kata pengantar - · pdf filekata pengantar i kata pengantar dengan memanjatkan rasa syukur ke...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Kata Pengantar i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 dapat diselesaikan, sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara substantif Laporan Kinerja inimerupakan sarana pelaporan kinerja
dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
yang menginformasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan,
serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi.
Selain itu, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tahun2015 merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2010–2015, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan
pemerintahan yangtransparan dan akuntabel, serta menciptakan GoodGovernancedan
Clean Government. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan Kabupaten Banyuwangi tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras
semuapihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik dalam
perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Kata Pengantar ii
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015 ini, bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap
pencapaian kinerja pelaksanaan pembangunan tahun 2015 dan dijadikan sebagai
bahan masukan untuk penyempurnaan dan meningkatkan kinerja dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Banyuwangi, Maret 2016
BUPATI BANYUWANGI
H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Ikhtisar Eksekutif iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada
pemerintahan yang baik (good governance) dan berorientasi kepada hasil (result
oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Oleh karena itu, manajemen
pemerintahan yang perlu diimplementasikan adalah akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas
kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan
tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga
gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diujikan
diandalkan.
Tahun 2015 merupakan tahun kelima dalam upaya pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD 2010-2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-
indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mencapai misi dan tujuan
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor
7 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tersebut untuk mewujudkan
Visi telah ditetapkan 5 Misi, 7 Tujuan dan 38 Sasaran. Berdasarkan saran/arahan dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Asisten
Deputi Bidang Perumusan Kebijakan Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan
Pengawasan) bahwa sasaran dan indikator kinerja yang ada dalam RPJMD
Kabupaten Banyuwangi dapat diringkas dipilih sasaran yang betul-betul strategis dan
indikator kinerja utamanya. Sesuai arahan tersebut sehingga sasaran yang semula
berjumlah 38 sasaran menjadi 20 sasaran dan indikator kinerja sasaran semula
berjumlah 240 indikator kinerja sasaran menjadi 43 indikator kinerja sasaran
(ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi).
Mengacu pada Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015, maka
capaian sasaran dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah adalah sebagai berikut :
Misi I terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran, sebanyak 1 indikator sasaran atau 20 % kategori
baik sekali (melampaui target), 2 indikator sasaran atau 40% kategori baik
(mencapai target) dan 2 indikator sasaran atau 40 % nilainya belum keluar.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Ikhtisar Eksekutif iv
Misi II terdapat 1 tujuan, 2 sasaran dan 7 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran, sebanyak 3 indikator sasaran atau 42,86% kategori
baik sekali (mencapai target), 3 indikator sasaran atau 42,86 % kategori baik
(mencapai target) dan 1 indikator sasaran atau 14,29 % kategori cukup (tidak
mencapai target).
Misi III terdapat 2 tujuan, 7 sasaran dan 12 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran, sebanyak 4 indikator sasaran atau 33,33 % kategori
baik sekali (melampaui target), 4 indikator sasaran atau 33,33 % kategori baik
(mencapai target) dan 4 indikator sasaran atau 33,33% belum ada realisasi dari
Badan Pusat Statistik.
Misi IV terdapat 2 tujuan, 3 sasaran dan 10 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran, sebanyak 3 indikator sasaran atau 30 % kategori
baik sekali (melampaui target), 5 indikator sasaran atau 50 % kategori baik
(mencapai target) dan 2 indikator sasaran atau 20 % kategori kurang (tidak
mencapai target).
Misi V terdapat 1 tujuan, 5 sasaran dan 9 indikator kinerja :
Capaian indikator sasaran, sebanyak 3 indikator sasaran atau 33,33 % kategori
baik sekali (melampaui target), 5 indikator sasaran atau 56,56 % kategori baik
(mencapai target) dan 1 indikator sasaran atau 11,11 %belum ada realisasi dari
Badan Pusat Statistik.
Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang telah
ditetapkan sebagaimana di atas, hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap
20 sasaran yang mencakup 43 indikator sasaran, diketahui bahwa 14 indikator
sasaran atau 32,56 % Baik Sekali, 19 indikator sasaran atau 44,19 % Baik, 3 indikator
sasaran atau 6,98% Cukup dan 7 indikator sasaran atau 16,28 % realisasi nilai
capaian kinerja belum dirilis. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 108,84%
atau bermakna Baik Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
pada tahun 2015 Baik Sekali.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Daftar Tabel v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i-ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iii-iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL……........................................................................................ vi-vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... . viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1-2
1.2. GambaranUmumKabupatenBanyuwangi ............................. 2-7
1.3. PertumbuhanEkonomi.................……................................... 8-9
1.4. BidangKewenangan..…...……...………………………………. 9-11
1.5. StrukturOrganisasiPerangkatDaerah ..…..…………………… 11-12
1.6. JumlahPegawaiNegeri Sipil ......………………………………. 12-13
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015 ................................. 14
2.1.1. Visi ............................................................................... 14-16
2.1.2. Misi .............................................................................. 16
2.1.3. TujuandanSasaran…………………………………........ 16-23
2.1.4. StrategidanArahKebijakan ........................................... 23-24
2.2. IndikatorKinerjaUtama( IKU ) ................................................. 24-26
2.3. RencanaKinerjaTahunan( RKT ) ............................................ 27
2.4. PerjanjianKinerja..……………...………………………………… 27-30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015 ............................................................................
31-34
3.2. Analisis Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015.............................................................................
34-57
3.3. Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015.............................................................................
57-63
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 64-65
LAMPIRAN :
1. Pernyataan Telah Direviu oleh Inspektorat Kabupaten Banyuwangi.
2. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015.
3. Rencana KinerjaTahunan 2015 Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi.
4. Perubahan Penetapan Kinerja Tahun 2015.
5. Keterkaitan Strategi dan Kebijakan dengan Misi, Tujuan dan
Sasaran Strategis (Matrik Review Rencana Strategis Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015).
6. Penghargaan Yang PernahDiterimaKabupatenBanyuwangi
Tahun 2015.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Daftar Tabel vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015
5
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2015
6
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
7
Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
7
Tabel 1.5. Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi 10-11
Tabel 1.6. Jumlah Pegawai Negeri SipilDi Lingkungan Pemerintah
Kabupaten BanyuwangiBerdasarkan Data SIMPEG Tahun
2015
13
Tabel 2.1. Matrik Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuandan Sasaran
Pembangunan Kabupaten Banyuwangi
21-23
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi 25-26
Tabel 3.1.1. Pencapaian Indikator Sasaran 33
Tabel 3.1.2. Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran 33-34
Tabel3.2.1. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Meningkatnya
Kapabilitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
35
Tabel 3.2.2. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya
Penegakan Hukum
35
Tabel 3.2.3. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Terbangunnya
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Efektif
36
Tabel 3.2.4. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya
Akses dan Kualitas Pendidikan yang Bermoral dan Berahlak
37
Tabel 3.2.5. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Meningkatnya
Akses dan Kualitas Kesehatan
38
Tabel 3.2.6. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya
Revitalisasi Sektor Pertanian
41
Tabel 3.2.7. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Berkembangnya
Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian
43
Tabel 3.2.8. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Berkembangnya
Pariwisata Berbasis Kearifan lokal
45
Tabel 3.2.9. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Meningkatnya
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Daftar Tabel vii
Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal 46
Tabel 3.2.10. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Meningkatnya
Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Berbasis Kelompok dan Kluster
46
Tabel 3.2.11. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Penguatan
Regulasi Ekonomi Kerakyatan Daerah
47
Tabel 3.2.12. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Berkembangnya
Jejaring Kekuatan Ekonomi
48
Tabel 3.2.13. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya
Infrastruktur dan Tata Ruang
49
Tabel 3.2.14. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya
Akses Transportasi dan Informasi
50
Tabel 3.2.15. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Meningkatnya
Investasi
51
Tabel 3.2.16. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Meningkatnya
Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran
53
Tabel 3.2.17. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17
MeningkatnyaPemberdayaan Kelompok Masyarakat
54
Tabel 3.2.18. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya
Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak
55
Tabel 3.2.19. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Berkembangnya
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
56
Tabel 3.2.20. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20 Meningkatnya
Pengendalian Lingkungan, Rehabilitasi Lahan dan Hutan
56
Tabel 3.3.1.
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 per 31
Desember 2015
60
Tabel 3.3.2.
Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran2015 per 31
Desember 2015
61
Tabel 3.3.3. Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015
Per 31 Desember 2015
63
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Daftar Gambar viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut
Penggunaannya ......................................................
3
Gambar 1.2. Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ............... 4
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian Inpres ini diganti dengan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 pasal
3 dinyatakan bahwa Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara, meliputi : Azas
Kepastian Hukum, Azas Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan
Umum, Azas Keterbukaan, Azas Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, danAzas
Akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Bupati/Walikota
menyusun Laporan Kinerja tahunan pemerintah kabupaten/kota dan
menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam
Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap
akhir tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 2
perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi
secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan.Selain itu
juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong
terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
1.2. Gambaran Umum Kabupaten Banyuwangi
1. 2.1 Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau
Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang
merupakan daerah penghasil produk perkebunan dan dataran rendah dengan
berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang
membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai
biota laut.
Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan
utara pada umumnya merupakan pegunungan dan bagian selatan sebagian besar
merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian
barat dan utara 400, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding
dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagaian besar mempunyai
tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai
untuk ketersediaan budidaya pertanian.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling luas se-Jawa
Timur, dengan luas wilayah 5.782,50 km2. Wilayah Kabupaten Banyuwangi
sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran wilayah
yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan kawasan-
kawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha atau sekitar 31,72
persen; daerah persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44 persen dan perkebunan
dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 persen; sedangkan yang
dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas sekitar 127.454,22 ha
atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh penduduk Kabupaten
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 3
Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada, seperti jalan, ladang dan lain-
lainnya.
Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten
Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan
Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi
menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur.Disamping potensi
dibidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi tanaman
perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
daerah penghasil ternak yang merupakan sumber pertumbuhan baru
perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam
perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan dapat dilakukan
dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai
dan wilayah perairan laut.
Gambar 1.1
Luas Kabupaten Banyuwangi
Dibedakan Menurut Penggunaannya
Sumber : Banyuwangi Dalam Angka 2015
Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km,
serta jumlah pulau sebanyak 15 buah. Seluruh wilayah tersebut telah
memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten
Banyuwangi. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara di
Hutan (31,72 %) Sawah (11,44 %)
Lain-lain (17,59 %) Ladang (2,80 %)
Perkebunan (14,21 %) Permukiman (22,04 %)
Tambak (0,31 %)
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 4
mana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang
tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat
mengairi hamparan sawah yang sangat luasjuga berpengaruh positif terhadap
tingkat kesuburan tanah.
Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi
terletak antara 7 o , 43 – 80 o ,46 Lintang Selatan dan 113 o ,53 - 114 o ,38 Bujur
Timur. Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai ketinggian antara 25 – 100
meter di atas permukaan air laut. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi
mempunyai batas daerah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.
b. SebelahTimur : Selat Bali.
c. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.
d. Sebelah Barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso.
Gambar1.2
Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas 24
Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 5
Tabel1.1
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
No. Kecamatan Jumlah
Desa Kelurahan
1. Pesanggaran 5 -
2. Siliragung 5 -
3. Bangorejo 7 -
4. Purwoharjo 8 -
5. Tegaldlimo 9 -
6. Muncar 10 -
7. Cluring 9 -
8. Gambiran 6 -
9. Tegalsari 6 -
10. Glenmore 7 -
11. Kalibaru 6 -
12. Genteng 5 -
13. Srono 10 -
14. Rogojampi 18 -
15. Kabat 16 -
16. Singojuruh 11 -
17. Sempu 7 -
18. Songgon 9 -
19. Glagah 8 2
20. Licin 8 -
21. Banyuwangi - 18
22. Giri 2 4
23. Kalipuro 5 4
24. Wongsorejo 12 -
JUMLAH 189 28
Sumber : Bagian PemerintahanSetdaKabupaten Banyuwangi
1.2.2.Kondisi Demografis
Dalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan penduduk dalam
suatu wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan dalam
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 6
merencanakan pembangunan wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah
maka semakin besar perhatian yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan
pembangunan. Jika dihubungkan dengan masalah-masalah social dan lingkungan
hidup, maka semakin padat suatu wilayah, semakin besar kemungkinan terjadinya
kerawanan sosial dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Jumlah
penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 mencapai 1.668.438 jiwa,
dengan rincian jumlah penduduk laki-laki 838.856 jiwa (50,28%) dan jumlah
penduduk perempuan 829.582 jiwa (49,72%). Tingkat kepadatan penduduk rata-
rata 0,35 jiwa/km² dari luas wilayah sebesar 5.782,50km².
Tabel1.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
No Kelompok Umur / Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 0 - 4 49.486 46.346 95.832
2 5 - 9 63.134 59.889 123.023
3 10 - 14 67.250 63.457 130.707
4 15 - 19 65.728 61.823 127.551
5 20 – 24 63.095 59.449 122.544
6 25 - 29 59.395 56.425 115.820
7 30 - 34 64.001 63.817 127.818
8 35 - 39 65.486 66.671 132.157
9 40 - 44 66.969 70.001 136.970
10 45 - 49 63.066 64.566 127.632
11 50 - 54 56.180 58.536 114.716
12 55 - 59 47.802 47.986 95.788
13 60 - 64 36.446 33.384 69.830
14 65 - 69 27.304 28.701 56.005
15 70 - 74 20.868 20.898 41.766
16 > 75 22.646 27.633 50.279
JUMLAH 838.856 829.582 1.668.438
Sumber : Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Banyuwangi
Penduduk Kabupaten Banyuwangi sebagian besar bermata pencaharian
bidang wiraswasta yang mendominasi keseluruhan jumlah penduduk yaitu mencapai
462.956 jiwa atau 27,75% dari Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 sebesar 1.668.438 jiwa. Secara terperinci
jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, diuraikan
dalamtabel berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 7
Tabel 1.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1. Belum / Tidak Bekerja 443.342 26,57
2. Pelajar / Mahasiswa 251.937 15,10
3. Pertanian / Peternakan / Perikanan 308.092 18,47
4. Perdagangan 30.419 1,82
5. Industri 1.164 0,07
6. Jasa Kemasyarakatan 284 0,02
7. Konstruksi 730 0,04
8. Pemerintah 28.025 1,68
9. Swasta 93.003 5,57
10. Wiraswasta 462.956 27,75
11. Lainnya 48.486 2,91
JUMLAH 1.668.438 100,00
Sumber : Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Banyuwangi
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok tingkat pendidikan
masih didominasi oleh kelompok pendidikan tingkat SD/Sederajat yaitusebesar
586.501 atau 35,15% dari jumlah penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 sebesar 1.668.438 jiwa, secara rinci dapat
diuraikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel1.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
1. Belum / Tidak Sekolah 466.184 27,94
2. SD / Sederajat 586.501 35,15
3. SLTP / Sederajat 287.110 17,21
4. SLTA / Sederajat 272.767 16,35
5. Diploma 14.319 0,86
6. Strata I 39.628 2,38
7. Strata II 1.775 0,11
8. Strata III 154 0,01
Jumlah 1.668.438 100,00
Sumber Diolah : Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 8
1.3. Pertumbuan Ekonomi
Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi dalam
lima tahun tahun terakhir tercatat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan di
JawaTimur. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan rata-rata pertumbuhannya
sebesar 6,59 persen, sedangkan di Jawa Timur sebesar 6,27 persen. Pada kurun
waktu tiga tahun terakhir yakni mulai tahun 2012-2014, tren pertumbuhan
Banyuwangi mulai mengalami perlambatan. Tren pelambatan terjadi di hampir
semua daerah seluruh Indonesia seiring dengan imbas pelemahan ekonomidi
tingkat global. Di balik itu, sejumlah sektor ekonomi justru mengalami peningkatan
yang signifikan. Pertumbuhan tertinggi tercatat di sektor akomodasi makanan dan
minuman yang tumbuh sebesar 10,33 persen. Pertumbuhan ini nampaknya seiring
dengan gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Banyuwangi. Sektor yang terkait pariwisata juga mengalami kenaikan signifikan.
Salah satunya adalah transportasi dan pergudangan yang pertumbuhannya
sebesar 8,42 persen. Pertumbuhan juga terjadi di sejumlah sektor ekonomi lainnya,
seperti kategori industri pengolahan mencapai sebesar 7,30 persen.
Yang menggembirakan, di saat sektor real estate di sejumlah kota besar
mengalami stagnasi, di Banyuwangi justru mengalami pertumbuhan yang konsisten
menjadi sebesar 9,79 persen. Ini menunjukkan sektor industri dan properti juga
mengalami perkembangan yang positif. Sektor perumahan memang terus
berkembang, sejumlah investor properti nasional pun mulai masuk ke Banyuwangi.
Masuknya pengembang perumahan skala besar menunjukkan bahwa sejumlah
pebisnis masih melihat Banyuwangi sebagai daerah yang prospektif untuk
pengembangan usaha. Sementara itu untuk wilayah tapal kuda, pertumbuhan
ekonomi Banyuwangi sebesar 5,91 persen masih yang tertinggi dari Malang, Blitar
dan Kediri.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi ditopang oleh sektor–
sektor ekonomi secara lebih merata mulai dari pertanian, kehutanan,
pertambangan, industri, konstruksi, perumahan dan pariwisata. Selain itu
pendapatan per kapita juga mengalami peningkatan dari sebesar Rp. 25,5
juta/orang/tahun, kini menjadi Rp. 33,6 juta/orang/tahun. Selanjutnya jika dilihat
dari tingkat inflasi, Kabupaten Banyuwangi mencapai sebesar 2,15 persen dan jika
dibandingkan dengan Jawa Timur sebesar 3,08 persen.
Berdasarkan perkembangan pertumbuhan ekonomi yang cukup
menjanjikan, maka diperkirakan stabilitas ekonomi di Kabupaten Banyuwangi
dalam tahun 2015 tetap dijaga, dan diharapkan pertumbuhan ekonomi tersebut
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 9
dapat menumbuhkan sektor modern seperti jasa dan manufaktur, namun tetap
harus dipastikan pertumbuhan juga terjadi di sektor–sektor menengah ke bawah,
sehingga ekonomi kerakyatan dapat terwujud.
1.4. Bidang Kewenangan
Sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 3
Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten
Banyuwang, bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan
Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan Pasal 2 ayat (1), meliputi:
a. Pendidikan;
b. Kesehatan;
c. Pekerjaan Umum;
d. Perumahan;
e. PenataanRuang;
f. Perencanaan Pembangunan;
g. Perhubungan;
h. LingkunganHidup;
i. Pertanahan;
j. Kependudukan dan Catatan Sipil;
k. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
l. Keluarga Berencanadan Keluarga Sejahtera;
m. Sosial;
n. KetenagakerjaandanKetransmigrasian;
o. Koperasidan Usaha Kecil danMenengah;
p. Penanaman Modal;
q. Kebudayaandan Pariwisata;
r. Kepemudaan dan Olah Raga;
s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
t. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
u. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
v. Statistik;
w. Kearsipan;
x. Perpustakaan;
y. Komunikasi dan Informatika;
z. Pertaniandan Ketahanan Pangan;
aa. Kehutanan;
bb. Energi dan Sumber Daya Mineral;
cc. Kelautandan Perikanan;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 10
dd. Perdagangan; dan
ee. Perindustrian.
Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) terdiri atas Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Urusan Wajib
adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten
Banyuwangi berkaitan dengan pelayanan dasar. Sedangkan Urusan Pilihan adalah
urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan
daerah yang bersangkutan.
Tabel 1.5
Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi
NO URUSAN WAJIB URUSAN PILIHAN
1. Pendidikan KelautandanPerikanan
2. Kesehatan Pertanian
3. Pekerjaan Umum Kehutanan
4. Perumahan Energidan Sumber Daya Mineral
5. Penataan Ruang Pariwisata
6. Perencanaan Pembangunan Perindustrian
7. Perhubungan Perdagangan
8. Lingkungan Hidup Ketransmigrasian
9. Pertanahan
10. Kependudukandan Catatan Sipil
11. Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
12. Keluarga Berencanadan Keluarga Sejahtera
13. Sosial
14. Ketenagakerjaan
15. Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah
16. Penanaman Modal
17. Kebudayaan
18. Kepemudaandan Olah Raga
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
20. Otonomi Daerah, PemerintahanUmum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
22. Statistik
23. Kearsipan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 11
24. Perpustakaan
25. Komunikasi dan Informatika
26. Ketahanan Pangan
27.
28.
Sumber : Data Diolah
1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, yang telah ditindaklanjuti
dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Adapun Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Dinas Daerah (ada 16 Dinas): Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah
Raga, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Peternakan,Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pekerjaan
Umum Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan,Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Pertambangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil,
Menengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas
Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dan Dinas Pendapatan.
4. Lembaga Teknis Daerah :
Inspektorat;
Badan(ada8 Badan) :Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Badan
Kepegawaian dan Diklat,Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah,Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,Badan Pemberdayaan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 12
Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan
Lingkungan Hidup;
Kantor (ada2 Kantor) : Kantor Ketahanan Pangan, dan Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;
RSUD (ada2 RSUD) : RSUD Blambangan dan RSUD Genteng
5. Kecamatan (ada 24 Kecamatan) : Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin,
Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Sempu, Genteng,
Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Srono, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo,
Bangorejo, Cluring, Gambiran, Pesanggaran dan Siliragung;
6. Kelurahan (ada 28 Kelurahan) : Pakis, Sobo, Kebalenan, Penganjuran,
Tukangkayu, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Panderejo, Singonegaran,
Temenggungan, Kampungmelayu, Giri,Klatak,Kampungmandar, Lateng,
Singotrunan, Pengantigan, Sumberrejo, Tamanbaru, Kalipuro, Gombengsari,
Bulusan, Banjarsari, Bakungan, Boyolangu, Mojopanggung, danPenataban.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri
adalah :
Badan Penanggulangan Bencana Daerah berdasarkan Perda Nomor 16
Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi;
Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Perda Nomor 17 Tahun 2011
tentang Rincian Tugas Dan Fungsi Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Banyuwangi.
1.6. Jumlah Pegawai Negeri Sipil
Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi SKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat adalah pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang
memadai. Jumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab I Pendahuluan 13
Banyuwangi berdasarkan data Simpeg Tahun 2015 sebanyak 13.166 orang yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 7.521 orang dan perempuan sebanyak 5.645 orang.
Tabel 1.6
Jumlah Pegawai Negeri Sipil
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Berdasarkan Data SIMPEG Tahun 2015
NO TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. SD / Sederajat 148 6
2. SLTP / Sederajat 276 25
3. SLTA / Sederajat 1.999 898
4. Diploma I 18 115
5. Diploma II 397 433
6. Diploma III 266 488
7. Diploma IV 39 17
8. Dokter Spesialis 15 10
9. Strata I 4.153 3.602
10. Strata II 206 51
11. Strata III 4 -
Jumlah 7.521 5.645
Sumber: Badan Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Banyuwangi
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 14
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015
Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu
proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang
dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Perencanaan
strategisjuga merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi
pemerintah agar mampumenjawab tuntutan lingkungan strategis,baik lokal,
nasional maupun global dan tetap berada dalamtatanan Sistem Administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatanperencanaan strategis
yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapatmenyelaraskan visi dan
misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalamupaya
peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen
perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskansetiap lima tahun
(perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan,sasaran,
strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah. RPJMD
secara sistematis mengedepankan isu–isulokal, yang diterjemahkan kedalam
bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunanyang terarah, efektif dan
berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secarabertahap sesuai
dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
2.1.1. Visi
Berdasarkan kondisi Kabupaten Banyuwangi dewasa ini, serta peluang,
tantangan dan isu strategis yangakan dihadapi dalam 5 tahun mendatang,
pasanganH. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF WIDYATMOKO
(Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015 sebagai
berikut:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA
DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”.
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 15
Penjelasan dari Visi sebagai berikut:
1) Kemandirian Daerah adalah kemampuan nyata pemerintah daerah dan
masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/rumah
tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya, termasuk
di dalamnya upaya yang sungguh-sungguh agar secara bertahap bisa
mengurangi ketergantungan terhadap pihak-pihak lain (luar) tanpa
kehilangan adanya kerjasama dengan daerah-daerah lain yang saling
menguntungkan.
2) Kesejahteraan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, ditandai oleh semakin
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan adanya
perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti
pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang
didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi yang memadai.
Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya
pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, serta adanya
iklim berusaha dan berkegiatan ekonomi yang sehat untuk kelompok-
kelompok masyarakat lainnya.
3) Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin diraih tidak
hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja. Kemajuan-
kemajuan itu juga berkaitan dengan dimensi mental – spiritual, keagamaan,
kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera
lahir dan batin serta berakhlakmulia.
4) Peningkatan perekonomian diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan
perekonomian rakyat dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-
simpul ekonomi rakyat utamanya pertanian, industri, perdagangan dan jasa,
lembaga keuangan dan koperasi, serta pariwisata yang didukung oleh
infrastruktur fisik dan non-fisik yang memadai.
5) Untuk mempercepat program-program tersebut perlu ditingkatkan pelayanan
publik melalui optimalisasi kinerja instansi Pemerintah Daerah yang efektif,
terpadu dan berkesinambungan.
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 16
Visi Kabupaten Banyuwangi tersebut berpedoman pada Visi Pembangunan
Kabupaten Banyuwangi yang termuat dalam Rencana Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-2025, yaitu : “KABUPATEN
BANYUWANGI YANG RELIGIUS, SEJAHTERA DAN MANDIRI BERBASIS
AGROBISNIS DAN EKOWISATA TERPADU”.
2.1.2. Misi
Untuk mewujudkan Visi pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati)
dan YUSUF WIDYATMOKO (Wakil Bupati) ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai
berikut :
1) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance);
2) Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya;
3) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal;
4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik;
5) Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi sumberdaya
daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan,
berkeadilan dan berwawasan lingkungan.
2.1.3. Tujuandan Sasaran
Berdasarkan visi dan misi pembagunan daerah Kabupaten Banyuwangi
2011-2015 ditetapkan 7 (tujuh) tujuan, yaitu sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui
harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan.
Sasaran :
Meningkatnnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan
publik;
Indikator Kinerja :
- Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
Meningkatnya penegakan hukum;
Indikator Kinerja :
- Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 17
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Indikator Kinerja :
- Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
- Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD)
- Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP)
Tujuan 2 : Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas, merata dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Sasaran :
Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan
berakhlak;
Indikator Kinerja :
- Angka melek huruf (AMH)
- Angka rata-rata lama sekolah
- Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts
- Angka melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke SMA/SMK/MA
Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan.
Indikator Kinerja :
- Angka usia harapan hidup
- Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
- Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
Tujuan 3 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam
upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat.
Sasaran :
Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian;
Indikator Kinerja :
- Nilai tukar petani (NTP)
- Nilai tukar Nelayan (NTN)
- Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan dalam PDRB
- Ketersediaan dan cadangan pangan
Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian;
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 18
Indikator Kinerja :
- Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam
PDRB
- Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal;
Indikator Kinerja :
- Persentase peningkatan kunjungan wisata
Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal;
Indikator Kinerja :
- Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah berbasis kelompok dan kluster.
Indikator Kinerja :
- Kontribusi UKM terhadap total PDRB
Tujuan 4 : Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi.
Sasaran :
Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah;
Indikator Kinerja :
- Jumlah Peraturan Daerah /Peraturan Bupati yang mendukung
iklim usaha
Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi.
Indikator Kinerja :
- Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian
dengan lembaga / daerah lain
- Persentase pertumbuhan pasar tradisional
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 19
Tujuan 5 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik.
Sasaran :
Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang;
Indikator Kinerja :
- Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
- Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40
KM/Jam )
- Persentase rumah tangga ber-Sanitasi
- Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah
perkotaan
- Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
Tujuan 6 : Menurunkan kesenjangan antar wilayah khususnya dalam hal
ketersediaan sarana dan prasarana fisik.
Sasaran :
Meningkatnya akses transportasi dan informasi;
Indikator Kinerja :
- Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
- Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam
pelayanan publik
Meningkatnya investasi.
Indikator Kinerja :
- Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
- Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)(Milyar
Rp)
- Pertumbuhan investasi
Tujuan 7 : Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya
daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sasaran :
Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran;
Indikator Kinerja :
- Tingkat kemiskinan
- Tingkat pengganguran terbuka
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 20
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat;
Indikator Kinerja :
- Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak;
Indikator Kinerja :
- Indeks Pembangunan Gender (IPG)
- Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
- Jumlah Peraturan Daerah /Peraturan Bupatiyang mendukung
perlindungan perempuan dan anak
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial;
Indikator Kinerja :
- Persentase penurunan PMKS
- Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial
Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan
hutan.
Indikator Kinerja :
- Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 21
Tabel 2.1.
Matrik Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Kabupaten Banyuwangi
Visi : Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia melalui Peningkatan Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Misi Tujuan Sasaran Strategis
Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator Kinerja
I Mewujudkan
Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)
1 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
1 Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
Nilai / predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
2 Meningkatnya penegakan hukum
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda
3 Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
II Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya
2 Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat
Angka melek huruf (AMH)
4 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Angka melek huruf (AMH)
Angka Usia Harapan Hidup
Angka rata-rata lama sekolah
Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts
Angka melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke SMA/SMK/MA
5 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Angka usia harapan hidup
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
III Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
3 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Pertumbuhan ekonomi
6 Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Nilai tukar petani (NTP)
Nilai tukar Nelayan (NTN)
Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
Ketersediaan dan cadangan pangan
7 Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 22
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
8 Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Persentase peningkatan kunjungan wisata
9 Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
10 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Kontribusi UKM terhadap total PDRB
4 Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi
Persentase petumbuhan pasar tradisional
11 Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung iklim usaha
12 Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
Persentase pertumbuhan pasar tradisional
IV Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Publik
5 Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
13 Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
Persentase rumah tangga ber-Sanitasi
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
6 Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana transportasi bagi masyarakat perdesaan
14 Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
15 Meningkatnya investasi
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
Pertumbuhan investasi
V Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan
7 Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Tingkat kemiskinan
16 Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan
Tingkat pengganguran terbuka (TPT)
Tingkat pengganguran terbuka
Persentase penurunan hutan dan lahan kritis
17 Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif
Persentase penurunan PMKS
18 Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 23
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
19 Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Persentase penurunan PMKS
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial
20 Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
2.1.4. Strategi dan Arah Kebijakan
Tujuan utama pembangunan di Kabupaten Banyuwangi sebagaimana visi
dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi 2010-2015 adalah untuk meningkatkan kemakmuran atau
kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Tidak hanya sejahtera tetapi juga mandiri
dan berakhlak, yang dilakukan melalui dua pilar pokok yaitu peningkatan
perekonomian dan kualitas sumber daya manusia.
Untuk mencapai kesejahteraan itu, digunakan 4 (empat) strategi
pembangunan secara umum yaitu : pro growth, pro jop, pro poor dan pro
environtment.
1). Pro Growth, berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan.
Strategi pertumbuhan tetap digunakan dengan tujuan untuk memperbesar
produk domestik. Namun demikian strategi pertumbuhan dilaksanakan secara
bersamaan dengan strategi pemerataan pembangunan melalui startegi jalur
ganda (dua track strategi). Strategis pertumbuhan dapat dilihat dari
meningkatnya PDRB dan pendapatan per kapita penduduk, namun disisi lain
terjadi ketimpangan antar wilayah dan antar penduduk. Ketimpangan ini terjadi
karena gagalnya asumsi trickle down effect sebagai mekanisme pemerataan
dalam strategi pertumbuhan ekonomi. Strategi pro growth dilaksanakan
dengan tidak mengabaikan aspek keadilan dan pemenuhan hak-hak dasar
rakyat baik dalam bidang sosial ekonomi dan politik sehingga dicapai
kesejahteraan yang berkeadilan. Upaya yang dilakukan melalui sejumlah
instrumen yaitu peningkatan investasi, penciptaan iklim usaha yang kondusif,
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 24
pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
2). Pro Job, berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya
peluang kerja bagi angkatan kerja, khususnya tenaga terdidik (bagi lulusan
sekolah setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi) dan tenaga terlatih. Strategi
yang dilakukan meliputi tiga langkah : 1) Perluasan kesempatan kerja berarti
mendorong berkembangnya sektor riil di Kabupaten Banyuwangi terutama
sektor pertanian, perdagangan dan jasa, industri berbasis pertanian dan
pariwisata; 2) Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang
dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi; 3)
Menjaga iklim ketenagakerjaan melalui penataan hubungan industrial dan
perlindungan tenaga kerja.
3). Pro Poor, berarti pembangunan yang memiliki dimensi keberpihakan kepada
kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung atau termarjinalkan.
Strategi yang dilakukan meliputi tiga klaster sesuai dengan tingkat
kemiskinannya, yaitu : 1) Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin,
yang diarahkan pada rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir miskin;
2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok masyarakat melalui
usaha dan bekerja bersama untuk mencapai keberdayaan dan
kemandiriannya; 3) Membuka akses permodalan bagi pelaku usaha mikro
dan kecil.
4). Pro Environtment, diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang
mengikuti prisip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan, sehingga tidak
mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara yang pada
gilirannya mengalami degradasi yang berakibat pada timbulnya bencana.
Adapun strategi dan arah kebijakan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 terdapat dalam Lampiran IV.
2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja UtamaPemerintah Kabupaten Banyuwangi ditetapkan
melalui Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangisebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 25
Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Adapun IKU Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagaimana tercantum
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.2.
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
1 Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan
1 Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
2 Meningkatnya penegakan hukum
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda
3 Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
2 Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat
4 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Angka melek huruf (AMH)
Angka rata-rata lama sekolah
Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts
Angka melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke SMA/SMK/MA
5 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Angka usia harapan hidup
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
3 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat
6 Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Nilai tukar petani (NTP)
Nilai tukar Nelayan (NTN)
Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
Ketersediaan dan cadangan pangan
7 Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
8 Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Persentase peningkatan kunjungan wisata
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 26
9 Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
10 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Kontribusi UKM terhadap total PDRB
4 Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi
11 Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung iklim usaha
12 Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
Persentase pertumbuhan pasar tradisional
5 Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik
13 Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
Persentase rumah tangga berSanitasi
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
6 Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik
14 Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
15 Meningkatnya investasi Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
Pertumbuhan investasi
7 Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
16 Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan
Tingkat pengganguran terbuka
17 Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif
18 Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
19 Persentase penurunan PMKS
Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial
20 Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 27
2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis, yangakan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui
berbagai kegiatan tahunan. PenyusunanRencana Kinerja dilaksanakan seiring
dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaranserta merupakan
komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di
dalamRencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk
seluruh indikatorkinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui
Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin
dicapaidalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan
Rencana Capaiannya. IndikatorKinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2015ada pada
Lampiran III.
2.4. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen
pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan
penyusunan Perjanjian Kinerja, yaitu :
1.Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasa revaluasi kinerja aparatur;
3.Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
4.Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi
dan supervise atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah.
Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun
2015 adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 28
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat % 80
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya penegakan hukum
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda % 3
Sasaran Strategis 3
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah Nilai/predikat WTP
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) Nilai/predikat 3,2500 (10 besar)
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) Nilai/predikat 70 (B)
Sasaran Strategis 4
Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Angka melek huruf (AMH) % 99,92
Angka rata-rata lama sekolah % 7,75
Angkamelanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts % 99,73
Angkamelanjutkan (AM) dari SMP/Mtske SMA/SMK/MA % 89,88
Sasaran Strategis 5
Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Angka usia harapan hidup Th 67,3-68,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) % 100
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup) - 55
Sasaran Strategis 6
Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Nilai tukar petani (NTP) % 111,5
Nilai tukar Nelayan (NTN) % 105
Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
% 5
Ketersediaan dan cadangan pangan
% 90
5,71
Sasaran Strategis 7
Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB % 5,71
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB % 11,5
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 29
Sasaran Strategis 8
Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Persentase peningkatan kunjungan wisata % 30
Sasaran Strategis 9
Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal % 80
Sasaran Strategis 10
Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Kontribusi UKM terhadap total PDRB % 16,25
Sasaran Strategis 11
Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung iklim usaha Perda/Perbup 1
Sasaran Strategis 12
Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain MOU/PKS 7
Persentase pertumbuhan pasar tradisional % 5
Sasaran Strategis 13 Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi % 100
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
% 78
Persentase rumah tangga berSanitasi % 85,9
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan % 60
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang % 100
Sasaran Strategis 14 Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas % 0,002
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
% 100
Sasaran Strategis 15
Meningkatnya investasi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Investor 20
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) Rp. (Milyar) 771
Pertumbuhan investasi % 13
Sasaran Strategis 16
Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Tingkat kemiskinan % 13,14
Tingkat pengganguran terbuka % 2,74-3,74
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 30
Sasaran Strategis 17
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif % 10
Sasaran Strategis 18
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Indeks Pembangunan Gender (IPG) % 69
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 89,1
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
Perda/Perbup 2
Sasaran Strategis 19
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Persentase penurunan PMKS % 10
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial % 60
Sasaran Strategis 20
Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis % 0,25
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) Kabupaten
Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 3.058.085.990.507,03.
.007.105.931.507,03
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 31
BABIII
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selaku pengemban amanah
masyarakat Banyuwangi melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan
amanah tersebut. Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dan KeputusanKepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan
dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Banyuwangi 2010-2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran
kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Mengacu pada ketentuan yang berlaku, Kinerja Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi berdasarkan tingkat pencapaian sasaran, indikator sasaran dan
menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui
gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan program/kegiatan dilakukan
melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya.
Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target
dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran
Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi
untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan
indikator kinerja sasaran digunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 32
No. Rentang Capaian Kategori Capaian
1 Lebih dari 100 % Baik Sekali (BS)
2 Lebih dari 75 % sd. 100 % Baik (B)
3 55 % sd. 75 % Cukup (C)
4 Kurang dari 55 % Kurang (K)
Secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015.
Dalam RPJMD terdapat 5 Misi, 7 Tujuan dan 38 (tiga puluh delapan)
sasaran, dengan 240 (dua ratus empat puluh) indikator sasaranterdiri dari Misi
I terdapat 1 tujuan dan 19 indikator kinerja, Misi II terdapat 1 tujuan dan 82
indikator kinerja, Misi III terdapat 2 tujuan dan 54 indikator kinerja,Misi IV
terdapat 2 tujuan dan 46 indikator kinerja dan Misi Vterdapat 1 tujuan dan 39
indikator kinerja. Dari 38 (tigapuluh delapan)sasaran dengan 240 indikator
kinerja.
Berdasarkan saran/arahan dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Asisten Deputi
Bidang Perumusan Kebijakan Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan
Pengawasan) bahwa sasaran dan indikator kinerja yang ada dalam RPJMD
Kabupaten Banyuwangi dapat diringkas dipilih sasaran yang betul-betul
strategisdan indikator kinerja utamanya. Sesuai arahan tersebut sehingga
sasaran yang semula berjumlah 38 sasaran menjadi 20 sasaran dan indikator
kinerja sasaran semula berjumlah 240 indikator kinerja sasaran menjadi 43
indikator kinerja sasaran (ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banyuwangi
Nomor 23 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi).
Mengacu pada Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015,
maka sasaran dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah adalah sebagai berikut :
Misi I terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja;
Misi II terdapat 1 tujuan, 2 sasaran dan 7 indikator kinerja;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 33
Misi III terdapat 2 tujuan, 7 sasaran dan 12 indikator kinerja;
Misi IV terdapat 2 tujuan, 3 sasaran dan 10 indikator kinerja;
Misi V terdapat 1 tujuan, 5 sasaran dan 9 indikator kinerja.
(20 sasaran strategis dan 43 Indikator Kinerja Utama)
Tabel 3.1.1
Pencapaian Indikator Sasaran
NO. MISI JUMLAH
TUJUAN
JUMLAH
SASARAN
JUMLAH
INDIKATOR
KINERJA
SASASAN
PENCAPAIAN
INDIKATOR SASARAN
1 Misi 1 1 3 5 BS = 1 ,B=2 , C= - , K=-,Nilai
belum keluar = 2
2 Misi 2 1 2 7 BS = 3 ,B=3 , C= 1 , K=-
3 Misi 3 2 7 12 BS = 4 ,B=4 , C=- , K=-, Belum
ada rilis dari BPS = 4
4 Misi 4 2 3 10 BS = 3 ,B= 5 , C= - , K=2
5 Misi 5 1 5 9 BS = 3 ,B= 5 , C= - , K= - ,
Belum ada rilis dariBPS = 1
JUMLAH 7 20 43 BS =14 ,B=19 , C= 1 , K= 2
,Nilai belum keluar danBelum
ada rilis dari BPS = 7.
Dari 20 (dua puluh) sasaran dengan 43 indikator kinerja, pencapaian
indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah :
Tabel 3.1.2.
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
No. Kategori Jumlah
Indikator Sasaran Persentase
Misi I (5 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 1 20
2 Baik 2 40
3 Cukup - -
4 Kurang - -
Nilai belum keluar 2 40
Jumlah 5 100
Misi II (7 Indikator Sasaran)
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 34
1 Baik Sekali 3 42,86
2 Baik 3 42,86
3 Cukup 1 14,29
4 Kurang - -
Jumlah 7 100,00
Misi III (12 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 4 33,33
2 Baik 4 33,33
3 Cukup - -
4 Kurang - -
Tidak ada data BPS 4 33,33
Jumlah 12 100
Misi IV (10 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 3 30
2 Baik 5 50
3 Cukup - -
4 Kurang 2 20
Jumlah 10 100
Misi V (9 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 3 33,33
2 Baik 5 56,56
3 Cukup -
4 Kurang - -
Tidak ada data BPS 1 11,11
Jumlah 9 100,00
Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 20 sasaran yang
mencakup 43 indikator sasaran, diketahui bahwa 14 indikator sasaran atau 32,56
% Baik Sekali, 19 indikator sasaran atau 44,19 % Baik, 3 indikator sasaran atau
6,98% Cukup dan 7 indikator sasaran atau 16,28 % realisasi nilai capaian kinerja
belum dirilis. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 108,84% ataubermakna
Baik Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun
2015 Baik Sekali.
3.2. Analisis Capaian KinerjaPemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas
adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator
sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran dan
indikator sasaran adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 35
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya
Kapabilitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik, 1 indikator sasaran tidak
mencapai target. Rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar
99,71%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun
2014 sebesar 101,08 %, tetapi masih dikategorikan baik. Nilai Realisasi Tahun 2015
tersebut diperoleh dari hasil survey Lingkaran Survey Indonesia pada indikator
Menyediakan Fasilitas Kesehatan dan Pengobatan sebesar 83,90 %, Menyediakan
Fasilitas Pendidikan dan Sekolah bagi Penduduksebesar 83,70 % dan Mempermudah
Pelayanan Kantor Pemerintah Daerah bagi Masyarakat (lebih cepat, lebih murah, dan
hasilnya baik)sebesar 71,50 %. Sehingga dari 3 indikator tersebut menghasilkan rata-
rata nilai realisasi tahun 2015 sebesar 79,77%. Untuk meningkatkan keberhasilan
capaian indikator sasaran Meningkatnya Kapabilitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan
Publik diperlukan adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat antara lain :
- Peningkatan kualitas perilaku (cakap, ramah dan baik) dankeprofesionalan
aparatur pemerintah;
- Peningkatan fasilitas yang menunjang kualitas pelayanan publik;
- Melaksanakan pelayanan sesuai SOP dan SPP;
- Pelayanan tidak berbelit-belit.
Tabel 3.2.1.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat
% 79,00 79,85 101,08 80 79,77 99,71
Rata-rata capaian kinerja 101,08 99,71
Tabel 3.2.2.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Penegakan Hukum
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase penurunan angka
pelanggaran terhadap Perda % 5 7,5 66,67 3 2,78 107,91
Rata-rata capaian kinerja 66,67 107,91
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 36
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya
Penegakan Hukum,telah melebihi target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada
tahun 2015 sebesar 107,91 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata
capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 66,67 %. Tercapainya indikator sasaran
disebabkan oleh :
- Tingkat pelanggaran peraturan pada tahun 2014 sebanyak 2107 pelanggaran dan
tahun 2015 sebanyak 2050 pelanggaran;
- Pemahaman masyarakat terhadap peraturan sudah mulai meningkat sehingga
tingkat pelanggaran semakin menurun;
- Maksimalnya kinerja aparat Satuan Polisi Pamong Praja dalam menangani
pelanggaran Peraturan Daerah yang ada.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3indikator sasaran Terbangunnya
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Efektif, 1 indikator sasaran tidak mencapai
target dan 2 indikator sasaran belum terealisasi karena nilainya belum dapat dirilis.
Rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 93,44 %, mengalami
peningkatan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar
92,18%.
Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah, belum dapat dihitung karena
nilainya belum dirilis dan masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia.
Nilai/Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), belum
dapat dihitung karena masih menunggu hasil rilis resmi dari Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia.
Tabel 3.2.3.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3
Terbangunnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Efektif
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Opini BPK terhadap pengelolaan
keuangan daerah Predikat WTP WTP 100 WTP - -
2 Nilai / Peringkat Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD)
Nilai /
Peringkat
3,2000/
12 besar
3,0364/
39besar 92,01
3,2500
(10 besar) - -
3 Nilai / predikat hasil evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Nilai/
Predikat 65,05/B
59,96 /
CC 92,18 70 (B) 65,41 (B) 93,44
Rata-rata capaian kinerja 92,18 93,44
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 37
Nilai hasil evaluasi/penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
dengan realisasinilai/predikat sebesar 65,41 (B) dengan capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 93,44 %pada tahun 2015, meningkat jika dibandingkan tahun 2014
sebesar 92,18%. Hal ini disebabkan karena :
- Melakukan review terhadap dokumen perencanaan, baik dari sisi substansi
sasaran dan indikator kinerjanya;
- Mereview IKU dan memperbaiki kualitas penyusunan LAKIP;
- Memperbaiki kualitas hasil evaluasi internal AKIP;
- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang akuntabilitas dan
manajemen kinerja.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaranMeningkatnya
Akses dan Kualitas Pendidikan yang Bermoral dan Berakhlak, 2 indikator sasaran
melebihi target dan 2 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian
kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 99,71 %, mengalami penurunan jika
dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 101,49 %, tetapi
masih dikategorikan baik.
Angka Melek Huruf (AMH), capaian kinerja indikator tidak mencapai target karena
masih adanya penduduk usia 60 tahun buta aksara dan difable.
Solusi :
- Meningkatkan pendidikan non formal kepada penduduk yang berusia 60 tahun
dan difable;
- Merubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Tabel 3.2.4.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4
Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka melek huruf (AMH) % 99,90 100 100,10 99,92 99,09 99,17
2 Angka rata-rata lama sekolah % 7,50 7,12 94,93 7,75 6,79 87,61
3 Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI
ke SMP/Mts
% 99,73 100,19 100,46 99,73 101,76 102,04
4 Angka melanjutkan (AM) dari
SMP/Mts ke SMA/SMK/MA
% 89,51 98,88 110,47 89,88 98,88 110,01
Rata-rata capaian kinerja 101,49 99,71
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 38
Angka Rata-Rata Lama Sekolah, capaian kinerja indikator tidak mencapai target
karena belum adanya data rilis resmi dari Badan Pusat Statistik dan angka tersebut
masih merupakan data estimasi sementara.
Solusi :
- Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
- Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
- Menentukan indikator sasaran yang measurable / dapat diukur oleh instansi
terkait.
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts dan Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP / Mts ke SMA / SMK / MA, capaian kinerja indikator mencapai target karena
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap wajib belajar Pendidikan Dasar 9
tahun dan adanya kerja sama dengan semua pihak untuk melaksanakan Gerakan
Masyarakat Penuntasan Tributa dan Pemungutan Siswa Putus Sekolah (Gempita
Perpus) yang kegiatannya melibatkan Forpimda, Forpimka dan seluruh jajaran
pendidikan.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya
Akses dan Kualitas Kesehatan, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target,
1indikator sasaran mencapai target dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target.
Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 86%, mengalami
penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar
88,01 %, tetapi masih dikategorikan baik.
Angka Usia Harapan Hidup, realisasi tahun 2015 data masih merupakan angka
sementara, hal ini dikarenakan capaian kinerja yang berwenang menghitung adalah
Badan Pusat Statistik, sedangkan sampai awal tahun 2016 untuk capaian tahun
Tabel 3.2.5.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5
Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka usia harapan hidup Th.
67,2-
68,20 68,25 100,07
67,3-
68,50 69,06 100,82
2 Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
% 100 99,50 99,50 100 100 100
3 Angka kematian ibu melahirkan
(per 100.000 kelahiran hidup) - 60 93,08 64,46 55 96,20 57,17
Rata-rata capaian kinerja 88,01 86
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 39
2015 belum dapat disimpulkan, sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
tidak mendapatkan angka yang diharapkan. Meskipun menggunakan angka
sementara tahun 2014, angka tersebut telah melampaui target dari 68,3-68,50
tercapai 69,06 yang berarti usia harapan hidup penduduk Kabupaten Banyuwangi
meningkat dari yang diharapkan, hal ini menunjukkan bahwa pola hidup
masyarakat semakin baik.
Solusi :
- Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
- Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
- Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi
terkait.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI), capaian kinerja
indikator mencapai target, hal ini diartikan bahwa telah mencapai UCI Desa dan
capaian ini sudah mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 sebesar 99,50 %.
Padatahun 2015 sebanyak 217 desa telah mencapai Desa UCI. Faktor yang
mendukung pencapaian target Desa UCI pada tahun 2015 antara lain :
- Tersedianya petugas pelaksana imunisasi yang cukup di masing-masing
wilayah;
- Adanya hubungan yang baik Puskesmas dengan lintas sektor di wilayahnya
untuk menungkatkan cakupan;
- Adanya peran forum komunikasi imunisasi sebagai mitra kerja Puskesmas
dalam menyukseskan Program Imunisasi;
- Tercukupinya Sarana dan Prasarana program imunisasi;
- Posyandu terjadwal setiap bulannya dan BKIA buka setiap hari;
- Pendekatan petugas dengan masyarakat yang baik sehingga mempengaruhi
pencapaian Desa UCI;
- Adanya umpan balik per tribulan sekali seta adanya validasi data per semester;
- Adanya perubahan kriteria UCI Desa dari UCI Desa dengan pencapaian
Antigen BCG, POLIO 1-4, DPT/HB 1-3, Campak harus memenuhi target
setahun dengan akses : BCG, POLIO 1, DPT/HB 1 = 95 %, Perlindungan :
POLIO 2-4 DPT/HB 2-3, Campak = 90 %. Sedangkan untuk tahun 2013 kriteria
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 40
UCI Desa ada perubahan yaitu dengan melihat pencapaian Imunisasi Dasar
Lengkap perdesa harus mencapai 80 %;
- Indikator keberhasilan UCI yangtercantum dalam RPJMD 2011-2015 khususnya
target RPJMD tahun 2014 s/d 2015 UCI Desa 100 % dengan asumsi bahwa
cakupan Imunisasi Dasar Lengkap nmasih 80 %. Sehingga dari 217 desa yang
ada di Kabupaten Banyuwangi semua sudah mencapai UCI dengan target
Imunisasi Dasar Lengkap 80 %. Dimana Imunisasi Dasar Lengkap merupakan
dasar dari Desa dikatakan UCI.
Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 100.000 Kelahiran Hidup), realisasi pada
tahun 2015 belum mencapai target yaitu 96,2 / 100.000 KH dari target sebesar 55/
100.000 KH di tahun 2015, capaian angka Kematian Ibu pada tahun 2014 adalah
93,08/ 100.000 KH diatas target yang ditetapkan yaitu sebesar 60/ 100.000 KH, jika
dibandingkan dengan tahun 2013 Angka Kematian Ibu sebesar 142,1 per 100.000
KH pencapaian realisasi tahun 2014 lebih baik, jika dibanding dengan target
RPJMN sebesar 118/ 100.000 KH dan target MDG’s sebesar 102/ 100.000
KH.Capaian Kabupaten Banyuwangi dibawah batasan optimal RPJMN dan MDG’s
yang berarti di wilayah provinsi Jawa Timur maupun Nasional, Kabupaten
Banyuwangi telah berhasil menekan angka kematian ibu melahirkan, hal ini
merupakan dampak dari upaya preventif dan promotif dari bidang kesehatan.
Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya indikator sasaran adalah :
- Kurang optimalnya sistem rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat satu atau
Bidan Praktek Mandiri ke fasilitas kesehatan rujukan;
- Keterlambatan mendeteksi/penapisan, keterlambatan rujukan dan
keterlambatan penanganan di tempat rujukan;
- Batas resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga kejadian abnormal
yang menimbulkan kematian datang terjadi sangat cepat, kadangkala kematian
tidak dapat dicegah;
- Faktor non medis : timbulnya keterlambatan keluarga yang tidak segera
mengambil keputusan untuk dirujuk dan keterlambatan transportasi.
Solusi :
- Pengkajian dan pembelajaran kasus kematian ibu pada tenaga kesehatan
dengan tujuan agar tidak terjadi kematian ibu dengan kronologi yang sama,
sekaligus refreshing bagi tenaga kesehatan apabila ada ilmu baru yang harus
dibagikan, diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan memunculkan
rekomendasi baru;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 41
- Peningkatkan kompetensi petugas dan kepatuhan dalam memberi layanan
untuk mencegah keterlambatan yaitu dengan diikutsertakan dalam diklat khusus
atau teknis;
- Peningkatan kesiapan P4K Ambulance Desa danmanajemen rujukan dini;
- Mengadakan pertemuan pak ADI bu SITI untuk mencegah masalah resiko ibu
hamil yang ditentukan;
- Peningkatan mutu ANC untuk mendeteksi lebih awal faktor resiko kehamilan;
- Peningkatan pengetahuan ibu hamil dan keluarga lewat kelas ibu hamil;
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran Meningkatnya
Revitalisasi Sektor Pertanian, 1 indikator sasaran melebihi targetdan 3 indikator
sasaran tidak dapat dihitung, hal ini disebabkan belum tersedianya data yang akurat
dariBadan Pusat Statistik. Rata - rata capaian kinerja sasaran yang dapat dihitung
hanya Ketersediaan dan Cadangan Pangan sebesar 333,50 % pada tahun 2015,
meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 100 %. Indikator sasaran yang tidak
dapat dihitung adalah :
Nilai Tukar Petani (NTP), data tidak tersedia di Dinas Pertanian, Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Banyuwangi. NTP merupakan perbandingan indeks harga
yang di terima petani dengan indeks harga yang dikeluarkan petani, meliputi
subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, perikanan dan
peternakan. Dalam perhitunganya NTP juga melibatkan kalkulasi pengeluaran
konsumsi rumah tangga untuk makanan,pendidikan, perumahan, rekreasi,
Tabel 3.2.6
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6
Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Nilai tukar petani (NTP) % 111 - - 111 - -
2 Nilai tukar nelayan (NTN) % 105 - - 105 - -
3 Persentase pertumbuhan
sektor pertanian, kehutanan
dan perikanan dalam PDRB % 5 4,31 86,2 5 - -
4 Ketersediaan dan cadangan
pangan
-Ketersediaan pangan
-Cadangan pangan
%
90
55
90
55
100
100
90
60
369
154
410
257
Rata-rata capaian kinerja 100 333,50
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 42
olahraga, transportasi dan komunikasi. Oleh karenanya, penghitungan NTP secara
akurat dan realible dilakukan oleh Badan Pusat Statistik.
Solusi :
- Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
- Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
- Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi
terkait.
Nilai Tukar Nelayan (NTN), data tidak tersedia di Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Banyuwangi karena instansi yang berkompeten dan berwenang
menghitung data NTN adalah Badan Pusat Statistik.
Solusi :
- Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
- Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
- Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi
terkait.
Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam
PDRB, data tidak tersedia di Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Banyuwangi. PDRB merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa
yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian suatu daerah dalam tahun
tertentu. Perhitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku
dan harga konstan. PDRB atas barang berlaku merupakan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan barang yang berlaku pada tahun yang
bersangkutan sementara untuk harga konstan di hitung menggunakan harga pada
tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB pertanian meliputi subsektor tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, perikanan dan peternakan. Metode
perhitungan juga cukup rumit, sehingga dilakukan melalui beberapa pendekatan.
Oleh karenanya, perhitungan PDRB secara akurat dan reliable dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik.
Solusi :
- Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
- Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
- Menentukan indikator sasaran yang measurable / dapat diukur oleh instansi
terkait.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 43
Ketersediaan Pangan, dari luas panen sawah 135.360 ha menghasilkan
873.936,19 ton Gabah Kering Giling dan ladang 1.178 ha menghasilkan 38.508,34
ton GKG, jumlah total produktifitas dari sawah dan ladang sebanyak 912.444,53
ton GKG dan dikonversikan menjadi 576.664,94 ton beras. Dari produksi beras
dikurangi untuk bibit, pakan dan tercecer, maka ketersediaan beras sejumlah
530.540,06 ton. Dari jumlah ketersediaan tersebut dibagi kebutuhan konsumsi riil
Kabupaten Banyuwangi sebesar 143.730,43 ton dikali 100 sehingga ada
ketersediaan pangan sebesar 369 %
Cadangan Pangan, setiap Kabupaten/Kota wajib menyediakan/ memiliki cadangan
pangan sebesar 100 ton. Pada tahun 2015 Lumbung yang memiliki cadangan
pangan kurang lebih ada 40 lumbung dengan isi lumbung (sebagai cadangan0
antara 4-5 ton). Total isi lumbungdari 40 Lumbung tersebut adalah sebesar 154
ton.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Berkembangnya
Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian, 2 indikator sasaran tidak
mencapaitarget.Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 79,19 %,
mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014
sebesar 105,17 %.
Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan dalam PDRB,capaian kinerja
indikator belum mencapai target, hal ini dikarenakan belum adanya data rilis resmi
dari BPS dan angka tersebut masih merupakan data estimasi sementara. Selain itu
juga adanya perubahan tahun dasar dalam PDRB, yang semula pada waktu
penentuan target masih menggunakan tahun dasar 2000, tapi pada akhir tahun
Tabel 3.2.7.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7
Berkembangnya Industri Olahan
dan Kreatif Berbasis Pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase pertumbuhan
sektor industri pengolahan
dalam PDRB
% 5,7 6,23 109,30 5,71 4,56 79,86
2 Persentase pertumbuhan
sektor perdagangan dalam
PDRB
% 11,5 11,62 101,04 11,5 9,03 78,52
Rata-rata capaian kinerja 105,17 79,19
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 44
2015 dirilis data PDRB dengan tahun dasar 2010 dengan perubahan sektor PDRB
dari 9 sektor menjadi 17 sektor. Sebenarnya Pertumbuhan Sektor Industri
Pengolahan telah mencapai target yang telah ditentukan karena telah didukung :
- Adanya iklim usaha yang kondusif bagi industri yang sudah ada maupun bagi
investasi baru;
- Adanya kegiatan pelatihan yang dilakukan SKPD terkait, untuk menumbuhkan
wirausaha baru dan juga dalam rangka peningkatan kualitas bagi industri kecil
dan menengah;
- Meningkatnya pangsa sektor industri pengolahan di pasar domestik;
- Meningkatnya penerapan standarisasi produk industri sebagai pengkuat daya
saing produk industri.
Solusi :
- Perhitungan PDRB AHDK menyesuaikan dengan tahun dasar 2010.
- Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
- Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
- Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi
terkait.
PersentasePertumbuhan Sektor Perdagangan dalam PDRB,capaian kinerja
indikator belum mencapai target, hal ini dikarenakan belum adanya data rilis resmi
dari Badan Pusat Statistik dan angka tersebut masih merupakan data estimasi
sementara. Selain itu juga adanya perubahan tahun dasar dalam PDRB, yang
semula pada waktu penentuan target masih menggunakan tahun dasar 2000, tapi
pada akhir tahun 2015 dirilis data PDRB dengan tahun dasar 2010 dengan
perubahan sektor PDRB dari 9 sektor menjadi 17 sektor.Sebenarnya Pertumbuhan
Sektor Perdagangan telah mencapai target yang telah ditentukan karena telah
didukung adanya :
- Iklim usaha yang kondusif bagi usaha perdagangan;
- Kegiatan Banyuwangi Festival yang diadakan setiap tahun oleh pemerintah
Kabupaten Banyuwangi yang bisa mendatangkan banyak wisatawan, baik
dalam maupun luar negeri sehingga ikut memacu perkembangan perdagangan
di Kabupaten Banyuwangi;
- Meningkatnya industri-industri baru juga ikut berpengaruh dalam peningkatan
pertumbuhan sektor perdagangan di Kabupaten Banyuwangi.
Solusi :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 45
- Perhitungan PDRB AHDK menyesuaikan dengan tahun dasar 2010.
- Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
- Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
- Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi
terkait.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Berkembangnya
Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal,1 indikator sasaran mencapai melebihi target.Rata-
rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 646,67%, mengalami peningkatan jika
dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 159,96 %. Pada
tahun 2015 jumlah wisatawan sebanyak 1.972.393orang (wisatawan domistik
sebanyak 1.926.179 orang dan wisatawan manca negara 46.214 orang). Sedangkan
jumlah wisatawan tahun 2014 sebanyak 1.495.629 orang (wisatawan
domistiksebanyak 1.464.948 orang dan wisatawan manca negara 30.681 orang).
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut karena adanya upaya Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi antara lain :
- Peningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata;
- Perbaikan sarana dan prasarana obyek / tempat wisata dan transportasi menuju
obyek wisata;
- Penambahan obyek wisata baru;
- Promosi obyek- obyek wisata;
- Peningkatan pembinaan seni dan budaya daerah;
- Melaksanakan even tahunan Banyuwangi Festival.
Nama-nama obyek wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang menjadi obyek
kunjungan wisata : Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Boom, Desa Wisata Using,
Tabel 3.2.8.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8
Berkembangnya Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase peningkatan
kunjungan wisata
25 39,99 159,96 30 194 646,67
Rata-rata capaian kinerja 159,96 646,67
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 46
Grajagan, Gumuk Kantong Indah, Kaliklatak, Kawah Ijen, Ekowisata Bedul, Mirah
Fantasi, PA Kalongan Indah, Pancoran, Pemandian Taman Suruh, Sukamade,
Umbul Bening, Umbul Pule, Watudodol, Rowo Bayu, Perkebunan Kendeng Lembu,
Antogan Indah, Situs Umpak Songo, Pemandian Mendut Hijau, X Bandeng
Adventure, Pulau Merah, Wisata Tamansari, Alam Indah Lestari dan Makam Datuk
Abd. Bauzir.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya
Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal,1 indikator sasaran mencapai melebihi
target.Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 115 %, mengalami
peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar
104,35 %. Tercapainya target indikator sasaran disebabkan adanya komitmen
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk meningkatkan sektor kepariwisataan
melalui program pengemasan kegiatan upacara adat budaya daerah, peran serta
masyarakat dalam pelestarian situs dan budaya lokal.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya
Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berbasis Kelompok dan
Kluster,1 indikator sasaran mencapai melebihi target.Rata-rata capaian kinerja pada
Tabel 3.2.9
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9
Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%)
Target Realisa
si Target Realisasi
1 Cakupan kelestarian situs dan
budaya lokal % 75 78,26 104,35 80 92 115
Rata-rata capaian kinerja 104,35 115
Tabel 3.2.10
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10
Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah berbasis kelompok dan kluster
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Kontribusi UKM terhadap total
PDRB % 15,83 16,09 101,64 16,25 20,44 125,78
Rata-rata capaian kinerja 101,64 125,78
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 47
tahun 2015 sebesar 125,78 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata
capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 101,64 %. Peningkatan capaian ini
disebabkan :
- Meningkatnya permintaan produk dari pemasaran secara online dan offline
(promosi dalam daerah dan luar daerah);
- Menjalin kemitraan dengan toko besar di Banyuwangi dan sekitarnya serta Bali;
- Adanya peningkatan jumlah kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Kabupaten Banyuwangi dan pertumbuhan wirausaha baru.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Penguatan
Regulasi Ekonomi Kerakyatan Daerah,1 indikator sasaran tidak mencapai target.
Rata-rata capaian kinerjapada tahun 2015tidak terealisasi karena Peraturan Daerah
tentang Ekonomi Kerakyatan yang diterbitkan pada tahun 2013 yaitu Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah masih relevan dengan perkembangan dan mendukung iklim usaha di
Banyuwangi. Peraturan Daerah tersebut mempunyai peran penting dan strategis
dalam menopang ketahanan ekonomi kerakyatan dan sebagai wahana penciptaan
lapangan kerja. Selain itu masih mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 45 Tahun
2002 tentang Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran
Dasar serta Pembubaran Koperasi di Kabupaten Banyuwangi. Hal itu didasarkan pada
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasiandan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi
oleh Pemerintah.
Tabel 3.2.11
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11
Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah Perda/Perbup yang
mendukung iklim usaha Perda /
Perbup 1 1 100 1 0 0
Rata-rata capaian kinerja 100 0
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 48
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa2 indikator sasaran Berkembangnya
Jejaring Kekuatan Ekonomi,1 indikator sasaran mencapaitarget dan 1 indikator
sasaran tidak mencapai target.Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar
92,86 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada
tahun 2014 sebesar 92,60 %.
Jumlah Kerja Sama dibidang Pengembangan Perekonomian dengan Lembaga /
Daerah Lain, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai
targetkarena :
- SKPD cenderung belum memanfaatkan peluang kerjasama dengan lembaga /
daerah lain dalam rangka efisiensi dan efektivitas tugas pokok dan fungsinya;
- Keberadaan Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Kabupaten
Banyuwangi belum dimanfaatkan secara optimal oleh SKPD teknis;
- Minimnya pengetahuan SKPD tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama
Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007;
- Masih adanya SKPD yang melakukan kerjasama tanpa melalui TKKSD;
- Masih adanya kesepakatan bersama yang belum ditindaklanjuti dengan
perjanjian kerjasama sehingga multiplayer effect yang diharapkan khususnya
perekonomian belum terpengaruh secara optimal.
Solusi :
- Pemerintah Daerah terus mendorong kepada SKPD untuk memanfaatkan
peluang kerjasama dengan lembaga/daerah lain dalam rangka efisiensi dan
efektivitas tugas pokok dan fungsinya;
- Adanya sosialisasi teknis dan non teknis mengenai keberadaanTim Koordinasi
Kerjasama Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007;
Tabel 3.2.12.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12
Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah Kerja sama dibidang
pengembangan perekonomian
dengan lembaga / daerah lain
MOU 5 4 80 7 6 85,71
2 Persentase pertumbuhan pasar
tradisional % 5 5,26 105,2 5 5 100
Rata-rata capaian kinerja 92,60 92,86
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 49
- Kesepakatan bersama yang dilakukan oleh SKPD dengan lembaga/daerah lain
perlu ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama.
Persentase Pertumbuhan Pasar Tradisional, capaian kinerja indikator pada tahun
2015 mencapai target karena adanya :
- Revitalisasi pasar tradisional untuk meningkatkan animo dan kenyamanan
masyarakat ketika belanja di pasar tradisional;
- Peningkatan PDRB per kapita turut meningkatkan perekonomian di Kabupaten
Banyuwangi dan Iklim usaha yang kondusif bagi usaha perdagangan.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Meningkatnya
Infrastruktur dan Tata Ruang, 3 indikator sasaran mencapai melebihi target, 1 indikator
sasaran mencapai target dan1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata - rata
capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 103,17%, mengalami penurunan
jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 104 %, tetapi
masih dikategorikan baik sekali.
Persentase Sawah Terairi melalui Jaringan Irigasi, capaian kinerja indikator pada
tahun 2015 mencapai melebihi target karena pada tahun 2015 Dinas PU Pengairan
Kabupaten Banyuwangi mendapat tambahan alokasi dana yang cukup untuk
dipergunakan kegiatan pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten
Banyuwangi yang memerlukan perhatian khusus berkaitan dengan ketersediaan air
pada lahan pertanian. Dengan penambahan alokasi dana, maka pembangunan/
rehabilitasi jaringan irigasi meningkat secara signifikan yaitu sebanyak 499
kegiatan yang tersebar di 24 kecamatan.Penambahan alokasi dana tersebut
Tabel 3.2.13.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13
Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase sawah terairi melalui
jaringan irigasi Kondisi 100 100 100 100 105 105
2 Proporsi panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) % 65 65 100 78 81,94 105,05
3 Persentase rumah tangga ber-
Sanitasi % 84,8 84,8 100 85,90 75,56 87,96
4 Proporsi Ruang Terbuka Hijau per
Satuan Luas Wilayah perkotaan % 50 60 120,00 30 35,35 117,83
5 Persentase ketersediaan dokumen
tata ruang % 100 100 100 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja 104 103,17
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 50
secara otomatis akan meningkatkan pelayanan air kepada masyarakat, utamanya
bagi masyarakat petani hingga kebutuhan airnya.
Proporsi Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 KM/Jam), capaian
kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi target karena proses
pembangunannya dilakukan secara bertahap di setiap tahunnya dan didukung
adanya jumlah alat berat yang memadai serta tenaga teknis di lapangan yang
mencukupi.
Persentase Rumah Tangga ber-Sanitasi, capaian kinerja indikator pada tahun 2015
tidak mencapai target karenamasih adanya masyarakat yang kurang perduli
terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu dengan masih banyaknya
masyarakat yang melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai.
Solusi :
- Diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan arti pentingnya kebersihan dan
kesehatan lingkungan serta membangun fasilitas mandi, cuci dan kakus.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah mencanangkan program Festival
Toilet Bersih setiap tahunnya artinya masyarakat diajarkan bagaimana menjaga
kebersihan dan mempergunakan toilet dengan baik.
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Perkotaan, capaian kinerja
indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi target karena sudah tertatanya
RTRW secara terpadu dan konprehensif sehingga pemanfaatan wilayah untuk
ruang terbuka hijaubenar-benar diperhatikan, hal ini dibuktikan adanya program
Penanaman Sejuta Pohon dan Sedekah Oksigen.
Persentase Ketersediaan Dokumen Tata Ruang, capaian kinerja indikator pada
tahun 2015 mencapai target karena setiap tahunnya telah disusun dokumen Tata
Ruang. Kegunaan dokumen itu untuk mengetahui pemanfaatan tata ruang, apakah
sudah dimanfaatkan secara baik atau belum.
Tabel 3.2.14.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14
Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Menurunnya tingkat kecelakaan lalu
lintas % 0.002 0,002 100 0.002 0.002 100
2 Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi
Informasi) dalam pelayanan publik % 90 70 77,78 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja
88,89
100
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 51
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa2 indikator sasaran Meningkatnya
Akses Transportasi dan Informasi, 2 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata
capaian kinerjanya pada tahun 2015 sebesar100 %, mengalami peningkatanjika
dibandingkan tahun 2014 mencapai sebesar 88,89 %.
Menurunnya Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas,capaian kinerja indikator pada tahun
2015mencapai target karena program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam
membangun fasilitas publik lebih representatif, kualitas pemeliharaan /
pembangunan jalan dan jembatan serta pendukung jalan lainnya terus
ditingkatkan, sehingga memberikan kepuasaan pengguna jalan dan menurunkan
tingkat kecelakaan. Selain itu upaya yang dilaksanakan adalah ikut menata dan
menertibkan parkir kendaraan dibadan jalan yang sering mengakibatkan
kecelakaan dan pemasangan rambu lalu lintas serta sarana prasarana jalan
sehingga pengguna jalan memiliki rasa aman dan nyaman dalam berkendara.
Tingkat Pemanfaatan TI ( Teknologi Informasi ) dalam Pelayanan Publik, capaian
kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai target karenasemakin meningkatnya
kinerja aparatur dalam hal Teknologi Informasi dan pengembangan e-goverment
pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dengan pemanfaatan Teknologi
Informasi yang maksimal, diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan semakin
cepat, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan kinerja aparaturnya.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa3 indikator sasaran Meningkatnya
Investasi, 3 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja tahun
2015 sebesar 45 %, mengalami penurunanjika dibandingkan rata-rata capaian kinerja
tahun 2014 mencapai sebesar 130,42 %.
Tabel 3.2.15
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15
Meningkatnya investasi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA)
Investor 16 5 31,25 20 18 90
2 Jumlah nilai investasi berskala
nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
Rp.
(Milyar) 683 2.345 343 771 306,58 39,76
3 Pertumbuhan investasi % 12 2 17 13 0,68 5,23
Rata-rata capaian kinerja 130,42 45
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 52
Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN), capaian kinerja indikator pada
tahun 2015 tidak mencapai target, hanya sebesar 90 %.
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional ( PMA/PMDN), capaian kinerja indikator
pada tahun 2015 tidak mencapai target, hanya sebesar 39,76 %.
Pertumbuhan Investasi PMA/PMDN Skala Nasional, capaian kinerja indikator pada
tahun 2015 tidak mencapai target, hanya sebesar 5,23 %.
Tidak tercapainya realisasi capaian kinerja indikator sasaran di atas disebabkan :
- Pengaruh kondisi ekonomi global yang mengalami krisis pada pertengahan
tahun 2015;
- Semakin tingginya harga lahan atau tanah yang ditetapkan masyarakat;
- Belum tersedianya kawasan industri yang siap pakai;
- Untuk kawasan industri milik PTPN XII masih menunggu proses perubahan
status lahan dari HGU menjadi HPL. Secara kelembagaan PTPN XII tidak lagi
berstatus BUMN namun hanya sebagai anak perusahaan dari PTPN III selaku
holding company, sehingga pengurusan perubahan status lahan harus
dilakukan PTPN III;
- Untuk kawasan industri milik PT. Wongsirejo, terkendala pembebasan lahan
milik masyarakat untuk akses masuk kawasan karena tingginya harga lahan
yang diminta masyarakat.
Namun berdasarkan data sekunder di luar indikator sasaran di atas, terjadi
peningkatan jumlah investor dan nilai investasi PMDN Non Fasilitas (investasi yang
izinnya diterbitkan oleh daerah) sebagai berikut :
No. Uraian Satuan 2014 2015 Pertumbuhan
(%)
1 Jumlah investor
PMDN Non Fasilitas
Investor 1.588 1.846 16,25 %
2 Nilai Investasi
PMDN Non Fasilitas
Milyar 1.099,67 1.107,14 0,68 %
Solusi :
- Melakukan fasilitasi bersama Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur
dalam rangka penyelesaian permasalahan kawasan industri;
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 53
- Mensinergikan agenda pameran investasi dengan agenda pameran Badan
Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan efektifitas
pameran dengan biaya yang lebih efisien;
- Pemasangan video potensi investasi Kabupaten Banyuwangi pada TV Wall
Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM );
- Fasilitasi kerjasama investasi pengusaha besar dengan Industri Kecil
Menengah dan meningkatkan intensitas serta skala business gathering;
- Percepatan penyusunan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Pemberian Insentif dan/atau Kemudahan Penanaman Modal di Kabupaten
Banyuwangi.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa2 indikator sasaran Meningkatnya
Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran, 1 indikator sasaran mencapai melebihi
target dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja tahun
2015 sebesar 116,71 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian
kinerja tahun 2014 yang mencapai sebesar 119,43 %, tetapi masih melebihi rata-rata
dan dikategorikan baik sekali.
Tingkat Kemiskinan, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi
target karena dipengaruhi kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terus
mendorong berbagai program perlindungan sosial untuk masyarakat miskin. Tidak
hanya bersumber dari dana APBD, beragam program juga didorong dengan skema
Public Private Partnership dengan melibatkan sektor swasta dan BUMN.
Perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan adalah muara dari semua
program pembangunan di wilayahnya.Hasilnya tingkat kemiskinan bisa ditekan ke
level 9,29%.
Tabel 3.2.16.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16
Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Tingkat kemiskinan % 14,5 9,57 151,51 13,14 9,29 141,44
2 Tingkat pengganguran terbuka % 3,01-4,01 4,59 87,36 2,74-3,74 2,52 91,97
Rata-rata capaian kinerja 119,43 116,71
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 54
Tingkat Pengangguran Terbuka, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak
mencapai melebihi target karena :
- Jumlah lowongan angkatan kerja lokal, angkatan kerja luar negeri dan pencari
kerja masih terlampau sedikit jika dibandingkan pesatnya pertumbuhan
penduduk usia kerja;
- Kebutuhan pasar tenaga kerja di Kabupaten Banyuwangi telah dipenuhi oleh
pencari kerja dari daerah lain sesuai skill yang diperlukan di pasar.
Solusi :
- Menjalin kerja sama dengan perusahaan agar membuka dan memberi
kesempatan lowongan pekerjaan.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat, 1 indikator sasaran tidak mencapai target.
Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 80 %, mengalami
penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100
%, tetapi masih dikategorikan baik.
Persentase Pertumbuhan Kelompok Masyarakat Aktif,mengalami penurunan
karena adanya Undang-Undang Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah,dimana pada pasal 298 ayat 5 (Lima)yang mengantur
tentang penerima hibah dan bantuan sosial kepada Kelompok Masyarakat,
disyaratkan harus berbadan hukum sehingga hal tersebut berpengarug terhadap
pertumbuhan kelompok masyarakat aktif.
Solusi :
- Menjalin kerja sama dan sosialisasi antara Pemerintah Daerah dan Kelompok
Masyarakat tentang tata cara penerima hibah dan bantuan sosial.
Tabel 3.2.17.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase pertumbuhan kelompok
masyarakat aktif % 10 10 100 10 8 80
Rata-rata capaian kinerja 100 80
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 55
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya
Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak,1indikator sasaran mencapai
melebihi target, 1 indikator sasaran tidak mencapai target dan 1 indikator sasaran tidak
terealisasi.Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 109,72 %,
mengalami peningkatanjika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014
sebesar 94,52%.
Indeks Pembangunan Gender (IPG),capaian kinerja indikator pada tahun 2015
mencapai melebihi target karena tingkat partisipasi perempuan dalam proses
pembangunan sudah mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini terbukti dari
salah satu faktor pendukungnya yaitu sudah terpenuhinya angka melek huruf dan
tingkat pendidikan perempuan.
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), capaian kinerja indikator pada tahun 2015
tidak mencapai target karenaperempuan masih terkendala kodratnya.
Solusi :
- Terus menerus mendorong perempuan agar meningkatkan kapasitasnya dan ikut
serta dalam proses pembangunan masyarakat;
- Memberikan bimbingan dan pelatihan disegala bidang.
Jumlah Peraturan Daerah/Peraturan Bupati yang mendukung perlindungan
perempuan dan anak,capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai
target karena Peraturan Daerahyang mendukung perlindungan perempuan dan
anak sudah terpenuhi pada tahun sebelumnya dan sampai sekarang masih relevan
dengan perkembangan, yaitu Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dan Perdagangan Orang.
Tabel 3.2.18.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Indeks Pembangunan Gender (IPG) % 68,40 65,01 95,04 69 85,06 123,28
2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 68,10 64,02 94,00 69,10 66,45 96,16
3 Jumlah Perda/Perbup yang
mendukung perlindungan perempuan
dan anak
% 2 1 50 2 - -
Rata-rata capaian kinerja 94,52 109,72
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 56
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Berkembangnya
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial, 2 indikator sasaran mencapai target. Rata
- rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 100 %, capaiannya sama jika
dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100 %.
Persentasi Angka PMKS dan Persentase Penduduk Mempunyai Jaminan Sosial,
capaian kinerja indikator pada tahun 2015 telah mencapai target karena
didukungoleh Kementerian SosialRepublik Indonesia dan Provinsi Jawa Timur yang
ingin mengurangi angka PMKS.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya
Pengendalian Lingkungan, Rehabilitasi Lahan dan Hutan, 1 indikator sasaran
mencapai melebihi target.Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015
sebesar 240 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja
pada tahun 2014 sebesar 380 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali.
Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis, capaian kinerja indikator pada
tahun 2015 telah mencapai melebihi target karena upaya Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi dalam melakukan konservasi baik di kawasan hutan maupun lahan-
lahan kritis dengan melibatkan masyarakat dan partisipasi berbagai pihak dalam
melakukan konservasi (penghijauan), baik di kawasan hutan maupun di luar hutan
negara. Kegiatan pengembangan hutan tanaman, pembuatan bibit / benih tanaman
kehutanan serta pembuatan dam penahan dan sumur resapan mendorong capaian
Tabel 3.2.19.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase penurunan PMKS % 10 10 100 0,5 0,5 100
2 Persentase penduduk mempuyai
jaminan sosial % 50 50 100 60 60 100
Rata-rata capaian kinerja 100 100
Tabel 3.2.20.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20
Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2014 Capaian
Kinerja
Tahun
2014
(%)
Tahun 2015 Capaian
Kinerja
Tahun
2015
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase hutan dan lahan yang
bebas dari kritis % 0,20 0,76 380 0,25 0,60 240
Rata-rata capaian kinerja 380 240
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 57
rehabilitasi hutan dan lahan kritis sehingga dapat melampaui target. Upaya yang
harus dilakukan untuk tercapainya indikator sasaran berikutnya adalah dengan
tetap melanjutkan dan meningkatkan program / kegiatan sebelumnya antara lain :
- Peningkatan penanaman di Kaskisu (kanan kiri sungai);
- Kakija (kanan kiri jalan);
- Penghijauan lingkungan;
- Gerakan sedekah oksigen;
- Gerakan penanaman 1 milyar pohon;
- Penyelamatan sumber mata air berupa pembuatan dam penahan dan sumur
resapan;
- Gerakan perempuan menanam;
- Pengembangan kebun bibit rakyat.
3.3. Akuntabilitas KeuanganPemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Berpedoman pada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi, maka strategi-strategi kebijakan fiskal
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 diarahkan kepada :
1. Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari sumber-
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan;
2. Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi belanja;
3. Meningkatkan sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah dan Bagi Hasil Pajak yang lebih
rasional dan proporsional;
4. Meningkatkan peranserta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam
pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan.
Berdasarkan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas, maka kebijakan
umum keuangan/anggaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 diarahkan
dalam tiga fungsi utama, yaitu : fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi
stabilisasi.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 58
a. Fungsi alokasi, yaitu penganggaran untuk kegiatan pembangunan yang tidak
mungkin dilaksanakan oleh masyarakat/swasta karena bersifat publik services
seperti penanganan prasarana dasar dan penyediaan infrastruktur;
b. Fungsi distribusi, yaitu penganggaran diarahkan untuk pemerataan, keadilan
sosial, dan mengurangi kesenjangan, yang antara lain meliputi penanganan
masalah kemiskinan pengembangan wilayah tertinggal dan lainnya;
c. Fungsi stabilitasi, yaitu penganggaran diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan
masyarakat serta stabilitas keamanan dan ketertiban.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 38Tahun
2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015, bahwa Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015sebesar Rp. 3.058.085.990.507,03, dengan
rincian sebagai berikut:
Pendapatan :
Pendapatan sebelum perubahan sebesar Rp.2.723.658.530.432,52
setelah perubahan sebesar Rp. 2.778.230.468.204,82.
(bertambah Rp. 54.571.937.772,30).
Belanja :
Belanja sebelum perubahan sebesar Rp. 3.058.085.990.507,03, setelah
perubahan menjadi Rp. 2.741.821.071.579,02.
(berkurangRp. 316.264.918.928,01).
Pembiayaan :
a. Penerimaan
Penerimaan sebelum perubahan sebesar Rp.334.447.460.074,51, setelah
perubahan sebesar Rp. 334.490.060.074,51.
(bertambah Rp. 42.600.000,00).
b. Pengeluaran
Pengeluaran sebelum perubahan sebesar Rp. 20.000.000,00 setelah
perubahan menjadi sebesarRp. 0,00.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 59
3.3.1. Pengelolaan Pendapatan Daearah
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015
pengelolaan pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi
pendapatan daerah melalui upaya efektif dan efisien serta mendapat
dukungan dari masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan daerah, yaitu :
a. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan
pendapatan daerah;
b. Mendayagunakan dana melalui pola deposito;
c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada Kas
Umum Daerah;
d. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset
daerah, termasuk pendapatan dari pihak ke ketiga;
e. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi bidang pendapatan
atau organisasi penghasil.
Upaya-upaya efektif dalam penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah harus terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi
masyarakat sehingga nantinya pendapatan daerah tidak lagi harus
bergantung pada satu atau dua jenis pajak daerah saja, diversifikasi sumber
pendapatan daerah menjadi mutlak dicari agarketergantungan dan resiko
dapat disebar, mengingat struktur ekonomi di Kabupaten Banyuwangi lebih
banyak di dominasi oleh sektor primer, maka sudah saatnya dirancang
berbagai tindakan yang dapat menggali sumber-sumber pendapatan daerah
yang berbasiskan pada sektor primer dan mata rantainya. Pendapatan
Daerah dikelompokkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan
Transfer dan Lain – Lain Pendapatan Yang Syah yang masing - masing
mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur
maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 60
Tabel 3.3.1.
Realisasi PendapatanDaerah Tahun Anggaran 2015
Per 31 Desember 2015
Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi %
Pedapatan :
a. Pendapatan Asli Daerah 303.235.751.986,52 346.992.331.406,82 114,43
Hasil pajak daerah 96.636.997.546,00 115.993.092.646,15 120,03
Hasil retribusi daerah 26.970.369.735,00 31.299.048.537,00 116,05
Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan 15.763.701.000,00 15.571.579.456,62 98,78
Lain-lain PAD yang sah 163.864.683.705,52 184.128.610.767,05 112,37
b. Pendapatan Transfer 2.287.866.708.457,00 2.264.852.415.693,00 98,99
Dana bagi hasil pajak 52.344.629.000,00 38.559.791.027,00 73,67
Dana bagi hasil bukan pajak /
Sumber Daya Alam 46.003.184.000,00 40.351.092.197,00 87,71
Dana alokasi umum 1.288.940.680.000,00 1.288.940.680.000,00 100
Dana alokasi khusus 141.830.300.000,00 126.464.240.000,00 89,17
Dana Otonomi Khusus 0 0
Dana Penyesuaian 452.459.887.392,00 451.403.887.000,00 99,77
Dana Bagi Hasil Pajak Dari
Provinsi 143.154.815.065,00 157.872.562.469,00 110,28
Dana Bagi Hasil Pajak Dari
Kabupaten / Kota 0 0
Transfer Pemerintah Provinsi 163.133.213.000,00 161.260.163.000,00 98,85
c. Lain-Lain Pendapatan
Yang Sah 132.556.069.989,00 166.385.721.105,00 125,52
Pendapatan hibah 132.206.069.989,00 166.385.721.105,00 125,85
Pendapatan dana darurat 0 0
Pendapatan lainnya 350.000.000,00 0 0
Jumlah Pendapatan Daerah 2.723.658.530.432,52 2.778.230.468.204,82 102,00
Sumber Data : BPKAD Kabupaten Banyuwangi 2015
3.3.2. Pengelolaan Belanja Daerah
Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi
2010-2015 bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan
efisien, efektif dan proporsional. Dalam menentukan Belanja Daerah
terdapat tiga elemen penting, yaitu masyarakat, Pemerintah Daerah, dan
DPRD, dengan peran fungsinya masing-masing sebagai pelayan
masyarakat, sehingga anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari
amanat rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD dalam meningkatkan
kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 61
Rencana Belanja Daerah disusun berdasarkan pendekatan
prestasi kerja (berorientasi pada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas
efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Sedangkan orientasi
BelanjaDaerah diprioritaskan untuk efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi masing-masing SKPD.
Belanja Daerahdiarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk
kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan
pemerintahan. Dalam penggunaannya, Belanja harus tetap
mengedepankan efisiensi dan efektifitas sesuai dengan prioritas dan
program-program strategis daerah.Belanja Daerahdikelompokkan ke dalam
Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Transfer yang
masing - masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik
untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 3.3.2.
Realisasi Belanja DaerahTahun Anggaran 2015
Per 31 Desember 2015
Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Belanja Daerah :
a. Belanja Operasi 2.102.537.400.589,03 1.902.609.555.895,30 90,49
Belanja Pegawai 1.381.307.371.785,03 1.243.907.180.478,69 90,05
Belanja Barang dan Jasa 536.680.232.863,00 529.820.628.625,61 98,72
Belanja Bunga 0 0
Belanja Subsidi 0 0
Belanja Hibah 173.970.973.941,00 122.750.256.472,00 70,56
Belanja Bantuan Sosial 10.578.822.000,00 6.131.490.319,00 57,96
Belanja Bantuan Keuangan 0 0
b. Belanja Modal 808.236.823.526,00 699.566.031.818,72 86,55
Belanja Tanah 30.655.409.580,00 28.452.523.440,00 92,81
Belanja Peralatan dan Mesin 128.103.152.797,00 113.721.892.757,90 88,77
Belanja Gedung dan Bangunan 184.952.265.584,00 159.988.888.101,61 86,5
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan 461.574.752.115,00 394.468.005.969,21 85,46
Belanja Aset Tetap Lainnya 2.951.243.450,00 2.934.721.550,00 99,44
c. Belanja Tidak Terduga 5.000.000.000,00 20.000.000,00 0,4
Belanja Tidak Terduga 5.000.000.000,00 20.000.000,00 0,4
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 62
3.3.3. Kondisi Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerahmerupakan transaksi keuangan yang bertujuan
untuk menutupi selisih antara pendapatan dan belanja daerah.Adapun kebijakan
umum pembiayaan daerah adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka akurasi,
efisiensi, efektifitas dan profitabilitas;
2. Apabila APBD dalam keadaan surplus, kebijakan yang diambil adalah
melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk Giro/Deposito,
Penyertaan Modal, atau Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun
berjalan;
3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, kebijakan yang diambil adalah
memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) tahun lalu, rasionalisasi belanja, pinjaman daerah, atau
memperluas kemitraan.
PembiayaanDaerahdikelompokkan ke dalam Penerimaan Daerah,
Pengeluaran Daerah dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)yang
masing-masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk
aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut
:
d. Transfer 142.311.766.392,00 139.625.483.865,00 98,11
Bagi Hasil Pajak 0 0
Bagi Hasil Retribusi 3.168.000.000,00 2.326.879.350,00 73,45
Bantuan Keuangan ke
Pemerintah Daerah Lainnya /
Pemerintah Desa
137.893.766.392,00 136.512.202.500,00 99
Bantuan Keuangan Lainnya 1.250.000.000,00 786.402.015,00 62,91
Jumlah Belanja Daerah 3.058.085.990.507,03 2.741.821.071.579,02 89,66
Sumber Data : BPKAD Kabupaten Banyuwangi 2015
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja 63
Tabel 3.3.3.
Realisasi PembiayaanDaerahTahun Anggaran 2015
Per 31 Desember 2015
Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Pembiayaan :
a. Penerimaan Daerah
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun Lalu 334.447.460.074,51 334.447.460.074,51 100
Pencairan Dana Cadangan 0 0
Hasil Penjualan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan 0 0
Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0
Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman Daerah 0 42.600.000,00
Penerimaan Piutang Daerah 0 0
Penerimaan Dana Talangan 0 0
Jumlah Penerimaan Daerah 334.447.460.074,51 334.490.060.074,51 100,01
b. Pengeluaran Daerah
Pembentukan Dana Cadangan 0 0
Penyertaan Modal ( Investasi )
Pemerintah Daerah 0 0
Pembiayaan Pokok Utang 0 0
Pemberian Pinjaman Daerah 0 0
Pengeluaran Dana Talangan 0 0
Pengeluaran Pembiayaan
Lainnya 20.000.000,00 0 0
Jumlah Pengeluaran Daerah 20.000.000,00 0 0
Jumlah Pembiayaan 334.467.460.074,51 334.490.060.074,51 100,01
Sisa Lebih Pembiayaan Anggara
(SILPA) 0 370.899.456.700,31
Sumber Data : BPKAD Kabupaten Banyuwangi 2015
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab IV Penutup 64
BAB IV
PENUTUP
Sebagai penutup dari Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten
Banyuwangitelah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-
sasaran strategisnya. Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 20 sasaran
yang mencakup 43indikator sasaran, diketahui bahwa 14 indikator sasaran atau 32,56
% Baik Sekali, 19 indikator sasaran atau 44,19 % Baik, 3 indikator sasaranatau 6,98%
Cukup dan 7 indikator sasaran atau 16,28 % realisasi nilai capaian kinerja belum
dirilis. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 108,84% ataubermakna Baik
Sekali.Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 Baik
Sekali. Namun demikian, ada 7 indikator kinerja yang belum dapat dihitung dan
penyebabnya antara lain:
1. Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah, karena belum ada rilis resmi
dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
2. Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), karena
belum ada rilis resmi dari Kementerian Dalan Negeri Republik Indonesia;
3. Nilai Tukar Petani (NTP),
4. Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan;
5. Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam
PDRB, karena belum ada rilis resmi dariBadan Pusat Statistik;
6. Jumlah Perda / Perbup yang Mendukung Iklim Usaha, karena Peraturan Daerah
tentang Ekonomi Kerakyatan yang diterbitkan pada tahun 2013 yaitu Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah masih relevan dan mendukung iklim usaha;
7. Jumlah Perda / Perbup yang Mendukung Perlindungan Perempuan dan Anak,
karena Peraturan Daerah yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
sudah terpenuhi pada tahun sebelumnya dan sampai sekarang masih relevan,
yaitu Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan
dan Anak Korban Kekerasan dan Perdagangan Orang.
Solusi :
1. Melakukan review terhadap dokumen perencanaan, baik dari sisi substansi
sasaran dan indikator kinerjanya;
2. Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
3. Menentukan indikator sasaran yang measurable / dapat diukur.
Sedangkan 3 indikator kinerja yang berketegori cukup dan kurang (tidak tercapai)
serta penyebabnya antara lain:
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Bab IV Penutup 65
1. Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 100.000 Kelahiran Hidup), karena batas
resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga kejadian abnormal yang
menimbulkan kematian datang terjadi sangat cepat, kadangkala kematian tidak
dapat dicegah dan faktor non medis yaitu timbulnya keterlambatan keluarga yang
tidak segera mengambil keputusan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.
2. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) dan;
3. Pertumbuhan Investasi, karena :
- Pengaruh kondisi ekonomi global yang mengalami krisis pada pertengahan
tahun 2015;
- Semakin tingginya harga lahan atau tanah yang ditetapkan masyarakat;
- Belum tersedianya kawasan industri yang siap pakai;
Solusi :
1. Pengkajian dan pembelajaran kasus kematian ibu pada tenaga kesehatan dengan
tujuan agar tidak terjadi kematian ibu dengan kronologi yang sama dan dengan
adanya kegiatan ini akan memunculkan rekomendasi baru;
2. MelakukanFasilitasi kerjasama investasi pengusaha besar dengan industri kecil
menengah dan meningkatkan intensitas serta skala business gathering;
3. Percepatan penyusunan Peraturan Bupati tentang Pemberian Insentif dan / atau
Kemudahan Penanaman Modal di Kabupaten Banyuwangi.
Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
terhadapbeberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2015, dapat dipenuhisesuai
dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yangbelum memenuhi target yang
ditetapkan, Kami akui semata-mata merupakan kelemahandan ketidaksempurnaan
sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milikAllah SWT, namun
demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harusmenjadi motivasi
untuk lebih baik lagi di esok hari.
Banyuwangi, Maret 2016
BUPATI BANYUWANGI
H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Pengukuran Kinerja Tahun 2015 1
PENGUKURAN KINERJA
Kabupaten : Banyuwangi Tahun Anggaran : 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2015
Realisasi 2015
CapaianKinerja (%)
1. Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
1 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% 80 79,77 99,71
2. Meningkatnya penegakan hukum 2 Persentase penurunan angka
pelanggaran terhadap PERDA % 3 2,78 107,91
3. Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
3 Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Nilai/ Peringkat
WTP - -
4 Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Nilai / Predikat
3,2500 (10 besar)
- -
5 Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Nilai/ Peringkat
70 (B) 65,41 (B) 93,44
4. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
6 Angka melek huruf (AMH) % 99,92 99,09 99,17
7 Angka rata-rata lama sekolah % 7,75 6,79 87,61
8 Angka Melanjutkan (AM) dari SD / MI ke SMP / MTs
% 99,73 101,76 102,04
9
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
% 89,88 98,88 110,01
5. Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
10 Angka usia harapan hidup Tahun 67,3-68,50
69,06 100,82
11 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
% 100 100 100
12
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
% 55 96,20 57,17
6. Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
13 Nilai tukar petani (NTP) % 111 - -
14 Nilai tukar nelayan (NTN) % 105 - -
15 Persentase Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
% 5 - -
16 Ketersediaan dan Cadangan pangan
% 90 60
369 154
410 257
7. Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
17 Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
% 5,71 4,56 79,86
18 Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
% 11,5 9,03 78,52
8. Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
19 Persentase peningkatan kunjungan wisata
% 30 194 646,67
9. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
20 Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
% 80 92 115
10. Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
21 Kontribusi UKM terhadap total PDRB
% 16,25 20,44 125,78
11.Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah 22
Jumlah Perda / Perbup yang mendukung iklim usaha
PERDA /PERBUP
- - -
12.Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
23 Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
MOU/PKS 7 6
85,71
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Pengukuran Kinerja Tahun 2015 2
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) Tahun
2015setelah PAK sebesar :Rp. 3.058.085.990.507,03 terealisasi sebesar
Rp. 2.741.821.071.579,02 atau 89,66 %.
24 Persentase pertumbuhan pasar tradisional
% 5 5
25 Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
% 100 105
13.Berkembangnya
infrastruktur dan tata ruang
26 Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 KM/Jam)
% 78 81,94 100
27 Persentase rumah tangga ber-Sanitasi
% 85,9 75,56 105
14.Meningkatnya akses transportasi dan informasi
28 Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan
% 30 35,35 105,05
29 Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
% 100 100 87,96
30 Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
% 0,002 0.002 117,83
31 Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
% 100 100 100
32 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Investor 20 18 100
15.Meningkatnya
investasi 33
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
Rp. 771 306,58 100
34 Pertumbuhan investasi % 13 0,68 90
35 Tingkat kemiskinan % 13,14 9,29 39,76
36 Tingkat pengganguran terbuka % 2,74-3,74 2,52 5,23
16.Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
37 Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat
% 10 8 141,44
17.Meningkatnya
pemberdayaan kelompok masyarakat
38 Indeks Pembangunan Gender (IPG)
% 69 85,06 91,97
39 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
69,10 66,45 80
18.Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
40 Jumlah Perda / Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
PERDA / PERBUP
2 - 123,28
19.Berkembangnya
program perlindungan dan jaminan sosial
41 Persentase penurunan PMKS % 0,5 0,5 96,16
42 Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial
% 60 60 -
43 Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
% 0,25 0,60 100
20.Meningkatnya
pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
100
240
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat % 80
2 Meningkatnya penegakan hukum Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap PERDA
% 3
3 Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Predikat WTP
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Niai / Peringkat
3,2500 (10 besar)
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Nilai / Predikat
70 (B))
4 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Angka melek huruf (AMH) % 99,92
Angka rata-rata lama sekolah % 7,75
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs % 99,73
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
% 89,88
5 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Angka usia harapan hidup Th. 67,3-68,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
% 100
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
% 55
6 Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Nilai tukar petani (NTP) % 111,5
Nilai tukar petani (NTN) % 105
Persentase Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
% 5
Ketersediaan dan cadangan pangan % 90
7 Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
% 5,71
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
% 11,5
8 Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Persentase peningkatan kunjungan wisata % 30
9 Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal % 80
10 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Kontribusi UKM terhadap total PDRB % 16,25
11 Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Perda -
12 Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
MOU 7
Persentase pertumbuhan pasar tradisional % 5
13 Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi % 100
Propordi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
% 78
Persentase rumah tangga ber-sanitasi % 85,9
Proporsi ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah perkotaan
% 60
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang % 100
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 2
14 Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas % 0,002
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
% 100
15 Meningkatnya investasi Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Investor 20
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
Milyar 771
Pertumbuhan investasi % 13
16 Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan % 13,14
Tingkat pengganguran terbuka % 2,74-3,74
17 Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat % 10
18 Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG) % 69
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) % 89,1
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
% 2
19 Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Persentase Penurunan PMKS % 10
Persentase penduduk mempunyai jaminan sosial % 60
20 Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Persentase hutan dan lahan kritis yang bebas dari kritis
% 0.25
Program Anggaran
URUSAN WAJIB
I URUSAN PENDIDIKAN
Program Pendidikan Anak Usia Dini Rp. 7.139.790.000,00
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rp. 137.204.702.466,00
Program Pendidikan Menengah Rp. 58.668.922.223,00
Program Pendidikan Non Formal Rp. 1.585.000.000,00
Program Pendidikan Luar Biasa Rp. 175.000.000,00
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Rp. 6.920.000.000,00
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Rp. 525.000.000,00
II URUSAN KESEHATAN
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rp. 352.720.000,00
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp. 56.341.828.600,00
Program Pengawasan Obat dan Makanan Rp. 25.000.000,00
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Rp. 260.000.000,00
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 150.000.000,00
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Rp. 1.098.100.000,00
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Rp. 545.621.500,00
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Rp. 10.258.641.800,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 3
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Rp. 69.125.000,00
Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Rp. 323.029.000,00
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Rp. 105.510.200,00
Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada
BLUD
Rp. 81.012.160.665,00
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paruparu/ rumah
sakit mata
Rp. 3.300.000.000,00
III URUSAN PEKERJAAN UMUM
Program pembangunan jalan dan jembatan Rp. 12.714.400.000,00
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong Rp. 11.031.000.000,00
Program pembangunan turap/talud/bronjong Rp. 937.000.000,00
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Rp. 131.707.938.000,00
Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan
jembatan
Rp. 400.000.000,00
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Rp. 2.835.000.000,00
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Rp. 4.400.000.000,00
Program pembangunan infrastruktur perdesaan Rp. 31.505.640.000,00
Rehabilitasi / Pemeliharaan Saluran Drainase / Gorong-gorong Rp. 3.100.000.000,00
Program Pembangunan Fasilitas publik Rp. 9.540.200.000,00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik Rp. 1.200.000.000,00
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
Rp. 31.987.623.000,00
Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
Rp. 2.655.400.000,00
Program Pembangunan sistem informasi/data base Sumber
Daya Air
Rp. 150.000.000,00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan
Air Limbah
Rp. 73.000.000,00
Program Pembangunan Trotoar Rp. 3.050.000.000,00
Program Pembangunan Fasilitas Publik Rp. 300.000.000,00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik Rp. 450.000.000,00
IV URUSAN PERUMAHAN
Program Pengembangan Perumahan Rp. 1.278.612.000,00
Program Lingkungan Sehat Perumahan Rp. 410.000.000,00
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
kebakaran
Rp. 440.000.000,00
Program pengelolaan areal pemakaman Rp. 5.400.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 4
V URUSAN PENATAAN RUANG
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rp. 191.500.000,00
Program Perencanaan Tata Ruang Rp. 580.600.000,00
Program Pemanfaatan Ruang Rp. 1.366.100.000,00
VI URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Program pengembangan data/informasi Rp. 1.661.899.850,00
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
Rp. 175.000.000,00
Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah
dan besar
Rp. 69.000.000,00
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
Rp. 119.108.600,00
Program perencanaan pembangunan daerah Rp. 1.774.358.750,00
Program perencanaan pembangunan ekonomi Rp. 1.178.900.000,00
Program perencanaan sosial dan budaya Rp. 1.574.999.500,00
Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya
alam
Rp. 810.000.000,00
Program Kerjasama Pembangunan Rp. 252.632.000,00
VII URUSAN PERHUBUNGAN
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan Rp. 10.500.000.000,00
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Rp. 480.000.000,00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ
Rp. 100.000.000,00
Pogram peningkatan pelayanan angkutan Rp. 2.693.700.000,00
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas Rp. 35.005.500.000,00
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
bermotor
Rp. 565.000.000,00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Perhubungan
Rp 75.000.000,00
VIII URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Rp. 11.376.463.100,00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rp. 165.000.000,00
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Rp. 455.000.000,00
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Rp. 309.500.000,00
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Rp. 377.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 5
Program peningkatan pengendalian polusi Rp. 292.000.000,00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rp. 9.044.812.000,00
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Rp.
IX URUSAN PERTANAHAN
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah
Rp. 24.420.000.000,00
Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan Rp. 85.300.000,00
X URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Program Penataan Administrasi Kependudukan Rp. 1.291.198.100,00
XI URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender
dan Anak
Rp. 365.000.000,00
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
Rp. 30.000.000,00
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender
dalam pembangunan
Rp. 55.000.000,00
XII URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA
SEJAHTERA
Program Keluarga Berencana Rp. 1.934.931.300,00
Program Kesehatan Reproduksi Remaja Rp. 216.675.800,00
Program pelayanan kontrasepsi Rp. 35.000.000,00
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri
Rp. 85.000.000,00
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui
kelompok kegiatan dimasyarakat
Rp. 40.000.000,00
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan
konseling KRR
Rp. 10.000.000,00
Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina
keluarga
Rp. 40.000.000,00
Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-
PADU
Rp. 32.000.000,00
XIII URUSAN SOSIAL
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
Rp. 1.653.000.000,00
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rp. 280.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 6
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma Rp. 150.000.000,00
Program pembinaan panti asuhan /panti jompo Rp. 230.000.000,00
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
Rp. 124.375.000,00
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Rp. 2.510.000.000,00
Program Pengelolaan Areal Pemakaman Rp. 65.000.000,00
XIV URUSAN TENAGA KERJA
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Rp. 475.000.000,00
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Rp. 235.000.000,00
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
Rp. 465.000.000,00
XV URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang
konduksif
Rp. 465.256.000,00
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Rp. 455.000.000,00
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah
Rp. 1.624.500.000,00
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp. 875.000.000,00
XVI URUSAN PENANAMAN MODAL
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Rp. 400.000.000,00
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Rp. 50.000.000,00
XVII URUSAN KEBUDAYAAN
Program Pengembangan Nilai Budaya Rp. 1.991.861.500,00
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Rp. 50.000.000,00
Program Pengelolaan Keragaman Budaya Rp. 1.423.000.000,00
XVIII URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
Program peningkatan peran serta kepemudaan Rp. 125.000.000,00
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
Rp. 1.340.000.000,00
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga Rp. 8.325.000.000,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga Rp. 150.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 7
XIX URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM
NEGERI
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban
bencana alam
Rp. 1.108.646.100,00
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Rp. 30.000.000,00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Rp. 1.175.800.500,00
Program pengembangan wawasan kebangsaan Rp. 9.649.531.950,00
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan Rp. 297.572.500,00
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban
dan keamanan
Rp. 592.138.500,00
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
(pekat)
Rp. 75.000.000,00
Program pendidikan politik masyarakat Rp. 90.000.000,00
Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan PEMILU Rp. 5.683.420.000,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 96.080.000,00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Rp. 2.366.985.000,00
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
Rp. 1.271.173.000,00
XX URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
Rp. 4.891.393.300,00
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Rp. 381.000.000,00
Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat Rp. 250.000.000,00
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Rp. 1.208.600.000,00
Program Penataan Daerah Otonomi Baru Rp. 695.750.000,00
Program pembinaan dan pengembangan aparatur Rp. 2.100.537.800,00
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian
Masalah Hukum
Rp. 800.000.000,00
Program Pembinaan dan Pengembangan Reformasi Birokrasi
Pemerintah Daerah
Rp. 237.000.000,00
Program Pelayanan Publik Rp. 156.000.000,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rp. 300.000.000,00
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah
Rp. 12.000.000.000,00
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Rp. 1.507.000.000,00
Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan
Rp. 168.200.000,00
Progran peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Rp. 3.575.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 8
XXI URUSAN KETAHANAN PANGAN
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(pertanian/Perkebunan)
Rp. 1.143.962.130,00
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Rp. 300.000.000,00
XXII URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Rp. 405.000.000,00
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Rp. 200.000.000,00
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun desa
Rp. 3.776.932.500,00
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Rp. 358.000.000,00
Program peningkatan peran perempuan di perdesaan Rp. 1.312.000.000,00
XXIII URUSAN STATISTIK
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah Rp. 175.000.000,00
XXIV URUSAN KEARSIPAN
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan Rp. 173.500.000,00
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kearsipan
Rp. 102.000.000,00
Program peningkatan kualitas pelayanan informasi Rp. 53.886.000,00
XXV URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
Rp. 2.808.000.000,00
Program kerjasama informasi dengan mas media Rp. 4.832.000.000,00
XXVI URUSAN PERPUSTAKAAN
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Rp. 1.148.857.350,00
URUSAN PILIHAN
I PERTANIAN
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp. 1.756.267.200,00
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(pertanian/perkebunan
Rp. 1.082.046.400,00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
Rp. 2.271.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 9
Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
Rp. 4.730.360.400,00
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Rp. 389.500.000,00
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
Rp. 4.038.676.260,00
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Rp. 280.000.000,00
Program peningkatan produksi hasil peternakan Rp. 1.684.585.000,00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Rp. 105.000.000,00
Program peningkatan produksi peternakan Rp. 836.415.000,00
II KEHUTANAN
Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan Rp. 230.000.000,00
Program rehabilitasi hutan dan lahan Rp. 535.000.000,00
Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Rp. 235.000.000,00
Program perencanaan dan pengembangan hutan Rp. 50.000.000,00
III ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Rp. 50.000.000,00
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan
Rp. 60.000.000,00
IV PARIWISATA
Program pengembangan pemasaran pariwisata Rp. 1.985.000.000,00
Program pengembangan destinasi pariwisata Rp. 120.000.000,00
Program pengembangan Kemitraan Rp. 1.100.000.000,00
V KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Rp. 669.344.800,00
Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam
pendayagunaan sumberdaya laut
Rp. 214.728.000,00
Program pengembangan budidaya perikanan Rp. 3.264.970.544,00
Program pengembangan perikanan tangkap Rp. 2.037.015.200,00
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
perikanan
Rp. 1.851.054.450,00
Program peningkatan kualitas dan akses jaringan perikanan Rp. 60.000.000,00
VI PERDAGANGAN
Program perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan
Rp. 110.000.000,00
Program perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan
Rp. 285.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perjanjian KinerjaTahun 2015 10
Program peningkatan dan pengembangan ekspor Rp. 300.000.000,00
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Rp. 2.904.695.545,00
Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan Rp. 27.000.000,00
VII PERINDUSTRIAN
Program pengembangan industri kecil dan menengah Rp. 3.667.500.000,00
Program peningkatan kemampuan teknologi industri Rp. 560.000.000,00
Program penataan struktur industri Rp. 50.000.000,00
VIII TRANSMIGRASI
Program Transmigrasi lokal Rp. 70.000.000,00
Program transmigrasi regional Rp. 40.000.000,00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 1
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat % 80
2 Meningkatnya penegakan hukum Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap PERDA
% 3
3 Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah Predikat WTP
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Nilai/ Peringkat
3,2500 (10 besar)
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Nilai / Predikat
70 (B)
4 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Angka melek huruf (AMH) % 99.92
Angka rata-rata lama sekolah % 7.75
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs % 99.73
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
% 89.88
5 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Angka usia harapan hidup Th. 67,3-68,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
% 100
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
% 55
6 Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Nilai tukar petani (NTP) % 111
Nilai tukar nelayan (NTN) % 105
Persentase Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
% 5
Ketersediaan dan cadangan pangan % 90 60
7 Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
% 5.71
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
% 11.5
8 Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Persentase peningkatan kunjungan wisata % 30
9 Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal % 80
10 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Kontribusi UKM terhadap total PDRB % 16.25
11 Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Jumlah Perda / Perbup yang mendukung iklim usaha
Perda / Perbup
-
12 Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
MOU/PKS 7
Persentase pertumbuhan pasar tradisional % 5
13 Berkembangnya infrastruktur dan tata ruang
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi % 100
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
% 78
Persentase rumah tangga ber-Sanitasi % 85.9
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas
Wilayah perkotaan
% 30
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang % 100
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 2
14 Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas % 0.002
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi)
dalam pelayanan publik
% 100
15 Meningkatnya investasi Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Investor 20
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
Rp. 771
Pertumbuhan investasi % 13
16 Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan % 13.14
Tingkat pengganguran terbuka % 2,74-3,74
17 Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat % 10
18 Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG) % 69
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 69.1
Jumlah Perda / Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
Perda / Perbup
2
19 Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Persentase penurunan PMKS % 0.5
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial % 60
20 Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis % 0.25
Program Anggaran (Rp.)
URUSAN WAJIB
I URUSAN PENDIDIKAN
Program Pendidikan Anak Usia Dini 8,039,790,000.00
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 137,204,702,466.00
Program Pendidikan Menengah 58,668,922,223.00
Program Pendidikan Non Formal 1,585,000,000.00
Program Pendidikan Luar Biasa 175,000,000.00
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6,920,000,000.00
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 525,000,000.00
II URUSAN KESEHATAN
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 352,720,000.00
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 60,341,828,600.00
Program Pengawasan Obat dan Makanan 25,000,000.00
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 260,000,000.00
Program Perbaikan Gizi Masyarakat 150,000,000.00
Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1,098,100,000.00
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 545,621,500.00
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/
puskemas pembantu dan jaringannya 10,258,641,800.00
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan 69,125,000.00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 3
Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan 323,029,000.00
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 105,510,200.00
Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada BLUD 81,012,160,665.00
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/
rumah sakit paruparu/ rumah sakit mata 3,300,000,000.00
III URUSAN PEKERJAAN UMUM
Program pembangunan jalan dan jembatan 12,714,400,000.00
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 11,031,000,000.00
Program pembangunan turap/talud/bronjong 937,000,000.00
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 131,707,938,000.00
Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 400,000,000.00
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 2,835,000,000.00
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 4,400,000,000.00
Program pembangunan infrastruktur perdesaan 31,505,640,000.00
Rehabilitasi / Pemeliharaan Saluran Drainase / Gorong-gorong 3,100,000,000.00
Program Pembangunan Fasilitas publik 9,540,200,000.00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik 1,200,000,000.00
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan lainnya 31,987,623,000.00
Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya 2,655,400,000.00
Program Pembangunan sistem informasi/data base Sumber Daya Air 150,000,000.00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 73,000,000.00
Program Pembangunan Trotoar 3,050,000,000.00
Program Pembangunan Fasilitas Publik 300,000,000.00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik 450,000,000.00
IV URUSAN PERUMAHAN
Program Pengembangan Perumahan 1,278,612,000.00
Program Lingkungan Sehat Perumahan 410,000,000.00
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 440,000,000.00
Program pengelolaan areal pemakaman 5,400,000,000.00
V URUSAN PENATAAN RUANG
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 191,500,000.00
Program Perencanaan Tata Ruang 580,600,000.00
Program Pemanfaatan Ruang 1,366,100,000.00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 4
VI URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Program pengembangan data/informasi 1,661,899,850.00
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 175,000,000.00
Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 69,000,000.00
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah 119,108,600.00
Program perencanaan pembangunan daerah 1,774,358,750.00
Program perencanaan pembangunan ekonomi 1,178,900,000.00
Program perencanaan sosial dan budaya 1,574,999,500.00
Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 810,000,000.00
Program Kerjasama Pembangunan 252,632,000.00
VII URUSAN PERHUBUNGAN
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan 10,500,000,000.00
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 480,000,000.00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 100,000,000.00
Pogram peningkatan pelayanan angkutan 2,693,700,000.00
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 35,005,500,000.00
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 565,000,000.00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perhubungan 75,000,000.00
VIII URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 11,376,463,100.00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 165,000,000.00
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 455,000,000.00
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 309,500,000.00
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup 377,000,000.00
Program peningkatan pengendalian polusi 292,000,000.00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 9,044,812,000.00
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
IX URUSAN PERTANAHAN
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 24,420,000,000.00
Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 85,300,000.00
X URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Program Penataan Administrasi Kependudukan 1,291,198,100.00
XI URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 5
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 365,000,000.00
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 30,000,000.00
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan 55,000,000.00
XII URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
Program Keluarga Berencana 1,934,931,300.00
Program Kesehatan Reproduksi Remaja 216,675,800.00
Program pelayanan kontrasepsi 35,000,000.00
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri 85,000,000.00
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat 40,000,000.00
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 10,000,000.00
Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga 40,000,000.00
Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU 32,000,000.00
XIII URUSAN SOSIAL
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 1,653,000,000.00
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 280,000,000.00
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 150,000,000.00
Program pembinaan panti asuhan /panti jompo 230,000,000.00
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan
penyakit sosial lainnya) 124,375,000.00
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 2,510,000,000.00
Program Pengelolaan Areal Pemakaman 65,000,000.00
XIV URUSAN TENAGA KERJA
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 475,000,000.00
Program Peningkatan Kesempatan Kerja 235,000,000.00
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 465,000,000.00
XV URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH
Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif 465,256,000.00
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah 455,000,000.00
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 1,624,500,000.00
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 875,000,000.00
XVI URUSAN PENANAMAN MODAL
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 400,000,000.00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 6
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 50,000,000.00
XVII URUSAN KEBUDAYAAN
Program Pengembangan Nilai Budaya 1,991,861,500.00
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 50,000,000.00
Program Pengelolaan Keragaman Budaya 1,423,000,000.00
XVIII URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
Program peningkatan peran serta kepemudaan 125,000,000.00
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda 1,340,000,000.00
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 8,325,000,000.00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 150,000,000.00
XIX URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 1,108,646,100.00
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 30,000,000.00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 1,175,800,500.00
Program pengembangan wawasan kebangsaan 9,649,531,950.00
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 297,572,500.00
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 592,138,500.00
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) 75,000,000.00
Program pendidikan politik masyarakat 90,000,000.00
Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan PEMILU 5,683,420,000.00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 96,080,000.00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 2,366,985,000.00
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 1,271,173,000.00
XX URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah 4,891,393,300.00
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 381,000,000.00
Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat 250,000,000.00
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 1,208,600,000.00
Program Penataan Daerah Otonomi Baru 695,750,000.00
Program pembinaan dan pengembangan aparatur 2,100,537,800.00
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian Masalah Hukum 800,000,000.00
Program Pembinaan dan Pengembangan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah 237,000,000.00
Program Pelayanan Publik 156,000,000.00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 300,000,000.00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 7
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 12,000,000,000.00
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH 1,507,000,000.00
Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 168,200,000.00
Progran peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 3,575,000,000.00
XXI URUSAN KETAHANAN PANGAN
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/Perkebunan) 1,143,962,130.00
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 300,000,000.00
XXII URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 405,000,000.00
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 200,000,000.00
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 3,776,932,500.00
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa 358,000,000.00
Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 1,312,000,000.00
XXIII URUSAN STATISTIK
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 175,000,000.00
XXIV URUSAN KEARSIPAN
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 173,500,000.00
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan 102,000,000.00
Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 53,886,000.00
XXV URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 2,808,000,000.00
Program kerjasama informasi dengan mas media 4,832,000,000.00
XXVI URUSAN PERPUSTAKAAN
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 1,148,857,350.00
URUSAN PILIHAN
I PERTANIAN
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1,756,267,200.00
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan 1,082,046,400.00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan 2,271,000,000.00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 8
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 4,730,360,400.00
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 389,500,000.00
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 4,038,676,260.00
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 280,000,000.00
Program peningkatan produksi hasil peternakan 1,684,585,000.00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 105,000,000.00
Program peningkatan produksi peternakan 836,415,000.00
II KEHUTANAN
Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan 230,000,000.00
Program rehabilitasi hutan dan lahan 535,000,000.00
Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 235,000,000.00
Program perencanaan dan pengembangan hutan 50,000,000.00
III ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 50,000,000.00
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak
lingkungan 60,000,000.00
IV PARIWISATA
Program pengembangan pemasaran pariwisata 1,985,000,000.00
Program pengembangan destinasi pariwisata 120,000,000.00
Program pengembangan Kemitraan 1,100,000,000.00
V KELAUTAN DAN PERIKANAN
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 669,344,800.00
Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan
sumberdaya laut 214,728,000.00
Program pengembangan budidaya perikanan 3,264,970,544.00
Program pengembangan perikanan tangkap 2,037,015,200.00
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 1,851,054,450.00
Program peningkatan kualitas dan akses jaringan perikanan 60,000,000.00
VI PERDAGANGAN
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 110,000,000.00
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 285,000,000.00
Program peningkatan dan pengembangan ekspor 300,000,000.00
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 2,904,695,545.00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 9
Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 27,000,000.00
VII PERINDUSTRIAN
Program pengembangan industri kecil dan menengah 3,667,500,000.00
Program peningkatan kemampuan teknologi industri 560,000,000.00
Program penataan struktur industri 70,000,000.00
VIII TRANSMIGRASI
Program Transmigrasi lokal 100,000,000.00
Program transmigrasi regional 100,000,000.00
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 1
MATRIK REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN 2010-2015
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
MISI I
Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)
TUJUAN :
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan
Indikator Kinerja :
No. Indikator Kinerja Satuan
Th. Dsr
Target 2015
1 Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan
daerah
Predikat - WTP
2 Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP)
Nilai/ Predikat
- 70/B
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 2
SASARAN STRATEGIS
SATUAN Th. Dsr
TARGET
STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015
1 Meningkatnya
kapabilitas birokrasi
dan kualitas
pelayanan publik
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
% 76 76 78 78 79 80 Meningkatkan kapasitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah; Mengembangkan sistem pengangkatan, penempatan dan pemberhentian sesuai dengan kompetensi, prestasi, dan pengabdiannya; Pengembangan karir dan promosi PNS; Membangun budaya organisasi; Mengembangkan sistem remunerasi
Progran peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur Program pembinaan dan pengembangan aparatur Program Pelayanan Publik
Sekretariat Daerah, Badan Kepegawaian dan Dklat
2 Meningkatnya
penegakan hukum
Persentase
penurunan angka
pelanggaran
terhadap Perda
% - 11 9 7 5 3 Meningkatkan kesadaran hukum
Penegakan hukum (law enforcement) dengan tegas dan tanpa pandang bulu; Peningkatan koordinasi dalam pemberian penyuluhan hukum dengan instansi terkait dan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian Masalah Hukum
Satuan Polisi Pamong Praja
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 3
3 Terbangunnya tata
kelola pemerintahan
yang baik dan efektif
Opini BPK
terhadap
pengelolaan
keuangan daerah
Predikat - WTP WTP WTP WTP WTP Membangun tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan efektif (good governance)
Peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui : pengembangan e-government, peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah, peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan peningkatan pengawasan
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah
Inspektorat, Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah
Nilai / Peringkat
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah (LPPD)
Nilai/Perin
gkat
- 2.000
0/ 30
besar
2.900
0/ 20
besar
3.000
0/ 15
besar
3.200
0 / 12
besar
3.250
0 / 10
besar
Sekretariat Daerah
Nilai / Predikat
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
(AKIP)
Nilai/Predik
at
- 50/C 60/CC
65,05/B
65,05/B
70/B Program Pengembangan dan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
Sekretariat Daerah, Bappeda, Inspektorat
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 4
MISI II : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya
TUJUAN :
Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat
Indikator Kinerja Tujuan :
No. Indikator Kinerja Satuan
Th. Dsr
Target
2015
1 Angka melek huruf (AMH)
% 99.65 99.92
2 Angka usia harapan
hidup
Th. 67.58 67,3-
68,50
SASARAN STRATEGIS SATUAN
Th. Dsr
TARGET
STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015
1 Meningkatnya akses
dan kualitas
pendidikan yang
bermoral dan
berakhlak
Angka melek
huruf (AMH)
% 99.7 99.82 99.86 99.89 99.9 99.92 Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Dinas Pendidikan
Angka rata-rata
lama sekolah
%
6.7 6.75 7.25 7.35 7.5 7.75
Program Pendidikan Menengah
Dinas Pendidikan
Angka
melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke
SMP/Mts
%
99.7 99.7 99.71 99.72 99.73 99.73
Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dinas Pendidikan
Angka
melanjutkan (AM)
dari SMP/Mts ke
SMA/SMK/MA
%
88 88.36 88.74 89.13 89.51 89.88
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Dinas Pendidikan
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 5
2 Meningkatnya akses
dan kualitas
kesehatan
Angka usia
harapan hidup
Th. 67.6 66,9-
67,20
67,00
-
67,50
67,1-
67,90
67,2-
68,20
67,3-
68,50
Meningkatkan akses pelayanan dan kualitas kesehatan
Peningkatan upaya kesehatan, melalui : peningkatan kesehatan ibu dan anak; peningkatan status gizi bagi balita; pengendalian penyakit menular; peningkatan sarana dan prasarana kesehatan; peningkatan pelayanan primer, sekunder dan upaya pelayanan kesehatan rujukan; pengawasan penyehatan makanan dan minuman; peningkatan cakupan dan kualitas imunisasi; peningkatan pengetahuan ibu; peningkatan pengetahuan remaja dan ibu; peningkatan akses dan pelayanan Keluarga Berencana
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan
Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI)
% 92.2 85 90 95 100 100 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Dinas Kesehatan
Angka kematian
ibu melahirkan
(per 100.000
kelahiran hidup)
% 55.6 75 70 65 60 55 Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
Dinas Kesehatan
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 6
MISI III : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
TUJUAN 1 :
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Indikator Kinerja Tujuan :
No. Indikator Kinerja Satuan
Th. Dsr
Target
2015
1 Pertumbuhan ekonomi
% 6.81 6,51-6,69
SASARAN STRATEGIS
SATUAN Th. Dsr
TARGET
STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015
1 Meningkatnya
revitalisasi sektor
pertanian
Nilai tukar petani
(NTP)
% 111 110.6 110.7 110.8 111 111.5 Melakukan revitalisasi sektor pertanian
Peningkatan : proses budidaya pertanian, pasca panen, infrastruktur, SDM pertanian, kelembagaan, teknik bertani, lingkungan, manajemen pengelolaan pertanian, dan pemberdayaan masyarakat dalam pertanian
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
Nilai tukar
Nelayan (NTN)
% 105 105 105 105 105 105 Dinas Perikanan
Persentase
pertumbuhan
sektor pertanian,
kehutanan dan
perikanan dalam
PDRB
% 5 5 5 5 5 5 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan; Dinas Perikanan
Ketersediaan dan
cadangan pangan
% 90
40
90
40
90
45
90
50
90
55
90
60
Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Kantor Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 7
2 Berkembangnya
industri olahan dan
kreatif berbasis
pertanian
Persentase
pertumbuhan
sektor industri
pengolahan dalam
PDRB
% 5.66 5.67 5.68 5.69 5.7 5.71 Mengembangkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Menumbuhkembangkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan
Persentase
pertumbuhan
sektor
perdagangan
dalam PDRB
% 8.9 11 11 11.5 11.5 11.5 Peningkatan nilai tambah produk olahan, terbukanya tenaga kerja dan peningkatan produktifitas kerja
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan
3 Berkembangnya
pariwisata berbasis
kearifan lokal
Persentase
peningkatan
kunjungan wisata
% - 10 15 20 25 30 Peningkatan destinasi dan promosi pariwisata serta pelestarian budaya lokal
Mengembangkan destinasi dan promosi pariwisata
Program pengembangan pemasaran pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
4 Meningkatnya
pelestarian dan
pengembangan
budaya lokal
Cakupan
kelestarian situs
dan budaya lokal
% 45 60 65 70 75 80 Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
5 Meningkatnya daya
saing koperasi, usaha
mikro, kecil dan
menengah berbasis
kelompok dan kluster
Kontribusi UKM
terhadap total
PDRB
% 9.88 11.88 13.71 15.42 15.83 16.25 Peningkatan pembinaan koperasi dan UMKM
Memberikan bantuan usaha, pembinaan dan pelatihan kepada pelaku usaha koperasi dan UMKM
Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM Program pengembangan sistem pendukung bagi UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 8
TUJUAN 2 :
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi
Indikator Kinerja Tujuan :
No. Indikator Kinerja Satuan Th. Dsr
Target
2015
1 Persentase
petumbuhan pasar
tradisional
% 10 5
SASARAN STRATEGIS SATUAN
Th. Dsr
TARGET
STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015
1 Penguatan regulasi
ekonomi kerakyatan
daerah
Jumlah
Perda/Perbup
yang mendukung
iklim usaha
Perda/Perb
up
- - - 1 1 - Mengembangkan jejaring antar daerah, pemerintah provinsi dan pusat serta kekuatan-kekuatan ekonomi
Peningkatan jejaring antar daerah; Peningkatan integrasi antar daerah, provinsi dan pusat; Peningkatan jejaring antar pelaku ekonomi;
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Dinas Koperasi dan UMKM
2 Berkembangnya
jejaring kekuatan
ekonomi
Jumlah Kerja
sama dibidang
pengembangan
perekonomian
dengan lembaga /
daerah lain
MOU/PKS - 7/7 8/8 9/9 5 7 Menyusun regulasi penguatan ekonomi kerakyatan daerah
Membuat regulasi tentang : -Kompetensi kegiatan ekonomi daerah -Perlindungan terhadap kegiatan ekonomi
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Sekretariat Daerah
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 9
Persentase
pertumbuhan
pasar tradisional
% 10 10 10 10 5 5 kerakyatan daerah Membuat regulasi untuk penguatan ekonomi kerakyatan; Menjadikan ekonomi kerakyatan daerah lebih efektif dan efisien
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; Dinas Pendapatan
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 10
MISI IV : Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Publik
TUJUAN 1 :
Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik
Indikator Kinerja Tujuan :
No. Indikator Kinerja Satuan Th. Dsr
Target
2015
1 Proporsi panjang jalan kabupaten dalam
kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
% 11 78
SASARAN STRATEGIS SATUAN
Th. Dsr
TARGET
STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015
1 Meningkatnya
infrastruktur dan tata
ruang
Persentase sawah
terairi melalui
jaringan irigasi
% - 100 100 100 100 100 Mengembangkan infrastruktur dan tata ruang
Pengembangan infrastruktur strategis (waduk, embung, cek dam dll); Perbaikan dan pengembangan Dam dan saluran irigasi
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
Dinas PU Pengairan; Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Proporsi panjang
jalan kabupaten
dalam kondisi
baik ( > 40
KM/Jam )
% 11 25 38 51 65 78
Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan tujuan wisata, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi
Program pembangunan jalan dan jembatan
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Persentase rumah
tangga ber-
Sanitasi
% 80 80.7 82.2 83.5 84.8 85.9 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Dinas Kesehatan; Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 11
Proporsi Ruang
Terbuka Hijau per
Satuan Luas
Wilayah
perkotaan
% 20 25 30 45 50 60 Program peningkatan sarana dan prasarana keciptakaryaan
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Persentase
ketersediaan
dokumen tata
ruang
% 50 60 70 80 90 100 Program Pembangunan Fasilitas Publik
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 12
TUJUAN 2 :
Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik
Indikator Kinerja Tujuan :
No. Indikator Kinerja Satuan Th. Dsr
Target
2015
1 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana
transportasi bagi masyarakat perdesaan
% - 60
SASARAN STRATEGIS SATUAN
Th. Dsr
TARGET
STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015
1 Meningkatnya akses
transportasi dan
informasi
Menurunnya
tingkat
kecelakaan lalu
lintas
% - 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 Meningkatkan akses transportasi dan informasi
Peningkatan sarana transportasi, informasi dan alat transportasi; Peningkatan penggunaan informasi dan alat transportasi
Program Perencanaan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; Dishub Kominfo
Tingkat
pemanfaatan TI
(Teknologi
Informasi) dalam
pelayanan publik
% - 60 70 80 90 100 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Dishub Kominfo
2 Meningkatnya
investasi
Jumlah investor
berskala nasional
(PMDN/PMA)
Investor - 10 12 14 16 20 Peningkatan investasi
Pembangunan iklim usaha dan dunia usaha yang kondusif; Meminimalisir ekonomi biaya
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
BPPT
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 13
Jumlah nilai
investasi berskala
nasional (PMDN /
PMA) (Milyar Rp)
Rp. - 500 550 610 683 771 tinggi antara lain dengan penyederhanaan prosedur perijinan, penciptaan kepastian hukum yang menjamin kepastian usaha; Pengembangan pelayanan satu pintu dalam perijinan dan investasi; Penyediaan dan pengoptimalan ICT (information communication and technology)
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
BPPT
Pertumbuhan
investasi
% - 8 10 11 12 13
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 14
MISI V : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan
TUJUAN :
Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Indikator Kinerja Tujuan :
No. Indikator Kinerja Satuan Th. Dsr
Target
2015
1 Tingkat kemiskinan % 20 13.14
2 Tingkat pengangguran terbuka (TPT) % 3.92 2,74-3,74
3 Persentase penurunan hutan dan lahan
kritis
% 0,10 0.25
4 Persentase penurunan PMKS % 0.5 0.5
SASARAN STRATEGIS SATUAN
Th. Dsr
TARGET
STRATEGI ARAH
KEBIJAKAN PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
URAIAN INDIKATOR
KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015
1 Meningkatnya
pengentasan
kemiskinan dan
pengangguran
Tingkat
kemiskinan
% 20 18.66 17.3 15.9 14.5 13.14 Meningkatkan sinergitas semua pihak dalam pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran
Pemetaan kemiskinan; Penyusunan rencana strategis pengentasan kemiskinan; Peningkatan koordinasi antar SKPD untuk mengatasi kemiskinan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 15
(TKPK)
Tingkat
pengganguran
terbuka
% 3.92 4,01-5,01
3,64-4,54
3,31-4,31
3,01-4,01
2,74-3,74
Pemetaan pengangguran; Penyusunan rencana strategis pengangguran; Penyediaan lapangan pekerjaan; Peningkatan keterampilan pencari kerja
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 16
2 Meningkatnya
pemberdayaan
kelompok
masyarakat
Persentase
pertumbuhan
kelompok
masyarakat aktif
% 10 10 10 10 10 10 Memberdayakan kelompok masyarakat
Pengembangan kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya kebersamaan; Pembentukan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama, seperti kelompok tani, pengrajin dan kelompok-kelompok lainnya; Pemberdayaan kelompok-kelompok masyarakat yang sudah ada
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
BPMPD
3 Meningkatnya
pengarusutamaan
gender dan
perlindungan anak
Indeks
Pembangunan
Gender (IPG)
% - 66 67 67.5 68.4 69 Mengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Memasukkan isu gender di dalam berbagai kebijakan pemerintah; Peningkatan kualitas perempuan di dalam pendidikan dan keterampilan
Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
BPP & KB
Indeks
Pemberdayaan
Gender (IDG)
% - 66.2 67.1 68 68.1 69.1 BPP & KB
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 17
Jumlah
Perda/Perbup
yang mendukung
perlindungan
perempuan dan
anak
Perda/Perb
up
- 2 2 2 2 2 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
BPP & KB
4 Berkembangnya
program perlindungan
dan jaminan sosial
Persentase
penurunan PMKS
% 10 10 10 10 10 10 Mengembangkan program perlindungan dan jaminan sosial
Peningkatan program jaminan perlindungan dan jaminan sosial masyarakat; Penyederhanaan prosedur pemberian jaminan sosial; Pengembangan pusat rehabilitasi dan keterampilan bagi orang-orang yang tidak beruntung secara sosial ekonomi
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
Persentase
penduduk
mempuyai
jaminan sosial
% 10 20 30 40 50 60 Program Peningkatan Kemampuan bagi Penyandang Penyakit Sosial Secara Mandiri
Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015 18
5 Meningkatnya
pengendalian
lingkungan,
rehabilitasi lahan dan
hutan
Persentase hutan
dan lahan yang
bebas dari kritis
% 0,10 0.15 0.16 0.17 0,20 0.25 Pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Peningkatan upaya perlindungan hutan, baik hutan produksi maupun hutan lindung; Pelaksanaan rehabilitasi hutan
Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Program pembinaan dan penerbitan industri hasil hutan Program perencanaan dan pengembangan hutan
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 1
PENGHARGAAN YANG PERNAH DI TERIMA KABUPATEN BANYUWANGITAHUN 2015
NO TANGGAL JENIS
PENGHARGAAN PENYELENGGARA KETERANGAN
1 13 Maret 2015 - DAERAH DENGAN
INOVASI
MANAJEMEN
PERKOTAAN (IMP)
BIDANG
PELAYANAN JASA
PERKOTAAN
(PENGELOLAAN
AIR BERSIH)
- Kementerian Dalam
Negeri Republik
Indonesia di Jakarta
- BANYUWANGI adalahKabupaten yang
berjuluk THE SUNRISE OF
JAVAmenjadi salah satu penerima
penghargaan “Inovasi Manajemen
Perkotaan (Imp) 2014 Bidang
Pelayanan Jasa Perkotaan”, yakni
pengelolaan air bersih."Alhamdulillah,
penghargaan telah diserahkan oleh
Mendagri Bapak Tjahjo Kumolo," ujar
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
saat dihubungi dari Banyuwangi, Jawa
Timur.
- Penghargaan dibidang pengelolaan
sanitasi ini diberikan
lantaranBanyuwangidinilai mampu
memberdayakan masyarakat untuk
mengelola air minum. Pengelolaan air
minum ini dilakukan oleh kelompok
masyarakat yang tergabung dalam
Himpunan Penduduk Pengelola Air
Minum (Hippam).
- "Pemerintah Daerah bertugas
membangun sarana dan prasana air
bersihnya, selanjutnya pengelolaannya
kita serahkn ke Hippam. Mereka yang
mengatur bagaimana air bersih ini bisa
terdistribusi ke rumah-rumah penduduk,
inilah poin pemberdayaan masyarakat
kita yang dinilai berhasil," kata Anas.
- Sinergi semacam ini telah dilakukan
selama tiga tahun terakhir, Pemerintah
Daerah mendanai pembangunan sarana
air bersih, mulai dari membangun sumur
bor, tempat penampungan air, hingga
jaringan induk air bersihnya dan Hippam
yang membangun jaringan air ke rumah
penduduk.
- "Hippam bersama masyarakat
bertanggung jawab untuk mengelola dan
mengembangkannya. Mereka pun secara
otomatis berusaha menjaga lingkungan
sekitarnya agar sumber air tetap
mengalir, salah satunya ya dengan aktif
menanam pohon," kata Anas.
- Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga dan Cipta Karya
Mudjiono menambahkan, Pemerintah
Daerah telah membangun 114 sarana
bangunan air bersih di seluruh
Banyuwangi yang masing-masing telah
dikelola Hippam. Bangunan ini tersebar
di seluruh wilayah Banyuwangi, namun
difokuskan pada daerah yang rawan
kekurangan air bersih seperti wilayah
yang tandus, pegunungan, dan tanah
yang teksturnya lempung.
- Hingga saat ini sudah ada 49.828 rumah
penduduk yang saluran air bersihnya
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 2
menginduk di 114 sarpras bangunan air
bersih tersebut. "Pelanggan Hippam ini
jauh lebih banyak dibanding pelanggan
PDAM yang 44.121 selama tahun 2014.
Memang kami telah sinkronisasi dengan
PDAM lokasi mana saja yang masing-
masing akan kita kembangkan," ujar
Mudjiono
2 14 April 2015 - PANGRIPTA
(DAERAH DENGAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH TERBAIK)
- Pemerintah Provinsi
Jawa Timur di
Ballrom Grand City
Mall dan Convex
Surabaya
- Kabupaten Banyuwangi kembali
menorehkan prestasi meraih
penghargaan “Pangripta” tingkat
Provinsi Jawa Timur. Penghargaan
diserahkan langsung oleh Gubernur
Soekarwo kepada Wakil Bupati
Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.
- Anugerah Pangripta adalah suatu
penghargaan yang diberikan oleh
Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah
Daerah yang memiliki perencanaan
pembangunan terbaik dan dinilai sukses
meningkatkan kualitas pembangunan
daerah. Nantinya pemenang Pangripta
provinsi akan mewakili Jawa Timur dalam
Anugerah Pangripta Nusantara tingkat
nasional.
- Kepala Bappeda Agus Siswanto
mengatakan, Banyuwangi mendapatkan
penilaian terbaik dari seluruh Kabupaten/
Kota di Jawa Timur pada proses
penyusunan dan kualitas rencana kerja
pembangunan daerah (RKPD ) 2015.
“Selanjutnya Banyuwangi akan mewakili
Jawa Timur dalam penilaian Pangripta
tingkat nasional tahun ini,” kata Agus.
- Terkait perolehan penghargaan, lanjut
Agus, kriteria penilaian meliputi 8 aspek
antara lain keterkaitan program prioritas
kabupaten dengan pemerintah provinsi
dan pusat, konsistensi antara rencana
kerja pembangunan daerah (RKPD)
dengan rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD) dan
kedalaman dan kelengkapan data dan
analisis dalam penyusunan program-
program prioritas.
- “Selain itu juga dinilai bagaimana proses
sebuah perencanaan pembangunan
melalui musyawarah rencana (musren)
dari tingkat desa sampai kabupaten
berlangsung. Keterlibatan dan peran
DPRD dalam penyusunan RKPD juga
menjadi poin plus. Tidak ketinggalan
inovasi dibidang perencanaan dan
pembangunan menjadi salah satu
kelebihan Banyuwangi dari daerah
lainnya,” urai Agus.
- Beberapa inovasi perencanaan tersebut,
imbuh Agus seperti tersedianya pagu
indikatif bagi 24 kecamatan sebesar Rp.
105 miliar. Dengan adanya pagu tersebut
maka menjamin kepastian pendanaan
bagi pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan Kecamatan
(musrenbangcam). Selain itu
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 3
penyusunan RKPD Banyuwangi juga
dinilai transparan dan akuntabel karena
seluruh hasil musren melibatkan seluruh
stakeholder pembangunan dan hasil
musren itu juga dipublikasikan melalui
website milik pemda www.
banyuwangikab.go.id.
- “Banyuwangi juga memiliki sistem
informasi perencanaan online yang
diintegrasikan dengan sistem informasi
tata ruang yang mengcover seluruh desa
dan kecamatan. Sehingga setiap usulan
langsung diketahui posisinya dalam peta
tata ruang,” pungkas Agus.
3 27 April 2015 - PANGRIPTA
NUSANTARA
(DAERAH DENGAN
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH TERBAIK)
- Kementerian
PPN/BAPPENAS
Republik Indonesia
di Jakarta
- Kabupaten Banyuwangi dan tujuh
provinsi serta lima Kabupaten / Kota
mendapat penghargaan “Pangripta
Nusantara” dari Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN) atau Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas).
- Penghargaan tersebut diberikan setelah
daerah-daerah itu dinilai sukses
meningkatkan kualitas pembangunan
lewat penyusunan rencana kerja
pembangunan daerah (RKPD).
- “Lewat pemberian penghargaan ini
diharapkan pemerintah daerah terus
terpacu. Sehingga bisa lebih
meningkatkan kualitas pembangunan
yang ada,” ujar Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas, Andrinof Chaniago, pada
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Nasional
(Musrenbangnas).
- Penghargaan yang diserahkan Chaniago
diterima langsung Bupati Banyuwangi,
Abdullah Azwar Anas. Menurut Anas,
penghargaan tersebut merupakan
amanah untuk lebih meningkatkan
kualitas pembangunan di Banyuwangi.
- “Banyuwangi dinilai berhasil lewat empat
parameter dan 16 indikator penilaian. Di
antaranya proses perencanaan
pembangunan melalui musyawarah
rencana dari tingkat desa sampai
kabupaten, berjalan dengan baik.
Kemudian inovasi di bidang perencanaan
dan pembangunan juga,” ujar Anas.
4 29 April 2015 - DAERAH DENGAN
PELAYANAN
PUBLIK TERBAIK
- Kementerian
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia
di Jakarta
- Wakil PresidenBp. Jusuf Kalla Republik
Indonesiamengucapkan selamat kepada
kementerian/ lembaga/ pemerintah
provinsi/ kabupaten/ dan kota yang
mendapatkan penghargaan sebagai Top
25 Inovasi Pelayanan Publik 2015,
salah satunya Kabupaten Banyuwangi.
"Penghargaan inovasi seperti ini adalah
salah satu inti semangat kita pada
otonomi daerah. Artinya pemerintah
memberikan kekuasaan pada pemerintah
daerah untuk memajukan daerahnya,"
ucap Wapres.
- Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 4
menjelaskan, pelaksanaan kompetisi
inovasi pelayanan publik tahun 2015
yang diikuti oleh 1.189 inovator, telah
berhasil menetapkan Top 25, yakni tiga
dari Kementerian/Lembaga, 5 dari
Pemerintah Provinsi, 10 dari Kabupaten,
dan 7 dari Kota.
- Dari 1.189 inovator yang mendaftarkan
melalui Sistem Informasi Inovasi
Pelayanan Publik (Sinovik), disaring
melalui desk evaluation oleh Tim
Evaluator (Akademisi) menjadi Top 99,
dan 40 diantaranya dipanggil untuk
presentasi dan wawancara di hadapan
Tim Panel Independen, dan 25 peserta
melalui mystery shopping.
5 30 April 2015 - KOMITMEN TINGGI
UNTUK
MEMAJUKAN
PEMBANGUNAN
BANYUWANGI
- Harian Umum
Republika di
Djakarta Theatre
Jakarta
- Pada akhir masa jabatannya, Bupati
Abdullah Azwar Anas meraih
penghargaan bergengsi tingkat nasional.
Harian Umum Republika
menganugerahkan penghargaan Tokoh
Perubahan 2014 kepada Bupati Anas
pada Kamis di Djakarta Theatre, Jakarta.
- Penghargaan diberikan kepada Bupati
Anas karena dianggap memiliki
komitmen tinggi untuk memajukan
pembangunan Banyuwangi. Kerja keras
itu dibuktikan dengan capaian
pembangunan yang diraih Banyuwangi
dalam empat tahun terakhir.
- Selama kepemimpinan Bupati Anas,
pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terus
melejit dan menjadikan Banyuwangi
sebagai daerah pertumbuhan ekonomi
baru di Jatim. Selain berhasil
mengangkat pertumbuhan ekonomi
Banyuwangi, penghargaan itu diberikan
kepada Bupati Anas yang sukses
mengentas kemiskinan.
- Pada tahun pertama Bupati Anas
menjabat, angka kemiskinan warga
Banyuwangi tercatat di angka 20 persen.
Sedangkan pada tahun keempat, Bupati
Anas berhasil mengurangi kemiskinan
menjadi sembilan persen saja.
- Pemimpin Redaksi Republika, Nasihin
mengatakan, kerja tanpa ketulusan
adalah tindakan melelahkan tanpa hasil.
Karena itu, ketulusan menjadi kata kunci
untuk menilai setiap hasil kerja. “Banyak
orang yang bisa kerja, tapi tidak banyak
yang mendasarkan pekerjaannya atas
ketulusan untuk memberikan manfaat
pada kehidupan. Mereka yang
mendasarkan pekerjaan pada ketulusan
adalah sosok hebat yang pantas
diteladani,”kata Nasihin.
- Dari mereka kita bisa mendapatkan
banyak inspirasi dalam meningkatkan
kualitas kehidupan. Mereka juga menjadi
motor penggerak untuk menjadikan
hidup yang lebih baik. Setiap jengkal
peningkatan kualitas hidup adalah
bentuk perubahan yang sangat
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 5
diharapkan semua manusia.
- Sosok yang telah berhasil membuktikan
ketulusan kerjanya pada masyarakat
adalah unsur yang sangat penting bagi
kemajuan bangsa ini. Republika sangat
menghargai setiap perubahan yang
berdampak positif bagi masyarakat.
- Mereka sangat pantas untuk
mendapatkan apresiasi atas jasanya
memajukan Indonesia. Sebagai bentuk
terima kasih untuk mereka yang telah
bekerja dengan tulus dalam mendorong
perubahan, setiap tahun Republika
mempersembahkan anugerah Tokoh
Perubahan.
- Tradisi penganugerahan Tokoh
Perubahan ini telah berlangsung sejak
2005. “Kami sangat mengharapkan
upaya ini bisa mendorong semangat
kepada para tokoh yang telah berjasa
besar bagi kehidupan untuk terus
melanjutkan kerja penuh
ketulusan,”ungkapnya.
- Hasil karya mereka akan menjadi
motivasi untuk membawa bangsa ini ke
arah yang lebih baik. Sebagai apresiasi
atas konsistensi niat baik dan perubahan
yang telah mereka lakukan, tambah
Nasihin, Republika menganugerahkan
penghargaan Tokoh Perubahan 2014
kepada sosok-sososk luar biasa ini.
6 6 Mei 2015 - THE CHAMPION OF
E-GOVERNMENT
DAN THE
CHAMPION OF E-
TOURISM
- Mark Plus Inc. di
Mall Kota
Kasablanka Jakarta
- Untuk yang ketiga kalinya secara
berturut-turut, Banyuwangi mampu
mempertahankan eksistensinya sebagai
kabupaten paling digital utuk kategori
Government di Indonesia, yakni sejak
tahun 2013, 2014 dan sekarag 2015.
Bahkan tahun 2015 ini Banyuwangi
berhasil menyabet yang terbaik dalam 2
(dua) kategori, yaitu “The Champions of
e-Government dan The Champions of
e-Tourism”.
- Sejak pertama kali penyelenggaraan
pemberian penghargaan IDSA (Indonesia
Digital Society Award) oleh Markplus inc,
yang didukung oleh Menkominfo dan
Telkom Indonesia yakni tahun 2013,
Banyuwangi keluar sebagai The Pioneer
of Digital Society untuk kategori
government. Saat itu IDSA menilai
pemerintah Kabupaten Banyuwangi
mempunyai peran aktif dalam
membangun Digital Society. Pemkab
Banyuwangi mampu men-digital-kan
semua pelayanan publiknya ke depan.
“Berbagai aplikasi yang tengah dan
akan dikembangkan, mulai dari e-office,
e-health, e-education serta smart Zakat,
dan lain-lain. Pada tahun yang sama,
Banyuwangi juga menggaet Certificate Of
Achievementkarena Banyuwangi
memang memiliki keunggulan
overall/society. Di Banyuwangi banyak
ditemui kegiatan masyarakat yang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 6
bersentuhan langsung dengan teknologi.
Mulai layanan digital ke sekolah, ribuan
hotspot di area publik, hingga pelatihan
pemasaran UMKM online. “Ini pula
yang memberikan indeks yang besar
kepada Banyuwangi, dan terpilihnya
Banyuwangi.
- Lalu tahun 2014, Banyuwangi kembali
meraih penghargaan yang sama -
pasalnya Banyuwangi saat itu menjadi
kota yang paling melek internet dalam
melayani publik se-Indonesia. Untuk
kedua kalinya Kabupaten Banyuwangi
telah meraih penghargaan Indonesia
Digital Society Award, (IDSA) 2014
kategori Overall. Waktu itu, bertempat di
Jakarta, penghargaan diserahkan
langsung oleh Menteri Komunikasi dan
Informatika, Tifatul Sembiring, kepada
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar
Anas. Keberhasilan Kabupaten
Banyuwangi dalam meraih Best
Champion IDSA 2014 ini setelah
dilakukan survey dengan melibatkan
19.000 responden dari berbagai
kalangan, seperti Pendidikan, Kesehatan
UKM Swasta dan Masyarakat. Dari
survey tersebut, Banyuwangi menduduki
posisi teratas mengalahkan Kabupaten
lainya se Indonesia. Ketika itu
Banyuwangi sudah ada 1.200 titik WiFi
yang menyebar sampai ke pelosok desa.
Sementara jumlah pengakses WiFi di
Banyuwangi mencapai 164.372 per bulan
pada kuartal I tahun 2014, meningkat
dibanding rata-rata tahun lalu sebesar
97.957 pengguna per bulan. Titik-titik
WiFi tersebut tidak hanya dipasang di
taman dan sekolah, namun juga di
Masjid, Gereja dan Pura.
- Tahun 2015 sekarang ini Banyuwangi
memperoleh dua Champions sekaligus
dari empat kategori champions yang
dilombakan, yakni The Champions of e-
Government dan The Champions of e-
Tourism. Sesungguhnya ada empat
jenis kategori penghargaan yag diberikan
IDSA, yaitu: 1. e-Government; 2. e-
Tourism; 3. e-Education; dan 4. E-Health.
Ke-empat kategori ini memang sangat
terkait dengan pelayanan dasar
masyarakat. Adapun penilaiannya
didasarkan atas empat aspek yakni
inisiatif, leadership, usership dan benefit.
Artinya sejauh mana pimpinan daerah
menginisiasi dan mengelola
pengembangan dan penerapan teknologi
informasi guna meningkatkan pelayanan
kepada rakyatnya, baik itu dibidang tata
kelola pemerintahan, bidang pendidikan,
bidang kesehatan, bidang pariwisata dan
UMKM. Yang tidak kalah pentingnya
adalah bagaimana dampak yang
dirasakan oleh masyarakat (community
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 7
impact) atas inisiatif digitalisasi di
daerahnya tersebut.
7 12 Juni 2015 - INDONESIA'S
ATTRACTIVENESS
(DAERAH DENGAN
KEAKTIFAN
PARIWISATA
TERBAIK)
- Tempo Media Group
dan Frontier
Consulting Group di
Jakarta
- Kabupaten Banyuwangi menyabet
penghargaan “Keatraktifan Bidang
Pariwisata”. Penghargaan tersebut
memilih daerah-daerah yang memiliki
daya tarik melalui sebuah riset yang
melibatkan 9.296 pihak, terdiri atas 336
investor dan 8.960 publik. Terdapat
empat aspek keatraktifan daerah yang
dinilai, yaitu investasi, pariwisata,
layanan publik, dan infrastruktur.
- Penghargaan diserahkan oleh Menteri
Pariwisata Arief Yahya kepada Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di
Jakarta, Jumat malam. Turut
mendampingi CEO Tempo Media Group
Bambang Harymurti dan CEO Frontier
Consulting Group Handi Irawan, Acara
juga dihadiri Wapres Bp. Jusuf Kalla.
- Penilaian penghargaan itu dilakukan
terhadap 508 Kabupaten/ Kota se-
Indonesia. Sejumlah kriteria ditetapkan,
seperti pertumbuhan PDRB dan
pendapatan per kapita yang lebih tinggi
dibanding rata-rata serta survei publik
dengan ribuan responden. Setelah
disaring, ada 112 Kabupaten/Kota yang
menjadi nominasi, lalu dinilai lagi melalui
sejumlah indeks untuk dipilih sebagai
yang terbaik.
- Untuk indeks pariwisata, kategori yang
ditetapkan antara lain jumlah hotel,
jumlah tempat wisata, dan survei
responden. Fokus sektor pariwisata
antara lain mengukur seberapa besar
kontribusi sektor tersebut terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat.
8 10 Juni 2015 - DAERAH DENGAN
IMPLEMENTASI
RECRUITMENT
ASN BERBASIS
TEKNOLOGI
INFORMASI
TERBAIK
- Badan Kepegawaian
Nasional di Jakarta
- Kabupaten Banyuwangi menjadi juara
kedua dalam kategori“Daerah dengan
Implementasi Rekrutmen Berbasis
Teknologi Informasi
Terbaik”.PenganugerahanBKNAward 20
15 ini merupakan kali ketiga sejak tahun
2011 lalu. Semangat
BKNAward sejalandengan Nawa Cita
Presiden Republik Indonesia Bp.
JokoWidododan Wapres Bp. Jusuf Kalla
2014-2019 yakni Membuat Pemerintah
Tidak Absen dengan Membangun Tata
Kelola Pemerintah yang Bersih, Efektif,
Demokratis dan Terpercaya.
- “BKNAward sebagai wujud langkah
BKNmensukseskan Nawa Cita Kabinet
Kerja Jokowi-JK 2014-2015, sekaligus
penghargaan atas komitmen pengelola
ASN yang profesional, berkinerja, dan
berkualitas tinggi,”. Hal tersebut, juga
tercermin dari 11 kategori yang
diperebutkan, yakni: Perencanaan
Kepegawaian Terbaik, Implementasi
Rekrutmen ASN Berbasis TI, Komitmen
seleksi CPNS berbasis CAT-BKN,
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 8
Implementasi SAPK Terbaik,
Implementasi Penilaian Kinerja (SKP)
Terbaik, Konsistensi Pemanfaatan
Hasil Assessmen Center, Pelayanan
Mutasi Kepegawaian Terbaik,
Peningkatan Pelayanan, Pengembangan
SDM Terbaik BKD Paling Inovatif dan
Pengelola Kepegawaian Terbaik.
- BKN Award, bertujuan untuk memberikan
penghargaan kepada pengelola
kepegawaian yang melaksanaan
pengelolaan ASN sesuai norma, standar,
prosedur dan kriteria (NSPK) dan
sekaligus untuk mendorong adanya
terobosan dan inovasi di bidang
manajemen kepegawaian atau ASN.
- Badan Kepegawaian Daerah diharapkan
menjadi aktor utama dalam perubahan di
bidang manajemen ASN, Manajemen
pegawai ASN diterapkan dengan sistem
yang terstruktur dan transparan sehingga
bisa mempermudah setiap calon pegawai
yang akan menjadi abdi negara atau
aparatur sipil negara. Berikut proses
Manajemen ASN berdasarkan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
9 31 Juli 2015 - KEPALA DAERAH
INOVATIF 2015
- Koran Sindodi
Makasar Sulawesi
Selatan
- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar
Anas meraih penghargaan sebagai
“Kepala Daerah Inovatif2015”.
Penghargaan yang diberikan dari salah
satu media nasional ini mengapresiasi
kiprah Bupati Anas atas kemajuan
pariwisata Banyuwangi yang dianggap
pesat khususnya di bidang
pengembangan pariwisata maritim.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh
Sekjen Kementrian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Bp. Anwar Sanusi
kepada Bupati Banyuwangi.
10 2 Agustus 2015 - KHUSUS TOKOH
POPULER
PENDORONG
KEMAJUAN SENI
BUDAYA
BANYUWANGI
- Jawa Pos Radar
Banyuwangi di Aula
Hotel Ketapang
Indah Banyuwangi
- Dalam rangka HUT ke 16, Jawa Pos
Radar Banyuwangi memberikan
Penghargaan di “Bidang Pendorong
Seni dan Budaya”.
11 20 Agustus 2015 - KABTA WEB
AWARD 2015
- Beritasatu.com di
Jakarta
- Beritasatu.com adalah situs web
(website) berita dan opini yang memiliki
keunggulan pada kecepatan, ketepatan,
kelengkapan, pemilihan isu yang tepat,
dan penyajian yang memperhatikan
hukum positif dan asas kepatutan.
Sebagai situs web berbahasa Indonesia,
Beritasatu.com memosisikan diri sebagai
teman pembaca selama 24 jam, tujuh
hari seminggu.
- Beritasatu.com juga memiliki tugas untuk
menyosialisasikan keberadaan berbagai
situs web kepada masyarakat sebagai
sarana mendapatkan informasi,
komunikasi, dan transaksi. Untuk itu,
sejak 2013 Beritasatu.com menggagas
pemberian penghargaan bagi pengelola
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 9
situs web. Salah satunya adalah “Kabta
Web Awards”.
- Kabta Web Awards bertujuan
mendorong pemerintah daerah,
khususnya pemerintah kabupaten dan
kota, memberi perhatian lebih pada
pengelolaan web masing-masing. Di era
teknologi informasi yang terus
berkembang, kehadiran web semakin
diperlukan. Di samping menjadi sarana
komunikasi dan informasi publik,
pemerintah daerah bisa memanfaatkan
web untuk mempromosikan potensi
daerah untuk menarik minat investor.
- Ajang yang diselenggarakan secara
kontinu setiap tahun diharapkan dapat
merangsang pemerintah daerah
memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dengan membuat situs web
agar semua kegiatan pemerintahan
berjalan lebih transparan, akuntabel, dan
komunikatif.
- Kabupaten Banyuwangi menduduki
peringkat kedua Nasional di
“BidangPengelolaan Web Terbaik”
yang diserahkan oleh Staf Ahli Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia
Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik
Bp. Dr. Ir. Irman, M.Si
12 23 Agustus 2015 - DAERAH PALING
RAMAH TERHADAP
ANAKDAN PENUHI
HAK ANAK,
BANYUWA
- NGI DIGANJAR
“KPAI AWARD”
- Komisi Perlindungan
Anak (KPAI) di
Jakarta
- Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) memberikan penghargaan
kepada Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi yang dinilai telah
melakukan langkah-langkah dalam
melindungi hak anak.
- Penghargaan tersebut diberikan kepada
masyarakat Banyuwangi yang diwakili
Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta
akhir pekan lalu yang dihadiri berbagai
tokoh nasional. "Setelah melalui seleksi
dan verifikasi, kami menilai Banyuwangi
layak untuk diapresiasi. Program
perlindungan hak anak seperti Lahir
Procot Pulang Bawa Akta dan beragam
beasiswa cukup bagus dijalankan," ujar
Ketua KPAI Dr Asrorun Niam.
- Sesuai dengan Konvensi Hak Anak
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
terdiri atas lima aspek, yaitu hak sipil dan
kebebasan; lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif; kesehatan dasar
dan kesejahteraan; pendidikan dan
kegiatan budaya; dan perlindungan
khusus.
- Di Banyuwangi, lima aspek tersebut
coba terus dipenuhi oleh pemerintah
daerah setempat. "Karena itu kami
mengapresiasi," ujarnya. Untuk hak sipil
dan kebebasan, salah satunya terdapat
program "Lahir Procot Pulang Bawa
Akte". Program ini menggaransi anak
untuk mendapat akte kelahiran dalam
waktu singkat berbasis pada sistem
dalam jaringan alias online. Layanan ini
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 10
bisa didapatkan di seluruh Puskesmas,
rumah sakit daerah dan swasta di
Banyuwangi.
- Selain itu, hak pendidikan dan kegiatan
budaya juga menonjol di Banyuwangi. Di
bidang pendidikan, terdapat beasiswa
"Banyuwangi Cerdas" yang hingga 2014
telah membiayai lebih dari 500 anak
muda Banyuwangi untuk kuliah di
berbagai perguruan tinggi di Indonesia
dengan biaya lebih dari Rp8 miliar.
- Di bidang pendidikan juga ada program
Siswa Asuh Sebaya yang telah
membantu 64.741 siswa dan menjadi
salah satu program inovatif dalam MDGs
Award yang digelar pemerintah pusat.
"Kami juga meningkatkan pendidikan
inklusif dengan mendorong
pembentukan lembaga penyelenggara
pendidikan inklusif. Saat ini ada 161
sekolah pendidikan inklusif dengan 202
guru pendamping yang berkompeten
dan 1.365 siswa berkemampuan
khusus," ujar Bupati Banyuwangi.
- Untuk hak kegiatan budaya, imbuh Anas,
anak-anak dilibatkan dalam berbagai
festival budaya yang digelar rutin, seperti
Festival Gandrung Sewu, Festival
Perkusi, dan Festival Permainan Anak
Tradisional. "Anak-anak bangga karena
dulu mereka latihan di sanggar hanya
ditonton sedikit orang, kini mereka
ditonton ribuan wisatawan. Pengalaman
kultural semacam itu tidak dapat dinilai
dengan materi dan akan terus dikenang
serta membentuk kecintaan mereka
pada budaya lokal," beber Anas.
13 22 September 2015 - PENGHARGAAN
KEBUDAYAAN
- Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Republik Indonesia
di Gedung Teater
Taman Ismail
Marzuki Jakarta
- Puluhan tokoh dan sejumlah pemimpin
daerah memperoleh Penghargaan
“Kebudayaan 2015”, salah satunya
adalah Bupati Banyuwangi, Abdullah
Azwar Anas.
- Penghargaan yang diserahkan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Bp. Anies Baswedan ini
diterima langsung Bupati Banyuwangi
pada malam Penghargaan Kebudayaan
2015.
- Banyuwangi memperoleh penghargaan
lantaran Banyuwangi dinilai mampu
melestarikan budaya lokalnya hingga
kebudayaannya menjadi maju. Untuk
meneguhkan eksistensi budaya daerah
tersebut, Banyuwangi menggagas event
Banyuwangi Festival. Lewat festival,
sejumlah tradisi lokal masyarakat
diangkat dan dikenalkan secara luas
kepada khalayak nasional. Pada tahun
2015 ini, terdapat 38 event, mulai dari
event seni budaya, sport tourism, hingga
event yang sifatnya humanisme lewat
Festival Bedah Rumah.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 11
14 21 Oktober 2015 - INDONESIA SMART
NATION AWARD
2015 (SMART
REGION)
KATEGORI
KABUPATEN
BESAR
- RMOL Citiasia, Inc.
di Hotel JS Luwansa
Kuningan Jakarta
Selatan, Jakarta
- Anugerah yang diberikan ini berdasarkan
penilaian indeks kematangan daerah
pintar ( Smart Region Maturity Index)
untuk pemerintah kabupaten, kota dan
provinsi di seluruh indonesia. Indeks ini
menilai kesiapan daerah pintar meliputi,
nature, strukture, infrastructure,
suprastrukture dan culture. Dimalam
anugerah ini, ada 45 daerah mendapat
penghargaan dengan berbagai kategori
dan Kabupaten Banyuwangi pemenang
terbaik “Indonesia Smart Nation Award
2015 (ISNA)” kategori Kabupaten besar.
Acara penganugerahan ini di dukung
oleh DPD Republik Indonesia,
Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia, Bappenas, Asosiasi
Pemerintah Kabupaten Seluruh
Indonesia, Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesiadan beberapa media
partner termasuk kantor Berita Politik
RMOL.
15 23 Nopember 2015 - PIALA ADIPURA
- Kementerian
Lingkungan Hidup
Republik Indonesia
di Gedung Bidakara
Jakarta
- Kabupaten Banyuwangi berhasil
mempertahankan prestasinya di
“Bidang Kebersihan”. Untuk ketiga
kalinya, Kabupaten ini kembali
mendapatkan Piala Adipura secara
berturut-turut. Piala ini diserahkan oleh
Menteri Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Ibu Siti Nurbaya Bakar kepada
Penjabat Bupati Banyuwangi Bp.
Zarkasi.
- Diraihnya piala Adipura 2015 ini menjadi
prestasi yang membanggakan bagi
kabupaten ujung timur pulau jawa ini,
karena sebelumnya pada 2011,
Banyuwangi pernah dinobatkan sebagai
kota terkotor kedua se Jawa Timur.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja
keras seluruh masyarakat Banyuwangi
yang ikut mendukung pemerintah daerah
dalam menjaga lingkungan yang bersih
dan nyaman. Semua berperan nyata,
mulai dari pesapon, tukang sampah, dan
yang paling nyata adalah kerja keras
semua rakyat dalam mewujudkan
budaya bersih di Banyuwangi” kata
Zarkasi.
- Piala Adipura adalah sebuah
penghargaan bagi Kabupaten /Kota di
Indonesia yang berhasil dalam bidang
kebersihan serta pengelolaan lingkungan
perkotaan. Tahun ini penyerahan piala
berdasarkan pada empat kategori
wilayah penilaian, yaitu Kota
Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang,
dan Kota Kecil. Banyuwangi sendiri
menjadi penerima penghargaan kategori
kota sedang.
- Untuk memperoleh piala Adipura 2015,
kata Arief Setiawan (Ka. DKP) di
antaranya harus memenuhi beberapa
kriteria penilaian,mulai dari partisipasi
masyarakat dalam menjaga kebersihan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 12
dan pengelolaan sampah, tersedianya
ruang terbuka hijau yang berfungsi bagi
masyarakat, dan ketersediaan TPA.
Penilaian juga melihat pada kebersihan
di sejumlah ruang publik, seperti pasar,
jalan, perkantoran, sekolah, sungai serta
ketersediaan fasilitas penunjang
kebersihan yang disiapkan oleh
pemerintah daerah.
- Selain kebersihan di Banyuwangi, tim
kementrian juga menilai sejumlah inovasi
di Banyuwangi dalam pengelolaan
lingkungan. Di antaranya adalah
program bank sampah, pengolahan
sampah, pembangunan Ruang Terbuka
Hijau. Para tim penilai juga menilai positif
program pemerintah daerah yang
mengapreasiasi kinerja petugas
kebersihan dengan memberikan insentif
dan asuransi.
16 26 Oktober 2015 - INVESTMENT
AWARD JAWA
TIMUR 2015
- Pemerintah Provinsi
Jawa Timurdi
Gedung Negara
Grahadi Surabaya
- Banyuwangi kembali peroleh prestasi
dibidang investasi, yaitu“Investment
Award 2015” kategori promosi investasi
terbaik yang diserahkan Gubernur Jawa
Timur Bp. Soekarwo kepada Pejabat (Pj)
Bupati Banyuwangi Zarkasi di Gedung
Negara Grahadi Surabaya.
- Penghargaan ini diberikan lantaran
Banyuwangi dinilai paling baik dalam
melakukan promosi investasi.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
dianggap gencar melakukan promosi
investasi dengan berbagai inovasi
menarik. Mulai dari mengikuti sejumlah
business forum, pameran, hingga
kebijakan dan sejumlah insentif investasi
yang ditelurkan.
- Penganugerahan ini bertujuan untuk
meningkatkan kinerja pemerintah
Kabupaten/ Kota di Jawa Timur agar
berlomba-lomba meningkatkan iklim
investasi yang berdaya saing. "Award ini
kami berikan untuk mendorong agar
iklim investasi di daerah-daerah semakin
kondusif. Selain itu juga untuk
meningkatkan pelayanan prima di bidang
penanaman modal," kata orang nomor
satu di Jawa Timur ini.
- Bp. Soekarwo mengharapkan agar
pemerintah daerah lebih memperhatikan
dan mengenali wilayahnya masing-
masing, agar dapat melakukan inovasi
yang tepat untuk mendongkrak
invaestasi di daerahnya. Dalam
investment award ini terdapat lima
kategori lomba, yakni kelembagaan,
promosi investasi, pelayanan
penanaman modal dan kinerja investasi.
17 27 Nopember 2015 - PENGHARGAAN
KOTA SEHAT
SWASTISABA
PADAPA 2015
- Kementerian
Kesehatan Republik
Indonesia Gedung
Bidakara di Jakarta
- Pemerintah pusat menganugerahkan
penghargaan “Kota Sehat Swastisaba
Padapa 2015”. Penghargaan ini
diserahkan langsung Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Ibu Nina F. Moeloek
kepada Kepala Dinas Kesehatan, dr.
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 13
Widji Lestariono di Gedung Bidakara,
Jakarta.
- Penghargaan Swastisaba Kabupaten
sehat merupakan penghargaan 2
tahunan yang diberikan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia kepada
pemerintah Kota / Kabupaten yang telah
memberikan banyak kontribusi dan
komitmen besar terhadap tujuan
pembangunan kesehatan.
- Selain memperoleh penghargaan Kota
Sehat Swastisaba Padapa 2015, pada
kesempatan tersebut Banyuwangi juga
memperoleh Sertifikat Eliminasi
Malaria. Dimana Kabupaten
Banyuwangi telah dinyatakan sebagai
daerah bebas malaria
18 3 Desember 2015 - RSUD
BLAMBANGAN
RAIH DUA JUARA
LOMBA GELAR
BUDAYA PROVINSI
- Provinsi Jawa
Timurdi Gedung
Negara Grahadi
Surabaya
- RSUD Blambangan Banyuwangi berhasil
menyabet dua juara lomba Kelompok
Budaya Kerja Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan itu diserahkan langsung
Gubernur Jawa Timur Bp. Soekarwo
kepada Pj Bupati Banyuwangi Bp.
Zarkasi di Grahadi Surabaya
- Kemenangan RSUD Blambangan diraih
lewat KBK PROCOT dan KBK SIRUP.
KBK Procot berhasil menyabet juara I
“Bidang Administrasi dan KBK Sirup
juara II Bidang Jasa Non-Medis” dalam
Lomba Gelar Budaya yang digelar di
Rumah Sakit Haji Sukolilo, Surabaya.
- "Selain itu, rumah sakit punya sirine
khusus yang akan dibunyikan jika
instalasi farmasi sedang banyak resep
dan antrian. Petugas yang berada di
instalasi lain yang tidak sedang melayani
pasien akan segera datang dan
membantu mendistribusikan obat.
Pasien tidak perlu lagi menunggu lama,"
kata dr. Taufik (Direktur RSU
Blambangan).
19 4 Desember 2015 - ANUGERAH INSAN
PERKOPIAN
TINGKAT PROVINSI
JAWA TIMUR
- Provinsi Jawa Timur
di Hotel Orchid
Malang
- Banyuwangi memperoleh penghargaan
di bidang pertanian dengan meraih juara
II “Anugerah Insan Perkopian Tingkat
Provinsi Jawa Timur” karena berhasil
mengembangkan jenis kopi Arabica.
Penghargaan tersebut diserahkan
langsung Kepala Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Timur, di Hotel Orchid,
Malang, Kepada Ketua Kelompok Tani
(Poktan) Madani Banyuwangi, Samsi.
- Samsi mengatakan, penghargaan yang
diraih kelompok taninya karena berhasil
melakukan pembibitan kopi jenis Arabica
dengan tepat. Dimana bibit yang
dihasilkan diangap memilki kualitas yang
baik. Mengingat selama ini jenis Arabica
bukanlah tanaman yang biasa
dibudidayakan di Banyuwangi, karena
iklimnya lebih cocok bagi budidaya kopi
jenis Robusta.
20 5 Desember 2015 - DAERAH DENGAN
PENATAAN RUANG
TERBAIK
- Kementerian
Pekerjaan Umum
dan Perumahan
- Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat menobatkan
Kabupaten Banyuwangi sebagai
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 14
NASIONAL Rakyat Republik
Indonesia di Jakarta
kabupaten dengan “Penataan Ruang
Terbaik Se-Indonesia”. Penghargaan
tersebut diserahkan oleh Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional (BPN) Ferry
Mursyidan Baldan kepada Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di
Jakarta.
- Penghargaan ini merupakan rangkaian
dari Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah
(PKPD) Bidang Penataan Ruang yang
diselenggarakan Kementerian PU dan
Perumahan Rakyat untuk mendorong
pemerintah daerah agar lebih
meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat, khususnya dalam
penyelenggaraan penataan ruang.
- Para penilai yang terlibat antara lain
pakar perencanaan dan tata ruang
wilayah dari IPB Dr Ir Ernan Rustiadi; ahli
pemberdayaan masyarakat yang
merupakan Presiden Combine Resource
Institution, Dodo Juliman; dan pakar
perumahan dan permukiman yang
merupakan dosen dan peneliti di
Kelompok Keahlian Perumahan dan
Permukiman dan Program Studi
Arsitektur ITB, Ir Moh. Jehansyah Siregar
MT PhD.
- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
mengatakan, penataan ruang sangat
penting untuk mewujudkan daerah yang
berkembang secara berkelanjutan.
"Salah satu masalah krusial pasca-
reformasi adalah penataan ruang di
mana banyak sekali salah tata kelola.
Maka kami mulai membenahi dengan
serius," ujar Anas.
- Penataan ruang yang berkualitas
membuat investasi dan pembangunan di
daerah dapat berjalan selaras dengan
koridor keberlanjutan lingkungan.
"Penghargaan ini menjadi semangat
bagi kami untuk menjaga komitmen
dalam menata daerah,” kata Bupati
Abdullah Azwar Anas.
- Dalam penilaian penataan ruang
nasional, setiap daerah harus sudah
memiliki peraturan daerah tentang
rencana tata ruang dan rencana tata
wilayah (RT/RW). Banyuwangi sendiri
telah memiliki peraturan daerah (Perda)
No 8 Tahun 2012 tentang RT/RW yang
berlaku selama 20 tahun.
- “Tidak hanya itu saja, instrumen hukum
lainnya tentang penataan ruang juga
lengkap tertuang dalam rencana detail
tata ruang hingga tingkat kecamatan atau
RDTRK, peraturan bupati (Perbup)
tentang zonasi wilayah dan surat
keputusan bupati (SK) tentang penataan
kawasan,” imbuh Anas.
- Penilaian penataan ruang terbaik
tersebut berdasarkan tiga kriteria
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 15
penilaian, yaitu perencanaan,
pemanfaatan, dan pengendalian tata
ruang. “Ada kesesuaian yang terpadu
antara perencanaan tata ruang daerah
dengan pemanfaatan wilayah.
Pengendalian tata ruang yang
terorganisasi juga dinilai menjadi
keunggulan Banyuwangi”.
21 10 Desember 2015 - REGIONAL
MARKETING
AWARD 2015
- Wonderful Indonesia
WOW Night, di
Jakarta
- Berbagai upaya pemerintah daerah
dalam mempromosikan Banyuwangi
dinilai oleh sejumlah pihak berhasil
melambungkan nama Banyuwangi. Kali
ini Banyuwangi memperoleh
penghargaan “Regional Marketing
Award (RMA) 2015” sebagai pemenang
GOLD kategori Kabupaten.
Penghargaan ini diserahkan Ketua
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Republik Indonesia Bp. Irman Gusman
kepada Asisten Administrasi Umum,
Fajar Suasana pada acara Wonderful
Indonesia WOW Night, di Jakarta.
- Penghargaan RMA 2015 merupakan
penghargaan yang diadakan oleh DPD
Republik Indonesia bekerjasama dengan
lembaga riset marketing MarkPlus
Inc. Anugerah ini memberikan
penghargaan kepada daerah dengan
kinerja pemasaran terbaik untuk kategori
Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Banyuwangi menjadi pemenang Gold
atau pemenang pertama kategori
kabupaten, karena dianggap memiliki
kinerja terbaik dalam memasarkan
daerah dari seluruh kabupaten di
Indonesia.
22 12 Desember 2015 - RENCANA AKSI
DAERAH
PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN
KORUPSI (RAD-
PPK)
- Kementerian Dalam
Negeri Republik
Indonesia di Jakarta
- Sejumlah program Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi yang berbasis
transparansi publik mendapatkan
apresiasi dari pemerintah pusat. Inovasi
programnya berhasil mengantarkan
menjadi jawara Nasional “Rencana Aksi
Daerah Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (RAD - PPK)”
dari Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia.
- Dikatakan Agus S. (Ka. Bappeda), ada
delapan rencana aksi dan dua inovasi
Banyuwangi yang dinilai sebagai upaya
tindakan pencegahan dan
pemberantasan korupsi, diantaranya,
pembentukan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP), serta pelimpahan
kewenangan penerbitan perizinan dan
non perizinan di Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPPT).
- Sedangkan program inovasi yang dinilai
sukses dalam pencegahan upaya
korupsi adalah program Drive Thru Pajak
Bumi dan Bangunan yaitu sebuah sistem
yang memberikan kemudahan wajib
pajak dalam melakukan pembayaran
PBB. Program yang kedua adalah
pelaksanaan e-Advertising yaitu
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 16
memberikan kemudahan dalam
pengendalian perizinan, pembayaran
pajak, maupun retribusi reklame.
23 14 Desember 2015 - DAERAH
BERPRESTASI
PENERIMA DANA
INSENTIF DAERAH
(DID)
- Pemerintah Pusat di
Istana Negara
Jakarta
- Banyuwangi kembali menerima
penghargaan dari pemerintah pusat
sebagai “Daerah Berprestasi Penerima
Dana Insentif Daerah (DID)”.
Penyerahan dana insentif ini dilakukan
secara simbolis oleh Presiden
Jokowi kepada 66 kepala daerah
penerima DID di Istana Negara. Turut
hadir dalam kesempatan tersebut Pj
Bupati Banyuwangi Bp. Zarkasi.
- DID merupakan dan insentif dari
pemerintah pusat yang diberikan kepada
pemerintah daerah yang memiliki kinerja
bagus dalam hal keuangan. Antara lain
memiliki laporan keuangan bagus dan
Pendapatan Asli Daerah besar.
- Zarkasi mengatakan Banyuwangi dinilai
berhasil atas pengelolaan keuangan
daerah dan pencapaian kinerja
kesehatan fiskal sehingga layak
memperoleh penghargaan ini. Sejumlah
capaian di bidang keuangan daerah
menjadi dasar penghargaan ini.
- Seperti Opini Wajar Tanpa Pengecualian
dari BPK atas laporan keuangan
Pemerintah Daerah tiga tahun berturut-
turut, penetapan Peraturan Daerah
APBD 2015 yang tepat waktu, serta
Pendapatan Asli Daerah yang
meningkat.
24 21 Desember 2015 - ADI KARYA
PANGAN
NUSANTARA 2015
- Kementerian
Pertanian Republik
Indonesia di Jakarta
- Presiden Jokowi mengundang 75 orang
petani, nelayan, pelaku, aparatur negara,
dan pemimpin daerah berprestasi untuk
menerima Penghargaan Adhikarya
Pangan Nusantara (APN) Tahun 2015 di
Istana Negara. Penghargaan Adhikarya
Pangan Nusantara diberikan oleh
Presiden selaku Ketua Dewan
Ketahanan Pangan setiap tahunnya
sebagai bentuk apresiasi tertinggi
negara kepada setiap orang/lembaga
yang telah memberikan kontribusi luar
biasa dalam mewujudkan ketahanan,
kemandirian, dan kedaulatan pangan
- Kabupaten Banyuwangi termasuk di21
Pembina Ketahanan Pangan yang
telah berhasil menggerakan
perangkatnya dan masyarakat di
wilayahnya dalam mengurangi
kemiskinan/kerawanan pangan/gizi
buruk, meningkatkan produksi pangan
sesuai potensi daerah, mempercepat
diversifikasi pangan, serta mewujudkan
swasembada padi, jagung, kedelai
secara luar biasa (2 Gubernur, 7 Bupati,
dan 12 Kepala Desa).
- Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara ini diberikan setiap tahun
dengan melibatkan tim penilai
independen yang terdiri dari akademisi,
pengamat, dan aparatur negara, serta
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 17
dengan berdasarkan usulan secara
berjenjang dari tingkat Kabupaten/ Kota,
provinsi, dan pusat.Dalam acara
tersebut, Presiden juga mendorong agar
para Gubernur dan Bupati mengawal
betul upaya pewujudan swasembada
pangan di daerahnya masing-masing.
- Melalui pemberian Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun
2015, Presiden Jokowi selaku Ketua
Dewan Ketahanan Pangan berharap
agar para Penerima dapat terus bekerja
dan bisa memberikan inspirasi bagi
masyarakat dalam pembangunan
ketahanan pangan. Kedepan, tantangan
pangan akan semakin besar, kedaulatan
pangan menjadi salah satu kunci dalam
pembangunan nasional dibidang sumber
daya manusia. Peran pemerintah daerah
dalam meningkatkan produksi,
mengelola cadangan, melakukan
stabilitasi harga, serta pembinaan
konsumsi pangan dan perbaikan gizi
akan menjadi sangat vital dan mendasar.
Sedangkan peran masyarakat dalam
pembangunan nasional akan semakin
diintegrasikan menuju peningkatan
perekonomian dan kesejahteraan.
25 23 Desember 2015 - BANYUWANGI
KEMBALI RAIH
WTN LALU LINTAS
- Kementerian
Perhubungan
Republik Indonesia
di Jakarta
- Kabupaten Banyuwangikembali meraih
penghargaan “Wahana Tata Nugraha
(WTN) Bidang Lalu Lintas” dari
Kementrian Perhubungan Republik
Indonesia untuk kategori Kota Sedang.
Penghargaan WTN ini secara simbolis
diserahkan Presiden Jokowi kepada
sejumlah daerah yang mendapatkan
penghargaan WTN, salah satunya
Banyuwangi.
- Pj Bupati Banyuwangi Bp. Zarkasi
mengatakan, penghargaan yang diterima
oleh Banyuwangi ini berkat kerja keras
dan konsistensi pemerintah daerah
dalam menata daerah secara
menyeluruh, khususnya lalu lintas jalan
di Banyuwangi.
- Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi
Suprayogi menambahkan, ketertiban
pengguna jalan seperti menyalakan
lampu kendaraan di siang hari,
pemakaian helm dan ketertiban parkir
menjadi salah satu elemen yang bisa
mengantarkan kembali Banyuwangi raih
WTN. Dalam satu tahun belakang ini
Banyuwangi bekerja lebih keras dengan
membuat sejumlah inovasi di bidang lalu
lintas. Antara lain, penambahan Area
Traffic Control System (ATCS), yang
ditempatkan di sejumlah titik pusat kota,
seperti simpang lima dan patung kuda.
Banyuwangi juga sudah mampu
menyediakan zona-zona taksi yang
cukup banyak ragamnya. Ada taksi
Using, Bosowa, Ramayana dan yang
lainnya,” ujar Suprayogi. Selain itu, yang
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015 18
tak kalah penting dari penilaian WTN ini,
adanya pembangunan terminal
pariwisata terpadu di Banyuwangi.
Terminal ini dinilai tim menjadi tempat
transaksi transportasi yang cukup mudah
bagi penumpang. “Ini juga menjadi salah
satu pointer dalam capaian WTN tahun
ini,” pungkas Suprayogi.
26 28 Desember 2015 - NOMINATOR
UNWTO AWARDS
FOR EXCELLENCE
AND INNOVATION
IN TOURISM
UNTUK KATEGORI
"INOVASI
KEBIJAKAN PUBLIK
DAN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN"
- Badan Persatuan
Bangsa-Bangsa
(PBB) untuk
Pariwisata (The
United Nations
World Tourism
Organization/UNWT
O)
- Inovasi pengembangan pariwisata
mendapat apreasiasi dari Badan
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
Pariwisata (The United Nations World
Tourism Organization/UNWTO).
- Banyuwangi masuk menjadi nominator
UNWTO Awards for Excellence and
Innovation in Tourism untuk kategori
"Inovasi Kebijakan Publik dan Tata
Kelola Pemerintahan". Banyuwangi
menjadi nominator bersama Medellin
(Kolombia), Kenya, dan Puerto Rico.
- Ekoturisme adalah konsep wisata yang
menyajikan kondisi di suatu daerah
secara apa adanya dengan
memperhatikan daya dukung dan
berkelanjutan lingkungan. Konsep
ekoturisme yang diterapkan bersumbu
pada dua pijakan, yaitu Budaya dan
Alam.
- Beragam perbaikan dilakukan, mulai dari
infrastruktur, destinasi, sarana
penunjang seperti perhotelan, hingga
kemasan pemasaran. Dengan paduan
antara wisata alam, wisata budaya, dan
wisata event (event tourism), Kabupaten
Banyuwangi berhasil bermetamorfosis
dari daerah yang kerap diidentikkan
dengan klenik / mistik menjadi destinasi
wisata favorit.
- Pariwisata pun terbukti ikut membantu
menggerakkan ekonomi warga. Tak
heran, pendapatan perkapita
Banyuwangi melonjak 62 persen dari Rp.
20,8 juta (2010) menjadi Rp. 33,6 juta
(2014), dan pada 2015 diprediksi bisa
menembus Rp. 38 juta.