kata pengantar - restrojaksel.info · b. kedudukan,tugas dan fungsi polres metro jakarta selatan...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan ini merupakan perwujudan
pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Laporan Kinerja Tahun
Anggaran 2016 merupakan laporan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Polres Metro
Jakarta Selatan Tahun 2015-2019.
Penyusunan Laporan Kinerja Polres Metro Jakarta Selatan mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi,
antara lain sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, merupakan wujud akuntabilitas
pelaksanaan tugas dan fungsi Polres Metro Jakarta Selatan menuju terwujudnya good governance,
dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi dan di sisi
lain, merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap satuan kerja di lingkungan
Polres Metro Jakarta Selatan.
Kinerja Polres Metro Jakarta Selatan diukur atas dasar penilaian indikator kinerja utama
(IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis sebagaimana
telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2016.
Berdasarkan analisis dan evaluasi obyektif yang disampaikan melalui Laporan Kinerja
Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2016 ini, diharapkan dapat terjadi optimalisasi dan peningkatan
efisiensi, efektivitas dan produktivitas kinerja Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun-tahun
selanjutnya, sehingga dapat mendukung terwujudnya Good Governace dan Clean Government.
Jakarta, Februari 2017
KEPALA KEPOLISIAN RESORT METRO JAKARTA SELATAN
IWAN KURNIAWAN, S.IK, M.SI
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 70040683
11
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH METRO JAYA
RESORT METROPLITAN JAKARTA SELATAN
LAPORAN KINERJA POLRES METRO JAKARTA SELATAN
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Dalam rangka memelihara keamanan dalam negeri melalui upaya penyelenggaraan
fungsi kepolisian yang meliputi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dilakukan
oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku alat negara yang dibantu oleh masyarakat
dengan menjunjung tinggi hak manusia.
Polres Metro Jakarta Selatan selaku bagian dari institusi Polri yang bertugas
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mengakkan hukum serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dituntut untuk dapat
menjamin terpeliharanya situasi dan kondisi Kamtibmas dengan memberikan perlindungan,
pengayoman, pelayanan kepada masyarakat dan melakukan penegakan hukum di wilayah
hukum Polres Metro Jakarta Selatan yang meliputi 10 kecamatan yang berada dibawah kota
administrasi Jakarta Selatan, demi terselenggaranya kegiatan Pemerintahan daerah khusus
ibu kota Jakarta.
Kondisi keamanan di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2016
walaupun secara umum relatif aman dan kondusif, namun demikian masih terjadi gangguan
keamanan yang meresahkan masyarakat seperti : premanisme baik yang berada di jalanan
(street crime) maupun premanisme yang terorganisir, segala macam bentuk perjudian,
kejahatan narkoba, kejahatan terhadap kekayaan negara yang ada di wilayah hukum Polres
Metro Jakarta Selatan serta terorisme.
Sesuai dengan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2015 tentang perubahan atas
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia bahwa sebagai pertanggungjawaban Polres Metro
12
Jakarta Selatan dalam penggunaan anggaran dan pendapatan belanja negara dalam rangka
pelaksanaan fungsi, peran dan tugasnya maka disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2016.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polres Metro Jakarta Selatan Tahun
2016 juga digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kegagalan sasaran strategis
yang telah ditetapkan serta upaya tindak lanjut perbaikannya, sehingga dapat dijadikan
bahan masukan dan perbaikan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan berikutnya.
B. Kedudukan,Tugas dan Fungsi Polres Metro Jakarta Selatan
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polres Metro Jakarta Selatan.
a. Kedudukan
Kepolisian Resort yang selanjutnya disingkat Polres adalah pelaksana tugas dan wewenang
Polri di wilayah Kota Madya yang berada dibawah Polda Metro Jaya.
b. Tugas
Polres Metro Jakarta Selatan bertugas:
1) melaksanakan tugas pokok Polri yaitu memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat
2) melaksanakan tugas-tugas Polri lainnya dalam daerah hukum Polres Metro Jakarta
Selatan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Polres Metro Jakarta Selatan Jaya sebagaimana
dimaksud di atas, Polres Metro Jakarta Selatan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) pemberian pelayanan Kepolisian kepada masyarakat dalam bentuk penerimaan dan
penanganan laporan atau pengaduan, permintaan bantuan atau pertolongan,
pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri dan pelayanan surat-surat ijin atau
keterangan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) pelaksanaan intelijen dalam bidang keamanan, termasuk persandian dan
intelijen teknologi, baik sebagai bagian dari kegiatan satuan-satuan atas
maupun sebagai bahan masukan penyusunan rencana kegiatan operasional
13
Polres Metro Jakarta Selatan dalam rangka pencegahan gangguan dan
pemeliharaan keamanan dalam negeri;
3) penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan
fungsi laboratorium forensik lapangan, pembinaan dan pengawasan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) serta pengawasan proses penyidikan;
4) pelaksanaan Sabhara Kepolisian, yang meliputi kegiatan patroli mencakup
pengaturan, penjagaan, pengawalan, pengamanan kegiatan masyarakat dan
pemerintah termasuk penindakan tindak pidana ringan, pengamanan unjuk
rasa dan pengendalian massa, serta pengamanan objek khusus yang meliputi
Very Very Important Person (VVIP), Very Important Person (VIP), tempat
pariwisata dan objek vital khusus lainnya;
5) pelaksanaan lalu lintas Kepolisian yang meliputi kegiatan pengaturan,
penjagaan, pengawalan dan patroli (turjawali) lalu lintas termasuk penindakan
pelanggaran dan penyidikan kecelakaan lalu lintas, serta registrasi dan
identifikasi (regident) pengemudi kendaraan bermotor, dalam rangka
penegakan hukum dan pembinaan keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas);
6) pembinaan masyarakat yang meliputi Perpolisian Masyarakat (Polmas),
pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam
rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum,
tumbuh kembangnya peran serta masyarakat dalam pembinaan keamanan dan
ketertiban, terjalinnya hubungan Polri dan masyarakat yang kondusif bagi
pelaksanaan tugas Kepolisian, serta pembinaan teknis dan pengawasan
Kepolisian khusus termasuk satuan pengamanan; dan
7) pelaksanaan fungsi-fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
14
C. Struktur Organisasi Polres Metro Jakarta Selatan
D. Rencana Strategis Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2015-2019
1. Visi
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Polres Metro Jakarta Selatan, maka visi yang
dirumuskan Polres Metro Jakarta Selatan adalah sebagai berikut :
“ Terwujudnya Polres Metro Jakarta Selatan yang makin profesional, unggul dan
dipercaya masyarakat guna memantapkan Kamtibmas di wilayah hukum Polres
Metro Jakarta Selatan dalam rangka mendukung terciptanya Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian “.
15
2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka Polres Metro Jakarta Selatan memiliki misi
yaitu :
a. mewujudkan kecintaan dan kepercayaan publik (trust building) melalui
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan sampai lini terdepan, melalui konsep “Polres
Besar-Polsek Kuat.”;
b. mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polri yang profesional dan
unggul, yang menjunjung etika dan sendi-sendi HAM;
c. meningkatkan kesejahteraan personel Polri (well motivated and welfare);
d. mewujudkan intelijen Polri yang profesional dan kompeten untuk memastikan dukungan
yang handal bagi keamanan, melalui kegiatan deteksi aksi, deteksi dini, peringatan dini
dan cegah dini secara cepat akurat dan efektif guna pengambilan keputusan yang tepat
pada kebijakan keamanan;
e. mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan pemahaman,
kesadaran dan kepatuhan hukum melalui strategi Polmas serta membangun sinergi
polisional yang proaktif dengan instansi terkait;
f. mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan, menjunjung tinggi HAM dan anti
KKN;
g. mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas;
h. mewujudkan teknologi komunikasi dan informasi kepolisian secara berkelanjutan yang
terintegrasi guna mengoptimalkan kinerja Polri; dan
i. mewujudkan anggota Polri yang kompeten yang dibuktikan dengan sertifikasi kecakapan
profesi.
3. Tujuan
a. terwujudnya organisasi Polri yang Good Governance dan Clean Government;
b. terwujudnya revolusi mental personel Polri berupa perubahan mind set dan culture set
sejalan reformasi birokrasi Polri;
c. terwujudnya rasa aman dan nyaman di masyarakat dalam aktivitas kehidupan sehari-hari;
d. terwujudnya Polri yang profesional, bermoral, modern, unggul dan dipercaya masyarakat;
dan
e. terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN yang mampu
memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta tercapainya keadilan,
kepastian dan kemanfaatan hukum bagi masyarakat.
16
4. Sasaran Strategis
a. terwujudnya peningkatan pelayanan prima kepolisian;
b. terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif sehingga menurunnya gangguan
Kamtibmas;
c. terwujudnya aparatur Polres Metro Jakarta Selatan yang bersdih dan bebas dari KKN.
5. Pentahapan Kebijakan
a. Pada Tahun 2015
Melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebutuhan sinergi polisional yang
produktif dengan didikung Almatsus Polri berbasis teknologi Kepolisian guna menghadapi
ancaman gangguan Kamtibmas.
b. Pada Tahun 2016.
Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terdepan
dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung SDM berkualitas guna menghadapi
ancaman gangguan kamtibmas.
c. Pada Tahun 2017
Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terdepan
dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung SDM berkualitas serta
berkemampuan ilmu dan teknologi guna menghadapi ancaman gangguan kamtibmas.
d. Pada Tahun 2018
Mendinamisir dan meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima dan sinergi polisional
yang produktif dengan didukung kecukupan kesejahteraan personel Polri guna
menghadapi ancaman gangguan Kamtibmas.
e. Pada Tahun 2019
Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan terdepan dan
sinergi polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri berbasis teknologi
Kepolisian, SDM berkualitas dan kecukupan kesejahteraan personel Polri guna
menghadapi ancaman gangguan Kamtibmas.
17
E. Permasalahan
1. rasio personel Polres Metro Jakarta Selatan dengan jumlah penduduk yang berada di wilayah
hukum Polres Metro Jakarta Selatan belum pada kondisi ideal (1:300), kondisi pada akhir tahun
2016 jumlah penduduk di wilayah kota administrasi Jakarta Selatan 2.071.818 jiwa berbanding
dengan personel Polri Polres Metro Jakrta Selatan 1.734 personel, dengan demikian 1 personel
Polda Metro Jaya melayani 1.195 orang (1:1.195);
2. belum optimalnya pengelolaan keamanan dan penciptaan rasa aman masyarakat, baik melalui
dukungan maupun penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi;
3. pelayanan Kamtibmas Prima yang didukung peralatan Polri berbasis teknologi sampai komunitas
terkecil di kewilayahan belum maksimal tergelar dan belum dapat diberdayakan secara efektif;
dan
4. Kerjasama antara Polres Metro Jakarta Selatan dengan instansi terkait dalam bentuk Sinergi
Polisional (Spindep) masih belum optimal.
18
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perjanjian kinerja adalah pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dikelola.
Perjanjian kinerja bertujuan untuk menentukan arah dan prioritas kinerja Polres Metro Jakarta
Selatan, mendorong tingkat pencapaian dan keberhasilan kinerja, memantau dan mengendalikan
pelaksanaan kinerja Satfung dan Polsek jajaran. Evaluasi pencapaian kinerja Polres Metro Jakarta
Selatan dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) pada akhir tahun
anggaran berjalan dan menilai tingkat keberhasilan organisasi.
Perjanjian Kinerja Polres Metro Jakarta Selatan disusun berdasarkan Peraturan Menteri PAN
dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reveiu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2015 tanggal 9 Juni 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Penyusunan
Penetapan Kinerja di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
TABEL II-1
SASARAN STRATEGIS , INDIKATOR KINERJA DAN TARGET
POLRES METRO JAKARTA SELATAN T.A. 2016
N
O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 Terwujudnya peningkatan
pelayanan prima Kepolisian .
a. persentase penurunan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;
b. persepsi masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian.
10 %
B
2 Terwujudnya situasi dan
kondisi yang kondusif
sehingga menurunnya
gangguan Kamtibmas
a. persentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
85 %
b. persentase penurunan daerah rawan gangguan Kamtibmas;
7 %
c. persentase unjuk rasa yang tidak anarkis; 92 %
d. persentase penurunan tindak pidana; 17 %
e. persentase penyampaian SP2HP yang tepat waktu;
77 %
f. persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan lakalantas;
7 %
g. persentase penurunan angka kematian korban laka lantas;
7 %
h. persentase penurunan lakalantas. 7 %
3 Terwujudnya aparatur Polres
Metro Jakarta Selatan yang
bersih dan bebas dari KKN;
Persentase penurunan pelanggaran
disiplin dan etika profesi yang dilakukan
oleh personel Polri dan PNS
4 %
Untuk …..
19
Untuk mewujudkan kinerja Polres Metro Jakarta Pusat Tahun 2016 tersebut didukung dengan
anggaran sebesar Rp. 131.691.139.000,- dengan rincian sebagai berikut :
TABEL II-2
ANGGARAN SASARAN STRATEGIS POLRES METRO JAKARTA SELATAN T.A. 2016
N
O SASARAN STRATEGIS PAGU AWAL PAGU REVISI
1. Terwujudnya peningkatan
pelayanan prima Kepolisian . Rp. 106.938.926.000 Rp. 67.800.000
2.
Terwujudnya situasi dan kondisi
yang kondusif sehingga
menurunnya gangguan
Kamtibmas
Rp. 21.909.646.000 Rp. 17.851.785.000
3.
Terwujudnya aparatur Polres
Metro Jakarta Selatan yang bersih
dan bebas dari KKN; Rp. 134.000.000 Rp. 7.784.000
TABEL II-3
ANGGARAN POLRES METRO JAKARTA SELATAN T.A. 2015
NO PROGRAM PAGU AWAL PAGU REVISI
1.
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Polri
Rp. 106.838.376.000 Rp.
106.376.693.000
2. Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur Rp. 9.865.757.000 Rp. 7.179.227.000
3.
Program Pengawasan dan
Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Polri
Rp. 134.000.000 Rp
121.784.000
4. Program Pendidikan dan
Latihan Aparatur Polri Rp. 100.550.000
Rp.
100.550.000
5.
Program Pengembangan
Strategi Keamanan dan
Ketertiban
Rp. 1.836.790.000. Rp.
1.366.774.000
6. Program Pemberdayaan Potensi
Keamanan Rp. 772.337.000.
Rp.
1.570.253.000
7. Program Pemeliharaan
Keamanan dan Ketertiban Rp. 8.900.680.000.
Rp.
7.077.479.000
8. Program Penyelidikan dan
Penyidikan Tindak Pidana Rp. 9.339.839.000
Rp.
7.890.879.000
9. Program Pengembangan Hukum
Kepolisian Rp. 10.000.000 Rp. 7.500.000
20
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Polres Metro Jakarta selatan Tahun 2016
Pada Subbab ini disajikan capaian kinerja Polres Metro Jakarta Selatan untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis Polres Metro Jakarta Selatan sesuai dengan hasil pengukuran
kinerja Polres Metro Jakarta Selatan.
1. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja T.A 2016;
Tabel 1
Sasaran (1) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1.
Terwujudnya peningkatan pelayanan prima Kepolisian
c. persentase penurunan
pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;
d. persepsi masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian;
12%
B
80,28 %
A
669 %
100,75%
Sasaran Strategis Polres Metro Jakarta Selatan ke (1) yaitu : ”Terwujudnya
peningkatan pelayanan prima Kepolisian”, diukur dengan indikator sasaran sebagai berikut :
a. Dari penjelasan tabel 1 point 1a di atas, dapat dilihat bahwa persentase penurunan
pengaduan masyarakat realisasi mencapai 80,28% dari alokasi target sebesar 12%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 669%.
Tabel 2
Jumlah pengaduan masyarakat T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Satker Tahun
2015 2016
1 2 3 4
1 Siwas 71 14
Jumlah 71 14
Grafik . . . . .
21
Grafik 1
Jumlah pengaduan masyarakat T.A. 2015 dan T.A. 2016
b. Dari penjelasan tabel 1 point 1b di atas, dapat dilihat bahwa persepsi masyarakat terhadap
pelayanan Kepolisian realisasi mencapai “A” dari alokasi target “B”. Sehingga capaian
kinerja sebesar 100%.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian di
lingkungan Polres Metro Jakarta Selatan, pada tahun 2016 telah dilakukan survey persepsi
masyarakat oleh satuan kerja yang melaksanakan kegiatan pelayanan publik dengan
berpedoman kepada Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2014 dan Kepmenpan Nomor :
Kep/25/M.PAN/2/2004 Tahun 2004. Ruang lingkup survey persepsi masyarakat meliputi :
1) Prosedur pelayanan;
2) Persyaratan pelayanan;
3) Kejelasan petugas pelayanan;
4) Kedisiplinan petugas pelayanan;
5) Tanggung jawab petugas pelayanan;
6) Kemampuan petugas pelayanan;
7) Kecepatan pelayanan;
8) Keadilan mendapatkan pelayanan;
9) Kesopanan dan keramahan petugas;
10) Permintaan biaya;
11) Kewajaran biaya;
12) Ketetapan jadwal pelayanan;
13) Kenyamanan lingkungan.
14) Keamanan pelayanan.
71
14
0
10
20
30
40
50
60
70
80
PENGADUAN MASYARAKAT
2015 2016
Tabel . . . . .
22
Tabel 3
Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D Tidak Baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat Baik
Adapun hasil pelaksanaan survey persepsi masyarakat yang dilakukan oleh satuan kerja di
lingkungan Polres Metro Jakarta Selatan yang melaksanakan kegiatan pelayanan publik
sesuai bidang pelayanan sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil survey persepsi masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian T.A. 2016
Bidang SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)
No Satker Nilai Mutu
Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan
1 2 3 4 5
1. Sat Intelkam 82,73 A Sangat Baik
Hasil survey persepsi kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SKCK di Sat Intelkam
Polres Metro Jakarta Selatan dari audien 150 orang diperoleh nilai indeks kepuasan
masyarakat sebesar 82,73 dengan mutu pelayanan “A”.
Tabel 5
Hasil survey persepsi masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian T.A. 2016
Bidang SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu)
No Satker Nilai Mutu
Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan
1 2 3 4 5
1. SPKT 81 B Baik
Polres Metro Jakarta Selatan yang telah melakukan survey persepsi kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan SPKT dari jumlah audien 136 orang diperoleh nilai indeks kepuasan
masyarakat sebesar 81 dengan mutu pelayanan “B”.
Grafik . . . . .
23
Grafik 3
INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN POLRI
TAHUN 2016
Tabel 6
Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
(%)
1 2 3 4 5 6
2
Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif sehingga menurunnya gangguan Kamtibmas
i. persentase potensi
gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
85%
7%
92%
17%
77%
85,05%
7,29%
99,89 %
2,89%
75,98%
100,05%
Nihil (-104,14%)
108,57%
5,88%
98,67%
j. persentase penurunan
daerah rawan gangguan Kamtibmas;
k. persentase unjuk rasa yang tidak anarkis;
l. persentase penurunan tindak pidana;
m. persentase
penyampaian SP2HP yang tepat waktu
82.73
81
80
80.5
81
81.5
82
82.5
83
HASIL SURVEY IKM
SAT INTELKAM SPKT
f. persentase . . . . .
24
n. persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas
o. persentase penurunan
angka kematian korban laka lantas
p. persentase penurunan
laka lantas
7%
7%
7%
56,89%
77,27%
19,87%
Nihil (- 812,71%)
Nihil (- 110.38%)
Nihil (- 283,57%)
Sasaran Strategis Polres Metro Jakarta Selatan ke (2) yaitu : ”Terwujudnya situasi dan
kondisi yang kondusif sehingga menurunnya gangguan kamtibmas”, diukur dengan indikator
sasaran sebagai berikut :
a. Dari penjelasan tabel 6 point 2a di atas, dapat dilihat bahwa persentase potensi gangguan
tidak menjadi gangguan nyata realisasi mencapai 85,05% dari alokasi target 85%.
Sehingga capaian kinerja sebesar 100,05%.
Sesuai dengan Perkap Nomor 9 tahun 2011 tentang Manajemen Operasional Kepolisian,
yang dimaksud dengan Potensi Gangguan dan Gangguan Nyata :
Potensi Gangguan yang selanjutnya disingkat PG adalah situasi/kondisi yang
merupakan akar masalah dan/atau faktor stimulan/pencetus yang berkorelasi erat
terhadap timbulnya AG atau gangguan kamtibmas;
Gangguan Nyata yang selanjutnya disingkat GN adalah gangguan berupa kejahatan,
pelanggaran hukum atau bencana yang dapat menimbulkan kerugian harta benda,
jiwa raga maupun kehormatan;
Produk intelejen yang dapat menggambarkan Potensi Gangguan (PG) adalah
Laporan Informasi (LI) karena LI merupakan produk yang berisi seluruh informasi
apapun yang mengandung potensi gangguan. Gangguan Nyata (GN) dapat
digambarkan melalui produk intelejen berupa Laporan Harian Khusus (LHK)
merupakan produk yang berisi hasil kejadian yang sudah terjadi berdasarkan dari
Laporan Informasi yang ditindak lanjuti.
Tabel . . . . .
25
Tabel 7
Jumlah potensi gangguan dan gangguan nyata T.A. 2016
No Satker Potensi gangguan
Potensi gang. yg tdk menjadi
gangg. nyata
Gangguan nyata
1. Sat Intelkam 87 74 13
Jumlah 87 74 13
Grafik 2
Jumlah potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata T.A. 2016
b. Dari penjelasan tabel 6 point 2b di atas, dapat dilihat bahwa persentase penurunan daerah
rawan gangguan kamtibmas realisasi mencapai 107,29% dari alokasi target 7%. Sehingga
capaian kinerja Nihil.
Tabel 8
Jumlah daerah rawan gangguan kamtibmas T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Satker TAHUN
2015 2016
1. Polsek Metro Kebayoran Baru 17 16
2. Polsek Metro Setiya Budi 6 6
3. Polsek Kebayoran Lama 13 15
4. Polsek Pasar Minggu 7 6
5. Polsek Pancoran 7 9
6. Polsek Mampang 14 17
7. Polsek Tebet 8 9
8. Polsek Cilandak 6 7
9. Polsek Jagakarsa 10 11
10. Polsek Pasanggarahan 8 7
Jumlah 96 103
87
74
13
0
20
40
60
80
100DATA POTENSI GANGGUAN
POT.GANGGUAN POT. GANGG YG TDK JDI GANGGN NYATA GANGG.NYATA
Grafik …..
26
Grafik 3
Jumlah daerah rawan gangguan kamtibmas T.A. 2015 dan T.A. 2016
c. Dari penjelasan tabel 6 point 2c di atas, dapat dilihat bahwa persentase unjuk rasa yang
tidak anarkis realisasi mencapai 99,98% dari alokasi target 92%. Sehingga capaian kinerja
sebesar 108,57%.
Tabel 9
Jumlah unjuk rasa dan jumlah unjuk rasa anarkis T.A. 2016
No Satker Jumlah Unras Jumlah Unras Anarkis
1 2 3 4
1. Sat Sbhara 912 1
Jumlah 912 1
Grafik 4
Jumlah unjuk rasa dan jumlah unjuk rasa anarkis T.A. 2016
d. Dari …..
27
d. Dari penjelasan tabel 6 point 2d di atas, dapat dilihat bahwa persentase penurunan tindak
pidana realisasi mencapai 2,89% dari alokasi target 17%. Sehingga capaian kinerja
sebesar 5,88%.
Tabel 10
Perbandingan crime total dan crime clearance T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Satker CT CC %
2015 2016 2015 2016 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Sat Reskrim 1.478 1.282 206 283 13,26% 137,38%
2. Sat Resnarkoba 286 431 224 429 150,70% 191,52%
Jumlah 1.764 1.713 430 712 2,89% 65,58%
Grafik 5
CrimeTotal T.A. 2015 dan T.A. 2016
Grafik 6
Crime Clearence T.A. 2015 dan T.A. 2016
e. Dari …..
28
e. Dari penjelasan tabel 6 point 2e di atas, dapat dilihat bahwa persentase penyampaian
SP2HP yang tepat waktu realisasi mencapai 75,98% dari alokasi target 77%. Sehingga
capaian kinerja sebesar 98,67 %.
Tabel 11
Penyampaian SP2HP yang tepat waktu T.A. 2015
No Satker Penyampaian
SP2HP SP2HP Tepat
Waktu
1. Sat Reskrim 3.445 2.573
2. Sat Resnarkoba 390 341
Jumlah 3.835 2.914
Grafik 7
Jumlah SP2HP yang tepat waktu T.A. 2016
f. Dari penjelasan tabel 6 point 2f di atas, dapat dilihat bahwa persentase penurunan
pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas realisasi NIHIL dari alokasi
target 7%. Sehingga capaian kinerja juga NIHIL (terjadi peningkatan pelanggaran lalu lintas
yang dapat menimbulkan laka lantas sebesar 156,89%).
Tabel 12
Jumlah pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas
T.A. 2015 dan T.A. 2016
NO TAHUN
JENIS PELANGGARAN
JUMLAH RAMBU
JALUR BUSWAY
LAWAN ARUS
HP TL MUATAN
1. 2015 7.218 3.735 16.581 911 3.566 1.356 33.367
2. 2016 17.778 1.810 15.611 2.617 9.707 4.828 52.351
TREND (%) 56,62%
Grafik …..
29
Grafik 8
Jumlah pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas
T.A. 2014 dan T.A. 2016
g. Dari penjelasan tabel 6 point 2g di atas, dapat dilihat bahwa persentase penurunan angka
kematian korban laka lantas realisasi mencapai 77,27% dari alokasi target 7%. Sehingga
capaian kinerja sebesar Nihil.
Tabel 13
Jumlah angka kematian korban laka lantas
T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Satker TAHUN
2015 2016
Sat Lantas 22 39
Jumlah 22 39
Grafik 9
Jumlah angka kematian laka lantas T.A. 2015 dan T.A. 2016
h. Dari …..
30
h. Dari penjelasan tabel 6 point 2h di atas, dapat dilihat bahwa persentase penurunan laka
lantas realisasi 19,87% dari alokasi target 7%. Sehingga capaian kinerja 283,86%.
Tabel 14
Jumlah laka lantas T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Satker TAHUN
2015 2016
1. Januari 42 17
2. Pebruari 40 26
3. Maret 50 26
4. April 45 34
5. Mei 36 27
6. Juni 41 25
7. Juli 38 31
8. Agustus 41 47
9. September 41 53
10. Oktober 38 32
11. Nopember 29 42
12. Desember 32 19
Jumlah 473 379
Grafik 10
Jumlah laka lantas T.A. 2014 dan T.A. 2015
Tabel …..
31
Tabel 15
Sasaran (3) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
3.
Terwujudnya aparatur Polres Metro Jakarta Selatan yang bersih dan bebas dari KKN;
Persentase penurunan pelanggaran disiplin dan etika profesi yang dilakukan oleh personel Polri dan PNS
4%
20%
500%
Sasaran Strategis Polres Metro Jakarta Selatan ke (3) yaitu : ”Terwujudnya aparatur Polres
Metro Jakarta Selatan yang bersih dan bebas dari KKN”, diukur dengan indikator sasaran sebagai
berikut :
Dari penjelasan tabel 15 di atas, dapat dilihat bahwa persentase penurunan pelanggaran disiplin
dan etika profesi yang dilakukan oleh personel Polri dan PNS realisasi mencapai 20% dari alokasi
target sebesar 4%. Sehingga capaian kinerja sebesar 500%.
Tabel 16
Jumlah pelanggaran disiplin dan etika profesi yang dilakukan
personel Polri dan PNS T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Satker TAHUN
2015 2016
1. Si Propam 55 44
Jumlah 55 44
Grafik 11
Jumlah pelanggaran disiplin personel Polri dan PNS T.A. 2015 dan T.A. 2016
2. Membandingkan …..
2. Membandingkan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja T.A. 2016 dengan T.A. 2015;
Tabel 17
Sasaran (1) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2015 2016
Target Realisasi Capaian
(%) Target Realisasi
Capaian (%)
1. Terwujudnya peningkatan pelayanan prima Kepolisian
a. persentase penurunan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;
b. persepsi masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian;
10%
B
51,37%
A
513,70%
100,76%
12%
B
80,28%
A
669%
100,75%
Dari Tabel 17 Sasaran (1) Target Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2015 dan T.A. 2016 dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Persentase penurunan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri tahun 2016 ada peningkatan capaian target IKU dari 513,70% (2015)
menjadi 669% pada target 2016
JumlahTahun 2015 : 71 pengaduan dan Tahun 2016 : 14 pengaduan, hasil evaluasi tentang indikator kinerja utama persentase penurunan
pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian pada Tahun 2016 target 12% terealisasi 80,28% sudah terpenuhi karena penurunan
pengaduan sangat signifikan melebihi target.
Grafik …..
23
Grafik 12
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase Penurunan Pengaduan Masyarakat
T.A. 2015 dan T.A. 2016
b. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan kepolisian sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan mencermikan kinerja pelayanan yang baik;
Tabel 18
Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Bidang Layanan Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
T.A. 2015 T.A. 2016
1. SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) 82,71 82,73
2. SPKT 81 81
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
0%
100%
200%
300%
400%
500%
600%
700%
2015 2016
10% 12%
51.37% 80.28%
513%
669%
Grafik …..
24
Grafik 13
Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
T.A. 2015 dan T.A. 2016
Dari hasil survey indeks kepuasan masyarakat diperoleh :
1) Hasil survey persepsi masyarakat terhadap bidang pelayanan SKCK pada T.A. 2016 mengalami kenaikan dibandingkan T.A. 2016 dengan
mutu pelayanan tetap dalam kategori kondisi kinerja sangat baik (A);
2) Hasil survey persepsi masyarakat terhadap bidang pelayanan SPKT yang baru dilaksanakan pada T.A. 2016 memperoleh penilaian dengan
mutu pelayanan dalam kondisi kinerja baik (B);
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
81
81
82
82
2015 2016
81 81
81.86 81.87
82 82
Tabel …..
25
Tabel 18
Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2015 2016
Target Realisasi Capaian
(%) Target Realisasi
Capaian (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.
Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif sehingga menurunnya gangguan Kamtibmas
a. persentase potensi
gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
85%
88%
103%
85%
85,05%
100,05%
b. persentase penurunan daerah rawan gangguan kamtibmas
c. persentase unjuk rasa yang tidak anarkis;
d. persentase penurunan
tindak pidana;
e. persentase penyampaian SP2HP yang tepat waktu;
f. persentase penurunan
pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas;
6%
90%
15%
75%
5%
2%
100%
4,56%
70%
4,79
33,33%
111%
29,06%
93,33%
95,80
7%
92%
17%
77%
7%
7,29%
99,89%
2,89%
88,44%
56,89%
Nihil (-104,28%
108,57%
5,88%
108,29%
Nihil (-812,71%)
g. persentase …..
26
g. persentase penurunan angka kematian korban laka lantas;
h. persentase penurunan laka
lantas;
5%
5%
4,76%
5,11%
95,20%
102,20%
7%
7%
77,27%
19,87%
Nihil (-110,38%)
Nihil (-283,86%)
Dari Tabel 18 Sasaran (2) Target Capaian IKU Polda Metro Jaya T.A. 2015 dan T.A. 2016 dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Persentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata realisasi T.A. 2016 sudah mencapai target yang telah ditetapkan 85%), realisasi
T.A. 2016 lebih rendah dibandingkan T.A. 2015 (85,05%) dan capaian kinerja T.A. 2016 lebih rendah dibandingkan T.A. 2015(100%);
Grafik 14
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata
T.A. 2015 dan T.A. 2016
0%
50%
100%
150%
2015 2016
85% 85%
88% 85%
103% 100.05%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
b. Persentase …..
27
b. Persentase penurunan daerah rawan gangguan kamtibmas realisasi T.A. 2016 target yang telah ditetapkan 7%), realisasi T.A. 2016 lebih
tinggi dibandingkan T.A. 2016 (7,29%) dan capaian kinerja T.A. 2016 lebih tinggi dibandingkan T.A. 2015 Nihil (-104,28%);
Grafik 15 Target, Realisasi dan Capaian
Persentase penurunan daerah rawan gangguan kamtibmas T.A. 2015 dan T.A. 2016
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
-150%
-100%
-50%
0%
50%
2015 2016
6% 7%
2%
7.29%
33.33%
-104.28%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
c. Persentase …..
28
c. Persentase unjuk rasa yang tidak anarkis realisasi T.A. 2016 melebihi target yang telah ditetapkan (92%), realisasi T.A. 2016 lebih rendah
dibandingkan T.A. 2015 (99,89%) dan capaian kinerja T.A. 2016 lebih rendah dibandingkan T.A. 2015 (108,57%);
Grafik 16
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase unjuk rasa yang tidak anarkis T.A. 2015 dan T.A. 2016
0%
50%
100%
150%
2015 2016
90% 92%
100% 99.89%
111% 108.57%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
d. Persentase …..
29
d. Persentase penurunan tindak pidana realisasi T.A. 2016 tidak mencapai target yang telah ditetapkan 17%), realisasi T.A. 2016 lebih rendah
dibandingkan T.A. 2015 (2,89%) dan capaian kinerja T.A. 2016 lebih rendah dibandingkan T.A. 2015 (5,88%);
Grafik 17
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase penurunan tindak pidana T.A. 2015 dan T.A. 2016
0%
10%
20%
30%
2015 2016
15% 17%
4.56% 2.89%
29.06%
5.88% TARGET
REALISASI
CAPAIAN
e. Persentase …..
30
e. Persentase penyampaian SP2HP yang tepat waktu realisasi T.A. 2016 melebihi dari target yang telah ditetapkan (77%), realisasi T.A. 2016
lebih tinggi dibandingkan T.A. 2015 (88,44%) dan capaian kinerja T.A. 2015 lebih tinggi dibandingkan T.A. 2015 (108,29%);
Grafik 18
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase penyampaian SP2HP yang tepat waktu T.A. 2015 T.A 2016
-150%
-100%
-50%
0%
50%
100%
2015 2016
75% 77% 70%
88.44%
93.33%
-108.29%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
f. Persentase …..
31
F. Persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas dari T.A. 2016 target 7% realisasi T.A. 2016 lebih rendah
dibandingkan T.A. 2015 (77,27%) dan capaian penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas Nihil
Grafik 19
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas
T.A. 2015 dan T.A. 2016
-1000%
-800%
-600%
-400%
-200%
0%
200%
2015 2016
5% 7%
4.79% 56.89%
95.80%
-812.71%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
g. Persentase …..
32
g. Persentase penurunan angka kematian korban laka lantas realisasi T.A. 2016 tidak mencapai target yang telah ditetapkan (5%), realisasi
T.A. 2016 lebih tinggi dibandingkan T.A. 2015 (77,27%) dan capaian kinerja T.A. 2016 lebih tinggi dibandingkan T.A. 2015 Nihil (-110,38%);
Grafik 20
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase penurunan angka kematian korban lalu lintas T.A. 2015 dan T.A. 2016
-150%
-100%
-50%
0%
50%
100%
2015 2016
5% 7%
4.76%
77.27%
95.20%
-110.38%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
h. Persentase …..
33
h. Persentase penurunan laka lantas realisasi T.A. 2016 target yang telah ditetapkan (7%), realisasi T.A. 2016 lebih rendah dibandingkan T.A.
2015 (19,87%) dan capaian kinerja T.A. 2016 lebih rendah dibandingkan T.A. 2015 (-283,86%);
Grafik 21
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase penurunan laka lantas T.A. 2015 dan T.A. 2016
-300%
-200%
-100%
0%
100%
200%
2015 2016
5% 7%
5.11% 19.87%
102.20%
-283.86%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Tabel …..
34
Tabel 19
Sasaran (3) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2015 dan T.A. 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2015 2016
Target Realisasi Capaian
(%) Target Realisasi
Capaian (%)
3. Terwujudnya aparatur Polres Metro Jakarta Selatan yang bersih dan bebas KKN
Persentase penurunan pelanggaran disiplin dan etika profesi yang dilakukan oleh personel Polri dan PNS
5% 2,94% 58,80% 4% 20% 500%
Grafik 22
Target, Realisasi dan Capaian
Persentase penurunan pelanggaran disiplin dan etika profesi oleh personel Polri dan PNS
T.A. 2015 dan T.A. 2016
-600%
-400%
-200%
0%
200%
2015 2016
5% 4%
2.94%
-20%
58.80%
-500%
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
3. Membandingkan …..
35
3. Membandingkan Realisasi Kinerja T.A. 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Polres Metro Jakarta Selatan (Tahun 2015 s/d 2019);
Tabel 20
Sasaran (1) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2016 dan T.A. 2017 s.d T.A. 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi Capaian
(%) Target Target Target
1. Terwujudnya peningkatan pelayanan prima Kepolisian
a. persentase penurunan pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri;
b. persepsi masyarakat terhadap pelayanan Kepolisian;
12%
B
80,28%
A
669%
100%
12%
B
12%
B
12%
B
Tabel 21 Sasaran (2) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2016 dan T.A. 2017 s.d T.A. 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi Capaian
(%) Target Target Target
1 2 3 4 5 6 8 9 10
2. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif sehingga menurunnya gangguan Kamtibmas
a. persentase potensi gangguan tidak menjadi gangguan nyata;
b. persentase penurunan daerah rawan gangguan kamtibmas;
85%
7%
85,05%
7,29%
100%
Nihil (-104,28%)
86%
8%
87%
9%
88%
10%
c. persentase …..
36
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2015 2017 2018 2019
Target Realisasi Capaian (%) Target Target Target
1 2 3 4 5 6 8 9 10
c. persentase unjuk rasa yang tidak anarkis
d. persentase penurunan tindak pidana;
e. persentase penyampaian SP2HP yang tepat waktu;
f. persentase penurunan
pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas;
g. persentase penurunan
angka kematian korban laka lantas;
h. persentase penurunan laka
lantas
92%
17%
77%
7%
7%
7%
99,89%
2,89%
88,44%
56,89%
77,27%
19,87%
108,57%
5,88%
Nihil (-108,29%)
Nihil (-
812,71%)
Nihil ( -110,38%)
Nihil (-283,86%)
92%
18%
79%
9%
9%
9%
92%
19%
81%
11%
11%
11%
92%
20%
83%
13%
13%
13%
Tabel …..
37
Tabel 22
Sasaran (3) Target, Realisasi dan Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2016 dan T.A. 2017 s.d T.A. 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi Capaian
(%) Target Target Target
3. Terwujudnya aparatur Polres Metro Jakarta Selatan yang bersih dan bebas dari KKN
persentase penurunan pelanggaran disiplin dan etika profesi yang dilakukan oleh personel Polri dan PNS
4% 20% 500% 5% 6% 7%
4. Membandingkan …..
4. Membandingkan Realisasi Kinerja T.A. 2016 dengan standar nasional (jika ada);
Tabel 23 Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019
Sasaran Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Nasional (Penegakan Hukum)
NO PEMBANGUNAN BASELINE
2014 SASARAN
2019
1. Indeks Pembangunan Hukum n.a 75%
2. Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) 3,6 4,0
3. Indeks Penegakan Hukum Tipikor n.a Naik 20% (skala 5)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019
khususnya Sasaran Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Nasional
(Penegakan Hukum) berbeda dengan sasaran strategis Polres Metro Jakarta Selatan, sehingga
realisasi kinerja Polres Metro Jakarta Selatan T.A. 2016 tidak bisa dibandingkan dengan standar
nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif
solusi yang telah dilakukan;
Tabel 24 Rata-rata Capaian IKU Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2016
No Sasaran Strategis Rata-Rata
Capaian (%)
1. Terwujudnya peningkatan pelayanan prima Kepolisian
385%
2. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif sehingga menurunnya gangguan Kamtibmas
53,38%
3. Terwujudnya aparatur Polda Metro Jaya yang bersih dan bebas dari KKN
500%
a. Rata-rata capaian pada sasaran strategis ke-1 tentang “Terwujudnya peningkatan pelayanan
prima Kepolisian” sebesar 385% dapat dikatakan mencerminkan kinerja yang baik. Adapun
yang menjadi penyebab keberhasilan antara lain :
1) Menerima pengaduan masyarakat terhadap pelayanan Polri secara cepat dan tepat;
2) Menghilangkan birokrasi yang sulit/berbeli-belit dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat melalui penempatan papan sosialisasi/pengumuman tentang prosedur
pelayanan di lokasi-lokasi pelayanan;
3) Membuat ruang tunggu pelayanan yang nyaman, aman dan bersih serta tepat waktu
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
4) Meningkatkan......
39
4) Meningkatkan kemampuan dan kualitas petugas pelayanan dengan mengadakan
pelatihan/kursus secara rutin;
5) Membuat surat tindak lanjut kepada satuan kerja yang menangani Laporan Polisi
guna penagihan laporan perkembangan Laporan Polisi tersebut; dan
6) Melakukan klarifikasi terhadap Laporan Polisi yang diadukan oleh masyarakat di
Siwas Polres Metro Jakarta Selatan.
b. Rata-rata capaian pada sasaran strategis ke-2 tentang “Terwujudnya situasi dan kondisi yang
kondusif sehingga menurunnya gangguan Kamtibmas” sebesar 53,38% dapat dikatakan
gagal/belum maksimal, yang menjadi penyebab kegagalan adalah tidak tercapainya IKU
sebagai berikut :
1) Persentase penurunan daerah rawan Kamtibmas, realisasi T.A. 2016 tidak mencapai
target yang telah ditetapkan (-4%);
a) Penyebab ketidakberhasilan sebagai berikut :
(1) jumlah personel Polres Metro Jakarta Selatan tidak sebanding
dengan luas wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan, namun
optimalisasi pemberdayaan SDM dilaksanakan guna terlaksananya
situasi kondusif;
(2) personel sudah memahami Tupoksinya;
(3) banyaknya titik kumpul unjuk rasa di wilayah hukum Polres Metro
Jakarta Selatan; dan
(4) kurangnya sarana dan prasarana Polri dalam pelayanan terhadap
pengunjuk rasa;
b) Solusi/upaya yang dilakukan sebagai berikut :
(1) meningkatkan kemampuan personel untuk mengamankan di wilayah
hukum Polres Metro Jakarta Selatan;
(2) membuat perkiraan intelejen yang tajam dari informasi anggota yang
ada dilapangan dan melaksanakan mapping sehingga potensi
gangguan yang ada bisa diatasi dan diminimalisir dampaknya;
(3) memetakan potensi gangguan yang ada sehingga memudahkan
dalam pengelolaan keamanan;
(4) melakukan penggalangan terhadap tokoh-tokoh yang berpotensi
menimbulkan gangguan kamtibmas;
(5) pemetaan......
40
(5) pemetaan anggota unit patroli di lokasi rawan kriminalitas sehingga
mampu menekan angka kriminalitas di daerah rawan gangguan
kamtibmas;
(6) optimalisasi kegiatan Bhabinkamtibmas; dan
(7) pendirian Rumah Tiga Pilar (Bhabinsa, Bhabinkamtibmas dan Lurah)
di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan.
2) Persentase penurunan tindak pidana, realisasi T.A. 2016 tidak mencapai target yang
telah ditetapkan 7%);
a) Penyebab ketidakberhasilan sebagai berikut :
(1) Belum adanya kepedulian masyarakat terhadap keamanan
lingkungan;
(2) Belum terpenuhinya secara maksimal anggaran lidik sidik;
(3) Sarana dan prasarana yang ada belum memadai untuk mendukung
kegiatan operasional;
(4) Belum terpenuhinya kualitas SDM sesuai dengan kompetensi yang
diharapkan;
(5) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba yang
berakibat kurang peduli terhadap upaya Pencegahan dan
Pemberantasan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah
tempat tinggalnya;
b) Solusi/upaya yang dilakukan sebagai berikut :
(1) mengusulkan penambahan anggaran lidik sidik perkara pidana
umum, khusus dan narkoba sesuai dengan kebutuhan;
(2) mengusulkan penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung
tugas operasional;
(3) meningkatkan kualitas SDM sesuai kompetensi yang dibutuhkan;
(4) merevitalisasi keberadaan kring serse yang tergelar hingga tingkat
kecamatan di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan dalam
rangka melakukan penggalangan terhadap masyarakat di sekitar
kring serse serta patroli secara tertutup guna mengantisipasi dan
mengungkap kejahatan yang terjadi;
(5) menekan......
41
(5) menekan jumlah pelaku penyalahgunaan narkoba terutama pada
lingkungan pendidikan (SMU) dengan program pengambil apel/jadi
irup upacara, penyuluhan di sekolah-sekolah dan instansi-instansi
sesuai permintaan secara rutin; dan
(6) meningkatkan operasi rutin kepolisian dengan sasaran operasi pada
tempat-tempat rawan tindak pidana.
3) Persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan laka lantas,
realisasi T.A. 2016 (NIHIL);
a) Penyebab ketidakberhasilan sebagai berikut :
(1) kurangnya sarana dan prasarana seperti : Pos Polisi dan kamera
CCTV guna memantau arus lalu lintas;
(2) tingkat pendidikan masyarakat yang masih kurang memahami aturan
dan rambu-rambu lalu lintas;
(3) kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mengendari
kendaraan sesuai standar prosedur operasional pengemudi yang
baik dan benar;
(4) kedisiplinan para pengguna jalan raya masih menjadi faktor utama
penyebab kecelakaan lalu lintas yang dapat juga menyebabkan
hilangnya nyawa seseorang; dan
(5) bertambahnya jumlah kendaraan bermotor serta jumlah penduduk
yang belum diiringi dengan pertambahan jumlah jalan, menimbulkan
kerawanan kamtibmas dan lalu lintas sehingga jumlah lokasi rawan
macet, rawan langgar dan rawan laka akan meningkat setiap tahun.
b) Solusi/upaya yang dilakukan sebagai berikut :
(1) mengajukan anggaran untuk menambah dan memperbaiki fasilitas
sarana dan prasarana untuk mendukung dalam hal kelancaran,
ketertiban dan kenyamanan dalam berlalu lintas;
(2) meningkatkan pendidikan pentingnya keselamatan berlalu lintas
kepada masyarakat agar tercipta kesadaran dalam diri masing-
masing pengguna jalan raya;
(3) peningkatan penindakan pelanggaran lalu lintas secara tegas dan
edukatif kepada pelanggar lalu lintas untuk menekan jumlah
pelanggaran yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas;
(4) peningkatan......
42
(4) peningkatan jumlah personel patroli dan penjagaan di lokasi rawan
pelanggaran lalu lintas;
4) Persentase penurunan angka kematian korban laka lantas, realisasi T.A. 2016 tidak
mencapai target yang telah ditetapkan (7%);
a) Penyebab ketidakberhasilan sebagai berikut :
(1) tingkat disiplin masyarakat yang masih rendah;
(2) masyarakat tidak mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.
b) Solusi/upaya yang dilakukan sebagai berikut :
(1) meningkatkan Dikmas Lantas;
(2) penegakan hukum secara tegas, prioritas pada jenis pelanggaran
yang dapat menimbulkan kecelakaan;
(3) melaksanakan survey pada lokasi rawan pelanggaran dan rawan
kecelakaan;
(4) melaksanakan rekayasa lalu lintas demi terwujudnya keselamatan,
ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas; dan
(5) melaksanakan survey pengkajian infrastruktur dan sarana prasarana
jalan serta melaksanakan pengkajian permasalahan sarana
angkutan umum dan barang.
5) Persentase penurunan laka lantas, realisasi T.A. 2016 (NIHIL).
a) Penyebab ketidakberhasilan sebagai berikut :
(1) banyaknya sarana dan prasarana jalan yang rusak dan belum
diperbaiki;
(2) terbatasnya personil yang mempunyai kualitas penyidik laka;
(3) kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung TPTKP laka
lantas;
b) Solusi/upaya yang dilakukan sebagai berikut :
(1) patroli di tempat-tempat rawan kecelakaan lalu lintas;
(2) pemberikan penerangan dan dikmas lantas yang intensif khususnya
kepada pengguna jalan tentang pentingnya keselamatan berlalu
lintas;
(3) menjalin kerja sama dengan instansi terkait untuk bersama-sama
merumuskan program yang dapat menekan angka kecelakaan lalu
lintas;
(4) peningkatan......
43
(4) peningkatan penindakan pelanggaran lalu lintas secara tegas dan
edukatif kepada pelanggar lalu lintas untuk menekan jumlah
pelanggaran yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas;
(5) pemasangan spanduk-spanduk tertib lalu lintas di daerah rawan
kecelakaan; dan
(6) mapping laka lantas, membuat pos Black Spot/Tugu-Tugu
Peringatan untuk menentukan titik rawan kecelakaan lalu lintas.
c. Capaian kinerja pada sasaran strategis ke-3 tentang “Terwujudnya aparatur Polres Metro
Jakarta Selatan yang bersih dan bebas dari KKN” target sebesar 4% dapat dikatakan
mencerminkan kinerja yang baik karena melebihi dari target yang telah ditetapkan. Adapun
yang menjadi penyebab keberhasilan antara lain :
1) pembuatan Jukrah dalam bentuk STR kepada satuan kerja di Polres Jakarta Selatan
untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran yang dapat dilakukan oleh personel Polri
dan ;
2) memberikan arahan secara rutin kepada personel Polri dan PNS oleh Pimpinan
Satuan Kerja di jajaran Polres Metro Jakarta Selatan pada saat apel pagi;
3) menghadirkan anggota Paminal dan Provos di setiap kegiatan operasional Polres
Metro Jakarta Selatan yang berhubungan dengan masyarakat (Pelayanan SKCK,
Pelayanan Unras, Operasi Cipta Kondisi dan lain-lain) untuk meminimalisir terjadinya
pelanggaran;
4) menindak secara langsung terhadap personel Polri dan PNS yang melakukan
pelanggaran (terlambat apel dan tidak masuk dinas tanpa keterangan) dengan cara
memberikan hukuman fisik; dan
5) pelaksanaan latihan revolusi mental secara periodik.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
a. Personel Polres Metro Jakarta Selatan
Tabel 25 Kekuatan DSP dan RIIL Personel Polres Metro Jakarta Selatan
Tahun 2016
No Kekuatan Personel JUMLAH
+/- DSP RIIL
Satker Polres Metro Jakarta Selatan
1. POLRI 2.208 1.672 (- 536)
2. PNS 126 69 (- 57)
Total 2.334 1.741 (-593)
Dari ......
44
Dari Tabel 25 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Berdasarkan Perkap 23 Tahun 2010 Jumlah Personel Polres Metro Jakarta Selatan
sebanyak 1.741 personel terdiri dari 1.672 Polri (96,04%) dan 69 PNS (3.96%);
Polres Metro Jakarta Selatan kekurangan personel sebanyak 593 personel terdiri dari
536 Polri dan 57 PNS.
Tabel 26
Kekuatan DSP dan RIIL Personel Polri Polda Metro Jaya
Berdasarkan Pangkat Tahun 2016
No PANGKAT JUMLAH
KET DSP RIIL
1. KOMBES 1 1
2. AKBP 11 14 +3
3. KOMPOL
38 44 +6
4. AKP
142 66 -76
5. IPTU
280 144
-136
6. IPDA
7. BA/TA
1.736 1.403 -333
JUMLAH 2.208 1.672 -546
Dari Tabel 26 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah personel Polri yang bertugas di Polres Metro Jakarta Selatan sebanyak 1.672
terdiri dari 269 Pa (16,09%) dan 1.403 Ba/Ta (83,91%);
Tabel 27
Data Personel Polri Polres Metro Jakarta Selatan Yang Telah Mengikuti Kejuruan
Sampai dengan Tahun 2016
NO. JUMLAH PERSONEL YG TELAH DIKJUR YG BLM DIKJUR
1.672 683 989
Dari Tabel 27 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah personel Polri yang bertugas di Polres Metro Jakarta Selatan sebanyak 1.672
yang telah mengikuti Dikjur 683 orang (40,85%) yang belum mengikuti Dikjur 989
(59,15%);
Tabel ......
45
Tabel 28
Data Personel Polri Polres Metro Jakarta Selatan Yang
Mendapat Penghargaan Tahun 2016
NO. JUMLAH MASYARAKAT POLRI
23 - 23
Dari Tabel 28 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah personel Polri yang bertugas di Polres Metro Jakarta Selatan sebanyak 1.672
yang mendapat penghargaan karena keberhasilan kinerjanya dari Kapolres Metro
Jakarta Selatan sebanyak 23 orang (1,37%) .
b. Material dan Logistik Polda Metro Jaya
Tabel 27
Data kendaraan bermotor Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2016
NO SATKER
KENDARAAN R-2 KENDARAAN R-4 KENDARAAN R-6
BB RR JML BB RR JML BB RR JML
1. POLRES 227 194 421 126 53 179 7 3 10
JUMLAH 227 194 421 126 53 179 7 3 10
Dari Tabel 27 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah kendaraan bermotor di Polres Metro Jakarta Selatan sebanyak 610 unit terdiri
dari 421 unit R-2 (69,02%), 179 unit R-4 (29,34%) dan 10 unit R-6 (1,64%);
Jumlah kendaraan bermotor di Satker Polres Metro Jakarta Selatan yang bisa
digunakan untuk operasional (kondisi Baik dan Rusak Ringan) sebanyak 610 unit atau
seluruhnya dapat mendukung tugas operasional Polres Metro Jakarta Selatan dan
Polsek jajaran;
Tabel 28 Data Senpi Polres Metro Jakarta Selatan dan jajaran Tahun 2016
NO JENIS KONDISI
JML BB RR RB
1. SENPI GENGGAM 1.361 - - 1.361
2. SENPI BAHU 322 - - 322
JUMLAH 1.683 - - 1.361
Dari......
46
Dari Tabel 28 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah Senpi Polda Metro Jaya sebanyak 1.683 unit yang terdistribusi seluruhnya
pda satfung dan Polsek jajaran;
Tabel 29
Data Amunisi Polres Metro Jakarta Selatan dan jajaran Tahun 2016
NO JENIS KONDISI
JML BB RR RB
1. AMUNISI TAJAM 72.319 0 0 72.319
2. AMUNISI KARET 12.398 0 0 12.398
3. AMUNISI HAMPA 47.400 0 0 47.400
4. AMUNISI KHUSUS 1.460 0 0 1.460
JUMLAH 133.577 0 0 133.577
Dari Tabel 29 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah Amunisi Polres Metro Jakarta Selatan sebanyak 133.577 unit yang seluruhnya
terdistribusi pada Satfung dan Polsek jajaran;
Tabel 30 Data Alsus Polres Metro Jakarta Selatan dan jajaran Tahun 2016
NO JENIS
KONDISI
BB RR RB JML
1. Alsus Polri 25.678 Unit 0 0 25.678 Unit
Jumlah 25.678 Unit 0 0 25.678 Unit
Dari Tabel 30 di atas dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah Alsus Polri Polres Metro Jakarta Selatan sebanyak 25.678 unit yang
terdistribusi seluruhnya pada Satfung dan Polsek jajaran;
c. Anggaran......
47
c. Anggaran Polres Metro Jakarta Selatan
1) Proses alokasi anggaran Tahun 2016 Polres Metro Jakarta Selatan adalah sebagai
berikut :
No. Uraian Pagu (Rp)
1. RUPIAH MURNI 127.834.210.000
2. PNBP 3.856.929.000
2) Pagu Polda Metro Jaya dan jajaran T.A. 2016 berdasarkan jenis belanja adalah
sebagai berikut :
No. Program Pagu (Rp)
1. Belanja Pegawai 104.580.168.000
2. Belanja Barang 27.080.971.000
3. Belanja Modal 30.000.000
3) Pagu Polres Metro Jkarta Selatan dan jajaran T.A. 2016 berdasarkan 9 (sembilan)
Program adalah sebagai berikut :
No. Program Pagu (Rp)
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri
106.376.693.000
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepolisian
7.179.227.000
3. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntanbilitas Aparatur Polri
121.784.000
4. Program Pendidikan dan Latihan Polri 100.550.000
5. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban
1.366.774.000
6. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan 1.570.253.000
7. Program Pemeliharaan Kamtibmas 7.077.479.000
8. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
7.890.879.000
9. Program Penyelenggaraan Pembinaan Hukum Polri
7.500.000
Jumlah 131.691.139.000
7. Analisis......
48
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
a. Pada sasaran strategis ke-1 “Terwujudnya peningkatan pelayanan prima Kepolisian” yang
terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran (IKU) didukung Program Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur Polri dengan kegiatan :
1) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Kewilayahan terdiri dari :
a) tindak Lanjut Hasil Temuan Wasrik Itwasda ;
b) tindak Lanjut Hasil Temuan Wasrik Itwasum Polri;
c) supervisi; dan
d) pengawasan dan pembinaan pembinaan Propam.
2) Penyelenggaraan Propam kewilayahan terdiri dari :
a) pemeriksaan dan pengawasan;
b) sidang disiplin Polri;
c) giat paminal.
Program kegiatan ini masih relevan untuk mendukung capaian sasaran sehingga perlu
dialokasikan kembali pada tahun depan.
b. Pada sasaran strategis ke-2 “Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif sehingga
menurunnya gangguan Kamtibmas” yang terdiri dari 8 (delapan) indikator sasaran (IKU)
didukung dengan 3 (tiga) program yaitu :
1) Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban dengan kegiatan :
- Strategi keamanan dan ketertiban kewilayahan terdiri dari :
(1) Membentuk dan pembinaan jaringan informasi;
(2) Deteksi kegiatan masyarakat/penyelidikan dan pengamanan
intelejen.
Program kegiatan ini masih relevan untuk mendukung capaian sasaran sehingga
perlu dialokasikan kembali pada tahun depan.
2) Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dengan kegiatan
sebagai berikut :
a) Pembinaan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Kewilayahan;
(1) Honor tilang;
(2) Biaya opsnal Polres;
(3) Menyelenggarakan Turjawali;
(4) Menyelenggarakan lidik sidik laka lantas;
b) Dukungan......
49
b) Dukungan Manajemen dan Teknis Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat;
- Menyelenggarakan layanan perkantoran.
c) Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara;
- Menyelenggarakan turjawali dalam mendukung Quick Wins.
Program kegiatan ini masih relevan untuk mendukung capaian sasaran sehingga
perlu dialokasikan kembali pada tahun depan.
3) Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana dengan kegiatan sebagai
berikut :
a) Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Kewilayahan;
b) Dukungan Manajemen dan Teknis Penyelidikan dan Penyedikan Tindak
Pidana;
c) Penindakan Tindakan Pidana Umum;
d) Penindakan Tindakan Pidana Narkoba;
e) Penindakan Tindakan Pidana Ekonomi Khusus;
Program kegiatan ini masih relevan untuk mendukung capaian sasaran sehingga
perlu dialokasikan kembali pada tahun depan.
c. Pada sasaran strategis ke-3 tentang “Terwujudnya aparatur Polda Metro Jaya yang bersih
dan bebas dari KKN” dengan 1 (satu) indikator sasaran (IKU) didukung Program
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Polri dengan kegiatan :
1) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Kewilayahan terdiri dari :
e) tindak Lanjut Hasil Temuan Wasrik Itwasda ;
f) tindak Lanjut Hasil Temuan Wasrik Itwasum Polri;
g) supervisi; dan
h) pengawasan dan pembinaan pembinaan Propam.
2) Penyelenggaraan Propam kewilayahan terdiri dari :
d) pemeriksaan dan pengawasan;
e) sidang disiplin Polri;
f) giat paminal.
Program kegiatan ini masih relevan untuk mendukung capaian sasaran sehingga
perlu dialokasikan kembali pada tahun depan.
B. Realisasi......
50
B. Realisasi Anggaran Tahun 2016
Realisasi Polres Metro Jakarta Selatan pada Anggaran T.A. 2016
No Program / Kegiatan
Pagu Pagu Revisi Realisasi Sisa
1.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri
124.324.244.000 106.376.693.000 139.974.031.893 -33.597.338.893
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepolisian
13.313.557.000 7.179.227.000 7.179.226.031 969
3.
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Polri
136000.000 121.784.000 121.784.000 -
4. Pendidikan dan Pelatihan Polri
100.550.000 100.550.000 100.550.000 -
5. Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban
1.712.120.000 1.366.774.000 1.366.774.000 -
6. Potensi Keamanan 2.049.028.000 1.570.253.000 1.570.253.000 -
7.
Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
7.984.637.000 7.077.479.000 6.568.438.000 341.000
8. Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana
9.329.576.000 7.890.879.000 7.702.852.000 188.027.000
9. Pengembangan Hukum Kepolisian
10.000.000 7.500.000 7.500.000 -
Jumlah 158.859.462.000 131.691.139.000 164.591.408.924 -32.909.269.924
51
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polres Metro Jakarta Selatan adalah merupakan
pertanggungjawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Polres Metro
Jakarta Selatan Tahun 2016. Penyusunan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi harapan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Kerja Review atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
LKIP Polres Metro Jakarta Selatan Tahun 2016 ini dapat menggambarkan kinerja Polres Metro
Jakarta Selatan dan evaluasi kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan, kinerja sasaran strategis
maupun analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan.
Pada tahun 2016 Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis
dengan 11 (sebelas) indikator kinerja utama (IKU) sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran strategis dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Sasaran strategis 1 terdiri dari 2 indikator kinerja utama dengan nilai rata-rata capaian kinerja 385%
atau interpretasi melebihi target (>100%);
Sasaran strategis 2 terdiri dari 8 indikator kinerja utama dengan nilai rata-rata capaian kinerja 53,38%
atau interprestasi belum mencapai target (<100%);
Sasaran strategis 3 terdiri dari 1 indikator kinerja utama dengan nilai rata-rata capaian kinerja 500%
atau interpretasi melebihi target (>100%).
Dalam Tahun Anggaran 2016 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Polres Metro Jakarta
Selatan dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) Polda Metro Jaya Tahun 2016 sebesar Rp. 131.691.139.000,-
sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 164.591.408.924,- atau dengan serapan dana APBNP 2016
mencapai 124,99% dengan saldo minus Rp. 32.909.269.924,-.
52
Beberapa langkah ke depan yang akan dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan adalah :
1. membangun dan mengembangkan sarana prasarana yang berbasis teknologi dan informasi dalam
rangka sebaran pelayanan Kamtibmas dan penegakan hukum;
2. melaksanakan standar pelayanan prima dengan melengkapi sesuai Daftar Susunan Personel dan
Peralatan (DSPP);
3. penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan
kepercayaan masyarakat;
4. memperkuat kemampuan deteksi aksi intelejen (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) yang
didukung personel, anggaran dan teknologi intelejen yang memadai dalam rangka mengeleminir
setiap potensi gangguan dan gejolak sosial;
5. meningkatkan kualitas keselematan lalu lintas dalam rangka menurunkan tingkat fatalitas korban
kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;
6. optimalisasi fungsi Reskrim dalam pencegahan dan penegakkan hukum terhadap 4 (empat) jenis
kejahatan yang meliputi kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap
kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana dan
prasarananya; dan
7. mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Demikian penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Polres Metro Jakarta Selatan Tahun
2016 ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja Polres Metro Jakarta Selatan kepada pihak-pihak
terkait sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk
membangun Polres Metro Jakarta Selatan.
Paraf : Jakarta, Pebruari 2017 1. Kabagren : KEPALA KEPOLISIAN RESORT METRO JAKARTA SELATAN IWAN KURNIAWAN, S.IK, M.SI KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 70040683