kb cluster pocket-07
Upload: kawi-boedisetio-pupuk-the-association-for-the-advancement-of-small-business
Post on 28-May-2015
87 views
TRANSCRIPT
Kawi [email protected]
aktivis rumpun usaha
Kawi [email protected]
Pendekatan klaster industri telah diterima semakin luas
sebagai landasan pengembangan daya saing daerah.
Beberapa prakarsa dilakukan di berbagai daerah dengan
beragam tema dan melahirkan banyak sekali penggerak
(aktivis) klaster industri. Dalam perjalanannya, sebutan
“klaster industri” seringkali diadopsi dengan sebutan
“rumpun usaha”.
Bahan bacaan dan panduan telah banyak beredar di
kalangan penentu kebijakan maupun dunia usaha.
Dokumen ini merupakan kumpulan “pengingat” yang
dapat digunakan sebagai contekan bagi para aktivis dalam
menjalankan tugasnya.
pengantarpengantar
Kawi [email protected]
Materi yang dihimpun di sini berasal dari berbagai
sumber sebagai berikut:
bahanbahan
Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil
The European Association of Development Agencies
Corallia Clusters Initiative, Greece
Regional economic development and cluster specialist company, New Zealand
Cluster Navigators Ltd, New Zealand
The Cluster Competitiveness Group
Kawi [email protected]
Materi yang dihimpun di sini berasal dari berbagai
sumber sebagai berikut:
bahanbahan
Akifumi Kuchiki
The Cluster Competitiveness Group
Kawi [email protected]
12
345
678
910
11121314
151617
Langkah-Langkah Implementasi Prakarsa Langkah-Langkah Implementasi Prakarsa Peningkatan Daya Saing DaerahPeningkatan Daya Saing Daerah
Kawi [email protected]
12
345
678
910
11121314
151617
Kawi [email protected]
Kapasitas inovatif dan
standar hidup
Topik
Lokasi
Klaster Industri
Referensi kebijakan
Lingkungan Usaha
Isu penting pembangunan
ekonomi
Pergeseran
Daya Saing
Tahapan ekonomi
Ilustrasi perkuatan KI
Inisiasi peningkatan daya saing Rambu
kebijakan
kontemporer
regionalRantai nilai
perbandingan
Kawi [email protected]
[email protected] Kawi Boedisetio
Enlightenment Series
Kawi [email protected]
22
3344
5511DD
Kawi [email protected]
Kawi [email protected]
Kawi [email protected]
SurvaiSurvaiPedoman untuk pelaksanaan survai dasar bagi perkuatan
klaster industri menuju daya saing
Kawi [email protected]
PertemuanKelompok Kerja Klaster
pertama
Kawi [email protected]
Strategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Daerah Melalui Penguatan Klaster Industri
Diskusi Kelompok Fokus
Kawi [email protected]
PertemuanKelompok Kerja Klaster
kedua
Kawi [email protected]
Kawi [email protected]
1. Penjelasan tentang relevansi program
2. Identifikasi klaster prioritas
3. Analisis awal
4. Pembentukan kelompok penggerak
5. Penetapan tujuan jangka panjang
6. Penyusunan strategi pencapaian
7. Penetapan agenda taktis jangka pendek
8. Pencanangan, formalisasi klaster
9. Analisis mendalam, benchmarking
10. Penetapan agenda strategis jangka panjang
11. Membangun linkage
12. Pengkajian ulang, evaluasi
A. Inisiasi proses
B. membangun landasan
C. menciptakan momentum
D. memperluas landasan
E. menjaga momentum
Kawi [email protected]
1. Penjelasan tentang relevansi program
2. Identifikasi klaster prioritas
A. Inisiasi proses
Pengenalan kepada penyandang dana potensial (seperti: lembaga pengembangan ekonomi), tentang:● relevansi pengembangan klaster sebagai strategi utama
pengembangan daerah.● Kedudukan klaster sebagai bangunan ekonomi modern.● Pengembangan Klaster sebagai pendekatan yang
holistik, bukan sekedar “proyek” baru.
Menemukenali dan menyusun prioritas penggerak klaster yang telah berhasil menumbuhkan ekonomi dari seluruh kawasan.
Catatan:● Klaster ekonomi yang baru muncul, tidak mudah
dikenali dari data statistik.● Pada kompetensi klaster terdapat logika yang unik.● Kawasan fungsional suatu klaster tidak mengenal
batas politik (administratif).
Kawi [email protected]
Pengumpulan data yang cukup, untuk menghasilkan kesepakatan atas situasi terkini dan menghilangkan kesalahfahaman.
Langkah ini lebih untuk membangun landasan bertindak daripada sekedar analisis dan dilakukan melalui wawancara yang sistematik. Pada tahap ini akan teridentifikasi, apakah klaster hanya merupakan kumpulan yang terisolasi atau telah menjadi sistem inovasi.
Kandidat kelompok penggerak klaster ditemukenali dengan cermat, diambil dari tiga pilar triple helix, academia, business dan government.
3. Analisis awal
4. Pembentukan kelompok penggerak
B. membangun landasan
Kawi [email protected]
Pengembangan masa depan klaster yang diharapkan, secara garis besar arah pengembangan.
Alasan yang paling umum dalam prakarsa klaster adalah tidak adanya konsensus dalam arah pengembangan.
Menemukenali strategi pencapaian masa depan klaster. Dilakukan melalui proses lokakarya yang transparan, bukan hanya pendapat kelompok elit, dengan berbagai pilihan yang dijabarkan dari strategi terbaik.
5. Penetapan tujuan jangka panjang
6. Penyusunan strategi pencapaian
C. Menciptakan momentum
Berorientasi pada hasil yang mudah dicapai dan dapat segera dimulai. Prakarsa yang tidak membutuhkan sumberdaya yang besar dan dapat memunculkan keberhasilan dalam waktu singkat. Bentuk tim sementara yang segera selesai masa tugasnya ketika kegiatan berakhir..
7. Penetapan agenda taktis jangka pendek
Kawi [email protected]
Pencanangan formalisasi prakarsa klaster, dilakukan untuk mempublikasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat luas.
Kajian yang fundamental terhadap posisi daya saing klaster, yang diperoleh dari pandangan kelompok dari di luar partisipan klaster, untuk menghindari keterbatasan pendapat kolektif partisipan.
Studi banding ke lokasi klaster yang relevan, merupakan langkah yang berharga untuk merangsang kegiatan.
8. Pencanangan formalisasi klaster
9. Analisis mendalam, benchmarking
D. Memperluas landasan
Kawi [email protected]
Keberhasilan pada proses sebelumnya akan memberikan momentum pada kemampuan untuk menangani isu yang lebih mendasar. Agenda strategis jangka panjang disusun berdasrkan momentum ini.
Meningkatkan ungkitan (leverage) dengan membangun hubungan dengan klaster terkait di dalam satu kawasan, merupakan landasan sistem inovasi daerah. Juga dilakukan hubungan dengan klaster secara nasional maupun internasional.
10. Penetapan agenda strategis jangka panjang
11. Membangun hubungan antar klaster
E. Menjaga momentum
Apakah daya saing klaster menguat?
Apakah intervensi terhadap klaster menimbulkan perubahan?
Apa yang berhasil dilaksanakan dan apa yang tidak.
12. Pengkajian ulang, evaluasi
Kawi [email protected]
Ifor Ffowcs-WilliamsIfor Ffowcs-Williams
Kawi [email protected]
3 cangkir perusahaan (besar dan kecil, yang bergerak di usaha/ teknologi spesifik)
2 sendok sari “kewirausahaan”
2½ cangkir akademisi (universitas, lembaga riset).
3 sendok tepung talenta
1½ cangkir lembaga publik (yang terlibat pada kebijakan industri, ekonomi, iptek), pada tataran nasional, regional, lokal
1½ cangkir lembaga pembiayaan (commercials & investment bank, VC, business angel).
¾ cangkir tepung media
½ cangkir science park dan lembaga alih teknologi.
1½ cangkir organisasi kolaborasi (LPSM, KADIN, asosiasi industri, jejaring formal, fasilitator klaster.)
Bahan yang dibutuhkanBahan yang dibutuhkan
5 sendok keceriaan berkarya
Kawi [email protected]
Fasilitator klaster
perusahaan
akademisi
Lembaga publik
Panaskan fasilitator klaster pada 200 °C
Masukkan perusahaan, akademisi dan lembaga publik ke dalam panci kecil sampai mendidih dan biarkan terbuka sampai lembut.
Cara memasaknyaCara memasaknya
Kawi [email protected]
keceriaan
talenta
kewirausahaan
Tambahkan sari kewirausahaan, tepung talenta dan sirup keceriaan.
Kurangi panas kompor, panci jangan diangkat dan biarkan, untuk menjaga campuran tersebut tetap hangat.
Kawi [email protected]
media
Masukkan campuran ini dalam panci yang masih hangat tadi dan akhiri dengan taburan tepung media.
Organisasi kolaborasi Lembaga pembiayaan
Lembaga alih teknologiScience park
Sementara itu, campurkan dengan cepat organisasi kolaborasi, lembaga pembiayaan dan tambahkan
science park & lembaga alih teknologi hingga tercampur dengan sempurna.
Kawi [email protected]
Kawi [email protected]
implementasiPerenca-naan aksi
Pengem-bangan strategi
Penentuan SDM dan sumber dana
Pengelolaan tu-gas, SDM dan hubungan
Pengamanan kesepakatan
evaluasi
Pengelolaan keterlibatan dan komunikasi
Kolaborasi dgn pemangku
kepentingan
The European Association of Development Agencies (eurada)
Pelibatan pemang-ku kepentingan
Pembelajaran dan kepemimpinan
Mobilisasi pemangku
kepentingan
Pengumpul-an data
Pendefi-nisian
lingkup
Pem-bentukan
tim
inisiasi
Kawi [email protected]
Apakah terdapat aktivitas sektoral yang telah terdefinisi
Apakah sektor ini cukup kompetitif, saling terhubung dan memiliki potensi ekspor?
Apakah terdapat aktivitas yang memiliki rantai nilai yang cukup untuk membuat
kompetensinya meningkat?
Apakah terdapat peluang komersial tertentu yang memiliki hasil?
Apakah sektor ini signifikan secara
nasional/regional?
Teridentifikasi potensi klas-ter regional
Teridentifikasi potensi klas-ter komersial
Teridentifikasi potensi klaster
nasional
stopstopstopstop
stopstopstopstop
stopstopstopstop
AA
tidak ya
tidak yatidak tahu
tidak yatidak tahu
tidakya
tidak yaDiskusikan dgn komite klaster
Diskusikan dgn komite klaster
Tahapan klasifikasi klaster industri
Kawi [email protected]
AA
Apakah ada dukungan dari pemerintah setempat?
Apakah potensi klaster telah dianalisis dan rantai nilai telah dipetakan?
Apakah ada dukungan dari industri lokal, institusi riset dan pendidikan?
Apakah peluang ekspor beserta tantangannya telah teridentifikasi?
Klaster meningkat ke tahap inkubasi
Klaster pada tahap inisiasi
BB
tidak ya
ya
ya
ya
tidak
tidak
tidak
Diskusikan dgn komite klaster
Tahapan klasifikasi klaster industri
Kawi [email protected]
Apakah terdapat fasilitator terlatih, netral dan diterima oleh klaster telah dilibatkan?
Apakah struktur organisasi telah teridentifikasi?
Apakah agenda aksi bersama telah terdefinisi?
Apakah kemampuan klaster telah dikaji?
Apakah rencana aksi spesifik telah diimplementasikan?
Apakah telah dilakukan benchmark untuk mengukur kemajuan?
BB
CC
Klaster dapat dilanjutkan ke
tahap Implementasi
Klaster pada tahap Inkubasi
ya
ya
ya
ya
ya
ya
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
Tahapan klasifikasi klaster industri
Kawi [email protected]
CC
Klaster dapat dilanjutkan ke
tahap Improvement
Klaster pada tahap
Implementasi
Apakah fasilitator masih terlibat dalam proses?
Apakah pasar prioritas sudah ditentukan?
Apakah keanggotaan klaster meningkat?
Apakah aliansi bisnis baru ternbentuk dalam klaster?
Apakah jumlah tenaga kerja dalam klaster meningkat?
Apakah produk hasil inovasi telah dihasilkan oleh prakarsa kolaborasi?
Apakah sudah ada pendapatan yang dihasilkan oleh klaster?
DD
ya
ya
ya
ya
ya
ya
ya
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
Tahapan klasifikasi klaster industri
Kawi [email protected]
DD
Apakah reputasi klaster menghasilkan peluang pasar baru?
Apakah klaster baru telah terbentuk?
Apakah pendapatan klaster dapat membuat klaster berkelanjutan?
Apakah momentum klaster masih ada?
Apakah terdapat tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan klaster?
Apakah dihasilkan bisnis atau investasi baru?
Klaster pada tahap
Improvement
Tahapan klasifikasi klaster industri
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
ya
ya
ya
ya
ya
Kawi [email protected]
Diamond model: M. Porter, 1990Diamond model: M. Porter, 1990
9 factors model: Dong-Sung Cho, 2000 9 factors model: Dong-Sung Cho, 2000
Double Diamond model: Rugman & D'Cruz, 1993Double Diamond model: Rugman & D'Cruz, 1993
Lingkungan UsahaLingkungan Usaha
Kawi [email protected]
Kondisi faktor Kondisi faktor (input)(input)
Kondisi Kondisi permintaanpermintaan
Industri pendukung &
terkait
Strategi perusa-Strategi perusa-haan & struktur haan & struktur
persainganpersainganpemerintah
peluang
Sumberdaya alam (fisik) Sumberdaya manusia Sumberdaya modal Infrastruktur fisik Infrastruktur administratif Infrastruktur informasi Infrastruktur iptek Ketersediaan dan kualitas pemasok
lokal dan industri terkait Adanya klaster industri yang kuat
Konteks tingkat permintaan lokal
Strategi yang diambil perusahaan
Keadaan persaingan lokal
Diamond modelDiamond model
Kawi [email protected]
Peristiwa peluang
Lingkungan bisnis
Industri pendukung &
terkait
Permintaan domestik
Anugerah sumberdaya
Daya saing internasional
Politisi dan birokrat
pekerja
Manajer dan insinyur
profesional
Para wira-usahawan
*Dong-Sung Cho, 2000
Model 9 faktorModel 9 faktor
Kawi [email protected]
Supporting Infrastructure
Supporting Industries and
Institutions
Canadian Customers
U.S. Customers
Canadian-based Resources
U.S.-based Resources
Canadian government
U.S. Customers
Exports outside North America
Exports outside North America
North American Business
Double diamondDouble diamond
Kawi [email protected]
Market with saucers: initial conditions1. Roles of local governments: leadership
domestics export
Industrial zone Export processing zone
Capacity building: core competence
1. Infrastructure: logistics2. Institutions: deregulation
3. Human Resources: universities4. Living conditions: information
Anchor firm
Related firms: complementary firms2. Financial firms, logistics firms, research institutes
Industrial cluster: 3. Innovations
Regional economic growth
(a)
(b)
(c)
(d)
Industrial zone
Market
Fixed capital
1. quasi public goods
1. quasi public goods
2. Increasing Returns to Scale(Production Function)
3. Economics of Scale(Cost Function)
Flowchart approach to industrial cluster policy
Kawi [email protected]
Melakukan tindakan klaster
Meningkatkan tek. baru & pertum-
buhan perusahaan
Menciptakan jejaring antar
pelaku
Meningkatkan formasi klaster
Meningkatkan pasar “faktor”
Memperbaiki landasan klaster
Mengembangkan tautan & visi
Membangun modal sosial
Titik masuk klasterisasi secara organik
Titik masuk klasterisasi secara rekayasa ulang
Titik masuk klasterisasi yang direkayasa
Source: Elisabeth Waelbroeck, Rocha dan IKED
Proses klasterisasi Proses klasterisasi dan titik masukdan titik masuk
Kawi [email protected]
(rule of thumb . . . he ...he... he...)Hukum jempolHukum jempol
Stuart Rosenfeld, 2002
Kawi [email protected]
Klaster adalah ekosistem ekonomi dan bukan organisasi keanggotaan.
Pilihlah klaster berdasarkan hubungan yang sistemik dan membuka peluang pasar...
11
Kawi [email protected]
Critical mass akan menarik externalities, kerjasama akan menciptakan externalities.
“Kepadatan perusahaan minimum” yang diperlukan adalah yang dapat memunculkan external economies.
22
Kawi [email protected]
Batas klaster ditentukan oleh “anggota”-nya, dan tidak mengekang.
Batas klaster ditentukan oleh seberapa jauh jarak yang masih dirasakan nyaman bagi orang bepergian untuk bekerja, bergaul dan berjejaring.
33
Kawi [email protected]
Klaster memiliki siklus hidup
Tahapan perkembangan klaster membentuk kebutuhan dan minatnya.
EmbrioTumbuhMatangMenurun
44
Kawi [email protected]
No date event place city participants note1
2
3
4
5
6
7
8
9
Log SheetLog Sheet
Kawi [email protected]
Wieke Irawati [email protected]
Kawi BoedisetioKawi Boedisetio
[email protected]@clubmember.orgkawi.4shared.comkawi.4shared.com
+62 817 219 755+62 817 219 755