kata pengantar - dumaikota.go.id · kata pengantar dengan memanjatkan puji dan syukur kepada tuhan...

75
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa akhirnya Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2013 dapat diwujudkan. Kiranya RENJA ini dapat menjadi sarana bagi Kota Dumai untuk mewujudkan pendidikannya yang berkualitas, baik aparatur, tenaga pendidik dan kependidikan, maupun lembaga pendidikan yang mampu membangun manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian tinggi, serta mandiri, yang mana pencapaiannya diukur dalam berbagai indikator pembangunan tahun 2013. Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan hasrat mulia tersebut RENJA ini bertujuan untuk meningkatkan target pencapaian pembangunan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada yang akan difokuskan pada: 1). Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; 2). Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; dan 3). Peningkatan tata kelola pemerintahan, akuntabilitas, dan pencitraan publik seluruh jajaran pendidikan. Pencapaian tersebut ditetapkan dalam target perencanaan yang melalui tahap-tahap yang sudah ditetapkan melalui peraturan perundang-undangan, baik melalui mekanisme bottom up planning maupun top down planning. Perencanaan yang efektif dan jelas kiranya dapat membantu kita semua dalam upaya pencapaian target pembangunan secara bersama-sama. Akhirnya dengan rampungnya RENJA ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama dalam pikiran, tenaga, bahkan dukungan anggaran dari Pemerintah Kota Dumai, sehingga pembangunan bidang pendidikan dapat semakin ditingkatkan sebagaimana harapan kita semua. Dumai, September 2012 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI Drs. H. SYA’ARI, MP Pembina Utama Muda, NIP. 19600816198601 1 001

Upload: nguyencong

Post on 13-Jun-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

akhirnya Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2013 dapat

diwujudkan. Kiranya RENJA ini dapat menjadi sarana bagi Kota Dumai untuk

mewujudkan pendidikannya yang berkualitas, baik aparatur, tenaga pendidik dan

kependidikan, maupun lembaga pendidikan yang mampu membangun manusia

yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian tinggi, serta mandiri, yang

mana pencapaiannya diukur dalam berbagai indikator pembangunan tahun 2013.

Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan hasrat mulia tersebut RENJA

ini bertujuan untuk meningkatkan target pencapaian pembangunan dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada yang akan difokuskan pada: 1). Pemerataan

dan perluasan akses pendidikan; 2). Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing;

dan 3). Peningkatan tata kelola pemerintahan, akuntabilitas, dan pencitraan publik

seluruh jajaran pendidikan.

Pencapaian tersebut ditetapkan dalam target perencanaan yang melalui

tahap-tahap yang sudah ditetapkan melalui peraturan perundang-undangan, baik

melalui mekanisme bottom up planning maupun top down planning. Perencanaan

yang efektif dan jelas kiranya dapat membantu kita semua dalam upaya pencapaian

target pembangunan secara bersama-sama.

Akhirnya dengan rampungnya RENJA ini, diharapkan semua pihak dapat

bekerja sama dalam pikiran, tenaga, bahkan dukungan anggaran dari Pemerintah

Kota Dumai, sehingga pembangunan bidang pendidikan dapat semakin ditingkatkan

sebagaimana harapan kita semua.

Dumai, September 2012 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI

Drs. H. SYA’ARI, MP Pembina Utama Muda,

NIP. 19600816198601 1 001

1 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2013

merupakan penjelasan tentang analisis gambaran pelayanan Dinas

Pendidikan Kota Dumai, evaluasi pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Kota

Dumai Tahun Anggaran 2012, strategis kebijakan, target, program, dan

kegiatan penyelenggaraan pendidikan di Kota Dumai sepanjang tahun 2013.

Program Pembangunan Pendidikan Kota Dumai diarahkan pada efesiensi

dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan agar secara efektif dapat memacu

peningkatan mutu, relevansi pendidikan dan daya saing, serta pemerataan

kesempatan belajar secara berkelanjutan.

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2013 akan

menjadi acuan untuk penetapan kebijakan pendidikan dan perencanaan

program tahunan ke depan.

Selain itu RENJA Dinas Pendidikan juga merupakan komitmen dari seluruh

aparatur dan jajaran Dinas Pendidikan Kota Dumai yang harus dipedomani

secara konsisten, karena RENJA ini merupakan perencanaan pendidikan

yang tak dapat dipisahkan dari Program Pembangunan Daerah Kota Dumai.

2 | P a g e

1.2. Landasan Hukum

RENJA Dinas Pendidikan Kota Dumai disusun dengan mengacu pada :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4421);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8

Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

3 | P a g e

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

10. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3721);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran

Negara RI Nomor 3952).

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintahan Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

penyelenggaraan Pemerintah daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

4 | P a g e

Pemerintah Daerah Kepada masyarakat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4693);

17. Peraturan Pemerintah nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

83, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738)

18. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur

Penyusunan Produk Hukum Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam negeri Noor 13 Tahun 2006 tentang 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 59 Tahun tentang

Perubahan atasan Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

23. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010 Nomor : 0199/M

PPN/04/2010 Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 Tentang Penyelarasan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

5 | P a g e

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah

25. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Riau Tahun

2009-2013.

1.3. Maksud dan Tujuan

Secara umum penyusunan RENJA Pendidikan Kota Dumai 2013

dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan

sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan sekaligus untuk memacu dan

mempercepat pencapaian dan pelaksanaannya.

Sedangkan tujuannya adalah:

1. Memberikan arah kebijakan pendidikan Kota Dumai khususnya pada

periode 2013.

2. Sebagai pedoman dalam penyusunan rencana program tahunan

pengembangan pendidikan di Kota Dumai

3. Sebagai pedoman dalam mencapai target capaian (keberhasilan)

pengembangan pendidikan di Kota Dumai.

6 | P a g e

1.4. Sistematika Penulisan

RENJA Dinas Pendidikan Kota Dumai 2013 disusun berdasarkan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota

Dumai

2.2. Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai

BAB III. REVIEW PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2012

3.1. Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Kota Dumai

3.2. Tantangan Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

3.3. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

BAB IV. PENENTUAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013

4.1. Perumusan Tujuan dan Sasaran

4.2. Program, Kegiatan, Sasaran, dan Target 2013

7 | P a g e

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

1. Tugas

Dinas Pendidikan Kota Dumai mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan di bidang pendidikan dalam merumuskan kebijaksanaan,

mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan program pendidikan

dan tenaga kependidikan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Walikota Dumai.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagai mana tersebut di atas Dinas

Pendidikan mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijaksanaan di bidang pendidikan;

2) Pembinaan dan pengendalian pendidikan pra sekolah dan luar

sekolah;

3) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan

pengawasan pendidikan dasar dan menengah;

4) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan, dan

pengawasan manajemen pendidikan dasar dan menengah;

5) Perencanaan, pengendalian, pembinaan, pengurusan dan

pengawasan tenaga kependidikan;

6) Pembinaan dan pengendalian kurikulum dan muatan lokal;

7) Pembinaan dan pengawasan teknis edukatif dan administratif

kepada unsur terkait dengan bidang pendidikan;

8) Pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan ketatausahaan;

9) Perumusan Kebijakan peningkatan mutu pendidikan.

8 | P a g e

3. Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Pendidikan Kota Dumai dimuat dalam

Peraturan Walikota Dumai Nomor 16 Tahun 2008 tentang Tugas,

Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pendidikan Kota Dumai. Susunan

Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari:

1. Kepala Dinas;

2. Sekretaris;

3. Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah;

4. Kepala Bidang Pendidikan Pra Sekolah dan Luar Sekolah;

5. Kepala Bidang Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidkan.

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan

dibantu oleh Sekretariat dan Kepala Bidang. Kepala Bagian dan Kepala

Bidang Dibantu oleh Kepala Subbagian dan Kepala Seksi. Yaitu :

1). Sekretaris dibantu oleh Kepala Subbagian terdiri dari :

a. Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum;

b. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan.

c. Kepala Sub Bagian Kepegawaian.

2). Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah dibantu

oleh:

Kepala Seksi terdiri dari :

a. Kepala Seksi Pendidikan Dasar;

b. Kepala Seksi Pendidikan Menengah Umum

c. Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan.

3). Kepala Bidang Pendidikan Pra Sekolah dan Luar Sekolah dibantu oleh

Kepala Seksi terdiri dari :

a. Kepala Seksi Pendidikan Pra Sekolah;

b. Kepala Seksi Pendidikan Luar Sekolah.

4). Kepala Bidang Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dibantu oleh

Kepala Seksi terdiri dari :

4. Kepala Seksi Kurikulum;

9 | P a g e

5. Kepala Seksi Profesi dan Ketenagaan;

6. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kependidikan.

10 | P a g e

2.2. Sumber Daya Dinas Pendidikan Kota Dumai

Dalam upaya akselerasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas

Pendidikan Kota Dumai dibantu oleh 68 personel. Dengan kualifikasi

pendidikan, S-2 sebanyak 7 orang, S-1 sebanyak 41 orang, D-III sebanyak 6

orang, D-II sebanyak 10 orang , D-I sebanyak 1 orang, SMA sebanyak 28

orang, dan SMP sebanyak 1 orang. Komposisi PNS menurut Pangkat dan

Golongan dapat dilihat pada tabel di bawah.

Jumlah PNS Menurut Pangkat dan Golongan Pada Dinas Pendidikan Kota Dumai

No. PANGKAT GOL.

RUANG

JUMLAH

(ORANG)

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Pembina Utama

Muda

Pembina Tk.I

Pembina

Penata Tk.I

Penata

Penata Muda Tk.I

Penata Muda

Pengatur Tk.I

Pengatur

Pengatur Muda Tk.I

IV/C

IV/b

IV/a

III/d

III/c

III/b

III/a

II/d

II/c

II/b

II/a

1

7

23

5

2

7

10

-

5

3

5

Jumlah 68

11 | P a g e

BAB III

REVIEW PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2012 3.1. Identifikasi Isu Strategis Pendidikan Kota Dumai

Persoalan pendidikan di Kota Dumai dapat dikelompokkan menjadi 3(tiga) bagian

utama yakni : 1. Akses, daya tampung, dan pemerataan; 2. Mutu, relevansi, dan

daya saing; dan 3. Tata kelola dan good governance.

Ketiga persoalan utama di atas dapat diringkas dalam 16 persoalan/ isu utama

pendidikan di Kota Dumai sebagai hasil analisa pada bagian sebelumnya

sebagaimana di bawah ini.

A. Persoalan Akses dan Pemerataan Pendidikan

1. Belum sepenuhnya penduduk usia sekolah memperoleh kesempatan/ akses

dalam memperoleh pendidikan yang bermutu terutama pendidikan anak usia

dini dan menengah.

2. Masih tingginya disparitas angka partisipasi per kecamatan di Kota Dumai.

3. Belum tercukupinya sarana ruang kelas untuk menampung peserta didik

dengan kapasitas dan jadwal belajar sesuai dengan standar proses belajar

yang efektif terutama tingkat pendidikan dasar

4. Masih terdapatnya siswa yang putus sekolah dan terdapatnya sekelompok

masyarakat dengan tingkat pendapatan per kapita yang rendah sebagai

kelompok siswa yang rentan putus sekolah.

12 | P a g e

B. Persoalan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

1. Belum terpenuhinya standar pelayanan minimal sarana/pra sarana di setiap

jenjang pendidikan dan ketimpangan sarana dan pra sarana antara sekolah di

daerah kota dengan di pinggir kota.

2. Jumlah tenaga pendidik sudah lebih dari cukup, namun kualifikasinya masih

banyak yang belum memenuhi standar (S-1) dan terjadinya missmatch antara

latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diajarkan.

3. Kesejahteraan sebagian tenaga pendidik (PNS) sudah baik, namun belum

diikuti dengan peningkatan produktifitas kerja. Sedangkan sebagian tenaga

pendidik lainnya (non PNS) masih perlu peningkatan kesejahteraan terutama

guru honor daerah. Permasalahan lainnya status sebagian guru/pegawai

tidak tetap masih belum kuat legalitasnya dan proses pengangkatannya

belum didasarkan analisa kebutuhan.

4. Terdapat ketimpangan mutu antara sekolah negeri dengan sekolah swasta

dan agama.

5. Masih banyak satuan pendidikan (sekolah) yang belum memenuhi dan dinilai

sejauh mana telah memenuhi indikator-indikator yang terdapat pada 8

(delapan) standar pendidikan nasional.

6. Masih belum banyaknya prestasi akademik dan non akademik yang dicapai

pendidikan Kota Dumai di tingkat Provinsi Riau dan nasional.

7. Terjadinya kemerosotan akhlak dan moral yang disebabkan berbagai

pengaruh kemajuan teknologi dan globalisasi. Hal ini terlihat dari :

Penggunaan handphone untuk hal-hal yang negatif

Terdapatnya siswa yang berada di warung internet pada saat jam

sekolah

13 | P a g e

Kesopanan dan rasa segan kepada guru dan orang yang lebih tua

cenderung menurun

Ancaman narkoba dan pergaulan bebas yang semakin kuat dengan

ditemukannya beberapa kasus yang melibatkan pelajar.

8. Masih belum optimalnya peran lembaga pendidikan dan pendidiknya di dalam

menggali dan mengembangkan potensi setiap peserta didik. Hal ini

ditunjukkan dari :

Pola pendidikan dan penilaian yang menyamaratakan pembelajaran

bagi setiap peserta didik

Pengenalan dan pendekatan proses pendidikan terhadap latar

belakang peserta didik secara pribadi belum optimal

Belum terpolanya penjurusan peserta didik berdasarkan minat dan

bakatnya.

9. Masih belum berkembangnya peran serta masyarakat dalam pengambilan

kebijakan pendidikan, budaya membaca, dan produk-produk hasil

pengembangan dan penelitian pendidikan. Hal ini terlihat dari :

Forum-forum guru dan kepala sekolah yang belum fokus dan konsisten

dalam menyelesaikan berbagai kelelamahan mutu pendidikan yang

dihadapi

Masih sangat sedikit tulisan (hasil penelitian, artikel, berita, opini, dsb)

guru yang dipublikasikan

Masih belum berkembangnya pengembangan berbagai instrumen

pembelajaran yang kreatif dan kontekstual.

10. Belum terhubungnya dengan baik (link and match) output pendidikan Kota

Dumai dengan kebutuhan tenaga kerja dan dunia usaha/industri, serta masih

belum banyaknya masyarakat Kota Dumai mencapai pendidikan S-1/

sederajat. Hal ini terlihat dari :

Masih banyak alumni SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi

14 | P a g e

Alumni SMK teknik hanya sebagian kecil yang terserap di dunia

industri

Belum berkembangnya jiwa dan kemandirian wira usaha bagi alumni

SMK

Kurikulum dan metode pembelajaran di SMK belum match dengan

apa yang dibutuhkan dunia industri di Kota Dumai dan sekitarnya

sehingga melemahkan bargaining position SMK dengan dunia

industri.

C. Masalah Tata Kelola dan Akuntabilitas

1. Masih lemahnya manajemen dan kualitas kepemimpinan lembaga pendidikan

terutama dalam rangka manajemen berbasis sekolah. Hal ini terlihat dari :

Dokumen pengembangan sekolah dan anggaran belanja sekolah

belum tersusun sesuai dengan prinsip-prinsip perencanaan

Belum optimalnya peran komite sekolah (masyarakat) dalam

pengembangan sekolah maupun pengawasan penggunaan keuangan

sekolah

Masih terdapatnya kasus-kasus disharmonisasi antara kepala sekolah

dengan pendidik, tenaga kependidikan, maupun komite sekolah.

2. Masih belum tertata dengan baik sistem perencanaan, aktualisasi,

implementasi, koordinasi, monitoring, dan evaluasi program dan kegiatan

yang dilaksanakan di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Dumai, serta belum

optimalnya sumber daya manusia yang melaksanakan berbagai program dan

kegiatan tersebut. Hal ini terlihat dari :

Masih terdapatnya misskoorndinasi antara bidang dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang sebagian disebabkan

karena masih terdapatnya ego sektoral

Koordinasi dengan pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat

baik dalam hal pelaksanaan program nasional dan provinsi maupun

dalam upaya bantuan kegiatan dan anggaran belum tertata dan

cenderung berjalan sendiri-sendiri

15 | P a g e

Kegiatan belum benar-benar berfokus pada pencapaian hasil

sebagaimana yang ditetapkan di dalam dokumen perencanaan dan

tindak lanjut (keberlanjutannya) masih belum optimal

Data base, sistem informasi manajemen, dan pengembangan teknologi

berbasis web yang belum optimal.

Sarana dan pra sarana gedung kantor serta fasilitas yang belum

mendukung dinamika dan mobilisasi pelayanan pendidikan.

3.2. Tantangan Pendidikan Kota Dumai 2011-2015

Berdasarkan uraian kondisi internal dan eksternal pendidikan Kota Dumai di atas,

maka tantangan yang harus dijawab Pemerintah Kota Dumai khususnya Dinas

Pendidikan Kota Dumai dalam lima tahun ke depan dalam rangka pembangunan

pendidikan untuk mendukung pembangunan sektor lain dijabarkan sebagai berikut :

1. Menjadikan biaya pendidikan terjangkau sampai tingkat pendidikan menengah

oleh semua kalangan dan lapisan masyarakat baik di wilayah kota (urban)

maupun di pinggiran kota (sub urban).

2. Mengurangi disparitas mutu sekolah antara sekolah negeri dengan swasta dan

antara sekolah yang berada di wilayah kota (urban) maupun di pinggiran kota

(sub urban) dengan berpedoman kepada 8 (delapan) standar pendidikan

nasional sehingga seluruh sekolah di Kota Dumai dikategorikan sebagai

Sekolah Standar Nasional (SSN).

3. Meminimalisir resiko siswa putus sekolah atau tidak melanjutkan sampai ke

tingkat pendidikan menengah, terutama bagi siswa yang berasal dari keluarga

kurang mampu (miskin).

4. Menjadikan pembinaan karakter (kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, dan

toleransi) sebagai salah satu tujuan utama bagi peserta didik di dalam setiap

mata pelajaran dan kegiatan belajar mengajar.

5. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kehadiran sekolah bertaraf

internasional (SBI) atau minimal rintisan SBI di setiap jenjang pendidikan.

6. Menata agar ketersediaan guru tercukupi di seluruh kecamatan, mengajar

sesuai dengan latar belakang keilmuannya, serta adanya pengembangan dan

penghargaan kualitas dan profesi yang berkelanjutan.

16 | P a g e

7. Meningkatkan kualifikasi guru menjadi setingkat S-1/ D4 sebagai mana tuntutan

Undang-Undang Guru dan Dosen.

8. Menjadikan pendidik sebagai profesional melalui program sertifikasi,

peningkatan kapasitas mengajar, dan pembinaan soft skill (sikap, mentalitas,

dan etos kerja).

9. Meningkatkan perlindungan, penghargaan, dan kesejahteraan tenaga pendidik

khususnya guru bantu dan guru/ pegawai tidak tetap.

10. Menjadikan sekolah sebagai bangunan publik yang nyaman sehingga dapat

menjadi pusat belajar dan sosialisasi masyarakat, pembinaan budi pekerti,

pengembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berparadigma

lingkungan (green school).

11. Menjadikan mutu pendidikan Kota Dumai dikenal di tingkat lokal dan nasional

melalui prestasi akademis dan non akademis sekolah, kepala sekolah,

pengawas sekolah, guru, dan siswa dalam berbagai event.

12. Menjadikan sekolah sebagai institusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai

demokrasi, keterbukaan, profesionalisme, dan akuntabilitas.

13. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha, dan industri dalam

mendukung penyediaan sarana dan pra sarana pendidikan.

14. Menjadikan SMK sebagai lembaga yang relevan dalam pengembangan

ekonomi masyarakat dan penghasil tenaga kerja yang terampil sehingga siap

ditempatkan dalam dunia usaha dan industri.

15. Meningkatkan kualitas pendidik/ tentor sehingga mampu menjadi tenaga ahli

yang diakui sehingga dapat membantu meningkatkan daya jual pendidikan oleh

dunia usaha dan industri di Kota Dumai.

16. Menjadikan Dinas Pendidikan Kota Dumai sebagai pusat layanan pendidikan

yang mampu memberikan layanan prima.

17. Menciptakan payung hukum yang dapat menjamin program-program

pembangunan pendidikan di Kota Dumai terlaksana dengan baik dan optimal.

17 | P a g e

A. Perjanjian Kinerja Tahun 2012 Berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kepala Dinas

Pendidikan Kota Dumai telah menetapkan target pencapaian kinerja tahun 2012

kepada Walikota Dumai.

A.1. Sasaran dan Indikator Kinerja

Sasaran dan indikator kinerja beserta target pencapaian yang diharapkan dapat

dicapai pada akhir tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya ketersediaan 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) TK/RA 24,5

akses pendidikan pra sekolah

2 Meningkatnya ketersediaan 1 Angka Partisipasi Murni SD/MI/ 97,5%

pendidikan dasar yang SDLB/Paket A

Bermutu 2 Angka Partisipasi Murni SMP/MTs 85%

/SMPLB/Paket B

3 Menurunnya Angka putus sekolah 0,20%

4 Persentase ruang kelas kondisi baik 89%

5 Rata-rata nilai ujian nasional SD/MI 7,25

6 Rata-rata nilai ujian nasional SMP/MTs 7,20

4 Meningkatnya ketersediaan 1 Angka partisipasi kasar (APK) 85,7%

pelayanan pendidikan 2 Angka partisipasi murni (APM) 73,7%

menengah yang terjangkau, 3 Menurunnya Angka putus sekolah 0,15%

relevan, dan Bermutu 4 Prosentase ruang kelas dalam kondisi 89,5%

Baik

5 Rata-rata nilai ujian nasional 7,85

SMA/MA/SMK

6 Jumlah tamatan SMK yang bekerja di 28%

tahun kelulusan

5 Meningkatnya kualifikasi 1 Persentase pendidik S-1/D-4 81,3%

pendidik dan tenaga 2 Persentase tenaga pendidik bersertifikat 35,5%

Kependidikan profesi (sertifikasi)

6 Meningkatnya pemenuhan 1 Prosentase Sekolah yang telah 82%

standar pelayanan minimal memenuhi Standar Pelayanan Minimal

2 Prosentase sekolah yang memiliki 71%

program berwawasan lingkungan

18 | P a g e

3.3. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Dumai tahun 2012

dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-

masing indikator kinerja sasaran.

Secara umum terdapat keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut

indikator kinerjanya. Namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis

yang belum berhasil dicapai pada tahun 2012. Terhadap beberapa sasaran yang

belum dapat dicapai, Dinas Pendidikan Kota Dumai telah melakukan analisis dan

evaluasi penanganannya. Analisis capaian kinerja tersebut selengkapnya

tertuang pada bagian berikut ini.

A. Analisis Capaian Kinerja

A.1. Meningkatnya ketersediaan akses pendidikan pra sekolah

Ketersediaan akses pendidikan pra sekolah ditunjukkan melalui indikator

sebagai berikut :

Angka Partisipasi Kasar (APK) TK/RA

Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat TK/RA

30

31,6

105

Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Dumai sebenarnya

cukup cepat. Tahun 2006 tercatat ada 31 TK di Kota Dumai, dan pada tahun

2012 angka itu bertambah hampir dua kali lipat menjadi 61 TK/RA. Hal inilah

yang dipandang sebagai salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan

angka partisipasi peserta didik.

Saat ini jumlah penduduk usia sekolah 4-6 tahun di Kota Dumai sebanyak 14.946

orang. Sedangkan jumlah peserta didik yang tertampung di lembaga pendidikan

19 | P a g e

pra sekolah berjumlah 4.443 orang. Dengan demikian Angka Partisipasi Kasar

pendidikan pra sekolah Kota Dumai saat ini adalah 29,72 %.

Selain itu saat ini di Kota Dumai telah terdapat 18 buah lembaga Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD), 23 kelompok bermain (play groups), dan lebih dari 10

buah tempat pembelajaran Al-Qur’an. Keberadaan lembaga-lembaga ini cukup

berkembang pesat dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir. Sebagian peserta didik,

meskipun sudah dibatasi perbedaan usianya, tersebar di dalam berbagai

lembaga pendidikan pra sekolah ini.

Sementara itu sejak tahun 2004 sampai 2010 ini Pemerintah Kota Dumai belum

ada menambah unit sekolah baru TK. Jumlah TK Negeri di Kota Dumai saat ini

memang masih 2 (dua) unit yakni TKN Dumai Timur dan TK Negeri Medang

Kampai.

Bahkan dalam tahun 2012 Dinas Pendidikan Kota Dumai belum menambah

ruang kelas di kedua TK tersebut. Dan jumlah peserta didik yang paling banyak

tentu saja ada di sekolah swasta. Diharapkan di tahun mendatang, jika belum

sanggup membangun unit sekolah baru di beberapa kecamatan lainnya, minimal

harus dilaksanakan kegiatan penambahan ruang kelas di kedua TK negeri

Pembina tersebut.

Namun dengan keterbatasan anggaran pendidikan Kota Dumai usaha perluasan

akses pendidikan pra sekolah ini khususnya di dalam membangun unit sekolah

baru masih mengalami kendala. Oleh karena itu upaya tersebut harus dilakukan

dengan mengusahakan dana dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

Inilah yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya di tahun-tahun mendatang.

Tentu saja dengan gencarnya sosialisasi dan munculnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya pendidikan anak usia dini seharusnya di setiap kecamatan

minimal ada tersedia 1 (satu) TK Negeri yang berperan sebagai TK Pembina

bagi TK swasta lainnya.

20 | P a g e

A.2. Meningkatnya ketersediaan akses pendidikan dasar yang bermutu.

Ketersediaan akses pendidikan dasar yang bermutu ditunjukkan melalui

indikator sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/MI/SDLB/Paket A

Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Angka Putus Sekolah

Persentase ruang kelas kondisi baik

Rata-rata nilai ujian nasional SD

Rata-rata nilai ujian nasional SMP

97,5

85

0,20

89

7,25

7,20

98,65

84,59

0,04

92,2

6,97

7,71

101,2

99,52

200

103,4

96,14

107,08

Untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs kalau kita melihat angka partisipasi kasar

(APK) di tahun 2008-2010 sudah melebihi 100 %. Oleh karena itu pada tahun

2012 ini APK untuk tingkat pendidikan dasar tidak dijadikan lagi sebagai ukuran

indikator keberhasilan program/ kegiatan Dinas Pendidikan Kota Dumai.

Dengan kata lain data dikatakan bahwa sudah semua masyarakat usia sekolah

7-12 tahun dan 13-15 tahun tertampung di sekolah. Dengan kalimat lain dapat

disimpulkan bahwa Kota Dumai sudah berhasil dalam Program Nasional Wajib

Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

Persoalan yang dihadapi saat ini adalah masih terdapatnya disparitas akses dan

mutu pendidikan di setiap kecamatan. Jika dilihat dari APK tingkat SD/MI dan

SMP/MTs secara umum memang dapat dikatakan bahwa Kota Dumai telah

berhasil dalam menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

21 | P a g e

Aktifitas pendidikan dasar tingkat SD/MI di Kota Dumai terkonsentrasi pada

Kecamatan Dumai Barat dan Dumai Timur, sedangkan untuk tingkat SMP/MTs

banyak terkonsentrasi di Kecamatan Dumai Barat. Hal ini dikarenakan

persebaran sekolah SMP/MTs yang lebih banyak berada di Dumai Barat

sehingga penduduk usia sekolah dari kecamatan lain bersekolah di Dumai Barat.

Oleh karena itu kecamatan lainnya terutama Sungai Sembilan masih

membutuhkan perluasan akses pendidikan dasar seperti pembangunan unit

sekolah baru dan penambahan ruang kelas. Untuk masa mendatang perluasan

akses pendidikan sekaligus penyediaan alat praktik dan sarana peningkatan

mutu lainnya difokuskan ke kecamatan yang masih membutuhkan sehingga

kepadatan siswa tidak bertumpu pada kecamatan-kecamatan di tengah kota

saja.

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/SDLB/ Paket A

Pada tahun 2011 jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun di Kota Dumai

sebanyak 31.053, sedangkan jumlah peserta didik yang berusia 7-12 tahun di

tingkat pendidikan SD/MI/SDLB/ Paket A adalah 30.136 orang. Dengan

demikian APM SD/MI/SDLB/ Paket A adalah 97,84%.

Pada tahun 2012 jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun di Kota Dumai

sebanyak 35.239, sedangkan jumlah peserta didik yang berusia 7-12 tahun di

tingkat pendidikan SD/MI/SDLB/ Paket A adalah 34.783 orang. Dengan

demikian APM SD/MI/SDLB/ Paket A adalah 98,65%.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan jumlah penduduk

usia sekolah sebesar 4.186 orang. Apabila dilihat dari jumlah siswa yang

tertampung di SD/sederajat yakni 4.647 orang, artinya meskipun terdapat

penambahan jumlah penduduk, namun jumlah tersebut tetap tertampung

dalam lembaga pendidikan SD/sedejat di Kota Dumai, bahkan jumlah

siswanya lebih banyak. Dalam hal ini lembaga pendidikan tingkat

SD/sederajat sudah efektif dalam menampung penduduk usia sekolah,

22 | P a g e

sehingga APM SD/sederajat di Kota Dumai pada tahun 2012 mengalami

peningkatan.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/SMPLB/ Paket B

Pada tahun 2011, berdasarkan data Badan Statistik Pendidikan jumlah

penduduk usia sekolah 13-15 tahun di Kota Dumai sebanyak 14.099,

sedangkan jumlah peserta didik yang berusia 13-15 tahun di tingkat

pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah 11.973 orang. Dengan

demikian APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah 84,92%.

Pada tahun 2012 jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun di Kota Dumai

sebanyak 16.604, sedangkan jumlah peserta didik yang berusia 13-15 tahun

di tingkat pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah 14.045 orang.

Dengan demikian APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah 84,59%. Dilihat dari

target pencapaian tahun 2012 yakni 85% dan dilihat dari APM tahun lalu

memang pencapaian tahun ini mengalami kemunduran, namun tidaklah

siqnifikan karena tidak melebihi 1 %.

Namun jika dilihat dari pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya jelas bahwa

APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 APM

SMP/MTs/SMPLB/Paket B sebesar 73,64 % dan di tahun 2010 sebesar 73,77

%.

Diharapkan di tahun mendatang target yang ditetapkan dievaluasi kembali

agar lebih realistis dan dapat dicapai dengan program dan kegiatan yang

efektif. Dan diharapkan upaya sosialisasi dan pengetatan usia sekolah ini

dapat tetap dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

Angka Putus Sekolah

Pada tahun 2011 diketahui data anak putus sekolah di tingkat SD sebanyak

18 orang dari 34.593 peserta didik di tingkat SD/MI atau sekitar 0,05%.

Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs jumlah anak putus sekolah sebanyak 5

orang dari 13.652 peserta didik atau sekitar 0,04%.

23 | P a g e

Pada tahun 2012 jumlah siswa putus sekolah di tingkat SD sebanyak 61

orang dari 34.783 atau sekitar 0,17%. Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs

jumlah anak putus sekolah sebanyak 5 orang dari 13.445 peserta didik atau

sekitar 0,04%. Ada kenaikan jumlah siswa putus sekolah yang cukup banyak

yakni 43 orang dibandingkan tahun lalu. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi

Dinas Pendidikan agar program-program bagi siswa miskin dapat lebih

dioptimalkan dan tepat sasaran.

Sekalipun demikian jumlah ini dapat dikatakan sudah berhasil dimana Kota

Dumai dapat menekan angka putus sekolah di bawah 0,5 %. Program-

program yang selama ini mendukung adalah pembebasan biaya pendidikan

khususnya di sekolah negeri untuk tingkat SD dan SMP sederajat. Hal ini

dimungkinkan karena selain dana BOS Pusat, Pemerintah Kota Dumai sejak

tahun 2007 telah memberikan subsidi operasional sekolah untuk seluruh SD

dan SMP negeri. Untuk sekolah swasta masih memungut uang pendidikan di

luar dana BOS Pusat. Selain itu berbagai program bantuan beasiswa dari

pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat telah mampu mendukung

program penuntasan wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun di Kota

Dumai.

Diharapkan di tahun mendatang angka putus sekolah ini dapat semakin

diperkecil sehingga dipastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah dengan

alasan apapun baik alas an ekonomi ataupun faktor budaya. Sebab dengan

berbagai program penyediaan bantuan operasional sekolah dan beasiswa

bagi siswa miskin dipandang sudah sangat memadai bagi setiap keluarga

untuk menyekolahkan anaknya sampai dengan tamat SMP sederajat.

Persentase Jumlah Kelas Dalam Kondisi Baik

Perbaikan sarana dan pra sarana pendidikan terutama ruang kelas adalah

salah satu target Pemerintah Kota Dumai dalam 5 (lima) tahun ke depan.

Diharapkan di akhir tahun 2015 tidak ada lagi ruang kelas dalam kondisi rusak

sedang/berat. Oleh karena itu sejak tahun 2011 dan dilanjutkan tahun 2012

seluruh ruang kelas yang sudah dipetakan dalam kondisi rusak telah

24 | P a g e

dianggarkan perbaikannya secara bertahap dan menjadi skala prioritas dalam

kebijakan anggaran.

Jumlah ruangan kelas yang dapat diperbaiki tahun 2011 lalu sebanyak 134

ruang kelas. Kerusakan ruang kelas tersebut sebagian besar terdapat pada

lantai dan atap. Pada akhir tahun 2011 jumlah ruang kelas dalam kondisi baik

di Kota Dumai untuk tingkat SD sebanyak 903 unit dari 982 unit seluruh ruang

kelas yang ada atau sekitar 91,9%. Sedangkan untuk tingkat SMP jumlah

ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 271 unit dari 313 ruang kelas yang

ada atau sekitar 86,6%.

Pada tahun 2012 telah dilakukan rehabilitasi terhadap 30 ruang kelas yaitu 15

ruang kelas SD dan 15 ruang kelas tingkat SMP. Sementara itu melalui dana

APBN 2012 telah dilakukan rehabilitasi berat terhadap 12 SD dan 6 SMP,

rehabilitasi sedang/ringan terhadap 24 SD dan 11 SMP. Perbaikan sekolah

dengan dana APBN tersebut dapat menekan ruang kelas rusak berat dan

rusak sedang/berat. Sehingga di akhir tahun 2012 jumlah ruang kelas dalam

kondisi baik di Kota Dumai untuk tingkat SD sebanyak 974 unit dari 1.035 unit

seluruh ruang kelas yang ada atau sekitar 94,10%. Sedangkan untuk tingkat

SMP jumlah ruang kelas dalam kondisi baik sebanyak 290 unit dari 325 ruang

kelas yang ada atau sekitar 89,23%.

Tingkat Jumlah Ruang

Kelas

Ruang Kelas Kondisi

Baik %

SD 1.035 974 94,10

SMP 325 290 89,23

Jumlah 1.295 1.174 90,8

Dari tahun ke tahun jumlah ruangan kelas dalam kondisi rusak mengalami

penurunan. Pada tahun 2006 kondisi sarana/prasarana (ruang kelas) kurang

mendukung. Di tingkat SD ruang kelas yang layak pakai 70,15%, rusak ringan

21,85% dan rusak berat 8,00%. Di tingkat SMP/MTs layak pakai 92,26%,

rusak ringan 3,44% dan rusak berat 4,30%.

25 | P a g e

Pada tahun 2009, di tingkat SD ruang kelas yang dalam kondisi baik 86,74%,

rusak ringan 12,32% dan rusak berat 3,01%. Di tingkat SMP/MTs yang dalam

kondisi baik 81,76%, rusak ringan 16,12% dan rusak berat 2,90%.

Sebagaimana ditegaskan di atas diharapkan di masa mendatang jumlah

ruang kelas dan bangunan sekolah yang rusak berat sudah tidak ada lagi di

semua tingkat pendidikan dan jumlah bangunan sekolah yang rusak ringan

dapat ditekan sehingga kurang dari 5%. Ruang kelas yang baik dan nyaman

adalah salah satu syarat utama untuk mendukung proses belajar mengajar

yang kondusif dan berkualitas.

Hasil Ujian Nasional Tingkat SD/MI Tahun Pelajaran 2012/2013

Hasil UN dapat berfungsi sebagai alat evaluasi diri bagi sekolah, Kabupaten/Kota,

Provinsi dan Pemerintah. Berdasarkan analisis hasil UN maka Pemerintah Pusat,

Propinsi, Kabupaten/Kota dan sekolah dapat melakukan program tindak lanjut.

Bagi sekolah atau daerah yang nilainya masih rendah dapat melakukan

pelacakan dan diagnostik secara menyeluruh sehingga dapat perbaikan.

26 | P a g e

1. Persentase Tingkat Kelulusan Ujian Nasional

Persentase tingkat kelulusan ujian nasional tahun 2011/2012 sebagai berikut :

A. Tingkat SD/MI

Tingkat kelulusan siswa Sekolah Dasar/Madrasah di Kota Dumai tahun

2012 mencapai 100 persen, angka tersebut meningkat dibanding tahun lalu

yang mencapai 99.96 persen. Hasil di atas menunjukkan bahwa

persentase kelulusan tingkat SD/MI dengan tingkat ketidaklulusan 0%

dapat dikategorikan MEMUASKAN.

Tabel : Persentase Tingkat Kelulusan

Tingkat Jml

Siswa Jml

Lulus % Lulus

Jml Tidak Lulus

% Tdk Lulus

SD/MI 5.085 5.085 100% 0 0%

B. Tingkat SMP/MTs

Tingkat kelulusan siswa Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah di Kota Dumai tahun 2012 mencapai 99,21 persen. Angka

tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 98,76% dari

4.292 peserta. Hasil di atas menunjukkan bahwa persentase kelulusan

tingkat SMP/MTS 99,21% dengan tingkat ketidaklulusan 0,79%, dapat

dikategorikan MEMUASKAN.

Tabel : Persentase Tingkat Kelulusan

Tingkat Jml

Siswa Jml

Lulus % Lulus

Jml Tidak Lulus

% Tdk Lulus

SMP/MTS 4.292 4.258 99,21% 34 0,79%

27 | P a g e

2. Perbandingan Capaian Persentase Kelulusan dan Nilai Ujian Nasional

tahun 2008 – 2012

Perbandingan capaian persentase kelulusan dan nilai ujian nasional tahun

2008 - 2012 disajikan dalam tabel dibawah berikut:

A. Tingkat SD/MI

Tabel : Capaian Persentase Kelulusan dan Capaian Nilai

Tingkat Tahun Persentase

Capaian Kelulusan

Prestasi Dari Tahun

Sebelumnya

Capaian Rerata

Nilai UN

Prestasi Dari Tahun

Sebelumnya

Peringkat Se-Prov

Riau

SD/MI

2008 99.79% Naik 6.71 Naik 5

2009 99.83% Naik 7.09 Naik 2

2010 99.98% Naik 6.67 Turun 2

2011 99.96% Turun 7.38 Naik 4

2012 100,00% Naik 7,12 Turun 8

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi kenaikan

persentase capaian kelulusan, meningkat dari 99.96% pada tahun 2011

menjadi 100% pada tahun 2012. Namun bila dilihat dari capaian rerata nilai

UN terjadi penurunan yaitu 7,38% pada tahun 2011 turun menjadi 7.12%

pada tahun 2012. Dari 12 Kabupaten/Kota tersebar di Provinsi Riau, Kota

Dumai berada pada urutan ke-8, sedangkan pada tahun lalu berada pada

peringkat 4.

28 | P a g e

B. Tingkat SMP/MTs

Tabel : Capaian Persentase Kelulusan dan Capaian Nilai

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase capaian

kelulusan tingkat SMP/MTs pada tahun 2012 terjadi dari tahun

sebelumnya, yakni dari 99,57% menjadi 99,21% pada tahun 2012. Namun

pada periode yang sama capaian rerata nilai UN tingkat SMP/MTs tahun

2012 terjadi peningkatan dari 7,61 pada tahun 2011 menjadi 7,71 pada

tahun 2012. Dari 12 Kabupeten/Kota yang berada di Provinsi Riau, Kota

Dumai memperoleh rangking ke-9 dan pada tahun sebelumnya juga

berada pada peringkat yang sama.

Rasio Siswa/Ruang Kelas/Rombongan Belajar

Selain indikator-indikator sebagaimana yang tertuang didalam Penetapan

Kinerja Pendidikan Dasar Tahun 2012 di atas berikut ini ditambahkan kondisi

pencapaian akses pendidikan dasar yakni rasio Siswa/ruang

kelas/rombongan belajar. Hal ini dipandang penting karena untuk menjamin

perluasan akses dapat diikuti dengan mutu pembelajaran, jumlah siswa per

ruang kelasnya harus dibatasi sampai batas efektif seorang pendidik dapat

memantau perkembangan setiap peserta didiknya. Untuk tingkat SD sederajat

jumlah ruang kelas yang tersedia di Kota Dumai adalah 1.035 unit dengan

jumlah siswa sebanyak 35.259 orang. Dengan demikian rasio siswa per ruang

kelas tingkat SD sederajat adalah 1 : 34.

Tingkat Tahun Persentase

Capaian Kelulusan

Prestasi Dari Tahun

Sebelumnya

Capaian Rerata

Nilai UN

Prestasi Dari Tahun

Sebelumnya

Peringkat Se-Prov

Riau

SMP/MTs

2008 93.08% Naik 6.43 Naik 7

2009 88.64% Turun 6.35 Turun 4

2010 91.06% Naik 7.53 Naik 3

2011 99.57% Naik 7.61 Naik 9

2012 99,21% Turun 7,71 Naik 9

29 | P a g e

Dari data di atas terlihat bahwa kita masih membutuhkan tambahan perluasan akses pendidikan khususnya untuk tingkat SD untuk mencapai standar pelayanan minimal pendidikan yakni 1 : 32. Selain hal itu persebaran siswa yang terfokus di kecamatan-kecamatan di tengah kota menyebabkan rasio siswa per ruang kelas juga cukup tinggi di kecamatan-kecamatan tersebut. Pada Jumlah ruang kelas tingkat SMP sederajat di Kota Dumai adalah 395 unit, sedangkan jumlah siswa sebanyak 14.045 orang. Dengan demikian rasio siswa per ruang kelas tingkat SMP sederajat adalah 1 : 35.

3. Meningkatnya ketersediaan akses pendidikan menengah yang terjangkau,

relevan dan bermutu.

Ketersediaan akses pendidikan menengah yang terjangkau, relevan, dan

bermutu ditunjukkan melalui indikator sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK

Angka Putus Sekolah

Persentase ruang kelas kondisi baik

Rata-rata nilai ujian nasional SMA/SMK

Jumlah tamatan SMK yang bekerja di tahun kelulusan

89

70

0,25

92

7,60

28

75,37

63,58

0,14

92,12

7,59

28,41

84,68

90,82

180

100,13

99,87

101,46

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK

Untuk tingkat sekolah menengah (SMA/MA/SMK) APK pada tahun 2012

sebesar 76,29%. Pencapaian ini memang perlu dievaluasi karena masih

cukup jauh dari target yang diharapkan. Jumlah siswa yang tertampung dalam

lembaga pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) di Kota Dumai tahun 2012

sebanyak 12.046 orang. Sedangkan jumlah penduduk usia 16-18 tahun yang

tercatat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada periode Oktober

2012 sebanyak 15.788 orang. Pertambahan penduduk 16-18 tahun ini cukup

tinggi, di mana tahun 2011 jumlah penduduk usia tersebut baru mencapai

13.211 orang (kenaikan lebih 2.500 orang). Sementara jumlah siswa

30 | P a g e

SMA/MA/SMK tahun 2011 sebanyak 11.193 orang. Artinya kenaikan jumlah

penduduk usia 16-18 tahun tersebut tidak diikuti dengan penambahan jumlah

peserta didik pada pendidikan menengah.

Namun kalau kita bandingkan dengan angka putus sekolah (yakni 0,08%)

menunjukkan tidak ditemukan angka yang siqnifikan yang mengatakan bahwa

penduduk usia sekolah tersebut mengalami masalah. Maka berdasarkan

pengamatan, kemungkinan terbesar dalam hal ini adalah banyaknya

penduduk usia sekolah 16-18 tahun yang masuk di Kota Dumai namun tidak

bersekolah.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK

Melihat data APM di atas sebenarnya berkaitan dengan data APK. Hanya

saja pada APM kita membandingkan penduduk usia sekolah dengan siswa

dengan usia sekolah yang sama. APM lebih rendah dibandingkan APK

dikarenakan banyaknya penduduk yang seharusnya belum masuk di tingkat

sekolah tertentu namun sudah sekolah, meskipun usianya belum cukup. Atau

di sisi lain dapat melihat gejela kelebihan umur peserta didik pada jenjang

pendidikan tertentu.

Angka Putus Sekolah

Pada tahun 2012 diketahui data anak putus sekolah di tingkat SMA/MA/SMK

sebanyak 17 orang dari 11.929 peserta didik di tingkat SMA/MA/SMK atau

sekitar 0,15%. Jumlah ini dapat dikatakan sudah berhasil dimana Kota Dumai

dapat menekan angka putus sekolah di bawah 0,5%. Program-program yang

selama ini mendukung adalah sebagiamana disebutkan di atas yakni bantuan

pendidikan bagi siswa miskin yang bersumber dari APBD Kota Dumai yang

difokuskan kepada sekolah swasta (yang tidak mendapatkan bantuan

operasional sekolah dari Pemerintah Kota Dumai) dan Bantuan Operasional

Mutu (BOM) dari pemerintah pusat.

Diharapkan di tahun mendatang angka putus sekolah ini dapat semakin

diperkecil sehingga dipastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah dengan

alasan apapun baik alas an ekonomi ataupun faktor budaya. Sebab dengan

berbagai program penyediaan bantuan operasional sekolah dan beasiswa

31 | P a g e

bagi siswa miskin dipandang sudah sangat memadai bagi setiap keluarga

untuk menyekolahkan anaknya sampai dengan tamat sekolah menengah.

Peningkatan pendidikan terakhir bagi masyarakat Kota Dumai sangat

mendukung dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Bahkan di masa mendatang diharapkan akan

semakin banyak lulusan sekolah menengah dapat melanjutkan ke pendidikan

tinggi dan dapat mengikuti berbagai pelatihan untuk dapat mengisi lapangan

kerja dari berbagai investasi berbagai perusahaan di Kota Dumai atau

membuka usaha sendiri yang juga sekaligus membuka lapangan kerja bagi

orang lain.

Persentase Jumlah Kelas Dalam Kondisi Baik

Perbaikan sarana dan prasarana pendidikan menengah adalah target

Pemerintah Kota Dumai dalam 5 (lima) tahun ke depan. Diharapkan di akhir

tahun 2015 tidak ada lagi ruang kelas dalam kondisi rusak sedang/berat.

Di tahun 2012 telah dilaksanakan beberapa perbaikan bangunan sekolah

yang meliputi perbaikan atap dan lantai sekolah yang rusak. Meskipun

jumlahnya belum banyak, namun secara bertahap seluruh ruang belajar akan

dalam kondisi baik di akhir tahun 2015 mendatang.Pada akhir tahun 2012

jumlah ruang kelas dalam kondisi baik di Kota Dumai untuk tingkat SMA

sebanyak 184 unit dari 202 unit seluruh ruang kelas yang ada atau sekitar

91,08%. Sedangkan untuk tingkat SMK jumlah ruang kelas dalam kondisi baik

sebanyak 115 unit dari 130 ruang kelas yang ada atau sekitar 88,4% (lihat

tabel). Di tahun-tahun mendatang angka ini akan semakin ditingkatkan

terutama untuk tingkat SMP.

Tingkat Jumlah Ruang

Kelas Ruang Kelas Kondisi Baik

%

SMA 202 182 91,1

SMK 130 115 88,4

Jumlah 332 297 89,5

32 | P a g e

Sebagaimana ditegaskan di atas diharapkan di masa mendatang jumlah

ruang kelas dan bangunan sekolah yang rusak berat sudah tidak ada lagi di

semua tingkat pendidikan dan jumlah bangunan sekolah yang rusak ringan

dapat ditekan sehingga kurang dari 5%. Ruang kelas yang baik dan nyaman

adalah salah satu syarat utama untuk mendukung proses belajar mengajar

yang kondusif dan berkualitas.

Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2011/2012 Tingkat SMA/SMK/MA

Hasil UN dapat berfungsi sebagai alat evaluasi diri bagi sekolah,

Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pemerintah. Berdasarkan analisis hasil UN

maka Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan sekolah dapat

melakukan program tindak lanjut. Bagi sekolah atau daerah yang nilainya

masih rendah dapat melakukan pelacakan dan diagnostic secara menyeluruh

sehingga dapat dilakukan perbaikan. Persentase tingkat kelulusan ujian

nasional tahun 2011/2012 sebagai berikut:

Tabel : Persentase Tingkat Kelulusan Tingkat SMA/MA

No Tingkat Jml

Siswa

Jml

Lulus % Lulus

Jml

Tidak

Lulus

% Tdk

Lulus

1 SMA/MA/SMK 3.535 3.521 99.60% 14 0.39%

Dari 3.535 peserta yang mengikuti ujian nasional sebanyak 3.521 orang yang

lulus dengan tingkat kelulusan mencapai 99.60 persen. Hasil diatas

menunjukkan bahwa persentase kelulusan tingkat SMA/MA dengan tingkat

ketidak lulusan 0.39 persen dapat dikategorikan MEMUASKAN

Ujian nasional memang dapat menjadi indikator mutu pendidikan di sebuah

daerah. Dan yang menjadi pembanding adalah hasil ujian nasional di daerah

lain. Namun ujian nasional bukan satu-satunya indikator keberhasilan atau

mutu pendidikan. Dan hasil ujian nasional sangat dipengaruhi oleh banyak hal

lain seperti kualitas guru, metode pembelajaran, dan kurikulum.

Jika hanya melihat hasil ujian nasional ini meskipun mengalami peningkatan

namun belum membuat prestasi pendidikan Kota Dumai dalam hal hasil ujian

nasional menjadi kebanggaan bersama. Masih banyak hal yang perlu

33 | P a g e

dievaluasi dan dibenahi ke depan dengan berbagai strategi dan program kerja

yang lebih efektif sehingga angka kelulusan ujian nasional di Kota Dumai

dapat menjadi yang terdepan di Provinsi Riau.

4. Meningkatnya Kualifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Meningkatnya kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan dilihat dari

indikator sebagai berikut:

Persentase Pendidik Berpendidikan S-1 atau D-4

Dalam upaya memenuhi amanat UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, pemerintah Kota Dumai menyadari bahwa ada banyak hal yang harus

dibenahi. Hal ini terutama karena masih banyak sekali tenaga pendidik belum

memiliki tingkat pendidikan setara S-1, sebagaimana tuntutan undang-

undang.

Oleh karena itu sejak tahun 2007 sampai sekarang telah dilaksanakan

program penyetaraan guru dengan memberikan bantuan pendidikan termasuk

kerjasama dengan Universitas Riau (UR) dalam meningkatkan kualifikasi

pendidikan para guru. Salah satu yang penting bahwa syarat kualifikasi guru

adalah berpendidikan strata satu (S1). Oleh karena itu sejak tahun 2007

Pemerintah Kota Dumai telah memulai kerjasama dengan pihak Universitas

Riau dalam membantu proses perkuliahan S1 tersebut.

Tentu saja masih banyak tenaga pendidik yang harus membenahi diri. Oleh

karena itu untuk mempercepat pemenuhan tuntutan undang-undang, selain

terbatasnya anggaran untuk menyekolahkan para guru, Dinas Pendidikan

Kota Dumai berkoordinasi dengan Universitas Terbuka dan Universitas Riau

sehingga dapat menambah akses bagi para guru dalam mencapai pendidikan

setara sarjana.

Pada tabel di bawah ini dapat kita lihat persentase kualifikasi pendidik

berpendidikan S-1 atau D-4 pada masing-masing tingkat pendidikan:

34 | P a g e

Jumlah Guru Guru S-1 %

4.795 2.885 60,17

Sebagaimana kita lihat pada tabel di atas bahwa masih sebesar 60,16% guru

yang berijazah S-1, hal ini memang mengalami peningkatan dibandingkan

tahun 2011 di mana masih 56,7% tenaga pendidik yang memiliki ijazah setara

sarjana. Angka ini sudah lebih baik dibandingkan dengan 3 (dua) tahun

sebelumnya dimana pada tahun 2009 baru 43% pendidikan yang

berkualifikasi S-1 atau D-4 dan pada tahun 2010 angkat tersebut naik menjadi

48%.

Persoalan yang masih cukup serius adalah pada tingkat pendidikan TK dan

SD. Sampai tahun 2011 jumlah guru TK yang memiliki ijazah S-1 masih 54

orang dari 535 orang (10,21%). Oleh karenanya pada tahun 2012 dan 2013

telah direncanakan sharing program antara Pemerintah Kota Dumai dengan

Pemerintah Provinsi Riau untuk memberikan bantuan pendidikan bagi guru

TK untuk melanjutkan pendidikan menjadi S-1 untuk sebanyak 30 orang.

Diharapkan hal ini akan menjadi pemicu bagi guru lain untuk melakukan hal

yang sama. Sehingga di tahun-tahun mendatang diharapkan jumlah guru TK

yang mendapatkan program ini akan dapat semakin ditingkatkan.

Untuk tingkat SD jumlah guru yang S1 sebanyak 1.128 orang dari 2.206

orang guru (51,13%). Sebagian besar guru masih berpendidikan SPG (setara

SMA) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) serata D-2. Namun

sampai saat ini sudah cukup banyak guru yang melanjutkan pendidikan ke

jenjang sarjana dan sedang dalam proses pendidikan. Diharapkan dalam

beberapa tahun mendatang mereka sudah menamatkan pendidikan sehingga

persentase guru berpendidikan S-1 dapat semakin meningkat.

Sementara itu pada tingkat pendidikan SMP/MTs jumlah guru yang sudah

berijazah S-1 sebanyak 812 dari 1.048 orang (77,48%). Dan SMA/MA/SMK

jumlah guru berpendidikan S-1 berjumlah 891 orang dari 1.006 orang guru

(88,6%).

35 | P a g e

Angka ini walaupun sudah cukup baik namun harus ditingkatkan secara

maksimal sehingga di akhir tahun 2015 untuk kedua jenjang pendidikan ini

diharapkan jumlah guru berpendidikan S-1 sudah di atas 95% dari

keseluruhan jumlah guru.

Program sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan juga adalah program

nasional yang dilaksanakan Pemerintah Kota Dumai, sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sertifikasi pendidik

dan tenaga kependidikan dimaksudkan sebagai legitimasi status profesi

seorang pendidik. Dengan status sebagai professional, konsekuensinya harus

ada pengakuan dalam hal tunjangan profesi. Kota Dumai, seperti daerah

lainnya mendapatkan quota dari Pemerintah Pusat setiap tahunnya.

Sampai dengan tahun 2011/2012 ini jumlah tenaga pendidik dan pengawas

sekolah yang telah mendapatkan sertifikasi sebanyak 1.726 orang dari 4.795

tenaga pendidik (36%).

5. Capaian Program dan Keuangan

Sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2012 secara

keseluruhan capaian program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kota Dumai

adalah 97,52%, sedangkan realisasi fisik sebesar 96,80% realisasi

anggaran keuangannya 96,64%. Lebih jelasnya dapat dilihat dari terhadap

tingkat pencapaian program dan anggaran dapat dilihat dalam lampiran

RENJA.

36 | P a g e

BAB IV

PENENTUAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013

4.1 PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN Setelah mengevaluasi hasil pencapaian kinerja, program, kegiatan, dan anggaran

Dinas Pendidikan Kota Dumai pada tahun anggaran 2012 yang lalu, maka

ditetapkan rencana kinerja pada tahun 2013, sebagaimana tabel di bawah ini:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya ketersediaan 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) TK/RA 30%

akses pendidikan pra sekolah

2 Meningkatnya ketersediaan 1 Angka Partisipasi Murni SD/MI/ 97,5%

pendidikan dasar yang SDLB/Paket A

Bermutu 2 Angka Partisipasi Murni SMP/MTs 85%

/SMPLB/Paket B

3 Menurunnya Angka putus sekolah 0,20%

4 Persentase ruang kelas kondisi baik 89%

5 Rata-rata nilai ujian nasional SD/MI 7,25

6 Rata-rata nilai ujian nasional SMP/MTs 7,20

4 Meningkatnya ketersediaan 1 Angka partisipasi kasar (APK) 89%

pelayanan pendidikan 2 Angka partisipasi murni (APM) 70%

menengah yang terjangkau, 3 Menurunnya Angka putus sekolah 0,25%

relevan, dan Bermutu 4 Prosentase ruang kelas dalam kondisi 92%

Baik

5 Rata-rata nilai ujian nasional 7,60

SMA/MA/SMK

6 Jumlah tamatan SMK yang bekerja di 28%

tahun kelulusan

5 Meningkatnya kualifikasi 1 Persentase pendidik S-1/D-4 65%

pendidik dan tenaga 2 Persentase tenaga pendidik bersertifikat 30%

kependidikan profesi (sertifikasi)

6 Meningkatnya pemenuhan 1 Prosentase Sekolah yang telah 80%

standar pelayanan minimal Memiliki Evaluasi Diri Sekolah

2 Prosentase sekolah yang memiliki 75%

program berwawasan lingkungan

37 | P a g e

4.2 PROGRAM, KEGIATAN, SASARAN, DAN TARGET 2013

Setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan terlebih dulu melalui

proses perencanaan yang dilaksanakan melalui mekanisme dan tahapan antara lain;

adanya Usulan Rencana Kerja SKPD dan Musrenbangda Kota Dumai. Usulan

SKPD dan hasil Musrenbangda setelah melalui pembahasan oleh TAPD disusun ke

dalam RAPBD. Rancangan tersebut disampaikan oleh Pemerintah Daerah kepada

DPRD melalui penyampaian Nota Keuangan dan RAPBD oleh Walikota melalui

Sidang Paripurna DPRD. Dilanjutkan dengan pembahasan oleh SKPD dengan

Komisi DPRD yang terkait, Pembahasan oleh TAPD bersama Tim Anggaran

Legislatif sampai pada pengesahan RAPBD menjadi APBD Dumai. APBD yang

sudah disahkan disampaikan kepada Gubernur untuk diverifikasi dan setelah

mendapat persetujuan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Dumai

untuk dapat dilaksanakan oleh SKPD.

38 | P a g e

Berdasarkan proses musrenbang kelurahan, kecamatan, forum SKPD, dan musrenbang kota, dirumuskan rencana kerja Dinas

Pendidikan Kota Dumai tahun anggaran 2013, sebagaimana tabel di bawah :

Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintah

Daerah dan Program / Kegiatan

Indikator Kinerja

Rencana Tahun 2013 Catatan

Penting

Perkiraan Maju Rencana Tahun 2014

Program/ Target Kebutuhan Dana/Pagu

Indikatif

Target Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana Pagu

Indikatif Kegiatan Kinerja

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

1 01 01 01 001 001 Penyediaan jasa surat menyurat Terpenuhinya

kebutuhan surat 90%

91.580.000 90%

93.869.500

menyurat dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 002 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Terpenuhinya kebutuhan jasa

90%

341.000.000 90%

349.525.000

komunikasi dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 003 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Terpenuhinya jasa peralatan

90%

124.800.000 90%

127.920.000

dan perlengkapan dlm 1 tahun

1 01 01 01 001 007 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Terpenuhinya kebutuhan adm

90%

121.537.250 90%

124.575.681

keuangan dalam 1

tahun

1 01 01 01 001 008 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Terpenuhinya jasa kebersihan

90%

111.872.600 90%

114.669.415

kantor dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 010 Penyediaan alat tulis kantor Terpenuhinya kebutuhan ATK

85%

388.387.500 85%

398.097.188

dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 011 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Terpenuhinya kebutuhan cetak

90%

270.274.000 90%

277.030.850

39 | P a g e

penggandaan dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 012 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

Terpenuhinya instalasi listrik

90%

47.816.000 90%

49.011.400

dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 013 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Terpenuhinya peralatan dan

90%

340.709.200 90%

349.226.930

perlengkapan dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 015 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan prundang-undangan

Terpenuhinya bahan bacaan

80%

97.816.000 80%

100.261.400

dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 017 Penyediaan Makanan dan Minuman Terpenuhinya makanan dan

90%

179.180.000 90%

183.659.500

minuman dalam 1

tahun

1 01 01 01 001 018 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah Terpenuhinya rapat dan kordi

95%

1.117.800.000 95%

1.145.745.000

nasi dalam 1 tahun

1 01 01 01 001 020 Penyediaan jasa tenaga keamanan kantor Terpenuhinya kebutuhan peng

95%

106.000.000 95%

108.650.000

amanan kantor dalam 1 tahun

1 01 01 01 00

2

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN

PRASARANA APARATUR

1 01 01 01 002 006 Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/ dinas Terpenuhinya

perlengkapan 80%

20.000.000 80%

20.500.000

rumah dinas dalam 1 tahun

1 01 01 01 002 010 Pengadaan mebeleur Terpenuhinya kebutuhan

80%

210.800.000 80%

216.070.000

mebeleur dalam 1 tahun

1 01 01 01 002 021 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas Terpenuhinya pemeliharaan

80%

60.000.000 80%

61.500.000

rumah dinas dalam 1 tahun

1 01 01 01 002 022 Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor Terpenuhinya pemeliharaan

80%

222.317.600 80%

227.875.540

gedung kantor dalam

1 tahun

40 | P a g e

1 01 01 01 002 023 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan Terpenuhinya pemeliharaan

90%

86.400.000 90%

88.560.000

mobil jabatan dalam 1 tahun

1 01 01 01 002 024 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Terpenuhinya pemeliharaan

90%

170.890.000 90%

175.162.250

kndraan operasional dalam

1 tahun

1 01 01 01 00

5

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS

SUMBER DAYA APARATUR

1 01 01 01 005 001 Pendidikan dan pelatihan formal Terpenuhinya kebutuhan

95%

132.000.000 95%

135.300.000

pelatihan formal

1 01 01 01 006

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN

KINERJA DAN KEUANGAN

1 01 01 01 006 001 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan ikhtisar

realisasi Kinerja SKPD

Terlaksanya laporan

kinerja 95%

21.650.000 95%

22.191.250

tahun anggaran 2013

1 01 01 01 015

PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

Angka Partisipasi Kasar (APK)

30%

PAUD Formal dan Non Formal

1 01 01 01 015 001 Pembangunan Unit Sekolah Baru Jumlah unit sekolah

baru yang 3 unit

487.500.000 1 unit

487.500.000

- TK Negeri Kecamatan Sungai Sembilan dibangun

- Gedung PAUD Harapan Lestari

487.500.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Bukit Kapur

41 | P a g e

Kelurahan Bukit Kayu Kapur

- Pembangunan Gedung TK Mobiler & Wahana Bermain (RT 22, 23)

487.500.000

1 01 01 01 015 002 Penambahan ruang kelas baru Jumlah ruang kelas yang

13 unit 10 unit

1.200.000.000

Kec. Dumai Barat dibangun

- TK Permata Ibu Kel. Ratu Sima ( 6 x 7 m x 2 unit)

168.000.000

Kec. Medang Kampai

- PAUD Harapan Kita Kel. Mundam (6 x 7 meter x 3 unit)

252.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Gurun Panjang

Pembangunan Kantor PAUD SRI MERSING II (10 x 8m)

200.000.000

PAUD Kesuma Bangsa ( 2 unit)

240.000.000

Kecamatan Sungai Sembilan

Pembangunan kelas PAUD Setia Damai Handayani (1 unit)

120.000.000

Pembangunan kelas TK Perintis (2 unit)

240.000.000

1 01 01 01 015 009 Pembangunan taman, lapangan upacara, dan fasilitas parkir

Jumlah sekolah yang dibangun

5 sekolah 1 unit

120.000.000

- TK Al Hijriah Kel. Bumi Ayu (5 x 20 meter) pagarnya dibangun

100.000.000

- TK N Pembina Medang Kampai (230 meter)

230.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Gurun Panjang

Pemasangan Paving Block TK An-Nur Harapan (30 X

42 | P a g e

30 m) 117.000.000

Kecamatan Dumai Kota

Kelurahan Rimba Sekampung

- Penimbunan Halaman Serta Pagar Sekolah PAUD Tuah Betung

Kecamatan Medang Kampai

PAUD Baitul Ummi I (160 meter)

28.000.000

1 01 01 01 015 014 Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitasi

- PAUD Harapan Kita Kel. Mundam ( 2 x 2 meter x 2 unit )

Jumlah WC yang dibangun

2 unit

16.000.000 6 unit

48.000.000

1 01 01 01 015 018 Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa Jumlah alat bermain

yang dia- 45 set

450.000.000 45 set

450.000.000

- Alat bermain untuk 45 TK dakan

1 01 01 01 015 019 Pengadaan Meubiler Sekolah Jumlah meubiler yang diadakan

440 set 400 set

180.000.000

- TK Permata Ibu 80 set (Dumai Barat)

32.000.000

- PAUD Harapan Kita 120 set (Medang Kampai)

48.000.000

- PAUD Indah Mahligai 80 set (Sungai Sembilan)

32.000.000

- PAUD Permata Bunda 80 set (Sungai Sembilan)

32.000.000

- PAUD Mekarsari 80 set (Dumai Barat)

32.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Kota

Kelurahan Rimba Sekampung

- Program Paud Tuah Betung (Lemari/Rak Masing2 1 Buah)

2.000.000

43 | P a g e

1 01 01 01 015 058 Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Terbayarnya kegiatan 1 thn

104.950.000 1 thn

104.950.000

Kreatifitas Anak

1 01 01 01 015 059 Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Jumlah TK Negeri

yang 2 sekolah

184.161.000 2 sekolah

184.161.000

disubsidi biaya operasional

per tahun

1 01 01 01 015 063 Penyelenggaraan Koordinasi dan Kerjasama

Pendidikan Anak Usia Dini

Terselenggaranya

kegiatan 60 orang

61.025.000 60 orang

61.025.000

dengan baik

1 01 01 01 015 069 Kelompok Kerja Guru Taman Kanak-kanak Persentase jumlah

guru yang 84 orang

56.364.000 84 orang

56.364.000

mengikuti Diklat

1 01 01 01 015 070 Kelompok Kerja Kepala Taman Kanak-kanak Terselenggaranya kegiatan

90 orang

63.315.000 90 orang

63.315.000

dengan baik

1 01 01 01 015 071 Penyelenggaraan Pekan Olah Raga dan Seni Pendidik Anak Usia Dini

Jumlah guru yang mengikuti

65 orang

50.000.000 65 orang

37.568.000

porseni guru TK

1 01 01 01 016

PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN

1. Angka Partisipasi

Murni SD/MI/ SDLB/Paket A 97,50%

98

2. Angka Partisipasi Murni SMP/MTs

/SMPLB/ 85%

88

Paket B

3. Menurunnya Angka putus sekolah 0,20%

0,1

4. Persentase ruang 89,00% 90

44 | P a g e

kelas kondisi baik

5. Rata-rata nilai ujian nasional SD/MI 7,25

7,26

6. Rata-rata nilai ujian nasional

SMP/MTs 7,20

7,22

7.Persentase sekolah memenuhi standar sarana 80%

90

pelayanan minimal

1 01 01 01 016 001 Pembangunan Gedung Sekolah (Unit Sekolah Baru) Jumlah unit sekolah

baru yang SD 2 unit SD 2 unit

Kecamatan Dumai Barat dibangun

- Pengambilalihan aset SMP Datuk Laksamana SMP 4 unit

1.100.000.000 SMP 1 unit

792.000.000

- Pembangunan unit sekolah baru Jl. Paus Kelurahan Simpang Tetap

1.100.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Barat

Kelurahan Bagan Keladi

- Pembangunan Gedung SMP Negeri (1 Unit)

900.000.000

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Batu Teritip

- Pembangunan Gedung Sekolah SDN 011 Kelas

Jauh Transmigrasi (2 Unit)

280.000.000

- Pembangunan Gedung Sekolah SLTP Tianjong (1

Paket)

900.000.000

- Pembangunan Gedung Sekolah SDN 017 Kelas Jauh Senepis (1 Paket)

500.000.000

1 01 01 01 016 002 Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah

Jumlah rumah dinas guru/

9 unit 2 unit

- SDN 012 Basilam Baru (1 unit) penjaga sekolah yg dibangun

98.000.000

98.000.000

45 | P a g e

- SDN 013 Basilam Baru (1 unit)

98.000.000

98.000.000

- SDN 014 Basilam Baru (1 unit)

98.000.000

98.000.000

- SDN 016 Basilam Baru (1 unit)

98.000.000

98.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Basilam Baru

- Rumah Dinas SDN 015 (3 Unit)

270.000.000

- Perumahan Guru SDN 012 (2 Unit)

180.000.000

1 01 01 01 016 003 Penambahan Ruang Kelas Sekolah Jumlah ruang kelas yang

24 unit 18 unit

2.520.000.000

Revitaliasasi ruang kelas direvitalisasi

Kec. Dumai Kota

- SDN 001 Bintan (6 kelas bertingkat)

840.000.000

- SDN 026 Sukajadi (6 kelas bertingkat)

840.000.000

Kec. Dumai Selatan

- SDN 019 Bumi Ayu (4 kelas bertingkat)

560.000.000

Kec. Bukit Kapur

- SDN 006 Bukit Kapur (6 kelas bertingkat)

840.000.000

Kec. Medang Kampai

- SDN 002 Guntung (6 kelas bertingkat)

840.000.000

Penambahan Ruang Kelas Baru Jumlah ruang kelas yang

SD 70 unit SD 12 unit

1.650.000.000

Kec. Dumai Timur dibangun SMP 8 unit

46 | P a g e

- SDN 009 Tanjung Palas (2 unit)

224.000.000 SMP 10 unit

- SDN 021 Tanjung Palas (4 unit bertingkat)

560.000.000

Kec. Dumai Kota

- SDN 001 Rimba Sekampung ( 2 unit)

224.000.000

Kec. Dumai Barat

- SDN 011 Mekarsari ( 2 unit)

224.000.000

Kec. Bukit Kapur

- SDN 015 Gurun Panjang (2 unit)

224.000.000

Kec. Medang Kampai

- SDN 003 Pelintung ( 2 unit )

224.000.000

- SDN Kampung Baru ( 3 unit )

336.000.000

Kec. Sungai Sembilan

- SDN 002 Basilam Baru (2 unit)

224.000.000

- SDN 007 Tanjung Penyembal (2 unit)

224.000.000

- SDN 014 Basilam Baru ( 2 unit)

224.000.000

- SD 017 Batu Teritip ( 3 unit)

336.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pembangunan RKB (3 Kelas) SDN 009

420.000.000

- Penambahan Bangunan Sekolah (3 Kelas bertingkat) SDN 021

840.000.000

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Bangan Besar

- Ruang Kelas Baru SDN 004 (3 Kelas)

420.000.000

47 | P a g e

Kelurahan Bukit Kayu Kapur

- Pengadaan kelas SDN 006 (2 Unit)

280.000.000

Kecamatan Medang Kampai

Kelurahan Pelintung

- Ruang Kelas SDN 003 Pelintung (3 Kelas)

420.000.000

- Ruang Belajar SDN Kampung Baru (3 Kelas)

420.000.000

- SMP Selingsing (4 Kelas)

720.000.000

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Tanjung Penyembal

- Penambahan Pembangunan Ruang Belajar SDN 011 (3 Lokal)

420.000.000

- Penambahan Pembangunan Ruang Belajar SDN

009 (3 Lokal)

420.000.000

Kelurahan Basilam Baru

- Penambahan Lokal SDN 002 (3 Lokal)

420.000.000

- Penambahan Lokal SDN 013 (3 Lokal)

420.000.000

Kecamatan Dumai Kota

Kelurahan Rimba Sekampung

- Penambahan Lokal SD Al-Falah RT 01 ( 2 Lokal )

280.000.000

- Penambahan Lokal SDN 001 (4 Lokal Bertingkat)

Kecamatan Dumai Selatan

Kelurahan Mekar Sari

- Pembangunan RKB SDN 013( 3 Unit )

420.000.000

Tingkat SMP

- SMPN 3 (2 unit)

288.000.000

48 | P a g e

- SMPN 5 (2 unit)

288.000.000

- SMPN 14 (2 unit)

288.000.000

- SMP Kelas Jauh Selinsing (2 unit)

288.000.000

1 01 01 01 016 004 Penambahan Ruang Guru Sekolah Jumlah ruang majelis guru

7 unit 3 unit

384.000.000

yang dibangun

- SDN 014 Basilam Baru

128.000.000

- SDN 014 Gurun Panjang

128.000.000

- SDN 015 Gurun Panjang

128.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pembangunan Kantor 2 Lantai SMPN 14 (1 Unit)

200.000.000

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Bangan Besar

- Ruang Kepala Sekolah SDN 007 (1 Unit)

200.000.000

Kecamatan Medang Kampai

Kelurahan Pelintung

- Ruang Majelis Guru SDN 003 (1 Unit)

200.000.000

- Ruang Kepala Sekolah SDN 006 Teluk Makmur

75.000.000

1 01 01 01 016 005 Pembangunan Ruang Laboratorium/ Praktikum Sekolah

Jumlah laboratorium yang

- Lab IPA 6 unit

5 unit

560.000.000

49 | P a g e

Laboratorium IPA dibangun - Lab Komputer

(2 unit)

- Lab Bahasa ( 3 unit)

- SMPN 12

168.000.000

- SMPN 13

168.000.000

- SMPN 14

168.000.000

- SMPS Lancang Kuning

168.000.000

Laboratorium Komputer

- SMPN 11

140.000.000

- SMPN 13

140.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Barat

Kelurahan Bagan Keladi

- Labor komputer SDN 015 Bagan Keladi

300.000.000

Laboratorim Bahasa

- SMPN 8

300.000.000

- SMPN 9

300.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Lubuk Gaung

- Pembangunan Labor Bahasa SMPN 6

300.000.000

50 | P a g e

1 01 01 01 016 008 Pembangunan Ruang Serba Guna/ Aula Ruang serba guna yang di-

2 unit 2 unit

1.200.000.000

- SMPN 5 bangun

600.000.000

- SMPN 6

600.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Medang Kampai

Kelurahan Guntung

- Gedung Pertemuan SMPN 8 (7 x 24 m)

420.000.000

1 01 01 01 016 009 Pembangunan Taman, Lapangan Upacara, dan Fasilitas Parkir

Penimbunan halaman sekolah Jumlah sekolah yang

menda- 5 sekolah 5 sekolah

250.000.000

Kec. Dumai Timur patkan penimbunan halaman

- SDN 013 Buluh Kasap (115 x 5 meter x 40 cm)

57.000.000

- SDN 014 Buluh Kasap (81 x 94 meter x 40 cm)

53.000.000

- SDN 016 Buluh Kasap (81 x 94 meter x 40 cm)

53.000.000

- SDN 017 Buluh Kasap (38 x 37 meter x 40 cm)

38.000.000

Kec. Dumai Selatan

- SDN 006 Mekar sari (Pemasangan paving blok 80 x 60 meter)

63.000.000

Kec. Medang Kampai

- SDN 005 Selinsing (100 x 5 meter)

32.000.000

51 | P a g e

Pembangunan Pagar Jumlah sekolah yang pagarnya

4 sekolah 5 sekolah

1.560.000.000

dibangun

Kec. Dumai Kota

- Peninggian pagar SDN 001 Bintan (608 m)

121.000.000

Kec. Medang Kampai

- SDN 003 Pelintung (300 x 2 meter)

320.000.000

Kec. Sungai Sembilan

- SDN 006 Bangsal Aceh (8 x10 meter)

75.000.000

- SDN 009 Tanjung Penyembal (520 meter)

260.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pembuatan Pagar Sekolah SDN 021 (40 m)

32.000.000

Kecamatan Dumai Barat

Kelurahan Purnama

- Pagar Sekolah SDN 007 Purnama (260 m)

208.000.000

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Bukit Nenas

- Pagar SDN 011 (120 m)

96.000.000

- Pagar Sekolah SDN 013 (67 x 160 m)

101.600.000

Kecamatan Medang Kampai

Kelurahan Mundam

- Pagar Sekolah SDN 004 (260 x 2 m)

208.000.000

Kelurahan Pelintung

- Pemagaran Lokasi SDN 005 Selingsing (100 x 2 m)

80.000.000

52 | P a g e

Kecamatan Dumai Kota

Kelurahan Rimba Sekampung

- Perbaikan Pagar Sekolah SDN 001 (50 m2)

40.000.000

Pemasangan Paving Block Jumlah sekolah yang

halaman

SD (6

unit) 5 unit

400.000.000

dipasang paving block SMP (3 unit)

Kec. Medang Kampai

- SDN 002 Guntung (30 x 40 meter)

120.000.000

- SDN 004 Mundam (1046 meter)

180.000.000

Kec. Sungai Sembilan

- SDN 007 Tanjung Penyembal (56 x48 meter)

268.600.000

- SMPN 12 (12 x 30 meter)

36.000.000

- SMP Lancang Kuning (28 x 22 meter)

61.600.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pemasangan Paving Block Lap. Upacara taman dan tempat parkir SMPN 14 (12 x 30 m)

46.800.000

Kecamatan Medang Kampai

Pembangunan Fasilitas Parkir Jumlah fasilitas parkir yang

3 sekolah 5 sekolah

150.000.000

- SDN 007 Tanjung Penyembal (7 x 3 meter) dibangun

31.500.000

- MIN Lubuk Gaung (7 x 3 meter)

31.500.000

53 | P a g e

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Medang Kampai

Kelurahan Pelintung

- Tempat Parkir MTsN Pelintung (5 x 20 m)

150.000.000

1 01 01 01 016 011 Pembangunan Rumah Ibadah Jumlah ruang ibadah

yang

SD (12

unit) 10 unit

1.440.000.000

Kec. Dumai Kota dibangun SMP (1 unit)

- SDN 001 Bintan

144.000.000

Kec. Dumai Barat

- SDN 008 Purnama

144.000.000

- SDN 014 Simp.Tetap

144.000.000

Kec. Bukit kapur

- SDN 007 Bagan Besar

144.000.000

Kec. Medang Kampai

- SDN 001 T.Makmur

144.000.000

Kec. Sungai Sembilan

- SDN 003 Bangsal Aceh

144.000.000

- SMPN 9

144.000.000

- DTA Darul Islam Guntung

144.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pembangunan Musholla SDN 009 (1 Unit)

54 | P a g e

160.000.000

Kecamatan Dumai Barat

Kelurahan Bagan Keladi

- Ruang Ibadah SDN 015 Bagan Keladi (1 Unit)

160.000.000

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Bangan Besar

- Musholla SDN 007 (1 Unit)

160.000.000

Kecamatan Medang Kampai

Kelurahan Pelintung

- Mushalla SDN Kampung Baru (1 Unit)

160.000.000

1 01 01 01 016 012 Pembangunan Perpustakaan Sekolah Jumlah perpustakaan

sekolah

SD (6

unit) 6 unit

1.260.000.000

Kec. Sungai Sembilan yang dibangun

- SDN 005 Lubuk Gaung

210.000.000

- SDN 14 Basilam Baru

210.000.000

- SDN 15 Basilam Baru

210.000.000

- SDN 16 Basilam Baru

210.000.000

- SDN 17 Basilam Baru

210.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Bangan Besar

- Perpustakaan SDN 004 (1 Unit)

300.000.000

1 01 01 01 016 014 Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitary Jumlah WC yang

dibangun

SD (14

unit) 10 unit

100.000.000

55 | P a g e

Kec. Dumai Barat SMP (6 unit)

- SDN 007 Purnama (4 unit)

40.000.000

- SDN 008 Purnama (4 unit)

40.000.000

Kec. Dumai Timur

- SDN 016 Buluh Kasap (4 unit)

40.000.000

Kec. Sungai Sembilan

40.000.000

- SDN Kelas Jauh Batu Teritip Wilayah Transmigrasi

Tingkat SMP

- SMPN 3 (3 unit)

30.000.000

- SMPN 6 (3 unit)

30.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pembangunan WC SDN 021 (3 Unit)

30.000.000

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Bagan Besar

- WC/ Sumur SDN 007 (1 Unit)

10.000.000

- WC Guru dan Murid SDN 004 (2 Unit)

20.000.000

Kelurahan Bukit Kayu Kapur

- Pembangunan Toilet SDN 006 (3 Unit)

30.000.000

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Basilam Baru

- WC SDN 015 (2 Unit)

20.000.000

Kelurahan Lubuk Gaung

56 | P a g e

- Pembangunan WC MIN Lubuk Gaung (3 Unit)

30.000.000

Kecamatan Dumai Selatan

Kelurahan Mekar Sari

- Sarana Air Bersih Sumur Bor SDN 006 (1 Unit)

15.000.000

- Sarana Air Bersih Sumur Bor SDN 011 (1 Unit)

15.000.000

- Sarana Air Bersih Sumur Bor SDN013 (1 Unit)

15.000.000

1 01 01 01 016 018 Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa Jumlah alat KIT IPA yang

30 set 30 set

750.000.000

Alat KIT IPA disediakan

- SMPN 11 (5 set)

30.000.000

- SMPN 12 (5 set)

30.000.000

- SMPN 13 (5 set)

30.000.000

- SMPN 14 (5 set)

30.000.000

- SMPS Lancang Kuning (5 set)

30.000.000

Komputer Desktop Jumlah komputer

desktop 30 unit

- SMPN 11 (10 unit) yang disediakan

60.000.000

- SMPN 13 (10 unit)

60.000.000

- SMPN 14 (5 unit)

30.000.000

- SMPN 15 (5 unit)

30.000.000

Alat Praktik Bahasa Jumlah alat praktek bahasa

50 set

- SMPN 5 (20 set) yang disediakan

80.000.000

- SMPN 8 (20 set)

80.000.000

- SMPN 9 (20 set)

57 | P a g e

80.000.000

1 01 01 01 016 019 Pengadaan Mebeleur Sekolah

Mebeleur kelas Jumlah meja kursi siswa yg

2100 set 1500 set

750.000.000

Kec. Dumai Kota disediakan

- SDN 001 Bintan (180 set)

90.000.000

- SDN 026 Sukajadi (180 set)

90.000.000

- SDN 001 Rimba Sekampung ( 60 set)

30.000.000

Kec. Dumai Selatan

- SDN 019 Bumi Ayu (120 set)

60.000.000

Kec. Dumai Timur

- SDN 009 Tanjung Palas (60 set)

30.000.000

- SDN 021 Tanjung Palas (120 set)

60.000.000

Kec. Bukit Kapur

- SDN 006 Bukit Kapur (180 set)

90.000.000

- SDN 015 Gurun Panjang (60 set)

60.000.000

Kec. Medang Kampai

- SDN 002 Guntung (180 set)

90.000.000

- SDN 003 Pelintung ( 60 set)

30.000.000

- SDN 004 Mundam (60 set)

30.000.000

- SDN Kampung Baru ( 90 set)

45.000.000

Kec. Sungai Sembilan

- SDN 002 Basilam Baru (60 set)

30.000.000

- SDN 014 Basilam Baru ( 60 set)

30.000.000

58 | P a g e

- SD 017 Batu Teritip ( 90 set)

45.000.000

- SMPN 9 (60 set)

30.000.000

- SMPN 11 (60 set)

30.000.000

- SMPN 13 (60 set)

30.000.000

- SMPN 14 (60 set)

30.000.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pengadaan Meubeler SDN 009 (56 Set)

28.000.000

Kecamatan Dumai Barat

- Meubiler MTs. Addin (50 Set)

25.000.000

Kelurahan Bagan Keladi

- Lemari SDN 009 Bagan Keladi (6 Set)

3.000.000

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Lubuk Gaung

- Pengadaan Meubiler dan Kursi SMPN 6 (200 Set)

100.000.000

Kelurahan Basilam Baru

- Meja Kursi SDN 002 (120 Set)

60.000.000

Kecamatan Dumai Selatan

Kelurahan Ratu Sima

- Pengadaan Meja Kursi Siswa SDN 002 (120 Set)

60.000.000

- Pengadaan Lemari Kelas SDN 002 (6 Buah)

3.000.000

59 | P a g e

Mebeleur Ruang Guru Jumlah meja kursi guru yg

80 set

- SDN 001 Bintan (20 set) disediakan

24.000.000

- SDN 03 Pelintung (20 set)

24.000.000

- SDN 006 Teluk Makmur (20 set)

24.000.000

- SDN 014 Basilam Baru (20 set)

24.000.000

Mebeleur Laboratorium IPA Jumlah mebeleur labor IPA

150 set

yang disediakan

- SMPN 11 (25 set)

17.500.000

- SMPN 13 (25 set)

17.500.000

- SMPN 14 (25 set)

17.500.000

- SMPS Lancang Kuning (25 set)

17.500.000

Mebeleur Ruang Komputer Jumlah mebeleur

komputer 40 set

- SMPN 11 (20 set) yang disediakan

24.000.000

- SMPN 13 (20 set)

24.000.000

Mebeleur Perpustakaan Jumlah mebeleur perpustakan

150 set

- SDN 005 Lubuk Gaung (25 set)

yang disediakan

10.000.000

- SDN 14 Basilam Baru (25 set)

10.000.000

- SDN 15 Basilam Baru (25 set)

10.000.000

- SDN 16 Basilam Baru (25 set)

10.000.000

- SDN 17 Basilam Baru (25 set)

10.000.000

- SMPN 12 (25 set)

10.000.000

60 | P a g e

1 01 01 01 016 044 Rehabilatasi sedang/berat bangunan sekolah

Jumlah ruangan yang dipasang

16 ruang 16 ruang

145.000.000

Pemasangan keramik keramik

Kec. Dumai Timur

- SDN 025 Teluk Binjei (1 unit ruang guru)

9.000.000

Kec. Sungai Sembilan

- SDN 007 Tanjung Penyembal (ruang komputer dan majelis guru)

22.500.000

- SDN 009 Tanjung Penyembal (ruang kelas 3 unit)

20.160.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Pemasangan Lantai Keramik SDN 021 (5 Kelas) /

(5 x 7 x 9 m )

54.000.000

Kecamatan Dumai Barat

Kelurahan Bagan Keladi

- Keramik teras SDN 009 Bagan Keladi (30 x 3)

13.500.000

Kelurahan Pangkalan Sesai

- Pemasangan Keramik dan Penggantian Atap SDN

003 (2 Kelas)

21.600.000

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Bukit Nenas

- Lantai Keramik Ruang Labor SDN 003 (165 m2)

24.750.000

- Lantai Keramik Runag Komputer SDN 003 (165 m2)

24.750.000

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Tanjung Penyembal

- Pemasangan Keramik Ruang Kelas SDN 007 (4

Kelas)

43.200.000

61 | P a g e

Rehabilitasi Atap dan Plafond Jumlah ruang kelas yang

9 kelas

Kec. Dumai Kota diperbaiki atap

- SDN 001 Rimba Sekampung (3 kelas)

58.800.000

Kec. Dumai Barat

- SDN 003 Pangkalan Sesai (3 kelas)

58.800.000

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Dumai Timur

Kelurahan Tanjung Palas

- Perbaikan Seng SDN 009

21.600.000

Kelurahan Buluh Kasap

- Rehabilitasi Atap SD 017

21.600.000

- TPA Masjid Muawanah (15 x 3 m)

13.500.000

1 01 01 01 016 058 Pelatihan Kompetensi Siswa Berprestasi Jumlah siswa yang

dibina 45 orang

92.150.000 45 orang

92.150.000

kompetensinya

1 01 01 01 016 059 Pelatihan Penyusunan Kurikulum Jumlah Peserta yang dilatih

20 orang

58.126.500 20 orang

58.126.500

1 01 01 01 016 063 Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Janjang SD/MI/SDLB dan

Jumlah SD Negeri yang

1 tahun

4.500.000.000 1 tahun

4.500.000.000

SMP/MTS serta Pesantren Salafiah mendapatkan subsidi dana

BOS Kota Dumai

62 | P a g e

1 01 01 01 016 066 Penyediaan Dana Pengembangan Sekolah untuk SD/MI dan SMP/MTS

1. Jumlah sekolah rintisan SSN

6 sekolah

1.362.000.000 6 sekolah

1.362.000.000

2. Jumlah sekolah rintisan RSBI

1 sekolah 1 sekolah

1 01 01 01 016 068 Penyelenggraan paket B setara SMP Jumlah kelompok

belajar

3

kelompok belajar

86.730.000

3 kelompok

belajar

86.730.000

yang dibiayai

1 01 01 01 016 069 Pembinaan Kelembagaan Sekolah dan Manajemen

Sekolah dengan Penerapan Manajemen

Tercapainya

pembukuan 90%

110.430.100 90%

110.430.100

Berbasis Sekolah (MBS) standar pelayanan minimal

(SPM) di Kota Dumai

1 01 01 01 016 070 Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa Jumlah siswa yang

mengikuti 100 orang

40.873.300 100 orang

40.873.300

kegiatan

1 01 01 01 016 075 Penyediaan Beasiswa Transisi Jumlah pembuatan SPJ transisi

90%

48.804.500 90%

48.804.500

1 01 01 01 016 078 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Ujian

Nasional 1 kegiatan

957.989.300 1 kegiatan

957.989.300

1 01 01 01 016 079 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 1 Terpenuhinya belanja

operasi- 90%

429.459.000 90%

440.195.475

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 080 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 2 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

976.916.500 90%

1.001.339.413

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 081 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 3 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

298.299.000 90%

305.756.475

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 082 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 4 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

391.228.000 90%

401.008.700

63 | P a g e

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 083 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 5 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

298.800.000 90%

306.270.000

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 084 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 6 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

178.746.000 90%

183.214.650

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 085 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 7 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

237.167.200 90%

243.096.380

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 086 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 8 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

118.703.600 90%

121.671.190

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 087 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 9 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

129.670.000 90%

132.911.750

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 088 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 11 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

153.890.000 90%

157.737.250

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 089 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 12 Terpenuhinya belanja

operasi- 90%

208.260.000 90%

213.466.500

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 090 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 13 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

277.840.000 90%

284.786.000

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 091 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 14 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

392.200.000 90%

402.005.000

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 092 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN 15 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

45.100.500 90%

46.228.013

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 093 Penyediaan Dukungan Operasional SMPN BINSUS Terpenuhinya belanja operasi-

90%

809.974.480 90%

830.223.842

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 016 095 Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket A,B dan C Jumlah peserta ujian paket

1250 orang

91.050.000

1250 orang

91.050.000

penyetaraan

64 | P a g e

1 01 01 01 016 101 Penyediaan Biaya Operasional SD/SMP Satu Atap Dumai

Jumlah sekolah yang dibiayai

1 sekolah

43.790.000 1 sekolah

43.790.000

operasionalnya

1 01 01 01 016 104 Pembinaan minat bakat dan kreativitas Murid SD/MI Jumlah siswa yang

mengikuti 148 orang

167.805.000 148 orang

167.805.000

OSN dan O2SN SD

1 01 01 01 016 105 Pembinaan minat Bakat dan kreativitas Murid SMP/MTs

Jumlah siswa yang mengikuti

142 orang

176.928.000 142 orang

176.928.000

OSN dan O2SN SMP

1 01 01 01 016 108 Penyediaan Biaya Operasional SD/SMP Satu Atap Bukit Kapur (SD 010)

Jumlah sekolah satu atap yang

1 sekolah

43.790.900 1 sekolah

43.790.900

dibiayai selama 1

tahun

1 01 01 01 016 109 Penyediaan Biaya Operasional SD/SMP Satu Atap

Sungai Sembilan

Jumlah sekolah satu

atap yang 1 sekolah

32.289.200 1 sekolah

32.289.200

dibiayai selama 1 tahun

1 01 01 01 016 110 Penyusunan Profile Pendidikan Kota Dumai Tersedianya Profil Pendidikan

1 buah

47.396.100 15%

47.396.100

Kota Dumai

1 01 01 01 016 115 Liga Pendidikan Nasional Jumlah kesebelasan

yang 25 tim

56.550.000 25 tim

56.550.000

mengikuti liga

sepakbola

1 01 01 01 016 116 Penyebarluasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Pendidikan Dasar

- Terlaksananya kegiatan hari

1 kegiatan

75.000.000 1 kegiatan

80.000.000

pendidikan nasional

- Stand pameran pendidikan

2 unit 2 unit

65 | P a g e

dalam Dumai Expo 2013

- Kendaraan Hias dalam Pawai

2 unit 2 unit

Hari Besar Keagamaan

1 01 01 01 017

PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH Angka partisipasi kasar (APK) 89%

91%

Angka partisipasi murni (APM) 70%

72%

Menurunnya Angka

putus sekolah 0,25%

0,25%

Prosentase ruang

kelas dalam kondisi baik

92% 94%

Rata-rata nilai ujian nasional SMA/MA/SMK 7,6%

7,6%

Jumlah tamatan SMK

yang bekerja di tahun 28%

28%

kelulusan

1 01 01 01 017 001 Pembangunan Unit Sekolah baru

Pengambilalihan aset SMK Pelayaran Hang Tuah Jumlah unit sekolah baru yg

2 unit

1.100.000.000

tersedia

Usulan MUSRENBANG 2012

Kecamatan Bukit Kapur

Kelurahan Gurun Panjang

- Pembangunan Gedung SLTA

1.200.000.000

1 01 01 01 017 002 Penambahan Ruang Kelas Baru Jumlah ruang kelas baru

22 unit 10 unit

1.440.000.000

- SMAN 1 (6 unit) yang dibangun

1.080.000.000

- SMAN 3 (2 unit)

288.000.000

66 | P a g e

- SMAN 4 ( 2unit)

288.000.000

- SMKN 1 (6 unit)

900.000.000

1 01 01 01 017 003 Pembangunan Rumah Dinas Guru, Kepala Sekolah, Penjaga Sekolah

Jumlah rumah dinas guru yg

2 sekolah

- SMAN 5 dibangun

90.000.000

- SMKN 3

90.000.000

1 01 01 01 017 010 Pembangunan Perpustakaan Sekolah Jumlah perpustakaan sekolah

2 unit 2 uniy

420.000.000

- Perpustakaan multimedia SMKN 3 yang dibangun

210.000.000

- Perpustakaan multimedia SMKN 4

210.000.000

1 01 01 01 017 011 Pembangunan Ruang Ibadah Jumlah ruang ibadah yang

3 unit 2 unit

320.000.000

- SMAN 4 dibangun

160.000.000

- SMKN 4

160.000.000

Usulan Musrenbang 2012

Kelurahan Bukit Kayu Kapur

- Musholla SMK 3

1 01 01 01 017 012 Pembangunan Pagar, Lapangan Upacara, dan Fasilitas Parkir

Jumlah pagar yang dibangun

1 buah

Usulan Musrenbang 2012

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Tanjung Penyembal

- Pembangunan Pagar SMUN 4

67 | P a g e

1 01 01 01 017 005 Pembangunan laboratorium dan ruang praktikum sekolah

Jumlah laboratorium sekolah

2 unit 2 unit

420.000.000

(Laboratorium Bahasa, Komputer, IPA, IPS, Dll) yang dibangun

- SMAN 4 (laboratorium bahasa)

210.000.000

- SMAN 5 (laboratorim bahasa)

210.000.000

1 01 01 01 017 018 Pengadaan Alat Praktik dan Peraga siswa - Jumlah peralatan multimedia

2 set 20 set

500.000.000

- Perpustakaan multimedia SMKN 3 (1 set) yang diadakan

45.000.000

- Perpustakaan multimedia SMKN 4 (1 set) - Jumlah alat praktik bahasa

50 set

45.000.000

- SMAN 4 (alat praktek bahasa 25 set) yang diadakan

100.000.000

- SMAN 5 (alat praktek bahasa 25 set)

100.000.000

1 01 01 01 017 019 Pengadaan Mebeleur

Meja Kursi Siswa Ruang Kelas Baru Jumlah meja kursi siswa

660 set 400 set

25.000.000

- SMAN 1 (180 set) di kelas yang

diadakan

90.000.000

- SMAN 3 (60 set)

30.000.000

- SMAN 4 ( 60 set)

30.000.000

Usulan Musrenbang 2012 Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Tanjung Penyembal

- Meja Kursi Siswa 4 Ruangan

Mebeleur Perpustakaan Sekolah Jumlah meja kursi pustaka

50 set 50 set

30.000.000

- SMKN 3 (25 set) yang diadakan

68 | P a g e

15.000.000

- SMKN 4 (25 set)

15.000.000

Mebeleur Lab. Bahasa Jumlah meja kursi lab.bahasa

50 set

- SMAN 4 (25 set) yang diadakan

15.000.000

- SMAN 5 (25 set)

15.000.000

1 01 01 01 017 044 Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah - Ruang kelas yang direhab

6 unit 10 unit

129.000.000

- SMAN 2 (penggantian atap plafond 6 kelas) - Ruang praktik direhab

1 unit

129.600.000

- SMKN 2 (penggantian atap plafond ruang bengkel 1 unit)

835.000.000

Usulan Musrenbang 2012

Kecamatan Sungai Sembilan

Kelurahan Tanjung Penyembal

- Keramik Teras Kelas/ Kantor SMKN Pertanian

64.000.000

- Keramik Labor SMKN Pertanian

25.000.000

1 01 01 01 017 061 Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM)

Jumlah sekolah yang 8 sekolah

158.070.000 8 sekolah

158.070.000

mendapatkan pembinaan

ISO 9001:2000

1 01 01 01 017 062 Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu Jumlah siswa yang

mendapat 5 orang

134.000.000 5 org

134.000.000

bantuan masuk PTN

69 | P a g e

1 01 01 01 017 063 Penyelenggara Paket C Setara SMU Jumlah kelompok belajar

3 kelompok

88.490.000

3 kelompok

88.490.000

yang disubsidi

1 01 01 01 017 064 Pembinaan Kelembagaan Sekolah dan Manajemen Sekolah dengan Penerapan Manajemen

Terlaksananya pembinaan

1 tahun

137.280.000 1 tahun

137.280.000

Berbasis Sekolah (MBS) kelembagaan sekolah

dengan

penerapan MBS

1 01 01 01 017 066 Peningkatan Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri

Terlaksananya kegiatan kerja

1 tahun

231.320.000 1 tahun

231.320.000

sama dengan dunia usaha dan

industri

1 01 01 01 017 069 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah peserta ujian nasional

SMA 2089 org

578.844.500

SMA 2089

org

578.844.500

tingkat SMA/SMK SMK 1499

org

SMK 1499 org

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMAN 1 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

229.339.000 90%

235.072.475

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMAN 2 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

339.428.120 90%

347.913.823

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMAN 3 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

289.241.800 90%

296.472.845

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMAN 4 Terpenuhinya belanja

operasi- 90%

149.279.750 90%

153.011.744

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMAN 5 Terpenuhinya belanja

operasi- 90%

162.334.000 90%

166.392.350

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMAN BINSUS Terpenuhinya belanja operasi-

90%

733.331.800 90%

751.665.095

70 | P a g e

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMKN 1 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

468.730.000 90%

480.448.250

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMKN 2 Terpenuhinya belanja operasi-

90%

610.311.100 90%

625.568.878

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMKN Teknologi Pertanian, Sungai Sembilan

Terpenuhinya belanja operasi-

90%

236.668.500 90%

242.585.213

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMKN 3 (SMK Kecil Kayu Kapur)

Terpenuhinya belanja operasi-

90%

292.868.400 90%

300.190.110

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 Penyediaan Dukungan Operasional SMKN 5 Bukit Timah

Terpenuhinya belanja operasi-

90%

192.868.400 90%

197.690.110

onal dalam 1 tahun

1 01 01 01 017 086 Pembinaan Minat, Bakat, dan Kreativitas Siswa SMA/MA/SMK

Jumlah siswa yang mengikuti

100 org

208.790.000 10%

208.790.000

OSN dan O2SN

1 01 01 01 017 087 Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah dan Penggratisan Iuran Komite Siswa Miskin

Jumlah siswa miskin yang

1.200 org

1.200.000.000 1.200 org

1.200.000.000

mendapatkan beasiswa

1 01 01 01 017 090 Penyelenggaraan Uji Kompetensi Kejuruan Jumlah siswa SMK yang

1050 org

238.424.550 1050 org

238.424.550

mengikuti uji kompetensi

1 01 01 01 017 091 Peningkatan Kompetensi Siswa Jumlah siswa SMK

yang me- 80 org

146.978.500 80 org

146.978.500

ngikuti Lomba Ketrampilan

Siswa

1 01 01 01 017 092 Singkronisasi Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan

Jumlah kurikulum pendidikan

90%

30.350.000 90%

30.350.000

71 | P a g e

menengah yang terealisasi

1 01 01 01 018

PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL

1 01 01 01 018 008 Pengembangan Kebijakan Pendidikan Non Formal Jumlah peserta

jambore 15 org

71.800.000 15 org

71.800.000

pendidikan non formal

1 01 01 01 01

9 PROGRAM PENDIDIKAN LUAR BIASA

1 01 01 01 019 060 Program Penyediaan Dukungan Operasional Sekolah Luar Biasa

Jumlah SLB yang disubsidi

1 sekolah

70.739.488 1 sekolah

70.739.488

operasionalnya

1 01 01 01 019 061 Olimpiade Anak Penyandang Cacat Jumlah anak penyandang

11 anak

22.450.000 11 anak

22.450.000

cacat yang ikut olimpiade

1 01 01 01 020

PROGRAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MUTU PENDIDIKAN DAN

1. Persentase guru berpendidikan S-1

65% 75%

TENAGA KEPENDIDIKAN 2. Persentase guru

bersertifikasi 30% 45%

1 01 01 01 020 001 Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik Jumlah bahan sertifikasi yang

335 buah

106.814.450 335 buah

106.814.450

diproses

1 01 01 01 020 008 Pengembangan Mutu dan Kualitas Program

Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik dan

Jumlah guru yang

mengikuti 850 orang

33.534.000 850 orang

33.534.000

Tenaga Kependidikan pelatihan

72 | P a g e

1 01 01 01 020 012 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Jumlah guru yang dilayani

452 orang

33.500.000 452 orang

33.500.000

proses angka kredit dan

kenaikan pangkatnya

1 01 01 01 020 016 Pengembangan Sistem Perencanaan dan

Perlindungan Program Profesi Pendidik

Pendidik yang

profesional 95%

7.204.800.000 95%

7.204.800.000

1 01 01 01 020 017 Pengembangan Sistem Penghargaan Terhadap

Profesi (Guru, Kepala Sekolah, Pengawas

Jumlah kepala

sekolah, guru, 95%

95.580.000 95%

95.580.000

berprestasi) dan pengawas berprestasi

1 01 01 01 020 018 Olimpiade Fisika dan Matematika Guru Tingkat SMP/SMA dan SMK

Jumlah guru yang mengikuti

50 orang

61.493.000 50 orang

61.493.000

Olimpiade

1 01 01 01 020 019 Sosialisasi Induksi Tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK untuk Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas

Jumlah Guru yang mengikuti

205 orang

52.797.500 205 orang

52.797.500

sosialisasi

1 01 01 01 020 020 Penilaian Kinerja Guru Kota Dumai Jumlah guru yang mendapat

200 org

132.500.000 200 org

132.500.000

penilaian kinerja

1 01 01 01 022

PROGRAM MANAJEMEN PELAYANAN PENDIDIKAN

1. Prosentase sekolah memiliki program kerja

80% 90%

berbasis evaluasi diri

sekolah

2. Prosentase sekolah yang memiliki

program 75% 85%

berwawasan lingkungan

1 01 01 01 022 007 Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen

Pendidikan

Seluruh siswa baru

memiliki

50.000

siswa

25.045.000 50.000 siswa

25.045.000

NISN dan KPN

73 | P a g e

1 01 01 01 022 008 Penyelenggaraan Pelatihan, seminar dan lokakarya serta diskusi ilmiah tentang berbagai

Jumlah peserta musrenbang

100 org

186.650.000 100 org

186.650.000

isu pendidikan pendidikan

1 01 01 01 022 011 Seminar Motivasional Manajemen Pendidikan Jumlah peserta

mengikuti 200 orang

67.398.000 250 org

67.398.000

seminar motivasi

1 01 01 01 022 012 Sosialisasi dan Bimtek Penata Usaha Keuangan Sekolah

Jumlah tata usaha sekolah

130 org

85.308.000 130 org

85.308.000

yang mengikuti

BIMTEK

1 01 01 01 022 013 Penyelenggaraan Hari Guru Nasional Jumlah peserta kegiatan

4875 org

171.103.000 4875 org

171.103.000

hari guru nasional

1 01 01 01 022 014 Penilaian Sekolah Berwawasan Lingkungan Jumlah sekolah yang

menda-

200

sekolah

128.000.000 200 sekolah

78.700.000

patkan penilaian

1 01 01 01 022 015 Sosialisasi dan Pemetaan Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

Jumlah peserta seminar

250 orang

180.050.000 250 orang

180.050.000

TOTAL

73.815.743.038

53.465.668.321

74 | P a g e

BAB V PENUTUP

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pendidikan Kota Dumai Tahun 2013 diharapkan

dapat memberikan gambaran umum mengenai gambaran target pencapaian

kinerja, hasil program, dan kegiatan, serta rencana awal kebutuhan anggaran

Dinas Pendidikan Kota Dumai yang didasarkan pada penetapan kinerja,

penetapan usulan masyararakat dan stake holder lainnya sebagai tanggung

jawab untuk memajukan pendidikan di Kota Dumai.

RENJA ini didasarkan pada keinginan untuk menciptakan tanggung jawab

lembaga pemerintah terhadap kepercayaan yang sudah diberikan kepadanya

sesuai tugas dan fungsinya. Dengan terus memperbaiki perencanaan dengan

menetapkan berbagai indikator secara spesifik dan dapat diukur, menata sistem

kerja dan sumber daya agar implementasi dimaksimalkan, serta melakukan

monitoring kegiatan agar tidak melenceng sasaran, diharapkan menghasilkan

perencanaan pembangunan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Berbagai kelemahan memang diakui terutama dalam hal kuantitas dan kualitas

sumber daya manusia dan masih belum baiknya koordinasi dengan berbagai

pihak. Namun satu per satu kelemahan-kelemahan tersebut terus dibenahi

hingga diharapkan bermuara pada peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan

sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang menjadi penggerak

pembangunan di Kota Dumai.