kebijakan penelaahan resep

5
KEPUTUSAN DIREKTUR NOMOR : 375 /KEP-DIR/RSIAH/X/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENELAAHAN RESEP DI RSUD Pariaman Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien dan penggunaan obat yang aman di rumah sakit, perlu dilakukan proses penelaahan resep yang efektif sebelum obat disiapkan; b. bahwa proses penelaahan resep dilakukan berdasarkan persyaratan administrasi, persyaratan farmasi dan persyaratan klinis yang dilaksanakan oleh Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang kompeten; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Kebijakan Penelaahan Resep di RSUD Pariaman Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI

Upload: sutanazhari

Post on 07-Jul-2016

46 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

k

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Penelaahan Resep

KEPUTUSAN DIREKTUR

NOMOR : 375 /KEP-DIR/RSIAH/X/2014

TENTANG

KEBIJAKAN PENELAAHAN RESEP DI RSUD Pariaman

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien dan penggunaan obat

yang aman di rumah sakit, perlu dilakukan proses penelaahan resep yang

efektif sebelum obat disiapkan;

b. bahwa proses penelaahan resep dilakukan berdasarkan persyaratan

administrasi, persyaratan farmasi dan persyaratan klinis yang

dilaksanakan oleh Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang

kompeten;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Kebijakan

Penelaahan Resep di RSUD Pariaman

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3. Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor1691/MENKES/PER/VIII/2011

tentang Keselamatan Pasien.

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 tahun 2014 tentang Standar

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG KEBIJAKAN PENELAAHAN

RESEP DI RSUD PARIAMAN

KEDUA : Kebijakan penelaahan resep sebagaimana pada dictum kesatu adalah

kegiatan pelayanan kefarmasian terkait dengan pengkajian resep yang

meliputi persyaratan administrasi, persyaratan farmasi dan persyaratan

Page 2: Kebijakan Penelaahan Resep

klinis, untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.

KETIGA : Aspek yang ditelaah dalam pengkajian resep di RSUD Pariaman, meliputi:

A. Persyaratan administrasi :

1. Kejelasan tulisan

2. Nama dokter dan nomor SIP

3. Ruangan/Poliklinik (asal resep)

4. Tanggal resep

5. Nama pasien dan tanggal lahir/umur

6. Nomor rekam medis

7. Berat badan pasien

B. Persyaratan farmasi :

1. Nama obat, sediaan/kekuatan sediaan

2. Jumlah dan dosis obat

3. Aturan pakai/cara pemberian obat

C. Persyaratan klinis :

1. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat

2. Alergi, duplikasi pengobatan dan interaksi

3. Kontra indikasi dan efek samping obat

4. Efek adiktif

KEEMPAT : Prioritas resep yang harus ditelaah di RSUD Pariaman adalah :

1. Resep obat anak

2. Resep yang lebih dari lima komponen obat (polifarmasi)

3. Resep racikan

KELIMA

KEENAM

:

:

Petugas yang melakukan penelaahan resep adalah apoteker dan tenaga

teknis kefarmasian yang kompeten dan petugas dapat melakukan konfirmasi

dengan dokter penulis resep bila ditemukan persyaratan resep yang tidak

tepat

Tenaga teknis kefarmasiaan yang kompeten yaitu yang dapat melakukan

telaah resep minimal 10 resep

KETUJUH : Penelaahan atau pengkajian ketepatan obat dapat dikecualikan atau tidak

mutlak dilakukan pada :

1. Kondisi / keadaan darurat atau

Page 3: Kebijakan Penelaahan Resep

2. Bila dokter pemesan hadir untuk pemesanan, pemberian dan monitoring

pasien (di kamar bedah dan IGD), atau

3. Dalam tindakan radiologi intervensional, atau

4. Diagnostic imaging dimana obat merupakan bagian dari prosedur

KEDELAPAN

KESEMBILAN

:

:

Penelaahan resep terkait interaksi obat harus tercatat dalam bentuk software

yang dapat di update secara berkala dan dilakukan evaluasi setiap tahun

Jika tidak ada software yang update secara berkala menggunakan buku

interaksi obat yang terbaru.

KESEPULUH

KESEBELAS

KEDUABELAS

:

:

:

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.

Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka Keputusan Direktur RSUD

Pariaman Nomor 330/KEP-DIR/RSIAH/XII/2012 tidak berlaku lagi.

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini

maka akan diadakan perbaikan atau perubahan seperlunya

Ditetapkan di Pariaman

Pada tanggal 1 Juli 2016

Direktur RSUD Pariaman

dr. Indria Velutina