kebijakan dana desa ta 2016 - kementerian keuangan
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan oleh: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan RI
KEBIJAKAN DANA DESA TA 2016
1
PP 47/2015 tentang Perubahan atas PP
43/2014
UU 6/2014 tentang
Desa
PP 43/2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU 6/2014
PP 60/2014 tentang Dana Desa
Bersumber dari APBN
PERMENDAGRI: 1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman
Teknis Peraturan di Desa 2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan
Kepala Desa 3. Permendagri No. 113/2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa
DASAR HUKUM
2
PERMENDES: 1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman
Kewenangan Lokal Berskala Desa 2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan
Desa 4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan,dan Pembubaran BUMDes
5. Permendes No.21/2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa TA 2016
PP 22/2015 tentang
Perubahan atas PP 60/2014
PMK Nomor 247/PMK.07/2015 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
PMK Nomor 257/PMK.07/2015 Tentang Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana Perimbangan terhadap Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD
3
Pendapatan asli Desa
Lain-‐lain Pendapatan yang sah
hibah dan sumbangan pihak ke=ga
1
5
6
7
bantuan keuangan dari APBD Prov/Kab/Kota
3
2
4
Alokasi APBN : • Dari realokasi anggaran pusat berbasis desa
• 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap
Bagian dari PDRD kabupaten/kota • Paling sedikit 10%
Alokasi Dana Desa (ADD) • Paling sedikit 10% dari dari dana perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi DAK
• Pemerintah dapat menunda dan/atau mengurangi dana perimbangan jika kab/kota @dak mengalokasikan ADD
SUMBER-‐SUMBER PENDAPATAN DESA
Penyebab Lambat dan Rendahnya Realisasi Penyaluran Dana Desa dari Kab/kota ke Desa: 1. Sebagian Daerah belum memasukkan Dana Desa dalam APBD induK. 2. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/perwali tentang pengalokasian
Dana Desa per Desa. 3. Sebagian Daerah harus mengubah penetapan alokasi Dana Desa per desa karena
jumlah desanya berbeda dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri.
4. Sebagian Daerah terlambat menetapkan Perbup/Perwali tentang Pedoman pengalolaan Keuangan Desa dan tentang pengadaan barang/jasa di Desa.
5. Sebagian Daerah menambahkan persyaratan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke Rekening Kas Desa, berupa dokumen RPJMDes dan RKPDes, yang semakin menyulitkan bagi desa untuk segera menerima Dana Desa.
6. Sebagian Daerah memeriksa dokumen pertanggungjawaban Dana Desa sebagai syarat penyaluran tahapan.
7. Terdapat Daerah belum berani menyalurkan Dana Desa ke Desa dan sebagian desa belum berani menggunakan dana desa karena belum ada pendamping desa.
8. Kekhawa@ran perangkat desa terjerat kasus hukum karena kesalahan administrasi. 4
EVALUASI PELAKSANAAN DANA DESA TA 2015
5
PERATURAN MENTERI KEUANGAN DANA DESA & ALOKASI DANA DESA
PMK 257/PMK.07/2015
DANA DESA
ALOKASI DANA DESA
Tata Cara Penundaan dan/atau Pemotongan Dana Perimbangan terhadap
Daerah Yang Tidak Memenuhi ADD.
PMK 247/PMK.07/2015
Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi
Dana Desa.
PENGALOKASIAN DANA DESA (PASAL 2-‐10 PMK 247/2015)
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Dana Desa
APBN DANA DESA PER KAB/KOTA
DANA DESA PER DESA
10 % Formula
25% x Jumlah Penduduk Desa
35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa
10% x Luas Wilayah Desa
30% x IKK
MENTERI KEUANGAN BUPATI/WALIKOTA
25% x Jumlah Penduduk Desa
35% x Jumlah Penduduk Miskin Desa
10% x Luas Wilayah Desa
30% x IKG
Alokasi Dasar Formula=PAGU DD -‐ ALOKASI DASAR
6
Rp565,64 Jt/DESA
X JUMLAH DESA
Keterangan: Khusus desa pemekaran, data jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, dan luas wilayah desa yang belum tersedia datanya dapat digunakan data desa induk secara proporsional sebesar 50%, sedangkan untuk data @ngkat kesulitan geografis digunakan data yang sama dengan desa induk atau data yang bersumber dari pemerintah daerah.
90% Alokasi Dasar
7
Mengapa 90:10?? Hasil Simulasi Dana Desa
Proporsi
(Alokasi Dasar:
Formula)
TA 2015 Rp20,7 Triliun
TA 2016 Rp46,9 Triliun
Rata-‐rata/Desa (juta)
Alokasi max (juta)
Alokasi min (juta)
Rasio Rata-‐rata/
Desa
(juta)
Alokasi max (juta)
Alokasi min (juta)
Rasio
90:10 280 1.121 254 1:4,4 628 2.221 570 1:3,9 80: 20 280 1.961 228 1:8,6 628 3.813 512 1:7,4 75: 25 280 2.382 215 1:11,1 628 4.610 483 1:9,5 Murni Formula 0:100
280 5.204 16 1:325,3 628 16.554 48 1:340,1
Dari hasil simulasi tersebut, maka: • tahun 2015 dipilih proporsi 90:10, dimana alokasi rata-‐rata per desa Rp280 juta, dengan alokasi terendah Rp254 juta dan alokasi ter@nggi Rp1,12 miliar, dengan rasio kesenjangan terendah 1 : 4,4.
• tahun 2016 secara konsisten dipilih proporsi 90:10,dimana alokasi rata-‐rata per desa Rp628 juta, dengan alokasi terendah Rp570 juta dan alokasi ter@nggi Rp2,22 miliar, dengan rasio kesenjangan terendah 1 : 3,9.
8
Simulasi Kertas Kerja Alokasi Dana Desa Kab XYZ
Pagu Dana Desa Dalam Perpres: Rp7.500.000.000,-‐ Jumlah Desa: 10 Desa Alokasi Dasar : Rp565.640.000 x 10 Desa = Rp5.656.400.000,-‐ Alokasi Formula: Rp7.500.000.000 -‐ Rp5.656.400.000 = Rp1.843.600,-‐
9
PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA (PASAL 7 PMK 247/2015)
Jumlah Desa di Kab/Kota
Bupa=/Walikota melaporkan kepada Kemendagri dan tembusan ke DJPK
Lengkapi persyaratan
Jumlah Desa di Permendagri
Tidak Sama
10
PENGALOKASIAN DANA DESA: TERDAPAT SELISIH JUMLAH DESA (PASAL 7 PMK 247/2015)
Jumlah Desa di Permendagri
Jumlah Desa di Kab/Kota
Sesuai dengan jumlah Desa di Kab/Kota
Jumlah Desa di Permendagri
Jumlah Desa di Kab/Kota
Lebih sedikit
Lebih banyak
Alokasi DD Dalam Perbup/Wali
Sesuai dengan jumlah Desa di Permendagri
Alokasi DD Dalam Perbup/Wali
11
PENYALURAN DANA DESA Pasal 14 PMK 247
• Melalui cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD untuk selanjutnya dari RKUD ke RKD
• Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD
20% 40% 40%
Paling Lambat
April Minggu II
TAHAP I TAHAP II
Paling Lambat Agustus Minggu II
TAHAP III
Paling Lambat Oktober Minggu II
12
PENYALURAN DANA DESA TA 2016
• Melalui cara pemindah-‐ bukuan dari RKUN ke RKUD untuk selanjutnya dari RKUD ke RKD
• Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di RKUD
20% 40% 40%
Paling Lambat
April Minggu II
TAHAP I
Rp9,38 T Rp18,76 T Rp18,76 T
TAHAP II
Paling Lambat Agustus Minggu II
TAHAP III
Paling Lambat Oktober Minggu II Dana
Desa Rp 46,9T
RENCANA PERUBAHAN
60% 40%
Maret
TAHAP I
Rp28,14 T
TAHAP II
Agustus
Rp18,76 T
Exis6ng
13
Mengurangi Dana Idle
Prinsip Keha=-‐ha=an
Cash Management
Selain DD, Desa juga akan mengelola sumber-‐sumber pendapatan lain (ADD, BH PDRD dll). Disisi lain kapasitas SDM di Desa masih terbatas. Agar sumber pendanaan yang besar tersebut tdk kontrapruduk=f, perlu diberikan secara bertahap
Dana Idle
Prinsip Keha=-‐ha=an
Cash Management
DD diprioritaskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
Pada triwulan I proses pembangunan diperkirakan masih dalam proses perencanaan/persiapan
Kebutuhan pembayaran terbesar (80%) diperkirakan pada bulan April-‐Agustus
Penyaluran berdasarkan kebutuhan riil di desa agar DD =dak menjadi penambah dana idle di daerah
Mengurangi beban Kas Negara, karena diawal tahun pemerintah juga harus mentransfer dana perimbangan dan transfer ke daerah lainnya, sementara pada awal tahun penerimaan Negara belum op=mal.
PENYALURAN BERTAHAP
MENGAPA PENYALURAN BERTAHAP
14
MENGAPA TIDAK LANGSUNG KE KAS DESA
Penyaluran dilakukan melalui kabupaten/kota, agar pengawasan dan akuntabilitas tetap terjaga
Meskipun Desa mempunyai hak untuk mengelola kewenangannya, namun demikian desa tetap merupakan bagian dari kabupatenkota (bukan merupakan
daerah otonom tersendiri).
Ke depan, jumlah dana yang mengalir ke desa akan semakin besar, sementara kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan desa belum cukup memadai.
Berdasarkan Penjelasan Pasal 72 huruf b UU No 6/2014 Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN, yang ditransfer melalui APBD kab/kota yg digunakan untuk mendanai kegiatan pembangunan desa, pemberdayaan, pemerintahan
desa dan kemasyarakatan.
15
PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUN KE RKUD Pasal 15-17 PMK 247
KINERJA PENYALURAN DANA DESA DI
KAB/KOTA
Perda mengenai APBD TA berjalan Perkada mengenai tata cara pembagian dan
penetapan rincian Dana Desa se=ap Desa laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi
penggunaan DD TA sebelumnya
Laporan penyaluran Tahap I dan Tahap II telah disampaikan oleh bupa=/walikota ke DJPK paling lambat bulan minggu IV September
Paling kurang 50% DD Tahap I dan II telah disalurkan ke RKD.
Laporan penyaluran Tahap I telah disampaikan oleh bupa=/walikota ke DJPK paling lambat minggu IV Juli
Paling kurang 50% DD Tahap I telah disalurkan ke RKD.
TAHAP I
TAHAP III TAHAP II
16
PERSYARATAN PENYALURAN DD DARI RKUD KE RKD Pasal 19-21 PMK 247
KINERJA PENGGUNAAN
DANA DESA DI DESA
Perdes APB Desa disampaikan kepada bupa=/walikota paling lambat minggu II Maret
laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya
Laporan penggunaan DD Tahap I dan II telah disampaikan oleh kades ke bupa=/walikota paling lambat minggu II September
Paling kurang 50% DD Tahap I dan II telah digunakan
Laporan penggunaan DD Tahap I telah disampaikan oleh kades ke bupa=/walikota paling lambat minggu II Juli
Paling kurang 50% DD Tahap I telah digunakan
TAHAP I
TAHAP III TAHAP II
• Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang pelaksanaanya diutamakan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa setempat
• Penggunaan Dana Desa dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Desa
17
PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 25 PMK 247
18
• Penetapan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan DD setiap Desa
Untuk menghindari
keterlambatan penetapan
perkada
• Penyaluran DD Dari RKUD ke RKD
Untuk memastikan
penyaluran DD tepat waktu dan
tepat jumlah
• Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan DD
Untuk menghidari penundaan
penyaluran DD tahap berikutnya
• Sisa DD di RKUD
Untuk mengetahui besaran DD yg
belum disalurkan dari RKUD ke RKD
TA sebelumnya
PEMANTAUAN DANA DESA
Pasal 29-‐33 PMK 247
*** Yang melakukan Pemantauan: Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendesa PDTT
19
Sisa Dana Desa di RKUN
Apabila kab/kota blm menyampaikan laporan penyaluran Dana Desa tahap I dan II sampai dengan batas waktu penyampaian laporan (18 Desember 2015)
• Dana Desa tahap III @dak dapat disalurkan.
• Dana Desa yang @dak disalurkan tsb menjadi sisa Dana Desa di RKUN.
• Sisa Dana Desa tsb merupakan Sisa Anggaran Lebih (SAL) APBN
SISA DANA DESA DI KAS NEGARA (RKUN) Pasal 40 PMK 247
20
SISA DANA DESA DI KAS DAERAH (RKUD) Pasal 33 PMK 247
Januari -‐ Maret Desember April -‐ Agustus Setelah Agustus
2015 2016 2016 2016
• Sisa DD dianggarkan dalam APBD TA 2016
• Jika APBD 2016 telah ditetapkan, dilakukan perubahan penjabaran APBD 2016, kemudian dimasukkan dalam APBD-‐P
• Dicatat dlm LRA jika @dak ada APBD-‐P
• Melaporkan Sisa DD ke Dirjen PK
• Menyalurkan ke RKD jika Kades telah menyampaikan persyaratan
• Melaporkan penyaluran Sisa DD kepada Dirjen PK
• Transfer Tahap I dikurangi sebesar Sisa DD 2015 yang belum disalurkan
• Menyalurkan kembali DD yang diperhitungkan berdasarkan permintaan bupa@/walikota
• Sisa DD 2015 di RKUD yang @dak disalurkan menjadi SAL di RKUN
Terjadi karena : Sampai dengan akhir TA DD belum disalurkan dari RKUD ke RKD karena Desa @dak memenuhi persyaratan penyaluran Dana Desa
Mulai berlaku TA 2017
21
Apabila Sisa Dana Desa di RKD
kurang dari/sama dengan 30%
Apabila Sisa Dana Desa di RKD lebih
dari 30%
Dana Desa tahap I TA berikutnya disalurkan sesuai
besaran dan waktu yg ditentukan
Dana Desa tahap I TA berikutnya ditunda
penyalurannya sebesar nilai sisa di atas 30% tsb
Sisa Dana Desa di RKD
Dana Desa tahap I yg ditunda, dapat
disalurkan kembali sebelum Agustus TA
berikutnya apabila Sisa Dana Desa tsb telah digunakan sehingga sisanya kurang dari
30%
Apabila sampai Agustus TA berikutnya Sisa Dana Desa masih lebih besar dari 30%, maka Dana Desa tahap
I yang ditunda tsb disalurkan bersamaan dengan penyaluran Dana Desa tahap II.
SISA DANA DESA DI KAS DESA (RKD) Pasal 41 PMK 247
• DJPK melakukan evaluasi terhadap: a. Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa
oleh kabupaten/kota; dan
b. realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa.
• Evaluasi terhadap tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa oleh kabupaten/kota dilakukan untuk memas@kan pembagian Dana Desa se@ap Desa dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-‐undangan
• Evaluasi terhadap realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa dilakukan untuk mengetahui realisasi penggunaan DD
22
EVALUASI DANA DESA Pasal 34 PMK 247
23
Pemotongan Dana Desa
MENKEU
JENIS SANKSI PEMBERI SANKSI
JENIS PELANGGARAN
Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota
Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke Desa Bupa@/walikota @dak menyampaikan persyaratan
penyaluran se@ap Tahap; Bupa@/walikota @dak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa se@ap Desa yang dalam perkada sebelumnya @dak sesuai ketentuan.
Bupa@/walikota @dak menyalurkan Dana Desa tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan
BUPATI/ WALIKOTA
Laporan penundaan penyaluran dari bupa=/walikota; Laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari bupa=/
walikota
Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA =dak wajar
Pemotongan Dana Desa ke Desa
Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa
Kepala Desa =dak menyampaikan Peraturan Desa mengenai APB Desa;
Kepala Desa =dak menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap sebelumnya; dan
Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
Terdapat Sisa Dana Desa > 30% selama 2 tahun berturut-‐turut
SANKSI
Pasal 39-‐45 PMK 247
Bupa@/walikota @dak dapat memenuhi persyaratan penyaluran Tahap III sampai dengan berakhirnya tahun anggaran
Sisa angggaran DD Tahap III menjadi SAL pada RKUN dan @dak disalurkan kembali
Roadmap Alokasi Dana Desa TA 2015 – 2019
URAIAN 2015 2016 2017 2018 2019 APBN APBN-‐P APBN APBN APBN APBN
Transfer ke Daerah 637.975,1 643.834,6 723.191,2 811.843,7 1.037.911,6 1.118.401,7
% Dana Desa 1,42% 3,23% 6,40% 10,00% 10,00% 10,00%
Dana Desa (miliar) 9.066,2 20.766,2 46.982.1 81.184,3 103.791,1 111.840,2 Rata-‐rata per desa (juta) 122,4 280,3 628,5 1.095,7 1.400,8 1.509,5
Alokasi Dana Desa-‐ ADD (miliar)
33.430,8
32.666,4
36.723,9
42.285,9
55.939,8 60.278,0
Bagi Hasil PDRD (miliar) 2.091,1
2.091,0
2.650,4
2.733,8
3.055,3
3.376,7
Total (DD+ADD+BH PDRD)
44.589,0
55.523,6
86.356,4
126.204,2
162.786,3
175.494,9
Rata-‐rata per desa (juta) 601,8 749,4 1.115,2 1.703,3 2.197,1 2.368,6
Keterangan: 1. Alokasi Transfer ke Daerah TA 2017-2019 berdasarkan Medium-Term Budget Framework 2. Dari 508 kab/kota, yang mempunyai Desa sebanyak 434 kab/kota. 3. Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 10% dari DAU dan DBH dan bagian hasil PDRD sebesar 10% dihitung
berdasarkan jumlah kab/kota yang memiliki Desa. 4. Jumlah Desa pada tahun 2015 sebanyak 74.093 dan berdasarkan data dari Kemendagri (Permendagri No.
56/2015) naik sebanyak 661 desa sehingga pada tahun 2016 sebanyak 74.754 Desa, dan diasumsikan s.d. tahun 2019 tidak bertambah.
PEMEKARAN DESA PER PROVINSI (Termasuk Pemekaran Jumlah Desa pada 2015)
Aceh 6474
Sumut 5389 -‐> 5418
Sumbar 880
Bengkulu 1341
Kepri 275
Jambi 1398 -‐> 1399
Riau 1592
Babel 309
Sumsel 2817 -‐> 2859
Lampung 2435
Banten 1238
Jateng 7809
Jabar 5319
DIY 392
Ja@m 7723-‐>7724
Bali 634
NTB 995
NTT 2931-‐>2976
Kalbar 1908-‐>1977
Kalteng 1434
Kalsel 1864-‐>1866
Kal@m 833-‐>836
Kaltara 447
Gorontalo 657
Sulut 1491-‐>1506
Sulteng 1838-‐1841
Sulbar 576
Sulsel 2253
Sultra 1820-‐>1846
Malut 1064-‐>1065
Maluku 1191-‐>1198
Papua 5090-‐>5391
PaBar 1628-‐>1744
Jumlah Desa 74.093 (2015) 74.754 (2016)
• Besaran dana yang akan diterima oleh se@ap desa dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa (ADD), dan bagian hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah akan semakin kecil.
• Menambah beban APBN bila dikaitkan dengan target agar Dana Desa bisa mencapai Rp1 miliar/desa.
• Akan menambah beban biaya pendampingan, pela@han, dan pembinaan.
• Perlunya komitmen moratorium penambahan desa
26
DAMPAK PENAMBAHAN DESA DAN PERLUNYA UPAYA PENGENDALIAN
TATA CARA PENUNDAAN DAN/ATAU PEMOTONGAN DANA PERIMBANGAN
TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ALOKASI DANA DESA
PMK 257/2015
Dasar Hukum : Pasal 96 PP 47 Tahun 2015 • Pemerintah daerah kabupaten/kota mengalokasikan ADD dalam APBD kabupaten/kota se=ap tahun
• ADD dialokasikan paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dikurangi DAK
• Pengalokasian dan Pembagian ADD kepada se=ap Desa diatur dengan Peraturan Bupa=/Walikota
• Peraturan bupa=/walikota disampaikan kepada Menteri Keuangan paling lambat bulan Oktober TA berjalan dengan tembusan Kemendes dan Kemendagri
• Kementerian Keuangan dapat menunda dan/atau memotong sebesar alokasi yang seharusnya disalurkan ke Desa bagi kabupaten/kota yang =dak mengalokasikan paling sedikit 10%
RUANG LINGKUP
• Besaran ADD paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari DAU dan DBH.
• Penundaan atau pemotongan dana perimbangan (DAU ditambah
DBH) dikenakan terhadap pemerintah kabupaten/kota yang =dak menganggarkan ADD dalam APBD se=ap tahun anggaran.
• Besaran pemotongan adalah sebesar selisih kewajiban ADD
dengan yang telah dianggarakan dalam APBD/APBD-‐P.
MEKANISME PEMOTONGAN DAU DAN/ATAU DBH
• Sanksi pemotongan DAU dan/atau DBH diberikan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Ter=nggal dan Transmigrasi antara lain dengan memper=mbangkan kapasitas fiskal daerah.
• Terdapat kriteria yang digunakan untuk mengukur kemampuan fiskal, agar daerah yang =dak menganggarkan ADD sesuai dengan ketentuan, dapat dikenakan sanksi (kriteria evaluasi dalam proses).
• DAU/DBH yang dipotong akan disalurkan ke Provinsi pada bulan Desember, dan Provinsi paling lambat 7 hari kerja menyalurkan ke RKD.
DJPK KAB/KOTA PROVINSI DESA
Melakukan evaluasi I thd penganggaran ADD dalam perkada / APBD
Menyampaikan perkada/perubahan perkada tentang ADD
• Memenuhi 10 % dari DAU + DBH
• Tidak menyampaikan komitmen
• Surat Pemberitahuan
• Menunda penyaluran DAU/DBH
• Memotong DAU/DBH
ADD dalam P-‐APBD kurang dari 10% dari DAU+DBH
• Menampung dalam rekening transito
• Menyalurkan ke RKD
• Mencatat Penerimaan APB Desa
• Kurang dari 10 % dari DAU + DBH
• Surat Peringatan
• Surat Komitmen
Melakukan evaluasi II thd pengalokasian ADD dalam pekada/perkada-‐P/APBD-‐P
Menyampaikan perkada/perkada-‐P tentang ADD
TATA CARA PEMOTONGAN/PENUNDAAN DAPER TERHADAP DAERAH YANG TIDAK MEMENUHI ADD
PMK 257/PMK.07/2015
Keterangan: • Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD dilakukan bulan Jan-‐April
• Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil evaluasi Perbup/Perwali
• Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I bulan September dan tahap II bulan Oktober
• Pemotongan DAU/DBH bulan November setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan dari RKUN ke RKUD Provinsi.
• Gubernyur menyalurkan dana hasil pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan Desember dan melaporkan kepada DJPK
KAB XYZ DJPK PROVINSI DESA
• DAU Rp70M+ DBH Rp30M=Rp100M
• ADD dlm APBD dan Perbup/Perwali= Rp8M (8%)
• Kekurangan ADD=Rp2M (2%)
Evaluasi APBD dan Perbup Nilai ADD<10% DAU+DBH
• Menyampaikan Komitmen akan menganggarkan ADD 10%
• Menyusun P-‐APBD
• Tidak menyampaikan komitmen
• Evaluasi P-‐APBD, apakah sdh 10% sesuai komitment
• Menunda penyaluran DAU/DBH sebesar :
• 1. 25% x 2 M • 2. 25% x 2 M
• Memotong DAU/DBH sebesar:
(50% x 2 M) + 2 (25% x 2M)
• Tidak menganggarkan dalam P-‐APBD
• Menampung dalam rekening transito
• Menyalurkan ke RKD
• Mencatat Penerimaan APB Desa
Keterangan: • Evaluasi Perbup/Perwali tentang ADD dilakukan bulan Jan-‐April
• Pemberitahuan kepada Pemda kg hasil evaluasi Perbup/Perwali
• Penundaan penyaluran DAU/DBH tahap I bulan September dan tahap II bulan Oktober
• Pemotongan DAU/DBH bulan November setelah melalui rapat koordinasi Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemendes, dan disalurkan dari RKUN ke RKUD Provinsi.
• Gubernyur menyalurkan dana hasil pemotongan DAU/DBH tsb ke Desa bulan Desember dan melaporkan kepada DJPK
CONTOH ADD KABUPATEN XYZ