kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
DESCRIPTION
Materi Sosialisasi Kebijakan Penyaluran Anggaran Transfer ke Daerah TA 2012. 14 Nov 2012.TRANSCRIPT
1
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DBH PAJAK DAN DBH CUKAI HASIL TEMBAKAU
DISAMPAIKAN OLEH :
LISBON SIRAIT
KASUBDIT DANA BAGI HASIL PAJAK DIREKTORAT DANA PERIMBANGAN
Skema DBH Pajak
PBB
Pusat (10%)
Daerah (90%)
Pusat (80%)
Daerah (20%)
Pusat (98%)
Daerah (2%)
Dibagi rata ke Kab/Kota (6,5%)
Insentif Kab/Kota (3,5%)
Provinsi (16,2%)
Kab/Kota (64,8%)
Biaya Pungut (9%)
Kab/Kota (12%)
Provinsi (30%)
Kab/Kota Penghasil (40%)
Kab/Kota Pemerataan (30%)
Provinsi (8%)
- PPh Ps. 25
dan Ps.29
WPOPDN,
- PPh Ps.21
Cukai Hasil
Tembakau
DBH PAJAK
Pusat
10 %
Provinsi
16,2 %
Kab/Kota
64,8 %
BP PBB
9%
a. 6,5% Bagi Rata
b. 6,5% Insentif
PEMBAGIAN PBB
PBB (100%)
Sektor
Pedesaan
Perkotaan
Perkebunan
Perhutanan
Pertambangan
Pusat (DJP)
10%
20%
60 %
65%
70%
Daerah
90%
80%
40%
35%
30%
SEKTOR PBB Sektor
Perdesaan
Perkotaan
Perkebunan
Perhutanan
Pertambangan Non Migas
Daerah Penghasil
Provinsi
By origin
By origin
By origin
By origin
By origin
Kab/kota
By origin
By origin
By origin
By origin
By origin
* Menggunakan Formula
Sektor PBB MIGAS
On Shore
Tanah & Bangunan
Tubuh Bumi
Off Shore
Tanah & Bangunan
Tubuh Bumi
Daerah Penghasil
By origin
Formula
Formula
Formula
DAERAH NON PENGHASIL
X
5
Objek Pajak PBB Migas
Wilayah Kerja KKKS ‘X’
TUBUH BUMI (PRODUKSI)
TUBUH BUMI (PRODUKSI)
● Areal dan Bangunan
ONSHORE
● Areal dan Bangunan
OFFSHORE
OBJEK PAJAK (Pasal 1, 2 dan 3 UU PBB): adalah bumi dan/atau bangunan
• Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.
Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia.
• Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan;
1. Permukaan Bumi:
a. Areal onshore: areal KKKS di daratan dan perairan pedalaman;
b. Areal offshore.
2. Tubuh Bumi: proxy Hasil Produksi
3. Bangunan: total luas bangunan yang dimiliki/dikuasai/dimanfaatkan KKKS
• Subjek Pajak
seluruh KKKS yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan sesuai luas WK yang dikuasainya.
• Wajib Pajak
Subjek Pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak menjadi Wajib Pajak PBB Migas.
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak PBB Migas
Garis pantai
PERMUKAAN BUMI Areal DARATAN (onshore)
TUBUH BUMI (PRODUKSI)
PERMUKAAN BUMI Areal PERAIRAN Lepas Pantai (offshore)
TUBUH BUMI (PRODUKSI)
• Objek PBB Migas
7
PBB Migas Offshore dan PBB Migas Tubuh Bumi (RPMK Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah)
20/06/20
12 8
Untuk tahun 2012, PBB Migas per kabupaten/kota dari PBB
Migas yang ditanggung Pemerintah dihitung berdasarkan:
a. ketetapan akhir penerimaan PBB Migas onshore yang
telah ditetapkan per kabupaten/kota penghasil;
b. ketetapan akhir penerimaan PBB Migas offshore dan
PBB Migas tubuh bumi dibagi berdasarkan proporsi
rencana penerimaan; dan
c. selisih rencana penerimaan PBB Migas dengan
ketetapan akhir PBB Migas dihitung menggunakan
formula.
PBB Migas Offshore dan PBB Migas Tubuh Bumi (RPMK Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah)
Mulai tahun 2013 PBB Migas Offshore dan
Tubuh Bumi yang ditanggung Pemerintah
dihitung dengan ketentuan:
a. 10% formula
b. 90% proporsi tahun sebelumnya
20/06/20
12 9
10
Besarnya Insentif PBB = 3,5% dari renpen/realisasi
penerimaan PBB TA ybs
Dihitung dengan ketentuan:
a. 35% dibagikan secara merata untuk kab/kota yang berhak atas insentif
b. 65% dibagikan kepada kab/kota yang berhak atas insentif dengan formula:
Insentif PBB = (20% x rasio PSLR) + (20% x rasio PRP) +
(15% x rasio SLRP) + (15% x rasio NRP) +
(10% x rasio LW) + (10% x rasio JP) +
(10% x rasio JPM)
PSLR = persentase selisih lebih realisasi penerimaan PBB
PRP = persentase realisasi penerimaan PBB
SLRP = selisih lebih realisasi penerimaan PBB
NRP = nominal realisasi penerimaan PBB
LW = luas wilayah
JP = jumlah penduduk
JPM = jumlah penduduk miskin
Formula Besaran Insentif PBB
DBH CUKAI HASIL TEMBAKAU
CUKAI HASIL TEMBAKAU
100 %
PUSAT
98%
DBH CHT
2 %
DBH CHT
DBH Cukai Hasil
Tembakau (2%)
Alokasi per Provinsi (DJPK)
Penerimaan Cukai Hasil Tembakau
Produksi Tembakau Kering
Pembinaan Lingkungan Sosial (IPM)
58 %
38%
4%
Gubernur
Alokasi per
kab/kota
Peraturan
Gubernur
5 kegiatan DBH CHT
Pembinaan
lingkungan Sosial
Penanganan dampak negatif ketrampilan kerja, limbah pabrik, smoking area, rawat
kesehatan, BLK, penguatan ekonomi
Peningkatan Kualitas
Bahan Baku
Pembinaan Industri
Sosialisasi Cukai
Pemberantasan
Cukai Ilegal
Pengendalian dan pengawasan
Kepatuhan terhadap aturan Cukai
dan Peningkatan Penerimaan Negara
Standar mutu bahan baku, nikotin rendah, sarana
dan metode pengujian, penangan panen dan pasca
panen, penguatan kelembagaan petani.
Pendataan mesin, penerapan HAKI, pembentukan
kawasan, pemetaan industri, kemitraan,
penguatan kelembagaan, pengembangan industri
ber tar-nikotin rendah.
Penggunaan DBH CHT
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Sementara DBH Pajak
10 hk
stlh APBN
ditetap-
kan
Akhir
Maret
TA ybs
Minggu I
Maret
Minggu I
Juni
IKD : Indikasi Kebutuhan Dana
IKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara
RDP : Rencana Dana Pengeluaran
Penganggaran Penetapan Alokasi Sementara DBH CHT
60 hari
sblm
TA ybs
10 hk
stlh APBN
ditetapkan
60 hari
sblm
TA ybs
IKD : Indikasi Kebutuhan Dana
IKDP BUN: Indikasi Kebutuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara
RDP : Rencana Dana Pengeluaran
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Definitif DBH Pajak
Minggu I
Oktober
TA ybs
Penganggaran dan Penetapan Alokasi Definitif DBH CHT
Minggu I
Oktober
TA ybs
Akhir
November
TA ybs
Alokasi DBH Pajak dan DBH CHT
TA 2012-2013
No Penerimaan Tahun
% 2012 2013
1. PBB 29.134,54 27.343,80 -6,15%
a. Sektor Pedesaan 1.170,15 365,10 -68,80%
b. Sektor Perkotaan 6.479,41 2.579,90 -60,18%
c. Sektor Perkebunan 1.017,14 1.269,80 24,84%
d. Sektor Perhutanan 248,85 291,50 17,14%
e. Sektor Pertambangan 20.218,99 22.837,50 12,95%
- Migas 19.646,04 22.257,90 13,29%
- Panas Bumi 185,36 187,12 0,95%
- Non Migas Lainnya 387,59 392,48 1,26%
2. PPh 82.461,08 110.534,70 34,04%
a. Pasal 21 78.665,05 103.691,36 31,81%
b. Pasal 25/29 3.796,03 6.843,34 80,28%
3. Cukai Hasil Tembakau 84.385,52 88.020,79 4,31%
Total 195.981,14 225.899,29 15,27%
20/06/20
12 18
Dalam Miliar
Catatan:
Penetapan alokasi DBH PBB sektor pertambangan migas TA 2013 menggunakan prognosa 2012
Terima Kasih
Direktorat Dana Perimbangan, DJPK
Gedung Radius Prawiro (A) Lantai 4
Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710
Telp. 021-350 5087, 34357977
Faks: 021-3505087
Website: www.djpk.depkeu.go.id
E-mail: [email protected]