kata pengantar - …€¦ · web viewdengan demikian perusahaan harusdapat mempersiapkan...
TRANSCRIPT
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan nikmatNya penulis
dapatmenyelasaikan makalah ini. Dunia bisnis seringkali disebut-sebut sebagai
kegiatan bisnisdalam hal ekonomi ataupun yang lainnya dan memerlukan
intelektual yang tinggi. Tidaksembarangan seseorang melakukan kegiatan bisnis,
terutama didalam suatu organisasiataupun perusahaan besar. Perencanaan menjadi
tolak ukur untuk langkah pertama dalam memanage perusahaan tertentu, seperti
PT, CV, Firma, Perseorangan dll.
Akan tetapi kendalaataupun permasalahan menjadi faktor utama didalam
tidak tercapainya suatu target atautujuan perusahaan tersebut. Sehingga menuntut
pihak management untuk berfikir lebihoptimal dalam hal perencanaan dan
menutup kemungkinan terjadinya failed target.
Makalah ini bertemakan permasalahan yang dihadapi oleh CV Pandan
HarumBalikpapan sekaligus perencanaan kedepannya. Berdasarkan uraian
masalah dan rencanayang dijabarkan dalam makalah ini, semoga dapat
memberikan informasi dan nilai tambahkepada pembaca tentang perlunya
kematangan dan optimalisasi perencanaan kemudian dapatmeminimalisasi
kegagalan perencanaan.
1
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………2
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................................3
1. Latar Belakang........................................................................................................3
BAB II TUJUAN DAN MASALAH PERUSAHAAN....................................................................4
2. Tujuan Perencanaan Perusahaan............................................................................4
1.1. Tujuan Dalam Perencanaan Jangka Pendek....................................................4
1.2. Tujuan Perencanaan dalam Jangka Panjang...................................................5
BAB Ill PEMECAHAN MASALAH........................................................................................10
3. Alternatif Pemecahan Masalah............................................................................10
BAB lV KESIMPULAN DAN SARAN PERENCANAAN...........................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
2
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
BAB 1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
CV Pandan Harum adalah sebuah perusahaan yang berdomisili di
Pringsewu bergerak dalam bidang moulding decorative yang meliputi produksi
kuzen, pintu, jendela, jalusi, rollingparquet, dan sebagainya dengan pemasaran
untuk memenuhi kebutuhan real estate,proyek pemerintah maupun swasta, serta
perorangan. Perusahaan ini bertujuan untukmendapatkan laba namun yang lebih
penting lagi yaitu bagaimana perusahaa ini dapatmelakukan efisiensi penggunaan
modal. Sebab laba yang maksimal belumlah menunjukkanperusahaan tersebut
telah bekerja dengan efisien, tetapi yang lebih penting adalahbagaimana
perusahaan dapat mempertinggi rentabilitasnya.
Tingkat rentabilitas perusahaandapat dipertinggi dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu profit margin dan turnover of operatingasset. Jika perusahaan telah
mencapai “turnover of operating asset” pada suatu periodesesuai dengan target
dan standar, tetapi ternyata “return on investmen”-nya masih di bawahstandar
target, maka usaha peningkatan efisiensi di sektor produksi dan penjualan
perlumendapat perhatian oleh pihak manajemen perusahaan. Jika profit margin
telah mencapaitarget dan standar, sedang turnover of operating asset masih di
bawah target, makaperbaikan kebijaksanaan baik berupa modal kerja maupun
aktiva tetap perlu mendapatperhatian dari pihak manajemen. Rendahnya turnover
of operating asset disebabkanmungkin banyaknya bahan mentah yang menumpuk
akibat kebijaksanaan pembelian bahanmentah atau bisa disebabkan banyaknya
piutang yang belum dapat tertagih akibatkesalahan dalam kebijaksanaan penjualan
kredit.
3
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
BAB II TUJUAN DAN MASALAH PERUSAHAAN
2. Tujuan Perencanaan Perusahaan
Adapun tujuan perusahaan moulding ini dibagi menjadi tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
1.1. Tujuan Dalam Perencanaan Jangka Pendek
Adapun tujuan jangka pendek dari perusahaan CV Pandan Harum
Pringsewu adalah sebagai berikut:
a. Menjaga dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan.
Dengan posisi keuangan yang baik serta perencanaan yang tepat
diharapkan posisikeuangan perusahaan dapat terjamin keakuratannya. Dengan
demikian perusahaan harusdapat mempersiapkan perencanaan keuangan yang
dapat digunakan sebagai pedomankerja di dalam operasionalnya.
b. Menekan biaya operasional.
Yang dimaksud dengan menekan biaya operasional adalah bahwa
perusahaan sesuaidengan prinsip ekonomi, dimana dengan pengeluaran biaya
yang tertentu berusaha untukmendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya.
Tujuan ini dirancang untuk menujupencapaian sasaran jangka panjang khususnya
untuk mendapatkan keuntungan yangoptimal.
c. Menjaga kontinuitas perusahaan.
Perusahaan moulding ini selalu berusaha agar kontinuitas perusahaannya
terjaga, terusmenerus beroperasi untuk jangka panjang. Perusahaan akan selalu
berusaha agar produkyang dihasilkan selalu berorientasi pada keinginan pasar dan
sesuai dengan standar industriyang berlaku, sehingga produk yang dipasarkan
selalu memuaskan setiap pemakainya.
4
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
d. Meningkatkan volume penjualan.Meningkatkan
Volume penjualan terhadap produk barang bangunan merupakan
keinginandari pimpinan perusahaan moulding ini. Dengan meningkatkan volume
penjualandiharapkan laba yang diperoleh meningkat pula. Dengan demikian dapat
menjaminkontinuitas perusahaan.
e. Meningkatkan rentabilitas perusahaan.
Meningkatkan rentabilitas perusahaan merupakan tujuan perusahaan, yaitu
kemampuanperusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal. Hal ini harus
didukung dengankerjasama antara pimpinan dan karyawan, karena tujuan
perusahaan hanya bisa dicapaiapabila di dalamnya terdapat kerjasama yang baik
oleh semua pihak.
f. Menjaga mutu produk yang dihasilkan.
Perusahaan akan selalu berusaha untuk menjaga mutu produk yang
dihasilkan sesuaidengan standar industri yang berlaku. Dengan demikian dari segi
mutu, perusahaan mampubersaing dengan perusahaan lain dan menambah
kepercayaan terhadap mutu produk yangdihasilkan.
1.2. Tujuan Perencanaan dalam Jangka Panjang.
Adapun tujuan jangka panjang dari perusahaan CV Pandan Harum
Balikpapan adalahsebagai berikut:
a. Memperluas jaringan pemasaran.
Memperluas daerah pemasaran produk, berarti penjualan produk moulding
memasukidaerah pemasaran baru, ini berarti volume penjualan akan meningkat
yang diikuti pula dengan meningkatnya volume produksi. Perusahaan menentukan
5
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
akan memperluas daerah pemasaran ke daerah tingkat II di pringsewu .
Diharapkan dalam jangka panjang posisi perusahaan semakin kuat di pasaran.
b. Menjaga reputasi perusahaan.
Nama baik (reputasi) perusahaan adalah merupakan keuntungan yang
tidak kecil nilainyabagi perusahaan itu sendiri. Karena nama dan merk hasil
produksi perusahaan lebih dikenal dan menjadi suatu kebanggaan oleh
masyarakat. Dengan reputasi yang baik berartiperusahaan telah mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat atau para konsumen. Nama baik suatu perusahaan
tidak muncul dengan sendirinya tetapi harus melalui perjuangandengan melalui
sarana promosi yang dilakukan, perusahaan harus berusaha untuk meyakinkan
para konsumen terhadap merk barang dan kualitas atas produk yang dihasilkandan
dipasarkannya.
2. Masalah yang Dihadapi Perusahaan
Berdasarkan analisis data laporan keuangan perusahaan dari tahun 1998
sampai tahun 2000 maka dapat dirumuskan permasalahan perusahaan
yaitu:“Kenaikan tingkat perputaran asset tidak diimbangi dengan kenaikan
tingkat profitability perusahaan.”
3. Pembuktian Masalah
Analisa untuk membuktikan permasalahan yang terjadi di dalam
perusahaan tersebut diatas dapat penulis uraikan sebagai berikut:
Berdasarkan laporan rugi laba dan neraca tahun 1998 diketahui harga-harga:
- Penjualan tahun 1998 Rp 732.594.750,-
- Harga pokok penjualan Rp 599.950.600,-
- Biaya operasional Rp 38.176.500,-
- Laba Rp 94.467.650,-
6
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
- Total akiva Rp 320.521.000,- 5 Tahun 1998 Profit margin = Net Operating
Income × 100% Net Sales = 94.467.650 × 100% = 12,89% Turnover of Operating
Asset = Net Sales × 1 kali Net Operating Asset = 732.594.750 × 1 kali
320.521.000 = 2,29 kali Rentabilitas Ekonomis = Profit Margin × Turnover of
Operating Asset = 12,89% × 2,29 kali = 29,52% Rentabilitas Modal Sendiri =
Laba Bersih × 100% Modal Sendiri = 94.467.650 × 100% 201.750.000 =
46,82%3.2.
Berdasarkan laporan rugi laba dan neraca tahun 1999 adalah sebagai berikut:
- Penjualan tahun 1999 Rp 1.031.067.050,-
- Harga pokok penjualan Rp 849.550.200,-
- Biaya operasional Rp 83.250.250,- - Laba Rp 98.266.600,-
- Modal sendiri Rp 287.081.550,-
- Total aktiva Rp 402.077.100,- Tahun 1999 Profit margin = 98.266.600 × 100%
1.031.067.050 = 9,53% 6 Turnover of Operating Asset = 1.031.067.050 × 1 kali
402.077.100 = 2,56 kali Rentabilitas Ekonomis = 9,53% × 2,56 kali = 24,40%
Rentabilitas Modal Sendiri = 98.266.600 × 100% 287.081.550 = 34,23%3.3.
Berdasarkan laporan rugi laba dan neraca tahun 2000 adalah sebagai berikut:
- Penjualan tahun 2000 Rp 1.130.000.000,-
- Harga pokok penjualan Rp 946.773.950,-
- Biaya operasional Rp 93.470.900,-
- Laba Rp 89.755.100,-
- Modal sendiri Rp 308.487.200,-
- Total aktiva Rp 408.777.300,- Tahun 2000 Profit margin = 89.755.100 × 100%
1.130.000.000 = 7,94% Turnover of Operating Asset = 1.130.000.000 × 1 kali
7
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
408.777.300 = 2,76 kali Rentabilitas Ekonomis = 7,94% × 2,76 kali = 21,9%
Rentabilitas Modal Sendiri = 89.755.100 × 100% 308.487.200 = 29,10% 7
Dengan menggunakan data dari hasil analisis pembahasan maka dapat
diketahuisuatu perubahan-perubahan yang akan dialami oleh perusahaan tersebut
dengan membandingkan hasil analisis pembahasan tahun 1998, 1999, dan tahun
2000.
Untuklebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Table 1.
Hasil Analisis Rentabilitas Ekonomis Rentabilitas Tahun Profit Turnover of
Margin Operating Assets Ekonomis Modal Sendiri % (kali) (%) (%) 1998 12,89
2,29 29,52 46,82 1999 9,53 2,56 24,40 34,23 2000 7,94 2,76 21,90 29,104. Sebab-
Sebab Masalah4.1. Sebab Intern :
- Aktiva belum dioperasikan secara optimal.
- Besarnya biaya operasional.
- Kurangnya tenaga kerja yang profesional4.2. Sebab Ekstern :
- Adanya persaingan dari perusahaan sejenis
- Kebijaksanaan pemerintah.
Akibat Masalah Dengan adanya masalah dan penyebab yang terjadi, maka
akan timbul suatuakibat sebagai konsekuensinya. Adapun akibat dari masalah
“tingkat perputaran assettidak diimbangi dengan kenaikan tingkat profitabilitas
perusahaan maka akibat yangterjadi adalah:
- Rentabilitas perusahaan menurun.
- Tujuan jangka pendek tidak tercapai.
- Aktivitas perusahaan terganggu.
8
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
- Tujuan jangka panjang tidak terealisir.
Rentabilitas perusahaan menurun Dengan adanya aktiva yang belum
dioperasikan secara optimal dan tingginyabiaya operasi (operasional) perunit
tinggi, sehingga hal ini mengakibatkan menurunnya atau rendahnya tingkat
rentabilitas perusahaan
5.2. Tujuan jangka pendek tidak tercapai
Yang dimaksud dengan tujuan jangka pendek tidak tercapai, dalam hal ini
dapatdilihat dari:
- Biaya operasional yang terlalu tinggi.
- Rentabilitas perusahaan menurun.
Aktivitas perusahaan terganggu Sebagai akibat tidak efisiennya biaya-
biaya operasional yang cukup tinggimengakibatkan terganggunya aktivitas
perusahaan dan turunnya rentabilitas, sehinggausaha perusahaan tidak dapat
berkembang dengan baik.
Tujuan jangka panjang tidak terealisir Dengan tidak tercapainya tujuan
jangka pendek perusahaan dan terganggunyaaktivitas perusahaan, sehingga tidak
dapat mengembangkan usahanya dengan baik,maka dengan sendirinya tujuan
jangka pendek perusahaan tidak terealisir.
Pembatasan Masalah Dalam hal ini penulis hanya membatasi pada
pembahasan masalah analisisrentabilitas ekonomis sehingga dapat diketahui
adanya fluktuasi profit yang dihasilkanperusahaan dari periode ke periode.
Perumusan Masalah Dengan menganalisa atau mengidentifikasikan
semua yang berkaitan denganmasalah yang ada, maka dapat menggunakan
perumusan masalah sebagai berikut:“Bagaimana usaha untuk meningkatkan
rentabilitas agar tercapai efisiensi kinerja perusahaan pada CV Pandan Harum
pringsewu .”
9
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
BAB Ill PEMECAHAN MASALAH
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Sebagai langkah pertama dalam rangka masalah, penulis akan
mencobamengemukakan alternative untuk dipakai dalam pemecahan masalah
yang sedangdihadapi oleh perusahaan CV Pandan Harum prinsewu.
Adapun alternatif yang dapatdipakai untuk pemecahan masalah yaitu dengan
merencanakan :
- Menekan kenaikan biaya operasional.
- Menaikkan tingkat rentabilitas.
- Mengatasi persaingan yang semakin tajam antar perusahaan sejenis.
2. Evaluasi Alternatif Pemecahan Masalah
Sebelum menentukan alternatif yang mana akan dipilih sebagai langkah
pemecahanmasalah yang ada dalam perusahaan, terlebih dahulu harus dievaluasi
dari setiap alternatif tersebut. Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan
alternatif tersebut adalah sebagai berikut:
o Menekan kenaikan biaya operasional perusahaanSetiap perusahaan yang
akan melaksanakan kegiatan operasionalnya tentu memerlukan adanya
biaya, di mana biaya ini adalah merupakan salah satu faktorpenunjang
dalam menentukan tercapai/tidaknya tujuan perusahaan. Seperti yang
kitaketahui biaya yang ada dalam perusahaan ini dibagi dalam dua bagian.
Ada yangdisebut dengan fixed cost dan ada yang disebut dengan variabel
cost. Fixed cost adalahmerupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan pada suatu periodetertentu, sedangkan biaya variabel adalah
merupakan biaya yang sifatnya berubah-ubahsesuai setiap periode yang
ditentukan, atau dengan kata lain berubah-ubah sesuaidengan produksi
perusahaan/kebutuhan perusahaan. Dalam mengatur pengeluaran biaya ini
10
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
diharapkan seefisien mungkin danpengeluaran biaya harus dapat
dikalkulasikan sebaik-baiknya. Hal ini dimaksudkan agarbiaya operasional
yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak terlalu besar, dengan tujuanagar
laba perusahaan dapat lebih ditingkatkan. Kadang-kadang beberapa
perusahaanmengurangi pengeluaran biaya tanpa memperdulikan akibat
yang ditimbulkannya,sebagai contoh perusahaan mengambil kebijaksanaan
untuk menekan biaya
o Pemeliharaan karena dirasakan terlalu besar. Padahal dengan besarnya
biayapemeliharaan tersebut diperoleh manfaat yang besar pula. 10 Manfaat
ini adalah berupa terjaminnya kelancaran proses produksi. Dengan adanya
kebijaksanaan pimpinan perusahaan untuk menekan biaya
pemeliharaan,maka akan menyebabkan mesin-mesin cepat menjadi rusak.
Meskipun dengan demikian, pengeluaran biaya harus tetap
diawasi.Pengawasan biaya terutama harus diselaraskan dengan tujuan yang
ingin dicapai olehperusahaan, dan disesuaikan dengan tanggung jawab
yang harus dipikul oleh masing-masing kepala bagian dalam perusahaan.
Kebaikannya:
-Memperkecil pengeluaran perusahaan, karena biaya yang dikeluarkan
olehperusahaan telah dikalkulasikan dengan baik.
- Dapat meningkatkan laba perusahaan.Keburukannya:
- Dengan adanya penekanan terhadap pengeluaran biaya, kesejahteraan
karyawanmungkin kurang terjamin.
- Dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
o Menaikkan tingkat rentabilitas perusahaan Pada umumnya rentabilitas
merupakan pencerminan efisiensi suatu perusahaandalam menggunakan
modal kerjanya, dengan kata lain rentabilitas adalah menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan.
Diharapkan denganadanya kenaikan tingkat rentabilitas maka
kesejahteraan perusahaan lebih terjamin.
Kebaikannya:
11
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
- Kesejahteraan karyawan lebih terjamin.
-Perusahaan diharapkan dapat memperluas daerah kerjanya.
Keburukannya:
- Perlu tenaga kerja yang lebih banyak.
Mengatasi persaingan yang semakin tajam antar perusahaan sejenis Dalam
setiap perusahaan yang menghasilkan barang produksi selalu timbul
adanya persaingan dan ini merupakan suatu hal yang wajar. Dalam
menghadapi masalah seperti ini tentu perusahaan harus berusaha
mengatasinya demi kelangsungan hidup perusahaan.Dalam menghadapi
hal semacam ini perusahaan hendaknya mengusahakan agarbarang yang
dijualnya lebih diminati oleh masyarakat. Untuk dapat mengusahakan
agarbarang-barang tersebut laku dijual dengan cepat dan menguntungkan
serta disukai oleh konsumen,Maka harus dibuat barang yang sesuai dengan
selera konsumen sertamengadakan promosi penjualan yang lebih intensif
dan terarah.
Kebaikannya:
- Hasil produk akan lebih dikenal oleh masyarakat.
- Dapat meningkatkan volume penjualan.
- Dapat meningkatkan permintaan konsumen.Keburukannya:
- Diperlukan adanya biaya yang besar untuk melaksanakan hal tersebut.
3. Hipotesa Dalam menentukan jawaban atas permasalahan yang ada dalam
penelitian ini,
Selain hal-hal tersebut di atas, maka perlu adanya hipotesa terlebih dahulu
yangberkaitan dengan variabel yang ada.Kebenaran hipotesa tersebut akan
diketahui apabila telah diadakan uji hipotesa itusendiri berdasarkan analisa data
yang ada. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang, seperti yang telah
dikemukakanterlebih dahulu, maka menurut penulis sebagai anggapan sementara
12
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
yang merupakanpemecahan masalah yang timbul dalam perusahaan CV Pandan
Harum pringsewu :“Dengan menekan kenaikan biaya operasional dan perbaikan
sistem manajemenkeuangan perusahaan, maka rentabilitas perusahaan dapat
ditingkatkan.”.
Asumsi Dalam hal ini, hipotesa tersebut di atas dapat dilaksanakan sesuai
denganperencanaan dengan asumsi bahwa volume penjualan tetap dan total aktiva
tidakmengalami perubahan, perubahan yang terjadi hanya pada penurunan
biayaproduksi/operasional serta keadaan perekonomian dalam keadaan stabil.
5. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Di dalam usaha meningkatkan
rentabilitas perusahaan dapat juga dilakukan dengan jalan :
Meningkatkan profit margin dengan cara: - Menaikkan sales relatif lebih
besar daripada kenaikan operating expenses. - Menurunkan operating expenses
relatif lebih besar daripada berkurangnya sales.
Mengatasi kenaikan biaya dalam perusahaan Perusahaan harus dapat
mengkalkulasikan pengeluaran dengan sebaik-baiknya,sehingga tidak
menimbulkan pengeluaran biaya yang terlalu besar jumlahnya.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dengan pengeluaran biaya
yang terlalu besarseperti laba perusahaan akan semakin kecil yang mengakibatkan
rendahnya tingkatentabilitas modal sendiri perusahaan. Kadang-kadang
perusahaan tidak dapat mengontrol pengeluaran biayaperusahaan yang semakin
besar. Akan tetapi bisa juga terjadi kenaikan biaya yang tidakdikontrol oleh
karena adanya faktor ekstern seperti yang telah diuraikan di atas.
Menaikkan sales relatif lebih besar daripada kenaikan operating expenses
Profit margin dimaksudkan untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaandengan
melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan netsales,
sedangkan operating assets turnover adlah untuk mengetahui tingkat
efisiensiperusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets
pada suatuperiode tertentu.Untuk memecahkan masalah ini yaitu dalam usaha
13
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
meningkatkan laba perusahaandalam suatu periode tertentu maka dapat dilakukan
dengan cara menaikkan volumepenjualan perusahaan dan menekan atau
mengurangi kenaikan biaya, atau dengankata lain penambahan biaya relatif lebih
kecil dibanding dengan penambahan penjualan.Di samping itu perubahan
besarnya penjualan dapat disebabkan karena perubahanharga penjualan per unit,
atau disebabkan karena bertambahnya jumlah penjualan perunit sudah
tertentu.Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah perusahaan, maka laba
perusahaandapat lebih ditingkatkan dengan menaikkan penjualan yang relatif
lebih besar daripadabiaya penjualan.
Meningkatkan investment turnover Dapat dilakukan dengan jalan
meningkatkan volume penjualan dan memperkecilatau mempertahankan total
aktiva..
Pembuktian Hipotesa Mengingat hipotesa ini merupakan jawaban sementara yang
masih perludibuktikan kebenarannya sehingga hipotesa ini dapat dijadikan
sebagai bahanpemecahan masalah yang benar, maka hipotesa yang diajukan di
atas perlu diadakanpembuktian, sekaligus menguji tingkat kebenarannya. Untuk
pembuktian hipotesa ini,penulis akan melihat dari segi: - Studi Kepustakaan
(Library Research) - Studi Lapangan (Field Research)6.1. Pembuktian hipotesa
dengan menggunakan library research Dengan studi kepustakaan, penulis mencari
kebenaran hipotesa dihubungkandengan teori-teori yang ada hubungannya dengan
permasalahan perusahaan. Adapunpembuktian hipotesa dengan studi kepustakaan
ini dimana penulis mengambil data-data dari literatur atau dari pendapat para ahli
yang berkaitan dengan hipotesa yangdimaksud.
Menurut pendapat S. Munawir, dalam bukunya Analisa Laporan
Keuangan,bahwa tinggi rendahnya rentabilitas perusahaan dipengaruhi oleh tinggi
rendahnyarentabilitas ekonomis atau return on investment (ROI). Adapun yang
dimaksud denganreturn on investment adalah:“ Return on investment adalah salah
satu bentuk dari profitabilitas yangdimaksudkan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhandanayang ditanamkan dalam aktiva yang
14
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
digunakan untuk operasi perusahaan untukmenghasilkan keuntungan.” Untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan sebagaimana yang dimaksuddefinisi di
atas dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ROI = Profit
Margin × Net Operating Income, atau ROI = Net Operating Income × Net Sales ×
100% Net Sales Total Asset6.2. Pembuktian hipotesa dengan menggunakan
pendekatan field research Pembuktian hipotesa dengan menggunakan pendekatan
field researchmerupakan pembuktian hipotesa dengan jalan mengadakan
perbandingan perhitunganmenurut perusahaan dengan penulis, sehingga dapat
diketahui fluktuasi yang terjadisebagaimana tercantum dalam tabel 1. Dengan
melihat hasil perhitungan pada tabel 8 ini menunjukkan tingkat
efisiensipenggunaan modal atau rentabilitasnya tahun 1999 mengalami penurunan
sebesar5,12%. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan profit margin sebesar
3,36%sedangkan pada tahun 2000 tingkat efisiensi rentabilitasnya mengalami
penurunansebesar 2,5% dengan penurunan profit margin sebesar 1,59% hal ini
masih lebih kecildibandingkan dengan penurunan rentabilitas.Sehubungan dengan
pokok permasalahan dan hipotesa yang telah dikemukakan olehpenulis, maka
dalam usaha untuk meningkatkan rentabilitas dilakukan dengan caramenaikkan
“profit margin” dan “investment turnover” dengan asumsi bahwa
biayaoperasional dan biaya pokok penjualan diturunkan 10%. Dengan adanya
penekananbiaya diharapkan tingkat rentabilitas perusahaan dapat tercapai. Dalam
hal ini tidak adaperubahan pada total aktiva.
14 Analisis hasil rentabilitas sebagai berikut:
Untuk laporan tahun 1999 Penjualan tahun 1999 Rp 1.031.067.050,- Harga pokok
penjualan tahun 1999 Rp 764.595.180,- Laba kotor tahun 1999 Rp 266.471.870,-
Biaya operasional tahun 1999 Rp 74.925.225,- Laba bersih tahun 1999 Rp
191.546.645,- Jumlah aktiva tahun 1999 Rp 402.077.100,- Profit Margin:
191.546.645 × 100% = 18,58% 1.031.067.050 Turnover of operating assets :
1.031.067.050 × 1 kali = 2,56 kali 402.077.100 Rentabilitas ekonomis :18,58% ×
2,56 = 47,56% Rentabilitas modal sendiri : 191.546.645 × 100% = 66,72%
287.081.550 Sedangkan laporan tahun 2000 adalah sebagai berikut: Penjualan
15
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
tahun 2000 Rp 1.130.000.000,- Harga pokok penjualan tahun 2000 Rp
852.096.555,- Laba kotor tahun 2000 Rp 277.903.445,- Biaya operasional tahun
2000 Rp 84.123.810,- Laba bersih tahun 2000 Rp 193.779.635,- Jumlah aktiva Rp
408.777.300,- Profit Margin : 193.779.635 × 100% = 17,15% 1.130.000.000
Turnover of operating assets: 1.130.000.000 × 1 kali = 2,76 kali 408.777.300
Rentabilitas ekonomis : 17,15% × 2,76 = 47,33%
Rentabilitas modal sendiri : 193.779.635 × 100% = 62,82% 308.487.200
15Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. tabel 2.
Hasil analisa rentabilitas ekonomis setelah adanya perubahan Rentabilitas Profit
Turnover of Tahun Margin Operating Assets Ekonomis Modal Sendiri % (kali)
(%) (%) 1998 12,89 2,29 29,52 46,82 1999 18,58 2,56 47,56 66,72 2000 17,15
2,76 47,33 62,82 Setelah diadakan penekanan/penurunan biaya operasional dan
harga pokokpenjualan sebesar 10% maka tingkat rentabilitas ekonomis naik
sebesar 18,04% daritahun 1998 dan profit margin naik sebesar 5,69%, sedangkan
pada tahun 2000 tingkatrentabilitas hanya sedikit mengalami penurunan sebesar
0,23% dari tahun 1999 danprofit margin mengalami perubahan sebesar 1,43%.
Demikian pokok permasalahan danhipotesis yang telah dikemukakan terdahulu
dapat dibuktikan, yaitu dengan menekanbiaya operasional danproduksi maka
rentabilitas perusahaan dapat dicapai sebagaimana tercantum dalamtable berikut
ini: tabel 3. Perubahan ratio sebelum dan sesudah diadakan peningkatan tahun
1998 dan 1999 pada CV Pandan Harum Setelah diadakan peningkatan No
Keterangan Tahun Persentase 1998 1999 kenaikan 1 Profit Margin 12,89 18,58
5,69 2 Turnover of 2,29 2,56 0,27 operating asset 3 Rehabilitas 29,52 47,56 18,04
ekonomi 4 Rehabilitas 46,82 66,72 19,90 modal sendiri .
16
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
BAB lV KESIMPULAN DAN SARAN PERENCANAAN.
KesimpulanBerdasarkan hasil analisa data yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa :
1.1. CV Pandan Harum pringsewu , mulai berdiri tahun 1989 sampai sekarang
sudahmengalami perkembangan yang cukup baik, baik dari segi manajemen
maupun dariproduk yang dihasilkan.
1.2. Dalam perkembangan usahanya pada tahun 1998, 1999 sampai tahun 2000
telahterjadi penurunan tingkat rentabilitas dikarenakan biaya operasional yang
cukup tinggidibandingkan keuntungan yang dicapai.
1.3. Dari hasil analisis pembuktian hipotesis maka dapat diketahui bahwa
setelahdiadakan perbaikan terhadap sistem manajemen keuangannya yakni
melalui penekananbiaya operasional diharapkan tingkat profitabilitas dapat
tercapai. Saran-Saran Perencanaan Saran perencanaan yang dapt dipertimbangkan
bagi manajemen CV Pandan Harum untuk mencapai tujuan adalah sebagai
berikut:
2.1. Di dalam usahanya untuk meningkatkan rentabilitas perlu adanya
penekanan danpengendalian biaya operasi perusahaan secara seksama.
2.2. Perlunya kebijaksanaan dari pimpinan perusahaan untuk menetapkan
suatustandar profitabilitas yang harus dicapai pada periode yang akan datang.
17
STMIK PRINGSEWU LAMPUNG
DAFTAR PUSTAKA
1. Abbas Kartadinata, Pembelanjaan Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi
yangdiperbaharui, Cetakan kedua, PT Bina Aksara, Jakarta 1983.
2. Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Edisi
Revisi,Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1981.
3. Gunawan Adi Saputra dan Marwan Asri, Business Budgetting, Bagian
PenerbitFakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981.
4. Haryono Yusuf, Dasar-Dasar Akuntansi, Bagian Penerbitan Akuntansi YKPN,
JalanSala (Balapan), Yogyakarta, 1981.
5. J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran, Lembaga
PenerbitFakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta, 1978.
6. J.F. Weston dan E.F. Brigham, Managerial Finance, Seventh Edition, The
DrydenPress, Hindsdale, Ilinois, 1980.
7. Mulyadi, Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya,
BagianPenerbitan Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1981,
Edisi 3.8. R.A. Supriyono, Teori Akuntansi, BPFE, Yogyakarta, 1985.9. R.
Soemita Adikoesoema, Teori Masalah Permodalan, Tarsito, Bandung, 1965.10. S.
Munawir, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1981.11.
Sofyan Assauri, Manajemen Produksi, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi,Universitas Indonesia, Jakarta, 1978.12. Winardi, Manajemen
Pemasaran, CV Sinar Baru, Bandung, 1981.20. 13. Z.A. Moechtar, Dasar-Dasar
Akuntansi, Institut Dagang Muchtar, Surabaya, 1994.14. Zaki Baridwan,
Intermediate Accounting, Edisi ketiga, Bagian Penerbit FakultasEkonomi
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1988. 18
18