kebijakan akuntansi aset lainnya

50
LAPORAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK ASET LAIN – LAIN DISUSUN OLEH : FIKRI SYAHRIZAL DAVI 121210017 GABRIEL IAN PRADIPTA WIJAYA 121210022 PARAMITHA RIA CHRISTANTI 121210040 ROSALINA MARTEKA SIDARTA 121210043 SANDRA CICILIA ERKANAWATI 121210045 WILLIAM ANTHONIUS KRISTANTO 121210054 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MA CHUNG

Upload: gabriel-ian-praya

Post on 16-Feb-2016

65 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

akuntansi aset lainnya

TRANSCRIPT

LAPORAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

ASET LAIN LAIN

DISUSUN OLEH :

FIKRI SYAHRIZAL DAVI

121210017

GABRIEL IAN PRADIPTA WIJAYA121210022

PARAMITHA RIA CHRISTANTI

121210040

ROSALINA MARTEKA SIDARTA121210043

SANDRA CICILIA ERKANAWATI121210045

WILLIAM ANTHONIUS KRISTANTO121210054

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MA CHUNG

MALANG

2015

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET LAINNYAAset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang,aset tetap, dana cadangan, dan piutang jangka panjang. Aset Lainnya antara lain:

1. Aset tidak berwujud

2. Kemitraan dengan pihak ketiga

3. Kas yang dibatasi penggunaannya

4. Aset Lain-Lain.

A. ASET TIDAK BERWUJUD

1. DefinisiAset Tidak Berwujud didefinisikan sebagai aset non-moneter yang dapat diidentifikasi namun tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tidak Berwujud merupakan bagian dari Aset Non lancar yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Aset non-moneter yang dapat diidentifikasi

b. Dikendalikan oleh entitas pemerintah

c. Mempunyai potensi manfaat ekonomi masa depan2. Jenis Aset Tidak Berwujuda. GoodwillGoodwill adalah kelebihan nilai yang diakui oleh suatu entitas akibat adanya pembelian kepentingan/saham di atas nilai buku. Goodwill dihitung berdasarkan selisih antara nilai entitas berdasarkan pengakuan dari suatu transaksi peralihan/penjualan kepentingan/saham dengan nilai buku kekayaan bersih perusahaan.b. Hak Paten dan Hak CiptaHak Paten dan Hak Cipta diperoleh karena adanya kepemilikan kekayaan intelektual atau atas suatu pengetahuan teknis atau suatu karya yang dapat menghasilkan manfaat bagi entitas. Di samping itu, dengan adanya hak ini, entitas dapat mengendalikan pemanfaatan aset tersebut dan membatasi pihak lain yang tidak berhak untuk memanfaatkannya.c. RoyaltiNilai manfaat ekonomi yang akan/dapat diterima atas kepemilikan hak cipta/hak paten/hak lainnya pada saat hak dimaksud akan dimanfaatkan oleh orang, instansi atau perusahaan lain.

d. SoftwareSoftware computer yang masuk dalam kategori Aset Tidak Berwujud adalah software yang bukan merupakan bagian tidak terpisahkan dari hardware komputer tertentu. Dengan kata lain, software yang dimaksud di sini adalah software yang dapat digunakan di komputer atau jenis hardware lainnya.e. LisensiLisensi adalah izin yang diberikan pemilik Hak Paten atau Hak Cipta yang diberikan kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu Hak Kekayaan Intelektual yang diberi perlindungan dalam jangka waktu dan syarat tertentu.f. Hasil Kajian/Penelitian yang memberikan manfaat jangka panjangHasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang adalah suatu kajian atau pengembangan yang memberikan manfaat ekonomis dan/atau sosial dimasa yang akan datang yang dapat diidentifikasi sebagai aset. Diantara bentuk hasil penelitian adalah peta digital yang dikembangkan oleh beberapa kementerian negara/lembaga.

g. Aset Tidak Berwujud LainnyaAset Tidak berwujud lainnya merupakan jenis aset tidak berwujud yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam jenis aset tidak berwujud yang ada.

3. PengakuanUntuk dapat diakui sebagai Aset Tidak Berwujud maka suatu entitas harus dapat membuktikan bahwa aktivitas/kegiatan tersebut telah memenuhi:

a. Definisi dari Aset Tidak Berwujud

b. Kriteria pengakuan.

Sesuatu dapat diakui sebagai Aset Tidak Berwujud jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari Aset Tidak Berwujud tersebut akan mengalir kepada/dinikmati oleh entitas

b. Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.

4. PengukuranAset Tidak Berwujud diukur dengan harga perolehan, yaitu harga yang harus dibayar entitas untuk memperoleh suatu Aset Tidak Berwujud hingga siap untuk digunakan dan Aset Tidak Berwujud tersebut mempunyai manfaat ekonomi yang diharapkan dimasa datang atau jasa potensial yang melekat pada aset tersebut akan mengalir masuk ke dalam entitas tersebut. Terhadap Aset Tidak Berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas Aset Tidak Berwujud yang memiliki masa manfaat tidak terbatas. Namun demikian, perlu dipastikan benar - benar aset tersebut memiliki masa manfaat tidak terbatas atau sebaliknya masa manfaatnya masih dapat diestimasikan khususnya terkait dengan saat dimana aset dimaksud tidak akan memiliki nilai lagi, misalnya karena adanya teknologi yang lebih baru atau yang lebih canggih. Amortisasi dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti garis lurus, metode saldo menurun dan metode unit produksi. Biaya untuk memperoleh Aset Tidak Berwujud dengan pembelian terdiri dari:a. Harga beli, termasuk biaya import dan pajak-pajak, setelah dikurangi dengan potongan harga dan rabat

b. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah sebagai berikut :

a. Biaya staf yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat digunakan

b. Biaya profesional yang timbul secara langsung agar aset tersebut dapat digunakan

c. Biaya pengujian untuk menjamin aset tersebut dapat berfungsi secara baikPengukuran Aset Tidak Berwujud yang diperoleh secara internal adalah

a. Aset Tidak Berwujud dari kegiatan pengembangan yang memenuhi start pengakuan, diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya yang dikeluarkan sejak memenuhi kriteria pengakuan.b. Pengeluaran atas aset tidak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas sebagai beban tidak boleh diakui sebagai bagian dari harga perolehan Aset Tidak Berwujud di kemudian hari.c. Aset Tidak Berwujud yang dihasilkan dari pengembangan software komputer, maka pengeluaran yang dapat dikapitalisasi adalah pengeluaran tahap pengembangan aplikasi. Aset yang memenuhi definisi dan syarat pengakuan aset tidak berwujud, namun biaya perolehannya tidak dapat ditelusuri disajikan sebesar nilai wajar.5. Penghentian dan pelepasanAset Tidak Berwujud diperoleh dengan maksud untuk digunakan dalam mendukung kegiatan operasional pemerintah. Namun demikian, pada saatnya suatu Aset Tidak Berwujud harus dihentikan dari penggunaannya. Beberapa keadaan dan alasan penghentian Aset Tidak Berwujud antara lain adalah penjualan, pertukaran, hibah, atau berakhirnya masa manfaat Aset Tidak Berwujud sehingga perlu diganti dengan yang baru. Secara umum, penghentian Aset Tidak Berwujud dilakukan pada saat dilepaskan atau Aset Tidak Berwujud tersebut tidak lagi memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Pelepasan Aset Tidak Berwujud dilingkungan pemerintah lazim juga disebut sebagai pemindahtanganan. Apabila suatu Aset Tidak Berwujud tidak dapat digunakan karena ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, atau masa kegunaannya telah berakhir, maka ATB tersebut hakekatnya tidak lagi memiliki manfaat ekonomi masa depan, sehingga penggunaannya harus dihentikan. Apabila suatu Aset Tidak Berwujud dihentikan dari penggunaannya, baik karena dipindahtangankan maupun karena berakhirnya masa manfaat atau tidak lagi memiliki manfaat ekonomi, maka pencatatan Aset Tidak Berwujud yang bersangkutan harus dikoreksi.Dalam hal penghentian Aset Tidak Berwujud merupakan akibat dari pemindahtanganan dengan cara dijual atau dipertukarkan sehingga pada saat terjadinya transaksi belum seluruh nilai buku Aset Tidak Berwujud yang bersangkutan habis diamortisasi, maka selisih antara harga jual atau harga pertukarannya dengan nilai buku Aset Tidak Berwujud terkait diperlakukan sebagai pendapatan/beban dari kegiatan non operasional pada Laporan Operasional. Penerimaan kas akibat penjualan dibukukan sebagai pendapatan dan dilaporkan pada Laporan Realisasi Anggaran. Sedangkan kas dari penjualan Aset Tidak Berwujud dimaksud sebesar nilai bukunya dikelompokkan sebagai kas dari aktifitas investasi pada Laporan Arus Kas.6. Penyajian dan PengungkapanATB disajikan dalam neraca sebagai bagian dari Aset Lainnya. Hal-hal yang diungkapkan dalam Laporan Keuangan atas Aset Tidak Berwujud antara lain sebagai berikut:a. Masa manfaat dan metode amortisasi

b. Nilai tercatat bruto, jumlah amortisasi yang telah dilakukan dan nilai buku Aset Tidak Berwujud

c. Penambahan maupun penurunan nilai tercatat pada awal dan akhir periode, termasuk penghentian dan pelepasan Aset Tidak Berwujud.

B. AKUNTANSI ASET KEMITRAAN DENGAN PIHAK KETIGA

1. Definisia. Aset Kerjasama/Kemitraan adalah aset tetap yang dibangun atau digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan kerjasama/kemitraan.b. Bangun, Kelola, Serah BKS (Build, Operate, Transfer BOT), adalah pemanfaatan tanah milik pemerintah oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana, berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya tanah beserta bangunan dan/atau sarana, berikut fasilitasnya, diserahkan kembali kepada pengelola barang setelah berakhirnya jangka waktu kerjasama BKS.c. Bangun, Serah, Kelola BSK (Build, Transfer, Operate BTO) adalah pemanfaatan tanah milik pemerintah oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana, berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan kepada pengelola barang untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut selama jangka waktu tertentu yang disepakati.d. Kerjasama Pemanfaatan (KSP) adalah pendayagunaan Barang Milik Negara oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan Negara bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya.e. Masa kerjasama/kemitraan adalah jangka waktu dimana Pemerintah dan mitra kerjasama masih terikat dengan perjanjian kerjasama/kemitraan.

2. Jenis Akuntansi Aset Kemitraan dengan Pihak Ketiga

a. Tanahb. Gedung dan Bangunan dan/atau Sarana beserta seluruh fasilitasnya yang dibangun untuk pelaksanaan perjanjian kerjasama/kemitraanc. BMN selain Tanah dan Bangunan.3. Pengakuan

a. Aset Kerjasama/Kemitraan diakui pada saat terjadi perjanjian kerjasama/ kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi aset kerjasama/kemitraan.b. Aset Kerjasama/Kemitraan berupa Gedung dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dalam rangka kerja sama BSK, diakui pada saat pengadaan/pembangunan Gedung dan/atau Sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk digunakan/dioperasikan.c. Dalam rangka kerja sama pola BSK/BTO, harus diakui adanya Utang Kemitraan dengan Pihak Ketiga, yaitu sebesar nilai aset yang dibangun oleh mitra dan telah diserahkan kepada Pemerintah pada saat proses pembangunan selesai.d. Setelah masa perjanjian kerjasama berakhir, aset kerjasama/kemitraan harus diaudit oleh aparat pengawas fungsional sebelum diserahkan kepada Pengelola Barang dan/atau Pengguna Barang.e. Penyerahan kembali objek kerjasama beserta fasilitasnya kepada Pengelola Barang dilaksanakan setelah berakhirnya perjanjian dituangkan dalam berita acara serah terima barang.f. Setelah masa pemanfaatan berakhir, tanah serta bangunan dan fasilitas hasil kerjasama/ kemitraan ditetapkan status penggunaannya oleh Pengelola Barang.g. Klasifikasi aset hasil kerjasama/kemitraan berubah dari Aset Lainnya menjadi Aset Tetap sesuai jenisnya setelah berakhirnya perjanjian dan telah ditetapkan status penggunaannya oleh Pengelola Barang.

4. Pengukurana. Aset yang diserahkan oleh Pemerintah untuk diusahakan dalam perjanjian kerjasama/kemitraan harus dicatat sebagai asset kerjasama/kemitraan sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji.b. Dana yang ditanamkan Pemerintah dalam Kerjasama/Kemitraan dicatat sebagai penyertaan Kerjasama/Kemitraan. Di sisi lain, investor mencatat dana yang diterima ini sebagai kewajiban.c. Aset hasil kerjasama yang telah diserahkan kepada pemerintah setelah berakhirnya perjanjian dan telah ditetapkan status penggunaannya, dicatat sebesar nilai bersih yang tercatat atau sebesar nilai wajar pada saat aset tersebut diserahkan, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji.

5. Penyajian dan Pengungkapan

a. Aset kerjasama/kemitraan disajikan dalam neraca sebagai aset lainnya.b. Dalam hal sebagian dari luas aset kemitraan (tanah dan atau gedung/bangunan), sesuai perjanjian, digunakan untuk kegiatan operasional K/L, harus diungkapkan dalam CaLK.c. Aset kerjasama/kemitraan selain tanah harus dilakukan penyusutan selama masa kerja sama.d. Masa penyusutan aset kemitraan dalam rangka KSP melanjutkan masa penyusutan aset sebelum direklasifikasi menjadi aset kemitraan.e. Masa penyusutan aset kemitraan dalam rangka BSK adalah selama masa kerjasama.f. Sehubungan dengan Perjanjian Kerjasama/Kemitraan, pengungkapan berikut harus dibuat :1. Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian

2. Hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam perjanjian

3. Ketentuan tentang perubahan perjanjian apabila ada

4. Kententuan mengenai penyerahan aset kerjasama/kemitraan kepada pemerintah pada saat berakhirnya masa kerjasama5. Ketentuan tentang kontribusi tetap yang harus dibayar/disetor mitra kerjasama ke Rekening Kas Negara6. Penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasil kerjasama.g. Sehubungan dengan pengungkapan yang lazim untuk aset, pengungkapan berikut harus dibuat untuk aset kerjasama/kemitraan:1. Klasifikasi aset yang membentuk aset kerjasama

2. Penentuan biaya perolehan aset kerjasama/kemitraan

3. Penentuan depresiasi/penyusutan aset kerjasama/kemitraan.h. Setelah aset diserahkan dan ditetapkan penggunaannya, aset hasil kerjasama disajikan dalam neraca dalam klasifikasi aset tetap.

C. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

1. DefinisiKas yang dibatasi penggunaannya adalah uang yang merupakan hak pemerintah, namun dibatasi penggunaannya atau yang terikat penggunaannya untuk membiayai kegiatan tertentu dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan sebagai akibat ketetapan/ keputusan baik dari pemerintah maupun dari pihak diluar pemerintah misalnya pengadilan ataupun pihak luar lainnya.2. Jenis Kas yang Dibatasi PenggunaannyaKas yang dibatasi penggunaannya atau kas yang terikat (restricted cash) pada suatu kegiatan tertentu dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan memiliki jenis yang beragam, misalnya Dana Abadi Umat dan Dana Abadi Pendidikan.

3. PengakuanPengakuan atas kas yang dibatasi penggunaannya diakui pada saat kas disisihkan atau ditempatkan pada suatu rekening tertentu yang dimaksudkan untuk membiayai suatu kegiatan yang memerlukan dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.

4. PengukuranKas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebesar nilai nominal kas yang disisihkan atau ditempatkan pada suatu rekening tertentu yang dimaksudkan untuk membiayai suatu kegiatan yang memerlukan dana relative besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.5. Penyajian dan PengungkapanKas yang dibatasi penggunaannya disajikan di dalam kelompok Aset Lainnya dan diungkapkan secara memadai di dalam CaLK. Hal-hal yang perlu diungkapkan antara lain adalah tujuan penyisihan dana, dasar hukum dilakukannya penyisihan, jenis kas yang dibatasi penggunaannya, dan informasi lainnya yang relevan dan dapat membantu pembaca laporan keuangan dalam mengintepretasi hasilnya.

D. ASET LAIN-LAIN

1. DefinisiAset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset tidak berwujud, kas yang dibatasi penggunaannya dan kemitraan dengan pihak ketiga.

2. Jenis dan Pengakuan Aset Lain-lainAset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain. Contoh: penghentian penggunaan aset tetap pemerintah dapat disebabkan karena rusak berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan, penyertaan modal). Selain itu aset lain-lain pada pemerintah pusat termasuk di dalamnya antara lain adalah aset eks Pertamina, aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan aset PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PT PPA).

3. PengakuanPengakuan aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain

4. PengukuranAset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain menurut nilai tercatatnya. Aset lain lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap disusutkan mengikuti kebijakan penyusutan aset tetap. Proses penghapusan terhadap aset lain lain dilakukan paling lama 12 bulan sejak direklasifikasi kecuali ditentukan lain menurut ketentuan perundang-undangan.

5. Penyajian dan PengungkapanAset Lain-lain disajikan di dalam kelompok Aset Lainnya dan diungkapkan secara memadai di dalam CaLK. Hal-hal yang perlu diungkapkan antara lain adalah faktor-faktor yang menyebabkan dilakukannya penghentian penggunaan, jenis aset tetap yang dihentikan penggunaannya, dan informasi lainnya yang relevan.6. Perlakuan Khusus

Dalam pengakuan software komputer sebagai ATB, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Untuk software yang diperoleh atau dibangun oleh internal instansi pemerintah dapat dibagi menjadi dua, yaitu dikembangkan oleh instansi pemerintah sendiri atau oleh pihak ketiga.b. Software yang dibeli tersendiri dan tidak terkait dengan hardware harus dikapitalisasi sebagai ATB setelah memenuhi kriteria perolehan asset secara umum.c. Software yang diniatkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat oleh pemerintah maka software seperti ini harus dicatat sebagai persediaan.d. Apabila software yang dibeli oleh pemerintah untuk digunakan sendiri namun merupakan bagian integral dari suatu hardware, maka software tersebut diakui sebagai bagian harga perolehan hardware dan dikapitalisasi sebagai bagian dari hardware yang bersangkutan.2.2 AKTIVA LAIN LAINAktiva adalah harta atau kekayaan perusahaan. Aktiva juga berarti sumber-sumber ekonomik yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan di masa yang akan datang. Aktiva diklafikasikan menjadi :1. Aktiva lancar dan aktiva tidak lancar, yang terdiri atas :a. Investasib. Aktiva tetap berwujudc. Aktiva tetap tidak berwujudd. Aktiva lain lainA. PENGERTIAN AKTIVA LAIN LAINAktiva lain lain dapat disebut juga dengan harta lainnya atau other assets. Aktiva lain lain memiliki beberapa pengertian, yaitu :a. Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar. Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.b. Aktiva lain lain adalah aktiva yang memiliki umur relative tetap tetapi tidak digunakan untuk operasional perusahaan sehari hari. Contohnya : Bangunan dalam proses , uang jaminan dari pelanggan.c. Aktiva lain lain adalah aktiva yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan aktiva perusahaan yang memiliki umur lebih dari 1 tahun, tetapi tidak sepenuhnya memenuhi syarat seperti aktiva tetap berwujud.d. Aktiva lain lain adalah asset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo dari 12 bulan, asset kerjasama dengan pihak ke-3 (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.e. Aktiva lain lain adalah aktiva aktiva yang tidak dapat dikelompokan kedalam aktiva lancer, aktiva jangka panjang, aktiva tetap berwujud, dan aktiva tetap tidak berwujud.f. Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan sebagai salah satu dari aktiva di atas, tetapi tidak cukup material bila disajikan dalam akun tersendiri.B. KLAFIKASI POS AKTIVA LAIN LAINPos pos aktiva lain lain dapat diklafikasikan sebagai berikut :1. Aktiva Lain Laina. Uang Jaminanb. Bangunan Dalam ProsesC. BAGAN REKENINGNO.KEL. DASARKEL. TERJABARRUPA-RUPA REKENING

1.AKTIVAAKTIVA LANCARKas

Surat-Surat Berharga

Piutang Usaha

Piutang Wesel

Persediaan

Pos Transitoris Aktif

Pos Antisipasi Aktif

INVESTASI JK PJGInvestasi Pada Saham

Investasi Pada Obligasi

AKT TETAP BERWUJUDTanah

Bangunan

Mesin-Mesin

Kendaraan

Alat-Alat Perkantoran

AKT TETAP TDK BERWUJUDGoodwill

Hak Paten

Merk Dagang

AKTIVA LAIN-LAINGedung Dalam Pembangunan

Mesin Yang Tidak Digunakan

D. KOMPONEN AKTIVA LAIN LAINKomponen dalam aktiva lain - lain , antara lain :1. Jaminan Sewa

Adalah uang garansi yang disebabkan karena transaksi sewa menyewa dan akan di kembalikan pada akhir masa sewa.

Konsep sewa jaminan merupakan konsep dimana kita seolah-olah membeli aset melalui bank namun ketika uang telah ditransfer masuk ke rekening penjual, uangnya akan dipakai bersama untuk kepentingan bersama. Penghasilan dari penginvestasian uang bersama ini kemudian akan diprioritaskan untuk membayar cicilan bulanan, dan jika masih ada sisa akan dibagi sesuai kesepakatan. Dalam konsep ini pihak penjual tidak lah kehilangan asetnya meski telah "dijual", karena ada kewajiban bagi pembeli untuk mengembalikan kepada penjual setelah pinjaman lunas. Pengamannya adalah bisa dibuat Perjanjian+Kuasa jual atas aset tersebut yang menunjuk penjual sebagai penerima kuasa.2. Aktiva yang tidak dapat dipakaiAktiva tetap yang tidak digunakan adalah aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif(operasional) dan ditahan untuk dilepaskan. Contoh aktiva tidak dapat dipakai, yaitu :a. Aktiva tetap tidak berwujudi. Definisi

Istilah aktiva tetap tidak berwujud digunakan untuk mewujudkan aktiva - aktiva yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik. Pada umunya aktiva tetap tidak berwujud merupakan hak-hak yang dimiliki dan dapat digunakan lebih dari satu tahun. Aktiva seperti ini mempunyai nilai karena diharapkan dapat memberikan sumbangan pada laba. Yang termasuk dalam pengertian aktiva tetap tidak berwujud adalah patent, hak cipta, merek dagang, franchise, leasehold, goodwill dan lain-lain.ii. Penilaian Aktiva Tetap Tidak Berwujud Aktiva tetap tidak berwujud yang memiliki catatan dalam rekening sebesar harga perolehannya. Harga perolehan isi tergantung pada cara perolehan aktiva tetap tidak berwujud. Jika diperoleh daripembelian maka harga perolehannya sebesar jumlah uang yang dikeluarkan dalam pembeliannya. Jika aktiva tetap tidak berwujud diperoleh dari penukaran dengan aktiva maka harga perolehannya sebesar harga pasar aktiva yang dipakai sebagai penukar. Apabila aktiva tidak berwujud diperoleh tanpa ada pengeluaran maka tidak diperbolehkan untuk menyantumkan aktiva tidak berwujud dalam neraca.Berikut ini diuraikan masing-masing aktiva tetap tidak berwujud :a. PatentPatent adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang menemukan sesuatu hal baru untuk membuat , menual, atau mengawasi penemuannya selama jangka waktu 17 tahun. Kalau patent itu tidak dapat diperpanang maka penemuan tadi akan diperbaharui atau diubah sehingga bisa diperoleh patent baru. Syarat mendapatkan hak paten ada tiga yaitu :1. penemuan tersebut merupakan penemuan baru.2. penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau industrial. Suatu penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat mahal / tidak ekonomis), maka tidak berhak atas paten.3. penemuan tersebut merupakan penemuan yang tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua benda tidak dapat dipatenkan. Misalnya pensil dan penghapus menjadi pensil dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan.b. Hak Cipta

Hak cipta adalah hak yang diberikan kepada pengarang atau pemain (artis/aktor) untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi karangannya, musik atau pekerjaan pementasan. Hak ini diberikanuntuk jangka waktu 28 tahun dan dimungkinkan untuk perpanjangan lagi selama 28 tahun. Seperti halnya patent mak hak cipta bisa dijual atau diberikan pad pihak lain dengan perjanjian-perjanjian tertentu. c. Merek DagangMerek dagang / cap dagang bisa didaftarkan sehingga akan dilindungi oleh undang-undang. Hak untuk menggunakan suatu merek dagang adalah tidak terbatas. Merek dagang bisa juga diperoleh dari suatu pembelian, dalam keadaan ini harga perolehan yang dicatat adalah harga beli dan semua biaya pembelian. Fungsi Mereka. Tanda Pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya.b. Sebagai alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan mereknya.c. Sebagai jaminan atas mutu barangnya.d. Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.

Pendaftaran MerekYang dapat mengajukan pendaftaran merek adalah:a. Orang (persoon)b. Badan Hukum (recht persoon)c. Beberapa orang atau badan hukum (pemilikan bersama)

Fungsi Pendaftaran Merek

a. Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang

didaftarkan.b. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenis.c. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenis.

Hal-Hal yang Menyebabkan Suatu Merek Tidak Dapat di Daftarkan

a. Didaftarkan oleh pemohon yang tidak beritikad baik.b. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum.c. Tidak memiliki daya pembedad. Telah menjadi milik umume. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya. (Pasal 4 dan Pasal 5 UU Merek).

d. FranchisesFranchises adalah hak yang diberikan oleh suau pihak (disebut franchisor) kepada pihak lain untuk menggunakan fasilitas yang dimiliki oelh franchisor. Pihak yang memberikan hak (franchisor) bisa badan pemerintah atau perusahaan swasta. Akhir-akhir ini perkembangan franchise menunjukkan kemampuan kemajuan pesat di bidang usaha swasta. Perkembangan ini terjadi karena manfaat yang timbul oleh sistem franchse itu sendiri, baik bagi masyarakat maupun bagi franchise.e. LeaseholdLeasehold adalah hak dari penyewa untuk menggunakan aktiva tetap dalam suatu perjanjian sewa-menyewa. Apabila sewa dibayar setiap periode maka biaya sewa rtadi dibebankan dalam periode terjadinya atau sebagai aktiva tetap berwujud tergantung pada perjanjian sewa itu sendiri, operating atau capital lease.f. GoodwillGoodwill adalah semua kelebihan yang terdapat dalam suatu usaha seperti letak perusahaan yang baik, nama yang terkenal, pimpinan yang ahli dan lain-lain. Dari tinjauan akuntansi, dimaksudkan dengan goodwill adalah kemampuan perusahaan untuk untuk memperoleh laba diatas keadaan normal yang diakibatkan oleh adanya faktor-faktor di atas.3. Uang muka investasiInvestasi adalah penempatan uang tau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tersebut Untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana tersebut pada obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode (untuk jangka panjang lebih dari satu tahun) di masa mendatang.

Selanjutnya, setelah periode yang diinginkan tersebut tercapai (jatuh tempo) barulah investor bisa mendapatkan kembali asetnya, tentu saja dalam jumlah yang lebih besar, guna mengkompensasi pengorbanan investor seperti yang diungkapkan Reilly dan Brown. Namun, tidak ada jaminan pada akhir periode yang ditentukan investor pasti mendapati asetnya lebih besar dari saat memulai investasi. lni terjadi karena selama periode waktu menunggu itu terdapat kejadian yang menyimpang dari yang diharapkan. lnilah, yang disebut risiko.Uang Muka adalah advance sedangkan down payment yaitu pembayaran uang kepada pihak lain yang belum memberikan prestasi atau memenuhi kewajiban, misalnya kepada kontraktor pada saat kontrak ditandatangani atau kepada penjual yang belum menyerahkan barangnya. Pembayaran sebagian dan harga yang telah disepakati oleh pembeli kepada penjual yang merupakan tanda bahwa perjanjian jual beli yang diadakan telah mengikat.Jadi uang muka investasi adalah suatu pembayaran uang kepada pihak yang mempunyai saham sebagai tanda bukti kita telah menjadi investor di perusahaannya sehingga dapat memperoleh keuntungan dari saham tersebut.4. Uang pinjamanUang yang dipakai sebagai jaminan atas transaksi yang telah disepakati sampai batas waktu yang telah ditentukan (jika transaksi tidak ditepati sesuai dengan waktu yang ditentukan, uang tersebut hilang); uang tanggungan. BENTUK JAMINAN UANG MUKA (JAMINAN BANK) :

a. Oleh karena ......................... (nama Pejabat PembuatKomitmen)...................................................................selanjutnya disebut Pejabat Pembuat Komitmen telah menandatangani kontrak dengan:.. ...(nama penyedia jasa) selanjutnya disebut PENYEDIA JASA untuk pekerjaan....... (uraian singkat mengenai pekerjaan) pada kontrak tanggal . ................... (tanggal kontrak) nomor ................. (nomor kontrak)b. Dan oleh karena sesuai dengan kontrak tersebut,Pejabat Pembuat Komitmendapat membayar uang muka kepada PENYEDIA JASA sebesar tidak lebih dari........% (.....................................persen) (persentase yang ditentukan dalamSyarat-Syarat Khusus Kontrak) harga kontrak.c. Maka kami PENJAMIN yang bertanggung jawab dan mewakili............... (nama bank) berkantor resmi di (alamat bank) Selanjutnya disebut BANK , berwenang penuh untuk menandatangani danmelaksanakan kewajiban atas nama BANK , dengan ini menyatakan bahwa : BANK menjamin Pejabat Pembuat Komitmen atas seluruh nilai uang sebesarRp. (.................................................................) (jumlah nilaijaminan). Ketentuan kewajiban ini adalah: 1. BANK terikat mengembalikan uang muka atau sisa uang muka, apabila setelah PENYEDIA JASA menerima uang muka PENYEDIA JASA gagalmemulai atau melanjutkan pekerjaan, apapun alasannya dan BANK harus segera mengembalikan nilai keseluruhan atau nilai pembayaran kembali uangmuka yang masih tersisa.2. BANK harus menyerahkan uang yang diminta oleh Pejabat Pembuat Komitmen segera setelah ada permintaan pertama tanpa tertunda dalamwaktu 7(tujuh) hari kalender dan tanpa perlu adanya pemberitahuansebelumnya mengenai prosedur hukum atau prosedur administrasi dan tanpaperlu membuktikan kepada BANK mengenai kegagalan Pejabat Pembuat Komitmen.3. Jaminan ini berlaku selama masa berlakunya kontrak atau sampai pada tanggaluang muka telah dibayar kembali seluruhnya.4. Permintaan pembayaran berkenaan dengan jaminan ini harus telah disampaikankepada BANK selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggalberakhirnya jaminan BANK ini.

5. Menunjuk ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, BANKmengabaikan hak preferensinya atas harta benda milik peserta lelang yangberkenaan dengan penyitaan dan penjualan harta benda tersebut untuk melunasihutangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831 Kitab Undang-UndangHukum Perdata.Dengan itikad baik, kami PENJAMIN yang secara sah mewakili BANK , dengan ini membubuhkan tandatangan serta cap dan materai pada jaminan ini pada tanggal .........

BANK

______________ ________________

Saksi PenjaminE. Biaya pra-operasionalBiaya operasional adalah biaya-biaya yang digunakan untuk memperoleh barang, menghasilkan barang, melakukan pemasaran dan melakukan penjualan serta biaya-biaya untuk operasional perusahaan lain jika perusahaan tersebut adalah manufaktur. Jika perusahaannya adalah perusahaan dagang maka biaya operasional nya adalah biaya untuk memperoleh barang dagangan, pemasaran dan kegiatan penjualan serta biaya-biaya operasional perusahaan lain.Macam-macam biaya operasional, yaitu :1. Biaya personil (operator, bagian administrasi, pustakawan data,pengawas data).2. Biaya overhead Biaya overhead sebuah perusahaan merupakan salah satu unsur harga pokok produk, biaya ini merupakan elemen biaya produksi yang relatif besar dan sulit pengendaliannya, serta tidak mudah dibebankan secara langsung kepada suatu hasil produksi tertentu. (pemakaian telpon, listrik, asuransi, keamanan, supplies).

3. Biaya perawatan perangkat keras Contohnya : reparasi, service.4. Biaya perawatan perangkat lunak Contohnya : modifikasi program, penambahan modul program

5. Biaya perawatan peralatan dan fasilitas

6. Biaya manajemen yang terlibat dalam operasi sistem.7. Biaya kontrak untuk konsultan selama operasi sistem.8. Biaya depresiasi (penyusutan). Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga berpengaruh terhadap waktu dan penggunaan atas nilai asset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut :a. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.b. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, umurnya harus lebih lama dari setahun.c. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis.d. Bukan inventaris, persediaan, atau properti investasi.Properti yang dapat di depresiasi dikelompokan menjadi 2 yaitu :

1. Nyata (tangible)Terdiri dari : properti personal seperti mesin mesin, kendaraan, peralatan, furniture, dan item item sejenis, properti riil seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari tanah atau tumbuh dari tanah tersebut.2. Tidak nyata (intangible)Properti personal seperti hak cipta, paten, franchise.F. Uang muka pembelian aktiva tetap

Adapun untuk memperoleh aktiva tetap menurut Zaki Baridwan (1997 : 274) dapat dilakukan dengan cara :

1. Pembelian TunaiAktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tuanai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai. Seperti biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Semua biaya-biaya di atas dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap.2. Pembelian Angsuran Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan maupun tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.3. Ditukar dengan Surat-Surat Berharga Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.4. Ditukar dengan Aktiva Tetap yang Lain Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar, atau sering disebut tukar tambah, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian dimana kekurangannya dibayar tunai. Dalam keadaan seperti ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan (kalau ada) atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima. Dalam hal pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu pertama untuk pertukaran aktiva yang tidak sejenis dan kedua, untuk pertukaran aktiva tetap yang sejenis.a. Pertukaran Aktiva yang Tidak SejenisYang dimaksudkan dengan pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama seperti pertukaran tanah dengan mesin-mesin, tanah dan gedung dan lain-lain. Penentuan harga perolehan dalam pertukaran seperti ini harus didasarkan pada harga pasar aktiva tetap yang diserahkan ditambah uang yang dibayarkan Bila harga pasar aktiva yang diserahkan tidak dapat diketahui, maka harga perolehan aktiva baru didasarkan pada harga pasar aktiva baru.Contohnya :Sebuah mesin dengancostRp 4.000.000,00 yang telah disusutkan Rp 3.200.000,00 ditukar dengan mesin baru tidak sejenis yang harga pasarnya adalah Rp 5.000.000,00. Perusahaan harus membayar uang Rp 3,900.000,00. Jurnalnya:

Tgl.AkunDebetKredit

Mesin (baru)

Akumulasi Penyusutan

Mesin (lama)

Kas

Laba Penukaran Aktiva Tetap5.000.000

3.200.000

4.000.000

3.900.000

300.000

b. Pertukaran Aktiva Tetap yang Sejenis

Yang dimaksud dengan pertukara aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifatnya dan fungsinya sama seperti pertukaran mesin produk merk A dengan merk B, atau Truk merk A dengan merk B, dan seterusnya.Contohnya :Sebuah mesin dengan cost Rp 7.000.000 yang telah disusutkan Rp 4.600.000 ditukar dengan mesin baru sejenis yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang bergerak pada usaha yang sama. Jurnalnya:

Tgl.AkunDebetKredit

Mesin (baru)

Akumulasi Penyusutan

Mesin (lama)2.400.000

4.600.000

7.000.000

Jumlah sebesar Rp 2.400.000,00 yang dicatat sebagai harga mesin baru merupakan nilai buku mesin yang diserahkan yaitu harga beli Rp 7.000.000,00 dikurangi dengan akumulasi penyusutan Rp 4.600.000,00.5. Diperoleh dari Hadiah / Donasi

Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi, pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehannya.Untuk menerima hadiah, mungkin dikeluarkan biaya-biaya, tetapi biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aktiva tetap yang diterima. Apabila aktiva dicatat sebesar yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan seperti ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Contoh :Perusahaan memperoleh sumbangan sebuah mesin dari mentri perindustrian di Jakarta yang harga pasarnya Rp. 60.000.000 kemudian mesin itu diangkut ke Bandung dengan biaya sebesar Rp. 400.000 dan selanjutnya mesin ini dipasang dengan biaya pemasangan instalasi dan percobaan sebesar Rp. 1.600.000 semua biaya dibayar secara tunai oleh perusahaan.Jurnal :Machine Rp. 60.000.000Donated capital

Rp. 60.000.000Machine Rp 400.000Cash

Rp. 400.000Machine RP. 1.600.000Cash

Rp. 1.600.0006. Aktiva yang Dibuat Sendiri

Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat dan perabot. Pembuatan aktiva tetap ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau pegawai yang masih idle. Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalm menentukan harga pokok aktiva yang dibuat.Contoh :Perusahaan membuat sendriri 3 unit arsip dengan total biaya Rp. 8.200.000 adapun harga pasar dari ketiga lemari arsip tersebut sebesar Rp. 15.000.000.Jurnal : Equipment Rp8.200.000 Cash Rp. 8.200.000Tetapi jika biaya lemari yang dikeluarkan Rp. 10.000.000 sedangkan harga pasar dari lemari arsip tersebut sebesar Rp. 9.000.000.Jurnalnya : Equipment Rp. 9.000.000 Loss on self contruction Rp. 1.000.000Cost

Rp. 10.000.000G. Piutang kepada pemegang sahamPiutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat menunjukkan satu bagian yang besar dari harta likuid perusahaan. Kieso dan Weygandt mendefinisikan pengertian piutang sebagai berikut : Receivables are claims held against customers and others for money, goods, or services.

Sedangkan pengertian piutang menurut S.Hadibroto adalah : Piutang merupakan klaim terhadap pihak lain, apakah klaim tersebut berupa uang, barang atau jasa, untuk maksud akuntansi istilah dipergunakan dalam arti yang lebih sempit yaitu merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan dengan uang.

Penjelasan definisi di atas diketahui bahwa piutang secara luas diartikan sebagai tagihan atas segala sesuatu hak perusahaan baik berupa uang, barang maupun jasa atas pihak ketiga setelah perusahaan melaksanakan kewajibannya. Sedangkan secara sempit piutang diartikan sebagai tagihan yang hanya dapat diselesaikan dengan diterimanya uang di masa yang akan datang. Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang, yang prosesnya dimulai dari pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada langganan, melakukan pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima pembayaran, dengan kata lain piutang dapat juga timbul ketika perusahaan memberikan pinjaman uang kepada perusahaan lain dan menerima promes atau wesel, melakukan suatu jasa atau transaksi lain yang menciptakan suatu hubungan dimana satu pihak berutang kepada yang lain seperti pinjaman kepada pimpinan atau karyawan. Piutang merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam modal kerja suatu perusahaan. Sebagian piutang dapat dimasukkan dalam modal kerja yaitu bagian piutang yang terdiri dari dana yang diinvestasikan dalam produk yang terjual dan sebagian lain yang termasuk modal kerja potensial yaitu bagian yang merupakan keuntungan. Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja yaitu Kas -------- persediaan ---- piutang ------ kas. Dalam keadaan normal dan dimana penjualan pada umumnya dilakukan dengan kredit, piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi dari pada persediaan, karena perputaran dari piutang ke kas membutuhkan satu langkah, yang penting kebijaksanaan kredit yang efektif dan prosedur-prosedur penagihan untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada waktunya dan mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih. Jadi piutang kepada pemilik saham adalah keuntungan yang akan di dapat dari si pemilik saham apabila sahamnya ini bisa berjalan dengan baik.

H. Beban yang ditangguhkan

Beban yang ditangguhkan merupakan biaya yang telah terjadi atau ditangguhkan karena dirasakan manfatnya dapat dirasakan pada periode mendatang.Contoh : Biaya penelitian dan pengembangan sertapengeluaran piranti KomputerTujuan dari beban yang ditangguhkan ini adalahagar dapat mengaitkan manfaat yang diharapkan. Atau Beban Ditangguhkan adalah deferred charges yaitu pengeluaran yang belum merupakan biaya dalam tahun buku yang sedang berjalan, tetapi masih tercatat sebagai harta. Atau beban yang di tangguhkan merupakan pos yang sejak awal dicatat sebagai aktiva tetapi diharapkan menjadi beban dikemudian hari atau selama operasi normal bisnis. Perlengkapan dan asuransi dibayar di muka merupakan dua contoh beban dibayar dimuka yang mungkin membutuhkan penyesuaian pada akhir periode akuntansi. Contoh lainnya termasuk beban iklan dibayar dimuka dan bunga dibayar di muka. Contoh transaksi:

Akun perlengkapan pada harga peroleh sebesar Rp 20.000.000. namun setelah dicek kebenarannya ternyata tersisa Rp 16.000.000. berarti perlengkapn yang telah terpakai sebesar Rp 4.000.000.Jurnal dari transaksi ini adalah :Beban Perlengkapan 4.000.000Perlengkapan 4.000.000

Biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode-periode selanjutnya digolongkan sebagai beban yang ditangguhkan.

Pos-pos yang termasuk dalam golongan tersebut yaitu:

a. Biaya pendirian perusahaan yang timbul pada perusahaan dalam tahap pembanguna. (PSAK No.6 ttg Akuntansi dan Pelaporan Bagi Perusahaan Dalam Tahap Pengembangan)b. Biaya emisi saham, yaitu biaya yang terjadi dalam rangka pemasyarakatan saham perusahaan yang meliputi biaya notaries/penasehat hokum, penilai, biaya pencetakan efek dan prospectus, dll.Selisih hutang pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba kena pajak dengan perhitungan pajakI. PENGAKUAN DAN PENCATATANPencatatan debet atas akun aktiva lain-lain dilakukan pada saat pembayaran atau penerimaannya atau pada saat dialihkan menjadi aktiva lain-lain. Pencatatan ini menambah nilai Penyaluran Terakumulasi dalam Aktiva. Pencatatan kredit atas akun aktiva lain-lain dilakukan bila terjadi pelepasan atau berkurangnya nilai aktiva tersebut. Pencatatan ini merupakan pengurangan PenyaluranTerakumulasi dalam Aktiva.

J. SALDO NORMALSaldo normal aktiva lain lain adalah Debet.K. JURNAL STANDARJurnal pembayaran jaminan sewa(DR) Pembayaran jaminan sewa(CR)Kas(DR) Aktiva lain lain dan jaminan sewa(CR)Penyaluran akumulasi dalam aktiva lain lainB. Jurnal re-klafikasi aktiva tetap menjadi aktiva lain lain (DR) Aktiva lain lain dan aktiva tetap tidak digunakan(DR) Akumulasi penyusutan(CR)Aktiva tetap(DR) Penyaluran terakumulasi dalam aktiva tetap(CR)Penyaluran terakumulasi dalam aktiva lain - lainwww.studentsite.gunadarma.ac.id

Refrensi :

http://www.scribd.com/doc/16274572/18/AKTIVA-LAIN-LAINhttp://www.scribd.com/doc/89877066/83/BENTUK-JAMINAN-UANG-MUKA-JAMINAN-BANKhttp://audisindo.blogspot.com/2009/08/cara-perolehan-aktiva-tetap.htmlhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20071121210809AApmiO1http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-aktiva-tetap-berwujud/http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510122001121-IKIN_SOLIKIN/Aktiva_Tetap.pdfhttp://id.wikipedia.org/wiki/Merekhttps://fafaahmad.files.wordpress.com/2008/04/lampiran-viii.pdfhttp://www.scribd.com/doc/16274572/18/AKTIVA-LAIN-LAINhttp://www.scribd.com/doc/89877066/83/BENTUK-JAMINAN-UANG-MUKA-JAMINAN-BANKhttp://audisindo.blogspot.com/2009/08/cara-perolehan-aktiva-tetap.htmlhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20071121210809AApmiO1http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-aktiva-tetap-berwujud/http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510122001121-IKIN_SOLIKIN/Aktiva_Tetap.pdfhttp://id.wikipedia.org/wiki/MerekSelamat pagi, Pak/ Bu. terdapat beberapa pertanyaan yang ingin saya sampaikan:

1. Apakah pengakuan dan pengukuran aset lain-lain yang terdiri dari Aset Tak Berwujud, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, TGR/TPA/TP, dan Aset lainnya pada Pemerintah Pusat sama dengan pengaturan pengakuan dan pengukuran aset lain-lain pada Permendagri 64 tahun 2013 pada Pemerintah Daerah?

2. Saya masih bingung mengenai contoh nyata Aset tak Berwujud pada Pemerintah Pusat. Apa saja contoh Goodwill, Hak CIpta/ Paten, Royalti, Software, Lisensi, Hasil Penelitian/ Kajian, Aset tak berwujud lainnya, Aset tak berwujud dalam pengerjaan yang ada pada LKPP saat ini yah? Terima kasih.

Jawaban :

1. Terima kasih atas pertanyaannya. Pertama, yang merupakan Kelompok Akun adalah Kelompok Aset Lainnya, bukan Aset Lain-Lain (Akun).Mengingat Permendagri 64 Tahun 2013 (LKPD Akrual pada Pemda) merupakan turunan dari PP 71 Tahun 2010 (SAP), maka Pengakuan dan Pengukuran Aset Lainnya adalah sama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, yakni secara umum: memiliki manfaat masa depan, dapat diukur dengan andal menggunakan nilai perolehan maupun nilai wajar, serta diterima kepemilikannya dan atau kepenguasaannya berpindah. Pengakuan dan pengukuran ini kemudian dijelaskan lebih rinci terkait karakteristik masing-masing aset lainnya. Referensi: PSAP 01: Penyajian Lap. Keuangan; Bultek SAP 01, Bab VII: Aset Lainnya; Bultek SAP 02, Bab VIII: Aset Lainnya; Bultek SAP 11: Aset Tidak Berwujud; Permendagri 64 Tahun 2013, Lampiran I: Kebijakan Akuntansi).2. Merujuk LKPP Tahun 2012 (Audited), pada CALK disebutkan bahwa Aset Tak Berwujud merupakan aset yang berupa software dan hak paten yang berada di KL dan tidak dirinci lebih lanjut. Namun apabila merujuk kepada Laporan Keuangan masing-masing K/L, maka akan terlihat rinciannya, seperti pada LIPI, yakni Hak Kekayaan Intelektual berupa Kajian Implementasi Integrated Farming System sebagai contohnya. Atau kalau di DJPB, ada SPAN dan SAKTI sebagai contoh. Hak Cipta bisa jadi ditemukan di Kemenristek seperti Hak Cipta Penggunaan Chip Robotik.Yang perlu diperhatikan disini, ATB diakui ketika memenuhi kriteria dapat diidentifikasi, dikendalikan dan memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Lebih jelasnya terkait Aset Tidak Berwujud beserta Akuntansi dan Ilustrasinya, silahkan membuka Bultek SAP 11: Aset Tidak Berwujud. Selamat Membaca dan Mendalami! Terima kasih.