kata pengantar -...
TRANSCRIPT
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 2
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan
Standardisasi (IPS) Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan
perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi
Kedeputian IPS pada Tahun Anggaran 2018. Laporan Kinerja Kedeputian IPS
Tahun 2018 merupakan Laporan Kinerja tahun keempat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.
Penyusunan Laporan Kinerja Kedeputian IPS mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan
RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perka
BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas
Instansi Pemerintah di Lingkungan BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun
2015-2019.
Pada tahun 2018, Kedeputian IPS sebagai bagian dari BSN bertekad
melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan
salah satu sasaran area perubahan untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa program-program berjalan sesuai dengan yang
ditargetkan. Disamping itu, Kedeputian IPS juga telah melakukan perubahan
sasaran dalam rangka menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran
strategis BSN untuk periode 2015-2019.
Laporan Kinerja Kedeputian IPS Tahun 2018 ini diharapkan dapat
menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan
kinerja Kedeputian IPS di masa mendatang, melalui pelaksanaan program
dan kegiatan secara lebih optimal.
Jakarta, 15 Januari 2019
Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan
Standardisasi
Zakiyah
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan
Standardisasi (IPS) Tahun 2018 telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran
dengan 20 (dua puluh) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja
tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Pengembangan
Standardisasi Nasional yang diamanatkan kepada Kedeputian IPS.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Kedeputian IPS tahun
2018 menurut Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi Capaian
%
1. Terwujudnya daya
saing produk
berstandar di pasar
domestik dan global
1. Persentase Industri PUN yang
dilayani Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) dan
berhasil memenuhi syarat
tujuan ekspor
50 % 76.2 % 152 %
2. Persentase SNI yang
digunakan oleh pelaku usaha
5 % 26.4 % 528 %
2. Meningkatnya
Efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
3. Tingkat persepsi terhadap
standardisasi dari konsumen,
pelaku usaha, regulator, dan
akademisi/pakar
4 nilai 4 nilai 100 %
3. Meningkatkan
pengelolaan sistem
informasi dan
dokumentasi SPK
4. Tingkat kepuasan pengguna
terhadap sistem informasi SPK
3.5 nilai 3.38 nilai 96.5 %
5. Persentase penyelesaian
pengembangan aplikasi
media online (SISPK)
93 %
100 % 100 %
4. Meningkatkan
pengelolaan kegiatan
pembinaan SPK
6. Persentase pelaku usaha yang
dibina dan mendapatkan
sertifikat SNI
20 % 18 % 90 %
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 4
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi Capaian
%
7. Tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan SPK
3 Nilai 2.8 nilai 93.3 %
5. Meningkatkan
Kompetensi SDM di
bidang SPK
8. Persentase SDM yang dibina
dengan nilai kelulusan cukup
75 % 99 % 132 %
6. Meningkatkan
kapasitas lembaga
diklat
di bidang SPK
9. Persentase jejaring lembaga
diklat yang menerapkan
pendidikan standardisasi
40 % 40 % 100 %
10. Persentase materi SPK yang
digunakan oleh lembag
adiklat
57 % 57 % 100 %
7. Meningkatkan
diseminasi dan
promosi
Standardisasi dan
penilaian kesesuaian
11. Jumlah pemanfaat diseminasi
dan layanan standardisasi
56000
orang
110126
orang
196 %
12. Jumlah produsen nasional
yang diberikan promosi SPK
600
produsen
990
produsen
165 %
8. Meningkatkan
pengembangan role
model
pembinaan UKM
13. Jumlah role model UMKM
penerap SNI
50 UMKM 40 UMKM 80 %
9. Meningkatkan
koordinasi dan
kerjasama
antar instansi
14. Jumlah kerjasama dengan
instansi lain yang ditindak lanjuti
1
kerjasama
8
kerjasama
800 %
10. Meningkatkan
pelayanan dan
kerjasama bidang
informasi
15. Jumlah SNI corner dan simpul
layanan informasi SPK
27
SNI Corner
28
SNI Corner
103.7 %
11. Meningkatkan
pengelolaan
kerjasama
internasional
16. Jumlah kerjasama dengan
badan/organisasi standardisasi
internasional yang
ditindaklanjuti
3
kerjasama
3
kerjasama
100 %
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 5
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi Capaian
%
17. Jumlah kerjasama dengan
organisasi internasional lainnya
yang ditindak lanjuti
3
kerjasama
4
kerjasama
133 %
12. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Deputi IPS
18. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan kompetensi
100 % 99 % 99 %
19. Jumlah ASN yang menempuh
pendidikan lanjutan
4 orang 3 orang 75 %
13. Meningkatkan kinerja
pengelolaan
anggaran di Deputi
IPS
20. Persentase realisasi anggaran
≥95 % 98.81 % 100 %
Dari 20 (dua puluh) indikator kinerja di Kedeputian IPS, 6 indikator kinerja
mencapai target, 8 indikator kinerja melebihi target, dan 6 indikator kinerja
kurang dari target.
Untuk indikator kinerja yang capaiannya masih di bawah 100% telah
dilakukan langkah-langkah untuk perbaikan antara lain peningkatan kualitas
layanan informasi dan pemasyarakatan standardisasi kepada masyarakat
serta peningkatan SDM dan infrastruktur yang ada.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 6
DAFTAR ISI
Halaman Cover ................................................................................................ 1
Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Ringkasan Eksekutif .......................................................................................... 3
Daftar Isi ............................................................................................................. 7
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ................................................................................... 7
I.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................... 7
I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................. 9
I.4 Sumber Daya Manusia ..................................................................... 10
I.5 Peran Strategis ................................................................................... 12
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis ..................................................................... 15
II.1.1 Visi dan Misi ............................................................................ 15
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................... 15
II.2 Perjanjian Kinerja ............................................................................... 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja ................................................................................. 20
III.2 Realisasi Anggaran ............................................................................ 77
BAB IV PENUTUP
Penutup ........................................................................................................ 79
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 7
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun
Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah
diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan
kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi
dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Kedeputian Informasi dan
Pemasyarakatan Standardisasi (IPS), sebagai salah satu unit kerja di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara
berjenjang sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan
Standardisasi Nasional.
Kinerja Kedeputian IPS memberikan kontribusi pada kinerja BSN. Oleh
karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Kedeputian IPS merupakan bahan
masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja BSN tahun 2018.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Kedeputian IPS adalah sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan
program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi
dan misi BSN, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 8
kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan
kinerja Unit Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor
965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala
BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala
BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN,
tugas Kedeputian IPS adalah melaksanakan perumusan kebijakan di bidang
informasi dan dokumentasi serta pendidikan dan pemasyarakatan
standardisasi.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kinerja Kedeputian IPS
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pengembangan, pembinaan dan
pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan pengembangan dan
pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, serta
pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan
pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu;
b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang pengembangan
dan pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi,
pembinaan sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan
pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu;
c. pemantauan, pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan dan
pengendalian kegiatan di bidang pengembangan dan
pendayagunaan sumberdaya informasi dan dokumentasi, pembinaan
sistem dan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, promosi dan
pemasyarakatan bidang standardisasi dan jaminan mutu;
d. penyelenggaraan kegiatan informasi dan dokumentasi standardisasi;
e. penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan pemasyarakatan
standardisasi.
Struktur Kedeputian IPS dapat dilihat pada gambar berikut.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 9
Gambar I.1
Struktur Organisasi Kedeputian IPS
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Kedeputian IPS mempunyai
tata kerja yang didukung oleh :
1. Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi, dengan tugas
melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
program dan penyusunan rencana di bidang informasi dan dokumentasi
standardisasi.
2. Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, dengan tugas
melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
program dan penyusunan rencana di bidang pendidikan dan pelatihan
serta pemasyarakatan di bidang standardisasi dan jaminan mutu.
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai
dengan 31 Desember 2018 Kedeputian IPS memiliki personel berstatus
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 10
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) orang, dengan
rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Kedeputian IPS
Gambar I.2
Diagram Jenjang Pendidikan SDM Kedeputian IPS
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang S3 S2 S1 S0 SMA
1. Eselon I 1 - - - - 1
2. Eselon II - 2 - - - 2
3. Eselon III - 3 2 - - 5
4. Eselon IV - 4 11 - - 15
5. Fungsional Pustakawan - 3 2 - 1 6
6. Fungsional Widyaiswara - 2 - - - 2
7. Fungsional Pranata Komputer - - 9 1 2 12
8. Staf - 1 23 2 4 30
Jumlah 1 15 47 3 7 73
Prosentase ASN berdasarkan
jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan
Persentase
S3 1,4
S2 19,1
S1 65,7
D3 4,1
SMA 9,8
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 11
Gambar I.3
Diagram Bidang Keilmuan SDM Kedeputian IPS
Gambar I.4
Diagram Usia SDM Kedeputian IPS
Bidang Keilmuan
Bidang Keilmuan Jumlah Persentase
eksakta 13 17,8 %
teknik 24 32,8 %
sosial 35 47,9 %
bahasa 1 1,4 %
TOTAL 73 100%
Range Usia Jumlah presentase
≤ 25 - 30 15 20,5%
≤ 30 - 35 19 26%
≤ 35 - 40 16 21,9%
≤ 40 - 45 12 16,5%
≤ 45 - 50 4 5,5%
≤ 50-55 2 2,7%
≤ 55 - 60 4 5,5%
≤ 60 1 1,4%
total 73 100%
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 12
Gambar I.5
Personel Kedeputian IPS
Data diatas memperlihatkan bahwa ASN Kedeputian IPS, berada pada usia
produktif , jenjang pendidikan sarjana dan pasca sarjana (86 %) dengan
komposisi eksakta dan sosial secara beimbang. Selain ASN internal,
Kedeputian IPS dalam menjalankan roda organisasinya juga
mengoptimalkan penggunaan sumberdaya manusia eksternal (adhoc)
seperti instruktur pelatihan untuk mendukung kegiatan diklat standardisasi,
dosen pengampu untuk menyampaikan pengakaran tentang standardisasi ,
evaluator dan Dewan Juri SNI Award, tim pembimbing fasilitasi UMKM, serta
tenaga kontrak yang berasal dari wilayah setempat untuk membantu
pelayanan BSN di Kantor layanan Teknis di Sumatera Selatan dan Sulawesi
Selatan.
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Kedeputian IPS mempunyai peran strategis dalam mendukung
pelaksanaan fungsi BSN, yaitu mengembangkan budaya standar,
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 13
kompetensi dan sistem informasi di bidang standardisasi dan penilaian
kesesuaian. Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Kedeputian IPS
telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak
lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Kedeputian IPS
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1. Terbangunnya
budaya standar
merupakan potensi
untuk dapat
mengembangkan,
menerapkan dan
memanfaatkan
infrastruktur mutu
secara efisien dan
efektif untuk
meningkatkan daya
saing bangsa
1. Program pendidikan SPK
baru difokuskan pada
pendidikan tinggi ,
sementara pendidikan
dasar sampai menengah
belum menjadi fokus
2. Program pemasyarakatan
standar belum menyentuh
industri besar dan
menengah secara optimal,
termasuk konsumen dan
komunitas
3. Kanal informasi SPK belum
tersosialisasi secara luas
1. Penguatan kerjasama
dengan Kemenristekdikti
dan perluasan kerjasama
pendidikan standardisasi
dengan Kemendikbud, dan
lembaga-lembaga
pendidikan non formal dan
informal
2. Pengembangan model
pembelajaran untuk
pendidikan dasar dan
menengah
3. Penguatan muatan SPK di
rencana pembelajaran
pendidikan tinggi
4. Penguatan kerjasama
dengan industri besar,
menengah, industri kreatif,
asosiasi-asosiasi, serta
pemerintah daerah baik
untuk penerapan standar .
5. Pengembangan role mode
penerapan standar untuk
UKM
6. Penguatan diseminasi dan
pemasyarakatan standar
melalui media massa
elektronik dan media sosial,
7. Visualisasi penerapan
standar sesuai dengan
kelompok target sasaran
pengguna dan modul-modul
penerapan standar,
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 14
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
2. Sumber informasi
utama mengenai
standardisasi dan
penilaian kesesuaian
yang terlengkap di
Indonesia
1. Sebagian SNI yang tersedia
belum mutakhir
sebagaimana harapan
stakeholders
2. Adanya ketentuan yang
membatasi penyebaran
standar hasil adopsi standar
internasional dan regional
1. Koordinasi dan pemberian
input mengenai
pemutakhiran SNI kepada
Pusat Pengembangan
Standar
2. Integrasi beberapa aplikasi
untuk mendukung Sistem
Informasi Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian secara
nasional
3. Penguatan, pemanfaatan,
dan pengembangan
jaringan SNI Corner
4. Penyusunan kebijakan
terkait penyesuaian tariff
penjualan standar
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 15
R
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
umusan visi dan misi Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan
Standardisasi (IPS) sesuai Rencana Strategis (Renstra) Kedeputian
IPS Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut.
VISI
Meningkatkan budaya standar di masyarakat
MISI
Mengembangkan budaya standar, kompetensi dan sistem informasi di
bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta
didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka
merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur
sejauh mana visi dan misi Kedeputian IPS telah dicapai mengingat
tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Kedeputian IPS adalah sebagai berikut:
TUJUAN Meningkatkan persepsi, partisipasi dan kompetensi masyarakat di bidang SPK
melalui edukasi publik dan pemanfaatan sistem informasi SPK
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 16
Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Kedeputian IPS selaku
Unit Teknis di lingkungan BSN. Kedeputian IPS dituntut agar dapat mengikuti
perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan
kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu,
pencapaian kinerja Kedeputian IPS harus dapat dinilai dari aspek ketepatan
penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan
keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2018,
sasaran Kedeputian IPS telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka
perbaikan berkelanjutan.
Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
SASARAN
Sasaran strategis sesuai Renstra Kedeputian IPS Tahun 2015-2019 :
Meningkatnya persepsi, partisipasi dan kompetensi masyarakat di bidang SPK
melalui penyebarluasan informasi dandokumentasi, pendidikan, pelatihan
serta pemasyarakatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Kedeputian IPS
berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebagai upaya penyempurnaan
adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik dan global
2. Meningkatnya Efektivitas Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
3. Meningkatkan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi SPK
4. Meningkatkan pengelolaan kegiatan pembinaan SPK
5. Meningkatkan Kompetensi SDM di bidang SPK
6. Meningkatkan kapasitas lembaga diklat di bidang SPK
7. Meningkatkan diseminasi dan promosi Standardisasi dan penilaian
kesesuaian
8. Meningkatkan pengembangan role model pembinaan UKM
9. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar instansi
10. Meningkatkan pelayanan dan kerjasama bidang informasi
11. Meningkatkan pengelolaan kerjasama internasional
12. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Deputi IPS
13. Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Deputi IPS
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 17
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian
Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian
kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai
keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran
kinerja, pada tahun 2018 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja
Sasaran Kedeputian IPS sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja
Kedeputian IPS Tahun 2018 juga mengalami perubahan. Berikut adalah
Perjanjian Kinerja Kedeputian IPS tahun 2018 berdasarkan sasaran, indikator
kinerja dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Kedeputian IPS Tahun 2018
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
STAKEHOLDER PERSPECTIVES
1. Terwujudnya daya
saing produk
berstandar di pasar
domestik dan global
1. Persentase Industri PUN yang dilayani
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) dan
berhasil memenuhi syarat tujuan ekspor
50 %
2. Persentase SNI yang digunakan oleh pelaku
usaha
5 %
2. Meningkatnya
Efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
3. Tingkat persepsi terhadap standardisasi dari
konsumen, pelaku usaha, regulator, dan
akademisi/pakar
4 Nilai
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3. Meningkatkan
pengelolaan sistem
informasi dan
dokumentasi SPK
4. Tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem
informasi SPK
3.5 Nilai
5. Persentase penyelesaian pengembangan
aplikasi media online (SISPK)
93
%
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 18
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
4. Meningkatkan
pengelolaan kegiatan
pembinaan SPK
6. Persentase pelaku usaha yang dibina dan
mendapatkan sertifikat SNI
20 %
7. Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan
SPK
3 Nilai
5. Meningkatkan
Kompetensi SDM di
bidang SPK
8. Persentase SDM yang dibina dengan nilai
kelulusan cukup
75 %
6. Meningkatkan
kapasitas lembaga
diklat
di bidang SPK
9. Persentase jejaring lembaga diklat yang
menerapkan pendidikan standardisasi
40 %
10. Persentase materi SPK yang digunakan oleh
lembag adiklat
57 %
7. Meningkatkan
diseminasi dan
promosi
Standardisasi dan
penilaian kesesuaian
11. Jumlah pemanfaat diseminasi dan layanan
standardisasi
56000 Orang
12. Jumlah produsen nasional yang diberikan
promosi SPK
600 Produsen
8. Meningkatkan
pengembangan role
model
pembinaan UKM
13. Jumlah role model UMKM penerap SNI
50 UMKM
9. Meningkatkan
koordinasi dan
kerjasama
antar instansi
14. Jumlah kerjasama dengan instansi lain yang
ditindak lanjuti
1 Kerjasama
10. Meningkatkan
pelayanan dan
kerjasama bidang
informasi
15. Jumlah SNI corner dan simpul layanan informasi
SPK
27 SNI Corner
11. Meningkatkan
pengelolaan
16. Jumlah kerjasama dengan badan/organisasi
standardisasi internasional yang ditindaklanjuti
3 kerjasama
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 19
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
kerjasama
internasional
17. Jumlah kerjasama dengan organisasi
internasional lainnya yang ditindak lanjuti
3 Kerjasama
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVES
12. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Deputi IPS
18. Persentase ASN yang mengikuti program
peningkatan kompetensi
100 %
19. Jumlah ASN yang menempuh pendidikan
lanjutan
4 Orang
13. Meningkatkan kinerja
pengelolaan
anggaran di Deputi
IPS
20. Persentase realisasi anggaran
≥95 %
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Kedeputian IPS pada
tahun 2018 menetapkan sebanyak 13 (tiga belas) sasaran dimana setiap
sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur
keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Kedeputian
IPS melaksanakan 2 (dua) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun
keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan
dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Pengembangan Standardisasi Nasional (084.01.06) melalui :
1. Kegiatan Peningkatan Informasi dan Dokumentasi Standardisasi
(3556), yang akan menghasilkan output :
a. Output : Informasi Standardisasi (3556.001)
2. Kegiatan Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi (3558), yang
akan menghasilkan output :
a. Output : Pendidikan, Pelatihan, dan Pemasyarakatan Standardisasi
(3558.001)
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 20
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi
dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi (IPS)
berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian
Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat
keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan
sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung
pencapaian kinerjanya, Kedeputian IPS telah melaksanakan beberapa
aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya.
Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam
Laporan Kinerja Kedeputian IPS Tahun 2018.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Kedeputian IPS, maka
telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja
tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas
kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-
masing sasaran dan target yang terkait Kedeputian IPS yang direncanakan
dalam Tahun 2018 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel
berikut.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 21
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Kedeputian IPS Tahun 2018
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi Capaian
%
1. Terwujudnya daya
saing produk
berstandar di pasar
domestik dan global
1. Persentase Industri PUN yang
dilayani Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) dan
berhasil memenuhi syarat
tujuan ekspor
50 % 76.2 % 152 %
2. Persentase SNI yang
digunakan oleh pelaku usaha
5 % 26.4 % 528 %
2. Meningkatnya
Efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
3. Tingkat persepsi terhadap
standardisasi dari konsumen,
pelaku usaha, regulator, dan
akademisi/pakar
4 nilai 4 nilai 100 %
3. Meningkatkan
pengelolaan sistem
informasi dan
dokumentasi SPK
4. Tingkat kepuasan pengguna
terhadap sistem informasi SPK
3.5 nilai 3.38 nilai 96.5 %
5. Persentase penyelesaian
pengembangan aplikasi
media online (SISPK)
93 %
100 % 100 %
4. Meningkatkan
pengelolaan kegiatan
pembinaan SPK
6. Persentase pelaku usaha yang
dibina dan mendapatkan
sertifikat SNI
20 % 18 % 90%
7. Tingkat partisipasi masyarakat
dalam kegiatan SPK
3 Nilai 2.8 nilai 93.3 %
5. Meningkatkan
Kompetensi SDM di
bidang SPK
8. Persentase SDM yang dibina
dengan nilai kelulusan cukup
75 % 99 % 132 %
6. Meningkatkan
kapasitas lembaga
diklat
di bidang SPK
9. Persentase jejaring lembaga
diklat yang menerapkan
pendidikan standardisasi
40 % 40 % 100 %
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 22
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi Capaian
%
10. Persentase materi SPK yang
digunakan oleh lembag
adiklat
57 % 57 % 100 %
7. Meningkatkan
diseminasi dan
promosi
Standardisasi dan
penilaian kesesuaian
11. Jumlah pemanfaat diseminasi
dan layanan standardisasi
56000
orang
110126
orang
196 %
12. Jumlah produsen nasional
yang diberikan promosi SPK
600
produsen
990
produsen
165 %
8. Meningkatkan
pengembangan role
model
pembinaan UKM
13. Jumlah role model UMKM
penerap SNI
50 UMKM 40 UMKM 80 %
9. Meningkatkan
koordinasi dan
kerjasama
antar instansi
14. Jumlah kerjasama dengan
instansi lain yang ditindak lanjuti
1
kerjasama
8
kerjasama
800 %
10. Meningkatkan
pelayanan dan
kerjasama bidang
informasi
15. Jumlah SNI corner dan simpul
layanan informasi SPK
27
SNI Corner
28
SNI Corner
103.7 %
11. Meningkatkan
pengelolaan
kerjasama
internasional
16. Jumlah kerjasama dengan
badan/organisasi standardisasi
internasional yang
ditindaklanjuti
3
kerjasama
3
kerjasama
100 %
17. Jumlah kerjasama dengan
organisasi internasional lainnya
yang ditindak lanjuti
3
kerjasama
4
kerjasama
133 %
12. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Deputi IPS
18. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan kompetensi
100 % 99 % 99 %
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 23
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi Capaian
%
19. Jumlah ASN yang menempuh
pendidikan lanjutan
4 orang 3 orang 75 %
13. Meningkatkan kinerja
pengelolaan
anggaran di Deputi
IPS
20. Persentase realisasi anggaran
≥95 % 98.81 % 100 %
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja
Kedeputian IPS untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN
1
Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar
domestik dan global
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
1. Persentase Industri PUN
yang dilayani
Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
(SPK) dan berhasil
memenuhi syarat
tujuan ekspor
% - - 142.8
% 50 % 76.2 % 152
%
2. Persentase SNI yang
digunakan oleh pelaku
usaha
% - - 5 % 26.4 % 528
%
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Terwujudnya
daya saing produk berstandar di pasar domestik dan global terdiri dari 2
(dua) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 24
rata capaian sebesar 340 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 1.
1. Indikator Kinerja : Persentase Industri PUN yang dilayani Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) dan berhasil memenuhi syarat tujuan ekspor
Untuk meningkatkan jumlah ekspor khususnya produk unggulan nasional, BSN
di tahun 2018 menargetkan 50 % dari jumlah industri yang telah diberikan
pelayanan standardisasi dan penilaian kesesuaian mampu memenuhi
persyaratan/ketentuan tujuan ekspor. Indikator kinerja ini merupakan
indikator kinerja baru pada tahun 2017. Capaian yang dihasilkan melampaui
target.
Pengumpulan dan Pendataan industri PUN yang memenuhi persyaratan
ekspor diperoleh melalui 5 produsen (ekportir) dari hasil bimbingan
penerapan SNI terhadap 51 Produsen PUN, bimbingan Konsultasi SPK (120
produsen ekspor) dan produsen PUN yang produknya tersertifikasi dan
berorientasi ekspor (2393 dari 3141 atau 76.2 %). Saat ini pemenuhan
persyaratan ekspor masih didominasi pada industri berbasis kayu.
Kendala yang masih dihadapi para eksportir industri PUN untuk memenuhi
syarat tujuan ekspor adalah keterbatasan infrastruktur mutu terutama untuk
pengujian produk. Ruang lingkup Laboratorium penguji terakreditasi KAN
belum cukup untuk melakukan pengujian persyaratan yang diminta tujuan
ekspor. Selain itu kendala lainnya adalah tools untuk mengidentifikasi industri
PUN yang tersertifikasi belum memadai guna menjangkau data yang
tersebar pada pelaku usaha. Sementara updating database aplikasi
BangBeni belum lengkap.
Untuk mengatasi kendala tersebut adalah melakukan beberapa hal,
diantaranya perluasan target layanan SPK untuk seluruh skala industri,
memperkuat link ke database K/L terkait database pelaku usaha ekspor, dan
melengkapi database Bang Beni dan pengembangannya.
2. Indikator Kinerja : Persentase SNI yang digunakan oleh pelaku usaha
Tahun 2018 BSN menargetkan jumlah SNI yang digunakan oleh pelaku usaha
sebesar 5% dari jumlah SNI yang masih berlaku atau 491 SNI. Hal tersebut
diharapkan SNI yang digunakan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan
daya saing produk dan memperluas pangsa pasar nya baik nasional
maupun ke negara tujuan ekpor.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 25
Pada tahun 2018, prosentasi penggunaan SNI oleh pelaku usaha meningkat
secara eksponensial sebesar 528 % atau 2.593 SNI digunakan oleh pelaku
usaha. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja ini terlampaui. Beberapa
faktor yang mendukung terlampauinya indikator kinerja ini antara lain
meningkatnya awareness penerapan SNI secara sukarela maupun wajib
oleh pelaku usaha, SNI menjadi salah satu satu syarat dalam transaksi bisnis,
dan kemudahan akses terhadap SNI oleh pelaku usaha baik secara offline
maupun online melalui aplikasi pemesanan SNI. Namun demikian, kenaikan
prosentasi ini bisa dimungkinkan karena rendahnya penetapan baseline
pada saat perencaan. Untuk itu data capaian ini bisa dijadikan landasan
untuk penyesuaian penetapan baseline IKU penggunaan SNI oleh pelaku
usaha berikutnya menjadi 26.4 %.
Gambar III.1
Grafik Presentase SNI yang digunakan oleh pelaku usaha
Untuk meningkatkan awareness dalam rangka membangun budaya mutu,
Indonesia menetapkan bulan November sebagai Bulan Mutu Nasional.
Seluruh komponen mengisi bulan tersebut dengan beragam kegiatan untuk
meningkatkan daya saing nasional dan kualitas bangsa, di bulan Oktober
hingga November 2018. Kegiata yang dilakukan untuk meningkatkan
awareness antara lain :
Realisasi
528%
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 26
Seminar Nasional Standardisasi dalam Bulan Mutu Nasional
Dalam rangka memeriahkan kegiatan Bulan Mutu Nasional 2018,
sepanjang bulan Oktober hingga November Badan Standardisasi
Nasional menyelenggarakan beragam kegiatan, antara lain Seminar
Nasional Standardisasi dengan tema Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian Mendukung Revolusi Industri 4.0 di Surabaya, pada 25
Oktober 2018. Kegiatan dihadiri oleh 850 peserta yang merupakan
stakeholders di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Gambar III.2
Seminar Nasional Standardisasi dalam Buulan Mutu Nasional 2018
25 Oktober 2018
Promosi SPK Melalui Media Sosial
Media sosial sangat strategis untuk menyebarkan informasi terutama
dalam era revolusi industry 4.0 sekarang ini. BSN juga memanfaatkan
media sosial untuk menyebarkan serta mempromosikan informasi
mengenai standardisasi dan penilaian kesesuaian kepada seluruh
masyarakat Indonesia, yaitu melalui:
- Facebook: Badan Standardisasi Nasional
- Twitter : @bsn_sni
- Instagram : @bsn_sni
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 27
Dengan jumlah follower sampai tahun 2018 adalah :
- Facebook: Badan Standardisasi Nasional (7951 follower)
- Twitter : @bsn_sni (9487 follower)
- Instagram : @bsn_sni (49100 follower)
Gambar III.3
FB Page Badan Standardisasi Nasional Analytical Data 2018
Gambar III.4
Instagram Badan Standardisasi Nasional Analytical Data 2018
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 28
SNI Channel
Dalam rangka melakukan penyebarluasan informasi dalam konten
digital, BSN juga melakukan peliputan aktivitas kegiatan standardisasi
dan penilaian kesesuaian, dalam program dan kemasan SNI Channel.
Pada tahun 2018, SNI Channel membuat 41 publikasi video.
Gambar III.5
Jumlah Publikasi Video SNI Channel 2017 – 2018
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 29
SASARAN
2
Meningkatnya Efektivitas Sistem Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian
Tabel III.3
Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
3. Tingkat persepsi
terhadap standardisasi
dari konsumen, pelaku
usaha, regulator, dan
akademisi/pakar
nilai - 75,10
%
96,6 % 4 nilai 4 nilai 100
%
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatnya
Efektivitas Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian terdiri dari 1 (satu)
indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata
capaian sebesar 100 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 2.
3. Indikator Kinerja : Tingkat persepsi terhadap standardisasi dari konsumen,
pelaku usaha, regulator, dan akademisi/pakar
Dalam meningkatkan persepsi dari konsumen, pelaku usaha,
regulator, dan akademisi/pakar terhadap standardisasi dan penilaian
kesesuaian (SPK), BSN melakukan survei untuk memperoleh tingkat persepsi
terhadap standardisasi dari konsumen, pelaku usaha, regulator dan
akademisi/pakar. Responden survei tingkat persepsi terhadap standardisasi
merepresentasikan konsumen, pelaku usaha, regulator, dan akademisi/pakar
di 11 kota di Indonesia, yaitu Bandung, Denpasar, Jakarta, Makassar, Medan,
Palembang, Riau, Surabaya, Samarinda, Manado, Yogyakarta, Manado dan
Samarinda.
Kuesioner mencantumkan sejumlah pernyataan yang berkaitan
dengan variable atau atribut yang membentuk manfaat penerapan standar
(SNI) dan sertifikasi. Kemudian responden diminta untuk menunjukkan
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 30
jawaban mereka untuk masing-masing pertanyaan pada kuesioner. Namun
untuk responden yang tidak sepakat dapat memilih jawaban tidak tahu.
Pertanyaan pada kuesioner dirancang untuk memperoleh informasi
tentang pengetahuan masyarakat terhadap atribut-atribut terkait SNI, yang
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Profil dan demografi responden
b. Pengetahuan tentang BSN
c. Pengenalan tentang SNI
d. Penerapan SNI
e. Sertifikasi SNI
f. Informasi dan Promosi SNI
Pada tahun 2018 tingkat persepsi ini ditargetkan dengan nilai 4. Hasil
ini menunjukkan bahwa upaya pemberian informasi dan promosi yang
dilakukan oleh BSN dan pihak-pihak lainnya telah menuai hasil yang baik.
Mayoritas responden sudah sadar terhadap pentingnya penerapan
standar. Pihak perusahaan sudah merasakan manfaat dari penerapan
standar untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan
perusahaan, dan hal ini dapat meningkatkan jumlah perusahaan yang
menerapkan standar. Hasil penelitian ini sejalan dan mengkonfirmasi dari
penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa produk yang disertifikasi oleh
SNI sudah memiliki atribut seperti kualitas bahan baku, efisiensi
perusahaan, kualitas produk, keamanan dalam penggunaan, dan harga
yang wajar. Sebagian besar responden sepakat bahwa produk SNI dapat
meningkatkan daya saing dan citra perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan Kedeputian IPS untuk meningkatkan
persepsi terhadap standardisasi dari konsumen, pelaku usaha, regulator,
dan akademisi/pakar adalah partisipasi aktif dalam kegiatan International
Organization for Standardization/Committee on Consumer Policy -
ISO/COPOLCO merupakan Komite Kebijakan Standardisasi di International
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 31
Organization for Standardization (ISO) yang terkait dengan isu konsumen.
Pada tahun 2018, Kedeputian IPS BSN sebagai host dalam
penyelenggaraan Sidang ISO/COPOLCO ke-40 di Bali pada 6-10 Mei 2018.
Sidang Ini diikuti oleh hampir seluruh negara anggota ISO/COPOLCO
Rangkaian pertemuan ISO/COPOLCO ini dalam beragam aktifitas seperti
Working Group (WG) Meeting, Workshop, dan Plenary Meeting.
Gambar III.6
Sidang ISO/COPOLCO ke-40 di Bali 6-10 Mei 2018
SASARAN
3
Meningkatkan pengelolaan sistem informasi dan
dokumentasi SPK
Tabel III.4
Capaian Kinerja Sasaran 3
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
4. Tingkat kepuasan
pengguna terhadap
sistem informasi SPK
Nilai - - 3.5
nilai
3.38
nilai
96.5 %
5. Persentase
penyelesaian
pengembangan
aplikasi media online
(SISPK)
% - - 93 % 100 % 100 %
Rata-rata capaian Sasaran 98.25 %
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 32
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi SPK terdiri dari 2 (dua)
indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata
capaian sebesar 98.25 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 3.
4. Indikator Kinerja : Tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi SPK
Indikator kinerja ini merupakan bentuk pemenuhan BSN atas perspektif
stakeholder terhadap layanan publik BSN dan pelaksanaan program
Reformasi Birokrasi. Salah satunya adalah kepuasan pengguna terhadap
sistem informasi SPK.
Tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi SPK adalah indeks
yang digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan layanan jasa
informasi standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui survei kepuasan
pelanggan. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 4. Pada tahun
2018, BSN menargetkan nilai tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem
informasi SPK sebesar 3.5.
Target tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian (SPK) pada tahun 2018 adalah nilai survey 3.5 dari
skala 4. Capaian yang didapatkan adalah nilai survey sebesar 3.38. Nilai
tersebut memperlihatkan adanya gap sebesar 0.12 %. Kegiatan yang telah
dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain : launching layanan
baru perpustakaan BSN, penataan ruang baca di tempat dan ruang
konsultasi, aplikasi pemesanan standar online (pesta online), aplikasi libri
stania, penyediaan buku tamu elektronik dan sistem antrian pelanggan,
penyediaan fasilitas pendukung layanan (minuman), dan perbaruan standar
pelayanan informasi.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 33
Gambar III.7
Perkembangan tingkat kepuasan masyarakat
terhadap layanan informasi standardisasi 2013 - 2018
Launching Layanan Baru Perpustakaan BSN
Untuk mempermudah akses informasi terhadap standar, serta untuk
meningkatkan layanan informasi dan dokumen standar, Perpustakaan
Badan Standardisasi Nasional (BSN) meluncurkan empat (4) layanan
baru untuk masyarakat. Layanan baru ini berupa layanan ruang baca di
lantai mezzanine, Akses SNI, Libri Stania (Perpustakaan Online), serta
Pesta Online (Pemesanan Standar Online).
Dengan diresmikannya 4 layanan baru tersebut, kini para pengunjung
Perpustakaan BSN dan Layanan Informasi Terpadu (LITe) BSN dapat
membaca dokumen SNI secara digital dalam format flip book dengan
menggunakan layanan Akses SNI (akses-sni.bsn.go.id). Layanan ini akan
terus dikembangkan sehingga diharapkan kedepannya masyarakat
dapat membaca dokumen SNI dimanapun dalam bentuk elektronik.
Untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses koleksi Perpustakaan
BSN, khususnya di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian,
masyarakat dapat mengunjungi portal Libri Stania
(perpustakaan.bsn.go.id). Masyarakat juga dapat mengakses koleksi
repositori BSN melalui menu Repositori Institusi. Setelah mendapatkan
informasi koleksi perpustakaan, masyarakat dapat memanfaatkan koleksi
Perpustakaan BSN dengan membaca di ruang baca lantai mezzanine.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 34
Tidak hanya itu, kini masyarakat pun dapat memesan dokumen SNI dan
dokumen standar lainnya berbasis e-commerce melalui layanan Pesta
Online yang dapat diakses di sni.bsn.go.id. Pengguna dapat melakukan
pemesanan dokumen SNI dan dokumen standar lainnya dengan terlebih
dahulu melakukan registrasi dan login secara gratis.
Gambar III.8
Launching Layanan Baru Perpustakaan BSN 2018
Tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian (SPK) masih harus ditingkatkan dan menjadi perhatian
tahun tahun berikutnya. Terutama untuk komponen yang memiliki nilai lebih
rendah dari nilai rata rata 3,38, misalnya waktu penyelesaian layanan
informasi SPK, pengetahuan dan kecakapan petugas layanan, fasilitas
pengaduan, kecepatan merespon keluhan dan pengaduan,
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 35
5. Indikator Kinerja : Persentase penyelesaian pengembangan aplikasi media
online (SISPK)
Dalan meningkatkan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi SPK
Jumlah penyelesaian pengembangan aplikasi media online (SISPK), pada
tahun 2018 BSN menargetkan persentase penyelesaian pengembangan
aplikasi media online (SISPK) sebesar 93 %. Hal ini untuk mendukung seluruh
kegiatan BSN melalui sistem teknologi informasi dan komunikasi. Grand
Design s.d 2019 sebanyak 30 Aplikasi, dimana target 2018 sebanyak 28.
Target Persentase penyelesaian pengembangan aplikasi media online
(SISPK) pada tahun 2018 adalah 93 %. Capaian yang didapatkan adalah
penyelesaian pengembangan aplikasi sebanyak 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa indikator kinerja ini terlampaui. Kegiatan yang telah dilakukan untuk
mencapai target tersebut antara lain : pengembangan aplikasi pemesanan
standar (Pesta Online) dan aplikasi Akses SNI, penyempurnaan Intranet dan
penambahan fitur pada aplikasi SISPK.
Gambar III.9
Perkembangan Jumlah Aplikasi di BSN 2015 - 2018
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 36
Tabel III.5
Daftar Pertambahan Aplikasi BSN 2015 – 2018
2015 2016 2017 2018
Digital Library SISPK Website BSN
Aplikasi
Pemesanan
Standar
Webmail BSN Back End SISPK Info LPK Aplikasi Akses SNI
SNI Channel Aplikasi Trainning Assessor Aplikasi Pengunjung LITE
Kantaya Aplikasi Daring Pembelajaran
SNI Perpustakaan Digital BSN
Aplikasi Registrasi Diklat
PNBP BSN Aplikasi JDIH BSN Aplikasi Barang Ber-SNI
Aplikasi Sistem Informasi
Jabatan BSN
Aplikasi Pelaksanaan Kegiatan
dan Anggaran Aplikasi TBT WTO
Aplikasi Kepegawaian BSN Aplikasi Penganggaran dan
Pelaporan Aplikasi Registrasi SNI Award
Aplikasi Pencatatan Kinerja Aplikasi Pengaduan Masyarakat Aplikasi Jurnal Standardisasi
Aplikasi TNDE Aplikasi Pengaduan Tanda SNI Aplikasi Repository Makalah
dan Penelitian Litbang
Aplikasi Codex Indonesia
Aplikasi Pemetaan LPK
KANMIS
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 37
Tabel III.6
Daftar Aplikasi BSN 2015 – 2018
APLIKASI Nama Aplikasi Pusat / Biro Publik Lokal Tahun Publish
http://www.bsn.go.id Website BSN PUSIDO √ √ 2017
http://infolpk.bsn.go.id Info LPK PUSIDO √ √ 2017
http://lib.bsn.go.id Digital Library PUSIDO √ √ -
https://webmail.bsn.go.id Webmail BSN PUSIDO √ √ -
https://live.bsn.go.id SNI Channel PUSIDO √ -
http://kantaya.bsn.go.id/ Kantaya PUSIDO √ √ -
http://sispk.bsn.go.id/ SISPK PUSIDO √ √ 2016
http://akses.sispk.bsn.go.id/ Back End SISPK PUSIDO √ 2016
http://pengunjung.bsn.go.id/ Aplikasi Pengunjung LITE PUSIDO √ 2017
http://perpustakaan.bsn.go.id/ Perpustakaan Digital BSN PUSIDO √ 2017
http://akreditasi.bsn.go.id KANMIS PALLI /PALS √ √ 2015
http://e-training.bsn.go.id Aplikasi Trainning Assessor PALLI /PALS √ √ 2016
http://bangbeni.bsn.go.id Aplikasi Barang Ber-SNI PALLI /PALS √ √ 2017
http://tbt.bsn.go.id Aplikasi TBT WTO PKS √ √ 2017
http://sniaward.bsn.go.id Aplikasi Registrasi SNI Award PUSDIKMAS √ √ 2017
http://elearning.bsn.go.id Aplikasi Daring Pembelajaran SNI PUSDIKMAS √ √ 2016
http://diklat.bsn.go.id/ Aplikasi Registrasi Diklat PNBP BSN PUSDIKMAS √ √ 2014
http://js.bsn.go.id Aplikasi Jurnal Standardisasi PUSLITBANG √ √ 2017
http://repository.bsn.go.id Aplikasi Repository Makalah dan Penelitian Litbang PUSLITBANG
√ 2017 http://jdih.bsn.go.id Aplikasi JDIH BSN HOH √
√ 2016 http://sijab.bsn.go.id Aplikasi Sistem Informasi Jabatan BSN HOH √
√ - http://simpeg.bsn.go.id/ Aplikasi Kepegawaian BSN HOH √
√ - http://sitata.bsn.go.id/ Aplikasi Pencatatan Kinerja HOH √
√ -
http://sipakar.bsn.go.id Aplikasi Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PKT √
√ 2016 http://sipp.bsn.go.id Aplikasi Penganggaran dan Pelaporan PKT √
√ 2016 http://tnde.bsn.go.id Aplikasi TNDE PKT √
√ - http://sipmas.bsn.go.id Aplikasi Pengaduan Masyarakat INSPEKTORAT √
√ 2016 http://codexindonesia.bsn.go.id Aplikasi Codex Indonesia PSPS √
√ - http://lpk.bsn.go.id/ Aplikasi Pemetaan LPK PSPS √
√ - http://pengaduan-sps.bsn.go.id/ Aplikasi Pengaduan Tanda SNI PSPS
√ 2016 pesta.bsn.go.id Aplikasi Pemesanan Standar PUSIDO √
√ 2018 akses-sni.bsn.go.id Aplikasi Akses SNI PUSIDO
√ 2018
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 38
SASARAN
4 Meningkatkan pengelolaan kegiatan pembinaan SPK
Tabel III.7
Capaian Kinerja Sasaran 4
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
6. Persentase pelaku
usaha yang dibina dan
mendapatkan sertifikat
SNI
% - - 20 % 18 % 90 %
7. Tingkat partisipasi
masyarakat dalam
kegiatan SPK
Nilai - - 3 nilai 2.8
nilai
93.3 %
Rata-rata capaian Sasaran 91.65 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
pengelolaan kegiatan pembinaan SPK terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
91.65 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 4.
6. Indikator Kinerja : Persentase pelaku usaha yang dibina dan mendapatkan
sertifikat SNI
Tahun 2018 BSN berusaha meningkatkan mutu produk pelaku usaha dengan
cara membina dan mendapatkan sertifikat SNI. Target yang ingin dicapai
oleh BSN dalam hal ini sebesar 20%. Hal ini dilakukan guna mendorong
peningkatan nilai jual produk baik dalam maupun luar negeri. Diharapkan
dengan semakin banyaknya pembinaan yang dilakukan oleh BSN kepada
pelaku usaha baik industri kecil, menengah maupun besar dapat
mendapatkan sertifikat SNI.
Pembinaan terhadap pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) sebagai
pelaksanaan kewajiban sesuai dengan Undang-undang No.20 Tahun 2014
tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Pasal 53 sampai dengan 54,
dalam pelaksanaannya Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan 2
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 39
pendekatan yaitu bekerjasama dengan Kementerian, Lembaga Pemerintah
Non Kementerian Lainnya, dan/ atau Pemerintah Daerah dilakukan
pembinaan terhadap Usaka Kecil Menengah Mikro (UMKM), juga BSN
melakukan rekrutmen peserta secara online melalui website BSN.
Pembinaan penerapan SNI terhadap UMKM ini dilakukan secara multiyears
mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, artinya pada tahun 2017 dan
tahun 2018 terdapat beberapa UMKM yang merupakan lanjutan dari tahun
sebelumnya. Pada kegiatan pembinaan ini, Persentase pelaku usaha yang
dibina dan mendapatkan sertifikat SNI meningkat 8% dari tahun sebelumnya,
hal ini menunjukkan bahwa UMKM yang dibina mampu memenuhi
persyaratan SNI, berikut gambaran kegiatan pembinaan UMKM TA 2018
dibandingkan tahun sebelumnya, untuk tahun 2015 sertifikasi yang
didapatkan masih pada sertifikasi sistem manajemen mutu SNI ISO 9001.
Gambar III.10
Kegiatan Pembinaan UMKM Tahun 2015-2018
Pembinaan yang dilaksanakan pada tahun 2018 mencakup 150 UMKM yang
tersebar di 22 Provinsi dan terdiri dari 74 Jenis Produk, yang di antaranya 26
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 40
UMKM berhasil mendapatkan Sertifikasi Produk, yaitu 1 Alat Kesehatan, 1 Alat
Olah raga, 4 Batik, 1 Biskuit, 4 Garam, 3 Kopi, 6 Olahan Pangan, 2 Pakaian
Bayi, 3 Pempek dan 1 Tempe.
Adapun jenis produk dan sebaran pembinaan UMK untuk penerapan SNI
pada tahun 2018 tertera dalam gambar berikut :.
Gambar III.11
Sebaran UMKM T A 2018 Berdasarkan Jenis Produk
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 41
Gambar III.12
Sebaran UMKM T A 2018 Berdasarkan Provinsi
BSN dalam melakukan pembinaan untuk mendorong penerapan SNI,
menghadapi beberapa tantangan, di antaranya pada UMKM pangan
ditemukan beberapa UMKM yang belum memenuhi persyaratan GMP dan
peraturan/ketentuan perizinan , dan keterbatasan sarana prasarana UMK
dalam menerapkan SNI. Oleh karena itu perlu kerjasama dan kolaborasi
dengan Dinas setempat maupun dengan instansi teknis terkait guna
menjembatani keterbatasan ini .
7. Indikator Kinerja : Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK
Untuk menggali informasi tentang seberapa besar tingkat partisipasi
masyarakat dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian, baik
mulai dari perumusan, penerapan, edukasi, penelitian/kegiatan dan promosi
SNI, BSN melakukan survei tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK.
Survei ini terdiri 3 pertanyaan dan 27 pernyataan. Penyebaran kuesinoer
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 42
dilakukan pada hampir seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh BSN,
diantaranya Gathering SNI Awad, Workhop keamanan konstruksi, Seminar
Bulan Mutu dan IQE. Target BSN pada tahun 2018 adalah 3 dalam skala
Likert. Hasil survei memperlihatkan nilai yang dicapai sebesar 2,8 artinya
masih ada gap sebesar 0,2.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan SPK, selain
melakukan berbagai perbaikan akses layanan informasi untuk memudahkan
partisipasi masyarakat, Kedeputian IPS BSN juga melakukan kegiatan yang
melibatkan masyarakat secara langsung dalam kegiatan SPK
Kegiatan lain yang dilakukan oleh diantaranya :
SNI Award
Kepada organisasi yang menerapkan SNI secara konsisten dan
berkinerja baik, Pemerintah melalui BSN memberikan penghargaan
SNI Award. Penyelenggaraan SNI Award dilakukan melalui
serangkaian proses penilaian mulai dari penilaian pemenuhan syarat
administrasi, penilaian maturity system organisasi dan verifikasi lapangan
di lokasi pelaku usaha, yang selanjutnya diputuskan oleh Dewan Juri .
Penilaian SNI Award dilakukan berdasarkan kriteria SNI Award 2018
sesuai kategori organisasi (besar/menengah/kecil) yang telah
ditetapkan.
BSN memberikan penghargaan SNI Award 2018 kepada 56 organisasi
dari sebanyak 208 organisasi/perusahaan yang mendaftar.
Penyerahan Penghargaan SNI Award 2018 dilaksanakan pada 21
November 2018. Tahun ini juga diserahkan penghargaan Grand Platinum
untuk organisasi yang 3 kali berturut turut dapat mempertahankan nilai
platinum yaitu kepada PT Pupuk Kaltim.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 43
Gambar III.13
Penyerahan SNI Award 21 November 2018
Gambar III.14
Jumlah Pendaftar SNI Award 2014 – 2019
Rekor Muri Bakso Ikan Ber-SNI sebanyak 18.818 porsi dan Pempek ber-
SNI sebanyak 18.818 buah
Untuk mempromosikan pentingnya produk SNI, BSN terus gencar
mengkampanyekan produk-produk SNI kepada masyarakat. Salah
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 44
satunya, produk bakso ikan ber-SNI. Dengan mengambil momentum
kegiatan pemecahan rekor Guinness World of Records senam poco-
poco massal yang diikuti sebanyak 65.000 peserta dan berlangsung di
sepanjang jalan MH. Thamrin Jakarta. Badan Standardisasi Nasional (BSN)
bekerjasama dengan para pemangku kepentingan diantaranya
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman, serta industri penerap SNI, memecahkan Rekor Muri
Penyajian Bakso Ikan Terbanyak sejumlah 18.818 porsi di halaman
Gedung BPPT Jalan MH. Thamrin No. 8 Jakarta, pada hari Minggu 5
Agustus 2018. Sebagai catatan, Rekor Muri sebelumnya pada tanggal 1
Maret 2014 dengan penyajian bakso sebanyak 16.074 porsi. Para peserta
yang mengikuti senam poco-poco beserta para pengunjung car free
day, diharapkan dapat menikmati hidangan bakso ikan ber-SNI.
Gambar III.15
Penyerahan Rekor MURI Penyajian Bakso Ikan Ber-SNI Terbanyak
Selain bakso berSNI, Memanfaatkan momentum Palembang yang
mendampingi Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Pemecahan rekor MURI juga diperoleh untuk pempek berSNI. Asian
Games 2018, yang dihadiri lebih dari 15.000 orang dari 45 negara, dapat
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 45
menjadi momentum untuk memperkenalkan salah satu makanan
tradisional Palembang, Pempek Ikan, ke komunitas global. Dalam
momentum tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) sajikan 18.818
pempek ber-SNI di Benteng Kuto Besak, Palembang pada Rabu
(8/8/18).
Gambar III.16
Rekor MURI Penyajian Pempek Ber-SNI Terbanyak
Temu MASTAN
BSN bekerjasama dengan Masyarakat Standardisasi Indonesia (MASTAN)
menyelenggarakan kegiatan Temu MASTAN di Surabaya pada tanggal
26 Oktober 2018. Acara mengambil tema enerapan SNI Bangunan
Tahan Gempa Sebagai Upaya Menuju Industri 4.0.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 46
Gambar III.17
Temu MASTAN 2018
SASARAN
5 Meningkatkan Kompetensi SDM di bidang SPK
Tabel III.8
Capaian Kinerja Sasaran 5
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target %
capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %
8. Persentase SDM yang
dibina dengan nilai
kelulusan cukup
% - - 75 % 99 % 132
%
…. ... %
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
Kompetensi SDM di bidang SPK terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian
kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 132 % .
Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 5.
8. Indikator Kinerja : Persentase SDM yang dibina dengan nilai kelulusan cukup
Untuk sasaran kinerja meningkatkan kompetensi SDM di bidang SPK,
digunakan indikator kinerja pembinaan SDM melalui pelatihan di bidang SPK
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 47
yang mendapatkan nilai kelulusan minimal cukup. Rincian rentang nilai
tersebut sebagai berikut:
Tabel III.9
Rincian Nilai Kelulusan Pelatihan SPK
Rentang nilai Predikat
85 – 100 Sangat Baik
70 – 84 Baik
45 – 69 Cukup
0 – 44 Kurang
Berikut ini adalah realisasi kinerja dari peningkatan kompetensi SDM di
bidang SPK:
Tabel III.10
Realisasi Kinerja dari Peningkatan Kompetensi SDM di Bidang SPK
Predikat Realisasi (%) Total Capaian Kinerja
Sangat Baik 18,77%
99,03% Baik 53,10%
Cukup 27,16%
Kurang 0,97% 0,97%
Berdasarkan table di atas, realisasi kinerja dari peningkatan kompetensi SDM
di bidang SPK, yaitu yang mendapatkan nilai kelulusan minimal cukup
sebesar 99,03%. Nilai tersebut melampaui target kinerja yang telah
dicanangkan untuk tahun 2018 sebesar 80%, sehingga capaian kinerja untuk
indikator ini adalah 132%. Realisasi kinerja sebesar 99,03% juga meningkat
dibandingkan dengan tahun 2017, yaitu sebesar 97%. Peningkatan realisasi
kinerja ini merupakan hasil dari monitoring dan evaluasi serta continuous
improvement yang dilakukan secara terencana dan berkala terkait materi
maupun instruktur pelatihan, sehingga diharapkan proses pembelajaran
akan dapat selalu ditingkatkan kualitasnya. Tentu saja improvement tetap
harus dilakukan terutama untuk menghilangkan adanya nilai kurang sebesar
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 48
0,97 % dengan menggali penyebab ketidaklulusan peserta antara lain sistem
rekrutmen peserta pelatihan, pengembangan segmen peserta pelatihan
dan lain lain.
SASARAN
6 Meningkatkan kapasitas lembaga diklat di bidang SPK
Tabel III.11
Capaian Kinerja Sasaran 6
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target %
capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %
9. Persentase jejaring
lembaga diklat yang
menerapkan
pendidikan
standardisasi
% - - 40 % 40 % 100
%
…. ... %
10. Persentase materi SPK
yang digunakan oleh
lembaga diklat
% - - 57 % 57 % 100
%
….. … %
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
kapasitas lembaga diklat di bidang SPK terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
100 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 6.
9. Indikator Kinerja : Persentase jejaring lembaga diklat yang menerapkan
pendidikan standardisasi
Pemerataan kualitas pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat
mendukung kemajuan suatu bangsa. Hal ini juga berlaku dalam
penyebarluasan pengetahuan di bidang SPK. Untuk menyiapkan generasi
muda yang peduli dan memiliki pengetahuan SPK yang baik, maka BSN
melakukan kerjasama dengan lembaga diklat untuk mengembangkan
pendidikan tentang SPK. Sampai dengan 31 Desember 2017, BSN telah
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 49
melakukan MoU dengan 47 Perguruan Tinggi (PT), baik negeri maupun
swasta di Indonesia. Dari 47 PT tersebut, sebanyak 19 PT atau sekitar 40,43%
telah menerapkan pendidikan tentang SPK, baik di level S1 maupun S2.
Dengan target capaian tahun 2018 sebanyak 39%, artinya persentase
capaian kinerja untuk indikator ini mencapai 102,6%. Capain kinerja tersebut
juga meningkat sebanyak 11% jika dibandingkan dengan capaian kinerja
tahun 2017. Kemudian, di tahun 2018, BSN melakukan 12 kerjasama dengan
PT baru sehingga total seluruh kerjasama yang telah dilakukan sampai
dengan 31 Desember 2018 sebanyak 59 MoU. Peningkatan kinerja untuk
indikator ini menunjukkan bahwa metode yang dilakukan BSN untuk
menyebar luaskan SPK cukup berhasil, baik melalui kegiatan-kegiatan seperti
sosialisasi maupun dengan metode daring termasuk peran serta Forum
pendidikan standardisasi yang beranggotakan para dosen pengampu SPK.
Hal ini yang membuat minat PT untuk menerapkan pendidikan tentang SPK
semakin meningkat.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 50
Gambar III.18 Peta Sebaran MoU BSN dengan Perguruan Tinggi
Dalam rangka mengembangkan penerapan pendidikan standardisasi
di jejaring lembaga diklat khususnya Perguruan Tinggi, Forum Pendidikan
Standardisasi Indonesia (FORSTAN) yang dibentuk tahun 2010 ikut
menggalakan pentingnya pendidikan standardisasi di Perguruan Tinggi.
Pada tahun 2018, Kepengurusan FORSTAN Periode ke-2 ( 2018-2021)
dikukuhkan pada tanggal 26 Oktober 2018 di Surabaya.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 51
Gambar III.19
Pengesahan Kepengurusan FORSTAN Periode 2018 – 2022
Tabel III.12 memperlihatkan 19 Perguruan Tinggi yang telah menerapkan
pendidikan standardisasi.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 52
Tabel III.12
Perguruan Tinggi yang telah menerapkan pendidikan standardisasi
NO UNIVERSITAS Konsentrasi S2
Mata Kuliah
WAJIB PILIHAN SISIPAN
1 Universitas Diponegoro S1 S1
2 Institut Teknologi Bandung S1
3 Universitas Gajah Mada S1
4 Institut Pertanian Bogor S1 S2
5 Universitas Brawijaya S1 S1
6 Universitas Sebelas Maret S1 S1
7 Universitas Hasanudin S1
8 Universitas Indonesia S1
9 Institut Tek. Sepuluh Nop. S1
10 Universitas Sriwijaya S1
11 Universitas Udayana S1
12 Universitas Surabaya S1
13 Universitas Trisakti S2 S1 S1
14 Universitas Islam Indonesia S1
15 Universitas Nasional S1
16 Univ. PGRI Indraprasta S1
17 Universitas Jember S2 S1
18 Univ. Muhamadiyah Malang S1
19 Universitas Cendrawasih S1
Namun demikian dari segi jumlah PT yang memberikan pendidikan SPK masih
menunjukkan perkembangan yang stagnan yaitu masih tetap 19 PT. Artinya
bila dibandingkan dengan jumlah 4.614 perguruan tinggi di Indonesia saat ini
perguruan tinggi yang memberikan mata kuliah SPK baru mencapai 0.4%.
Selain itu terbatasnya jumlah pengajar dan materi ajar/referensi terkait
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 53
standardisasi juga menjadi kendala bagi perkembangan pendidikan
standardisasi di Indonesia .
Kedeputian IPS pada tahun 2018 melakukan pengembangan kerjasama
dengan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek
Dikti guna memasukkan materi /referensi standar SNI sebagai salah satu
outcome learning yang harus dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Kedeputian IPS melakukan
pengelompokan SNI yang relevan dan koheren berdasarkan rumpun ilmu
dalam kebijakan dan peraturan pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, dan Kepmenristekdikti Nomor
257/M/KPT/2017 tentang Nama Program Studi pada Perguruan Tinggi (telah
dicabut dengan Permenristekdikti Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penamaan
Program Studi pada Perguruan Tinggi. Hasil korelasi SNI dengan rumpun ilmu
pendidikan tinggi, memperlihatkan 6.997 SNI dari 9.935 SNI yang berlaku (s.d.
November 2018) atau sebesar 71% adalah relevan untuk mendukung subjek
bidang program studi yang ada (lihat Gambar III.20).
Kerjasama dalam pengembangan kurikulum juga telah dilaksanakan
dengan Pusat Diklat Industri Kementerian Perindustrian, Gabungan
Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia yang memiliki
anggota 420 perusahaan, dan Asosiasi Kaca lembaran dan pengaman
Indonesia – AKLP.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 54
Gambar III.20
Korelasi SNI dengan rumpun ilmu pendidikan tinggi di Indonesia
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 55
Untuk dapat lebih mempermudah akses dan memperkaya materi
pembelajaran standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK), pada tahun
2018 dilaksanakan kegiatan pengembangan e-learning SPK. E-learning SPK
yang baru tersebut dapat diakses di e-learning.bsn.go.id. Kegiatan ini terdiri
dari pengembangan fitur-fitur dalam e-learning, juga pengembangan materi
dari elearning SPK.
Pengguna dari e-learning SPK antara lain terdiri dari dosen, mahasiswa,
industri dan pemerintahan. Pada tahun 2018, pengguna e-learning SPK
berjumlah 1.278 pendaftar dan menerbitkan 2.873 sertifikat. Jumlah ini
mengalami penurunan dari tahun 2017 dikarenakan pada tahun 2018,
website e-learning SPK dalam proses pengembangan.
Gambar III.21
Tampilan Website E-learning SPK
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 56
Gambar III.22
Statistik Pengguna E-learning Tahun 2015 - 2018
10. Indikator Kinerja : Persentase materi SPK yang digunakan oleh lembaga
diklat
Untuk menunjang proses pembelajaran tentang SPK, maka BSN menyusun
materi-materi terkait SPK, baik yang ditujukan untuk kegiatan Pelatihan SPK
maupun untuk pendidikan SPK di Perguruan Tinggi. Sepanjang tahun 2018,
terdapat 16 dari 29 materi telah digunakan untuk kegiatan pelatihan SPK
dan 4 dari 8 materi pendidikan SPK yang tersedia. Realisasi kinerja untuk
indikator ini adalah 57% atau tercapai hingga 142,5% dari target kinerja
tahun 2018 sebesar 40%. Berikut ini adalah 16 materi pelatihan SPK dan 4
materi pendidikan SPK yang digunakan sepanjang tahun 2018.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 57
Tabel III.13
Materi Pelatihan SPK Yang Digunakan
No. Materi Pelatihan SPK yang digunakan (2018)
1. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2018
2. Pemahaman SNI ISO/IEC 17020:2012
3. Pemahaman SNI ISO 9001:2015
4. Penyusunan Dokumentasi SNI ISO/IEC 17020:2012
5. Pemahaman SNI ISO/IEC 17021-1:2015 dan SNI ISO/IEC 17021-
3:2017
6. Sistem Dokumentasi SNI ISO/IEC 17025:2017
7. Audit Internal SNI ISO/IEC 17020:2012 Berbasis SNI ISO
19011:2012
8. Pemahaman SNI ISO/IEC 17043:2010
9. Audit Internal SNI ISO 15189:2012 Berbasis SNI ISO 19011:2012
10. Sistem Manajemen Lembaga Sertifikasi Produk
11. Penerapan Quality Control Laboratorium Medik
12. Audit Internal SNI ISO 9001:2015
13. Pemahaman SNI ISO/IEC 17024:2012
14. Validasi Metode Pengujian Kimia
15. Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Lab Pengujian Kimia
16. Penyusunan Informasi Terdokumentasi Berdasarkan SNI ISO
9001:2015
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 58
Tabel III.14
Materi Pendidikan SPK Yang Digunakan
No. Materi Pendidikan SPK yang digunakan (2018)
1. Pengantar Standardisasi Edisi Kedua
2. Manfaat Ekonomi Standar
3. SNI ISO 9001:2015 – Persyaratan Sistem Manajemen Mutu
4. Laboratorium Medik (Persyaratan Mutu dan Kompetensi
berdasarkan SNI ISO 15189:2012)
Gambar III.23 Buku Referensi Pendidikan Standardisasi
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 59
SASARAN
7
Meningkatkan diseminasi dan promosi Standardisasi dan
penilaian kesesuaian
Tabel III.15
Capaian Kinerja Sasaran 7
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
11. Jumlah pemanfaat
diseminasi dan
layanan standardisasi
Orang - - 56000
orang
11012
6
orang
196
%
12. Jumlah produsen
nasional yang
diberikan promosi SPK
Produs
en
- - 600
produ
sen
990
produ
sen
165
%
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
diseminasi dan promosi Standardisasi dan penilaian kesesuaian terdiri dari 2
(dua) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-
rata capaian sebesar 180.5 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 7.
11. Indikator Kinerja : Jumlah pemanfaat diseminasi dan layanan standardisasi
Pada tahun 2018, BSN menargetkan jumlah pemanfaat diseminasi dan
layanan standardisasi sebanyak 56.000 orang. Jumlah pemanfaat diseminasi
dan layanan standardisasi adalah jumlah pengguna informasi standardisasi
melalui simpul layanan, antara lain dari kegiatan distribusi publikasi BSN,
pameran, SNI Corner, visitor, penelusuran informasi (langsung/email/telepon)
dan distribusi kemasan informasi SPK.
Target jumlah pemanfaat diseminasi dan layanan standardisasi pada tahun
2018 adalah 56.000 orang. Capaian yang didapatkan adalah 110.126 orang
atau 196 % dari jumlah yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa
indikator kinerja ini terlampaui.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 60
Kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain :
- Meningkatnya masyarakat yang membutuhkan informasi SPK ke
Layanan Informasi Terpadu (LITE) BSN melalui kunjungan langsung,
telepon, ataupun email
- Meningkatnya antusiasme masyarakat dalam mencari informasi SPK
pada kegiatan klinik standardisasi
- Meningkatnya pemanfaatan SNI Corner oleh Civitas akademika di
universitas penerima SNI Corner
- Peningkatan fungsi dan perbaruan konten website perpustakaan
- Penyelenggaraan knowledge sharing dan literasi Informasi
- Penyediaan publikasi informasi SPK elektronik di website
-
Tabel III.16
Jumlah Pemanfaat Diseminasi dan Layanan Informasi
No
Jenis kegiatan
Jumlah
Jan s.d Des
2018
1 Pengunjung konsultasi LITE 696
2 Konsultasi melalui Email 290
3 Konsultasi melalui telp 599
4
Kegiatan pameran, kelas SNI,
diseminasi 615
5 Pengiriman publikasi via email 1.030
6 Pemanfaat SNI Corner 53.728
7 Unduh publikasi melalui website 53.166
Total 110.126
Kebijakan unduh publikasi non adopsi secara gratis melalui website
merupakan kebijakan BSN yang mendapat respon positif.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 61
12. Indikator Kinerja : Jumlah produsen nasional yang diberikan promosi SPK
Tahun 2018 BSN melakukan kegiatan SPK kepada produsen nasional seperti
workshop, sosialisasi, pertemuan/konsultasi, bimbingan baik di pusat, daerah
atau di institusi pendidikan baik yang bekerjasama dengan mitra kerjasama
atau kegiatan dari pusat BSN. Target yang diharapkan ada 600 produsen
yang telah diberikan promosi SPK di tahun 2018. Untuk mencapat Target
tersebut BSN bekerjasama dengan mitra.
Tahun 2018, BSN melakukan beberapa kegiatan SPK yang bekerjasama
dengan mitra kerja sama. Mitra kerja sama mengusulkan beberapa kegiatan
yang sifatnya sharing budget. Dari hasil kegiatan tersebut banyak produsen
nasional yang mengikuti kegiatan SPK sehingga melampaui target produsen
yang mendapatkan/diberikan promosi SPK yaitu sebesar 990 produsesn
(165%). Pendekatan kerjasama ini memberi dampak positif baik kepada BSN ,
mitra kerja dan masyarakat terutama produsen semakin menyadari
pentingnya penerapan standar SNI. Workshop bersama yang dilakukan
bersama mitra antara lain FGD pemberlakukan SNI wajib peralatan listrik
yang bermitra denga asosiasi tembaga asia tenggara, workshop standar
keselamatan kontruksi bermitra dengan Kementerian PUPR, Talkshow Role
model UMKM penerapan standar bermitra dengan usaha Mikro Kecil yang
telah menerapkan standar.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 62
Gambar III.24
FGD Pemberlakuan Wajib SNI Peralatan Listrik 5 Desember 2018
Gambar III.25
Talkshow Role Model UMKM Penerap SNI 26 Oktober 2018
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 63
Gambar III.26
Workshop Standar Keselamatan Konstruksi 1 Maret 2018
SASARAN
8
Meningkatkan pengembangan role model pembinaan
UKM
Tabel III.17
Capaian Kinerja Sasaran 8
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
13. Jumlah role model
UMKM penerap SNI
UMKM - - 50
UMKM
40
UMKM
80 %
Rata-rata capaian Sasaran 80 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
pengembangan role model pembinaan UKM terdiri dari 1 (satu) indikator
kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian
sebesar 80 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
8.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 64
13. Indikator Kinerja : Jumlah role model UMKM penerap SNI
Pembinaan UMKM bersifat multiyear, artinya beberapa UMKM meupakan
lanjutan dari pembinaan tahun sebelumnya, pada TA 2018 ini dari 150 UMKM
yang dibina terdapat 26 UMKM yang berhasil menjadi role model, dengan
rincian jenis produk sebagai berikut:
Gambar III.27
Grafik UMKM TA 2018 Yang Telah Sertifikasi SNI
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 65
Gambar III.28
Penyerahan Sertifikat SPPT SNI kepada UMKM
Sebagai role model UMKM Penerap SNI, beberapa di antaranya telah
menjadi narasumber untuk membagikan ilmunya serta menginspirasi UMKM
lain untuk menerapkan SNI, yaitu melalui kegiatan Talkshow UMKM, Pameran
Produk UMKM Penerap SNI di Bulan Mutu Nasional, serta promosi di Media
Sosial, Media Massa, Talkshow UMKM dan ruang Publik.
Gambar III.29 Promosi Role Model UMKM di Media Sosial
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 66
Gambar III.30 Promosi Role Model UMKM melalui Talkshow UMKM
Gambar III.31 Promosi Role Model UMKM di Ruang Publik
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 67
Gambar III.32 Promosi Role Model UMKM di Media Massa
SASARAN
9 Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar instansi
Tabel III.18
Capaian Kinerja Sasaran 9
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
14. Jumlah kerjasama
dengan instansi lain
yang ditindak lanjuti
Kerjasa
ma
- - 1
kerjas
ama
8
kerjas
ama
800
%
Rata-rata capaian Sasaran 800 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
koordinasi dan kerjasama antar instansi terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
800 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 9.
14. Indikator Kinerja : Jumlah kerjasama dengan instansi lain yang ditindak
lanjuti
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 68
Dalam menjalankan kegiatan SPK guna mencapai target yang diharapkan,
BSN telah banyak melakukan MoU/kerjasama dengan intitusi lain, baik pusat,
daerah maupun dengan akademi/pendidikan. Diharapkan dengan telah
terjalinnya kerjasama dengan mitra target BSN 2018 adalah 1 (satu)
kerjasama/MoU dapat terimplementasi sesuai dengan target yang
diharapkan bersama-sama.
SASARAN
10 Meningkatkan pelayanan dan kerjasama bidang informasi
Tabel III.19
Capaian Kinerja Sasaran 10
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
15. Jumlah SNI corner dan
simpul layanan
informasi SPK
SNI
Corner
- - 27 SNI
Corner
28 SNI
Corner 103.7
%
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
pelayanan dan kerjasama bidang informasi terdiri dari 1 (satu) indikator
kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian
sebesar 103.7 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 10.
15. Indikator Kinerja : Jumlah SNI corner dan simpul layanan informasi SPK
Target jumlah SNI corner dan simpul layanan informasi SPK pada tahun 2018
adalah 27 SNI Corner. Capaian yang didapatkan adalah 28 SNI Corner atau
103.7 % dari jumlah yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator
kinerja ini terlampaui.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 69
Kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain :
- Launching SNI Corner di Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta, dan Universitas Indonesia Yogyakarta
- Evaluasi pemanfaatan SNI Corner dengan melaksakanan Forum SNI
Corner pada Rangkaian Bulan Mutu Nasional
- Soft Launching SNI Corner di Mall Pelayanan Publik Batam
Kegiatan penambahan jumlah SNI Corner memiliki kendala, dimana
pengusul umumnya berada di luara Jakarta sehingga terdapat
keterbatasan dalam anggaran. Namun hal tersebut dapat di atasi dengan
menawarkan skema mandiri dalam pendanaannya oleh pengusul.
Tabel III.20
Jumlah SNI Corner 2014 - 2018
Tahun Anggaran
2015 2016 2017 2018
Jumlah SNI Corner 11 4 8 3
0
2
4
6
8
10
12
2015 2016 2017 2018
2015, 11
2016, 4
2017, 8
2018, 3
Jumlah SNI Corner
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 70
4 + 2 Sumatera
2 + 1 DKI Jakarta
18+3 Jawa
1 Bali
1 + 1 Kalimantan 1
Sulawesi
1 NTB
28 Titik SNI Corner
1 Batam
1 Aceh
9 usulan
SNI Corner
Gambar III.33
Grafik Jumlah SNI Corner 2014 - 2018
Gambar III.34
Peta Penyebaran SNI Corner 2014 - 2018
Gambar III.35
Perkembangan SNI Corner 2014 - 2018
2013
2014
2015 2017
2018 2016
IPB
ITB
1) Balai Riset dan Standardisasi Industri – Medan 2) Universitas Riau 3) Universitas Sriwijaya 4) Institut Teknologi Bandung 5) Universitas Diponegoro 6) Disperindag Kota Semarang 7) Disperindag Prov Jatim 8) Universitas Brawijaya 9) UPT PSMB Lembaga Tembakau Jember 10) Disperindag Kota Samarinda 11) BPPMB Disperindag Prov. SULSEL
1) Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara – Kementerian ESDM
2) Universitas Jember 3) Universitas Jenderal Soedirman 4) Baristand Industri Surabaya
1) Universitas Sebelas Maret 2) Universitas Panca Sakti 3) Universitas Udayana 4) Univ. Muhammadiyah Mataram 5) Disperindag Prov. Sumatera Barat 6) Universitas Muhammadiyah Magelang 7) Universitas Muhammadiyah Surakarta 8) Universitas Muhammadiyah Sukabumi
1) Universitas Trisakti 2) Universitas Islam
Indonesia 3) Universitas Gadjah
Mada
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 71
Ke depan akan ditingkatkan penyebaran serta kualitas layanan SNI Corner.
Untuk pengembangan selanjutnya adalah penempatan aplikasi online Akes
SNI di setiap SNI Corner.
SASARAN
11 Meningkatkan pengelolaan kerjasama internasional
Tabel III.21
Capaian Kinerja Sasaran 11
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
16. Jumlah kerjasama
dengan
badan/organisasi
standardisasi
internasional yang
ditindaklanjuti
Kerjasa
ma
- - 3
kerjas
ama
3
kerjas
ama
100
%
17. Jumlah kerjasama
dengan organisasi
internasional lainnya
yang ditindak lanjuti
Kerjasa
ma
- - 3
kerjas
ama
4
kerjas
ama
133
%
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
pengelolaan kerjasama internasional terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
116.5 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 11.
16. Indikator Kinerja : Jumlah kerjasama dengan badan/organisasi standardisasi
internasional yang ditindaklanjuti
BSN selaku Badan Standardisasi di Indonesia memiliki kontribusi penting
dalam hubungan dengan lembaga internasional khususnya berkaitan
dengan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Peran aktif BSN dalam
berbagai kegiatan standardisasi di level internasional menjadikan terjalinnya
kerjasama dengan berbagai lembaga internasional di bidang SPK. Masing-
masing kerjasama internasional tersebut, direalisasikan dengan kerjasama
yang lebih spesifik, dalam hal ini terkait dengan Informasi dan
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 72
Pemasyarakatan Standardisasi. Pada tahun 2018, Kedeputian IPS
menargetkan jumlah kerjasama dengan badan/organisasi standardisasi
internasional yang ditindaklanjuti sebanyak 3 kerjasama.
Target jumlah kerjasama dengan badan/organisasi standardisasi
internasional yang ditindaklanjuti pada tahun 2018 adalah 3 Kerjasama.
Capaian yang didapatkan adalah 3 kerjasama atau 100 % dari jumlah yang
ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja ini tercapai.
Kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain
kerjasama penjualan standar dengan International Organization for
Standardization (ISO), International Electrotechnical Commission (IEC), dan
American Society for Testing and Materials (ASTM).
Gambar III.36
Layanan Penjualan Standar ISO, IEC, ASTM
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 73
Gambar III.37
Layanan Internal Standar ISO IEC, ASTM
17. Indikator Kinerja : Jumlah kerjasama dengan organisasi internasional lainnya
yang ditindak lanjuti
Hubungan yang dilakukan oleh BSN dalam kancah internasional tidak hanya
dilakukan dengan sesama badan/organisasi standardisasi. Dalam era
perdagangan internasional, dimana standar merupakan salah satu
perangkat untuk memperlancar transaksi antar negara, perlu dilakukan
kerjasama antar lembaga. Masing-masing kerjasama internasional tersebut,
direalisasikan dengan kerjasama yang lebih spesifik, dalam hal ini terkait
dengan Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi. Pada tahun 2018,
Kedeputian IPS menargetkan jumlah kerjasama dengan badan/organisasi
internasional yang ditindaklanjuti sebanyak 3 kerjasama.
Target jumlah kerjasama dengan organisasi internasional lainnya yang
ditindak lanjuti yang ditindaklanjuti pada tahun 2018 adalah 3 Kerjasama.
Capaian yang didapatkan adalah 4 kerjasama atau 133 % dari jumlah yang
ditargetkan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja ini terlampaui.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 74
Kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain
kerjasama dengan:
- The International Cooperation for Education about Standardization
(ICES) untuk penyelenggaraan ICES 2018 di Yogyakarta. Kegiatan “The
ICES Conference and WSC Academic Day 2018” dikombinasikan
dengan kegiatan “5th Annual Conference on Industrial and System
Engineering (ACISE)” dengan tema: “Strengthening Industry and
Engineering, Science, and Management Education Through
Standardization Learning”. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara
Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Diponegoro (UNDIP) dan
Badan Standardisasi Nasional (BSN), yang dilaksanakan pada tanggal
3 – 5 Juli 2018 di EastParc Hotel, Yogyakarta.
- International Standard Organization/Consumer Policy Committee
(ISO/COPOLCO) untuk Penyelenggaraan Sidang ISO/COPOLCO di Bali.
Dilaksanakan pada tanggal 6-10 Mei 2018.
- Korean Agency for Technology and Standards (KATS) untuk kegaiatan
Olimpiade Standardisasi
- ACCSQ – Australia untuk kegiatan digital trade standard.
Gambar III.38
ICES Conference 2018, Yogyakarta, 3 – 5 Juli 2018
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 75
SASARAN
12
Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Deputi
IPS
Tabel III.22
Capaian Kinerja Sasaran 12
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
18. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan
kompetensi
% - - 100 % 99 % 99 %
19. Jumlah ASN yang
menempuh
pendidikan lanjutan
orang - - 4
orang
3
orang
75 %
Rata-rata capaian Sasaran 87 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia di Deputi IPS terdiri dari 2 (dua) indikator
kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian
sebesar 87 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
12.
18. Indikator Kinerja : Persentase ASN yang mengikuti program peningkatan
kompetensi
Terlaksananya peningkatan kompetensi personel Kedeputian IPS baik
melalui pendidikan, pelatihan, seminar dan workshop. Target ASN yang
mengikuti program peningkatan kompetensi adalah 100 %. Capaian yang
didapatkan adalah 99 %, hal ini disebabkan oleh adanya kendala
penyesuaian waktu dengan penyedia pelatihan.
Agar peningkatan kompetensi personel Kedeputian IPS dapat disesuaikan
dengan kebutuhan kompetensi masing-masing unit, perlu dikembangkan
training need analysis dalam penentuan program peningkatan kompetensi
SDM tersebut.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 76
19. Indikator Kinerja : Jumlah ASN yang menempuh pendidikan lanjutan
Target ASN yang menempuh pendidikan lanjutan adalah 4 orang namun
capaian yang didapatkan adalah 3 orang. Hal ini disebabkan oleh karena
ada personel yang baru memulai pendidikannya.
SASARAN
13 Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Deputi IPS
Tabel III.23
Capaian Kinerja Sasaran 13
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018
2015 2016 2017 Target Realiasi %
20. Persentase realisasi
anggaran
% - - ≥95 % 98.81
%
100
%
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
kinerja pengelolaan anggaran di Deputi IPS terdiri dari 1 (satu) indikator
kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian
sebesar 100 % . Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
13.
20. Indikator Kinerja : Persentase realisasi anggaran
Target realisasi anggaran Kedeputian IPS mencapai adalah ≥95 %. Realisasi
yang dicapai melampaui target yaitu 98.81 %.
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 77
Gambar III.40
Grafik Trend Capaian Anggaran Kedeputian IPS 2014 - 2018
III.3 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2018 tanggal 5
Desember 2017, pagu anggaran Kedeputian IPS adalah sebesar Rp.
14.667.971.000 dan realisasi anggaran Kedeputian IPS TA 2018 adalah
sebesar Rp. 14.493.879.067 sebesar 98.81 %.
Pagu dan realisasi anggaran Kedeputian IPS TA 2018 per komponen
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.24
Pagu dan Realisasi Anggaran Kedeputian IPS TA. 2018 Dalam rupiah
Kode Output/Komponen 2018
% Pagu Realisasi
3556 Peningkatan Informasi dan
Dokumentasi Standardisasi 3.508.308.000 3.354.277.711 95 %
Rupiah Murni (RM) 1.945.094.000 1.865.978.669 95 %
Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) 1.563.214.000 1.488.299.042 95 %
3558 Pendidikan dan 11.159.663.000 11.139.601.326 99 %
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 78
Pemasyarakatan Standardisasi
Rupiah Murni (RM) 10.051.894.000 10.040.131.722 99 %
Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) 1.107.769.000 1.099.469.604 99 %
Jumlah 14.667.971.000 14.288.570.487 98.81 %
2018| Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi 79
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Kedeputian Informasi dan Pemasyarakatan
Standardisasi (IPS) Tahun 2018 menyajikan pertanggungjawaban
dan pencapaian kinerja Kedeputian IPS Tahun 2018 dalam
mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Kedeputian
IPS.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Kedeputian
IPS Tahun 2018, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai
perjanjian kinerja dan indikator kinerja.
Dari seluruh hasil capaian kinerja sasaran tersebut di atas, tetap
diperlukan upaya guna meningkatkan kinerja Kedeputian Bidang Informasi
dan Pemasyarakatan Standardisasi di masa mendatang. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan melaksanakan program secara optimal sehingga dapat
mencapai target yang direncanakan.
Kiranya LAKIP Kedeputian Bidang Informasi dan Pemasyarakatan
Standardisasi BSN Tahun 2018 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas
dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan
guna peningkatan kinerja BSN, khususnya Kedeputian Bidang Informasi dan
Pemasyarakatan Standardisasi di masa mendatang.