kata pengantar -...
TRANSCRIPT
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
nikmat dan karuniaNya, kami dapat menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja
(LAK) Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan tahun 2016.
Laporan Akuntabilitas Tahun 2016 merupakan laporan pertama dengan
struktur baru Biro Komuninkasi dan Pelayanan Masyarakat.
Laporan Akuntablitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
tahun 2016 ini disusun dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan merupakan
perwujudan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan sebagai
umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya
dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
bersih.
Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat ini dapat menjadi bahan evaluasi guna peningkatan kualitas kinerja
lingkup Sekretariat Jenderal dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
Kementerian Kesehatan dalam mensukseskan Program Indonesia Sehat.
Jakarta, Januari 2017 Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH NIP.196110201988031013
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.02.02/Menkes/ 52/2015
tanggal 6 Februari 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, bahwa Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat yang
berada dibawah tanggung jawab Unit Eselon I Sekretariat Jenderal dan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya mendukung Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
Tugas pokok dan fungsi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dalam
lingkungan Kementerian Kesehatan RI diatur dalam Permenkes No.64 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pada pasal 100
hingga pasal 114. Disampaikan bahwa Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat berkedudukan langsung dibawah Menteri Kesehatan yang dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal.
Adapun tugas Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat adalah
melaksanakan pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat serta
dokumentasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam
melaksanakan tugasnya, juga menyelenggarakan fungsi :
a. pengelolaan opini publik, produksi komunikasi dan peliputan;
b. pelaksanaan hubungan media dan lembaga;
c. pelaksanaan urusan pelayanan masyarakat;
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Kegiatan program yang dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi Kementerian
Kesehatan melalui program dukungan manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya adalah Pengelolaan Komunikasi dengan indikator kinerja kegiatan serta capain
indikator sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 3
PROGRAM/KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR 2016
TARGET REALISASI
Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Meningkatnya
koordinasi
pelaksanaan tugas,
pembinaan dan
pemberian dukungan
manajemen
Kementerian
Kesehatan
Pengelolaan Komunikasi
Publik dan Pelayanan
Masyarakat
Meningkatnya
pengelolaan
komunikasi publik
1. Jumlah Publikasi
Kesehatan yang
disebarluaskan kepada
masyarakat
8.744 9.884
2. Persentase pelayanan
permohonan informasi dan
pengaduan yang telah
diselesaikan 90% 97%
Banyak terobosan berhasil dilakukan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat selama tahun 2016 yang merupakan suatu upaya inovasi yang
dilaksanakan dalam rangka menunjang pencapaian kinerja diantaranya :
Untuk mempercepat capaian indikator Renstra 2015-2019 dan untuk
menerapkan UU No.14 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, telah dilakukan upaya-upaya
terobosan tahun 2016 sebagai berikut :
Penghargaan berturut-turut dari tahun 2010 – 2016
dari Komisi Informasi Publik (tahun 2013 tidak ada).
Tahun 2016 mendapatkan penghargaan
Keterbukaan Informasi Publik Peringkat 10 Kategori
Kementerian dari Komisi Informasi Publik
Penghargaan Peringkat Pertama Kompetisi Contact
Center World (CCW) dengan Kategori Inovasi
Teknologi di Tingkat Asia Pasifik
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 4
Penghargaan Peringkat Pertama Kompetisi Contact
Center World (CCW) Kategori Inovasi Teknologi di
Tingkat Dunia
Penghargaan Gold Winner the Best Government
Inhouse Magazine Award (InMA) dan Silver
Winner the Best Government Inhouse Magazine
Award (InMA)
Evaluasi terhadap efektifitas Media Komunikasi
Survei evaluasi efektivitas produk kehumasan Kementerian Kesehatan
Laporan Audit Komunikasi
Survei Kepuasan Pelanggan
Pelatihan standar service excellence pelayanan publik
Peningkatan kapasitas SDM pengelula admin SIAP (Saluran Informasi
Aspirasi Pengaduan) Kemenkes
Peningkatan kapasitas Manajemen Isu dan Strategi Komunikasi
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 5
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………............ 1
IKHTISAR EKSEKUTIF .……………………………………………... 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. 5
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .....……………………………….. 6
B. MAKSUD DAN TUJUAN .……………………………... 8
C. KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI ........................... 8
D. SISTIMATIKA PENYAJIAN .………………………...... 13
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA DALAM
KERANGKA SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
A. SISTEM AKUNTABILITAS .............................................. 15
B. PERJANJIAN KINERJA……………..……….………….. 16
C. STRATEGI......................................……………….…....… 16
D. RENCANA AKSI KEGIATAN.....………………….......... 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA .…………………….......... 18
B. SUMBER DAYA ……………......................................... 19
C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA 2016.............. 21
D. INDIKATOR PENUNJANG ............................................ 51
E. REALISASI ANGGARAN ............................................... 57
F. PERBANDINGAN KINERJA TAHUN 2015
DENGAN TAHUN 2016.................................................... 59
G. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN ............................... 60
BAB IV PENUTUP …………………………………………………… 62
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) disusun pada
setiap akhir tahun untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik
(Good Governance) dan sekaligus dibangun sebagai Pemerintah yang
berorientasi pada output/outcome (result oriented government). SAKIP
merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja
(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja guna
pengelolaan kinerja.
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap
Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan
serta cita-cita bangsa dan negara. Untuk itu diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan
legitimasi sehingga penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Berdasarkan hal tersebut telah dikembangkan media pertanggungjawaban
dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IX/6/99 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai
dengan dinamika perkembangan yang terjadi, Keputusan tersebut
mengalami penyempurnaan dengan dikeluarkannya Keputusan Kepala LAN
Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan pelaksanaan
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan peraturan/ketentuan lainnya.
Adapun Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang LAKIP tersebut
menyatakan bahwa seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 7
yang didanai oleh APBN/APBD wajib menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan kegiatan/kebijakan pembangunan di masing-masing
instansi.
Khusus di Kementerian Kesehatan, penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja (LAK) diatur dengan Permenkes Nomor 988/Menkes/Per/XI/2006
tentang petunjuk pelaksanaan penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja di
lingkungan Kementerian Kesehatan dan untuk menilai kualitas LAK oleh
aparatur pengawas juga telah ditetapkan Permenkes Nomor
950/MENKES/PER/VII/2010 tentang Pedoman teknis evaluasi akuntabilitas
kinerja di Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan sebagaimana tercantum pada Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian
Negara mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan di bidang
kesehatan. Untuk menjalankan tugas tersebut telah dirancang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJP-K) tahun 2005-
2015 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015-
2019 serta dijabarkan lagi pada lingkup Kementerian dalam bentuk Renstra
Kemenkes tahun 2010-2014.
Pada Renstra tahun 2015-2019 telah ditetapkan visi, misi, tujuan dan strategi
baru yang didasarkan pada perubahan struktur organisasi, fokus pada
sasaran prioritas nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan dan Tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s).
Salah satu program generik yang mewadahi kegiatan di lingkup Sekretariat
Jenderal adalah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya. Sasaran program ini adalah meningkatnya koordinasi
pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan manajemen
Kemenkes. Kegiatan Pengelolaan Komunikasi dan Publikasi berada dibawah
program tersebut dan mempunyai luaran meningkatnya penyelenggaraan
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 8
komunikasi dan publikasi kesehatan. Untuk memastikan keluaran tersebut
dapat dihasilkan, maka telah ditetapkan 2 (dua) indikator yaitu : 1) Jumlah
publikasi program pembangunan kesehatan yang disebarluaskan kepada
masyarakat 2) Persentase Layanan Masyarakat (permohonan informasi dan
pengaduan masyarakat) yang diselesaikan
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang
memuat tentang keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan
Tahun Anggaran 2016 yang harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat kepada Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan RI.
C. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Tugas pokok dan fungsi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dalam
lingkungan Kementerian Kesehatan RI diatur dalam Permenkes No.64 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan pada pasal
100 hingga pasal 114. Disampaikan bahwa Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat berkedudukan langsung dibawah Menteri Kesehatan yang dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari bertanggungjawab kepada Sekretaris
Jenderal.
Adapun tugas Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat adalah
melaksanakan pengelolaan komunikasi dan pelayanan masyarakat serta
dokumentasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, juga menyelenggarakan fungsi :
d. pengelolaan opini publik, produksi komunikasi dan peliputan;
e. pelaksanaan hubungan media dan lembaga;
f. pelaksanaan urusan pelayanan masyarakat;
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 9
Kepala Sub Bagian Liputan Dan
Dokumentasi Resty Kiantini, SKM, M.Kes
Kepala Biro Komunikasi dan Anggaran drg. Oscar Primadi, MPH
Kepala Bagian Opini Publik, Produksi,
Komunikasi, dan Peliputan Busroni, S.IP
Kepala Bagian Hubungan Media dan
Lembaga Indra Rizon, SKM, M.Kes
Kepala Sub Bagian Hubungan Media
Massa dan Media Sosial Giri Inayah, S.Sos, MKM
Kepala Sub Bagian Komunikasi
Antar Lembaga Dra. Siwi Wresniati, M.Si
Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Drg. Widyawati, MKM
Kepala Sub Bagian Pelayanan
Informasi Okto Rusdianto, ST
Kepala Sub Bagian Pengaduan
Masyarakat Prawito, SKM, MM
Kepala Sub Bagian Penerbitan dan
Perpustakaan Santy Komalasari, S.Kom, MKM
Kepala Sub Bagian Opini Publik Anjari, S.Kom, SH, MARS
Kepala Sub Bagian Produksi
Komunikasi Mety Setyowati, SKM
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sumardiono, SE
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Struktur organisasi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat terdiri dari :
1. Bagian Opini Publik, Produksi Komunikasi dan Peliputan yang terdiri dari:
a. Sub Bagian Opini Publik
b. Sub Bagian Produksi Komunikasi
c. Sub Bagian Peliputan dan Dokumentasi
2. Bagian Hubungan Media dan Lembaga, terdiri dari:
a. Sub Bagian Hubungan Media Massa dan Media Sosial
b. Sub Bagian Komunikasi Antar Lembaga
c. Sub Bagian Tata Usaha
3. Bagian Pelayanan Masyarakat, terdiri dari:
a. Sub Bagian Pelayanan Informasi.
b. Sub Bagian Pengaduan Masyarakat
c. Sub Bagian Penerbitan dan Perpustakaan
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Satuan Kerja Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 10
Dalam perkembangannya selama keberadaan Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat (Rokom Yanmas) telah teridentifikasi beberapa isu
strategis yang dihadapi, antara lain :
1. Komunikasi memiliki peran penting dalam mewujudkan kondisi
kesehatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), antara lain untuk meningkatkan pemahaman,
dukungan, dan partisipasi stakeholder (pemangku kepentingan)
Kemenkes terhadap kebijakan dan program pembangunan kesehatan.
2. Terdapat peningkatan kebutuhan dari pemangku kepentingan internal
Kemenkes terhadap peranan strategis Rokom Yanmas, baik dalam
meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesehatan, maupun dalam menjaga citra positif
Kemenkes. Keberadaan Rokom Yanmas dirasa penting dalam
memberikan arahan dan melakukan kegiatan fasilitasi bagi unit-unit
utama dalam menyiapkan dan mengolah bahan informasi yang ingin
diinformasikan dan disosialisasikan Kemenkes kepada para pemangku
kepentingan.
3. Terdapat peningkatan tuntutan dari pemangku kepentingan eksternal
dan masyarakat luas terhadap peran Rokom Yanmas dalam
menyediakan informasi kesehatan yang dapat diakses oleh publik,
mengkampanyekan/mensosialisasikan program-program yang
dijalankan oleh Kemenkes, maupun menampung aspirasi publik.
Masyarakat semakin menyadari hak mereka untuk memperoleh
informasi mengenai kebijakan dan program-program Pemerintah dalam
bidang kesehatan dan memberi masukan terhadap Pemerintah.
4. Terdapat peningkatan tuntutan dari pemangku kepentingan eksternal
dan masyarakat luas terhadap keseragaman, kekinian, keakuratan, dan
kelengkapan informasi publik yang dikeluarkan oleh Kemenkes.
Keseragaman, kekinian, keakuratan dan kelengkapan data dan
informasi menjadi hal yang perlu ditingkatkan karena empat poin
tersebut akan bermuara pada kredibilitas dan kualitas informasi yang
disampaikan Rokom Yanmas Kemenkes kepada para pemangku
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 11
kepentingan Kemenkes. Dengan demikian tingkat kepercayaan
pemangku kepentingan Kemenkes dapat meningkat sehingga
Kemenkes dapat memperoleh citra yang baik.
5. Perlunya penguatan kapasitas Rokom Yanmas Kemenkes, baik dari sisi
sistem maupun sumber daya (software dan hardware), untuk
mengoptimalisasi penyelenggaraan fungsi komunikasi publik Kemenkes,
baik untuk aspek strategis maupun aspek taktis, serta mengurangi
(mengeliminasi) ketergantungan Rokom Yanmas kepada sosok tertentu
dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Kementerian Kesehatan di tahun 2016 dan
memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang Kesehatan serta
Rencana Aksi Program Sekretariat Jenderal Kemenkes, maka dalam
periode 2016 akan dilaksanakan strategi yang dijabarkan dalam bentuk
kegiatan Pengelolaan Komunikasi Publik tahun 2016 sebagai berikut :
1. Meningkatkan peran dan fungsi strategis Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat Kemenkes.
Rokom Yanmas Kemenkes harus berperan aktif dalam memberikan
masukan dan solusi strategis bagi seluruh kebutuhan dan permasalahan
komunikasi yang dimiliki dan dihadapi oleh Kemenkes, khususnya yang
terkait dengan media massa, publik, dan pemangku kepentingan.
2. Mengimplementasikan kegiatan komunikasi dan hubungan timbal balik
yang pro-aktif dan terpadu dengan para pemangku kepentingan. Rokom
Yanmas Kemenkes harus menjalankan kegiatan komunikasi publik dan
hubungan timbal balik yang didasarkan kepada perencanaan jangka
panjang, pengetahuan dan pengenalan terhadap kepentingan atau isu
yang dibawa oleh pihak-pihak sasaran, dan berjalan selaras menuju
pencapaian visi Kemenkes.
3. Meningkatkan akses publik terhadap informasi mengenai lembaga dan
pembangunan kesehatan. Rokom Yanmas Kemenkes harus menjadi
pintu gerbang komunikasi antara Kemenkes dengan publik melalui
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 12
penyediaan dan pengelolaan akses bagi publik dan pemangku
kepentingan terhadap kebutuhan informasi dan penyaluran aspirasi.
4. Menggalang kemitraan dengan pemangku kepentingan kunci dalam
diseminasi dan sosialisasi kebijakan dan program pembangunan
kesehatan. Rokom Yanmas Kemenkes harus dapat mengidentifikasi
para pemangku kepentingan yang berpotensi menjadi mitra dan
membangun kerjasama dalam mengimplementasikan kebijakan dan
program komunikasi publik Kemenkes, untuk mencapai pihak atau
audiens sasaran yang lebih luas.
5. Mengembangkan dan memperkuat sistem monitoring dan analisa
terhadap opini dan isu yang berkembang. Rokom Yanmas Kemenkes
harus memiliki sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak untuk
melakukan monitoring dan analisa regular terhadap opini dan isu yang
berkembang, dan mampu menggunakan hasil tersebut bagi
pengambilan kebijakan atau keputusan, khususnya yang terkait
masalah komunikasi Kemenkes.
Dengan lima strategi dalam upaya mencapai Visi dan Misi Kementerian
Kesehatan dan Program lingkup Sekretariat Jenderal, berikut ini adalah
sasaran yang akan dicapai pada periode 2016:
1. Terkomunikasikan dan tersosialisasikannya kebijakan, program,
pencapaian, dan pandangan Kemenkes kepada pemangku
kepentingan. Tercapainya sasaran ini akan menciptakan pemahaman
dan persepsi yang positif dari pemangku kepentingan terhadap
Kemenkes.
2. Terwujudnya peran pemberian masukan strategis (strategic advisory)
Rokom Yanmas Kemenkes bagi para penentu kebijakan Kemenkes.
Sasaran ini sejalan dengan kedudukan, tugas dan fungsi Rokom
Yanmas Kemenkes yang berada langsung di bawah Menteri Kesehatan
dan dalam tugas sehari-hari bertanggung jawab kepada Sekretaris
Jenderal Kemenkes.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 13
3. Terciptanya hubungan yang terbuka, interaktif, dan saling menghormati
dengan para pemangku kepentingan. Tercapainya sasaran ini akan
mendukung penyampaian informasi mengenai kebijakan dan program
pembangunan kesehatan dan penanganan isu secara objektif, cepat,
dan tepat.
4. Tersedianya sarana dan materi informasi yang dapat diakses dengan
mudah oleh publik, serta sistem dan sarana untuk menerima dan
menyalurkan masukan dari dan kepada publik. Tercapainya sasaran ini
akan menciptakan interaksi Kemenkes dengan publik sehingga dapat
mendukung pencitraan positif Kemenkes sebagai lembaga yang terbuka
dan berpihak kepada rakyat.
5. Tersedianya sistem monitoring dan analisa terhadap pemangku
kepentingan, pendapat dan pandangan publik, dan isu yang terkait
dengan lembaga, serta rekomendasi strategis untuk menyikapi isu-isu
yang berkembang. Tercapainya sasaran ini akan mendukung
pengembangan strategi dan program komunikasi publik yang antisipatif
dan responsif.
6. Tersedianya evaluasi dan masukan bagi pengembangan kebijakan dan
program komunikasi publik. Dengan tersedianya evaluasi maka
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rokom Yanmas Kemenkes dapat
diukur, transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat tahun 2016 ini menjelaskan pencapaian kinerja Biro Komunikasi
dan Pelayanan Masyarakat selama tahun 2016. Capaian kinerja tersebut
dibandingkan juga dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya sebagai tolok
ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap
rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi
perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka pikir seperti
itu, sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat adalah sebagai berikut:
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 14
Bab I (Pendahuluan) : menjelaskan secara ringkas latar belakang,
maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, serta sistematika penyajian
laporan.
Bab II (Perencanaan dan perjanjian kinerja dalam kerangka sistem
akuntabilitas kinerja) : menjelaskan sistem akuntabilitas, perjanjian kinerja,
strategi dan rencana aksi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Bab III (Akuntabilitas Kinerja) : menjelaskan tentang pengukuran kinerja,
capaian kinerja tahun 2016, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi
anggaran serta sumberdaya manusia yang digunakan dalam rangka
pencapaian kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat selama
tahun 2016.
Bab IV (Penutup) : berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2016.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 15
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
DALAM KERANGKA SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
A. SISTEM AKUNTABILITAS
Sistem akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam
rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented
government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan
manajemen berbasis kinerja untuk penyediaan informasi kinerja guna
pengelolaan kinerja.
Upaya penguatan sistem akuntabilitas kinerja perlu dilakukan secara
menyeluruh pada beberapa komponen, antara lain perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan pencapaian
sasaran kinerja organisasi.
Dengan memperhatikan Undang-undang No. 17 tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, Peraturan
Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional dan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang
memuat kebijakan, program dan kegiatan serta ditindaklanjuti dengan
Rencana Aksi Program Eselon 1 unit Organisasi Sekretaris Jenderal dan
selanjutnya oleh Unit Kerja Eselon II Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat dibuat Rencana Aksi Kegiatan (RAK).
Pola-pola peningkatan kualitas perencanaan dan pengukuran kinerja terus
dikembangkan di lingkungan Sekretariat Jenderal. Penelaahan RKAKL oleh
Inspektorat Jenderal sebagai bagian awal memastikan penganggaran sesuai
dengan perencanaan yang ditetapkan dengan koordinasi Biro Perencanaan
dan Anggaran. Untuk pemantauan pelaksanaan kegiatan Kepala Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat selalu mengadakan pertemuan rutin
dengan pejabat struktural Eselon III dan IV serta staf setiap bulannya dalam
agenda rakorstaf untuk mengetahui permasalahan dan memberikan arahan
dan solusi pemecahan masalah.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 16
B. PERJANJIAN KINERJA
Sebagai penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan
kesehatan telah ditetapkan target-target sasaran indikator kinerja yang
tertuang di dalam Penetapan Kinerja (TAPJA) Tahun 2016.
Penetapan Kinerja berisi tekad dalam rencana kinerja tahunan yag akan
dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/ unit kerja yang akan menerima
tanggung jawab kinerja dengan pihak yang memberikannya. Penetapan
kinerja ini merupakan suatu janji kenerja yang akan diwujudkan oleh seorang
pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.
Target capaian indikator kinerja kegiatan untuk tercapainya sasaran
meningkatnya pengelolaan komunikasi publik dari program kegiatan
pengelolaan komunikasi publik adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Tahun 2016
PROGRAM / KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Pengelolaan Komunikasi
Publik dan Pelayanan
Masyarakat
Meningkatnya
pengelolaan
komunikasi publik
1. Jumlah publikasi kesehatan yang
disebarluaskan kepada masyarakat
8744
2. Persentase pelayanan permohonan
informasi dan pengaduan yang telah
diselesaikan
90 %
C. STRATEGI
Dalam upaya pencapaian sasaran bidang komunikasi, perlu ditetapkan
strategi pengelolaan komunikasi agar dapat lebih efektif dan efisien, dengan:
1. Meningkatkan peran dan fungsi strategis Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat Kemenkes.
2. Mengimplementasikan kegiatan komunikasi dan hubungan timbal balik
yang pro-aktif dan terpadu dengan para pemangku kepentingan.
3. Meningkatkan akses publik terhadap informasi pembangunan kesehatan.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 17
4. Menggalang kemitraan dengan pemangku kepentingan kunci dalam
diseminasi dan sosialisasi kebijakan dan program pembangunan
kesehatan.
5. Mengembangkan dan memperkuat sistem monitoring dan analisa
terhadap opini dan isu yang berkembang.
6. Meningkatkan akses publik terhadap pelayanan permohonan informasi
dan pengaduan.
D. RENCANA AKSI KEGIATAN
Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015-2019 pada unit Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat Kemenkes dapat diinformasikan pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.2 Renstra Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat 2015-2019
PROGRAM /
KEGIATAN
SASARAN
KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan
Komunikasi
Publik dan
Pelayanan
Masyarakat
Meningkatnya
pengelolaan
komunikasi
dan pelayanan
masyarakat
1. Jumlah publikasi program
pembangunan kesehatan
yang disebarluaskan
kepada masyarakat
7499 8744 9000 9500 9850
2. Persentase Layanan
Masyarakat (permohonan
informasi dan pengaduan
masyarakat) yang
diselesaikan
95% 95% 96% 97% 98%
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau
target melalui indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja ini diperlukan sebagai evaluasi capaian kinerja yang
dilakukan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dalam kurun
waktu Januari – Desember 2016 untuk mendapatkan gambaran keberhasian
dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
diawal program.
Didasarkan atas informasi kinerja atau gambaran tingkat keberhasilan
pencapaian masing-masing indikator yang diukur, maka akan ditindaklanjuti
sebagai bagian pembinaan dan perencanaan kedepan sehingga setiap
program/kegiatan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Satker Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat melakukan pengukuran
kinerja secara periodik dan dibahas diantara pejabat struktural III dan IV
serta dalam rutin rakorstaf.
Sasaran merupakan hasil yang dicapai secara nyata oleh Biro Komunikasi
dan Pelayanan Masyarakat dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Sasaran Kinerja Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat yaitu:
Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat tahun 2016, terdapat 2 (dua) indikator kinerja kegiatan yaitu :
1. Jumlah Publikasi Kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat.
MENINGKATNYA PENGELOLAAN KOMUNIKASI PUBLIK
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 19
2. Persentase pelayanan permohonan informasi dan pengaduan yang
telah diselesaikan.
Besaran target dan realisasi masing-masing indikator sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Kegiatan
Program/
Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi
Pengelolaan
Komunikasi
Publik dan
Pelayanan
Masyarakat
Meningkatnya
pengelolaan
komunikasi
publik
1. Jumlah Publikasi Kesehatan
yang disebarluaskan kepada
masyarakat.
8744 9884
2. Persentase pelayanan
permohonan informasi dan
pengaduan yang telah
diselesaikan.
90% 96%
B. SUMBER DAYA
Untuk mencapai kinerja, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
didukung oleh beberapa sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Sumber Daya Anggaran (SDA).
1. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Keadaan Pegawai Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Sekretariat Jenderal sampai dengan 31 Desember 2016 berjumlah 64
Orang, dengan rincian sebagai berikut :
a. Menurut Jabatan :
Jabatan Struktural = 13 orang
Jabatan Fungsional Tertentu:
Pranata Humas = 16 orang
Pustakawan = 6 orang
Jabatan Pelaksana = 29 orang
b. Menurut Golongan:
Golongan II = 10 orang
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 20
Golongan III = 44 orang
Golongan IV = 10 orang
c. Menurut Pendidikan:
SLTP &SLTA = 11 orang
D3 = 10 orang
S1 = 33 orang
S2 = 10 orang
Komposisi SDM berdasarkan jenis kelamin sesuai dengan grafik berikut :
Grafik Komposisi SDM
Berdasarkan Jenis Kelamin
2. SUMBER DAYA ANGGARAN
Dalam mencapai kinerjanya, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari APBN. Sesuai
DIPA Tahun 2016 Nomor : SP DIPA-024.01.1.477136/2015, dengan
alokasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran tahun 2016
Pagu Awal
(Rp.)
Pagu Revisi
(Rp.)
Self Blocking
(Rp.)
Realisasi
Anggaran (Rp.) %
63.983.874.000 62.379.728.000 6.704.501.000 52.393.119.903 83.99
Sejalan dengan tugas dan fungsi Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat, proporsi anggaran terbesar dialokasikan tiap tahunnya untuk
[VALUE]
27
TAHUN 2016
PEREMPUAN LAKI-LAKI
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 21
alokasi sasaran indikator publikasi kesehatan yang disebarluaskan
kepada masyarakat yaitu sekitar 50% dari alokasi anggaran.
C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016
Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2016, Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dapat melaksanakan sasaran
kinerja dengan baik.
Capaian indikator kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
adalah sebagai berikut:
1. Indikator Kinerja : Jumlah Publikasi Kesehatan yang disebarluaskan
kepada masyarakat
Program / Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi
Pengelolaan
Komunikasi Publik
dan Pelayanan
Masyarakat
Meningkatnya
pengelolaan
komunikasi publik
Jumlah Publikasi Kesehatan
yang disebarluaskan kepada
masyarakat.
8744 9884
Kegiatan – kegiatan yang mendukung capaian sasaran indikator tersebut
diatas sebagai berikut:
a) Diseminasi Publikasi Kebijakan Program Pembangunan Kesehatan
Melalui Media Elektronik
JENIS PUBLIKASI OUTPUT
Talkshow di TV &
Radio
20 episode Komedi Sehat “Keluarga Husodo“ tayang di
TVRI dan 5 TV lokal, 13 episode program Metro TV
dan , 10 slot di TV One, dan 13 episode di TV Lokal, 15
slot Dialog Interaktif di RRI Pro 3 FM, 15 slot Dialog
Interaktif di Radio Elshinta.
ILM Tentang GERMAS : Menuju Masyarakat Hidup Sehat
(versi “Aktivitas Fisik dan 12 Indikator Keluarga Sehat) :
3.192 spot di TV dan Radio Pemerintah & Swasta.
Running Text Termasuk di dalam paket Talkshow dan ada yang tidak
yang berbayar.
Adapun topik talkshow di Televisi dan dialog interaktif di radio
mengangkat topik topik yang penting untuk diketahui masyarakat seperti :
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 22
JKN, Nusantara Sehat, Vaksin Palsu, Kesehatan haji, Germa Cermat
Penggunaan Obat Generik, Imunisasi dan banyak lagi.
“ILM TV dan Radio”
Sitkom (Keluarga Sehat Husodo)
Talkshow Media Nasional
Talkshow Media Lokal
dengan Narasumber Komisi
IX DPR RI
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 23
b) Advertorial Media Cetak dan Online
Ditahun 2016, telah diproduksi 51 advertorial
di media cetak lokal dan nasional serta
media online (a.l. Kompas, Media Indonesia,
Republika, Suara
Pembaruan, Pos Kota,
Harian Terbit, Rakyat
Merdeka, Koran Sindo, Koran
Tempo, Jakarta Post, Tabloid
Mom & Kiddie, Gatra,
Antaranews.com)
Untuk lebih jelasnya, berikut ini tabel publikasi kebijakan kesehatan di
media elektronik periode 2016:
Tahun Jumlah
Advertorial
Keterangan
2016 51 tayang di media nasional dan lokal berbentuk
koran, majalah, tabloid. Ada juga di media
online yang tiap tahun disesuaikan dengan
keterbacaan media tersebut.
c) Situs Sehat negeriku dan Situs Resmi Kementerian Kesehatan
Publikasi informasi kepada
masyarakat telah dikembangkan
melalui situs resmi Kemenkes
www.depkes.go.id &
www.sehatnegeriku.com.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 24
Rilis Sehat Flickr
Publikasi ini menyebarluaskan informasi terkini dalam bentuk teks atau
rilis, foto yang diunggah ke Flickr (www.flickr.com/sehatnegeriku) dan
video yang diunggah ke Youtube :
(http://www.youtube.com/user/sehatnegeriku).
Untuk tahun 2016, telah diunggah 370 rilis, 282 album foto dan 80
video diantaranya mengenai kegiatan Kementerian Kesehatan, ILM
Lesehan Sehat, dan Program Nusantara Sehat.
d) Media Briefing, dan Jumpa Pers
Pertemuan dengan para wartawan media cetak dan elektronik dilakukan
secara rutin setiap Jumat melalui media briefing/ media dialog.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 25
Jumpa Pers Tentang Vaksin Palsu
Seluruh unit organisasi di Kemenkes diberikan kesempatan untuk
memberikan penjelasan tentang topik/program pembangunan kesehatan
yang sedang menjadi tren pemberitaan/hot issue. Untuk tahun 2016 telah
dilakukan sebanyak 39 kali media briefing dan jumpa pers
Tahun 2016 diadakan temu media di lapangan tentang sosialiasi
mengenai “LAVITRAP” alat
perangkap larva nyamuk yang
dipasang di area Bandara
Soekarno Hatta. Pertemuan
media dilakukan dengan media
briefing terbatas pada media
mainstream dan juga jumpa
pers.
Tabel 3.3
Pelaksanaan media briefing dan jumpa pers periode 2016
Tahun Jumlah
Kegiatan
Keterangan
2016 39 Temu media dan konferensi pers, dengan tema
hari-hari besar kesehatan, JKN, Kebijakan
Kemenkes, Vaksin Palsu, dll.
e) Press Tour
Dalam rangka memperkenalkan program kebijakan pembangunan
kesehatan di daerah, setiap tahun Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat menyelenggarakan kegiatan bersama para wartawan media
cetak dan elektronik ke provinsi yang telah sukses melaksanakan
kebijakan Kementerian Kesehatan.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 26
Tahun 2016, kegiatan press tour dilakukan ke Provinsi Kepri. Di sini pers
diajak untuk melihat kegiatan tim Nusantara Sehat di Pulau Blakang
Padang, penanggulangan AIDS dikota Batam dan cegah tangkal di pintu
masuk negara oleh KKP Batam karena perbatasan dengan negara
Singapura.
f) Media Visit
Media massa memiliki kekuatan yang besar dalam penyebarluasan
informasi bidang kesehatan. Untuk itu perlu upaya untuk menjalin
hubungan baik dengan jajaran redaksi dan pimpinan media massa.
Dengan demikian, diharapkan isu positif akan senantiasa diberitakan
sementara isu negatif dapat diminimalkan.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat melakukan kunjungan ke
group media-media besar yang memiliki jaringan hingga ke daerah.
Setiap kunjungan diupayakan Menteri Kesehatan dan jajaran pejabat
eselon 1 dan 2 ikut mendampingi.
Dalam kunjungan tersebut, disampaikan program pembangunan
kesehatan dan dukungan yang diharapkan dari media yang
bersangkutan.
Tabel 3.4 Kunjungan Media
Tahun Group Media
2016 Pontianak Pos, Tribun Pontianak di Pontianak, Kalbar
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 27
g) Majalah Mediakom
Mediakom merupakan majalah resmi Kementerian Kesehatan yang
dikelola oleh Tim Redaktur Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.
Mediakom disebarluaskan ke seluruh Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, RS Vertikal, UPT Kemenkes,
seluruh Kementerian/Lembaga dan unit utama di Kemenkes RI. Setiap
tahunnya, jumlah produksi Mediakom sekitar 12 edisi dengan oplah
13.000 eksemplar per edisi. Total Mediakom yang sudah terbit sejak 2010
hingga 2016 adalah 77 edisi. Untuk tahun 2016, Mediakom terbit dalam
versi cetak dan online magazine. Terbit 12 edisi versi e-magazine, 5 edisi
diantaranya akan dicetak dan didistribusikan. Mediakom versi cetak sudah
mendapatkan International Standard Series Number (ISSN). Mediakom
di-online-kan efektif per Januari 2015.
Tahun 2016, Mediakom mendapatkan 4 penghargaan yaitu mediakom
edisi 55 dan 57 meraih penghargaan Gold Winner the Best Government
Inhouse Magazine Award (InMA) tahun 2016 dan mediakom edisi 61 dan
64 meraih penghargaan Silver Winner the Best Government Inhouse
Magazine Award (InMA) tahun 2016.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 28
Majalah Mediakom
h) Media Sosial
Sejalan dengan tuntutan masyarakat dalam mencari informasi aktual
melalui media sosial, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat secara
intens merevitalisasi pemanfaatan media sosial Twitter dan Facebook.
Untuk tahun 2016 @puskomdepkes
telah dinonaktifkan dan diganti menjadi
@kemenkesRI dan saat ini telah
memiliki 102.000 followers dan telah
mempublikasi 21.900 tweets.
Fanspage facebook ini dibuat untuk share konten yang telah ditayangkan
di website: sehatnegeriku.com & depkes.go.id dan website lainnya yang
ada di Kementerian Kesehatan RI.
Hingga Desember 2016 jumlah LIKE
Halaman Khusus Sehat Negeriku
118.438. Jumlah posting selama
Januari 2016 hingga Desember 2016
sekitar 1.523 artikel/info sedang post
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 29
reach pada kurun tersebut mencapai 7.729.880 pembaca.
Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi Kementerian Kesehatan,
baik berupa berita yang dikeluarkan Kemenkes RI, berita foto dan video,
maupun tulisan seputar info-info kesehatan dari berbagai media, link
berita terkait program kesehatan dll. Halaman khusus ini dikelola oleh Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI.
i) Buku Kinerja dan Direktori Pejabat Kementerian Kesehatan
Buku kinerja Kementerian Kesehatan disusun setiap tahun untuk
mempublikasi keberhasilan program pembangunan kesehatan. Buku ini
didistribusikan di lingkungan internal Kemenkes RI dan dicetak dengan
tujuan untuk menampilkan program kesehatan yang strategis yang
mempunyai dampak positif kepada masyarakat dan mempercepat upaya
peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan bermutu, menuju terwujudnya masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan. Untuk memudahkan pembaca memahami buku
ini, selain narasi juga ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram, grafik dan
gambar-gambar serta tertimoni, judul buku kinerja tahun 2016 adaah
“Buku Kementerian Kesehatan Bekerja 2016”
Selain menyusun Buku Kinerja Kementerian Kesehatan, Rokomyanmas
Kemenkes juga menyusun dan mencetak Buku Direktori Pejabat
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 30
Kementerian Kesehatan. Hal ini agar memudahkan untuk berkomunikasi
dengan Pejabat Kemenkes.
Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI
Perpustakaan Kementerian Kesehatan adalah perpustakaan pembina bagi
semua perpustakaan yang ada dibawah Kementerian Kesehatan. Layanan
publik Perpustakaan Kementerian Kesehatan yang telah memiliki sertifikasi
ISO 9001-2008, melakukan layanan koleksi secara manual maupun
elektronik atau digital dalam rangka penelusuran literasi/rujukan/referensi,
akses internet, serta audio visual produk Kemenkes.
Selain itu, disiapkan juga layanan
penelusuran Katalog Induk Nasional
Kesehatan (KINK) yang sudah berjalan
sejak tahun 2013, di 9 unit utama
(Litbangkes, BUK, PPSDM, P2PL,
GIZIKIA, Pusdatin, Balai Besar Cilandak,
Litbang Surabaya, Direktorat Poltekes II) dan 2014 dikembangkan KINK di
11 Poltekes (Poltekes II, III, Poltekes Bandung, Tasikmalaya, Bengkulu,
NAD, DIY Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, dan Pontianak).
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 31
Tahun 2015 Perpustakaan Kementerian Kesehatan telah memiliki Pedoman
Penyelenggaraan Perpustakaan di lingkungan Kemenkes yang dikemas
dalam Permenkes Nomor 58 Tahun 2015 dan Pedoman Serah Simpan
Karya Cetak dan Rekam di Lingkungan Kemenkes dalam Permenkes Nomor
38 tahun 2015. Dua pedoman ini menjadi dasar kerja dalam
penatalaksanaan semua penyelenggaraan kegiatan perpustakaan di
lingkungan Kemenkes.
Untuk itu, telah dibuat perencanaan kegiatan kedepan hingga 2016 bagi
perkembangan Perpustakaan Kemenkes seperti tampak pada bagan
Perpustakaan Kementerian Kesehatan di bawah koordinasi Biro Komunikasi
dan Pelayanan Masyarakat terus meningkatkan profesionalismenya, salah
satunya adalah dengan telah memiliki sertifikasi ISO 9001-2008 manajemen
mutu.
Layanan informasi tentang
koleksi telah
dikembangkan
dengan layanan elektronik
atau digital dalam rangka
penelusuran
literasi/rujukan/referensi, akses internet, serta audio visual produk Kemenkes.
Selain itu, disiapkan juga layanan penelusuran Katalog Induk Nasional
Kesehatan (KINK) yang sudah berjalan sejak tahun 2013 yang kini semakin
dikembangkan dalam KINK Onesearch Kemenkes yang tidak hanya
menghimpun data katalog dari seluruh perpustakaan di bawah koordinasi
Perpustakaan kemenkes, tetapi juga koleksi fullteksnya.
Onesearch KINK Kemenkes merupakan portal pencarian tunggal dan
terintegrasi untuk seluruh koleksi digital yang tergabung di Perpustakaan
Kemenkes dan jajarannya di Indonesia. Tujuannya adalah: mengintegrasikan
seluruh Perpustakaan Kemenkes dan jajarannya dengan alamat Onesearch
KINK : http://onesearch.kink.Kemenkes.go.id.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 32
Perpustakaan Kementerian Kesehatan merupakan Pusat Depository Terbitan
Khusus Kementerian Kesehatan yang juga merupakan koleksi Perpustakaan
Kementerian Kesehatan merupakan Pusat Depository Terbitan Khusus
Kementerian Kesehatan yang juga merupakan koleksi digital yang telah
diuploud lebih dari puluhan ribu koleksi dan dapat diakses melalui :
www.perpustakaan.depkes.go.id.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat juga menyelenggarakan pemilihan
perpustakaan terbaik setiap tahunnya, yang diikuti oleh seluruh Poltekes, rumah
sakit dan UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan RI secara nasional
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
Dalam penyelenggaraan komunikasi dengan Lembaga Pemerintah dan non
Pemerintah, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat memiliki peran sebagai
penghubung (liasson) dengan kementerian dan lembaga maupun dengan non
Pemerintah. Kegiatan yang telah dilaksanakan dari tahun 2016:
Pendampingan Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI ke berbagai provinsi.
Pada tahun 2016 kegiatan ini dilakukan kunjungan, antara lain : Jambi, Padang
(Sumbar), Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatra Utara, Jawa
Tengah, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, Kepri,
Bangka Belitung,
NTB.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 33
Pendampingan Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI
Penyiapan bahan pimpinan
Selain itu Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat memiliki tugas koordinasi
dalam menyiapkan bahan Menteri Kesehatan pada berbagai rapat misalnya
Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Sidang Kabinet, Rapat Koordinasi
Kesra/Pemberdayaan Manusia dan Kesehatan dan Rapat Koordinasi Lintas
Menteri. Adapun jumlah bahan rapat yang telah dikoordinasikan oleh Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat sebanyak 138 bahan.
Rapat Kerja Menteri dengan Komisi IX DPR RI
Badan Koordinasi Humas Pemerintah (Bakohumas) dan Pertemuan
Nasional Humas
Forum Bakohumas merupakan suatu pertemuan yang dihadiri oleh humas-
humas di seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk meningkatkan
Koordinasi dan saling berbagi informasi, mengenai kebijakan dan kegiatan
lembaga pemerintah di lingkungan Kementerian/Lembaga.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat telah diangkat sebagai
anggota Bidang Organisasi Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 34
(Bakohumas) melalui SK Kepmenkominfo Nomor 24/SET/M.Kominfo/2/2011.
Setiap tahun, secara bergantian seluruh Kementerian/Lembaga
menyelenggarakan pertemuan Bakohumas. Penyelenggaraan pertemuan
Bakohumas dilaksanakan dengan mengundang seluruh humas di
Kementerian/Lembaga. Pada tahun 2016 topiknya “Implementasi kebijakan
program JKN dalam Pembangunan Kesehatan” Diharapkan dengan kegiatan
Forum Bakohumas dapat meningkatkan komunikasi dan publikasi di lingkungan
Kementerian dan Lembaga dan meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas serta
pembinaan program Kementerian Kesehatan.
Permasalahan dalam pencapaian Indikator Pertama
Dalam proses capaian kinerja, ada kendala/permasalahan yang dihadapi.
Kendala/permasalahan tersebut antara lain :
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah SDM masih kurang khususnya dalam bidang dokumentasi dan
penyediaan bahan berita. Sementara tugas pendokumentasian harus
dilakukan setiap hari. Akibatnya pembuatan laporan dan proses uploading
agak terhambat. Demikian pula dengan penulis berita hanya 1 orang,
sementara banyak bahan berita yang sebenarnya perlu disampaikan ke
publik.
Twitter @
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 35
Baik tenaga fotografer maupun penulis rilis juga dibebankan pekerjaan
lain
Usulan :
- penambahan tenaga untuk fotografer, videomaker, penulis berita. Bila
tidak memungkinkan, dapat meminta Humas unit utama, untuk itu
perlu komitmen tenaga dan pembiayaan dari Humas Unit Utama.
- Dapat melibatkan Fungsional Pranata Humas untuk mengerjakan
tugas tambahan.
- Pelatihan untuk Pranata Humas.
2. Waktu Kerja
Penugasan di Sub Bagian Peliputan dan dokumentasi serta Sub bagian
Bidang Media Massa dan Media Sosial sangat berkaitan dengan kegiatan
pejabat. Pertemuan di luar jam kerja dan hari libur sering dilakukan,
dimana kegiatan ini perlu pendampingan dari kedua Sub Bagian Tersebut
seperti pendokumentasian, pembuatan berita, dan media handling.
3. Kegiatan Perkantoran
Pekerjaan administrasi masih dikerjakan manual, sehingga memakan
waktu. Selain itu pekerjaan non teknis, masih dikerjakan di bidang bidang
seperti pemesanan makanan untuk temu media, pembuatan backdrop.
Usulan :
- Penggunaan e – office dengan maksimal.
- Mengangkat Jabfung Arsiparis.
- Pekerjaan non teknis dapat dilakukan oleh Sub Bagian TU.
4. Peralatan
Peralatan dokumentasi kurang terawat karena dipakai oleh lebih dari 1
orang.
Usulan :
- Masing-masing petugas diberi alat lengkap dengan lensa, charger, tas
dan batterai.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 36
- Peralatan digunakan untuk 1 kebutuhan, misalnya video hanya untuk
merekam bukan untuk foto
2. INDIKATOR KEDUA
Jenis Pelayanan Publik Yang diberikan
Total Pelayanan Publik Yang
Masuk
Total Pelayanan Publik Yang Telah
Diselesaikan (Close)
% Pelayanan Publik Yang
Telah DIselesaikan
Pojok Info 200 200 100
Halo Kemenkes 3738 3731 99,81
Email 2035 2020 99,26
LAPOR! 330 195 59,09
PPID 200 147 73,35
SMS 2258 2254 99,82
SURAT 30 12 40,00
Jumlah 8991 8559 97,36
Telah terbentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di
lingkungan Kementerian Kesehatan berdasarkan SK Menteri Kesehatan
RI No. 1625/Menkes/SK/VIII/2011, dimana PPID Utama adalah Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan RI.
Upaya pelaksanaan keterbukaan informasi dan pelayanan informasi
publik telah dilaksanakan melalui:
Persentase layanan masyarakat (permohonan informasi dan pengaduan masyarakat) yang diselesaikan
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 37
Target dan realisasi Persentase Indikator II dari tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
No. Tahun Target Realisasi dalam %
1 2016 90 97
Sarana dan Prasarana Pelayanan Informasi Publik
Fasilitas yang tersedia dalam memberikan layanan informasi publik
di Kemenkes, yaitu:
a) Halo Kemenkes 1500567
Kementerian Kesehatan membangun Halo Kemenkes 1500567 yang
bertujuan untuk memberikan layanan pengaduan dan informasi secara
cepat dan cermat yang diperlukan masyarakat dalam bidang kesehatan
dan memberikan respons cepat terhadap permasalahan yang dihadapi
masyarakat di bidang kesehatan melalui hotline 1500567.
Halo Kemenkes merupakan layanan terintegrasi yang memadukan kanal-
kanal seperti telepon, SMS, Email dan Media Sosial dalam satu aplikasi
yang dinamakan SIAP. No telepon call center di (kode local) 1500 567.
Waktu pelayanan Halo Kemenkes adalah 24 jam. Pemanfaatan Halo
Kemenkes tidak hanya dari masyarakat dalam negeri tetapi juga luar
negeri. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan Halo Kemenkes untuk
meminta informasi, pengaduan, dan memberikan saran. Jumlah telepon
tahun 2016 sebanyak 3738 penelepon dan yang telah diselesaikan 3731.
Halo Kemenkes sudah mendapatkan ISO 9001-2008.
Jam operasional :
Setiap hari selama 24 jam (non-stop)
Saluran Komunikasi lainnya :
SMS : 081281562620
Email : [email protected]
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 38
Media social : twitter (@KemenkesRI) dan facebook
(sehatnegeriku page)
Surat : Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat; gd.
Adhyatma, jl. HR Rasuna Said blok X5 Kav. 4-9
Laman PPID : www.ppid.kemkes.go.id atau
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/kontak/
Dari
3.738
penelpon , terdapat 3.190
permintaan informasi, 376 pengaduan dan 172 saran, dengan jumlah detailnya
seperti yang terdapat dalam chart berikut :
1) Permintaan informasi 3.190 penelpon ( 3182 berstatus close & 8 status
open)
Grafik 1.1 permintaan informasi telepon
1 2 1 2 1 0 0 0 1 0 0 0 8 271 406 440 356 103 140
705
203 151 145 118 144
3182
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Permintaan Informasi
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 39
2) Pengaduan sebanyak 403 penelpon (402 berstatus close dan 1 status
open)
Grafik 1.2 pengaduan telepon
3) Saran yang masuk ke Halo Kemenkes sebanyak 145 penelpon
dengan 100 % berstatus close.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 25 13 15 25 7 13
150
38 39 29 15 33
402
050
100150200250300350400450
Pengaduan
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 40
SMS, E-mail, LAPOR!
Sejak tahun 2010, telah dikembangkan saluran permohonan informasi dan
pengaduan melalui fax (021-52921669), SMS (081281562620), dan e-mail
([email protected]). Sementara,Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan
dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) mengembangkan akses pengaduan
dan permintaan masyarakat melalui Unit Layanan Aspirasi dan Pengaduan
Online Rakyat (LAPOR!).
SMS (No SMS : 081281562620)
Permintaan Informasi melalui SMS Halo Kemenkes selama tahun 2016
sebanyak 2190 SMS dengan rincian 2187 sms berstatus close dan 3 sms
berstatus open.
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 16 11 14 22
9 27
11 9 10 8 2
145
020406080
100120140160
Saran
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 41
Grafik 2.1. permintaan informasi SMS
Grafik 2.2. saran SMS
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 163 80 163 103 157 390 166 137 362
186 129 151
2187
0
500
1000
1500
2000
2500
Permintaan Informasi
Open Close
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
6 1 1
11
0 3 1
9
2 1
36
05
10152025303540
Saran
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 42
Grafik 2.3. pengaduan SMS
LAPOR Merupakan layanan aspirasi dan pengaduan yang dikelola oleh Kantor
Staf Presiden. Selama 2016 tercatat Kementerian Kesehatan telah melakukan
328 layanan, dengan rincian seperti pada diagram berikut ini:
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2
0 2 1
4 0
2 2 6
0
12
31
0
5
10
15
20
25
30
35
Pengaduan
Open Close
0 3
5 1 1 1 1 0
7
0
11
0
30
0 1 0
7 3
7
0
6 3 3
0
6
36
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Permintaan Informasi
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 43
Email ([email protected])
Email merupakan salah satu layanan yang telah diintegrasikan dalam aplikasi
SIAP, selama 2016 telah masuk sebanyak 2035 email dengan rincian 1911
5 0 5 6 1 1 0 1 18
2
27
1
67
14
33 21
28
8 18
7 15
4 2 0 14
164
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Pengaduan
Open Close
0 0
4
1 1 1 0 0
3
0 2
0
12
0
4
0
8
1 2 0 0 1 1 0
2
19
0
5
10
15
20
Saran
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 44
permintaan informasi (1907 close, 4 open) , 4 permohonan informasi, 63 email
pengaduan dan 57 email saran dari masyarakat.
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 4 135 187 78 74 117 223 68 174 197
312 176 166
1907
0
500
1000
1500
2000
2500
Permintaan Informasi
Open Close
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4
0 0 0 0 0 0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
Permohonan Informasi
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 45
Sejak tahun 2015 dikembangkan aplikasi terpadu SIAP (Saluran Informasi
Aspirasi & Pengaduan) Kemenkes RI yang mengintegrasikan semua saluran
pelayanan informasi yang ada. Tujuannya, agar masyarakat mudah dan cepat
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 2
10 5 2
8 5 0 0
9 4 5 5
55
0
10
20
30
40
50
60
Saran
Open Close
0 4
0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 8
3 5 5 0
5 4 0
8 9
1
13
3
56
0
10
20
30
40
50
60
Pengaduan
Open Close
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 46
mengakses informasi dan keluhan serta mempercepat petugas merespons
permintaan informasi dan keluhan. Selain itu, pimpinan dapat mengetahui
penyelesaian akhir secara real time. Saat ini para admin Unit Utama dan admin
unit teknis bisa saling berhubungan, diharapkan kedepannya, SIAP bisa
berhubungan dengan PPID Pelaksana, RS Vertikal, UPT Vertikal, dan 34 Dinas
Kesehatan Provinsi.
PPID
Selain Halo Kemenkes dan Pojok Info, pelayanan informasi juga tersedia
melalui situs Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian
Kesehatan, yang diluncurkan pada tahun 2011. PPID Kementerian Kesehatan
bertugas dan bertanggung jawab dalam melakukan pelayanan informasi yang
meliputi proses penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan pelayanan
informasi.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, PPID berwenang:
1. Mengkoordinasikan setiap Unit/Satuan Kerja di Kementerian Kesehatan
dalam melaksanakan pelayanan informasi publik.
2. Memutuskan suatu informasi dapat diakses publik atau tidak.
3. Menolak permohonan informasi secara tertulis apabila informasi yang
dimohon termasuk informasi yang dikecualikan/rahasia dengan disertai
alasan serta pemberitahuan tentang hak dan tata cara bagi pemohon
untuk mengajukan keberatan atas penolakan tersebut.
4. Menugaskan Pejabat Fungsional dan/atau petugas informasi dibawah
wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara, dan/atau
memutakhirkan daftar informasi secara berkala sekurang-kurangnya satu
kali dalam sebulan dalam hal Badan Publik memiliki pejabat fungsional
dan/atau petugas informasi.
Kementerian Kesehatan sebagai penyelenggara negara di bidang kesehatan
merupakan badan publik yang membangun dan mengembangkan sistem
informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara efisien dan
efektif. Oleh karena itu, dalam rangka membangun dan mengembangkan sistem
informasi dan dokumentasi di Kementerian Kesehatan telah diterbitkan
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 47
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2166/Menkes/Per/X/2011 tentang Standar
Layanan Informasi Publik di Kementerian Kesehatan.
Dalam melaksanakan pelayanan informasi publik sebagaimana diamanatkan di
dalam UU KIP, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 182/Menkes/SK/V/2012 tentang Daftar Informasi yang
Dikecualikan di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Terbitnya Keputusan
Menteri Kesehatan tersebut merupakan acuan bagi unit utama, satuan kerja,
dan UPT Vertikal di lingkungan Kementerian Kesehatan untuk menciptakan tata
kelola kepemerintahan yang baik. Pada tahun 2016 jumlah pelayanan yang
masuk dalam website PPID adalah 200 pelayanan dan yang telah diselesaikan
147 pelayanan .
Pojok Informasi
Pojok Informasi terletak di lantai 1 gedung
Prof. Sujudi Kementerian Kesehatan RI. Jam
pelayanan mulai pukul 08.00 s.d 16.00, dan
waktu istirahat petugas pukul 12.00 – 13.00
WIB. Pojok Informasi dibangun untuk
meningkatkan akses publik terhadap
informasi dan pengaduan.
Pojok Informasi dilengkapi layanan online kepegawaian dan akses wireless
fidelity (wi-fi) bagi pengunjung. Tahun 2016 data sebanyak 220 layanan.
Klasifikasi
layanan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agst Sept Okt Nov Des TOTAL
Permintaan
Informasi 29 11 14 20 5 31
5 49 29 14 9 0 216
Permohonan
Informasi 0 0 0 0 2 0
0 0 0 2 0 0 4
Pengaduan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Saran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 29 11 14 20 7 31 5 49 29 16 9 0 220
Unit Layanan Terpadu (ULT)
Unit Layanan Terpadu (ULT) merupakan implementasi dari Undang Undang RI
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang kemudian dibentuk Unit
Layanan Terpadu (ULT) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 48
509/MENKES/SK/2010 pada tanggal 26 April 2010. Unit ini terletak di gedung
Prof. Dr. Sujudi lantai 1 dengan tujuan mempermudah penyelenggaraan
pelayanan perizinan, transparansi dan akuntabilitas pelayanan serta memotong
birokrasi yang panjang di bidang kesehatan.
Jenis layanan yang disediakan pelayanan perijinan sarana dan prasarana
kefarmasian, pengurusan Surat Keterangan Alat Kesehatan (Alkes) dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), Pengurusan Izin Penyalur Alat
Kesehatan (IPAK), dan Perizinan sertifikasi produksi Alkes dan PKRT,
Administrasi Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA), Layanan DUPAK Jabatan
Fungsional Tenaga Kesehatan, Input Administrasi DUPAK Jabatan Fungsional
Tenaga Kesehatan dari persuratan, Layanan Kepegawaian Kemenkes,
Konsultasi tentang Alkes dan PKRT serta Konsultasi IPAK, Layanan Informasi
SDM Kesehatan (Internship, Nakes WNA, Nusantara Sehat, Tubel, PPDS),
Layanan Informasi dan pengaduan.
Total jumlah layanan tahun 2016 sebanyak 37.177 dengan rincian per bulan
sebagaimana ditampilan pada grafik berikut.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 49
Jumlah Layanan per Loket Tahun 2016
Loket 1(Sarana &PrasaranaKefarmasi
an)
Loket 2(Surat
Keterangan Alkes
dan PKRT)
Loket 3(Ijin EdarAlkes&PK
RT)
Loket 4IPAK &
SertifikasiProduksiAlkes&PK
RT
Loket 5(KonsulAlkes &PKRT)
Loket 6(STRA)
Loket 7(BadanPPSDM
Kes)
Loket 8(DUPAKNAKES)
Loket 10& 11(Adm
Kepegawaian)
Jumlah 4028 5673 8428 3820 2911 6880 196 2314 2927
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 50
Permasalahan Indikator Kedua:
Dalam Indikator ke 2 ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar
puas sering kali kesulitan saat harus berhubungan dengan Unit Satker lain.
Dimana hal tersebut membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga akan
menimbulkan kekecewaan masyarakat.
Saran : untuk mempercepat respon terhadap masyarakat terhadap keluhan
masyarakat di setiap unit satker lain dibuat PIC/ adm yang diharapkan dapat
membantu lebih cepat.
D. Idikator Penunjang Renstra Media Monitoring
Pengelolaan opini publik dilakukan melalui media monitoring. Sejak tahun 2010,
jumlah media monitoring terus ditingkatkan. Pimpinan dan seluruh Eselon 2
mendapatkan informasi berita kesehatan melalui kumpulan kliping media cetak
dan online serta e-mail blast yang disampaikan setiap hari, pagi dan sore.
E-mail blast berisi isu yang paling memiliki potensi mempengaruhi opini publik.
Inovasi media monitoring di tahun 2016 adalah pemanfaatan aplikasi online
mass media monitoring. Media monitoring di tahun ini memiliki fungsi strategis
untuk memberikan talking point kepada Menkes di dalam merespon opini publik
yang beredar di media massa dan media sosial.
Dalam upaya meningkatkan akses
masyarakat terhadap informasi kesehatan,
sejak 2013 telah dilakukan perubahan dari
bentuk kliping konvensional menjadi kliping
elektronik melalui Electronic Clipping System
(ECS).
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 51
Mulai 2014 dikembangkan Kliping Kesehatan Daring (KKD), program Kliping
Kesehatan Daring (KKD) yang dimulai pada tahun 2014 masih terus berjalan
sampai dengan tahun 2016. Secara tampilan,
KKD lebih user friendly dan mudah diakses.
Pengunjung dapat langsung membaca dan
mengunduh berita kesehatan di KKD. Terdapat
pula fitur “share” untuk meneruskan tautan kliping
di media sosial seperti Twitter ataupun Facebook.
Pengembangan ini tentu semakin mempermudah
publik untuk mengakses dan menyebarkan berita
kesehatan mengunduh berita kesehatan di KKD. Terdapat pula fitur “share”
untuk meneruskan tautan kliping di media sosial seperti Twitter ataupun
Facebook. Pengembangan ini tentu semakin mempermudah publik untuk
mengakses dan menyebarkan berita kesehatan.
Kompetisi Jurnalistik
Kompetisi Jurnalistik dilaksanakan setiap
tahun. Selain bertujuan memberikan
apresiasi kepada jurnalis, kompetisi
jurnalistik juga bertujuan untuk
meningkatkan peran media dalam
menyebarluaskan informasi,
mengedukasi masyarakat melalui tulisan
tentang upaya promotif preventif sehingga dapat memperbanyak konten positif
terhadap pemberitaan pembangunan kesehatan. Tema tahun 2016 adalah
“Wujudkan Indonesia Sehat Melalui Upaya Promotif Preventif”. Para jurnalis
didorong untuk menuliskan feature mengenai berbagai upaya promotif dalam
pembangunan kesehatan yang dilakukan di tingkat nasional atau daerah serta
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 52
memotret peran pemerintah daerah atau tokoh dalam mendukung program
kesehatan.
Dialog Blogger
Rokom Yanmas di dalam mengembangkan konten positif di media untuk
menyebarluaskan informasi program dan kebijakan Kemenkes, berupaya
merangkul dan menjalin hubungan baik tidak hanya dengan para
wartawan/jurnalis terutama yang menulis artikel dan berita kesehatan
melainkan juga para pengguna media sosial atau yang sering dikenal dengan
istilah netizen/blogger. Kegiatan ini merupakan forum dialog mengenai sebuah
program unggulan/terobosan di Kemenkes yang pro rakyat dan dapat
berdampak nyata bagi peningkatan kualitas pembangunan kesehatan di
Indonesia yaitu Program Nusantara Sehat.
Permasalahan dan Usulan Pemecahan Masalah:
1. Indikator kinerja
Terbentuknya opini publik melalui media massa tidak saja hanya
tergantung faktor internal tetapi juga eksternal. Justru faktor internal
seperti agenda setting media, bad news good news, pemahaman jurnalis,
keawaman publik serta faktor politik dan hukum, sangat berpengaruh
terhadap pemberitaan media yang berdampak pada opini publik. Faktor
internal dalam pembentukan opini publik melalui media seperti
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 53
peningkatan kuantitas dan kualitas hubungan media (media relations),
tidak cukup mengimbangi faktor eksternal diatas.
Pembentukan opini publik atas Kementerian Kesehatan bukan saja
ditentukan oleh kegiatan atau program Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat. Opini publik atas institusi merupakan hasil kerja kolaborasi
dan sinkronisasi program yang dijalani Unit Utama atau program lintas
program dan sektor yang terkait dengan Kesehatan. Sehingga tidak
begitu tepat kinerja “opini publik positif” hanya menjadi indikator kinerja
Rokom Yanmas, tetapi semestinya menjadi indikator Kementerian
Kesehatan yang harus didukung terutama oleh setiap Unit Utama/unit
kerja dibawah Kemenkes.
Oleh sebab itu, indikator kinerja persentase opini publik positif sebesar
90% sangat sulit tercapai karena pembentukannya bukan sepenuhnya
dibawah pengaruh dan kontrol Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut perlu dipertimbangkan perubahan indikator
kinerja dengan definisi operasioal yang lebih jelas dan terukur sesuai
dengan tugas pokok Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.
2. Kesiapan personal
Pelaksanaan kegiatan opini publik memerlukan sumber daya (manusia
dan sarana/prasarana) yang menuntut kecermatan, kecepatan dan
ketepatan. Pengelolaan opini publik dan manajemen isu juga memerlukan
kemampuan analisis, berfikir strategis dan responsif terhadap isu dan
opini yang berkembang di masyarakat. Dalam hal pelaksanaan kegiatan
opini publik ini selain pegawai PNS juga non PNS/honorer sebanyak 1
orang.
Oleh karena itu perlu dipertimbangkan peningkatan kapasitas pegawai
baik kuantitas maupun kualitas sehingga pengelolaan opini publik dan
manajemen isu dapat berjalan lebih baik di masa datang.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 54
Jumlah Pengadaan dalam rangka mendukung kegiatan Biro Komunikasi
dan Pelayanan Masyarakat
Dalam pencapaian sasaran strategi, yang menjadi indikator penunjang adalah
dukungan dalam pengadaan.
Tabel Dukungan Kegiatan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
No. Jenis Pengadaan
1. Langganan e-Jurnal
2. Aktivasi e-Book
3. Alih Media (Scanning)
4. Jasa Konsultan Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan ULT ( Unit Layanan Terpadu)
5. Peningkatan kapasitas petugas ULT (di Kemenkes)
6. Peningkatan Kapasitas Petugas ULT
7. Pencetakan Buku Kinerja Tahun 2015
8. Kompetisi Contact Center
9. Paket Kunjungan Tematik Media Massa
10. Pengadaan Peralatan Media Signage
11. Jasa Produksi Penerbitan Majalah Mediakom
12. Jasa Konsultan Perencana Kontruksi (Konsultan Perencana) Renovasi Ruang Perpustakaan Kementerian Kesehatan
13. Pencetakan dan Penggandaan Buku Pejabat Kemenkes Tahun 2015
14. Konsultan Penyusunan Buku Kinerja 2016
15. Pengadaan Buku
16. Jasa Konsultan Pengawasan Kontruksi (Konsultan Pengawasan) Renovasi Ruang Perpustakaan Kementerian Kesehatan
17. Furniture Perpustakaan
18. Furniture Ruang Kerja
19. Pameran foto & pameran pembangunan kesehatan lainnya
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 55
20. Konsultan Perpustakaan KiNK
21. Konsultan Akreditasi Perpustakaan
22. Surveilance audit ISO 9001 untuk manajemen mutu layanan Perpustakaan
23. Surveilance audit ISO 9001 untuk manajemen mutu layanan Unit Layanan Terpadu
24. Surveilance ISO 9001 untuk manajemen mutu layanan Informasi Publik
25. Jasa konsultansi ISO 9004 untuk layanan Perpustakaan, ULT dan Layanan Informasi Publik
26. Survey kepuasan masyarakat pada pelayanan publik
27. Pengembangan sistem antrian ULT
28. Peralatan ULT
29. Pengadaan aplikasi ULT
30. Pembuatan Film ULT
31. Pembuatan Media Signage
32. Konsultan Penyusunan Pedoman Yanlik
33. Konsultan Penyusunan Monev Yanlik
34. Bimbingan Magang Kehumasan dan Layanan Publik
35. Pengembangan dan integrasi aplikasi SIAP
36. Outsourcing Tenaga IT
37. Pencetakan Pesan Menkes
38. Evaluasi Efektivitas Media Komunikasi
39. Penayangan Advetorial Tabloid GENIE
40. Advetorial IndoPOS
41. Penyelenggaraan Lokakarya Analisis Media
42. Pelatihan Media Coaching April 2016
43. Media Monitoring
44. Medsos Monitoring
45. Konsultan Komunikasi Publik
46. Penyusunan Startegi Komunikasi 2016-2019
47. Penyusunan Roadmap Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
48. Kegiatan Workshop Pelayanan Informasi
49. Pelaksanaan Audit Komunikasi
50. Survei Opini Publik
51. Produksi dan placement advetorial & iklan di media cetak nasional
52. Produksi film dokumenter
53. Media Campaign
54. Video Rilis
55. Pameran Foto HKN dan HKS
Tabel Pengadaan Barang/Jasa Melalui ULP dan E-Catalog
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 56
No. Jenis Pengadaan
1 Petugas Halo Kemenkes
2 Penerbitan dan Distribusi majalah mediakom
3 Produksi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Tahun 2016
4 Produksi dan Placement Talkshow di TV, Radio, Re Run di 5 TV Lokal Tahun 2016
5 Placement ILM di Radio
6 Placement dan Advertorial di Portal Online
7 Pengadaan Peralatan Kantor
8 Talkshow di Televisi Lokal
9 Placement ILM Tentang Program Prioritas Kemenkes Di Televisi
10 Produksi film publikasi kesehatan keluarga cinta sehat
11 Renovasi Perpustakaan
1. Dukungan manajemen administrasi perkantoran
Kegiatan dalam rangka dukungan manajemen administrasi perkantoran yang
berhasil dilaksanakan sepanjang tahun 2016 adalah sebagaimana diuraikan
dalam tabel berikut.
Tabel Kegiatan Dukungan Manajemen Administrasi Perkantoran
No. Jenis Kegiatan/Sub kegiatan thn
2016
Target Realisasi Persentase
1 Perbaikan/maintenance peralatan
kantor
1 PT 1 PT 100%
2 Perawatan kendaraan bermotor 1 PT 1 PT 100%
3 Pemeliharaan jaringan sistem
informasi
1 PT 1 PT 100%
4 Langganan daya dan jasa 1 PT 1 PT 100%
Sasaran kegiatan:
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 57
Tujuan dari indikator/kegiatan ini adalah terselenggaranya dukungan manajemen
administrasi bagi pimpinan dan operasional Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat.
Hasil yang diharapkan:
Target tahun 2016 adalah terselenggaranya 4 kegiatan dan telah terealisasi 4
kegiatan (100%). Dengan demikian penyelenggaraan manajemen administrasi
bagi pimpinan dan operasional telah sesuai dengan target.
E. REALISASI ANGGARAN
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi didukung oleh anggaran DIPA Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat tahun 2016 untuk Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya dengan alokasi Rp. 62.379.728.000,-. Berikut tabel
realisasi anggaran dan persentase terhadap pagu:
Tabel Realisasi Anggaran tahun 2016
No. Uraian kegiatan Pagu Realisasi %
A. Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Rp. 62.379.728.000,- Rp. 52.393.119.903,- 83,99%
Tabel Rincian realisasi anggaran per output
Output Alokasi Dana Realisasi Realisasi
Komunikasi Publik 45.403.161.000 39.707.284.384 9.884
Publikasi
Layanan Publik 9.747.142.000 7.076.457.245 97 %
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 58
Tabel Perbandingan Kinerja Antara Tahun 2015 – 2016
Indikator Kinerja Target
2015
Realisasi
2015
Target
2016
Realisasi
2016
1. Jumlah Informasi kesehatan
yang disebarluaskan kepada
publik (publikasi)
7499 11.374 - -
2. Jumlah publikasi kesehatan
yang disebarluaskan kepada
masyarakat
- - 8744 9884
3.Persentase pelayanan
informasi yang telah
diselesaikan
90% 95% - -
4.Persentase pelayanan
permohonan informasi dan
pengaduan yang telah
diselesaikan
- - 90% 97%
Untuk indikator pertama, “Jumlah publikasi kesehatan yang disebarluaskan
kepada masyarakat” pada tahun 2016 terdapat peningkatan capaian dari target
8744 publikasi menjadi 9884.
Layanan
Dukungan Layanan
Manajemen
3.826.525.000 2.610.004.006 12 bulan
Layanan
Perkantoran
3.402.900.000 2.999.374.268 12 bulan
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 59
Untuk indikator kedua, “Persentase pelayanan permohonan informasi dan
pengaduan yang telah diselesaikan” dari target 90% layanan terselesaikan 97%
layanan.
F.PERBANDINGAN KINERJA TAHUN 2015 DENGAN TAHUN 2016
G. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN
Untuk mempercepat capaian indikator Renstra 2015-2019 dan untuk
menerapkan UU No.14 Tahun 2010 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, telah dilakukan upaya-upaya
terobosan tahun 2016 sebagai berikut :
Penghargaan berturut-turut dari tahun 2010 – 2016
dari Komisi Informasi Publik (tahun 2013 tidak ada).
Tahun 2016 mendapatkan penghargaan
Keterbukaan Informasi Publik Peringkat 10 Kategori
Kementerian dari Komisi Informasi Publik
Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2015
dengan 2016 meningkat demikian juga capaian (perbandingan
realisasi dengan target). Hal ini menunjukkan suatu kemajuan berarti
dalam pencapain sasaran Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat.
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 60
Penghargaan Peringkat Pertama Kompetisi Contact Center World
(CCW) dengan Kategori Inovasi Teknologi di Tingkat Asia Pasifik
Penghargaan Peringkat Pertama Kompetisi Contact
Center World (CCW) Kategori Inovasi Teknologi di
Tingkat Dunia
Penghargaan Gold Winner the Best Government
Inhouse Magazine Award (InMA) dan Silver
Winner the Best Government Inhouse Magazine
Award (InMA)
Evaluasi terhadap efektifitas Media Komunikasi
Survei evaluasi efektivitas produk kehumasan Kementerian Kesehatan
Laporan Audit Komunikasi
Survei Kepuasan Pelanggan
Pelatihan standar service excellence pelayanan publik
Peningkatan kapasitas SDM pengelula admin SIAP (Saluran Informasi
Aspirasi Pengaduan) Kemenkes
Peningkatan kapasitas Manajemen Isu dan Strategi Komunikasi
Akuntabilitas Kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan 61
BAB IV
PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun
2016 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat kepada pimpinan
(Sekretaris Jenderal) dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat baik
langsung maupun tidak langsung dalam mendukung pembangunan kesehatan
dan khususnya kegiatan pengeloaan komunikasi publik dan pelayanan
masyarakat.
Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat tahun 2016 dapat merealisasikan
program dan kegiatannya untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum
dalam Renstra Kementerian Kesehatan. Hal ini didukung dengan kinerja Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat pada tahun 2016 telah berhasil
merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran dari program dan sasaran
Sekretariat Jenderal dalam rangka dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya. Adapun jumlah informasi kesehatan yang disebarluaskan
kepada publik tahun 2016 sebanyak 9.884 publikasi sedangkan Pelayanan
informasi yang telah diselesaikan tahun 2016 sebesar 97%.
Keberhasilan yang telah dicapai merupakan langkah awal untuk melanjutkan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan pada periode
berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-kegiatan di masa
mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan
segala kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan
rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta diselesaikan dengan
mengedepankan profesionalisme dan kekeluargaan di lingkungan Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.