kata pengantar - lpmp-ntt.com filekata pengantar puji syukur kita panjatkan ke hadirat tuhan yang...

41
1

Upload: others

Post on 19-Oct-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

1

Page 2: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan Review Rencana Stategis LPMP NTT tahun 2015-2019 untuk tahun 2018. Review renstra dilakukan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam menopang tugas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyelenggarakan Program Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan, dan Penjaminan Mutu Pendidikan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), yang selanjutnya diatur dalam Permendikbud 6 Tahun 2017 perubahan atas Permendikbud No. 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPMP yang diperkuat dengan Rincian Tugas LPMP.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki komitmen dalam upaya mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2005-2025 yang bertujuan untuk 1) Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab dan 2) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Berdasarkan RPJP 2005-2025, arah pembangunan pendidikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) III adalah 1) Peningkatan kualitas pendidikan yang didukung oleh manajemen pelayanan pendidikan yang efisien dan efektif dan 2) Selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta industri dengan perekonomian Indonesia yang semakin kuat. Tema pembangunan pendidikan jangka panjang mengacu pada Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005—2025. Penyelarasan tema dan fokus pembangunan pendidikan tiap tahap kemudian dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—2025. Dalam perencanaan jangka menengah, masih dimungkinkan adanya penyesuaian atau perbaikan tema sesuai dengan kondisi terkini melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tiap periode pemerintahan, serta Rencana Strategis Kementerian yang ditugaskan.

Pengelolaan itu dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Selanjutnya secara teknis, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan strategi dalam mewujudkan proyeksi tema pembangunan pendidikan dasar dan menengah melalui program peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan. Program inilah yang kemudian dikelola oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di seluruh Indonesia, termasuk LPMP Nusa Tenggara Timur Upaya peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan lebih lanjut dijabarkan dalam Rencana Strategis, dan program Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019. Hal tersebut menjadi salah satu komponen penunjang pencapaian visi dan misi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2015-2019. Rencana Strategis ini memuat rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menentukan ketercapaian sasaran jangka menengah LPMP Nusa Tenggara Timur Sedangkan rencana operasional digunakan untuk menentukan kegiatan lebih rinci yang merupakan bisnis proses dalam menghasilkan output.

Selain itu Rencana Strategis juga memuat hal-hal yang terkait dengan perubahan internal yang tertuang di dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Perubahan tersebut antara lain berupa re-organisasi LPMP yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Page 3: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

3

Pendidikan Dasar dan Menengah, yang sebelumnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah, maka LPMP NTT perlu melakukan review guna diperoleh Penyajian secara proporsional tersebut harus dilakukan agar memperoleh gambaran kondisi awal yang telah dicapai periode Rencana Strategis 2015-2019. Dengan demikian dalam keberlanjutan perencanaan program pembangunan pendidikan dapat dikendalikan, sehingga visi dan misi yang telah ditetapkan oleh LPMP Nusa Tenggara Timur sebelumnya dapat terakomodir. Visi dan misi LPMP Nusa Tenggara Timur merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan review ini, disampaikan terima kasih.

Kupang, 07 Januari 2018

Kepala,

Drs. H. Muh. Irfan, MM NIP.19660620 199203 1 003

Page 4: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

4

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1

B. Landasan Hukum ............................................................................................................................. 2

C. Paradigma Pembangunan Pendidikan Dasar dan Menengah ................................................ 6

D. Paradigma Penjaminan Mutu Pendidikan ..................................................................................... 7

E. Kondisi Umum ......................................................................................................................................... 11

F. Potensi Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan

untuk Seluruh Jenjang Pendidikan ................................................................................................... 12

G. Permasalahan dan Tantangan Peningkatan Layanan Pengembangan

Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan …......................................... 13

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN LPMP NUSA TENGGARA TIMUR .................................. 16

A. Visi LPMP Nusa Tenggara Timur ......................................................................................................... 16

B. Misi LPMP Nusa Tenggara Timur ........................................................................................................ 19

C. Tata Nilai ..................................................................................................................................................... 19

D. Tujuan Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur ................................................................................... 20

E. Sasaran Program LPMP Nusa Tenggara Timur .............................................................................. 23

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ................................................................................................................................... 26

A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ............................................................................................... 26

B. Arah Kebijakan dan Strategi ................................................................................................................. 28

C. Kerangka Regulasi .................................................................................................................................... 29

D. Kerangka Kelembagaan ........................................................................................................................ 30

BAB IV Penutup .................................................................................................................... 40

Page 5: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pendidikan merupakan amanat konstitusi, sehingga menjadi suatu kewajiban bagi pemerintah untuk melaksanakannya. Negara, dalam Pembukaan UUD 1945 memberikan janji kepada bangsa ini untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Di dalam pasal 28c UUD 1945 dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Lebih lanjut, pasal 31 menyatakan (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan Dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Konstitusi memberikan landasan yang kuat sebagai dasar bagi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan. Sejalan dengan amanat Konstitusi, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Nawa Cita berkaitan dengan pembangunan bidang pendidikan memberikan perhatian untuk (1) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; (2) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; (3) Melakukan revolusi karakter bangsa; (4) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Pengaturan operasional untuk mewujudkan Nawa Cita dan hak memperoleh pendidikan dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, dan peraturan turunan lainnya, dalam visi, misi, maupun program- program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki komitmen dalam upaya mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2005-2025 yang bertujuan untuk 1) Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab dan 2) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Berdasarkan RPJP 2005-2025, arah pembangunan pendidikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) III adalah 1) Peningkatan kualitas pendidikan yang didukung oleh manajemen pelayanan pendidikan yang efisien dan efektif dan 2) Selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta industri dengan perekonomian Indonesia yang semakin kuat. Tema pembangunan pendidikan jangka panjang mengacu pada Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005—2025. Penyelarasan tema dan fokus pembangunan pendidikan tiap tahap kemudian dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—2025. Dalam perencanaan jangka menengah, masih dimungkinkan adanya penyesuaian atau perbaikan tema sesuai dengan kondisi terkini melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tiap periode pemerintahan, serta Rencana Strategis Kementerian yang ditugaskan. Periodisasi tersebut digambarkan pada tabel berikut:

Page 6: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

6

Menata kembali NKRI, menbangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik

Peningkatan Kapasitas & Modernisasi

Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian

Penguatan Pelayanan

Memantapkan pembangunan secara menyuluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan IPTEK

Daya Saing Regional

Mewujudkan manusia Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif

Daya Saing Internasional

Tema Nasional Tema Pendidikan

RPJMN IV & RPPJM(2020-2024)

Tema Pendidikan Tema Nasional Tema Pendidikan Tema Nasional Tema PendidikanTema Nasional

RPJMN I & RPPJM(2005-2009)

RPJMN II & RPPJM(2009-2014)

RPJMN III & RPPJM(2014-2019)

Tabel 1 : Tema RPJMN dan RPPJMN

Tema-tema pembangunan pendidikan tiap tahap menurut Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005—2025 yang diselaraskan dengan tema pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Periode pertama dalam RPPNJP, pembangunan pendidikan difokuskan pada peningkatan kapasitas satuan pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan dalam memperluas layanan dan meningkatkan modernisasi penyelenggaraan proses pembelajaran. Pada periode kedua, pemerintah mendorong penguatan layanan sehingga pendidikan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada periode ketiga, saat ini pembangunan pendidikan direncanakan sebagai tahap pendidikan yang menyiapkan manusia Indonesia untuk memiliki daya saing regional

Ilustrasi 1 : Tema Pembangunan Pendidikan

Komitmen Pemerintah dalam mewujudkan tercapainya tema pembangunan pendidikan khususnya pada periode 2015-2019 melalui peningkatan daya saing regional dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengelolaan ini bersifat menyeluruh dengan memberikan rumusan ke mana dunia pendidikan akan diarahkan. Dalam mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, Kementerian

Page 7: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

7

Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan sebuah strategi pengelolaan pendidikan dasar dan menengah. Pengelolaan itu dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Selanjutnya secara teknis, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan strategi dalam mewujudkan proyeksi tema pembangunan pendidikan dasar dan menengah melalui program peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan. Program inilah yang kemudian dikelola oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di seluruh Indonesia, termasuk LPMP Nusa Tenggara Timur Upaya peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan lebih lanjut dijabarkan dalam Rencana Strategis, dan program Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019. Hal tersebut menjadi salah satu komponen penunjang pencapaian visi dan misi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2015-2019. Rencana Strategis ini memuat rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menentukan ketercapaian sasaran jangka menengah LPMP Nusa Tenggara Timur Sedangkan rencana operasional digunakan untuk menentukan kegiatan lebih rinci yang merupakan bisnis proses dalam menghasilkan output. Selain itu Rencana Strategis juga memuat hal-hal yang terkait dengan perubahan internal yang tertuang di dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Perubahan tersebut antara lain berupa re-organisasi LPMP yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, yang sebelumnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Penyajian secara proporsional tersebut harus dilakukan agar memperoleh gambaran kondisi awal yang telah dicapai periode Rencana Strategis 2010-2014. Dengan demikian dalam keberlanjutan perencanaan program pembangunan pendidikan dapat dikendalikan, sehingga visi dan misi yang telah ditetapkan oleh LPMP Nusa Tenggara Timur sebelumnya dapat terakomodir. Visi dan misi LPMP Nusa Tenggara Timur merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015-2019.

B. Landasan Hukum Rencana strategis ini merupakan perwujudan dari penerapan berbagai peraturan perundangan yang meliputi: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional; 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025: 8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang

Negara serta Lagu Kebangsaaan; 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 10. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

Page 8: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

8

11 . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Wajib

Belajar; 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019; 14. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan

Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; 15. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan; 16. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman penyusunan dan Penelaahan Rencana StrategisKementerian/Lembaga (Rencana StrategisK/L) 2015-2019;

17. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

18. Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; dan

19. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

C. Paradigma Pembangunan Pendidikan Dasar dan Menengah

Rencana Strategis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019 disusun berdasarkan paradigma yang bersifat universal- nasional, sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi bangsa Indonesia. Paradigma pembangunan pendidikan dipilih dengan memperhatikan isu-isu yang berkembang dalam masyarakat dan dunia internasional. 1. Pendidikan untuk Semua

Pendidikan untuk semua merupakan isu internasional sekaligus menjadi perhatian pemerintah. "Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia" adalah amanat konstitusi. Pendidikan harus dapat diakses oleh setiap warga negara dengan tidak dibatasi oleh usia, tempat, dan waktu. Pemerintah harus menjamin keberpihakan kepada peserta didik yangmemiliki hambatan fisik, mental, ekonomi, sosial, ataupun geografis.

2. Pendidikan Sepanjang Hayat Pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, yaitu sejak lahir hingga akhir hayat. Pendidikan harus diselenggarakan dengan sistem terbuka yang memungkinkan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program secara lintas satuan dan jalur pendidikan.

3. Pendidikan sebagai Suatu Gerakan Pemerintah memang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi semua warga Negara, namun semua pihak dapat memberi kontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan agar mendapat hasil yang optimal. Penyelenggaraan pendidikan harus disikapi sebagai suatu gerakan yang mengintegrasikan semua potensi negeri dan peran aktif seluruh masyarakat.

4. Pendidikan Menghasilkan Pembelajar Penyelenggaraan pendidikan harus memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Pendidikan diupayakan menghasilkan insan yang suka belajar dan memiliki kemampuan belajar yang tinggi. Pembelajar hendaknya mampu menyesuaikan diri dan memberikan respons terhadap tantangan baru dengan baik.

5. Pendidikan Membentuk Karakter Pendidikan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan pembentukan kepribadian. Kepribadian dengan karakter unggul antara lain, bercirikan kejujuran,

Page 9: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

9

berakhlak mulia, mandiri, serta cakap dalam menjalani hidup. Pembentukan karakter anak dapat dilakukan secara integratif, konsisten, terukur dan mendapat dukungan masyarakat secara umum.

6. Sekolah yang Menyenangkan Sekolah sebagai satuan pendidikan yang utama merupakan suatu ekosistem. Suatu tempat yang di dalamnya terjadi hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungannya. Sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di dalamnya, baik siswa, guru, tenaga pendidik, maupun orang tua siswa.

D. Paradigma Penjaminan Mutu Pendidikan Berbagai negara di dunia tidak pernah surut melakukan upaya peningkatan mutu pendidikian. Kecenderungan internasional mengisyaratkan bahwa sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dibangun dari unit satuan pendidikan dimana kelompok pendidik dan tenaga kependidikan profesional menunjukkan komitmen dan praktek-praktek yang terbaik (akuntabilitas profesional). Paradigma penjaminan mutu telah bergeser dari praktek quality control ke quality assurance and development. Hasil-hasil kajian menunjukkan bahwa peningkatan mutu tidak selalu berkaitan dengan peningkatan anggaran pendidikan dan ketersediaan guru dalam jumlah dan kualifikasi. Peningkatan mutu terjadi dalam perwujudan budaya mutu yang menunjukkan perubahan cara berfikir dan budaya kerja yang mengutamakan mutu. Perhatian pemerintah Indonesia terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional direfleksikan dalam berbagai kebijakan pembangunan pendidikan yang secara sistematik telah lama dilakukan sejak rencana pembangunan lima tahun pertama. Berbagai program inovasi pendidikan baik yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan proyek maupun rutin pada kenyataannya belum menunjukkan hasil pencapaian mutu pendidikan yang mampu membangun daya saing bangsa. Indikator-indikator kajian internasional maupun regional dalam banyak aspek selalu menunjukkan bahwa daya saing Indonesia menduduki peringkat yang belum memberikan kebanggaan sebagai bangsa. Dengan mempertimbangkan peranan strategis pendidikan dalam investasi sumber daya manusia, diyakini bahwa penyelenggaraan pendidikan yang bermutu akan mampu secara bertahap membangun martabat dan daya saing bangsa Indonesia. Suatu sistem penjaminan dan peningkatan mutu diperlukan untuk menghindari pelaksanaan program- program pendidikan yang parsial, tidak berkelanjutan, serta belum kuatnya tata kerja akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Prof. Dr. H. Djam’an Satori, MA, Profesor Ilmu Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia dalam Academic Paper : Education Quality Assurance and Improvement System. AIBEP (2008) menyatakan pendidikan dapat dipandang sebagai proses investasi pengembangan mutu sumberdaya manusia dalam bentuk manusia terdidik (educated people). Kemajuan pada hakekatnya merupakan hasil kinerja manusia. Jika suatu bangsa tidak mampu mengembangkan sumber-sumber manusianya, ia tak akan dapat mengembangkan apapun, misa lnya dalam hal sistem politik modern, aparat pemerintahan yang cakap dan bersih, angkatan perang yang tangguh, atau perekonomian makmur yang membawa keadilan bagi seluruh penduduknya. Pembangunan mutu sumber daya manusia adalah salah satu kondisi yang diperlukan untuk semua pertumbuhan. Dalam literatur klasik telah diakui bahwa manusia terdidik digambarkan lebih bernilai dari sekedar sebuah mesin canggih sekalipun. Nilai tambah yang diperoleh dari investasi pendidikan yang berhasil diwujudkan dalam bentuk maslahat pribadi (private benefit) dan maslahat sosial (social benefit). Kemaslahatan pribadi merupakan kemampuan yang memungkinkan seseorang dapat menghidupi dirinya sendiri secara bermartabat, seperti memiliki pekerjaan yang layak dan hidup sehat. Kemaslahatan sosial berwujud nilai

Page 10: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

10

tambah yang disumbangkan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang ditunjukkan memiliki produktivitas berkarya. Dalam konteks investasi, analisis pilar pembelajaran meliputi : (1)learning to know, (2)learning to do, (3)learning to be, dan (4)learning to live together dapat dimaknai sebagai berikut. Learning to know merupakan dasar yang memberikan pemahaman wawasan pemetaan pemahaman kognitif. Konstruksi kognitif yang berkaitan dengan hand-on experiencies sangat penting untuk mengarahkan orientasi perbuatan yang diperlukan. Learning to do diarahkan pada kemampuan pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan keseharian. Kepemilikan kedua kemampuan itu diperlukan individu untuk mengayomi dirinya sebagai manusia menghidupi dirinya sendiri (learning to be self-help). Pada akhirnya, tugas seseorang melebihi dari sekedar self-help, namun maknanya dapat dilihat dari sisi nilai tambah dalam menyejahterakan lingkungannya (learning to live together). Makna learning to live together bukan sekedar menciptakan kehidupan yang damai tanpa permusuhan, namun lebih dari itu bagaimana menjadikan sosok manusia yang memiliki kemampuan (sebagai hasil belajar) untuk memakmurkan kehidupan umat manusia. Sesama manusia saling memberi nilai tambah. Berkat manusia yang terdidik, semua ekosistem kehidupan dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik.

Investasi pendidikan (education) terjadi dalam proses pembelajaran yang terjadi dalam situasi sosial. Dalam konteks investasi, pembelajaran harus mampu mengkondisikan kepemilikan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, dan kecakapan (keterampilan) yang dikehendaki sesuai dengan tujuan investasi. Pembelajaran (learning) sebagai esensi pendidikan merupakan proses pengkondisian agar tujuan investasi tercapai. Proses investasi pendidikan terjadi di rumah dan di masyarakat, namun diyakini bahwa lembaga pendidikan formal (formal education) merupakan tempat untuk terjadinya proses pembelajaran yang lebih baik (better learning). Akuntabilitas pendidikan formal didukung oleh komponen-komponen sistem yang disiapkan secara khusus (seperti kurikulum, pendidik, dan tenaga kependidikan) dan dikendalikan dalam bentuk berbagai instrumen penjaminan (seperti ujian dan akreditasi sekolah). Kontekstual pemikiran di atas, dapat dirumuskan dalam model ilustrasi di bawah ini :

Ilustrasi 2 : Education, Learning, and Schooling (Human Investment)

Dalam lingkungan sistem pendidikan, khususnya persekolahan, tuntutan akan penjaminan mutu merupakan gejala yang wajar karena penyelenggaraan pendidikan

Education

Learning

Formal

education

Learning to Live

Together

Educated Educated

Learning to Know

Learning to Do

Learning to Be

Private Benefit

Page 11: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

11

yang bermutu merupakan akuntabilitas publik. Setiap komponen pemangku kepentingan pendidikan (orang tua, masyarakat, dunia kerja, pemerintah) dalam peranan dan kepentingannya masing-masing memiliki kepentingan terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Penjaminan mutu pendidikan memerlukan standar mutu yang dilakukan dalam satu prosedur tata kerja yang jelas, strategis, adanya kerjasama dan kolaborasi antar pemangku kepentingan; dan dilakukan secara berkelanjutan. Kebijakan pembangunan pendidikan pada dewasa ini menunjukkan adanya modal kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) menyediakan acuan untuk mengkaji pencapaian pendidikan, mutu pendidikan dan bidang yang membutuhkan peningkatan mutu pendidikan. Delapan (8) SNP yang dimaksudkan meliputi : (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Untuk menjamin pemenuhan delapan standar tersebut, maka diperlukan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah yang sistematis, holistik, dan berkelanjutan sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri. Sistem Penjaminan Mutu tersebut merupakan suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara sistematis, terencana dan berkelanjutan. Seperti yang terlihat pada ilustrasi berikut ini:

Ilustrasi 3 : Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

Dari ilustrasi di atas dapat dijelaskan bahwa Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri dari 2 bagian yaitu (1) Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan

Page 12: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

12

Dasar dan Menengah (SPMI-Dikdasmen); dan (2) Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan Dasar dan Menengah (SPME-Dikdasmen). SPMI-Dikdasmen adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menjamin terwujudnya pendidikan bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan SPME-Dikdasmen adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan fasilitasi dan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dan/atau program keahlian. SPMI-Dikdasmen diimplementasikan LPMP Nusa Tenggara Timur melalui siklus kegiatan yang terdiri atas: 1) memetakan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan; 2) membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah; 3) melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan sekolah maupun proses pembelajaran; 4) melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan 5) menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.

E. Kondisi Umum

Rencana Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur digunakan sebagai acuan dalam merumuskan arah kebijakan dan sasaran, indikator kinerja program (IKP), indikator kinerja kegiatan (IKK) serta output Rencana Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur Adapun sasaran strategis LPMP Nusa Tenggara Timur 2015-2019 adalah (1) Memetakan Mutu Pendidikan pada setiap satuan pendidikan 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, (2) Memfasilitasi setiap satuan pendidikan berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, (3) Mengembangkan mutu pendidikan pada sekolah model 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, (4) Meningkatkan layanan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, (5) Meningkatkan layanan data dan informasi pendidikan dasar dan menengah 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, (6) Meningkatkan manajemen dan Tata Kelola LPMP Nusa Tenggara Timur, (7) Memenuhi sarana dan prasarana atau fasilitas LPMP Nusa Tenggara Timur Capaian utama sasaran strategis adalah peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan. Capaian sasaran strategis dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pemetaan mutu Pendidikan pada setiap satuan pendidikan di 22 kabupaten/kota di

Nusa Tenggara Timur yang meliputi peta mutu satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, dan organisasi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan satuan pendidikan (komite sekolah);

2. Fasilitasi setiap satuan pendidikan berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, yang meliputi fasilitasi kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme pengelola satuan pendidikan; dan fasilitasi peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu satuan pendidikan;

3. Pengembangan mutu pendidikan pada sekolah model 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, yang meliputi pengembangan mutu internal dan mutu eksternal;

4. Peningkatan layanan kemitraan di bidang penjaminan mutu pendidikan 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, yang meliputi layanan kemitraan dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan, Organisasi Profesi, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya di Nusa Tenggara Timur;

5. Peningkatan layanan data dan informasi pendidikan dasar dan menengah 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, yang meliputi data dan informasi satuan

Page 13: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

13

pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, dan organisasi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan satuan pendidikan (komite sekolah);

6. Peningkatan Manajemen dan Tata Kelola LPMP Nusa Tenggara Timur, yang meliputi sumberdaya manusia, barang milik negara, dan keuangan; dan

7. Pemenuhan sarana dan prasarana atau fasilitas LPMP Nusa Tenggara Timur, yang meliputi

layanan perkantoran, kendaraan bermotor, perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitas perkantoran, dan gedung/bangunan.

Sebagai upaya mencapai sasaran strategis di atas, LPMP Nusa Tenggara Timur akan melaksanakan secara maksimal tugas dan wewenang-nya dalam sistem penjaminan mutu pendidikan, yakni: 1) melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-Dikdasmen; 2) memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI-Dikdasmen berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota; 3) melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap SDM pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI; 4) menyusun laporan dan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota kepada Dirjen Dikdasmen berdasarkan pemetaan mutu pendidikan; dan 5) menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

F. Potensi Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki letak geografis Provinsi Nusa Tenggara Timur terletak antara 80-120 Lintang Selatan dan 1180 - 1250 Bujur Timur

1. Wilayah (luas darat dan laut, jumlah pulau) :

Luas wilayah daratan 47.349,9 km2 dan luas wilayah lautan 200.000 km2. Jumlah pulau yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur 566 pulau dimana 42 pulau telah dihuni sedangkan 524 pulau tidak berpenghuni. Adapun pulau yang telah memiliki nama 246 pulau dan yang belum memiliki nama 320 pulau

2. Batas Wilayah

Provinsi NTT dibagi atas 4 pulau yaitu Pulau Timor, Pulau Flores, Pulau Sumba dan Pulau Alor.

3. Iklim (curah hujan, suhu, dan kelembaban)

Seperti halnya di tempat lain di Indonesia, di Nusa Tenggara Timur dikenal 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni - September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember-Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan.

Keadaan Iklim Rata-Rata

Suhu (ºC) 26,7

Kelembaban Udara (%) 77,3

Curah hujan (mm/th) 265,9

Page 14: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

14

Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah Negeri Swasta Jumlah

1 SD 3.299 1.794 5.093 31.692 16.451 48.143 466.679 279.726 746.405 23.837 13.175 37.012 23.713 13.539 37.252

2 SMP 1.284 406 1.690 19.248 5.153 24.401 262.208 78.433 340.641 9.756 2.932 12.688 8.958 2.996 11.954

3 SMA 340 199 539 9.470 4.119 13.589 127.676 59.570 187.246 4.542 2.214 6.756 3.970 2.090 6.060

4 SMK 145 144 289 4.600 2.376 6.976 49.608 34.184 83.792 2.052 1.407 3.459 1.867 1.209 3.076

5 SLB 27 7 34 519 93 612 1.974 520 2.494 428 81 509 366 55 421

5.095 2.550 7.645 65.529 28.192 93.721 908.145 452.433 1.360.578 40.615 19.809 60.424 38.874 19.889 58.763 Jumlah

Sekolah Ruang Kelas Guru Siswa RombelNo. Jenjang

Kecepatan Angin (Knot) 3,6

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan sumber daya manusia. Kepedulian ini diwujudkan dengan mendukung masyarakatnya untuk belajar sejak usia dini dan aktif mendorong masyarakat untuk mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain itu, pendidikan dasar juga sangat penting, apalagi dengan ada-nya wajib belajar dua belas tahun yang telah dicanangkan pemerintah. Program ini membutuhkan kesiapan dan partisipasi semua pihak, baik siswa, guru, sekolah, dan masyarakat. Apalagi pendidikan dasar merupakan peletakan batu pertama untuk menentukan masa depan seorang anak. Pada tahun 2018 jumlah Sekolah Dasar meningkat menjadi 5.093 dengan jumlah murid 746.405 siswa. Jumlah guru juga meningkat menjadi 38.143; Jumlah SMP meningkat menjadi 1.690 dengan jumlah murid 340.641 siswa. Jumlah guru juga meningkat menjadi 24.401; Jumlah SMA meningkat menjadi 539 dengan jumlah murid 187.246 siswa. Jumlah guru juga meningkat menjadi 13.589; Jumlah SMK meningkat menjadi 289 dengan jumlah murid 83.792 siswa. Jumlah guru juga meningkat menjadi 6.976; Data yang dikumpulkan dari Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini merupakan data kompilasi dari laporan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se Provinsi Nusa Tenggara Timur yang perlu mendapat perhatian semua pihak, karena ketersediaan data yang akurat akan mempengaruhi kebijakan yang akan diambil dan diterapkan baik oleh pemerintah maupun kalangan pengguna data lainnya. Berdasarkan Data Pokok Pendidikan 2018 (Nusa Tenggara Timur dalam Angka : 2018) data sekolah, guru dan murid dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Ilustrasi 3: Data Sekolah, Guru, dan Murid Nusa Tenggara Timur Berdasarkan Data

Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2018

Dari data di atas jika dikelola dengan profesional melalui manajemen sistem informasi maka data tersebut akan menjadi bagian dari Potensi Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan di Nusa Tenggara Timur

G. Permasalahan dan Tantangan Peningkatan Layanan Pengembangan

Penjaminan Mutu Pendidikan untuk Seluruh Jenjang Pendidikan Melihat dari perencanaan, program, dan keberhasilan yang dicapai dalam Peningkatan Penjaminan Mutu Pendidikan sampai tahun 2018, LPMP Nusa Tenggara Timur, menunjukkan prestasi yang baik. Dari segi pemanfaatan dan pertanggungjawaban keuangan, LPMP Nusa Tenggara Timur sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Namun masih terdapat permasalahan penting dan tantangan yang harus dihadapi pada periode tahun 2015-2019. Permasalahan yang perlu mendapat perhatian dalam kurun waktu lima tahun mendatang akan diuraikan pada bagian berikut ini.

Page 15: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

15

1 . Peran Pelaku Peningkatan Penjaminan Mutu Pendidikan belum optimal Meskipun

sebagian pelaku sudah mengalami peningkatan peran yang cukup besar di era sebelumnya, namun sebagian yang lain masih perlu upaya penguatan peran dan keterlibatan di dalam meningkatkan kualitas layanan dan mutu pendidikan. Peran pelaku peningkatan Penjaminan Mutu Pendidikan di daerah selama ini dapat dilihat dari (a) Peran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mendukung penjaminan mutu pendidikan masih terbatas pada urusan administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, belum terlihat penguatan peran guru dan tenaga kependidikan sebagai fasilitator yang memiliki kemampuan pengelolaan kelas yang baik pada setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah; (b) Satuan pendidikan belum menempatkan siswa sebagai subjek pendidikan agar dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran; (c) Peran orang tua dalam mendukung kemajuan pendidikan anak masih terbatas pada urusan administrasi dan penyediaan sarana pribadi siswa saja; dan (d) peran pelaku peningkatan Penjaminan Mutu Pendidikan di daerah pada keseluruhan jenjang pendidikan juga masih kurang disinergikan sebagai bagian dari ekosistem pendidikan.

2. Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun Wajib belajar pendidikan 12 tahun bertujuan untuk memberikan layanan, perluasan, dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan sampai dengan jenjang pendidikan menengah yang bermutu bagi setiap warga Negara Indonesia usia s.d 21 tahun. Ketika Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun ditetapkan sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan pendidikan, sebenarnya masih ada beberapa masalah dalam pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang belum terselesaikan di Nusa Tenggara Timur, seperti masih ada anak-anak usia pendidikan dasar dan menengah yang belum mendapat pelayanan pendidikan, masih ada anak-anak yang mengalami putus sekolah. Permasalahan itu harus segera diatasi agar seluruh siswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMP/MTs dan Paket B dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah jenjang lebih tinggi.

3. Pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas belum maksimal Berdasarkan data dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014, capaian APK pendidikan dasar di Nusa Tenggara Timur belum semua kabupaten/kota yang mencapai 100%, masih ada permasalahan dari segi pemerataan baik sisi spasial maupun tingkat ekonomi. Pada jenjang SD/MI capaian APK-nya 97,06%; SMP/MT capaian APK-nya 102,54%; dan SMA/SMK capaian APK-nya 89,62%.

4. Belum seluruh penduduk memperoleh layanan akses pendidikan menengah yang berkualitas Belum semua anak usia 16-18 tahun memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas di Nusa Tenggara Timur, sebagaimana ditunjukkan pada Capaian APK SMA/SMK yang masih rendah yaitu sebesar 89,62% pada tahun 2014. Masih banyaknya kecamatan yang belum memiliki SMA/MA/SMK menjadi penyebab kantung-kantung putus sekolah belum tersentuh atau terlayani secara baik. Saat ini, dari total 66 kecamatan di Nusa Tenggara Timur belum semuanya memiliki SMA/MA/SMK.

5. Relevansi pendidikan menengah kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja belum

maksimal Secara umum di Indonesia, hasil layanan pendidikan SMK belum seperti yang diharapkan, sebagaimana ditunjukkan oleh tingkat pengangguran lulusan SMK yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan lulusan SMA yaitu 9,10% untuk SMA dan 7,21% untuk SMK pada bulan Februari tahun 2014. Selain itu, juga karena jumlah rata-rata penghasilan yang tidak terlalu berbeda antara lulusan SMA dan SMK. Hal ini menunjukkan belum signifikannya persepsi dunia kerja antara

Page 16: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

16

lulusan SMK dan SMA. Ketidakselarasan antara tuntutan dunia kerja dengan kualitas lulusan SMK merupakan salah satu faktor yang mendorong rendahnya penyerapan lulusan SMK pada dunia kerja. Kondisi ini dikuatirkan dapat terjadi di Nusa Tenggara Timur yang notabene adalah wilayah kepulauan dengan spesifikasi program studi maritim, perkapalan, dan sejenisnya.

Page 17: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

17

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN LPMP NUSA TENGGARA TIMUR

A. Visi LPMP Nusa Tenggara Timur

Berdasarkan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005-2025, visi pembangunan pendidikan 2025 adalah Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna). Makna Insan Indonesia cerdas meliputi 4 Cerdas yaitu Cerdas Spiritual, Cerdas Emosional dan Sosial, Cerdas Intelektual, dan Cerdas Kinestetis. Makna dari masing-masing kecerdasan tersebut adalah:

1. Cerdas Spiritual bermakna Insan yang mampu beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul;

2. Cerdas emosional dan sosial bermakna Insan yang mampu Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas akan kehalusan dan keindahan seni, nilai-nilai budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial dalam; (a) membina dan memupuk hubungan timbal balik; (b) berdemokrasi; (c) berempati dan bersimpati; (d) menjunjung tinggi hak asasi manusia; (e) memupuk rasa ceria dan percaya diri; (f) menghargai kebinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; dan (g) berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga Negara.

3. Cerdas Intelektual bermakna Insan yang Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Beraktualisasi diri sebagai insan intelektual yang kritis, kreatif, inovatif, dan imajinatif.

4. Cerdas Kinestetis bermakna Insan yang Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas. Beraktualisasi insan adiraga.

Sedangkan Kompetitif bermakna Insan yang mempunyai sifat dan perilaku sebagai berikut : a) Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan; b) Bersemangat juang tinggi; c) Jujur; d) Mandiri; e) Pantang menyerah; f) Pembangunan dan pembinaan jejaring; g) Bersahabat dengan perubahan; h) Inovatif dan menjadi agen perubahan; i) Produktif; j) Sadar mutu; k) Berorientasi global; l) Pembelajaran sepanjang hayat; dan m) Menjadi rahmat bagi semesta alam.

Insan cerdas dan insan kompetitif melandasi penetapan Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 sebagaimana tercantum di dalam Rencana Strategis 2015-2019, yaitu Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong. Kemudian, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan visi yaitu Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan Dasar dan Menengah yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”.

Page 18: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

18

Beberapa hal yang harus lebih diperjelas dari visi tersebut, yakni makna ekosistem dan gotong royong agar tidak menimbulkan beragam tafsir. Ekosistem dimaksud di dalam visi adalah sebagai berikut:

1. Sekolah yang Kondusif

Suasana kondusif di sekolah sangat diperlukan untuk membuat sekolah yang efektif. Sekolah adalah suatu tempat yang di dalamnya terjadi hubungan saling ketergantungan antara manusia dengan lingkungannya. Sekolah yang kondusif sebagai tempat yang menyenangkan bagi manusia yang berinteraksi di dalamnya, baik siswa, guru, tenaga pendidik, orang tua siswa, dan pelaku lainnya. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai juga menjadi faktor pendukung. Faktor pendukung lain yang penting ialah peran kepala sekolah yang memimpin para pelaku pendidikan menghadapi dan menyelesaikan masalah.

2. Guru sebagai Penyemangat

Guru yang baik adalah guru yang mempunyai empat kompetensi yang mumpuni meliputi kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan berkepribadian. Selain itu seorang guru juga harus punya naluri yang sensitif atau peka terhadap kemampuan dan perkembangan siswanya. Artinya sensitif terhadap kebutuhan siswa serta mampu memberikan semangat kepada siswa untuk aktif, kreatif, inovatif, dan sportif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

3. Orangtua yang Terlibat Aktif

Orang tua berperan sejak awal sebagai pendidik bagi anak-anaknya sejak masa sebelum dan sesudah mereka bersekolah. Keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi, seperti: membentuk kepribadian anak, melaksanakan pedidikan anak di rumah dan mendukung pendidikan di sekolah. Pemerintah memang memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan yang baik bagi seluruh anak Indonesia. Orang tua memiliki hak dan kewajiban dalam memilih satuan pendidikan, memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya, serta memberikan masukan kepada sekolah. Orang tua yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah akan menciptakan pendidikan yang lebih efektif.

4. Masyarakat yang Sangat Peduli

Penyelenggaraan pendidikan membutuhkan partisipasi dan kepedulian masyarakat. Salah satu alasannya ialah keterbatasan sumber daya pemerintah. Partisipasi dan kepedulian masyarakat itu dapat berupa menyelenggaraan satuan pendidikan mandiri atau mendukung satuan pendidikan mandiri milik pemerintah. Masyarakat yang menyelenggarakan satuan pendidikan mandiri harus berupaya sebaik-baiknya dan tetap mematuhi semua pedoman, aturan, dan kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dapat berupa materi, tenaga, dan pikiran. Kini masyarakat dapat berperan serta dalam pembahasan masalah pendidikan, baik akademis maupun non akademis, dan dalam proses pengambilan keputusan terkait rencana pengembangan sekolah.

5. Industri yang Berperan Penting\

Di negara-negara maju, peran industri ditunjukkan secara nyata berupa kerjasama program, dukungan finansial untuk penelitian dan beasiswa. Bahkan di beberapa negara peran industri menjadi kewajiban sesuai

Page 19: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

19

undang-undang yang mengaturnya. Pengalaman negara-negara tersebut dapat menjadi pelajaran bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Selain dukungan finansial, peran industri yang penting ialah menyelesaikan permasalahan peralihan dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Dunia industri dapat berfungsi sebagai tempat praktik, magang kerja, belajar manajemen industri dan tempat menambah wawasan dunia kerja bagi siswa. Kerjasama sekolah dan industri harus dibangun berdasarkan kemauan dan saling membutuhkan. Pihak dunia kerja dan industri seharusnya menyadari bahwa pihak industri tidak akan mendapatkan tenaga kerja siap pakai yang diperlukan sesuai kualifikasi yang diharapkan, tanpa membangun program pendidikan bersama.

6. Organisasi Profesi yang Berkontribusi Besar

Organisasi profesi diharapkan dapat meningkatkan peran dalam penyelenggaraan pendidikan. Organisasi profesi dapat memberikan masukan bahkan menentukan arah kebijakan pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya bekerja sama lebih erat dengan organisasi profesi, melalui berbagai jalur komunikasi dan aspirasi. Interaksi yang baik akan menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus mempercepat kemajuan pembangunan di bidang pendidikan.

7. Pemerintah yang Berperan Optimal

Berdasarkan hasil amandemen UUD 1945 IV (keempat) tahun 2002 yaitu tentang pendidikan, bentuk dukungan pemerintah telah dituangkan dalam pasal 31 ayat 1, 2, 3, 4, dan 5. Khusus untuk dukungan pendanaan secara eksplisit dituangkan pada pasal 31 ayat 4 yang berbunyi ―Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional‖. Pemerintah memegang peranan penting dalam peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan serta daya saing anak-anak Indonesia, terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP), pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada semua jenjang pendidikan serta pemberian beasiswa miskin melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) sehingga keterjangkauan dan jaminan untuk memperoleh layanan pendidikan dasar dan menengah dapat terpenuhi. Selain itu pemerintah juga harus menjamin ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional di seluruh jenjang pendidikan dan seluruh satuan pendidikan, serta mengurangi kesenjangan akses dan kualitas antar provinsi, kabupaten, dan kota serta antar daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pemerintah daerah pun dituntut untuk berperan lebih dari pada waktu sebelumnya.

Page 20: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

20

Sebagian besar penggunaan dana pendidikan dari APBN berada dibawah kontrol pemerintah daerah. Pemanfaatan dana pendidikan yang berasal dari APBN dan APBD dapat diupayakan semakin terkoordinasi, antara lain mengkaitkan besaran alokasi dana pemerintah dengan seberapa besar alokasi APBD daerah bersangkutan.

Makna gotong royong merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Gotong royong diakui sebagai kepribadian dan budaya bangsa yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan berarti banyak hal yang dilakukan secara bersama oleh banyak pihak secara sadar, sukarela, merasa turut berkepentingan, serta dengan keinginan saling menolong. Berlandaskan gotong royong akan memposisikan pembangunan pendidikan dan kebudayaan sebagai sebuah gerakan. Gerakan yang dicirikan, antara lain oleh keterlibatan aktif masyarakat, dukungan langsung dunia usaha, dan kepercayaan yang tinggi terhadap lingkungan lembaga satuan pendidikan seperti sekolah.

Mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, serta visi yang akan diemban tersebut, maka LPMP Nusa Tenggara Timur menetapkan visi yaitu: “Terwujudnya Layanan Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai SNP yang/dan Bertamadun Melayu di Nusa Tenggara Timur”

Visi ini didasari Pasal 2 dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), yang menyatakan bahwa tugas LPMP adalah melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Visi LPMP Nusa Tenggara Timur terdapat kearifan lokal dari ranah melayu dengan menambahkan ―Bertamadun Melayu yang disesuaikan dengan budaya setempat, adapun makna bertamadun melayu adalah masyarakat yang mempunyai kemajuan dari segi rohaniah dan lahiriah yang diperoleh melalui pendidikan dan pembelajaran yang luas dan mendalam yang mempunyai peradaban.

B. Misi LPMP Nusa Tenggara Timur

Dalam rangka mencapai visi tersebut, ada 3 (tiga) misi yang harus diemban oleh LPMP Nusa Tenggara Timur, yaitu:

1. Meningkatkan Layanan Pendidikan Dasar sesuai SNP (M1); 2. Meningkatkan Layanan Pendidikan Menengah sesuai SNP (M2); 3. Meningkatkan Tata Kelola LPMP yang Transparan, Akuntabel, dan Pelibatan Publik (M3);

C. Tata Nilai

Dalam melaksanakan layanan penjaminan mutu pendidikan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, LPMP Nusa Tenggara Timur menyadari pentingnya penetapan tata nilai yang merupakan dasar sekaligus pemberi arah bagi sikap dan perilaku seluruh insan LPMP Nusa Tenggara Timur dalam menjalankan tugas sehari-hari. Selain itu, tata nilai tersebut juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan Visi dan Misi LPMP Nusa Tenggara Timur

Page 21: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

21

LPMP Nusa Tenggara Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi bertekad mewujudkan:

1. Integritas 2. Kreatif dan Inovatif 3. Inisiatif 4. Pembelajar 5. Menjunjung Meritrokrasi 6. Terlibat Aktif 7. Tanpa Pamrih

D. Tujuan Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur

Tujuan strategis LPMP Nusa Tenggara Timur tahun 2015-2019 mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan strategis tersebut adalah:

Tabel 4. Tujuan Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019

Kode Tujuan Strategis T1 Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

T2 Pengembangan Sistem Informasi mutu pendidikan dasar dan menengah

T3 Peningkatan supervisi mutu pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian SNP

T4 Peningkatan fasilitasi untuk peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan

T5 Peningkatan Kerja sama dibidang penjaminan mutu pendidikan

T6 Penguatan Tata Kelola Penjaminan mutu pendidikan

Tujuan strategis ini guna memenuhi peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan di Nusa Tenggara Timur agar tercipta pendidikan yang bermutu dan berbudaya. Penjabaran tujuan tersebut secara rinci sebagai berikut:

T1. Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah bagian penting dalam rangka mewujudkan Peningkatan Layanan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Untuk Seluruh Jenjang Pendidikan di 22 kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan adanya pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah yang tidak hanya memuat data yang akurat, akuntabel, dan aktual, tetapi juga hasil analisis kebutuhan dan rekomendasi yang bersifat tematik di masing-masing Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sesuai dengan prioritas program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka diharapkan proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-program penjaminan mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan.

Page 22: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

22

Hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah dilaksanakan LPMP Nusa Tenggara Timur melalui kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan Tahun 2016 yang merupakan program Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah telah melahirkan peta mutu pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Akan tetapi, dengan adanya beberapa permasalahan terkait sistem Pemetaan Mutu Pendidikan peta mutu yang dihasilkan hanya menjelaskan rapor mutu pendidikan dari 5 SNP, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Pengelolaan. Sedangkan untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, dan Standar Pembiayaan masih belum tersedia.

T2. Pengembangan Sistem Informasi mutu pendidikan dasar dan menengah Sesuai dengan tugas dan fungsinya, target Pengembangan Sistem Informasi mutu pendidikan dasar dan menengah dilakukan oleh LPMP Nusa Tenggara Timur melalui Seksi Sistem Informasi dan Pemetaan Mutu sesuai melakukan melakukan penyiapan perangkat sistem informasi pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dari perangkat sistem informasi pendidikan dasar dan menengah yang telah disiapkan, LPMP Nusa Tenggara Timur melakukan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Data dan informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah dikumpulkan dan diolah selanjutnya diverifikasi dan divalidasi. Data dan informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah divalidasi, kemudian disajikan dan disebarluaskan. Adanya sistem informasi mutu pendidikan dasar dan menengah yang mampu menyajikan data yang valid, diharapan dapat digunakan secara optimal. Oleh karena itu, agar pengelolaan data pendidikan tersebut dapat dipergunakan secara optimal untuk proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-program penjaminan mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur maka perlu dilakukan pemeliharaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pengembangan Sistem Informasi mutu pendidikan dasar dan menengah. Dengan pengembangan ini, diharapkan LPMP Nusa Tenggara Timur akan menjadi acuan data atau pangkalan data mutu pendidikan dasar dan menengah di Nusa Tenggara Timur

T3. Peningkatan supervisi mutu pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian SNP

Supervisi mutu pendidikan memiliki esensi yang lebih bernuansa pada sebuah pembinaan dalam rangka membantu meningkatkan mutu pendidikan. Supervisi yang merupakan salah satu strategi untuk memastikan bahwa seluruh langkah pada proses penyelenggaraan pendidikan dan semua komponen hasil yang dicapai memenuhi target.

Supervisi adalah strategi manajemen yang terdiri atas serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa mutu yang diharapkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi memenuhi standar yang telah ditentukan. Praktek supervisi selalu berubah seiring dengan tumbuhnya kesadaran para pemangku kepentingan untuk meningkatkan penjaminan mutu. Kesadaran akan pentingnya meningkatkan mutu terkait pada peran, fungsi, dan pembagian tugas dalam organisasi. Pelaksanaannya selalu terkait pada konsistensi lembaga, kegiatan akademik, profesionalisme, dan kesungguhan penyelenggara pendidikan akan pentingnya memastikan bahwa mutu yang diharapkan dapat terus terjaga sejak langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya.

Supervisi merupakan salah satu strategi manajemen untuk menjamin bahwa seluruh proses dan hasil peningkatan mutu dapat mencapai target yang ditetapkan. Melalui kegiatan supervisi kinerja dapat diukur. Melalui kegiatan supervisi pemetaan mutu dapat dideskripsikan.

Konsep supervisi sebagai strategi penjaminan mutu belum dapat diwujudkan secara optimal. Kepala sekolah sebagai penjamin mutu internal sekolah belum dapat melaksanakan tugas

Page 23: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

23

supervisi dengan optimal pula, demikian juga pengawas pembina. Oleh karena itu meningkatkan sistem supervisi melalui optimalisasi diri melalui kontrol yang dikembangkan oleh LPMP seharusnya menjadi salah satu alternatif yang perlu segera dikuatkan agar tercipta budaya mutu pendidikan dasar dan menengah di Nusa Tenggara Timur

T4. Peningkatan fasilitasi untuk peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan

Fasilitasi layanan mutu pendidikan adalah proses mempermudah kegiatan pengembangan layanan penjaminan mutu di dalam mencapai peningkatan mutu pendidikan. Artinya, fasilitasi dalam hal ini bertujuan untuk membantu dan mendukung ekosistem pendidikan dan/atau stakeholders pendidikan supaya berhasil dalam upaya peningkatan penjaminan mutu pendidikan.

Fasilitasi layanan mutu pendidikan yang dikelola oleh LPMP Nusa Tenggara Timur tentu saja berdasarkan kebutuhan dan tuntutan dalam pencapaian sasaran peningkatan penjaminan mutu. Fasilitasi tersebut dapat berupa pemberian layanan langsung, bimbingan, dan bantuan teknis pada satuan pendidikan dan/atau fasilitasi pada pengelolaan sumberdaya pendidikan dasar dan menengah.

T5. Peningkatan Kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan

Kerja sama layanan mutu pendidikan dasar dan menengah merupakan komitmen kemitraan yang dikembangkan antara LPMP Nusa Tenggara Timur dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya di daerah. Komitmen kerja sama ini dapat berupa sharing dana atau sumber daya lain dalam memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan di daerah. Komitmen tersebut dapat berupa nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU).

T6. Penguatan Tata Kelola Penjaminan mutu pendidikan

Peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja LPMP Nusa Tenggara Timur bertujuan untuk menjaga agar, (a) mutu laporan keuangan tetap dapat mendukung unit kerja memperoleh opini hasil audit Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, dan (b) tingkat pencapaian akuntabilitas pengelolaan kinerja (LAKIP) dalam kategori A (sangat baik), yaitu dengan cara peningkatan efisiensi dan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan anggaran serta pengembangan koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional dan daerah.

Selain itu konsistensi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi akan terus dilakukan dan difokuskan pada kebijakan untuk mewujudkan birokrasi LPMP Nusa Tenggara Timur yang menjadi teladan dalam memberikan layanan prima, mewujudkan tata kelola yang bersih, efektif dan efisien, Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan transparansi dengan melibatkan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan berbasis data, riset, dan bukti lapangan.

Dalam mendukung terciptanya tata kelola yang transparan dan akuntabel maka pengelolaan sumber daya manusia (SDM) haruslah profesional dan kompeten. Dengan SDM yang handal akan mempermudah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Nusa Tenggara Timur

Page 24: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

24

E. Sasaran Program LPMP Nusa Tenggara Timur

Untuk mengetahui ketercapaian masing-masing tujuan strategis yang telah ditetapkan maka diperlukan sasaran strategis program yang harus dicapai sampai tahun 2019 dari setiap tujuan strategis tersebut, sehingga menjadi target yang harus dicapai dalam penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah selama 5 tahun kedepan. Pada setiap sasaran strategis ditetapkan indikator kinerja program (IKP).

Adapun sasaran program LPMP Nusa Tenggara Timur tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

T1. Tujuan strategis Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

Melalui tujuan strategis ini diharapkan tersedianya representasi visual yang menyoroti profil mutu satuan pendidikan di Nusa Tenggara Timur yang menggambarkan karakteristik mutu satuan pendidikan berdasarkan delapan standar nasional pendidikan.

Indikator keberhasilan sasaran program ini adalah tersedianya peta mutu satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, dan organisasi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan satuan pendidikan (komite sekolah).

T2. Tujuan strategis Pengembangan Sistem Informasi mutu pendidikan dasar dan menengah.

Melalui tujuan strategis ini diharapkan tersedianya sistem informasi yang dapat menyajikan data yang mudah diakses, lengkap, valid, akuntabel, dan terbarukan. Dengan ketersediaan data tersebut di atas, diproyesikan LPMP Nusa Tenggara Timur akan menjadi sumber acuan data mutu atau pengkalan data mutu pendidikan dasar dan menengah di Nusa Tenggara Timur yang dipergunakan untuk proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-program penjaminan mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur baik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun pemangku kepentingan pendidikan lainnya di Nusa Tenggara Timur

Indikator keberhasilan sasaran program ini adalah tersedianya data mutu pendidikan yang mudah diakses, lengkap, valid, akuntabel, dan terbarukan yang meliputi data dan informasi satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, dan organisasi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan satuan pendidikan (komite sekolah).

T3. Tujuan strategis Peningkatan supervisi mutu pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian SNP

Melalui tujuan strategis ini diharapkan adanya pengawasan melalui serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa mutu yang diharapkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi pendidikan memenuhi standar yang telah ditentukan.

Indikator keberhasilan sasaran program ini adalah dokumen kepengawasan dan tindaklanjut perbaikan mutu supaya kegiatan mutu dapat terus terjaga sejak langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauannya.

T4. Tujuan strategis Peningkatan fasilitasi untuk peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan Melalui tujuan strategis ini diharapkan ekosistem pendidikan dan/atau stakeholders pendidikan terbantu dalam mendukung upaya peningkatan penjaminan mutu pendidikan. Fasilitasi tersebut dapat berupa pemberian layanan langsung, bimbingan, dan bantuan teknis pada satuan pendidikan dan/atau fasilitasi pada pengelolaan sumberdaya pendidikan dasar

Page 25: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

25

dan menengah. Fasilitasi strategis yang menjadi sasaran adalah fasilitasi pada sekolah model atau sekolah Pembina/rujukan.

Indikator keberhasilan sasaran program fasilitasi adalah terlaksananya fasilitasi kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme pengelola satuan pendidikan; dan fasilitasi peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu satuan pendidikan.

T5. Tujuan strategis Peningkatan Kerja sama di bidang penjaminan mutu pendidikan

Indikator keberhasilan sasaran program kerja sama layanan mutu adalah dokumen kemitraan dan implementasinya yang meliputi layanan kemitraan dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan, Organisasi Profesi, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya di Nusa Tenggara Timur;

T6. Penguatan Tata Kelola Penjaminan mutu pendidikan

Melalui tujuan strategis ini diharapkan meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja LPMP Nusa Tenggara Timur dalam mendukung pelaksanaan tugas dalam penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di Nusa Tenggara Timur

Indikator keberhasilan sasaran program ini adalah meningkatnya efisiensi dan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan anggaran, meningkatnya kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme SDM LPMP Nusa Tenggara Timur

Tabel berikut ini menunjukkan kaitan antara tujuan strategis dan sasaran strategis LPMP Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019.

Tabel 5 : Tujuan Strategis dan Sasaran Program

LPMP Nusa Tenggara Timur Tahun 2015-2019

Kode Tujuan Strategis Sasaran Program

T1. Pengembangan Peta Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

S1. Meningkatnya Penjaminan Mutu Pendidikan diseluruh jenjang pendidikan dasar melalui pemetaan mutu.

S2. Meningkatnya Penjaminan Mutu Pendidikan diseluruh jenjang pendidikan menengah melalui pemetaan mutu.

Page 26: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

26

T2.

Pengembangan Sistem Informasi mutu pendidikan dasar dan menengah.

S1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan Tugas teknis lainnya melalui pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar.

S2. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan Tugas teknis lainnya melalui pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan menengah

T3. Peningkatan supervisi mutu pendidikan dasar dan menengah dalam pencapaian SNP.

S1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan dasar melalui supervisi satuan pendidikan

S2. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan menengah melalui supervisi satuan pendidikan

T4. Peningkatan fasilitasi untuk peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah dalam penjaminan mutu pendidikan.

S1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan dasar melalui fasilitasi satuan pendidikan

S2. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan Menengah melalui fasilitasi satuan pendidikan

T5. Peningkatan Kerja sama dibidang penjaminan mutu pendidikan.

S1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya melalui kerjasama bidang penjaminan mutu pendidikan dasar

S2. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya melalui kerjasama bidang penjaminan mutu pendidikan menengah

T6. Penguatan Tata Kelola Penjaminan mutu pendidikan.

S1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya melalui peningkatan tata kelola.

Page 27: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

27

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

E. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang juga tercantum dalam RPJMN 2015-2019 yaitu arah pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 ialah mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. RPJMN tersebut merupakan acuan dalam menyusun kebijakan peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan di Nusa Tenggara Timur Oleh karena itu, arah kebijakan dan strategi yang dituangkan ke dalam rencana strategis LPMP Nusa Tenggara Timur 2015-2019 dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah arah kebijakan dan strategi pembangunan pendidikan dasar dan menengah dan kedua adalah arah kebijakan dan strategi LPMP Nusa Tenggara Timur Dalam RPJMN ke-3 strategi pembangunan pendidikan direncanakan sebagai tahap pendidikan yang menyiapkan manusia Indonesia untuk memiliki daya saing regional.

Arah kebijakan dan strategi pembangunan pendidikan dasar dan menengah dipengaruhi oleh permasalahan pokok dan tantangan seperti peran pelaku pembangunan pendidikan belum maksimal, pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas belum maksimal, belum seluruh penduduk memperoleh layanan akses pendidikan menengah yang berkualitas, peningkatan kualitas pembelajaran yang belum maksimal yang dihadapi bangsa dalam lima tahun ke depan dan kondisi lingkungan strategis. Berdasarkan RPJMN ke-3 yang sesuai amanat RPJP 2005-2025 yaitu menetapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menetapkan pembangunan keunggulan kompetitif perekenomian yang berbasis pada sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan IPTEK, maka dinyatakan bahwa prioritas dan program aksi bidang Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri atas:

1. Peningkatan Akses pendidikan Tantangan dalam pembangunan akses pendidikan adalah mempercepat peningkatan taraf pendidikan seluruh masyarakat untuk memenuhi hak seluruh penduduk usia sekolah dalam memperoleh layanan pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas, serta meningkatkan akses pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Merupakan kewajiban dan tugas dari LPMP Kepulauan untuk mendorong dan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan bagi penduduk usia sekolah Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah dalam lima tahun kedepan menitikberatkan pada peningkatan akses bagi anak-anak berkebutuhan khusus, pengembangan daerah 3T, dan memperhatikan aspek gender.

Peningkatan akses pendidikan menengah yang berkualitas, dilakukan dengan cara

(i) Menyediakan akses pendidikan menengah di seluruh kecamatan (ii) Menyediakan bantuan biaya pendidikan kepada seluruh kelompok masyarakat melalui

dana (BOS) serta memberikan KIP kepada masyarakat tidak mampu (iii) Menyediakan afirmasi khusus kepada anak-anak didaerah 3T dan berkebutuhan khusus (iv) Menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya pendidikan menengah

Page 28: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

28

(v) Meningkatkan peran masyarakat umum / swasta dalam menyediakan layanan pendidikan menengah

2. Peningkatan Mutu Pendidikan Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran pada semua jenjang pendidikan dalam lima tahun ke depan difokuskan pada pembentukan karakter siswa, peserta pelatihan dan kursus, serta orang dewasa. Peningkatan mutu pembelajaran pendidikan dasar dan menengah didukung oleh semakin banyak pelibatan siswa di kelas secara interaktif, sehingga mendorong kreativitas siswa, daya kritis dalam berpikir dan kemampuan analisis. Ditargetkan adanya peningkatan hasil yang signifikan dalam hasil tes nasional dan hasil tes internasional. Sebagai contoh, hasil tes PISA siswa Indonesia meningkat dalam periode lima tahun ke depan. Di samping tes yang demikian itu, mengingat Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan, pembentukan karakter bagi siswa menjadi hal yang utama dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Upaya – upaya peningkatan mutu pendidikan dasar ditujukan untuk mendorong meningkatnya rata – rata kualitas layanan pendidikan yang ditujukan dengan semakin meningkatnya jumlah satuan pendidikan dasar yang terakreditasi minimal B.

Peningkatan akses pendidikan menengah wajib diselaraskan dengan akselerasi peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan menengah tidak hanya mencetak lulusan pendidikan menengah yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi. Namun juga mempersiapkan lulusan SMK memiliki keterampilan memadai untuk menjadi tenaga kerja siap pakai dan terampil.

Peningkatan mutu pada pendidikan dasar dan menengah berkaitan erat dengan pengembangan dan penerapan kurikulum secara baik. Evaluasi yang terus-menerus atas pelaksanaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 diharapkan menghasilkan kurikulum yang lebih baik dan diterapkan secara baik. Contoh aspek yang mutlak diperhatikan dalam konteks ini adalah pendidikan karakter dan pendidikan kewargaan. Pendidikan karakter dimaksudkan untuk membina budi pekerti, membangun watak, dan mengembangkan kepribadian peserta didik. Sementara itu, pendidikan kewargaan dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan di kalangan anak usia sekolah, sehingga terbentuk pemahaman mengenai pluralitas sosial dan keberagaman budaya dalam masyarakat, yang berdampak pada kesediaan untuk membangun harmoni sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menjaga kesatuan dalam keanekaragaman.

3. Menciptakan Tata Kelola Tantangan utama pembangunan tata kelola adalah menciptakan birokrasi yang efektif yaitu meningkatkan integritas, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk mendukung keberhasilan pembangunan dan peningkatan daya saing nasional sehingga dapat mendukung proses pembangunan pendidikan dasar dan menengah ke depan secara efektif dan efisien. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik adalah dengan memaksimalkan pelibatan publik dalam seluruh aspek kebijakan yang berbasis data, riset dan bukti lapangan, membantu penguatan kapasitas tata kelola pada pendidikan di daerah. Meningkatkan kualitas layanan publik, menjamin akuntabilitas pembangunan dan anggaran, memperkuat manajemen kinerja pembangunan, memperkuat manajemen aparatur sipil negara

Page 29: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

29

Dalam RPJMN 2015—2019 yang menjadi sasaran pokok pembangunan pendidikan dasar dan menengah adalah memfokuskan pada delapan sasaran sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 : Sasaran Pokok Pembangunan Pendidikan Dasar dan Menengah No Sasaran Pokok Sasaran 2019

1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun 8,8 thn 2 Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun 96,1% 3 Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 84,2% 4 Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 81,0% 5 Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B 84,6% 6 Persentase kompetensi keahlian SMK berakreditasi minimal B 65,0% 7 Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20%

penduduk terkaya

0,90%

8 Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20%

penduduk terkaya

0,60%

B. Arah Kebijakan dan Strategi

Arah kebijakan dan strategi LPMP Nusa Tenggara Timur diturunkan dari arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan mengemban tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, maka LPMP Nusa Tenggara Timur harus menentukan arah kebijakan sesuai dengan bidang yang dibawahinya yaitu Sub bagian Umum; Seksi Sistem Informasi dan Pemetaan Mutu; dan Seksi Supervisi dan Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan.

Tabel berikut menunjukan keterkaitan antara arah kebijakan dan strategi LPMP Nusa Tenggara Timur

Tabel 7 : Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Nusa Tenggara Timur

ISU STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI

Pengembangan Sistem Informasi Pemetaan Pendidikan

Memperkuat Sistem Informasi Pendidikan

Penguatan kelembagaan dan kapasitas pengelola sistem informasi Peningkatan komitmen provinsi dan kab/kota dalam penyediaan data dan informasi pendidikan Pengembangan jaringan data berbasisi teknologi informasi

dan komunikasi Mempercepat

Pemetaan Mutu

Pendidikan

Penguatan kelembagaan dan kapasitas penglola pemetaan

Mutu Peningkatan komitmen provinsi dan kab/kota dalam

penyediaan profil mutu pendidikan daerah dan sekolah

Penguatan kapasitas dan perasn kepala sekolah dan pengaws

dalam menyediakan profil mutu sekolah Peningkatan Supervisi

dan Fasilitasi Peningkatan Mutu

Memperkuat Pola

Kepengawasan

Mutu

Penguatan kelembagaan dan kapasitas petugas supervise

Mutu Pengembangan pola supervise melalui metode yang valid dan

Realiabel Penguatan kapasitas pengawas sekolah dalam menyediakan

dokumentasi hasil supervise sekolah Pelaksanaan supervise yang ketat, komprehensif dan

berkelanjutan terhadap implementasi kurikulum 2013

Page 30: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

30

ISU STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI

Pendidikan Memperluas

Lingkup Fasilitasi

Peningkatan Mutu

Penguatan kelembagaan dan kapasitas pengelolaan fasilitas

peningkatan mutu Pengembangan kegiatan fasilitasi peningkatan mutu dengan

program kemitraan Pengembangan fasilitasi peningkatan sekolah di daerah

terluar/ pulau tidak terjangkau Penguatan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan melalui

pendidikan karakter dan/atau budi pekerti Percepatan peningkatan kualitas pembelajaran dan

pembangunan budaya mutu di sekolah Pengembangan profesi berkelanjutan tentang praktik

pembelajaran di kelas untuk guru dan kepala sekolah

Peningkatan Tata

Kelola dan Sumber

Daya Pendidikan

Meningkatkan

Tata Kelola

Lembaga

Penguatan kelembagaan dan kapasitas pengelola program

dan anggaran Peningkatan akuntabilitas lembaga dalam pelaksanaan

Anggaran Penguatan system penggunaan dan laporan pertanggungjawaban anggaran Penguatan kemitraan kelmbagaan dengan pemerintah provinsi dan kab/kota

Meningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga

Penguatan kelembagaan dan kapasitas sumber daya manusia Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme SDM Percepatan penyediaan sarana/prasarana dan fasilitas perkantoran

C. Kerangka Regulasi

1. Kerangka regulasi dalam Rencana Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur 2015-2019 ditujukan untuk mengimplementasikan kebijakan terpilih yang dimaksudkan untuk mendukung dan memantapkan peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan di Nusa Tenggara Timur Untuk peningkatan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan penjaminan mutu perlu dilakukan beberapa penataan regulasi/aturan sebagai berikut:

2. Perumusan teknis Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan/atau perubahannya, agar penjaminan mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur dapat dilaksanakan secara terarah, sistematis, dan berkesinambungan;

3. Penyempurnaan/revisi UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Menyesuaikan pasal-pasal yang sudah tidak relevan lagi dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi (RSBI, dan Pendanaan 20% diluar gaji pendidik) serta menambahkan substansi yang belum diakomodasikan (wajib belajar 12 tahun)

4. Harmonisasi Undang-Undangan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan perubahannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 dan perubahannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan/atau perubahannya; dan Peraturan

Page 31: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

31

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan;

5. Penyusunan dan perumusan pedoman, petunjuk pelaksana/petunjuk teknis tentang pengelolaan sistem informasi, pemetaan mutu, supervisi, fasilitasi peningkatan mutu, dan tata kelola kelembagaan agar pelaksanaan tugas dan fungsi dapat dilakukan secara terarah dan sinergis; dan

6. Penyiapan pedoman dan konsep kemitraan peningkatan mutu dengan pemangku kepentingan pendidikan

D. Kerangka Kelembagaan

Kerangka Kelembagaan adalah perangkat LPMP Nusa Tenggara Timur yang meliputi struktur organisasi dan tata kerja lembaga. Kerangka kelembagaan disusun dengan tujuan antara lain; 1) meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan; 2) membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan ukuran untuk menghindari duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi LPMP Nusa Tenggara Timur dalam melaksanakan program-programnya; dan 3) memperjelas profesionalisme sumber daya manusia.

Pada periode pembangunan 2015-2019, LPMP Nusa Tenggara Timur akan melaksanakan tugas dan fungsi dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

Struktur organisasi LPMP Nusa Tenggara Timur 2015-2019 ditunjukan pada ilustrasi berikut:

Page 32: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

32

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

LPMP Nusa Tenggara Timur yang wilayah kerjanya mencakup 22 kabupaten/kota di provinsi Nusa Tenggara Timur ini dikepalai oleh seorang kepala dengan jabatan struktural eselon III.a dan dibantu oleh Kepala Subbagian Umum, Kepala Seksi Sistem Informasi dan Pemetaan Mutu, dan Kepala Seksi Supervisi dan Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan dengan jabatan struktural eselon IV.a, serta kelompok jabata fungsional.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya LPMP berkoordinasi dengan: a) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah; b) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan; c) Badan Penelitian dan Pengembangan; d) pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota; e) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN – S/M); f) unit pelaksana teknis yang menangani pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan; dan g) unit organisasi terkait lainnya di dalam dan di luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 33: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

33

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Target Kinerja merupakan salah satu pentahapan yang sangat menentukan keberhasilan lembaga dalam mewujudkan tercapaianya indikator kinerja sasaran dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. LPMP Nusa Tenggara Timur menetapkan 3 (tiga) sasaran program untuk mendukung tercapainya Indikator Kinerja Sasaran (IKS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Keberhasilan Sasaran Program tersebut ditentukan oleh ketercapaian Indikator Kinerja Program (IKP) maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Rencana Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur tahun 2015-2019 memuat 23 IKP yang akan dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan pokok, yaitu: 1. Pengembangan sistem informasi dan pemetaan mutu 2. Peningkatan supervisi dan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan 3. Peningkatan tata kelola dan sumber daya pendidikan

A. Target Kinerja Target kinerja merupakan salah satu kunci keberhasilan program untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penjabaran rencana kinerja LPMP Nusa Tenggara Timur untuk periode 2015 – 2019 adalah sebagai berikut. 1. Pengembangan sistem informasi dan pemetaan mutu

Pengembangan sistem informasi merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada dan/atau melengkapi sistem. Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. Sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi pendidikan agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan pendidikan.

Pengembangan sistem informasi di LPMP Nusa Tenggara Timur cenderung memperbaiki sistem yang telah ada dan melengkapi sistem yang belum ada seiring dengan tuntutan dan kebutuhan pengguna data dan informasi pendidikan. Dengan ketersediaan sistem informasi dan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maka proses pemetaan mutu yang menjadi salah satu media yang sangat penting dalam menjamin memberikan identitas yang baku dari satuan pendidikan sebagai acuan dalam melakukan pembinaan dan pengembangan penjaminan mutu.

1.1 Memperkuat sistem informasi pendidikan

Page 34: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

34

2015 2016 2017 2018 2019

1Jumlah pengelola SI pada LPMP yang memiliki kompetensi

orang 12 12 14 12 13

2Jumlah SD yang terdata dalam sistem informasi LPMP

sekolah 4673 5001 5117 5088 5117

3Jumlah SMP yang terdata dalam sistem informasi LPMP

sekolah 1479 1512 1611 1633 1633

4Jumlah SMA yang terdata dalam sistem informasi LPMP

sekolah 463 479 512 515 515

5Jumlah SMK yang terdata dalam sistem informasi LPMP

sekolah 257 269 277 280 280

6Jumlah Kabupaten/kota penyedia data dan informasi pendidikan

Kab/ kota

22 22 22 22 22

7Jumlah jaringan data berbasis TIK di LPMP

unit 2 2 2 2 2

ProyeksiNo Jenis Data Satuan

Tabel 8 : Data Proyeksi Penguatan Sistem Informasi Pendidikan

Adapun rencana kinerja untuk memperkuat sistem informasi pendidikan ini adalah: a. Mengirim, melatih, dan mengikutsertakan dalam bimbingan teknis, diklat,

workshop, dan sejenisnya dalam upaya peningkatan kompetensi pengelola sistem informasi dan/atau SDM LPMP Nusa Tenggara Timur yang bertugas dalam pengelolaan data dan system informasi;

b. Melakukan pendataan mutu sekolah SD, SMP, SMA/SMK dengan media teknologi informasi dan komunikasi baik dengan turun langsung ke lapangan, maupun dengan sistem online;

c. Melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi data mutu sekolah dengan dinas pendidikan kabupaten/kota baik melalui rapat koordinasi, workshop, turun langsung ke lapangan, maupun dengan sistem online;

d. Menyediakan jaringan data berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna menghasilkan data yang yang cepat, lengkap, valid, akuntabel, dan terbarukan.

Page 35: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

35

2015 2016 2017 2018 2019

1Jumlah pengelola pemetaan mutu pada LPMP yang memiliki kompetensi

orang 13 13 11 16 19

2 Jumlah Sekolah Model Jenjang SD sekolah 88 88 74 74 740

3 Jumlah Sekolah Model Jenjang SMP sekolah 88 88 51 51 510

4 Jumlah Sekolah Model Jenjang SMA sekolah 88 88 25 25 250

5 Jumlah Sekolah Model Jenjang SMK sekolah 88 88 18 18 180

6Jumlah Kabupaten/kota penyedia data Sekolah Model

Kab/ kota 22 22 22 22 22

ProyeksiNo Jenis Data Satuan

1.2 Mempercepat pemetaan mutu pendidikan

Tabel 9 : Data Proyeksi percepatan pemetaan mutu pendidikan

Adapun rencana kinerja untuk mempercepat pemetaan mutu pendidikan ini adalah: a. Mengirim, melatih, dan mengikutsertakan dalam bimbingan teknis, diklat, workshop,

dan sejenisnya dalam upaya peningkatan kompetensi pengelola pemetaan mutu dan/atau SDM LPMP Nusa Tenggara Timur yang bertugas dalam pengelolaan pemetaan mutu;

b. Memetakan mutu pendidikan pada jenjang SD, SMP, SMA/SMK dengan media atau metode tertentu yang terintegrasi baik dengan turun langsung ke lapangan, maupun dengan sistem online;

c. Melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi peta mutu pendidikan daerah dengan dinas pendidikan kabupaten/kota baik melalui rapat koordinasi, workshop, turun langsung ke lapangan, maupun dengan sistem online;

2. Mengumpulkan dan/atau menerima laporan profil masing-masing sekolah dari kepada sekolah guna menghasilkan peta mutu masing-masing sekolah pada jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Meningkatan supervisi dan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan

Page 36: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

36

2015 2016 2017 2018 2019

1Jumlah petugas supervisi mutu pada LPMP yang memiliki kompetensi

orang 13 13 11 16 19

2Jumlah dokumen pengembangan pola atau metode supervisi yang valid dan reliable

dok 10 20 30 40 50

3Jumlah pengawas sekolah yang mampu menyediakan dokumen supervisi mutu sekolah

orang 200 225 250 275 300

4Jumlah Kabupaten/kota yang membantu supervisi mutu pendidikannya

Kab/ kota

22 22 22 22 22

5Jumlah sekolah yang disupervisi mutu pendidikannya oleh pengawas sekolah

sekolah 168 168 168 168 1680

ProyeksiNo Jenis Data Satuan

Tabel 10 : Data Proyeksi penguatan pola kepengawasan mutu

Adapun rencana kinerja untuk memperkuat pola kepengawasan mutu ini adalah: a. Mengirim, melatih, dan mengikutsertakan dalam bimbingan teknis, diklat, workshop,

dan sejenisnya dalam upaya peningkatan kompetensi petugas supervisi mutu dan/atau SDM LPMP Nusa Tenggara Timur yang bertugas dalam pengelolaan supervisi mutu;

b. Mengembangkan pola atau metode supervisi mutu yang valid dan reliable untuk peningkatan dan penjaminan mutu sekolah. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara melaksanakan bimbingan teknis, diklat, workshop, dan sejenisnya;

c. Mengumpulkan dan/atau menerima laporan supervisi mutu masing-masing sekolah dari pengawas sekolah guna menghasilkan tindaklanjut perbaikan mutu di masing-masing sekolah binaannya pada jenjang SD, SMP, SMA/SMK;

d. Melakukan rapat koordinasi dan rapat kerja teknis terkait sistem dan pola kepengawasan mutu pendidikan daerah dengan dinas pendidikan kabupaten/kota. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan turun langsung ke lapangan, maupun dengan sistem online;

e. Mengumpulkan dan/atau menerima laporan supervisi mutu masing-masing sekolah dari kepala sekolah guna menghasilkan tindaklanjut perbaikan mutu yang disampaikan oleh pengawas pada jenjang SD, SMP, SMA/SMK;

Page 37: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

37

2015 2016 2017 2018 2019

1Jumlah pengelola fasilitasi peningkatan mutu pada LPMP yang memiliki kompetensi

orang 12 12 11 14 14

2

Jumlah instansi, organisasi profesi, swasta, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya yang bekerjasama dalam fasilitasi peningkatan mutu pendidikan/sekolah

Unit satuan kerja

22 22 22 33 33

3Jumlah SD yang melaksanakan Kurikulum 2013

sekolah 1222 1222 1772 2021 2021

4Jumlah SMP yang melaksanakan Kurikulum 2013

orang 371 371 575 651 651

5Jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013

sekolah 91 91 178 205 205

6Jumlah SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013

orang 29 29 96 112 112

ProyeksiNo Jenis Data Satuan

Tabel 11 : Data Proyeksi perluasan lingkup fasilitasi peningkatan mutu

Adapun rencana kinerja untuk memperluas lingkup fasilitasi peningkatan mutu ini adalah: a. Mengirim, melatih, dan mengikutsertakan dalam bimbingan teknis, diklat, workshop,

dan sejenisnya dalam upaya peningkatan kompetensi pengelola fasilitasi peningkatan mutu dan/atau SDM LPMP Nusa Tenggara Timur yang bertugas dalam pengelolaan fasilitasi peningkatan mutu;

b. Menjalin kemitraan dan melaksanakan kegiatan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan/sekolah bersama dengan instansi, organisasi profesi, swasta, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya;

c. Melakukan fasilitasi peningkatan mutu pada sekolah-sekolah yang berada di pulau-pulau terluar/tidak terjangkau di Kepulaun Riau. Kegiatan ini dapat berupa bimbingan teknis, diklat, workshop, dan sejenisnya, baik dilaksanakan di LPMP maupun langsung di sekolah-sekolah dimaksud;

d. Melakukan fasilitasi penumbuhan budi pekerti atau pendidikan karakter kepada siswa-siswa di seluruh kabupaten/kota melalui metode bimbingan teknis, diklat, workshop, dan sejenisnya;

e. Melakukan fasilitasi pembentukan dan pengembangan budaya mutu di sekolah dengan prinsip-prinsip siklus penjaminan mutu agar berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran;

f. Melakukan fasilitasi pengembangan profesi berkelanjutan bagi guru-guru SD, SMP, SMA/SMK tentang praktik pembelajaran di kelas dan implementasi kurikulum 2013, serta pengembangan lainnya.

Page 38: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

38

2015 2016 2017 2018 2019

1Jumlah SDM yang meningkat kompetensi dan profesionalisme-nya dalam menjalankan tugas dan fungsi

orang 96 97 95 92 101

2 Tersedianya SDMberkualifikasi S3 orang 0 0 0 0 0

3 Tersedianya SDMberkualifikasi S2 orang 3 6 10 17 17

4 Tersedianya SDMberkualifikasi S1 orang 45 45 53 56 56

5 Tersedianya SDMberkualifikasi D3 orang 2 2 2 2 2

6 Tersedianya SDMberkualifikasi SMA orang 19 18 16 15 15

7 Tersedianya SDMberkualifikasi SMP orang 2 2 2 2 2

8 Tersedianya fasilitas asrama/penginapan unit 5 5 5 6 6

9Tersedianya fasilitas/sarana ruang kelas/belajar

unit 7 7 7 7 12

10Tersediannya gedung perkantoran/administrasi

unit 1 1 2 2 2

11Tersedianya sarana/prasarana dan fasilitas perkantoran lainnya

unit 8 8 8 8 8

No Jenis Data SatuanProyeksi

2015 2016 2017 2018 2019

1Jumlah pengelola program dan anggaran pada LPMP yang memiliki kompetensi

orang 2 4 4 4 5

2Jumlah paket dokumen keuangan, kepegawaian, dan BMN yang akuntabel

Layanan 3 3 3 3 3

3Jumlah pemerintah daerah yang dikembangkan program kemitraannya dalam dokumen MoU

Kab/kota 22 22 22 22 22

ProyeksiNo Jenis Data Satuan

3. Peningkatan tata kelola dan sumber daya pendidikan

Tabel 12 : Data Proyeksi peningkatan tata kelola lembaga

Adapun rencana kinerja untuk meningkatkan tata kelola lembaga ini adalah: a. Mengirim, melatih, dan mengikutsertakan dalam bimbingan teknis, diklat, workshop,

dan sejenisnya dalam upaya peningkatan kompetensi pengelola program dan anggaran dan/atau SDM LPMP Nusa Tenggara Timur yang bertugas dalam pengelolaan keuangan;

b. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja pengelola keuangan dengan di damping oleh tim ahli pengelola keuangan eksternal dan pemanfaatan fungsi sistem pengawasan internal;

c. Mengembangkan program kemitraan dengan Pemerintah provinsi, dan 22 kabupaten/kota dalam meningkatkan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan. Pengembangan ini tidak hanya terkait dengan sinkronisasi program dan kegiatan tetapi juga terkait dengan sharing pembiayaan program penjaminan mutu di daerah.

Tabel 13 : Data Proyeksi peningkatan kapasitas sumber daya lembaga

Page 39: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

39

Adapun rencana kinerja untuk meningkatkan kapasitas sumber daya lembaga ini adalah: a. Mengirim, melatih, dan mengikutsertakan dalam bimbingan teknis, diklat, workshop, dan

sejenisnya dalam upaya peningkatan kompetensi SDM LPMP Nusa Tenggara Timur dalam mendukung ketercapaian pelaksanaan tugas dan fungsi;

b. Mengajukan analisis kebutuhan pemenuhan SDM LPMP Nusa Tenggara Timur dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dalam penjaminan mutu pendidikan di Nusa Tenggara Timur;

c. Mendorong SDM untuk memiliki kualifikasi pendidikan tertinggi baik melalui beasiswa maupun bantuan fasilitasi pendidikan;

d. Menyediakan dan mengadakan sarana/prasarana dan fasilitas perkantoran seperti gedung administrasi, ruang belajar, asrama, dapur/ruang makan, dan lain sebagainya termasuk jalan atau infrastruktur lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

F. Kerangka Pendanaan

LPMP memiliki tugas untuk mengawal keberhasilan pemerintah dalam membangun sektor pendidikan terumtama dalam pemenuhan standar nasional pendidikan. Kegiatan ini diharapkan memberikan profil satuan pendidikan pada masing-masing daerah terhadap pemenuhan 8 standar pendidikan. Fasilitasi pemenuhan SNP perlu dilakukan agar arah peningkatan kualitas pendidikan dan layanan pendidikan tidak menyimpang dari target tersebut. Mengingat peningkatan mutu merupakan bagian penting dan strategis bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional, maka LPMP mempunyai keterkaitan dengan unit-unit kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah maupun dengan Dinas Pendidikan di Provinsi/Kabupaten/Kota. Oleh karena itu harus dilakukan penguatan terhadap hal berikut: 1. Core Programme, yaitu kegiatan utama dalam rangka penjaminan mutu pendidikan 2. Extended Programme, yaitu program-program direktorat yang dapat disinkronkan dengan

LPMP, antara lain pelatihan K-13, Pendampingan dan monev, sekolah model/sekolah rujukan/sekolah Pembina dll.

3. Pengembangan kapasitas, yaitu: a) kapasitas Kelembagaan mengkaji ulang kebutuhan gedung disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan dalam menunjang tugas dan fungsi LPMP, dan b) Pengembangan kapasitas SDM, dengan melakukan pemetaan kompetensi, peningkatan kompetensi, pembinaan karir dan lain sebagainya.

Untuk mengelola kegiatan peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan Pendidikan Dasar dan Menengah di Nusa Tenggara Timur, baik berupa kegiatan core, extended, dan pengembangan kapasitas, pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Page 40: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

40

1 2015 78.979.616.000 78.979.616.000 0%

2 2016 76.134.131.000 155.113.747.000 51%

3 2017 79.494.025.000 234.607.772.000 66%

4 2018 68.160.520.000 302.768.292.000 77%

5 2019 46.207.692.000 348.975.984.000 87%

348.975.984.000 1.120.445.411.000

Tahun Anggaran

Proyeksi Anggaran Proyeksi KomulatifPersentase

Proyeksi N0.

TOTAL

Proyeksi anggaran yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan di Nusa Tenggara Timur 2015-2019 dapat terlihat pada table berikut: Tabel 14 : Proyeksi Anggaran 2015-2019

Proyeksi kenaikan untuk setiap tahun anggaran sebesar 15% dari anggaran sebelumnya, kecuali untuk TA 2019, di mana penurunan kurang/atau dari 15% didasari percepatan pemenuhan target kegiatan

Page 41: KATA PENGANTAR - lpmp-ntt.com fileKATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya LPMP Nusa Tenggara Timur, telah menyelesaikan

41

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis LPMP Nusa Tenggara Timur tahun 2015-2019 yang memuat visi, misi, kebijakan, tujuan strategis, sasaran program dan indikakator kinerja program (IKP) peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan. Pendidikan Dasar dan Menengah dijabarkan atau dilakukan pembabakan ke dalam program dan kegiatan tahunan bidang penjaminan mutu yaitu, tahun 2015 sampai 2019. Mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, tema pembangunan pendidikan dalam lima tahuan ini adalah meningkatkan daya saing regional, dengan tetap mencari peluang merambah daya saing internasional, yang dilakukan antara lain dengan peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan.

Di dalam Rencana Strategis secara sistematis diuraikan mengenai tujuan strategis, sasaran program, indikator kinerja program dan kegiatan-kegiatan pendukung yang semuanya bermuara kepada pencapaian visi sebagai amanat yang harus diemban oleh LPMP Nusa Tenggara Timur pada kurun waktu 2015-2019. Secara operasional peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah dibagi ke dalam kegiatan-kegiatan (1) Pengembangan sistem informasi dan pemetaan mutu, (2) Peningkatan supervisi dan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan, dan (3) Peningkatan tata kelola dan sumber daya pendidikan.

Pembagian kegiatan ini disertai dengan penetapan anggarannya dan tanggung jawab pengelolaannya. Seluruh kegiatan LPMP Nusa Tenggara Timur harus tetap terarah dan terencana, baik dalam mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja, serta tetap efisien dalam pelaksanaannya baik dari aspek pengelolaan sumber pembiayaan maupun aspek realisasi anggaran. Hak terhadap pelayanan penjaminan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah yang berkualitas harus dipenuhi. Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan. Tata kelola dan efisiensi pembiayaan pendidikan juga harus ditingkatkan.

Indikator kinerja kegiatan (IKK) dalam Rencana Strategis menjadi indikasi acuan atau keterukuran keberhasilan kinerja. Tantangan tetap ada, seperti kualitas sumber daya manusia, percepatan gerak dinamika daerah yang kerap tidak kondusif untuk mendukung pencapaian hasil pelaksanaan program dan kegiatan. Kondisi tersebut harus disikapi dengan fleksibel dan bijaksana supaya tuntutan dan kebutuhan masyarakat khususnya bidang Penjaminan Mutu jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dapat terus disempurnakan.