kata pengantar - sirusa.bps.go.id 9... · kata pengantar kegiatan ... usahanya, dan informasi lain...
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Kegiatan Pendaftaran Usaha/ Perusahaan Sensus Ekonomi 2016
(Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus
Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan untuk
memperoleh data tentang unit usaha/ perusahaan beserta karakteristik
usahanya, dan informasi lain terkait kepemilikan usaha (ownership),
penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), dan sistem waralaba
(franchise).
Mengingat luas dan bervariasinya cakupan dari unit usaha dan
aktivitas ekonomi yang dilakukan maka pemahaman tentang tujuan, konsep
dan definisi, serta tata cara pencacahan dan pengolahan data mutlak
diperlukan. Untuk itu disusun Buku Pedoman Editor, yang memuat uraian
tentang tujuan, cakupan, tahapan pengolahan, serta tata cara editing coding
bagi petugas editor yang perlu dipelajari secara cermat. Buku pedoman ini
juga dimaksudkan sebagai bagian dari Standard Operating Procedure
(SOP) dalam pelaksanaan kegiatan Listing SE2016 guna menghasilkan
data yang akurat.
Saya mengharapkan petugas editor dapat mengikuti petunjuk yang
dijabarkan dalam buku ini agar dapat melaksanakan tugas, peran dan
fungsinya dengan baik. Atas kontribusi semua pihak dalam pelaksanaan
Pengolahan Data Sensus Ekonomi 2016 ini diucapkan terima kasih.
Jakarta, April 2016
Kepala Badan Pusat Statistik
Dr. Suryamin, M.Sc.
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................I
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iiI
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... V
I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................... 1
1.3. Dokumen ............................................................................................... 2
1.4. Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas ..................... 4
1.5. Cakupan Usaha/perusahaan ................................................................ 5
1.6. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE2016 ................................................ 6
II. TAHAPAN PENGOLAHAN ............................................................................. 9
2.1. Mekanisme Pengelolaan Dokumen ................................................... 10
2.2. Penerimaan Dokumen (Receiving).................................................... 15
2.3. Penyimpanan Dokumen ........................................................................ 16
2.4. Editing Coding ...................................................................................... 17
III. TATA CARA EDITING DAN CODING .............................................................. 19
3.1. Umum .................................................................................................. 19
3.2. Editing Coding Dokumen SE2016-L1 .................................................... 21
3.3. Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P ................................................ 28
3.4. Editing Coding Dokumen SE2016-L2 .................................................... 32
3.5. Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P ................................................ 39
3.6. Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P ................... 46
3.7. Editing Coding Dokumen SE2016-RBL ................................................... 46
3.8. Editing Coding Dokumen SE2016-KB ..................................................... 48
3.9. Editing Coding Dokumen SE2016-LF ...................................................... 50
IV. TATA CARA PENULISAN DOKUMEN SCANNER .............................................. 51
4.1. Aturan Dasar Penulisan ......................................................................... 51
4.2. Cara Pengisian SE2016-RBL ................................................................... 53
4.3. Cara Pengisian SE2016-L1 ..................................................................... 56
4.4. Cara Pengisian SE2016-KB ..................................................................... 59
iv
4.5. Cara Pengisian SE2016-L2 ..................................................................... 61
LAMPIRAN ........................................................................................................... 65
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE2016 ....................................................... 4
Gambar 2. Contoh Penomoran Boks pada batching .............................................. 12
Gambar 3. Alur Pengolahan SE2016 .................................................................. 14
Gambar 4. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-RBL ....................................... 55
Gambar 5. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L1 .......................................... 58
Gambar 6. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-KB ......................................... 60
Gambar 7. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L2 ................................................ 64
vi
Buku 9 | PENDAHULUAN 1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan pendaftaran (listing) bangunan dan usaha/perusahaan SE2016
diharapkan menghasilkan data berkualitas. Oleh karenanya perlu dilakukan
pengawasan dan pemeriksaan tahap ke dua terhadap hasil pelaksanaan
pencacahan di lapangan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menghindari dan
mengantisipasi kesalahan petugas pencacah (PCL) maupun pengawas (PML) di
dalam mendaftar bangunan, serta unit usaha/perusahaan dan aktivitas ekonomi
yang dilakukan.
Buku pedoman editing coding ini disusun sebagai panduan bagi petugas
editor dan pengawas editor dalam melakukan editing dan coding dokumen hasil
pencacahan petugas PCL maupun hasil pemeriksaan PML. Buku ini berisi penjelasan
rinci tentang : a) tahapan pengolahan; b) tata cara editing coding; c) tata cara
penulisan dokumen scanner. Dengan berpedoman pada buku panduan ini, hasil
pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan diharapkan dapat menggambarkan
kondisi riil perekonomian Indonesia.
1.2. Tujuan
Secara umum, tujuan kegiatan editing coding pengolahan SE2016 adalah
sejalan dengan tujuan umum dari kegiatan Listing SE2016 yang dimaksudkan untuk
memperoleh data dasar dari unit usaha/perusahaan yang bergerak di berbagai
aktivitas usaha kecuali usaha pertanian, yaitu:
1. Menerapkan pengolahan pra komputer yang benar terhadap data hasil
pendataan lapangan.
2. Meneliti tingkat keakuratan hasil pendaftaran - pendataan dan pengolahan
data, serta melihat efektifitas para petugas di lapangan maupun di tingkat
pengolahan data.
3. Meminimalisasi terjadinya non sarmpling error, sehingga meningkatkan
akurasi data dasar yang dihasilkan.
4. Memperlancar proses pengolahan data secara menyeluruh sehingga dapat
dihasilkan data secara tepat waktu.
Buku 9 | PENDAHULUAN 2
1.3. Dokumen
Jenis Daftar/Buku Pedoman dan Kegunaannya
No
Daftar / Buku
Pedoman
Kegunaan
Digunakan
Oleh
(1) (2) (3) (4)
1. SE2016-L1 Pendaftaran bangunan dan unit usaha/ perusahaan, baik yang berada di luar lokasi bangunan tempat tinggal/rumah (bangunan tetap ataupun tidak tetap) maupun di dalam lokasi bangunan tempat tinggal/rumah
PCL
2. SE2016-L2 Pendataan karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan
PCL
3. SE2016-L1.P Pemutakhiranunit usaha/ perusahaan yang tercetak pada daftar SE2016-L1.P
PCL
4. SE2016-L2.P Pemutakhiran karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan yang tercetak pada daftar SE2016-L2.P
PCL
5. Peta Blok Sensus/ Peta Subblok Sensus
Sebagai acuan bagi pencacah guna mengetahui wilayah tugasnya dan menggambarkan posisi bangunan fisik/sensus dari unit usaha/perusahaan dalam suatu blok sensus/subblok sensus.
PCL
6. SE2016-RBL Rekapitulasi hasil pendaftaran dengan daftar SE2016-L1 dan hasil pemutakhiran dengan daftar SE2016-L1.P
PML
7. SE2016-KB Rekapitulasi jumlah usaha/perusahaan (jumlah lembar SE2016-L2)
PML
8. Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota (Buku 1)
Pedoman pelaksanaan kegiatan pendaftaran dan pendataan unit usaha/perusahaan
BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota
9. Buku Pedoman Instruktur Nasional/ Daerah (Buku 2)
Pedoman pelatihan kegiatan pendaftaran dan pendataan unit usaha/perusahaan
Innas/ Inda
Buku 9 | PENDAHULUAN 3
No
Daftar / Buku
Pedoman
Kegunaan
Digunakan
Oleh
(1) (2) (3) (4)
10. Buku Pedoman Koordinator Sensus Kecamatan/ Koordinator
Lapangan (Buku 3)
Pedoman teknis dan pengelolaan dokumen di tingkat kecamatan
Koseka / Korlap
11. Buku Pedoman Pengawasan (Buku 4)
Pedoman pengawasan dan pemeriksaan hasil pendaftaran dan pendataan unit usaha/ perusahaan
PML
12. Buku Pedoman Pencacah (Buku 5)
Pedoman pendaftaran dan pendataan unit usaha/ perusahaan
PCL dan PML
13 Buku Saku (Buku 6)
Kumpulan kasus batas dan penegasannya PCL dan PML
14 Buku Ringkasan KBLI 2015 (Buku 7)
Pedoman pemberian kode KBLI 5 digit PCL dan PML
15 Buku Pedoman Pengolahan (Buku 8)
Pedoman pengolahan seluruh dokumen hasil pendaftaran usaha/ perusahaan kecuali SE2016-RBL
Petugas Pengolahan BPS Provinsi
16 Buku Pedoman Editor (Buku 9)
Pedoman editing dan coding seluruh dokumen hasil pendaftaran usaha/ perusahaan
Editor BPS Kab/Kota dan BPS Provinsi
17 Buku Pedoman Olah Cepat (Buku 10)
Pedoman Pengolahan dokumen SE2016-RBL
Petugas Pengolahan
BPS Kab/ Kota
18 SE2016-DSBS Daftar sampel blok sensus Listing SE2016 (wilayah Kabupaten Perdesaan)
PCL dan PML
19 List Frame (LF) terdiri dari : a. SE2016-LF.KAB b. SE2016-LF.KEC c. SE2016-LF.DESA d. SE2016-LF.BS
Daftar Usaha/Perusahaan List Frame yaitu Usaha/ Perusahaan hasil IBR yang keterangan lokasi usahanya sampai tingkat : a. Kabupaten/kota b. Kecamatan c. Desa d. Blok sensus
a. BPS Kab/ Kota
b. BPS Kab/ Kota
c. BPS Kab/ Kota
d. PML
Buku 9 | PENDAHULUAN 4
Alur dokumen untuk pelaksanaan SE2016 dapat dilihat pada bagan berikut.
Alur Dokumen
BPS
· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-KB· Pedoman Teknis BPS
Provinsi & BPS Kab/Kota
· Pedoman Innas/ Inda
· Pedoman Koseka/ Korlap
· Pedoman Pengawas· Pedoman Pencacah· Buku Saku· Buku Ringkasan
KBLI2015· Pedoman Pengolah· Pedoman Editor· Pedoman Olah
Cepat· SE2016-DSBS
· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-KB· Pedoman Teknis BPS
Provinsi & BPS Kab/Kota
· Pedoman Innas/ Inda· Pedoman Koseka/
Korlap· Pedoman Pengawas· Pedoman Pencacah· Buku Saku· Buku Ringkasan
KBLI2015· Pedoman Pengolah· Pedoman Editor· Pedoman Olah Cepat· SE2016-DSBS
· Sketsa Peta BS/SBS· Sketsa Peta WA· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-KB· SE2016-LF.KAB· SE2016-LF.KEC· SE2016-LF.DESA· SE2016-LF.BS· Pedoman Teknis BPS
Provinsi & BPS Kab/Kota
· Pedoman Innas/ Inda
· Pedoman Koseka/ Korlap
· Pedoman Pengawas· Pedoman Pencacah· Buku Saku· Buku Ringkasan
KBLI2015· Pedoman Editor· Pedoman Olah
Cepat· SE2016-DSBS
· Sketsa Peta BS/SBS· Sketsa Peta WA· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-LF.BS· Pedoman Koseka/
Korlap· Pedoman Pengawas· Pedoman Pencacah· Buku Saku· Buku Ringkasan
KBLI2015· SE2016-DSBS
· Sketsa Peta BS/SBS· Sketsa Peta WA· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-LF.BS· Pedoman Pengawas· Pedoman Pencacah· Buku Saku· Buku Ringkasan
KBLI2015· SE2016-DSBS
· Sketsa Peta BS/SBS· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· Pedoman Pencacah· Buku Saku· Buku Ringkasan
KBLI2015· SE2016-DSBS
BPS Provinsi BPS Kab/Kota Koseka/Korlap Pengawas Pencacah
Softcopy hasil pengolahan· SE2016-L1· SE2016-KB· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL
Softcopy images· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-KB
Ke Direktorat SIS
· Sketsa Peta BS/SBS· Sketsa Peta WA· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-KB· SE2016-LF.BS· SE2016-DSBS
· Sketsa Peta BS/SBS· Sketsa Peta WA· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-KB· SE2016-LF.BS· SE2016-DSBS
· Sketsa Peta BS/SBS· Sketsa Peta WA· SE2016-L1· SE2016-KB· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL· SE2016-LF.BS· SE2016-LF.DESA· SE2016-LF.KEC· SE2016-LF.KABSoftcopy · Peta BS/SBS· SE2016-RBL
Softcopy hasil pengolahan· SE2016-L1· SE2016-KB· SE2016-L2· SE2016-L1.P· SE2016-L2.P· SE2016-RBL
Softcopy images· SE2016-L1· SE2016-L2· SE2016-KB
Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE2016
1.4. Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas
Kegiatan SE2016 dilaksanakan seluruh wilayah Indonesia. Pada
kabupaten/kota terpilih, akan dipilih sejumlah desa konsentrasi dan nonkonsentrasi
baik di daerah perkotaan (urban) maupun daerah perdesaan (rural). Selanjutnya
setiap sampel desa konsentrasi dan nonkonsentrasi akan dipilih blok sensus
konsentrasi dan nonkonsentrasi. Blok sensus/subblok sensus yang terpilih
merupakan kawasan pertokoan, perkantoran, pemukiman biasa, dan pemukiman
elit.
Buku 9 | PENDAHULUAN 5
1.5. Cakupan Usaha/perusahaan
Usaha/perusahaan yang dicakup dalam SE2016 adalah seluruh
usaha/perusahaan, baik yang menggunakan tempat tetap maupun tempat tidak
tetap, yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan
usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi seluruh kategori lapangan usaha di luar
kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (kategori A) dan
kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (kategori
O). Kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi:
B. Pertambangan dan penggalian;
C. Industri pengolahan;
D. Pengadaan listrik, gas/uap air panas, dan udara dingin;
E. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan
pembersihan limbah dan sampah;
F. Konstruksi;
G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda
motor;
H. Transportasi dan pergudangan;
I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum;
J. Informasi dan komunikasi;
K. Jasa keuangan;
L. Real estat;
M. Jasa profesional, ilmiah, dan teknis;
N. Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan,
agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya;
P. Jasa pendidikan;
Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial;
R. Kesenian, hiburan, dan rekreasi; kecuali kode 92000 ( perjudian dan
pertaruhan)
S. Kegiatan jasa lainnya;
U. Kegiatan badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya.
Buku 9 | PENDAHULUAN 6
1.6. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE2016
Untuk menjamin kelancaran kegiatan pendaftaran bangunan dan
usaha/perusahaan dan pengolahan hasilnya, maka jadwal kegiatan listing disusun
sebagai berikut :
No Kegiatan Waktu
1 Persiapan Juni 2015
2
Rapat pembahasan finalisasi metodologi,
organisasi lapangan, kuesioner, dan buku
pedoman Listing SE2016
Juli - Agustus 2015
3 Koordinasi dengan BPS Provinsi Agustus 2015
4 Pengadaan ATK dan peralatan petugas Agustus - Desember 2015
5 Pengadaan buku pedoman dan kuesioner Listing
SE2016 September – Desember 2015
6 Finalisasi sistem pengolahan dan tabulasi Oktober – Desember 2015
7 Penyusunan bahan ajar Listing SE2016 September – Desember 2015
8 Workshop Intama Listing SE2016 Januari 2016
9 Pencetakan Buku Pedoman Pengolahan Februari 2016
10 Pelatihan Innas + MK Listing SE2016 Februari 2016
11 Pelatihan Inda + MK Listing SE2016 Maret 2016
12 Pelatihan petugas Listing SE2016 Maret – April 2016
13 Printing SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P Maret – April 2016
14 Pencacahan dan pengawasan Listing SE2016 Mei 2016
15 Pelatihan Innas + MK pengolahan Listing SE2016 Maret – April 2016
16 Pelatihan petugas pengolahan hasil Listing
SE2016 Maret – April 2016
17 Pelaksanaan MK Listing SE2016 Mei 2016
18 Pelatihan Innas MK Listing SE2016 Juni 2016
Buku 9 | PENDAHULUAN 7
No Kegiatan Waktu
19 Pelatihan petugas PES Listing SE2016 Juni 2016
20 Pelaksanaan PES Listing 2016 Juli 2016
21 Pengolahan SE2016-RBL di kabupaten/kota Mei – Juni 2016
22 Tabulasi hasil SE2016-RBL Mei – Juni 2016
23 Analisis dan diseminasi hasil SE2016 - RBL Juli 2016
24 Pelaksanaan matching PES Listing SE2016 Agustus 2016
25
Editing coding SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-
L1.P, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L2.P di
BPS Kabupaten/Kota
Mei – Juni 2016
26 Pengolahan SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-
L1.P, SE2016-L2.P, dan SE2016-KB Mei – Oktober 2016
27 Pengolahan PES Listing SE2016 September – Oktober 2016
28 Tabulasi hasil pengolahan SE2016-L1, SE2016-
L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P November 2016
29 Rekonsiliasi hasil pengolahan SE2016-L1,
SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P November 2016
30 Pembahasan hasil sementara Listing SE2016 Desember 2016
31 Penyusunan laporan Listing SE2016 Desember 2016
32 Penyusunan Laporan PES Listing SE2016 Desember 2016
33 Berita Resmi Statistik (BRS) hasil Listing SE2016 4 Januari 2017
Buku 9 | PENDAHULUAN 8
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 9
II. TAHAPAN PENGOLAHAN
Secara umum, kegiatan pengolahan data SE2016 dibedakan menjadi dua
yaitu pengolahan data pra komputer dan pengolahan data dengan komputer.
Kegiatan pengolahan data pra komputer meliputi penerimaan dokumen (receiving),
pengelompokan dokumen (batching), dan penyuntingan penyandian (editing
coding). Sedangkan pengolahan data SE2016 dengan komputer terbagi menjadi
dua tahap yaitu pengolahan angka sementara dan pengolahan angka final.
Pengolahan angka sementara bersumber pada data hasil pengolahan dokumen
SE2016-RBL, sedangkan angka final bersumber pada pengolahan data hasil
pencacahan SE2016 untuk kuesioner SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-
L1.P, dan SE2016-L2.P .
Pengolahan angka sementara, yang bersumber dari pengolahan dokumen
SE2016-RBL, merupakan hasil rekapitulasi pendaftaran dengan menggunakan
daftar SE2016-L1 dan SE2016-L1.P, dimana dilakukan pendaftaran terhadap
seluruh bangunan dan unit usaha maupun perusahaan baik yang berada di luar
maupun di dalam lokasi bangunan, dan dilengkapi dengan daftar unit
usaha/perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya yang berupa preprinted unit
usaha/perusahaan. Dengan demikian hasil pengolahan angka sementara ini dapat
digunakan sebagai kontrol terhadap data SE2016 Lengkap untuk setiap area
pencacahan (BS) dan benar-benar merupakan cerminan dari data unit
usaha/perusahaan dalam SE2016-L2. Pengolahan daftar SE2016-RBL dilakukan
dengan menggunakan program data capture di BPS Kabupaten/Kota.
Pengolahan angka final, yang bersumber dari pengolahan dokumen
SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016.L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P, merupakan
hasil pendataan pendaftaran bangunan dan unit usaha/perusahaan dan di lengkapi
dengan karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan di seluruh wilayah Indonesia.
Pengolahan angka final ini dilakukan di BPS Provinsi, dimana pengolahan dokumen
SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 dilakukan dengan menggunakan data
capture, sedangkan untuk pengolahan angka final yang bersumber dari dokumen
SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P dilakukan dengan menggunakan data entri. Seluruh
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 10
kegiatan pengolahan data dengan komputer ini mengunakan suatu aplikasi yang
berbasis client server dan dilengkapi dengan proses validasi interaktif dalam
kegiatan entri data.
Pengolahan pra komputer dilakukan di BPS Kabupaten/Kota. Untuk
mendapatkan data yang akurat, maka proses editing coding dokumen dilakukan
sedekat mungkin dengan lapangan, sehingga mempermudah proses revisit
lapangan apabila terdapat keragu-raguan dalam pengisian dokumen. Denga
demikian, editing coding dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1/L1.P dan SE2016-
L2/L2.P dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.
2.1. Mekanisme Pengelolaan Dokumen
Sebelum melakukan kegiatan pengolahan data dan editing coding, perlu
dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen dan diatur cara penyimpanannya
ketika dokumen hasil pencacahan telah diterima di BPS Kabupaten/Kota maupun di
BPS Provinsi.
Dalam pencacahan SE2016 ini, dokumen hasil pencacahan petugas
pencacah diurutkan dan dikelompokkan dengan susunan tertentu sedemikian
hingga dapat mempermudah pengelolaan dokumen untuk tahapan berikutnya.
Pengawas (PML) dalam hal ini telah melakukan pengelompokkan dokumen/batching
terhadap dokumen yang diperiksa. Setelah diperiksa, dokumen dikelompokkan
dalam 1 boks dengan satuan desa. Dokumen dalam 1 boks dapat berisi 1 s.d. 6
Blok sensus. Apabila dalam 1 desa terdapat Blok Sensus dengan muatan melebihi
kapasitas boks, maka dapat menggunakan boks tambahan dengan menuliskan
jumlah boks. pada sudut kanan atas. Tata cara penyusunan dokumen dapat dilihat
pada ilustrasi dibawah ini :
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 11
Susunan 1 set hasil Pencacahan untuk Setiap BS (unit usaha/perusahaan
ke-1 s.d……………. usaha/perusahaan ke-n)
Sketsa Peta BS/SBS
SE2016-RBL
SE2016-L1
SE2016-KB
SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 1
SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 2
.
. SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN n
SE2016-L1.P
SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 1
SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 2
.
. SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN n
Apabila kapasitas boks masih memungkinkan untuk diisi, maka lanjutkan ke
BS berikutnya dengan susunan yang sama dengan tata cara diatas. Perlu
diperhatikan bahwa satuan batching ini dalam desa, sehingga apabila kapasitas
boks masing memungkinkan untuk diisi tetapi berbeda identitas desa, maka harus
diisikan ke boks yang berbeda.
Kemudian, apabila dalam 1 BS terdapat jumlah dokumen yang melebihi
kapasitas boks, maka dapat di dimasukkan ke boks lainnya dengan memberi
identitas pada boks lanjutan tersebut mengenai jumlah boks tambahan.
Penulisannya dapat di lihat pada ilustrasi berikut :
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 12
Setelah dokumen-dokumen tersebut telah selesai di kelompokkan, maka
selanjutnya dokumen dikirim ke BPS Kabupaten/Kota. Pengiriman dokumen hasil
pencacahan oleh petugas digunakan untuk proses lanjutan dari setiap BS.
Dokumen yang telah dikirim, selanjutnya di terima oleh petugas
penerimaan dokumen dan dilanjutkan ke proses selanjutnya sampai dengan editing
coding. Dokumen yang telah di lakukan editing coding, kemudian disusun kembali
dalam susunan yang sedikit berbeda dengan susunan pada waktu dokumen dari
pencacahan. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan proses pengolahan dengan
komputer untuk beberapa jenis dokumen tersebut. Sketsa peta BS/SBS dan
SE2016-RBL diolah dengan scanner di seksi IPDS BPS kabupaten/kota, SE2016-L1,
SE2016-KB, SE2016-L2 diolah di BPS provinsi dengan menggunakan data capture,
sedangkan SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P diolah di BPS provinsi dengan
menggunakan data entry.
Boks 1 Boks 2
Gambar 2. Contoh Penomoran Boks pada batching
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 13
Tata cara penyusunan dokumen setelah di edit, adalah sebagai berikut :
1. Sketsa Peta BS/SBS dan SE2016-RBL dipisahkan dari kelompok BS nya dan
dikelompokkan dalam satuan desa dalam 1 kabupaten/kota
2. Dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P
disusun kembali dalam boks dengan susunan sebagai berikut :
SE2016-L1
SE2016-KB
SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 1
SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 2
.
.
SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN n
SE2016-L1.P
SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 1
SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 2
.
. SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN n
3. Penempatan dalam boks dilakukan sama seperti aturan penempatan pada
dokumen dari pencacahan, yaitu dikelompokkan dalam satuan desa.
Adapun mekanisme pengelolaan dokumen yang menggambarkan
pengolahan dokumen SE2016 secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar
berikut:
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 14
TUReceiving Batching
Sketsa Peta WBSE2016-RBLSE2016-L1SE2016-KBSE2016-L2
SE2016-L1.PSE2016-L2.P
Lapangan BPS Kab/Kota BPS Provinsi BPS
Kompilasi
data
Database SE2016
Pengelompokan dokumen
SE2016-L1,SE2016-KB, SE2016-
L2,SE2016-L1.P, SE2016-L2.P
SM: Editing Coding
Validasi Data/ Completion
DB SE2016
-RBL
Upload File
Evaluasi Tabel-Tabel
Pokok
Scan
KTM Server 1Clear?Document
Review
KTM Server 2KTM Correction
& KTM Val
Release
In House Validation
Clean ?
Create File Kirim
Wajar ?
Penerimaan Dokumen
ST2013-L & ST2013-KB
Scan SE2016-RBL
Y
Update Data Konfirmasi ke SM
T
Y
T
Pemeriksaan
Batching
Pengelompokan
DokumenSketsa Peta WB
SE2016-RBL,
Kirim ke Seksi
IPDS
Kirim ke BPS
Prov
Y
T
Staging
Gambar 3. Alur Pengolahan SE2016
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 15
2.2. Penerimaan Dokumen (Receiving)
Kegiatan penerimaan dokumen merupakan proses menerima, memeriksa
kelengkapan dokumen sketsa peta BS/SBS, SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1,
SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P hasil pencacahan yang dilakukan di
Kabupaten/Kota oleh sub bagian Tata Usaha dan atau KSK wilayah sample dari setiap
BS.
Unit kerja di BPS Kabupaten/Kota yang melaksanakan penerimaan dokumen
adalah petugas yang ditunjuk untuk pengolahan data.
Tugas penerima dokumen adalah sebagai berikut :
1. Mencocokkan identitas dokumen yang diterima dengan Daftar Blok Sensus dan
sekaligus mencatat kelengkapan dokumen yang diterima. Identitas dokumen
SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan dokumen
SE2016-L2.P adalah :
a. Nama dan Kode provinsi,
b. Nama dan Kode Kabupaten/kota,
c. Nama dan Kode Kecamatan,
d. Nama dan Kode Kelurahan/desa,
e. Nomor Blok Sensus dan
f. Nomor Subblok Sensus (jika ada).
Apabila petugas menemukan perbedaan identitas antar dokumen tersebut,
maka petugas harus menanyakannya kepada PML mengenai identitas dokumen
tersebut ;
2. Menghitung dan mencatat jenis dan dokumen yang diterima. Apabila petugas
penerima dokumen menemukan perbedaan antara jumlah dokumen yang
diterima dengan yang tertera pada surat pengantar, maka petugas harus
segera melapor ke PML agar PML dapat meneliti dan memutuskan jumlah mana
yang benar. Hal ini harus tercatat pada laporan periodik pra komputer (Formulir
LP-Prakom).
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 16
3. Mencocokkan isian dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 201 dengan banyaknya
dokumen (unit usaha) SE2016-L2, serta Rincian 202 dengan banyaknya
dokumen (unit usaha) SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harus segera
konfirmasi ke PML.
4. Mencocokkan isian dokumen SE2016-L1 (penjumlahan Blok III Rincian 303 +
Rincian 304 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2. Bila ada
perbedaan harus segera melapor ke Penanggungjawab yang bertugas.
Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada PML untuk
memutuskan jumlah mana yang benar;
5. Mencocokkan isian dokumen penjumlahan SE2016-L1.P Blok III Rincian 303
(jumlah usaha rumah tangga) dan SE2016-L1.P Blok III Rincian 304 (Jumlah
usaha/perusahaan yang ditemukan) dengan banyaknya dokumen (unit usaha)
SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harap segera melapor ke Penanggungjawab
yang bertugas. Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada
PCL atau Pengawas untuk memutuskan jumlah mana yang benar;
6. Melakukan entri data penerimaan dokumen pada aplikasi SIPMEN SE2016.
7. Mencetak formulir tanda terima dari Koseka ke Subbag TU BPS Kab/Kota
melalui aplikasi SIPMEN SE2016.
8. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik
(Formulir LP-Prakom).
2.3. Penyimpanan Dokumen
Penyimpanan dokumen merupakan proses menyimpan dan mengelola dokumen
agar mudah diambil apabila diperlukan dalam tahap editing coding dan perekaman data
serta mudah pula dikembalikan ke tempat penyimpanan semula.
Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut :
1. Menerima dokumen yang telah di-batch dan diterima oleh petugas receiving;
2. Memberikan nomor identitas boks pada sisi tinggi boks di bagian bawah
dengan ketentuan : pp.kk.ccc.ddd.nbs.xxx
Contoh :
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 17
3. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah
diambil dan dikembalikan ke tempat semula;
4. Mencetak tanda terima dokumen dari subbag TU BPS Kab/Kota ke seksi
Distribusi selaku penanggung jawab editing coding melalui aplikasi SIPMEN
SE2016.
5. Memberikan dokumen kepada seksi distribusi;
6. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari seksi distribusi.
2.4. Editing Coding
Editing dan coding merupakan proses pemeriksaan, pembetulan isian apabila
terjadi kesalahan dan pemberian kode pada dokumen hasil pencacahan lapangan.
Beberapa dokumen SE2016 diolah dengan menggunakan scanner, sehingga semua
lembar/dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL, SE2016-KB, dan SE2016-L2 harus senantiasa
terjaga bersih, rapi dan penulisan telah menggunakan kaidah yang telah ditentukan.
Pelaksanaan editing coding merupakan tanggung jawab dari seksi distribusi BPS
kab/kota, sehingga alur dokumen dari dan ke editor diatur oleh seksi distribusi yang
dalam hal ini juga berperan sebagai pengawas editing. Adapun tugas pengawas editing
adalah sebagai berikut :
1. Mengikuti pelatihan editing coding;
2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan;
3. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke editor
melalui aplikasi SIPMEN SE2016;
4. Mengawasi pelaksanaan editing coding di BSP kab/Kota dan membantu editor
dalam membantu editor apabila ada permasalahan terkait isian dokumen;
5. Menerima kembali dokumen dari editor;
6. Menyerahkan sketsa peta BS/SBS dan SE2016-RBL ke seksi IPDS BPS Kab/Kota
untuk dilakukan pengolahan;
7. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke subbag
TU melalui aplikasi SIPMEN SE2016;
Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 18
8. Mengirimkan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan
SE2016-L2.P ke petuga penyimpanan (subbag TU) untuk dikirim ke BPS
Provinsi;
9. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik
(Formulir LP-Prakom).
Sedangkan tugas editor adalah sebagai berikut :
1. Mengikuti pelatihan Editing dan Coding;
2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan;
3. Menghitung dan memeriksa kelengkapan dokumen, jumlah dokumen SE2016-
L2 harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen SE2016-KB Blok II Rincian
201. Serta jumlah SE2016-L2.P harus sesuai dengan yang tertera pada
dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 202.
4. Memeriksa kesesuaian jumlah dokumen SE2016-L2 dan SE2016-L2.P dalam
setiap blok sensus dengan jumlah usaha dalam SE2016-L1 dan preprinted
SE2016-L1.P dengan ketentuan yang telah diatur pada subbab 3.4 Konsistensi
Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P ;
5. Melakukan editing dan coding terhadap isian dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL,
SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P sesuai dengan pedoman yang
ditentukan;
6. Menyerahkan dokumen yang telah di editing coding kepada pengawas editing.
7. Membuat laporan perkembangan editing dan coding secara periodik.
Hasil editing coding sangat mempengaruhi kualitas data dan proses pengolahan
selanjutnya. Berbagai informasi yang dirasa meragukan seharusnya sudah dapat
dideteksi sejak dilakukan editing coding, sehingga akan memperlancar kegiatan
pengolahan selanjutnya. Untuk itu diperlukan petugas editing coding (editor) yang
bertanggung jawab dan mengerti tentang konsep-konsep yang digunakan dalam
Sensus Ekonomi ini.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 19
III. TATA CARA EDITING DAN CODING
3.1. Umum
Editing coding merupakan proses memeriksa dan membetulkan penulisan yang
salah/kurang jelas pada isian dokumen hasil pencacahan dengan memperhatikan
kaidah-kaidah editing/coding (penyuntingan/penyandian) yang telah ditetapkan. Editing
coding yang dibahas pada bab ini meliputi editing coding untuk setiap isian pada
dokumen yang dikumpulkan dari kegiatan lapangan SE2016, yaitu : SE2016-RBL,
SE2016-L1, SE106-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P,dan SE2016-L2.P.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petugas editing coding adalah :
1. Periksa jumlah dokumen yang digunakan dalam kegiatan listing, jumlah setiap jenis
dokumen harus sesuai dengan jumlah unit usaha/perusahaan yang menjadi
tanggung jawab masing-masing PCL.
2. Seluruh tulisan pada dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1 dan SE2016.L2
harus menggunakan huruf KAPITAL, jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi.
Penulisan dengan menggunakan pencil 2B
3. Untuk isian marking, pastikan marking sesuai dengan tempat yang disediakan
(hitamkan penuh sesuai bulatan)
4. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada
Pengawas Editing. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka
pengawas editing harus menanyakan kepada PML dan PCL untuk dapat dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
5. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB, dan SE2016-L2 menggunakan
sistem scanner, sehingga pengawas harus memastikan bahwa semua lembar
SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 tetap bersih, rapi, dan
penulisan telah menggunakan kaidah yang ditentukan
6. Pemeriksaan dokumen harus dilakukan secara berurutan, dimulai dengan
pemeriksaan dokumen SE2016-L1, kemudian dilanjutkan dokumen SE2016-L2, dari
nomor urut usaha/perusahaan pertama sampai dengan nomor urut terakhir dalam
setiap blok sensus. Untuk jumlah dokumen/usaha SE2016-L2 harus sama dengan
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 20
isian SE2016-KB Blok II Rincian 201. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan pada
dokumen SE2016-L1.P dokumen dan SE2016-L2.P, dari nomor urut
usaha/perusahaan terkecil sampai dengan nomor urut rumah tangga terakhir dalam
setiap blok sensus. Untuk jumlah dokumen/usaha SE2016-L2.P harus sama dengan
isian SE2016-KB Blok II Rincian 202. Setelah dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P
dilakukan editing dan coding, selanjutnya dilakukan editing dan coding pada
SE2016-RBL.
7. Petugas harus memeriksa apakah isian jawaban suatu pertanyaan benar dan
konsisten dengan isian jawaban pertanyaan lain maupun antar dokumen yang
berkaitan. Apabila petugas menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian,
maka isian yang salah harus diperbaiki. Cara memperbaiki tergantung pada jenis
dokumen:
8. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, dan SE2016-L2 dengan cara
menghapus isian yang salah dan menuliskan isian yang benar.
9. Dokumen SE2016-L1.P dan SE2016.L2.P diperbaiki dengan cara mencoret isian
yang salah dan menuliskan isian yang benar
10. Pemeriksaan kesesuaian antar dokumen mencakup isian dokumen SE2016-L1 dan
SE2016-L1.P dengan SE2016-RBL. Jika terdapat perbedaan antara keduanya, maka
lakukan perbaikan dengan berpedoman pada dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P
yang sudah diedit dan dicoding. Begitu pula pemeriksaan kesesuaian antara
dokumen SE2016-L2 dengan SE2016-KB dengan dokumen SE2016-L1.P dan
SE2016-L2.P
11. Setelah selesai di-edit, dokumen harus diurutkan kembali. Urutan per Blok adalah :
dokumen SE2016-L1, dokumen SE2016-KB, dokumen SE2016-L2 (urutkan nomor
urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor urut unit usaha
terakhir). Dilanjutkan dengan dokumen SE2016-L1.P, dokumen SE2016-L2.P
(urutkan nomor urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor
urut unit usaha terakhir). Satu set dokumen ini diurutkan menurut wilayah dari
blok sensus terkecil hingga blok sensus terakhir.
12. Karena pengolahan SE2016-RBL dilakukan di BPS Kabupaten/Kota, maka dokumen
SE2016-RBL yang sudah diedit dan dicoding dipisahkan dari dokumen lain di
subblok/blok sensus tersebut. Selanjutnya dilakukan batching tersendiri dengan
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 21
menggabungkan seluruh dokumen SE2016-RBL dari seluruh subblok dan blok
sensus.
13. Peta Blok Sensus dan Subblok Sensus dilakukan scan di BPS Kab/Kota, dan file hasil
scan selanjutnya menjadi dokumen yang harus disertakan dalam pengiriman
dokumen ke BPS Provinsi.
14. Untuk perlakuan Manual Cek (MC) petugas harus meneliti seluruh isian dokumen
secara utuh. Apabila terjadi keragu-raguan harus ditanyakan kepada PML dan PCL
atau melakukan kunjungan ke lapangan (revisit).
3.2. Editing Coding Dokumen SE2016-L1
Secara umum, editing coding terhadap dokumen SE2016-L1/L1.P dilakukan pada
setiap karakteristik pada baris per baris.
Untuk dokumen SE2016-L1/ L1.P, periksa apakah jumlah halaman yang terisi
pada sudut kanan atas pada halaman 1 sama dengan jumlah halaman Blok V yang
terisi. Jika tidak sama maka isikan pada sudut kanan sesuai dengan jumlah halaman
Blok V yang terisi. Contoh : sudut kanan atas tertulis jumlah halaman Blok V : 6, maka
halaman pertama Blok V tertulis halaman 1 dari 6 halaman, dst
Blok I : PENGENALAN TEMPAT
Pemeriksaan Rincian 101 s.d 106
Periksa apakah isian rincian 101 s/d 106 sudah sesuai dengan yang tertera pada
daftar blok sensus/sub blok sensus. Periksa juga kebenaran penulisan kode Rincian 101
s/d 106 pada kotak di kolom (3) apakah sudah sesuai dengan kode yang tertera pada
daftar blok sensus/ sub blok sensus. Jika masih salah/tidak sesuai, sesuaikan seperti
tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus.
Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus
(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai
kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh :
NBS : 028 B
NSBS : 125
Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut :
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 22
Pemeriksaan Rincian 107
Periksa apakah isian Rincian 107 sudah sesuai dengan nomor kode sampel dari
nomor kode sampel yang ada di SE2016-DSBS.
Pemeriksaan Rincian 108
Periksa apakah isian Rincian 108 sudah sesuai dengan nomor dan nama SLS yang
ada pada peta blok sensus/ subblok sensus.
Pemeriksaan Rincian 109
Periksa apakah Rincian 109 berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok
sensus/subblok sensus berisi kode yang sama.
Blok II : KETERANGAN PETUGAS
· R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian
· R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian.
· R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi, isian rincian ini untuk kolom
(2) dan (3), yaitu tanggal mulai dan tanggal akhir pencacahan dan
pengawasan.
· R.205 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/pemeriksa. Tanda
tangan tidak boleh melebihi kotak yang disediakan, jika terpaksa lebih
diharuskan lebih ke bawah (tidak boleh menabrak rincian tanggal).
Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN
Pemeriksaan Penulisan Tengah Atas
Periksa isian identitas masing-masing halaman. Untuk halaman ganjil, periksa
apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus,
atau nomor sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I
(Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d. 106. Jika tidak sama, tanyakan kepada
pengawas untuk mengantisipasi jika ada dokumen yang tercecer/terpisah.
Pemeriksaan Penulisan Halaman … dari … Halaman :
Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang
saling berhubungan (kolom 1 s.d 10), periksa apakah seluruh lembar atau halaman satu
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 23
set dokumen SE2016-L1 tersebut sudah lengkap. Perhatikan juga penulisan sudah
mengikuti aturan seperti yang tertuang dalam Buku Pedoman Pencacahan (Buku 5).
Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen SE2016-L1
periksa :
1. Apakah yang tertulis pada “Halaman … dari … halaman” (khusus angka di bagian
depan) dari lembar pertama sampai lembar terakhir berurut dari nomor 1 s.d.
nomor terakhir.
2. Pada lembar terakhir apakah angka pada bagian depan sudah sama dengan angka
pada bagian belakang.
3. Jika angka pada bagian depan dari lembar pertama hingga lembar terakhir ada
yang tidak berurut, atau pada halaman terakhir ternyata angka di bagian depan
tidak sama dengan angka di bagian belakang, maka tanyakan pada pencacah
apakah terjadi kesalahan dalam penulisan atau karena ada lembar yang tercecer
atau hilang.
4. Apabila ada lembar yang hilang, maka pencacah diminta untuk melakukan
pencacahn ulang, khusus untuk unit usaha/perusahaan dari lembar yang hilang
tersebut.
Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Kolom :
Pemeriksaan Kolom (1) s.d Kolom (3)
Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik,
dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor
terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan
SE2016-L1.P
Pastikan penulisan Nomor Segmen pada Kolom (1) sudah sesuai dengan Peta
Blok Sensus
Periksa apakah nomor urut terakhir pada Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus
pada dokumen SE2016-L1 atau SE2016-L1.P sudah sama dengan nomor terakhir pada
penggambaran bangunan sensus yang ada pada sketsa peta Blok Sensus/Subblok
Sensus
Penomoran bisa tidak berurutan tetapi tidak boleh ada nomor yang ganda.
Apabila ada rumah tangga yang saat pencacahan belum dapat diperoleh informasi
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 24
banyaknya usaha secara lengkap, maka bisa diberikan satu baris kosong untuk
penomoran usaha lainnya pada saat kunjungan ulang.
Penomoran diisikan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing
usaha/perusahaan. Sehingga memungkinkan penomoran yang lompat (tidak urut)
menyambung dari Daftar SE2016-L1 ke Daftar SE2016-L1.P
Pemeriksaan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus
Periksa apakah salah satu kode penggunaan bangunan sensus (1 s.d 5) sudah
dihitamkan (marking). Rincian ini harus terisi salah satu kode.
Kolom (1) s.d Kolom (4) harus terisi
Pemeriksaan Kolom (5) nomor urut rumah tangga
Periksa apakah nomor urut rumahtangga dimulai dari nomor urut 1 sampai
dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/subblok sensus, sesuai dengan
banyaknya KRT di Kolom (6).
Kolom 5 s.d 7 ada isian jika Kolom (4) berkode 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal).
Jika Kolom (4) isi kode 2 atau 3 dan KRT memiliki lebih dari 1 usaha, maka pada
isian usaha ke n+1, periksa apakah isian pada Kolom (1) s.d. (5) sudah terisi. Jika
tidak, maka isikan sesuai dengan isian Kolom (1) s.d. (5) pada baris sebelumnya (pada
rumah tangga yang sama).
Apabila tidak ada usaha dalam 1 baris pada Blok V, maka periksa semua isian dari
Kolom (1) s.d. Kolom (10) harus kosong.
Pemeriksaan Kolom (6) nama kepala rumah tangga
Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah
dituliskan nama KRT-nya.
Pemeriksaan Kolom (7) jumlah usaha rumah tangga
Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah
dituliskan jumlah usaha rumahtangganya. Setiap rumahtangga jumlah usahanya bisa
lebih dari 1 (satu). Jika lebih dari satu maka tuliskan pada masing-masing baris.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 25
Periksa jika Kolom (7) kosong/tidak terisi atau “0”, maka “STOP”, dan Kolom (8)
s.d Kolom (10) tidak ada isian.
Periksa konsistensi isian Kolom (4) dan Kolom (7). Periksa apakah sudah sesuai
dengan kondisi dibawah ini:
Kolom (4) Kolom (7)
Kode 1 di arsir Blank
Kode 2 atau Kode 3
diarsir
Blank, 0, atau ISI 1 s.d. n
Kode 4 atau 5 di
arsir
Blank
Jika isian tidak sesuai maka lakukan perbaikan dengan memperhatikan isian pada
kolom-kolom yang lain.
Pemeriksaan Kolom (8) nomor urut usaha/perusahaan
Periksa apakah nomor urut usaha/perusahaan dimulai dari nomor urut 1 sampai
dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/sublok sensus.
Periksa juga apakah ada nomor yang ganda
Kolom (8) ada isian apabila :
Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus berkode 1 (tempat usaha)
Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal)
dan kolom (7) jumlah usaha rumahtangga minimal terisi 1
Pemeriksaan Kolom (9) nama usaha/ perusahaan/ pemilik usaha/ bangunan
Cermati apakah penulisan nama usaha sudah mengikuti kaidah yang benar.
Jika Kolom (9) isi, maka pastikan bahwa isian tidak boleh sama dengan isian
Kolom (9) pada baris lainnya. Jika ada isian Kolom (9) yang sama, maka tambahkan
nama pemilik usaha/KRT dibelakangnya. Contoh :
Kolom (6) Kolom (9)
Di edit sesuai dengan nama isian Kolom (6) menjadi seperti contoh berikut :
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 26
Periksa jika kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode 2 atau 3 maka pengisian
langsung lanjut ke Kolom (10)
Periksa jika Kolom (4) berkode 1, maka lanjut ke daftar SE2016-L2
Periksa jika Kolom (4) berkode 4 atau 5, maka “STOP” dan Kolom (10) tidak ada
isian
Pemeriksaan isian Kolom (10) kode lokasi tempat usaha rumahtangga
Periksa apakah salah satu kode lokasi tempat usaha rumahtangga (1 s.d 4) sudah
dihitamkan (marking)
Kolom (10) ada yang dihitamkan jika Kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode
2 atau 3
Pemeriksaan penjumlahan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus
Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada baris A
Jumlah Halaman ini, Baris B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C
Jumlah Kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi
kesalahan.
Pemeriksaan penjumlahan Kolom (7) jumlah usaha rumahtangga
Periksa penjumlahan usaha rumahtangga pada baris A Jumlah Halaman Ini, baris
B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah Kumulatif s.d halaman
ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan
Pemeriksaan penjumlahan Kolom (10) kode lokasi tempat usaha
rumahtangga.
Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada baris A Jumlah
Halaman ini, baris B Jumlah kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah
kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi
kesalahan.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 27
Blok III : REKAPITULASI
Pemeriksaan terhadap isian pada Blok III dilakukan setelah terlebih dahulu
melakukan pemeriksaan terhadap isian pada Blok V.
1. Periksa isian Rincian 301, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [4] kode
1 halaman terakhir.
2. Periksa isian Rincian 302, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [5] nomor urut
terbesar.
3. Periksa isian Rincian 303, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [7]
halaman terakhir atau (R 303 = R 305 + R 306 + R 307 + R 308)
4. Periksa isian Rincian 304, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [8] nomor urut
terbesar atau (R 304 – R 301 + R 303)
5. Periksa isian Rincian 305, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10]
Kode 1 halaman terakhir.
6. Periksa isian Rincian 306, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10]
kode 2 halaman terakhir
7. Periksa isian Rincian 307, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10]
kode 3 halaman terakhir
8. Periksa isian Rincian 308, sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 4
halaman terakhir
Blok IV : CATATAN
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan,
tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa
menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian
kuesioner.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 28
3.3. Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P
Pemeriksaan secara umum
1. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital kecuali alamat, e-mail, dan
homepage/website. Jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi
2. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL.
Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada
PCL dan lakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Perbaikan data tercetak pada Daftar SE2016-L1.P
4. Berbeda dengan SE2016-L1 dan SE2016.L2, pengolahan dokumen SE2016-L1.P
menggunakan sistem entri sehingga PCL diijinkan mencoret isian pre-printed
dan memperbaikinya sesuai kondisi lapangan.
Pemeriksaan Isian Kanan Atas (penomoran Halaman Blok V)
Isian jumlah halaman Blok V SE2016-L1.P pada sudut kanan atas halaman
pertama Daftar SE2016-L1.P sudah tercetak. Periksa jumlah halaman Blok V harus
sama dengan jumlah halaman Blok V yang tertera pada sudut kanan atas halaman
pertama Daftar SE2016-L1.P. jika ada halaman Blok V yang hilang, tanyakan kepada
PCL dan lengkapi. Contoh : sudut kanan atas tertulis “Jumlah halaman Blok V : 6”,
maka pastikan jumlah halaman Blok V yang dilampirkan sebanyak 6 halaman.
Blok I : PENGENALAN TEMPAT
1. Rincian 101 (Provinsi) s.d 105 (Nomor Blok Sensus) sudah tercetak (pre-
printed)
2. Periksa apakah isian Kolom (2) Rincian 101 s.d 105 sudah sesuai dengan yang
tertera pada peta daftar SE2016-L1.P. periksa juga kebenaran penulisan kode
dari Rincian 101 s.d 105 pada kotak Kolom (3) apakah sudah sesuai dengan
kode yang tertera pada daftar SE2016-L1.P
3. Untuk Rincian 102 dan 104, periksa apakah sudah dicoret yang tidak sesuai
(misal Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota). Jika masih salah/tidak sesuai,
perbaiki seperti tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus.
4. Rincian 106 Nomor Sub Blok Sensus diisikan khusus untuk blok sensusyang
tergolong sebagai blok sensus konsentrasi
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 29
5. Pastikan PCL hanya mencacah usaha/perusahaan pre-printed yang berlokasi di
sub blok sensus wilayah tugasnya meskipun daftar usaha/perusahaan yang
berlokasi pada level blok sensus.
6. Periksa usaha/perusahaan yang berlokasi di luar sub blok sensus wilayah tugas
PCL diberi kode 4 (tidak ditemukan) pada Blok V Kolom (7) kode status
usaha/perusahaan untuk menghindari duplikasi.
7. Rincian 108 (nomor dan Nama SLS) dan 109 (Nama dan Kode Kriteria Kawasan
Blok Sensus)
8. Perhatikan apakah Rincian 108 Nomor dan Nama SLS terisi sesuai dengan isian
di Blok V Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan. Jika tidak sesuai atau ada
perubahan, perbaiki sesuai kondisi lapangan.
9. Untuk Rincian 109 Nama dan Kode Kriteria Kawasan Blok Sensus/ Sub Blok
Sensus, periksa apakah Kolom (3) berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok
sensus/sub blok sensus konsisten berisi kode yang sama.
Blok II : KETERANGAN PETUGAS
1. Isian R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian
2. Isian R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada
isian.
3. Isian R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi.
4. Isian R.204 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/ pemeriksa.
Blok III : REKAPITULASI
1. Periksa isian Rincian 301, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok
V Baris C Kolom (8) kode 1 halaman terakhir
2. Periksa isian Rincian 303, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok
V Baris C Kolom (8) penjumlahan kode 2 dan kode 3 halaman terakhir
3. Periksa isian Rincian 304, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok
V Kolom (9) nomor urut terbesar halaman terakhir
Pastikan nomor urut terakhir sama dengan penjumlahan kode 1 + kode 2 + kode 3
pada Blok V Baris C Kolom (8) halaman terakhir
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 30
4. Periksa isian Rincian 309, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok
V Baris C Kolom (7) Kode 3 halaman terakhir
5. Periksa isian Rincian 310, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok
V baris C Kolom (7) Kode 4 halaman terakhir
Blok IV : CATATAN
Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan,
tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa
menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian
kuesioner.
Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN
Pemeriksaan Isian Tengah Atas
Isian kode wilayah pada bagian tengah atas Blok V SE2016-L1.P sudah tercetak.
Periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan. Nomor blok
sensus, dan/atau sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I
(Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d 106 khususnya bila ada perbaikan pada Blok I.
Pemeriksaan Halaman … dari halaman :
· Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang
saling berhubungan (kolom 1 s.d 9), periksa apakah seluruh lembar atau
halaman satu set dokumen SE2016-L1.P tersebut lengkap.
· Isian nomor halaman pada bagian kanan atas blok V SE2016-L1.P sudah
tercetak. Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen
SE2016-L1 periksa apakah yang tertulis pada “Halaman … dari … halaman”
(khusus angka di bagian depan) dari halaman pertama sampai halaman
terakhir berurut dari nomor 1 s.d nomor terakhir.
· Jika angka pada bagian depan dari halaman pertama hingga halaman terakhir
ada yang tidak berurut, maka tanyakan pada PCL apakah ada lembar yang
tercecer atau hilang.
Tidak ada penambahan halaman Blok V kosong pada Daftar SE2016-L1.P
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 31
Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Variabel
Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik,
dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor
terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan
SE2016-L1.P
Penomoran siiskan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing (door to
door) usaha/perusahaan, sehingga memungkinkan penomoran yang lompat
menyambung dari Daftar SE2016-L1 (memungkinkan tidak urut pada Daftar SE2016-
L1.P)
Kolom (5) Nama Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha sudah tercetak (pre-printed).
Perbaikan nama perusahaan dilakukan di daftar SE2016-L2.P dan tata caranya
disesuaikan dengan buku Pedoman Pencacahan (Buku 5).
Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan sudah tercetak (pre-printed). Petugas tidak
perlu memperbaiki isian data pada kolom ini. Perbaikan data dilakukan di daftar
SE2016-L2.P
Periksa Kolom (7) Kode Status Usaha, apakah kolom (7) sudah terisi tanda cek
(√) salah satu kode 1 s.d kode 4
Periksa isian Kolom (8) Kode Penggunaan Bangunan Sensus, apakah Kolom (8)
sudah terisi tanda cek (√) salah satu kode 1 s.d kode 5
Kolom (8) dan Kolom (9) terisi jika Kolom (7) berkode 1 atau 2
Periksa isian Kolom (9). Kolom (9) berisi nomor dari yang terkecil sampai
terbesar. Jika Kolom (9) terisi maka usaha/perusahaan dicacah lebih lanjut dengan
daftar SE2016-L2.P
Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada kolom (7) baris
jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman
sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini
(Rincian C), apakah sudah benar.
Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada masing-
masing kolom (8) baris jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 32
dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan
halaman ini (Rincian C), apakah sudah benar.
Periksa isian baris jumlah jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif
sampai dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai
dengan halaman ini (Rincian C) pada kolom (9). Baris tersebut merupakan penjumlahan
kode 2 dan kode 3 yang ada pada kolom (8).
3.4. Editing Coding Dokumen SE2016-L2
Pemeriksaan Secara Umum
Pemeriksaan dokumen secara keseluruhan, jika terdapat hal-hal yang meragukan,
kurang jelas, dsb. Konfirmasikan pada petugas pencacah agar dapat dilakukan
perbaikan.
Pengolahan dokumen SE2016-L2 akan menggunakan scanner, sehingga petugas
pengawas harus meyakinkan bahwa semua lembar SE2016-L2 terjaga bersih, rapi dan
penulisan telah menggunakan kaidah yang telah di tentukan
Pemeriksaan Untuk Setiap Rincian
Secara umum, pertanyaan pada daftar isian SE2016-L2 dikelompokkan dalam dua
jenis, yaitu :
1. Pertanyaan Terbuka, dalam hal ini responden akan memberikan jawaban
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika kosong, padahal seharusnya isi,
tanyaan pada PCL
2. Pertanyaan tertutup, dalam hal ini responden akan memilih satu (kode) dari
alternatif jawaban yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan, dengan cara
menghitamkan bulatan. Untuk pertanyaan jenis ini, responden tidak boleh
menghitamkan bulatan lebih dari satu untuk setiap pertanyaan, kecuali rincian
19b.
Perlu diperhatikan ! Apabila dalam menghitamkan bulatan jawaban (oleh) responden
ternyata tidak penuh atau tidak sempurna, maka sempurnakan bulatan jawaban
tersebut.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 33
Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN
Pemeriksaan Isian Rincian 1 s.d 9
Periksa apakah penulisan pada Rincian 1 s.d 6 sudah sesuai dengan penulisan
pada daftar SE2016-L1 Blok I.
Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus
(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai
kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh :
NBS : 028 B
NSBS : 125
Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut :
Periksa juga apakah penulisan pada Rincian 7 s.d 9 sudah sesuai dengan daftar
SE2016-L1 Blok V Kolom (1) s.d Kolom (3)
Periksa juga, kebenaran penulisan kode pada Rincian 1 s.d 9 pada kotak sebelah
kanan, apakah sudah sesuai dengan kode yang ada dalam daftar SE2016-L1.
Rincian 10 : Nomor Urut Usaha/Perusahaan
Periksa apakah penulisan pada Rincian 10 sudah sesuai dengan daftar SE2016-L1
Blok V Kolom (8). Periksa apakah isian sudah urut dari nomor urut 1 s.d nomor urut
terakhir dalam satu blok sensus/sub blok sensus.
Rincian 11a s.d 11d : Nama, Alamat, Nomor Telepon, Faksimili, Email, Nama
Pengusaha/Penanggung Jawab Unit Usaha/Perusahaan, dan Jenis Kelamin
Tulisan pada rincian ini harus jelas dan tidak melebihi batas luar garis kotak pada
masing-masing baris. Pastikan bahwa Isian Rincian 11a sama dengan isian pada
dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom [9]. Perbaiki tulisan jika tulisan tidak terbaca dengan
jelas. Pastikan jenis kelamin pengusaha atau penanggung jawab unit usaha/perusahaan
terisi (hitamkan salah satu bulatannya)
Rincian 12 : Alamat/Lokasi Usaha
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 34
Periksa apakah Rincian 12, 12a sd. 12e (alamat/lokasi usaha) ada isian. Rincian
ini harus terisi apabila usaha yang tercantum pada Rincian 11a merupakan usaha kaki
lima (K5), usaha pertambangan/penggalian perorangan, dan usaha persewaan
rumah/kamar (isian dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom 10, harus terisi kode 2 atau 4).
Pastikan isian kode wilayah pada kotak sesuai dengan deskripsi yang dituliskan di
sebelah kiri nya dan sesuai dengan master file desa (MFD) semester I 2015.
Rincian 12 akan terisi jika daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (10) terisi kode 2 atau kode 4
Khusus rincian No. Blok Sensus; apabila alamat/lokasi usahanya masih dalam satu
blok, maka no blok sensusnya harus terisi
Rincian 13 : tahun mulai beroperasi
Cek kembali isian tahun apakah sudah diisi sebanyak 4 digit ke dalam kotak yang
tersedia. Isian maksimal adalah tahun 2016. Jika tidak ada isian, tanyakan kepada
pengawas.
Rincian 14a : Kode Status Badan Usaha
Periksa apakah salah satu kode jawaban rincian ini sudah ada yang dihitamkan
pada kotak yang tersedia. Kemudian periksa apakah kode yang dihitamkan pada kotak
tersebut sudah penuh dan tidak lebih dari satu bulatan hitam pada kotak yang ada.
Rincian 14b : Laporan/Catatan Keuangan
· Rincian ini boleh kosong atau marking pada kode 1 atau 2.
· Jika Rincian 14a isi kode 6 atau 8 maka Rincian 14b harus ada marking.
· Jika Rincian 14a marked pada salah satu kode 1,2,..,5, atau 7, maka Rincian
14b harus kosong.
Rincian 15a : Kegiatan Utama Usaha/Perusahaan
Periksa penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha/perusahaan ini, apakah
sudah lengkap dan jelas penulisannya, sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi
secara tepat kategori lapangan usaha dan kode KBLI pada Rincian 15b.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 35
Rincian 15a : Kode Kategori
Isian ini harus sesuai dengan isian Rincian 15.a (kegiatan utama) dengan
berpedoman pada buku KBLI 2015
Rincian 15b : Produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/ dijual
Apakah penulisannya sudah lengkap dan jelas sehingga dapat diketahui dan
diidentifikasi secara tepat kode KBLI 5 digit usaha/perusahaan tsb.
Isikan kode KBLI 2015 / 5 digit ke dalam kotak yang tersedia, sesuai dengan
produk (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual. Pastikan kode KBLI 5 digit sesuai
dengan buku pedoman ringkasan KBLI 2015 dan sesuai dengan kategori yang tertulis
pada Rincian 15a.
Cara penentuan kode KBLI lima digit berdasarkan deskripsi pada Rincian 15a (kegiatan
utama), Rincian 15b yaitu produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual, kode
penggunaan bangunan sensus pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (4), dan atau
lokasi usaha pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (10). Uraian kategori lapangan
usaha yang dicakup dalam SE2016 ini dapat dilihat pada Buku Pedoman Pencacah (bab
I). Daftar Kode KBLI 5 digit dapat dilihat pada Buku Pedoman Ringkasan KBLI 2015
Rincian 15c : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Konstruksi)
· Rincian ini boleh kosong (tidak di hitamkan), atau hitamkan pada salah satu
kode 1 sd. 9.
· Jika Rincian 15.a (digit kategori lapangan usaha) terisi kategori F, maka rincian
15.c salah satu harus ada yang di hitamkan
· Jika Rincian 15.a terisi bukan kode F, maka rincian 15.c tidak boleh ada yang
dihitamkan.
· Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu
kotak yang dihitamkan.
Rincian 15d : Kualifikasi usaha/perusahaan (Khusus Akomodasi)
· Rincian ini boleh tidak dimarking atau marking salah satu kode 0 sd. 6.
· Jika Rincian 15.a (digit kategori lapangan usaha) terisi kategori I (Khusus
Akomodasi), maka rincian 15.d salah satu harus ada yang dihitamkan.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 36
· Jika Rincian 15.a terisi bukan kode I, maka rincian 15.d tidak boleh yang
dihitamkan.
· Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu
kotak yang dihitamkan.
Rincian 16 : Jaringan perusahaan/usaha
· Salah satu kode jaringan usaha/ perusahaan dihitamkan. Jika tidak ada yang
dihitamkan, maka tanyakan kepada pengawas.
· Jika jaringan perusahaan/usaha berkode 2 (kantor pusat) maka Rincian 17
harus ada isian dan Rincian 18 harus kosong
· Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 1 (tunggal) maka Rincian 17 dan 18
kosong
· Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 3 s.d 6 (cabang, perwakilan, pabrik,
atau unit pembantu/penunjang) maka Rincian 17 kosong, dan Rincian 18 harus
terisi. Khusus untuk kode 5 (Pabrik/Pengolahan) Rincian 18 ini tidak bisa terisi.
Jika Rincian 15a berkategori C (Industri Pengolahan) maka Rincian 16 (jaringan
usaha/perusahaan) berkode 5 (pabrik/ pengolahan)
Rincian 17 : Banyaknya Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, pabrik, Unit
Pembantu/penunjang yang dimiliki oleh Kantor Pusat
Jika Rincian 16 berkode 2 (Kantor Pusat) maka minimal salah satu isian pada
jumlah kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik atau unit pembantu/penunjang.
Rincian 18 (nama dan alamat kantor pusat).
Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6, Rincian 18 harus terisi. Jika lokasinya berada di
luar negri, yang tertulis adalah nama negara, sedangkan nama provinsi dan
kabupaten.kota dikosongkan. Isikan kode Negara/provinsi dan kabupaten /kota jika
deskripsi nya terisi. (Lihat lampiran 2 dan 3)
Rincian 19a : Jumlah tenaga kerja
Rincian ini harus ada isian minimal 1 (satu) orang yaitu tenaga kerja pemilik/
pengusahanya. Jika hanya pemiliknya saja, maka dihitung 1. Cek pula kewajaran isian
jumlah tenaga kerja dengan usaha yang dilakukan oleh usaha/perusahaan ini. Apabila
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 37
rincian ini kosong, tanyakan kepada pencacah apakah benar-benar kosong atau karena
terlewat.
Rincian 19b : Bulan Kerja
Periksa apakah responden telah mengisi bulan kerja dengan cara menghitamkan
kotak yang tersedia sesuai dengan bulan kerja dari kegiatan usaha/perusahaan selama
satu tahun. Jumlah bulan kerja untuk usaha/perusahaan yang tahun mulai
beroperasinya 2016 maka jumlah bulan kerja yang bisa terisi maksimal adalah 5 bulan
dan minimal 1 bulan, yaitu dalam rentang bulan Januari s.d Mei.
Rincian 20a : Nilai Pengeluaran Usaha selama 1 bulan
Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai
pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan
usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah
nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/
penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa
isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 bulan bisa kosong
Rincian 20b : Nilai Pengeluaran Usaha Selama 1 tahun
Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai
pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan
usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah
nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/
penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa
isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 tahun bisa kosong
Rincian 21 : Pemanfaatan Usaha melalui Media Internet
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 38
Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian
periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai
dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga
bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner.
Rincian 22a dan 22b : Penerapan Usaha melalui Sistem Waralaba dan
Kepemilikan STWP
Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian
periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai
dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga
bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner.
Jika Rincian 22a berkode 3 maka Rincian 22b tidak ada isian
Rincian 23a : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 bulan
Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis
kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23a ini dibandingkan dengan
isian Rincian 20a (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian
ini seharusnya > dari rincian 20a.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong
Rincian 23b : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 tahun
Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis
kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23b ini dibandingkan dengan
isian Rincian 20b (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian
ini seharusnya > dari rincian 20a.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 tahun kosong
Blok II : CATATAN
Periksa apakah ada keterangan hal-hal penting yang harus dituliskan pada blok
catatan.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 39
Selain informasi dari responden, maka pencacah, pemeriksa dan KSK/Mitra
Statistik juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan
dengan isian kuesioner
Blok III : KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN
Periksa apakah Rincian 1 sd. 5 Kolom (2) ada keterangan pencacah. Bila
pencacah belum mengisi rincian tersebut, diminta agar pencacah mengisinya sebagai
tanda pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya.
Rincian Kolom (4) pemberi jawaban harus terisi. Apabila Kolom (4) belum terisi,
pencacah harus diminta kembali untuk meminta pemberi jawaban membubuhkan nama
dan tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini
benar-benar merupakan jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi
usahanya.
3.5. Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P
Pemeriksaan Secara Umum
1. Periksa jumlah lembar SE2016-L2.P harus sama dengan jumlah usaha/
perusahaan pada dokumen SE2016-L1.P (termasuk usaha/perusahaan yang
tutup/tidak ditemukan/di luar cakupan SE2016 – yang tidak dilanjutkan
pencacahan ke Daftar SE2016-L2.P) sesuai dengan jumlah blok sensus/subblok
sensus yang menjadi tanggung jawab masing-masing PCL, jika ada perbedaan
tanyakan kepada PCL.
2. Berbeda dengan SE2016-L2, pengolahan dokumen SE2016-L2.P menggunakan
sistem entri sehingga PCL diijikan mencoret isian preprinted dan
memperbaikinya sesuai kondisi lapangan.
3. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL.
Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada
PCL dan lakukan perbaikan sebagaiman mestinya.
4. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital. Jika belum/tidak, tulisan harus
dikoreksi.
5. Khusus untuk usaha/perusahaan yang tidak memiliki nomor urut usaha/
perusahaan (Daftar SE2016-L1.P Blok V Kolom (9) tidak terdapat isian atau
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 40
kosong), karena pencacahan tidak dilanjutkan ke Daftar SE2016-L2.P, Daftar
SE2016-L2.P untuk usaha/perusahaan tersebut harus ditandai dengan garis
silang besar pada halaman depan dan diberikan keterangan yang memperjelas
status usaha/perusahaan pada Blok II Catatan. Jika belum ditandai, tanyakan
kepada PCL apakah usaha/ perusahaan tersebut dilanjut pencacahan dengan
Daftar SE2016-L2.P atau tidak dan minta PCL memperbaiki sehingga konsisten
antara Daftar SE2016-L1.P dan Daftar SE2016-L2.P.
Pemeriksaan untuk setiap Rincian
Pertanyaan yang sifatnya terbuka (berupa uraian/penjelasan) agar dituliskan
jawaban menggunakan huruf KAPITAL. Jika kosong padahal seharusnya terisi, tanyakan
kepada PCL.
Pertanyaan yang sudah tercetak isian, jika terdapat informasi yang salah atau
pengisiannya belum sesuai tata cara pengisian daftar, perbaiki dengan cara dicoret dan
dituliskan isian yang benar menggunakan huruf KAPITAL. Periksa perbaikan isian yang
dilakukan PCL apakah sudah sesuai dengan tata cara pengisian daftar.
Untuk rincian yang disediakan kode isian, lingkari kode yang sesuai kemudian
tuliskan di dalam kotak yang tersedia. Jika kode belum dilingkari dan atau belum
dituliskan pada kotak, tanyakan kepada PCL dan perbaiki.
Berikan tanda cek pada rincian yang memungkinkan isian lebih dari satu. Periksa
minimal ada satu tanda cek diberikan pada rincian tersebut.
Periksa konsitensi isian antar variabel rincian mengikuti alur pertanyaan dalam Daftar
SE2016-L2.P. Perbaiki apabila terdapat isian yang seharusnya tidak perlu ditanyakan
dan sebaliknya sesuai alur pertanyaan.
Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN
Rincian 1 s.d 5 (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor
Blok Sensus) sudah tercetak (pre-printed). Periksa apakah isian dan kode pada Rincian
1 s.d 5 sudah sesuai dengan penulisan pada daftar SE2016-L1.P Blok I
Untuk Rincian 2 dan 4 (coret yang tidak perlu), apakah sudah docoret. Apabila masih
salah atau tidak sesuai, sesuaikan dengan Daftar SE2016-L1.P Blok I Rincian 102 dan
104.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 41
Rincian 6 : Nomor Sub Blok Sensus
Jika merupakan blok sensus konsentrasi, periksa apakah isian pada Rincian 6
sudah sesuai dengan isian pada Daftar SE2016-L1.P Blok I Rincian 106. Pastikan rincian
tersebut kosong jika bukan merupakan blok konsentrasi.
Rincian 7 s.d 9 (Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan
Sensus)
Periksa apakah isian pada Rincian 7 s.d 9 sudah sesuai dengan penulisan pada
Daftar SE2016-L1.P, Blok V Kolom (1) s.d (3)
Rincian 10 : Nomor Urut Usaha/Perusahaan
Periksa apakah isian pada Rincian 10 sudah sesuai dengan penulisan pada
Daftar SE2016-L1.P Blok V Kolom (9)
Rincian 11a s.d 11d (Nama, alamat, dan pengusaha/ penanggung jawab
usaha/perusahaan)
Periksa apakah PCL telah menuliskan nama unit usaha/perusahaan, alamat
usaha/perusahaan, momor telepon, nomor faksimile, e-mail dengan lengkap dan jelas,
serta nama dan jenis kelamin. Pastikan jenis kelamin pengusaha atau penanggung
jawab unit usaha/perusahaan telah dilingkari dan dituliskan kodenga (kode 1 atau 2)
pada kotak yang tersedia.
Rincian 13 : tahun mulai beroperasi
Periksa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali isian tahun apakah
sudsah diisi sebanyak 4 digit ke dalam kotak yang tersedia. Isian maksimal adalah
tahun 2016.
Rincian 14a : Kode Status Badan Usaha
Periksa apakah salah satu kode status badan usaha sudah disilang dan
dimasukkan ke dalam kotak
Rincian 14b : Laporan catatan keuangan
· Rincian ini boleh kosong atau terisi pada kode 1 atau 2.
· Jika Rincian 14a isi kode 6 atau 8 maka Rincian 14b harus ada terisi.
· Jika Rincian 14a terisi pada salah satu kode 1,2,..,5, atau 7, maka Rincian 14b
harus kosong.
Rincian 15a : kegiatan utama
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 42
Periksa penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha/perusahaan ini, apakah
sudah lengkap dan jelas penulisannya, sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi
secara tepat kategori lapangan usaha dan kode KBLI pada Rincian 15b.
Untuk Isian kode kategori harus sesuai dengan isian Rincian 15.a (kegiatan
utama) dengan berpedoman pada buku KBLI 2015
Periksa Rincian 15b : produk utama yang dihasilkan/dijual apakah penulisannya
sudah lengkap dan jelas sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi secara tepat kode
KBLI 5 digit usaha/perusahaan tsb.
Periksa isian Rincian 15b kode KBLI 5 digit. Isian ini harus sesuai dengan isian
Rincian 15b (produk utama (barang dan jasa) dengan berpedoman pada buku KBLI
2015 ke dalam kotak yang tersedia.
Cara penentuan kode KBLI 5 digit :
Rincian 15a deskripsi kegiatan utama
Rincian 15b produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual
Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus dan atau
lokasi usaha pada dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (10)
Untuk kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE 2016 dapat dilihat pada Buku
Pedoman Ringkasan KBLI 2015
Rincian 15c : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Konstruksi)
Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang disilang
Rincian 15c ada isian jika Rincian 15a berkode “F” (Usaha Konstruksi)
Rincian 15d : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Akomodasi)
Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang disilang
Rincian 15d ada isian jika Rincian 15a berkode “I” (Usaha Akomodasi)
Rincian 16 : Jaringan Usaha/Perusahaan
· Jika Rincian 16 berkode 1 maka langsung ke Rincian 19 dan Rincian 17 s.d
Rincian 18 tidak ada isian
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 43
· Jika Rincian 16 berkode 2 (kantor pusat) maka Rincian 17 ada isian dan Rincian
18 tidak ada isian
· Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6 maka Rincian 17 tidak ada isian dan Rincian 18
ada isian
Rincian 17 : Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, Pabrik, Unit Pembantu/
penunjang
Jika Rincian 16 berkode 2 (kantor Pusat), periksa apakah pencacah sudah
menulis minimal salah satu isian pada jumlah kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik
atau unit pembantu/penunjang.
Rincian 18a s.d 18d : Nama dan alamat Kantor Pusat
Rincian ini sudah tercetak/pre-printed. Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6,
periksa :
· Apabila tidak ada coretan, pastikan ke pencacah apakah yang tercetak sudah
benar atau ada salah. Jika salah, klarifikasikan perbaikannya
· Apakah sudah dicoret salah satu dicoret salah satu yang tidak sesuai. Jika yang
dicoret tidak sesuai dengan kode Provinsi/ Negara dan kabupaten/Kota, yang
sudah tercetak. Jika belum sesuai dan salah konfirmasikan kembali ke
pencacah.
Rincian 19a : Jumlah Tenaga Kerja
Rincian ini harus ada isian minimal 1 (satu) orang yaitu tenaga kerja pemilik/
pengusahanya. Jika hanya pemiliknya saja, maka dihitung 1. Cek pula kewajaran isian
jumlah tenaga kerja dengan usaha yang dilakukan oleh usaha/perusahaan ini. Apabila
rincian ini kosong, tanyakan kepada pencacah apakah benar-benar kosong atau karena
terlewat.
Rincian 19b : Bulan Kerja
Periksa apakah pencacah telah melingkari bulan kerja pada kotak yang tersedia
sesuai dengan bulan kerja dari kegiatan usaha/perusahaan selama satu tahun.
Rincian 20a : Nilai Pengeluaran Usaha Selama 1 bulan
Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai
pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan
usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 44
nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/
penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa
isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 bulan bisa kosong
Rincian 20b : Nilai Pengeluaran Usaha selama 1 tahun
Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai
pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan
usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah
nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/
penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23b). Periksa
isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23b.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 tahun bisa kosong
Rincian 20a dan Rincian 20b bisa terisi salah satu atau kedua-duanya
Rincian 21 : Pemanfaatan Usaha melalui Media Internet
Periksa apakah salah satu kode sudah disilang dan dimasukkan ke dalam kotak
Rincian 22a dan 22b : Penerapan Usaha melalui Sistem waralaba
Periksa apakah salah satu kode sudah disilang dan dimasukkan ke dalam kotak.
Jika Rincian 22a berkode 3 maka Rincian 22b tidak ada isian (langsung ke Rincian 23)
Rincian 23a : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 bulan
Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis
kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23a ini dibandingkan dengan
isian Rincian 20a (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian
ini seharusnya > dari rincian 20a.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 45
Rincian 23b : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 tahun
Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis
kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23b ini dibandingkan dengan
isian Rincian 20b (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian
ini seharusnya > dari rincian 20b.
Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka
rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong
Blok II : CATATAN
Periksa apakah ada keterangan hal-hal penting yang harus dituliskan pada blok
catatan.
Selain informasi dari responden, maka pencacah, pemeriksa dan KSK/Mitra
Statistik juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan
dengan isian kuesioner
Blok III : KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN
Periksa apakah Rincian 1 sd. 5 Kolom (2) ada keterangan pencacah. Bila
pencacah belum mengisi rincian tersebut, diminta agar pencacah mengisinya sebagai
tanda pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya.
Rincian Pemberi Jawaban harus terisi. Apabila Kolom (4) belum terisi, pencacah
harus diminta kembali untuk meminta pemberi jawaban membubuhkan nama dan
tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-
benar merupakan jawaban responden yang sudah sesuai dengan kondisi usahanya.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 46
3.6. Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P
1. Periksa apakah jumlah dokumen SE2016-L2 sebanyak jumlah unit
usaha/perusahaan yang tercantum pada dokumen SE2016-L1.
2. Periksa apakah jumlah dokumen SE2016-L2.P sebanyak jumlah dari unit
usaha/perusahaan yang tercantum pada dokumen SE2016-L1.P.
3. Periksa identitas usaha/perusahaan pada dokumen SE2016-L2, apakah sesuai
dengan yang tercantum pada dokumen SE2016-L1 untuk baris
usaha/perusahaan yang sesuai.
4. SE2016-L2.P Rincian 1 sampai 6 harus sama dengan SE2016-L1.P Blok I.
5. SE2016-L2.P Rincian 7 sampai 9 harus sama dengan SE2016-L1.P Blok V Kolom
(1), (2), dan (3).
6. SE2016-L2.P Kode IBR (kiri atas) harus sama dengan SE2016-L1.P Blok V
Kolom (4).
3.7 Editing Coding Dokumen SE2016-RBL
Secara Umum
1. Pengisian huruf harus menggunakan huruf kapital.
2. Pengisian angka pada kotak Kode Wilayah di Blok I harus sesuai dengan kotak
yang disediakan dan dituliskan dengan jelas sesuai dengan contoh penulisan.
3. Pengisian angka di Blok II, terdapat beberapa aturan sebagai berikut :
4. Penulisan angka dengan rata kanan
5. Tidak perlu menambahkan angka “0” di depan isian
6. Jika jumlah “0”, biarkan isian kosong (blank)
Blok I : PENGENALAN TEMPAT
Isian R.101 s.d R.106 harus sama dengan identitas pada SE2016-DSBS sesuai
dengan master wilayah semester II 2014.
Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus
(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai
kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh :
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 47
NBS : 028 B
NSBS : 125
Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut :
Untuk perbedaan identitas wilayah yang disebabkan karena pemekaran, tidak boleh
dilakukan perubahan.
Perubahan identitas wilayah oleh petugas lapangan diperbolehkan, khususnya
untuk wilayah yang muatan rumah tangganya tertukar antar blok sensus baik dalam
satu kecamatan maupun antar kecamatan.
Blok II : BANYAKNYA USAHA/PERUSAHAAN HASIL PENDAFTARAN SE2016-
L1.P DAN SE2016-L1
Isian banyaknya usaha/perusahaan menurut jenis bangunan sensus
(Rekapitulasi di Blok II Rincian 201 s.d. 208) harus sama dengan isian pada dokumen
SE2016-L1.P dan SE2016-L1 Blok III.
Pengisian masing-masing Rincian Blok II Kolom (2) untuk rekap blok sensus/sub
blok sensus dari SE2016-L1.P dan kolom (3) untuk rekap blok sensus/sub blok sensus
SE2016-L1
Rincian 201 (jumlah usaha pada bangunan khusus tempat usaha)
· Isian Kolom (2), harus sama dengan SE2016-L1.P Blok III Rincian 301
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 301
Rincian 202. Jumlah rumah tangga
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 302
Rincian 203. Jumlah usaha rumah tangga
· Isian Kolom (2), harus sama dengan SE2016-L1.P Blok III Rincian 303
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 303
Rincian 204. Jumlah usaha/perusahaan
· Isian Kolom (2), harus sama dengan SE2016-L1.P Blok III Rincian 304
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 304
Rincian 205. Jumlah usaha di dalam tempat tinggal rumah tangga
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 305
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 48
Rincian 206. Jumlah usaha di luar tempat tinggal dengan lokasi tetap dan
perlengkapan usaha dipindah/dibongkar-pasang (K5)
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 306
Rincian 207. Jumlah usaha keliling dan konstruksi perorangan
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 307
Rincian 208. Jumlah usaha pertambangan dan penggalian perorangan atau
persewaan rumah/kamar
· Isian Kolom (3), harus sama dengan SE2016-L1 Blok III Rincian 308
Blok III : KETERANGAN PETUGAS
Isikan Nama dan tanggal pelaksanaan kegiatan baik untuk Pengawas/ Pemeriksa
maupun Editor Kabupaten/ Kota. Serta bubuhkan tanda tangan pada tempat yang
disediakan.
3.7. Editing Coding Dokumen SE2016-KB
Dokumen SE2016-KB digunakan untuk mengontrol jumlah usaha/ perusahaan
per blok sensus/sub blok sensus. Dokumen ini juga digunakan sebagai bahan evaluasi
pelaksanaan pendaftaran usaha/perusahaan per blok sensus/sub blok sensus. Isian
SE2016-KB diperoleh dari banyaknya unit usaha/perusahaan pada dokumen SE2016-L2
(jumlah dokumen SE2016-L2 yang digunakan) dan dokumen SE2016-L2.P (jumlah
dokumen SE2016-L2.P yang digunakan). Apabila pada sampai dengan tahap ini
dokumen SE2016-KB tidak temukan, maka editor harus menuliskan isian SE2016-KB
pada daftar isian SE2016-KB kosong.
Blok I : PENGENALAN TEMPAT
Isian R.101 s.d R.106 harus sama dengan identitas pada SE2016-DSBS
Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus
(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai
kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh :
NBS : 028 B
NSBS : 125
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 49
Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut :
Untuk perbedaan identitas wilayah yang disebabkan karena pemekaran, tidak
boleh dilakukan perubahan.
Perubahan identitas wilayah oleh petugas lapangan diperbolehkan, khususnya
untuk wilayah yang muatan rumah tangganya tertukar antar blok sensus baik dalam
satu kecamatan maupun antar kecamatan.
Blok II : BANYAKNYA USAHA/PERUSAHAAN HASIL PENDAFTARAN SE2016-
L1.P DAN SE2016-L1
Blok ini digunakan untuk mengetahui banyaknya unit usaha/perusahaan hasil
pendaftaran pada setiap blok sensus/sub blok sensus.
Isian ini diperoleh dengan cara menghitung jumlah lembar SE2016-L2 dan
SE2016-L2.P yang digunakan.
Blok III : KETERANGAN PETUGAS
Periksa apakah isan Nama dan tanggal pelaksanaan kegiatan baik untuk
Pengawas/ Pemeriksa maupun Editor Kabupaten/ Kota sudah terisi. Periksa pula apakah
sudah ada tanda tangan pada tempat yang disediakan. Apabila belum terisi, kembalikan
kepada pengawas untuk dapat meminta PML maupun PCL membubuhkan nama dan
tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-
benar merupakan jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi usahanya.
Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 50
3.8. Editing Coding Dokumen SE2016-LF
Dokumen SE2016-LF merupakan daftar Usaha/Perusahaan List Frame yang berisi
usaha/perusahaan hasil IBR dengan keterangan lokasi usahanya sampai tingkat:
Kabupaten/kota, Kecamatan, Desa, Blok Sensus. Setelah editing coding terhadap
dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-
L2.P, maka selanjutnya dilakukan pengecekan kembali daftar unit usaha/perusahan
tersebut dengan dokumen SE2016-LF sesuai dengan wilayah nya. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari lewat cacah.
Editor memeriksa dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-RBL
yang di identifikasi dari Daftar LF, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan isian dokumen SE2016-L1 yang diidentifikasi dari Daftar LF sedikit
berbeda dengan yang jelaskan pada Subbab 3.2 Editing Coding Dokumen
SE2016-L1. Isian Blok I R107 NKS dan Isian Blok V Kolom (1) s.d. (3) dibiarkan
kosong, Selanjutnya pemeriksaan sama dengan yang tertuang dalam Subbab
3.2.
2. Periksa usaha/perusahan dalam Daftar LF yang termasuk dalam BS Sample
3. Periksa apakah usaha/perusahaan tersebut telah ada di dokumen SE2016-L1
atau SE2016-L1.P
4. Jika usaha/perusahaan tersebut tidak ada dalam dokumen SE2016-L1 atau
SE2016-L1.P, maka laporkan kepada pengawas Editing secara tertulis agar
dapat dilakukan pengecekan atau pencacahan terhadap usaha/perusahaan
tersebut oleh petugas Task Force.
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 51
IV. TATA CARA PENULISAN DOKUMEN SCANNER
Hasil pencacahan SE2016-L1 dan SE2016-L2 diolah dengan menggunakan mesin
scanner (cara kerjanya, serupa dengan mesin fotocopy), sehingga penulisan jawaban
baik berupa “marking” maupun “angka/huruf” harus ditulis dengan jelas dan mengikuti
kaidah tulisan yang ditentukan agar bisa terbaca dengan baik oleh scanner. Adalah
berbahaya jika cara penulisannya menyimpang dari kaidah yang ditentukan karena bisa
dibaca beda oleh scanner. Berikut adalah tata cara penulisan dokumen scanner dimana
pengisian menggunakan Pencil 2B dan contoh pengisian kuesioner dalam Bab ini hanya
mengikuti kaidah pengisian tanpa mengikuti validasi yang berlaku.
4.1. Aturan Dasar Penulisan
Cara Penulisan Angka dan huruf yang Standar
· Tulisan angka dan huruf harus mengikuti contoh di daftar
· Tulisan angka/huruf harus berada di dalam kotak
· Tulislah angka dan huruf dalam ukuran yang besar tetapi tidak melewati kotak.
Contoh :
· Jika tempat yang tersedia masih memungkinkan, tulislah angka dan dan huruf
sesuai dengan ukuran huruf yang sesuai dengan batas per karakter dalam
kotak. Hindari menuliskan lebih dari satu karakter dalam batas huruf.
Contoh
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 52
Untuk tempat penulisan yang disediakan lebih dari satu baris seperti pada
pertanyaan dalam daftar SE2016-L2 Blok I Rincian 11 : Nama, alamat, dan
pengusaha/penanggung jawab usaha/perusahaan dapat dituliskan dengan beberapa
cara berikut :
1.
Hasil pembacaan scanner untuk penulisan tersebut adalah :
PT SISINGAMAHARAJA ABADI SENTOSA
2.
Hasil pembacaan scanner untuk penulisan tersebut adalah :
PERUSAHAAN PENGELOLAAN DAN DAUR ULANG AIR BERSIH
Kata dalam baris yang berbeda, secara otomatis akan diberi jarak 1 spasi oleh
sistem.
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 53
4.2. Cara Pengisian SE2016-RBL
Pengisian huruf harus menggunakan hufuf capital, seperti : Nama Wilayah pada
Blok I, dan nama Pengawas/Pemeriksa, dan Nama Editor Usaha/Penggunaan
bangunan. CONTOH
KALIMANTAN SELATAN, nama provinsi
BARITO KUALA , nama kabupaten
MARABAHAN, nama kecamatan
MARABAHAN KOTA, nama kelurahan/desa
028B, nama NBS
RADANSYAH, nama pengawas/pemeriksa
LATIF, nama editor kabupaten.kota
Pengisian angka untuk Kode Wilayah Blok I harus dituliskan dengan jelas sesuai
dengan CONTOH TULISAN.
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 54
Pengisian angka untuk Blok II, terdapat beberapa aturan sbb :
1. Penulisan angka dengan rata kanan;
2. Tidak perlu menambahkan angka “0” di depan isian;
3. Jika jumlah “0”, biarkan isian kosong (blank).
Contoh pengisian kuesioner SE2016-RBL
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 55
Gambar 4. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-RBL
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 56
4.3. Cara Pengisian SE2016-L1
· Pengisian huruf, seperti : Nomor dan Nama SLS, Nama Petugas, Nama Kepala
Rumah Tangga, dan Nama Usaha/Perusahaan.
· Penulisan harus menggunakan huruf capital.
Contoh Penulisan :
RW 04 RT 08 BALANGAN : Nomor dan Nama SLS
ABDUL MALIK : Nama Petugas
ZAINUDIN : Nama Kepala Rumah Tangga
KEDAI NS PECEL LELE <ZAINUDIN> : Nama Usaha/Perusahaan
· Karakter khusus yang diperbolehkan : ( ) - / < > ‘
· Jumlah maksimum karakter yang diperbolehkan adalah ±20% lebih dari kotak
yang disediakan, dengan syarat: tidak boleh keluar dari kotak penulisan.
Contoh:
· Nama Kepala Rumah Tangga disediakan sebanyak 18 karakter, dapat diisikan
sampai dengan 22 karakter.
Contoh nama diatas terdiri dari 22 karakter dan masih memungkinkan untuk
dituliskan dalam kotak dengan ketentuan bahwa tulisan per huruf dapat terbaca
dengan jelas dan tidak melewati batas kotak penulisan.
· Nama Usaha/Perusahaan disediakan sebanyak 24 karakter, dapat diisikan
sampai dengan 29 karakter.
Contoh nama usaha diatas terdiri dari 28 karakter dan masih memungkinkan untuk
dituliskan dalam kotak dengan ketentuan bahwa tulisan per huruf dapat terbaca
dengan jelas dan tidak melewati batas kotak penulisan.
· Pengisian angka pada kotak Kode Wilayah di Blok I harus sesuai dengan kotak
yang disediakan dan dituliskan dengan jelas sesuai dengan contoh tulisan di
bawah ini:
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 57
Contoh:
64 : Kode Provinsi
04 : Kode Kabupaten/Kota
140 : Kode Kecamatan
004 : Kode Kelurahan/Desa
028B : Nomor Blok Sensus
01 : Nomor Subblok Sensus
· Pengisian angka (seperti: Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor
Bangunan Sensus, Nomor Urut Rumah Tangga, Jumlah Usaha Rumah Tangga,
Nomor Urut Usaha/Perusahaan) di Blok V sebagai berikut:
· Pengisian Nomor Segmen, Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus,
Nomor Urut Rumah Tangga, Jumlah Usaha Rumah Tangga, Nomor Urut
Usaha/Perusahaan pada Blok V harus berada di dalam kotak, jangan sampai
keluar dari kotak yang disediakan.
CONTOH:
Isian untuk Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Rumah
Tangga, Jumlah Usaha Rumah Tangga, Nomor Urut Usaha/Perusahaan, dan isian
“Jumlah”, tidak perlu ditambahkan angka “0” di depannya.
CONTOH:
Nomor Bangunan Fisik : 1, 2, 3, 4, 12
Nomor Bangunan Sensus : 1, 2, 3, 4, 15
Nomor Urut Rumah Tangga : 1, 2, 3, 4, 20
Nomor Urut Usaha/Perusahaan : 1, 2, 3, 4, 25
Untuk pengisian “Jumlah” sebagai berikut:
· Cukup isikan angkanya saja (tanpa angka 0 di bagian depan)
· Jika isiannya “0”, kotak harus dikosongkan (blank)
· Pengisian “marking” harus diisi penuh untuk satu bulatan.
Contoh pengisian kuesioner SE2016-L1 dapat dilihat pada Gambar 5.
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 58
Gambar 5. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L1
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 59
4.4. Cara Pengisian SE2016-KB
Pengisian huruf harus menggunakan hufuf kapital, seperti : Nama Wilayah pada
Blok I, dan nama Pengawas/Pemeriksa, dan Nama Editor Usaha/Penggunaan
bangunan.
CONTOH
KALIMANTAN SELATAN : nama provinsi
BARITO KUALA : nama kabupaten
MARABAHAN : nama kecamatan
MARABAHAN KOTA : nama kelurahan/desa
028B : nama NBS
RADANSYAH : nama pengawas/pemeriksa
RINI PRIANTARI : nama editor kabupaten.kota
Menuliskan angka , seperti kode wilayah pada Blok I serta Rekapitulasi usaha
Contoh pengisian kuesioner SE2016-KB
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 60
Gambar 6. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-KB
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 61
4.5. Cara Pengisian SE2016-L2
· Pengisian huruf (seperti: Nama Usaha/Perusahaan, Alamat Usaha/ Perusahaan,
Email, Homepage/Website, Alamat/Lokasi Usaha/Perusahaan, Kegiatan Utama,
Produk, Nama Kantor Pusat, dan Alamat kantor Pusat, dll) sebagai berikut:
· Penulisan huruf harus menggunakan huruf kapital.
Contoh penulisan:
WARUNG H MISBAH : Nama Usaha/Perusahaan
PEDURENAN MESJID NO 71 : Alamat Usaha/Perusahaan
[email protected] : Email
WWW.MISBAH.COM : Homepage/Website
MENJUAL BARANG : Kegiatan Utama
ALAT ALAT RUMAH TANGGA : Produk yang dihasilkan
WARUNG KELONTONG H MISBAH : Nama Kantor Pusat
· Karakter khusus yang diperbolehkan: ( ) - / < > ‘
· Karakter @ diperbolehkan khusus untuk isian Alamat Email.
· Jumlah maksimum karakter yang diperbolehkan adalah ±20% lebih dari kotak
yang disediakan, dengan syarat: tidak boleh keluar dari kotak penulisan.
Contoh:
· Nama Usaha/Perusahaan dan Alamat disediakan sebanyak 21 karakter, dapat
diisikan sampai dengan 25 karakter.
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 62
· Email dan Homepage/Website disediakan sebanyak 16 karakter, dapat diisikan
sampai dengan 19 karakter
· Pengisian angka Kode Wilayah (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Kelurahan/Desa, Nomor Blok Sensus, Nomor Subblok Sensus), Nomor Segmen,
Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut
Usaha/Perusahaan, sebagai berikut:
· Penulisan angka Kode Wilayah (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,
Kelurahan/Desa, Nomor Blok Sensus, Nomor Subblok Sensus), Nomor Segmen,
Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut
Usaha/Perusahaan harus sesuai dengan kotak yang disediakan dan dituliskan
dengan jelas sesuai dengan contoh tulisan di bawah ini:
Contoh:
31 : Kode Provinsi
71 : Kode Kabupaten/Kota
100 : Kode Kecamatan
003 : Kode Kelurahan/Desa
007B : Nomor Blok Sensus
05 : Nomor Subblok Sensus
010 : Nomor Segmen
· Untuk Nomor Bangunan Fisik dan Nomor Bangunan Sensus tanpa
menggunakan angka “0” dibagian depan. Begitu juga dengan Nomor Urut
Usaha/Perusahaan.
Aturan di atas berlaku untuk isian angka pada identitas lainnya.
CONTOH:
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 63
Terdapat beberapa aturan dalam pengisian angka untuk isian jumlah, sebagai
berikut:
· Penulisan angka dengan rata kanan
· Tidak perlu menambahkan angka “0” di depan isian
· Jika jumlah “0”, biarkan isian kosong (blank)
· Khusus untuk Rincian 20 dan Rincian 23, penulisan angka dengan rata kiri
· Pengisian “marking”. Marking harus diisi penuh untuk satu bulatan.
Contoh pengisian kuesioner SE2016-L2
Buku 9 | tata cara penulisan dokumen scanner 64
Gambar 7. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L2
Buku 9 | 65
LAMPIRAN
Buku 9 | LAMPIRAN 66
Lampiran 1
LAPORAN PERIODIK
PENGOLAHAN PRA KOMPUTER
SENSUS EKONOMI 2016
Provinsi : .......................................... [ ]
Kab/Kota : .......................................... [ ]
Nama : …………………………………………
Pekerjaan : Receving Batching Editing Coding
Tanggal Identitas Dokumen [ppkkcccdddnbs ]
Jumlah *) Keterangan Mulai Selesai
*) Jumlah Dokumen SE2016-L2/L2.P
Formulir LP-Prakom
Buku 9 | LAMPIRAN 67
Lampiran 2
Master Kode Negara
111 JAPAN
112 HONG KONG
113 KOREA, DEM. PEOPLE'S REP.
114 KOREA, REPUBLIC OF
115 TAIWAN
116 CHINA
117 MONGOLIA
118 MACAU
119 OTHER EAST ASIA
120 PAPUA NEW GUINEA
121 THAILAND
122 SINGAPORE
123 PHILIPPINES
124 MALAYSIA
125 MYANMAR
126 CAMBODIA
127 BRUNEI DARUSSALAM
128 LAO PEOPLE'S DEM. REP.
129 NEPAL
130 BHUTAN
131 VIET NAM
132 MALDIVES
133 INDIA
134 PAKISTAN
135 BANGLADESH
136 SRI LANKA
137 AFGHANISTAN
138 INDONESIA
139 OTHER SOUTH & S.E ASIA
141 IRAQ
142 IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF)
143 SAUDI ARABIA
144 ISRAEL
145 KUWAIT
146 JORDAN
147 PEOP. DEM. REP. OF YEMEN
148 LEBANON
149 PALESTINA
151 YEMEN
152 OMAN
153 SYRIA ARAB REPUBLIC
154 TURKEY
155 UNITED ARAB EMIRATES
156 QATAR
157 BAHRAIN
158 CYPRUS
159 OTHER WEST ASIA
211 EGYPT
212 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA
213 MOROCCO
214 TUNISIA
215 ALGERIA
216 SUDAN
217 ERITREA
218 LESOTHO
219 NAMIBIA
220 WESTERN SAHARA
221 ETHIOPIA
222 TANZANIA, UNITED REP. OF
223 MADAGASCAR
224 SOMALIA
225 KENYA
226 REUNION
227 MOZAMBIQUE
228 BOTSWANA
229 EQUATORIAL GUINEA
Buku 9 | LAMPIRAN 68
230 TOGO
231 GHANA
232 LIBERIA
233 GUINEA
234 ANGOLA
235 CONGO
236 CAMEROON
237 NIGERIA
238 SIERRA LEONE
239 GABON
240 COTE D'IVOIRE
241 SENEGAL
242 MAURITANIA
243 MALI
244 BENIN
245 BURKINA FASO
246 GUINEA BISSAU
247 GAMBIA
249 SEYCHELLES
251 UGANDA
252 CENTRAL AFRICAN REPUBLIC
253 NIGER
254 CHAD
255 DJIBOUTI
256 SAINT HELENA
257 SAO TOME AND PRINCIPE
260 SWAZILAND
261 SOUTH AFRICA
262 ZIMBABWE
263 ZAMBIA
264 MALAWI
265 COMOROS
266 BURUNDI
267 MAURITIUS
268 RWANDA
269 ZAIRE
270 MAYOTTE
271 DEMOCRATIC REP. OF THE CONGO
272 SOUTH SUDAN
273 BOUVET ISLAND
299 OTHER AFRICA
311 AUSTRALIA
312 NEW ZEALAND
318 MICRONESIA, FED. STATES OF
319 GUAM
320 PALAU
321 NAURU
322 NEW CALEDONIA
323 NIUE
324 NORTHERN MARIANA ISLANDS
325 SAINT VINCENT AND THE GRENADINES
326 VANUATU
327 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS
328 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY
329 OTH.OCEANIA
331 AMERICAN SAMOA
332 COOK ISLANDS
333 FIJI
334 KIRIBATI
335 MARSHALL ISLANDS
336 SAMOA
337 SOLOMON ISLANDS
338 TONGA
339 TUVALU
340 CHRISTMAS ISLANDS
341 U.S MINOR OUTLYING ISLAND
342 COCOS (KEELING) ISLANDS
343 TOKELAU
344 HEARD ISLAND AND MCDONALD ISLANDS
345 PITCAIRN
346 FRENCH SOUTHERN TERRITORIES
391 EAST TIMOR
392 ANTARTICA
411 UNITED STATES
412 CANADA
419 OTHER NORTH AMERICA
Buku 9 | LAMPIRAN 69
421 MEXICO
422 GUATEMALA
423 HONDURAS
424 NICARAGUA
425 PANAMA
426 CUBA
427 CURACAO
428 SURINAME
431 CHILE
432 VENEZUELA
433 ARGENTINA
434 BRAZIL
435 COLOMBIA
436 BOLIVIA
437 URUGUAY
438 PARAGUAY
441 ECUADOR
442 PERU
443 GUYANA
444 TRINIDAD AND TOBAGO
445 BAHAMAS
446 JAMAICA
447 PUERTO RICO
448 BELIZE
449 DOMINICAN REPUBLIC
450 EL SALVADOR
451 COSTA RICA
452 HAITI
453 BARBADOS
454 ANTIGUA AND BARBUDA
455 ANGUILLA
456 ARUBA
457 BERMUDA
458 CAPE VERDE
459 CAYMAN ISLANDS
460 DOMINICA
461 FALKLAND ISLANDS
462 FRENCH GUIANA
463 FRENCH POLYNESIA
464 GREENLAND
465 GRENADA
466 MARTINIQUE
467 NETHERLANDS ANTILLES
468 NORFOLK ISLANDS
469 SAINT LUCIA
470 SAN MARINO
471 TURKS AND CAICOS ISLANDS
472 GUADELOUPE
473 SAINT KITTS AND NEVIS
475 SAINT PIERRE AND MIQUELON
476 MONTSERRAT
477 VIRGIN ISLANDS (BRITISH)
478 U.S. VIRGIN ISLANDS
479 SAINT BARTHELEMY
480 SAINT MARTIN (FRENCH PART)
481 SINT MAARTEN (DUTCH PART)
499 OTHER C.& S. AMERICA
511 UNITED KINGDOM
512 NETHERLANDS
513 FRANCE
514 GERMANY, FED. REP. OF
515 AUSTRIA
516 BELGIUM
517 SWITZERLAND
518 LUXEMBOURG
519 GIBRALTAR
520 MONACO
521 DENMARK
522 NORWAY
523 SWEDEN
524 FINLAND
525 IRELAND
526 ITALY
527 SPAIN
528 PORTUGAL
529 ICELAND
Buku 9 | LAMPIRAN 70
531 GREECE
532 VATICAN CITY STATE
533 ANDORRA
534 LIECHTENSTEIN
539 OTHER WEST EUROPE
542 HUNGARY
543 POLAND
544 ROMANIA
545 BULGARIA
548 ALBANIA
549 ARMENIA
550 AZERBAIJAN
551 BELARUS
552 KAZAKHSTAN
553 KYRGYZSTAN
554 MOLDOVA, REPUBLIC OF
555 TAJIKISTAN
556 TURKMENISTAN
557 UKRAINE
558 UZBEKISTAN
559 LITHUANIA
560 LATVIA
561 ESTONIA
562 GEORGIA
563 CROATIA
564 BOSNIA AND HERZEGOVINA
565 MALTA
566 SLOVAKIA
567 SLOVENIA
568 CZECH REPUBLIC
569 SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH SA
570 REP. OF MACEDONIA
571 FAEROE ISLANDS
572 RUSSIA FEDERATION
573 SERBIA
574 MONTENEGRO
575 KOSOVO
576 ALAND ISLANDS
577 SVALBARD AND JAN MAYEN
578 GUERNSEY
579 ISLE OF MAN
580 JERSEY
Buku 9 | LAMPIRAN 71
Lampiran 3
Master Kode Wilayah Kabupaten/Kota
KODE KAB NAMA KAB
1101 SIMEULUE
1102 ACEH SINGKIL
1103 ACEH SELATAN
1104 ACEH TENGGARA
1105 ACEH TIMUR
1106 ACEH TENGAH
1107 ACEH BARAT
1108 ACEH BESAR
1109 PIDIE
1110 BIREUEN
1111 ACEH UTARA
1112 ACEH BARAT DAYA
1113 GAYO LUES
1114 ACEH TAMIANG
1115 NAGAN RAYA
1116 ACEH JAYA
1117 BENER MERIAH
1118 PIDIE JAYA
1171 BANDA ACEH
1172 SABANG
1173 LANGSA
1174 LHOKSEUMAWE
1175 SUBULUSSALAM
1201 NIAS
1202 MANDAILING NATAL
1203 TAPANULI SELATAN
1204 TAPANULI TENGAH
1205 TAPANULI UTARA
1206 TOBA SAMOSIR
1207 LABUHAN BATU
1208 ASAHAN
1209 SIMALUNGUN
1210 DAIRI
1211 KARO
1212 DELI SERDANG
1213 LANGKAT
1214 NIAS SELATAN
1215 HUMBANG HASUNDUTAN
1216 PAKPAK BHARAT
1217 SAMOSIR
1218 SERDANG BEDAGAI
1219 BATU BARA
1220 PADANG LAWAS UTARA
1221 PADANG LAWAS
1222 LABUHAN BATU SELATAN
1223 LABUHAN BATU UTARA
1224 NIAS UTARA
1225 NIAS BARAT
1271 SIBOLGA
1272 TANJUNG BALAI
1273 PEMATANG SIANTAR
1274 TEBING TINGGI
1275 MEDAN
1276 BINJAI
1277 PADANGSIDIMPUAN
1278 GUNUNGSITOLI
1301 KEPULAUAN MENTAWAI
1302 PESISIR SELATAN
1303 SOLOK
1304 SIJUNJUNG
1305 TANAH DATAR
1306 PADANG PARIAMAN
1307 AGAM
1308 LIMA PULUH KOTA
1309 PASAMAN
Buku 9 | LAMPIRAN 72
1310 SOLOK SELATAN
1311 DHARMASRAYA
1312 PASAMAN BARAT
1371 PADANG
1372 SOLOK
1373 SAWAH LUNTO
1374 PADANG PANJANG
1375 BUKITTINGGI
1376 PAYAKUMBUH
1377 PARIAMAN
1401 KUANTAN SINGINGI
1402 INDRAGIRI HULU
1403 INDRAGIRI HILIR
1404 PELALAWAN
1405 S I A K
1406 KAMPAR
1407 ROKAN HULU
1408 BENGKALIS
1409 ROKAN HILIR
1410 KEPULAUAN MERANTI
1471 PEKANBARU
1473 D U M A I
1501 KERINCI
1502 MERANGIN
1503 SAROLANGUN
1504 BATANG HARI
1505 MUARO JAMBI
1506 TANJUNG JABUNG TIMUR
1507 TANJUNG JABUNG BARAT
1508 TEBO
1509 BUNGO
1571 JAMBI
1572 SUNGAI PENUH
1601 OGAN KOMERING ULU
1602 OGAN KOMERING ILIR
1603 MUARA ENIM
1604 LAHAT
1605 MUSI RAWAS
1606 MUSI BANYUASIN
1607 BANYU ASIN
1608 OGAN KOMERING ULU SELATAN
1609 OGAN KOMERING ULU TIMUR
1610 OGAN ILIR
1611 EMPAT LAWANG
1612 PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
1613 MUSI RAWAS UTARA
1671 PALEMBANG
1672 PRABUMULIH
1673 PAGAR ALAM
1674 LUBUKLINGGAU
1701 BENGKULU SELATAN
1702 REJANG LEBONG
1703 BENGKULU UTARA
1704 KAUR
1705 SELUMA
1706 MUKOMUKO
1707 LEBONG
1708 KEPAHIANG
1709 BENGKULU TENGAH
1771 BENGKULU
1801 LAMPUNG BARAT
1802 TANGGAMUS
1803 LAMPUNG SELATAN
1804 LAMPUNG TIMUR
1805 LAMPUNG TENGAH
1806 LAMPUNG UTARA
1807 WAY KANAN
1808 TULANGBAWANG
1809 PESAWARAN
1810 PRINGSEWU
1811 MESUJI
1812 TULANG BAWANG BARAT
1813 PESISIR BARAT
1871 BANDAR LAMPUNG
1872 METRO
1901 BANGKA
Buku 9 | LAMPIRAN 73
1902 BELITUNG
1903 BANGKA BARAT
1904 BANGKA TENGAH
1905 BANGKA SELATAN
1906 BELITUNG TIMUR
1971 PANGKAL PINANG
2101 KARIMUN
2102 BINTAN
2103 NATUNA
2104 LINGGA
2105 KEPULAUAN ANAMBAS
2171 B A T A M
2172 TANJUNG PINANG
3101 KEPULAUAN SERIBU
3171 JAKARTA SELATAN
3172 JAKARTA TIMUR
3173 JAKARTA PUSAT
3174 JAKARTA BARAT
3175 JAKARTA UTARA
3201 BOGOR
3202 SUKABUMI
3203 CIANJUR
3204 BANDUNG
3205 GARUT
3206 TASIKMALAYA
3207 CIAMIS
3208 KUNINGAN
3209 CIREBON
3210 MAJALENGKA
3211 SUMEDANG
3212 INDRAMAYU
3213 SUBANG
3214 PURWAKARTA
3215 KARAWANG
3216 BEKASI
3217 BANDUNG BARAT
3218 PANGANDARAN
3271 BOGOR
3272 SUKABUMI
3273 BANDUNG
3274 CIREBON
3275 BEKASI
3276 DEPOK
3277 CIMAHI
3278 TASIKMALAYA
3279 BANJAR
3301 CILACAP
3302 BANYUMAS
3303 PURBALINGGA
3304 BANJARNEGARA
3305 KEBUMEN
3306 PURWOREJO
3307 WONOSOBO
3308 MAGELANG
3309 BOYOLALI
3310 KLATEN
3311 SUKOHARJO
3312 WONOGIRI
3313 KARANGANYAR
3314 SRAGEN
3315 GROBOGAN
3316 BLORA
3317 REMBANG
3318 PATI
3319 KUDUS
3320 JEPARA
3321 DEMAK
3322 SEMARANG
3323 TEMANGGUNG
3324 KENDAL
3325 BATANG
3326 PEKALONGAN
3327 PEMALANG
3328 TEGAL
3329 BREBES
3371 MAGELANG
Buku 9 | LAMPIRAN 74
3372 SURAKARTA
3373 SALATIGA
3374 SEMARANG
3375 PEKALONGAN
3376 TEGAL
3401 KULON PROGO
3402 BANTUL
3403 GUNUNG KIDUL
3404 SLEMAN
3471 YOGYAKARTA
3501 PACITAN
3502 PONOROGO
3503 TRENGGALEK
3504 TULUNGAGUNG
3505 BLITAR
3506 KEDIRI
3507 MALANG
3508 LUMAJANG
3509 JEMBER
3510 BANYUWANGI
3511 BONDOWOSO
3512 SITUBONDO
3513 PROBOLINGGO
3514 PASURUAN
3515 SIDOARJO
3516 MOJOKERTO
3517 JOMBANG
3518 NGANJUK
3519 MADIUN
3520 MAGETAN
3521 NGAWI
3522 BOJONEGORO
3523 TUBAN
3524 LAMONGAN
3525 GRESIK
3526 BANGKALAN
3527 SAMPANG
3528 PAMEKASAN
3529 SUMENEP
3571 KEDIRI
3572 BLITAR
3573 MALANG
3574 PROBOLINGGO
3575 PASURUAN
3576 MOJOKERTO
3577 MADIUN
3578 SURABAYA
3579 BATU
3601 PANDEGLANG
3602 LEBAK
3603 TANGERANG
3604 SERANG
3671 TANGERANG
3672 CILEGON
3673 SERANG
3674 TANGERANG SELATAN
5101 JEMBRANA
5102 TABANAN
5103 BADUNG
5104 GIANYAR
5105 KLUNGKUNG
5106 BANGLI
5107 KARANG ASEM
5108 BULELENG
5171 DENPASAR
5201 LOMBOK BARAT
5202 LOMBOK TENGAH
5203 LOMBOK TIMUR
5204 SUMBAWA
5205 DOMPU
5206 BIMA
5207 SUMBAWA BARAT
5208 LOMBOK UTARA
5271 MATARAM
5272 BIMA
5301 SUMBA BARAT
Buku 9 | LAMPIRAN 75
5302 SUMBA TIMUR
5303 KUPANG
5304 TIMOR TENGAH SELATAN
5305 TIMOR TENGAH UTARA
5306 BELU
5307 ALOR
5308 LEMBATA
5309 FLORES TIMUR
5310 SIKKA
5311 ENDE
5312 NGADA
5313 MANGGARAI
5314 ROTE NDAO
5315 MANGGARAI BARAT
5316 SUMBA TENGAH
5317 SUMBA BARAT DAYA
5318 NAGEKEO
5319 MANGGARAI TIMUR
5320 SABU RAIJUA
5321 MALAKA
5371 KUPANG
6101 SAMBAS
6102 BENGKAYANG
6103 LANDAK
6104 MEMPAWAH
6105 SANGGAU
6106 KETAPANG
6107 SINTANG
6108 KAPUAS HULU
6109 SEKADAU
6110 MELAWI
6111 KAYONG UTARA
6112 KUBU RAYA
6171 PONTIANAK
6172 SINGKAWANG
6201 KOTAWARINGIN BARAT
6202 KOTAWARINGIN TIMUR
6203 KAPUAS
6204 BARITO SELATAN
6205 BARITO UTARA
6206 SUKAMARA
6207 LAMANDAU
6208 SERUYAN
6209 KATINGAN
6210 PULANG PISAU
6211 GUNUNG MAS
6212 BARITO TIMUR
6213 MURUNG RAYA
6271 PALANGKA RAYA
6301 TANAH LAUT
6302 KOTA BARU
6303 BANJAR
6304 BARITO KUALA
6305 TAPIN
6306 HULU SUNGAI SELATAN
6307 HULU SUNGAI TENGAH
6308 HULU SUNGAI UTARA
6309 TABALONG
6310 TANAH BUMBU
6311 BALANGAN
6371 BANJARMASIN
6372 BANJAR BARU
6401 PASER
6402 KUTAI BARAT
6403 KUTAI KARTANEGARA
6404 KUTAI TIMUR
6405 BERAU
6409 PENAJAM PASER UTARA
6411 MAHAKAM HULU
6471 BALIKPAPAN
6472 SAMARINDA
6474 BONTANG
6501 MALINAU
6502 BULUNGAN
6503 TANA TIDUNG
6504 NUNUKAN
Buku 9 | LAMPIRAN 76
6571 TARAKAN
7101 BOLAANG MONGONDOW
7102 MINAHASA
7103 KEPULAUAN SANGIHE
7104 KEPULAUAN TALAUD
7105 MINAHASA SELATAN
7106 MINAHASA UTARA
7107 BOLAANG MONGONDOW UTARA
7108 SIAU TAGULANDANG BIARO
7109 MINAHASA TENGGARA
7110 BOLAANG MONGONDOW SELATAN
7111 BOLAANG MONGONDOW TIMUR
7171 MANADO
7172 BITUNG
7173 TOMOHON
7174 KOTAMOBAGU
7201 BANGGAI KEPULAUAN
7202 BANGGAI
7203 MOROWALI
7204 POSO
7205 DONGGALA
7206 TOLI-TOLI
7207 BUOL
7208 PARIGI MOUTONG
7209 TOJO UNA-UNA
7210 SIGI
7211 BANGGAI LAUT
7212 MOROWALI UTARA
7271 PALU
7301 KEPULAUAN SELAYAR
7302 BULUKUMBA
7303 BANTAENG
7304 JENEPONTO
7305 TAKALAR
7306 GOWA
7307 SINJAI
7308 MAROS
7309 PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
7310 BARRU
7311 BONE
7312 SOPPENG
7313 WAJO
7314 SIDENRENG RAPPANG
7315 PINRANG
7316 ENREKANG
7317 LUWU
7318 TANA TORAJA
7322 LUWU UTARA
7325 LUWU TIMUR
7326 TORAJA UTARA
7371 MAKASSAR
7372 PAREPARE
7373 PALOPO
7401 BUTON
7402 MUNA
7403 KONAWE
7404 KOLAKA
7405 KONAWE SELATAN
7406 BOMBANA
7407 WAKATOBI
7408 KOLAKA UTARA
7409 BUTON UTARA
7410 KONAWE UTARA
7411 KOLAKA TIMUR
7412 KONAWE KEPULAUAN
7413 MUNA BARAT
7414 BUTON TENGAH
7415 BUTON SELATAN
7471 KENDARI
7472 BAUBAU
7501 BOALEMO
7502 GORONTALO
7503 POHUWATO
7504 BONE BOLANGO
7505 GORONTALO UTARA
7571 GORONTALO
Buku 9 | LAMPIRAN 77
7601 MAJENE
7602 POLEWALI MANDAR
7603 MAMASA
7604 MAMUJU
7605 MAMUJU UTARA
7606 MAMUJU TENGAH
8101 MALUKU TENGGARA BARAT
8102 MALUKU TENGGARA
8103 MALUKU TENGAH
8104 BURU
8105 KEPULAUAN ARU
8106 SERAM BAGIAN BARAT
8107 SERAM BAGIAN TIMUR
8108 MALUKU BARAT DAYA
8109 BURU SELATAN
8171 AMBON
8172 TUAL
8201 HALMAHERA BARAT
8202 HALMAHERA TENGAH
8203 KEPULAUAN SULA
8204 HALMAHERA SELATAN
8205 HALMAHERA UTARA
8206 HALMAHERA TIMUR
8207 PULAU MOROTAI
8208 PULAU TALIABU
8271 TERNATE
8272 TIDORE KEPULAUAN
9101 FAKFAK
9102 KAIMANA
9103 TELUK WONDAMA
9104 TELUK BINTUNI
9105 MANOKWARI
9106 SORONG SELATAN
9107 SORONG
9108 RAJA AMPAT
9109 TAMBRAUW
9110 MAYBRAT
9111 MANOKWARI SELATAN
9112 PEGUNUNGAN ARFAK
9171 SORONG
9401 MERAUKE
9402 JAYAWIJAYA
9403 JAYAPURA
9404 NABIRE
9408 KEPULAUAN YAPEN
9409 BIAK NUMFOR
9410 PANIAI
9411 PUNCAK JAYA
9412 MIMIKA
9413 BOVEN DIGOEL
9414 MAPPI
9415 ASMAT
9416 YAHUKIMO
9417 PEGUNUNGAN BINTANG
9418 TOLIKARA
9419 SARMI
9420 KEEROM
9426 WAROPEN
9427 SUPIORI
9428 MAMBERAMO RAYA
9429 NDUGA
9430 LANNY JAYA
9431 MAMBERAMO TENGAH
9432 YALIMO
9433 PUNCAK
9434 DOGIYAI
9435 INTAN JAYA
9436 DEIYAI
9471 JAYAPURA
Buku 9 | LAMPIRAN 78