honorer SMA

    4 Yuli Hartini, A.Md Honorer D.3

    5 Supangat Honorer SMP

    6 Juariah Honorer SMP

    7 Suryanto,