katalog informasi pilihan sarana sanitasi untuk kegiatan pam stbm 2012
DESCRIPTION
Katalog informasi pilihan sarana sanitasi untuk kegiatan PAM STBM (Penyediaan air minum untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan sanitasi total berbasis masyarakat), Kementerian Kesehatan, 2012TRANSCRIPT
Katalog Informasi Pilihan
SARANA SANITASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
KEGIATAN PENYEDIAAN AIR MINUM UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH
TAHUN 2012DAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (PAM-STBM)
KATA PENGANTAR
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR ISI PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Latar Belakang.............................................................................................................................................
Tujuan .........................................................................................................................................................
Ruang Lingkup ............................................................................................................................................
Kebijakan Pembiayaan ...............................................................................................................................
I.
II.
III.
PENGERTIAN DAN ISTILAH......................................................................................................................................
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
Tujuan pembuangan air limbah rumah tangga..............................................................................................
Air limbah rumah tangga ..............................................................................................................................
Penanganan pembuangan air limbah rumah tangga ....................................................................................
Pembatas dalam pembangunan pembuangan air limbah rumah tangga .....................................................
Kriteria umum bangunan bawah jamban keluarga .......................................................................................
Jamban Keluarga (JAGA).................................................................................................................................
Saniter ...........................................................................................................................................................
Media dan vektor penyebar penyakit ............................................................................................................
PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI.................................................................................................................................
3.1. Bangunan Atas ...............................................................................................................................................
3.1.1. Faktor yang berpengaruh....................................................................................................................
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
DAFTAR ISI
1
1
1
2
2
4
4
4
4
5
5
6
7
8
9
10
10
CFT
ICC- Sanitasi
IPLT
IPAL
JAGA
KK
PVC
SPAL
Td
TFM
TS
TKM
RKM
RW
WSLIC2
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Community Facilitator Teams
Infomed Choice Catalogue Sanitation
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Jamban Keluarga
Kepala Keluarga
Poly Vinyl Chloride
Saluran Pembuangan Air Limbah
Detention Time
Tim Fasilitator Masyarakat
Tangki Septik
Tim Kerja Masyarakat
Rencana Kerja Masyarakat
Rukun Warga
Second Water Supply for Load Income Communitas
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
DAFTAR SINGKATAN
A1
A2
A3
A4
A5
T1
T2
T3
T4
T5
T6
T7
B1
B2
B3
B4
B5
Bagian Atas - Sederhana Tanpa Atap
Bagian Atas - Sederhana Dengan Atap
Bagian Atas - Semi Permanen
Bagian Atas - Permanen
Bagian Atas - Di Dalam Rumah
Bagian Tengah - Landasan Bambu
Bagian Tengah - Landasan Bata
Bagian Tengah - Landasan Kayu
Bagian Tengah - Landasan Semen Dengan Tutup
Bagian Tengah - Landasa Semen Tanpa Tutup
Bagian Tengah - Landasan Dengan Plengsengan
Bagian Tengah - Landasan Dengan Kloset Leher Angsa
Bagian Bawah - Cubluk Tanah
Bagian Bawah - Cubluk Tunggal Dengan Pasangan Bambu
Bagian Bawah - Cubluk Tunggal Dengan Pasangan Bata Berlubang
Bagian Bawah - Cubluk Kembar
Bagian Bawah - Tangki Septik
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN
3.1.2.
3.1.3.
3.1.4.
3.1.5.
Pilihan untuk bangunan atas ..............................................................................................................
Kombinasi pilihan komponen untuk bangunan atas jaga ...................................................................
Yang Harus Diperhatikan.....................................................................................................................
Kelebihan dan Kekurangan ................................................................................................................
3.2.
3.3.
Bangunan Tengah ..........................................................................................................................................
Bangunan Bawah ...........................................................................................................................................
3.3.1.
3.3.2.
Faktor yang berpengaruh.....................................................................................................................
Pilihan untuk bangunan bawah ...........................................................................................................
IV. KOMBINASI BANGUNAN ATAS, BANGUNAN TENGAH DAN BANGUNAN BAWAH.......................................................
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
Umum............................................................................................................................................................
Pencernaan dan Kesehatan..........................................................................................................................
Pembuangan kotoran manusia pada lubang galian......................................................................................
Cubluk konvensional dengan jamban sederhana tanpa leher angsa............................................................
Cubluk tunggal dengan jamban semi-permanen dengan lubang jongkok leher angsa.................................
Tangki septik dan filter dengan jamban permanen di luar rumah dan lubang jongkok
leher angsa....................................................................................................................................................
Tangki septik komunal dengan dudukan jamban dari dalam rumah..............................................................
Sarana Pembuangan Airl Limbah (SPAL)......................................................................................................
10
11
12
13
14
14
14
14
20
20
20
21
21
21
23
24
26
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
1.1. LATAR BELAKANG
Disadari bahwa sebagian masyarakat Indonesia masih mempunyai
penghasilan rendah, sehingga masih sulit untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan juga sulit untuk melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat. Banyak keluarga di masyarakat dengan
penghasilan yang rendah, terutama penduduk di lokasi terpencil,
masih membuang kotorannya di tempat terbuka, kebon, sawah,
sungai, dll. Padahal dalam kotoran manusia terdapat banyak kuman
penyebab penyakit. Kebiasaan buruk ini menimbulkan terjadinya
penyakit pada manusia yang disebabkan oleh tercemarnya
lingkungan oleh kotoran manusia.
WSLIC-2 adalah kegiatan yang dicanangkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia berdasarkan inovasi dari kegiatan WSSLIC dan
mengambil pelajaran dari pengalaman kegiatan lain yang
melibatkan partisipasi masyarakat. Kegiatan ini mempunyai 4
(empat) komponen utama yaitu; Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan dan Masyarakat, Peningkatan Kesehatan dan Sanitasi
melalui Pelayanan Kesehatan dan Perubahan Perilaku, Penyediaan
Sarana Air Bersih dan Sanitasi,serta Pengelolaan/Manajemen
Kegiatan.
Hasil akhir yang ingin dicapai adalah terjadinya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat yang
pada umumnya belum melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) diantaranya seperti melakukan pembuangan kotoran yang
memenuhi syarat sanitasi. Pada kegiatan WSLIC-2 ini masyarakat
diajak berperan serta melakukan perbaikan atas sikap/perilaku buruk
tersebut, sehingga masyarakat akan difasilitasi oleh TKM
menentukan opsi yang sesuai untuk membangun sarana sanitasi
dengan tingkat kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat
sendiri.
1.2. TUJUAN
Tujuan pembuatan Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi dalam
kegiatan WSLIC-2 ini adalah :
1) Memberikan informasi umum mengenai sanitasi.
2) Memberikan informasi sarana sanitasi yang memenuhi syarat
kesehatan.
3) Memberikan informasi teknologi pembuatan setiap sarana
sanitasi yang dianjurkan.
4) Membantu mengenali sarana sanitasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
5) Sebagai referensi untuk mengetahui informasi secara
umum tentang pilihan-pilihan teknologi dengan cepat.
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN
1
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
umum tentang pilihan-pilihan teknologi dengan cepat.
6) Sebagai alat bantu komunikasi dalam memilih teknologi sarana
sanitasi.
7) Sebagai alat yang tepat untuk perencanaan dengan pendekatan tanggap terhadap kebutuhan (demand responsive).
Hasil akhir program pengadaan sarana sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini, adalah untuk:
1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan perilaku hidup sehat dalam rangka mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia, dengan cara meninggalkan perilaku buruk membuang kotoran di tempat terbuka.
2) Keluarga atau rumah tangga dapat membangun, menggunakan dan memelihara kebersihan jamban sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga.
3) Dalam waktu singkat dapat dicapai semua rumah tangga mempunyai akses menggunakan jamban, sehingga pada suatu wilayah/desa bebas dari kebiasaan pembuangan kotoran di tempat terbuka (open defecation).
4) Untuk percepatan pencapaian bebas dari kebiasaan dan perilaku pembuangan tinja di tempat terbuka, perlu disosialisasikan penggunaan jamban sederhana yang dapat dijangkau pembiayaan oleh semua golongan masyarakat.
5) Setelah masyarakat merasakan manfaat dan terbiasa menggunakan jamban, maka dengan sendirinya masyarakat
akan meningkatkan pembangunan jamban yang lebih baik.
1.3. RUANG LINGKUPRuang lingkup Katalog ini memuat informasi umum mengenai
sanitasi dan pilihan-pilihan teknologi sanitasi, khusus untuk sarana
pembuangan kotoran manusia.1.4. KEBIJAKAN PEMBIAYAANPembangunan jamban merupakan keperluan pribadi yang menjadi
tanggung jawab masing-masing rumah tangga (keluarga), dalam
penyediaan sarana tersebut di rumahnya. Hal ini dimaksudkan
agar masyarakat disekitar lokasi terhindar dari penyakit menular
yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran tinja yang dibuang
disembarang tempat. Didalam kebijakan pembiayaan Pemerintah
Indonesia melalui kegiatan WSLIC-2 menempuh beberapa cara
sebagai berikut:1) Pendanaan melalui komponen kesehatan dan sanitasi maksimal
sebesar Rp 25.000.000,-. Alokasi biaya ini disiapkan untuk
membangun sejumlah sarana jamban di desa melalui pinjaman
kredit dana bergulir. Masing-masing pihak (rumah tangga) yang
memerlukan pinjaman kredit untuk bangunan jamban, dapat
memprosesnya melalui TKM, dengan maksimal pinjaman
sebesar Rp 200.000,- yang digunakan untuk pembelian
2
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
bahan toko. Cara pengembaliannya diatur berdasarkan kesepakatan
bersama dengan masyarakat, dengan batas waktu pengembalian
paling lama dua tahun.
2) Bagi masyarakat yang menyadari secara bersama pentingnya
menghilangkan pembuangan kotoran (tinja) pada tempat-tempat
terbuka (open defecation), akan diberikan reward oleh
Pemerintah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat
secara bersama. Sehingga masyarakat atas dasar kesadarannya
secara bersama, secara serentak akan terpicu untuk membangun
sarana jamban sederhana di rumahnya masing-masing tanpa
meminta bantuan kepada Pemerintah dalam bentuk apapun.
3) Pada lokasi WSLIC-2 yang mendapatkan bantuan air bersih
dengan sistem perpipaan, sebagai prasyarat (sepanjang debit air
cukup) bagi rumah tangga yang menghendaki sambungan rumah
(SR), terlebih dahulu secara swadaya harus dapat menyiapkan
sarana jamban sederhana di rumahnya.
3
2.1. TUJUAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH RUMAH 2
TANGGA
1) Kesehatan : mencegah timbulnya/berkembang biaknya
serangga/penyakit yang ditularkan melalui air, mencegah
vektor penular penyakit pada pemakai dan masyarakat
sekitarnya.
2) Menjaga keseimbangan (ekosistem) flora dan fauna
3) Meningkatkan kualitas lingkungan, estetika (warna, bau
dan pemandangan yang mengganggu)
2.2. AIR LIMBAH RUMAH TANGGA
Air limbah rumah tangga dikelompokan dalam 2 jenis, yaitu :
1) Air limbah dari jamban/kakus, adalah air limbah yang berasal
dari atau mengandung kotoran (tinja) manusia dan urine
2) Air bekas, yaitu air buangan yang berasal dari dapur, cuci dan
mandi.
2.3. PENANGANAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH RUMAH
TANGGA
Penanganan pembuangan air limbah rumah tangga dapat
dikelompokan dalam 2 (dua) cara, yaitu :
1) Cara Setempat, yaitu jika satu atau beberapa rumah tangga
membuang air limbah/kotoran manusia pada suatu bangunan
pengolahan yang terletak dekat dengan rumah mereka,
umumnya berupa cubluk atau tangki septik, dan untuk air
limbah lain (dapur, cuci, mandi) dibuang ke saluran
pembuang air limbah (SPAL).
2) Cara terpusat, yaitu pembuangan seluruh air limbah rumah-
tangga (air limbah jamban dan air bekas) dari rumah-tangga
suatu lingkungan permukiman (RW, desa) yang dialirkan
melalui sistem saluran (riool, pipa) menuju tempat
pengolahan akhir (Instalasi Pengolahan Air Limbah/ IPAL).
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi 4
II. AIR LIMBAH DAN JAMBAN
2.4. PEMBATAS DALAM PEMBANGUNAN 2
PEMBUANGAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA
1) Batasan Fisik
Kedalaman/Tinggi muka airtanah
Daya resapan tanah/jenis tanah
Jarak dari sumber air bersih terhadap bangunan bawah jamban
2) Batasan Penduduk/lahan
Jumlah dan kepadatan penduduk
Ketersedian lahan untuk pembanguan prasarana sanitasi
Penggunaan air tanah dan kualitas air tanah oleh penduduk
Penggunaan air permukaan oleh penduduk
Kebutuhan dan peningkatan prasarana sanitasi penduduk
3) Batasan Institusi dan Pembiayaan
K e b e r a d a a n k e l e m b a g a a n f o r m a l / i n f o r m a l / tradisional/lokal/kelompok dengan kewenangannya dalam mengelola pembangunan, pembiayaan dan pemeliharaannya.
2.5. KRITERIA UMUM BANGUNAN BAWAH JAMBAN
KELUARGA
1) Kepadatan tidak melebihi 300 jiwa/ha Daerah/lokasi dengan
kepadatan > 300 jiwa/ha, pembuatan bangunan bawah
disarankan menggunakan sistem komunal (bersama),
apalagi pada lokasi tersebut banyak masyarakat
menggunakan sumur dangkal dalam memenuhi kebutuhan
air bersihnya.
2) Tinggi muka air tanah
Untuk tinggi muka air tanah kurang dari 5 m, disarankan
menggunakan Tangki Septik yang dilengkapi bangunan
peresapan dan untuk tinggi muka air tanah lebih dari 5 m
disarankan menggunakan Cubluk.
3) Kecepatan Peresapan (so/7 permeability)
Nilai kecepatan peresapan (daya resap tanah) diperlukan
selain untuk pilihan teknologi bangunan bawah, juga
digunakan untuk perhitungan disain bangunan tersebut. Hal
ini sangat berpengaruh terhadap pilihan bangunan bawah.
Untuk kondisi tanah geluh/lempung, maka pilihan
bangunan bawahnya adalah cubluk, dan untuk jenis tanah
berpasir, maka pilihan bangunan bawahnya adalah tangki
septik yang dilengkapi dengan bangunan peresapan.
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi 5
4) Penduduk Berpendapatan Rendah
Pembangunan dan pendanaan dilakukan melalui kelompok pembangunan dengan pemberian insentif (dana bergulir, stimulan arisan) untuk individual melalui pembentukan kelompok,demikian pula pembentukan kelompok untukmembangun bangunan jamban keluarga.
5) Ventilasi
Untuk kenyamanan penggunaan sebaiknya dilengkapi denganventilasi.
6) Bahan Lokal dan Tenaga Setempat Menggunakan bahan lokal, pengerjaanya di lakukan oleh tenaga setempat dalam pembangunan sarana sanitasi, untuk memudahkan pengembangannya oleh masyarakat sendiri.
2.6. JAMBAN KELUARGA (JAGA)Jamban Keluarga (JAGA) adalah suatu sarana pelayanan sanitasi yang digunakan untuk aktivitas keluarga dalam membuang kotoran manusia (tinja dan urine). JAGA sebaiknya dibangun, dimiliki dan digunakan oleh satu keluarga, dengan penempatan yang mudah terjangkau oleh penghuni rumah (bisa didalam rumah atau diluar rumah)
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi 6
Bangunan pokok dari JAGA terdiri dari:
1) Bangunan atasjamban
Bangunan atas berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan
cuaca dan kontaminasi dari tinja dengan manusia dan/ atau
lingkungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui vektor pembawa penyakit.
2) Bangunan tengah jamban
Terdapat 2 (dua) bagian bangunan tengah jamban:
Lubang jongkok, berfungsi sebagai sarana lubang pembuangan
kotoran (tinja dan urine). Lubang Jongkok yang saniter
dilengkapi oleh konstruksi leher angsa. Pada konstruksi
sederhana (semi saniter), Lubang Jongkok dapat dibuat tanpa
leher angsa, akan tetapi lubang jamban harus diberi tutup.
Lantai Jamban, lantai jamban sebaiknya terbuat
dari bahan kedap air, tidak licin dan mempunyai saluran untuk
pembuangan air bekas ke SPAL.
3) Bangunan Bawah
Merupakan bangunan penampung, pengolah dan pengurai
kotoran/tinja setempat, bangunan ini akan mencegah terjadinya
kontaminasi dari tinja dengan manusia dan/atau lingkungannya,
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui vektor
pembawa penyakit.
Umumnya bangunan ini berupa :
Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi
sebagai penampung limbah kotoran manusia (tinja & urin).
Bagian padat dari kotoran manusia akan tertinggal dalam
tangki septik, sedangkan bagian cairnya akan keluar dari
tangki septik dan diresapkan melalui Bidang/Sumur Resapan,
jika tidak memungkinkan dibuat resapan maka dibuat suatu
filter untuk mengolah cairan tersebut.
Cubluk, merupakan lubang galian yang akan menampung
limbah padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya
dan akan meresapkan cairan limbah tersebut kedalam tanah
dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan bagian padat
dari limbah tersebut akan diuraikan secara biologis. Bentuk
cubluk bisa dibuat bundar atau segi empat, dindingnya harus
aman dari longsoran, jika diperlukan dinding cubluk bisa
diperkuat dengan : pasangan bata, batu kali, buis beton,
anyaman bambu, penguat kayu dsb
SANITER
Istilah saniter digunakan untuk menggambarkan kondisi fasilitas
sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Suatu fasilitas sanitasi
memenuhi syarat kesehatan apabila;
7Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
1) Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.
2) Dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
2.8. MEDIA DAN VEKTOR PENYEBAR PENYAKIT
1)
Penyakit yang berasal dari tinja manusia dapat menyebarmelalui beberapa kondisi sebagai berikut :
Terjadi kontak kotoran manusia dengan binatang/serangga (misal lalat). Kemudian binatang/seranggayang terkontaminasi kontak dengan makanan dan makanan dimakan manusia.
2) Terjadi kontak antara air tanah dengan kotoran manusia. Kemudian, air yang terkontaminasi tersebutdigunakan oleh manusia.
3) Terjadi kontak antara air permukaan (air sungai,air hujan, air danau) dengan kotoran manusia.Kemudian, air yang terkontaminasi tersebutdigunakan oleh manusia.
8Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi
TANGKI SEPTIK KOMUNAL DILENGKAPI LUBANG JONGKOK LEHER ANGSA DENGAN JAMBAN KELUARGA DARI BEBERAPA RUMAH DISEKITARNYA
TANGKI SEPTIK DILENGKAPI LUBANG JONGKOK LEHER ANGSA DENGAN RUMAH JAMBAN PERMANEN
CUBLUK DILENGKAPI LUBANG JONGKOK LEHER ANGSA DENGAN RUMAH JAMBAN SEMI PERMANEN
CUBLUK DILENGKAPI LUBANG JONGKOK TANPA LEHER ANGSA DENGAN RUMAH JAMBAN SEDERHANA
LUBANG GALIAN (Peningkatan dari kebiasaan awal)
Kebiasaan Awal
543210
POSISI : 5
NAMA
STATUS KONDISI
:
::
TANGKI SEPTIK BERSAMA (KOMUNAL) DILENGKAPILUBANG JONGKOK LEHER ANGSA DENGAN JAMBAN DARI RUMAH MASING-MASING
SARANA SANITASILINGKUNGAN PADAT
POSISI : 4
NAMA
STATUS KONDISI
:
::
TANGKI SEPTIK DILENGKAPI LUBANG JONGKOK LEHER ANGSA DENGAN RUMAH JAMBAN PERMANEN SARANA SANITASI PENINGKATAN DARIPENGGUNAAN CUBLUK UNTUKMENAMPUNG KOTORAN
POSISI : 3
NAMA
STATUSKONDISI
:
::
CUBLUK DILENGKAPI LUBANG JONGKOK LEHER ANGSA DENGAN RUMAH JAMBAN SEMI PERMANEN SARANA SANITASIPENINGKATAN KUALITAS CUBLUK DAN KUALITAS JAMBAN
CUBLUK DILENGKAPI LUBANG JONGKOK TANPA LEHER ANGSA (KONVENSIONAL) SEMI SANITER DENGAN RUMAH JAMBAN SEDERHANA
POSISI : 2
NAMA
STATUS KONDISI
:
::SARANA SANITASI PENINGKATAN DARI LUBANG/GALIAN
POSISI : 1
NAMA STATUS KONDISI
:::
LUBANG GALIAN BUKAN SARANA SANITASIPENINGKATAN DARI POSISI 0
POSISI : 0
NAMA
STATUS KONDISI
:
::
PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA DI TEMPAT TERBUKA(KEBIASAAN MASYARAKAT SETEMPAT)BUKAN SARANA YANG SANITER AWAL
TANGGA SANITASI UNTUK PILIHAN TEKNIS BANGUNAN BAWAH JAMBAN
YANG SANITER
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyerahan Lingkungan
Tahun 2005
Kerjasama:Depkes R.I.Bappenas Ditjen Cipta Karya - DepPUDitjen Bina Bangda & Ditjen PMD - Depdagri Pusat Pengemb. Kualitas Jasmani - Depdiknas Ditjen Perbendaharaan - Depkeu
Didukung Oleh : Aus AID Bank Dunia
WSLIC - 2 Kegiatan Air Bersih dan Sanitasi
Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
III. PILIHAN TEKNOLOGI SANITASI
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 9
3.1. BANGUNAN ATAS
3.1.1. Faktor yang Berpengaruh Untuk pemilihan bangunan atas dipengaruhi oleh:1)2)3)4)5)
Kemampuan keuangan pemakaiTradisi kebiasaan setempatKetersediaan air bersihkemudahan dalam pembangunan kemudahan dalam pengoperasian dan pemeliharaan
3.1.2. Pilihan untuk Bangunan Atas 1) Lokasi dan Ukuran
Lokasi untuk bangunan atas jamban yaitu : a)b)
Didalam rumah.Diluar rumah, dengan syarat, lokasi jambanharus cukup dekat dan mudah dijangkauoleh seluruh anggota rumah
Ukuran luas untuk jamban keluarga harus bisamemberikan kenyamanan bagi pemakainya,jika jamban keluarga digunakan juga untukkegiatan mandi dan cuci maka ukurannya akanlebih besar dibanding jika digunakan untukkegiatan buang kotoran tinja saja. Luas jambankeluarga minimum adalah 1,0 m2 dengan ketinggian disesuaikan dengan kenyamanan pemakai.
2) Bangunan Pelindung Utama dan PelengkapUntuk bangunan pelindung utama yaitu dindingpilihannya adalah pada pemakaian bahan, seperti;dinding kayu, dinding tembok, atau dari bahan lainnya
Bangunan pelengkap yang bisa ditambahkan disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan pemakai, misalnya : a)b)c)d)e)
PintuAtapBak Penampung AirLampu PeneranganVentilasi
Katalog II Formasi Pilihan Sarana Sanitasi 10
3.1.3. Kombininasi Pilihan Komponen Untuk Bangunan Atas Jaga
Untuk pemilihan kombinasi komponen-komonenbangunan atas akan dipengaruhi oleh berbagai hal(lihatfaktor yang berpengaruh), kemampuan keuangan, ketersediaan lahan, tradisi setempat akan mempengaruhi dalam penentuan pilihan.
Dibawah ini diberikan contoh pemilikan kombinasi komponen utama bangunan atas dari JAGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 11
3.1.4. Yang harus Diperhatikan
Operasi dan Pemeliharaan 2)
a)
b)c)d)
Bangunan harus mendapat sirkulasi udara yang baik Dapat digunakan pada malam hari (tidak gelap)Letaknya harus terjangkau/dekat dengan rumah Dilengkapi dengan saluran pembuangan air bekas dari lantai jamban dan dialirkan ke SPAL
Perencanaan dan Konstruksi 1)
a)b)
c)
d)
e)
Air selalu tersedia dalam bak atau dalam ember Sehabis digunakan, lantai dan lubang jongkok harusdisiram bersih agar tidak bau dan mengundang lalat Lantai jamban diusahakan selalu bersih dan tidaklicin, sehingga tidak membahayakan pemakaiTidak memasukkan bahan kimia dan tetergen pada lubang jamban Tidak ada aliran air masuk kedalam lubang jamban selain untuk membilas tinja
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 12
3.1.5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Lokasi di dalam rumah Lokasi di luar rumah
Pemakai lebih nyamana, karena tidak perlu keluar rumah
Pemakaian jamban kurang nyaman, karena harus ke luar rumah dahulu
Penggunaan Leher Angsa Tanpa Leher Angsa
Dapat mencegah bau danmasuknya serangga.
Butuh air bersih lebih banyakuntuk menyiram
Bau dan keluar masuknya serangga dari bangunan bawah
Kebutuhan air bersih lebihsedikit.
Dengan bangunan Pelengkap
Tanpa bangunan Pelengkap
Kurang nyaman Lebih nyaman
BANGUNAN TENGAH 3.2. Pilihan Untuk Lubang Jongkok adalah :
Lubang Jongkok dengan Leher Angsa, penggunaan leherangsa dapat mencegah keluarnya bau dari lubang jongkok. dan keluar masuknya serangga (lalag, kecoa).Lubang Jongkok Tanpa Leher Angsa, jika lubang jongkok dibuat tanpa leher angsa maka bau dari
a)
b)
bangunan bawah (cubluk, tangki septik) akan keluar melalui lubang ini, dan akan dijadikan keluar masuknya serangga. Oleh karena itu pada saat tidak digunakan lubang jongkok harus ditutup.
Untuk lantai jamban pilihannya tertuama untuk bahan pelapislantai seperti, pemakaian bahan semen (difloor), pemakaian ubin biasa, pemakaian ubin keramik, dsb. Jikabangunan bawah tidak terletak di bawah lantai maka diperlukan pula pipa penyalur yang pilihannya tergantung dari bahan (PVC, Tanah liat, semen dsb) dan ukuran (diameter minimal sebaiknya 100 milimeter)
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 13
3.3. BANGUNAN BAWAH
3.3. 1. Faktor yang Berpengaruh Untuk pemilihan bangunan Bawah dipengaruhi oleh :1)2)3)4)5)
Ketinggian air tanahDaya serap tanahJarak sumber air bersihKetersediaan lahanKepadatan penduduk
Selain faktor-faktor teknis diatas diperhatikan juga: Kemampuan ekonomi dan keinginan pemakai;Kemudahan dalam konstruksi, pengoperasian danpemeliharaan oleh pemakai;Estetika terhadap lingkungan sekitar (gangguan bau,pemandangan, serangga (lalat, nyamuk, kecoa).
3.3.2. Pilihan untuk Bangunan Bawah
1. Cubluk
a. Penjelasan Umum
Cubluk dibuat dengan menggali lubang tanah pada kedalaman tertentu. Dinding lubang cubluk harus kuatdan dapat menahan longsoran tanah, dinding cublukberfungsi untuk meresapkan cairan air pembuangan kotoran manusia. Oleh karena itu apabila dinding cubluk dibuat dari pasangan bata atau buis beton, maka harusdibuat celah/jarak agar cairan tersebut dapat meresap.
Hal hal yang Perlu Diperhatikan
Jenis Cubluk 1)
Jenis-jenis cubluk yang umum digunakan adalah :
Cubluk tunggal sederhana tanpa ventilasi
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 14
Kepadatan Penduduk < 300 jw/ha Ya
Sistem Penampungan Tinja Individual
Tinggi Muka Air Tanah > 5m
Tinggi Muka Air Tanah < 5m
Tidak
Sistem Penampungan Tinja Komunal Tidak
Jenis Tanah Berpasir Ya
Ya Jenis Tanah Geluh / Lempung
Tidak
Ya
Ya
Tinggi Muka Air diatas permukaan tanah*)
(pasang surut)
Tinggi Muka Air Tanah > 5m
Jenis Tanah Berpasir
Tidak
Tangki Septikdengan Resapan
Cubluk tanpa penguatan (galian tanah / lubang )
Cubluk dengan penguatan (pasangan bata / buis dll.)
Tangki Septikdengan aliran keatas
(Up Flow Filter)
Cubluk dgn Buis Beton ygditanam sebagian, atau TS dan
peresapan yang ditinggikan
Tangki Septik Komunal 5 -10 KK dengan Resapan
Cubluk Komunal2 - 3 KK dengan penguatan
Pasangan Batu/Bata
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
*) Air tanah tidak dipergunakan sebagai sumber air bersih
15
BAGAN ALIR PEMILIHAN BANGUNAN BAWAH JAMBAN
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
Cubluk Tunggal Cubluk Ganda (kembar)
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 16
b. Perencanaan dan Konstruksi
Kriteria teknis dalam perencanaan cubluk adalah :
Kedalamam muka air tanah > 3 m dengan jarak minimal antara dasar cubluk dengan muka air tanah adalah 2m pada saat kemarau
Jarak dengan sumber air bersih > 10 m
Dinding tidak mudah rubuh, untuk pengamanan dapat diperkuat dengan berbagai bahan seperti; pasangan batu, anyaman bambu, buis beton dsb
Dapat digunakan untuk 1 - 3 KK, tergantung kondisi lahan yang ada
Ukuran dan volume cubluk dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis resapan tanah, rencana umur cubluk, jumlah pemakai, ketinggian muka air tanah
Konstruksi cubluk kembar adalah sama dengan cubluk tunggal, hanya dibuat dua buah cubluk yang berdampingan dengan jarak yang aman terhadap konstruksinya.
c. Operasi dan Pemeliharaan
Cubluk digunakan dalam jangka waktu 2-3 tahun sesuai dengan periode perencanaannya.
Jika cubluk menggunakan ventilasi, maka ujung pipa ventilasi luar harus diberi kawat kasa nyamuk, untuk mencegah keluar-masuknya serangga dari dalam cubluk ke lingkungan luar atau sebaliknya
Jika cubluk sudah hampir penuh (sekitar 40 cm dari tutup cubluk) maka cubluk sudah tidak dapat dipergunakan. Sisa ruang pada cubluk diisi/ditutup
dengan tanah. Lumpur tinja yang terdapat dalam cubluk
ini baru bisa digali setelah 2 (dua) tahun, dan cubluk
bisa digunakan kembali.
Pada cubluk tunggal, setelah cubluk penuh maka
pemakai harus membuat cubluk baru. Jarak antara
cub luk l ama dengan cub luk ba ru ha ru s
mempertimbangkan keamanan konstruksi maupun
kesehatan.
Pada cubluk kembar jika salah satu cubluk sudah penuh
maka pemakaian dialihkan ke cubluk berikutnya
dengan menutup saluran yang menuju cubluk-1 dan
membuka saluran yang menuju cubluk-2. jika cubluk-2
sudah hampir penuh (2 tahun), cubluk-1 sudah aman
untuk digali kembali dan dipergunakan untuk
menggantikan cubluk-2.
2) Tangki Septik
Penjelasan Umum Tangki Septik merupa.kan bangunan pengolah dan
pengurai kotoran tinja manusia cara setempat, tangki ini dibuat dengan bahan yang kedap air, sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ketanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan. Air yang keluar dari tangki septik ini masih tidak aman bagi manusia dan lingkungan, oleh karena itu masih diperlukan unit pengolahan lainnya yang pada umumnya berupa: a. Bidang Resapan b. Filter Aliran ke atas dengan pasir dan kerikil
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 17
Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Perencanaan dan Konstruksi
Tangki Septik
Bisa digunakan secara individu maupun bersama (komunal) sampai
dengan 5 (lima) rumah, jika menggunakan sumur resapan / bidang
resapan tergantung dari ketersediaan lahan, jika digunakan untuk
pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah bidang resapan yang
diperlukan akan memerlukan lahan yang cukup luas, untuk
mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini dibangun suatu filter untuk
menggantikan fungsi bidang resapan.
Dibuat pada lahan yang memudahkan untuk dilakukan pengurasan
Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh :
- Jumlah pemakai
- Periode pengurasan yang direncanakan
- Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah
tangki septik
Ukuran dan volume tangki septik tidak dipengaruhi oleh jenis tanah,
daya serap tanah, maupun tinggi muka air tanah
Air yang keluar dari tangki septik masih harus diolah dalam bidang
resapan, sumur resapan atau filter.
Bidang Resapan / Sumur Resapan
Konstruksi dan ukuran tergantung pada tinggi muka
Kelebihan dan kekurangan
1. Cubluk sederhana
2. Cubluk tunggal berventilasi
3. Cubluk ganda berventilasi
Kontruksi Konstruksisederhana,mudah dan murah
Konstruksi lebihmahal dari No.1
Konstruksi lebihmahal dari No.1 dan 2 butuh lahan lebih luas 1 dan 2
Operasi dan pemeliharaan
Tidak perlupengurusan.Jikapenuh harusdibuat cubluk baru
Tidak perlupengurusan.Jikapenuh harusdibuat cubluk baru
Tidak perlupengurusan.Jikapenuh aliran dipindah ke cubluk 2
Estetika,pandangan (baudan serangga)
Masih menimbulkan bau dan mengundang serangga
Tidak menimbulkan bau dan tidak mengundangserangga
Tidakmenimbulkan bau dan tidakmengundangserangga
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 18
air tanah dan jenis tanah Jarak dengan sumber air bersih > 10 m Hanya digunakan untuk pelayanan sampai 5 rumah
Persiapan dengan Aliran Keatas Bangunan harus kedap airKontruksi tidak tergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh :
Jumlah pemakai Asumsi jumlah aliran air yang masuk W ak tu t ingggal (td) yang direncanakan
Bisa digunakan untuk pelayanan lebih 5 (lima) rumah/kk
Operasi dan Pemeliharaan Tangki septik hanya menerima buangan kaskus/tinjasaja, tidak untuk air bekas (mandi dan cuci) Pengurasan dilakukan sesuai rencana, 1 tahun sebelum waktu pengurasan, lumpur dalam tangki septik diukurketinggiannya. Pengurasan sebaiknya dilakukan jika3/4 tangki septik sudah penuh. Tidak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida, karbol pembersih lantai, pemutih pakaian. Lumpur tinja hasil penguasan tangki septik masihberbahaya bagi manusia dan lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang/petugas yang mempunyai peralatan penguras yang memenuhi syarat.Lumpur hasil pengurasan tidak boleh dibuang ke
b.
sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus dibuang ketempat yang telah direncanakan untukmenampung lumpur tinja (misal Instalasi PengolahLumpur Tinja/IPLT).
Kelebihan dan Kekurangan
1. Tangki-Septik-Sumur/Bidang
Resapan
2. Tangki-Septik-dgnPeresapan
Aliran Keatas
Konstruksi
Lahan
Operasipemeliharaan
Pemakaian
Muka air tanah danjenis tanah
Lebih murah
Perlu lahan lebihluas
Jika resapan tersumbat, sulituntuk memperbaikinya
Hanya bisamenampungsampai 5 KK
Tergantung pada muka air tanah danjenis air tanah
Lebih mahal
Lahan lebih sedikitdari sistem resapan
Jika tersumbat, filtermudah untukdikuras
Bisa menampunglebih dari 5 KK
Tidak tergantungpada muka airtanah dan jenistanah
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 19
IV. KOMBINASI BANGUNAN ATAS, BANGUNAN
TENGAH DAN BANGUNAN BAWAH
KONDISI AWAL YANG TIDAK SANITER PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA DI TEMPAT TERBUKA
4.1. UMUM Gambaran kebiasaan membuang kotoran manusia di semak,di ladang, di pinggir jalan atau di badan air seperti sungai,saluran air dan pinggir pantai dijumpai di lokasi yang
menerima kegiatan WSLIC-2. Kebiasaan ini bukan perilaku sehat, sehingga masyarakat harus mendapat informasi yang cukup supaya tertarik untuk merubah perilaku yang tidaksehat tersebut
4.2. PENCERNAAN DAN KESEHATAN Perilaku ini tidak sehat, karena kotoran manusia yang mengandung kuman penyebab penyakit dapat kontak menjadi sakit dengan media pembawa penyakit/seranggake manusia.
Pencernaan yang ditimbulkan adalah;
Mencemari air tanah maupun air permukaan, karena kotoran dapat terbawa air hujan yang mengalir ke badan air maupun meresap kedalam tanah.
Mencemari udara dan pemandangan karena menimbulkan bau dan merusak estetika pandangan
Mencemari tanah, sehingga kotoran manusia yang ada di atas tanah dapat menyebabkan kontak vektor pembawa penyakit
1)
2)
3)
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 20
4.3. PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA PADA LUBANG GALIAN
1) Umum Merupakan gambaran kebiasaan masyarakat yang masih sering dijumpai dan perlu peningkatan perubahan perilaku
Pada kondisi masyarakat masih belum mengerti untukmenyediakan sarana sanitasi, maka sarana ini merupakan pilihan yang dianggap lebih baik.
2) Pencemaran dan Kesehatan
Pembuangan dan peningkatan kegiatan membuang kotoran manusia ini lebih baik dari kegiatan awal walaupunmasih tetap mengandung resiko terhadap lingkungan, karena galian yang dibuat tidak dalam atau tidak ditimbun dengan baik dapat mudah terbuka, sehingga mudah untukterjadi kontak dengan vektor penyakit.
CUBLUK KONVENSIONAL DENGAN JAMBANSEDERHANA TANPA LEHER ANGSA
4.4.
Cubluk dengan jamban sederhana ini merupakan sarana yang cukup baik, karena masyarakat sudah melaksanakan perilaku hidup sehat.
1) Pemeliharaan Pel ihara dinding jamban.Harus selalu dalam keadaantertutup dan tidak berlubang,agar binatang/serangga penularpenyakit tidak dapat masuk.
Apabila cubluk telah penuh,maka dibuat cubluk lain.
Setelah 2 tahun, cublukpertama dapat digunakan kembali. Sebelum diangkat kotorannya, sebaiknya ditaburi kapur dan tanah.
2) Pencemaran dan Kesehatan Peningkatan kegiatan membuang kotoran manusia dari pembuangan terbuka menjadi tertutup ini lebih baik dari pembuangan dengan galian (nomor 2), dan cukupmemenuhi syarat kesehatan. Apabila syarat teknis dipenuhi, maka pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya dapat dihindari. Tetapi, karena konstruksi jambanya tidak
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 21
dihindari. Tetapi, karena konstruksi jambannya tidak sepenuhnya saniter, maka agak sulit untuk menjamin saranasanitasi ini pada kondisi sehat.
3) Kelebihan dan kekurangan
T i d a k m e m b u t u h k a n ketersediaan air bersih yang banyak
Te r j a n g k a u , b i a y a pembangunan dan pengoperasian rendah.Cocok untuk keluargaberpenghasilan rendah.
Tidak membutuhkan tenaga ahli untuk membangunnya (teknologi sederhana).
Kelebihan Kekurangan
B u k a n j a m b a n y a n g s e p e n u h n y a s a n i t e r , seh ingga su l i t un tukmenjaga jamban agar tetapbersih dan sehat.
Masih menimbulkan bau dan mengundang serangga
Kemungkinan dapat jatuh kelubang cubluk
Hanya cocok dibangun dilahan yang kering.
Tidak dapat dibangun terlaludekat dengan sumber air bersih.
4.5. CUBLUK TUNGGAL DENGAN JAMBAN SEMIPERMANEN DENGAN LUBANG JONGKOK LEHER ANGSA
Pelihara dinding jamban. Sebaiknya s e l a l u d a l a m keadaan tertutupdan tidak berlubang, agar binatang tidakdapat masuk.
Apabila cubluk telah penih, maka dibuat cubluk lain.
Setelah 2 tahun,cubluk pertama dapat digunakan kembalikotorannya, sebaiknya ditaburi kapur dan tanah.
Pencemaran dan Kesehatan Peningkatan sarana jamban dengan cubluk yang dilengkapilubang jongkok leher angsa (semi saniter) dibandingkan posisi 2 lebih nyaman bagi pengguna yaitu karena lubang jongkokmempunyai leher angsa, maka pengguna dapat terhindar
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 22
1)
2) Kelebihan dan kekurangan
dari bau yang keluar langsung dari dalam cubluk.
Kelebihan Kekurangan
Biaya pembangunan dan pengoperasiannya t idak berbeda jauh dari cubluk konvensional, dan masih bisa dibiayai oleh keluarga berpenghasilan rendah.
Walaupun teknologi lebih tinggi dibandingkan cublukk o n v e n s i o n a l , t e t a p i teknologinya masih sederhana dan mudah.
Penggunaannya lebih nyaman daripada jamban konvensional.
Posisi lubang jongkok lebihaman karena dapat terhindardari jatuh kedalam cubluk.
Hanya dapat digunakan di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dan jauh dari sumber air bersih (lihat syarat cubluk pada posisi-2)
Memerlukan lebih banyak air untuk menyiram kotoran dari pada menggunakan lubang jongkok konvensional.
4.6. TANGKI SEPTIK DAN FILTER DENGAN JAMBANPERMANEN DI LUAR RUMAH DAN LUBANG JONGKOK LEHER ANGSA
1) Penggunaan dan Pemeliharaan
Pemeliharaan Pemeliharaan tangki septik dilakukan dengan pengosongan / pengurasan berkala tergantung dari kriteria lamanya pengurasan yang dipakai dan jumlah pemakai. Umumnya pengurasan untuk tangki septik 1kk, berkisar antara 3-4 tahun.
Sebaiknya dinding jamban dan pintu selalu dalam keadaan tertutup dan tidak berlubang, agar binatang tidak dapat masuk.
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 23
2) Pencemaran dan Kesehatan
Peningkatan penggunaan sarana sanitasi tangki septikyang dilengkapi jamban saniter dan lubang jongkok leher angsa ini cukup baik, karena;
Tidak mencemari air tanahTidak mencemari udara (tidak bau)Dapat menghindari kontaminasi yang berasal dari kotoran manusia.
3) Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Lebih memenuhi syarat kesehatan, dibandingkan dengan teknologi sebelumnya.
Penggunaanya lebih nyaman d i b a n d i n g k a n d e n g a n teknologi sebelumnya.
Dapat dipakai dilokasi yang air tanahnya dangkal atau di lahan basah dan rawa-rawa.
Biaya pembangunan lebih mahal.
memerlukan lebih banyak airuntuk menyiram kotoran daripada menggunakan lubang jongkok.
4.7. TANGKI SEPTIK KOMUNAL DENGAN DUDUKAN JAMBAN DARI DALAM RUMAH
1) Umum
Apabila pada suatu keluarga lahan untuk membuat tangki septik sangat terbatasm maka dapat dibuat tangki septikkomunal, yaitu tangki septik yang digunakan oleh beberapa keluarga.
24Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
Tangki septik komunal akan menampung kotoran yang berasa dari beberapa keluarga.
Fasilitas jamban, harus dibuat pada masing masing keluarga, tetapi tangki septiknya menggunakan tangki septik komunal untuk beberapa keluarga.
Konstruksi jamban yang dianjurkan sekurangnya memenuhi syarat semi-saniter, yaitu yang dilengkapi lubang jongkokleher angsa.
Lokasi tangki septik komunal dapat ditempatkan pada lahan kosong yang disepakati secara bersama, dan masihdimungkinkan dapat dijangkau oleh masing - masing rumah yang berdekatan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tangki septik dapat dilakukan dengan pengurasan secara berkala, yang menjadi tanggung jawab bersama. Pengosongan berkala dilakukan sesuai dengan perencanaan awal pengosongan tangki septik atau apabila tangki septik penuh (2 s/d 5 tahun0.
Pemeliharaan jamban / tangki septik komunal dapat ditanggung bersama oleh masing-masing keluarga.
2)
Kelebihan dan Kekurangan 3)
Kelebihan Kekurangan
Tidak memerlukan lahan dimasing masing keluarga.
Sangat baik digunakan pada daerah sempit, yang penduduknya padat.
Sangat baik digunakan didaerah yang air tanahnya dangkal atau dilahan basah dan rawa-rawa.
Biaya pembangunan mahal.
Rasa memiliki tangki septikkurang, sehingga pada saat penuh, ada kemungkinan masing masing keluarga kurang merasa bertanggung jawab untukmembersihkannya.
Perlu banyak air untukpengerusan/ penggelontoran.
25Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
4.8. SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL)
1) Penjelasan Umum
SPAL merupakan bangunan yang digunakan untuk
mengumpulkan air buangan dari kamar mandi, tempat cuci,
dapur dari lain-lain (bukan dari peturasan/jamban), sehingga
air limbah tersebut dapat tersimpan atau meresap ke dalam
tanah dan tidak menjadi penyebab penyebaran penyakit serta
tidak mengotori lingkungan pemukiman.
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 26
TANGKI SEPTIK KONVENSIONAL DAN PERESAPAN
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 27
TANGKI SEPTIK SATU RUANG DAN PERESAPAN
28Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
TANGKI SEPTIK DUA RUANG DAN PERESAPAN
29Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
Cubluk yang dintinggikan dengan pasangan batu bata/buis beton cocok untuk daerah pasang surut dengan kualitas
air tanah tidak layak sebagai sumber air bersih.
Tangki septik dengan peresapan yang ditinggikan cocokuntuk daerah pasang surut dengan kualitas air tanah yang
layak sebagai sumber air bersih.
30Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
Tabel Ukuran Cubluk
No. Jumlah
Pemakai(Jiwa)
Periode Pengurasan cubluk/thn
Cubluk Bulat
Diameter (m) Dalam(m)
Cubluk Bujur Sangkar
Sisi(m)
Dalam (m)
Cubluk Empat Persegi Panjang
Lebar (m)
Panjang(m)
Dalam(m)
1
2
3
4
5
6
7
8
5
10
15
20
25
30
40
50
1,0
1,0
1,25
1,4
1,75
2,0
2,0
2,0
2
2
2
2
2
2
2
2
1,5
1,5
1,65
1,65
1,75
1,75
1,75
2,75
0,9
0,9
1,0
1,25
1,5
1,7
1,75
2,23
1,5
1,5
1,65
1,65
1,75
1,75
2,0
2,0
0,8
0,8
1,0
1,0
1,2
1,5
1,5
1,8
1
1
1,2
1,5
2,0
2,0
2,0
2,0
1,5
1,5
1,65
1,65
1,75
1,75
2,0
2,0
Tabel Ukuran Tangki Septik
No. Jumlah
PemakaiJiwa
Kebutuhan Ruang Lumpur
(m3)Kebutuhan
Ruang Basah (m3)
Ruang Bebas(m3)
Volume Total (m3)
Ukuran (m)
1.
2.
5
25
0,4
2,0
0,6
3,0
1
5
0,25
1,25
2 Th 3 Th P L T P L T
1,65 1,85 1,60 0,80 1,30 1,70 0,85 1,30
8,25 9,25 3,25 1,60 1,60 3,40 1,70 1,60
2 Th 3 Th
2 Tahun 3 Tahun
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 31
Tabel Ukuran SPAL *)
Jenis Tanah & Daya Resap Tanah
Ukuran SPAL
Tipe I Tipe II Tipe III
Tanah Liat
Lempung
Pasir
-
-
-
P L D P L D P L D
2
2
2
2
2
2
2
1,5
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
3
2
Konstruksi SPAL sepenuhnya didanai dari partisipasi masyarakat (swadaya)
Tipe I
Tipe II
Tipe III
:
:
:
1-5 orang
6-11 orang
12-20 orang
*)
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi 32
L A M P I R A N
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAGIAN ATAS
BAGIAN TENGAH
BAGIAN BAWAH
WSLIC-2
Kegiatan Air Bersih dan Sanitasi Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan
Tahun 2005 Kerjasama :
Depkes R.I Bappenas Ditjen Cipta Karya - Dep PUDitjen Bina Bangda & Ditjen PMD - Depdagri Pusat Pengemb. Kualitas Jasmani - Depdiknas Ditjen Perbendaharaan - Depkeu
Aus AID Bank Dunia
Didukung oleh :
PILIHAN ANTAR BAGIAN BANGUNAN JAMBAN YANG SANITER
F L A S H C A R D
PILIHAN TEKNOLOGI JAMBAN
BAGIAN ATAS - SEDERHANA TANPA ATAP
A1Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
A1 BAGIAN ATAS TIPE SEDERHANA TANPA ATAP
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
BAHAN LOKAL
DINDING BAMBU (GEDEK)
BATANG BAMBU
TALI ROTAN
BAHAN TOKO
PAKU
UPAH
TUKANG SENDIRI
1
2
3
4
5
3 X 4 m
4 m
1 m
3 m
Lembar
batang
ikat
kg
OH
1
8
2
0.25
1
CATATAN : UKURAN RATA - RATA BANGUNAN P = 1,00 X L = 1,00 X T = 1,50 MMAKSIMALKAN PENGGUNAAN MATERIAL LOKAL YANG ADA (BEKAS/BARU)
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
1
2
3
4
5
6
BAHAN LOKAL
DINDING BAMBU (GEDEK)
BATANG BAMBU
TALI ROTAN
ATAP RUMBIA / NIPAH
BAHAN TOKO
PAKU
UPAH
TUKANG SENDIRI
3 X 4 m
4 m
1 m
-
Campuran
-
Lembar
batang
ikat
Lembar
kg
OH
1
12
2
6
0.25
2
UKURAN RATA - RATA BANGUNAN P = 1,00 X L = 1,00 X T = 2,00 MMAKSIMALKAN PENGGUNAAN MATERIAL LOKAL YANG ADA (BEKAS/BARU)
A2 BAGIAN ATAS TIPE SEDERHANA DENGAN ATAP
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
CATATAN :
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAGIAN ATAS - SEDERHANA DENGAN ATAP
A2
BAGIAN ATAS - SEMI PERMANEN
A3Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAHAN LOKAL
DINDING BAMBU (GEDEK)
BATU BATA
PASIR PASANG
USUK KAYU 4 m
PAPAN 4 m (Rangka Pintu)
RING 4 m
BAHAN TOKO
SEMEN
SENG GELOMBANG 0,3 mm / ASBES
TRIPLEK 0,5 mm
ENSEL BESI / KUPU- KUPU
GRENDEL PINTU
TARIKAN PINTU
PAKU
UPAH
TUKANG TERAMPIL
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
JUMLAH HARGA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
3 x 4 m
-
-
4x 6 cm
3 x 20 cm
3 x 4 cm
50 kg
90 x 240
80 x 210 cm
-
-
-
Campuran
-
Lembar
buah
Gerobak
batang
lembar
batang
Zak
lembar
lembar
pasang
unit
unit
kg
OH
1
250
2
8
2
6
1.5
2
1
1
1
2
0.25
2
CATATAN :UKURAN BANGUNAN JAMBAN RATA - RATA PASANGAN ½ BATU P=1,00 X L = 1,25 X T=2,00 M MAKSIMALKAN PENGGUNAAN MATERIAL LOKAL YANG ADA (BEKAS/BARU)1 GEROBAK 1/4 m3
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAGIAN ATAS TIPE SEMI PERMANEN
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
A3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
BAHAN LOKAL
BATU BATA
PASIR PASANG
BALOK KAYU 6 X 10 cm
USUK KAYU 4 X 6 cm
PAPAN (Rangka Pintu) 3 x 20 cm
RING 3 x 4 cm
BAHAN TOKO
SEMEN
SENG GELOMBANG 0,3 mm / ASBES
TRIPLEK 5 mm
ENSEL BESI / KUPU- KUPU
GRENDEL PINTU
TARIKAN PINTU
PAKU
UPAH
TUKANG TERAMPIL
-
-
4 m
4 m
4 m
4 m
50 kg
90 x 240
80 x 210 cm
-
-
-
campuran
-
buah
Gerobak
batang
batang
lembar
batang
Zak
Lembar
lembar
pasang
unit
unit
kg
OH
700
4.5
4
4
2
6
2.5
2
1
1
1
2
0.25
4
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
JUMLAH HARGA CATATAN :
UKURAN BANGUNAN JAMBAN RATA - RATA PASANGAN ½ BATU P=1,00 X L = 1,25 X T=2,00 M MAKSIMALKAN PENGGUNAAN MATERIAL LOKAL YANG ADA (BEKAS/BARU)1 GEROBAK 1/4 m3
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAGIAN ATAS TIPE PERMANEN
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
A4
BAGIAN ATAS - SEMI PERMANEN
A4Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAGIAN ATAS - DI DALAM RUMAH
A5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BAHAN LOKAL
BATU BATA (Tergantung keadaan)
PASIR PASANG
BALOK KAYU (KUSEN) 6X 10 cm
USUK KAYU 4 X 6 cm
RING 3 X 4 cm
BAHAN TOKO
SEMEN
TRIPLEK
ALUMUNIUM LAPIS DLM PINTU
ENSEL BESI / KUPU - KUPU
GRENDE; PINTU
TARIKAN PINTU
PAKU
UPAH
TUKANG TERAMPIL
-
-
4 m
4 m
50 kg
80 x 210 m
90 x 210 m
-
-
-
-
campuran
-
buah
Gerobak
batang
batang
batang
Zak
lembar
lembar
pasang
unit
unit
kg
OH
700
5
3
4
6
3
2
1
1
1
2
0.25
4
CATATAN :BANGUNAN JAMBAN PASANGAN ½ BATU UKURAN RATA-RATA P=1,25 X L= 1,25 X T=2,00 M (BERADA DALAM BANGUNAN RUMAH)MAKSIMALKAN PENGGUNAAN MATERIAL LOKAL YANG ADA (BEKAS/BARU)1 GEROBAK 1/4 m3
A5BAGIAN ATAS TIPE PERMANEN DI DALAM RUMAH
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAGIAN BAWAH - CUBLUK TANAH
B1
1
UPAH
GALI SENDIRI - OH 0.5
CATATAN :LUBANG CUBLUK DENGAN GALIAN
B1 BAGIAN BAWAH TIPE CUBLUK TANAH
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
BAGIAN BAWAH - CUBLUK TUNGGAL DENGAN PASANGAN BAMBU
B2
1
2
3
4
BAHAN LOKAL
BATANG BAMBU
TALI ROTAN
UPAH
TUKANG SENDIRI
GALI SENDIRI O 80 cm - 160 cm
5 m
1 m
-
-
batang
ikat
OH
unit
10
5
0.5
0.5
CATATAN :
LUBANG CUBLUK DENGAN BAMBU GELONDONGAN
JUMLAH HARGA
B2 BAGIAN BAWAHTIPE CUBLUK DENGAN PASANGAN BAMBU
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
B3
BAGIAN BAWAH - CUBLUK TUNGGAL DENGAN PASANGAN BATA BERLUBANG
CATATAN :CUBLUK TUNGGAL DENGAN SUSUNAN BATA BERLUBANG (SUSUNAN SARANG TAWON)
1 GEROBAK 1/4 m3
JUMLAH HARGA
B3 BAGIAN BAWAHTIPE CUBLUK TUNGGAL DENGAN PASANGAN BATA BERLUBANG
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
1
2
3
4
5
6
7
8
BAHAN LOKAL
BATU BATA
PASIR PASANG
IJUK
BAHAN TOKO
SEMEN
PIPA BESI (GI LIGHT O 1,0”)
TEE GI O 1,0”
UPAH
TUKANG TERAMPIL
GALI SENDIRI O 100 CM -160 cm
-
-
-
50 kg
6 m
-
-
-
buah
Gerobak
karung
Zak
batang
unit
OH
unit
400
1
0.5
1.5
0.50
1
2
1
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
B4
BAGIAN BAWAH - CUBLUK KEMBAR
BAHAN LOKAL
BATU BATA
SEMEN
PASAIR PASANG
KERIKIL
IJUK
BAHAN TOKO
BESI BETON O 5 mm
KAWAT BETON (BENDRAT)
PIPA PVC TYPE-C O 4,0” - 3 m
PIPA BESI (GI LIGHT O 1,0”) - 2 m
TEE GI O 1,0 “
UPAH
TUKANG TERAMPIL
GALI SENDIRI O 100 cm
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
50 kg
-
-
-
12 m
-
4 m
6 m
-
-
160 cm
buah
Zak
Gerobak
Gerobak
karung
lonjor
kg
batang
batang
unit
OH
unit
800
3
2
0.5
1
2
1
1
1.00
2
4
2
CUBLUK KEMBAR DENGAN SUSUNAN BATA BERLUBANG (SUSUNAN SARAN TAWON)G1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
B4BAGIAN BAWAH TIPE CUBLUK KEMBAR DENGAN PASANGAN BATA BERLUBANG
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
B5
BAGIAN BAWAH - TANGKI SEPTIK
BAHAN LOKAL
BATU BATA
PASIR PASANG
KERIKIL
IJUK
BAHAN TOKO
SEMEN
BESI BETON O 5 mm
KAWAT BETON (BENDRAT)
PIPA PVC TYPE -C O 4,0” - 3 m
PIPA BESI (GI LIGHT O 1,0”)-2 m
TEE GI O 1,0 “
UPAH
TUKANG TERAMPIL
GALI SENDIRI 1,7X0,85X1,3 cm
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
-
-
-
-
50 kg
12 km
-
4 m
6 m
-
-
160 cm
buah
Gerobak
Gerobak
Karung
Zak
batang
kg
batang
batang
unit
OH
unit
700
1.5
0.5
0.5
2
2
1
1
0.5
2
3
1
CUBLUK KEMBAR DENGAN SUSUNAN BATA BERLUBANG (SUSUNAN SARAN TAWON)G1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
B5BAGIAN BAWAH TIPE TANGKI SEPTIK
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
T1
BAGIAN TENGAH - LANDASAN BAMBU
DUDUKAN JAMBAN DENGAN LANDASAN BAMBU UKURAN RATA - RATA 0,90 X 0,90 M
1
2
BAHAN LOKAL
BATANG BAMBU
UPAH
TUKANG SENDIRI
5 m
-
batang
OH
2
0.25
CATATAN :
JUMLAH HARGA
T1 BAGIAN TENGAH TIPE LANDASAN BAMBU
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
T2
BAGIAN TENGAH - LANDASAN BATA
1
2
3
4
5
BAHAN LOKAL
BATU BATA
PASIR PASANG
BAHAN TOKO
BESI BETON O 5 mm
SEMEN
UPAH
TUKANG SENDIRI
-
-
50 kg
12 m
buah
Gerobak
Zak
lonjor
OH
70
0.25
0.5
0.25
1
DUDUKAN JAMBAN DENGAN LANDASAN BATA UKURAN RATA - RATA 0,90 X 0,90 M
1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
JUMLAH HARGA
T2 BAGIAN TENGAH TIPE LANDASAN BATA
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
T3
BAGIAN TENGAH - LANDASAN KAYU
DUDUKAN JAMBAN DENGAN LANDASAN BATA UKURAN RATA - RATA 0,90 X 0,90 M
1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
JUMLAH HARGA
T3 BAGIAN TENGAH TIPE LANDASAN BATA
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
1
2
3
4
BAHAN LOKAL
PAPAN 3 X 20 Cm
USUK KAYU 4 X 6 Cm
BAHAN TOKO
PAKU
UPAH
TUKANG SENDIRI
4 m
4 m
3 cm
-
lembar
batang
kg
OH
2
1
0.25
1
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
T4
BAGIAN TENGAH - LANDASAN SEMEN DENGAN TUTUP
1
2
3
4
5
6
7
BAHAN LOKAL
BATU BATA
PASIR PASANG
BATU BELAH / SPLIT
BAHAN TOKO
SEMEN
BESI BETON O 5 mm
KAWAT BETON (BENDRAT)
UPAH
TUKANG SENDIRI
-
-
-
50 kg
12 m
-
-
Buah
Gerobak
Gerobak
Zak
lonjor
kg
OH
10
0.50
0.25
1
1
0.25
1
DUDUKAN JAMBAN UKURAN RATA - RATA 0,90 X 0,90 M DENGAN LANDASAN SEMEN
1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
JUMLAH HARGA
T4 BAGIAN TENGAH TIPE LANDASAN SEMEN DENGAN PENUTUP LUBANG
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
T5
BAGIAN TENGAH - LANDASAN SEMEN TANPA TUTUP
1
2
3
4
5
6
BAHAN LOKAL
BATU BATA
PASIR PASANG
KERIKIL
BAHAN TOKO
SEMEN
BESI BETON O 5 mm
UPAH
TUKANG SENDIRI
-
-
-
50 kg
12 m
-
buah
Gerobak
Gerobak
Zak
lonjor
OH
80
0.50
0.25
1
1.25
1
DUDUKAN JAMBAN UKURAN RATA - RATA 0,90 X 0,90 M DENGAN PLENGSENGAN
1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
JUMLAH HARGA
T5BAGIAN TENGAH TIPE LANDASAN SEMEN TANPA PENUTUP LUBANG
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
1
2
3
4
5
6
BAHAN LOKAL
BATU BATA
PASIR PASANG
KERIKIL
BAHAN TOKO
SEMEN
PIPA PVC O 4”
UPAH
TUKANG SENDIRI
-
-
-
50 kg
4 m
-
buah
Gerobak
Gerobak
Zak
m
OH
80
0.50
0.25
1
1.50
1
DUDUKAN JAMBAN UKURAN RATA - RATA 0,90 X 0,90 M DENGAN PLENGSENGAN
1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
JUMLAH HARGA
T6 BAGIAN TENGAH TIPE LANDASAN SEMEN DENGAN PLENGSENGAN
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
T6
BAGIAN TENGAH - LANDASAN DENGAN PLENGSENGAN
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
T7
BAGIAN TENGAH - LANDASAN SEMEN DENGAN KLOSET LEHER ANGSA
1
3
4
2
5
6
7
BAHAN LOKAL
BATU BATA (tergantung ukuran bak)
PASIR PASANG
KERIKIL
BAHAN TOKO
SEMEN
KLOSET LEHER ANGSA
PIPA PVC TYPE - C O 4”
UPAH
TUKANG TERAMPIL
-
-
-
50 kg
-
4 m
-
buah
Gerobak
Gerobak
Zak
unit
m
OH
200
1
0.25
1
1
1.50
1
DUDUKAN JAMBAN UKURAN RATA - RATA 0,90 X 0,90 M DENGAN KLOSET LEHER ANGSA DENGAN BAK AIR
1 GEROBAK 1/4 m3
CATATAN :
JUMLAH HARGA
T7 BAGIAN TENGAH TIPE LANDASAN SEMEN DENGAN KLOSET LEHER ANGSA
DAFTAR PERKIRAAN BAHAN BANGUNAN JAMBAN KELUARGA
Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi
NO. BAHAN / UPAH UKURAN DIPASAR
SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
PENDAHULUAN.
Salah satu komponen penting dalam kegiatan WSLIC2 untuk mencapai tujuan peningkatan deraj at kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat di daerah pedesaan yang berpenghasilan rendah, adalah promosi kesehatan dan sanitasi. Semua rumah tangga dalam masyarakat desa harus mempunyai akses menggunakan sarana sanitasi, dan hal ini dapat dicapai apabila semua anggota masyarakat telah menyadari adanya dampak buruk yang dirasakan oleh masyarakat akibat mempunyai kebiasaan buang air besar [BAB] dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka [open defecation].
Pembangunan sarana sanitasi oleh masing-masing rumah tangga adalah merupakan hasil dari proses perubahan perilaku BAB dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka, setelah rumah tangga tersebut menyadari adanya dampak buruk akibat melakukan kebiasaan BAB dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka. Untuk membantu masing-masing rumah tangga dapat memilih jenis sarana sanitasi sesuai dengan kemampuan, kondisi lingkungan, memenuhi syarat sehingga termasuk klasifikasi jamban yang masih bersifat "open defecation", serta cepat dapat mengatasi masalah untuk meninggalkan kebiasaan BAB dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka, diperlukan informasi pilihan sarana sanitasi.
Pada umumnya para pelaksana kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan akses penggunaan sarana sanitasi serta masyarakat, beranggapan bahwa untuk meningkatkan akses penggunaan sarana sanitasi dapat dicapai dengan pendekatan pembangunan konstruksi sarana sanitasi. Dari berbagai pengalaman membuktikan banyak sarana sanitasi yang telah dibangun tidak berfungsi lagi, karena tidak disertai dengan proses perubahan perilaku BAB dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka.
Katalog sanitasi yang terdiri dari Informasi Pilihan Sarana Sanitasi, Poster Pilihan Teknologi Sanitasi dan Flash Card Sarana Sanitasi, dimaksudkan sebagai materi komunikasi dalam memfasiltasi masyarakat, agar masing-masing rumah tangga dapat membangun sarana sanitasi sesuai pilihan masing-masing rumah tangga, sebagai usaha tindak lanjut meninggalkan perilaku BAB dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud.Dengan menggunakan Katalog Sanitasi [Informasi Pilihan Sarana Sanitasi, Flash Card Sarana Sanitasi dan Poster Teknologi Sanitasi], para pelaksana kegiatan di semua tingkat dan para fasilitator dapat memfasilitasi masyarakat, agar maaing-masing rumah tangga dapat memilih jenis sarana sanitasi sesuai dengan kemampuan masing-masing, sebagai upaya untuk meninggalkan perilaku BAB dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka. Tujuan.Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pelaksana kegiatan WSLIC2 tentang berbagai jenis sarana sanitasi.Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan para fasilitator tentang cara memfasitasi masyarakat, agar masing-masing rumah tangga dapat menentukan pilihan jenis sarana sanitasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.Meningkatkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan para pelaksana kegiatan dalam rangka meningkatkan akses penggunaan sarana sanitasi.
III. PENGGUNA DAN CARA MENGGUNAKAN KATALOGSANITASI.Siapa yang menggunakan dan bagaimana cara menggunakan Katalog Sanitasi diuraikan dalam tabel di bawah ini.
I.
PANDUAN PENGGUNAAN KATALOG INFORMASI PILIHAN SARANA SANITASI.
1
IV. LANGKAH KEGIATAN PENGUNAAN KATALOG SANITASI DALAM PEMILIHAN OPSI SARANA SANITASI OLEH MASING-MASING RUMAH TANGGA.
Langkah Kegiatan Pertama[Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi secara Partisipatif].Pada tahap perencanaan secara partisipatif oleh masyarakat yang difasilitasi oleh Tim Fasilitator Masyarakat [CFT], yang dilaksanakan dengan menggunakan metoda PHAST terutama tool pemetaan sosial, alur kontaminasi dan penghambat alur kontaminasi, perilaku baik dan buruk, kantong suara sanitasi serta transect walk, yang dilaksanakan secara fleksibel, masyarakat dapat mengidentifikasi tentang : ■ Jenis dan jumlah sarana sanitasi yang ada.■ Jumlah rumah tangga menurut klasifikasi kesejahteraan
[kaya, sedang, miskin yang telah mempunyai akses penggunaan sarana sanitasi.
■ Kualitas konstruksi, kualitas keberfungsian dan kualitas pemeliharaan sarana sanitasi di Sekolah dan Masyarakat umum.
■ Perilaku buang air besar di tempat terbuka serta faktor-faktor yang mempengaruhinya [sosial, budaya, adat kebiasaan, kepercayaan dll]
■ Perilaku pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka serta faktor - f a k t o r y a n g mempengaruhinya [sosial, budaya, adat kebiasaan, kepercayaan dll
■ Pola penggunaan sarana sanitasi [skoring] bagi orang dewasa dan anak-anak
■ Pola penggunaan sarana sanitasi untuk pembuangan tinja bayi dan balita [skoring].
■ Masyarakat menyadari tentang adanya dampak buruk yang dirasakan akibat melakukan perilaku buang air besar dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka.
Masyarakat terpicu untuk meninggalkan perilaku buruk buang air besar dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka.
Kegiatan identifikasi masalah dan analisis situasi secara partisipatif dengan menggunakan tool PHAST tersebut di atas, dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus sensitif jender dan kemiskinan, di setiap RT [Rukun Tentangga] atau Dusun agar dapat mejangkau semua anggota masyarakat.
Langkah Kegiatan Kedua.[Rencana Tindak Lanjut dan Pemilihan Opsi Sarana Sanitasi]
Setelah masyarakat menyadari tentang adanya dampak buruk [rasa jijik, bau, malu, gengsi, bertentantangan dengan ajaran agama, dll] akibat melakukan perilaku buang air besar dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka, timbul kesepakatan masyarakat untuk meninggalkan perilaku buang air besar dan pembuangan tinja bayi dan balita, dilanjutkan diskusi kelompok terfokus untuk :
Membahas tindak lanjut bagaimana cara meninggalkan perilaku buang air besar dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka.Pembahasan rencana tindak lanjut tersebut dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat, sehingga antara rumah tangga dapat saling belajar dan tukar pengalaman.Fasilitator memberikan informasi bahwa bangunan sarana sanitasi terdiri dari tiga hagian, yaitu bagian atas, bangunan tengah dan bangunan bawah menggunakan flash card sarana sanitasi.Fasilitator memberikan informasi bahwa bangunanatas, bangunan tengah, dan bangunan bawah terdiri dari beberapa jenis, menggunakan flash card sarana sanitasi. Fasilitator memberikan informasi bahwa bangunan bawah dan bangunan atas dapat dibuat oleh masing-masing rumah tangga dengan menggunakan bahan
terbuka. Masyarakat terpicu untuk meninggalkan perilaku burukbuang air besar dan pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka.
2
setempat, tidak perlu minta bantuan.■Fasilitator memberikan informasi dengan menggunakan flash
card sarana sanitasi, maing-masing rumah tangga dapat memilih kombinasi bangunan bawah, bangunan tengah dan bangunan atas, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
■Masing-masing rumah tangga dengan cara menggunakan flash card sarana sanitasi tersebut, menyusun rencana tindak lanjut tentang jenis sarana sanitasi, kapan akan dibangun dan sumber dana.
■Fasilitator memberikan informasi tentang pembangunan sarana sanitasi secara swadaya masing-masing rumah tangga, karena yang sangat penting adalah perubahan perilaku untuk meninggalkan perilaku pembuangan tinja bayi dan balita di tempat terbuka.
■Fasilitator memberikan berbagai metoda peningkatan akses pengunaan jamban, dapat menggunakan metoda CLTS [tanpa subsidi], secara swadaya, atau menggunakan kredit jamban.
■Fasilitator memberikan informasi tentang adanya dana kredit jamban, yang harus dibahas dan disepakati oleh masyarakat tentang cara meminjam, besarnya pinjaman, bentuk pinjaman dalam bentuk uang atau barang, cara mengembalikan pinjaman, sangsi apabila terlambat pengembalian jamban, pengelola dana kredit jamban dll.
■Dari hasil diskusi kelompok terfokus tersebut akan tersusun rencana tidak lanjut pembangunan sarana sanitasi [Siapa, alamat/lokasi, jenis sarana, kapan dibangun, dan sumber pendanaan.
■Rencana tindak lanjut tersebut perlu dipasang di tempat umum seperti papan informasi, masjid, sekolah, dll, agar dapat memicu rumah tangga lain untuk merencanakan tindak lanjut.
Langkah Kegiatan Ketiga.[Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat tentang Rencana Akses Penggunaan Sarana Sanitasi] akses penggunaan sarana sanitasi dan dicapai dalam waktu maksimal lima tahun.
Sesuai dengan amandemen petunjuk pelaksanaan operasional desa, semua rumah tangga harus mempunyai
Proses kegiatan langkah pertama dan langkah kedua tersebut di atas tidak memungkinkan dapat dilakukan oleh semua anggota masyarakat dalam kurun waktu tahap perencanaan partisipatif masyarakat karena keterbatasan waktu dan tim fasilitator, serta jumlah rumah tangga yang besar di desa, sehingga masing-masing rumah tangga belum dapat merencanakan tindak lanjut.
Untuk menyusun rencana peningkatan akses penggunaan sarana sanitasi dilakukan oleh perwakilan masyarakat yang mewakili dusun, kaya miskin, laki perempuan, sehingga dapat tersusun peningkatan akses masing-masing dusun, keadaan akses sekarang, rencana peningkatan akses per-tahun, sehingga dapat dicapai peningkatan akses 100 %.Untuk pencapaian peningkatan akses penggunaan sarana sanitasi 100 % tersebut di atas perlu dilakukan langkah kegiatan pertama, kedua seperti di atas, pada tahap implementasi kegiatan [konstruksi], tahap pasca konstruksi dan tahap pasca proyek.
Sehunungan hal tersebut maka kemapuan TKM/ Badan Pengelola tentang fasilitasi masyarakat menggunakan katalog sanitasi harus di tingkatkan, karena suatu saat Tim Fasilitator Masyarakat [CFT] tidak bertugas lagi di desa tersebut.
Langkah Kegiatan Keempat[Fasilitasi Pembangunan Sarana Sanitasi]
Tim Fasiltator masyarakat dan TKM/Badan Pengelola memfasilitasi kepada masing-masing rumah tangga tentang cara pembangunan sarana sanitasi sesuai pilihannya, dengan menggunakan Katalog Informasi Pilihan Sarana Sanitasi.
akses penggunaan sarana sanitasi dan dicapai dalamwaktu maksimal lima tahun.
3
JENIS MATERI KOMUNIKASI PENGGUNA MATERI KOMUNIKASI MANFAAT KATALOG SANITASI
KATALOG INFORMASI PILIHAN SARANA SANITASI■ Tim Lintas Program Dinas Kesehatan Provinsi. Tim Lintas Sektor Tingkat Provinsi Kegiatan WSLIC2. PPCHD
PLO
Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian, teknologi sanitasi,
jenis bangunan sarana sanitasi [bangunan atas, tengah dan
bawah], serta cara memfasilitasi masyarakat. Untuk meningkatkan
pembinaan, pengendalian dan pengawasan tentang proses
perencanaan dan implementasi kegiatan peningkatan akses
penggunaan sarana sanitasi oleh masyarakat, yang difasilitasi oleh
CFT dan Konsultan Kabupaten. Untuk monitoring tentang
penggunaan Katalog Sanitasi.
■ Tim Lintas Program Dinas Kesehatan Kabupaten. Tim Lintas Sektor Tingkat Kabupaten Kegiatan WSLIC2.
Konsultan HCD Konsultan WSS
Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian, teknologi sanitasi,
jenis bangunan sarana sanitasi [bangunan atas, tengah dan
bawah], serta cara memfasilitasi masyarakat Pedoman evaluasi
RKM, khususnya tentang peningkatan akses penggunaan sarana
sanitasi Bahan pelatihan tentang peningkatan akses penggunaan
sarana sanitasi. Monitoring penggunaan Katalog Sanitasi oleh CFT
dan TKM
PMC Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian, teknologi sanitasi,
jenis bangunan sarana sanitasi [bangunan atas, tengah dan
bawah], serta cara memfasilitasi masyarakat Pedoman untuk
monitoring tentang proses perencanaan, implementasi kegiatan
peningkatan akses penggunaan sarana sanitasi yang dilakukan
oleh masyarakat.
Pemimpin Puskesmas ■ Sanitarian Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian, teknologi sanitasi,
jenis bangunan sarana sanitasi [bangunan atas, tengah dan
bawah], serta cara memfasilitasi masyarakat Bahan pelatihan
tentang peningkatan akses penggunaan sarana sanitasi
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam memfasilitasi
masyarakat tentang peningkatan akses penggunaan sarana
sanitasi.
CFT Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian, teknologi sanitasi,
jenis bangunan sarana sanitasi [bangunan atas, tengah dan
bawah], serta cara memfasilitasi masyarakat Bahan pelatihan
tentang peningkatan akses penggunaan sarana sanitasi
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam memfasilitasi
masyarakat tentang peningkatan akses penggunaan sarana
sanitasi serta cara pembuatan sarana
4
5
JENIS MATERI KOMUNIKASI PENGGUNA MATERI KOMUNIKASI MANFAAT KATALOG SANITASI
sanitasi
TKMBadan Pengelola
FLASH CARD SARANA SANITASI Tim Lintas Program Dinas Kesehatan Provinsi Tim Lintas Sektor Tingkat Provinsi Kegiatan WSLIC2. PPCHD PLO
Tim Lintas Program Dinas Kesehatan Kabupaten.Tim Lintas Sektor Tingkat Kabupaten Kegiatan WSLIC2.Konsultan HCDKonsultan WSS
PMC
Pemimpin Puskesmas Sanitarian
CFT
Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian, teknologisanitasi, jenis bangunan sarana sanitasi (bangunan atas, tengah dan bawah ), serta cara memfasilitasi masyarakat
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam memfasilitasi masyarakat tentang peningkatan akses penggunaan sarana sanitasi serta cara pembuatan sarana sanitasi
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentangpenggunaan flash card searana sanitasi untuk memfasilitasimasyarakat tentang pemilihan jenis sarana sanitasi sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga (penggunaan flash card dalam tool tangga sanitasi).
Monitoring penggunaan flash card.
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan flash card sarana sanitasi dalam memfasilitasi masyarakat tentang pemilihan jenis sarana sanitasi sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga (penggunaanflash card dalam tool tangga sanitasi).
Bahan pelatihan cara pemilihan opsi sarana sanitasi secara partisipatif sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga.
Monitoring penggunaan flash card.
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan flash card sarana sanitasi dalam memfasilitasi masyarakat tentang pemilihan jenis sarana sanitasi sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga (penggunaanflash card dalam tool tangga sanitasi).
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan flash card sarana sanitasi dalam memfasilitasi masyarakat tentang pemilihan jenis sarana sanitasi sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga (penggunaanflash card dalam tool tangga sanitasi).
Bahan pelatihan cara pemilihan opsi sarana sanitasi secara partisipatif sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga.
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan flash card sarana sanitasi dalam memfasilitasi masyarakat tentang pemilihan jenis sarana sanitasi sesuai kemampuan masing-masing rumah tangga (penggunaanflash card dalam tool tangga sanitasi).
Untuk memfasilitasi masyarakat, agar masing-masing rumah tangga dapat memutuskan memilih jenis sarana sanitasi
5
JENIS MATERI KOMUNIKASI PENGGUNA MATERI KOMUNIKASI MANFAAT KATALOG SANIFASI
sesuai dengan kemampuanya. Bahan pelatihan TKM dan Badan
Pengelola tentang cara menfasilitasi masyarakat tentang pemilihan
opsi sarama sanitasi secara partisipatif sesuai kemamnuan masing-
masing rumah tangga
TKM
Badan Pengelola
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pengunaan
flash card sarana sanitasi dalam memfasilitasi masyarakat tentang
pemilihan jenis sarana sanitasi sesuai kemampuan masing-masing
runtah *angga [penggunaan flash card dalam tool tangga sanitasi],
Untuk memfasilitasi masyarakat, agar masing-masirg rumah tangga
dapat memutuskan memilih ienis sarana sanitasi sesuai dengan
kemampuanya
POSTER TEKNOLOGI SANITASI■
Tim Lintas Program Dinas Kesehatan Provinsi.
Tim Lintas Sektor Tingkat Provinsi Kegiatan WSLIC 2.
PPCHD
PLO
Meningkatkan pengetahuan tentang tangga sanitasi.
Tim Lintas Program Dinas Kesehatan Kabupaten.
Tim Lintas Sektor Tingkat Kabupaten Kegiatan WSLIC2.
Konsultan HCD
Konsultan WSS
Meningkatkan pengetahuan tentang tangga sanitasi Meningkatkan
pengetahuan tentang t?ngga sanitasi
PMC Meningkatkan pengetahuan tentang tangga sanitasi.
■ Pemimpin Puskesmas
SanitarianMeningkatkan pengetahuan tentang tangga sanitasi
CFT
TKM
Badan Pengelola
Meningkatkan pengetahuan tentang tangga sanitasi
■■■
■■■■
■
■
6