kebijakan pengawasan dalam mengawal program...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PENGAWASAN DALAM MENGAWAL PROGRAM
PEMBERDAYAAN SOSIAL
OLEH:H. HASBULLAH
Inspektur Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT MASALAH EFISIENSI
BIROKRASI
Inspektorat Bidang Dys & PFM3
Money Follow
Program
e-Government
Stop
Pemborosan
Fokus Kinerja,
Bukan SPJ
Menghemat jumlah anggaran yang
dibelanjakan dari kegiatan-kegiatan yang
tidak penting
Anggaran digunakan hanya untuk membiayai
program/kegiatan prioritas yang
mendukung pencapaian tujuan pembangunan
Anggaran yang digunakan
menghasilkan manfaat besar untuk masyarakat
Alokasi anggaran harus
digunakan untuk program
pembangunan yang ber-
manfaat bagi masya-
rakat, misalnya infra-
struktur, pengentasan
kemiskinan, pendidikan,
dan kesehatan. (Peme-
rintah Berorientasi Hasil)
Seberapapun anggaran
yang diberikan kepada
K/L/Pemda pasti habis,
tetapi tujuan (hasil)
tidak tercapai.
ASN jangan terlalu banyak
menghabiskan waktu dan
tenaga hanya untuk
mengurusi SPJ
Dalam sistem pemerin-
tahan elektronik, rakyat
bisa mengakses dokumen-
dokumen pemerintah dan
semua hal dapat dilihat
secara transparan, ter-
masuk soal anggaran
publik
Ombudsman RI
Pelayanan Publik
KPK
1. Penilaian Inisiatif Anti
Korupsi
2. Survey Integritas Sektor
Publik
Kementerian Keuangan
Evaluasi Kinerja Pelaksanaan
Anggaran
BPK RI
Opini atas Laporan Keuangan
Bappenas
Strategi Nasional
Pencegahan dan
Pemberantasan
Korupsi/Whistle Blowing
System.
Kemenpan & RB
1. Akuntabilitas Kinerja (SAKIP)
2. Impelementasi Reformasi
Birokrasi
3. Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik
4. Wilayah Bebas dari
Korupsi/Wilayah Birokrasi
Bersih dan MelayaniBPKP
1. Maturitas Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP)
2. Tingkat Kapabilitas Aparat
Pengawas Intern Pemerintah
3. Evaluasi dan Pengawasan
Realisasi Anggaran dan
Pengadaan Barang dan Jasa 4
PENILAIAN K/L
PENILAIAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN
INSPEKTORAT BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN
5
• PENGAMANAN ASET
• KEPATUHAN PADA PP/UU• KESESUAIAN PENYAJIAN LK
• EFISIEN/EFEKTIF PROGRAM
WTP, WDP, DISCL
KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 - 2019
6
▰ STRATEGI PENGAWASAN
▰ ORIENTASI
▰ PENDEKATAN
▰ PERKEMBANGAN METODE PEMERIKSAAN
▰ Mengutamakan PREVENTIF tanpa meninggalkan Kuratif sesuai
dengan Paradigma baru dalam pengawasan yaitu APIP sebagai
Quality Assurance dan Advisory Management
▰ E-Audit, metode ini secara
bertahap akan dilaksanakan,
sejalan dengan kebutuhan
organisasi.
▰ PERBAIKAN pada 8 Area Perubahan Reformasi
Birokrasi menuju Good Governance dan Clean
Government
▰ INTEGRATED pada aspek keuangan,
kinerja, pelayanan publik, sumber daya
manusia, tata kelola
INSPEKTORAT JENDERAL
FUNGSI PENGAWASAN INTERNAL DALAM MENGAWAL
AKUNTABILITAS PROGRAM KESEJ. SOSIAL
Peningkatan Akuntabilitas
Mengurangi Tindakan Korupsi
Peningkatan Tata Kelola
Peningkatan Pelayanan Publik
AUDIT REVIU EVALUASIPEMANTAU-
AN
ASISTENSI/TLHP
PENDAM-PINGAN
DAN PENGAWAS
-AN
LAINNYA
Quality Assurance Advisory Management
Good and
Clean
Governance
7
PASAL 48 AYAT (2) PP 60 TAHUN 2008
PENGUATAN PENGAWASAN
Meningkatnya kepatuhan terhadap
pengelolaan keuangan negara
Meningkatnya efektivitas
Pengelolaan Keuangan Negera
Meningkatnya Status Opini BPK
Menurunnya tingkat
penyalahgunaan wewenang
9
AKUNTABILITAS DALAM TATA KELOLA KEUANGAN
9
AKUNTABILITAS
HUBUNG-AN
BERORIEN-TASI HASIL
PELAPOR-AN
KONSEK-UENSI
KINERJA
Akuntabilitas adalah komunikasi dua arah
Akuntabilitas tidak melihat kepada inputataupun autput melainkan kepada outcome
Pelaporan adalah tulang punggung dariakuntabilitas
Tanggung jawab itu mengindikasikan kewajibandan kewajiban datang bersama konsekuensi
Tujuan dari akuntabilitas adalah untukmeningkatkan kinerja, bukan untuk mencarikesalahan dan memberikan hukuman
3
4
5
1
2
1
2
34
5
INSPEKTORAT BIDANG DYS DAN PFM
ALAT-ALAT AKUNTABILITAS
10
Rencana Strategis
Rencana Kinerja
Kesepakatan Kinerja
Laporan Akuntabilitas
Penilaian Sendiri
Penilaian Kinerja
Kendali Manajemen
Sasaran yang harus diterapkan untuk memenuhi misi dan arahapa yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran
Komitmen organisasi untuk mencapai hasil tertentu sesuaidengan tujuan, sasaran, dan strategi dari rencana strategis
Hubungan antara yang melaksanakan pekerjaan untuk mengukurkinerja dan membangun akuntabilitas
Program dan informasi keuangan dan indikator kinerja yangmerefleksikan kinerja dalam hubungannya dengan pencapaiantujuan utama organisasi.
Memonitor kinerjanya dan mengevaluasi kemampuannyamencapai tujuan kinerja, ukuran capaian kinerjanya dan tahapan-tahapan, serta mengendalikan dan meningkatkan prosespenilaian.
Membandingkan kinerja aktual selama periode reviu tertentudengan kinerja yang direncanakan
Para Pimpinan akan bertanggungjawab atas kualitas dan ketepatan waktukinerja, meningkatkan produktivitas, mengendalikan biaya dan menekanberbagai aspek negatif kegiatan, dan menjamin bahwa program diaturdengan integritas dan sesuai peraturan yang berlaku
11
22
3
3
4
4
6
5
5
6
7
7
UNSUR-UNSUR AKUNTABILITAS
11
ASPEK 3E
KETENTUAN YANG BERLAKU
KECUKUPAN, KELENGKAPAN
DAN KEABSAHAN
REKON DAN DILAPORKAN
KEUANGAN YANG HARUS DIKELOLA SECARA TERTIB, TAAT PADA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, EFEKTIF, EFISIEN, EKONOMIS
TRANSPARAN, DAN BERTANGGUNG JAWAB DENGAN MEMPERHATIKAN
AZAS KEADILAN, KEPATUTAN, DAN MANFAAT UNTUK MASYARAKAT
DILAKUKAN REKON DAN DILAPORKAN
SECARA PERIODIK
SESUAI KETENTUAN PERATURAN
YANG BERLAKU
DIBUAT MEMENUHI UNSUR KECUKUPAN
BUKTI, KELENGKAPAN TERHADAP
TRANSAKSI AKUN DAN SAH
INSPEKTORAT BIDANG DYS DAN PFM
CAPAIAN AKUNTABILITAS KEMENTERIAN SOSIAL
13
▰ OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN
▰ 2012
▰ WTP - DPP
▰ 2013
▰ WTP-DPP
▰ 2014
▰ WDP
▰ 2015
▰ TMP
▰ 2016
▰ WTP
▰ 2017
▰ WTP
PENILAIAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PAN & RB
CC
B
B
B
B
A
TARGET & ACTION PLAN DALAM PENCAPAIAN OPINI LAPORAN KEUANGAN & LAKIN TAHUN 2018-2019
14
OPINI LK
WTP
LAKIN A
PENDAMPINGAN TATA KELOLA KAS
PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM
PRIORITAS DI PROV/ KAB/ KOTA
PENYUSUNAN EVALUASI LAKIN
TRIWULAN (Perpres 29 Tahun
2014 Pasal 19) PEMANTAUAN DAN
PENYELESAIAN TLHP APIP/ BPK
PENGUATAN IMPLEMENTASI
SPIP
1 2 3
4 5 6
PENGAWALAN TERHADAP ISU STRATEGIS AKUNTABILITASPENGELOLAAN ANGGARAN (APBN & HIBAH)
15
▰ 4T
▰ TIDAK TEPAT SASA-
RAN, TIDAK TEPAT
WAKTU, TDK TEPAT
JUMLAH DAN TIDAK
TEPAT MANFAAT
▰ SPJ
▰ KETERLAMBATAN
PE-NERIMAAN SPJ/
SPJ BELUM ADA/
BELUM DIBUAT
DAN TIDAK TERTIB
▰ TOR >< SPJ
▰ TOR TIDAK SESUAI
DENGAN PERTANG-
GUNG JAWABAN
▰ TATA KELOLA
▰ PENATA KELOLAAN
KAS DAN BARANG
PERSEDIAAN SERTA
PENYERAPAN REA-
LISASI ANGGARAN
▰ PENGENDAPAN DANA
▰ DANA YANG MASIH
MENGENDAP DI
REKENING BANK
PENAM-PUNG
▰ MONEV
▰ HASIL MONEV BE-
LUM DAPAT DIJADI-
KAN ALAT UKUR
PENCAPAIAN
KINERJA
INSPEKTORAT JENDERAL
BELANJA BANTUAN SOSIAL
16
PMK 228/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN NOMOR 254/PMK.05/2015
PASAL 34
AYAT 1 Kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat ( 4) yang menerima
bantuan sosial bertanggung jawab penuh atas bantuan sosial yang diterima.
AYAT 2 Lembaga nonpemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) yang berperan dalam
pemberian bantuan sosial kepada penerima bantuan sosial, bertanggung jawab penuh atas
bantuan sosial yang disalurkan.
AYAT 3 Kelompok masyarakat dan lembaga nonpemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) wajib menyampaikan pertanggung jawaban bantuan sosial kepada PPK berupa:
Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Sosial yang memuat:
Jumlah uang, barang dan/ atau
jasa yang diterima;
Jumlah uang, barang dan/ atau
jasa yang digunakan;
Penjelasan penggunaan
uang, barang dan/ atau jasa; dan
Jumlah sisa uang, barang dan/ atau jasa yang belum
dimanfaatkan; dan
Foto dokumentasi pelaksanaan
kegiatan/ pekerjaan/BAST.
PELAPORAN BANTUAN SOSIAL
17
PMK 228/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN NOMOR 254/PMK.05/2015
PASAL 6
AYAT 4 Penerima Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, adalah perorangan,
keluarga, kelompok, masyarakat miskin, tidak mampu, dan/atau yang mengalami keadaan
yang tidak stabil sebagai akibat dari siturasi krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, dan/atau
fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum.
AYAT 5 Belanja Bantuan Sosial yang diberikan oleh pemberi bantuan sosial sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) kepada penerima bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada
penerima bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak untuk:
a. Dikembalikan kepada pemberi bantuan sosial; atau
b. Diambil hasilnya oleh pemberi bantuan sosial
AYAT 3 Pemberi bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b merupakan
Kementerian Negara/ Lembaga yang berdasarkan peraturan perundang-undangan mempunyai
tugas dan fungsi melaksanakan program perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, jaminan
sosial, pemberdayaan sosial, penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar, dan
penanggulangan bencara.
WASDAL PENGGUNAAN APBN DAN DANA HIBAH LANGSUNG DALAM NEGERI
AUDIT
REVIU
EVALUASI
Perencanaan Anggaran (Grant
Agreement) TOR/RAB
Pelaksanaan Penyaluran dan Pemanfaatan
Pelaporan/ Pertanggungjawaban
Pemantauan/ Monev
INSPEKTORAT JENDERAL 19
APBN &
TANTANGAN & MASALAH
PROGRAM DAYASOS
INSPEKTORAT BIDANG PEMBERDAYAAN
SOSIAL DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN20
3LAPORAN KEUANGAN
LAORAM KINERJA
ISU-ISU STRATEGIS
• Terdapat saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31Desember 2017 senilai Rp.17.490.900,00 yangmerupakan sisa UP/TUP pada Satker DinasKesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir Kab.Keerom dan Dinas Sosial Prov. Jawa Timur yangbelum disetor ke Kas Negara.
• Masih terdapat Kas Lainnya dan Setara Kas padaneraca per 31 Desember 2017, belum disetor ke KasNegara,yaitu :
• Dit PSDBS Rp.300.408.651,923,00
• Setditjen Dayasos Rp.114.731. 580,00
LAPORAN KEUANGAN
INSPEKTORAT BIDANG DYS DAN PFM
LAPORAN KINERJA 2017
22INSPEKTORAT BIDANG DYS DAN PFM
No. UNSUR SAKIP KRITERIAHASIL EVALUASI
KETERANGANSet DJ PSPKKM PSDBS PKAT K2KRS
1. Perencanaan Kinerja 30% 18,80 ? ? ? ?
2. Pengukuran Kinerja 25% 18,54 ? ? ? ?
3. Pelaporan Kinerja 15% 12,37 ? ? ? ?
4. Evaluasi Kinerja 10% 7,50 ? ? ? ?
5. Capaian Kinerja 20% 14,25 ? ? ? ?
JUMLAH 100%79,93
BBB BB BB B
LA
KIN
20
17
HASIL PEMERIKSAAN ATAS PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL 2017 DAN 2018
23INSPEKTORAT JENDERAL
Bagaimana Hasil Pemeriksaan
Tahun 2017 dan 2018...????