kebijakan perlindungan dan rehabilitasi sosial anak yang berhadapan dengan hukum (abh)
DESCRIPTION
Kebijakan Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Dra. Puti Chairida Anwar, MM Kasubdit PRSABH Kementerian Sosial RI 2010. DASAR HUKUM. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Dra. Puti Chairida Anwar, MMKasubdit PRSABH Kementerian Sosial RI
20101
DASAR HUKUMKESEPAKATAN BERSAMA MENSOS,
MENHUKHAM, MENDIKNAS, MENKES, MENAG DAN KAPOLRI Ttg perlindungan dan Rehabilitasi sosial Anak yang Berhadapan dengan Hukum
Keputusan bersama Ketua MA, Jaksa Agung, Kapolri, MENHUKHAM, MENSOS dan Meneg PP & PA ttg Penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum
2
LATAR BELAKANG PERJALANAN SKB
SKB MENTERI SOIAL, MENTERI KEHAKIMAN DAN MENTERI TENAGA
KERJATentang
Kerjasama dlm Penyelenggaraan
Program Latihan Kerja bagi Narapidana serta
Rehab Sos dan Resosialisasi Bekas
Narapidana dan Anak Negara
KESEPAKATAN BERSAMA DIRJEN PELAYANAN DAN
REHABILITASI SOSIAL DEPSOS RI DAN DIRJEN
PEMASYARAKATAN DEPARTEMEN KEHAKIMAN RI
TentangPelayanan Rehabilitasi
Sosial Anak Didik Pemasyarakatan
KESEPAKATAN BERSAMA MENSOS,
MENHUKHAM, MENDIKNAS,
MENKES, MENAG DAN KAPOLRI
2009Tentang
Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
ABH
KEPUTUSAN BERSAMA
KETUA MA RI, JAKGUNG RI,
KAPOLRI, MENHUKHAM,
MENSOS, MENEG PP2009
Tentang Penanganan ABH
3
NO NAMA INSTANSI2005 2006 2007 2008 2009
JML
L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML
A. UPT
1. PSMP Handayani 1 1 2 24 3 27 37 2 39 14 14 42 42 124
2. PSMP Antasena 1 1 `1 1 1 1 1 1 17 17 21
3. PSMP Toddopuli 7 7 8 8 16 4 20 35
4. PSMP Paramita 9 4 13 13
B UPTD
1. Balai Rehab Marsudi Putra Bgr
1 1 1
C MITRA
1. YNDN Kalbar 113 17 130 230 29 259 178 44 222 611
2. LAHA Bandung 17 17 18 3 21 13 2 15 53
19 1 20 44 6 50 171 21 192 253 29 282 262 52 314 858
Sumber data: Ditjen PRS/Dit. PSA Kementrian Sosial RI 4
5
NoNo PSMPPSMP Penanggung JawabPenanggung Jawab Kapasitas Kapasitas TampungTampung
1.1.2.2.3.3.4.4.5.5.6.6.7.7.8.8.
PSMP Handayani Bambu Apus PSMP Handayani Bambu Apus Jakarta.Jakarta.
PSMP Antasena Magelang JatengPSMP Antasena Magelang JatengPSMP Paramita Mataram NTBPSMP Paramita Mataram NTBPSMP Toddopuli MakassarPSMP Toddopuli MakassarPSMP Darmapala PalembangPSMP Darmapala PalembangPSMP Harapan CileungsiPSMP Harapan CileungsiPSMP Tengkuyuk Pekanbaru RiauPSMP Tengkuyuk Pekanbaru RiauUPTD ANKN SurabayaUPTD ANKN Surabaya
DepsosDepsosDepsosDepsosDepsosDepsosDepsosDepsosPemda SumselPemda SumselPemda Jawa BaratPemda Jawa BaratPemda RaiuPemda RaiuJawa TimurJawa Timur
100 anak100 anak100 anak100 anak100 anak100 anak120 anak120 anak100 anak100 anak100 anak100 anak50 anak50 anak40 anak40 anak
Sumber data: Ditjen Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM RI
NO TAHUNJENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 2007 4,099 136 4,235
2 2008 5,168 400 5,568
3 2009 (sampai bulan Juli) 5,349 289 5,638
J U M L A H 14,616 825 15,441
DATA ABH DAMPINGAN BAPAS
Ket : PK = Pembimbing KemasyarakatanSumber : 27 BAPAS Menkumham RI
NO JENIS PUTUSANTAHUN 2008 TAHUN 2009
SARAN PK PUTUSAN SIDANG SARAN PK PUTUSAN
SIDANG
1. Pidana 3030 4494 3051 4603
2. Pidana Bersyarat 1917 348 1896 405
3. DKOT 998 207 1041 192
4. Dirujuk ke Depsos 119 5 121 10
5. Dirujuk ke Pesantren 4 6 6 2
6. Pidana Pengawasan 0 0 1 0
7. Diversi 97 0 193 0
8. Anak Negara 71 4 108 7
9. Tidak/Belum Disidangkan 0 31 0 59
10. Wilayah Hukum Lain 0 7 0 8
11. Lain-lain 36 21 45 39
JUMLAH 6272 5123 6462 5325
Panti Sosial Marsudi Putra (8) Lembaga Pemasyarakatan Anak (16)
1
2
3
4
5
6
7
89
10
11
12
13
14
15
16
1
5 2
3
4
6
7
8
Jakarta, Januari 2009. Dit. Pelayanan Sosial Anak
Orsos/LSM (4)
Pengertian Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Anak berhadapan dengan hukum yang selanjutnya disingkat ABH adalah anak yang telah mencapai usia 12 (dua belas) tahun tetapi belum mencapai usia 18 (delapanbelas) tahun dan belum menikah:yang diduga, disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena
melakukan tindak pidana; yang menjadi korban tindak pidana atau yang melihat dan/atau
mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana
9
TUJUAN DAN PRINSIP
Memberikan perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi ABH dengan mengutamakan pendekatan keadilan restoratif serta agar penanganannya lebih terintegrasi dan terkoordinasi.
• Non Diskriminasi• Kepentingan
terbaik bagi anak• Menjamin tumbuh
kembang dan partisipasi anak
• Penahanan dan proses peradilan formal merupakan upaya terakhir
TUJUAN PRINSIP
10
RUANG LINGKUPMeliputi upaya
perlindungan dan rehabilitasi sosial kepada ABH
• ABH terdiri anak yang menjadi :a. Pelaku atau tersangka tindak pidana
b. Korban tindak pidana
c. Saksi suatu tindak pidana
11
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KEMENTERIAN SOSIAL
berdasarkan Kesepakatan Bersama Mensos, Menhukham, Mendiknas, Menkes, Menag Dan Kapolri ttg
Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak yang Berhadapan Dengan Hukum
& Keputusan Bersama Ketua MA, Jaksa Agung, Kapolri, Menhukham, Mensos dan Meneg PP & PA ttg Penanganan
Anak yang Berhadapan dengan Hukum
12
13
Kesepakatan Bersama tentang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial ABH
Keputusan Bersama tentang Penanganan ABH
a. menetapkan kebijakan ABH sesuai kewenangannya dengan perspektif keadilan restoratif;
b. memfasilitasi ketersediaan pekerja sosial untuk melaksanakan pendampingan psikososial kepada ABH;
c. memfasilitasi penjangkauan kasus ABH apabila diperlukan;
d. melakukan koordinasi dengan Bapas untuk memfasilitasi dan melaksanakan pendampingan psikososial ABH selama menjalani proses peradilan sampai terjadinya reunifikasi keluarga dan reintegrasi sosial kepada keluarga kerabat, orang tua asuh dan/atau wali;
e. melakukan advokasi sosial ABH agar terciptanya diversi untuk penyelesaian kasus;
f. melaksanakan perlindungan dan rehabilitasi sosial kepada ABH melalui unit pelaksana teknis milik pemerintah dan pemerintah daerah;
g. mengembangkan model perlindungan dan rehabilitasi sosial berbasis institusi, keluarga dan masyarakat;
h. memfasilitasi terbentuknya jaringan Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial ABH dalam bentuk Komite, di tingkat nasional serta mendukung terbentuknya komite di tingkat daerah;
i. memfasilitasi peningkatan kemampuan bagij. pendamping/pekerja sosial dalam lembaga maupun di
luar lembaga, termasuk pelaksana Komite Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial ABH.
a. Menyiapkan Pekerja Sosial dalam pelayanan masalah sosial anak yang berhadapan dengan hukum yang mempunyai minat, kemampuan, perhatian dan dedikasi dengan bersertifikat di bidang anak di tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah;
b. Memfasilitasi penyediaan Panti Sosial Marsudi Putra, Rumah Perlindungan Sosial Anak dan Pusat Trauma bagi anak yang berhadapan dengan hukum;
c. Mendorong dan memperkuat peran keluarga, masyarakat dan organisasi sosial atau Lembaga Swadaya Masyarakat untuk peduli pada anak yang berhadapan dengan hukum;
d. Mengembangkan panduan atau pedoman, standard operasional prosedur perlindungan dan rehabilitasi sosial anak yang berhadapan dengan hukum;
e. Membentuk Kelompok Kerja Penanganan Anak yang Berhadapan dengan Hukum dan
f. Melakukan sosialisasi internal.
Tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama PRSABHI. Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) sesuai
Inpres No 1 Tahun 2010 ttg Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Thn 2010
II. Peningkatan peran dan fungsi UPT ( Panti Sosial Marsudi Putra) dalam penanganan ABH berdasarkan keadilan restoratif
III. Advokasi Amendemen UU no 3 thn 1997 ttg Pengadilan Anak menjadi RUU Peradilan Pidana Anak
IV. Kerjasama dengan UNICEF dan NGO yang mendukung tindak lanjut kesepakatan bersama dimaksud
14
15
I. PKSA PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK
• Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010
• Keputusan Menteri Sosial Nomor 15A/HUK/2010 tentang Panduan Umum Program Kesejahteraan Sosial Anak
• Ruang lingkup penerima manfaat:-anak dan balita terlantar, -anak jalanan, -anak dengan kecacatan, -anak berhadapan dengan hukum, dan -anak yang membutuhkan perlindungan khusus
Tujuan PKS-ABH
terwujudnya pemenuhan kebutuhan dan hak dasar ABH dan /atau yang rentan berhadapan dengan hukum, Peningkatan tanggung jawab ortu dan partisipasi masyarakat serta Peningkatan Kapasitas Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak sehingga masalah ABH dapat tertangani dan terlindungi
16
Kriteria Penerima Program Anak berhadapan dengan hukum (6 sampai di bawah 18
tahun) dari keluarga RTSM, meliputi: - anak diindikasikan melakukan pelanggaran
hukum - anak yang mengikuti proses peradilan- anak yang berstatus diversi- anak yang telah menjalani masa hukuman pidana- anak yang reintegrasi pada orang tua/ keluarga
- anak yang menjadi korban.
Keluarga miskin dari anak yang berhadapan dengan hukum
Tokoh Masyarakat dimana ABH tinggal.
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang menangani ABH
Karakteristik PKS-ABHPKS-ABH dirancang sebagai upaya yang terarah,
terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan dan bantuan kesejahteraan sosial anak bersyarat (conditional cash transfer) , yang meliputi :bantuan sosial/ subsidi pemenuhan kebutuhan dasar ABHpeningkatan aksesibilitas ABH terhadap pelayanan sosial
dasar (akte kelahiran, pendidikan , kesehatan, tempat tinggal & air bersih, rekreasi, bimbingan keterampilan, dll.)
penguatan tanggung jawab orang tua/ keluarga dalam pengasuhan dan perlindungan anak yg berhadapan dengan hukum
penguatan kelembagaan kesejahteraan sosial anak yang menangani ABH
18
Persyaratan dan kewajibanpenerima layanan
Sasaran penerima layanan PKS-ABH, baik anak, orang tua/ keluarga maupun lembaga kesejahteraan sosial yang menjadi mitra pendamping harus memenuhi persyaratan (conditionalities) sebagai berikut: Adanya perubahan sikap dan perilaku (fungsi sosial) ke arah positifIntensitas kehadiran dalam layanan sosial dasar dari berbagai
organisasi/ lembaga semakin meningkat.Tanggung jawab orang tua/ keluarga dalam pengasuhan dan
perlindungan anak semakin meningkat.Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang bermitra dengan
Kementerian Sosial dalam mendampingi anak sehingga anak dapat terhindar dari penelantaran, eksploitasi, kekerasan dan diskriminasi.
19
Bagi anak yang berhadapan dengan hukum : anak tidak lagi melakukan perbuatan yang dapat melanggar hukum,
anak kembali sekolah, kembali ke keluarga (bagi anak yang terpisah), mengikuti kegiatan peningkatan potensi diri/ keterampilan.
Mentaati peraturan yang berlaku pada lembaga rehabilitasiMentaati ketentuan yg telah disepakati dalam mediasi penyelesaian
kasus Bagi Keluarga dari ABH :
orang tua/ keluarga memberikan pengasuhan dan perlindungan terhadap anak sehingga hak-hak dasarnya semakin terpenuhi, terutama anak yang memperoleh putusan diversi kembali kepada orang tua.
Tidak melakukan kekerasan kepada anak Tidak melakukan diskriminasi Tidak mengisolasi anak dan memberikan kesempatan kepadanya untuk bersosialisasi Mendorong anak untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi dr lembaga-lembaga
yang ditunjuk Mendorong anak untuk mentaati kesepakatan yang dibuat dalam mediasi
penyelesaian kasus
Indikator perubahan sikap perilaku dari penerima layanan
20
Bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial yang menangani ABH:
Melakukan perlindungan dan rehabilitasi sosial terhadap ABH
Memberikan pemenuhan hak dasar anak ( pendidikan, kesehatan dll)
Memfasilitasi aksesibilitas terhadap layana 2 lain di luar lembaga ybs
Memberikan penguatan terhadap keluarga dan masyarakatMelakukan pendampingan psikososial thd ABHMenumbuhkan kesadaran masyarakat dalam penanganan
ABHBantuan operasional bagi lembaga digunakan minimal 80%
untuk kepentingan anakUntuk mendapatkan bantuan operasional lembaga ybs
harus menyusun TOR dan pelaporan yang ditujukan ke Kementerian Sosial RI
21
II.Penanganan ABH berdasarkan Pendekatan II.Penanganan ABH berdasarkan Pendekatan Restoratif Justice Melalui UPT (PSMP)Restoratif Justice Melalui UPT (PSMP)
Melakukan penjangkauan kasusMenerima rujukan dari pihak kepolisian, putusan sidang,
masyarakat, LSM/ORSOS dllMelakukan pendampingan psikososial terhadap ABH bila
diperlukan/diminta oleh penegak hukum (saat proses penyidikan, penuntutan, proses putusan sidang dan pasca putusan sidang/ pasca pembinaan di LAPAS)
Assesment kasusPembahasan kasus (Case Conference) dalam rangka upaya
penentuan kebutuhan pelayanan/rehabilitasi sosial anak Melakukan Advokasi sosialMelakukan Mediasi penyelesaian kasus antara pihak korban dan
pelaku( Dalam RUU Peradilan Pidana Anak menjadin tugas penyidik dan PK Bapas )
Memfasilitasi reintegrasi dan reunifikasiMelakukan rujukan (pendidikan, kesehatan, psikolog dll)
22
Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) adalah salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kementrian Sosial yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dan secara fungsional sehari-hari dibawah binaan Direktur Pelayanan Sosial Anak 4 PSMP pusat, sedang PSMP yang bertanggungjawab kepada Pemda 4 PSMP yaitu :
Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP)
24
NO NAMA PANTI ALAMAT
1. PSMP Handayani JakartaJl. Panti Sosial PPA Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur 13890 (021) 8445679http : www.depsos.go.id Email : [email protected]
2. PSMP Antasena Magelang Jl. Raya Magelang Purworejo Km.14 Sleman Magelang Jawa Tengah (0293) 8335293http : www.psmpantasena.com
3. PSMP Paramita Mataram Jl.Tgh.Saleh hambali No.339 Bengkel Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (0370)636681 Email : [email protected].
4. PSMP Tuddopoli MakasarJl. Salodong Kel. Bira Kec. Binagkanaya Makassar Sulsel (0411)5043590 Email : [email protected]
5.PSMP Harapan Cileungsi (Pemda Jawa Barat)
Jl. Raya Jonggol Kp. Mekar Sari Cileungsi Bogor Jabar (021)8231746
6.PSMP Andika Surabaya (Pemda Jawa Timur)
Jl. Dukuh Kupang Timur XII Surabaya-Jatim (031)582904
7.PSMP Tengkuyuk Riau (Pemda Riau) Jl. Raya Lintas Timur Km.15 Pekan Baru-Riau (0761)675090
8.PSMP Dharmapala Palembang (Pemda Sumsul)
Jl. Raya Kayu Agung Km.32 Indralaya Palembang-Sumsel (0711)580267
Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP)
Judi Koin Rawa RengasPutusan: ABH dikembalikan kepada ortu/ keluarga di bawah binaan Kemensos RI
Pendampingan selama proses persidangan (Juli 2009)
Family Support
Parenting Skill
Konseling Keluarga25
… Lanjutan Rawa Rengas
Kunjungan ke PSMP Handayani sehabis penandatanganan kontrak pelayanan (Oktober
2009)
Family Conference (November 2009)
Pemberian bantuan ekonomi produktif ABH secara simbolis oleh Bapak Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Sosial RI (Desember 2009)
Case Conference (November 2009)
26
Kasus Kekerasan terhadap Ibu Angkat, Ciracas (masih dalam proses)
… Ragam Kasus
Pemberian keterangan pers oleh orangtua ABH dalam proses reunifikasi
Rekonstruksi peristiwa pembunuhanBerbincang-bincang dengan M/HAGAssesmen oleh Peksos dan Psikolog
Reunifikasi ABH dengan ibunya 27
III. Advokasi RUU Peradilan Pidana AnakIII. Advokasi RUU Peradilan Pidana AnakMemberikan beberapa masukan terhadap RUU Peradilan Pidana Anak antara lain:Peningkatan usia minimal anak dr 8 thn menjadi 15 th Peranan pendamping (peksos)/ pendampingan psikososial dimulai saat proses penyidikan, penuntutan, keputusan sidang dan pasca putusan( bila diperlukan: permintaan dari penegak hukum atau sebagai wali )Peran Kementerian Sosial tidak hanya menerima rujukan pasca putusan sidang/ pasca pembinaan anak di LAPAS melainkan berperan pd saat awal terjadinya kasus utk menghindarkan/ meminimalisir anak masuk proses peradilan
28
III. Advokasi RUU Peradilan Pidana AnakIII. Advokasi RUU Peradilan Pidana AnakLanjutan….Lanjutan….
Mendukung penanganan anak berdasarkan perubahan paradigma dari retributive justice (penghukuman terhadap anak) menjadi restorative justice (perlindungan dan rehabilitasi sosial) dengan mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak melalui penghentian proses peradilan pidana anak kasus ringan / petty crime (diskresi) atau pengalihan proses pidana ke rehabilitasi sosial (diversi)
Mengedepankan pemenuhan kebutuhan dasar anak, aksesibilitas pelayanan yang dibutuhkan ABH, advokasi sosial dan advokasi hukum selama proses peradilan
Penahanan ABH harus dilakukan secara manusiawi dan tidak disatukan dengan penahanan org dewasa
29
IV. Kerjasama dengan UNICEF dan NGOIV. Kerjasama dengan UNICEF dan NGOUNICEF Penyusunan Perjanjian Kerjasama antara 5 kementerian dan POLRI
terkait dengan Kesepakatan Bersama ttg Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial ABH
Penyusunan manual/ Panduan Capacity Building utk Pekerja Sosial / Tenaga Kesejahteraan Sosial ABH dalam melaksanakan PRSABH
Penyusunan panduan operasional utk Pekerja sosial/ Tenaga Kesejahteraan Sosial ABH
PLAN Indonesia Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Berbasis Masyarakat Pengembangan model pelatihan pendamping ABH Berbasis Masyarakat Penyiapan sistem data based ABH
PERADI Kerjasama bantuan hukum cuma-cuma untuk ABH
30
31