kata pengantar - pn-ruteng.go.idpn-ruteng.go.id/wp-content/uploads/2014/11/lakip-pn-ruteng.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
KATA PENGANTAR
Puji syukur sepatutnya dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
tuntunan-Nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dari
Pengadilan Negeri Ruteng ini dapat diselesaikan dengan baik dan tapat waktu sesuai
dengan surat Plt Sekretaris Mahkamah Agung R.I Nomor 553/SEK/01/XII/2012 tentang
penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013
Penyusunan LAKIP tersebut merupakan bentuk pertanggung jawaban atas
penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan berbagai tugas pokok Pengadilan Negeri
Ruteng untuk kurun waktu satu tahun yang selanjutnya diuraikan pencapaian hasil
sebagaiman tersebut dalam laporan ini.
Rangkaian penyusunan LAKIP telah dirumuskan dan disusun oleh Tim Perumus
dimaksudkan agar memenuhi fungsinya sebagai alat ukur kinerja Pengadilan Negeri
Ruteng guna perbaikan di tahun yang akan datang.
Selain itu LAKIP ini juga merupakan laporan secara eksklusif kepada Pimpinan
Pengadilan Tinggi Kupang dan Mahkamah Agung RI. dalam rangka pembinaan dan
pengawasan, atas pelaksanaan tugas kerja oleh Pengadilan Negeri Ruteng sehingga
memperoleh berbagai masukan dan petunjuk pelaksanaan lebih lanjut untuk tahun
berikutnya.
Demikian penyampaian Laporan ini dilaporkan sesuai mekanisme dan mohon
petunjuk lebih lanjut atas petunjuk dan pembinaan Bapak disampaikan terima kasih.
Ruteng, 02 Januari 2014
Ketua Pengadilan Negeri Ruteng
GATOT SARWADI, SH.
NIP 19680510 199003 1 003
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ........................................................... 11
C. SISTIMATIKA PENYAJIAN ................................................................ 12
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA .... 14
A. RENCANA STRATEGIS 2010 – 2014 .................................................... 14
1. Visi dan Misi ........................................................................................ 14
2. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................................................... 14
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ................................................... 15
B. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 ......................... 23
C. PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2013. ........................ 28
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. .......................................................... 35
A. PENGUKURAN KINERJA. .................................................................. 35
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ........................................... 42
BAB IV PENUTUP. ........................................................................................... 60
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 60
B. SARAN ................................................................................................... 61
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama
3. Rencana Kinerja Tahun 2013
4. Matriks Rencana Strategis 2011 – 2015
5. Grafik Penanganan Perkara Perdata dan Pidana Tahun 2013
6. SK Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah
iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam rangka mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan Kehakiman
yang mandiri, efektif, efesien serta mendapatkan kepercayaan publlik dan memberikan
pelayanan hukum yang bekualitas, etis, terjangkau dan biaya ringan bagi masyarakat,
Pengadilan Negeri Ruteng menetapkan tujuan dan sasaran strategis sebagai berikut :
A. TUJUAN.
1. Meningkatkan pelayanan hukum yang berkeadilan dengan cara menangani
perkara-perkara yang diajukan ke Pengadilan Negeri Ruteng secara cepat, tepat
dan profesional dengan putusan yang memenuhi rasa keadilan masyarakat.
2. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan dihormati
dengan cara menghasilkan putusan Tingkat Pertama yang bermutu,
melaksanakan proses peradilan yang bersih dan transparan dan melaksanakan
administrasi teknis peradilan secara tertib dan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Menangani segala permasalahan hukum berdasarkan pengaduan masyarakat
secara arif bijaksana sehingga memberi kepuasan bagi masyarakat pencari
keadilan.
4. Menjalankan manajemen organisasi, administrasi umum dan keuangan secara
tertib, transparan dan akuntabel sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
5. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan pegawai dengan kebijakan-kebijakan
preventive maupun represif.
B. SASARAN.
1. Memeriksa dan memutus semua perkara pidana dan perdata yang diajukan pada
Pengadilan Negeri Ruteng sisa tahun 2013 selama triwulan I.
2. Menyelesaikan administrasi berkas perkara yang diajukan pada Pengadilan
Negeri Ruteng selama 1 (satu) hari sejak diterima Pengadilan Negeri Ruteng.
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
3. Memeriksa dan memutus semua perkara pidana dan perdata yang diajukan pada
Pengadilan Negeri Ruteng dalam tahun berjalan tidak lebih dari 5 (lima) bulan
untuk setiap perkara.
4. Menyelesaikan pengetikan putusan dalam satu hari setelah putusan dibacakan.
5. Mengirim petikan putusan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa pada
hari ke-2 setelah putusan tersebut dibacakan.
6. Menyelesaikan penetapan penahanan dan mengirim kepada Jaksa Penuntut
Umum, Rutan dan Terdakwa selama 2 hari sejak penetapan penahanan
dikeluarkan.
7. Menata arsip perkara in-aktif setelah perkara dijatuhkan berkekuatan hukum
tetap.
8. Membuat dan mengirim laporan bulanan perkara pada tanggal 5 bulan berikut
dan laporan semester pada awal bulan ke-7 serta laporan tahunan pada awal
bulan Januari tahun berikut.
9. Mengambil keputusan tentang cara penanganan setiap pengaduan masyarakat
dalam jangka waktu 5 hari setelah pengaduan diterima.
10. Melaksanakan segala urusan kepegawaian sesuai jadwalnya.
11. Melaksanakan rapat BAPERJAKAT setiap empat bulan.
12. Membuat jadwal pengelolaan anggaran pada minggu ke-1 bulan Januari dan
menjalankan jadwal tersebut.
13. Membuat jadwal pengelolaan asset, pengamanan dan pemeliharaan kantor pada
minggu ke-1 bulan Januari dan melaksanakan sesuai jadwal selama tahun
berjalan.
Hasil yang telah dicapai Pengadilan Negeri Ruteng sepanjang tahun 2013
menunjukkan tingkat pencapaian yang cukup memuaskan. Rendahnya pengaduan
masyarakat baik terhadap tingkah laku aparat pengadilan maupun terhadap putusan
Hakim, merupakan indicator outcome dari pelayanan pengadilan.
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Prosentase realisasi anggaran sepanjang tahun 2013 mencapai 90.32 %. Tanpa
adanya temuan penyelewengan keuangan dan administrasi yang dinyatakan Disclaimer.
Disamping pencapaian hasil yang cukup memuaskan dalam upaya mencapai
sasaran masih ditemukan kendala berupa alat-alat pengolah data yang kurang produktif
lagi yang disebabkan karena daya listrik yang tidak memadai dengan kapasitas
pemakaian maupun karena usia alat yang telah mencapai ambang purna ekonomis, oleh
karena itu perlu dilakukan penambahan daya listrik serta rehabilitasi instalasi sehingga
masalah kelistrikan tidak lagi menjadi hambatan. Selain itu tenaga service tetap untuk alat
pengolah data selalu siap ketika terjadi gangguan pada perangkat komputer di kantor.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
BAB I
PENDAHULUAN
D. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dalam kurun waktu satu tahun yang
telah dicapai oleh Pengadilan Negeri Ruteng yang berisikan capaian hasil kerja sesuai
amanat Undang-Undang No.4 Tahun 2004, sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang No.48 Tahun 2009, tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-
undang No. 2 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 8
Tahun 2004 dan terakhir dengan Undang-Undang No. 49 tahun 2009 tentang
Peradilan Umum.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut juga merupakan
gambaran pertanggungjawaban oleh Pengadilan Negeri Ruteng sebagai bagian dari
Instansi Pemerintah yang berdasarkan Inpres No.7 Tahun 1999, Permenpan No.29
Tahun 2010 dan SE Menpan No.11 Tahun 2011, wajib membuat laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Dokumen Penetapan Kinerja. Bahwa
wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas-tugas Pengadilan Negeri Ruteng, yang
utama adalah tugas Yudicial (menerima, memeriksan dan mengadili serta
menyelesaikan ) setiap perkara yang diterima juga melaksanakan tugas-tugas non
yudicial meliputi pelaksanaan administrasi perkara dan administrasi umum dimana
capaian dari keseluruhan tugas-tugas tersebut akan diuraikan lebih lanjut dalam
laporan ini.
Pengadilan Negeri Ruteng selain melaksanakan tugas pokok sebagaimana
diamanatkan oleh undang-undang juga melaksanakan sebagian tugas Mahkamah
Agung RI di daerah selaku ujung tombak di daerah yang bekerja dan melayani
kepentingan masyarakat pencari keadilan pada wilayah hukum Pengadilan Negeri
Ruteng yang meliputi 2 (dua) Kabupaten yaitu : Kabupaten Manggarai dan Kabupaten
Manggarai Timur, dengan karakteristik permasalahan sangat bervariatif dari akibat
adat istiadat serta latar belakang pemahaman akan hukum yang berbeda.
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Tuntutan perubahan yang berdimensi dalam penyelesaian tugas kerja
Pengadilan Negeri Ruteng diakumulasi dengan tuntutan reformasi penegakan hukum
dan reformasi birokrasi merupakan tantangan tersendiri mengingat keterbatasan
jumlah Hakim pada Pengadilan Negeri Ruteng minimnya jumlah Pegawai pelaksana
administrasi merupakan problem khusus, belum lagi ketersediaan perangkat teknologi
pendukung masih belum memadai serta sumber daya manusia yang secara umum
masih cukup jauh dari harapan dalam menjawab berbagai tuntutan reformasi.
Pencanangan rancangan perubahan yang diamanatkan oleh Mahkamah
Agung RI, sebagaimana ditetapkan dalam Visi yaitu menuju Peradilan Indonesia
Yang Agung merupakan supporting bagi seluruh jajaran peradilan untuk terus bekerja
dan berkarya secara maksimal dalam rangka penegakan hukum dan keadilan.
Implementasi perubahan yang bersifat keseluruhan baik terhadap aparatur maupun
sistim kerja haruslah dimaknai sebagai bentuk tanggungjawab dan alat ukur
pencapaian tugas kerja mengingat penyelenggaraan peradilan mendapat kontrol dan
kritik dari masyarakat baik orang perorang maupun secara organisasi cukup tinggi
dan tajam, hal ini haruslah disikapi secara positif agar peningkatan pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan semakin lebih baik dan pencapaian Peradilan Indonesia
Yang Agung dapat terwujud.
Rangkuman keseluruhan pola kerja yang ditetapkan dengan tujuan untuk
mencapai hasil kerja yang bersinergi dengan pelayanan publik dan tuntutan reformasi
diberbagai bidang yang menggunakan alat ukur sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah maka jajaran Pengadilan Negeri Ruteng telah menyamakan persepsi
menggunakan manajemen yang beroreintasi pada pencapaian hasil maksimal dengan
menyelaraskan suatu rencana strategis, terorganisir dan berkesinambungan serta
rencana kerja yang diadopsi dari Standard Operasional Prosedur (SOP).
Tugas Pengadilan Negeri Ruteng sebagai salah satu supporting ujung tombak
Mahkamah Agung RI di daerah dalam upaya dan usaha penegakan hukum dan
keadilan serta pelayanan publik yang prima melalui jaringan informasi publik telah
menetapkan prioritas kerja dengan memadukan antara Undang-Undang No.48 Tahun
2009 dan Undang-undang No.49 Tahun 2009, serta berbagai perangkat peraturan
Mahkamah Agung RI, meliputi :
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
1. Disiplin jam kerja.
2. Peningkatan/percepatan penyelesaian perkara.
3. Peningkatan tertib penyelesaian administrasi perkara, administrasi umum
dan keuangan.
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
5. Peningkatan perangkat IT.
6. Peningkatan pengawasan dan pembinaan.
7. Percepatan pelayanan publik dan informasi publik.
Dengan ditetapkan 7 point prioritas tersebut di atas diharapkan adanya
perubahan yang signifikan terhadap perilaku Hakim, pejabat struktural dan fungsional
maupun karyawan/ti. Dengan demikian prinsip-prinsip Good Government dapat
terwujud serta selaras dengan tuntutan reformasi di bidang penegakan hukum dan
birokrasi. Lebih dari pada itu mendukung kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Mahkamah Agung RI, sebagaimana tersebut dalam blue print meliputi :
1. Manajemen aparatur.
2. Manajemen perkara.
3. Transparansi, akuntabilitas, dan akses terhadap informasi peradilan.
4. Sumber-sumber keuangan dan manejemen keuangan.
5. Pengawasan dan sanksi.
Dengan mengutamakan percepatan sasaran di bidang :
1. Transparansi putusan.
2. Peningkatan teknologi informasi.
3. Penertiban Penerimaan Negara Bukan Pajak.
4. Sosialisasi Pedoman Perilaku Hakim.
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia.
Berpijak pada tuntutan reformasi bagi penyelenggaraan penegakan hukum
yang semakin hari semakin variatif yang diarahkan pada aparatur penegak hukum,
penegakan hukum dan keadilan di dalamnya mencakup aspek yang luas, berdimensi
sehingga dibutuhkan suatu perencanaan yang strategis, terarah dan mudah untuk
dijabarkan serta dilaksanakan, dimulai dari kemandirian lembaga, peningkatan
pelaksanaan fungsi yuridis, administrasi, penataan penyelenggaraan keseluruhan
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
administrasi peradilan dan administrasi keuangan serta pembangunan yang efisien dan
efektif dan peningkatan sumber daya manusia sehingga lebih profesional.
Sejalan dengan tuntutan dan reaksi yang terurai di atas maka Pengadilan
Negeri Ruteng sebagai lembaga di bawah Mahkamah Agung RI berkewajiban untuk
membuat laporan kinerja sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dalam setiap
kurun waktu, maka pelaksanaan tugas dan fungsinya senantiasa berlandaskan pada
visi, misi, Rencana Strategis serta program kerja. Keseluruhan rangkuman
perencanaan tentunya harus diaplikasikan dalam penyelenggaraan peradilan umum
pada peradilan tingkat pertama oleh Pengadilan Negeri Ruteng, tentunya
diseimbangkan dengan ketersediaan sumber daya manusia dan perangkat pendukung
lainnya.
Berkaitan dengan tuntutan perubahan yang fundamental maka Pimpinan
Mahkamah Agung RI telah mengambil langkah-langkah konkrit dengan menerbitkan
berbagai aturan sebagai pijakan penyelenggaraan peradilan di Indonesia, termasuk
restrukturisasi organisasi Mahkamah Agung RI dan jajaran peradilan di bawahnya
termasuk tata kerja pada bagian Kepaniteraan dan Kesekretariatan. Permasalahan
umum yang mesti menjadi perhatian adalah pengembangan dan atau penambahan
unit-unit kerja serta perubahan eselonering, dan penambahan baik Hakim dan pegawai
sebagai unsur pelaksana utama yang ketika diukur dari formasi yang tersedia masih
sangat jauh kekurangan, hal ini jika dihadapkan dengan tuntutan perubahan sebegitu
kuatnya tidak seimbang penerapannya disebabkan oleh sumber daya masih terbatas
bahkan tradisional dan cenderung frustasi dari penyempitan struktur dan eselonering
sudah tentu akan sangat berpengaruh pada hasil akhir dari suatu penyelesaian tugas
kerja.
Bahwa dari berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas kerja cukup banyak
potensi pendukung dan juga potensi permasalahan sebagaimana diuraikan di bawah
ini
1. POTENSI
Dalam pelaksanaan penyelesaian tugas kerja yang menjadi tanggung jawab
Pengadilan Negeri Ruteng terdapat adanya berbagai potensi baik itu yang bersifat
positif maupun negatif dan secara keseluruhan itu dijadikan aset sekaligus
tantangan dalam pelaksanaan berbagai tugas kerja.
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Pengadilan Negeri Ruteng selaku ujung tombak Mahkamah Agung RI di
daerah memiliki peran ganda baik sebagai yudex factie juga melaksanakan system
peradilan yaitu : sebagai pengelola manajemen dalam bidang teknis yudisial dan
non teknis yudisial yang bersifat administrastif, personil, finansial, sarana dan
prasarana memberikan tantangan dan tanggung jawab serta memiliki tugas dalam
menghadapi karakteristik permasalahan yang beragam, dengan adanya beban tugas
tersebut sudah tentu harus didukung oleh kekuatan sumber daya manusia yang
handal dan sumber dana serta berbagai fasilitas lainnya yang memadai. Namun
dalam pelaksanaan dan penjabaran justru terbentur dengan keterbatasan sumber
daya manusia dan ketersediaan perangkat pendukung, maka sering terjadi potensi
konflik internal, antara tuntutan perubahan yang harus direalisasi termasuk
percepatan penyelesaian berbagai tugas jika tuntutan dan harapan tersebut
dibandingkan dengan jumlah aparat (Hakim, Panitera Pengganti dan Staf) yang
jumlahnya sangat tidak berimbang serta keterbatasan anggaran maupun sarana
lainnya.
Peluang untuk penguatan sumber daya manusia dan sumber dana
merupakan suatu hal yang harus dipenuhi guna pencapaian perubahan
sebagaimana diamanatkan dalam visi dan misi dengan demikian perubahan yang
signifikan akan diraih dalam waktu yang tidak terlalu lama. Akumulasi dari
keterbatasan sumber daya manusia dengan problematik yang ada dan tuntutan
adanya perubahan serta tuntutan penggunaan sarana teknologi tinggi yang makin
menguat namun dengan terbatasnya penguasaan teknologi oleh personil akan
berdampak pada peningkatan kinerja aparat cenderung menurun.
Pengadilan Negeri Ruteng yang berada di daratan Flores bagian Barat
wilayah hukum Pengadilan Negeri Ruteng meliputi 2 (dua) kabupaten yaitu
Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur dengan batas-batas
wilayah, Sebelah Utara : Laut Flores, sebelah Timur : Kabupaten Ngada, sebelah
Selatan : Laut Sawu, sebelah Barat : Kecamatan Lembor Kabupaten Manggarai
Barat ( wilayah Hukum Pengadilan Negeri Labuan Bajo ), dengan wilayah hukum
seperti tersebut sangat membutuhkan berbagai terobosan guna mengimbangi
perkembangan dan kemampuan Pengadilan Negeri lain dalam pencapaian
perubahan.
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Gambaran kondisi umum sebagaimana terurai pada bagian lain tentang
potensi dan permasalahan serta langkah-langkah kebijakan umum serta metode
penyelesaian tugas kerja maka gambaran potensi tersebut sangat berpeluang untuk
dikembangkan menjadi kekuatan dalam memacu kinerja aparat dengan cara
menyelaraskan potensi lingkungan internal dan potensi lingkungan eksternal,
dengan mengatur ritme untuk keseimbangan antara kepemimpinan dan manajemen
Pengadilan, penerapan kebijakan Pimpinan Mahkamah Agung dengan situasional
daerah kerja, pemanfaatan sumber daya manusia yang sangat terbatas, kecepatan
dan ketepatan pelayanan publik, dan kepuasan bagi masyarakat pencari keadilan
serta pemulihan tingkat kepercayaan masyarakat, gambaran dimaksud didukung
oleh potensi lingkungan internal dan eksternal antara lain :
a. Potensi Lingkungan Internal
Bahwa Pengadilan Negeri Ruteng dengan keterbatasan sumber daya
manusia serta sumber dana dan peralatan pendukung memiliki variable dan
besaran yang menjadi faktor kekuatan untuk menunjang keberhasilan rencana
strategis serta peningkatan kinerja dari waktu kewaktu.
Penerapan perencanaan kerja dan pengawasan serta pembinaan personil
semakin hari dilakukan secara rutin dan terjadwal dengan baik, bahkan
direspon oleh pejabat struktural dan fungsional maupun segenap karyawan/ti
sehingga perubahan menuju perbaikan sistem kerja cukup memberikan hasil
yang positif.
Dengan kekuatan 22 ( termasuk Ketua dan Wakil Ketua ) personil
dibandingkan dengan luas wilayah kerja dan jumlah perkara tentu masih jauh
dari standart formasi untuk ukuran Pengadilan Negeri Klas II, dimana jumlah
pejabat dan staf dari segi menejemen sangatlah kurang bagi penyelenggaraan
satu institusi, yang secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Ketua Pengadilan Negeri Ruteng = IV/a.
2. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Ruteng = IV/a.
3. Hakim = 6 orang.
4. Panitera Sekretaris = III/d.
5. Wakil Panitera = III/c.
6. Wakil Sekretaris = III/c.
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
7. Panitera Muda Perdata = III/b.
8. Panitera Muda Pidana = III/b.
9. Panitera Muda Hukum = III/b.
10. Kepala Urusan Umum = Lowong (PLH : II/c).
11. Kepala Urusan Kepegawaian = Lowong (PLH : II/b).
12. Kepala Urusan Keuangan = III/b.
13. Panitera Pengganti = 2 orang.
14. Karyawan/ti = 3 orang.
Dari jumlah personil dengan klasifikasi sebagaimana tersebut
meskipun terdapat beberapa pejabat Stuktural yang tidak memiliki disiplin
ilmu sesuai tugas di bagian tertentu bahkan Kaur Kepegawaian dan Kaur
Umum masih lowong namun personil yang ada memiliki tekat yang kuat untuk
melaksanakan tugas termasuk perangkapan jabatan sehingga penguasaan
pengetahuan manajemen dan administrasi yang cukup baik sangat memberikan
kontribusi positif untuk melakukan perubahan penanganan setiap tugas yang
diberikan dilingkup Pengadilan Negeri Ruteng, akan tetapi dari volume
pekerjaan yang menjadi porsi tanggungjawab dibandingkan dengan
ketersediaan sumber daya manusia sangat kurang jika dilakukan pembagian
tugas kerja sebagaimana tugas pokok dan fungsi.
Kondisi nyata ini tidaklah menjadi alasan Pimpinan Pengadilan Negeri
Ruteng dan segenap jajarannya untuk menunda pelaksanaan tugas kerja, justru
kondisi ini oleh Pimpinan telah menetapkan langkah-langkah konkrit dan
secara maksimal memanfaatkan potensi yang ada dengan cara-cara sebagai
berikut :
1. Penyelenggaraan administrasi menggunakan Standard Operating
Procedure (SOP) dan standar Prosedur Tetap ( PROTAP ) yang
ditetapkan dalam Buku I sampai dengan Buku IV, disertai perangkat
peraturan lainnya, serta kemampuan penyelenggaraan administrasi secara
elektronik.
2. Prioritas penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang independen, efektif,
dan berkeadilan dengan biaya yang ringan.
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
3. Prioritas penyelenggaraan manajemen secara bertanggungjawab,
percepatan penyelesaian administrasi perkara yang sederhana, cepat, tepat,
biaya ringan dan tetap proporsional.
4. Ketersediaan perangkat elektronik yang cukup memadai, untuk
mendukung manajemen informasi yang akuntabilitas, kredibilitas dan
transparansi serta adanya pengelolah pelayanan publik yang prima.
5. Peningkatan komitmen dari seluruh komponen penyelenggara administrasi
untuk menyelesaikan setiap tugas tepat waktu dan tepat sasaran.
6. Peningkatan pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan akuntabel.
7. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompeten, kapabel,
terintegritas dan profesional dalam bidang tugas.
8. Peningkatan pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan
penyelenggaraan peradilan.
9. Pendekatan dan pelayanan hukum secara persuasif semakin baik dimana
telah terbentuk Pengadilan Negeri Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai
Barat sebelumnya merupakan bagian dari wilayah hukum Pengadilan
Negeri Ruteng selain itu telah diusul pula pembentukan Pengadilan Negeri
Borong ( Kabupaten Manggarai Timur ), dengan bertambahnya Pengadilan
Negeri yang di usulkan akan semakin mendekatkan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan hukum dan keadilan.
10. Penyaluran informasi penyelesaian perkara melalui media informasi
dengan berbasis Teknologi dan Informasi.
11. Percepatan penyelesaian setiap pengaduan masyarakat responsif ini
merupakan potensi peningkatan kepercayaan masyarakat pada lembaga
peradilan.
12. Peningkatan profesionalisme dalam penyelesaian tugas dengan melakukan
pelatihan teknis administrasi dan teknis yustisial.
b. Potensi lingkungan Eksternal
1. Respon institusi penegak hukum lain dalam percepatan penyelesaian
perkara cukup tinggi.
2. Dukungan Pemerintah Daerah yang cukup baik sehingga pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan cukup terbantu.
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
3. Bantuan Pemerintah Daerah dalam penyediaan lahan pembangunan gedung
Kantor Pengadilan.
2. PERMASALAHAN
Permasalahan sangat variatif dan merupakan hambatan berkaitan dengan
penyelesaian tugas pokok dan fungsi serta upaya percepatan pelayanan publik,
unsur-unsur permasalahan dimaksud dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:
a. Permasalahan dari faktor internal
Adapun yang menjadi permasalahan/hambatan yang bersifat intern terdiri dari
1. Jumlah personalia yang tidak berimbang antara sumber daya manusia dan
volume pekerjaan yang menjadi beban tugas.
Bahwa Pengadilan Negeri Ruteng adalah Pengadilan Negeri Kelas II dari
ideal formasi sesuai Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI, Nomor
: 143/KMA/SK/VII/2007 ( Buku I ) berkisar 79 orang sedangkan sesuai
kebutuhan yang ada dibandingkan dengan beban kerja membutuhkan 121
orang akan tetapi yang tersedia baru 22 orang dengan klasifikasi
kepangkatan:
Golongan IV
Golongan III
Golongan II
=
=
=
2 orang
16 orang
4 orang
Gambaran jumlah tersebut sangat tidak ideal disebabkan terjadi
pengembungan pada golongan III yang dalam penyelenggaraan tugas
sebagai penata tugas.
2. Bahwa terdapat kesenjangan eselonering antara Panitera-Sekretaris dalam
kedudukan sebagai Eselon IV dan Wakil Panitera serta Wakil Sekretaris
dalam kedudukan Eselon V dengan Panitera Muda dan Kaur selaku unit
pengelola juga hanya Eselon V jika dibandingkan dengan institusi lain
sangatlah jauh.
Bahwa pada unit pengelola Eselon V sangat berpengaruh pada tingkat
loyalitas, kreatifitas dan inovasi berkaitan dengan upaya memacu kinerja
staf.
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
3. Luasnya wilayah hukum Pengadilan Negeri Ruteng dengan jarak tempuh
memakan waktu lebih dari 1 jam dan biaya operasional yang cukup tinggi
bila melakukan pemanggilan pihak atau pemberitahuan putusan.
4. Jumlah personil pada Pengadilan Negeri Ruteng sebagai ujung tombak
dan pilar pertama dalam pelaksanaan penegakan hukum dan keadilan
masih sangat jauh dari formasi yang ideal, bahkan pejabat merangkap
sebagai staf pelaksana, sehingga percepatan penyelesaian tugas menjadi
terhambat.
5. Jumlah Hakim dan Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Ruteng
sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah perkara yang diterima.
6. Sumber daya manusia yang profesional dalam tugas dan yang memahami
dan menguasai teknologi sangat minim bahkan nyaris tidak tersedia.
7. Rata-rata para pejabat struktural memiliki pendidikan formal hanya
Sekolah Menengah Atas atau setingkat, sehingga pola kerja masih bersifat
tradisional.
8. Para pejabat pada Pengadilan Negeri Ruteng eselonnya setingkat Lurah
bahkan dibawahnya, dan jauh dibawah Pejabat pada tingkat Kecamatan.
9. Kapabilitas para pejabat struktural belum mampu melaksanakan fungsinya
serta rendahnya pemahaman dan penguasaan akan tugas pokok dan fungsi.
10. Luas wilayah hukum cukup berjauhan antara satu desa dengan desa yang
lain, kadang sulit ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua.
Rumusan permasalahan di atas secara konkrit disebabkan oleh beberapa
hal yang antara lain:
1. Manajemen sumber daya manusia.
2. Manajemen sumber dana.
3. Manajemen sarana dan prasarana.
4. Manajemen Teknologi dan Informasi
5. Manajemen transparansi peradilan.
6. Manajemen Pengawasan.
b. Permasalahan dari faktor eksternal
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
1. Para pihak yang berperkara kadang tidak komprehensip dengan aparat
Pengadilan sehingga proses percepatan penyelesaian perkara menjadi
terhambat.
2. Masih terkendala dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga peradilan umum.
3. Kurangnya pemahaman pencari keadilan mengenai prosedur berperkara
dan berbagai dokumen yang diperlukan dalam berperkara.
4. Proses pengiriman berkas perkara menjadi terlambat akibat keterbatasan
sarana transportasi darat, udara maupun laut.
Dari keseluruhan gambaran di atas merupakan fenomena yang
dihadapi dalam rangka memenuhi tuntutan reformasi diharapkan dengan
berbagai instrument yang digunakan sebagai usaha nyata institusi
Pengadilan Negeri Ruteng telah mengedepankan suatu bentuk penyelesaian
tugas serta memperkenalkan model paradigma baru.
5. Adanya pemekaran Kabupaten baru yang secara administratif telah
berjalan dan dalam pelayanan hukum menjadi tanggung jawab Pengadilan
Negeri pada kabupaten induk.
Pokok-pokok pikiran dan berbagai permasalahan yang dikemukanan dalam latar
belakang peradilan pada Pengadilan Negeri Ruteng merupakan dinamika problematif
yang secara intensif terus berkembang dari hari ke hari, tekat untuk menuju suatu
perubahan maka harus dihadapi dengan langkah persuasif tanpa mengabaikan aturan
yang telah ditetapkan, serta upaya antisipatif dan terbuka pada sikap korektif yang
konstruktif.
E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan UU No. 48 Tahun 2009 dan UU N0.49 Tahun 2009 dapatlah
diuraikan Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Ruteng, adalah sebagai berikut:
I. Tugas Pokok.
a. Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan
perkara perdata di tingkat pertama.
b. Pengadilan Negeri memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang
hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta.
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
c. Ketua Pengadilan Negeri di daerah hukumnya melakukan pengawasan
terhadap jalannya peradilan di tingkat Pengadilan Negeri dan menjaga agar
peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya tanpa mengurangi
kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.
d. Pengadilan Negeri bertugas menyelenggarakan administrasi perkara dan
administrasi umum pengadilan.
II. Fungsi Pengadilan Negeri.
a. Menjalankan kekuasaan kehakiman di daerah hukum Kabupaten, secara
mandiri, efektif, efisien dengan mendapatkan kepercayaan publik serta
profesional.
b. Memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya
rendah.
c. Menegakkan supremasi hukum.
F. SISTIMATIKA PENYAJIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
BAB I PENDAHULUAN
i. LATAR BELAKANG
ii. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
iii. SISTIMATIKA PENYAJIAN
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
D. RENCANA STRATEGIS 2010-2014
1. Visi Dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
E. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
F. PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2013
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.
C. PENGUKURAN KINERJA
D. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
BAB IV PENUTUP.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Indikantor Kinerja Utama
3. Rencana Kinerja Tahun 2013
4. Matriks Rencana Strategis 2010-2014
5. Grafik Penanganan Perkara Perdata dan Pidana Tahun 2013
6. SK Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS 2010 - 2014
Rencana Strategis pada prinsipnya merupakan perangkat kendali pembangunan
jangka menengah 5 (lima) tahun yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan
dan program.
Secara sistematis maupun akademis Pengadilan Negeri Ruteng dan jajarannya
belum memiliki Rencana Strategis (RENSTRA) untuk tahun 2004 sampai dengan
2009, sedangkan untuk tahun 2010 – 2014 sedang diproses, dimana visi, misi, tujuan
dan sasaran sudah ditetapkan sebagaimana tertuang dalam LAKIP ini.
1. Visi dan Misi
Visi Pengadilan Negeri Ruteng berpedoman pada Visi Mahkamah Agung
Republik Indoensia yaitu: “TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN
INDONESIA YANG AGUNG”
Misi :
a. Menjaga kemandirian badan peradilan.
b. Memberi pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan
d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan
e. Meningkatkan kualitas putusan Hakim yang semakin memenuhi rasa keadilan
masyarakat.
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan visi, misi Pengadilan Negeri Ruteng,
melalui pelaksanaan tupoksi adalah sebagai berikut:
a. Mengupayakan pelayanan prima kepada pencari keadilan melalui
peningkatan kualitas penyelenggara proses peradilan serta independensi
badan peradilan.
b. Meningkatkan mutu pengolahan anggaran berbasis kinerja yang menunjang
kelancaran proses peradilan.
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
c. Terwujudnya aparatur peradilan dengan integritas yang profesional, bersih
dan berwibawa jujur dan adil.
d. Terwujudnya system informasi yang transparan, aktual dan kredibel.
Sasaran Strategis
Mengacu pada tujuan yang ditetapkan di atas, maka sasaran yang akan dicapai
oleh Pengadilan Negeri Ruteng adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan independensi lembaga dan hakim.
b. Meningkatkan jumlah putusan dan diminutasi sebelum 6 (enam) bulan.
c. Meningkatkan jumlah putusan Hakim Tingkat Pertama yang berkekuatan
hukum tetap.
d. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengolahan anggaran.
e. Meningkatnya kompetensi, kualitas moral/etika dan profesionalisme
aparatur peradilan.
f. Tersedianya data dan informasi yang akurat dan kredibel untuk
pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan serta memenuhi
kebutuhan para pencari keadilan/publik.
g. Terlaksananya tugas-tugas ketatausahaan dan administrasi teknis yudisial
secara tepat dan tepat aturan.
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Program Utama
Program utama Pengadilan Negeri Ruteng untuk lima tahun ke depan dari
tahun 2010-2014, mengikuti program utama Pengadilan Tinggi Kupang dan
Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu tentang Quick Wins percepatan
pembangunan yang mencakup 5 (lima) bidang yakni :
1. Transparansi
Tansparansi badan peradilan merupakan faktor penting untuk
mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan.
Upaya transparansi dilakukan dengan publikasi putusan-putusan yang
dapat dipertanggung jawabkan. Terlaksananya prinsip transparansi hanya
dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara
profesional dan menjaga integritasnya.
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
2. Pengembangan Teknologi dan Informasi (TI)
Pengembangan teknologi dan informasi di Pengadilan Negeri Ruteng
mempertimbangkan dinamika dan perubahan yang potensial terjadi,
khususnya dalam memandu perubahan yang dilakukan secara radikal
dalam proses kerja yang selama ini berlaku. Sehingga perlu usaha serius
untuk mengatasi inefisiensi dan potensi penyalahgunaan wewenang akibat
kelemahan regulasi dan aturan main formal yang berlaku. Dengan
kejelasan arah strategis yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan
dan menentukan peran dan posisi teknologi dan informasi sebagai
instrumen yang mendukung modernisasi badan peradilan.
3. Peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak guna menunjang
pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Pengadilan
Negeri Ruteng di bawahnya Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai
salah satu sumber Penerimaan Negara. Sehubungan dengan hal tersebut
oleh Pemerintah telah diundangkan Peraturan Pemerintah R.I. Nomor : 53
Tahun 2008 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang
berada di bawahnya yang ditetapkan pada tanggal 23 Juli 2008.
4. Sosialisasi Peningkatan Pelaksanaan Pedoman Perilaku Hakim
Hakim sebagai salah satu ujung tombak terwujudnya keadilan, dituntut
untuk memiliki kualitas diri yang baik. Tak hanya kecerdasan ilmiah yang
dimiliki, namun juga harus memiliki kecerdasan spiritual. Sehingga
seorang hakim semestinya terus meningkatkan kualitas baik secara
keilmuan maupun etika dan moral. Untuk itu, maka terus berupaya guna
meningkatkan kualitas hakim, disamping adanya Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Hakim (PPH) yang telah diterapkan. Secara terminologi, kode etik
dan PPH. Ajaran mengenai kesusilaan, kewajiban atau sikap moral yang
harus dipegang hakim dan bersikap dan bertindak, terutama dalam
memeriksa dan menyelesaikan perkara.
5. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Berdasarkan visi Pengadilan Negeri Ruteng disebutkan bahwa salah satu
kriteria Badan Peradilan Indonesia Yang Agung adalah bila Badan
Peradilan telah mampu mengelola dan membina sumber daya manusia
yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta hakim dan
aparatur peradilan yang berintegritas dan profesional. Sistem manajemen
sumber daya manusia yang dimaksud adalah sistem manajemen sumber
daya manusia berbasis kompetensi yang disebut dengan Competency
Based HR Management. Sistem ini juga akan memudahkan
operasionalisasi dari desain organisasi berbasis kinerja.
Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok pada Pengadilan Negeri Ruteng yakni :
a. Penyelesaian perkara dan Penetapan Penahanan
Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang
di register Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan
jumlah sisa perkara (kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai mengacu
pada pola bindalmin tentang jangka waktu penanganan perkara pada
pengadilan tingkat pertama).
b. Pelaksanaan Administrasi Perkara
Perbandingan antara berkas yang diajukan / dilimpahkan (masuk) dengan
jumlah berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Pertama dengan
berkas perkara yang didistribusikan.
c. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Perbandingan antara SDM teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat
sehingga memperoleh kelulusan/sertifikat diklat TIPIKOR, Niaga, PHI,
Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat serta
Perbandingan antar SDM non teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat
sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat diklat Kepemimpinan,
Sertifikat pengadaan barang dan jasa, Auditor dengan jumlah yang
mengikuti diklat. Perbandingan antara SDM yang diajukan untuk
mengikuti pendidikan rintisan gelar sehingga memperoleh
kelulusan/bersertifikat dengan jumlah yang mengikuti diklat.
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
d. Pelaksanaan Pengawasan
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindak lanjuti mengenai perilaku
aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang
dilaporkan. Perbandingan jumlah temuan yang ditindak lanjuti hasil
pengawasan internal (Tim Pengawas Pengadilan Tingkat Pertama,
Pengadilan tingkat Banding dan Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan
Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan.
e. Pelayanan Publik
Perbandingan prosentase proses putusan perkara yang sudah minutasi dan
dapat didownload di website Pengadilan Tingkat Pertama (Sesuai SK
KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan Informasi Peradilan) dengan
Perkara yang diputus
f. Pelaksanaan Administrasi Kesekretariatan
Perbandingan prosentasi pengolahan data keuangan, data kepegawaian dan data
umum dalam pelaksanaan tugas selama tahun 2013
Indiktor Kinerja Utama Pengadilan Negeri Ruteng
Berdasarkan BIMTEK SAKIP tanggal 16-18 Maret 2012 Pengadilan Negeri Ruteng
telah menetapkan kegiatan melakukan Review Indikator Kinerja Utama yang
disinkronisasi dengan Rencana Strategis Pengadilan Negeri Ruteng Tahun 2010-2014
sebagai Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Ruteng yang outputnya sebagai
berikut :
No Indikator Kinerja
Utama Penjelasan
Penanggung
Jawab Sumber Data
1 3 4 5 6
1 a. Prosentase
perkara yang
diselesaikan
b. Prosentase sisa
perkara yang
diselesaikan
a. Perbandingan antara
perkara yang diminutasi
dengan jumlah perkara
yang diregister.
b. Perbandingan antara sisa
perkara yang diminutasi
dengan jumlah sisa
perkara (kriteria sisa
perkara dan perkara yang
selesai mengacu pada
pola bindalmin tentang
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
c. Prosentasi
penyelesaian
penetapan
penahanan tepat
waktu
jangka waktu
penanganan perkara pada
pengadilan tingkat
Pertama.
c. Perbandingan antara
jumlah permohonan
penetapan penahanan
dari Penyidik dan
Penuntut Umum.
Ketua dan
Pansek
Data Permhonan
penahanan dan
Penetapan
Penahanan
2 a. Prosentase
berkas perkara
yang diajukan
/dilimpahkan
secara lengkap
b. Prosentase
berkas yang
diregister dan
siap
didistribusikan
ke Majelis.
c. Prosentase
Pihak
Penggugat dan
Tergugat yang
dipanggil untuk
bersidang.
d. Prosentase
pemberitahuan
putusan perkara
Pidana / Perdata
Banding, Kasasi
dan Peninjauan
Kembali
a. Perbandingan antara
berkas yang diajukan /
dilimpahkan lengkap
dengan jumlah berkas
yang diajukan.
b. Perbandingan antara
berkas perkara yang
diterima Pengadilan
Negeri dengan berkas
perkara yang
didistribusikan.
c. Perbandingan antara
Pihak Penggugat dan
Tergugat yang dipanggil
dengan yang hadir
dipersidangan
d. Perbandingan perkara
pidana / perdata banding,
kasasi, Peninjauan
Kembali yang di putus
dan diberitahukan dengan
yang belum
diberitahukan putusan.
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Data Perkara
Perdata
Data Perkara
Pidana / Perdata
3 a. Prosentasi yang
lulus diklat atau
pelatihan dan
pendidikan
Hakim
a. Perbandingan antara
SDM teknis yang
diajukan untuk mengikuti
diklat sehingga
memperoleh kelulusan /
sertifikat diklat
Ketua
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
b. Prosentase
pegawai yang
lulus diklat
teknis yudisial
c. Prosentase
pegawai yang
lulus diklat non
yudisial
d. Prosentase
pengusulan
pengisihan
Jabatan
fungsional dan
struktural untuk
mengisi
kekosongan
jabatan
TIPIKOR, Niaga, PHI,
Perikanan, HAM, Cakim
dengan jumlah yang
mengikuti diklat
b. Perbandingan antara
tenaga teknis peadilan
mengikuti diklat
sehingga memperoleh
kelulusan/sertifikat
diklat,dengan jumlah
yang mengikuti diklat
c. Perbandingan antar SDM
non teknis yang diajukan
untuk mengikuti dilat
sehingga memperoleh
kelulusan/bersertifikat
diklat Kepemimpinan,
Sertifikat pengadaan
barang dan jasa, Auditor
dengan jumlah yang
mengikuti diklat
d. Perbandingan antara
usulan dari Pengadilan
Negeri Ruteng ke
Pengadilan Tinggi untuk
pengisihan jabatan
fungsional dan struktural
yang masih terdapat
kekosongan
Panitera /
Sekretaris
Ketua dan
Panitera /
Sekretaris
Ketua,
Panitera/Sekr
etaris dan
Baperjakat
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Usulan dari
Ketua
Pengadilan
Negeri Ruteng
4 a. Prosentase
pengaduan yang
ditindak lanjuti
b. Prosentase
temuan yang
ditindak lanjuti
a. Perbandingan jumlah
pengaduan yang ditindak
lanjuti mengenai perilaku
aparatur peradilan (teknis
dan non teknis) dengan
jumlah pengaduan yang
dilaporkan.
b. Perbandingan jumlah
temuan yang ditindak
lanjuti hasil pengawasan
internal (Tim Pengawas
Pengadilan Tingkat
Tim
Pengawas
Tim
Pengawas
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
c. Prosentase
penyelesain
laporan perkara
tepat waktu
Banding dan Badan
Pengawasan) dan
eksternal (Badan
Pemeriksa Keuangan)
dengan temuan yang
dilaporkan.
c. Perbandingan
penyelesaian laporan ke
Mahkamah Agung R.I
untuk laporan LI-A1, LI-
A8, LI-B8, LI-A7,
Laporan Evaluasi
penyelesain perkara dan
rekapan perkara pidana
dan perdata yang diputus
Ketua dan
Panitera /
Sekretaris
Laporan
Bulanan,
Semester dan
tahunan
5 a. Prosentase
penyelesaian
pengelolaan
surat-surat
masuk dan
keluar
b. Jumlah
pengadaan
barang
persediaan dan
non persediaan
c. Prosentase
pemeliharaan
barang yang
disimpan
sampai akhir
tahun dan tidak
mengalami
kerusakan
d. Prosentase
pendistribusian
barang ke
masing-masing
bagian seuai
dengan
a. Prosentase pengolahan
surat sesuai SOP satu
buah surat dikelola
dalam satu hari dari
agenda sampai di
distirbusi ke bagian
pelaksana
b. Membandingkan jumlah
pengadaan barang tiap
tahun
c. Membandingkan
penyimpanan barang
yang tidak mengalami
kerusakan sampai akhir
tahun
d. Membandingkan jumlah
permintaan per bagian
dengan jumlah yang
didistribusi
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
Laporan
Bulanan,
Semester dan
Tahunan
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
permintaan per
bagian
e. Prosentase
penyelesaian
Laporan (PP 39
Tahun 2006,
SIMAK-BMN,
Laporan
Tahunan dan
LAKIP)
f. Prosentase buku
yang tidak
dikembalikan
e. Perbandingan antara
penyelesaian dari masing
-masing laporan yang
diselesaikan tepat pada
waktunya baik laporan
triwulan, semester dan
tahunan
f. Perbandingan antara
buku yang masuk per
tahun, statistik
peminjaman buku dan
lain-lain
Ketua dan
Panitera/
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Tahunan
6
7.
a. Prosentase
proses
penyelesaian
perkara yang
dapat
dipublikasikan
a. Prosentase
proses
penyelesaian
pengesahan
akta pendirian
PT, CV,
Yayasan dan
legalisasi foto
copy surat-surat
yang
dimohonkan
legalisir
b. Perbandingan prosentase
proses putusan perkara
yang sudah dimunitasi
dan dapat didownload di
website Pengadilan
Tingkat Pertama (Sesuai
SK KMA No 144 Th
2007 tentang
Keterbukaan Informasi
Peradilan) dengan
Perkara yang diputus
a. Perbandingan antara
permohonan yang masuk
dengan yang dikabulkan
legalisir.
Panitera /
Sekretaris
Panitera /
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Prosentase
proses
penyelesaian
pemberian atau
penerbitan
b. Perbandingan antara
permohonan yang masuk
dengan penyelesaian dari
masing-masing calon
pemimpin yang masuk
KPN dan
Panitera /
Sekretaris
Permohonan
yang masuk
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
surat
keterangan
tidak sedang
dicabut hak
pilihnya dan
tidak dipidana
5 tahun atau
lebih untuk
calon Kepala
Desa, calon
legislative dan
calon kepala
daerah
c. Prosentase
proses
penyelesaian
pengambilan
sumpah dan
pelantikan
anggota DPRD
II
c. Perbandingan antara
permohonan yang
masuk dengan
penyelesaian dari
masing-masing
anggota DPRD II
Ketua dan
Panitera /
Sekretaris
Permohonan
yang masuk
B. RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2013
Perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang fundamental disertai
dengan tuntutan reformasi yang menyeluruh disemua bidang terhadap penyelenggara
Negara, termasuk reformasi birokrasi dan reformasi peradilan dijajaran Pengadilan.
Tuntutan perubahan tersebut sangatlah berdimensi dan berdampak pada
penyelenggara penegakan hukum oleh lembaga peradilan khususnya Peradilan
Umum dari waktu kewaktu semakin tajam baik dilakukan oleh orang perorang
maupun secara kelembagaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Menjawab
tuntutan reformasi yang berdimensi tersebut dibutuhkan adanya kemauan dan kerja
keras, serta keterpaduan perencanaan kerja, keterpaduan cara pandang dan gerak yang
dinamis, pencapaian tujuan perubahan yang fundamental sebagaimana amanat
reformasi dibidang peradilan terpenuhi.
Sistem penyusunan rencana kerja diselaraskan dengan tugas dan fungsi
dimana sistem perencanaan kerja dimaksud bersifat sistematis dan komperhensif,
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
memiliki nilai-nilai yang bersifat transparansi, akuntabilitas, demokrasi dan
partisipasi dengan demikian sasaran pencapaian tujuan kerja dapat terjawab dengan
baik. Dalam merespon tuntutan perubahan tersebut secara sistematis disusunlah
program kerja Pengadilan Negeri Ruteng. Sebagai suatu rencana kerja yang terproses,
terencana dan terkendali secara keseluruhan terakumulasi dalam bentuk tindakan
nyata guna pencapaian tujuan peradilan yang adil, bermartabat dan berwibawa, serta
visi pokok Mahkamah Agung RI., sekaligus sebagai alat peningkatan kualitas aparat
Pengadilan dengan kesamaan persepsi dalam penerapan hukum, pemanfataan
maksimal sumber daya manusia serta akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Program ini selain sebagai landasan penyelenggaraan tugas dan fungsi juga di
pergunakan sebagai instrument penggerak dan pencetus serta alat ukur penyelesaian
tugas kerja maupun peningkatan kinerja baik individual maupun secara kelembagaan.
Sistem penyusunan program kerja tahunan ini dilakukan secara demokrasi dengan
merespon seluruh pikiran dan usul saran dari Wakil Ketua, Para Hakim, Pejabat
Struktural dan Fungsional serta Karyawan/Karyawati Pengadilan Negeri Ruteng
dalam rapat umum, dengan mengacu pada berbagai elemen perundang-undangan
yang berlaku, Surat Keputusan dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik
Indonesia, visi dan misi serta pedoman kerja tetap.
Rencana kinerja tahun 2013 ini disusun berdasarkan PerMen PAN No. 29
Tahun 2010 dengan mengacu pada Indikator Kinerja Utama yang diformalkan dan
dikaji, sebagai berikut
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Terget
(%)
1 a. Peningkatan penyelesaian
perkara di Pengadilan
Negeri Ruteng
Prosentasi perkara Pidana
sisa tahun 2012 yang
diputus tahun 2013
Prosentasi perkara Perdata
sisa tahun 2012 yang
diputus tahun 2013
Prosentasi perkara Pidana
tahun 2013 yang diputus
Prosentasi perkara perdata
tahun 2013 yang diputus
Prosentasi perkara Pidana
sisa tahun 2013
100 %
100%
100%
100%
100%
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
b. Meningkatkan kinerja
dalam penyelesaian
perkara
Prosentasi perkara Perdata
sisa tahun 2013
Prosentasi Penyelesaian
Minutasi perkara oleh
panitera pengganti setelah
ada putusan majelis
Prosentasi perkara yang
belum selesai diminutasi
oleh panitera pengganti
setelah ada putusan
majelis
Prosentase perkara Pidana
yang diputus Pengadilan
Negeri Ruteng kurang dari
6 Bulan
Prosentase perkara
Perdata yang diputus
Pengadilan Negeri Ruteng
kurang dari 6 Bulan
Prosentasi Putusan
Pengadilan Negeri Ruteng
yang tidak Banding
Prosentase Putusan
Pengadilan Negeri Ruteng
yang tidak di Kasasi
Prosentase Putusan
Pengadilan Negeri Ruteng
yang tidak di Peninjauan
Kembali
Prosentasi penyelesain
penetapan penahanan
tepat waktu
100%
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
2 Peningkatan tertib
administrasi perkara Prosentase berkas perkara
yang diajukan /
dilimpahkan yang
disampaikan secara
lengkap
Prosentase berkas perkara
yang diregister dan siap
didistribusikan ke majelis
Hakim / Hakim Tunggal
Prosentase berkas perkara
yang diregister dan belum
didistribusikan ke majelis
Hakim / Hakim Tunggal
100 %
100 %
100 %
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Prosentase berkas perkara
yang ditetapkan Majelis
Hakim / Hakim Tunggal
Prosentase berkas perkara
yang diterima Majelis
Hakim / Hakim Tunggal
dan penahanan terdakwa
100 %
100 %
3 Meningkatkan SDM
penyelenggara peradilan
Prosentaase pelaksanaan
peningkatan sumber daya
manusia :
Diklat tenaga teknis hakim
Diklat tenaga teknis
panitera
Diklat tenaga teknis
jurusita
Diklat tenaga
kesekretariatan yang lulus
dan mendapat sertifikat
pengadaan barang dan jasa
Diklat bagi tenaga
pengelola keuangan dan
pengelola barang
Prosentasi pengusulan
jabatan fungsional dan
struktural dalam mengisi
kekosongan jabatan
1 Org
1 Org
1 Org
2 Org
100 %
100 %
4 Peningkatan kualitas
pengawasan dan pelaporan
perkara
Prosentase pengaduan
aparatur peradilan yang
ditindak lanjuti
Prosentase hasil temuan
pengawasan yang ditindak
lanjuti
Prosentase penyelesain
laporan perkara perdata
ataupun pidana secara
bulanan,caturwulan,
semester dan tahunan
100 %
100 %
100 %
5 Peningkatan penyelesian
pengolahan persuratan dan
pelaporan kesekretariatan
Prosentase penyelesian
pengolahan surat surat
masuk dan keluar
Prosentase penyelesaian
pengelolaan surat-surat
masuk dan keluar
Jumlah pengadaan barang
persediaan dan non
persediaan
100 %
100 %
100 %
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Prosentase pemeliharaan
barang yang disimpan
sampai akhir tahun dan
tidak mengalami
kerusakan
Prosentase barang yang
didistribusikan ke masing-
masing bagian
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja modal
(dalam pp 39 tahun 2006)
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja barang
(dalam pp 39 tahun 2006)
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja pegawai
(dalam pp 39 tahun 2006)
Prosentase buku yang
tidak dikembalikan
Prosentase penyelesian
laporan tahunan, LAKIP
dan SIMAK-BMN secara
cepat dan tepat
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
10 %
100 %
6 Peningkatan eksebilitas
masyarakat terhadap
peradilan
Prosentase proses penyelesian
perkara yang dapat
dipublikasikan lewab Web Site
Pengadilan Negeri Ruteng
100 %
7 Peningkatan penyelesian
tugas Extra Non Yudisial Prosentase proses
penyelesaian pengesahan
akta pendirian PT, CV,
Yayasan dan legalisasi
foto copy surat-surat yang
di mohonkan legalisir
Prosentase proses
penyelesaian penerbitan
Surat Keterangan tidak
sedang di cabut hak
pilihnya dan tidak
dipidana penjara 5 tahun
atau lebih untuk Kepala
Daerah, Calon legislative
dan Calon Kepala Desa
Prosentase pengambilan
sumpah dan pelantikan
100 %
100 %
100 %
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
anggota DPRD II
C. PENETAPAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2013
Penetapan perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen
yang mempresentasikan tekat dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelola. Tujuan khusus dari penetapan kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen,
sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri
Ruteng, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja dari penerima amanat
kepada pemberi amanat dalam hal ini Panitera/Sekretatis Pengadilan Negeri Ruteng
selaku penerima amanat kepada Ketua Pengadilan Negeri Ruteng sebagai pemberi
amanat. Sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh Pengadilan Negeri Ruteng dan
dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja tahun 2013 dan dengan menyesuaikan
dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Ruteng dengan mengembangkan
sasaran yang akan dicapai.
Pernyataan kinerja ini berisi penetapan-penetapan kinerja berisi apa yang
akan dicapai dalam tahun anggaran 2013 sebagaimana terlampir dalam table-tabel
berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(%)
1 a) Peningkatan penyelesaian
perkara di Pengadilan
Negeri Ruteng
Prosentasi perkara Pidana
sisa tahun 2012 yang
diputus tahun 2013
Prosentasi perkara Perdata
sisa tahun 2012 yang
diputus tahun 2013
Prosentasi perkara Pidana
tahun 2013 yang diputus
Prosentasi perkara perdata
tahun 2013 yang diputus
Prosentasi perkara Pidana
sisa tahun 2013
Prosentasi perkara Perdata
sisa tahun 2013
Prosentasi Penyelesaian
100 %
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
b) Meningkatkan kinerja
dalam penyelesaian
perkara
Minutasi perkara oleh
panitera pengganti setelah
ada putusan majelis
Hakim / Hakim Tunggal
Prosentasi perkara yang
belum selesai diminutasi
oleh panitera pengganti
setelah ada putusan
majelis Hakim / Hakim
Tunggal
Prosentase pihak
Penggugat dan Tergugat
yang dipanggil untuk
bersidang tahun 2013
Prosentase pemberitahuan
putusan perkara pidana /
perdata Banding / Kasasi /
Peninjauan Kembali tahun
2013
Prosentase perkara Pidana
yang diputus Pengadilan
Negeri Ruteng kurang dari
6 Bulan
Prosentase perkara
Perdata yang diputus
Pengadilan Negeri Ruteng
kurang dari 6 Bulan
Prosentase Putusan
Pengadilan Negeri Ruteng
yang tidak dibanding
Prosentase Putusan
Pengadilan Negeri Ruteng
yang tidak di mintakan
Peninjauan Kembali
Prosentasi Putusan
Pengadilan Negeri Ruteng
yang tidak di Kasasi
Prosentasi penyelesaian
penetapan penahanan
tepat waktu
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
2 Peningkatan tertib
administrasi perkara Prosentase berkas perkara
yang diajukan /
dilimpahkan yang
disampaikan secara
lengkap
100 %
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Prosentase berkas perkara
yang diregister dan siap
didistribusikan ke majelis
Hakim / Hakim Tunggal
Prosentase berkas perkara
yang diregister dan belum
didistribusikan ke majelis
Hakim / Hakim Tunggal
Prosentase berkas perkara
yang ditetapkan Majelis
Hakim / Hakim Tunggal
Prosentase berkas perkara
yang di terima Majelis
Hakim / Hakim Tunggal
dan ditetapkan Penahanan
terdakwa
100 %
100 %
100 %
100 %
3 Meningkatkan SDM
penyelenggara peradilan
Prosentaase pelaksanaan
peningkatan sumber daya
manusia :
Diklat tenaga teknis hakim
Diklat tenaga teknis
panitera
Diklat tenaga teknis
jurusita
Diklat tenaga
kesekretariatan yang lulus
dan mendapat sertifikat
pengadaan barang dan jasa
Diklat bagi tenaga
pengelola keuangan dan
pengelola barang
Prosentasi pengusulan
jabatan fungsional dan
struktural dalam mengisi
kekosongan jabatan
1 Org
1 Org
1 Org
2 Org
100 %
4 Peningkatan kualitas
pengawasan dan pelaporan
perkara
Prosentase pengaduan
aparatur peradilan yang
ditindak lanjuti
Prosentase hasil temuan
pengawasan yang ditindak
lanjuti
Prosentase penyelesain
laporan perkara perdata
ataupun pidana secara
bulanan, catur wulan,
semester dan tahunan
100 %
100 %
100 %
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
5 Peningkatan penyelesian
pengolahan persuratan dan
pelaporan kesekretariatan
Prosentase penyelesian
pengolahan surat surat
masuk dan keluar
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja modal
(dalam pp 39 tahun 2006)
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja barang
(dalam pp 39 tahun 2006)
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja pegawai
(dalam pp 39 tahun 2006)
Prosentase pengolahan
perpustakaan
Prosentase penyelesian
laporan tahunan, LAKIP
dan SIMAK-BMN secara
cepat dan tepat
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
6 Peningkatan eksebilitas
masyarakat terhadap
peradilan
Prosentase proses penyelesian
perkara yang dapat
dipublikasikan lewat Web Site
Pengadilan Negeri Ruteng
100 %
7 Peningkatan penyelesian
tugas Extra Non Yudisial Prosentase proses
penyelesaian pengesahan
akta pendirian PT, CV dan
Yayasan dan legalisasi
foto copy surat-surat yang
dimohonkan legalisir.
Prosentase proses
penyelesaian penerbitan
surat keterangan tidak
sedang dicabut hak
pilihnya dan surat
keterangan tidak dipidana
5 tahun atau lebih untuk
calon Kepala Daerah,
calon Legislatif dan calon
Kepala Desa
Prosentase pengambilan
sumpah dan pelantikan
anggota DPRD II
100 %
100 %
100 %
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Sasaran nomor 1 bagian a adalah Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan
Negeri Ruteng mempunyai beberapa indikator kinerja yaitu :
1. Prosentasi perkara Pidana sisa tahun 2012 yang diputus tahun 2013 dengan
target 100 %
2. Prosentasi perkara Perdata sisa tahun 2012 yang diputus tahun 2013 dengan
target 100 %
3. Prosentasi perkara Pidana tahun 2013 yang diputus dengan target 100 %
4. Prosentasi perkara perdata tahun 2013 yang diputus dengan target 100 %
5. Prosentasi perkara Pidana sisa tahun 2013 dengan target 100 %
6. Prosentasi perkara Perdata sisa tahun 2013 dengan target 100 %
7. Prosentasi Penyelesaian Minutasi perkara oleh panitera pengganti setelah ada
putusan majelis dengan target 100 %
8. Prosentasi perkara yang belum selesai diminutasi oleh panitera pengganti setelah
ada putusan majelis dengan target 100 %
9. Prosentase pihak Penggugat dan Tergugat yang dipanggil untuk bersidang
dengan target 100 %.
10. Prosentase pemberitahuan putusan perkara pidana dan perdata yang dimintakan
banding / kasasi / peninjauan kembali dengan target 100 %.
Sasaran nomor 1 bagian b adalah Meningkatkan kinerja dalam penyelesaian perkara
mempunyai beberapa indikator sebagai berikut :
1. Prosentase perkara Pidana yang diputus Pengadilan Negeri Ruteng kurang dari 6
Bulan dengan terget 100 %
2. Prosentase perkara Perdata yang diputus Pengadilan Negeri Ruteng kurang dari 6
Bulan dengan dengan target 100 %
3. Prosentasi Putusan Pengadilan Negeri Ruteng yang tidak dikasi dengan target
100 %
4. Prosentasi penyelesain penetapan penahanan tepat waktu dengan target 100 %
Sasaran nomor 2 Peningkatan tertib administrasi perkara mempunyai beberapa
indikator sebagai berikut :
1. Prosentase berkas perkara yang diajukan / dilimpahkan yang disampaikan secara
lengkap dengan target 100 %
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
2. Prosentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis
dengan target 100 %
3. Prosentase berkas perkara yang diregister dan belum didistribusikan ke majelis
dengan target 100 %
4. Prosentase Penetapan Penahanan Terdakwa yang dilaksanakan dengan target 100
%
5. Prosentase peningkatan percepatan penyelesaian pengesahan akta pendirian PT,
CV, Yayasan dan legalisasi foto copy surat-surat yang dimohonkan legalisir.
Sasaran nomor 3 adalah Meningkatkan Sumber Daya Manusia penyelenggara
peradilan mempunyai beberapa indikator sebagai berikut :
1. Diklat tenaga teknis hakim dengan target 1 orang
2. Diklat tenaga teknis panitera dengan target 1 orang
3. Diklat tenaga teknis jurusita dengan target 1 orang
4. Diklat tenaga kesekretariatan yang lulus dan mendapat sertifikat pengadaan barang
dan jasa dengan target 2 orang
5. Diklat bagi tenaga pengelola keuangan dan pengelola barang
6. Prosentasi pengusulan jabatan fungsional dan struktural dalam mengisi
kekosongan jabatan dengan target 100 %
Sasaran nomor 4 adalah Peningkatan kualitas pengawasan dan pelaporan perkara
dengan beberapa indikator sebagai berikut :
1. Prosentase pengaduan aparatur peradilan yang ditindak lanjuti dengan target 100
%
2. Prosentase hasil temuan pengawasan yang ditindak lanjuti dengan target 100 %
3. Prosentase penyelesain laporan perkara perdata ataupun pidana secara bulanan,
catur wulan, semester dan tahunan dengan target 100 %
Sasaran nomor 5 adalah Peningkatan penyelesian pengolahan persuratan dan
pelaporan kesekretariatan
1. Prosentase penyelesian pengolahan surat surat masuk dan keluar dengan target 100
%
2. Prosentase realisasi penyerapan anggaran dalam belanja modal (dalam pp 39 tahun
2006) dengan target 100 %
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
3. Prosentase realisasi penyerapan anggaran dalam belanja barang (dalam pp 39
tahun 2006) dengan target 100 %
4. Prosentase realisasi penyerapan anggaran dalam belanja pegawai (dalam pp 39
tahun 2006) dengan target 100 %
5. Prosentase pengolahan perpustakaan dengan target 100 %
6. Prosentase penyelesian laporan tahunan, LAKIP dan SIMAK-BMN secara cepat
dan tepat dengan target 100 %
Sasaran nomor 6 adalah Peningkatan eksebilitas masyarakat terhadap peradilan
mempunyai indikator kinerja adalah Prosentase proses penyelesian perkara yang
dapat dipublikasikan lewat Web Site Pengadilan Negeri Ruteng dengan target 100 %
Sasaran nomor 7 adalah Peningkatan penyelesian tugas Extra Non Yudisial
1. Prosentase proses penyelesaian pengesahan akta pendirian PT, CV dan Yayasan
dan legalisasi foto copy surat-surat yang di mohonkan legalisir dengan target 100
%
2. Prosentase proses penyelesaian penerbitan surat keterangan tidak sedang dicabut
hak pilihnya dan surat keterangan tidak dipidana 5 tahun atau lebih untuk calon
Kepala Daerah, Calon Legislatif dan Calon Kepala Desa dengan target 100 %.
3. Prosentase pengambilan sumpah dan pelantikan anggota DPRD II dengan target
100 %.
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA.
B. PENGUKURAN KINERJA.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Ruteng Tahun 2013
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing
indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator
kinerja dapat terlihat pada tabel. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan
pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa
indikator kinerja sasaran yang belum terwujud pencapaian targetnya pada tahun 2013
ini. Dari sasaran strategis yang diuraikan dalam penetapan kinerja yang belum
berhasil diwujudkan Pengadilan Negeri Ruteng telah melakukan beberapa analisis
dan evaluasi agar terdapat perbaikan pada masa yang akan datang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
%
Peningkatan
penyelesaian perkara
di Pengadilan Negeri
Ruteng
Prosentasi perkara
Pidana sisa tahun 2012
yang diputus tahun
2013
Prosentasi perkara
Perdata sisa tahun 2012
yang diputus tahun
2013
Prosentasi perkara
Pidana tahun 2013
yang diputus
Prosentasi perkara
perdata tahun 2013
yang diputus
Prosentasi perkara
Pidana sisa tahun 2013
Prosentasi perkara
Perdata sisa tahun 2013
Prosentasi Penyelesaian
Minutasi perkara oleh
panitera pengganti
setelah ada putusan
100 %
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
93.125 %
48.781 %
6.875 %
51.219 %
90.15 %
100 %
100 %
93.125 %
48.781 %
6.875 %
51.219 %
90.15 %
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Meningkatkan
kinerja dalam
penyelesaian
perkara
majelis Hakim / Hakim
Tunggal
Prosentasi perkara yang
belum selesai
diminutasi oleh
panitera pengganti
setelah ada putusan
majelis Hakim / Hakim
Tunggal
Prosentase pihak
Penggugat dan
Tergugat yang
dipanggil untuk
bersidang tahun 2013
Prosentase
pemberitahuan putusan
perkara pidana /
perdata banding /
kasasi / Peninjauan
Kembali tahun 2013
Prosentase perkara
Pidana yang diputus
Pengadilan Negeri
Ruteng kurang dari 6
Bulan
Prosentase perkara
Perdata yang diputus
Pengadilan Negeri
Ruteng kurang dari 6
Bulan
Prosentasi Putusan
Pengadilan Negeri
Ruteng yang tidak
diajukan banding
Prosentase Putusan
Pengadilan Negeri
Ruteng yang tidak
diajukan Kasasi
Prosentase Putusan
Pengadilan Negeri
Ruteng yang tidak
diajukan Peninjauan
Kembali
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
10 %
10 %
100 %
99.4 %
10 %
30 %
30 %
0 %
90 %
90 %
100 %
99.4 %
90 %
70 %
70 %
100 %
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Prosentasi penyelesain
penetapan penahanan
tepat waktu
100 % 100 % 100 %
Peningkatan tertib
administrasi perkara Prosentase berkas
perkara yang diajukan /
dilimpahkan yang
disampaikan secara
lengkap
Prosentase berkas
perkara yang diregister
dan siap didistribusikan
ke majelis Hakim /
Hakim Tunggal
Prosentase berkas
perkara yang diregister
dan belum
didistribusikan ke
majelis Hakim / Hakim
Tunggal
Prosentase berkas
perkara yang
ditetapkan Majelis
Hakim / Hakim
Tunggal
Prosentase berkas
perkara yang
ditetapkan Majelis
Hakim / Hakim
Tunggal dan ditetapkan
Penahanan Terdakwa
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
95 %
100 %
100 %
90 %
95 %
95 %
100 %
100 %
90 %
95 %
Meningkatkan SDM
penyelenggara
peradilan
Prosentaase pelaksanaan
peningkatan sumber daya
manusia :
Diklat tenaga teknis
hakim
Diklat tenaga teknis
panitera
Diklat tenaga teknis
jurusita
Diklat tenaga
kesekretariatan yang
lulus dan mendapat
sertifikat pengadaan
barang dan jasa
Diklat bagi tenaga
pengelola keuangan
1 Org
1 Org
1 Org
3 Org
0
1 Org
1 Org
1 Org
2 Org
0
100 %
100 %
100 %
66.6 %
0 %
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
dan pengelola barang
Prosentasi pengusulan
jabatan fungsional dan
structural dalam
mengisi kekosongan
jabatan
100 %
100 %
100 %
Peningkatan kualitas
pengawasan dan
pelaporan perkara
Prosentase pengaduan
aparatur peradilan yang
ditindak lanjuti
Prosentase hasil
temuan pengawasan
yang ditindak lanjuti
Prosentase penyelesain
laporan perkara perdata
ataupun pidana secara
bulanan, catur wulan,
semester dan tahunan
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Peningkatan
penyelesian
pengolahan persuratan
dan pelaporan
kesekretariatan
Prosentase
penyelesaian
pengelolaan surat-surat
masuk dan keluar
Jumlah pengadaan
barang persediaan dan
non persediaan
Prosentase
pemeliharaan barang
yang disimpan sampai
akhir tahun dan tidak
mengalami kerusakan
Prosentase
pendistribusian barang
ke masing-masing
bagian sesuai dengan
permintaan per bagian
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja modal
(dalam pp 39 tahun
2006)
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja barang
(dalam pp 39 tahun
2006)
Prosentase realisasi
penyerapan anggaran
dalam belanja pegawai
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
100 %
100 %
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
(dalam pp 39 tahun
2006)
Prosentase pengolahan
Buku yang tidak
dikembalikan akhir
tahun
Prosentase penyelesian
laporan tahunan,
LAKIP dan SIMAK-
BMN secara cepat dan
tepat
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Peningkatan
eksebilitas masyarakat
terhadap peradilan
Prosentase proses
penyelesian perkara yang
dapat dipublikasikan lewat
Web Site Pengadilan
Negeri Ruteng
100 % 100 %
100 %
Peningkatan
penyelesian tugas
Extra Non Yudisial
Prosentase proses
penyelesaian
pengesahan akta
pendirian PT, CV dan
Yayasan dan legalisir
foto copy surat-surat
yang dimohonkan
legalisir
Prosentase proses
penyelesian penerbitan
surat keterangan tidak
sedang dicabut hak
pilihnya dan surat
keterangan tidak
dipidana penjara
selama 5 tahun atau
lebih untuk Calon
Kepala Daerah, Calon
Legislatif dan Calon
Kepala Desa.
Prosentase
pengambilan sumpah
dan pelantikan anggota
DPRD II
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
0 %
100 %
100 %
0 %
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun
2013 secara umum Pengadilan Negeri Ruteng dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dicapai
pada tahun 2013. Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target
indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan akan dicapai , tetapi realisasinya belum
dapat dicapai. Pengadilan Negeri Ruteng telah melakukan analisis dan evaluasi atas
capaian kinerja tahun 2013, untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan
pada Renstra 2010-2014 secara berkesinambungan.
Pengadilan Negeri Ruteng telah menetapkan 8 (delapan) sasaran, yang akan
dicapai. Kedelapan sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 42
indikator kinerja, realisasi pada akhir tahun 2013 sebagai berikut :
a. Indikator kinerja yang telah dicapai 100 % atau sudah mencapai target adalah sebagai
berikut :
1. Prosentasi perkara Pidana sisa tahun 2012 yang diputus tahun 2013
2. Prosentasi perkara Perdata sisa tahun 2012 yang diputus tahun 2013
3. Prosentase pemberitahuan putusan perkara pidana / perdata banding / kasasi /
Peninjauan Kembali tahun 2013.
4. Prosentase Putusan Pengadilan Negeri Ruteng yang tidak diajukan Peninjauan
Kembali
5. Prosentasi penyelesain penetapan penahanan tepat waktu
6. Prosentase berkas perkara yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis
Hakim / Hakim Tunggal
7. Prosentase berkas perkara yang diregister dan belum didistribusikan ke majelis
Hakim / Hakim Tunggal
8. Prosentase Pelaksanaan Peningkatan Sumber Daya Manusia Diklat Tenaga
Teknis Hakim
9. Prosentase Pelaksanaan Peningkatan Sumber Daya Manusia Diklat Tenaga
Teknis Panitera
10. Prosentase Pelaksanaan Peningkatan Sumber Daya Manusia Diklat Tenaga
Teknis Jurusita
11. Prosentasi pengusulan jabatan fungsional dan struktural dalam mengisi
kekosongan jabatan
12. Prosentase pengaduan aparatur peradilan yang ditindak lanjuti
13. Prosentase hasil temuan pengawasan yang ditindak lanjuti
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
14. Prosentase penyelesain laporan perkara perdata ataupun pidana secara bulanan,
catur wulan, semester dan tahunan
15. Prosentase Pengawasan dan Pelaporan perkara.
16. Prosentase penyelesaian pengelolaan surat-surat masuk dan keluar
17. Prosentase Pengelolahan buku yang tidak di kembalikan akhir tahun
18. Prosentase penyelesaian tugas non Ekstra Yudisial
19. Prosentase penyelesian laporan tahunan, LAKIP dan SIMAK-BMN secara cepat
dan tepat.
20. Prosentase realisasi penyerapan anggaran dalam belanja modal (dalam pp 39
tahun 2006)
21. Prosentase realisasi penyerapan anggaran dalam belanja barang (dalam pp 39
tahun 2006)
22. Prosentase realisasi penyerapan anggaran dalam belanja pegawai (dalam pp 39
tahun 2006)
23. Prosentase proses penyelesian penerbitan surat keterangan tidak sedang dicabut
hak pilihnya dan surat keterangan tidak dipidana penjara selama 5 tahun atau
lebih untuk Calon Kepala Daerah, Calon Legislatif dan Calon Kepala Desa.
24. Prosentase proses penyelesian perkara yang dapat dipublikasikan lewat Web Site
Pengadilan Negeri Ruteng
25. Prosentase proses penyelesaian pengesahan akta pendirian PT, CV dan Yayasan
dan legalisir foto copy surat-surat yang dimohonkan legalisir
b. Indikator kinerja yang belum mencapai 100 % atau mencapai target adalah sebagai
berikut :
1. Prosentasi perkara Pidana tahun 2013 yang diputus
2. Prosentasi perkara perdata tahun 2013 yang diputus
3. Prosentasi perkara Pidana sisa tahun 2013
4. Prosentasi perkara Perdata sisa tahun 2013
5. Prosentasi Penyelesaian Minutasi perkara oleh panitera pengganti setelah ada
putusan majelis
6. Prosentasi perkara yang belum selesai diminutasi oleh panitera pengganti setelah
ada putusan majelis
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
7. Prosentase pihak Penggugat dan Tergugat yang dipanggil untuk bersidang tahun
2013
8. Prosentase berkas perkara yang diajukan / dilimpahkan yang disampaikan
secara lengkap
9. Prosentase berkas perkara yang ditetapkan Majelis Hakim / Hakim Tunggal
10. Prosentase berkas perkara yang ditetapkan Majelis Hakim / Hakim Tunggal dan
ditetapkan Penahanan Terdakwa
11. Prosentase perkara Pidana yang diputus Pengadilan Negeri Ruteng kurang dari 6
Bulan
12. Prosentase perkara Perdata yang diputus Pengadilan Negeri Ruteng kurang dari
6 Bulan
13. Prosentasi Putusan Pengadilan Negeri Ruteng yang tidak diajukan banding
14. Prosentasi Putusan Pengadilan Negeri Ruteng yang tidak diajukan Kasasi
15. Prosentasi Putusan Pengadilan Negeri Ruteng yang tidak diajukan Peninjauan
Kembali
16. Prosentase pemeliharaan barang yang disimpan sampai akhir tahun dan tidak
mengalami kerusakan
17. Prosentase pengambilan sumpah dan pelantikan anggota DPRD II
C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan di setiap tahun, Pengadilan
Negeri Ruteng telah memiliki sistem yang dapat mendukung efektifitas pelaksanaan
pengikisan tunggakan perkara, percepatan penyelesaian perkara, transparansi putusan,
akses publik terhadap informasi perkara, dan pengelolaan administasi perkara,
pengolahan administrasi kesekretariatan dan pelaksanaan tugas ekstra non yudisial.
Sehingga pada tahun 2014, fokus Pengadilan Negeri Ruteng memastikan semua
sistem tersebut berjalan dengan efektif dan efisien.
Adapun indikator kinerja yang tercapai maupun tidak tercapai
ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan seperti terurai pada analisis
pencapaian kinerja dibawah ini:
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Ruteng.
Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Ruteng direalisasikan
dengan menggunakan program Penyelesaian Perkara Mahkamah Agung. Indikator
kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 3 (tiga)
indikator yang dapat terlihat pada tabel berikut:
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
Capaian
%
Peningkatan
penyelesaian
perkara di
Pengadilan
Negeri Ruteng
1. Prosentasi perkara Pidana
tahun 2013 yang diputus
2. Prosentasi perkara perdata
tahun 2013 yang diputus
3. Prosentasi Penyelesaian
Minutasi perkara oleh
panitera pengganti setelah
ada putusan majelis
Hakim / Hakim Tunggal
100 %
100 %
100 %
93.125 %
48,781 %
90.15 %
93.125 %
48,781 %
90.15 %
Rata – rata capaian 77.352 %
Indikator Kinerja 1 Prosentase perkara pidana masuk tahun 2013 dan diputus dalam
Peningkatan Penyelesaian Perkara di Pengadilan Negeri Ruteng yang ditargetkan 100 %
dan terealisasi 93.125 %, adapun rinciannya sebagai berikut :
No JENIS TINDAK PIDANA SISA MASUK PUTUS SISA
2012 2013 2013 2013
1 2 3 4 5 6
1 Kejahatan terhadap Keamanan Negara 0 0 0 0
2 Kejahatan terhadap Martabat Presiden/ Wakil 0 0 0 0
3 Kejahatan terhadap Negara Sahabat dan terhadap
Sasaran Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Negeri Ruteng
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Kepala Negara Sahabat beserta Wakilnya 0 0 0 0
4 Kejahatan terhadap melakukan Kewajiban dan Hak Kenegaraan.
0 0 0 0
5 Kejahatan terhadap Ketertiban Umum 0 0 0 0
6 Kejahatan yang membahayakan Keamanan umum bagi orang atau barang
0 0 0 0
7 Kejahatan terhadap penguasa umum 0 0 0 0
8 Sumpah atau keterangan palsu 0 0 0 0
9 Pemalsuan Uang 0 0 0 0
10 Pemalsuan meterai/merek 0 0 0 0
11 Pemalsuan Surat 0 0 0 0
12 Kejahatan terhadap asal usul dan perkawinan 0 0 0 0
13 Kejahatan Kesusilaan 3 16 18 1
14 Kejahatan Perjudian 2 35 37 0
15 Meninggalkan orang yang perlu ditolong 0 0 0 0
16 Penghinaan 0 0 0 0
17 Membuka Rahasia 0 0 0 0
18 Kejahatan terhadap kemerdekaan orang lain 0 0 0 0
19 Kejahatan terhadap nyawa 0 9 8 1
20 Penganiayaan 1 39 37 3
21 Menyebabkan mati/luka karena alpa 2 12 14 0
22 Pencurian 1 13 14 0
23 Pemerasan dan pengancaman 2 6 8 0
24 Penggelapan 0 1 1 0
25 Penipuan 0 3 1 2
26 Merugikan Pemiutang atau orang lain yang berhak 0 0 0 0
27 Menghancurkan atau merusak barang 2 1 3 0
28 Kejahatan Jabatan 0 0 0 0
29 Kejahatan Pelayaran 0 0 0 0
30 Pendahan 0 0 0 0
31 Kejahatan Penerbitan dan Percetakan 0 0 0 0
32 Tindakan Pidana Ekonomi 0 0 0 0
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Indikator Kinerja Prosentase perkara perdata masuk tahun 2013 dan diputus dalam
Peningkatan Penyelesaian Perkara di Pengadilan Negeri Ruteng yang ditargetkan 100 %
dan terealisasi 48.781 %, adapun rinciannya sebagai berikut :
GUGATAN Sisa Masuk Putus Sisa
NO MENGENAI Tahun Tahun Tahun Tahun
2012 2013 2013 2013
1 2 3 4 5 6
1 TANAH 0 0 0 0
2 PERUMAHAN 0 0 0 0
3 BARANG BUKAN TANAH/PERUMAHAN 0 0 0 0
4 HUTANG-PIUTANG 0 0 0 0
5 PERSETUJUAN KERJA 0 0 0 0
6 SEWA-MENYEWA 0 0 0 0
7 JUAL-BELI 0 0 0 0
8 WARISAN 0 0 0 0
9 PERCERAIAN 1 4 5 0
10 HARTA PERKAWINAN 0 0 0 0
11 GADAI/HIPOTIK 0 0 0 0
33 Tindak Pidana Korupsi 0 0 0 0
34 Tindak pidana Senjata Api/Senjata tajam 0 0 0 0
35 Tindak pidana Narkotika/Psikotropika 0 0 0 0
36 Tindak pidana Agama 0 0 0 0
37 Tindak pidana Imigrasi 0 0 0 0
38 Tindak pidana Devisa 0 0 0 0
39 Tindak pidana lingkungan hidup 1 4 4 1
40 Tindak pidana Koneksitas 0 0 0 0
41 Perlindungan Saksi/Anak 0 0 0 0
42 Tindak pidana KDRT 1 3 4 0
43 Tindak Pidana Perikanan 0 0 0 0
44 Tindak Pidana Traffiking 0 0 0 0
45 Tindak pidana lain 0 3 2 1
JUMLAH 15 145 149 11
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
12 PERSEROAN 0 0 0 0
13 PERSEKUTUAN ADAT 0 0 0 0
14 SURAT BERHARGA 0 0 0 0
15 PENGANGKUTAN DARAT - LAUT 0 0 0 0
16 ASURANSI 0 0 0 0
17 PENYALAHGUNAAN HAK 0 0 0 0
18 MELAMPAUI BATAS KEKUASAAN 0 0 0 0
19 WAN PRESTASI 0 12 2 10
20 PERBUATAN MELA WAN HUKUM 4 20 13 11
21 GANTI RUGI 0 0 0 0
22 DAN LAIN-LAIN 0 0 0 0
JUMLAH 5 36 20 21
PERMOHONAN 0 178 178 -
Dalam era reformasi saat ini seluruh institusi pemerintah mendapat sorotan
dari berbagai elemen bangsa terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik yang dilakukan oleh setiap institusi termasuk Mahkamah Agung RI dan jajaran
badan peradilan dibawahnya. Menjawab hal tersebut Mahkamah Agung RI, telah
membentuk satu badan pengawasan untuk melakukan rangkaian pengawasan intern
terhadap penyelenggaraan peradilan dan aparat peradilan itu sendiri.
Pembentukan unit pengawasan terkait erat dengan tingginya sorotan
masyarakat dan rangkuman dari hasil pengawasan eksternal oleh LSM terhadap
kinerja dan integritas Hakim serta aparat peradilan, untuk itu Pengadilan Negeri
Ruteng selaku ujung tombak Mahkamah Agung RI, di daerah harus mampu
mengamankan seluruh ketentuan yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan peradilan
khususnya peradilan umum pada peradilan tingkat pertama termasuk yang
diamanatkan oleh Visi dan Misi Mahkamah Agung RI tersebut.
Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilaksanakan oleh Mahkamah
Agung RI sendiri dan secara hirarkhi dilakukan secara berjenjang oleh masing –
Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan dan Pelaporan Perkara
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
masing pejabat dalam lingkungan peradilan sendiri yang terbagi dalam 4 (empat) jenis
pengawasan yaitu :
1. Pengawasan melekat.
2. Pengawasan fungsional.
3. Pengawasan Rutin/Reguler.
4. Pengawasan Insidentil (SPI).
Pengawasan rutin/reguler dilaksanakan dalam bentuk pemeriksaan yaitu
dengan bentuk pengamatan dari dekat, dengan cara melakukan perbandingan antara
sesuatu yang telah atau akan dilaksanakan dengan sesuatu yang seharusnya
dilaksanakan menurut ketentuan peraturan yang berlaku. Pengawasan reguler ini
dilakukan 1 kali dalam 3 bulan, sedangkan pengawasan khusus dilaksanakan
berdasarkan laporan dari masyarakat dan juga hasil dari temuan dalam Laporan
Bulanan oleh Hakim Pengawas Bidang.
Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Ruteng
terhadap pelaksanaan tugas intern Pengadilan Negeri Ruteng dengan membentuk Tim
Pengawas Bidang yang dibentuk dari Hakim Pengadilan Negeri Ruteng yang bertugas
mengawasi :
- Bidang Pidana
- Bidang Perdata
- Bidang Hukum
- Bidang Kepegawaian
- Bidang Keuangan
- Bidang Umum
Pelaksanaan pengawasan terhadap 6 Bidang tersebut di atas dengan obyek
pengawasan meliputi :
- Manajemen peradilan
- Administrasi perkara
- Administrasi persidangan dan pelaksanaan putusan
- Administrasi umum
- Kinerja pelayanan publik
- Perilaku Hakim dan Pejabat Pengadilan lainnya
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
PENANGANAN PENGADUAN
Pengaduan yang diajukan pada lembaga peradilan dapat berasal dari berbagai
sumber, antara lain :
1. Pengaduan masyarakat, meliputi pengaduan yang ditujukan terhadap Aparat
Peradilan atau mutu pelayanan publik pengadilan. Pengaduan ini umumnya
diajukan oleh para pencari keadilan, Pengacara, dan Lembaga Bantuan Hukum
yang langsung diajukan kepada Mahkamah Agung atau Pengadilan Tingkat
Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama. Ada kalanya pengaduan tersebut
disampaikan oleh masyarakat umum melalui Lembaga Swadaya Masyarakat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden atau Wakil Presiden, Komisi Yudisial,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Komisi Pemberantasan Korupsi,
Komisi Hukum Nasional, Komisi Ombudsman Nasional dan lain-lain.
2. Pengaduan Internal, yaitu pengaduan yang ditujukan terhadap Aparat Peradilan
dan diajukan oleh warga Pengadilan sendiri (termasuk keluarganya).
3. Laporan Kedinasan yang merupakan laporan resmi dari Pimpinan Pengadilan
mengenai Aparat Pengadilan yang dipimpinnya.
4. Informasi yang diperoleh dari instansi lain, atau berita melalui media massa, atau
dari isu-isu yang berkembang.
Berbagai pengaduan di atas pada umumnya meliputi hal-hal antara lain:
1. Penyalahgunaan wewenang / jabatan.
2. Pelanggaran sumpah jabatan.
3. Dugaan melakukan tindak pidana.
4. Maladministrasi, yaitu terjadinya kesalahan, atau kekeliruan, atau kelalaian yang
bersifat administratif
5. Pelanggaran hukum acara, baik yang dilakukan dengan sengaja, maupun karena
kelalaian dan ketidakpahaman.
6. Pelayanan publik yang tidak memuaskan, yang dapat merugikan pihak-pihak yang
berkepentingan pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya mengenai aspek
waktu, biaya, dan atau perilaku.
7. Pelanggaran terhadap code of conduct Hakim.
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
8. Perbuatan tercela, yaitu berupa perbuatan amoral, asusila, atau perbuatan-
perbuatan yang tidak selayaknya dilakukan oleh seorang aparat lembaga peradilan
maupun selaku anggota masyarakat.
9. Tindakan indisipliner.
10. Tindakan arogansi.
Berbagai pengaduan tersebut pada umumnya diajukan kepada antara lain :
Ketua Mahkamah Agung RI., Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.,
Ketua Pengadilan Tingkat Banding, Ketua Pengadilan Tingkat Pertama.
Disposisi yang diturunkan oleh Pimpinan Mahkamah Agung melalui Ketua
Muda Pengawasan kepada Kepala Badan Pengawasan dapat berupa perintah
pemeriksaan atau klarifikasi yang dilakukan sendiri oleh Badan Pengawasan, atau
didelegasikan kepada Ketua Pengadilan Tingkat Banding, dalam hal-hal tertentu
kepada Ketua Pengadilan Tingkat Pertama. Berdasarkan urgensi, berat ringannya
materi pengaduan, dan faktor kecepatan waktu (dalam hal pengaduan tersebut
menyangkut masalah yang harus segera diklarifikasi).
Hasil pemeriksaan atau klarifikasi yang dilakukan Pengadilan Tingkat
Pertama, disertai dengan kesimpulan dan rekomendasi dari Tim Pemeriksa kemudian
disampaikan kepada Ketua Mahkamah Agung atau Ketua Muda Pengawasan sebagai
bahan pertimbangan bagi Pimpinan Mahkamah Agung untuk mengambil keputusan
mengenai pengaduan tersebut.
Bagi mereka yang terbukti telah melakukan pelanggaran, dapat dikenakan
sanksi sebagai berikut:
1. Hukuman Disiplin yang berdasarkan
a. Pelanggaran kode etik Hakim.
b. Pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
2. Treatment (tindakan)
Terhadap para Hakim, disamping dapat dikenai Hukuman Disiplin seperti tersebut
di atas, dapat pula dikenakan hukuman alternatif berupa tindakan (treatment)
seperti tidak diperkenankan untuk menangani perkara selama waktu tertentu, atau
bagi Hakim Pengadilan Tingkat Pertama untuk sementara waktu dibebaskan dari
tugas penanganan perkara dan ditarik ke Pengadilan Tingkat Banding sebagai
Hakim Yustisial.
50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
3. Hak Aparat Peradilan
Dalam hal pengaduan terhadap Aparat Peradilan ternyata tidak terbukti atau
bahkan tidak ada indikasi sama sekali, aparat yang bersangkutan berhak untuk
memperoleh rehabilitasi (pemulihan nama baik), dan berhak pula untuk
memperkarakan pihak pengadu. Oleh karenanya setiap pengaduan terhadap Aparat
Peradilan akan mendapat prioritas untuk penanganannya apabila disertai dengan
bukti-bukti awal.
PENGADUAN
Adapun jumlah pengaduan yang diterima oleh Pengadilan Negeri Ruteng pada
tahun 2013 ini berjumlah pengaduan, dengan rincian sebagai berikut :
No. Rekapitulasi Jumlah
1 Jumlah Pengaduan yang masuk dalam satu tahun terakhir -
2 Jumlah Pengaduan yang diteruskan kepada Badan
Pengawasan MA RI -
3 Jumlah Pengaduan yang sedang ditangani -
4 Jumlah Pengaduan yang telah selesai ditangani, LHP
disampaikan kepada Badan Pengawasan MA RI -
5 Jumlah Hakim dan Pegawai Non-Hakim yang
dijatuhi hukuman disiplin dengan menyebutkan
nama, pangkat dan satuan kerja yang
bersangkutan (dibuat tersendiri)
Terlampir
dalam matrik
PENYELESAIAN PELAPORAN PERKARA DAN PENGADUAN
Penyelesaian laporan-laporan perkara dan pengaduan pada Pengadilan Negeri Ruteng
kepada Pengadilan Tinggi Kupang dan Mahkamah Agung R.I :
Laporan Perkara :
Laporan perkara yang telah dilaksanakan :
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Laporan bulanan, terdiri dari :
No Jenis Laporan
Capaian
(%)
Ket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Keadaan Perkara Perdata dan
Perkara Pidana
Jenis Perkara Perdata dan Perkara
Pidana
Evaluasi Perdata dan Pidana
Perdata dan Pidana yang Banding
Perdata dan Pidana yang Kasasi
Perdata dan Pidana yang
Peninjauan Kembali
Perdata dan Pidana yang Eksekusi
Perdata dan Pidana yang Grasi
Perkara Perdata dan Pidana 6 bulan
belum putus.
Keuangan Perdata
Perkara Perdata dan Pidana
Keuangan Pidana Ringan
Data Pidana Lingkungan Hidup
Evaluasi kegiatan Persidangan
Hakim
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Laporan Catur Wulan, terdiri dari :
No Jenis Laporan
Capaian
(%)
Ket
1
2
3
4
5
Perkara Perdata Banding
Perkara Pidana Banding
Perkara Perdata Kasasi
Perkara Pidana Kasasi
Perkara Perdata Peninjauan
Kembali
100
100
100
100
100
Catur wulan
Catur wulan
Catur wulan
Catur wulan
Catur wulan
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
6
7
8
9
Perkara Pidana Peninjauan Kembali
Perkara Perdata Grasi
Perkara Pidana Grasi
Perkara Perdata Eksekusi
100
100
100
100
Catur wulan
Catur wulan
Catur wulan
Catur wulan
Laporan Pengaduan :
Laporan pengaduan yang telah dilaksanakan yaitu :
Laporan Triwulan ----- 100 % tepat waktu.
Laporan Semester ----- 100 % tepat waktu.
Laporan Tahunan ------ 100 % tepat waktu.
- Penyelesaian permohonan penetapan penahanan.
Selama tahun 2013 diselesaikan penetapan penahanan sebagai berikut :
No. Jenis Penetapan Jumlah
Penetapan Keterangan
1
2
3
4
Pasal 29 Ayat (1,2,3)
KUHAP
Pasal 25 Ayat (2) KUHAP
Pasal 26 Ayat (1) KUHAP
Pasal 26 Ayat (2) KUHAP
14
2
310
231
Selesai tepat waktu
Selesai tepat waktu
Selesai tepat waktu
Selesai tepat waktu
Jumlah 344
PENGOLAHAN SURAT
Sasaran Meningkatkan Kinerja Dalam Penyelesaian Perkara
Sasaran peningkatan penyelesaian pengolahan persuratan dan pelaporan kesekretariatan
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Pengolahan surat masuk dan surat keluar pada Pengadilan Negeri Ruteng dapat
dilihat dalam table berikut :
No. Jenis Surat Jumlah Ket.
1. Surat Masuk 1703
2. Surat Keluar 1281
PENGOLAHAN SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana dan Prasarana Gedung
a. Pengadaan
Dalam tahun anggaran 2013 telah dilaksanakan berdasarkan DIPA Pengadilan
Negeri Ruteng tahun anggaran 2013 pengadaan berupa :
Pengadaan Rehab Rumah Dinas Hakim
No. Meubelair Jumlah Keterangan
1. Rumah Dinas Ketua Pengadilan
Negeri Ruteng
2. Rumah Dinas Wakil Ketua
Pengadilan Negeri Ruteng
Pengadaan Alat Pengolah Data
No. Alat Pengolah Data
Jumlah
( unit ) Keterangan
1. Komputer 5
2. Printer 5
3. UPS 5
4. Handycam 1
5. Camera 1
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
b. Pemeliharaan
Sepanjang Tahun Anggaran 2013 telah dilakukan beberapa kali Pemeliharaan
terhadap fasilitas gedung berupa :
Service Personal Komputer ( PC ) unit, Laptop dan Printer
Perawatan gedung dan halaman kantor Pengadilan Negeri Ruteng
Service meubelair berupa pergantian kunci dan lain-lain
Service Kendaraan Roda 2 dan Roda 4
c. Penghapusan
Dalam Tahun Anggaran 2013 tidak ada penghapusan, tetapi pada bulan Nopember
2013 telah dilakukan pengusulan penghapusan BMN.
Indikator Kinerja Prosentase perkara yang sudah diputus yang dipublikasikan
dalam Meningkatnya Aksesbilitas Masyarakat Atas Putusan Perkara (Acces To
Justice) yang ditargetkan 100% dan terealisasi 80%, adapun rinciannya sebagai
berikut :
Kinerja Penyedian web site.
Website Pengadilan Negeri Ruteng dengan alamat www.pn-ruteng.go.id
dalam kaitannya dengan akses publik terhadap informasi pengadilan melalui situs
web, Namun dari isi website yang sudah ada masih terdapat kekurangan dalam hal isi
dan sumber daya manusia dalam mengelolanya. Dalam website tersebut hanya berisi
sebagian informasi tentang kesekretariatan dan sebagian tentang perkara yang belum
lengkap.
Untuk sementara masyarakat pencari keadilan yang ingin mengakses data
perkara pada Pengadilan Negeri Ruteng akan di link langsung ke Direktori Putusan
Mahkamah Agung tidak hanya putusan Mahkamah Agung tetapi juga putusan
pengadilan dari semua tingkatan dan semua lingkungan peradilan. Meskipun
sebelumnya pengadilan sudah mempublikasikan putusan pada websitenya masing-
masing, publikasi pada Direktori Putusan Mahkamah Agung memudahkan publik
untuk mengakses informasi putusan disatu tempat. Sentralisasi ini juga menjadikan
Direktori Putusan sebagai Pusat Data Putusan Nasional.
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
Realisasi belanja Pegawai, Belanja Modal dan Belanja Barang Pengadilan Negeri Ruteng Tahun 2013
NO
KODE
JENIS BELANJA(AKUN)
PAGU
DIPA
Realisasi Per 31 Desember
2013
KET.
TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7
1
005.01.01
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
3,776,904,000
3,396,378,599
89.92
1066 Pembinan Administrasi dan Pengelolaan Badan Urusan Administrasi 3,776,904,000 3,396,378,599 89.92
1066.994 Layanan Perkantoran
001 PEMBAYARAN GAJI DAN TUNJANGAN
001.511111 Bel. Gaji Pokok PNS 836,528,036 753,534,000 90.08
001.511119 Bel. Pembulatan Gaji PNS 25,000 14,929 65.44
001.511121 Bel. Tunj. Suami/Isteri PNS 87,409,000 59,582,180 68.16
001.511122 Bel. Tunj. Anak PNS 30,232,000 19,447,416 64.33
001.511123 Bel. Tunj. Struktural PNS 6,370,000 6,370,000 100.00
001.511124 Bel. Tunj. Fungsional PNS 1,262,910,000 1,262,910,000 100.00
001.511125 Bel. Tunj. PPh PNS 183,280,000 183,280,000 100.00
001.511126 Bel. Tunj. Beras PNS 52,136,660 52,136,660 100.00
001.511129 Bel. Uang Makan PNS 231,000,000 122,186,000 52.89
001.511151 Bel. Tunj. Umum PNS 49,391,000 11,765,000 23.82
001.511157 Bel. Tunj. Kemahalan Hakim 141,750,000 135,000,000 95.24
001.512211 Bel. Uang Lembur 46,440,000 46,421,000 90.96
Jumlah Kegiatan 1066.994.001
2,927,472,000
2,652,647,489
90.61
Belanja Barang Operasional ( A s/d Z )
56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
002
PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN PERKANTORAN
002.A.523111
Perawatan Gedung Kantor 33,800,000 33,800,000 100.00
002.B.523119
Perawatan Rumah Negara 3,000,000 3,000,000 100.00
002.C.523121
Perawatan Kendaraan Roda 4 54,260,019 35,999,100 66.35
002.D.523121
Perawatan Kendaraan Roda 2 43,860,018 25,586,800 58.34
002.E.523121
Perawatan Sarana Gedung 2,500,000 2,500,000 100.00
002.F.522111
Langganan Daya dan Jasa 60,000,000 32,642,344 54.40
002.G.523119
Jasa/Pos/Sertifikasi 30,000,000 9,802,303 32.67
002.H.521111
Bel. Keperluan Perkantoran 285,150,000 276,538,600 96.98
002. I .521115
Honor Operasional Satuan Kerja 60,600,000 56,400,000 93.07
002.J.523121
Perawatan Inventaris Perkantoran 23,030,000 23,030,000
100.00
Jumlah Kegiatan 1066.01.002 596,200,037 499.299.147 83.74
Belanja Barang Non Opersional (011 s/d 020)
011 RAPAT KOORDINASI/KERJA/DINAS/PIMPINAN/KELOMPOK
011.A.524111 PEMBINAAN DAN KONSULTASI 188,769,963 188,769,963
100.00
011.B.524113 REKONSILIASI DATA KEUANGAN DAN PENGAJUAN SPM KE
KPPN 11,880,000 3,080,000 25.93
011.C.524111 REKONSILIASI DATA KEUANGAN SIMAK-BMN DAN SAKPA KE
KPKNL DAN KORWIL 13,780,000 13,780,000 100.000
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
012 PENYELENGGARAAN
PERPUSTAKAAN/KEARSIPAN/DOKUMENTASI
012.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 4,330,000 4,330,000 100.00
013 PENGADAAN MAKANAN/MINUMAN DAYA TAHAN TUBUH
013.521113 Bel. Penambah Daya Tahan Tubuh 5,400,000 5,400,000 100.00
014 POLIKLINIK OBAT-OBATAN
014.521119 Poliklinik/Obat-Obatan 1,360,000 1,360,000 100.00
015 PENGADAAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI
015.521119 Pakaian kerja Pegawai 16,280,000 16,280,000 100.00
016 PENGADAAN PAKAIAN KERJA SATPAM/SOPIR/CLEANING
SERVICE
016.521119 Pakaian Kerja Satpam/Sopir/Cleaning Service 11,432,000 11,432,000 100.00
Jumlah Kegiatan 1066.994.011
253,231,963
244,431,963
96.52
Jumlah 1066 3,776,904,000 3,396,378,599 89.92
2 005.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah
Agung
1072.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
011 Pengadaan Alat pengolah Data 100,000,000 99,268,000 99.27
011.532111 Belanja Modal Peralatan dan mesin 98,155,000 99,153,000 100.00
011.532113
Belj.Modal Upah tenaga Kerja & Honor Pengelola Teknis Peralatan dan
Mesin 1,845,000 1,115,000 60.43
1072.998 Gedung/Bangunan
011 Rehab Rumah Dinas 210,000,000 207,628,000 98.87
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
011.533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 207,960,000 206,948,000 99.51
012.533113
Belj.Modal Upah tenaga Kerja & Honor Pengelola Teknis Gedung dan
Bangunan 2,040,000 680,000 33.33
Jumlah Kegiatan 1072 310,000,000 306,896,000 99.00
JUMLAH PAGU DIPA 01 4,086,904,000 3,703,274,599 90.61
NO KODE
JENIS BELANJA(AKUN)
PAGU
DIPA
Realisasi Per 31 Desember 2013 KET.
TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7
1 005.03.07 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1049 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1049.001
Berkas Perkara Kasasi, PK, dan Grasi pada Pengadilan
Tingkat Pertama dan Tingkat Banding yang Diselesaikan
Tepat Waktu
011 Penanganan Perkara/Operasional Persidangan
011.521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
7,200,000 1,463,794 20.33
011.521119 Belanja Operasional Lainnya/ ATK Perkara
45,600,000 43,549,425 95.50
011.521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya / Konsumsi Persidangan
28,800,000
28,790,000
99.97
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
011.522191 Belanja Jasa Lainnya / Pengamanan Sidang 33,000,000 33,000,000 100.000
011.524111 Belanja Perjalanan Biasa
21,400,000 3,995,000 18.67
Jumlah Kegiatan 1049.001.011 136,000,000 110,798,219 81.47
JUMLAH PAGU DIPA 03 136,000,000 110,798,219 81.47
TOTAL PAGU DIPA 4,222,904,000 3,814,074,248 90.32
60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
BAB IV
PENUTUP.
1. KESIMPULAN
LAKIP Pengadilan Negeri Ruteng tahun 2013 ini mengupayakan melaporkan
suatu capaian kinerja selama tahun 2013. Adapun unsur kemandirian maupun kinerja
disadari dengan peningkatan kinerja yang akan berpengaruh pada kecepatan dan
kualitas pelayanan peradilan khususnya di Pengadilan Negeri Ruteng oleh karenanya
masalah sarana dan prasarana beserta sumber daya manusia adalah sangat tidak bisa
dipisahkan maupun diabaikan sehingga adanya kepuasan masyarakat pencari keadilan
terhadap pelayanan bidang hukum dan peradilan yang profesional, efektif, biaya ringan
dan mandiri
Dengan ditugaskanya Pengadilan Negeri Ruteng sebagai ujung tombak
Mahkamah Agung Republik Indonesia tentunya Pengadilan Negeri Ruteng
mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pengaturan dan pembinaan terhadap
seluruh aparatur di Pengadilan Negeri Ruteng Mengingat wilayah hukum Pengadilan
Negeri Ruteng terdiri dari 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Manggarai dan
Kabupaten Manggarai Timur yang letak wilayahnya sulit di jangkau sehingga
Pengadilan Negeri Ruteng dalam melaksanakan tugas pokoknya belum bisa optimal
mengingat sulitnya dan mahalnya biaya transportasi yang sebagian besar wilayah harus
ditempuh dengan jalan kaki sedangkan alokasi dana yang tersedia masih belum
memadai. Oleh karena itu untuk tahun-tahun yang akan datang perlu adanya tambahan
alokasi dana khususnya dalam hal pelaksanaan tugas di lapangan agar bisa berjalan
secara optimal.
Dari hasil keadaan riil di Pengadilan Negeri Ruteng ternyata masih banyak
karyawan yang merangkap pekerjaan misalnya sebagai Panitera Pengganti juga sebagai
Kepala Urusan bahkan banyak pekerjaan-pekerjaan yang sangat penting masih di jabat
atau dikerjakan pegawai honorer dan tidak ada Majelis Hakim yang tetap sehingga
Hakim-Hakim Anggota bisa ditetapkan secara acak dalam susunan Majelis yang
memungkinkan Hakim tersebut tak bisa bekerja dengan optimal.
Kiranya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun
2013 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber
informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja bagi organisasi
Pengadilan Negeri Ruteng. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
tahun 2013 ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam
penyusunan dan impelementasi rencana kerja, rencana kinerja, rencana anggaran dan
rencana strategis pada masa-masa yang datang.
2. SARAN
1. Perlu peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah (SAKIP), sebagai instrument kontrol yang obyektif dan
61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng
transparan dalam merencanakan, menetapkan dan mengukur kinerja Pengadilan
Negeri Ruteng sesuai dengan ciri khas dari tugas dan fungsinya dan keterampilan
sumber daya manusia untuk peningkatan penyelesaian perkara.
2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai akhir dari
SAKIP dapat dioptimalisasi pemanfaatan LAKIP sebagai alat evaluasi kinerja
3. Dalam menetapkan target pada rencana kinerja tahunan harus membandingkan dari
dua tahun sebelumnya sehingga target yang ditetapkan tidak terlalu rendah karena
berdasarkan analisis pengukuran kinerja.
4. Keterbukaan dalam memberikan data untuk penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng ( lampiran 1)
LAMPIRAN 1 :
STRUKTUR PENGADILAN NEGERI RUTENG
No Jabatan Nama NIP
1. Ketua Gatot Sarwadi, SH 19680510 199003 1 003
2. Wakil Ketua Mochamad Arif Satiyo Widodo , SH.MH 19690320 199403 1 002
3. Hakim 1. Frans Kornelisen, SH 19770105 200112 1 001
2. Ezra Sulaiman, SH 19840219 200704 1 001
3. Yuniar Yudha Himawan, SH 19800615 200805 1 001
4. Arief Mahardika, SH 19800424 200904 1 005
5. Nasution, SH 19830228 200904 1 006
6. Ahmad Ihsan Amri, SH 19840501 200904 1 003
7. Putu Gde N. A. Partha, SH 19820322 200912 1 005
4. Panitera / Sekretaris Yulianus Koroh, SH 19600720 198303 1 005
KETUA
WAKIL KETUA
HAWASBID
WAKIL SEKRETARIS
MAJELIS HAKIM
WAKIL PANITERA
PANITERA /
SEKRETARIS
SUB
KEPANITERAA
N PERDATA
SUB
KEPANITERAA
N HUKUM
SUB
KEPANITERAAN
PIDANA
URUSAN
KEPEGAWAIAN
KELOMPOK
FUNGSIONAL :
1. PANITERA
PENGGANTI
2. JURUSITA
URUSAN
KEUANGAN
URUSAN
UMUM
Keterangan :
: Garis Struktural
: Garis Fungsional
: Garis Kerjasama
63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pengadilan Negeri Ruteng ( lampiran 1)
5. Wakil Panitera Marut Titus 19540207 198103 1 004
6. Wakil Sekretaris Salma Sulaiman 19580819 198503 2 002
7. Panitera Pengganti 1. Muhammad Yunus 19680705 198903 1 004
2. Veronika Dao 19631231 199103 2 014
8. Panitera Muda
Pidana
Roslia Ahmad 19701011 199203 2 001
*Staf Kepaniteraan
Pidana
1. Dominika Mashur Honorer
2. Irene Nasyani Momot Honorer
4. Marselinus Ola Honorer
5. Carles Hima Honorer
9. Panitera Muda
Perdata
Kristian Aristarkus Manafe 19700612 199203 1 003
*Staf Kepaniteraan
Perdata
1. Orni Gaydaka 19850329 200604 2 002
2. Wenseslaus Dos Honorer
3. Margareth Lendri Kabelen Honorer
10. Panitera Muda
Hukum
Jeleha 19651012 198903 2 004
*Staf Kepaniteraan
Hukum
1. Mariane Feby Malelak, S.Kom 19840220 200904 2 006
2. Wihelmina Karolina Yasinta Honorer
3. Muhammad Fitri Honorer
11. PLH. Kepala Urusan
Kepegawaian
Serfiana Lidya Lesik 19810909 200604 2 004
*Staf Bagian
Kepegawaian.
Rumkel Syamsuddin Honorer
12. Kepala Urusan
Keuangan
Yustina Agrice Laukoli, SE 19770805 200604 2 003
*Staf Bagian
Keuangan.
1. Hartarto Nugroho, A.Md 19860410 200904 1 001
2. Luther Fiktor Manafe Honorer
3. Yunitha Endang Sedis Nembok, SE Honorer
13. PLH. Kepala Urusan
Umum
Hedwiq I. Wattimena, A.Md 19830413 200912 2 005
*Staf Bagian Umum. 1. Minggus Taku Stefanus Honorer
2. Yohanes M. Amban Honorer
3. Yuventinus E.M.P Ngita Honorer
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
LAMPIRAN 2 : INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI RUTENG
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
UTAMA PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan penyelesaian
perkara Pidana dan perkara
Perdata.
a. Prosentase perkara
Pidana dan perkara
Perdata yang
diselesaikan.
b. Prosentase sisa perkara
Pidana dan perkara
Perdata yang
diselesaikan.
c. Prosentase penyelesaian
penetapan penahanan
tepat waktu.
a. Perbandingan antara perkara Pidana dan perkara
Perdata yang diminutasi dengan jumlah perkara
Pidana dan perkara Perdata yang diregister.
b. Perbandingan antara sisa perkara Pidana dan
perkara Perdata (kriteria sisa perkara dan perkara
yang selesai mengacu pada pola bindalmin tentang
jangka waktu penanganan perkara pada Pengadilan
Negeri Ruteng.
c. Perbandingan antara jumlah permohonan
penetapan perpanjangan penahanan berdasarkan
pasal 25 ayat (2), pasal 26 ayat (1 dan 2) dan pasal
29 KUHAP.
Panitera/Sekretaris
Panitera/Sekretaris
Ketua dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Data Permohonan
Penahanan dan
Penetapan Penahanan
2. Peningkatan penyelesaian
perkara melalui Mediasi.
a. Prosentase jumlah
perkara yang
diselesaikan melalui
Mediasi
a. Perbandingan jumlah perkara yang disepakati
dengan jumlah Mediasi yang diterima menjadi
perkara berdasarkan laporan Mediator yang
ditunjuk atau pilihan para pihak.
Mediator yang ditunjuk
atau Mediator pilihan para
pihak.
- Bindalmin Buku II
edisi 2007 hal 2
(untuk perdata) dan
hal 203 (untuk
Pidana)
- SOP
3. Peningkatan tertib
administrasi perkara Pidana
dan perkara Perdata.
e. Prosentase berkas
perkara Pidana dan
perkara Perdata yang
diajukan di Pengadilan
Negeri Ruteng yang
disampaikan secara
e. Perbandingan antara berkas perkara Pidana dan
perkara Perdata yang diajukan yang lengkap
dengan jumlah berkas yang diajukan di Pengadilan
Negeri Ruteng.
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
lengkap.
f. Prosentase berkas yang
diregister dan siap
didistribusikan ke
Majelis.
f. Perbandingan antara berkas perkara yang diterima
Pengadilan Negeri Ruteng dengan berkas perkara
yang didistribusikan.
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
4. Peningkatan kualitas SDM e. Prosentasi yang lulus
diklat atau pelatihan dan
pendidikan Hakim.
f. Prosentase pegawai
yang lulus diklat teknis
yudisial.
g. Prosentase pegawai
yang lulus diklat non
yudisial.
h. Prosentase pengusulan
pengisian Jabatan
fungsional dan
struktural untuk mengisi
kekosongan jabatan.
e. Perbandingan antara SDM teknis yang diajukan
untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh
kelulusan / sertifikat diklat TIPIKOR, Niaga, PHI,
Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang
mengikuti diklat.
f. Perbandingan antara tenaga teknis peradilan yang
mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan /
sertifikat diklat TIPIKOR,dengan jumlah yang
mengikuti diklat.
g. Perbandingan antar SDM non teknis yang diajukan
untuk mengikuti dilat sehingga memperoleh
kelulusan / bersertifikat diklat Kepemimpinan,
Sertifikat pengadaan barang dan jasa, Auditor
dengan jumlah yang mengikuti diklat.
h. Perbandingan antara usulan dari Pengadilan Negeri
Ruteng ke Pengandilan Tinggi untuk pengisian
jabatan fungsional dan struktural yang masih
terdapat kekosongan
Ketua
Panitera / Sekretaris
Ketua dan Panitera /
Sekretaris
Ketua dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Usulan dari Kaur
Kepegawaian
Pengadilan Negeri
Ruteng
5. Peningkatan kualitas
pengawasan dan laporan
perkara.
d. Prosentase pengaduan
yang ditindak lanjuti.
e. Prosentase temuan yang
ditindak lanjuti.
d. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindak
lanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis
dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang
dilaporkan.
e. Perbandingan jumlah temuan yang ditindak lanjuti
hasil pengawasan internal (Tim Pengawas
Pengadilan Tingkat Banding dan Badan
Ketua, Panitera/Sekretaris
dan Panmud Hukum
Ketua, Panitera/Sekretaris
dan Panmud Hukum
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
f. Prosentase penyelesain
laporan perkara tepat
waktu.
Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa
Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan.
f. Perbandingan penyelesaian laporan ke Mahkamah
Agung R.I dan ke Pengadilan Tinggi Kupang untuk
laporan LI-A1, LI-A8, LI-B8, LI-A7, Laporan
Evaluasi penyelesain perkara dan rekapan perkara
pidana dan perdata yang diputus.
Ketua, Panitera/Sekretaris
dan Panmud Hukum
Laporan Bulanan,
Semester dan Tahunan
6. Peningkatan penyelesaian
pengelolaan persuratan,
Keuangan dan Barang Milik
Negara.
g. Prosentase penyelesaian
pengelolaan surat
masuk dan surat keluar.
h. Prosentase Pengelolaan
Keuangan Negara.
i. Prosentase Pengeloaan
Barang Milik Negara
j. Prosentase penyelesaian
Laporan (PP 39 Tahun
2006, SIMAK-BMN,
Laporan Tahunan dan
LAKIP).
g. Perbandingan jumlah surat yang ditindak lanjuti
dengan jumlah surat masuk di Pengadilan Negeri
Ruteng.
h. Perbandingan jumlah keuangan Negara yang
tersedia dalam DIPA Pengadilan Negeri Ruteng
dengan realisasi anggaran.
i. Perbandingan jumlah temuan yang ditindak lanjuti
hasil pengawasan internal (Tim Pengawas
Pengadilan Tingkat Banding dan Badan
Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa
Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan
j. Perbandingan antara penyelesaian dari masing-
masing laporan yang diselesaikan tepat pada
waktunya baik laporan triwulan, semester dan
tahunan
Panitera/Sekretaris dan
Kaur Umum
Panitera/Sekretaris dan
Kaur Keuangan
Panitera/Sekretaris dan
Kaur Umum
Ketua dan Panitera/
Sekretaris
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Laporan Bulanan dan
Laporan Tahunan
Laporan Bulanan,
Semester dan Tahunan
Laporan Bulanan dan
Tahunan
7. Peningkatan eksebilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
d. Prosentase proses
penyelesaian perkara
yang dapat
dipublikasikan
a. Perbandingan prosentase proses putusan perkara
yang sudah dimunitasi dan dapat didownload di
website Pengadilan Tingkat Banding (Sesuai SK
KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan
Informasi Peradilan) dengan Perkara yang diputus
Panitera / Sekretaris Laporan Bulanan dan
Tahunan
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
8. Peningkatan pelaksanaan
Putusan (Eksekusi) perkara
Perdata.
a. Prosentase penyelesaian
Aanmaning atas
permohonan eksekusi.
b. Prosentase pelaksanaan
putusan (Eksekusi).
a. Perbandingan antara permohonan eksekusi yang
masuk dengan penyelesaian Aanmaning.
b. Perbandingan antara permohonan eksekusi dengan
Aanmaning dan pelaksanaan putusan.
Panitera/Sekretaris dan
Panmud Perdata
Panitera/Sekretaris dan
Panmud Perdata
Laporan Bulanan dan
Tahunan
Laporan Bulanan dan
Tahunan
Menyetujui,
Ketua Pengadilan Negeri Ruteng
GATOT SARWADI, SH.
NIP. 196805101990031003
Ruteng, 02 Januari 2014
Panitera / Sekretaris
Pengadilan Negeri Ruteng
YULIANUS KOROH, SH.
NIP. 196007201983031005
68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
LAMPIRAN 3 :
RENCANA KINERJA PENGADILAN NEGERI RUTENG TAHUN
2014
Rencana kinerja tahun 2014 ini disusun berdasarkan PerMen PAN No. 29 Tahun 2010
dengan mengacu pada Indikator Kinerja Utama yang diformalkan dan dikaji, sebagai berikut
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Penyelesaian Perkara; a. Jumlah berkas perkara yang masuk ;
b. Penanganan dan penyelesaian perkara;
100 %
2. Penyelesaian perkara
melalui mediasi;
a. Jumlah perkara yang diselesaikan
melalui mediasi;
100 %
3. Tertib administrasi perkara;
a. Berkas perkara yang diajukan /
dilimpahkan dan disampaikan secara
lengkap;
b. Berkas Perkara yang diregistrasikan dan
siap didistribusikan ke Majelis Hakim /
Hakim Tunggal;
c. Berkas Perkara yang diajukan Banding,
Kasasi, dan Peninjauan Kembali yang
disampaikan secara lengakap;
d. Penyelesaian Berita Acara Sidang
Berkas yang masih berjalan;
e. Pengiriman berkas Banding
f. Pengiriman berkas Kasasi;
g. Pengiriman Barkas Peninjauan
Kembali;
h. Pengiriman Berkas Grasi;
i. Peningkatan Pengarsipan;
j. Peningkatan Pengawasan dan
Pemeriksaan Administrasi Perkara;
k. Peningkatan Percepatan Pelaporan;
l. Penyampaian Risalah Pemanggilan
sidang tepat waktu kepada para pihak;
m. Penyampaian Risalah pemberitahuan
kepada para pihak tepat waktu.
100 %
4. Kualitas Sumber Daya
Manusia;
a. Menunjuk Hakim untuk mengikuti
diklat yang ditentukan ;
b. Menunjuk pegawai untuk mengikuti
diklat teknis yudisial yang ditentukan ;
c. Menunjuk pegawai untuk mengikut
diklat non teknis yudisial ;
d. Untuk pengisian jabatan struktural dan
jabatan fungsional.
100 %
5. Pengawasan dan Laporan
Tahunan;
a. Menindaklanjuti pengaduan yang
masuk ;
b. Menindaklanjuti temuan ;
c. Penyelesaian laporan ke Mahkamah
Agung RI dan ke Pengadilan Tinggi
Kupang, laporan evaluasi perkara dan
penyelesaian perkara Pidana dan
perkara Perdata yang diputus.
100 %
6. Penyelesaian Pengelolaan a. Penyelesaian jumlah surat masuk dan 100 %
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
Persuratan, Keuangan Dan
Barang Milik Negara;
surat keluar ;
b. Realisasi anggaran dalam DIPA ;
c. Penyelesaian / tindak lanjut temuan
tentang Barang Milik Negara;
d. Penyelesaian Laporan (PP 39/2006,
SIMAK BMN, Laporan Tahunan dan
LAKIP).
7. Eksebilitas Masyarakat
terhadap Peradilan (accus
to justice);
a. Penyelesaian perkara yang dapat di
publikasikan.
100 %
8. Pelayanan Putusan
(Eksekusi) perkara Perdata.
a. Penyelesaian Aanmaning atas
permohonan eksekusi yang masuk ;
b. Penyelesaian pelaksanaan Eksekusi.
100 %
Menyetujui,
Ketua Pengadilan Negeri Ruteng
GATOT SARWADI, SH
NIP. 196805101990031003
Kupang, 02 Januari 2014
Panitera / Sekretaris
Pengadilan Negeri Ruteng
YULIANUS KOROH, SH.
NIP. 196007201983031005
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
LAMPIRAN 4 : MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2010 – 2014 PENGADILAN NEGERI RUTENG
NO PROGRAM/
KEGIATAN OUTCOME/ OUTPUT INDIKATOR
TARGET UNIT
PELAKSANAAN 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7
1 DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN
TUGAS TEKNIS
LAINNYA
MAHKAMAH
AGUNG.
Pembayaran Gaji dan Tunjangan.
Terselenggaranya pembayaran gaji
dan tunjangan tepat waktu.
Terciptanyanya pelayanan kesehatan
minimal/ darurat bagi pegawai.
Terciptanya keseragaman pakaian
dinas.
Terpeliharanya fungsi fasilitas gedung
kantor dan rumah dinas secara baik
0.1. Tersajinya kualitas laporan
keuangan yang sesuai dengan
Sistem Akuntansi Pemerintah
(SAP) tanggapan atas temuan
pemeriksa internal dan eksternal,
rencana tindak lanjut temuan
pemeriksa melakukan bimbingan
dan supervise, evaluasi dan
laporan kegiatan.
0.2. Persentase (%) Penyerapan
Anggaran Meningkat,
Tersusunnya Standart Pelaksanaan
Pengelolaan Anggaran, Standart
Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Anggaran ,Standart Pembinaan
Pengelolaan Anggaran,
Monitoring ,Pembinaan dan
Pengembangan Administrasi
Keuangan
0.3. Terselesaikannya Kerugian
Negara, Tersusunnya, Pedoman
Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi
dan Laporan Tgr, Terlaksananya
Bimbingan dan Supervisi.
0.4. Meningkatnya Pnbp Mahkamah
Agung, Tersusunya Perencanaan,
Pemantauan,dan Penelaahan
Perkembangan dan Penggunaan
Kembali Pnbp yang Tepat Sasaran
0.5. Terselenggaranya pembayaran
gaji, remunerasi tepat waktu,
tersajinya petunjuk
perbendaharaan, penilaian,
supervise ke satker, tertib
administrasi persuratan dan
Poliklinik/ Obat-obatan termasuk
honorarium dokter dan perawat.
Pengadaan Makanan/Minuman penambah
Daya Tahan Tubuh
Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai.
Perawatan Gedung kantor.
Perawatan Rumah Negara Terpeliharanya fungsi fasilitas
kendaraan dinas secara efektif dan
efisien.
Terpelihara sarana prasarana
penunjang dengan baik
Perawatan Kendaraan Roda 4
Perawatan Kendaraan Roda 2
Perawatan Sarana Gedung.
Perawatan inventaris perkantoran
Langganan Daya Dan Jasa Tersedianya jasa surat menyurat.
Tersedianya sarana penunjang
pekerjaan
Jasa/ Pos / Sertifikasi.
Penyelenggaraan perpustakaan dan
kearsipan Tersedianya dana untuk perpustakaan
dan kearsipan
Operasional Perkantoran dan Pimpinan Tersedianya kebutuhan pokok
pelaksanaan administrasi perkantoran.
Rapat Koordinasi/ Kerja/Pimpinan/ Dinas
yang terkoordinir dengan baik Terselenggaranya rapat koordinasi/
pimpinan / koordinasi.
Terselenggaranya RAKERNAS
dengan Mahkamah Agung R.I.
Pengawasan / Pembinaan dan konsultasi. Terselenggaranya pengawasan/
pembinaan dan konsultasi.
Pengelola Anggaran yang memadai. Tertib administrasi keuangan.
Konsultasi RKAKL Terselenggaranya pelatihan RKA-KL.
71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
kearsipan keuangan, pembinaan
dan pengembangan administrasi
keuangan.
0.6. Tersedianya Operasional /
Pemeliharaan Perkantoran Badan
Urusan Administrasi dan Daerah.
2 PENINGKATAN
SARANA DAN
PRASARANA
APARATUR
MAHKAMAH
AGUNG.
Pengadaan Alat Pengolah Data
Terciptanya sarana dan prasarana yang
memadai.
0.1. Jumlah Pemenuhan Kebutuhan
Sarana dan Prasarana Teknis dan
Umum Peradilan Tingkat Banding
dan Tingkat Daerah.
0.2. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pengadilan Tipikor.
0.3. Tersedianya Infrastruktur
Teknologi.
Pengadaan Meubelair
3 PENINGKATAN
MANAJEMEN
PERADILAN
UMUM.
Peningkatan Jumlah Penyelesaian Perkara Meningkatnya profesionalisme tenaga
teknis peradilan.
Memberi Kemudahan Akses Kepada
Masyarakat Untuk Keadilan
0.1. Jumlah Penyelesaian Administrasi
Perkara (yang Sederhana, dan
Tepat Waktu) di Tingkat Pertama
dan Banding di Lingkungan
Peradilan Umum.
0.2. Jumlah Penyelesaian Perkara yang
Kurang Dari 6 (Enam) Bulan.
0.3. Jumlah Penyampaian Berkas
Perkara Kasasi, Pk dan Grasi yang
Lengkap dan Tepat Waktu.
Penigkatan Penyelesaian Proses
Administrasi Perkara
Penyediaan Bantuan Hukum Untuk
Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Penyediaan Zetting Plaatz dan Pelaksanaan
Sidang Keliling
LAMPIRAN 4. MATRIK PENDANAAN PENGADILAN NEGERI RUTENG
NO PROGRAM/ KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN TOTAL (dlm juta
rupiah)
TOTAL (dlm
miliar) 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 4 5 6 7 8 8 9
1 DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA
MAHKAMAH AGUNG.
Rp. 1.727.595.000,-
92 %
Rp. 2.590.140.000,-
94 %
Rp.2.722.534.000,-
96 %
Rp. 2.985.979.900,-
98 %
11.650.591.900 11,650591900
72
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 (Lampiran 2)
Pengadilan Negeri Ruteng
2 PENINGKATAN
SARANA DAN
PRASARANA
APARATUR
MAHKAMAH AGUNG.
Rp.347.940.000,-
92 %
Rp.200.000.000,-
94 %
Rp.310.000.000,-
96 %
Rp.489.879.750,-
98 %
4.060.584.750 4,060584750
3 PENINGKATAN
MANAJEMEN
PERADILAN UMUM.
Rp.220.180.000,-
92 %
Rp.211.000.000,-
94 %
Rp. 136.000.000,-
96 %
Rp. 456.900.000,-
98 %
1.261.500.000 1,261500000
Menyetujui,
Ketua Pengadilan Negeri Ruteng
GATOT SARWADI, SH.
NIP. 196805101990031003
Ruteng, 02 Januari 2014
Panitera / Sekretaris
Pengadilan Negeri Ruteng
YULIANUS KOROH, SH.
NIP. 196007201983031005
73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
(Lampiran 5) Pengadilan Negeri Ruteng
PENANGANAN PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI RUTENG
a. GRAFIK PERDATA
GRAFIK PENYELESAIAN PERKARA PERDATA
74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
(Lampiran 5) Pengadilan Negeri Ruteng
PRESENTASE PENYELESAIAN PERKARA PERDATA PN. KLAS II RUTENG TAHUN 2013
75
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
(Lampiran 5) Pengadilan Negeri Ruteng
76
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
(Lampiran 5) Pengadilan Negeri Ruteng
a. GRAFIK PIDANA
GRAFIK PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PN. KLAS II RUTENG
77
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
(Lampiran 5) Pengadilan Negeri Ruteng
PRESENTASE PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PN. KLAS II RUTENG TAHUN 2013
78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
(Lampiran 5) Pengadilan Negeri Ruteng
LXXIX
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI RUTENG
NOMOR : KPN/SK /02/XII/2013/PN.RUT TENTANG
TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) PENGADILAN NEGERI RUTENG
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
b.
c.
d.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan
pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih
dan bertanggungjawab, dipandang perlu adanya pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk mengetahui
kemampuan Pengadilan Negeri Ruteng dalam pencapaian visi,
misi dan tujuan organisasi.
Bahwa melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah perlu dikembangkan Sistem pelaporan
Akuntabilitas Kinerja yang mencakup indikator, metode,
mekanisme dan tata cara pelaporan kerja instansi pemerintah.
Bahwa tercapainya pertimbangan pada huruf a dan huruf b di
atas, maka Pengadilan Negeri Ruteng perlu membuat Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah agar dapat diketahui
sejauh mana pelaksanaan visi, misi dalam pelaksaan tugas
pokok Pengadilan Negeri Ruteng.
Bahwa untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka di
pandang perlu ditetapkan Tim Penyusun dengan Keputusan
Ketua Pengadilan Negeri Ruteng.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara.
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, tentang Kekuasaan
Kehakiman.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, tentang Mahkamah
Agung RI, sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001 tentang Mahkamah
Agung RI, terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2009.
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1986, tentang Peradilan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2004 dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 49
Tahun 2009.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Interen Pemerintah.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah .
LXXX
Memperhatika
n
Menetapkan
Kesatu
Kedua Ketiga
:
:
:
:
:
1.
2.
3.
4.
5.
1. .
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretaris
Mahkamah Agung RI
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Kepaniteraan Mahkamah Agung RI
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor :
151A/KMA/SK/IX/2011,tanggal 27 September 2011 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Interen di lingkungan
Mahkamah Agung RI.
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor :
KMA/080/SK/VIII/2006 jo 076/KMA/SK/VI/2009 tentang
Pelaksanaan Pengawasan di lingkungan Lembaga Peradilan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
11 Tahun 2011 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas
Kinerja Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2012.
Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor :
KMA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretaris Mahkamah Agung RI.
M E M U T U S K A N :
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI RUTENG NOMOR :
KPN/SK/02/XII/2013/PN.RUT TENTANG TIM PENYUSUN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH ( LAKIP )
Membentuk Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah ( LAKIP ) pada Pengadilan Negeri Ruteng
yang susunan keanggotaannya seperti tersebut dalam Lampiran
Surat Keputusan ini, dengan tugas untuk melakukan kajian dan
penyusunan sesuai keadaan data riil pada Pengadilan Negeri
Ruteng.
Melakukan tugas Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah ( LAKIP ) dengan penuh tanggung jawab
dan melaporkan hasilnya kepada Ketua Pengadilan Negeri
Ruteng.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan seperlunya.
Ditetapkan di : Ruteng Pada Tanggal : 31 Desember 2013
Ketua Pengadilan Negeri Ruteng GATOT SARWADI, SH Nip. 19680510 199003 1 003
LXXXI
LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI RUTENG NOMOR : KPN/SK/02/XII/2013/PN.RUT
TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 TENTANG TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) PENGADILAN NEGERI RUTENG
NO.
N A M A JABATAN DAN PANGKAT/GOL. RUANG
S T A T U S
1. M. ARIF S. WIDODO, SH WAKIL KETUA PN RUTENG/PEMBINA IV/a KOORDINATOR
2. EZRA SULAIMAN, SH HAKIM PN RUTENG/PENATA MUDA III/b KETUA
3. NASUTION, SH HAKIM PN RUTENG/PENATA MUDA III/b SEKRETARIS
4. AHMAD IHSAN AMRI, SH HAKIM PN RUTENG/PENATA MUDA III/b ANGGOTA
5. YULIANUS KOROH, SH PANITERA/SEKERETARIS PN RUTENG/PENATA III/d ANGGOTA
6. JELEHA PANMUD HUKUM PN RUTENG/PENATA MUDA Tk.I III/b ANGGOTA
7. YUSTINA A. LAUKOLI, SE KAUR KEUANGAN PN RUTENG/PENATA MUDA Tk.I III/b ANGGOTA
8. ROSLIA AHMAD PANMUD PIDANA PN RUTENG/PENATA MUDA Tk.I III/b ANGGOTA
9. KRISTIAN A. MANAFE PANMUD PERDATA PN RUTENG/PENATA MUDA Tk.I III/b
ANGGOTA
10. HEDWIQ I. WATTIMENA, A.MD
PLH KAUR UMUM PN RUTENG / PENGATUR II/C ANGGOTA
11. SERFIANA L. LESIK PLH KAUR PERSONALIA PN RUTENG / PENGATUR MUDA TK. I II/b
ANGGOTA
Ditetapkan di : Ruteng Pada Tanggal : 31 Desember 2013
Ketua Pengadilan Negeri Ruteng
GATOT SARWADI, SH Nip. 19680510 199003 1 003